LAMPIRAN Rancangan SKTTK Tahun 2017... · Web view2017-11-07 · Membuat keputusan tindak lanjut...
Transcript of LAMPIRAN Rancangan SKTTK Tahun 2017... · Web view2017-11-07 · Membuat keputusan tindak lanjut...
LAMPIRANKEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERALKETENAGALISTRIKANNOMOR :
PEDOMAN SKTTK UNTUK PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN BIDANG DISTRIBUSI TENTANG
PEDOMAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN UNTUK PEMBANGUNAN DAN
PEMASANGAN BIDANG DISTRIBUSI
DJK-K.
Jakarta, DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
menyatakan bahwa setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki
sertifikat kompetensi. Pada Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik menjelaskan bahwa Sertifikat Kompetensi
diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi yang mendapatkan akreditasi dari
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dimana pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi
dilakukan oleh Asesor Ketenagalistrikan.
Sertifikasi Kompetensi merupakan salah satu mekanisme penerapan Keselamatan
Ketenagalistrikan untuk mewujudkan kondisi instalasi tenaga listrik yang aman, andal
dan ramah lingkungan.
Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) untuk Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan Bidang Distribusi Subbidang Konsultansi yang disusun oleh
Tim Perumus Standar Kompetensi telah mendapatkan aklamasi pada Forum Konsensus
yang dilaksanakan pada tanggal 30 November 2016. Sesuai Peraturan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan menjelaskan bahwa SKTTK hasil Forum Konsensus
dapat digunakan sebagai pedoman oleh pemangku kepentinganketenagalistrikan
sampai denganrancangan SKTTK ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri.
Dengan tersedianya SKTTK untuk Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang
Distribusi Subbidang Pemeliharaan maka diperlukan “Pedoman Penggunaan Standar
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan tentang Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Bidang Distribusi” sebagai acuan dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi terhadap
Tenaga Teknik.
Jakarta, Agustus 2017Direktur Jenderal Ketenagalistrikan
Andy Noorsaman Sommeng
-ii-
ContentsLAMPIRANKATA PENGANTAR.............................................................................................iiBAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................11.2. Pengertian..................................................................................11.3. Penggunaan SKTTK......................................................................4BAB II 5STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN..............................52.1. Pemetaan SKTTK..........................................................................52.2. Daftar Unit Kompetensi.................................................................72.3. Pengemasan Kualifikasi Jabatan......................................................82.4. Uraian Kualifikasi Jabatan............................................................10Uraian kualifikasi jabatan berisi tentang deskripsi, sikap kerja, peran kerja, kemungkinan jabatan serta daftar unit kompetensi padakemungkinan jabatan dalam jenjang kualifikasi jabatan tersebut.....................................................................102.4.1. D.35.132.01.KUALIFIKASI.1.DISTEL...............................................102.4.2. D.35.132.01.KUALIFIKASI.2.DISTEL...............................................112.4.3. D.35.132.01.KUALIFIKASI.3.DISTEL...............................................122.4.4. D.35.132.01.KUALIFIKASI.4.DISTEL...............................................132.4.5. D.35.132.01.KUALIFIKASI.5.DISTEL...............................................142.4.6. D.35.132.01.KUALIFIKASI.6.DISTEL...............................................162.5. Uraian Unit Kompetensi...............................................................17Kode Unit : D.35.132.02.000.1....................................................................17Judul Unit : Membantu pelaksanaan pembangunan dan pemasangan distribusi
tenaga listrik.............................................................................17Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk menyiapkan pembangunan dan pemasangan distribusi tenaga listrik dengan sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku........................................17
Kode Unit : D.35.132.02.002.1....................................................................21Judul Unit : Melaksanakan pemasangan pemasangan alat pengukur dan pembatas
(APP) fasa satu..........................................................................21Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
diperlukan untuk melakukan pemasangan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satu sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku........................................21
Kode Unit : D.35.132.02.003.1....................................................................26Judul Unit : Melaksanakan pembangunan dan pemasangan alat pengukur dan
pembatas (APP) fasa tiga.............................................................26
-iii-
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang diperlukan untuk melakukan pembangunan dan pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) fasa tiga sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku............................26
Kode Unit : D.35.132.02.004.1....................................................................31Judul Unit : Melaksanakan pemasangan sambungan listrik tegangan rendah
(SLTR).....................................................................................31Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
diperlukan untuk melakukan pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR) sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku......................................................31
Kode Unit : D.35.132.02.005.1....................................................................36Judul Unit : Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Gardu Distribusi.......36Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk melakukan pembangunan dan pemasangan gardu distribusi dengan sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku......................................................36
Kode Unit : D.35.132.02.006.1....................................................................41Judul Unit : Melaksanakan pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan
rendah.....................................................................................41Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk melakukan pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan rendah dengan sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku........................................41
Kode Unit : D.35.132.01.007.1....................................................................46Judul Unit : Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Jaringan Tegangan
Menengah................................................................................46Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk melakukan pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan menengah dengan sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku........................................46
Kode Unit : D.35.132.02.008.1....................................................................51Judul Unit : Melaksanakan pembangunan dan pemasangan peralatan SCADA......51Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk melakukan pembangunan dan pemasangan peralatan SCADA dengan sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku........................................51
Kode Unit : D.35.132.02.009.1....................................................................56Judul Unit : Melaksanakan pengawasan Pembangunan dan pemasangan Alat
Pengukur dan Pembatas (APP) fasa satu........................................56Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan pembangunan
-iv-
dan pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) fasa satu sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.......................................56
Kode Unit : D.35.132.02.010.1....................................................................61Judul Unit : Melaksanakan pengawasan Pembangunan dan pemasangan Alat
Pengukur dan Pembatas (APP) fasa tiga.........................................61Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan pembangunan dan pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) fasa tiga sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.......................................61
Kode Unit : D.35.132.02.011.1....................................................................66Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pemasangan sambungan listrik tegangan
rendah (SLTR)..........................................................................66Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan pembangunan dan pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR) sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.......................................66
Kode Unit : D.35.132.01.012.1....................................................................71Judul Unit : Melaksanakan Pengawasan pembangunan dan pemasangan gardu
distribusi.................................................................................71Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan pembangunan dan pemasangan gardu distribusi sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.............................................................................71
Kode Unit : D.35.132.02.013.1....................................................................76Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pembangunan dan pemasangan jaringan
tegangan rendah........................................................................76Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan pembangunan dan pemasangan distribusi jaringan tegangan rendah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.......................................................76
Kode Unit : D.35.132.02.014.1....................................................................81Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pembangunan dan pemasangan jaringan
tegangan menengah...................................................................81Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan menengah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.......................................................81
Kode Unit : D.35.132.02.015.1....................................................................86Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pembangunan dan pemasangan peralatan
SCADA dan telekomunikasi..........................................................86Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan pembangunan
-v-
dan pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.......................................86
Kode Unit : D.35.132.02.016.1....................................................................91Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan alat pengukur
dan pembatas (APP) fasa satu......................................................91Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan dan
pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satu sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.......................................91
Kode Unit : D.35.132.02.017.1....................................................................95Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan alat pengukur
dan pembatas (APP) fasa tiga.......................................................95Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan dan
pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa tiga sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.......................................95
Kode Unit : D.35.132.02.018.1....................................................................99Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan sambungan
listrik tegangan rendah (SLTR).....................................................99Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan dan
pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR) sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.......................................99
Kode Unit : D.35.132.01.019.1..................................................................103Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan gardu
distribusi...............................................................................103Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan dan
pemasangan gardu distribusi sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku..................................................................................103
Kode Unit : D.35.132.02.020.1..................................................................107Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan jaringan
tegangan rendah......................................................................107Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan dan
pemasangan jaringan tegangan rendah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.....................................................................107
Kode Unit : D.35.132.01.021.1..................................................................111Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan jaringan
tegangan menengah.................................................................111Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan dan
pemasangan jaringan tegangan menengah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku...............................................................111
Kode Unit : D.35.132.02.022.1..................................................................115Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan Peralatan
SCADA dan telekomunikasi........................................................115
-vi-
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan dan pemasangan Peralatan SCADA dan telekomunikasi sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.....................................................115
Kode Unit : D.35.132.01.023.1..................................................................119Judul Unit : Mengkoordinasikan pembangunan dan pemasangan gardu distribusi
............................................................................................119Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
pembangunan dan pemasangan gardu distribusi sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.....................................................119
Kode Unit : D.35.132.02.024.1..................................................................123Judul Unit : Mengkoordinasikan pembangunan dan pemasangan jaringan tengan
rendah...................................................................................123Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan rendah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.....................................123
Kode Unit : D.35.132.02.025.1..................................................................127Judul Unit : Mengkoordinasikan pembangunan dan pemasangan jaringan
tegangan menengah.................................................................127Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan menengah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.....................................127
Kode Unit : D.35.132.02.026.1..................................................................131Judul Unit : Mengkoordinasikan pembangunan dan pemasangan Peralatan SCADA
dan telekomunikasi..................................................................131Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
pembangunan dan pemasangan Peralatan SCADA dan telekomunikasi sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku............................131
Kode Unit : D.35.132.02.035.1..................................................................135Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan metode
pembangunan dan pemasangan jaringan distribusi........................135Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan pembangunan dan
pemasangan pada jaringan distribusi tenaga listrik sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.....................................................135
Kode Unit : D.35.132.02.036.1..................................................................139Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan metode
pembangunan dan pemasangan gardu distribusi...........................139Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan pembangunan dan
pemasangan pada gardu distribusi tenaga listrik sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.....................................................139
Kode Unit : D.35.132.02.037.1..................................................................143Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan metode
pembangunan dan pemasangan SCADA dan telekomunikasi............143
-vii-
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan pembangunan dan pemasangan pada pembangunan dan pemasangan SCADA dan telekomunikasi sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.......143
-viii-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era global, pasar bebas tidak hanya berlaku untuk komoditi produk barang
dan jasa saja yang akan bebas keluar dan masuk kawasan negara Indonesia, namun
termasuk juga tenaga kerja. Kompetisi antar tenaga kerja yang akan memasuki pasar
kerja akan didasarkan pada kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh masing-
masing tenaga kerja. Bukti formal kemampuan atau kompetensi seseorang yang sudah
diakui saat ini adalah sertifikasi kompetensi. Guna mendukung pelaksanaan sertifikasi
kompetensi diperlukan sistem standardisasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan.
Untuk mengantisipasi pasar bebas serta untuk memperkuat daya saing tenaga kerja
lokal yang akan memasuki pasar kerja di bidang distribusi, maka perlu disusun program
sertifikasi kompetensi untuk profesi di subbidang pembangunan dan pemasangan
bidang distribusi tenaga listrik. Langkah awal untuk pelaksanaan sertifikasi kompetensi
adalah penyediaan standar kompetensi yang relevan. Karena itu, standar kompetensi
untuk profesi pembangunan dan pemasangan distribusi tenaga listrik perlu disusun.
1.2. Pengertian
Istilah dan Definisi:
1. Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya
disebut Standardisasi Kompetensi adalah proses perumusan, penetapan,
pemberlakuan, kaji ulang, penerapan, dan pengawasan standar kompetensi
yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan pemangku
kepentingan.
2. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang dilanjutnya
disebut SKTTK adalah aturan, pedoman, atau rumusan suatu kemampuan
yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta
penerapannya ditempat kerja yang mengacu pada persyaratan unjuk kerja,
yang dibakukan berdasarkan konsensus pemangku kepentingan.
-1-
3. Perumusan SKTTK adalah rangkaian kegiatan dimulai dari pengumpulan dan
pengolahan data untuk menyusun konsep rancangan SKTTK sampai dengan
tercapainya konsensus dari pemangku kepentingan.
4. Klasifikasi Kompetensi adalah penetapan penggolongan kemampuan tenaga
teknik ketenagalistrikan menurut bidang dan subbidang kompetensi tertentu.
5. Kualifikasi Kompetensi adalah penetapan penjenjangan kemampuan tenaga
teknik ketenagalistrikan menurut tingkat atau level dalam jenjang kualifikasi
ketenagalistrikan.
6. Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Tenaga Teknik
adalah perorangan yang berpendidikan di bidang teknik dan/atau memiliki
pengalaman kerja di bidang ketenagalistrikan.
7. Asesor Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Asesor adalah Tenaga
Teknik yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan asesmen sesuai
dengan bidang yang diuji.
8. Kompetensi adalah kemampuan Tenaga Teknik atau Asesor untuk
mengerjakan suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja.
9. Sertifikasi Kompetensi adalah proses penilaian untuk mendapatkan
pengakuan formal terhadap Klasifikasi Kompetensi dan Kualifikasi
Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor pada usaha ketenagalistrikan.
10. Sertifikat Kompetensi adalah bukti pengakuan formal terhadap Klasifikasi
Kompetensi dan Kualifikasi Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor di bidang
ketenagalistrikan.
11. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
12. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat KKNI
adalah kerangka penjenjangan Kualifikasi Kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
-2-
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan
diberbagai sector.
13. Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan adalah kerangka penjenjangan
Kualifikasi Kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan ketenagalistrikan berdasarkan KKNI.
14. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pemberian pengakuan formal yang
menyatakan suatu lembaga sertifikasi telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan kegiatan sertifikasi.
15. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah badan usaha yang melakukan usaha
jasa penunjang tenaga listrik di bidang Sertifikasi Kompetensi yang diberi hak
untuk melakukan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor.
16. Forum Konsensus adalah pertemuan yang membicarakan kepentingan
bersama untuk mendapatkan kesepakatan atau permufakatan yang dicapai
melalui kebulatan suara.
17. Harmonisasi adalah serangkaian kegiatan yang sistematis dalam rangka kerja
sama saling pengakuan SKTTK dengan standar kompetensi lain baik di dalam
maupun luar negeri guna mencapai kesetaraan dan/atau pengakuan.
18. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang ketenagalistrikan.
19. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan, pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, dan lingkungan di
bidang ketenagalistrikan.
20. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral.
21. Kementerian Ketenagakerjaan adalah kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
22. Instansi Teknis adalah kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian pembina sektor atau lapangan usaha yang memiliki otoritas
teknis dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di sektor atau
lapangan usaha tertentu.
-3-
1.3. Penggunaan SKTTK
SKTTK bagi Tenaga Teknik subbidang Pembangunan dan pemasangan
bidang distribusi Tenaga Listrik ini digunakan oleh:
1. Lembaga Sertifikasi Kompetensi atau Panitia Uji Kompetensi
Ketenagalistrikan sebagai panduan penyusunan Standar Uji Sertifikasi
Kompetensi Bagi Tenaga Teknik bidang DIstribusi.
2. Lembaga Pelatihan vokasi/keterampilan atau pelatihan sebagai penyusunan
kurikulum, silabus, dan modul bagi Tenaga Teknik bidang DIstribusi.
-4-
BAB II
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
2.1. Pemetaan SKTTK
Pemetaan SKTTK pada pedoman ini dikhususkan untuk subbidang
pembangunan dan pemasangan bidang Distribusi Tenaga Listrik. Berikut ini
adalah Pemetaan SKTTK untuk subbidang pembangunan dan pemasangan Bidang
Distribusi Tenaga Listrik:
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Menyediakan
Listrik Yang
Aman, Andal dan
Ramah
Lingkungan
Melaksanakan
Pembangunan dan
pemasangan
Instalasi Tenaga
Listrik
Melaksanakan
Pembangunan dan
pemasangan
Distribusi Tenaga
Listrik
Menyiapkan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan distribusi tenaga listrikMelaksanakan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satuMelaksanakan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa tigaMelaksanakan pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR)Melaksanakan pemasangan gardu distribusiMelaksanakan pemasangan jaringan tegangan rendahMelaksanakan pemasangan jaringan tegangan menengahMelaksanakan pemasangan peralatan SCADAMelaksanakan pengawasan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satuMelaksanakan pengawasan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa tigaMelaksanakan pengawasan pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR)Melaksanakan pengawasan pemasangan gardu distribusiMelaksanakan pengawasan pemasangan jaringan tegangan
-5-
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
rendahMelaksanakan pengawasan pemasangan jaringan tegangan menengahMelaksanakan pengawasan pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasiMelaksanakan analisa pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satuMelaksanakan analisa pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa tigaMelaksanakan analisa pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR)Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan gardu distribusiMelaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan rendahMelaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan menengahMelaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasiMengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan gardu distribusiMengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan rendahMengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan menengahMengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasiMelaksanakan pengelolaan pembangunan dan pemasangan jaringan distribusiMelaksanakan pengelolaan pembangunan dan pemasangan
-6-
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
gardu distribusiMelaksanakan pengelolaan pembangunan dan pemasangan SCADA dan telekomunikasi
2.2. Daftar Unit Kompetensi
Unit - unit kompetensi disusun berdasarkan fungsi dasar yang diperoleh dari
pemetaan SKTTK, yaitu sebagai berikut
Nomor
Urut
Kode Unit
KompetensiJudul Unit Kompetensi
1. D.35.132.00.001.1 Menyiapkan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan distribusi tenaga listrik
2. D.35.132.02.002.1 Melaksanakan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satu
3. D.35.132.02.003.1 Melaksanakan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa tiga
4. D.35.132.02.004.1 Melaksanakan pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR)
5. D.35.132.01.005.1 Melaksanakan pemasangan gardu distribusi
6. D.35.132.02.006.1 Melaksanakan pemasangan jaringan tegangan rendah
7. D.35.132.01.007.1 Melaksanakan pemasangan jaringan tegangan menengah
8. D.35.132.02.008.1 Melaksanakan pemasangan peralatan SCADA
9. D.35.132.02.009.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satu
10. D.35.132.02.010.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa tiga
11. D.35.132.02.011.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR)
12. D.35.132.01.012.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan gardu distribusi
13. D.35.132.02.013.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan jaringan tegangan rendah
14. D.35.132.01.014.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan jaringan tegangan menengah
15. D.35.132.02.015.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi
16. D.35.132.02.016.1 Melaksanakan analisa pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satu
17. D.35.132.02.017.1 Melaksanakan analisa pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa tiga
18. D.35.132.02.018.1 Melaksanakan analisa pemasangan sambungan
-7-
Nomor
Urut
Kode Unit
KompetensiJudul Unit Kompetensi
listrik tegangan rendah (SLTR)19. D.35.132.01.019.1 Melaksanakan analisa pembangunan dan
pemasangan gardu distribusi20. D.35.132.02.020.1 Melaksanakan analisa pembangunan dan
pemasangan jaringan tegangan rendah21. D.35.132.01.021.1 Melaksanakan analisa pembangunan dan
pemasangan jaringan tegangan menengah22. D.35.132.02.022.1 Melaksanakan analisa pembangunan dan
pemasangan pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi
23. D.35.132.01.023.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan gardu distribusi
24. D.35.132.02.024.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan rendah
25. D.35.132.01.025.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan menengah
26. D.35.132.02.026.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi
27. D.35.132. 01.027.1 Melaksanakan pengelolaan pembangunan dan pemasangan jaringan distribusi
28. D.35.132. 01.028.1 Melaksanakan pengelolaan pembangunan dan pemasangan gardu distribusi
29. D.35.132.02.029.1 Melaksanakan pengelolaan pembangunan dan pemasangan SCADA dan telekomunikasi
2.3. Pengemasan Kualifikasi Jabatan
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, pengemasan okupasi
jabatan pada subbidang pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
ketenagalistrikan ketenagalistrikan dikualifikasikan menjadi 9 (sembilan) jenjang
kualifikasi, yaitu:
1. Pelaksana Muda,
2. Pelaksana Madya,
3. Pelaksana Utama,
4. Teknisi/analis Muda
5. Teknisi/analis Madya
6. Teknisi/analis Utama
-8-
7. Ahli Muda
8. Ahli Madya
9. Ahli Utama
Bidang Subbidang No Standar Kompetensi
Kualifikas
i KKNI
Kode Kualifikasi
Jabatan
Kemungkinan Jabatan
Distribusi Pembangunan
dan
pemasangan
1 Level 1 D.35.132.01.KUA
LIFIKASI.1.DIST
EL
Tenaga Bantu
Pembangunan dan
pemasangan Distribusi
Tenaga Listrik
2 Level 2 D.35.132.01.KUA
LIFIKASI.2.DIST
EL
Teknisi pembangunan
dan pemasangan APP
Teknisi pembangunan
dan pemasangan
Jaringan Distribusi
3 Level 3 D.35.132.01.KUA
LIFIKASI.3.DIST
EL
Kepala regu pembangunan dan pemasangan, Mandor
4 Level 4 D.35.132.01.KUA
LIFIKASI.4.DIST
EL
Supervisor pembangunan
pemasangan/ pengawas
pembangunan
pemasangan
5 Level 5 D.35.132.01.KUA
LIFIKASI.5.DIST
EL
Wakil Kepala Bidang/
Kepala Sub Bidang /
Kepala Bagian /
Asistant Manager / Site
Manager / LEAD
Pembangunan dan
Pemasangan/ SENIOR
ENGINEER/ Asisten
Manajer Konstruksi
-9-
Bidang Subbidang No Standar Kompetensi
Kualifikas
i KKNI
Kode Kualifikasi
Jabatan
Kemungkinan Jabatan
Sistem Distribusi
6 Level 6 D.35.132.01.KUA
LIFIKASI.6.DIST
EL
Kepala Bidang
Pembangunan dan
Pemasangan/ Manager
Pembangunan dan
Pemasangan / Project
Manager
2.4. Uraian Kualifikasi Jabatan
Uraian kualifikasi jabatan berisi tentang deskripsi, sikap kerja, peran kerja,
kemungkinan jabatan serta daftar unit kompetensi padakemungkinan jabatan
dalam jenjang kualifikasi jabatan tersebut.
2.4.1. D.35.132.01.KUALIFIKASI.1.DISTEL
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 1 KKNI yang berkaitan dengan
tugas membantu pelaksanaan pembangunan dan pemasangan distribusi
tenaga listrik.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Mempersiapkan peralatan untuk proses pembangunan dan pemasangan
distribusi tenaga listrik sesuai dengan SOP.
- Membantu pada pelaksanaan pembangunan dan pemasangan distribusi
tenaga listrik sesuai dengan SOP
d. Kemungkinan Jabatan
-10-
Tenaga Bantu pembangunan dan pemasangan distribusi tenaga listrik
e. Daftar Unit Kompetensi
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.132.00.001.1 Menyiapkan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan distribusi tenaga listrik
2.4.2. D.35.132.01.KUALIFIKASI.2.DISTEL
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 2 KKNI yang berkaitan dengan
tugas pelaksanaan pembangunan dan pemasangan pada alat pengukur dan
pembatas (APP) fasa satu atau fasa tiga, jaringan tegangan rendah, jaringan
tegangan menengah, gardu distribusi, SCADA, dan Telekomunikasi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Melaksanakan pembangunan dan pemasangan terhadap alat pengukur
dan pembatas (APP) fasa satu atau fasa tiga, jaringan tegangan rendah,
jaringan tegangan menengah, gardu distribusi, SCADA, dan
Telekomunikasi.
- Menyampaikan laporan hasil pembangunan dan pemasangan.
d. Kemungkinan Jabatan
1) Teknisi pembangunan dan pemasangan APP
2) Teknisi pembangunan dan pemasangan jaringan distribusi
e. Daftar Unit Kompetensi
1) Teknisi pembangunan dan pemasangan APP
No. Kode Unit Nama Unit
-11-
1. D.35.132.02.002.1 Melaksanakan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satu
2. D.35.132.02.003.1 Melaksanakan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa tiga
3. D.35.132.02.004.1 Melaksanakan pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR)
2) Teknisi pembangunan dan pemasangan jaringan distribusi
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.132.01.005.1 Melaksanakan pemasangan gardu distribusi
2. D.35.132.02.006.1 Melaksanakan pemasangan jaringan tegangan rendah
3. D.35.132.01.007.1 Melaksanakan pemasangan jaringan tegangan menengah
4. D.35.132.02.008.1 Melaksanakan pemasangan peralatan SCADA
2.4.3. D.35.132.01.KUALIFIKASI.3.DISTEL
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 3 KKNI yang berkaitan dengan
tugas pengawasan terhadap pekerjaan pembangunan dan pemasangan pada
alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satu atau fasa tiga, jaringan tegangan
rendah, jaringan tegangan menengah, gardu distribusi, SCADA, dan
Telekomunikasi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan pembangunan dan pemasangan alat
pengukur dan pembatas (APP) fasa satu atau fasa tiga, jaringan tegangan
rendah, jaringan tegangan menengah, gardu distribusi, SCADA, dan
Telekomunikasi sesuai dengan SOP yang berlaku.
- Melakukan pembangunan dan pemasangan distribusi.
-12-
- Melakukan pembagian tugas dengan tim pelaksana kerja.
- Menerapkan (Job Safety Analysis), Standing Operation Procedure, dan
Instruksi Kerja
- Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan
d. Kemungkinan Jabatan
Kepala regu pembangunan dan pemasangan, Mandor
e. Daftar Unit Kompetensi
Kepala regu pembangunan dan pemasangan, Mandor
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.132.02.009.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satu
2. D.35.132.02.010.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa tiga
3. D.35.132.02.011.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR)
4. D.35.132.02.012.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan gardu distribusi
5. D.35.132.02.013.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan jaringan tegangan rendah
6. D.35.132.01.014.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan jaringan tegangan menengah
7. D.35.132.02.015.1 Melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi
2.4.4. D.35.132.01.KUALIFIKASI.4.DISTEL
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 4 KKNI yang berkaitan dengan
tugas analisa pekerjaan pembangunan dan pemasangan pada alat pengukur
dan pembatas (APP) fasa satu dan fasa tiga, jaringan tegangan rendah,
jaringan tegangan menengah, gardu distribusi, SCADA, dan Telekomunikasi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Berintegritas
- Bertanggung jawab
-13-
c. Peran Kerja
- Mengevaluasi dan menganalisa pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satu atau fasa tiga,
jaringan tegangan rendah, jaringan tegangan menengah, gardu distribusi,
SCADA, dan Telekomunikasi sesuai dengan SOP yang berlaku.
- Melakukan koordinasi dan pembagian tugas kepada bawahan dalam
rangka pelaksanaan tugas.
- Menganalisa pelaksanaan pekerjaan (Job Safety Analysis), Standing
Operation Procedure, dan Instruksi Kerja
- Mengendalikan pelayanan gangguan
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya
d. Kemungkinan Jabatan
Supervisor pembangunan pemasangan/ pengawas pembangunan
pemasangan
e. Daftar Unit Kompetensi
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.132.01.016.1 Melaksanakan analisa pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satu
2. D.35.132.02.017.1 Melaksanakan analisa pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa tiga
3. D.35.132.02.018.1 Melaksanakan analisa pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR)
4. D.35.132.02.019.1 Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan gardu distribusi
5. D.35.132.02.020.1 Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan rendah
6. D.35.132.02.021.1 Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan menengah
7. D.35.132.02.022.1 Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi
2.4.5. D.35.132.01.KUALIFIKASI.5.DISTEL
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 5 KKNI yang berkaitan dengan
tugas koordinasi pekerjaan pembangunan dan pemasangan pada alat
-14-
pengukur dan pembatas (APP), jaringan tegangan rendah, jaringan tegangan
menengah, gardu distribusi, SCADA, dan Telekomunikasi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Berintegritas
- Bertanggung jawab
c. Peran Kerja
- Mengevaluasi laporan Supervisor Pembangunan dan pemasangan
Distribusi
- Membuat keputusan tindak lanjut terhadap hasil laporan pekerjaan
Supervisor Pembangunan dan pemasangan Distribusi
- Meyusun program pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas pembangunan dan
pemasangan
- Memastikan bahwa pelaksanaan operasional pembangunan dan
pemasangan telah sesuai dengan yang dipersyaratkan
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya
d. Kemungkinan Jabatan
Wakil Kepala Bidang/ Kepala Sub Bidang / Kepala Bagian / Asistant
Manager / Site Manager / LEAD Pembangunan dan Pemasangan/ SENIOR
ENGINEER/ Asisten Manajer Konstruksi Sistem Distribusi
e. Daftar Unit Kompetensi
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.132.01.023.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan gardu distribusi
2. D.35.132.02.024.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan rendah
3. D.35.132.01.025.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan menengah
4. D.35.132.02.026.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan
-15-
dan pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi
2.4.6. D.35.132.01.KUALIFIKASI.6.DISTEL
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 6 KKNI yang berkaitan dengan
tugas pengelolaan dan pengembangan metode pembangunan dan
pemasangan pembangunan dan pemasangan Distribusi Tenaga Listrik
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan pekerjaan sesuai SOP
- Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
- Pelaksanaan kerja sesuai sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang
telah disepakati
- Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati
c. Peran Kerja
- Mendiskusikan sasaran kinerja perusahaan
- Membuat strategi pencapaian sasaran kinerja perusahaan
- Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan
bertanggungjawab atas laporan keuangan dan laporan operasional
lainnya.
- Membagi tugas sesuai target kinerja perusahaan
- Memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja
- Memperbaiki penyimpangan target pencapaian kinerja dan meningkatkan
kinerja perusahaan
- Melaksanakan komunikasi dengan pihak terkait
- Mendiskusikan dengan atasan langsung terkait kinerja perusahaan
- Membuat laporan kinerja perusahaan
d. Kemungkinan Jabatan
Kepala Bidang Pembangunan dan Pemasangan/ Manager Pembangunan dan
Pemasangan / Project Manager Daftar Unit Kompetensi
No. Kode Unit Nama Unit
-16-
1. D.35.132. 01.027.1 Melaksanakan pengelolaan pembangunan dan pemasangan jaringan distribusi
2. D.35.132. 01.028.1 Melaksanakan pengelolaan pembangunan dan pemasangan gardu distribusi
3. D.35.132.02.029.1 Melaksanakan pengelolaan pembangunan dan pemasangan SCADA dan telekomunikasi
2.5. Uraian Unit Kompetensi
Uraian unit kompetensi merupakan penjelasan terhadap unit-unit kompetensi
yang ada pada daftar unit kompetensi yang mencakup kode unit, judul unit,
deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, batasan variabel serta
panduan penilaian.
2.5.1. D.35.132.00.001.1
Kode Unit : D.35.132.02.000.1
Judul Unit : Membantu pelaksanaan pembangunan dan pemasangan
distribusi tenaga listrik
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk menyiapkan pembangunan dan
pemasangan distribusi tenaga listrik dengan sesuai instruction
manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerima Penugasan 1.1. Perintah kerja Pembangunan dan pemasangan
Distribusi Tenaga Listrik diterima dan dipahami
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) terkait
penugasan dipelajari
1.3. Daftar peralatan pembangunan dan pemasangan
diterima
2. Menyiapkan 2.1. SOP pelaksanaan pekerjaan disiapkan
-17-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
peralatan
pembangunan dan
pemasangan
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai daftar peralatan
pembangunan dan pemasangan
2.3. Status kesiapan peralatan pada daftar peralatan
pembangunan dan pemasangan diisi dan disampaikan
kepada pelaksana pembangunan dan pemasangan
3. Membantu
Pelaksanaan
Pembangunan dan
pemasangan
3.1 Alat kerja, material kerja dan Alat Pelindung Diri (APD)
disiapkan/dikenakan
3.2 Instruksi dari pelaksana pembangunan dan
pemasangan dilaksanakan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Daftar peralatan Pembangunan dan pemasangan adalah daftar yang
memuat peralatan apa saja yang perlu disiapkan sebelum melaksanakan
pembangunan dan pemasangan yang mana format dan bentuknya mengikuti
sesuai dengan tata cara operasional perusahaan/instansi
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
-18-
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat komunikasi
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Alat ukur
4.1.4. Toolkit
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.2.2. Alat bantu kerja (Tangga, Tali panjat, takel dll sesuai
kebutuhan/lokasi)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
(tidak ada)
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Memahami SOP
3.1.2 Mengenal Alat Ukur
3.1.3 Mengenal alat kerja bantu
3.1.4 Mengenal APD
-19-
3.1.5 Mengenal bahan/material listrik ( Konduktor dan isolator)
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu melakukan perhitungan sederhana
3.2.2 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.3 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-20-
2.5.2. D.35.132.02.002.1
Kode Unit : D.35.132.02.002.1
Judul Unit : Melaksanakan pemasangan pemasangan alat pengukur dan
pembatas (APP) fasa satu
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
diperlukan untuk melakukan pemasangan pemasangan alat
pengukur dan pembatas (APP) fasa satu sesuai instruction
manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja pemasangan APP dipelajari untuk
memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan
sesuai standar perusahaan.
1.2. Gambar rencana pemasangan APP fasa satu dipelajari
sesuai standar ditentukan oleh perusahaan.
1.3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pembangunan dan pemasangan dipelajari
2. Menyiapkan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP
yang ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Pejabat/atasan terkait pekerjaan dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan
sesuai secara efektif sesuai SOP
2.5. Mitra kerja terkait pekerjaan dihubungi
3. Melaksanakan
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Alat kerja, material kerja dan APD dikenakan
-21-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.4 APP fasa satu dipasang sesuai SOP
3.5 Meter kWH fasa satu dan MCB dirakit pada tutup kotak
APP serta dirangkai pengawatannya sesuai SOP
3.6 Pemasangan dan pengawatannya APP dirangkai pada
kotak APP sesuai SOP
Segel APP dipasang sesuai SOP
4. Membandingkan
hasil pembangunan
dan pemasangan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
-22-
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur
4.1.3. Toolkit
4.1.4. Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Alat bantu kerja
4.2.3. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memasang alat
pengukur dan pembatas (APP).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
-23-
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan Impedansi.
3.1.4 Instalasi Alat Pembatas dan Pengukur (APP)
3.1.4.1. Konstruksi dan pengawatan APP
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi APP
3.1.4.3. Standar pengawatan dan SOP pembangunan dan
pemasangan APP.
3.1.4.4. Instruction manual alat pembatas dan pengukur
3.1.5 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1. Peraturan K2
3.1.4.2. Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.6 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.2 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.3 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
-24-
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-25-
2.5.3. D.35.132.02.003.1
Kode Unit : D.35.132.02.003.1
Judul Unit : Melaksanakan pembangunan dan pemasangan alat pengukur
dan pembatas (APP) fasa tiga
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pembangunan dan
pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) fasa tiga
sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure
(SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja Pembangunan dan pemasangan APP
fasa tiga dipelajari untuk memastikan bahwa instruksi
dapat dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.2. Gambar rencana pemasangan APP fasa tiga dipelajari
sesuai standar ditentukan oleh perusahaan.
1.3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pembangunan dan pemasangan dipelajari
2. Mempersiapkan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP
yang ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Pejabat/atasan terkait pekerjaan dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan
sesuai secara efektif sesuai SOP
2.5. Mitra kerja terkait pekerjaan dihubungi
3. Melaksanakan
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Alat kerja, material kerja dan APD dikenakan
-26-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.4 APP fasa tiga pengukuran langsung dipasang sesuai
SOP
3.5 APP fasa tiga dengan dengan transformator arus
tegangan rendah
3.6 APP fasa tiga tegangan menengah dipasang sesuai SOP
3.7 Relai arus lebih untuk pembatas daya dipasang sesuai
SOP
3.8 Alat pengukur fasa tiga untuk tegangan menengah
dipasang sesuai SOP
3.9 Alat bantu pengukuran dipasang sesuai SOP
3.10 Instalasi pembumian dipasang sesuai SOP
4. Membandingkan
hasil pembangunan
dan pemasangan APP
fasa tiga
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
-27-
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur
4.1.3. Toolkit
4.1.4. Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat tulis
4.2.2. Alat bantu kerja
4.2.3. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
-28-
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memasang alat
pengukur dan pembatas (APP) fasa tiga.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan Impedansi.
3.1.4 Instalasi Alat Pembatas dan Pengukur (APP)
3.1.4.1. Konstruksi dan pengawatan APP
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi APP
3.1.4.3. Standar pengawatan dan SOP pembangunan dan
pemasangan APP.
3.1.4.4. Instruction manual alat pembatas dan pengukur
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1. Peraturan K2
3.1.4.2. Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.6 Menggambar Listrik
-29-
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.2 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.3 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-30-
2.5.4. D.35.132.02.004.1
Kode Unit : D.35.132.02.004.1
Judul Unit : Melaksanakan pemasangan sambungan listrik tegangan
rendah (SLTR)
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
diperlukan untuk melakukan pemasangan sambungan listrik
tegangan rendah (SLTR) sesuai instruction manual dan
Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja Pembangunan dan pemasangan
dipelajari untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.2. Gambar rencana pemasangan sambungan listrik
tegangan rendah dipelajari sesuai standar ditentukan
oleh perusahaan.
1.3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pembangunan dan pemasangan dipelajari
2. Mempersiapkan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP
yang ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Pejabat/atasan terkait pekerjaan dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan
sesuai secara efektif sesuai SOP
2.5. Mitra kerja terkait pekerjaan dihubungi
3. Melaksanakan
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Peralatan bantu dipasang sesuai SOP
-31-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.4 Kotak APP dipasang sesuai SOP
3.5 Kabel SLTR berikut perlengkapannya dipasang sesuai
SOP
3.6 Konektor dipasang sesuai SOP
4. Membandingkan
hasil pembangunan
dan pemasangan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
-32-
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2 Standar
3.2.1. Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur
4.1.3. Toolkit
4.1.4. Alat Pelindung Diri (APD)
4.2 Perlengkapan
4.2.1. Alat tulis
4.2.2. Alat bantu kerja
4.2.3. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memasang kabel
SLTR.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
-33-
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan Impedansi.
3.1.4 Saluran Pelanggan
3.1.4.1. Konstruksi saluran pelanggan
3.1.4.2. Peralatan / Komponen saluran pelanggan
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material untuk memasang saluran
pelanggan.
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5.1 Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.6 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1. Mampu menggunakan alat ukur
3.2.2. Mampu membaca gambar Teknik
3.2.3. Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
-34-
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-35-
2.5.5. D.35.132.02.005.1
Kode Unit : D.35.132.02.005.1
Judul Unit : Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Gardu
Distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pembangunan dan
pemasangan gardu distribusi dengan sesuai instruction
manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja Pembangunan dan pemasangan gardu
distribusi dipelajari untuk memastikan bahwa
instruksi dapat dilaksanakan sesuai standar
perusahaan.
1.2. Gambar rencana pemasangan gardu distribusi
dipelajari sesuai standar ditentukan oleh perusahaan.
1.3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pembangunan dan pemasangan dipelajari
2. Mempersiapkan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP
yang ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Pejabat/atasan terkait pekerjaan dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan
sesuai secara efektif sesuai SOP
2.5. Mitra kerja terkait pekerjaan dihubungi
3. Melaksanakan
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Alat kerja, material kerja dan APD dikenakan
-36-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.4 Kotak ujung dan kotak sambung saluran kabel udara
tegangan menegah (SKUTM) dipasang sesuai SOP
3.5 Kubikel tegangan menengah dipasang sesuai SOP
3.6 Instalasi gardu distribusi pasangan dalam/ pasangan
luar dipasang sesuai SOP
Instalasi pembumian dipasang sesuai SOP
4. Membandingkan
hasil
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
-37-
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2 Standar
3.2.1. Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur
4.1.3. Toolkit
4.2 Perlengkapan
4.2.1. Alat tulis
4.2.2. Alat bantu kerja
4.2.3. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memasang gardu
distribusi.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
-38-
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu distribusi
3.1.4.1. Tata ruang gardu distribusi
3.1.4.2. Peralatan terpasang pada instalasi gardu distribusi.
3.1.5 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5.1 Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1. Mampu menggunakan alat ukur
3.2.2. Mampu membaca gambar Teknik
3.2.3. Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
-39-
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-40-
2.5.6. D.35.132.02.006.1
Kode Unit : D.35.132.02.006.1
Judul Unit : Melaksanakan pembangunan dan pemasangan jaringan
tegangan rendah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pembangunan dan
pemasangan jaringan tegangan rendah dengan sesuai
instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP)
yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja pembangunan dan pemasangan
jaringan tegangan rendah dipelajari untuk memastikan
bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai standar
perusahaan.
1.2. Gambar rencana pemasangan jaringan tegangan
rendah dipelajari sesuai standar ditentukan oleh
perusahaan.
1.3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pembangunan dan pemasangan dipelajari
2. Mempersiapkan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP
yang ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Pejabat/atasan terkait pekerjaan dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan
sesuai secara efektif sesuai SOP
2.5. Mitra kerja terkait pekerjaan dihubungi
3. Melaksanakan
pembangunan dan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
-41-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
pemasangan 3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Alat kerja, material kerja dan APD dikenakan
3.4 Tiang jaringan tegangan rendah (JTR) dipasang sesuai
SOP
3.5 Saluran kabel udara tegangan rendah (SKUTR)
dipasang sesuai SOP
3.6 Konektor SKUTR dipasang sesuai SOP
3.7 saluran kabel tegangan rendah (SKTR) digelar sesuai
SOP
3.8 Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR)
dipasang sesuai SOP
3.9 Saluran udara tegangan rendah (SUTR) dipasang
sesuai SOP
3.10 Instalasi pembumian dipasang sesuai SOP
4. Membandingkan
hasil pembangunan
dan pemasangan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
-42-
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2 Standar
3.2.1. Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur
4.1.3. Toolkit
4.1.4. Alat Pelindung Diri (APD)
4.2 Perlengkapan
4.2.1. Alat tulis
4.2.2. Alat bantu kerja (Tangga, Tali panjat, takel dll sesuai
kebutuhan/lokasi)
4.2.3. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
-43-
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memasang
jaringan tegangan rendah.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan Impedansi.
3.1.4 Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
3.1.4.1. Konstruksi dan macam JTR.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen JTR.
3.1.4.3. SOP pembangunan dan pemasangan JTR.
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5.1 Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.6 Menggambar Listrik
-44-
3.2 Keterampilan
3.2.1. Mampu menggunakan alat ukur
3.2.2. Mampu membaca gambar Teknik
3.2.3. Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-45-
2.5.7. D.35.132.01.007.1
Kode Unit : D.35.132.01.007.1
Judul Unit : Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Jaringan
Tegangan Menengah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pembangunan dan
pemasangan jaringan tegangan menengah dengan sesuai
instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP)
yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja Pembangunan dan pemasangan
jaringan tegangan menengah dipelajari untuk
memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan
sesuai standar perusahaan.
1.2. Gambar rencana pemasangan jaringan tegangan
menengah dipelajari sesuai standar ditentukan oleh
perusahaan.
1.3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pembangunan dan pemasangan dipelajari
2. Mempersiapkan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP
yang ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Pejabat/atasan terkait pekerjaan dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan
sesuai secara efektif sesuai SOP
2.5. Mitra kerja terkait pekerjaan dihubungi
3. Melaksanakan
pembangunan dan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
-46-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
pemasangan 3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Alat kerja, material kerja dan APD dikenakan
3.4 Tiang jaringan tegangan menengah (JTM) dipasang
sesuai SOP
3.5 Saluran kabel tegangan menegah (SKTM) dipasang
sesuai SOP
3.6 Kotak sambung dan kotak ujung (SKTM) dipasang
sesuai SOP
3.7 Saluran udara tegangan menengah (SUTM) dipasang
sesuai SOP
3.8 Saluran kabel udara tegangan menengah (SKUTM)
dipasang sesuai SOP
3.9 Peralatan penghubung atau pemisah dipasang sesuai
SOP
3.10 Pemutus Balik Otomatis (PBO) dipasang sesuai SOP
3.11 Indikator Gangguan Tanah (IGT) dipasang sesuai SOP
3.12 Peralatan Peningkatan Power Quality (PRQ) dipasang
sesuai SOP
3.13 Instalasi pembumian dipasang sesuai SOP
4. Membandingkan
hasil pembangunan
dan pemasangan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
-47-
1.2 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2 Standar
3.2.1. Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur
4.1.3. Toolkit
4.1.4. Alat Pelindung Diri (APD)
4.2 Perlengkapan
4.2.1. Alat tulis
4.2.2. Alat bantu kerja (Tangga, Tali panjat, takel dll sesuai
kebutuhan/lokasi)
4.2.3. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
-48-
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memasang
jaringan tegangan menengah.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan menengah
3.1.4.1. Konstruksi tiang dan jaringan SUTM.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTM.
3.1.4.3. SOP pembangunan dan pemasangan JTR
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5.1. Peraturan K2
-49-
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1. Mampu menggunakan alat ukur
3.2.2. Mampu membaca gambar Teknik
3.2.3. Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-50-
2.5.8. D.35.132.02.008.1
Kode Unit : D.35.132.02.008.1
Judul Unit : Melaksanakan pembangunan dan pemasangan peralatan
SCADA
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pembangunan dan
pemasangan peralatan SCADA dengan sesuai instruction
manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja Pembangunan dan pemasangan
SCADA dipelajari untuk memastikan bahwa instruksi
dapat dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.2. Gambar rencana pemasangan peralatan SCADA
dipelajari sesuai standar ditentukan oleh perusahaan.
1.3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pembangunan dan pemasangan dipelajari
2. Mempersiapkan
pelaksanaan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP
yang ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Pejabat/atasan terkait pekerjaan dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan
sesuai secara efektif sesuai SOP
2.5. Mitra kerja terkait pekerjaan dihubungi
3. Melaksanakan
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Alat kerja, material kerja dan APD dikenakan
3.4 Peralatan SCADA dan telekomunikasi dipasang sesuai
SOP
-51-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.5 Jaringan SCADA dan telekomunikasi dipasang sesuai
SOP
3.6 Aksesoris SCADA dan telekomunikasi dipasang sesuai
SOP
4. Membandingkan
hasil pembangunan
dan pemasangan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
-52-
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2 Standar
3.2.1. Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur digital
4.1.3. Toolkit untuk alat elektronik
4.2 Perlengkapan
4.2.1. Alat tulis
4.2.2. Formulir laporan perbaikan
4.2.3. Formulir penggantian komponen
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk SCADA.
2.3 Menginterpretasikan diagram pengawatan rangkaian logic/IC.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2 Isolator
-53-
3.1.1.3 Semi Konduktor
3.1.2 Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Teknik digital
3.1.3.1. Komponen elektronika, transistor, diode, IC, thyristor.
3.1.3.2. Rangkaian logika, pintu logika, pembangkit gelombang.
3.1.3.3. Sistem bilangan : binary, hexa desimal, oktal
3.1.5 Mikroprosessor
3.1.5.1. Bagian mikroprosessor
3.1.5.2. Instruction code microprocessor
3.1.5.3. ASCI
3.1.6 Kabel kontrol sistem SCADA
3.1.6.1. Konstruksi kabel kontrol sistem SCADA.
3.1.6.2. Peralatan / Komponen kabel kontrol sistem SCADA.
3.1.6.2. Instruksi manual kabel kontrol.
3.1.6.2. SOP pembangunan dan pemasangan kabel kontrol sistem
SCADA.’
3.1.7 Elektronika Daya
3.1.8 Rectifier dan Inverter
3.1.9 Instalasi komputer sistem SCADA
3.1.10 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.2 Keterampilan
-54-
3.2.1. Mampu menggunakan alat ukur digital
3.2.2. Mampu membaca gambar pengawatan rangkaian logic
3.2.3. Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-55-
2.5.9. D.35.132.02.009.1
Kode Unit : D.35.132.02.009.1
Judul Unit : Melaksanakan pengawasan Pembangunan dan pemasangan
Alat Pengukur dan Pembatas (APP) fasa satu
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan
pembangunan dan pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas
(APP) fasa satu sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai
standar pembangunan dan pemasangan
1.2. Diagram pengkawatan Alat Pengukur dan Pembatas
(APP) dipelajari sesuai standar ditentukan oleh
perusahaan.
1.3. Data gangguan diidentifikasi alternatif perbaikan
permasalahannya.
1.4. Alat kerja, alat K2 dan alat bantu yang direncanakan
untuk digunakan oleh pelaksana pekerjaan diperiksa /
diuji apakah masih sesuai keperluan dalam kondisi
laik pakai.
2. Mempersiapkan
tugas pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Prosedur dan peraturan K2 disampaikan kepada
pelaksana untuk dipahami sesuai standar yang berlaku
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan
Standing Operation Procedure (SOP) yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Ceklist langkah kerja pembangunan dan pemasangan
disusun sesuai SOP.
-56-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2.4. Personil berwenang dihubungi untuk memastikan
bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif
dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP.
2.5. Perintah kerja/surat tugas siapa melakukan apa
disiapkan (dijelaskan pada saat persiapan kerja
dilapangan)
3. Mengawasi
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Prosedur pekerjaan pembangunan dan pemasangan
diterapkan
3.2 Koordinasi tugas pekerjaan dengan tim lapangan
dikomunikasikan
3.3 Pembagian tugas pekerjaan dilaksanakan
3.4 Instruksi kerja sesuai kondisi lapangan diberikan
4. Mengevaluasi hasil
pekerjaan dengan
program kerja yang
ditetapkan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan lingkup
tanggung jawabnya
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
4.3 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai
dengan standard yang berlaku diberikan.
4.4 Bimbingan teknis diberikan pada pekerjaan perbaikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Perbedaan dilaporkan dengan atasan langsung
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2 Gambar rencana pemasangan adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-
simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan hubungan satu
rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian
-57-
instalasi tenaga listrik.
1.3 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2 Alat ukur
4.1.3 Toolkit
4.1.4 Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1 Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2 Alat bantu kerja
4.2.3 Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
-58-
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memasang APP.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.12 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1 Peraturan K2
3.1.4.2 Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menerapkan prosedur pembangunan dan pemasangan
3.2.2 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.3 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.4 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.4 Bertanggung jawab
-59-
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-60-
2.5.10. D.35.132.02.010.1
Kode Unit : D.35.132.02.010.1
Judul Unit : Melaksanakan pengawasan Pembangunan dan pemasangan
Alat Pengukur dan Pembatas (APP) fasa tiga
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan
pembangunan dan pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas
(APP) fasa tiga sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai
standar pembangunan dan pemasangan
1.2. Diagram pengkawatan Alat Pengukur dan Pembatas
(APP) dipelajari sesuai standar ditentukan oleh
perusahaan.
1.3. Data gangguan diidentifikasi alternatif perbaikan
permasalahannya.
1.4. Alat kerja, alat K2 dan alat bantu yang direncanakan
untuk digunakan oleh pelaksana pekerjaan diperiksa /
diuji apakah masih sesuai keperluan dalam kondisi
laik pakai.
2. Mempersiapkan
tugas pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Prosedur dan peraturan K2 disampaikan kepada
pelaksana untuk dipahami sesuai standar yang berlaku
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan
Standing Operation Procedure (SOP) yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Ceklist langkah kerja pembangunan dan pemasangan
disusun sesuai SOP.
-61-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2.4. Personil berwenang dihubungi untuk memastikan
bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif
dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP.
2.5. Perintah kerja/surat tugas siapa melakukan apa
disiapkan (dijelaskan pada saat persiapan kerja
dilapangan)
3. Mengawasi
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Prosedur pekerjaan pembangunan dan pemasangan
diterapkan
3.2 Koordinasi tugas pekerjaan dengan tim lapangan
dikomunikasikan
3.3 Pembagian tugas pekerjaan dilaksanakan
3.4 Instruksi kerja sesuai kondisi lapangan diberikan
4. Mengevaluasi hasil
pekerjaan dengan
program kerja yang
ditetapkan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan lingkup
tanggung jawabnya
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
4.3 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai
dengan standard yang berlaku diberikan.
4.4 Bimbingan teknis diberikan pada pekerjaan perbaikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Perbedaan dilaporkan dengan atasan langsung
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2 Gambar rencana pemasangan adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-
simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan hubungan satu
rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian
-62-
instalasi tenaga listrik.
1.3 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2 Alat ukur
4.1.3 Toolkit
4.1.4 Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1 Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2 Alat bantu kerja
4.2.3 Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
-63-
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memasang APP fasa
tiga.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.12 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1 Peraturan K2
3.1.4.2 Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menerapkan prosedur pembangunan dan pemasangan
3.2.2 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.3 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.4 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.4 Bertanggung jawab
-64-
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-65-
2.5.11. D.35.132.02.011.1
Kode Unit : D.35.132.02.011.1
Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pemasangan sambungan listrik
tegangan rendah (SLTR)
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan
pembangunan dan pemasangan sambungan listrik tegangan
rendah (SLTR) sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai
standar pembangunan dan pemasangan
1.2. Gambar rencana pemasangan penggantian Saluran
Pelanggan dipelajari sesuai standar ditentukan oleh
perusahaan.
1.3. Data gangguan diidentifikasi alternatif perbaikan
permasalahannya.
1.4. Alat kerja, alat K2 dan alat bantu yang direncanakan
untuk digunakan oleh pelaksana pekerjaan diperiksa /
diuji apakah masih sesuai keperluan dalam kondisi
laik pakai.
2. Mempersiapkan
tugas pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Prosedur dan peraturan K2 disampaikan kepada
pelaksana untuk dipahami sesuai standar yang berlaku
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan
Standing Operation Procedure (SOP) yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Ceklist langkah kerja pembangunan dan pemasangan
disusun sesuai SOP.
-66-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2.4. Personil berwenang dihubungi untuk memastikan
bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif
dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP.
2.5. Perintah kerja/surat tugas siapa melakukan apa
disiapkan (dijelaskan pada saat persiapan kerja
dilapangan)
3. Mengawasi
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Prosedur pekerjaan pembangunan dan pemasangan
diterapkan
3.2 Koordinasi tugas pekerjaan dengan tim lapangan
dikomunikasikan
3.3 Pembagian tugas pekerjaan dilaksanakan
3.4 Instruksi kerja sesuai kondisi lapangan diberikan
4. Mengevaluasi hasil
pekerjaan dengan
program kerja yang
ditetapkan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan lingkup
tanggung jawabnya
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
4.3 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai
dengan standard yang berlaku diberikan.
4.4 Bimbingan teknis diberikan pada pekerjaan perbaikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Perbedaan dilaporkan dengan atasan langsung
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
-67-
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2 Alat ukur
4.1.3 Toolkit
4.1.4 Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1 Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2 Alat bantu kerja (Tangga, Tali panjat, takel dll sesuai
kebutuhan/lokasi)
4.2.3 Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
-68-
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memasang Saluran
Pelanggan.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.12 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1 Peraturan K2
3.1.4.2 Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menerapkan prosedur pembangunan dan pemasangan
3.2.2 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.3 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.4 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.4 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
-69-
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-70-
2.5.12. D.35.132.01.012.1
Kode Unit : D.35.132.01.012.1
Judul Unit : Melaksanakan Pengawasan pembangunan dan pemasangan
gardu distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan
pembangunan dan pemasangan gardu distribusi sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai
standar pembangunan dan pemasangan
1.2. Gambar rencana pemasangan pembangunan dan
pemasangan gardu distribusi dipelajari sesuai standar
ditentukan oleh perusahaan.
1.3. Data gangguan diidentifikasi alternatif perbaikan
permasalahannya.
1.4. Alat kerja, alat K2 dan alat bantu yang direncanakan untuk digunakan oleh pelaksana pekerjaan diperiksa / diuji apakah masih sesuai keperluan dalam kondisi laik pakai.
2. Mempersiapkan
tugas pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Prosedur dan peraturan K2 disampaikan kepada
pelaksana untuk dipahami sesuai standar yang berlaku
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan
Standing Operation Procedure (SOP) yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Ceklist langkah kerja pembangunan dan pemasangan
disusun sesuai SOP.
-71-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2.4. Personil berwenang dihubungi untuk memastikan
bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif
dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP.
2.5. Perintah kerja/surat tugas siapa melakukan apa
disiapkan (dijelaskan pada saat persiapan kerja
dilapangan)
3. Mengawasi
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Prosedur pekerjaan pembangunan dan pemasangan
diterapkan
3.2 Koordinasi tugas pekerjaan dengan staf lapangan
dikomunikasikan
3.3 Pembagian tugas pekerjaan dilaksanakan
3.4 Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai SOP
4. Mengevaluasi hasil
pekerjaan dengan
program kerja yang
ditetapkan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan lingkup
tanggung jawabnya
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
4.3 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan standard yang berlaku diberikan.Bimbingan teknis diberikan pada pekerjaan perbaikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Perbedaan dilaporkan dengan atasan langsung
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2 Gambar rencana pemasangan adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-
simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan hubungan satu
-72-
rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian
instalasi tenaga listrik.
1.3 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2 Alat ukur
4.1.3 Toolkit
4.2. Perlengkapan
4.2.1 Alat Pelindung Diri (APD)
4.2.2 Alat bantu kerja (Tangga, Tali panjat, takel dll sesuai
kebutuhan/lokasi)
-73-
4.2.3 Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk gardu distribusi.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.12 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1 Peraturan K2
3.1.4.2 Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menerapkan prosedur pembangunan dan pemasangan
3.2.2 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.3 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.4 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
-74-
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-75-
2.5.13. D.35.132.02.013.1
Kode Unit : D.35.132.02.013.1
Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pembangunan dan pemasangan
jaringan tegangan rendah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan
pembangunan dan pemasangan distribusi jaringan tegangan
rendah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai
standar pembangunan dan pemasangan
1.2. Gambar rencana pemasangan pembangunan dan
pemasangan distribusi jaringan tegangan rendah
dipelajari sesuai standar ditentukan oleh perusahaan.
1.3. Data gangguan diidentifikasi alternatif perbaikan
permasalahannya.
1.4. Alat kerja, alat K2 dan alat bantu yang direncanakan untuk digunakan oleh pelaksana pekerjaan diperiksa / diuji apakah masih sesuai keperluan dalam kondisi laik pakai.
2. Mempersiapkan
tugas pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Prosedur dan peraturan K2 disampaikan kepada
pelaksana untuk dipahami sesuai standar yang berlaku
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan
Standing Operation Procedure (SOP) yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Ceklist langkah kerja pembangunan dan pemasangan
disusun sesuai SOP.
-76-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2.4. Personil berwenang dihubungi untuk memastikan
bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif
dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP.
2.5. Perintah kerja/surat tugas siapa melakukan apa
disiapkan (dijelaskan pada saat persiapan kerja
dilapangan)
3. Mengawasi
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Prosedur pekerjaan pembangunan dan pemasangan
diterapkan
3.2 Koordinasi tugas pekerjaan dengan staf lapangan
dikomunikasikan
3.3 Pembagian tugas pekerjaan dilaksanakan
3.4 Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai SOP
4. Mengevaluasi hasil
pekerjaan dengan
program kerja yang
ditetapkan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan lingkup
tanggung jawabnya
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
4.3 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan standard yang berlaku diberikan.Bimbingan teknis diberikan pada pekerjaan perbaikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Perbedaan dilaporkan dengan atasan langsung
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2 Gambar rencana pemasangan adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-
simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan hubungan satu
-77-
rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian
instalasi tenaga listrik.
1.3 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2 Alat ukur
4.1.3 Toolkit
4.2. Perlengkapan
4.2.1 Alat Pelindung Diri (APD)
4.2.2 Alat bantu kerja (Tangga, Tali panjat, takel dll sesuai
kebutuhan/lokasi)
-78-
4.2.3 Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memasang jaringan
tegangan rendah.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.12 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1 Peraturan K2
3.1.4.2 Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menerapkan prosedur pembangunan dan pemasangan
3.2.2 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.3 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.4 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
-79-
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-80-
2.5.14. D.35.132.02.014.1
Kode Unit : D.35.132.02.014.1
Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pembangunan dan pemasangan
jaringan tegangan menengah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan
pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan menengah
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai
standar pembangunan dan pemasangan
1.2. Gambar rencana pemasangan pembangunan dan
pemasangan distribusi jaringan tegangan menengah
dipelajari sesuai standar ditentukan oleh perusahaan.
1.3. Data gangguan diidentifikasi alternatif perbaikan
permasalahannya.
1.4. Alat kerja, alat K2 dan alat bantu yang direncanakan untuk digunakan oleh pelaksana pekerjaan diperiksa / diuji apakah masih sesuai keperluan dalam kondisi laik pakai.
2. Mempersiapkan
tugas pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Prosedur dan peraturan K2 disampaikan kepada
pelaksana untuk dipahami sesuai standar yang berlaku
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan
Standing Operation Procedure (SOP) yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Ceklist langkah kerja pembangunan dan pemasangan
disusun sesuai SOP.
-81-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2.4. Personil berwenang dihubungi untuk memastikan
bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif
dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP.
2.5. Perintah kerja/surat tugas siapa melakukan apa
disiapkan (dijelaskan pada saat persiapan kerja
dilapangan)
3. Mengawasi
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Prosedur pekerjaan pembangunan dan pemasangan
diterapkan
3.2 Koordinasi tugas pekerjaan dengan staf lapangan
dikomunikasikan
3.3 Pembagian tugas pekerjaan dilaksanakan
3.4 Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai SOP
4. Mengevaluasi hasil
pekerjaan dengan
program kerja yang
ditetapkan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan lingkup
tanggung jawabnya
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
4.3 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan standard yang berlaku diberikan.Bimbingan teknis diberikan pada pekerjaan perbaikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Perbedaan dilaporkan dengan atasan langsung
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2 Gambar rencana pemasangan adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-
simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan hubungan satu
-82-
rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian
instalasi tenaga listrik.
1.3 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2 Alat ukur
4.1.3 Toolkit
4.2. Perlengkapan
4.2.1 Alat Pelindung Diri (APD)
4.2.2 Alat bantu kerja (Tangga, Tali panjat, takel dll sesuai
kebutuhan/lokasi)
-83-
4.2.3 Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memasang jaringan
tegangan menengah.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.12 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1 Peraturan K2
3.1.4.2 Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menerapkan prosedur pembangunan dan pemasangan
3.2.2 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.3 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.4 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
-84-
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-85-
2.5.15. D.35.132.02.015.1
Kode Unit : D.35.132.02.015.1
Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pembangunan dan pemasangan
peralatan SCADA dan telekomunikasi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk melakukan pengawasan pekerjaan
pembangunan dan pemasangan peralatan SCADA dan
telekomunikasi sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Perintah kerja yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai
standar pembangunan dan pemasangan
1.2. Gambar rencana pembangunan dan pemasangan
peralatan SCADA dan telekomunikasi dipelajari sesuai
standar ditentukan oleh perusahaan.
1.3. Data gangguan diidentifikasi alternatif perbaikan
permasalahannya.
1.4. Alat kerja, alat K2 dan alat bantu yang direncanakan untuk digunakan oleh pelaksana pekerjaan diperiksa / diuji apakah masih sesuai keperluan dalam kondisi laik pakai.
2. Mempersiapkan
tugas pengawasan
pembangunan dan
pemasangan
2.1. Prosedur dan peraturan K2 disampaikan kepada
pelaksana untuk dipahami sesuai standar yang berlaku
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan
Standing Operation Procedure (SOP) yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Ceklist langkah kerja pembangunan dan pemasangan
disusun sesuai SOP.
-86-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2.4. Personil berwenang dihubungi untuk memastikan
bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif
dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP.
2.5. Perintah kerja/surat tugas siapa melakukan apa
disiapkan (dijelaskan pada saat persiapan kerja
dilapangan)
3. Mengawasi
pembangunan dan
pemasangan
3.1 Prosedur pekerjaan pembangunan dan pemasangan
diterapkan
3.2 Koordinasi tugas pekerjaan dengan staf lapangan
dikomunikasikan
3.3 Pembagian tugas pekerjaan dilaksanakan
3.4 Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai SOP
4. Mengevaluasi hasil
pekerjaan dengan
program kerja yang
ditetapkan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan lingkup
tanggung jawabnya
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
4.3 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan standard yang berlaku diberikan.Bimbingan teknis diberikan pada pekerjaan perbaikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Perbedaan dilaporkan dengan atasan langsung
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
-87-
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2 Alat ukur
4.1.3 Toolkit
4.2. Perlengkapan
4.2.1 Alat Pelindung Diri (APD)
4.2.2 Alat bantu kerja (Tangga, Tali panjat, takel dll sesuai
kebutuhan/lokasi)
4.2.3 Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
-88-
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk peralatan SCADA
dan telekomunikasi.
2.3. Menginterpretasikan diagram pengawatan rangkaian logic/IC.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.12 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 Teknik digital
3.1.5 Mikroprosessor
3.1.6 Kabel kontrol sistem SCADA
3.1.7 Elektronika Daya
3.1.8 Rectifier dan Inverter
3.1.9 Instalasi komputer sistem SCADA
3.1.10 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1 Peraturan K2
3.1.4.2 Prosedur K2 pada pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menerapkan prosedur pembangunan dan pemasangan
3.2.2 Mampu menggunakan alat ukur digital
3.2.3 Mampu membaca gambar pengawatan rangkaian logic
3.2.4 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
-89-
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
-90-
2.5.16. D.35.132.02.016.1
Kode Unit : D.35.132.02.016.1
Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan alat
pengukur dan pembatas (APP) fasa satu
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan
dan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa satu
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan dan membuat intetprestasi analisa pembangunan dan pemasangan
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan analisa pembangunan dan pemasangan yang dibutuhkan dipelajari.
2. Menyusun rencana kerja analisa pembangunan dan pemasangan
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.2.3. Peralatan kerja disusun sesuai standar.
3. Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan
3.1 Program pelaksanaan analisa pembangunan dan pemasangan dijelaskan dan disampaikan kepada pemangku kepentingan.
3.2 Tahapan analisa pembangunan dan pemasangan dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi.
3.3 Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan perangkat manajemen (DOB, Pareto, dan SWOT) disampaikan.
-91-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil analisa dibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit.
4.2 Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Hal-hal yang menjadi pengecualian diinformasikan kepada yg berwenang .
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
-92-
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional pengawasan Pembangunan dan pemasangan yang berlaku
diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari analisa pembangunan dan
pemasangan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.12 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan analisa pembangunan
dan pemasangan.
3.1.3 Dasar pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
3.1.4 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
3.2.3 Menerapkan penulisan laporan
-93-
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-94-
2.5.17. D.35.132.02.021.1
Kode Unit : D.35.132.02.017.1
Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan alat
pengukur dan pembatas (APP) fasa tiga
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan
dan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) fasa tiga
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan dan membuat intetprestasi analisa pembangunan dan pemasangan
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan analisa pembangunan dan pemasangan yang dibutuhkan dipelajari.
2. Menyusun rencana kerja analisa pembangunan dan pemasangan
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.2.3. Peralatan kerja disusun sesuai standar.
3. Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan
3.1 Program pelaksanaan analisa pembangunan dan pemasangan dijelaskan dan disampaikan kepada pemangku kepentingan.
3.2 Tahapan analisa pembangunan dan pemasangan dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi.
3.3 Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan perangkat manajemen (DOB, Pareto, dan SWOT) disampaikan.
-95-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil analisa dibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit.
4.2 Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Hal-hal yang menjadi pengecualian diinformasikan kepada yg berwenang .
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
-96-
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional pengawasan Pembangunan dan pemasangan yang berlaku
diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari analisa pembangunan dan
pemasangan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.12 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan analisa pembangunan
dan pemasangan.
3.1.3 Dasar pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
3.1.4 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
3.2.3 Menerapkan penulisan laporan
-97-
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-98-
2.5.18. D.35.132.02.018.1
Kode Unit : D.35.132.02.018.1
Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan
sambungan listrik tegangan rendah (SLTR)
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan
dan pemasangan sambungan listrik tegangan rendah (SLTR)
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan dan membuat intetprestasi analisa pembangunan dan pemasangan
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan analisa pembangunan dan pemasangan yang dibutuhkan dipelajari.
2. Menyusun rencana kerja analisa pembangunan dan pemasangan
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.2.3. Peralatan kerja disusun sesuai standar.
3. Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan
3.1 Program pelaksanaan analisa pembangunan dan pemasangan dijelaskan dan disampaikan kepada pemangku kepentingan.
3.2 Tahapan analisa pembangunan dan pemasangan dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi.
3.3 Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan perangkat manajemen (DOB, Pareto, dan SWOT) disampaikan.
-99-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil analisa dibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit.
4.2 Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Hal-hal yang menjadi pengecualian diinformasikan kepada yg berwenang .
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
-100-
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional pengawasan Pembangunan dan pemasangan yang berlaku
diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari analisa pembangunan dan
pemasangan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.12 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan analisa pembangunan
dan pemasangan.
3.1.3 Dasar pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
3.1.4 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
3.2.3 Menerapkan penulisan laporan
-101-
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-102-
2.5.19. D.35.132.01.019.1
Kode Unit : D.35.132.01.019.1
Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan gardu
distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan
dan pemasangan gardu distribusi sesuai instruction manual
dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan dan membuat intetprestasi analisa pembangunan dan pemasangan
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan analisa pembangunan dan pemasangan yang dibutuhkan dipelajari.
2. Menyusun rencana kerja analisa pembangunan dan pemasangan
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.2.3. Peralatan kerja disusun sesuai standar.
3. Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan
3.1 Program pelaksanaan analisa pembangunan dan pemasangan dijelaskan dan disampaikan kepada pemangku kepentingan.
3.2 Tahapan analisa pembangunan dan pemasangan dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi.
3.3 Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan perangkat manajemen (DOB, Pareto, dan SWOT) disampaikan.
-103-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil analisa dibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit.
4.2 Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Hal-hal yang menjadi pengecualian diinformasikan kepada yg berwenang .
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
-104-
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional pengawasan pembangunan dan pemasangan yang berlaku
diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari analisa pembangunan dan
pemasangan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.12 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan analisa pembangunan
dan pemasangan.
3.1.3 Dasar pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
3.1.4 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
3.2.3 Menerapkan penulisan laporan
-105-
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-106-
2.5.20. D.35.132.02.020.1
Kode Unit : D.35.132.02.020.1
Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan
jaringan tegangan rendah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan
dan pemasangan jaringan tegangan rendah sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan dan membuat intetprestasi analisa pembangunan dan pemasangan
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan analisa pembangunan dan pemasangan yang dibutuhkan dipelajari.
2. Menyusun rencana kerja analisa pembangunan dan pemasangan
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.2.3. Peralatan kerja disusun sesuai standar.
3. Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan
3.1 Program pelaksanaan analisa pembangunan dan pemasangan dijelaskan dan disampaikan kepada pemangku kepentingan.
3.2 Tahapan analisa pembangunan dan pemasangan dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi.
3.3 Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan perangkat manajemen (DOB, Pareto, dan SWOT) disampaikan.
-107-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil analisa dibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit.
4.2 Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Hal-hal yang menjadi pengecualian diinformasikan kepada yg berwenang .
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
-108-
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional pengawasan Pembangunan dan pemasangan yang berlaku
diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari analisa pembangunan dan
pemasangan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.12 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan analisa pembangunan
dan pemasangan.
3.1.3 Dasar pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
3.1.4 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
3.2.3 Menerapkan penulisan laporan
-109-
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-110-
2.5.21. D.35.132.01.021.1
Kode Unit : D.35.132.01.021.1
Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan
jaringan tegangan menengah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan
dan pemasangan jaringan tegangan menengah sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan dan membuat intetprestasi analisa pembangunan dan pemasangan
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan analisa pembangunan dan pemasangan yang dibutuhkan dipelajari.
2. Menyusun rencana kerja analisa pembangunan dan pemasangan
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.2.3. Peralatan kerja disusun sesuai standar.
3. Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan
3.1 Program pelaksanaan analisa pembangunan dan pemasangan dijelaskan dan disampaikan kepada pemangku kepentingan.
3.2 Tahapan analisa pembangunan dan pemasangan dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi.
3.3 Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan perangkat manajemen (DOB, Pareto, dan SWOT) disampaikan.
-111-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil analisa dibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit.
4.2 Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Hal-hal yang menjadi pengecualian diinformasikan kepada yg berwenang .
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
-112-
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional pengawasan Pembangunan dan pemasangan yang berlaku
diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari analisa pembangunan dan
pemasangan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.12 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan analisa pembangunan
dan pemasangan.
3.1.3 Dasar pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
3.1.4 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
3.2.3 Menerapkan penulisan laporan
-113-
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-114-
2.5.22. D.35.132.02.022.1
Kode Unit : D.35.132.02.022.1
Judul Unit : Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan
Peralatan SCADA dan telekomunikasi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa pembangunan
dan pemasangan Peralatan SCADA dan telekomunikasi sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan dan membuat intetprestasi analisa pembangunan dan pemasangan
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan analisa pembangunan dan pemasangan yang dibutuhkan dipelajari.
2. Menyusun rencana kerja analisa pembangunan dan pemasangan
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.2.3. Peralatan kerja disusun sesuai standar.
3. Melaksanakan analisa pembangunan dan pemasangan
3.1 Program pelaksanaan analisa pembangunan dan pemasangan dijelaskan dan disampaikan kepada pemangku kepentingan.
3.2 Tahapan analisa pembangunan dan pemasangan dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi.
3.3 Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan perangkat manajemen (DOB, Pareto, dan SWOT) disampaikan.
-115-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil analisa dibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit.
4.2 Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Hal-hal yang menjadi pengecualian diinformasikan kepada yg berwenang .
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
-116-
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional pengawasan Pembangunan dan pemasangan yang berlaku
diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari analisa pembangunan dan
pemasangan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.12 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan analisa pembangunan
dan pemasangan.
3.1.3 Dasar pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
3.1.4 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
3.2.3 Menerapkan penulisan laporan
-117-
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-118-
2.5.23. D.35.132.01.023.1
Kode Unit : D.35.132.01.023.1
Judul Unit : Mengkoordinasikan pembangunan dan pemasangan gardu
distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
pembangunan dan pemasangan gardu distribusi sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan pemecahan masalah pembangunan dan pemasangan
1.1. Metode pembangunan dan pemasangan yang berlaku saat ini dipelajari.
1.2. Metode pembangunan dan pemasangan diinterprestasikan dan disusun alternatif pemecahan masalah.
1.3. Penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan dipelajari.
1.4. Penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan disusun rencana program perbaikan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar pembangunan dan pemasangan
2. Menyiapkan material kerja untuk menyusun rencana kerja pembangunan dan pemasangan
2.1. Standar unjuk kerja pembangunan dan pemasangan disiapkan sesuai kebijakan manajemen.
2.2. perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti penyebab permasalahannya
-119-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. menggunakan data permasalahan dan membuat solusi alternatif pemecahan masalah.
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan standar pada penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan.
3.2 Deviasi data lapangan dengan Metode penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan pada buku panduan (manual book) dipelajari dan dianalisa penyebabnya
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan beberapa metoda untuk mendapatkan hasil yang paling optimum untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah operasional.
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil kerja lapangan dibandingkan dengan alternatif perbaikan masalah melalui program Metode penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan
4.2 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan alternatif baru diberikan
4.3 Bimbingan teknis diberikan untuk penanggulangan masalah operasional
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan penanggulangan permasalahan Metoda penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Perubahan pelaksanaan Metoda penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan diseminarkan dan dijadikan acuan program pemeriksaan dan pengujian di lembaga pemeriksaan dan pengujian
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
-120-
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
-121-
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional pengawasan Pembangunan dan pemasangan yang berlaku
diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari pembangunan dan pemasangan
serta peralatannya.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penelitian operasional (Operational research)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.1.4 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan operasional metode
penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Dasar pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
3.1.6 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-122-
2.5.24. D.35.132.02.024.1
Kode Unit : D.35.132.02.024.1
Judul Unit : Mengkoordinasikan pembangunan dan pemasangan jaringan
tengan rendah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan rendah
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan pemecahan masalah pembangunan dan pemasangan
1.1. Metode pembangunan dan pemasangan yang berlaku saat ini dipelajari.
1.2. Metode pembangunan dan pemasangan diinterprestasikan dan disusun alternatif pemecahan masalah.
1.3. Penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan dipelajari.
1.4. Penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan disusun rencana program perbaikan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar pembangunan dan pemasangan
2. Menyiapkan material kerja untuk menyusun rencana kerja pembangunan dan pemasangan
2.1. Standar unjuk kerja pembangunan dan pemasangan disiapkan sesuai kebijakan manajemen.
2.2. perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti penyebab permasalahannya
-123-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. menggunakan data permasalahan dan membuat solusi alternatif pemecahan masalah.
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan standar pada penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan.
3.2 Deviasi data lapangan dengan Metode penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan pada buku panduan (manual book) dipelajari dan dianalisa penyebabnya
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan beberapa metoda untuk mendapatkan hasil yang paling optimum untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah operasional.
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil kerja lapangan dibandingkan dengan alternatif perbaikan masalah melalui program Metode penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan
4.2 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan alternatif baru diberikan
4.3 Bimbingan teknis diberikan untuk penanggulangan masalah operasional
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan penanggulangan permasalahan Metoda penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Perubahan pelaksanaan Metoda penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan diseminarkan dan dijadikan acuan program pemeriksaan dan pengujian di lembaga pemeriksaan dan pengujian
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
-124-
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
-125-
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional pengawasan Pembangunan dan pemasangan yang berlaku
diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari pembangunan dan pemasangan
serta peralatannya.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penelitian operasional (Operational research)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.1.4 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan operasional metode
penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Dasar pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
3.1.6 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-126-
2.5.25. D.35.132.02.025.1
Kode Unit : D.35.132.02.025.1
Judul Unit : Mengkoordinasikan pembangunan dan pemasangan jaringan
tegangan menengah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan menengah
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan pemecahan masalah pembangunan dan pemasangan
1.1. Metode pembangunan dan pemasangan yang berlaku saat ini dipelajari.
1.2. Metode pembangunan dan pemasangan diinterprestasikan dan disusun alternatif pemecahan masalah.
1.3. Penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan dipelajari.
1.4. Penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan disusun rencana program perbaikan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar pembangunan dan pemasangan
2. Menyiapkan material kerja untuk menyusun rencana kerja pembangunan dan pemasangan
2.1. Standar unjuk kerja pembangunan dan pemasangan disiapkan sesuai kebijakan manajemen.
2.2. perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti penyebab permasalahannya
3. menggunakan data permasalahan dan
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan standar pada penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan.
-127-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
membuat solusi alternatif pemecahan masalah.
3.2 Deviasi data lapangan dengan Metode penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan pada buku panduan (manual book) dipelajari dan dianalisa penyebabnya
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan beberapa metoda untuk mendapatkan hasil yang paling optimum untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah operasional.
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil kerja lapangan dibandingkan dengan alternatif perbaikan masalah melalui program Metode penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan
4.2 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan alternatif baru diberikan
4.3 Bimbingan teknis diberikan untuk penanggulangan masalah operasional
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan penanggulangan permasalahan Metoda penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Perubahan pelaksanaan Metoda penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan diseminarkan dan dijadikan acuan program pemeriksaan dan pengujian di lembaga pemeriksaan dan pengujian
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
-128-
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
-129-
2.2. SOP operasional pengawasan Pembangunan dan pemasangan yang berlaku
diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari pembangunan dan pemasangan
serta peralatannya.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penelitian operasional (Operational research)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.1.4 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan operasional metode
penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Dasar pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
3.1.6 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-130-
2.5.26. D.35.132.02.026.1
Kode Unit : D.35.132.02.026.1
Judul Unit : Mengkoordinasikan pembangunan dan pemasangan Peralatan
SCADA dan telekomunikasi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
pembangunan dan pemasangan Peralatan SCADA dan
telekomunikasi sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan pemecahan masalah pembangunan dan pemasangan
1.1. Metode pembangunan dan pemasangan yang berlaku saat ini dipelajari.
1.2. Metode pembangunan dan pemasangan diinterprestasikan dan disusun alternatif pemecahan masalah.
1.3. Penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan dipelajari.
1.4. Penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan disusun rencana program perbaikan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar pembangunan dan pemasangan
2. Menyiapkan material kerja untuk menyusun rencana kerja pembangunan dan pemasangan
2.1. Standar unjuk kerja pembangunan dan pemasangan disiapkan sesuai kebijakan manajemen.
2.2. perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti penyebab permasalahannya
-131-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. menggunakan data permasalahan dan membuat solusi alternatif pemecahan masalah.
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan standar pada penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan.
3.2 Deviasi data lapangan dengan Metode penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan pada buku panduan (manual book) dipelajari dan dianalisa penyebabnya
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan beberapa metoda untuk mendapatkan hasil yang paling optimum untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah operasional.
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil kerja lapangan dibandingkan dengan alternatif perbaikan masalah melalui program Metode penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan
4.2 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan alternatif baru diberikan
4.3 Bimbingan teknis diberikan untuk penanggulangan masalah operasional
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan penanggulangan permasalahan Metoda penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Perubahan pelaksanaan Metoda penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan diseminarkan dan dijadikan acuan program pemeriksaan dan pengujian di lembaga pemeriksaan dan pengujian
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
-132-
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
-133-
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional pengawasan Pembangunan dan pemasangan yang berlaku
diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari pembangunan dan pemasangan
serta peralatannya.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penelitian operasional (Operational research)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.1.4 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan operasional metode
penyebab ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan
3.1.5 Dasar pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
3.1.6 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-134-
2.5.27. D.35.132.02.035.1
Kode Unit : D.35.132.02.035.1
Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan metode
pembangunan dan pemasangan jaringan distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan
pembangunan dan pemasangan pada jaringan distribusi
tenaga listrik sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengelolaan dan
pengembangan
metode
pembangunan dan
pemasangan
1.1. Metode pembangunan dan pemasangan yang berlaku
saat ini dipelajari dan dikaji efektivitasnya dengan
menggunakan pendekatan metode penyebab
ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan
1.2. Hasil kajian pembangunan dan pemasangan
diinteprestasikan dan disusun alternatif
penanggulangan permasalahan.
1.3. Data penyebab deviasi dianalisa dan dicari apa
penyebabnya dan disusun rencana “design” penyebab
ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan yang
baru.
1.4. Alternatif pengembangan metode pembangunan dan
pemasangan disiapkan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan
bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar
pembangunan dan pemasangan
2. Menyiapkan data dan
peralatan kerja
analisis
2.1. Standar unjuk kerja disiapkan sesuai kebijakan
manajemen.
2.2. Perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah
data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti
penyebab permasalahannya.
-135-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. Menggunakan data untuk memecahkan masalah dan mengembangkan metode pembangunan dan pemasangan
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan kebijakan
Manajemen tentang unjuk kerja.
3.2 Deviasi data lapangan dengan standar pada kebijakan
manajemen dipelajari dan dianalisa penyebabnya.
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan
beberapa metode untuk mendapatkan metode
pembangunan dan pemasangan yang paling optimum
untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah.
3.4 Metode pembangunan dan pemasangan yang baru
disampaikan kepada manajemen
4. Memeriksa kesesuaian hasil
4.1 Metode pembangunan dan pemasangan yang baru
dibandingkan dengan metode sebelumnya sejauh
mana efektifitas dari metode baru ini.
4.2 Penyempurnaan metode baru yang belum sesuai
dengan kondisi lapangan dilakukan.
4.3 Bimbingan teknis untuk pekerjaan perbaikan
diberikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang dimiliki
oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
-136-
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Pemecahan masalah (trouble shooting)
2.2. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan material
kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
-137-
3.1.1 Metode Operasional Research (OR)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data, Orang, dan Benda (DOB)
3.1.4 pembangunan dan pemasangan distribusi
3.1.5 Bisnis Ketenagalistrikan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer
3.2.2 Menyusun kuisioner
3.2.3 Menyusun tahapan pembangunan dan pemasangan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
4.2 Pelaksanaan kerja sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang telah disepakati
4.3 Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan kriteria
unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit melalui
penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-138-
2.5.28. D.35.132.02.036.1
Kode Unit : D.35.132.02.036.1
Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan metode
pembangunan dan pemasangan gardu distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan
pembangunan dan pemasangan pada gardu distribusi tenaga
listrik sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengelolaan dan
pengembangan
metode
pembangunan dan
pemasangan
distribusi tenaga
listrik
1.1. Metode pembangunan dan pemasangan yang berlaku
saat ini dipelajari dan dikaji efektivitasnya dengan
menggunakan pendekatan metode penyebab
ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan
1.2. Hasil kajian pembangunan dan pemasangan
diinteprestasikan dan disusun alternatif
penanggulangan permasalahan.
1.3. Data penyebab deviasi dianalisa dan dicari apa
penyebabnya dan disusun rencana “design” penyebab
ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan yang
baru.
1.4. Alternatif pengembangan metode pembangunan dan
pemasangan disiapkan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan
bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar
pembangunan dan pemasangan
2. Menyiapkan data dan
peralatan kerja
analisis
2.1. Standar unjuk kerja disiapkan sesuai kebijakan
manajemen.
2.2. Perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah
data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti
penyebab permasalahannya.
-139-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. Menggunakan data untuk memecahkan masalah dan mengembangkan metode pembangunan dan pemasangan
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan kebijakan
Manajemen tentang unjuk kerja.
3.2 Deviasi data lapangan dengan standar pada kebijakan
manajemen dipelajari dan dianalisa penyebabnya.
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan
beberapa metode untuk mendapatkan metode
pembangunan dan pemasangan yang paling optimum
untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah.
3.4 Metode pembangunan dan pemasangan yang baru
disampaikan kepada manajemen
4. Memeriksa kesesuaian hasil
4.1 Metode pembangunan dan pemasangan yang baru
dibandingkan dengan metode sebelumnya sejauh
mana efektifitas dari metode baru ini.
4.2 Penyempurnaan metode baru yang belum sesuai
dengan kondisi lapangan dilakukan.
4.3 Bimbingan teknis untuk pekerjaan perbaikan
diberikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang dimiliki
oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
-140-
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Pemecahan masalah (trouble shooting)
2.2. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan material
kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
-141-
3.1.1 Metode Operasional Research (OR)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data, Orang, dan Benda (DOB)
3.1.4 pembangunan dan pemasangan distribusi
3.1.5 Bisnis Ketenagalistrikan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer
3.2.2 Menyusun kuisioner
3.2.3 Menyusun tahapan pembangunan dan pemasangan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
4.2 Pelaksanaan kerja sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang telah disepakati
4.3 Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-142-
2.5.29. D.35.132.02.037.1
Kode Unit : D.35.132.02.037.1
Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan metode
pembangunan dan pemasangan SCADA dan telekomunikasi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan
pembangunan dan pemasangan pada pembangunan dan
pemasangan SCADA dan telekomunikasi sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengelolaan dan
pengembangan
metode
pembangunan dan
pemasangan
distribusi tenaga
listrik
1.1. Metode pembangunan dan pemasangan yang berlaku
saat ini dipelajari dan dikaji efektivitasnya dengan
menggunakan pendekatan metode penyebab
ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan
1.2. Hasil kajian pembangunan dan pemasangan
diinteprestasikan dan disusun alternatif
penanggulangan permasalahan.
1.3. Data penyebab deviasi dianalisa dan dicari apa
penyebabnya dan disusun rencana “design” penyebab
ketidaksesuaian pembangunan dan pemasangan yang
baru.
1.4. Alternatif pengembangan metode pembangunan dan
pemasangan disiapkan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan
bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar
pembangunan dan pemasangan
2. Menyiapkan data dan
peralatan kerja
analisis
2.1. Standar unjuk kerja disiapkan sesuai kebijakan
manajemen.
2.2. Perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah
data disiapkan
-143-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti
penyebab permasalahannya.
3. Menggunakan data untuk memecahkan masalah dan mengembangkan metode pembangunan dan pemasangan
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan kebijakan
Manajemen tentang unjuk kerja.
3.2 Deviasi data lapangan dengan standar pada kebijakan
manajemen dipelajari dan dianalisa penyebabnya.
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan
beberapa metode untuk mendapatkan metode
pembangunan dan pemasangan yang paling optimum
untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah.
3.4 Metode pembangunan dan pemasangan yang baru
disampaikan kepada manajemen
4. Memeriksa kesesuaian hasil
4.1 Metode pembangunan dan pemasangan yang baru
dibandingkan dengan metode sebelumnya sejauh
mana efektifitas dari metode baru ini.
4.2 Penyempurnaan metode baru yang belum sesuai
dengan kondisi lapangan dilakukan.
4.3 Bimbingan teknis untuk pekerjaan perbaikan
diberikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang dimiliki
oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
-144-
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pembangunan dan pemasangan
yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Pemecahan masalah (trouble shooting)
2.2. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan material
kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan
-145-
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metode Operasional Research (OR)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data, Orang, dan Benda (DOB)
3.1.4 pembangunan dan pemasangan distribusi
3.1.5 Bisnis Ketenagalistrikan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer
3.2.2 Menyusun kuisioner
3.2.3 Menyusun tahapan pembangunan dan pemasangan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
4.2 Pelaksanaan kerja sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang telah disepakati
4.3 Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
-146-