RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

83
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan adalah sebuah permasalahan yang kompleks, dan perlu adanya kebersamaan dan kerjasama dari semua unsur dalam upaya penanggulangan Kemiskinan. Salah satu usaha untuk menurunkan angka kemiskinan adalah adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan yang merupakan program pemerintah pusat untuk menanggulangi kemiskinan yang terjadi di perkotaan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP), bukan sekedar proyek penyaluran dana bantuan saja, melainkan sebagai program pemberdayaan masyarakat, sarat dengan pendidikan dan penyadaran kritis agar pada akhirnya masyarakat mampu memenuhi kepentingan bersama serta menanggulangi masalah kemiskinan di wilayahnya secara mandiri dan berkelanjutan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka diperlukan Program Penanggulangan Kemiskinan. Melalui musyawarah, masyarakat mencoba menggali dan mencari potensi dan akar penyebab kemiskinan yang terjadi di desa Pagerwangi, setelah itu permasalahan dan potensi diinventarisir melalui sebuah tahapan yang ada di Program PNPM MP yaitu tahapan atau siklus pemetaan swadaya. Berawal dari data yang tergali di PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

description

Kemiskinan adalah sebuah permasalahan yang kompleks, dan perlu adanya kebersamaan dan kerjasama dari semua unsur dalam upaya penanggulangan Kemiskinan. Salah satu usaha untuk menurunkan angka kemiskinan adalah adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan yang merupakan program pemerintah pusat untuk menanggulangi kemiskinan yang terjadi di perkotaan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP)

Transcript of RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Page 1: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKemiskinan adalah sebuah permasalahan yang kompleks, dan perlu

adanya kebersamaan dan kerjasama dari semua unsur dalam upaya

penanggulangan Kemiskinan. Salah satu usaha untuk menurunkan angka

kemiskinan adalah adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri Perkotaan yang merupakan program pemerintah pusat untuk

menanggulangi kemiskinan yang terjadi di perkotaan, Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP), bukan

sekedar proyek penyaluran dana bantuan saja, melainkan sebagai

program pemberdayaan masyarakat, sarat dengan pendidikan dan

penyadaran kritis agar pada akhirnya masyarakat mampu memenuhi

kepentingan bersama serta menanggulangi masalah kemiskinan di

wilayahnya secara mandiri dan berkelanjutan. Agar kegiatan tersebut

dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka diperlukan

Program Penanggulangan Kemiskinan.

Melalui musyawarah, masyarakat mencoba menggali dan mencari potensi

dan akar penyebab kemiskinan yang terjadi di desa Pagerwangi, setelah

itu permasalahan dan potensi diinventarisir melalui sebuah tahapan yang

ada di Program PNPM MP yaitu tahapan atau siklus pemetaan swadaya.

Berawal dari data yang tergali di dalam pemetaaan swadaya maka

diperlukan adanya sebuah dokumen yang merangkum dan merekam

semua persoalan kemiskinan dan potensi yang terjadi di Desa

Pagerwangi, maka melalui PJM Pronangkis masyarakat mencoba

mendokumentasikan dan merumuskan persoalan kemiskinan dan

pemecahan masalahnya.

Perencanaan kawasan perkotaan atau bagian-bagian wilayah kota dalam

pengembangannya seringkali terlepas dari pembentukan kawasan yang

nyaman dengan tata nilai yang sepadan. Diperkirakan, pembangunan

yang ada sekarang ini lebih bertumpu pada hasil perencanaan dua

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 2: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

dimensi yang masih berskala makro dan belum menyentuh pada

substansi kompleksitas pelaksanaan dan konsepsi di tingkat yang lebih

detail. Perencanaan kota secara fisik (physical urban planning) yang

kurang mempertimbangkan unsur dinamika di tingkat local yang sarat

dengan kompleksitas substansi social, ekonomi dan budaya, cenderung

memunculkan bentuk kawasan perkotaan yang semrawut.

Kemiskinan adalah sebuah permasalahan yang kompleks, dan perlu

adanya kebersamaan dan kerjasama dari semua unsur dalam upaya

penanggulangan Kemiskinan. Salah satu usaha untuk menurunkan angka

kemiskinan adalah adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri Perkotaan yang merupakan program pemerintah pusat untuk

menanggulangi kemiskanan yang terjadi di perkotaan, Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP), bukan

sekedar proyek penyaluran dana bantuan saja, melainkan sebagai proyek

pemberdayaan masyarakat, sarat dengan pendidikan dan penyadaran

kritis agar pada akhirnya masyarakat mampu memenuhi kepentingan

bersama serta menanggulangi masalah kemiskinan di wilayahnya secara

mandiri dan berkelanjutan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat, maka diperlukan penyusunan

Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan.

Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan

(PJM Pronangkis) adalah serangkaian kegiatan musyawarah warga untuk

menyusun Pronangkis di tingkat desa berdasarkan hasil pemetaan

swadaya. Perencanaan ini merupakan salah satu kunci dalam

pelaksanaan PNPM MP dalam rangka menerapkan pembangunan yang

berbasis kebutuhan riil masyarakat yang dilandasi oleh peran dan

partipasi dari seluruh unsure masyarakat yang ada di Desa Pagerwangi.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 3: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

1.2 Sasaran.1. Sasaran PJM PRONANGKIS adalah semua lapisan masyarakat

yang dengan kesadaran kritisnya berkeinginan untuk berpartisipasi

dalam proses perencanaan PJM PRONANGKIS tersebut

2. Secara spesifik, sasaran pemanfaat yang tersusun dalam PJM

PRONANGKIS ini adalah masyarakat miskin yang berada di

wilayah desa Pagerwangi

1.3 Ruang LingkupRuang lingkup kegiatan dalam penyusunan PJM Pronangkis ini di

batasi oleh wilayah, materi dan waktu.

1. Wilayah kegiatan adalah Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang

Kabupaten Bandung Barat yang terdiri dari 14 RW dan 68 RT.

2. Materi yang disampaikan adalah hasil penyusunan PJM yang

berdasarkan data-data hasil kajian Pemetaan Swadaya yang

dilakukan oleh relawanPNPM MP di setiap RW di wilayah Desa

Pagerwangidan mengacu kepada 8 indikator MDG’s.

3. Waktu yang direncanakan adalah 3 tahun, yaitu dimulai dari tahun

2012.

4. Arah dari PJM Pronangkis ini agar dijadikan acuan dalam

penanggulangan kemiskinan yang ada di desa

PagerwangiPagerwangi, yang ditinjau dari berbagai dimensi

kemiskinan, sehingga kemiskinan yang ada di Desa Pagerwangi

dapat diatasi dari berbagai dimensi, terutama dimensi yang

berhubungan dengan MDG’s dan IPM

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 4: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

1. 4 PrinsipPrinsip pelaksanaan penyusunan PJM Pronangkis ini berdasarkan

prinsip PNPM MP, yaitu :

a. Demokrasi,

b. Partisipasi,

c. Transparansi dan akuntabilitas,

d. Desentralisasi.

e. Kebersamaan.

1.5 KedudukanPJM Pronangkis adalah perencanaan partisipatif warga untuk

mengembangkan program penanggulangan kemiskinan, baik jangka

pendek selama satu tahun maupun jangka menengah selama 3 tahun.

Program dikembangkan berdasarkan kepada visi (cita – cita) warga

mengenai masa depan kelurahan / desa di masa yang akan datang sesuai

dengan potensi yang ada serta memecahkan permasalahan yang sudah

dikaji dalam siklus pemetaan swadaya.

PJM Desa adalah program yang telah direncanakan untuk mencapai

harapan yang ingin dicapai dari berbagai aspek pembangunan, seperti

aspek: aspek kesehatan, pendidikan, sosial budaya, prasarana dan

sarana sosial ekonomi, serta ekonomi produktif masyarakat desa.

PJM Desa adalah rencana pembangunan jangka menengah desa yang

disusun oleh masyarakat untuk jangka waktu pelaksanaan lima tahun.

Rencana pembangunan ini dilaksanakan dengan memperhatikan

kemampuan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya pembangunan

yang ada guna menjawab permasalahan dan kebutuhan masyarakat.

Dalam PJM desa dirumuskan prioritas – prioritas pembangunan agar

mimpi tersebut tercapai. Yang menjadi prioritas pembangunan desa,

seharusnya salah satu prioritasnya adalah penanggulangan kemiskinan,

karena ditingkat nasional penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas

utama, sehingga perlu ada perhatian khusus terhadap penanggulangan

kemiskinan.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 5: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

PJM Pronangkis merupakan perencanaan masyarakat untuk

menanggulangi kemiskinan, sehingga PJM Pronangkis merupakan bagian

dari RPJM Desa yang lebih fokus di dalam penanggulangan

kemiskinannya

1.6 Proses Penyusunan PJM PRONANGKISDalam pelaksanaannya, proses penyusunan PJM adalah :

1. Penyusunan Tim PP ( Perencanaan Partisipatif )

2. Sebagai referensi digunakan hasil pemetaan swadaya PS yang telah

dilakukan oleh tim pemetaan swadaya, dan telah dibahas dalam

serangkaian rembug warga.

3. Identifikasi dan perumusan masalah, analisis permasalahan dan

penyusunan rencana kegiatan, melalui rembug-rembug warga di

tingkat RW.

4. Setelah perumusan tersebut selesai, selanjutnya dilakukan kegiatan

konsultasi program PJM PRONANGKIS dengan Program Desa. Dan

dilanjutkan dengan proses penentuan prioritas kegiatan dari seluruh

kegiatan yang ada.

5. Pelaksanaan bazzar PJM PRONANGKIS.

6. Pelaksanaan Lokakarya tingkat Desa.

7. Hasil lokakarya tingkat desa (PJM pronangkis) tersebut

disosialisasikan (uji publik) kepada seluruh masyarakat yang ada di

desa. Apabila dalam uji publik tersebut terdapat perubahan maka

akan dilakukan revisi untuk menyempurnakan PJM PRONANGKIS

8. Konsultasi dan koordinasi dengan pihak terkait.

9. Penyebarluasan hasil PJM Pronangkis kepada masyarakat dan pihak

terkait.

10.Membuat rencana kerja dalam rangka menginformasikan rogram

kegiatan yang ada di PJM Pronangkis

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 6: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

1.7 Sistematika Penyusunan PJM PRONANGKIS.Berdasarkan petunjuk dalam pedoman penyusunan PJM Pronagkis

pada Prgoram Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM ) maka kami

menyusun PJM PRONANGKIS ini mengikuti sistematika tersebut dan

sistematika pembahasannya sebagai berikut ;

BAB I PendahuluanDi dalam Bab ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan, saran, Ruang

lingkup, kedudukan, proses penyusunan PJM Pronangkis dan sistematika

pembahasan

BAB II. Gambaran Umum DesaDengan sistematis dalam Bab II diuraikan tentang visi dan misi, batas

administrasi desa, kondisi fisik desa, kondisi kependudukan, kondisi

sarana dan prasarana di wilayah Desa Pagerwangi

BAB III.Kondisi Kemiskinan DesaDijelaskan dalam Bab III mengenai kriteria kemiskinan dan penyebab

kemiskinan di desa Pagerwangi, kondisi kemiskinan menurut Sumber

Daya Manusia, kondisi kemiskinan menurut kesehatan, dan kondisi

kemiskinan menurut lingkungan.

BAB IV. Permasalahan dan PotensiPada bab IV menjelaskan tentang keadaan permasalahan dan potensi

warga masyarkat di Desa Pagerwangi.

BAB V. Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan

Perencanaan Jangka Menengah (PJM) dan Rencana Tahunan

merupakan acuan langkah kerja BKM, masyarakat; serta kelompok yang

peduli di desa Pagerwangiagar dalam setiap pelaksanaan kegiatan

terhadap persoalan kemiskinan dapat selaras, sejalan dan terarah. Untuk

keselarasan program tersebut, maka diperlukan:

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 7: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

- Musyawarah BKM, BPD, LKMD, Aparat Desa, PKK, Kader

Posyandu, Karang Taruna dan Masyarakat

- Merumuskan dan menetapkan kebijakan serta aturan main

(termasuk sanksi) secara demokratis dan partisipatif.

- Menetapkan skala prioritas, berazaskan manfaat yang akan

diperoleh dan mensosialisasikan PJM Pronangkis kepada seluruh

warga desa.

BAB VI. Monitoring dan EvaluasiMekanisme monitoring yang diharapkan dan tujuan evaluasi akan

diuraikan dalam Bab ini sehingga dalam menjalankan Perencanaan

Jangka Menengah Pronangkis ini akan didapatkan apa saja diperlukan

dan harus ada dalam pengawasan ( monitoring ) dan evaluasi, dan apa

saja tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan dan perencanaan tersebut.

BAB VII. PenutupBab ini merupakan kesimpulan dan rekomendasi terhadap semua pihak

yang terkait dalam penyusunan PJM ini, baik dari unsur Pemerintah

maupun Swasta atau para Donatur, sehingga semua rencana yang

disusun dapat terlaksana.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 8: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 9: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

BAB IIGAMBARAN UMUM DESA PAGERWANGI

2.1 Visi dan MisiPenanggulangan Kemiskinan merupakan suatu momentum perubahan

yang diharapkan dapat merubah atau meningkatkan taraf ekonomi,

pendidikan, dan kesehatan, sehingga mencapai apa yang dicita-citakan

oleh masyarkat, yaitu kesejahteraan. Dalam Penanggulangan kemiskinan

perlu adanya sinergi, kerjasama dan dorongan dari semua unsur

masyarkat.

Penanggulangan kemiskinan tidak hanya membantu warga miskin

memfasilitasi untuk mendapatkan bantuan, tapi yang lebih penting adalah

pemberdayaan bagi mereka, Perencanaan jangka menengah merupakan

rencana program penanggulangan kemiskinan di Desa Pagerwangi yang

disusun untuk rentang waktu 3 tahun (2012 – 2014) adapun acuan dari

penyusunan rencana tersebut yaitu berdasarkan hasil kajian Pemetaan

Swadaya tahun 2011.

Dalam penyusunan Perencanaan Jangka Menengah (PJM), maka kita

perlu merumuskan Visi, Misi serta tujuan yang ingin dicapai dalam

pencapaian penanggulangan kemiskinan.

Visi merupakan suatu cita-cita atau harapan yang ingin dicapai dalam

sebuah organisasi/lembaga, sehingga dengan adanya visi tersebut dapat

meningkatkan pencapaian dari tujuan penyusunan PJM Desa

Pagerwangi. Dalam penyusunan Perencanaan Jangka Menengah (PJM)

Desa Pagerwangi, Visinya adalah:

”Menjadikan Pagerwangi Desa Yang Sehat, Dengan Sanitasi Dan

Infrastruktur Yang Tertata, Pendapatan Warga Miskin Naik 10 % serta

menaikan tingkat lulusan SMP 100% ditahun 2014”

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 10: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Misi merupakan sarana atau alat dalam pencapaian visi, sehingga dalam

Perencanan Jangka Menengah (PJM) misinya Adalah :

1. Membangun sarana

infrastruktur yang terintegrasi dengan sanitasi dan Kesehatan

lingkungan

2. Meningkatkan pendapatan

masyarakat terutama buruh tani, dan buruh ternak, melalui bantuan

guliran sapi, dan pengolahan limbah kohe sapi menjadi pupuk organik.

3. Pengembangan potensi

ekonomi lokal menjadi produk unggulan

4. Peningkatan pendapatan

Warga melalui pemberdayaan dan perguliran Dan bergulir.

5. Melakukan pelatihan –

pelatihan pasca panen, dan pelatihan keterampilan pengolahan

potensi lokal menjadi bernilai jual yang tinggi.

6. Membangun Sarana

Pendidikan yang terintegrasi dengan potensi Lokal.

7. Pengelolaan Limbah

Rumah Tangga dan sampah menjadi produk yag bernilai jual

8. menumbuhkembangkan

sikap kepedulian, untuk bekerjasama demi kebaikan dan kepentingan

bersama.

9. Membangun masyarakat

dengan menyatukan konsep Tridaya.

2.2 TujuanPenyusunan Perencanaan Program Jangka Menengah Program

Penanggulangan kemiskinan adalah :

1. Masyarakat mampu mengidentifikasi permasalahan, potensi

dan menyusun usulan rencana kegiatan atau program sesuai

dengan kebutuhan riilnya,

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 11: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

2. Masyarakat desa secara bersama-sama menentukan arah dan

tujuan kegiatan penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.

3. Masyarakat terbiasa membuat perencanaan kegiatan dalam

penanggulangan kemiskinan dan melakukan pengkajian tiap

tahunnya.

4. Masyarakat menyadari bahwa pembangunan harus dilakukan

secara berkelanjutan dan mandiri, sehingga rencana kegiatan

yang disusun dalam PJM Pronangkis ini menjadi program desa

dalam upaya penyelesaian masalah kemiskinan.

5. Membangun modal sosial yang sudah ada pada masyarakat.

6. Meningkatkan fungsi dan peran pemerintah serta lembaga

kemasyarakatan dalam menyelesaikan permasalahan -

permasalahan kemiskinan melalui koordinasi berbagai pihak.

Sebagai bagian dari proses kegiatan P2KP, tahap akhir yang difokuskan

untuk membangun transformasi masyarakat mandiri menuju masyarakat

madani, dilakukan melalui intervensi untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat dalam pengembangan kualitas lingkungan permukiman yang

berkelanjutan diwilayahnya. Dalam hal ini melalui kegiatan penyusunan

rencana Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas

(Neighbourhood Development).

Desa Pagerwangi mempunyai luas 415.534 ha, dimana sebagian besar

pemanfaatan lahannya adalah untuk tanah darat, dan pertanian.

Sebagai cerminan dari kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan Desa

Pagerwangi terdapat beberapa kawasan yang berpotensi ekonomi dan

kawasan permukiman yang terlihat tidak teratur dan semrawut

dikarenakan tidak ada keselarasan dan keserasian antara pemanfaatan

ruang dan aktivitas masyarakat sehari-hari.

Dengan melihat kondisi tersebut di atas, maka pembentukan kawasan

yang nyaman dengan tata nilai yang sepadan sangat didambakan oleh

masyarakat Desa Pagerwangi. Adanya LKM sebagai lembaga

masyarakat dapat dimanfaatkan untuk mendorong masyarakat/komunitas

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 12: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

dan perangkat kelurahan untuk berperan aktif dalam merumuskan

rencana pembangunan dan pengelolaan kegiatan pembangunan di

lingkungannya, dalam bentuk penataan bangunan dan lingkungan secara

mandiri dan bersinergi dengan pihak terkait lainnya, khususnya dengan

Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten, swasta dan kelompok

peduli lainnya.

2. 3 Kondisi Fisik dan Batas Administrasi Desa

gambar 1. Peta Desa Pagerwangi

Letak geografis Desa Pagerwangi berada dalam kawasan Bandung

bagian utara, dengan kondisi geografis pegunungan, serta ketinggian

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 13: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

1.442 mdl (meter diatas permukaan laut), dengan luas wilayah 415,534

ha. Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan Desa Pagerwangi

merupakan bagian dari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Berikut ini merupakan batas geografis Desa Pagerwangi:

Sebelah utara : Desa Kayu Ambon Kecamatan Lembang

Sebelah timur : Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang

Sebelah selatan : Kelurahan Ciumbuleuit Kodya Bandung

Sebelah barat : Desa Wangunsari Kecamatan Lembang

Dalam pelaksanaan tugas pemerintahan tingkat desa, wilayah adimistrasi

desa Pagerwangi dibagi kedalam 14 RW dan 68 RT, dengan Rincian

wilayah sebagai berikut

Tabel. 2.1 Pembagian Wilayah Adimistrasi Desa Pagerwangi

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

RW Wilayah RW Jumlah RT01 Kampung Bukanagara 6

02 Kampung Bukanagara 6

03 Kampung Sukatinggal 4

04 Kampung Sukanagara 9

05 Kampung Barulaksana 4

06 Kampung Sukasirna 6

07 Kampung Pagermaneuh 6

08 Kampung Pagersari 4

09 Kampung Sukamukti 5

10 Kampung Babakan Bandung 3

11 Kampung Tugu Laksana 4

12 Kampung Sukasari 5

13 Kampung Tugu Laksana 4

14 Kampung Pasir Handap 3

Page 14: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

2.4 Kondisi Kependudukan2.4.1 Jumlah Penduduk Desa

Jumlah Penduduk Desa Pagerwangi berdasarkan data monografi

desa tahun 2011 adalah sebanyak 8.556 orang dengan jumlah penduduk

laki-laki 4.222 orang, perempuan 4.334 orang. Apabila dilihat dari luas

wilayah maka jumlah penduduk Desa Pagerwangi termasuk dalam

kategori sedang, dan jumlah Kepala Keluarganya adalah 2.592 Kepala

keluarga. Berdasarkan hasil Pemetaan Swadaya 2011 ( data PS 2011), di

Desa Pagerwangi terdapat 693 Kepala Keluarga miskin, atau sekitar

26,63 % dari jumlah penduduk adalah keluarga miskin.

Tabel. 2.2

Jumlah Penduduk

Sumber :

Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011 dan Data PS 2011

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Jumlah Penduduk 8.556 Orang

Laki-laki 4.222 Orang

Perempuan 4.334 Orang

Jumlah Kepala Keluarga 2.592 KK

Jumlah Kepala Keluarga Miskin 642 KK

Page 15: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Data PS 2011

Gambar 2. Peta Desa Sebaran Warga Miskin Pagerwangi

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 16: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Tabel. 2.3

Jumlah Penduduk Per RW

RW JUMLAH

1 870

2 782

3 492

4 1.203

5 641

6 676

7 645

8 666

9 521

10 354

11 451

12 433

13 504

14 318

JUMLAH 8.556

Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011

dasarkan tabel 2.3, Jumlah penduduk terbanyak tersebar di RW 4

sebanyak 1.203 orang dan jumlah penduduk tersedikit berada di wilayah

RW 14 sebanyak 318 orang. Rata-rata jumlah penduduk Desa

Pagerwangi adalah 611 orang, dengan range atau selisih jumlah

penduduk terbesar dan terkecil sebesar 885 orang.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 17: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Gambar 3. Peta Desa Kepadatan Penduduk

Berdasarkan peta di atas penduduk terbanyak tersebar di RW 4, RW 01

dan RW 02, sedangkan wilayah lainnya dalam proporsi kepadatan

penduduk yang masih sedang, dibandingkan dengan luas wilayah ketiga

wilayah tersebut megalami pertumbuhan penduduk yang cepat sehingga

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 18: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

penataan pemukiman dibutuhkan untuk menyelaraskan jumlah penduduk

dengan pemukiman dan tata ruang yang ada.

2.4.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis KelaminTabel 2.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No RW Laki-laki Perempuan1 1 429 441

2 2 365 417

3 3 248 244

4 4 609 544

5 5 330 311

6 6 349 327

7 7 324 321

8 8 345 321

9 9 262 259

10 10 164 190

11 11 201 250

12 12 197 236

13 13 253 251

14 14 146 172

Jumlah 4.222 4.334

Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011

Tabel. 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis KELAMIN

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 19: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Dari diagram tersebut dapat kita lihat bahwa mayoritas penduduk Desa

Pagerwangi berdasarkan data monografi Desa tahun 2011 adalah

perempuan dengan jumlah 4.334 dari total penduduk 8.556 orang.

2.4.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata PencaharianTabel. 2.5

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

PEKERJAAN JUMLAH

Buruh Tani 1.787

Buruh 1.327

Petani 1.126

Peternak 845

Pedagang 846

TNI/POLRI 18

PNS 225

Montir 152

Kary Swasta 862

Jasa 724

Dokter 2

Bidan 3

Pengangguran 639

JUMLAH 8556

Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 20: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Berdasarkan diagram bahwa 20.88% atau sebanyak 1.787 orang

penduduk Desa Pagerwangi merupakan buruh tani, dan hanya sedikit

sekali pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian.

2.4.4 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok UmurSecara terperinci jumlah penduduk desa Pagerwangi menurut kelompok

umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel. 2.6 :

Tabel. 2.6Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

Usia L P Jmlh

0 – 05 480 546 1026

06 – 13 798 865 1663

14 – 20 521 606 1127

21 – 30 824 805 1629

31 – 80 1599 1512 3111

Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011

2.4.5 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat PendidikanPotensi Jumlah penduduk desa Pagerwangi yang memperoleh pendidikan

dari tingkat pendidikan anak usia dini (TK) sampai perguruan tinggi

disajikan dalam Tabel 2.7 berikut ini:

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Buruh Tani23%

Buruh16%

Petani15%

Jasa 10%

Kary Swasta13%

TNI/POLRI0%

PNS 2%

Dokter0%

Bidan0%

Pedagang10%

Montir 2%

Caddy2%

Pengangguran7% Buruh Tani

BuruhPetaniPeternakPedagangTNI/POLRI

PNS Montir Kary Swasta

Jasa DokterBidanPengangguran

Page 21: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Tabel. 2.7Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Taman Kanak-kanak 482

2 Sekolah Dasar 2.216

3 SLTP 1.121

4 SLTA 632

5 Perguruan Tinggi 78

Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011

Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa 49 % Penduduk Desa

Pagerwangi berpendidikan Sekolah Dasar, dan 1,7 % mengenyam

bangku perguruan tinggi, hal ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan

Desa Pagerwangi masih dalam kondisi rendah.

2.5 Kondisi SaranaKondisi sarana merupakan faktor yang penting dalam suatu perencanaan

pembangunan karena itu perlu diperhatikan kondisi dan potensinya,

sehingga menjadikannya sumber daya yang penting. Beberapa sarana

yang cukup penting dalam penanggulangan persoalan kemiskinan sudah

tersedia di Pagerwangi, namun belum semuanya terpenuhi.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 22: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

2.5.1. Sarana PerumahanTabel 2.8 Kondisi Rumah

Jenis rumah Jumlah

Rumah Permanen 2.6658

Semi Permanen 468

Tidak permanen 316

Tidak Layak 184

Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011

2.5.2. Sarana EkonomiTabel 2.9 Sarana Ekonomi

Jenis Usaha JumlahPabrik / Swasta 2

Home Industri 421

Koperasi 1

Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011

Potensi home industri di Pagerwangi diantaranya : tanaman hias, bunga,

bengkel, las, packing sayuran dan makanan ringan (rangining, ranginang,

opak).

2.5.3 Sarana PendidikanSarana penting dalam peningkatan sumberdaya manusia baik dari tingkat

dasar maupun tingkat atas terlihat seperti pada Tabel 2.11

Tabel 2.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 23: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

10 Sarana Pendidikan Tersedia

No Jenis Sekolah Jumlah Kondisi

1 PAUD 3 Cukup

2 TK/TKA 3 Baik

3 TPA 18 Baik

4 SD 4 Baik

5. SMP 2 Cukup

Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011

2.5.4 Sarana KesehatanTabel 2.11

Sarana Kesehatan

Sarana Kesehatan Jumlah

Posyandu 14

Bidan desa 1

Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011

2.6 Kondisi PrasaranaKondisi prasarana pendukung pergerakan sendi-sendi perekonomian

serta sarana lainnya yang ada di desa Pagerwangi cukup tersedia namun

dibeberapa bidang kondisi prasarana tersebut belum lengkap dan kurang

terawat.

2.6.1 Prasarana Air Bersih Mayoritas warga Desa Pagerwangi untuk memenuhi kebutuhan air

bersih, yaitu dengan memanfaatkan sumur gali, pemanfaatan sumur gali

dikarenakan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Berdasarkan data

monografi desa 2008, prasarana air bersih tergambar dalam tabel 2.12

Tabel 2.12

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 24: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Prasarana Air Bersih

Jenis Prasarana Air Bersih Jumlah Kondisi

Sumur Pompa

Sumur Gali

Mata Air

Pipa

126

626

29

321

Kurang layak

Layak pakai

Kurang Layak

Layak

Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011

Tabel 2.13Prasarana kirmir & Gorong-gorong

Sarana Jumlah

Gorong gorong 3600 m

Kirmir Selokan 5505

2.6.2 Prasarana MCKPrasarana MCK yang dimiliki Desa Pagerwangi sebanyak 19 unit, MCK

sebanyak 5 unit dan jamban sebanyak 14 unit. Perbedaan MCK dan

jamban ialah perbedaan kualitas diantara keduanya. Jamban cenderung

seadanya dibandingkan dengan MCK.

Tabel 2.14Prasarana MCK dan Jamban Umum

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Sumur gali 57%

Mata Air 3%

PDAM 29%

Sumur Pompa 11% Sumur Pompa

Sumur Gali Mata Air

PDAM

Page 25: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Sarana Jumlah Kondisi

MCK 5 Kurang Layak

Jamban Umum 14 Kurang Layak

2.6.3 Prasarana Jaringan JalanJalan Desa : 16 Km

Jalan Gang : 25 Km

2.6.4 Prasarana Jaringan ListrikListrik : ( 100 %)

Jaringan listrik sudah sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat Desa

Pagerwangi, sekitar 100% dari warga masyarakat sudah tersentuh listrik.

2.6.5 Prasarana PersampahanTPS : 3 Unit

TPA : Tidak ada

Bak Sampah Sementara : Tidak ada

Minimnya sarana TPS di Desa Pagerwangi merupakan kondisi yang

memprihatinkan. Masyarakat lebih memilih untuk membuang sampah ke

selokan, kebun, sawah atau areal kosong.

2.7 Permasalahan Dan Potensi

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 26: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Permasalahan adalah sebuah kondisi kontradiktif antara harapan dan

kenyataan, dengan adanya permasalahan diharapkan adanya perubahan

dan perubahan itu dimulai dari kepedulian. Kepedulian menjadi mahal

ketika rasa sosial diantara warga masyarakat sudah luntur.

Penyandang masalah kesejahteraan sosial adalah seseorang, keluarga

atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau

gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak

dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara

memadai dan wajar.

Permasalahan kemiskinan akan mempengaruhi terhadap seluruh aspek

kehidupan, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan dan lingkungan.

Kondisi ini disebabkan oleh terbatasnya pemenuhan kebutuhan secara

mendasar dalam masyarakat yang mayoritas miskin.

Berdasarkan Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, melalui kegiatan transek

Lingkungan dan Wawancara Semi Terstruktur ( WST), maka dapat dilihat

bahwa Permasalahan yang muncul di Desa Pagerwangi adalah :

a. Permasalahan Bidang Lingkungan1. Sanitasi / Kesehatan Lingkungan yang masih rendah

2. Masih belum memadainya Saran Jalan sebagai akses transportasi,

terutama jalan di wilayah pemukiman

3. Adanya Daerah / Kawasan Rawan Bahaya Longsor

4. Drainase belum tertata dengan baik

5.

Permasalahan sampah menjadi permasalahan yang kompleks, kepedulian

dan kesadaran warga menjadi faktor penentu dalam mengatasi

permasalahan sampah. Hampir di seluruh wilayah Desa Pagerwangi

masalah sampah menjadi permasalahan yang umum, hal ini dikarenakan

tidak adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 27: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Potensi dan sumber kesejahteraan sosial adalah semua hal yang

berharga yang dapat digunakan untuk menjaga, menciptakan,

mendukung, atau memperkuat usaha kesejahteraan sosial. Potensi ini

dapat berasal atau bersifat manusiawi, sosial dan alam.

Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi

perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi, karena akan

memperlancar proses pembangunan juga meningkatkan produktivitas.

Dalam Gambar di bawah ini disajikan, mengenai potensi-potensi yang ada di Desa

Pagerwangi.

Potensi Peternakan Potensi Peternakan

Potensi Tanaman Hias Potensi Tanaman Hias

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 28: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Potensi Home Industri Potensi Home

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 29: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Potensi Pertanian Potensi Pertanian

Gambar 9. Potensi Ekonomi Desa Pagerwangi

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 30: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Gambar 10.

Potensi Pengembangan Kawasan Ekonomi Desa Pagerwangi

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 31: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

BAB IIIKONDISI KEMISKINAN DESA PAGERWANGI

3.1 Kriteria Kemiskinan dan Penyebab Kemiskinan Desa Pagerwangi

Keadaan kemiskinan di Desa Pagerwangi dapat dikelompokan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan berbagai aspek seperti jenis pekerjaan, usia, pendapatan keluarga, kondisi sarana pendukung dan lainnnya.

3.1.1.Kriteria Kemiskinan Desa Pagerwangi Kriteria kemiskinan di Desa Pagerwangi ditentukan berdasarkan

kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan setempat secara partisipatif. Melalui rangkaian

kegiatan FGD (Focus Group Discussion) Refleksi Kemiskinan di tingkat RT/RW,

selanjutnya disepakati kriteria kemiskinan tingkat desa yaitu sebagai berikut :

Pendidikan SD / DO

Anak putus sekolah SD, SMP, SMA

Kesehatan Obat warung, dukun, puskesmas

Jompo Manula 60 tahun keatas, Janda miskin, duda miskin tidak ada yang mengurus

Status sosial Masyarakat biasa

Ibu hamil Ke dukun beranak

Gizi Buruk atau sangat buruk

Pertahanan fisik

Berat Lembaga tidak seimbang / kurus

Yatim piatu/anak terlantar Anak yang tinggal sebatang kara tidak ada Ibu/Bapak dan saudara masih usia sekolah

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 32: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Status Rumah Ngontrak / numpang, ada juga milik pribadi

Kondisi Rumah Panggung, bilik

Lantai tanah,

Ukuran rumah Maks 4 x 6 m

MCK Belum punya / sumur timba

Air Bersih Minta tetangga, numpang

Saluran pembuangan Selokan

Luas tanah Pas untuk rumah, 2 tumbak

Listrik Nyolok dari tetangga atau belum punya

TPS Belum punya

Jalan / gang Sempit / becek

Penghasilan 0 – 10.000 / hari

Pekerjaan Buruh kasar

Kuli, buruh tani,caddy,buruh lepas

Status pekerjaan Tidak tetap / PHK / bangkrut

Jumlah tanggungan > 4

Pola makan 2 x sehari

Kandungan gizi Rendah / minim

Pakaian baru 1 th sekali

Diberi orang lain

3.1.2.Penyebab KemiskinanAkar permasalahan kemiskinan di desa Pagerwangi dapat di bagi dalam

tiga aspek nyata yaitu aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan yang secara kasat mata

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 33: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

dapat dijumpai dalam sikap, prilaku dan kondisi sehari-hari warga masyarakat desa

antara lain:

1. Pendidikan rendah2. Lunturnya nilai-nilai

kemanusiaan3. Ada krisis kepercayaan4. Krisis Ekonomi5. Sempit lapangan kerja6. Banyak tanggungan7. Tidak punya penghasilan

tetap

8. Malas kerja9. Etos kerja rendah10.Terjerat rentenir 11.Pemutusan Hubungan Kerja12.Tidak mempunyai

keterampilan atau keahlian.13. Kekurangan modal. 14.Gaya hidup konsumtif

3.2 Kondisi Kemiskinan Menurut Sumberdaya Manusia

Masalah kemiskinan di suatu desa erat kaitannya dengan kondisi kualitas sumber daya manusia yang ada. Semakin rendah sumber daya manusia, maka tingkat kemiskinan akan semakin tinggi. Begitu pula kondisi di Desa Pagerwangi.

3.2.1 Jumlah Warga Miskin dirinci menurut Jenis Kelamin

Dari jumlah penduduk Desa sebanyak 8.556 jiwa, terdapat sejumlah 2.016 jiwa warga miskin. Dari jumlah warga miskin tersebut terdapat 642 Kepala Keluarga,yang terdiri dari 1.058 laki-laki dan 1.048 perempuan.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 34: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Tabel 3.1

Jumlah Warga Miskin Berdasarkan Jenis Kelamin

No RW Laki-laki Perempuan

1 1 72 70

2 2 68 81

3 3 64 78

4 4 334 304

5 5 54 46

6 6 51 48

7 7 54 63

8 8 38 41

9 9 40 52

10 10 30 34

11 11 95 76

12 12 44 56

13 13 55 43

14 14 59 56

Jumlah 1.058 1.048

Sumber : hasil kajian PS 2009

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 35: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

3.2.2 Jumlah warga Miskin Berdasarkan Kelompok Umur

Warga Miskin Desa Pagerwangi dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat usia dari 0 tahun sampai 65 tahun ke atas, secara terinci dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel. 3.2 Jumlah Miskin Penduduk Menurut Kelompok Umur

Usia L P Jumlah

0 – 05 103 121 225

06 – 13 245 286 531

14 – 20 165 124 289

21 – 30 214 134 348

31 – 80 267 253 520

Sumber : data PS 2009

3.2.3 Jumlah Warga Miskin Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Warga miskin di desa Pagerwangi dapat dikelompokan berdasarkan kepada tingkat pendidikan yang telah ditempuh dari usia sekolah dasar sampai yang berpendidikan tinggi selengkapnya tertuang pada lampiran

Tabel. 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 36: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Taman Kanak-kanak 32

2 Sekolah Dasar 531

3 SLTP 76

4 SLTA 7

5 Perguruan Tinggi -

Sumber : data PS 2009

3.2.4 Jumlah Warga Miskin Berdasarkan Agama yang dianut

Tabel 3.4

Jumlah Warga Miskin Menurut Agama Yang Dianut

NO RW

Jumlah Warga Miskin

JumlahIslam Protestan Katolik Hindu Budha

(Jiwa)

1 RW01

149 147 139     149

2 RW 02 142 103 55     142

3 RW 03 100 82 93     100

4 RW 04 142 67 48     142

5 RW 05 100 34 33     100

6 RW 06 115 167 148     115

7 RW 07 117 108 126     117

8 RW 08 99 304 281     99

9 RW 09 79 222 158     79

10 RW 10 92 188 147     92

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 37: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

11 RW 11 98 144 143     98

12 RW 12 171 252 266     171

13 RW 13 64 200 196     64

14 RW 14 638 79 69     638

      2.106         2.106

3.2.5 Jumlah Warga Miskin Berdasarkan Jenis Pencaharian

Permasalahan kemiskinan yang ada di masyarakat desa Pagerwangi ternyata sudah menjadi permasalahan bersama, tidak terkecuali mereka yang berpendidikan tinggi dan berbagai jenis mata pencaharian yang ditekuninya. Hal ini dapat ditampilkan dalam lampiran

Tabel. 3.5 Jumlah Penduduk Miskin Menurut Mata Pencaharian

PEKERJAAN JUMLAH

Buruh Tani 654

Buruh Harian Lepas 213

Buruh 223

Petani 248

Pedagang 171

Penggangguran 404

JUMLAH 1913

3.3 Kondisi Kemiskinan Menurut Persoalan Kesehatan

Kondisi warga masyarakat desa Pagerwangi didasarkan pada hasil pelaksanaan FGD tentang kriteria kemiskinan yang ada dapat dikelompokan berdasar kepada berbagai persoalan kemiskinan yang dihadapinya.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 38: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

3.3.1 Persoalan Kelaparan dan Gizi Buruk

Masyarakat Desa Pagerwangi merupakan mayarakat desa yang berada dilingkungan perkotaan (Urban), sehingga kemiskian yang berimbas pada pola makan dan asupan gizi bagi anggota keluarganya tidak ditemukan hal yang tidak wajar, karena masyarakat masih dapat mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhannya dan juga jumlah kalori yang dibutuhkan masih cukup memadai. Kalaupun ada yang masih dalam pola makannya kurang memadai tetapi tidak signifikan.

3.3.2 Keterbatasan Akses Kaum Perempuan dan Ketertindasan

Kaum perempuan yang berdiri diatara anak-anak dan keluarga, dalam memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan di wilayahnya tidaklah dapat berpartisipasi secara optimal karena kesempatan yang ada tidak ditunjang dengan kondisi dan keadadan keluarga, karena sebagian kaum perempuan harus ikut berperan juga dalam memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga waktu yang dipergunakan untuk mencari tambahan penghasilan bagi pemenuhan kebutuhan. Akses untuk kegiatan sosial bagi kaum perempuan bukan dari tidak adanya akses di desa akan tetapi lebih condong kepada luang waktu yang tidak terpenuhi.

3.3.3 Kematian BalitaKematian Balita di Desa Pagerwangi disebabkan oleh

kurangnya kesadaran ibu hamil untuk menjaga kondisi kehamilannya dan persalinan yang di tangani oleh dukun beranak yang tidak professional.

Selain itu kondisi ekonomi yang kurang, mengakibatkan pemenuhan gizi bagi Balita tidak terpenuhi. Hal ini juga menjadi faktor penyebab kematian bagi balita.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 39: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

3.3.4 Rendahnya Gizi Ibu Hamil dan Kematian Ibu saat Melahirkan

Pada proses kehamilan, peranan ibu sangat penting untuk menjaga kualitas kehamilannya, dengan cara memenuhi konsumsii gizi berimbang bagi kebutuhan ibu dan juga janin yang dikandungnya.

Pada kondisi Desa Pagerwangi, masyarakat masih saja ada yang dalam menjalani proses kehamilannya tidak mendapatkan imunisasi. Sedangkan untuk pemeriksaan rutin masih ada yang tidak pernah memeriksakan kondisi kehamilannya dan masih ada yang berkonsultasi ke dukun beranak. Kondisi ekonomi yang serba pas-pasan ini mengakibatkan pada saat melahirkan masih ada juga yang menjalani proses persalinan oleh Dukun Beranak mencapai 52%. Ini berarti masih perlu ada penanganan baik berupa penyuluhan kepada ibu hamil maupun pelatihan kebidanan kepada dukun beranak secara berkala.

3.3.5 Penyakit Menular dan Wabah

Setiap pergantian musim, dari musim kemarau ke musim penghujan maka wabah penyakit seringkali datang dan ini menjadi persoalan yang dalam penanggulangannya seringkali terlambat karena dalam penanggulanganya justru wabah itu tidak dapat dicegah karena kesadaran masyarakat untuk mencegahnya datang terlambat. Penyakit yang banyak diderita antara lain penyakit pernapasan, TB, serta, Campak, Demam berdarah.

3.4 Kondisi Kemiskinan Menurut Lingkungan

Ketersediaan sarana da prasana yang memadai untuk menciptakan hidup sehat kurang didukung dengan kondisi hunian yang memadai dan lingkungan yang cenderung kumuh, terutama untuk fasilitas umum seperti adanya sarana MCK di tiap

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 40: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

RW yang peruntukannya bagi masyarakat miskin justru masih kurang dan ini menyebabkankan kondisi fasilitas umum seperti MCK, dalam pemeliharannya saling bergantung.

(a) (b)

Gambar 2. (a) Kondisi Kamar mandi umum

(b) Kondisi WC umum

Selain MCK, kondisi fasilitas umum lainnya juga masih belum layak seperti halnya drainase / gorong-gorong yang mampet oleh sampah, karena tidak adanya sarana TPS ditiap RW sebagai fungsi penampungan sampah sementara.

Gambar 3. Kondisi Drainase.

3.4.1 Kondisi Hunian yang Tidak Layak dan Wilayah KumuhKondisi hunian yang tidak layak di Desa Pagerwangi sangat

memprihatinkan,diantaranya dinding rumah ada yang terbuat dari bilik dan juga bolong – bolong .Hunian tidak memiliki MCK sendiri, sehingga harus menggunakan fasilitas MCK umum. Selain itu luas hunian juga sangat sempit.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 41: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Banyaknya Rumah yang tidak layak huni mengakibatkan terbentuknya sebuah wilayah kumuh, dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik dan kondisi lingkungan yang tidak nyaman serta rentan terhadap penyakit.

Gambar 4. Kondisi Rumah tidak layak

3.5 Kondisi Sarana dan Prasarana Dasar Lingkungan untuk Fasilitas Umum

Sarana dan prasarana dasar lingkungan di Desa Pagerwangi masih kurang, diantaranya tidak tersedianya beberapa sarana kesehatan dan kurangnya prasarana MCK dan persampahan.

Kondisi sarana dan prasarana di beberapa wilayah kurang terawat. diantaranya kondisi sarana yang kurang bersih dan terdapat beberapa kerusakan.

Kondisi sarana dan prasarana lain seperti jalan, juga masih tanah sehingga pada musim penghujan jalan tersebut berlumpur sehingga tidak layak digunakan.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 42: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Gambar 5. Kondisi Jalan yang terbuat dari tanah.

BAB IV

PERMASALAHAN DAN POTENSI

4.1 Permasalahan

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 43: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Permasalahan adalah sebuah kondisi kontradiktif antara harapan dan kenyataan, dengan adanya permasalahan diharapkan adanya perubahan dan perubahan itu dimulai dari kepedulian. Kepedulian menjadi mahal ketika rasa sosial diantara warga masyarakat sudah luntur.

Penyandang masalah kesejahteraan sosial adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar.

4.1.1 Akar permasalahan Bidang Kesehatan

Pada kajian PS yang telah dilaksanakan dapat diidentifikasi akar permasalahan di bidang kesehatan antara lain :

1. Tidak ada atau belum tersedianya sarana kesehatan seperti :a. Rumah Sakitb. Puskesmas / Poliklinik

2. Masih sangat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perawatan kebersihan lingkungan

3. Sanitasi yang sangat kurang memadai.

4.1.2 Akar permasalahan Bidang Pendidikan

Masyarakat Desa Pagerwangisangat menyadari pentingnya pendidikan sesuai apa yang dianjurkan pemerintah dengan program WAJAR 9 tahun, dengan tujuan agar masyarakat dapat mengenyam pendidikan dengan baik, hal ini terlihat dari jumlah penduduk Desa Pagerwangi tahun 2008 dari jumlah 8.271 orang, hanya yang dapat mengikuti pendidikan di jenjang pendidikan dasar saja hanya 2.476 orang, dan bahkan ada pula masyarakat yang dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik jenjang pendidikan lanjutan atas maupun Perguruan Tinggi / Akademik sebanyak 26 orang.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 44: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Yang menjadi akar permasalahan di bidang pendidikan yaitu langkanya fasilitas sarana pendidikan keterampilan kerja/keahlian, kalaupun itu ada akan memakan biaya yang sangat besar.

4.1.3 Akar permasalahan Bidang Ekonomi

Desa Pagerwangi merupakan Desa yang merupakan sebagian besar wilayah pemanfaatannya digunakan dibidang areal pertanian. Adapun potensi yang menjanjikan bagi perkembangan daerah adalah dekatnya akses kepada ibu kota Kecamatan dan sarana pasar umum yang dapat membuka peluang kerja sangat cukup besar, hal ini jika ditunjang dengan potensi sumber daya manusia terutama dari segi keahlian/keterampilan dan pendidikan, maka dapat memunculkan usaha baru dan pengusaha baru yang sangat potensial.

Potensi ekonomi dan pendidikan ini sangat saling berkaitan dalam penyerapan tenaga kerja yang senantiasa pihak-pihak terkait sangat mengutamakan pada keahlian dengan jenjang pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan.

Akar permasalahan bidang ekonomi antara lain :

1. Tidak mempunyai keahlian/keterampilan kerja secara khusus2. Lapangan kerja kurang potensial3. Sangat sulitnya untuk mengembangkan suatu usaha, karena

kurangnya modal4. Persaingan usaha dan biaya hidup makin tinggi serta

pendapatan penghasilan pun yang sangat rendah.

4.1.4 Akar Permasalahan Bidang Lingkungan

Jarak wilayah Desa Pagerwangidengan ibu kopta Kabupaten tidak terlalu jauh lebih kurang 28 KM dan ke kantor Kecamatan sejauh lebih kurang 2 KM, sehingga akses ke ibu kota sangat potensial, apalagi dengan ketersediaan alat transportasi atau kendaraan umum yang cukup mendukung serta jalan-jalan gang cukup luas.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 45: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Jaringan jalan utama 45% cukup terpelihara dengan baik, adapun sarana untuk jalan-jalan gang hampir kondisinya dirabat beton 55%, sedangkan untuk MCK itu sendiri sebetulnya sudah ada hanya saja sekarang masih kurang.

Jaringan penerangan/Listrik hampir 100% penduduk sudah menggunakan fasilitas jaringan listrik untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Akar permasalahan dari bidang lingkungan, diantaranya :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup;

2. Kesadaran akan kebersihan dan hidup sehat masih sangat kurang;

3. Ketidak mampuan untuk menyediakan fasilitas penunjang yang tidak layak.

4.1.5 Gambaran umum Permasalahan Lingkungan dan Kesehatan di Desa Pagerwangi

Permasalahan kemiskinan akan mempengaruhi terhadap seluruh aspek

kehidupan, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan dan lingkungan. Kondisi ini

disebabkan oleh terbatasnya pemenuhan kebutuhan secara mendasar dalam

masyarakat yang mayoritas miskin.

Lokasi RW 11 Lokasi RW 11

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 46: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Lokasi RW 12 Lokasi RW 12

Lokasi RW 12 Lokasi RW 12

Lokasi RW 13

Gambar 6. rumah tidak layak huni

Dari gambar tersebut dapat kita lihat kondisi rumah tidak layak huni,

permasalahan tersebut muncul akibat dari keterbatasan warga miskin dalam

pemenuhan kebutuhan perumahan. Kondisi rumah tersebut sangat rentan terhadap

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 47: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

kondisi kesehatan penghuninya, sehingga permasalahan tempat tinggal sangat berkaitan

dengan permasalahan kesehatan.

Lokasi RW 10 Lokasi RW 11

Lokasi RW 09 Lokasi RW 05

Lokasi RW 12 Lokasi RW 11

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 48: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Lokasi RW 13 Lokasi RW 13

Gambar 7. MCK UMUM

Kondisi keterbatasan MCK UMUM, menjadi salah satu sumber buruknya sanitasi di sebuah lingkungan, sehingga berpengaruh juga terhadap tingkat kesehatan masyarakat di sekitar tempat tersebut.

Lokasi RW 03 Lokasi RW 05

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 49: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Lokasi RW 09 Lokasi RW 12

Lokasi RW 10 Lokasi RW 12

Lokasi RW 11 Lokasi RW 13

Gambar 8. jalan tidak layak

Kondisi jalan gang yang masih tanah dapat mengganggu akses lalulintas orang maupun barang, apabila terjadi hujan. Sebagai fasilitas yang sangat penting, jalan harus menjadi prioritas dalam penataan lingkungan.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 50: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Lokasi RW 1 Lokasi RW 1

Lokasi RW 2 Lokasi RW 2

Lokasi RW 04 Lokasi RW 04

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 51: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Lokasi RW 1 Lokasi RW 03

Gambar.9 kondisi drainase

Gambar tersebut menggambarkan kondisi kerusakan solokan, sehingga apabila terjadi hujan air akan meluap ke bahu jalan. Kondisi ini memerlukan penanganan sesegera mungkin.

Lokasi RW 1 Lokasi RW 1

Lokasi RW 4 Lokasi RW 4

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 52: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Lokasi RW 1 Lokasi RW 2Gambar 10. Sampah

Permasalahan sampah menjadi permasalahan yang kompleks, kepedulian dan kesadaran warga menjadi faktor penentu dalam mengatasi permasalahan sampah. Hampir di seluruh wilayah Desa Pagerwangi masalah sampah menjadi permasalahan yang umum, hai ini dikarenakan tidak adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

4.2 Potensi

Potensi dan sumber kesejahteraan sosial adalah semua hal yang berharga yang dapat digunakan untuk menjaga, menciptakan,

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 53: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

mendukung, atau memperkuat usaha kesejahteraan sosial. Potensi ini dapat berasal atau bersifat manusiawi, sosial dan alam.

Support/Kebijaksanaan, Komitmen Pemerintah Daerah dan Masyarakat.Potensi Lembaga Swadaya Masyarakat keberadaan di

lingkungan Desa Pagerwangi seperti lembaga-lembaga pendidikan terutama TKA/TPA hampir ada di setiap RW.

Kelembagaan (Kuantitas, Kualitas, Kualifikasi untuk akses)Potensi kelembagaan yang ada di Desa Pagerwangidilihat dari

kuantitas jumlahnya sedikit, yaitu PKK, Karang Taruna dan MUI. Adapun dari segi kualitas, potensi kelembagaan kurang berkualitas karena kurangnya kesadaran atas pengabdian yang diakibatkan oleh SDM di lembaga tersebut sangat terbatas .kualifikasi untuk akses

SDM (Kuantitas, Kualitas, Kualifikasi untuk akses)Potensi kuantitas SDM Desa Pagerwangicukup tinggi,

namun dari segi kualitas justru sebaliknya.

SDA (Kuantitas, Kualitas, Kualifikasi untuk askes)Sumber daya alam sangat mempengarhi perkembangan dan

pertumbuhan ekonomi, karena sumber daya alam adalah sebagai sumber daya ekonomi memberikan sumbangan pada pendapatan nasional. Sumber daya alam antara lain:

1. Tanah dan kekayaan alam yang sangat luas 2. Kesuburan tanah3. Keadaan iklim cuaca4. Hasil hutan, hasil laut dan barang tambang Bersumber dari sumber alam mempunyai kemungkinan yang

lebih besar untuk perkembangan dan pertumbuhan dibandingkan

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 54: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

dengan yang miskin sumber daya alam. Menyimak dari hal tersebut sumber daya alam sangat terbatas, sedangkan kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sehingga terjadi kekurangan atau tidak keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan sumber kebutuhannya.

Kelangkaan sebagai alat pemuas kebutuhan disebabkan oleh :

1. Sumber alam yang jumlah sangat terbatas2. Kemampuan manusia untuk mengbah sumber alam juga

terbatas3. Tindakan yang kurang dengan perhitungan 4. Akan peningkatan kebutuhan manusia lebih cepat

dibandingkan dengan kemampuannya untuk menemukan sumber-sumber yang baru atau untuk meningkatkan produksi.

Ekonomi (Kuantitas, Kualitas, Kualifikasi untuk akses)Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sangat sekali ditentukan oleh

kenaikan pendapatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sebagai berikut ;

a. Kualitas Penduduk

Jumlah penduduk sebagai sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam melaksanakan aktivitas terutama sekali melaksanakan pembangunan. Untuk menyongsong pembangunan jangka panjang maka harus berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia agar masyarakat dapat terdidik yang terampil, memiliki keahlian terhadap pembangunan agar menjadi manusia yang berkualitas

b. Sosial dan Sikap Masyarakat

Penduduk yang terdidik akan bersikap mendukung terlaksananya pembangunan karena bersikap lebih terbuka untuk menerima perubahan-perubahan sehingga lebih bersikap positif

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 55: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

c. Sumber daya modal dan teknologi

Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi, karena akan memperlancar proses pembangunan juga meningkatkan produktivitas.

d. Sumber daya alam

Sumber daya alam yang ada di desa Pagerwangidi antaranya padi, palawija sesuai dengan keadaan musim.

Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi, karena akan memperlancar proses pembangunan juga meningkatkan produktivitas.

Dalam Gambar dibawah ini disajikan, mengenai potensi-potensi yang ada di

Desa Pagerwangi.

Potensi Peternakan Potensi Peternakan

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 56: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Potensi Tanaman Hias Potensi Tanaman Hias

Potensi Home Industri Potensi Home Industri

Potensi Pertanian Potensi Pertanian

Gambar 11. Potensi Ekonomi Desa Pagerwangi

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 57: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 58: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Tabel 4.1 Potensi Wilayah Desa Pagerwangi

No

Nama Lembaga /

Potensi Sumber

Kategori

Lokasi

Rt/RwBidang Garapan Jml Tng

Kerja

1 Uyun Ekonomi

03/01 Pengepakan Sayuran

3 orang

2 Asep Jabrik Ekonomi

03/01 Tanaman Hias 1 orang

3 Tahya Jasa 01/01 Rental Mobil 1 orang

4 Dadan Jasa 03/01 Bengkel Motor 1 orang

5 Wawan Bengkel

Jasa 03/01 Bengkel Motor 2 orang

6 Rudi Ekonomi

03/01 Peternakan sapi Perah

2 orang

7 Atik Ekonomi

01/01 Peternakan sapi Perah

1 orang

8 Wawan Ekonomi

01/01 Peternakan sapi Perah

1 orang

9 Dodi Ekonomi

02/01 Peternakan sapi Perah

1 orang

10 Engkos Ekonomi

02/01 Peternakan sapi Perah

1 orang

11 Okah Ekonomi

02/01 Kebun Jeruk 3 orang

12 Asep Kelinci Ekonomi

02/02 Peternakan Kelinci 3 orang

13 Oding Jasa 01/02 Tukang Las 1 orang

14 Atang Ekonomi

01/02 Tanaman Hias 6 orang

15 Atim Ekonomi

01/02 Tanaman Hias 5 orang

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 59: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

16 Ateng Ekonomi

04/02 Tanaman Hias 5 orang

17 Dudung Ekonomi

04/02 Tanaman Hias 2 orang

18 Abah Ekonomi

05/02 Tanaman Hias 1 orang

19 Ujat Ekonomi

06/02 Tanaman Hias 9 Orang

20 Putri Segar Ekonomi

09/02 Pengepakan Sayuran

12 orang

21 Pabrik Gitar Ekonomi

01/03 Industri Gitar 12 Orang

22 Muhtar Ekonomi

01/03 Salon 2 Orang

23 Imas Ekonomi

01/03 Pembuatan Opak 3 Orang

24 Rezeky Ekonomi

01/04 Accesories 3 Orang

25 Rizky Ekonomi

04/01 Pengumpul Kulit 2 Orang

26 Hj. Eneng Ekonomi

02/06 Alat Pesta 6 Orang

27 Ina Uhi Ekonomi

03/01 Alat Pesta 3 Orang

28 Cucu Ekonomi

03/06 Keripik Singkong 6 Orang

29 Kang Asep Ekonomi

04/07 Industri Tas 3 Orang

30 Imas Ekonomi

04/08 Konveksi 4 Orang

31 Adem Ekonomi

07/07 Tukang Las 1 orang

32 Otang Ekono 01/09 Pembuatan 5 orang

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 60: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

mi Kecimpring

33 Ganjar Ekonomi

01/10 Pembuatan Opak 2 orang

34 Nunung Ekonomi

03/10 Pembuatan Opak 2 orang

35 Jaja Ekonomi

03/03 Keripik Singkong 3 orang

36 Rudi Hartono Ekonomi

03/03 Pengrajin Gipsun 2 orang

37 Asmitra Ekonomi

03/04 Meubeul 2 orang

38 Ode Ekonomi

03/04 Perkebunan Jeruk 3 orang

39 Ohen Ekonomi

03/05 Perkebunan Strobery

5 orang

40 Imas Ekonomi

09/01 Tanaman hias 2 orang

41 Ending Ekonomi

13/02 catering 5 orang

42 Imas Ekonomi

11/03 Budidaya lele 2 orang

43 Ustad Tamam Ekonomi

14/02 Budidaya ikan nila 3 orang

Sumber : data PS 2009

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 61: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

BAB V

PERENCANAAN JANGKA MENENGAH

PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Untuk Menanggulangi permasalahan kemiskinan, maka disusunlah Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan, PJM Desa Pagerwangi disusun untuk rentang waktu 3 tahun (2009-2011) adapun acuan dari penyusunan rencana tersebut yaitu berdasarkan hasil kajian Pemetaan Swadaya tahun 2009. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel PJM Pronangkis.

5.1 Matriks Tabulasi Data Persoalan Kemiskinan (suplemen 1)

Memuat data-data persoalan kemiskinan yang ada di Desa Pagerwangi dilihat dari berbagai aspek.

5.2 Matriks Persoalan Kemiskinan & Daftar Prioritas (suplemen 2) Memuat daftar persoalan kemiskinan dan memasukkannya dalam suatu skala prioritas dan simpul masalah

5.3 Matrik Susunan Rencana Pronangkis (Suplemen 3) Memuat susunan rencana penanggulangan kemiskinan sesuai dengan skala prioritas

5.4 Rencana 3 Tahunan (suplemen 4) Memuat perencanaan jangka menengah 3 tahunan beserta anggaran biaya.

5.5 Rencana Satu Tahun (suplemen 5) Memuat perencanaan penanggulangan kemiskinan yang sudah terbagi dalam satu tahun yaitu tahun pertama (2009) beserta rencana anggaran biaya dan alokasi dana.

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 62: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Rencana tahunan dibuat sebagai penjabaran kegiatan yang direncakan dalam PJM Pronangkis untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel rencana tahunan.

BAB VI

MEKANISME MONITORING DAN EVALUASI

Hal-hal yang akan dilakukan monitoring dan evaluasi sangat tergantung tujuan Monitoring dan Evaluasi itu sendiri.

1. Perencanaan, apakah perencanaan program telah dilakukan bersama-sama (mengundang banyak pihak yang akan dilibatkan dalam program)?

2. Kegiatan, apakah kegiatan yang direncanakan telah terlaksana dengan baik (tepat waktu, sesuai anggaran, partisipasi semua pihak, dll)

3. Penggunaan sumber daya, apakah penggunaan sumber daya sudah cukup baik? (tidak boros, tidak berlebihan)?

4. Pelaku kegiatan, apakah masing-masing penanggung jawab kegiatan sudah berperan sesuai kesepakatan? Apakah kita telah melibatkan pihak-pihak terkait (masyarakat lain, LSM, pemerintah, donor, dll) sesuai kesepakatan?

5. Hasil, apakah hasil yang diharapkan telah tercapai atau belum?6. Tujuan dan manfaat, apakah tujuan program sudah tercapai?

Apakah masyarakat bisa merasakan manfaat dari program?7. Nilai-nilai, apakah nilai-nilai yang telah disepakati masih ditaati

oleh semua pihak?

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 63: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Indikator yang digunakan

Indikator digunakan untuk memudahkan dalam menilai keberhasilan, kegagalan atau kondisi suatu program. Indikator yang biasa dipakai untuk mengevaluasi sebuah program:

1. Ketersediaan sarana untuk mencapai tujuan yang diinginkan2. Apakah hasil proyek sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai3. Apakah sarana atau kegiatan yang dibuat benar-benar dapat

dicapai atau dimanfaatkan oleh orang-orang yang benar-benar membutuhkannya

4. Apakah sarana yang disediakan benar-benar digunakan untuk tujuan semula

5. Berapa persen jumlah atau luas sasaran sebenarnya yang dapat dijangkau oleh program

6. Bagaimana mutu pekerjaan dan sarana yang dihasilkan program (kualitas hidup, kualitas tanaman yang ditanam)

7. Berapa banyak sumber daya (tenaga, barang, dana) yang sudah digunakan (diinvestasikan) untuk mencapai tujuan

8. Apakah sumber daya dan kegiatan yang dilakukan benar-benar dimanfaatkan secara maksimal

9. Apakah kegiatan yang dilakukan benar-benar memberikan masukan terhadap perubahan yang diinginkan

Monitoring dan Evaluasi dibuat dengan tujuan sebagai media untuk belajar dari pengalaman, maka pada prinsipnya semakin banyak pihak yang melakukan Monitoring dan Evaluasi, semakin baik. Namun demikian pihak yang paling merasakan dampak program lah yang harus menjadi pengendali proses Monitoring dan Evaluasi, dan mereka berhak menentukan siapa saja yang perlu dilibatkan.

Pada prinsipnya Monitoring dan Evaluasi dilakukan kapan saja, dan menjadi bagian tidak terpisahkan seiring dengan berjalannya kegiatan atau program. Namun demikian, seringkali kegiatan Monitoring dan Evaluasi menjadi terlupakan karena tidak ditetapkan waktunya. Guna menetapkan waktu yang paling cocok,

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 64: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

dipertimbangkan saat strategis sesuai program kerja. Pilihannya adalah:

1. Awal, pertengahan dan akhir program2. Terus menerus, perbulan, perkuartal, pertahunan3. Beberapa bulan setelah program atau proyek selesai4. Mengikuti alur kegiatan yang disepakati bersama

Penentuan tempat Monitoring dan Evaluasi, tergantung apa yang diMonitoring dan Evaluasi dan cara yang dipilih. Secara umum:

1. Untuk pengamatan secara langsung, Monitoring dan Evaluasi perlu dilakukan di tempat pelaksanaan kegiatan

2. Untuk diskusi dan pelaporan sebaiknya dilakukan di tempat yang nyaman dan gampang dijangkau oleh semua pihak yang perlu terlibat.

Dengan melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap apa yang kita kerjakan maka secara sadar dapat kita kontrol kesesuaian penggunaan sumber daya, pilihan cara dan saling menjaga kinerja di antara pihak-pihak yang terlibat. Karenanya Monitoring dan Evaluasi menjadi penting supaya tujuan kegiatan atau program dapat dicapai dan dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak lain yang berkepentingan atas apa yang telah dilakukan.

Rencana Monitoring dan Evaluasi :

1. Rencana kerja : Perubahan yang ingin dicapai Apa yang perlu dihasilkan untuk mencapai tujuan Apa yang perlu dilakukan Siapa penanggung jawabnya Siapa saja yang terlibat Kapan dan dimana akan dilaksanakan Apa saja yang diperlukan

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 65: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

2. Kesepakatan Tujuan Monitoring dan Evaluasi: a. Belajar dari pengalaman

Secara terus menerus mencari “pelajaran baru” dari apa yang telah dikerjakan selama ini.

Meningkatkan kinerja ke arah yang efektif: tujuan yang ditentukan.

Meningkatkan kinerja ke arah yang efisien: tepat waktu, tidak boros

Melihat dengan jernih sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan pekerjaan yang sedang dilakukan.

Saling tukar menukar pengalaman antar orang, kelompok, kampung maupun lembaga yang sedang atau selesai mengerjakan sesuatu

b. Menjadi Tanggung Gugat Memberikan jawaban secara terbuka dan jujur terhadap

apa saja yang ingin diketahui oleh masyarakat menyangkut suatu program dimana masyarakat berkepentingan terhadap program itu.

Siap “digugat” oleh masyarakat jika pekerjaan dianggap tidak sesuai dengan aturan dan nilai-nilai yang telah disepakati sebelumnya.

BAB VII

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 66: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

PENUTUP

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh semua pihak, Dari berbagai proses yang sudah dilalui oleh masyarakat maka program penanggulangan kemiskinan ini diharapkan dapat menekan angka kemiskinan yang terjadi di negara Indonesia pada umumnya, lebih khusus lagi di desa Sukamanah karena dengan program ini masyarakat di arahkan untuk lebih aktif lagi berpartisispasi, partisipasi dalam arti sebenarnya bukan partisipasi semu, dan terus memelihara serta memantau perkembangan pembangunan di desanya, sehingga pembangunan yang berkelanjutan dan terencana akan membawa dampak yang sangat signifikan dalam pengentasan kemiskinan, namun demikian program ini tidak akan berhasil ketika semua para pelaku dan dalam pembangunan itu tidak menempatkan dasar-dasar nilai yang terkandung dalam filosofi kehidupan manusia dimana manusia adalah mahluk yang sosial yang perlu bermasyarakat, manusia tidak akan bisa hidup tampa yang lainnya, hubungan sosial inilah yang akan menimbulkan dan melahirkan prinsif-prinsif kemasyarakat yang akan menjadi sebuah energi untuk membangun dan mejadikan desanya lebih maju dan dapat menggunakan dan memanfaatkan semua potensi dan aset yang untuk kesejahteraan semua masyarakat, dan tetap dalam batas-batas yang sudah ditetapkan tampa merugikan atau merusak kelestarian alam, dari sinilah diharapkan muncul orang-orang yang mau berprilaku layaknya dia sebagai manusia, namun demikian proses yang sekarang terjadi sangat jarang melibatkan masyarakat pada umumnya hanya dalam beberapa kesempatan atau dalam beberapa proses saja masyarakat dilibatkan, sehingga terjadi proses pembelajaran yang terputus oleh karena itu Proses perencanaan dan pengambilan keputusan dalam program pembangunan seringkali dilakukan dari atas ke bawah (top down). Masyarakat seringkali diikutkan tanpa diberikan pilihan dan kesempatan untuk memberikan masukan dan menentukan hidupnya sendiri. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk menganalisa kondisi dan merumuskan

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 67: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

persoalan serta kebutuhan – kebutuhannya. Dalam hal ini masyarakat ditempatkan pada posisi sebagai objek pembangunan. Dalam perencanaan patisipatif masyarakat di dorong untuk dapat merumuskan program berdasarkan cita – cita (visi) sendiri, sehingga dalam hal ini posisi masyarakat sebagai subjek pembangunan yang dapat mengatur dan menentukan hidupnya sendiri berdasarkan persoalan, potensi dan kebutuhan riil.

Pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan dikembangkan pendekatan yang lebih memungkinkan masyarakat dapat merumuskan rencana program untuk mencapai cita – cita (visi) sendiri melalui penyusunan PJM Pronangkis desa sehingga masyarakat mampu untuk merumuskan rencana program penanggulangan kemiskinan berdasarkan permasalahan, potensi, hambatan serta kebutuhan riil.

Proses merumuskan rencana program penanggulangan kemiskinan berdasarkan permasalahan, potensi, hambatan serta kebutuhan riil ini diharapkan menjadi daur pembangunan di masyarakat sehingga masyarakat menjadi berdaya.maka sekarang yang menjadi pertanyaan dan renungankita semua adalah apakah kita nyaman dalam kemunduran dan ketidak berhasilan ? apakah kita akan mewariskan bencana dan kesulitan kepada anak cucu penerus kita dimasa yang akan datang?apakah kita tidak akan merasa tenang ketika melihat kenyataan semakin besar tantangan yang akan dihadapi oleh anak cucu kita? Berawal dari sinilah maka kami Tim PP dan masyarakat serta BKM bersama – sama akan mencoba membangun kembali dan membudayakan serta mempertahankan modal sosial yang sudah ada dan tertanam sejak dahulu kala, agar nantinya dapat diwariskan dan ditreruskan oleh gerasi penerus bangsa.

Semoga dalam penyususnan PJM Pronangkis ini akan membawa kepada perubahan pola pikir dan akan menjadi sebuah strategi dalam penanggulangan kemiskinan terutama sekali muatan pembelajaran yang ada didalammnya, sehingga cita-cita mulia bangsa Indonesia yang tertuang dalam Undang-undang Dasarnya dapat terwujud yaitu ” membangun manusia yang seutuhnya ” ucapan terimakasih kepada

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 68: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

seluruh masyarakat desa Pagerwangi yang sudah berpartisipasi aktif dengan kesadaran sendiri dan dalam pengertian partisipasi yang sebenarnya, penuh dengan rasa tanggung jawab membangun komitmen untuk memajukan dan memberikan yang terbaik yang kita miliki, yang pada akhirnya menjadi bermanfaat untuk kehidupan masyarakat kini dan yang akan datang, karena gambaran masa depan desa Sukamanah akan ditentukan oleh perencanaan saat ini, kalau perencanaan kedepan di rencanakan dengan matang dan akurat tentunya perubahan dan perbaikan akan berangsur dapat terwujud dan masyarakat akan menemukan kemandirian dalam menangani masalah yang terjadi didesa desa dengan catatan semua ikut terlibat sesuai dengan peranannya masing-masing.

LEMBAR PENGESAHAN

PJM PRONANGKIS

LKM RUKUN WANGI 2011DESA PAGERWANGI KECAMATAN LEMBANG

KABUPATEN BANDUNG BARAT

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014

Page 69: RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011

Pagerwangi, 29 Desember 2011

Koordinator LKM RUKUN WANGI

( Apikin, SE )

Tim Tinjauan Partisipatif

( H. Hasan Maliki )

Mengetahui

Kepala Desa Pagerwangi

( H. Ruspandi )

PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014