Rangkaian Counter 2003

16
Rangkaian Pencacah ( Counter ) KADEK SUMAJA ( 1108255004 ) KADEK SUMAJA ( 1108255004 ) LUH EKA ARISANTI ( 1108255006 ) LUH EKA ARISANTI ( 1108255006 ) MADE SUDARMA YADNYA ( 110825507 ) MADE SUDARMA YADNYA ( 110825507 ) PUTU ADI SUSANTA ( 110825509 ) PUTU ADI SUSANTA ( 110825509 )

description

Rangkaian Pencacah ( Counter )KADEK SUMAJA ( 1108255004 ) LUH EKA ARISANTI ( 1108255006 ) MADE SUDARMA YADNYA ( 110825507 ) PUTU ADI SUSANTA ( 110825509 )Pokok BahasanPengertianJenis Rangkaian CounterCounter pada Rangkaian Seven Segment DisplayPengertian Rangkaian Pencacah ( Counter )Rangkaian elektronika yang berfungsi untuk melakukan penghitungan angka secara berurutan Maksimal hitungan dari counter akan sesuai dengan jumlah flip-flop yang digunakan. Hitungan maksimal dari sebuah

Transcript of Rangkaian Counter 2003

Page 1: Rangkaian Counter 2003

Rangkaian Pencacah ( Counter )

KADEK SUMAJA ( 1108255004 )KADEK SUMAJA ( 1108255004 )

LUH EKA ARISANTI ( 1108255006 )LUH EKA ARISANTI ( 1108255006 )

MADE SUDARMA YADNYA ( 110825507 )MADE SUDARMA YADNYA ( 110825507 )

PUTU ADI SUSANTA ( 110825509 )PUTU ADI SUSANTA ( 110825509 )

Page 2: Rangkaian Counter 2003

Pengertian

Jenis Rangkaian Counter

Counter pada Rangkaian Seven Segment Display

Pokok Bahasan

Page 3: Rangkaian Counter 2003

Rangkaian elektronika yang berfungsi untuk melakukan penghitungan angka secara berurutan

Maksimal hitungan dari counter akan sesuai dengan jumlah flip-flop yang digunakan. Hitungan maksimal dari sebuah counter dinamakan Modulo

dimana, n : jumlah flip-flop yang digunakan

Modulo = 2n

Pengertian Rangkaian Pencacah ( Counter )

Page 4: Rangkaian Counter 2003

Jenis Rangkaian Pencacah ( Counter )

Berdasarkan Arah Cacahan

1. Pencacah Naik (Up Counter) : pencacahan dari kecil ke arah besar, kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis

2. Pencacah Turun (Down Counter) :

pencacahan dari besar ke arah kecil, dan kembali ke cacahan awal secara otomatis

Page 5: Rangkaian Counter 2003

Jenis Rangkaian Pencacah ( Counter )

Berdasarkan Pemicu :

1. Synchronus Counter

2. Asyncronous counter

Page 6: Rangkaian Counter 2003

Synchronous Counter

Synchronous counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan susunan flip-flopnya adalah paralel.

Synchronous counter terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Up Synchronous Counter

2. Down Synchronous Counter Sinkron

3. Up and Down Synchronous Counter

Page 7: Rangkaian Counter 2003

Gambar Rangkaian Down Synchronous Counter

Down Counting merupakan kebalikan dari Up Counting, sehingga rangkaiannya masih tetap

menggunakan rangkaian Up Counter, hanya outputnya diambilkan dari Q- masing-masing Flip-flop

Gambar Rangkaian UpS C

Gambar Rangkaian Down S C

Page 8: Rangkaian Counter 2003

Gambar Rangkaian Up/Down Synchronous Counter

• Gabungan dari Up Counter dan Down Counter.

•Dapat menghitung bergantian antara Up dan Down karena adanya input

eksternal sebagai control yang menentukan saat menghitung Up atau Down.

•Jika input CNTRL bernilai ‘1’ maka Counter akan menghitung naik (UP),

sedangkan jika input CNTRL bernilai ‘0’, Counter akan menghitung turun

(DOWN).

Page 9: Rangkaian Counter 2003

Asynchronus Counter

Asynchronous counter tersusun atas flip-flop yang dihubungkan seri dan pemicuannya tergantung dari flip-flop sebelumnya

Asynchronous counter terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Up Synchronous Counter

2. Down Synchronous Counter Sinkron

3. Up and Down Synchronous Counter

Page 10: Rangkaian Counter 2003

Gambar Rangkaian Up Asynchronous Counter

Gambar Rangkaian Down Asynchronous Counter

Page 11: Rangkaian Counter 2003

Gambar Rangkaian Up/Down Asynchronous Counter

Rangkaian ini dapat menghitung up, down ataupun bergantian antara Up dan Down

karena adanya input eksternal sebagai control yang menentukan saat menghitung Up atau

Down.

Pada rangkaian Up/Down Counter ASinkron, output dari flip-flop sebelumnya menjadi

input clock dari flip-flop berikutnya.

Page 12: Rangkaian Counter 2003

Gambar Rangkaian Counter Mod -N

• Counter Mod-N adalah Counter yang tidak 2n

• Up Counter Mod-N akan menghitung nilai 0 s/d N-1,

•Down Counter MOD-N akan menghitung dari bilangan tertinggi sebanyak N kali ke bawah.•Sebuah Up Counter Asinkron Mod-6, akan menghitung : 0,1,2,3,4,5,0,1,2,... Nilai 6 tidak pernah muncul dan jika hitungan menginjak ke-6, maka counter akan reset kembali ke 0.

Page 13: Rangkaian Counter 2003

Counter atau pencacah dapat berupa rangkaian sirkuit digital atau kadang-kadang berbentuk chip yang bisa digunakan untuk menghitung pulsa atau sinyal digital . Counter ini bisa menghitung pulsa secara biner murni (binary counter) ataupun secara desimal-terkodekan-secara-biner (decimal counter).

Dalam penghitung biner murni, angka 9 dinyatakan dalam bentuk bilangan biner 1001, dan berikutnya angka 10 dinyatakan dalam bentuk biner 1010. Sedangkan dalam penghitung desimal-terkodekan-secara-biner, angka 9 adalah biner 1001, tetapi angka 10 dinyatakan dalam bentuk: 0001 0000.

Angka desimal 100 dalam biner murni adalah 1100100, sedangkan dalam BCD adalah 0001 0000 0000 (3 buah digit desimal masing-masing dari kelompok 4 bit).

Angka 0 sampai 9 mempunyai bentuk biner murni dan biner BCD yang sama, tetapi mulai dari angka 10 keduanya belainan.

Untuk mempermudah pemahaman akan disimulasikan dengan rangkaian counter IC74192,7447, dan 7 segment.

Penerapan Counter pada Rangkaian Seven Segment Display

Page 14: Rangkaian Counter 2003

Komponen – komponen penting dalam rangkaian ini adalah IC 74192, lalu driver display IC 7447 ( BCD to seven segment display) dan seven segment common anode.

Komponen utama IC 74192 adalah sebuah up/down decade counter, yaitu sebuah komponen yang dapat melakukan pencacahan 10 ( 0 sampai 9) naik dan turun,

Komponen ini dibangun dengan beberapa flip-flop JK dan gerbang-gerbang logika. Transisi logic dari 0 ke 1 ( Low to High) pada pin 5 ( UP pin), menyebabkan keluaran

BCD (binary coded decimal ) QA, QB, QC, dan QD naik 1 digit.

• Transisi logic dari 0 ke 1 pada pin 4 (DN pin), menyebabkan keluaran BCD turun 1 digit.

• Agar memudahkan visualisasinya, maka kode biner ini diubah untuk men-drive LED 7 segment dengan menggunakan komponen IC 7447. Dengan demikian, rangkaian ini dapat menampilkan angka decimal yang sesuai.

• IC 74192 dilengkapi juga dengan keluaran CO ( Carry Out) dan BO (Borrow Out) yang masing-masing adalah normally high dan bekerja secara terpisah.

• Transisi keluran decimal dari 9 ke 0 ( counting up ) men-trigger pin CO mengeluarkan pulsa dari 0 ke 1 ( Low To High). Sebaliknya, transisi decimal dari 0 ke 9 (counting down), men-trigger pin BO mengeluarkan pulsa 0 ke 1. Dengan demikian, kedua keluaran ini dapat dipakai sebagai trigger clock untuk tingkat pencacahan berikutnya. Pin UP dan pin DN, akan bekerja hanya jika ada transisi dari 0 ke 1 pada pin ini. Seperti pada rangkaian di bawah ini :

Page 15: Rangkaian Counter 2003

Rangkaian counter dengan IC74192, IC 7447, dan 7 segment common anoda menggunakan 2 jenis input

Page 16: Rangkaian Counter 2003

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rangkaian counter adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk melakukan penghitungan angka secara berurutan.

2. Berdasarkan dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik (Up Counter) dan pencacah turun (Down Counter). Sedangkan, berdasarkan pemicunya rangkaian pencacah dibedakan menjadi 2 yaitu : Syncronous counter dan Asyncronous counter

3. Dalam penerapannya pada rangkaian pencacah, komponen utama IC 74192 adalah sebuah up/down decade counter, yaitu sebuah komponen yang dapat melakukan pencacahan 10 ( 0 sampai 9) naik dan turun.

Kesimpulan