Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

56
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN IX KELAS A PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DISUSUN OLEH : AGUSTINUS HENDRA CHRISTIAN ANDRIANTO, ST NDH : IX-A / 03

description

Rancangan Seminar Prajabatan Golongan III Pola Baru

Transcript of Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

Page 1: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

RANCANGAN AKTUALISASINILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATANGOLONGAN III ANGKATAN IX KELAS APEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DISUSUN OLEH :AGUSTINUS HENDRA CHRISTIAN ANDRIANTO, ST

NDH : IX-A / 03

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMURBADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TAHUN 2015

Page 2: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

LEMBAR PERSETUJUANRANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPILDI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

KOTA SURABAYA

Disusun Oleh :

Nama : AGUSTINUS HENDRA CHRISTIAN ANDRIANTO, STAngkatan : IXKelas/No. Siswa : IX-A/ 03

Telah diseminarkan melalui Seminar Rancangan AktualisasiPada tanggal 15 September 2015

Di Badan Diklat Provinsi Jawa Timur

Menyetujui :

Atasan Langsung/ Mentor,

(Andhini Kusumawardani, ST)NIP. 19820324 200604 2 025

Jabatan : Ka. Sie. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Penguji,

(Ir. Bambang Basuki H., MM)NIP.

Jabatan : Widyaiswara Madya

COACH/PEMBIMBING,

(Drs. Suryadi, M.Si)NIP.

Jabatan : Widyaiswara Utama

Page 3: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

rahmat dan petunjukNya, saya dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar

Profesi Pegawai Negeri Sipil yang diperoleh dari hasil konsultasi dengan coach/widyaiswara

dan mentor.

Rangcangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu

kegiatan pembelajaran di Badan Pendidikan dan Pelatihan untuk mewujudkan kompetensi

dalam mengaplikasikan sasaran kinerja pegawai di satuan kerja pemerintah daerah masing-

masing sesuai dengan tingkatannya melalui beberapa kegiatan yang disusun untuk nantinya

di aplikasikan di satuan kerja pemerintah masing-masing. .

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

dukungan dan pengajaran yang diberikan kepada saya dalam penyusunan rancangan

aplikasi nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil ini kepada yang terhormat :

Dr. H. Akmal Boedianto, SH, M.Si, selaku Kepala Badan Pendidikan dan

Pelatihan Provinsi Jawa Timur.

Ir. Chalid Buchari selaku Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surabaya.

Ir. Ipong Wisnu Wardono, MM selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasarana

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

Mohammad Amin, ST, MT selaku Kasi Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pengelolaan Persampahan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya

Para Coach/Widyaiswara khususnya Drs. Suryadi, M.Si, selaku Coach yang telah

meluangkan waktunya dalam melakukan bimbingan, arahan, serta masukan dalam

menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

Para Mentor dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya khususnya

Bapak Wisnu Wibowo, ST, selaku mentor saya yang telah meluangkan waktu dalam

membimbing saya melakukan aktualisasi nilai dasar profesi pegawai negeri sipil di

lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

Page 4: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

Ir. Bambang Basuki H., MM selaku Penguji Rancangan Aktualisasi Nilai-

Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil.

Rekan-rekan sejawat staff Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan

Persampahan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya di Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya yang telah banyak membantu saya

sehingga dapat terlaksananya kegiatan aktualisasi ini dengan baik.

Rekan-rekan sejawat angakatan IX kelas A di Diklat Prajabatan golongan III

yang telah banyak membantu saya dengan keceriaan dan kerjasama yang baik

selama mengikuti diklat prajabatan di Gedung Islamic Center Surabaya.

Semua pihak yang telah membantu saya, baik secara langsung maupun tidak

langsung atas terselesaikannya laporan aktualisasi ini.

Penulis berharap Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil ini

bermanfaat sebagai rancangan dan konsep serta pedoman dalam pelaksanaan Aktualisasi

Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Juga berguna untuk semua rekan-rekan

sejawat khususnya rekan-rekan PNS yang ingin menambah wawasan dalam upaya

meningkatkan kinerja sebagai Aparatur Sipil Negara yang selalu mengembangkan ilmu dan

mengabdi untuk masyarakat. Penulis sangat menyadari betapa banyaknya kekurangan

dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil.

Penulis berterima kasih kepada rekan-rekan yang bersedia memberikan kritik dan masukan

yang membangun untuk bersama-sama menuju arah yang lebih baik, menjadi Aparatur Sipil

Negara yang berkompeten dan menjadi pelayan masyarakat yang handal.

Terima Kasih.

Penulis,

(Agustinus Hendra. C.A, ST)

BAB I

Page 5: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPerbaikan sistem birokrasi Pegawai Negeri Sipil di Indonesia pada umumnya dan

Provinsi Jawa Timur pada khususnya perlu segera dilakukan. Mengingat tuntutan zaman

sekarang mulai bergeser. PNS sebagai pelayan masyarakat perlu dibekali ilmu dan

wawasan. Wawasan nilai-nilai dasar profesi PNS meliputi wawasan: Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Dalam rangka upaya untuk

meningkatkan kinerja dan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil di Indonesia yang

mengacu pada UU No 5 Tahun 2014. Oleh karena itu perlu diadakannya diklat

mengenai wawasan tersebut secara bertahap. PNS sebagai abdi negara yang melayani

masyarakat. Melayani dengan profesional berdasar kompetensi yang dimiliki. Pendidikan

dan latihan prajabatan untuk CPNS sangat diperlukan karena dengan pendidikan dan

latihan CPNS akan mendapatkan ilmu tentang nilai-nilai dasar Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi yang akan diaplikasikan dalam

kegiatan sehari-hari di tempat tugas. Mengacupada UU PERKALAN No 39 Tahun 2014

tentang diklat prajabatan. PNS yang professional dan berkompeten dalam menjalankan

tugas sangat dibutuhkan untuk dapat melayani masyarakat.

Diawali dengan pendidikan dan latihan untuk CPNS yang belum lama bekerja di

instansi terkait supaya mampu menanamkan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam

kegiatan harian. Berdasar ilmu yang dimiliki dapat meningkatkan kinerja dalam melayani

masyarakat. Sehingga terwujud birokrasi yang handal dan dapat diandalkan untuk

mendukung sistem pemerintahan Indonesia.

B. TujuanTujuan menyusun Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS antara lain :

1. Mengaplikasikan nilai dasar profesi PNS dalam kegiatan sehari-hari sesuai dengan

SKP atau perintah atasan langsung.

2. Mengetahui nilai dasar masing-masing kegiatan.

3. Mengetahui teknik aktualisasi yang akan diaplikasikan dalam kegiatan.

4. Mengetahui manfaat dari aktualisasi nilai dasar.

5. Mengetahui dampak yang ditimbulkan jika rancangan aktualisasi tidak berjalan

dengan baik.

C. Ruang Lingkup

Page 6: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

Kegiatan yang dilakukan mengacu pada uraian tugas sebagai Analis Desain Grafis pada

Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surabaya.

BAB II

Page 7: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

DESKRIPSI TENTANG ORGANISASI TEMPAT AKTUALISASI

A. Visi dan Misi Satuan Kerja

1. Visi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya

“ Surabaya Peduli Bersih Hijau Asri Dan Bercahaya”

Mewujudkan Surabaya sebagai kota yang bersih dan memiliki Ruang Terbuka Hijau

(RTH) yang tertata rapi, ditunjang oleh ornamen kota yang asri dengan

meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan kebersihan dan

pertamanan, serta membangun dan mengembangkan fasilitas penerangan jalan,

taman, pemakaman dan sarana keindahan kota yang dibutuhkan masyarakat guna

mendukung Surabaya sebagai pusat perdagangan dan jasa, serta menggerakkan

kegiatan ekonomi masyarakat.

2. Misi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah

berbasis komunitas.

b. Meningkatkan kualitas kebersihan kota.

c. Meningkatkan peran serta swasta dalam pengelolaan kebersihan.

d. Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan kebersihan.

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas taman kota jalur hijau dekorasi kota

penghijauan dan pemakaman.

f. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penerangan jalan umum dan taman.

g. Meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan ruang

terbuka hijau dan penerangan jalan umum.

B. Visi dan Misi Satuan KerjaAnalis Desain Grafis pada Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya mempunyai tugas dan fungsi :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

pembangunan sarana dan prasarana;

2. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

pembangunan sarana dan prasarana;

3. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di

bidang pembangunan sarana dan prasarana;

Page 8: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

4. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang penerangan

pembangunan sarana dan prasarana;

5. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana dan

Prasarana Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

C. Sasaran Kinerja PegawaiDalam melaksanakan tugas sebagai Analis Desain Grafis pada Seksi

Pembangunan Sarana dan Prasarana di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surabaya, mempunyai tugas :

1. Melakukan pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan

persampahan;

2. Membuat desain sarana dan prasaran pengelolaan persampahan;

3. Melakukan koordinasi terkait sarana dan prasarana pengelolaan persampahan;

4. Melakukan monitoring penimbangan sampah di TPA Benowo;

5. Melaporkan pelaksanaan tugas.

Page 9: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

BAB IIIRANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Keterkaitan Nilai Dasar dengan KegiatanDalam melaksanakan tugas sebagai Analis Desain Grafis pada Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, saya mempunyai tugas sebagaimana

fungsi dan tugas-tugas saya sebagai Analis Desain Grafis di Bidang Sarana dan

Prasarana Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Pelaksanaan kegiatan

yang dilakukan harus mengandung nilai-nilai dasar demi terwujudnya pelayanan yang

bermutu. Berikut kegiatan yang saya lakukan yang dikaitkan dengan nilai dasar :

Form 1 : Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan

NO KEGIATAN NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Monitoring penimbangan sampah di jembatan timbang TPA Benowo

AKUNTABILITAS

NASIONALISME‘

ANTI KORUPSI

Dalam melakukan monitoring penimbangan sampah di jembatan timbang TPA Benowo harus dapat bertanggung jawab terhadap hasil penimbangan sampah. Sehingga diperlukan ketelitian dalam melakukan verifikasi Kartu Pengangkutan Sampah (kitir) dan ketegasan dalam menentukan kendaraan angkutan sampah diperbolehkan atau tidak untuk masuk ke dalam TPA Benowo.

Berintegritas tinggiTeknik totalitas

Jujur, disiplinInput sesuai kenyataan

2. Melakukan cross-check hasil penimbangan sampah di sistem operasi SWAT dengan laporan Tim Penimbang Independen

AKUNTABILITAS

ANTI KORUPSI

Bertanggung jawab dalam memastikan hasil penimbangan sampah di sistem operasi SWAT dengan laporan Tim Penimbang Independen telah sama. Melakukan cross-check hasil penimbangan dengan teliti dan hati-hati, serta dengan sabar melakukannya hingga tuntas.

DisiplinTeknik right data in the right place

3. Menyusun laporan hasil survey

AKUNTABILITAS Melakukan survey dengan rasa tanggung jawab untuk memperoleh

Page 10: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

ETIKA PUBLIK

informasi yang seakurat mungkin, kemudian melaporkannya dengan transparan sesuai realita di lapangan dan konsisten.

Jujur, cermat, dan disiplin

4. Melaksanakan kontrol dan pengawasan Lokasi Pembuangan Sementara (LPS)

AKUNTABILITAS

ETIKA PUBLIK

ANTI KORUPSI

Dengan berani melaksanakan kontrol dan pengawasan Lokasi Pembuangan Sampah Sementara (LPS) walaupun banyak pihak yang tidak mendukung. Melaporkannya secara jujur untuk menghasilkan laporan hasil kontrol dan pengawasan, untuk menghasilkan LPS yang bersih serta berwawasan lingkungan.

Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara

Jujur

5. Membuat surat/ nota dinas, dari membuat konsep surat, pengajuan persetujuan atasan, hingga pengiriman surat.

AKUNTABILITAS Mengerjakan konsep surat/ nota dinas dengan teliti dan menggunakan bahasa yang sopan, mengajukan persetujuan ke atasan terlebih dahulu, dan kemudian bekerja sama dengan rekan kerja melakukan pengiriman surat/ nota dinas bekerja sama dengan rekan kerja supaya dapat terkirim dengan efektif dan efisien.

6. Mengikuti kerja bakti

NASIONALISME

ETIKA PUBLIK

Mengikuti kerja bakti dengan sepenuh hati sebagai bentuk loyalitas terhadap Institusi dan masyarakat, serta menngerjakan aktivitas di dalam kerja bakti dengan sabar sebagai bentuk rasa tulus dan ikhlas dalam memberikan pelayanan publik.

Pelayanan publik yang berdaya guna

7. Melakukan koordinasi dengan SKPD/Instansi lain

NASIONALISME

ETIKA PUBLIK

Melakukan koordinasi dengan SKPD/ Instansi lain dengan baik sebagai bentuk kerjasama antar SKPD/ Instansi, serta bersikap terbuka untuk menghasilkan komunikasi yang efektif demi tercapainya pelayanan publik yang optimal.

Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.

Page 11: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

8. Melakukan persiapan menerima kunjungan kerja

ETIKA PUBLIK

KOMITMEN MUTU

Melakukan persiapan menerima kunjungan kerja dengan menggunakan nilai pelayanan prima, sebagai bentuk menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama, untuk menghasilkan pertukaran ilmu dan pengalaman yang baik serta menjalin hubungan yang baik dengan instansi/tim/tamu yang melakukan kunjungan kerja.

Mengedepankan kepuasan customers/ clientsTeknik service excellent

9. Mempersiapkan rapat koordinasi dan membuat laporan hasil rapat

ETIKA PUBLIK

AKUNTABILITAS

Menjalankan tugas secara profesional

Tanggung jawab

10. Perancangan Desain Compactor Truck

KOMITMEN MUTU

AKUNTABILITAS

ANTI KORUPSI

Inovasi, beradaptasi dengan perubahan yang terjadiTeknik berpikir kreatif

Kepercayaan, tanggung jawab

Kerja keras

11. Membuat Checklist Monitoring Lokasi Pembuangan Sementara (LPS)

KOMITMEN MUTU

AKUNTABILITAS

InovasiTeknik PDCA

Transparasi, tanggung jawab

12 Melakukan update database Lokasi Pembuangan Sementara (LPS) se-Surabaya.

KOMITMEN MUTU

AKUNTABILITAS

InovasiTeknik TQM (total quality management)

Transparasi, konsistensi

13. Melakukan input data ke software anggaran/ non-anggaran

ANTI KORUPSI

AKUNTABILITAS

Jujur, tanggung jawab

konsistensi

14. Melakukan ANTI KORUPSI Jujur, tanggung jawab

Page 12: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

penilaian kinerja pegawai di sistem e-performance ETIKA PUBLIK Menjalankan tugas secara professional

dan tidak berpihak

Page 13: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

1. Keterkaitan Nilai Dasar Akuntabilitas dengan kegiatan

No Kegiatan Nilai Dasar dan Teknik

Aktualisasi Nilai Dasar

Uraian Pelaksanaan Kegiatan, Teknik Nilai Dasar yang Digunakan, Manfaat,

dan Kontribusi Visi

(1) (2) (3) (4)

1. Monitoring

penimbangan

sampah di

jembatan

timbang TPA

Benowo

Akuntabilitas

- Tanggung

Jawab

- Ketelitian

- Ketegasan

1. Melaksanakan verifikasi dengan hati-hati

namun cepat adalah bentuk tanggung jawab dalam melaksanakan monitoring

penimbangan sampah di TPA Benowo.

2. Dengan tetili memastikan data yang

termuat di Kartu Pengangkutan Sampah

dan sistem operasi SWAT sudah sesuai

sebelum kendaraan angkutan sampah

diijinkan masuk ke TPA Benowo.

3. Melarang dengan tegas kendaraan

yang hasil verifikasi Kartu Pengangkutan

Sampahnya tidak sesuai untuk masuk

ke TPA Benowo.

Tahapan dalam melaksanakan monitoring

penimbangan sampah di TPA Benowo,

antara lain :

a. Persiapan monitoring

b. Melakukan login user SWAT

c. Melakukan scan barcode Surat

Page 14: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

Pengangkutan Sampah

d. Melakukan verifikasi Surat

Pengangkutan Sampah

e. Melakukan tarik hasil penimbangan

sampah dari Tim Penimbangan

Independen

f. Melakukan cross-check hasil

penimbangan Tim Penimbang

Independen dengan SWAT

2. Melakukan

cross-check

hasil

penimbangan

sampah di

sistem operasi

SWAT dengan

laporan Tim

Penimbang

Independen

Akuntabilitas

- Tanggung

Jawab

- Ketelitian

- Kesabaran

1. Bertanggung jawab atas hasil cross-

check hasil penimbangan sampah di

sistem operasi SWAT dengan laporan

Tim Penimbang Independen. Dipastikan

kedua data tersebut telah sama.

2. Melaksanakan cross-check hasil

penimbangan sampah di sistem operasi

SWAT dengan laporan Tim Penimbang

Independen dengan teliti dan hati-

hatian.

3. Dengan sabar melaksanakan cross-

check hasil penimbangan sampah,

dikarenakan jumlah data yang harus

diperiksa cukup banyak.

3. Penyusunan

laporan hasil

survey

Akuntabilitas

- Pengetahuan

- Konsistensi

- Tantangan

Hidup

1. Melakukan survey dengan rasa

keingintahuan yang tinggi supaya

dapat diperoleh informasi yang

sebenarnya dan sebanyak-banyaknya.

2. Melaporkan hasil survey berupa hasil

pengamatan maupun data-data dengan

konsisten sesuai hasil pengamatan di

lapangan.

3. Pantang menyerah berusaha

memperoleh informasi yang

sebenarnya dan sebanyak-banyaknya

walau disadari hal itu tidak mudah.

4. Melaksanakan

kontrol dan

Akuntabilitas 1. Melaksanakan kontrol dan pengawasan

LPS dengan jujur dan sepenuh hati,

Page 15: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

pengawasan

Lokasi

Pembuangan

Sementara

(LPS)

- Kejujuran

- Lingkungan

- Keberanian

serta melaporkan hasil kontrol dan

pengawasan tersebut dengan obyektif

dan informatif.

2. Menjaga kondisi LPS dan area di sekitar

LPS dalam keadaan bersih, serta ramah lingkungan.

3. Melaksanakan kontrol dan pengawasan

LPS dengan berani walau banyak pihak

yang tidak menyukai keberadaan kita,

bahkan menentang dan tidak setuju

dengan adanya kontrol dan pengawasan

terhadap LPS.

5. Membuat surat,

dari membuat

konsep surat,

pengajuan

persetujuan

atasan, hingga

pengiriman

surat.

Akuntabilitas

- Ketelitian

- Kesopanan

- Kerjasama

1. Mengerjakan konsep surat atau nota

dinas dengan teliti dan hati-hati serta

membuat arsip atas setiap surat atau

nota dinas yang kita buat.

2. Mengajukan persetujuan surat atau

nota dinas ke atasan terlebih dahulu

sebelum surat atau nota dinas tersebut

dinaikan ke tingkat yang lebih tinggi atau

dikirim.

3. Bekerja sama dengan rekan kerja

untuk membantu pengiriman surat atau

nota dinas tersebut sehingga dapat

terkirim dengan cepat dan merata.

2. Keterkaitan Nilai Dasar Nasionalisme dengan kegiatan

No Kegiatan Nilai Dasar dan Uraian Pelaksanaan Kegiatan, Teknik

Page 16: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

Teknik Aktualisasi Nilai

Dasar

Nilai Dasar yang Digunakan, Manfaat, dan Kontribusi Visi

(1) (2) (3) (4)

1. Mengikuti kerja

bakti

Nasionalisme

Dengan nilai

Loyalitas dan

Sabar

Kerja bakti merupakan salah satu bentuk

kontribusi Aparatur Sipil Negara di Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surabaya (DKP) dalam ikut menjaga

kebersihan dan keindahan Kota Surabaya.

Kerja bakti dilakukan rutin setiap hari

selasa dan hari jumat serta tentatif pada

hari lainnya. Kerja bakti hari Selasa

diperuntukan khusus untuk ASN di DKP.

Sedangkan kerja bakti hari Jumat

diperuntukan untuk jajaran SKPD se-Kota

Surabaya, termasuk DKP. Untuk kerja bakti

di luar hari Selasa dan Rabu menyesuaikan

kondisi dan kebutuhan.

Dalam mengikuti kerja bakti, saya

menerapkan nilai dasar loyalitas dengan

menggunakan teknik sepenuh hati. Di sisi

lain saya juga menerapkan nilai dasar

sabar dengan menggunakan teknik tulus dan ikhlas dalam memberikan pelayanan

publik.

2. Melakukan

koordinasi

dengan SKPD/

Instansi lain

Nasionalisme

Dengan teknik

Kerjasama

Di dalam melakukan tugasnya untuk

menjaga kebersihan dan keindahan kota,

Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)

perlu melakukan koordinasi dengan

SKPD/Instansi lain dalam menyelesaikan

tugas dan fungsinya. Di dalam melakukan

koordinasi diperlukan kerjasama yang baik

Dalam melakukan koordinasi dengan

SKPD/Instansi lain, saya menerapkan nilai

dasar kerjasama dengan menggunakan

Page 17: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

teknik gotong royong. Di sisi lain saya

juga menerapkan nilai dasar terbuka dengan menggunakan teknik komunikasi efektif dalam memberikan pelayanan

publik.

3.

3. Keterkaitan Nilai Dasar Etika Publik dengan kegiatan

No Kegiatan Nilai Dasar dan Teknik

Aktualisasi Nilai Dasar

Uraian Pelaksanaan Kegiatan, Teknik Nilai Dasar yang Digunakan, Manfaat,

dan Kontribusi Visi

(1) (2) (3) (4)

1. Melakukan

persiapan

menerima

kunjungan kerja

Etika Publik

Dengan teknik

Pelayanan Prima

Banyaknya pihak yang melakukan

kunjungan kerja ke Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kota Surabaya (DKP) untuk

belajar dari pengalaman DKP dalam

menciptakan dan menjaga kebersihan Kota

Surabaya. Pertukaran ilmu dan

pengalaman sangat penting untuk

kepentingan pihak yang melakukan

kunjungan kerja, maupun untuk DKP

sendiri. Sehingga dalam menerima

kunjungan kerja, perlu dipersiapkan dengan

sebaik mungkin sebagai bentuk nilai Etika

Publik dari DKP maupun jajarannya. Maka

dari itu perlu diciptakannya suasana

kunjungan kerja yang nyaman bagi kedua

belah pihak, sehingga proses pertukaran

maupun transfer ilmu dapat berlangsung

optimal serta mempererat hubungan antara

DKP maupun Pemerintah Kota Surabaya

dengan instansi/tim/tamu yang melakukan

Page 18: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

kunjungan kerja.

Dengan menggunakan teknik Pelayanan Prima di dalam melakukan persiapan

menerima kunjungan kerja, kami

melakukan persiapan dengan sebaik

mungkin supaya kegiatan menerima

kunjungan kerja dapat berjalan dengan

baik. Mulai dari menerima surat

pemberitahuan kunjungan kerja, mengecek

dan melakukan koordinasi ruang/tempat

kunjungan kerja, mempersiapkan rundown

acara kunjungan kerja, mempersiapkan

daftar hadir dan berita acara kunjungan

kerja, mempersiapkan kendaraan untuk

instansi/tim/tamu. Pada saat menerima

kunjungan kerja melakukan dokumentasi

kunjungan kerja. Dan setelah menerima

kunjungan kerja, hasil kunjungan kerja dan

hasil dokumentasi dilaporkan kepada

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Kota Surabaya. Mulai dari pra hingga pasca

menerima kunjungan kerja, dilakukan

dengan sebaik mungkin sehingga dapat

memberikan kesan yang baik bagi kedua

belah pihak, kunjungan kerja berlangsung

efektif serta dapat memberikan output yang

berguna bagi DKP.

Tahapan yang dilakukan dalam

mempersiapkan menerima kunjungan kerja

antara lain sebagai berikut :

1. Menerima surat pemberitahuan

kunjungan kerja

2. Mengecek dan melakukan koordinasi

ruang/tempat kunjungan kerja

3. Mempersiapkan rundown acara

Page 19: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

kunjungan kerja

4. Mempersiapkan kendaraan untuk

instansi/tim/tamu yang melakukan

kunjungan kerja

5. Mempersiapkan daftar hadir dan draft

berita acara kunjungan kerja

6. Menyambut instansi/tim/tamu yang

melakukan kunjungan kerja

7. Melakukan pendampingan terhadap

instansi/tim/tamu

8. Melakukan dokumentasi selama

kunjungan kerja

9. Membuat laporan kunjungan kerja

instansi/tim/tamu

Azas yang melatari dalam menerima

kunjungan kerja dan melakukan

pendampingan terhadap instansi/tim/tamu

yang melakukan kunjungan kerja :

1. Azas Keprofesionalan

Melakukan persiapan, pendampingan

dan pelaporan kunjungan kerja secara

profesional. Mempersiapkan kebutuhan

kunjungan kerja dengan sebaik

mungkin. Berkomunikasi secara santun

dan menjaga sikap selama

mendampingi tamu yang melakukan

kunjungan kerja.

2. Azas Persamaan Perlakuan/ Tidak

Diskriminatif

Mempersiapkan kunjungan kerja dan

melayani siapa saja yang melakukan

kunjungan kerja ke DKP dengan baik,

tanpa membeda-bedakan.

3. Azas Akuntabilitas

Semua kegiatan dalam mempersiapkan

kunjungan kerja dilaksanakan dengan

Page 20: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

penuh tanggung jawab. Dan menjaga

kegiatan kunjungan kerja dilaksanakan

sesuai dengan jadwal yang telah

disepakati. Dan hasil dari kunjungan

kerja dibuat laporan dan dokumentasi,

kemudian dilaporkan kepada pimpinan.

4. Azas Keterbukaan

Terbuka terhadap siapa saja yang

melakukan kunjungan kerja. Serta

memberikan informasi dan menjawab

pertanyaan secara terbuka kepada

peserta kunjungan kerja selama tidak

bertentangan dengan rahasia jabatan

maupun rahasia Negara.

5. Azas Ketepatan Waktu

Melakukan persiapan dan koordinasi

dengan sebaik mungkin, sehingga

kunjungan dapat dilakukan dengan

tepat waktu sesuai dengan jadwal dan

durasi yang telah disepakati.

Manfaat dari mempersiapkan menerima

kunjungan kerja dengan pelayanan yang

prima ialah supaya acara kunjungan kerja

dapat berjalan baik dan berkesan bagi

instansi/tim/tamu yang melakukan

kunjungan kerja, serta menjalin hubungan

yang baik dengan instansi/tim/tamu yang

melakukan kunjungan kerja. Juga untuk

membantu ternjadinya pertukaran informasi

dan transfer ilmu antara instansi/tim/tamu

yang melakukan kunjungan dengan DKP

dan Pemerintah Kota Surabaya.

Kontribusi visi dari mempersiapkan

menerima kunjungan kerja adalah sebagai

sarana membantu pertukaran ilmu antara

Page 21: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

DKP Kota Surabaya dengan pihak luar

demi memajukan Kota Surabaya dan

Bangsa Indonesia.

2. Mempersiapkan

rapat koordinasi

dan membuat

laporan hasil

rapat

Etika Publik

Dengan teknik

komunikasi

efektif

Rapat koordinasi dilakukan untuk bersama-

sama membahas dan mencari jalan keluar

atas suatu masalah yang terjadi di lingkup

DKP maupun Kota Surabaya. Dengan

menghargai komunikasi, konsultasi dan

kerjasama dengan berbagai pihak terkait

dengan kepentingan maupun kebijakan

DKP dan Pemerintah Kota Surabaya.

Sehingga demi kelancaran rapat

koordinasi, perlu dilakukan persiapan yang

matang dan sebaik mungkin. Setelah

dilaksanakan rapat, juga perlu dibuat

laporan yang informatif dan obyektif.

Di dalam mempersiapkan rapat koordinasi,

kami menggunakan teknik Komunikasi Efektif. Dimana kami melakukan koordinasi

dan komunikasi secara efektif sehingga

seluruh peserta rapat dapat dipastikan

menghadiri rapat, dan melakukan

persiapan rapat dengan matang sehingga

waktu yang dialokasikan untuk rapat benar-

benar efektif digunakan peserta rapat untuk

berkomunikasi untuk memecahkan

masalah/topik bahasan rapat.

Azas yang melatari dalam mempersiapkan

rapat koordinasi antara lain :

1. Azas Keramahan

Di dalam mempersiapkan rapat

koordinasi selalu berusaha

berkomunikasi dengan ramah dan

santun.

Page 22: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

2. Azas Keprofesionalan

Melakukan persiapan rapat dengan

profesional, dengan tidak adanya hal

yang terlewat. Menjawab pertanyaan

sesuai dengan posisi/jabatan/kapasitas,

dan bertanya dan memberikan jawaban

se-obyektif mungkin. Serta membuat

laporan hasil rapat sesegera mungkin

setelah rapat selesai.

3. Azas Partisipatif

Menerima partisipasi dari pihak lain

yang berkomitmen membantu

kesuksesan jalannya rapat. Seluruh

peserta rapat juga dapat berpartisipasi

memberikan pertanyaan, jawaban,

masukan maupun kritik untuk

tercapainya tujuan dan materi rapat

koordinasi.

4. Azas Keterbukaan

Seluruh peserta rapat memberikan

informasi secara terbuka. Serta

memberikan laporan rapat secara

obyektif.

5. Azas Ketepatan Waktu

Memastikan rapat dimulai dan diakhiri

tepat waktu. Serta melaporkan hasil

dan kesepakatan rapat sesegera

mungkin setelah rapat selesai.

Manfaat dari melakukan persiapan rapat

koordinasi adalah untuk menjamin rapat

dapat berjalan dengan sebaik mungkin,

sehingga dapat dengan nyaman mencari

jalan keluar atau keputusan bersama atas

suatu masalah yang terjadi di lingkup Dinas

Kebersihan dan Pertamanan, Pemerintah

Page 23: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

Kota Surabaya, atau instansi lain.

Kontribusi visi dari melakukan persiapan

rapat koordinasi ialah turut membantu

bersama-sama menyelesaikan

permasalahan Kota Surabaya demi

“Menuju Surabaya Lebih Baik sebagai Kota

Jasa dan Perdagangan yang Cerdas,

Manusiawi, Bermartabat, dan Berwawasan

Lingkungan”.

4. Keterkaitan Nilai Dasar Komitmen Mutu dengan kegiatan

No Kegiatan Nilai Dasar dan Teknik

Aktualisasi Nilai Dasar

Uraian Pelaksanaan Kegiatan, Teknik Nilai Dasar yang Digunakan, Manfaat,

dan Kontribusi Visi

(1) (2) (3) (4)

1. Perancangan

konsep sarana

tempat sampah

3R (Reduce,

Reuse, &

Recycle)

Komitmen mutu

Pelayanan Prima

Dengan teknik

Berpikir Kreatif

Sarana tempat sampah 3R (Reduce, Reuse

& Recycle) merupakan tempat sampah

yang menyediakan wadah penampungan

sampah yang telah dibedakan jenis

sampahnya berdasarkan kemampuan

sampah untuk diolah kembali. Disediakan 3

(tiga) wadah penampungan sampah, yaitu :

1. Sampah daun dan buah

2. Sampah bernilai ekonomis

3. Sampah tidak bernilai ekonomis

Dengan menggunakan teknik Berpikir Kreatif untuk menciptakan Surabaya Peduli

Bersih, Hijau, Asri dan Bercahaya sebagai

visi Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Page 24: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

(DKP), dilakukan perancangan desain

konsep sarana tempat sampah 3R (Reduce,

Reuse, & Recycle) yang lebih efektif dan

efisien daripada sarana tempat sampah

yang dipergunakan Dinas Kebersihan dan

Pertamanan selama ini. Menggunakan

Proses Kreatif melalui teknik desain dan

pengembangan produk, dilakukan

perancangan untuk menghasilkan konsep

desain sarana tempat sampah 3R yang

lebih efektif dan efisien serta memiliki

tampilan yang lebih menarik untuk

mendukung keindahan kota yang turut

menjadi perhatian Kota Surabaya.

2. Checklist

Monitoring

Lokasi

Pembuangan

Sementara

(LPS)

Komitmen mutu

Pelayanan Prima

dengan teknik

PDCA

(Plan-Do-Check-

Action)

Untuk menampung sampah di suatu area di

dalam Kota Surabaya dibutuhkan Lokasi

Penampungan Sementara (LPS).

Pengelolaan LPS merupakan tanggung

jawab Bidang Sarana dan Prasarana Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya

(Sarpras-DKP). Perlunya penanganan LPS

yang lebih baik dan profesional demi

terwujudnya kenyamanan warga Surabaya.

Karena LPS dapat kita analogikan dengan

“dapur”-nya Kota Surabaya. Yang dimana

jika “dapur”-nya baik dan bersih, maka

dapat dipastikan ruangan lainnya juga

bersih.

Saat ini kondisi LPS di Kota Surabaya

dirasa masih belum mencapai titik ideal.

Salah satu faktor yang menyebabkan hal itu

ialah karena belum adanya petugas yang

mobile untuk melakukan monitoring LPS

secara acak dan berkelanjutan. Sehingga

kualitas LPS belum terpantau secara

maksimal. Dalam hal ini yang dimaksud

Page 25: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

kualitas meliputi :

1. Kualitas kondisi bangunan LPS;

2. Kondisi lingkungan di sekitar LPS;

3. Kebersihan LPS;

4. Kapasitas/daya tampung LPS;

5. Jadwal pengangkutan sampah di LPS,

dan;

6. Pemilahan sampah di LPS.

Supaya hasil monitoring tersebut dapat

dilakukan secara efektif dan efisien, maka

monitoring dilakukan secara acak dan

berkelanjutan, serta didukung oleh adanya

sarana form Checklist Monitoring LPS.

Form Checklist Monitoring LPS ini bertujuan

untuk menghasilkan laporan monitoring

yang terstandart dan mudah dipahami baik

oleh petugas monitoring maupun pejabat

yang berwenang mengambil keputusan atas

LPS tersebut.

Contoh LPS di Kota Surabaya

3. Melakukan

update

database

Lokasi

Pembuangan

Sementara

(LPS) se-

Surabaya

Komitmen Mutu

Dengan teknik

TQM (Total

Quality

Management).

Lokasi Penampungan Sementara (LPS)

merupakan sarana yang disediakan Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya

(DKP) untuk menampung sampah dari area

tertentu secara sementara untuk kemudian

diproses ke tahap selanjutnya. Keberadaan

LPS menyebar di berbagai titik di seluruh

kota Surabaya. Keberadaan serta kondisi

Page 26: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

fisiknya tentu akan berubah dari waktu ke

waktu menyesuaikan kebutuhan Kota

Surabaya yang terus berkembang sesuai

dengan tuntutan zaman. Sehingga

diperlukan adanya update database LPS

secara berkala sesuai dengan hasil

pengecekan lapangan.

5. Keterkaitan Nilai Dasar Anti Korupsi dengan kegiatan

No Kegiatan Nilai Dasar dan Teknik

Aktualisasi Nilai Dasar

Uraian Pelaksanaan Kegiatan, Teknik Nilai Dasar yang Digunakan, Manfaat,

dan Kontribusi Visi

(1) (2) (3) (4)

1. Melakukan

input data ke

software

anggaran/non-

anggaran.

Anti Korupsi

- Jujur

- Berani

- Teliti

1. Melakukan input data ke software

anggaran dengan sejujur-jujurnya sesuai

dengan data dan realita yang ada.

2. Berani menolak tawaran ataupun iming-

iming sesuatu jika hal tersebut dinilai

dapat merugikan Negara atau pihak lain.

3. Melakukan input data ke softawe

anggaran dengan teliti dan hati-hati

untuk menghindari adanya kesalahan

dalam input data anggaran yang dapat

merugikan satu pihak dan

menguntungkan pihak lain.

2. Melakukan

penilaian

kinerja pegawai

di sistem

e-performance.

Akuntabilitas

- Tanggung

Jawab

- Jujur

- Berpendirian

Teguh

1. Bertanggung jawab atas hasil penilaian

kinerja pegawai yang diisi di sistem e-

performance dan memastikan data yang

telah diisi sesuai dengan fakta dan

realita kinerja pegawai tersebut.

2. Melaksanakan penilaian kinerja pegawai

melalui sistem e-performance dengan

jujur tanpa adanya kepentingan apapun.

Page 27: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

3. Berpendirian teguh dalam melakukan

penilaian kinerja pegawai dengan tidak

mudah dipengaruhi oleh pihak lain yang

berusaha mengganggu independensi

kita dalam melakukan penilaian.

3.

B. Teknik Aktualisasi Nilai DasarBerikut adalah uraian penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar dan manfaatnya

bagi pihak lain dan perwujudan visi organisasi di Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

No Nilai Dasar dan Teknik Aktualisasi

Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar dan Manfaatnya Bagi Pihak Lain dan

Perwujudan Visi / Pelaksanaan Misi Organisasi serta Dampak yang Timbul

Apabila Nilai Dasar Tidak Diaktualisasikan

1. Akuntabilitas

1. Melaksanakan monitoring

penimbangan sampah di

TPA Benowo.

- Tanggung Jawab dengan

menggunakan teknik

“cepat dan cermat”.

Dalam melaksanakan monitoring penimbangan

sampah di TPA Benowo saya menggunakan

teknik “cepat dan cermat” supaya proses

verifikasi dapat dilakukan dengan cepat namun

tetap hati-hati, dengan teknik “accurate corresponding” untuk menghasilkan verifikasi

Page 28: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

- Ketelitian dengan

menggunakan teknik

“accurate corresponding”.

- Ketegasan dengan

menggunakan teknik

“menolak yang tidak lolos

verifikasit”.

2. Melakukan cross-check hasil

penimbangan sampah di

sistem operasi SWAT

dengan laporan Tim

Penimbang Independen.

- Tanggung Jawab dengan

menggunakan teknik

“replikasi”.

- Ketelitian dengan

menggunakan teknik

“cermat dan hati-hati”.

- Kesabaran dengan

menggunakan teknik “get it

done”.

3. Penyusunan laporan hasil

survey.

- Pengetahuan dengan

menggunakan teknik

“curiousity”.

- Konsistensi dengan

menggunakan teknik “type

as real”.

- Tantangan Hidup dengan

menggunakan teknik

“never give up”.

4. Melaksanakan kontrol dan

pengawasan Lokasi

data yang akurat, dan teknik “menolak yang tidak lolos verifikasi” untuk memberikan

ketegasan bahwa kendaraan angkutan sampah

tersebut dapat masuk atau tidak ke TPA

Benowo.

Dalam melakukan cross-check hasil

penimbangan sampah di sistem operasi SWAT

dengan laporan Tim Penimbang Independen,

saya akan menggunakan teknik “replikasi” untuk menyamakan data hasil penimbangan

sampah antara sistem operasi SWAT dengan

hasil laporan Tim Penimbang Independen,

teknik “cermat dan hati-hati” untuk melakukan

cross-check dengan teliti dan hati-hati, serta

teknik “get it done” untuk menyelesaikan

cross-check data ini hingga selesai.

Dalam melakukan penyusunan laporan hasil

survey saya menggunakan teknik “curiosity” untuk menggali informasi sedalam-dalamnya

dan seakurat mungkin untuk kemudian dikaji

lebih lanjut, teknik “type as real” untuk

menyajikan informasi secara konsisten sesuai

dengan fakta hasil survey, dan teknik “never give up” untuk tidak menyerah sebelum

mendapatkan informasi yang cukup dan akurat.

Dalam melaksanakan kontrol dan pengawasan

Lokasi Pembuangan Sementara (LPS) saya

Page 29: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

Pembuangan Sementara

(LPS).

- Kejujuran dengan teknik

“objective & informative”.

- Lingkungan dengan teknik

“environmental friendly”.

- Keberanian dengan teknik

“bold & fearless”.

5. Membuat surat, dari

membuat konsep surat,

pengajuan persetujuan

atasan, hingga pengiriman

surat.

- Ketelitian dengan teknik

“teliti & akurat”.

- Kesopanan dengan teknik

“sopan & formal”.

- Kerjasama dengan teknik

“good teamwork”.

menggunakan teknik “objective & informative” untuk menyajikan informasi hasil

kontrol dan pengawasan yang benar, detail,

dan mudah dimengerti, teknik “environmental friendly” untuk menciptakan LPS yang bersih

dan berwawasan lingkungan, serta teknik “bold & fearless” untuk menghasilkan kontrol dan

pengawasan LPS yang obyektif dan

berkelanjutan.

Dalam membuat surat hingga mengirim surat

saya menggunakan teknik “teliti & akurat” untuk menghasilkan surat/nota dinas yang

benar secara isi maupun sistematika penulisan,

teknik “sopan & formal” untuk membuat surat

yang baik dan sopan secara etika bahasa, serta

teknik “good teamwork” untuk mengirim surat

ke tujuan secara cepat dengan membagi beban

kerja bersama rekan kerja.

2. Nasionalisme

1. Mengikuti kerja bakti.

Nasionalisme dengan teknik

Loyalitas dan Sabar.

Dengan menggunakan nilai Loyalitas dengan

teknik Sepenuh Hati untuk menciptakan

“Surabaya Peduli Bersih, Hijau, Asri dan

Bercahaya” sebagai visi DKP, saya selaku ASN

di DKP melaksanakan kerja bakti dengan tulus,

ikhlas dan sepenuh hati demi terjaganya

kebersihan dan keindahan Kota Surabaya.

Serta dengan Sabar mengikuti kerja bakti,

melaksanakannya dengan teknik Tulus dan Ikhlas. Selain itu, kerja bakti juga dapat

menjadi salah satu sarana menciptakan

keakraban dan kerja sama yang baik diantara

ASN di DKP tanpa memandang usia dan

Page 30: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

2. Melakukan koordinasi

dengan SKPD/Instansi lain.

Nasionalisme dengan nilai

Kerjasama dan Terbuka.

jabatan.

Dalam mengikuti kerja bakti yang sesuai

dengan nilai Nasionalisme, saya selaku ASN di

DKP mengikuti sejumlah tahapan, antara lain :

1. Dengan sadar berangkat menuju lokasi

kerja bakti 30-40 menit sebelum kerja bakti

dimulai;

2. Melakukan persiapan kerja bakti;

3. Melaksanakan kerja bakti dengan sepenuh

hati;

4. Melakukan pendataan peserta kerja bakti;

5. Membereskan dan membersihkan

peralatan yang digunakan kerja bakti;

6. Kembali ke kantor DKP atau ke lokasi tugas

selanjutnya.

Manfaat dari dilaksanakannya kerja bakti ini

adalah untuk turut membantu menjaga

kebersihan dan keindahan Kota Surabaya

dengan terjun langsung ke lapangan, serta

mempererat kerja sama diantara ASN di DKP

dan antar SKPD di Kota Surabaya.

Kontribusi visi dari dilaksanakannya kerja bakti

ini ialah mendukung visi DKP, yakni

menciptakan “Surabaya Peduli Hijau, Bersih,

Asri dan Bercahaya”.

Menggunakan nilai dasar Kerjasama dengan

teknik Gotong Royong, saya selaku ASN di

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surabaya (DKP) turut serta menyelesaikan

masalah Kota Surabaya melalui cara

melakukan koordinasi dengan SKPD/Instansi

terkait. DKP tidak dapat berjalan sendiri

menyelesaikan permasalahan Kota Surabaya,

Page 31: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

sehingga dibutuhkan bantuan dari pihak lain.

Oleh karena itu penting adanya gotong royong

antara SKPD/Instansi yang berkaitan dengan

hal tersebut.

Selain itu, menggunakan nilai dasar Terbuka dengan teknik Komunikasi Efektif, menjadikan

koordinasi dengan SKPD/Instansi lain berjalan

dengan baik. Karena adanya informasi yang

jelas yang menjadi topik permasalahan yang

harus dipecahkan bersama. Hal ini

meminimalisir kemungkinan terjadinya miss-

komunikasi yang dapat menyebabkan tidak

tepatnya keputusan atau tindakan yang diambil.

Dalam melakukan koordinasi dengan

SKPD/Instansi lain sesuai dengan nilai

Nasionalisme, saya selaku ASN di DKP

melakukan sejumlah tahapan, antara lain :

1. Membuka percakapan dengan salam, diikuti

dengan perkenalan menggunakan tata

bahasa yang baik dan benar serta sopan.

2. Menjelaskan maksud dan tujuan dari

koordinasi yang saya lakukan.

3. Melakukan dengar-pendapat dengan

SKPD/Instansi lain, dengan terbuka atas

masalah yang dihadapi. Bekerja sama

sesuai dengan prinsip gotong royong.

4. Tetap menghargai jika muncul pendapat

yang berbeda disaat berjalannya koordinasi,

sesuai dengan karakter Bangsa yang

menghargai perbedaan.

Manfaat dari dilakukannya koordinasi dengan

SKPD/Instansi lain adalah untuk bersama-sama

memecahkan masalah Kota Surabaya dan

mencari jalan yang tepat untuk mengambil

Page 32: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

keputusan maupun tindakan. Sehingga

keputusan yang diambil oleh benar-benar

berpihak pada Masyarakat Kota Surabaya dan

Negara, sesuai dengan nilai nasionalisme.

Kontribusi dari dilaksanakanannya koordinasi

dengan SKPD/Instansi lain ialah untuk

bersama-sama mendukung terwujudnya kota

Surabaya menjadi kota perdagangan barang

dan jasa yang bersih, hijau, asri dan

berwawasan lingkungan.

3. Etika Publik

1. Melakukan persiapan

menerima kunjungan kerja

Dengan teknik Pelayanan

Prima.

Dengan menggunakan nilai dasar pelayanan

dan menggunakan teknik pelayanan prima,

adapun langkah-langkah dalam melakukan

persiapan menerima kunjungan kerja antara

lain :

1. Begitu menerima surat permohonan

kunjungan kerja, secara responsif langsung

melakukan melakukan konfirmasi dengan

instansi/tim/tamu yang mengirim surat.

2. Melakukan koordinasi dengan baik apa saja

yang perlu dipersiapkan untuk menerima

kunjungan kerja, termasuk ruang dan

tempat.

3. Mempersiapkan rundown acara kunjungan

kerja, bekerjasama dengan pihak terkait.

4. Mempersiapkan kelengkapan acara

kunjungan kerja, termasuk daftar hadir dan

draft acara kunjungan kerja.

5. Menyambut tamu dengan ramah dan hangat

sehingga memberikan kesan yang baik

kepada instansi/tim/tamu yang melakukan

kunjungan sehingga tercipta hubungan yang

baik antara kedua belah pihak.

6. Melakukan presentasi supaya

Page 33: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

instansi/tim/tamu yang melakukan

kunjungan kerja bisa mengenal lebih dalam

Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan

Kota Surabaya.

7. Mendampingi tamu yang melakukan

kunjungan kerja lapangan supaya dapat

memberikan informasi dan penjelasan

terkait pertanyaan yang timbul di saat

melakukan kunjungan lapangan.

8. Menjawab pertanyaan dengan ramah dan

informatif sehingga instansi/tim/tamu yang

melakukan kunjungan dapat terpuaskan

rasa keingintahuannya.

9. Melakukan dokumentasi kunjungan kerja

10. Menyusun laporan kunjungan kerja berikut

laporan dokumentasinya yang informatif dan

transparan.

Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar

Etika Publik tidak diterapkan dalam kegiatan

melakukan persiapan menerima kunjungan

kerja, antara lain :

1. Adanya ketidakpuasan dari pihak

(instansi/tim/tamu) yang melakukan

kunjungan ke Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kota Surabaya.

2. Membuat hubungan antara instansi/tim/tamu

yang melakukan kunjungan kerja dengan

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya

menjadi renggang.

3. Adanya rasa ketidaknyamanan selama

kunjungan kerja berlangsung yang

menyebabkan relasi antara kedua pihak

menjadi canggung.

4. Transfer ilmu dan tukar informasi antara

Page 34: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

2. Mempesiapkan rapat

koordinasi dan membuat

laporan hasil rapat.

Dengan menggunakan teknik

Komunikasi Efektif.

kedua pihak menjadi terhambat.

5. Tidak cukupnya bukti bahwa Dinas

Kebersihan dan Pertamanan sering

menerima kunjungan kerja.

Dengan menggunakan nilai dasar professional

dan menggunakan teknik komunikasi efektif, adapun langkah-langkahnya :

1. Memastikan semua sarana pendukung rapat

sudah siap digunakan.

2. Datang rapat tepat waktu sehingga peserta

rapat yang telah dating lebih dulu tidak

menunggu terlalu lama sampai rapat dimulai.

3. Berkomunikasi dengan bahasa yang ramah

dan sopan sehingga dapat menciptakan

hubungan yang baik antar peserta rapat dan

suasana rapat menjadi hangat.

4. Menyampaikan informasi dan menjawab

pertanyaan dengan terbuka, sehingga dapat

diperoleh informasi yang jelas atas

permasalahan/tema yang dibahas dalam

rapat koordinasi tersebut.

Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar

Etika Publik tidak diterapkan dalam kegiatan

mempersiapkan rapat koordinasi dan membuat

laporan hasil rapat, antara lain :

1. Jalannya rapat tidak efektif akibat tidak

siapnya penyelenggaara rapat dalam

mempersiapkan rapat koordinasi.

2. Rapat tidak berjalan seperti yang diharapkan,

sehingga output dari hasil rapat tidak

maksimal.

3. Tidak adanya dokumentasi dan arsip rapat

yang memadai yang berguna untuk

beberapa waktu ke depan.

4. Nama baik instansi yang kita waliki ikut

Page 35: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

menjadi buruk.

4. Komitmen Mutu

1. Perancangan konsep

sarana tempat sampah 3R

(Reduce, Reuse, &

Recycle).

Pelayanan Prima Dengan

teknik Berpikir Kreatif.

Teknik Berpikir Kreatif yang digunakan melalui

sejumlah tahapan, antara lain :

1. Brainstorming ide

Melalui penjabaran atas ide-ide yang muncul

untuk menghasilkan sarana tempat sampah

3R yang ideal

2. Sketsa-sketsa ide

Penjabaran ide-ide solusi sarana tempat

sampah 3R melalui sketsa-sketsa desain

sarana tempat sampah

3. Analisa kebutuhan

Identifikasi dan analisa atas apa saja yang

dibutuhkan untuk sebuah sarana tempat

sampah 3R.

4. Analisa produk eksisting

Analisa atas produk eksisting, baik produk

sarana tempat sampah yang digunakan

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surabaya maupun yang digunakan di tempat

lain.

5. Konsep desain

Penjabaran konsep desain sarana tempat

sampah 3R sebagai solusi atas kebersihan

dan lingkungan Kota Surabaya

Page 36: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

2. Checklist Monitoring Lokasi

Pembuangan Sementara

(LPS).

Pelayanan Prima dengan

Contoh eksisting sarana tempat sampah di Kota

Surabaya saat ini

Dampak yang ditimbulkan jika tidak

dilakukannya perancangan konsep sarana

tempat sampah yang berdasar pada nilai dasar

Komitmen Mutu, antara lain :

1. Proses pemilahan sampah menjadi tidak

optimal.

2. Masih banyaknya sampah yang masih

bernilai ekonomis dan dapat didaur-ulang

terbuang begitu saja ke TPA.

3. Tidak dapat mengantisipasi pertumbuhan

sampah di Kota Surabaya yang semakin hari

semakin banyak.

Sarana tempat sampah yang ada akan

monoton dan tidak berkembang

Manfaat dari perancangan konsep sarana

tempat sampah 3R ini ialah sebagai sarana

pendukung untuk memaksimalkan pemilahan

dan pengolahan sampah di Kota Surabaya

untuk mewujudkan Kota Surabaya yang bersih,

asri dan berwawasan lingkungan.

Kontribusi visi dari perancangan konsep

sarana tempat sampah 3R ini ialah mendukung

visi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surabaya, yakni menciptakan “Surabaya peduli

Page 37: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

teknik PDCA (Plan-Do-

Check-Action).

bersih, hijau, asri dan bercahaya”.

Teknik yang digunakan ialah teknik PDCA (Plan-Do-Check-Action). Penerapan teknik

PDCA pada Checklist Monitoring LPS, sebagai

berikut :

1. Plan (perencanaan) Checklist Monitoring

LPS dilakukan dengan membuat desain form

Checklist Monitoring LPS. Sebagai tahap

2. Do (pelaksanaannya) ialah dengan

mencetak form Checklist Monitoring LPS,

kemudian petugas yang ditunjuk melakukan

monitoring LPS secara acak dan hasil

monitoringnya diisikan di LPS tersebut.

3. Check (pengawasannya) dilakukan dengan

melakukan pengamatan dengan mengikuti

petugas monitoring di saat awal

pemberlakuan Checklist Monitoring LPS,

apakah petugas monitoring sudah

melakukan pengawasan dan pengisian form

Checklist Monitoring LPS dengan benar.

Selanjutnya hasil monitoring dilaporkan

kepada pejabat yang berwenang atas LPS

tersebut.

4. Action (tindakannya) dilakukan dengan

melakukan evaluasi atas pelaksanaan

monitoring LPS menggunakan form Checklist

Monitoring LPS apakah perlu dilakukan

perbaikan/pengembangan ataukah dapat

langsung diterapkan seterusnya.

Dampak yang ditimbulkan jika tidak dilakukan

monitoring Lokasi Pembuangan Sementara

(LPS) menggunakan checklist yang berdasar

pada nilai dasar Komitmen Mutu, antara lain :

1. Monitoring LPS yang dilakukan tidak

Page 38: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

3. Membuat update database

Lokasi Pembuangan

Sampah Sementara (LPS)

se-Surabaya.

Dengan teknik TQM (Total

Quality Management).

terstandar.

2. Laporan Petugas Monitoring LPS kepada

Pejabat Penanggungjawab LPS menjadi

tidak terstruktur.

3. Pejabat yang bertanggungjawab atas LPS

mengalami kesulitan dalam melakukan

penilaian dan mengambil keputusan.

4. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan

Monitoring LPS menjadi lebih lama.

Manfaat dari pelaksanaan Checklist Monitoring

Lokasi Pembuangan Sementara (LPS) ini ialah

untuk menciptakan LPS yang bersih, efektif dan

efisien, sehingga menghasilkan perbaikan

kinerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surabaya dalam melayani warga.

Kontribusi dari pelaksanaan kegiatan Checklist

Monitoring Lokasi Pembuangan Sementara

(LPS) ini ialah turut mendukung berhasilnya visi

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surabaya untuk menciptakan “Surabaya peduli

bersih, hijau, Asri dan bercahaya”.

Teknik yang digunakan adalah teknik TQM (Total Quality Management), dengan rincian

sebagai berikut :

1. Menetapkan program update database ini

akan berlaku seterusnya, selama ada

perubahan pada fisik dan lokasi LPS maka

database yang ada juga harus diupdate.

Karena database LPS ini sering terlewatkan,

tidak terupdate ketika ada perubahan pada

LPS.

2. Database yang ada akan terus berkembang,

beradaptasi dengan kondisi dan tuntutan

Page 39: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

perubahan.

3. Menjalankan fungsi pengawasan terhadap

LPS secara obyektif dan efektif.

Dampak yang ditimbulkan jika tidak

dilakukannya update database Lokasi

Pembuangan Sementara (LPS) yang

menggunakan nilai dasar Komitmen Mutu,

antara lain :

1. Data yang dimiliki oleh Bagian Sarana dan

Prasarana Dinas Kebersihan dan

Pertamanan (DKP) menjadi tidak valid.

2. Adanya kemungkinan kesalahan dalam

pengambilan keputusan terhadap LPS

maupun pengangkutan sampah di LPS

akibat database LPS yang tidak up to date

dan sesuai dengan realita dan kebutuhan di

lapangan.

3. Tidak meratanya persebaran LPS sesuai

tingkat kebutuhan masyarakat akibat

keberadaan LPS yang tidak merata.

Manfaat dari melakukan update database

Lokasi Pembuangan Sementara (LPS) se-

Surabaya ini ialah untuk membantu DKP dala

pemerataan LPS di Kota Surabaya, sesuai

kebutuhan dan karakteristik pada setiap area di

kota Surabaya. Dikarenakan ketepatan data

akan membantu DKP dalam membuat

perencanaan pengembangan LPS selanjutnya.

Kontribusi dari pelaksanaan Melakukan

update database Lokasi Pembuangan

Sementara (LPS) se-Surabaya ini ialah untuk

menciptakan akurasi data mengenai LPS untuk

mendukung visi Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kota Surabaya untuk menciptakan

Page 40: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra

“Surabaya Peduli Bersih, Hijau, Asri dan

Bercahaya”.

5. Anti Korupsi

1. Melakukan input data ke

software anggaran/non-

anggaran.

- Jujur dengan

menggunakan teknik

“say the truth”.

- Berani dengan

menggunakan teknik

“follow the rules”.

- Teliti dengan

menggunakan teknik “no

mistake”.

2. Melakukan penilaian kinerja

pegawai di sistem e-

performance.

- Tanggung Jawab dengan

menggunakan teknik

“responsible teammate”.

- Jujur dengan

menggunakan teknik

“based on fact”.

- Berpendirian teguh

dengan menggunakan

teknik “independent

evaluation”.

Dalam input data ke software anggaran/non-

anggaran saya menggunakan teknik “say the

trutht” supaya data yang terisi pada software

anggaran/non-anggaran merupakan data yang

benar sesuai dengan realitas, dengan teknik

“follow the rules” untuk menghasilkan input data

yang benar sesuai dengan aturan yang

ditetapkan, dan teknik “no mistake” untuk

memberikan pastian bahwa data yang terinput

sudah benar.

Dalam melakukan penilaian kinerja pegawai di

dalam sistem e-performance, saya akan

menggunakan teknik “responsible teammate”

untuk memberikan penilaian kinerja pegawai

(rekan kerja, atasan, atau bawahan) dengan

bertanggung jawab, teknik “based on fact”

untuk melakukan penilaian secara obyektif dan

apa adanya sesuai dengan realita kinerja

pegawai tersebut, serta teknik “independent

evaluation” untuk memberikan penilaian secara

independen yang tidak mudah dipengaruhi.

Page 41: Rancangan Seminar - Pola 2 - Agustinus Hendra