Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

28
~ 1 ~ BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RANCANGAN PERUBAHAN PERDA NOMOR 08 TAHUN 2009 DAN PERDA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG JASA UMUM BAB XXII RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR: TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN IZIN OPERASIONAL MENARA, PEGAWASAN, MENARA BERSAMA DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN TANAH BUMBU BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang : a. bahwa teknologi informasi dan komunikasi, khususnya dibidang komunikasi dan informatika, telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat, maka dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan fasilitas telekomunikasi mendorong peningkatan pembangunan izin operasional menara, pengawasan menara bersama dan retribusi pengendalian menara telekomunikasi Kabupaten Tanah bumbu; b. bahwa menara telekomunikasi sebagai salah satu infrastruktur utama dalam penyelenggaraan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap bidang komunikasi, memerlukan ketersediaan lahan bangunan, berdasarkan cell planing dan ruang udara; c. bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi penggunaan menara telekomunikasi harus memperhatikan faktor keamanan dan lingkungan, kesehatan masyarakat dan estetika lingkungan, maka perlu peraturan mengenai pembangunan menara, operasioanl menara, dan pengendalian menara telekomunikasi Kabupaten Tanah Bumbu;

Transcript of Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

Page 1: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 1 ~

BUPATI TANAH BUMBU

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RANCANGAN PERUBAHAN PERDA NOMOR 08 TAHUN 2009 DAN PERDA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG JASA UMUM BAB XXII

RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASIPERATURAN BUPATI TANAH BUMBU

NOMOR: TAHUN 2016

TENTANG

PEMBANGUNAN IZIN OPERASIONAL MENARA, PEGAWASAN, MENARA BERSAMA DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA

TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN TANAH BUMBU

BUPATI  TANAH BUMBU,

Menimbang      :   a. bahwa teknologi informasi dan komunikasi, khususnya dibidang komunikasi dan informatika, telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat, maka dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan fasilitas telekomunikasi mendorong peningkatan pembangunan izin operasional menara, pengawasan menara bersama dan retribusi pengendalian menara telekomunikasi Kabupaten Tanah bumbu;

b. bahwa menara telekomunikasi sebagai salah satu infrastruktur utama dalam penyelenggaraan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap bidang komunikasi, memerlukan ketersediaan lahan bangunan, berdasarkan cell planing dan ruang udara;

c. bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi penggunaan menara telekomunikasi harus memperhatikan faktor keamanan dan lingkungan, kesehatan masyarakat dan estetika lingkungan, maka perlu peraturan mengenai pembangunan menara, operasioanl menara, dan pengendalian menara telekomunikasi Kabupaten Tanah Bumbu;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a huruf b huruf c dan huiruf d, maka perlu menetapkan peraturan Daerah tentang Pembangunan menara, Operasional menara, pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi Kabupaten Tanah Bumbu;

Mengingat       :  

Page 2: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 2 ~

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945;

2. Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tanah Bumbu;

3. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan yang tidak sehat ( lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor:3817 );

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang telekomunikasi( lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 nomor 154 ) ;

5. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

8. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

9. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

10. `Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107 );

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan

Page 3: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 3 ~

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 );

15. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 02 Tahun 2004 tentang Menara Telekomunikasi;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

17. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi Dan Informatika dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 2009,Nomor 07/PRT/M/2009,Nomor 19/PER/M.Kominfo/03/2009, Nomor 03/P/2009 Tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintahan Daerah;

20. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembangunan da Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi;

21. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01 /PER/M /KOMINFO /01/2010 Tentang Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi;

22. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 17/PER/M/KOMINFO/10/2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi Dan Informatika;

23. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 27/PER/M/KOMINFO/12/2010 Tentang Pengalihan Urusan Proses ,Penerbitan Izin ,dan Sertifikasi Dibidang Komunikasi dan Informatika;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2005 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2005 Nomor 29. Seri E);

Page 4: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 4 ~

26. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 30 Tahun 2005 tentang Izin Mendirikan Bangunan (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2005 Nomor 30 Seri E);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Lembaran Daerah Kabupaten tanah Bumbu Tahun 2008 Nomor 61. Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 20);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum di Kabupaten Tanah Bumbu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Retribusi Jasa Umum di Kabupaten Tanah Bumbu (Lembaran Daerah Kabupaten tanah Bumbu Tahun 2012 Nomor 1);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PEMBANGUNAN IZIN OPERASIONAL MENARA , PENGAWASAN, MENARA BERSAMA DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN TANAH BUMBU

BAB  IKETENTUAN  UMUM

Pasal  1 

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Tanah Bumbu;2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten

Tanah Bumbu;3. Bupati adalah Bupati Tanah Bumbu;4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanah Bumb;

5. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Tanah Bumbu;

6. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan/atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya;

Page 5: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 5 ~

7. Penyelenggara Telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memunkingkan terselenggaranya telekomunikasi;

8. Menara Telekomunikasi adalah bangunan-bangunan untuk kepentingan umum yang didirikan diatas tanah, atau bangunan yang merupakan satu kesatuan kontruksi dengan bangunan gedung yang dipergunakan untuk kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat berupa rangka bajayang diikat oleh berbagai simpul atau berupa bentuk tunggal tampah simpul, dimana fungsi, desain dan kontruksinya disesuaikan sebagai penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi;

9. Pengawasan adalah Proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya;

10. Operasional adalah konsep yang bersifat abstrak untuk memudahkan pengukuran suatu variabel;

11. Tarif Retribusi adalah Pugutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pembayaran izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan;

12. Pembangunan menara adalah bangunan yang berfungsi sebagai sarana penunjang untuk menempatkan peralatan Telekomunikasi yang desain atau bentuk konstruksinya disesuaikan dengan keperluan Penyelenggaraan Telekomunikasi.

13. Menara Eksisting adalah menara telekomunikasi yang telah berdiri dan beroperasi dikabupaten Tanah Bumbu hingga periode disususnnya cell plan;

14. Cell Plan adalah merupakan proses master plan penataan menara telekomunikasi seluler dan tata ruang wilayah suatu daerah guna mendapatkan jumlah menara yang oktimal di suatu wilayah;

15. Menara Bersama Baru adalah menara yang ditetapkan diatas tanah yang secara bersama – sama digunakan oleh minimal 3 (tiga) penyelenggara telekomunikasi;

16. Menara Kamuflase adalah bangunan menara untuk telekomunikasi yang dibangun dalam bentuk yang menyusaikan dengan lingkungan sekitarnya dan tidak menampakkan sebagai bangunan konvensional menara yang terbentuk dari simpul baja;

17. Penyelenggara Telekomunikasi adalah Perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik Negara, badan usaha swasta, instansi pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan Negara yang menyelenggarakan kegiatan telekomunikasi;

Page 6: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 6 ~

18. Penyedia menara adalah Perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara, atau badan usaha swasta yang memiliki dan mengelola menara telekomunikasi untuk digunakan bersama oleh penyelenggara telekomunikasi;

19. Pengelola menara adalah badan usaha yang mengelola dan/atau mengoperasikan menara yang memiliki oleh pihak lain;

20. Penyedia jasa kontruksi adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa kontruksi;

21. Jaringan utama adalah bagian dari jaringan infrastruktur telekomunikasi yang menghubungkan sebagai elemen jaringan telekomunikasi yang dapat berfungsi sebagai central trunk dan/atau jaringan transmisi utama;

22. Gambar Teknis adalah gambar kontruksi dari bangunan menara telekomunikasi meliputi pekerjaan pondasi sampai pekerjaan kontruksi bagian atas dalam bentuk gambar arsitektural dan gambar sipil /struktur kontruksi yang dapat menggambarkan teknis kontruksi maupun estetika arsitektualnya secara jelas dan tepat;

23. Aset Daerah adalah semua kekayaan yang berwujud ,baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak dan baik yang memiliki maupun yang dikusai oleh pemerintah Daerah yang dapat dimanfaatkan untuk membangun menara telekomunikasi;

24. Izin Mendirikan Bangunan Menara adalah izin yang mendirikan bangunan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten , kepada pemilik menara telekomunikasi untuk membangun baru atau mengubah menara telekomunikasi sesuai dengan pensyaratan adminitrasi dan pensyaratn teknis yang berlaku, dengan memperhitungkan variabel fungsi luas area, ketinggian menara dan beban menara ;

25. Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan kontruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan /atau didalam tanah dan/atau air ,yang yang berfungsi tidak sebagai tempat manusia melakukan kegiatan;

26. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) adalah Kawasan dengan Ketinggian Menara yang diatur sesuai dengan ketentuan KKOP;

27. Gangguan menara adalah segalah perbuatan dan/atau kondisi tidak menyenangkan atau mengganggu kesehatan, keselamatan, ketenteraman, dan/atau kesejateraan terhadap kepentingan umum secara terus menerus;

28. Izin Gangguan menara adalah Pemberian izin tempat usaha / kegiatan kepada orang peribadi atau badan dilokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya ,kerugian, dan gangguan, tidak termasuk

Page 7: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 7 ~

tempat usaha / kegiatan yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah;

29. Base Transceiver Station (BTS) adalah Perangkat radio seluler ( antena-nya) yang berfungsi untuk menghubungkan antara handphon dengan perangkat seluler. BTS memiliki kapasitas penenganan percakapan dan volume data ( traffic handling capacity) sebuah BTS dan berada BTS dapat ditempatkan dalam sebuah menara telekomunikasi;

30. BTS Mobile adalah sistem BTS yang bersipat bergerak dibangun secara temporer pada lokasi tertentu dan dioperasionalkan dalam jangka waktu yang ditentukan dan digunakan oleh penyelenggara telekomunikasi sebagai selusi sementara untuk penyediaan layanan cakupan seluler baru atau memenuhi kebutuhan kapasitas lintas sistem komunikasi seluler;

BAB  IIPEMBANGUNAN MENARA BARU DAN PENETAPAN

BTS

Pasal  2(1) Menara disediakan oleh penyedia menara;(2) Penyedia menara sebagaimana dimaksud ayat (1)

Merupakan:

a. Penyelenggara telekomunikasi; ataub. Bukan penyelenggara telekomunikasi;

Pasal  3Standar baku pembangunan menara adalah sebagai berikut:a. Ketersediaan lahan sesuai dengan kebutuhan teknis

pembangunan menara;b. Ketinggian menara disesuaikan dengan kebutuhan

teknis yang diatur sesuai dengan kawasan ketinggian operasional penerbangan (KKOP);

c. Struktur menara harus mampu menampung paling sedikit 3 (tiga) penyelenggara telekomunikasi dengan memperhatikan daya dukung menara bersama; dan

d. Pensyaratan struktur bangunan menara harus memenuhi standar nasional indonesia (SNI) ;

Pasal 4

(1)Penyedia menara wajib mengasuransikan menaranya dan menjamin seluruh resiko /kerugian yang ditimbulkan akibat dari adanya bangunan menara;

Page 8: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 8 ~

(2)Penyedia menara harus menyelesaikan pelaksanaan pembangunan menara yang dimohon secara keseluruhan pada waktu yang telah ditentukan ;

(3)Kewajiban pemenuhan waktu pembangunan menara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku apabilah terjadi kondisi diluar kuasa penyedia menara;

Pasal 5

Penyedia menara yang membangun menara telekomunikasi dapat memanfaatkan barang atau aset daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pasal 6

(1)Permohonan menara Menara telekomunikasi pada saat ditetapkan peraturan bupati ini telah berdiri dan telah memiliki IMB tetap digunakan dan wajib menjadi menara bersama;

(2)bersama baru dizona cell plan eksisting akan ditolak oleh pemerintah sampai seluruh menara eksisting dipergunakan untuk menara bersama;

Pasal 7

Pembangunan menara baru ditentukan atau diperbolehkan pada:

a. Zona Cell Plan menara baru;dan /ataub. Pada zona Cell Plan menara eksisting ketika

menara eksisting sudah dipergunakan secara bersama-sama oleh minimal 2 (dua) penyelenggara telekomunikasi dan/atau maksimal (3) penyelenggara telekomunikasi;

BAB IIIPENENPATAN LOKASI MENARA BERSAMA

Pasal 8(1) Penempatan lokasi menara dibagi dalam wilayah

dengan memperhatikan potensi ketersediaan lahan yang tersedia, perkembangan teknologi, permintaan jasa telekomunikasi baru dan kepadatan jasa telekomunikasi dengan mempertimbangkan kaidah penataan ruang gangguan, dan keamanan lingkungan serta kebutuhan telekomunikasi termasuk kebutuhan luasan area menara;

(2) Penetapan lokasi menara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) harus sesuai dengan cell planing;

Page 9: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 9 ~

(3) Cell Planing sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat diberikan maksimal 120 meter ketinggian menara dan secara detail ditetapkan dengan keputusan bupati;

Pasal 9(1) Untuk kepentingan pembangunan menara

telekomunikasi khusus yang memerlukan kriteria khusus seperti untuk keperluan metereologi dan geofisika, televisi, siaran radio, navigasi penerbangan, pencarian dan pertolongan kecelakaan, amatir radio komunikasi antar penduduk dan penyelenggara telekomunikasi khusus instansi pemerintah serta keperluan transmisi jaringan telekomunikasi utama (Baekbone) dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal (6) huruf b;

(2) Pembangunan jaringan utama dan struktur jaringan utama eksisting yang dimiliki oleh penyelenggara telekomunikasi seperti dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan kepada Bupati melalui Kepala Dinas;

(3) Pembangunan menara kamuflase dapat dilakukan untuk penyediaan BTS diluar cell plan dan kawasan cagar budaya;

(4) Setiap pemasangan BTS mobile oleh penyedia menara harus membuat surat pemberitahuan penempatan BTS mobile yang ditujukan Kepala Dinas tentang lokasi koordinat dan lama waktu operasional dari BTS mobile;

(5) Penempatan BTS mobile harus memperhatikan aspek lingkungannya dalam radius tinggi menara dari BTS mobile;

(6) Penyelenggara telekomunikasi dapat menempatkan:a. Antena diatas bangunan gedung dengan

ketinggian sampai dengan 6 meter/ maksimal 12 meter dari permukaan atap banguanan gedung, sepanjang tidak melampaui batas ketinggian maksimum selubung bangunan gedung yang diizinkan, dan kontruksi bangunan gedung mampu mendukung beban antena; dan/atau

b. Antena yang melekat pada bangunan lainnya seperti papan reklame, tiang lampu penerangan jalan dan walaupun bangunannya mampu atau mendukung beban antena;

(7) Penempatan antena sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf a memerlukan izin atau dapat diberikan izin yang ditetapkannya Peraturan Bupati ini;

Page 10: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 10 ~

(8) Penempatan antena sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf b tidak dapat diberikan izin dan/atau tidak diperbolehkan;

Pasal 10

Setiap menara wajib dilengkapi dengan identitas hukum dan penggunaan menara yang meliputi : Pemilik menara, penyedia jasa kontruksi, pengelola menara, tahun pembuatan menara, beban maksimun menara ,alamat menara, koordinat menara, nomor IMB menara, tanggal IMB menara, nomor izin gangguan HO menara, tanggal izin gangguan HO, tinggi menara, luas area menara, site menara, daya listrik menara terpasang, data BTS menara, dan operator yang terpasan di menara;

BAB IV

PENGGUNAAN BERSAMA MENARA TELEKOMUNIKASI

Pasal 11

Penyedia menara atau pengelola menara harus memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi kepada para penyelenggara telekomunikasi lain untuk menggunakan menara miliknya secara bersama - sama sesuai kemampuan teknis menara;

Pasal 12

(1) Penyedia menara atau pengelola menara wajib memperhatikan ketentuan perundang - undangan yang terkait dengan larang peraktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat;

(2) Penyedia menara atau pengelola menara wajib menginpormasikan ketersediaan kapasitas menaranya kepada calon pengguna menara secara teransparan;

(3) Penyedia menara atau pengelola menara wajib menggunakan sistem anterian dengan mendahulukan calon pengguna menara yang lebih dahulu menyampaikan permintaan penggunaan menara dengan tetap memperhatikan kelayakan dan kemampuan teknis;

Pasal 13

Pengajuan surat permohonan untuk penggunaan bersama menara oleh calon pengguna melampirkan sekurang - kurangnya;

Page 11: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 11 ~

a. Nama penyelenggara telekomunikasi dan nama penanggungjawab;

b. Izin penyelenggara telekomunikasi;c. Maksud dan tujuan penggunaan menara yang

diminta dan spesifikasi teknis perangkat yang digunakan; dan /atau

d. Kebutuhan akan ketinggian, arah, jumlah, atau beban menara tidak dapat melewati kapasitas beban menara;

Pasal 14

Penyedia menara dan atau pengelola menara wajib membuat laporan secara tertulis pengguna menaranya setiap (6) enam bulan sekali kepada bupati melalui kepala dinas;

BAB V

SYARAT PEMBANGUNAN IZIN OPERASIONAL MENARA TELEKOMUNIKASI

Pasal 15(1) Untuk pembangunan menara dan pembahasan BTS

baru wajib terlebih dahulu memiliki rekomendasi penetapan lokasi Cell Plan dari kepala Dinas sebagai pensyaratan untuk mengurus perizinan lainnya;

(2) Untuk memperoleh rekomendasi penetapan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan penataan ruang yang ditetapkan dalam dokumen Cell Plan menara telekomunikasi dan kajian teknis;

(3) Syarat adminitrasi permohonan rekomendasi adalah:a. Permohonan tertulis yang ditujukan kepada

Bupati melalui Kepala Dinas;b. Akta pendirian perusahaan dan dokumen lainnya;c. koordinat dan lokasi rencana pembangunan

menara;d. Rencana ketinggian menara;e. Pernyataan kesedian untuk penggunaan tower

bersama;f. Pernyataan kesanggupan untuk membayar

retribusi menara telekomunikasi 1 (satu) kali setahun sesuai dengan peraturan berlaku;

g. Keterangan rekomendasi dari kecamatan dan persetujuan kelurahan / desa , masyarakat setempat;

Page 12: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 12 ~

(4) Jenis perizinan yang harus dipenuhi dalam rangka pendirian menara telekomunikasi :a. Izin Operasional Bangunan Menara Telekomunikasib. Izin Gangguan (HO), Izin Genset menggunakan

sebagai daya yang permanen dan Penangkal Petir;c. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi;

(5) Izin operasioanl menara telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (4) huruf a,huruf bdan huruf c, diterbitkan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Tanah Bumbu;

Pasal 16

(1) Permohonan Izin operasional Bangunan menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (4) melampirkan persyaratan sebagai berikut;a. Persyaratan administratif; danb. Persyaratan teknis;

(2) Pensyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari;a. Status kepemilikan tanah dan bangunan;b. Surat keterangan di desa rencana kota;c. Rekomendasi dari instansi pemerintahan dari

kecamatan yang terkait khusus untuk kawasan yang sifat tertentu dan peruntukannya memiliki karakteristik tertentu sebagaimana dimaksud dalam pasal (9);

d. Akta pendirian perusahaan beserta perubahannya yang telah disahkan oleh departemen Hukum dan HAM;

e. Informasi rencana penggunaan bersama menara;f. Persetujuan dari warga sekitar radius sesuai

dengan ketinggian menara;g. Dalam hal menggunakan sebagai satu daya

dipersyaratkan izin gangguan, izin genset dan izin penangkal petir khusus menara telekomunikasi;

(3) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam pasal (16) ayat (1) huruf b, mengacu pada standar nasional indonesia atau standar baku yang berlaku secara internasional serta tertuan dalam bentuk dokumen teknis sebagai berikut;a. Gambar rencana teknis bangunan menara

meliputi :situasi, tampak, potongan, detail serta perhitungan struktur;

b. Spesifikasi teknis pondasi menara meliputi data penyidikan tanah, dan jumlah titik pondasi,

Page 13: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 13 ~

termasuk geoteknik tanah sebagaimana dalam pasal (3) huruf d peraturan Bupati Ini;

c. Spesifikasi teknis struktur atas menara, meliputi beban tetap, ( beban sendiri atau beban tambahan) beban sementara agin dan gempa, beban khusus, beban maksimun, menara yang di izinkan sistem kontruksi, ketinggian menara dan proteksi terhadap petir;

BAB VI

PEMBANGUNAN IZIN OPERASIONAL MENARA, DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA

TELEKOMUNIKASI

Pasal 17(1)Pemerintah berhak memungut izin operasional

menara, izin gangguan, genset ,penangkal petir dan retribusi pengendalian menara telekomunikasi;

(2)Jenis retribusi yang dapat dipungutan adalah:

a. Retribusi pembangunan Izin operasional Menara telekomunikasi;

b. Retribusi Izin Gangguan (HO) Menara Telekomunikasi, Instalasi Genset dan penangkal Petir:

c. Retribusi Pengendalian menara Telekomunikasi;

(3)Pungutan izin operasional menara sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a termuat dalam lampiran I Peraturan Bupati Ini;

(4)Pungutan izin gangguan instalasi genset ,penangkal petir sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf b termuat dalam lampiran II dan III Peraturan Bupati ini;

(5)Pungutan retribusi Pengendalian Menara telekomunikasi sebagaimana dimaksud ayat 2 huruf c termuat dalam lampiran VI Peraturan Bupati ini;

BAB VIIPEMELIHARAAN, PENGENDALIAN MENARA

TELEKOMUNIKASI

Pasal 18(1)Penyedia menara telekomunikasi dapat

melakukan kerjasama dengan pemerintah dalam rangka pemeliharaan menara telekomunikasi melalui badan usaha milik daerah dan/atau badan

Page 14: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 14 ~

usaha swasta didaerah yang berpengalaman didalamnya;

(2)Kerjasama dimaksud dalam ayat (1) wajib memperhatikan ketentuan perundang - undangan yang terkait dengan larangan praktek manopoli dan persaingan usaha tidak sehat;

(3)Tarif retribusi merupakan nilai rupiah yang dihitung berdasarkan komponen biaya operasional dalam kegiatan pengendalian menara. tarif ini dapat ditentukan seragam atau bervariasi (pasal 151 ayat (6) UU PDRD);

(4)honorarium petugas dan/atau anggota tim pelaksana kegiatan yang ditetapkan oleh KPA dengan satuan biaya orang/bulan ;

(5)Transportasi adalah satuan biaya uang transportasi kegiatan dalam kota/kabupaten dengan satuan biaya orang/kali

(6)Uang makan adalah satuan biaya uang makan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan golongan dengan satuan biaya orang/hari

(7)ATK adalah satuan biaya keperluan sehari-hari perkantoran dalam negeri dengan satuan biaya orang/tahun

(8)Dalam hal penetapan tarif retribusi sepenuhnya memperhatikan biaya penyediaan jasa, dan hanya untuk menutup sebagian biaya (pasal 152 ayat (3) UU PDRD)

(9)Tingkat penggunaan jasa (TPJ) atau frekuensi Merupakan jumlah penggunaan jasa yang dijadikan dasar alokasi beban biaya yang dipikul pemerintah daerah untuk penyelenggaraan jasa yang bersangkutan, apabila sulit diukur .tpj dapat ditaksir berdasarkan rumus yang dibuat oleh pemerintah daerah yang harus mencerminkan beban biaya yang dipikul dalam menyelenggarakan jasa tersebut (pasal 151 ayat (2).(3).(4) UU PDRD)

(10) Komponen biaya operasional menara dimaksud pada pasal 18 ayat 3 sampai ayat 8 perlu diperhatikan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan oleh peraturan Bupati ini;

(11) Tingkat penggunaan jasa atau frokuensi dimaksud pada pasal 18 ayat 9 sebagaimana ditetapkan pada peraturan Bupati ini;

BAB VIII

Page 15: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 15 ~

PELAYANAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

Pasal 19

(1)Pelayanan, pengawasan dan pengendalian terhadap keberadaan menara telekomunikasi dilakukan oleh tim yang ditetapkan dengan keputusan Bupati;

(2)Hasil dari pelayanan, pengawasan dan pengendalian penyelenggara menara bersama telekomunikasi dilaporkan kepada bupati, untuk melakukan pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya;

(3)Tim sebagaiman dimaksud pada ayat (1) juga berperang sebagai fasilitator antara penyedia menara dengan warga untuk mendapatkan solusi bilamana terjadi keresahan warga dengan keberadaan menara telekomunikasi ataupun antena lainnya yang ada di wilayahnya;

BAB IX

PENGECUALIAN

Pasal 20

Ketentuan penggunaan bersama menara sebagai diatur dalam peraturan Bupati ini tidak berlaku untuk:

a. Menara yang digunakan untuk keperluan jaringan utama; dan/atau

b. Menara yang dibangun pada daerah-daerah yang belum mendapatkan layanan telekomunikasi atau daerah – daerah yang tidak layak secara ekonomis;

Pasal 21

Dalam wilayah pusat kegiatan perkantoran, pusat pemerintahan, pusat pelayanan publik, perdagangan dan jasa, pemukiman, pendidikan, transportasi dan industri hanya diperbolehkan pembangunan menara telekomunikasi kamuflase, tempat lokasi menara yang dapat membedakan hitungan sebagaimana dengan lampiran peraturan bupati ini;

Pasal 22

Penyelenggaraan telekomunikasi dapat bertindak sebagai perintis di daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal (20) huruf b dan tidak di wajibkan membangun atau menggunakan menara bersama;

Page 16: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 16 ~

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 23

(1)Menara yang memiliki IMB menara wajib digunakan untuk menara bersama sesuai dengan peraturan yang berlaku;

(2)Menara yang sudah berdiri sebelum peraturan bupati ini ditetapkan, namun belum memiliki perizinan sebagaimana dimaksud pasal (15) ayat (4) diberikan kesempatan untuk menyelesaikan perizinannya paling lama 2 (dua Bulan) sejak peraturan bupati ini ditetapkan;

(3)Penyedia menara yang telah memiliki IMB namun belum membangun menaranya sebelum peraturan Bupati ini ditetapkan, harus menyusaikan dengan ketentuan - ketentuan dalam peraturan Bupati ini;

BAB XI

PENINJAUAN TARIF IZIN /RETRIBUSI KEMBALI

Pasal 24

(1)Tarif retribusi gangguan ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun sekali;

(2)Sejak peraturan Bupati ini di undangkan, maka peraturan Bupati tentang pembangunan menara telekomunikasi yang lainnya tidak berlaku lagi;

(3)Peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan indeks harga dan perubahan perkembangan perekonomian;

(4)Penetapan perubahan tarif retribusi sebagaimana dimaksud ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Bupati;

BAB  XIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 25Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

Ditetapkan di : Batulicin.

Page 17: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 17 ~

Pada tanggal, : 2016 BUPATI TANAH BUMBU,

MARDANI H. MAMING

Diundangkan dibatulicin

Pada Tanggal , 2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU

TAHUN 2016 NOMOR,

LAMPIRAN IPERATURAN BUPATI TANAH BUMBUNOMOR TAHUN 2016TENTANG PEMBANGUNAN IZIN OPERASIONAL MENARA, PEGAWASAN, MENARA BERSAMA DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI.

A. Tabel Perhitungan Tarif Retribusi izin Operasional Menara (IOM) Telekomunikasi.

PERHITUNGAN IOM (IZIN OPERASIONAL MENARA) PEMOHON : LOKASI : DESA : KECAMATAN : JENIS BANGUNAN : Menara Antena (BTS) TelekomunikasiGUNA BANGUNAN : Memancar Seluller

No URAIAN LUAS BANGUNAN M2 KOEFISIEN RETRIBUSIPER M2 Rp.

1 2 3 4 5 6A LUAS LANTAI BANGUNAN

1 Bangunan Dengan Luas s/d 100 1,20 928,3132 Bangunan Dengan Luas s/d 250 1,503 Bangunan Dengan Luas s/d 500 2,504 Bangunan Dengan Luas s/d 1000 3,505 Bangunan Dengan Luas s/d 2000 4,006 Bangunan Dengan Luas s/d 3000 4,507 Bangunan Dengan Luas > 3000 5,50

PENGENAAN KOEFISIEN BANGUNAN DENGAN LUAS 1,50B TINGKAT BANGUNAN

1 Bangunan Satu Lantai 1,002 Bangunan Satu Tingkat 1,503 Bangunan Tinggi 2,50

PENGENAAN KOEFISIEN TINGKAT BANGUNAN 1,50C LOKASI BANGUNAN

1 Di Tepi Jalan Arteri 2,502 Di Tepi Jalan Kolektor 2,003 Di Tepi Jalan Lingkungan 1,004 Di Tepi Jalan Setapak 1.20

PENGENAAN KOEFISIEN LOKASI BANGUNAN 2,50D PENGGUNAAN BANGUNAN

1 Bangunan Stasiun Radio Amatir 1,202 Bangunan Kantor Pos 2,003 Bangunan Khusus 2,504 Bangunan Campuran 2,755 Bangunan Antena Radio lainnya 3,506 Bangunan Menara Telekomunikasi 4,007 Bangunan Pemasangan jaringan Telkom /Wifi 4,208 Bangunan pemasangan jaringan UHF dan VSAT 4,309 Bangunan Bank 4,60

M2

Page 18: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 18 ~

10 Bangunan-bangunan lain 4,80PENGENAAN KOEFISIEN PENGGUNAAN BANGUNAN

E KONTRUKSI BANGUNAN1 Bangunan Permanen 0,502 Bangunan Semi Permanen 0,403 Bangunan Non Permanen 0,35

PENGENAAN KOEFISIEN KONTRUKSI BANGUNAN 0,50Uraian Perhitungan : Rumus LLB x TB x LB x PB xKB x Rp.928.313 =

X X X X X Rp. 928.313 =

Rp. 5.569.878,-

BUPATI TANAH BUMBU,

MARDANI H. MAMING

LAMPIRAN IIPERATURAN BUPATI TANAH BUMBUNOMOR: TAHUN 2016TENTANG PEMBANGUNAN IZIN OPERASIONAL MENARA, PENGAWASAN, MENARA BERSAMA DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

B. Struktur Besarnya Tarif Retribusi (HO)

Struktur dan besarnya tarif retribusi adalah didasarkan pada perhitungan dengan ketentuan rumus :Pemohon :Lokasi :Desa :Kecamatan :Jenis Bangunan : Menara TelekomunikasiGuna Bangunan : Pemancar SelulerNo Uraian Luas Bangunan Retribusi

Per/M2. Rp1 2 3 4A. TL = Tarif Lingkungan adalah besarnya pungutan per M2 dari luas

ruang usaha yang meliputi gangguan tertutup maupun terbuka

sesuai dengan kondisi lingkungan.

a. Lingkungan industri dan pergudangan sebesar :

1. Luas 25m kebawah Rp.250/m2

2. Luas 26m s/d 100m2 Rp.325/m2

3. Luas 101 s/d 500m2 Rp.400/m2

4. Luas 501 s/d 1000m2 Rp.475/m2

5. Luas 1001m2 s/d keatas Rp.575/m2

b. Lingkungan Pertokoan dan pasar sebesar :

2,501,20 1,00 4,00 0,50

Page 19: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 19 ~

1. Luas 25m2 kebawah Rp.275/m2

2. Luas 26m2 s/d100m2 Rp.400/m2

3. Luas 101 s/d 500m2 Rp.600/m2

4. Luas 501 s/d 1000m2 Rp.700/m2

5. Luas 1001m2 s/d keatas Rp.700/m2

c. Lingkungan Pemukiman dan Sosoal sebesar

1. Luas 25m2 kebawah Rp.300/m2

2. Luas 26m2 s/d100m2 Rp.500/m2

3. Luas 101 s/d 500m2 Rp.700/m2

4. Luas 501 s/d 1000m2 Rp.900/m2

5. Luas 1001m2 s/d keatas Rp.1000/m2

B. IL = Indeks Lokasi adalah Indek yang didasarkan pada klrifikasi jalan dengan parameter:

1. Jalan Utama Dengan Nilai : 32. Jalan Sekunder Dengan

Nilai: 2

3. Jalan Lingkungan Dengan Nilai

: 1

C. IG = Indeks Gangguan adalah angka indeks besar kecilnya gangguan

yang ditimbulkan oleh kegiatanusaha dengan parameter:

1. Gangguan Besar dengan

Nilai: 3

2. Gangguan menengah

dengan Nilai: 2

3. Gangguan Kecil Dengan

Nilai: 1

D. LRTU = Luas Ruangan Tempat Usaha.

E. RIG = Retribusi zin Gangguan adalah Jumlah Biaya Retribusi pemberian izin gangguan yang harus dibayar kepada pemerintah Daerah.

# Struktur dan besar tarif retribusi adalah berdasarkan pada perhitungan dengan ketentuan Rumus adalah:RIG = TL x IL x IG x LRTU.

BUPATI TANAH BUMBU,

Page 20: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 20 ~

MARDANI H. MAMING

LAMPIRAN IIIPERATURAN BUPATI TANAH BUMBUNOMOR TAHUN 2016TENTANGPEMBANGUNAN IZIN OPERASIONAL MENARA, PENGAWASAN, MENARA BERSAMA DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

C. Tabel Perhitungan Tarif Retribusi Izin Instalasi Penangkal Petir dan Izin Instalasi Genset:

No Nama Izin Retribusi Jumlah RetribusiRp

Masa Berlaku Ket

A B C D E1 Izin Instalasi Penangkal

Petir450.000 1 x Perlokasi _

2 Izin Instalasi Genset 750.000 1 x Perlokasi _

BUPATI TANAH BUMBU,

MARDANI H. MAMING

Page 21: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 21 ~

LAMPIRAN VIPERATURAN BUPATI TANAH BUMBUNOMOR TAHUN 2016TENTANGPEMBANGUNAN IZIN OPERASIONAL MENARA, PENGAWASAN, MENARA BERSAMA DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

D. Tarif Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi:Struktur besarnya tarif retribusi pengendalian menara telekomunikasi dengan ketentuan berdasarkan tebel dibawah ini:

JenisKomponen

Biaya

Komponen Jumlah StandarBiaya

Satuan SatuanPerhari

Volume Keterangan

A B C D EBiaya

Operasional

Honorarium 2 300.000 OB 1 27.273Referensi menggunakan Permenkeu No.65/PMK 02/2015(standar Biaya Masukan per Tahun Honor Anggota yang ditetapkan oleh KPA

BiayaOperasiona

l

Transportasi

2 150.000 O/Kali 3 900.000

BiayaOperasiona

l

Uang Makan

2 35.000 Hari 1 70.000

BiayaOperasiona

l

ATK 2 1.490.000

O/T 1 11.288

Page 22: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 22 ~

Biaya Penyediaan Jasa/Kunjungan per hari (3 menara) 1.008.561

Ketentuan yang disepakati dalam pungutan Retribusi Rp.336.187,- X 12

Rp.4.034.244

Per menara / per Tahun

Total Jumlah Rp. 5.042.805

BUPATI TANAH BUMBU,

MARDANI H. MAMING

LAMPIRAN VPERATURAN BUPATI TANAH BUMBUNOMOR TAHUN 2016TENTANGPEMBANGUNAN IZIN OPERASIONAL MENARA, PENGAWASAN, MENARA BERSAMA DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

E. Bentuk Surat Penyampaian/ Teguran/Peringatan.

KOP

Batulicin, 2016

Nomor : 550/…../Dishubkominfo/…./2016Lampiran : -------Sifat : PentingPerihal : Penyampaian/Teguran/Peringatan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor.. Tahun .... perubahan menjadi peraturan daerah nomor ….tahun …..tentang Restribusi Jasa Umum di Kabupaten Tanah Bumbu.

Maka ini, penyampaian diperingatkan agar saudara selaku pimpinan perusahaan segera membayar retribusi sesuai PERHITUNGAN TARIF RETRBUSI/SURAT KETETAPAN RETRIBUSI DAERAH, Melalui transfer antar bank ke kas daerah atau dengan menggunakan Surat Setoran Retribusi Daerah

Kepada Yth ;

…………………………………

Di-

Page 23: Rancangan Perda Menara Telekomunikasi Tahun 2016

~ 23 ~

(SSRD) atau melalui bendahara penerimaan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanah Bumbu, selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender sejak diterbitkannya SKRD.

Demikian surat ini disampaikan, untuk diperhatikan.

Kepala Dinas,

(…………………….) Nip……………….BUPATI TANAH BUMBU,

MARDANI H. MAMING