Rangkuman Materi Tata Negara Bahan Tkd Cpns

33
 RANGKUMAN TATA NEGARA BAHAN TKD CPNS BAB IV KONSTITUSI DAN TATA PERUNDANG-UNDANGAN A. Konstitusi Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya beru pa dokumen tertulis (formal). namun menurut  para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus diterjemahkan termas uk kesepakatan  politik, negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi [1], Konstitusi bagi organisasi pemerintahan negara yang dimaksud terdapat be ragam bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat konstitusi politik atau hukum akan tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi [2] Dewasa ini, istilah konstitusi sering di identikkan dengan suatu kodifikasi atas d okumen yang tertulis dan di Inggris memiliki konstitusi tidak dalam bentuk kodifikasi akan tetapi berdasarkan  pada yurisprudensi dalam ketatanegaraan negara Inggris dan mana pula juga Konstitusi Istilah konstitusi berasal dari bahasa inggris yaitu “Constitution” dan berasal dari bahasa belanda “constitue” dalam bahasa latin (contitutio,constituere) dalam bahasa prancis yaitu “constiture” dalam bahsa jerman “vertassung” dalam ketatanegaraan RI diartikan sama dengan Undang –  undang dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan peraturan dasar dan yang memuat ketentuan    ketentuan pokok dan menjadi satu sumber perundang- undangan. Konstitusi adalah keseluruhan  peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu  pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakata negara 1. Pengertian Konstitusi Menurut Para Ahli K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem ketaatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang mmbentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu negara. Herman Heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada uud. Konstitusi tidak han ya bersifat yuridis tettapi juga sosiologis dan politis Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat di dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat misalnya kepala negara angkatan perang, partai politik dsb

description

cpns

Transcript of Rangkuman Materi Tata Negara Bahan Tkd Cpns

  • RANGKUMAN TATA NEGARA BAHAN TKD CPNS

    BAB IV

    KONSTITUSI DAN TATA PERUNDANG-UNDANGAN

    A. Konstitusi

    Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisian aturan-aturan

    untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi

    harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal). namun menurut

    para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus diterjemahkan termasuk kesepakatan

    politik, negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi [1],

    Konstitusi bagi organisasi pemerintahan negara yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan

    kompleksitas strukturnya, terdapat konstitusi politik atau hukum akan tetapi mengandung pula

    arti konstitusi ekonomi [2]

    Dewasa ini, istilah konstitusi sering di identikkan dengan suatu kodifikasi atas dokumen yang

    tertulis dan di Inggris memiliki konstitusi tidak dalam bentuk kodifikasi akan tetapi berdasarkan

    pada yurisprudensi dalam ketatanegaraan negara Inggris dan mana pula juga Konstitusi Istilah

    konstitusi berasal dari bahasa inggris yaitu Constitution dan berasal dari bahasa belanda

    constitue dalam bahasa latin (contitutio,constituere) dalam bahasa prancis yaitu constiture

    dalam bahsa jerman vertassung dalam ketatanegaraan RI diartikan sama dengan Undang

    undang dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan peraturan dasar dan yang memuat ketentuan

    ketentuan pokok dan menjadi satu sumber perundang- undangan. Konstitusi adalah keseluruhan

    peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu

    pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakata negara

    1. Pengertian Konstitusi Menurut Para Ahli

    K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem ketaatanegaraaan suatu negara yang berupa

    kumpulan peraturan yang mmbentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu negara.

    Herman Heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada uud. Konstitusi tidak hanya bersifat

    yuridis tettapi juga sosiologis dan politis

    Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat di dalam masyarakat seperti

    golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat misalnya kepala negara

    angkatan perang, partai politik dsb

  • L.j Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan tak tertulis 5)

    Koernimanto soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cisme yang berarati

    bewrsama dengan dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti

    menetapkan secara bersama.

    Carl Schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu:

    a. Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian yaitu;

    Konstitusi sebagai kesatuan organisasi yang mencakup hukum dan semua organisasi yang ada

    di dalam negara.

    Konstitusi sebagai bentuk negara

    Konstitusi sebagai faktor integrasi

    Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi di dalam negara

    b. Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu:

    Konstitusi sebagai tuntyutan dari golongan borjuis agar haknya dapat dijamin oleh penguasa

    Konstitusi sebagai sebuah konstitusi dalam arti formil (konstitrusi dapat berupa terttulis) dan

    konstitusi dalam arti materiil (konstitusi yang dilihat dari segi isinya)

    c. Konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan politik yang tertinggi sehingga

    mampu mengubah tatanan kehidupan kenegaraan

    d. Konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya jaminan atas hak asasi serta

    perlindungannya

    2. Tujuan Konstitusi

    a. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang wenang maksudnya tanpa

    membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja

    kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak

    b. Melindungi Ham maksudnya setiap penguasa berhak menghormati Ham orang lain dan hak

    memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.

    c. Pedoman penyelengaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara kita

    tidak akan berdiri dengan kokoh.

    3. Nilai Konstitusi

    a. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi

    mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku

    dalam masyarakat dalam arti berlaku efgektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.

  • b. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetrapi tidak sempurna.

    Ketidak sempurnaan itu disebabkan pasal pasal tertentu tidak berlaku / tidsak seluruh pasal

    pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.

    c. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan penguasa saja.

    Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat untuk

    melaksanakan kekuasaan politik.

    4. Macam Macam Konstitusi

    a. Menurut CF. Strong konstitusi terdiri

    1. Konstitusi tertulis (dokumentary constiutution / writendari: constitution) adalah aturan

    aturan pokok dasar negara , bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan dasar lainnya

    yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam persekutuan hukum negara.

    2. Konstitusi tidak tertulis / konvensi(nondokumentary constitution) adalah berupa kebiasaan

    ketatanegaraan yang sering timbul. Adapun syarat syarat konvensi adalah:

    Diakui dan dipergunakan berulang ulang dalam praktik penyelenggaraan negara.

    Tidak bertentangan dengan UUD 1945

    Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.

    b. Secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi:

    1. konstitusi politik adalah berisi tentang norma- norma dalam penyelenggaraan negara,

    hubungan rakyat dengan pemerintah, hubuyngan antar lembaga negara.

    2. Konstitusi sosial adalah konstitusi yang mengandung cita cita sosial bangsa, rumusan

    filosofis negara, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik yang ingin dikembangkan

    bangsa itu

    c. Bedasarkan sifat dari konstitusi yaitu:

    1. Flexible / luwes apabila konstitusi / undang undang dasar memungkinkan untuk berubah

    sesuai dengan perkembangan.

    2. Rigid / kaku apabila konstitusi / undang undang dasar jika sulit untuk diubah.

    d. Unsur /substansi sebuah konstitusi yaitu:

    1. Menurut sri sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu:

    Jaminan terhadap Ham dan warga Negara

    Susunan ketatanegaraan yang bersdifat fundamental

    Pembagian dan poembatasan tugas ketatanegaraan

  • 2. Menurut Miriam budiarjo, konstitusi memuat tentang: Organisasi negara HAM Prosedur

    penyelesaian masalah pelanggaran hukum Cara perubahan konstitusi.

    3. Menurut koerniatmanto soetopawiro, konstitusi berisi tentang:

    Pernyataan ideologis

    Pembagian kekuasaan

    Jaminan HAM (hak asasi manusia)

    Perubahan konstitusi

    Larangan perubahan konstitusi

    5. Syarat Terjadinya Konstitusi

    Agar suatu bentuk pemerintahan dapat dijalankan secara demokrasi dengan memperhatikan

    kepentingan rakyat. Melinmdungi asas demokrasi Menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada

    ditangan rakyat Untuk melaksanakan dasar negara Menentukan suatu hukum yang bersifat adil

    6. Kedudukan konstitusi (UUD) Dengan adanya UUD baik penguasa dapat mengetahui aturan /

    ketentuan pokok mendasar mengenai ketatanegaraan . Sebagai hukum dasar Sebagai hukum

    yang tertinggi

    7. Perubahan konstitusi / UUD

    Secara revolusi, pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi ini yang kadang kadang

    membuat sesuatu UUD yang kemudian mendapat persetujuan rakyat. Secara evolusi,

    UUD/konstitusi berubah secara berangsur angsur yang dapat menimbulkan suatu UUD, secara

    otomatis UUD yang sama tidak berlaku lagi.

    8. Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi

    keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita cita dan

    tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan UUD suatu negara. Dasar negara sebagai

    pedoaman penyelenggaraan negara secara tertulis termuat dalam konstitusi suatu negara

    9. Keterkaitan konstitusi dengan UUD

    Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dan tidak ter tulis sedangkan UUD adalah hukum dasar

    tertulis. Uud memiliki sifat mengikat oleh karenanya makin elastik sifatnya aturan itui makin

    baik, konstitusi menyangkut cara suatu pemeritahan diselenggarakan

    B. Tata Perundang-Undangan

    Berdasarkan TAP MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan

    Perundang-undangan, tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia adalah:

  • 1. Undang-Undang Dasar 1945

    2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

    3. Undang-Undang

    4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)

    5. Peraturan Pemerintah

    6. Keputusan Presiden

    7. Peraturan Daerah

    HAKIKAT, FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA

    A. HAKIKAT NEGARA

    Menurut Max Weber, Negara adalah Suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam

    menggunakan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. Sedangkan Karl Marx

    mengatakan Negara adalah suatu kekuasaan bagi manusia (penguasa) untuk menindas manusia

    lain.

    Prof. Mr. Soenarko, Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu

    dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan, sedangkan Prof. Miriam

    Budiardjo memberikan pengertian Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat

    memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongankekuasaan lainnya dan yang

    dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu.

    Jadi Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh

    pemerintah negara yang sah, yang umumnya mempunyai kedaulatan (keluar dan ke dalam).

    Sifat-Sifat Negara

    Memaksa yaitu negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa agar peraturan di taati

    Monopoli yaitu negara menetapkan tujuan bersama dari masyarakat

    Menyeluruh/mencakup semua (all embresing) yaitu peraturan perundang-undangan yang dibuat

    negara berlaku untuk semua warga negara tanpa kecuali.

    Unsur-Unsur negara

    Wilayah, terdiri dari ; darat laut dan udara

    Rakyat yaitu sekelompok manusia yang menjadi penghuni negara dan taat pada peraturan yang

  • berlaku di negara tersebut.

    Pemerintah yang berdaulat. Kedaulatan kedalam yaitu kekuasaan untuk mengatur rumah

    tangganegaranya tanpa campur tangan dari negara lain. Kedaulatan ke luar yaitu kekuasaan

    untuk mengadakan hubungan atau kerjasama dengan negara lain

    Pengakuan dari negara lain (Unsur deklaratif). Baik secara de facto (kenyataan) maupun secara

    de jure (secara hukum)

    B. ASAL MULA TERJADINYA NEGARA

    1. Berdasarkan kenyataan, negara terjadi karena sebab-sebab :

    Pendudukan yaitu suatu wilayah yang didudukioleh sekelompok manusia

    Pelepasan, yaitu suatu daerah yang semual menjadi wilayah daerah tertentu kemudaia

    melepaskan diri

    Peleburan, yaitu bebrapa negara meleburkan diri menjadi satu

    Pemecahan, yaitu lenyapnya suatu negara dan munculnya negara baru

    2. Berdasarkan teori, negara terjadi karena :

    Teori Ketuhanan, yaitu negara ada karena adanya kehendak Tuhan

    Teori Perjanjian masyarakat, yaitu negara ada karena adanya perjanjian individu-individu

    (contrac social)

    Teori Kekuasaan, yaitu negara terbentuk karena adanya kekuasaan / kekuatan

    Teori Hukum Alam, yaitu negara ada karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan

    manusia yang bermacam-macam.

    C. TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA

    Pada umumnya tujuan negara adalah untuk menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi

    rakyatnya. Menurut Charles E. Merriam, tujuan negara dalah :

    1. Menciptakan keamanan ekstern

    2. Memelihara ketertiban intern

    3. Mewujudkan keadilan

    4. Mewujudkan kesejahteraan yang meliputi ; keamanan, ketertiban, keadilan dan kebebasan

    5. Memberikan kebebasan kepada individu

    Fungsi negara yaitu :

  • 1. Melaksanakan penertiban

    2. Mengusahakan kesejahrteraan dan kemakmuran rakyatnya

    3. Pertahanan

    4. Menegakkan keadilan

    D. BENTUK NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN

    1. Bentuk negara

    Negara Kesatuan

    Negara Serikat

    Perserikatan Negara (Konfederasi)

    Uni, dibagi menjadi 2 yaitu Uni Riil dan Uni Personil

    Dominion

    Koloni

    Protektorat

    Mandat

    Trust

    Bentuk Pemerintahan

    2. Berdasarkan jumlah orang yang memegang kekuasaan

    Monarkhi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang satu orang

    Oligarkhi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang banyak orang

    Demokrasi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang semua orang

    3. Berdasarkan cara penunjukan kepala negara

    Kerajaan yaitu kepala negara (Raja) memperoleh kedudukannya berdasarkan hak waris turun

    temurun

    Republik yaitu kepala negara memperoleh kedudukannya melalui pemilu

    E. HAKIKAT WARGA NEGARA

    Penduduk dan Warga Negara

    1. Penduduk yaitu mereka yang tinggal di wilayah suatu negara. Warga negara yaitu mereka

    yang tinggal dalam wilayah suatu negara dan diakui secara hukum.

    2. Jika orang asing ingin menjadi warga suatu negara maka harus melalui proses Naturalisasi,

  • yaitu pewarganegaraan yang diperoleh warga negara asing setelah memenuhi sayarat dalam

    undang-undang.

    Asas Kewarganegaraan, yaitu penentuan kewarganegaraan seseorang yaitu melalui :

    - Asas ius Sanguinis (keturunan)

    - Asas ius Soli (tempat kelahiran)

    Stetsel Kewarganegaraan yaitu :

    1. Stelsel aktif, yaitu secara aktif melakukan tindakan-tindakan hukum untuk memperoleh

    kewarganegaraan

    2. Stelsel Pasif, yaitu seseorang langsung menjadi warga negara suatu negara tanpa melakukan

    tindakan hukum tertentu.

    Sehubungan dengan stelsel ini muncul hak yaitu Hak Opsi yaitu, hak untuk memilih

    kewarganegaraan (stelsel aktif), dan Hak Repodiasi yaitu, hak untuk menolak kewarganegaraan

    (stelsel pasif)

    Warga Negara Indonesia, diatur dalam pasal 26 ayat (1) UUD 1945, UU No. 12 Tahun 2006,

    yang menjadi warga negara indonesia yaitu :

    1. Orang bangsa indonesia asli

    2. Orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang

    F. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

    1. Hak dan Kewajiban dalam bidang Politik

    Diatur dalam pasal 27 ayat (1) dan pasal 28 yaitu tentang Hak yang sama dalam Hukum dan

    Hak yang sama Dalm Pemerintahan

    2. Hak dan Kewajiban dalam bidang Ekonomi

    Diatur dalam pasal 33 ayat (1, 2, 3 dan 4)

    3. Hak dan Kewajiban dalam bidang Sosial Budaya

    Diatur dalam pasal 31 dan pasal 32 ayat (1 dan 2) dan juga diatur dalam UU No.20 tahun2003

    tentang Sistem Pendidikan Nasional

    4. Hak dan Kewajiban dalam bidang Pertahanan Keamanan

    Diatur dalam pasal 27 ayat (2) dan pasal 30 ayat (1 dan 2)

    5. Hak dan Kewajiban dalam Upaya Bela Negara

    Diatur dalam pasal 27 ayat (3) dan UU No. 3 Tahun 2002 tentang "Pertahanan Negara", sistem

  • pertahanan negara indonesia adalah SISHANKAMRATA, dimana TNI dan POLRi sebagai

    komponen utama dan rakyat sebagai komponen pendukung.

    Setelah dilakukannya amandemen (perubahan terhadap UUD) sebanyak 4 kali (1999-2002) maka

    aturan tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia dituangkan di dalam pasal 28A

    samapai dengan 28J

    G. INSTRUMEN HUKUM PEMBELAAN NEGARA

    1. UUD 1945, pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 ayat (1 dan 2)

    2. UU RI No. 3 tahun 2002 tentang Pertahan Negara

    Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui empat hal yaitu:

    Pendidikan kewarganegaraan

    Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib

    Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela dan secara wajib

    Pengabdian sesuai dengan profesi

    SISTEM PEMERINTAHAN

    2.1. Sistem Pemerintahan Berbagai Negara

    2.1.1. Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer

    Berbicara tentang system pemrintahan berarti membicarakan tentang mekanisme pertanggung

    jawaban dalam pelaksanaan pemerintahan. Pada garis besarnya, system pemerintahan yang

    dilakukan pada Negara demokrasi diklasifikasikan ke dalam system pemrintahan parlementer

    dan system pemerintahan presidensial.

    a. Sistem pemerintahan parlementer

    Adalah system pemerintahan yang mana tugas-tugas pemerintahannya dipertanggung jawabkan

    oleh perdana menteri (pimpinan cabinet) .

    Dalam pemerintahan parlementer, eksekutif parlementer terikat pada legislative. Kabinet

    dibentuk merupakan cerminan kekuatan politik dalam badan legislative yang mendukungnya.

    Dalam system pemrintahan parlementer, apabila parlemen beranggapan cabinet telah melakukan

    penyelewengan terhadap berbagai kebijakan kebujakan yang telah disepakati bersama dan

  • tidak mampu dipertanggung jawabkan maka parlemen dapat membubar cabinet melalui mosi

    tidak percaya. Untuk mengimbangi hal itu pemerintah dapat membubarkan parlemen apabila

    parlemen tidak mewakili kehendak rakyat. Untuk mengisi dan membentuk parlemen baru

    biasanya diikuti dengan pemilihan umum.

    b. Sistem pemerintahan presidensial

    Adalah system pemerintahan yang tugas eksekutifnya dijalankan dan dipertanggung jawabkan

    oleh presiden.

    Dalam system presidensial kelangsungan masa jabatan eksekutif tidak tergantung pada badan

    legislative. Presiden yang bertindak sebagai eksekutif mempunyai massa jabatan tertentu dan

    pasti. Legislatif tidak memiliki kewenangan untuk menjatuhkan presiden karena lemahnya

    dukunngan politik/karena ketidak efektifitas kinerja pemerintahan. Presiden hanya mungkin

    diberhentikan ditengah masa jabatannya jika dia terbukti melanggar konstitusi.

    2.1.2. Ciri-Ciri system pemerintahan parlementer dan presidensial

    1) Ciri-ciri pemerintahan parlementer

    - Perdana mentri bersama kabinet bertanggung jawab kepada parlemen

    - Pembentukan cabinet didasarkan pada kekuatan-kekuatan yang menguasai parlemen

    - Para anggota cabinet mungkin seluruhnya atau sebagiannya merupakan anggota parlemen

    - Kabinet dapat dijatuhkan setiap saat oleh parlemen dan sebaliknya kepala Negara dengan saran

    perdana mentri dapat membubarkan parlemen dan pemerintah mengadakan pemilihan umum.

    - Lama masa jabatan kabinet tidak dapat ditetukan dengan pasti.

    - Kedudukan kepala Negara tidak dapat diganggu gugat / diminta pertanggung jawaban atas

    jalannya pemerintahan

    2) Ciri-ciri pemerintahan presidensil

    - Presiden selain mempunyai kekuasaan sebagai kepala Negara juga berkedudukan sebagai

    kepala pemerintahan

    - Presiden tidak dapat membubarkan pemengang kekuasaan legislative

    - Masa jabatan presiden dan pemegang kekuasaan legislative dipilih untuk masa jabatan yang

    tetap

    - Presiden dibantu oleh mentri-mentri Negara yang diangkat dan bertanggung jawab kepada

    presiden

    - Presiden dan para mentri tidak bertanggung jawab pada parlemen (DPR)

  • 2.1.3. Induk Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensil serta pengaruhnya terhadap

    Negara lain di Dunia

    Dalam dunia internasional Negara-negara saling berhubungan melalui berbagai bidang seperti

    ekonomi, pertahanan keamanan maupun budaya menjadi gelanggang untuk menjalin hubungan

    internasional. Dalam konteks tersebut Negara-negara besar membawa pengaruhnya baik secara

    langsung maupun tidak langsung terhadap Negara-negara lain yang pernah menjadi daerah

    jajahannya atau pernah berada dibawah perlindungannya.

    Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi sistim pemerintahan suatu Negara adalah

    sebagai berikut;

    1) Faktor sejarah

    Dari perjalanan sejarah dunia kita cermati bahwa terdapat beberapa sebab kemunculan suatu

    Negara baru. Terjadinya revolusi, invasi dan penaklukan.

    Contoh proses terbentuknya suatu Negara;

    a. penyerahan (cessie)

    b. pencaplokan / penguasan (anexatie)

    c. pemisahan (separatise)

    Contoh Negara merdeka baru yang memiliki keterkaitan sejarah dengan negara lain sehingga

    terpengaruh terhadap sistim pemerintahan yang digunakan.

    NO Negara induk Negara merdeka baru Sistim pemerintahan

    1 Perancis Kamerun, Chad, Kaledonia Baru,

    Kamboja, Republik Afrika Tengah,

    Ajazair, dan Burundi Parlementer

    2 Inggris Kanada, Afrika Selatan, Selandia Baru,

    Australia dan India Parlementer

    3 Rusia / Uni Soviet Kuba, Korea Utara, Vietnam, RRC,

    Ukraina,Bulgaria Presidensial

    4 Amerika Serikat Filipina Presidensial

  • 5 Spanyol Argentina, Bolivia, Chili, Ekuador , Guaetemala

    Presidensial

    2. Faktor Ideologi

    Diantara ideologi yang berkembang didunia, tiga yang disebut besar yang dipraktekkan

    diberbagai Negara yaitu

    a. fasisme

    b. liberalisme

    c. komunisme

    Beberapa contoh Negara yang terpangaruh oleh persebaran ideologi yaitu

    NO Negara Induk Negara dalam hubungan ideologi Sistim Pemerintahan

    1 Amerika Serikat Inggris, Perancis, Italia , Kanada,

    Australia, Jerman, Korea Selatan dll

    Presidensial atau

    Parlementer dengan

    lebih dari satu

    partai

    2 Uni Soviet Yugoslavia, Rumania, Cekoslowakia,

    Bulgaria, Cina, Kuba, Korea Utara,

    Vietnam dll

    Presidensial dengan

    partai tunggal yaitu

    partai Komunis

    2.2. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia

    Pelaksanaan pemerintahan diindonesia mengalami dinamika yang unik. Pada awal kemerdekaan

    Indonesia sempat menerapkan system pemerintahn parlementer namun perseteruan politik

    mengakibatkan kegagalan cabinet untuk dapat bekerja dengan baik. Setelah presiden Sukarno

    mengeluarkan dekrit yang antara lain menyatakan kembali ke UUD 1945, system pemerintahan

    Indonesia kembali ke presiden sialisme. Dalam prakteknya baik pada masa Sukarno ataupun

  • Suharto, presiden mendominasi panggung politik Indonesia.

    2.2.1 Dinamika pelaksanaan system pemerintahan Negara Indonesia, kelebihan dan

    kelemahannya pada saat berlakunya UUD 1945

    berdasarkan pada perkembangan dan pelaksanaan ketatanegaraan RI maka system pemerintahan

    Negara Indonesia pernah dipraktekkan system pemerintahan parlamenter.

    Sesuai dengan ketentauan yang tercantum Dalam UUD 1945 bahwa system pemerintahannya

    adalah presidensial.

    a. Pasal 4 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan

    menurut UUD.hal ini mengandung arti bahwa presiden RI merupakan satu-satunya lembaga

    Negara yang memegang kekuasaan pemerintah.

    b. Pasal 17 UUD 1945 menyatakan bahwa :

    1. Presiden dibantu oleh menteri-menteri Negara

    2. Menteri-menteri Negara diangkat dan diberhentikan oleh presiden

    3. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan

    c. Penjelasan umum UUD 1945 mengenai system pemerintahan Negara yang berbunyi

    menteri-menteri Negara adalah pembantu presiden, menteri Negara tidak bertanggung jawab

    kepada DPR.

    d. Penjelasan umum UUD 1945 mengenai system pemerintahan Negara yang berbunyi

    presiden ialah penyelenggara pemerintahan Negara tertinggi dibawah MPR.

    Kelebihan system pemerintahan presidensil antara lain :

    Pada saat ( 5 juli 1959 sampai dengan 1968 ) walaupun terjadi krisis politik situasi kehidupan

    masih dapat dikuasai dan terkendali. Keberanian pemerintah mengambil langkah-langkah politik

    untuk mempertahankan irian jaya menjadi bagian wilayah Negara kesatuan RI merupakan

    prestasi bagi Indonesia.

    Kelemahannya adalah :

    Belum berhasil melaksanakan pembangunan ekonomi sehingga tingkat kehidupan ekonomi

    masyarakat rendah dan pemerintah telah melakukan langkah-langkah konstitusional dan

    pembangunan disegala bidang.

    Sebagaimana diuaraikan diatas bahwa Indonesia pernah menerapkan system pemerintahan

  • parlamenter yaitu ketika dikeluarkannya maklumat pemerintah tanggal 14 november 1945 yang

    dilanjutkan dengan berlakunya konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950.

    Beberapa kelebihan dari system pemerintahan parlamenter yang pernah diterapkan diindonesia

    antara lain kuatnya lembaga legislative dalam mengawasi ( mengontrol ) kebijakan pemerintah

    sehingga pemerintah tidak berani melakukan tindakan yang menyimpang dari ketentuan yang

    telah diterapkan. System parlamenter mendorong timbulnya partai politik sebagai wadah

    penyalur aspirasi masyrakat yang dapat menumbuh kembangkanpolitik yang demokratis.

    Adapun kelemahan dari system pemerintahan par;lamenter yang berlaku diindonesia yaitu sering

    terjadi pergantian cabinet yang berakibat program pemerintah tidak dapat terselesaikan sehingga

    memicu ketidakpuasan rakyat, dari sinilah kemudian muncul eksesyang berwujud pergolakan

    atau pemberontakan yang kita kenal dengan pergerakan ataupun ekstrimis.

    2.2.2 Sikap positif WNI yang baik terhadap pelaksanaan system pemerintahan Negara

    Dalam menetukan sikap terhadap pelaksanaan system pemerintahan yang berlaku di Indonesia,

    kita seharusnya mengembalikan pada landasan kehidupan bernegara yaitu pancasila sebagai

    landasan ideologi dan UUD Negara RI 1945 sebagai landasan konstitusional

    1. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia

    setiap bangsa dan Negara tentu memilki ideologi begitu pula dengan Indonesia memiliki ideologi

    yaitu pancasila. Ideologi pancasila senantiasa menjadi landasan cita-cita untuk ,membangun

    kehidupan bermasyarakat dan bernegara menjadi lebih maju dan lebih baik

    2. UUD Negara RI 1945 sebagai landasan konstitusional

    UUD Negara RI 1945 sebagai landasan konstitusional mengandung artibahwa dalam segala

    penyelenggaraan pemerintah Negara harus berlandaskan pada Negara RI 1945.

    Sikap yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan pemerintah Negara :

    a. Tetap menjaga tegaknya Negara kesatuan RI

    b. Menjunjung tinggihukum dan pemerintahan

    c. Pemerintahan yang demokratis

    d. Pembagian kekuasaan

    e. Kekeluargaan dan gotong royong

    f. Keterbukaan ( transparan )

  • g. Mewujudkan kesejahteraan sosial

    2.3 Pelaksanaan system pemerintahan yang berlaku di Indonesia dengan pelaksanaan system

    pemerintahan yang berlaku dinegara lain

    2.3.1 Pelaksanaan system pemerintahan presidensil di Indonesia.

    a. Kurun waktu berlakunya

    Pada tanggal 18 agustus 1945 PPKI menetapkan dan mengesahkan UUD 1945. masa berlakunya

    UUD 1945 dengan menerapkan system pemerintahan presidensil mengalami beberapa kali kurun

    waktu:

    - 18 agustus 1945 14 nopember 1945

    - 5 juli 1959- sekarang

    b. Kekuasaan Pemerintah Negara dan kementerian Negara

    UUD negara RI 1945 telah mengatur kekuasaan pemerintah Negara dan kementerian Negara.

    Ketentuan tersebut tercantum didalam pasal 4 sampai dengan pasal 16 UUD Negara RI 1945 (

    mengenai kekuasaan pemerintah Negara ) dan pasal 17 UUD negara RI 1945 ( meneganai

    kementerian Negara

    PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

    1. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

    1.1. Makna Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

    Pancasila sebagai ideology terus beradaptasi dengan perkembangan masyarakat Indonesia dan

    masyarakat dunia yang ditandai dengan sifatnya yang terbuka terhadap perkembangan, artinya

    selalu menyesuaikan diri dengan tuntutan jaman, mencerminkan sifat luwes dan fleksibel.

    Keluwesan dan fleksibelitas serta keterbukaan yang dimiliki oleh ideologi Pancasila menjadikan

    Pancasila tidak ketinggalan zaman dalam tatanan sosial, namun sifatnya yang terbuka bukan

    berarti nilai-nilai dasar Pancasila dapat dirubah /diganti dengan nilai dasar yang lain. Sebab jika

    nialai dasar tersebut dirubah berarti meniadakan Pancasila bahkan membubarkan Negara RI.

    Yang dimaksud dengan ideologi Pancasila yang bersifat terbuka adalah nilai-nilai dasar dari

    Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan

    zaman.

  • Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis.

    Nilai dasar : nilai yang bersifat umum, abstrak, tidak terikat dengan tempat atau waktu, dengan

    kandungan kebenaran yang tinggi berupa cita-cita, tujuan dan tuntunan dasar kehidupan yang

    dicita-citakan.

    Nilai dasar terdiri dari;

    a. Nilai Ketuhanan

    b. Nilai Keadilan

    c. Nilai Kemanusiaan

    d. Nilai Kerakyatan

    e. Nilai Persatuan

    Nilai instrumental; penjabaran dari nilai dasar yang merupakan arahan dalam kurun waktu dan

    kondisi tertentu,nilai instrumental bersifat kontekstual dan disesuaikan dengan perkembangan

    zaman.

    Nilai instrumental dapat ditemukan :

    a. UUD 1945

    b. Ketetapan MPR

    c. Undang-undang

    d. Pertaturan pemerintah

    e. Peraturan perundangan lainnya.

    Nilai praktis : interaksi antara nilai instrumental dengan situasi kongkrit pada tempat dan situasi

    tertentu, nilai ini sangat dinamis karena berusaha mewujudkan nilai instrumental dalam

    kenyataan.

    Nilai praktis dari pancasila dapat dilihat dan ditemukan pada berbagai wujud kongkrit

    pengamalan nilai-nilai pancasila oleh lembaga Negara, organisasi sosial politik, lembaga

    ekonomi, tokoh masyarakat, dan anggota warga Negara.

    1.2 Hakekat Ideologi Pancasila

    Pancasila sebagai ideologi merupakan ide atau gagasan yang merupakan falsafah hidup yang

    harus dapat diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai

  • ideologi nasional pancasila telah tumbuh dan berkembang dari sosial budaya yang terkristalisasi

    menjadi nilai filosofis-ideologis yang konstitusional ( dikukuhkan berdasarkan UUD 1945)

    1.3 Pancasila sebagai ideologi yang refomatif, dinamis dan terbuka

    1.4 Tiga dimensi yang sebagai ideologi terbuka

    Dalam pandangan Dr Alvian, kekuatan ideologi tergantung pada tiga dimensi yang terkandung

    didalam dirinya :

    a. Dimensi realitas

    Bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi secara reel berakar dan hidup dalam

    masyarakat/bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan

    pengalaman sejarahnya.

    b. Dimensi idealisme

    Bahwa nilai-nilai dasar ideologis tersebut mengandung idealisme, bukan angan-angan yang

    memberi hambatan tentang masa depan yang lebih baik melalui perwujudan atau pengalamannya

    dalam praktek kehidupan bersama mereka sehari-hari dengan berbagai dimensinya.

    c. Dimensi fleksibelitas

    Bahwa ideologi tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan Merangsang pengembangan

    pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya,tanpa menghilangkan hakikat (jati diri)

    yang terkandung dalam nilai dasar.

    2. Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Para Digma Pembangunan

    2.1 Pancasila Sebagai Sumber Nilai

    Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan pancasila,segala yang ada dan terjadi dalam

    kehidupan bangsa Indonesia baik dalam kehidupan berbangsa,bernegara maupun dalam

    kehidupan masyarakat dan dinilai berdasarkan pancasila,dengan sendirinya panca sila sumber

    nilai bagi kehidupan bangsa Indonesia

    2.1.1 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

    Pancasila sebagai pandangan hidup sering disebut dengan istilah way of life, pancasila sebagai

    pandangan hidup digunakan sebagai pegangan atau petunjuk dalam menghadapi dan mengatasi

    persoalan dalam kehidupan sehari-hari dari setiap warga Negara Indonesia.

  • 2.1.2 Pancasila sebagai Dasar Negara RI

    Pancasila sebagai dasar Negara disebut sebagai philosofische grondslag Negara Indonesia yang

    dijadikan sebagai dasar dalam mengatur penyelenggaraan pemerintahan Negara. Dalam

    kedudukannya sebagai dasar Negara pancasila merupakan norma hokum yang mengikat seluruh

    aparatur penyelenggara Negara dan warga Negara.

    2.2 Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

    2.2.1. Pengertian Paradigma

    Paradigma adalah kerangka berpikir atau pola berpikir dalam ilmu pengetahuan.

    2.2.2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional

    Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung maksud bahwa pelaksanaan

    pembangunan di Indonesia harus berdasarkan kepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia

    dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap kepribadian Indonesia yang dijiwai

    dan dilandasi oleh nilai-nilai luhur pancasila.

    2.2.3. Pancasila sebagai paradigma

    Pancasila sebagai paradigma pembangunan politik

    Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi

    Pancasila sebagai paradigma pembangunan social budaya

    Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan dan keamanan.

    3. Sikap Positif Terhadap Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

    Sikap dapat diartikan suatu bentuk evaluasi / reaksi seseorang terhadap sesuatu keadaan atau

    peristiwa. Sikap meliputi sikap positif dan sikap negative. Sikap positif terhadap pancasila

    sebagai ideology terbuka berarti reaksi / evaluasi terhadap suatu keadaan atau peristiwa dengan

    menggunakan niulai-nilai pancasila.

    3.1. Makna nilai-nilai setiap sila pancasila

    Nilai-nilai pancasila terdiri dari seperangkat prinsip yang merupakan sikap kepribadian bangsa

    Indonesia. Nilai-nilai tersebut antara lain

    1) Nilai ketuhanan yang Maha Esa berisi prinsip hidup sesuai dengan hakekat tuhan meliputi;

    Causa prima, sebab yang pertama dari segala sesuatu

    Pengatur tentang kehidupan alam

  • Asal mula terjadinya sesuatu

    Maha kuasa, maha sempurna, maha baik

    Kekal selama-lamanya

    Wajib disembah dan wajib ditaati serta dihormati, kewajiban menyembah, mentaati dan

    menghormati sesuai dengan cara agama masing-masing.

    2) Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradap bahwa kita berprinsip hidup sesuai dengan hakekat

    manusia sebagai mahluk individu yang membedakan manusia yang satu dengan manusia yang

    lain. Hakekat manusia sebagi mahluk social selalu hidup berkelompok sangat bergantung pada

    manusia lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Nilai yang harus dikembangkan ;

    Saling menghormati

    Saling menghargai

    Suka tolong menolong

    Peduli kepada sesama

    3) Nilai Persatuan Indonesia

    Prinsip hidup mengandung makna bahwa ; bangsa Indonesia adalah bangsa yang :

    Memiliki persatuan dan kesatuan

    Selalu utuh, tidak mau pecah belah

    Hidup dalam wadah Negara kesatuan RI

    Memiliki Negara yang mandiri, tidak tergantung pada bangsa lain

    Selalu ikut mewujudkan perdamaian dunia lewat hubungan kerja sama dengan bangsa lain

    4) Nilai Kerakratan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan

    perwakilan

    Ciri kehidupan berdemokrasi Indonesia;

    Menyelesaikan permasalahan dan perbedaan melalui musyawarah

    Setiap keputusan yang diambil melalui musyawarah mufakat

    Memiliki wakil rakyat untuk melaksanakan kehendak rakyat melalui pemilu

    Presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat melalui pemilu secara berkala dan teratur.

    5) Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

    Prinsip hidup sesuai dengan hakekat adil yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban dengan

  • maksud harus mendahulukan kewajiban. Kewajiban bergandengan dengan hak bila yang satu

    terpenuhi maka yang lain harus dilaksanakan.

    Wujud pelaksanaan nilai keadilan antara lain;

    Dalam memenuhi hak rakyat atas kepentingan jalan raya mohon pemerintah membangun jalan

    tol, membuat jembatan, memperbanyak alat transportasi

    Dalam memenuhi hokum, pemerintahan Negara, pemilik kendaraan harus membayar pajak

    dan menaati peraturan lalu lintas.

    3.2. Pengamalan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

    Pengamalan pancasila berarti pelaksanaan pancasila dalam bentuk tingkah laku dan tindakan

    atau perbuatan yang nyata sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam

    Negara Indonesia. Pengamalan pancasila sebagai dasar Negara mengandung keharusan yang

    harus dilaksnakan atau larangan-larangan yang harus dijauhi oleh stiap warga Negara, setiap

    penyelnggara Negara, serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik di

    pusat maupun di daerah.

    OTONOMI DAERAH

    A. HAKIKAT OTONOMI DAERAH

    Menurut UU No. 32 tahun 2004 (sebagai pengganti UU No. 22 tahun 1999) tentang Pemerintah

    Daerah, menyebutkan "Otonomi Daerah" adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom

    untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

    setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Pada hakikatnya otonomi daerah memberikan ruang gerak secukupnya bagi pemerintah daerah

    untuk mengelola daerahnya sendiri agar lebih berdaya mampu bersaing dalam kerjasama, dan

    profesional terutama dalam menjalankan pemerintah daerah dan mengelola sumber daya serta

    potensi yang dimiliki daerah tersebut.

    1. Tujuan Otonomi Daerah

    Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat di daerah agar semakin baik

    Memberi kesempatan daerah untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri

  • Meringankan beban pemerintah pusat

    Memberdayakan dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan masyarakt daerah

    Mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan di daerah

    Memelihara hubungan yang serasi antara pemerintah pusat dan daerah maupun antardaerah

    untuk menjaga keutuhan NKRI

    Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

    Mewujudkan kemandirian daerah dalam pembangunan.

    2. Dasar Hukum Otonomi Daerah

    UUD 1945, Pasal 18, 18A, dan 18B

    Tap MPR No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan,

    Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan

    Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangaka NKRI

    Tap MPR No. IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan

    Otonomi Daerah

    UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

    UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Pemerintah Daerah

    3. Pelaksanaan Otonomi Daerah Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004

    Hak Dan Kewajiban Daerah dalam Otonomi Daerah

    Berdasarkan pasal 21 dalam otonomi daerah, setiap daerah memiliki hak :

    1. mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya

    2. memilih pemimpin daerah

    3. mengeloloa aparatur daerah

    4. mengelola kekayaan daerah

    5. memungut pajak daerah dan retribusi daerah

    6. mendapatkan bagi hasil pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada

    di daerah

    7. mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah

    8. mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan

    Dalam pasal 22, kewajiban daerah yaitu :

    1. melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan NKRI

  • 2. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

    3. mengembangkan kehidupan demokrasi

    4. mewujudakan keadilan dan pemerataan

    5. meningkatkanfasilitas dasar pendidikan

    6. meningkatkan pelayanan kesehatan

    7. menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak

    8. mengembangkan sistem jaminan sosial

    9. menyususn perencanaan dan tata ruang daerah

    10. mengembangkan sumber daya produktif di daerah

    11. melestarikan lingkungan hidup

    12. mengelola administrasi kependudukan

    13. melestarikan nilai sosial budaya

    14. membentuk dan menerapakan peraturan perundang-undangan sesuai dengan kewenangannya

    15. kewajiban lain yang diatur di dalam perturan perundang-undangan

    Asas-Asas Otonomi Daerah

    1. Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada

    daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI

    2. Dekosentrasi yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada

    gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dan/ atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu

    3. Tugas pembantuan yaitu penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan/atau desa, dari

    pemerintah provensi kepada kabupaten/kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten /

    kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

    Prinsip-Prinsip Otonomi Daerah

    1. Otonomi seluas-luasnya artinya daerah diberikan kewenangan untuk mengurus dan mengatur

    semua urusan di luar yang menjadi urusan pemerintah pusat yang ditetapkan dalam undang-

    undang tersebut.

    2. Otonomi yang nyata, artinya bahwa untuk menangani urusan pemerintahan dilaksanakan

    berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk

    tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan kekhasan daerah

  • 3. Otonomi yang bertanggung jawab, artinya otonomi yang dalam penyelenggaraaanya harus

    benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk

    memberdayakan daerahtermasuk untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan

    bagian utama dari tujuan nasional.

    Pembagian urusan Pemerintahan dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah

    1. Yang menjadi urusan pemerintah Pusat

    Politik luar negeri

    Pertahanan

    Keamanan

    Yustisi (peradilan)

    Moneter dan fiskal nasional

    agama

    2. Urusan yang menjadi kewenangan pemwerintah Provinsi

    Perencanaan dan pengendalian pembangunan

    Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang

    Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

    Penyediaan sarana dan prasarana umum

    Penanganan bidang kesehatan

    Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial

    g. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota

    Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota

    Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah termasuk lintas kabupaten/kota

    Pengendalian lingkungan hidup

    Pelayanan pertahanan termasuk lintas kabupaten/kota

    Pelayanan kependudukan dan catatan sipil

    Pelayanan administrasi umum pemerintahan

    n. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lints kabupaten/kota

    o. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh

    kabupaten/kota

    p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

    3) Urusan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota

  • a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan

    b. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang

    c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

    d. Penyediaan sarana dan prasarana umum

    e. Penanganan bidang kesehaan

    f. Penyelenggaraan pendidikan

    g. Penanggulangan masalah sosial

    h. Pelayanan bidang keteagakerjaan

    i. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah

    j. Pengendalian lingkungan hidup

    k. Pelayanan pertanahan

    l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil

    m. Pelayanan administrasi umum pemerintahan

    n. Pelayanan administrasi penanaman modal

    o. Penyelenggaraan dasar lainnya

    p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan

    e. Penyelenggaraan Pemerintahan dalam Otonomi Daerah

    1) Penyelenggara pemerintahan pusat yaitu presiden dibantu oleh seorang wakil presiden dan

    para menteri

    2) Penyelenggara pemerintahan daerah yaitu pemerintah daerah dan DPRD

    f. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)

    1) Kedudukan DPRD. DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan

    sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah

    2) Fungsi DPRD, yaitu

    a. Fungsi Legislasi, yaitu membentuk peraturan daerah bersama pemerintah daerah

    b. Fungsi Anggaran, yaitu menyusun dan menetapkan APBD bersama pemerintah daerah

    c. Fungsi Pengawasan, yaitu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan

    pemerintah daerah

  • 3) Tugas dan Wewenang DPRD, yaitu

    a. Membentuk perda yang dibahas dengan kepala pemerintah daerah/pemerintah daerah untuk

    mendapat persetuajuan bersama

    b. Membahas dan menyetujui rancangan perda tentang APBD bersama pemerintah daerah

    c. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan perdadan peraturan perundang-undangan

    lainnya

    d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah/wakil kepala daerah kepada

    presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD provinsi, dan kepada Menteri Dalam Negeri

    memalui guernur bagi DPRD kabupaten/kota

    e. Memilih wakil kepala daerah jika terjadi kekosongan jabatan kepala daerah

    f. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemda terhadap perjanjian internasional di

    daerah

    g. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasionala yang dilakukan oleh

    pemda

    h. Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan

    pemda

    i. Membentuk panitia pemilihan kepada daerah

    j. Melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan pemilihan kepala

    daerah

    k. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama antar daerah dan dengan pihak ketiga

    yang membebani masyarakat dan daerah

    l. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan

    4) Hak DPRD, yaitu

    a) Hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai suatu

    kebijakan yang dikeluarkan

    b) Hak Angket, yaitu hak untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan tertentu yang

    dikeluarkan kepala daerah

    c) Hak Menyatakan Pendapat, yaitu hak untuk meyatakan pendapat terhadap kebijakan kepala

    daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daearah disertai dengan rekomendasi

    penyelesaiannya, atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket.

    5) Alat Kelengkapan DPRD

  • a) pimpinan

    b) komisi

    c) panitian musayawarah

    d) panitia anggaran

    e) badan kehormatan

    f) alat kelengkapan l;ain yang diperlukan (misalnya panitia legislasi)

    g. Sumber Pendapatan Daerah

    Menurut UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keungan antara Pemerintah Pusat dan

    Pemerintah Daerah, menyebutkan pendapatan daerah berasal dari ;

    1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    a. hasil pajak daerah

    b. hasil retribusi daerah

    c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

    d. lain-lain PAD yang sah (antara lain jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar

    rupiah terhadap mata uang asing, komisi, potongan harga, dsb)

    2) Dana Perimbangan

    a. Dana bagi Hasil

    (1) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

    (2) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

    (3) Pajak Penghasilan (PPh)

    (4) Dari sumber daya alam ; kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak

    bumi, pertambangan gas bumi dan, pertambangan panas bumi.

    b. Dana Alokasi Umum, yaitu dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan

    pemerataan kemampuan keuanagan antar daerah untuk mendanani kebutuhan daerah dalam

    rangka pelaksanaan Desentralisasi

    c. Dana Alokasi Khusus, yaitu dana yang berasal dari APBN yang dipergunakan untuk

    membantu mendanai kegiatan khusus pada daerah tertentu sesuai dengan prioritas nasional

    3) Lain-lain pendapatan daerah yang sah

    a. Hibah adalah bantuan berupa uang, barang atau jasa berasal dari pemerintah pusat,

    masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri

  • b. Pendapatan dana darurat yaitu bantuan pemerintah pusat dari APBN kepada pemerintah

    daerah untuk mendanai keperluan mendesak yang diakibatkan oleh bencana alam atau peristiwa

    tertentu yang luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi oleh pemerintah daerah melalui dana

    APBD

    h. Desa

    Desa merupakan wilayah terkecil yang mempunyai kewenangan mengatur urusan rumah

    tangganya sendiri. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004, Desa adalah kesatuan masyarakat

    hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

    kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui

    dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.

    Pemerintahan desa terdiri dari :

    a) Pemerintah Desa

    b) Badan Permusyawaratan Desa atau Badan Perwakilan Desa (BPD)

    BPD, menurut UU No. 22 Tahun 1999, merupakan lembaga perwakilan rakyat desa yang

    berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta bersama kepala desa

    menetapkan peraturan desa.

    KEBIJAKAN PUBLIK DAN PEMERINTAH

    Kebijakan Publik adalah kebijakan yang diperuntukkan bagi seluruh anggota masyarakat dalam

    hal penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Tujuan Kebijakan Publik

    Mewujudkan ketertiban dalam masyarakat

    Melindungi hak-hak masyarakat

    Mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat

    Mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

    Contoh Kebijakan Publik ;

  • Kebijakan publik dapat berbentuk peraturan, undang-undang, tindakan-tindakan pemerintah dan

    program pemerintah. Beberapa contoh kebijakan publik :

    Penetapan pajak daerah, meliputi pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan,

    parkir dll

    Penetapan retribusi ; retribusi jalan umum, jasa usaha, dan perizinan tertentu

    Penetapan larangan pedagang kaki lima berdagang di trotoar

    Penetapan jalur bus dalam kota atau antar kota

    Tahap-tahap penyusunan dan perumusan kebijakan publik ;

    Pengidentifikasian masalah dan penyusunan agenda

    Penyusunan skala prioritas

    Perumusan (Formulasi) Rancangan Kebijakan

    Penetapan dan Pengesahan Kebijakan

    Pelaksanaan Kebijakan

    Evaluasi Kebijakan Publik

    Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Publik ;

    Penyampaian kebutuhan dan masalah melalui media massa atau pada pejabat pemerintah

    Memberikan opini, masukan, maupun kritik terhadap rancangan kebijakan

    Mendukung dan melaksanakan kebijakan dengan konsekuen dan sepenuh hati

    BAB 3

    GLOBALISASI

    A. PENGERTIAN GLOBALISASI

    Menurut A.G. MacGrew, Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan

    kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu

    dan masyarakat belahan dunia yang lain.

    Menurut Internasional Monetary Fund (IMF), Globalisasi adalah meningkatnya saling

    ketergantungan ekonomi antara negara-negara di duia yang ditandai oleh meningkat dan

    beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang

  • meluas dan cepat.

    Menurut Bank Dunia, Globalisasi berarti kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan

    untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara lain.

    Jadi Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan antar negara

    saling berintraksi, bergantung, terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain yang melintasi

    batas negara.

    Globalisasi di tujukkkan dengan beberapa tanda-tanda yaitu :

    Meningkatnya perdagangan global

    Meningkatnya aliran modal internasional (investasi langsung dari luar negeri)

    Meningkatnya lairan data lintas atas (; penggunaan internet, satelit komunikasi dan telepon)

    Adanya desakan berbagai pihak untuk mengaddili penjahat perang di Mahkamah Kejahatan

    Internasional (internastional Criminal Court)dan adanya gerakan untuk menyerukan keadilan

    internasional

    Meningkatnya pertukaran budaya (cultural exchange) internasional

    Menyebar luasnya paham multikulturalisme dan semakin besarnya akses individu terhadap

    berbagai macam budaya

    Meningkatnya perjalanan dan turisme tingkat negara

    Meningkatnya imigrasi, termasuk imigrasi ilegal

    Berkembngnya infrastuktur telekomunikasi global

    Berkembangnya sistem keuangan global

    Meningkatnya aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan

    multinasional

    Meningkatnya peran organisasi-organisasi internasional (WTO,IMF) yang berhubungan dengan

    transaksi-transaksi internasional.

    Ada tiga (3) faktor penyebab meningkatnya globalisasi yaitu ; adanya perubahan politik dunia,

    aliran informasi yang cepat dan luas, dan berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan

    internasional / traansnasional

    Adanya Perubahan Politik Dunia

    Menurut Anthony Giddens pengaruh politik yang mempengaruhi meningkatnya globalisasi yaitu

    :

  • Bubarnya Uni Soviet Tahun 1991dan jatuhnya Komunisme Model uni Soviet

    Munculnya Mekanisme Pemerintahan Internasioal dan Regional

    Munculnya Organisasi Antarpemerintah (Intergovermental Organizations/IGOs) dan Organisasi

    Non-pemerintahInternasional (International Non-govermental Organizations/INGOs

    Adanya Aliran Informasi yang cepat dan luas, hal ini dipengaruhi oleh semakin pesatnya

    kemajuan dibidang teknologi

    Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan internasional / transnasioal (Transnasional

    Corporation TNCs) yaitu perusahaan yang memproduksi barang atau jasa di lebih dari satu

    negara

    Faktor Pendukung Globalisasi yaitu :

    Berkembang pesatnya teknologi komunikasi

    Adanya integrasi ekonomi dunia

    B. ARTI PENTING GLOBALISASI BAGI INDONESIA

    Globalisasi adalah sebuah realita, artinya globalisasi tidak bisa dihindari, dan setiap bangsa atau

    negara mau tidak mau akan masuk ke dunia yang global yang disebut globalisasi. Salah satu cara

    negara mempersiapkan diri untuk menghadapi globalisasi adalah dengan membangun sistem

    pendidikan yang baik yang bertujuan untuk menciptakan SDM-SDM yang berprestasi, tekun,

    jujur, ulet dan mau belajar terus-menerus demi kemajuan diri, keluarga, masyarakat, serta bangsa

    dan negaranya.

    Hukum globalisasi bagi bangsa indonesia yaitu (1) apappun yang terjadi di indonesia bisa

    menimbulkan reaksi di dunia internasional, (2) apapun yang terjadi di dunia internasional bisa

    memmengaruhi indonesia.

    C. POLITIK LUAR NEGERI DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ERA

    GLOBALISASI

    Sejak bangsa indonesia menyatakan kemerdekaannya, bangsa indonesia mulai menjalin

    hubungan kerjasama dengan bangsa/negara lain. Dalam menjalin hubungan kerjasama terseut

    bangsa indonesia menggunakan polotik luar negeri "BEBAS AKTIF".

    Tujuan-tujuan politik luar negeri indonesia yaitu :

    1. Membentuk negara indonesia yang demokratis, bersatu dan berdaulat dari Sabang sampai

    Merauke

  • 2. Membentuk masyarakat indonesia yang sejahtera, adil dan makmur lahir dan batin dalam

    wadah NKRI

    3. Membentuk persahabatan dan kerjasama dengan negara-negara di dunia terutama dengan

    negara-negara Asia dan Afrika dalam membentuk tatanan dunia baru yang bebas dari

    imprialisme dan kolonialisme

    Prinsip-prinsip pokok yang menjadi dasar politik luar negeri indonesia yaitu :

    a. Negara indonesia menjalankan politik damai

    b. Negara indonesia bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dan tidak

    saling mencampuri urusan negeri masing-masing negara.

    c. Negara indonesia memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasional

    untuk menjamin perdamaian dunia yang abadi

    d. Negara indonesia berusaha mempermudah jalannyapertukran pembayaran internasional

    e. Negara indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman

    pada pigam PBB

    f. Negara indonesia dalam lingkunga PBB berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan

    bangsa-bangsa yang masih terjajah. Sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian

    internasional tidak akan terwujud

    Politik Bebas Aktif bangsa indonesia bertujuan mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.

    Politik Bebas Aktif artinya ;

    Bebas artinya indonesia bebas menentukan sikap dan pandngannya terhadap masalah-masalah

    internasional. Selain itu, bebas juga berarti bangsa indonesia tidak memihak kepada salah satu

    kekuatan dunia (blok Barat (liberalis) atau blok Timur (komunis))

    Aktif artinya indonesia aktif memperjuangankan perdamaian dan ketertiban dunia. Selain itu,

    indonesia juga aktif memperjuangkan terwujudnya keadilan, kebebasan dan kemerdekaan bagi

    bangsa-bangsa di seluruh dunia.

    Contoh peranan indonesia dalam dunia internasional dengan politik bebas aktifnya :

    Indonesia menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika (KAA), tanggal 24 April 1955 di Bandung

    dan tanggal 22-23 April 2005 di Jakarta

    Indonesia memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (GNB)tahun 1961. gerakan ini bertujuan

    untuk meredakan ketegangan perang dingin antar Blok Barat dengan Blok Timur guna

  • mewujudkan perdamaian dunia.

    Indonesia memprakarsai berdirinya perhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara

    (ASEAN)

    Indonesai aktif membantu menyelesaikan konflik di Bosnia, Filipina, Kampuchea dan negara-

    negara lain yang mengalami konflik dan perang saudara

    Hubungan Internasional di Era Globalisasi

    Menurut Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (Renstra), Hubungan Internsional

    adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk

    mencapai kepentingan nasional negara tersebut. Konsep hubungan internasional berkaitan erat

    dengan subjek-subjek seperti ; organisasi internasional, diplomasi, hukum internasional, dan

    politik internasional.

    Asas-asas Hubungan Internasional

    Asas Teritorial, yaitu asas yang di dasarkan pada kekuasaan negara atas wilayahnya

    Asas Kebangsaan, yaitu asas yang di dasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya

    Asas Kepentingan Umum, yaitu asas yang di dasarkan pada wewenang negara untuk melindungi

    dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat.

    Faktor yang menentukan dalam proses hubungan internasional, baik secara bilateral mapun

    multilateral yaitu kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber daya (alam dan manusia) serta

    letak geografis. Hubungngan internasional diperlukan oleh setiap negara karena :

    Faktor Internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta

    atau intervensi dari negara lain

    Faktor eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yaitu suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa

    bantuan dan kerjasama dengan negara lain