Rancangan Praktikum SBK

12
A. Judul Pemekaran Dasar Samudera B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalahnya yaitu : 1. Mengapa pergerakan lempeng tektonik terus berlangsung pada pemekaran dasar samudera? 2. Bagaimana hubungan pembalikan arah polaritas magnet dengan umur batuan pada lantai samudera? C. Tujuan 1. Mengamati pemekaran ke kanan dan ke kiri lantai dasar samudra. 2. Mengamati arah pembalikan polaritas magnet pada lantai dasar samudra. Adapun kemampuan generik sains (KGS) dari tujuan yaitu: pengamatan langsung yaitu mengamati pergerakan polarisari lempeng pada lantai dasar samudra dengan pemodelan. pengamatan tak langsung yaitu dapat mengamati arah terbentuknya lempeng pada lantai dasar samudra dari pemodelan. kesadaran akan skala besaran (Sense of Scale) yang dipakai yaitu cm hukum sebab akibatnya yaitu akibat dari pemekaran dasar samudra mengakibatkan pergerakan lempeng terus berlangsung sehingga terbentuknya 1

description

NICE

Transcript of Rancangan Praktikum SBK

Page 1: Rancangan Praktikum SBK

A. Judul

Pemekaran Dasar Samudera

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya yaitu :

1. Mengapa pergerakan lempeng tektonik terus berlangsung pada

pemekaran dasar samudera?

2. Bagaimana hubungan pembalikan arah polaritas magnet dengan umur

batuan pada lantai samudera?

C. Tujuan

1. Mengamati pemekaran ke kanan dan ke kiri lantai dasar samudra.

2. Mengamati arah pembalikan polaritas magnet pada lantai dasar samudra.

Adapun kemampuan generik sains (KGS) dari tujuan yaitu:

pengamatan langsung yaitu mengamati pergerakan polarisari lempeng

pada lantai dasar samudra dengan pemodelan.

pengamatan tak langsung yaitu dapat mengamati arah terbentuknya

lempeng pada lantai dasar samudra dari pemodelan.

kesadaran akan skala besaran (Sense of Scale) yang dipakai yaitu cm

hukum sebab akibatnya yaitu akibat dari pemekaran dasar samudra

mengakibatkan pergerakan lempeng terus berlangsung sehingga

terbentuknya lapisan batuan selama 50 juta tahun dengan jangka waktu

yang sama.

membangun konsep yaitu pada pemekaran dasar samudra dari hasil

pengamatan pemodelan maka akan membangun konsep pemekaran dasar

samudra.

D. Konsep dan Prinsip

1. Konsep : Pemekaran lantai samudera

2. Prinsip :

- Magma adalah cairan atau larutan silikat pejar yang terbentuk secara

alamiah, bersifat mudah bergerak, bersuhu antara 700-1300 ℃ dan

1

Page 2: Rancangan Praktikum SBK

berasal atau terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga

selubung bagian atas da bersifat asam atau basa.

- Magma tersusun oleh 10 unsur kimia dominan, yaitu Silika (Si),

Titanium (Ti), Aluminium (Al), Besi (Fe), Magmesium (Mg),

Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan

Oksigen (O). Unsur-unsur kimia tersebut tidak berdiri sendiri-

sendiri  melainkan berupa oksida yaitu SiO2, TiO2, Al2O3, FeO,

MgO, CaO, Na2O, K2O dan H2O.

- Magma tersusun oleh unsur yang beraneka ragam sehingga magma

membeku membentuk kristal yang beraneka macam warna dan

bentuk.

- Teori pemekaran lantai samudera sangat berkaitan erat dengan teori

tektonik lempeng.

- Menurut teori lempeng tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat

dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling

bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-

menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang.

- Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust)

ataupun kerak samudera (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas

dari mantel bumi (earth’s mantle).

- Kerak bumi dan lapisan litosfer mengapung diatas astenosfer,

sehingga dianggap satu daerah yang saling berhubungan karena

adanya aliran konveksi yang keluar di bagian tengah dasar

samudera.

- Prinsip yang paling penting pada teori konveksi adalah bahwa

material yang dingin dan lebih padat bergerak ke bawah, sementara

material yang lebih ringan dan lebih panas naik ke atas.

- Menurut penelitian, tidak ada tambahan materi kerak bumi karena di

bagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam, yang lebur

bercampur dengan materi di lapisan itu. Daerah tempat masuknya

materi tadi merupakan daerah tumbukan lempeng benua, yang

biasanya ditandai oleh deretan palung laut dan pulau vulkanis. Pada

2

Page 3: Rancangan Praktikum SBK

daerah tumbukan ini, aktivitas gempa bumi sangat sering terjadi,

aktivitas pergeseran kerak bumi yang berlangsung terus menerus.

- Teori Hess mengemukakan, dasar samudera terus menerus didesak

ke atas dari astenosfer yang panas pada pematang samudra.

Terjadilah apa yang dikenal sebagai pemekaran dasar samudera,

dengan kecepatan luncuran 1,5 - 10 cm. per tahun, atau sekira 100

km per 10 juta tahun. Pemekaran dasar samudera ini karena adanya

panas dari dalam bumi yang menimbulkan arus konveksi, arus yang

mendesak naik, kemudian turun.

- Bagian lempeng yang tertumpangi lempeng yang lain akan menekuk

ke bawah dengan kemiringan sudut sekitar 45o, terus tenggelam ke

dalam astenosfer, yang karena proses waktu yang berjuta-juta tahun,

disertai pemanasan yang kuat dari dalam, bagian yang menekuk ini

lama kelamaan akan pecah, hancur-lebur, dan menjadi bagian dalam

bumi kembali. Bagian-bagian litosfer yang bergerak, retak, dan

runtuh inilah yang merupakan wilayah paling labil, yang menjadi

salah satu penyebab terjadinya gempa, dan jalan yang lebih

memungkinkan bagi magma untuk naik mencapai permukaan bumi,

membangun tubuhnya menjadi gunung api.

- Mineral-mineral yang menyusun batuan (mineral magnetit) akan

merekam arah magnet bumi saat mineral tersebut terbentuk, yaitu

pada temperatur lebih kurang 580oC.

- Hasil studi kemagnetan purba yang dilakukan terhadap sampel

batuan yang diambil di bagian pematang tengah samudera hingga ke

bagian tepi benua menunjukkan terjadinya polaritas arah magnet

bumi yang berubah-ubah (normal dan reverse) dalam selang waktu

setiap 400.000 tahun sekali.

- Polaritas dipakai untuk merekontruksi posisi dan proses pemisahan

antara benua Amerika dan Afrika yang semula berimpit dan data ini

didukung oleh hasil penentuan umur batuan yang menunjukkan

umur yang semakin muda ke arah pematang tengah samudera.

3

Page 4: Rancangan Praktikum SBK

E. Hipotesis

Adapun hipotesis dari Pemekaran Dasar Samudera dan Polarisasinya yaitu:

1. Jika magma keluar dari celah maka akan membentuk lelehan magma ke

kiri dan ke kanan dengan kecepatan dan jarak yang sama.

2. Jika terdapat pemekaran lantai samudera dan arah pembalikan polaritas

magnet maka akan menunjukkan umur batuan dari lantai samudera

tersebut.

F. Variabel

Pemekaran Dasar Samudera

1. Variabel Terikat

Adapun yang termasuk variabel terikat adalah panjang

2. Variabel Bebas

Adapun yang termasuk variabel bebas adalah waktu dan kecepatan

melelehnya magma.

3. Variabel Control

Adapun yang termasuk variabel control adalah pergerakan lantai

Samudera

Polarisasi

1. Variabel Terikat

Adapun yang termasuk variabel terikat adalah panjang dan arah polaritas

magnet

2. Variabel Bebas

Adapun yang termasuk variabel bebas adalah waktu, kecepatan dan

magnet

3. Variabel Control

Adapun yang termasuk variabel control adalah pergerakan lantai samudera

4

Page 5: Rancangan Praktikum SBK

G. Cara mengamati variabel terikat :

1. Panjang Pemekaran Ke Kiri dan Ke Kanan Lantai Samudera

Cara variable terikat ini adalah dengan mengamati pergerakan luapan

magma yang keluar dari celah secara terus menerus ke kanan dan ke kiri.

Hal ini dianalogikan dengan kertas putih yang ditarik keluar ke kanan dan

ke kiri dari celah tersebut dengan kecepatan yang sama dan dalam selang

waktu yang sama

2. Arah Pembalikan Polarisasi

Setelah adanya luapan magma yang membentuk lantai samudera, setiap

luapan magma yang keluar dalam selang waktu tertentu mewakili satu kali

periode keluarnya luapan magma yang membentuk lantai samudera. Satu

kali periode ini menunjukkan arah polarisasi, yang kita analogikan dengan

meletakkan magnet dibawah kertas putih yang meluap. Diatas kertas putih

itu ditaburkan serbuk besi yang menghasilkan arah polarisasi. Pada periode

berikutnya, terdapat luapan magma kembali dengan periode yang sama

seperti sebelumnya hanya saja terdapat pembalikan arah polarisasi. Hal ini

kita analogikan dengan meletakan magnet dibawah luapan kertas

selanjuutnya dengan letak magnet berlawanan dengan arah magnet yang

diletakan sebelumnya.

H. Alat dan Bahan

1. Gunting

2. Kertas Manila

3. Double Tip

4. Spidol

5. Penggaris

6. Cat Pilox

7. Serbuk Besi

8. Magnet Batang

9. Alat Peraga

5

Page 6: Rancangan Praktikum SBK

I. Langkah-langkah Percobaan

a. Pemekaran Lantai Samudera

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Potong kertas manila dengan ukuran 100 cm x 10 cm

3. Tempelkan double tip pada setiap ujung-ujung kertas

4. Pasang ujung kertas yang sudah ditempel dengan double tip pada kayu

yang ada pada alat peraga

6

Page 7: Rancangan Praktikum SBK

5. Pada bagian atas gambarlah sebuah garis pada masing-masing kertas

yang berdekatan dengan permukaan celah lubang

6. Putar kedua kertas secara bersamaan selama 5 detik selanjutnya

membuat kembali garis baru. Ulangi percobaan ini sebanyak 5 kali dan

selanjutnya dicatat pada tabel berikut:

Tabel 1. Tabel Pengamatan

NoLantai Samudera

Kiri (cm) Kanan (cm)

1

2

3

4

5

b. Arah Pembalikan Polarisasi Magnet

7. Kemudian pada kertas yang sudah digaris tersebut dilakukan pengasiran

7

Page 8: Rancangan Praktikum SBK

8. Taruh magnet batang pada bagian bawah kertas yang sudah diarsir

9. Taburkan serbuk besi secukupnya pada bagian atas kertas yang

dibawahnya bertepatan dengan magnet batang

10. Lalu ketuklah kertas yang berisi serbuk besi secara perlahan agar

terlihat pola yang terbentuk

11. Setelah pola terbentuk, semprotkan cat pilox pada serbuk besi

8

Page 9: Rancangan Praktikum SBK

12. Amatilah pola serbuk besi yang terbentuk ketika kedua magnet batang

utara berada di atas dan magnet selatan berada di bawah

13. Ulangi langkah 7 sampai 12 untuk mengamati pola serbuk besi ketika

kedua magnet batang utara berada dibawah dan magnet batang selatan

berada di atas

J. Alat Evaluasi

1. Pada percobaan 1 mengenai pemekaran samudera, proses tersebut

menunjukkan suatu fenomena adanya pergerakan lempeng bumi yang

saling menjauh. Dianalogikan kertas sebagai luapan magma yang meleleh.

Jika magma meleleh dan membentuk lantai samudera ke kanan dan kiri

dalam selang waktu yang sama, apakah panjang lantai samudera di kanan

dan dikiri memiliki jarak sama? Mengapa?

2. Pada percobaan 2 mengenai arah pembalikan polaritas magnet. Jika satu

pembalikan arah polaritas magnet menunjukkan umur dari batuan pada

lantai samudera. Bagaimana karakteristik umur batuan pada lantai

samudera dari dekat celah hingga luapan magma yang membentuk lantai

samudera yang jauh dari celah?

9