Rancangan Praktikum SBK
description
Transcript of Rancangan Praktikum SBK
A. Judul
Pemekaran Dasar Samudera
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya yaitu :
1. Mengapa pergerakan lempeng tektonik terus berlangsung pada
pemekaran dasar samudera?
2. Bagaimana hubungan pembalikan arah polaritas magnet dengan umur
batuan pada lantai samudera?
C. Tujuan
1. Mengamati pemekaran ke kanan dan ke kiri lantai dasar samudra.
2. Mengamati arah pembalikan polaritas magnet pada lantai dasar samudra.
Adapun kemampuan generik sains (KGS) dari tujuan yaitu:
pengamatan langsung yaitu mengamati pergerakan polarisari lempeng
pada lantai dasar samudra dengan pemodelan.
pengamatan tak langsung yaitu dapat mengamati arah terbentuknya
lempeng pada lantai dasar samudra dari pemodelan.
kesadaran akan skala besaran (Sense of Scale) yang dipakai yaitu cm
hukum sebab akibatnya yaitu akibat dari pemekaran dasar samudra
mengakibatkan pergerakan lempeng terus berlangsung sehingga
terbentuknya lapisan batuan selama 50 juta tahun dengan jangka waktu
yang sama.
membangun konsep yaitu pada pemekaran dasar samudra dari hasil
pengamatan pemodelan maka akan membangun konsep pemekaran dasar
samudra.
D. Konsep dan Prinsip
1. Konsep : Pemekaran lantai samudera
2. Prinsip :
- Magma adalah cairan atau larutan silikat pejar yang terbentuk secara
alamiah, bersifat mudah bergerak, bersuhu antara 700-1300 ℃ dan
1
berasal atau terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga
selubung bagian atas da bersifat asam atau basa.
- Magma tersusun oleh 10 unsur kimia dominan, yaitu Silika (Si),
Titanium (Ti), Aluminium (Al), Besi (Fe), Magmesium (Mg),
Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O). Unsur-unsur kimia tersebut tidak berdiri sendiri-
sendiri melainkan berupa oksida yaitu SiO2, TiO2, Al2O3, FeO,
MgO, CaO, Na2O, K2O dan H2O.
- Magma tersusun oleh unsur yang beraneka ragam sehingga magma
membeku membentuk kristal yang beraneka macam warna dan
bentuk.
- Teori pemekaran lantai samudera sangat berkaitan erat dengan teori
tektonik lempeng.
- Menurut teori lempeng tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat
dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling
bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-
menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang.
- Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust)
ataupun kerak samudera (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas
dari mantel bumi (earth’s mantle).
- Kerak bumi dan lapisan litosfer mengapung diatas astenosfer,
sehingga dianggap satu daerah yang saling berhubungan karena
adanya aliran konveksi yang keluar di bagian tengah dasar
samudera.
- Prinsip yang paling penting pada teori konveksi adalah bahwa
material yang dingin dan lebih padat bergerak ke bawah, sementara
material yang lebih ringan dan lebih panas naik ke atas.
- Menurut penelitian, tidak ada tambahan materi kerak bumi karena di
bagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam, yang lebur
bercampur dengan materi di lapisan itu. Daerah tempat masuknya
materi tadi merupakan daerah tumbukan lempeng benua, yang
biasanya ditandai oleh deretan palung laut dan pulau vulkanis. Pada
2
daerah tumbukan ini, aktivitas gempa bumi sangat sering terjadi,
aktivitas pergeseran kerak bumi yang berlangsung terus menerus.
- Teori Hess mengemukakan, dasar samudera terus menerus didesak
ke atas dari astenosfer yang panas pada pematang samudra.
Terjadilah apa yang dikenal sebagai pemekaran dasar samudera,
dengan kecepatan luncuran 1,5 - 10 cm. per tahun, atau sekira 100
km per 10 juta tahun. Pemekaran dasar samudera ini karena adanya
panas dari dalam bumi yang menimbulkan arus konveksi, arus yang
mendesak naik, kemudian turun.
- Bagian lempeng yang tertumpangi lempeng yang lain akan menekuk
ke bawah dengan kemiringan sudut sekitar 45o, terus tenggelam ke
dalam astenosfer, yang karena proses waktu yang berjuta-juta tahun,
disertai pemanasan yang kuat dari dalam, bagian yang menekuk ini
lama kelamaan akan pecah, hancur-lebur, dan menjadi bagian dalam
bumi kembali. Bagian-bagian litosfer yang bergerak, retak, dan
runtuh inilah yang merupakan wilayah paling labil, yang menjadi
salah satu penyebab terjadinya gempa, dan jalan yang lebih
memungkinkan bagi magma untuk naik mencapai permukaan bumi,
membangun tubuhnya menjadi gunung api.
- Mineral-mineral yang menyusun batuan (mineral magnetit) akan
merekam arah magnet bumi saat mineral tersebut terbentuk, yaitu
pada temperatur lebih kurang 580oC.
- Hasil studi kemagnetan purba yang dilakukan terhadap sampel
batuan yang diambil di bagian pematang tengah samudera hingga ke
bagian tepi benua menunjukkan terjadinya polaritas arah magnet
bumi yang berubah-ubah (normal dan reverse) dalam selang waktu
setiap 400.000 tahun sekali.
- Polaritas dipakai untuk merekontruksi posisi dan proses pemisahan
antara benua Amerika dan Afrika yang semula berimpit dan data ini
didukung oleh hasil penentuan umur batuan yang menunjukkan
umur yang semakin muda ke arah pematang tengah samudera.
3
E. Hipotesis
Adapun hipotesis dari Pemekaran Dasar Samudera dan Polarisasinya yaitu:
1. Jika magma keluar dari celah maka akan membentuk lelehan magma ke
kiri dan ke kanan dengan kecepatan dan jarak yang sama.
2. Jika terdapat pemekaran lantai samudera dan arah pembalikan polaritas
magnet maka akan menunjukkan umur batuan dari lantai samudera
tersebut.
F. Variabel
Pemekaran Dasar Samudera
1. Variabel Terikat
Adapun yang termasuk variabel terikat adalah panjang
2. Variabel Bebas
Adapun yang termasuk variabel bebas adalah waktu dan kecepatan
melelehnya magma.
3. Variabel Control
Adapun yang termasuk variabel control adalah pergerakan lantai
Samudera
Polarisasi
1. Variabel Terikat
Adapun yang termasuk variabel terikat adalah panjang dan arah polaritas
magnet
2. Variabel Bebas
Adapun yang termasuk variabel bebas adalah waktu, kecepatan dan
magnet
3. Variabel Control
Adapun yang termasuk variabel control adalah pergerakan lantai samudera
4
G. Cara mengamati variabel terikat :
1. Panjang Pemekaran Ke Kiri dan Ke Kanan Lantai Samudera
Cara variable terikat ini adalah dengan mengamati pergerakan luapan
magma yang keluar dari celah secara terus menerus ke kanan dan ke kiri.
Hal ini dianalogikan dengan kertas putih yang ditarik keluar ke kanan dan
ke kiri dari celah tersebut dengan kecepatan yang sama dan dalam selang
waktu yang sama
2. Arah Pembalikan Polarisasi
Setelah adanya luapan magma yang membentuk lantai samudera, setiap
luapan magma yang keluar dalam selang waktu tertentu mewakili satu kali
periode keluarnya luapan magma yang membentuk lantai samudera. Satu
kali periode ini menunjukkan arah polarisasi, yang kita analogikan dengan
meletakkan magnet dibawah kertas putih yang meluap. Diatas kertas putih
itu ditaburkan serbuk besi yang menghasilkan arah polarisasi. Pada periode
berikutnya, terdapat luapan magma kembali dengan periode yang sama
seperti sebelumnya hanya saja terdapat pembalikan arah polarisasi. Hal ini
kita analogikan dengan meletakan magnet dibawah luapan kertas
selanjuutnya dengan letak magnet berlawanan dengan arah magnet yang
diletakan sebelumnya.
H. Alat dan Bahan
1. Gunting
2. Kertas Manila
3. Double Tip
4. Spidol
5. Penggaris
6. Cat Pilox
7. Serbuk Besi
8. Magnet Batang
9. Alat Peraga
5
I. Langkah-langkah Percobaan
a. Pemekaran Lantai Samudera
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Potong kertas manila dengan ukuran 100 cm x 10 cm
3. Tempelkan double tip pada setiap ujung-ujung kertas
4. Pasang ujung kertas yang sudah ditempel dengan double tip pada kayu
yang ada pada alat peraga
6
5. Pada bagian atas gambarlah sebuah garis pada masing-masing kertas
yang berdekatan dengan permukaan celah lubang
6. Putar kedua kertas secara bersamaan selama 5 detik selanjutnya
membuat kembali garis baru. Ulangi percobaan ini sebanyak 5 kali dan
selanjutnya dicatat pada tabel berikut:
Tabel 1. Tabel Pengamatan
NoLantai Samudera
Kiri (cm) Kanan (cm)
1
2
3
4
5
b. Arah Pembalikan Polarisasi Magnet
7. Kemudian pada kertas yang sudah digaris tersebut dilakukan pengasiran
7
8. Taruh magnet batang pada bagian bawah kertas yang sudah diarsir
9. Taburkan serbuk besi secukupnya pada bagian atas kertas yang
dibawahnya bertepatan dengan magnet batang
10. Lalu ketuklah kertas yang berisi serbuk besi secara perlahan agar
terlihat pola yang terbentuk
11. Setelah pola terbentuk, semprotkan cat pilox pada serbuk besi
8
12. Amatilah pola serbuk besi yang terbentuk ketika kedua magnet batang
utara berada di atas dan magnet selatan berada di bawah
13. Ulangi langkah 7 sampai 12 untuk mengamati pola serbuk besi ketika
kedua magnet batang utara berada dibawah dan magnet batang selatan
berada di atas
J. Alat Evaluasi
1. Pada percobaan 1 mengenai pemekaran samudera, proses tersebut
menunjukkan suatu fenomena adanya pergerakan lempeng bumi yang
saling menjauh. Dianalogikan kertas sebagai luapan magma yang meleleh.
Jika magma meleleh dan membentuk lantai samudera ke kanan dan kiri
dalam selang waktu yang sama, apakah panjang lantai samudera di kanan
dan dikiri memiliki jarak sama? Mengapa?
2. Pada percobaan 2 mengenai arah pembalikan polaritas magnet. Jika satu
pembalikan arah polaritas magnet menunjukkan umur dari batuan pada
lantai samudera. Bagaimana karakteristik umur batuan pada lantai
samudera dari dekat celah hingga luapan magma yang membentuk lantai
samudera yang jauh dari celah?
9