rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

download rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

of 21

Transcript of rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    1/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 1

    Nama : Abdul Salim

    NPM : A1E008019

    Kelompok : 1

    Percobaan : 2

    I. JUDUL

    Rangkaian hambatan seri dan paralel.

    II. TUJUAN

    Mempelajari hubungan kuat arus, tegangan dan hambatan total pada

    rangkaian hambatan yang tersusun secara seri dan paralel.

    III. LANDASAN TEORI

    Deras aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan,

    tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron.

    Makin tinggi hambatan, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Kita

    kemudian mendifinisikan hambatan sehingga arus berbanding terbalik

    dengan hambatan. Ketika kita gabungkan hal ini dan kesebandingan diatas,

    kita dapatkan:R

    VI =

    Geaorge Simon Ohm (1787-1854) melalui eksperimennya menyatakan

    bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial V yang

    diberikan ke ujung-ujungnya. cara untuk menghasilkan beda potensial ialah

    dengan baterai.

    I

    Rumus tersebut menunjukkan bahwa:deras aliran arus pada kawat

    terhadap aliran elektron.

    Dimana R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda

    potensial yang melintasi alat tersebut, dan I adalah arus yang mengalir

    padanya.dan dikenal sebagai Hukum Ohm. Banyak fisikawan yang akan

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    2/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 2

    mengatakan bahwa ini bukan merupakan hukum, tetapi lebih berupa

    definisi hambatan.Jika kita ingin menyebut sesuatu sebagai hukum Ohm,

    hal tersebut akan berupa pernyataan bahwa arus yang melalui konduktor

    logam sebanding dengan tegangan yang diberikan, VI . Sehingga, R

    konstan, tidak bergantung pada V, untuk konduktor logam. Dan dikenal

    sebagai hukum Ohm. Banyak fisikawan yang akan mengatakan bahwa ini

    bukan merupakan hukum, tetapi lebih berupa definisi hambatan. Jika kita

    ingin menyebut sesuatu sebagai hukum Ohm, hal tersebut akan berupa

    pernyataan bahwa arus yang melalui konduktor logam sebanding dengan

    tegangan yang diberikan, VI . Sehingga, R konstan, tidak bergantung

    pada V, untuk konduktor logam. Tetapi hubungan ini tidakberlaku umum

    untuk bahan dan alat lain seperti dioda, tabung hampa udara, transistor, dan

    sebagainya. Dengan demikian hukum Ohm bukan merupakan hukum

    dasar, tetapi lebih berupa deskripsi mengenai kelas bahan (konduktor

    logam) tertentu.

    Kemampuan benda untuk menahan aliran arus disebut hambatan.

    Nilainya bergantung pada hambat jenis bahan penyusun benda, bentuk dan

    ukuran benda.

    Resistor adalah alat yang mempunyai nilai hambatan tertentu.

    Tahanan dapat mempunyai nilai kurang dari 1 ohm sampai jutaan ohm.

    Jenis yang paling umum adalah tahanan karbon

    (Stockley,2007: 62)

    Resistor terdapat dalam semua jenis rangkaian, mulai dari pengering

    rambut dan pemanas ruangan sampai pada rangkaian yang membatasi atau

    membagi arus, atau mereduksi, atau membagi tegangan. Rangkaian seperti

    itu seringkali memiliki beberapa resistor, sehingga wajar untuk meninjau

    gabunganresistor. Sebuah contoh sederhana adalah serentetan bola lampu

    yang digunakan untuk dekorasi liburan, dengan setiap bola bertindak

    sebagai sebuah resistor, dan dari perspektif analisis rangkaian serentetan

    bola lampu itu hanyalah merupakan gabungan resistor.

    (Young, 2003 : 257)

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    3/21

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    4/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 4

    satu reistor tanpa merubah keadaan, yaitu dengan arus dan tegangan yang

    sama, berapakah harga hambatan resistor ini? Hambatan ini disebut

    hambatan ekivalen atau hambatan pengganti.

    Arus yang melalui R1, R2, R3 sama, yaitu i, sedang

    ,,, 321 RiVRiVRiV ybyxax ===

    Jadi .)( 321 abVRRRi =++

    Hambatan ekivalen R harus memenuhi

    ,abVRi =

    Sehingga hambatan ekivalen untuk rangkaian seri pada gambar (a) ialah

    .321 RRRR ++=

    Jika resistor dihubungkan paralel seperti gambar (b), arus yang melalui tiap

    resistor berlainan, tetapi beda potensial pada ujung resitor haruslah sama.

    33

    22

    11

    ,,R

    Vi

    R

    Vi

    R

    Vi ababab ===

    .

    Ketiga arus diatas berasal dari arus yang datang pada titik a, maka

    321 iiii ++= , atau

    321 R

    V

    R

    V

    R

    Vi ababab ++= .

    Harga hambatan ekivalen memenuhi hubungan

    321

    1111

    RRRV

    i

    R ab ++== .

    Pada gambar dibawah ini:

    Terlihat bahwa R1 dan R2 berhubungan paralel, R3 dan R4 seri dan

    rangkaian (R1,R2) dan (R3,R4) dihubungkan paralel.

    Hanya beberapa jaringan dapat direduksi menjadi kombinasi seri-

    paralel seperti pada gambar diatas. Rangkaian pada gambar dibawah ini

    abybxyax VVVV =++

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    5/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 5

    tidak dapat langsung direduksi menjadi satu hambatan ekivalen dengan

    rangkaian seri dan paralel

    (Sutrisno,1979:67-70)

    Dalam semua jaringan terdapat resistor. Rangkaian tersebut serng

    kali memiliki beberapa resistor, sehingga wajar untuk meninjau gabungan

    resistor. Bila beberapa elemen rangkaian disambungkan dalam barisan

    dengan hanya sebuah lintasan arus tunggal diantara titik-tik itu, kita

    mengatakannya bahwa elemen-elemen rangkaian itu disambungkan seri.

    Untuk setiap resistor yang mneyediakan sebuah lintasan alternatif diantara-

    titik-titik itu elemen-elemen rangkaian itu disambung paralel, selisih

    potensial adalah sama melalui setiap elemen.

    Pada sembarang gabungan resistor kita selalu dapat mencari sebuah resistor

    tunggal yang dapat menggantikan gabungan itu dan menghasilkan arus total

    dan selisih potensial yang sama. Hambatan tunggal dari resistor ini

    dinamakan hambatan ekuivalen (equivalent resistance) dari gabungan itu.

    Hambatan ekuivalen itu lebih besar daripada setiap hambatan

    individu. Jika resistor-resistor itu paralel, untuk sebarang banyaknya

    resistor paralel, kebalikan hambatan ekuivalen sama dengan jumlah

    kebalikan-kebalikan dari hambatan-hambatan individunya. Hambatan

    ekuivalen itu selalu lebih kecil daripada hambatan individu. Untuk kasuskhusus dua resistor paralel,

    21

    21

    RR

    RRRek

    +=

    (Hugh D Young dan Roger A Freedman, 2004: 257-259).

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    6/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 6

    Beberapa resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga

    muatan yang sama harus mengalir melalui keduanya dikatakan bahwa

    resistor itu terhubung secara seri. Karena muatan tidak terkumpul pada satu

    titik dalam kawat yang dialiri arus konstan, jika suatu muatan Q

    mengalirke R1selama interval waktu tertentu, sejumlah muatan Q harus

    mengalir keluar R2 selama interval yang sama. Kedua resistor haruslah

    membawa arus I yang sama.

    Jika dua resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga beda

    potensial yang sama antara keduanya yang dikatakan bahwa mereka

    dihubungkan secara paralel. Catat bahwa resistor-resistor dihubungkan

    pada kedua ujungnya dengan sebuah kawat. Resitansi ekivalen dari

    kombinasi resistor paralel didefinisikan sebagai resistensi Req tersebut,

    dimana arus total I menghasilkan tegangan jatuh V. Resistansi ekivalen

    untuk beberapa kombinasi resistor paralel dapat ditulis menjadi

    (Tipler, 1998: 154-155)

    Yang dimaksud rangkaian seri adalah suatu penyusunan komponen-

    komponen di mana semua arus mengalir melewati komponen-komponen

    tersebut secara berurutan. Rangkaian paralel adalah suatu penyusunan

    komponen-komponen di mana arus terbagi untuk melewati komponen-

    komponen secara serentak. Sakeler adalah peranti, biasanya mekanis, yang

    digunakan untuk menyambung atau memutus rangkaian.(Stockley,2007: 64)

    Rangkaian resistor seringkali memiliki beberapa resistor. Sebuah

    contoh sederhana adalah serentetan bola lampu yang digunakan untuk

    dekorasi liburan, dengan setiap bola bertindak sebagai resistor. Bila

    beberapa elemen rangkaian disambung dalam berisan dengan hanya sebuah

    sebuah lintasan arus tunggal diantara titik-titik itu, kita mengatakan bahwa

    ......1111

    321

    +++=RRRR

    eq

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    7/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 7

    elemen-elemen rangkaian itu disambung seri. Setiap resistor menyediakan

    sebuah lintasan alternatif diantara titik-titik untuk elemen-elemen rangkaian

    yang disambung paralel.

    Ammeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus. Termasuk

    dalam jenis galvanometer kumparan bergerak, yang dirancang sedemikian

    sehingga arus tertentu yang menghasilkan penyimpangan skala penuh, yaitu

    penunjuk skala bergerak ke posisi maksimum. Untuk mengukur arus yang

    lebih tinggi, sebuah shunt ditambahkan, arus yang lebih besar akan

    menghasilkan penyimpangan skala penuh pada skala yang baru.

    Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial antara dua

    titik disebut Volmeter .Adalah sebuah galvanometer antara dua titik

    tersebut yang memiliki hambatan tinggi yang disusun seri. Beda potensial

    tertentu akan menghasilkan arus untuk penyimpangan skala penuh. Untuk

    mengukur beda potensial yang lebih tinggi, multiplier harus ditambahkan.

    (Stockley,2007: 77)

    Ammeter digunakan untuk mengukur arus yang melalui rangkaian,

    ia harus dipasang langsung kedalam rangkaian, tersusun seri dengan

    elemen-elemen lain. Makin kecil hambatan dalamnya, makin kecil

    pengaruh terhadap rangkaian.

    Ammeter juga bisa mempengaruhi rangkaian, tetapi efeknya kecil

    jika hambatannya jauh lebih kecil jauh lebih kecil dari hambatan rangkaian

    secara keseluruhan. Baik untuk voltmeter maupun ammeter, makin sensitif

    galvanometer makin kecil efek yang ditimbulkannya.

    (Giancolli, 2001: 116-120)

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    8/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 8

    IV. ALAT DAN BAHAN

    V. LANGKAH PERCOBAAN

    a. Langkah-langkah percobaan

    1. Rangkaian Hambatan Seri

    NO. Nama Alat/bahan Jumlah

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    Meter dasar 90

    Kebel penghubung merah

    Kabel penghubung hitam

    Hambatan tetap 470

    Hambatan tetap 100

    Papan rangkaian

    Saklar satu kutub

    Jembatan penghubung

    Catu-daya

    2

    3

    3

    1

    1

    1

    1

    6

    1

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    9/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 9

    Keterangan:

    a. Dipersiapkan peralatan/komponen sesuai dengan daftar alat dan

    bahan

    b. Dibuat rangkaian seperti gambar di atas

    Saklar S dalam posisi terbuka (posisi 0)

    Meter dasar 90 yang berfungsi sebagai voltmeter dengan batas

    ukur 10V

    Meter dasar 90 yang berfungsi sebagai amperemeter mempunyai

    batas ukur 100 mA

    c. Dihubungkan catu-daya ke sumber tegangan (alat catu-daya masih

    dalam keadaan mati/off). Pilih tegangan keluaran 3 volt DC

    d. Dihubungkan rangkaian ke catu-daya (digunakan kabel

    penghubung)

    e. Diperiksa kembali rangkaian

    Langkah Kerja

    a. Catu-daya dihidupkan (on), kemudian saklar S ditutup (posisi 1).

    b. Pada alat ukur, dibaca kuat arus dan tegangan untuk hambatan R1,

    misalnya masing-masing (I1) dan (V1) kemudian hasilnya dicatat

    ke dalam tabel hasil pengamatan.

    c. Saklar S dibuka (posisi 0), kemudian voltmeter dipindahkan ke

    titik B dan C.

    d. Tempat jembatan penghubung (2) ditukarkan dengan amperemeter,

    kemudian saklar S ditutup (posisi 1).

    e. Pada alat ukur dibaca kuat arus dan tegangan untuk hambatan R2misalnya masing-masing I2 dan V2 kemudian hasilnya dicatat ke

    dalam tabel hasil pengamatan.

    f. Saklar S dibuka (posisi 0), kemudian voltmeter dipindahkan ke

    titik A dan C.

    g. Tempat jembatan penghubung (1) di dekat C ditukarkan dengan

    amperemeter, kemudian saklar S ditutup (posisi 1).

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    10/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 10

    h. Dibaca kuat arus dan tegangan untuk rangkaian maing-maing Itot

    dan Vtot kemudian hasilnya dicatat ke dalam tabel hasil

    pengamatan.

    i. Langkah a sapai dengan g diulangi, dengan sumber tegangan yang

    berbeda kemudian hasilnya dicatat ke dalam tabel pengamatan.

    2. Rangkaian Hambatan Paralel

    Keterangan:

    a. Dipersiapkan peralatan/komponen sesuai dengan daftar alat dan

    bahan

    b. Dibuat rangkaian seperti gambar di atas

    Saklar S dalam posisi terbuka (posisi 0)

    Meter dasar 90 yang berfungsi sebagai voltmeter dengan batas

    ukur 10

    Meter dasar 90 yang berfungsi sebagai amperemeter

    mempunyai batas ukur 100 mA

    c. Dihubungkan catu-daya ke sumber tegangan (alat catu-daya masih

    dalam keadaan mati/off). Pilih tegangan keluaran 3 volt DC

    d. Dihubungkan rangkaian ke catu-daya (digunakan kabel

    penghubung)

    e. Diperiksa kembali rangkaian

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    11/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 11

    Langkah Kerja

    a. Catu-daya dihidupkan (on), kemudian saklar S ditutup (posisi 1).

    b. Pada alat ukur, dibaca kuat arus dan tegangan untuk hambatan

    R1, misalnya masing-masing (I1) dan (V1) kemudian hasilnya

    dicatat ke dalam tabel hasil pengamatan.

    c. Saklar S dibuka (posisi 0), kemudian voltmeter dipindahkan ke

    titik B dan C.

    d. Tempat jembatan penghubung (2) ditukarkan dengan

    amperemeter, kemudian saklar S ditutup (posisi 1).

    e. Pada alat ukur dibaca kuat arus dan tegangan untuk hambatan R2

    misalnya masing-masing I2dan V2kemudian hasilnya dicatat ke

    dalam tabel hasil pengamatan.

    f. Saklar S dibuka (posisi 0), kemudian voltmeter dipindahkan ke

    titik P dan Q.

    g. Tempat jembatan penghubung (1) di dekat C ditukarkan dengan

    amperemeter, kemudian saklar S ditutup (posisi 1).

    h. Dibaca kuat arus dan tegangan untuk rangkaian maing-maing Itot

    dan Vtot kemudian hasilnya dicatat ke dalam tabel hasil

    pengamatan.

    i. Langkah a sapai dengan g diulangi, dengan sumber tegangan

    yang berbeda kemudian hasilnya dicatat ke dalam tabel

    pengamatan.

    b. Gambar percobaan.

    Rangkaian hambatan yang disusun secara sei

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    12/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 12

    Rangkaian hambatan yang disusun secara paralel.

    VI. HASIL PENGAMATAN

    A. Data yang diperoleh

    a. Data yang diperoleh dari percobaan

    1. Rangkaian Hambatan Seri

    S. tegangan V1 V2 Vtot V1+V2 I1(A) I2 (A) Itot (A) R1 R2 Rtot R1+R2

    3 V 2,4 2,4 0,5 4,8 0,008 0,008 0,008 300 300 62,5 600

    6 V 5,0 5,0 1,0 10 0,016 0,016 0,016 312,5 312,5 62,5 625

    9 V 7,4 7,2 1,4 14,6 0,024 0,024 0,024 308,3 300 58,3 608,3

    1. Rangkaian Hambatan Paralel

    S. tegangan V1 V2 Vtot V1+V2 I1 (A) I2 (A) Itot (A) R1 R2 Rtot R1+R2

    3 V 2,9 2,8 2,8 5,7 0,01 0,055 0,03 290 50,9 93,3 310,9

    6 V 5,9 5,4 5,9 11,3 0,02 0,06 0,06 295 90 98,3 385

    9 V 8,5 8,5 8,5 17 0,03 0,1 0,1 283,3 85 85 368,3

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    13/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 13

    B. Perhitungan

    1. Rangkaian Hambatan Seri

    Tegangan sumber 3 Volt

    a. Dik : V1= V2= 2,4 volt I1= I2= 0,008 A

    Dit : R1.....? R2......? Rtot ..?

    Jawaban :

    R1= V1/I1= 2,4V / 0,008A = 300

    R2= V2/I2= 2,4V / 0,008A = 300

    Rtotal= R1+ R2= 300 + 300 = 600

    Dari hasil pengamatan didapat, Rtot= Vtot/Itot

    = 0,5V /0,008A = 62,5

    Tegangan sumber 6 Volt

    b. Dik : V1= V2= 5 volt I1= I2= 0,016 A

    Dit : R1.? R2.? Rtotal..?

    Jawab :

    R1= V1/I1= 5V / 0,016A = 312,5

    R2= V2/I2= 5V / 0,016A = 312,5

    Rtotal= R1+ R2= 312,5 + 312,5 = 625

    Dari hasil pengamatan didapat, Rtot = Vtot/Itot

    = 1 / 0,016 = 62,5

    Tegangan sumber 9 Volt

    c. Dik : V1= 7,4 volt V2= 7,2 volt I1= I2= 0,024 A

    Dit : R1.? R2.? Rtotal..?Jawab :

    R1= V1/I1= 7,4V / 0,024A = 308,3

    R2= V2/I2= 7,2V / 0,024A = 300

    Req= R1+ R2= 308,3 + 300 = 608,3

    Dari hasil pengamatan didapat, Rtot= Vtot/ Itot

    = 14,6V/ 0,024A = 58,3

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    14/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 14

    2. Rangkaian Hambatan Paralel

    Tegangan sumber 3 Volt

    a. Dik : I1= 0,01 A I2= 0,055 A

    V1= 2,9 volt V2= 2,8 volt

    Dit : R1....? R2....? Rtotal..?

    Jawab :

    R1= V1/I1= 2,9V / 0,01A = 290

    R2= V2/I2= 2,8V / 0,055A = 50,9

    Rtotal= R1+ R2 = 290 + 50,9 = 340,9

    Dari hasil pengamatan didapat, Rtot= Vtot/Itot= 2,8 / 0,03

    = 93,3

    Tegangan sumber 6 Volt

    b. Dik : I1= 0,02 A I2= 0,06 A V1= 5,9volt V2= 5,4volt

    Dit : R1....? R2....? Rtot..?

    Jawab :

    R1= V1/I1= 5,9V / 0,02A = 295

    R2= V2/I2= 5,4V / 0,06A = 90

    Rtot= R1+ R2= 295 + 90 = 385

    Dari hasil pengamatan didapat, Rtot= Vtot/Itot= 5,9V /0,06A

    = 98,3

    Tegangan sumber 9 Volt

    c. Dik : I1= 0,03 A I2= 0,01 A V1= V2= 8,5 volt

    Dit : R1....? R2....? Rtot..?Jawab :

    R1= V1/I1= 8,5V / 0,03A = 283,3

    R2= V2/I2= 8,5V / 0,01A = 85

    Rtotal= R1+ R2 = 283,3 + 85 = 368,3

    Dari hasil pengamatan didapat, Rtot=Vtot/Itot= 8,5V /0,1A= 85

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    15/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 15

    C. Pembahasan

    Dalam suatu rangkaian listrik, terdapat unsur rangkaian yang

    merupakan hasil perbandingan antara tegangan V dan kuat arus I.

    Unsur ini dikenal dengan hambatan atau resistansi. Secara sistematis

    dapat ditulis

    R = V/I

    Satuan dari hambatan adalah ohm, yang diambil dari nama penemu

    hukum Ohm, hukum yang menyatakan hubungan antara tegangan dan

    kuat arus. Ohm disingkat dengan , huruf besar Yunani untuk omega.

    Benda-benda yang memiliki sifat resistansi disebut resistor. Dalam

    kehidupan sehari-hari, resistor dapat berupa bola lampu, elemen

    pemanas, pengering rambut, dan sebagainya.

    Rangkaian seri adalah suatu penyusunan komponen-komponen di

    mana semua arus mengalir melewati komponen-komponen tersebut

    secara berurutan. Pada rangkaian ini dua atau lebih resistor yang

    dihubungkan sedemikian rupa sehingga muatan yang sama harus

    mengalir melalui keduanya. Sebelum mengetahui hubungan antara

    kuat arus, tegangan dan hambatan pada rangkaian seri lebih baik

    terlebih dahulu dibahas akan masing-masing komponen tersebut dalam

    rangkaian seri.

    Tegangan dan Kuat Arus

    S.tegangan

    V1 V2 Vtot V1+V2 I1(A) I2 (A) Itot (A)

    3 V 2,4 2,4 0,5 4,8 0,008 0,008 0,008

    6 V 5,0 5,0 1,0 10 0,016 0,016 0,016

    9 V 7,4 7,2 1,4 14,6 0,024 0,024 0,024

    Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada rangkaian

    seri besar VtotV1 + V2 dimana seharusnya Vtot= V1+ V2 . Akan

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    16/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 16

    tetapi dari hasil secara keselurahan dapat disimpulkan bahwa pada

    rangakaian seri nilai tegangan total pada rangkaian merupakan

    penjumlahan dari tegangan individunya.

    Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada rangkaian

    seri besar Itot= I1= I2 . Pada rangkaian seri muatan tidak terkumpul

    pada satu titik dalam kawat yang dialiri arus konstan, jika suatu

    muatan Q mengalir ke R1 selama interval waktu tertentu, sejumlah

    muatan Q harus mengalir keluar R2 selama interval yang sama.

    Kedua resistor haruslah membawa arus I yang sama. Begitupun dari

    hasil hasil data percobaan secara keseluruhan dapat disimpulkan

    bahwa pada rangakaian seri nilai total kuat arus pada rangkaian

    sama dengan besar kuat arus individunya.

    Hambatan

    R1 R2 Rtot R1+R2

    300 300 62,5 600

    312,5 312,5 62,5 625

    308,3 300 58,3 608,3

    Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada rangkaian

    seri besar RtotR1 + R2 dimana seharusnya Rtot= R1+ R2 . Akan

    tetapi dari hasil secara keselurahan dapat disimpulkan bahwa pada

    rangkaian seri nilai hambatan total pada rangkaian merupakan

    penjumlahan dari hambatan individunya. Nilai hambatan total ataudapat disebut pula hambatan ekuivalen pada rangkaian seri pasti lebih

    besardaripada setiap hambatan individunya.

    Berikutnya akan dibahas hubungan antara ketiga komponen tersebut.

    .....

    .....

    2211

    21

    ++=

    ++=

    RiRiRi

    VVV

    tottot

    tot

    Kerena pada rangkaian seri itot=i=i2=in

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    17/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 17

    Maka,

    Rtot = R1+R2+.....

    Persamaan diatas merupakan persamaan hambatan pengganti atau

    hambatan total dari rangkaian seri dimana untuk sembarang gabungan

    resistor kita selalu dapat menggunakan resistor tunggal(pengganti)

    yang dapat mengganti gabungan itu dan menghasilkan arus total dan

    selisih potensial yang sama.

    Rangkaian paralel adalah suatu penyusunan komponen-

    komponen dimana arus terbagi untuk melewati komponen-komponen

    secara serentak. Pada rangkaian ini dua atau lebih resistor yang

    dihubungkan sedemikian rupa sehingga beda potensial sama antara

    keduanya.

    Sebelum mengetahui hubungan antara kuat arus, tegangan dan

    hambatan pada rangkaian paralel lebih baik terlebih dahulu dibahas

    akan masing-masing komponen tersebut dalam rangkaian paralel.

    Tegangan dan Kuat arus

    S.

    tegangan

    V1 V2 Vto

    t

    V1+V

    2

    I1

    (A)

    I2

    (A)

    Itot

    (A)

    3 V 2,9 2,8 2,8 5,7 0,01 0,05

    5

    0,03

    6 V 5,9 5,4 5,9 11,3 0,02 0,06 0,06

    9 V 8,5 8,5 8,5 17 0,03 0,1 0,1

    Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada rangkaian

    paralel besar Vtot mendekati sama nilainnya dengan V1 dan V2 .

    Namun pada hasil percobaan, besar nilai tidak sepenuhnya serupa hal

    itu hanya disebabkan oleh beberapa faktor dalam pengukuran tetapi

    dari hasil secara keselurahan dapat disimpulkan bahwa pada

    rangakaian paralel nilai tegangan total pada rangkaian sama dengan

    nilai tegangan individunya.

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    18/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 18

    Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada rangkaian

    paralel besar ItotI + I2 , dimana seharusnnya Itot= I + I2. Dari data

    hasil percobaan terlihat bahwa tidak diperoleh nilai yang benar-benar

    serupa atau pas hal ini disebabkan oleh beberapa faktor baik itu karena

    kesalahan pengamat ataupun akibat pengaruh hambatan yang ada

    didalam amperemeter. Namun secara keseluruhan dapat disimpulkan

    bahwa pada rangakaian seri nilai total kuat arus merupakan nilai

    penjumlahan kuat arus individunya.

    Hambatan

    R1 R2 Rtot R1+R2

    290 50,9 93,3 310,9

    295 90 98,3 385

    283,3 85 85 368,3

    Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat dilihat hubungan yang

    ada pada tabel diatas. Hubungan tersebut dapat terlihat dari hasil

    perhitungan, dimana diperoleh persamaan21

    111

    RRRtot+= . Walaupun

    pada hasil perhitungan besar nilai perbandingannya tidak sepenuhnya

    serupa hal itu hanya disebabkan oleh beberapa faktor dalam

    pengukuran tetapi dari hasil secara keselurahan dapat disimpulkan

    bahwa pada rangkaian seri nilai satu per hambatan total pada rangkaian

    merupakan penjumlahan dari satu per hambatan individunya. Nilaihambatan total atau dapat disebut pula hambatan ekuivalen pada

    rangkaian paralel pasti lebih kecil daripada setiap hambatan

    individunya.

    Pada percobaan ini digunakan sakelar yang berfungsi untuk

    menyambung atau memutuskan rangkaian.

    Berikutnya akan dibahas mengenai resistor yang digunakan pada

    percobaan ini yaitu resistor dengan nilai 100dan 470.

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    19/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 19

    Resistor yang digunakan memiliki nilai toleransi. Karena warna

    linkarang pada resistor tersebut adalah emas, berarti resistor memiliki

    nilai toleransi 5%. Untuk hambatan 100 berarti besar hambatan

    berkisar antara 95-105, dan untuk hanbatan 470berarti besar

    hambatan berkisar antara 446,5-493,5. Tetapi pada kenyataannya,

    nilai hambatan yang diperoleh dari perhitungan memiliki besar diluar

    batas toleransi. Masalah ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor

    seperti halnya kesalahan pada pengukurang..

    Penyebab lain dari masalah ini kemungkinan adalah resistivitas ().

    VII. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    1. Hambatan adalah hasil perbandingan antara tegangan dan kuat arus

    di mana jika besar hambatan bertambah, maka akan memperkecil

    kuat arus (berbanding terbalik). Sehingga berdasarkan hukum

    Ohm, dapat ditulis :

    V = I R

    2. Pada rangkaian seri:

    o Vtot= V1+ V2 +......

    o Itot = I1= I2 = In

    o Resistansi ekivalen untuk resistor yang tersusun seri :

    3. Pada rangkaian paralel:

    o Vtot= V1= V2 = Vn

    o Itot = I1+ I2 +........

    o Resistansi ekivalen untuk resistor yang tersusun paralel :

    ......1111

    321

    +++=RRRReq

    .......321

    +++= RRRReq

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    20/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 20

    B. Saran.

    1. Pada saat kegiatan praktikum, sebaiknya diberika pengarahan

    terlebih dahulu kepada praktikum hal-hal apa saja yang harus

    diperhatikan agar kegiatan praktikum berjalan dengan lancer dan

    tertib.

    2. alat-alat praktikum yang akan digunakan sebaiknnya diperiksa

    terlebih dahulu, karena kerusakana alat akan menghambat praktikum

    dan hasil praktikum menjadi kurang maksimal.

    VIII. DAFTAR PUSTAKA

    Giancoli, douglas C. 2001. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga

    Stockley, Corinne dkk. 2007. Kamus Fisika bergambar. Jakarta : Erlangga

    Sutrisno. 1979. Fisika dasar seri listrik magnet dan termofisika listrik.

    Bandung :ITB

    Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan teknik Jilid 2. Jakarta:Erlangga

    Young dan Freedman. 2004. Fisika Universitas Edisi 10 Jilid 2. Jakarta:

    Erlangga

  • 7/25/2019 rangkaian hambatan seri dan paralel.pdf

    21/21

    http://Virtuallabphysics.blogspot.com

    Fisdas 2 21

    IX. JAWABAN PERTANYAAN

    1.

    Rangkaian Seri

    a. Pendapat Saya tentang Vtot dengan (V1+V2), itot dengan i1 dan Rtot

    dengan (R1+R2) adalah berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat

    bahwa pada rangkaian seri besar Vtot= V1+ V2 (nilai tegangan total

    pada rangkaian merupakan penjumlahan dari tegangan individunya.

    Nilai Itot= I1= I2 (nilai total kuat arus pada rangkaian sama dengan

    besar kuat arus individunya),sedangkan nilai Rtot= R1+ R2 . nilai

    hambatan total pada rangkaian merupakan penjumlahan dari

    hambatan individunya.

    b. Persamaan hambatan pengganti atau hambatan total dari rangkaian

    seri adalah sebagai berikut :

    2. Rangkaian Paralel

    a. Pendapat Saya tentang Vtotdengan V1 danV2, itotdengan i1+i2 dan

    totR

    1 dengan

    +

    21

    11

    RR adalah Berdasarkan hasil percobaan dapat

    dilihat bahwa pada rangkaian seri besar Vtot = V1 = V2 (nilai

    tegangan total pada rangkaian sama dengan nilai tegangan

    individunya. Nilai Itot = I1 + I2 (nilai total kuat arus pada

    rangkaian merupakan penjumlahan kuat arus individunya),

    sedangkan nilai 21

    111

    RRRtot+=

    nilai satu per hambatan total pada

    rangkaian merupakan penjumlahan dari satu per hambatan

    individunya

    b. Persamaan hambatan pengganti atau hambatan total dari

    rangkaian hambatan paralel adalah sebagai berikut :

    ......1111

    321

    +++=RRRReq

    .......321 +++= RRRReq