Rang Kuman

26
KATA PENGANTAR Pemerintah akan memberlakukan Kurikulum baru mulai tahun ajaran 2013/2014, untuk kemudian disebut Kurikulum 2013. Beberapa alasan perlunya pengembangan Kurikulum 2013 adalah: a) Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran; b) Kecenderungan banyak negara menambah jam pelajaran; dan c) Perbandingan dengan negara- negara lain menunjukkanjam pelajaran di Indonesia dengan Negara lain relatif lebih singkat. Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan. Tahap kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan serta di depan Komisi X DPR RI. Tahap ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Tahap keempat, penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013. Tahap selanjutnya setelah kurikulum ditetapkan adalah implementasi kurikulum pada proses pembelajaran di sekolah oleh guru mulai bulan Juli 2013. Guru sebagai ujung tombak dalam suksesnya implementasi kurikulum perlu diberikan pembekalan yang cukup dalam bentuk pelatihan. Pelatihan dalam rangka implementasi kurikulum akan diikuti oleh guru kelas I, kelas IV pada jenjang SD, kelas VII pada jenjang SMP, dan kelas X pada jenjang SMA/SMK. Dalam rangka efektifitas pelaksanaan pelatihanbagi guru pelaksana Kurikulum 2013 nanti, makaPedoman Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 ini disusunsebagai acuan seluruh jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka pelaksanaan pelatihan tersebut. Rejoso, 11 Mei 2015

Transcript of Rang Kuman

KATA PENGANTAR

Pemerintah akan memberlakukan Kurikulum baru mulai tahun ajaran 2013/2014, untuk kemudian disebut Kurikulum 2013. Beberapa alasan perlunya pengembangan Kurikulum 2013 adalah: a) Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran; b) Kecenderungan banyak negara menambah jam pelajaran; dan c) Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkanjam pelajaran di Indonesia dengan Negara lain relatif lebih singkat.Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan. Tahap kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan serta di depan Komisi X DPR RI. Tahap ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Tahap keempat, penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013. Tahap selanjutnya setelah kurikulum ditetapkan adalah implementasi kurikulum pada proses pembelajaran di sekolah oleh guru mulai bulan Juli 2013. Guru sebagai ujung tombak dalam suksesnya implementasi kurikulum perlu diberikan pembekalan yang cukup dalam bentuk pelatihan. Pelatihan dalam rangka implementasi kurikulum akan diikuti oleh guru kelas I, kelas IV pada jenjang SD, kelas VII pada jenjang SMP, dan kelas X pada jenjang SMA/SMK.Dalam rangka efektifitas pelaksanaan pelatihanbagi guru pelaksana Kurikulum 2013 nanti, makaPedoman Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 ini disusunsebagai acuan seluruh jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka pelaksanaan pelatihan tersebut.

Rejoso, 11 Mei 2015

L A M I N I,S.Pd.SDNIP. 19690312 200501 2 017

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, menjelaskan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Perkembangan kurikulum di Indonesia sejak jaman kemerdekaan sampai dengan akan diberlakukannya Kurikulum 2013 dapat digambarkan pada diagram dibawah ini.

Gambar1.1 Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, masihdijumpai beberapa masalah sebagai berikut.1. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.2. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.3. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.4. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum. 5. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.6. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.7. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.8. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.Kurikulum 2006 (KTSP) dikembangkan menjadi Kurikulum 2013 dengan dilandasi pemikiran tantangan masa depan yaitu tantangan abad ke 21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan,knowlwdge-based society dan kompetensi masa depan. Agar pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik, perlu dilakukan pelatihan bagi para guru yang akan melaksanakan kurikulum tersebut pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu guru SD kelas I dan IV, SMP kelas VII, dan SMA/SMK kelas X.Agar kegiatan pelatihan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, perlu disusun Pedoman PelatihanImplementasi Kurikulum 2013untuk dijadikan sebagai acuan oleh fihak yang akanmelaksanakan pelatihantersebut.

B. Dasar HukumProgram pelatihan guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 berbasis kompetensi yang dikembangkan dengan memperhatikan beberapa peraturan sebagai berikut.1. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional.2. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentangGuru danDosen.3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan.4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.5. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.7. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.

C. TujuanBuku pedomanini disusun untukdigunakan sebagai acuan bagi semua pihak yang akan melaksanakan kegiatan pelatihanImplementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.

D. SasaranPedoman ini disusun untuk digunakan oleh beberapa unit pelaksana pelatihan guruImplementasi Kurikulum 2013 sebagai berikut.1. Tim Pelaksana Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013Tingkat Pusat (pelatihan intruktur nasional dan guru inti).2. Tim Pelaksana Pelatihan GuruImplementasi Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota (pelatihan ke guru sasaran).3. Tim Pemantau Implementasi Kurikulum 2013.4. Tim Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.

E. Ruang LingkupPedoman ini memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pelatihan guruImplementasi Kurikulum 2013 yang meliputi latar belakang, tujuan, sasaran, materi, strategi, jenis kegiatan dan rambu-rambu penyelenggaraan pelatihan serta proses penilaian.

BAB IIPELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013Kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan KTSP dikembangkan menjadi Kurikulum 2013 didasari pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang mengemuka. Perbedaan paradigma atau pola pikir dalam penyusunan Kurikulum 2004 dan KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013 sebagaimana dicantumkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Perubahan pola pikir pada Kurikulum 2013NoKBK 2004KTSP 2006Kurikulum 2013

1Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan

2Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran

3Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,

4Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai

5Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)

Perubahan tersebut diatas harus disosialisasikan secara luas pada semua fihak yang berkepentingan secara langsung dengan pendidikan di sekolah maupun fihak lain yang berkepentingan. Strategi yang digunakan dalam sosialisasi Kurikulum 2013 dengan cara menginformasikan kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru kepada DPR, DPRD, Gubernur, Bupati/Wali Kota, Dewan Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan masyarakat sertapelatihanKurikulum 2013 kepada guru, kepala sekolah dan pengawas. Pola sosialisasi Kurikulum 2013 dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini.

Gambar2.1Strategi Pelatihan Kurikulum 2013

Pelatihan guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 dimulai dengan kegiatan persiapan (penyiapan buku siswa dan buku guru, serta pelatihan guru), pelaksanaan pelatihan guru, evaluasi, dan pendampingan gurudalam implementasi dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini.

Gambar2.2Rencana Implementasi PelatihanKurikulum 2013

Pelaksanaan pelatihan guru direncanakan1 (satu) kali, khusus guru SD akan dilakukan 2 (dua) kali yaitu pelatihan untuk pelaksanaan pengajaran pada semester I dan pelatihan untuk pelaksanaan pengajaran pada semester II.

B. Tujuan Pelatihan1. Tujuan UmumTujuan umum pelatihan implementasi Kurikulum 2013 agar terjadi perubahan pola fikir (mindset) guru dalammempersiapkan pembelajaran, melaksanakanpembelajaran, dan mengevaluasi hasil pembelajaran sesuai dengan pendekatan dan evaluasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan baik dan benar.2. Tujuan KhususTujuan khusus dari pelatihan bagi instruktur nasional, guru inti, guru sasaran adalah agar mampu memahami materi pelatihan yang terdiri atas: a) rasional Kurikulum 2013;b) elemen perubahan kurikulum;c) Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD);d) strategi implementasi Kurikulum 2013;e) isi Buku Guru;f) isi Buku Siswa;g) penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);h) cara penilaian sesuai tuntutan Kurikulum 2013;i) cara melaksanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013; danj) skenario pelaksanaan pelatihan dan metodologi pelatihan Implemenasi Kurikulum 2013.Khusus bagi instruktur nasional dan guru inti harus:a) memiliki kemampuan sebagai pelatih dalam pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; danb) memahami mekanisme pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 C. Peserta PelatihanPeserta pelatihanImplementasi Kurikulum 2013 terdiri dari Guru Kelas/Mata Pelajaran,Guru Inti, dan Instruktur Nasional. Guru Kelas/Mata Pelajaran adalah guru dari sekolah terpilih yang akan mengajar pada tahun ajaran 2013. Guru Inti akan melatih Guru Kelas/Mata Pelajaran sedangkan Instruktur Nasional akan melatih Guru Inti.Guru yang akan mengikuti pelatihanPelaksanaan Kurikulum 2013 sebagai berikut.1. Jenjang SDa) Guru Kelas Ib) Guru Kelas IV

D. Kompetensi Peserta PelatihanSecara umum kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh para peserta setelah mengikuti pelatihan sebagai berikut.1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013.2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.3. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum 2013 (rasional, elemen perubahan, SKL, KI dan KD, serta strategi implementasi).4. Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.5. Memiliki keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada Kurikulum 2013.6. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan Scientific secara benar.7. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning, Project Based Learning, dan Discovery Learning.8. Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.9. Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun.E. Struktur Program Pelatihan / Kurikulum PelatihanStruktur program pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 secara umum berisi materi pelatihan sebagai berikut: 1. Perubahan Mindset;2. KonsepKurikulum 2013;3. Analisis Materi Ajar;4. Perancangan Model Pembelajaran;5. Praktik Pembelajaran Terbimbing,;6. Pendampingan; 7. Evaluasi. Durasipelatihan untuk Nara Sumber Nasional direncanakan 1 (satu) hari sedangkan untuk Instruktur Nasional, Guru Inti dan Guru Kelas/Mata Pelajaran direncanakan 52 Jam atau 5 (lima) hari.

BAB IIIMEKANISME PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. Pengelolaan Pelatihan1. Dikoordinasikan secara terpusatPengelolaan pelatihan dilakukan dan dikoordinasikan secara terpusat dengan melibatkan unsur provinsi dan kabupaten/kota.2. Institusi Penyelenggara PelatihanPenyelenggaraan pelatihan untuk beberapa kelompok peserta pelatihan sebagai berikut. a. Pelatihan Instruktur Nasional dilaksanakan di tingkat Pusat oleh Badan PSDMPK dan PMP.b. Pelatihan Guru Inti/Kepala Sekolah Inti/Pengawas Inti dilaksanakan di tingkat Provinsi oleh LPMP dan PPPPTK.c. Pelatihan Guru dilakukan di provinsi atau region.d. Pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas dilaksanakan di provinsi atau region.3. Materi/Bahan PelatihanPelatihan untuk semua jenjang dan kelompokpeserta menggunakan materi/bahan yang sama. Materi tersebut disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum dan Tim Badan PSDMPK dan PMP.4. Lokasi pelatihanPelatihan Instruktur Nasional dan Guru Inti dilaksanakan oleh pusat di PPPPTK atau LPMP sedangkan pelatihanuntuk Pengawas, Kepala Sekolah dan guru dilaksanakan oleh daerah dengan tempat akan ditentukan kemudian.

B. Pendekatan PelatihanPelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru menggunakan pendekatan andragogi dengan menerapkan pola diskusi. Paparan teori atau ceramah lainnya dilakukan sebagai sisipan untuk memperkaya materi dalam proses diskusi atau pengambilan kesimpulan.

C. Pola PelatihanPelatihan direncanakan secara bertingkat, diawali dengan pelatihan untuk Instruktur Nasional dengan penatar Tim Pengembang Kurikulum dan Narasumber Nasional. Tingkat ke dua pelatihan untuk Guru Inti dengan penatar Instruktur Nasional. Tingkat ke tiga adalah pelatihan untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas dengan penatar Guru Inti/Kepala Sekolah Inti/Pengawas Inti.

D. Tindak Lanjut Pasca PelatihanGuru kelas I, IV, VII, dan X yang telah mendapatkan pelatihan implementasi kurikulum 2013 wajib menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran mulai semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Selama pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, guru akan dibimbing oleh Kepala Sekolah dan Pengawas. Disamping itu, guru juga akan mendapatkan program pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013 dari Guru Inti. Mekanisme pelaksanaan pendampingan akan dijelaskan dalam panduan tersendiri.

E. Narasumber, Penatar dan FasilitatorPelaksanaan pelatihan akan melibatkan narasumber, tim penatar dan fasilitator sebagai berikut.1. Nara SumberYang dimaksud dengan narasumber adalah pejabat pusat, provinsi, atau kabupaten/kota yang ditugasi untuk memaparkan hal-hal yang terkait dengan peraturan dan kebijakan tentang pelaksanaan Kurikulum 2013.2. Instruktur PelatihanInstruktur pelatihan terdiri dari Tim Pengembang Kurikulum, Instruktur Nasional, dan Guru Inti. Jumlah instruktur pelatihan yang harus berada selama pelaksanaan pelatihan minimal 3 (tiga) orang per kelas. Jumlah peserta pelatihan per kelas maksimal 40 (empat puluh) orang.a. Tim Pengembang KurikulumAnggota Tim Pengembang Kurikulum adalah para pakar yang ikut dalam pengembangan Kurikulum 2013.3. Master TrainingMater Training adalah Widyiaiswara atau Pejabat structural pada LPMP dan PPPPTK yang telah mengikuti pelatihan implementasi kurikulum 2013. Tugas Master Training adalah mengawasi, memantau, mensupervisi klinis dan melaporkan proses pelatihan Guru Inti.4. FasilitatorYang dimaksud fasilitator adalah staf teknis yang membantu instruktur pelatihan dalam pelaksanaan pelatihan di ruang pelatihan. Dalam hal adanya keterbatasan dana untuk membiayai fasilitator, instruktur pelatihan dapat merangkap menjadi fasilitator apabila sedang tidak bertugas menjadi instruktur pelatihan. F. Sumber DanaBiaya untuk kegiatan Pelatihan Kurikulum 2013 berasal dari dana APBN yang dialokasikan pada DIPA beberapa satuan kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tabel berikut mencantumkan jenis kegiatan dan institusi penyandang dana.BAB IVPENILAIAN PESERTA DAN PELAKSANAAN PELATIHAN

A. Tujuan PenilaianPenilaian kepada Instruktur Nasional, Guru Inti, Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran pada Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dilakukan untuk mengukur peserta pelatihan dalam mencapai indikator keberhasilan tujuan pelatihan. Peserta pelatihan Instruktur Nasional, Guru Inti, Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran dinyatakan kompetenmanakala kompetensi yang diujikannya tercapai dan sebaliknya dinyatakan tidak kompetenmanakala kompetensi yang diujikannya tidak tercapai.1. Penilaian Kepada Peserta Tujuan penilaian kepada peserta pelatihan Kurikulum 2013 sebagai berikut.a. Penilaian kepada Instruktur Nasional bertujuan untuk mengukur kelayakan kompetensi yang bersangkutan untuk menjadi penatar Guru Inti. b. Penilaian kepada Guru Inti bertujuan untuk mengukur kelayakan kompetensi yang bersangkutan untuk menjadi penatar Guru Kelas/Mata Pelajaran yang menjadi sasaran pelatihan. c. Penilaian kepada Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran bertujuan untuk mengetahui kelemahan guru yang bersangkutan dalam penguasaan Kurikulum 2013 sebagai bahan pertimbangan dalam proses pendampingan pelaksanaan pembelajaran dengan Kurikulum 2013.2. Penilaian Kepada Penatar, Fasilitator,dan PelaksanaTujuan penilaian kepada penatar, fasilitator dan pelaksana pelatihan adalah untuk mendapatkan masukan guna perbaikan mutu pelatihan.

B. Penilaian PesertaJenis penilaian peserta pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 meliputi penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta. Penilaian pengetahuan peserta pelatihan dilaksanakan dalam tes awal dan tes akhir sedangkan penilaian sikap dan keterampilan dilakukan dalam penilaian proses.1. Tes Awal dan Tes AkhirTes awal dilakukan pada awal pelatihan untuk mengukur pengetahuan awal peserta pelatihan sebelum proses pembelajaran pelatihan dimulai. Tes akhir dilakukan pada akhirpelatihan untuk mengukur pengetahuan secara menyeluruh peserta pelatihansetelah mengikuti pembelajaran.Penilaiannya menggunakan metode penilaian acuan patokan (PAP). Tes awal dan tes akhir mencakup materi, kompetensi, dan indikator pada ranah pengetahuan dari setiap mata pelatihan dalam struktur program pelatihan.

2. Penilaian ProsesPenilaian proses menggunakan metode penilaian acuan patokan (PAP) yang dilakukan di setiap mata pelatihan. Lingkup penilaian proses terdiri dari penilaian sikap dan keterampilan. a) Penilaian KeterampilanPenilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta pelatihan dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang mendalam serta keterampilan berbagai macam konteks tugas dan situasi sesuai dengan kompetensi dan indikator yang sesuai dengan kondisi pekerjaan di sekolah. Aspek keterampilan ini menggunakan pendekatan penilaian otentik yang mencakup bentuk tes dan nontes.Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu atau kelompok oleh narasumber/fasilitator. Penilaian keterampilan untuk peserta pelatihan instruktur nasional dan guru inti menggunakan format di bawah ini.Keterampilan peserta pelatihan yang dinilai mencakup indikator kinerja esensial yang terdiri atas: 1) menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD; 2) melaporkan hasil diskusi; 3) menganalisis keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RPP, dan RKH; 4) membuat contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terintegrasi; 5) menganalisis buku guru dan buku siswa; 6) menyusun RPP pembelajaran tematik terintegrasi dengan pendekatan scientific; 7) merancang penilaian otentik pada pembelajaran tematik terintegrasi; 8) mengamati dan menganalisis tayangan video; 9) praktik pembelajaran tematik yang menerapkan pendekatan scientific.C. Penilaian Peserta Terhadap Penatar dan FasilitatorPenilaian peserta pelatihan terhadap penatar dan fasilitator dilaksanakan dengan menggunakan indeks kinerja untuk setiap indikator yang dinilai. Pengukuran terhadap indeks kinerja penatar dan fasilitator dilakukan melalui observasi perilaku. Skor penilaian menggunakan skala 0 100. Kualifikasi skor dicantumkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.9 Kualifikasi/Predikat Skor terhadap Penatar/FasilitatorNilaiPredikat

85 100Baik Sekali

75 84Baik

65 - 74Cukup

55 - 64Kurang

54Kurang Sekali

Penilaian mengggunakan format pada Lampiran19

D. Penilaian Pelaksanaan/Penyelenggaraan PelatihanPenilaian pelaksanaan/penyelenggaraan pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan meliputi penilaian terhadap aspek dasar hukum, sarana/prasarana, pembiayaan, jangka waktu pelatihan, dan layanan konsumsi. Pengukuran dilakukan dengan pengamatan dengan skor penilaian menggunakan skala 0 100. Kualifikasi/predikat skor dicantumkan dalam tabel berikut.Tabel 4.10 Kualifikasi Skor/Predikat Pelaksanaan PelatihanNilaiPredikat

85 100Baik Sekali

75 84Baik

65 - 74Cukup

55 - 64Kurang

54Kurang Sekali

BAB VORGANISASI PENYELENGGARA PELATIHAN KURIKULUM 2013

A. Organisasi Umum Pelaksana PelatihanPelatihanImplementasi Kurikulum 2013 merupakan kegiatan yang dikoordinasikan oleh Badan PSDMP dan PMP yang terdiri dari Tim Pusat dan Tim Daerah. Tim Pusat melibatkan Ditjen Pendidikan Dasar, Ditjen Pendidikan Menengah, Badan Penelitian Dan Pengembangan, sedangkan Tim Daerah sebanyak 33 (tiga puluh tiga) tim yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang melibatkan semua Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota didaerah masing-masing. Secara garis besar Organisasi Umum Pelaksanaan Sosialisasi dan PelatihanImplementasi Kurikulum 2013 Bagi GuruBagi Guru sebagai berikut.

Gambar 4.1Struktur Organisasi Sosialisasi dan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tugas dan peran masing-masing TimPengarah, Tim Pusat, Tim Provinsi, Tim Kabupaten/Kota dan Sekolah dapat diuraikan sebagai berikut.1. Tim PengarahTim Pengarah terdiri atasWakil Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wakil MenteriPendidikan, dan Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Tim Pengembang Kurikulum 2013. Tim Pengarah menetapkan kebijakan tentang kurikulum 2013 beserta implementasinya sebagai berikut.a. Tujuan dan arah reformasi pendidikan melalui pengembangan Kurikulum 2013.b. Rasionalisasi dan Konsep Pengembangan Kurikulum 2013.c. Pola pikir penyempurnaan Kurikulum 2013.d. Penetapan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan Standar Proses.e. Penetapan Struktur Kurikulum 2013.f. Elemen Perubahan Kurikulum 2013.g. Penetapan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.2. Tim Pusata. Badan PSDMPK dan PMP1) Membentuk Panitia Nasional pelaksanaan pelatihanImplementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.2) Menyusun PedomanPelatihanImplementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.3) Menyusun rencana pelaksanaan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru secara nasional.4) Mengkoordinasikan pelaksanaan PelatihanImplementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Bagi Guru pada semua jenjang.5) Mengkoordinasikan pemilihan calon peserta pelatihanInstruktur Nasional yang berasal dari PPPPTK dan LPMP.6) Menyusun kurikulum, bahan dan materi pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.7) Menentukan kriteria instruktur nasional dan guru inti.b. Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan1) Menyiapkan DokumenKurikulum 2013, SKL, KI, KD dan bahan sosialisasi lainnya.2) Menyiapkan Tim Pengembang Kurikulum dalam pelaksanaan pelatihanInstruktur Nasional.3) Menyiapkan buku siswa dan buku guru.c. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar1) Menyiapkan daftar SD dan SMP yang akan menjadi sasaranImplementasi Kurikulum 2013.2) Berkoordinasi dengan BPSDMPK dan PMP untuk menyusun daftar nama guru SD dan SMP yang akan mengikutipelatihan.3) Menggandakan dan mendistribusikan buku siswa dan buku guru.d. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah1) Menyiapkan daftar SMA dan SMK yang akan menjadi sasaranImplementasi Kurikulum 2013.2) Berkoordinasi dengan BPSDMPK dan PMP untuk menyusun daftar nama guru SMA dan SMK yang akan mengikuti pelatihan.3) Menggandakan dan mendistribusikan buku siswa dan buku guru.

3. Tim Daeraha. Dinas Pendidikan Provinsi1) Mengkoordinasikan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 di provinsi masing-masing.2) Melakukan sosialisasi Implementasi Kurikulum 2013 di wilayah kerja dinas pendidikan provinsi.3) Berkoordinasi dengan LPMP setempat untuk perbaikan jumlah guru peserta pelatihan di provinsi masing-masing.4) Mengusulkan calon instruktur nasional dan guru inti.5) Mengkoordinasikan pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013.b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota1) Membentuk panitia pelaksanaan pelatihan pada tingkat kabupaten/kota.2) Dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP melaksanakan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.3) Melakukan sosialisasi implementasi Kurikulum 2013 di wilayah kerja dinas pendidikan kabupaten/kota.4) Mengusulkan calon Guru Inti ke provinsi.5) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan.6) Melaksanakan pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 kepada guru yang telah mengikuti pelatihan.B. Organisasi Khusus Pelaksana Pelatihan di Lingkungan Badan PSDMPK dan PMPPelaksanaan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 melibatkan seluruh unit kerja di lingkungan Badan PSDMPK dan PMP sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Unit kerja tersebut yaitu: 1) Sekretariat Badan, 2) Pusat Pengembangan Profesi Pendidik (Pusbangprodik), 3) Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan (Pusbangtendik), 4) Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (Pusat PMP), 5) Pusat Pengembangan SDM Kebudayaan (Pusbang SDM Kebudayaan), 6) PPPPTK (12 unit kerja), 8) LPPKS , dan 9) LPMP (30 unit kerja).

BAB VIPENJAMINAN MUTU PELATIHAN

Pengendalian program pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru mencakup semua upaya yang dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan program agar dapat berjalan sebagaimana mestinya, tepat sasaran dan tepat waktu.

A. Ruang LingkupCakupan atau ruang lingkup pengendalian program merupakan kegiatan-kegiatan strategis yang perlu mendapatkan perhatian melalui monitoring dan evaluasi untuk mengidentifikasi permasalahan maupun tingkat keberhasilan pelatihanImplementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Bagi Guru. Cakupan pengendalian program pemberian dana meliputi:1. Perencanaan Kegiatan2. Pelaksanaan Pelatihan3. Ketercapaian Tujuan Pelatihan4. Pelaporan hasil

B. Monitoring Dan Evaluasi ProgramPemantauan dan evaluasi pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 perlu dilakukan sebagai bagian dari pengendalian program secara menyeluruh. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada pimpinan Kemdikbud sebagai bahan kebijakan selanjutnya.Mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.1. Pemantauan dan evaluasi program pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 mengacu pada cakupan pengendalian seperti tersebut di atas.2. Instrumen pemantauan dan evaluasi program yang digunakan dapat berupa kuesioner, observasi atau wawancara.3. Jumlah dan sasaran responden sebanyak jumlah kabupaten/kota/rayon pelaksana pelatihan.4. Pelaksana pemantauan dan evaluasi program terdiri dari unsur-unsur Pusat dan Provinsi.5. Jadwal pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program dilakukan minimal 1 kali selama pelaksanaan kegiatan.6. Sumber dana pemantauan dibebankan pada DIPA Pusat.7. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana/ petugas pemantau.

C. Pengawasan ProgramUntuk mewujudkan pemberian dana sertifikasi guru yang transparan dan akuntabel, diperlukan pengawasan oleh aparat fungsional internal dan eksternal. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 ini sepenuhnya diserahkan kepada lembaga fungsional yang berwenang.

D. PelaporanPelaporan kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk taingkat Instruktur Nasional, Guru Inti dan Guru Kelas/Mapel akan dilakukan oleh masing-masing instansi pelaksanan pelatihan. Data yang digunakan dalam pelaporan akan digunakan juga dalam Evaluasi Pelatihan Implementasi Kurikulum (EPIK) pada tingkat pusat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BAB VIIPENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum pada tingkat operasional ditentukan oleh kesesuaian kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kepe didikan (PTK) dengan kurikulum dan buku yang digunakan. Disamping itu, keberhasilan pendidikan di sekolah juga akan dipengaruhi oleh 3 (tiga) factor yaitu: ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar, peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan serta manajemen sekolah.Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis sebagai media untuk menginformasikan isi Kurikulum 2013 kepada guru, kepala sekolah, dan para fihak terkait lainnya. Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 juga merupakan wahana untuk merubah pola fikir (mindset) dari guru aktif mengajar menjadi peserta didik aktif belajar, dari teacher oriented menjadi student oriented.Pelatihan Implementasi kurikulum 2013 pada tahun 2013 ini baru menjangkau 55,762 guru yang berasal dari 6,325 sekolah jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Guru peserta pelatihan kurikulum 2013 diharapkan dapat mendesiminasikan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang didapat dalam pelatihan kepada para koleganya terutama di sekolah masing-masing.