RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan...

22
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimban g : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya masyarakat, perlu peningkatan kemampuan peran Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan agar berkontribusi efektif, serta dalam mengorganisasikan diri mampu mengakomodir inisiatif, prakarsa berdasarkan aspirasi dan kepentingan masyarakat; b. bahwa dalam menggerakkan pembangunan Desa dan Kelurahan dengan swadaya gotong royong di bidang pengelolaan sumber daya pembangunan dan sumber daya alam dilakukan secara terencana, teratur dan terukur; c. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan, maka Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan yang telah ada perlu diadakan penyesuaian; d. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, b, dan c, untuk menjamin kepastian hukum dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan. Menginga t : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Draft Kelima

Transcript of RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan...

Page 1: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGANNOMOR 8 TAHUN 2008

TENTANG

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUNINGAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya masyarakat, perlu peningkatan kemampuan peran Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan agar berkontribusi efektif, serta dalam mengorganisasikan diri mampu mengakomodir inisiatif, prakarsa berdasarkan aspirasi dan kepentingan masyarakat;

b. bahwa dalam menggerakkan pembangunan Desa dan Kelurahan dengan swadaya gotong royong di bidang pengelolaan sumber daya pembangunan dan sumber daya alam dilakukan secara terencana, teratur dan terukur;

c. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan, maka Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan yang telah ada perlu diadakan penyesuaian;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, b, dan c, untuk menjamin kepastian hukum dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan

Draft Kelima

Page 2: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

dan Pengawasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pedoman Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Rangka Meningkatkan Dan Mewujudkan Tertib Administrasi Kependudukan.

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun 2005 tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2005 Nomor 24 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 30);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 16 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2006 Nomor 44 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 50);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 17 Tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2006 Nomor 45 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 51);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 68 seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 70).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUNINGANdan

BUPATI KUNINGAN

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN.

2

Page 3: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan.

3. Bupati adalah Bupati Kuningan.

4. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah .

5. Kelurahan adalah Wilayah Kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah dalam Wilayah Kerja Kecamatan.

6. Desa adalah Desa dalam Kabupaten Kuningan.7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan

oleh Pemerintah Desa dan BPD.8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Desa.

9. Dusun adalah bagian dari Wilayah Desa dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat di wilayah kerjanya dan ditetapkan oleh Pemerintah Desa.

10.Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

11.Lembaga Kemasyarakatan atau sebutan lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.

12.Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus Rukun Tetangga di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Desa dan Kelurahan.

13.Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintah dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desa / Kelurahan.

14.Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang selanjutnya disebut Gerakan PKK adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.

15.Tim Penggerak PKK adalah mitra kerja Pemerintah Daerah dan organisasi kemasyarakatan, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang untuk terlaksananya program PKK.

16.Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat LPM adalah Lembaga atau Wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa/Kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan.

3

Page 4: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

17.Karang Taruna adalah wadah pengembangan generasi muda non partisan yang tumbuh atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat, khususnya generasi muda diwilayah Desa/Kelurahan atau komunitas sosial sederajat bergerak terutama dalam bidang kesejahteraan sosial.

18.Dewan Kemakmuran Masjid yang selanjutnya disingkat DKM atau dengan sebutan lain adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dan dikelola oleh jemaah muslim dalam melangsungkan/memakmurkan aktivitas di masjid.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2Maksud Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan adalah :a. Mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan

pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.b. Mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintahan Desa dan

Kelurahan.

Pasal 3Tujuan Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan adalah :a. Mengoptimalkan kegiatan Lembaga Kemasyarakatan di Desa dan

Kelurahan.b. Meningkatkan pelayanan pemerintahan, pengelolaan (perencanaan,

pelaksanaan) pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Desa dan Kelurahan

BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Pertama Kedudukan

Pasal 4Kedudukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa dan Kelurahan merupakan mitra yang membantu Pemerintahan Desa dan Kelurahan dalam memberdayakan masyarakat.

Bagian KeduaTugas dan Fungsi

Pasal 5(1) Lembaga Kemasyarakatan Desa mempunyai tugas membantu Pemerintah

Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat desa, yang meliputi:a. menyusun rencana pembangunan secara partisipatif;b. melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan

mengembangkan pembangunan secara partisipatif;c. menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan

swadaya masyarakat; dand. menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka

pemberdayaan masyarakat.

(2) Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan mempunyai tugas membantu Lurah dalam pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

4

Page 5: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

Pasal 6(1) Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) mempunyai fungsi:a. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam

pembangunan;b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat

dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada

masyarakat;d. Penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan

pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;e. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi serta

swadaya gotong royong masyarakat;f. Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga; dang. Pemberdayaan hak politik masyarakat.

(2) Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) mempunyai fungsi:a. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat;b. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat

dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;c. peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan Pemerintah kepada

masyarakat;d. penyusunan rencana, pelaksana, dan pengelola pembangunan serta

pemanfaat, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;

e. penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa dan partisipasi, serta swadaya gotong royong masyarakat;

f. penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya serta keserasian lingkungan hidup;

g. pengembangan kreatifitas, pencegahan kenakalan, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja;

h. pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga;i. pemberdayaan dan perlindungan hak politik masyarakat; danj. pendukung media komunikasi, informasi, sosialisasi antara pemerintah

desa dan masyarakat.

BAB IVPEMBENTUKAN

Bagian Pertama Lembaga Kemasyarakatan Desa

Pasal 7(1) Di Desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan.

(2) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa.

(3) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) dilaksanakan atas prakarsa masyarakat melalui forum musyawarah dan mufakat.

(4) Hasil musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) dilaporkan kepada Kepala Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa.

(5) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada Ayat (4) dilaporkan kepada Bupati melalui Camat.

5

Page 6: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

Bagian KeduaLembaga Kemasyarakatan Kelurahan

Pasal 8(1) Di Kelurahan dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan.

(2) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilaksanakan atas prakarsa masyarakat melalui forum musyawarah dan mufakat.

(3) Hasil Musyawarah dan Mufakat sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) dilaporkan kepada Lurah untuk ditetapkan menjadi Keputusan .

(4) Keputusan sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) ditandatangani oleh Lurah untuk dan atas nama Bupati .

Bagian KetigaJenis

Pasal 9

Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8 terdiri dari :a. LPM.b. Tim Penggerak PKK.c. RW.d. RT.e. Karang Taruna.f. DKM.g. Lembaga Kemasyarakatan Lainnya disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat setempat.

BAB VTUGAS DAN FUNGSI

JENIS-JENIS LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Bagian PertamaLPM

Pasal 10(1) LPM mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif ;b. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan

mengembangkan pembangunan secara partisipatif ;c. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi gotong royong dan

swadaya masyarakat ;d. Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka

pemberdayaan masyarakat.

(2) LPM mempunyai fungsi :a. Penampungan dan Penyaluran aspirasi masyarakat dalam

pembangunan;b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat

dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;c. Penyusunan rencana, pelaksana dan pengelola pembangunan secara

partisipatif;

6

Page 7: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

d. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa dan partisipasi, serta swadaya gotong royong masyarakat;

e. Penggali, Pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya serta keserasian lingkungan hidup.

Bagian KeduaTim Penggerak PKK

Pasal 11

(1). Tim Penggerak PKK mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja PKK, sesuai dengan basil Rakerda;b. melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang disepakati;c. menyuluh dan menggerakkan kelompok-kelompok PKK

Dusun/Lingkungan, RW, RT dan dasa wisma agar dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan disepakati;

d. menggali, menggerakkan dan mengembangkan potensi masyarakat, khususnya keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan;

e. melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga-keluarga yang mencakup kegiatan bimbingan dan motivasi dalam upaya mencapai keluarga sejahtera;

f. mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai pelaksanaan program kerja;

g. berpartisipasi dalam pelaksanaan program instansi yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga di desa;

h. membuat laporan basil kegiatan kepada Tim Penggerak PKK Kecamatan dengan tembusan kepada Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK setempat;

i. melaksanakan tertib administrasi; danj. mengadakan konsultasi dengan Ketua Dewan Penyantun Tim

Penggerak PKK setempat.

(2). Tim Penggerak PKK mempunyai fungsi :a. Penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat agar mau dan

mampu melaksanakan program PKK;b. Fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina dan

pembimbing gerakan PKK.

Bagian KetigaRW

Pasal 12

(1). RW mempunyai tugas :a. Menggerakkan swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di

wilayahnya;b. Membantu menjalankan tugas pelayanan pemerintahan di

wilayahnya;c. Membantu kelancaran tugas pokok LPM dalam bidang pembangunan

di Desa dan Kelurahan;

(2). RW mempunyai fungsi :a. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas RT di wilayahnya;b. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar RT dan antar

masyarakat dengan pemerintah;c. Pelaksanaan komunikasi, informasi, sosialisasi antara pemerintahan

Desa/Kelurahan dan Masyarakat.

7

Page 8: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

Bagian KeempatRT

Pasal 13

(1). RT mempunyai tugas :a. Membantu Pemerintahan Desa / Kelurahan dalam pelayanan kepada

masyarakat;b. Memelihara kerukunan hidup warga;c. Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan

mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat dilingkungannya;

d. Memelihara ketertiban dan keamanan dilingkungannya.

(2). RT mempunyai fungsi :a. Pengkoordinasian antar warga;b. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar semua anggota

masyarakat dengan pemerintah;c. Penanganan penyelesaian masalah-masalah kemasyarakatan yang

dihadapi warga.

Bagian KelimaKarang Taruna

Pasal 14(1) Karang Taruna mempunyai tugas pokok secara bersama-sama dengan

Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda dilingkungannya.

(2) Karang Taruna dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) mempunyai fungsi :a. Penyelenggara Upaya Kesejahteraan Sosial;b. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat;c. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda di

lingkungannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan;

d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di lingkungannya;

e. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda;

f. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia;

g. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggungjawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomi produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial dilingkungannya secara swadaya;

h. Penyelenggara rujukan, pendampingan dan advokasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial;

i. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya;

j. Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.

8

Page 9: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

Bagian KeenamDKM

Pasal 15(1) DKM mempunyai tugas :

a. Mengelola organisasi dan administrasi masjid;b. Mengelola kemakmuran masjid;c. Memelihara bangunan fisik masjid.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) DKM mempunyai fungsi Pengelolaan masjid dengan berkewajiban menjaga kehormatan dan kewibawaan masjid.

BAB VIKEPENGURUSAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 16(1). Pengurus Lembaga Kemasyarakatan di Desa atau di Kelurahan dipilih

secara musyawarah dan mufakat dalam rapat terbuka dari anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian dalam pemberdayaan masyarakat.

(2). Susunan kepengurusan Lembaga Kemasyarakatan Desa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

(3). Susunan kepengurusan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan ditetapkan dengan Keputusan Bupati .

(4). Penjabaran tugas dan fungsi serta pembentukan masing-masing Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan termasuk persyaratan keanggotaan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 17Masa bakti pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 18Susunan Organisasi Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan terdiri dari:a. Ketuab. Wakil Ketuac. Sekretarisd. Bendaharae. Seksi-seksi: (disesuaikan dengan kebutuhan)

BAB VIITATA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA

Pasal 19Tata Kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan termasuk pertanggungjawabannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

9

Page 10: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

Pasal 20(1) Hubungan Kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan dengan

Pemerintahan Desa/Kelurahan bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif;

(2) Hubungan Kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan dengan lembaga lainnya bersifat koordinatif dan konsultatif;

(3) Hubungan Kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan dengan pihak ketiga bersifat kemitraan.

BAB VIIISUMBER DANA

Pasal 21Sumber dana Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan dapat diperoleh dari..:a. Swadaya masyarakat;b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes);c. Bantuan Anggaran Pemerintah Kelurahan;d. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten;e. Bantuan lainnya yang sah dan tidak mengikat.

BAB IXPEMBINAAN

Pasal 22(1). Pemerintah Daerah wajib membina dan mengawasi Lembaga

Kemasyarakatan.

(2). Pemerintah Desa dan Kelurahan melakukan penguatan Lembaga Kemasyarakatan, dengan melibatkan Lembaga Kemasyarakatan dalam setiap kegiatan pemberdayaaan masyarakat.

BAB XKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 23Lembaga Kemasyarakatan yang ada pada saat Peraturan Daerah ini ditetapkan, agar menyesuaikan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB XIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 24Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

10

Page 11: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

Pasal 25(1). Peraturan Bupati untuk Pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus sudah

diterbitkan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan, sejak ditetapkannya Peraturan Daerah ini.

(2). Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

(3). Peraturan Daerah ini harus sudah dilaksanakan secara efektif dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal pengundangan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.

Disahkan di KuninganPada tanggal 2008

BUPATI KUNINGAN

AANG HAMID SUGANDA

Diundangkan di KuninganPada tanggal 2008

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

MOMON ROCHMANA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2008 NOMOR …SERI …

11

Page 12: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

NOMOR ....TAHUN 2008

TENTANG

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

I. Umum

Pasal 211 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menetapkan bahwa, (1) Desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan yang ditetapkan dengan Peraturan Desa dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan, (2) Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud ayat (1) bertugas membantu Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat Desa.

Pengaturan mengenai Lembaga Kemasyarakatan telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 2005 tentang Kelurahan, bahwa dalam konteks pemberdayaan masyarakat, Pemerintahan Daerah tidak lagi berada pada posisi yang paling menentukan dalam menetapkan berbagai kebijakan dan disisi lain masyarakat ditempatkan sebagai pelaku pembangunan, hal ini memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan kapabilitasnya dalam menghadapi, menerapkan dan menata kemampuan pribadi kelembagaan dan sistem dalam proses pemberdayaan masyarakat, oleh karena itu perlu peningkatan kemampuan peran Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan terutama menggerakkan pembangunan swadaya gotong-royong dibidang pengelolaan sumber daya pembangunan dan sumberdaya alam secara terencana, teratur dan terukur.

Keberadaan Lembaga Kemasyarakatan dimaksud sangat dimungkinkan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dalam pemberdayaan masyarakat sekaligus menampung dan penyalur aspirasi masyarakat.

II. Pasal Demi PasalPasal 1

Cukup jelasPasal 2

Cukup jelasPasal 3

Cukup jelas Pasal 4

Cukup jelas Pasal 5

Cukup jelas Pasal 6

Cukup jelas Pasal 7

Ayat (1) yang dimaksud ” dapat dibentuk ” adalah didasarkan atas pertimbangan bahwa kehadiran lembaga tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, maksud dan tujuannya jelas, bidang kegiatannya tidak tumpang tindih dengan lembaga yang sudah ada.

Ayat (2) Cukup jelas

12

Page 13: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

Ayat (3) Cukup jelasAyat (4) Cukup jelasAyat (5) Cukup jelas

Pasal 8Cukup jelas

Pasal 9 huruf a

Cukup jelashuruf b

Cukup jelas huruf c

Cukup jelashuruf d

Cukup jelashuruf e

Cukup jelashuruf f

Cukup jelashuruf g

yang dimaksud Lembaga Kemasyarakatan lainnya antara lain Lembaga Keagamaan(selain DKM), Lembaga Perekonomian, Lembaga Kesenian dan Olah Raga, Lembaga Adat dan Lembaga Keamanan.

Pasal 10 Ayat (1)

huruf ayang dimaksud dengan menyusun rencana pembangunan secara “partisipatif“ adalah proses perencanaan pembangunan yang melibatkan berbagai unsur masyarakat terutama kelompok miskin dan perempuan.

huruf b Cukup jelas

huruf c Cukup jelas huruf d Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 11 Cukup jelas

Pasal 12 Cukup jelas

Pasal 13 Cukup jelas

Pasal 14 Cukup jelas

Pasal 15 Cukup jelas

Pasal 16 Cukup jelas

13

Page 14: RANCANGAN · Web viewKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun

Pasal 17 Cukup jelas

Pasal 18huruf a

Cukup jelashuruf b

Cukup jelashuruf c

Cukup jelashuruf d

Cukup jelashuruf e Seksi-seksi atau nama lain.

Pasal 19 Cukup jelas

Pasal 20 Cukup jelas

Pasal 21 Cukup jelas

Pasal 22 Cukup jelas

Pasal 23 Cukup jelasPasal 24

Cukup jelasPasal 25 Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR...

14