Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

32
BUPATI BANGKA TENGAH RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH NOMOR ……… TAHUN 2011 TENTANG PERIZINAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA TENGAH, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang pemanfaatan air tanah, maka prosedur dan persyaratan perizinan berkaitan dengan pemanfaatan air tanah perlu diatur dengan Peraturan Bupati. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perizinan Air tanah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268); 3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang- undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang- undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

Transcript of Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

Page 1: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

BUPATI BANGKA TENGAH

RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH

NOMOR ……… TAHUN 2011

TENTANG

PERIZINAN AIR TANAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA TENGAH,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang pemanfaatan air tanah, maka prosedur dan persyaratan perizinan berkaitan dengan pemanfaatan air tanah perlu diatur dengan Peraturan Bupati.

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perizinan Air tanah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);

3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya

Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

Page 2: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air

Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 83);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 28 Tahun

2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bangka Tengah (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2008 Nomor 82).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH TENTANG PERIZINAN AIR TANAH

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bangka Tengah. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Bangka Tengah dan perangkat daerah sebagai

unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Bangka Tengah. 4. Dinas adalah Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bangka Tengah. 5. Air tanah adalah air yang berada di lapisan tanah atau batuan yang berada di bawah

permukaan tanah. 6. Cekungan Air Tanah (CAT) adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas

hidrogeologis, dimana semua kejadian hidrogeologis terjadi seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pengeluaran air tanah berlangsung.

7. Hidrogeologis adalah ilmu yang mempelajari ilmu yang mempelajari tentang keterdapatan, penyebaran dan pergerakan air di bawah permukaan bumi dan keterkaitannya dengan dengan struktur bumi.

8. Daerah imbuhan air tanah adalah daerah resapan air yang mampu menambah air tanah secara alamiah pada cekungan air tanah.

9. Daerah lepasan air tanah adalah daerah keluaran air tanah yang berlangsung secara alamiah pada cekungan air tanah.

10. Pengambilan air tanah adalah setiap kegiatan untuk mengeluarkan air tanah melalui sumur gali, sumur bor dan bangunan penurapan atau dengan cara lainnya.

11. Pengeboran air tanah merupakan kegiatan untuk menghasilkan lubang sumur dengan cara mengebor tanah dengan kedalaman pengeboran dapat mencapai akuifer tidak tertekan yang mengandung air tanah dangkal serta akuifer tertekan yang mengandung air tanah dalam hingga kedalaman 300 meter.

Page 3: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

12. Penggalian air tanah adalah kegiatan membuat lubang galian berbentuk silinder (sumur) atau kolam berbentuk persegi atau persegi panjang dengan kedalaman penggalian terbatas hanya sampai akuifer tidak tertekan yang mengandung air tanah dangkal, dengan kedalaman umumnya hingga 15 meter meskipun di daerah tertentu dapat mencapai 30 meter.

13. Sumur bor adalah hasil pengeboran menggunakan tenaga mekanik mesin bor dengan kedalaman mencapai puluhan bahkan ratusan meter dengan ukuran diameter sumur lebih dari 4 inchi.

14. Sumur pantek/ pasak adalah hasil pengeboran menggunakan tenaga manusia dengan kedalaman hingga mencapai puluhan meter dengan ukuran diameter sumur hingga 4 inchi.

15. Sumur gali adalah hasil penggalian menggunakan tenaga manusia dengan kedalaman mencapai akuifer tidak tertekan.

16. Sumur eksplorasi adalah sumur yang berfungsi untuk mengetahui kondisi air tanah dalam lapisan akuifer dengan diameter lubang bor 6 – 12 inchi dan kedalaman sumur tergantung dari rekomendasi teknis.

17. Sumur resapan adalah sumur yang memanfaatkan air hujan sebagai sumber pasokan dan bertujuan untuk meresapkan air hujan ke dalam akuifer dangkal/ dalam.

18. Sumur dewatering adalah sumur yang digunakan untuk menurunkan muka air tanah pada keperluan tertentu.

19. Sumur produksi adalah sumur yang berfungsi untuk menyadap atau mengambil air tanah dalam lapisan akuifer

20. Sumur pantau adalah sumur yang difungsikan untuk mengukur kuantitas dan kualitas air tanah secara berkala.

21. Perizinan air tanah adalah perizinan yang diperlukan untuk melakukan pengeboran atau penggalian air tanah, pemakaian atau pengusahaan air tanah, serta pendirian usaha jasa pengeboran air tanah.

22. Izin pengeboran adalah izin yang diberikan kepada perorangan atau badan hukum untuk melakukan kegiatan pembuatan sumur bor atau sumur pantek/ pasak.

23. Izin penggalian adalah izin yang diberikan kepada perorangan atau badan hukum untuk melakukan kegiatan pembuatan sumur gali.

24. Izin pemakaian air tanah adalah izin yang diberikan kepada pengguna air tanah untuk keperluan pokok sehari-hari dan/ atau pertanian rakyat yang mengambil air tanah melampaui jumlah tertentu.

25. Izin pengusahaan air tanah adalah izin yang diberikan kepada pihak yang memanfaatkan air tanah untuk keperluan usaha baik sebagai bahan baku produk usaha maupun penunjang kegiatan usaha.

26. Izin perusahaan pengeboran air tanah adalah izin yang diberikan kepada badan untuk dapat melakukan kegiatan pengeboran.

27. Badan hukum adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan , perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan lainnya.

28. Rekomendasi teknis adalah persyaratan teknis yang bersifat mengikat dalam pemberian izin pemakaian air tanah atau izin pengusahaan air tanah.

BAB II PERIZINAN

Bagian Kesatu Umum

Pasal 2

Page 4: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

Setiap orang atau badan yang memanfaatkan air tanah dengan kriteria tertentu wajib memiliki izin.

Pasal 3

1) Perizinan sebagaimana dimaksud Pasal 2 terdiri atas : a. Izin pengeboran atau penggalian air tanah; b. Izin pemakaian atau pengusahaan air tanah; c. Izin perusahaan pengeboran air tanah;

2) Dikecualikan untuk mendapatkan izin adalah :

a. Penggunaan air tanah untuk kebutuhan pokok sehari-hari dengan debit pengambilan kurang dari 100 m3/ KK/Bulan.

b. Penggunaan air tanah untuk pertanian rakyat dengan debit pengambilan < 2 liter/detik/sumur/KK petani, dengan menggunakan pompa sentifugal/ jet pump dan diameter sumur kurang < 4 inchi.

Bagian Kedua Ruang Lingkup

Pasal 4

Ruang lingkup pengaturan perizinan air tanah dalam Peraturan Bupati ini meliputi: a. air tanah yang terdapat dalam cekungan air tanah yang mencakup daerah imbuhan

dan daerah lepasan; b. air tanah yang terdapat di luar cekungan air tanah.

Bagian Ketiga Izin Pengeboran Atau Penggalian Air Tanah

Pasal 5

(1) Kegiatan pengeboran atau penggalian air tanah dilakukan dengan menggunakan prasarana berupa sumur bor, sumur pantek/pasak dan sumur gali.

(2) Pengeboran atau penggalian air tanah meliputi : a. Pengeboran sumur eksplorasi; b. Pengeboran sumur produksi atau penggalian air tanah; c. Pengeboran sumur resapan; d. Pengeboran sumur pantau; atau e. Pengeboran sumur dewatering.

Pasal 6

1) Izin Pengeboran atau Penggalian Air Tanah diberikan kepada setiap orang atau badan yang melakukan pengeboran atau penggalian air tanah.

2) Izin Pengeboran atau Penggalian Air Tanah dapat diberikan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan.

Pasal 7

Persyaratan Izin Pengeboran atau Penggalian Air Tanah meliputi : a. administrasi; b. teknis; dan c. lingkungan,

Pasal 8

(1) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a untuk perorangan meliputi : a. Surat permohonan; dan

Page 5: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk.

(2) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a untuk badan meliputi : a. Surat permohonan; b. Fotokopi KTP pemohon; c. Fotokopi akte pendirian badan yang telah disahkan oleh pejabat berwenang; d. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak. e. Profil badan; f. Surat keterangan domisili perusahaan dari Kelurahan/ Desa setempat.

Pasal 9 (1) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b untuk

perorangan meliputi : a. Peta situasi (denah) skala 1:10.000 atau lebih besar; b. Peta topografi skala 1:50.000 atau peta administrasi daerah yang

memperlihatkan titik lokasi rencana pengeboran atau penggalian air tanah; c. Informasi mengenai rencana pengeboran atau penggalian air tanah, rencana

konstruksi sumur bor, tujuan dan keperluan pemakaian air tanah; d. Rekomendasi teknis dari Dinas; e. Rekomendari dari instansi terkait.

(2) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b untuk pbadan

meliputi : a. Peta situasi (denah) skala 1:10.000 atau lebih besar; b. Peta topografi skala 1:50.000 atau peta administrasi daerah yang

memperlihatkan titik lokasi rencana pengeboran atau penggalian air tanah; c. Informasi mengenai rencana pengeboran atau penggalian air tanah, rencana

konstruksi sumur bor, tujuan dan keperluan pemakaian air tanah; d. Hasil pendugaan geolistrik; e. Fotokopi Surat Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah; f. Fotokopi sertifikasi instalasi alat bor air tanah; g. Fotokopi sertifikat juru bor; h. Rekomendasi teknis dari Dinas; i. Rekomendasi dari instansi terkait.

Pasal 10

Persyaratan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c meliputi : a. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan di

bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; b. Dokumen UKL dan UPL untuk kegiatan pengambilan air tanah dengan debit 10 - 50

liter/detik dari satu sumur atau beberapa sumur produksi dalam areal pemanfaatan dari 10 hektar;

c. Dokumen AMDAL untuk kegiatan pengambilan air tanah dengan debit lebih dari 50 liter/detik dari satu sumur atau beberapa sumur produksi dalam areal pemanfaatan kurang dari 10 hektar.

Bagian Keempat

Izin Pemakaian atau Pengusahaan Air Tanah

Paragrap Kesatu Izin Pemakaian Air Tanah

Pasal 11

Page 6: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

(1) Izin pemakaian air tanah diberikan kepada setiap orang atau badan yang memanfaatkan air tanah untuk keperluan non komersial.

(2) Izin Pemakaian Air Tanah diberikan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang.

(3) Izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan kepada : a. Penggunaan air tanah untuk kebutuhan pokok sehari-hari dengan ketentuan

sebagai berikut : - Pemakaian air tanah oleh komunal yang didistribusikan dengan sistem

jaringan perpipaan, meskipun setiap warga menggunakan air kurang dari 100 m3/bulan tetapi secara keseluruhan jumlah pemakaian air tanah untuk kelompok tersebut melebihi 100 m3/bulan.

- Pemakaian air tanah lebih dari 100 m3/bulan per kepala keluarga. - Pemakaian air tanah untuk penyediaan sarana sanitasi pada perkantoran

pemerintah, tempat ibadah, yayasan sosial, sekolah, rumah sakit. - Pemanfaatan air tanah menggunakan sumur bor berukuran lebih dari 4 inchi

dengan menggunakan pompa selam.

b. Penggunaan air tanah untuk kebutuhan pertanian rakyat dengan ketentuan sebagai berikut : - Pemanfaatan air tanah untuk keperluan kelompok tani atau komunal bukan

perseorangan dan sumber air berdasarkan dari 1 (satu) sumur produksi. - Pemanfaatan air tanah lebih dari 2 (dua) liter per detik per kepala keluarga. - Pemanfaatan air tanah menggunakan sumur bor berukuran lebih dari 4 inchi

dengan menggunakan pompa selam.

Pasal 12

Persyaratan Izin Pemakaian Air Tanah meliputi : a. Administratif; b. Teknis; c. Lingkungan.

Pasal 13 3) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud Pasal 12 huruf a untuk

perorangan meliputi : a. Surat permohonan; dan b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk.

4) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud Pasal 12 huruf a untuk badan

meliputi : a. Surat permohonan; b. Fotokopi KTP pemohon; c. Fotokopi akte pendirian badan yang telah disahkan oleh pejabat berwenang; d. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak. e. Profil badan; f. Surat keterangan domisili perusahaan dari Kelurahan/ Desa setempat.

Pasal 14 1) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b untuk

perorangan meliputi : a. Laporan penyelesaian pekerjaan pengeboran dan dilampiri dengan :

- Fotokopi Surat Izin Pengeboran; - Gambar penampang litologi/batuan; - Gambar bagan penampang penyelesaian konstruksi sumur bor; - Berita acara pemasangan meter air; - Hasil analisis fisika dan kimia air tanah.

Page 7: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

b. - Rekomendasi teknis dari Dinas; - Rekomendasi dari instansi lain.

2) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b untuk badan

meliputi : a. Laporan penyelesaian pekerjaan pengeboran dan dilampiri dengan :

- Fotokopi Surat Izin Pengeboran; - Gambar penampang litologi/batuan dan hasil rekaman logging sumur; - Gambar bagan penampang penyelesaian konstruksi sumurbor; - Laporan uji pemompaan; - Berita acara pengawasan pemasangan konstruksi sumurbor; - Berita acara uji pemompaan; - Berita acara pemasangan meter air; - Hasil analisis fisika dan kimia air tanah.

b. - Rekomendasi teknis dari Dinas terkait. - Rekomendasi dari instansi terkait

Pasal 15

Persyaratan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf c meliputi pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 16

(1) Permohonan perpanjangan Izin Pemakaian Air Tanah diajukan kepada Bupati paling cepat dalam waktu 6 (enam) bulan dan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu izin.

(2) Persyaratan perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Surat permohonan; b. Fotokopi pemohon; c. Fotokopi Surat Izin Pemakaian Air Tanah terakhir; d. Fotokopi Salinan/fotokopi surat keterangan jumlah pengambilan air tanah 1

(satu) bulan sejak Surat Izin Pemakaian Air Tanah berlaku dan pengambilan 3 (tiga) bulan terakhir, sesuai surat ketetapan pajak pemanfaatan air tanah;

e. Fotokopi pembayaran pajak pemanfaatan air tanah bulan terakhir; f. Hasil analisis fisika dan kimia air tanah yang terakhir pada sumur yang izinnya

akan diperpanjang dari laboratorium yang ditunjuk; g. Rekomendasi teknis dari Dinas; h. Rekomendasi dari instansi terkait.

Paragrap 2

Izin Pengusahaan Air Tanah

Pasal 17 (1) Izin Pengusahaan Air Tanah diberikan kepada setiap orang atau badan yang

memanfaatkan air tanah untuk keperluan komersial baik sebagai bahan baku produk usaha maupun sebagai bahan penunjang kegiatan usaha.

(2) Izin Pengusahaan Air Tanah diberikan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang.

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada :

Page 8: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

a) Pengguna air tanah untuk memanfaatkan air tanah dari sarana sumur gali, sumur pantek/pasak dan sumur bor sebagai bahan baku produk usaha komersial.

b) Pengguna air tanah yang memanfaatkan air tanah dari sarana sumur gali, sumur pantek/pasak dan sumur bor sebagai bahan penunjang untuk melakukan kegiatan usaha.

Pasal 18

Persyaratan Izin Pengusahaan Air Tanah meliputi : a. Administratif; b. Teknis; c. Lingkungan.

Pasal 19

(1) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud Pasal 18 huruf a untuk

perorangan meliputi : a. Surat permohonan; b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk; c. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); d. Tanda Daftar Perorangan;

(2) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud Pasal 18 huruf a untuk badan meliputi : a. Surat permohonan; b. Profil badan hukum; c. Fotokopi KTP pemohon; d. Surat keterangan domisili perusahaan dari Kelurahan/ Desa setempat; e. Fotokopi akte pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh pejabat

berwenang; f. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak. g. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Pasal 20

1) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf b untuk perorangan meliputi : a. Laporan penyelesaian pekerjaan pengeboran dan dilampiri dengan :

- Fotokopi Surat Izin Pengeboran; - Gambar penampang litologi/batuan; - Gambar bagan penampang penyelesaian konstruksi sumur bor; - Berita acara pemasangan meter air; - Hasil analisis fisika dan kimia air tanah.

b. - Rekomendasi teknis dari Dinas; - Rekomendasi dari instansi terkait.

2) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf b untuk badan

meliputi : a. Laporan penyelesaian pekerjaan pengeboran dan dilampiri dengan :

- Fotokopi Surat Izin Pengeboran; - Gambar penampang litologi/batuan dan hasil rekaman logging sumur; - Gambar bagan penampang penyelesaian konstruksi sumur bor; - Laporan uji pemompaan; - Berita acara pengawasan pemasangan konstruksi sumur bor; - Berita acara uji pemompaan; - Berita acara pemasangan meter air;

Page 9: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

- Hasil analisis fisika dan kimia air tanah.

b. - Rekomendasi teknis dari Dinas; - Rekomendasi dari instansi terkait.

Pasal 21

Persyaratan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c meliputi pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 22 (1) Permohonan perpanjangan Izin Pengusahaan Air Tanah diajukan kepada Bupati

paling cepat dalam waktu 6 (enam) bulan dan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu izin.

(2) Persyaratan perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Surat permohonan; b. Fotokopi KTP pemohon; c. Fotokopi Surat Izin Pengusahaan Air Tanah terakhir; d. Fotokopi Salinan/fotocopy surat keterangan jumlah pengambilan air tanah 1

(satu) bulan sejak Surat Izin Pengusahaan Air Tanah berlaku dan pengambilan 3 (tiga) bulan terakhir, sesuai surat ketetapan pajak pemanfaatan air tanah;

e. Fotokopi pembayaran pajak pemanfaatan air tanah bulan terakhir; f. Hasil analisis fisika dan kimia air tanah yang terakhir pada saat sumur yang

izinnya akan diperpanjang dari laboratorium yang ditunjuk; g. Rekomendasi teknis dari Dinas; h. Rekomendasi dari instansi terkait.

Bagian Kelima

Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah

Pasal 23 (1) Izin Pengusahaan Air Tanah diberikan kepada perorangan atau badan yang

memiliki kualifikasi dan klasifikasi untuk melakukan pengeboran air tanah. (2) Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah diberikan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun

dan dapat diperpanjang. (3) Pengeboran air tanah hanya dapat dilakukan oleh instansi pemerintah, perorangan

atau badan yang memiliki kualifikasi dan klasifikasi untuk melakukan pengeboran air tanah.

(4) Kualifikasi dan klasifikasi untuk melakukan pengeboran air tanah diterbitkan dalam bentuk: a. Sertifikasi instalasi alat bor air tanah; b. Sertifikasi keterampilan juru pengeboran air tanah;

(3) Sertifikasi instalasi alat bor air tanah berupa Surat Tanda Instalasi Bor (STIB) yang dikeluarkan oleh asosiasi yang telah diakreditasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) sesuai peraturan perundang-undangan dan diberikan kepada badan di bidang pengeboran air tanah.

(4) Sertifikasi keterampilan juru pengeboran air tanah berupa Surat Izin Juru Bor (SIJB) yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah penyelenggara pendidikan dan latihan di bidang pengeboran air tanah dan diberikan kepada perorangan.

(5) STIB dan SIJB merupakan kelengkapan bagi badan jasa pengeboran air tanah untuk mendapatkan Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah.

Pasal 24

Page 10: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

Persyaratan Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah meliputi : a. Administrasi; dan b. Teknis.

Pasal 25

Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a meliputi : a. Surat permohonan; b. Profil badan; c. Fotokopi KTP pemohon; d. Surat keterangan domisili perusahaan dari Kelurahan/ Desa setempat; e. Fotokopi akte pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh pejabat berwenang; f. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak.

Pasal 26

Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf b meliputi :

a. Surat pernyataan kepemilikan instalasi bor bermeterai; b. Foto instalasi bor berukuran 9 x 12 cm dan 4 x 6 cm, masing-masing sebanyak 3

(tiga) lembar; c. Data teknis instalasi bor; d. Salinan sertifikat klasifikasi dan sertifikat kualifikasi badan yang dikeluarkan oleh

LPJK atau Asosiasi yang telah diakreditasi oleh LPJK.

BAB II HAK DAN KEWAJIBAN

Bagian Pertama

Hak Pasal 27

(1) Pemegang Izin Pengeboran atau Penggalian Air Tanah berhak untuk melakukan

kegiatan pengeboran atau penggalian dengan spesifikasi teknis seperti tercantum pada Izin Pengeboran atau Penggalian Air Tanah.

(2) Pemegang Izin Pemakaian Air Tanah berhak untuk memanfaatkan air tanah dengan jumlah dan tujuan sebagaimana tersebut dalam Izin Pemakaian Air Tanah.

(3) Pemegang Izin Pengusahaan Air Tanah berhak untuk mengusahakan air tanah dengan jumlah dan tujuan sebagaimana tersebut dalam Izin Pengusahaan Air Tanah.

(4) Pemegang Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah berhak untuk melakukan kegiatan pengeboran di wilayah daerah.

Bagian Kedua

Kewajiban

Pasal 28 (1) Pemegang Izin Pengeboran atau Penggalian Air Tanah wajib melaporkan hasil

kegiatan pengeboran atau penggalian air tanah kepada Bupati c.q. Kepala Dinas; (2) Pemegang Izin Pemakaian atau Pengusahaan Air Tanah wajib :

a. Memasang meteran air pada setiap sumur produksi untuk pemakaian atau pengusahaan air tanah;

b. Menyampaikan laporan debit pemakaian atau pengusahaan sesuai pengukuran meteran air setiap bulan kepada Bupati;

c. Menyampaikan hasil analisa parameter fisika, kimia dan bakteri setiap 3 (tiga) bulan sekali;

d. Menyampaikan kedudukan muka air tanah setiap 1 (satu) tahun sekali;

Page 11: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

e. Membayar pajak air tanah setiap bulan berdasarkan jumlah pemakaian yang tertera pada meteran air;

f. Membayar biaya jasa pengelolaan air tanah; g. Membangun sumur resapan/ imbuhan di lokasi yang ditentukan oleh Dinas; h. Berperan serta dalam penyediaan sumur pantau air tanah; i. Menyediakan air tanah kepada masyarakat apabila diperlukan minimal 10

(sepuluh) persen dari jumlah air tanah yang diizinkan. j. Melaporkan kepada Bupati apabila dalam pelaksanaan kegiatan pengeboran

atau penggalian air tanah serta kegiatan pemakaian atau pengusahaan air tanah ditemukan hal-hal yang membahayakan lingkungan.

BAB III BERAKHIRNYA IZIN

Pasal 29

(1) Izin berakhir karena :

a. Dikembalikan; b. Dicabut; c. Habis masa berlakunya.

(2) Berakhirnya izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menghilangkan kewajiban pemegang izin untuk memenuhi kewajiban yang belum terpenuhi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 30

Pemegang izin dapat menyerahkan kembali izin-nya dengan pernyataan tertulis kepada Bupati dan disertai dengan alasan yang jelas.

Pasal 31 Izin dapat dicabut apabila pemegang izin tidak memenuhi kewajiban sebagaimana yang telah ditetapkan dalan Surat Izin serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 32 Dalam hal jangka waktu yang ditentukan dalam izin telah habis dan tidak diajukan permohonan perpanjangan, izin tersebut berakhir.

BAB IV SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 33

(1) Bupati mengenakan sanksi administratif kepada pemegang izin yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 29.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa : a. Pernyataan tertulis; b. Penghentian sementara seluruh kegiatan; dan c. Pencabutan izin.

Pasal 34

(1) Sanksi administrasi berupa peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada Pasal 33 ayat (2) huruf a dikenakan kepada pemegang izin yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 28.

(2) Sanksi administratif berupa peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut, masing-masing untuk jangka waktu 1 (satu) bulan.

Page 12: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

(3) Pemegang izin yang tidak melaksanakan kewajiban setelah berakhirnya jangka waktu peringatan tertulis ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenakan sanksi penghentian sementara untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan.

(4) Pemegang izin yang tidak melaksanakan kewajiban setelah berakhirnya jangka waktu penghentian izin sementara seluruh kegiatan sebagaimana pada ayat (3) dikenakan sanksi pencabutan izin dan penutupan sumur produksi.

BAB V KETENTUAN PENUTUP

Pasal 35

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Koba pada tanggal 2011 BUPATI BANGKA TENGAH, ERZALDI ROESMAN

Diundangkan di Koba pada tanggal 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

H.Ir. IBNU SALEH, M.M

Page 13: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH INFORMASI MENGENAI RENCANA PENGEBORAN AIR TANAH I. PIHAK PEMOHON

1. Nama : 2. Alamat

a. Jalan : b. Desa/ kelurahan : c. Kecamatan : d. Telepon :

3. Lokasi titik pengeboran : 4. Koordinat titik pengeboran : 5. Tujuan pemanfaatan air tanah :

II. PIHAK PELAKSANA

1. Nama Perusahaan : 2. Alamat Perusahaan :

a. Jalan : b. Desa/ kelurahan : c. Kecamatan : d. Kabupaten : e. Telepon/ Fax. :

3. Nomor dan Tanggal SIUJK : 4. Nomor dan Tanggal SIPPAT : 5. Nomor dan Tanggal sertifikat juru bor : 6. Teknik Pengeboran :

a. Jenis instalasi bor : b. Klasifikasi instalasi bor : c. Rencana kedalaman sumur : d. Rencana konstruksi sumur

Pipa naik, diameter : ........... inchi, panjang :......... m Pipa saringan, diameter : ........ inchi, panjang : ....... m Kedudukan saringan, kedalaman : .......... m Pipa pisometer, diameter : ...... inchi PELAKSANA

Ttd.

Cap perusahaan, nama dan jabatan

PEMOHON,

Materai Rp. 6000

Nama dan jabatan dalam perusahaan

Page 14: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PENGEBORAN

1. Pendahuluan

Bab ini berisi maksud dan tujuan pemboran dan jenis peruntukan penggunaan air tanah.

2. Gambaran Umum, meliputi : a. Lokasi pemboran,

Menjelaskan alamat lengkap lokasi mulai dari jalan, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi. Selain itu lokasi pengeboran juga diplotkan ke dalam peta lokasi skala 1:10.000 dan peta topografi skala 1:50.000;

b. Geologi dan Hidrogeologi; Bagian Geologi menjelaskan kondisi geologi secara umum antara lain formasi batuan. Bagian hidrogeologi menjelaskan keterdapatan air tanah meliputi kedalaman, kualitas dan kuantitas pada setiap satuan endapan.

3. Pelaksanaan pemboran, meliputi : Penampang litologi, well logging dan konstruksi sumur bor ditampilkan dalam 1 lay out. a. Laporan hasil coring yang menggambarkan batuannya;

Hasil pengeboran dijelaskan jenis batuan, kekerasan, warna, ukuran butir dan hal lain yang dipandang perlu yang kemudian dibuat pemerian dan penampang litologinya.

b. Well logging; Menjelaskan peralatan dan metode yang digunakan serta penjelasan mengenai kedalaman dan ketebalan akuifer.

c. Konstruksi sumur bor dan kedudukan saringan; Menjelaskan bahan yang digunakan dalam konstruksi sumur dan diameter sumur, kedalaman dan panjang saringan.

d. Uji pemompaan; Menjelaskan tujuan uji pemompaan, metode yang digunakan dalam analisa data, hasil analisa data parameter akuifer berupa besar harga keterusan (T-Transmissibility), kelulusan (K-Permeability), dan serahan jenis (Qs-Safeyield).

e. Analisa kimia air.

4. Kesimpulan, berisi tentang : a. Lokasi pemboran; b. Konstruksi sumur bor, kedalaman dan kedudukan saringan; c. Jenis akuifer meliputi sistem aliran air tanah; d. Hasil analisis uji pemompaan meliputi muka air tanah statis, muka air

tanah dinamis, k, T, Qs e. Kualitas air tanah.

Page 15: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENGEBORAN AIR TANAH

KOP PERUSAHAAN

Yang terhormat, Bapak Bupati Bangka Tengah Cq. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bangka Tengah di – KOBA Dengan ini kami mengajukan Permohonan Izin Pengeboran Air Tanah dengan keterangan sebagai berikut : (A). Pemohon 1. Nama Pemohon :

2. Nama Perusahaan : 3. Alamat Perusahaan : 4. Telepon :

(B). Lokasi Titik Pengeboran 1. Desa : 2. Kecamatan : 3. Kabupaten : 4. Propinsi : 5. Koordinat (UTM) X : Y : 6. Zona : 7. Tujuan pengeboran : 8. Debit pengambilan air tanah per detik : 9. Kapasitas dan kedudukan pompa : 10. Kedalaman sumur bor :

Demikian permohonan ini kami ajukan dan apabila ternyata keterangan ini tidak benar, kami bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

……………..,…………….20… Ttd Meterai Rp. 6.000,- Cap Perusahaan Nama / Jabatan dalam perusahaan

Page 16: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMAKAIAN/ IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH

KOP PERUSAHAAN

Yang terhormat, Bapak Bupati Bangka Tengah Cq. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bangka Tengah di – KOBA Dengan ini kami mengajukan Permohonan Izin Pemakaian/ Izin Pengusahaan Air Tanah dengan keterangan sebagai berikut : (A). Pemohon 1. Nama Pemohon :

2. Nama Perusahaan : 3. Alamat Perusahaan : 4. Telepon :

(B). Lokasi Titik Pengeboran 1. Desa : 2. Kecamatan : 3. Kabupaten : 4. Propinsi : 5. Koordinat (UTM) X : Y : 6. Zona : 7. Tujuan pengeboran : 8. Debit pengambilan air tanah per detik : 9. Kapasitas dan kedudukan pompa : 10. Kedalaman sumur bor :

Demikian permohonan ini kami ajukan dan apabila ternyata keterangan ini tidak benar, kami bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

……………..,…………….20… Ttd Meterai Rp. 6.000,- Cap Perusahaan Nama / Jabatan dalam perusahaan

Page 17: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH DAFTAR ISIAN INSTALASI BOR

DATA INSTALASI BOR (isi atau pilih yang sesuai, dengan memberi tanda V pada kotak yang tersedia)

DATA INSTALASI BOR 1. Jenis instalasi bor a. Meja putar (Rotary drill)………………………………….………… 1) Ulir batang hidraulic (Rotary hidraulic spindle) ……………… 2) Putar pucuk hidraulic (Rotary hidraulic top drive) …………… 3) Putar pucuk elektromotor (Rotary electromotor top drive) …. b. Jenis Instalasi bor tumbuk (Percussion drill) 1) Instalasi bor tumbuk kabel …………………………………. 2) Instalasi bor tumbuk batang bor …………. . ……………… 2. Jenis dudukan instalasi bor a. Di atas dudukan pendorong (skid mounted) . ………………… b. Di atas truck trailler (Truck mounted) . ………………… c. Di atas dorongan roda empat (Semi traillers) . ………………… 3. Merek dan pabrik pembuat a. Merek instalasi bor ……………………………………………. b. Model instalasi bor ……………………………………………. c.3. Pabrik pembuat dan tahun …………………………………… 4. Penggerak instalasi bor a. Penggerak instalasi bor putar 1) Garis tengah penggerak putar a) Lubang meja putar : ……….. inchi/mm b) Garis tengah spindle : ……….. inchi/mm c). Kemampuan top drive : ………………. kg b. Penggerak instalasi bor tumbuk 1) Garis tengah penggerak bor tumbuk a) Kabel penggerak bor tumbuk : ……...…inchi/mm b). Batang bor tumbuk : ……….. inchi/mm c. Tenaga penggerak bot 1) Tenaga bahan bakar a) Merek mesin : …………………… b) Pabrik pembuat : …………………… c) Bahan bakar : Solar : …………………… Bensin : …………………… Minyak tanah : …………………… d) Kapasitas : ……………….. PK e) Sistem hubungan dengan mesin bor : ………………….. 2) Tenaga listrik a) Elektromotor : …………………… b) Merek : …………………… c) Pabrik : …………………… d) Kapasitas : ……………… PK e) Tegangan/phase : …………………… f) Sistem hubungan dengan mesin bor : …………………… 3) Tenaga pembangkit listrik a) Merek mesin : …………………… b) Pabrik pembuat : ……………………

Page 18: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

c) Bahan bakar : …………………… Solar : …………………… Bensin : …………………… d) Kapasitas (elektromotor) : ……………….. PK 1). Merek : …………………… 2). Pabrik pembuat : …………………… 3). Kapasitas : …………. Kw/Kva 4). Tegangan/phase : …………………… 5. Menara bor a. Jenis 1) Kaki tiga : ………………………………. 2) Kaki empat : ………………………………. 3) Tiang tunggal : ………………………………. 4) Tinggi : .……………………… meter 5) Penguat menara : Palang-palang/Tabung hidrolik 6) Pancang : …………………………….…. 7) Jenis kerekan/sheave : a) Tunggal : ………………………….…. b) Ganda : ……………………………. b. Alat angkat / lir 1) Digerakkan oleh a) Mesin : …………………………….. b) Elektromotor : ……………………………. c) Bukan mesin : …………………………….. 2) Kemampuan : …………………………… ton 3) Sistem hubungan dengan penggerak : ………………………… c. Kelly 1) Type a) Segi empat : ……………………………. b) Segi enam : ……………………………. 2) Diameter luar : …………………… inchi/mm d. Pembilasan 1) Sistem pembilasan a) Pembilasan langsung (Direct flushing) : ….………………... b) Pembilasan balik (Reverse flushing) : ..………………….. c) Pembilasan udara (Air flushing) : .…………………... 2) Mesin pompa a) Jenis pompa 1) Torak : ……………………………. 2) Sentifugal : …………………………… b) Merek mesin : ………...…………………. c) Pabrik pembuat : ……..….…………………. d) Kapasitas : …………………… l/menit e) Tekanan : ……………………….. atm 3) Mesin penggerak a) Tahun pembuatan : ……………………………. b) Pabrik pembuat : …………………………… c ) Bahan bakar Solar : ……..…………………….. Bensin : …...………………………. d) Kapasitas : ..……………………… PK e) Sistem hubungan dengan mesin pompa : ……………. 4) Pembilasan udara (Air flushing) a) Merek : …………………………… b) Kompresor : ……………………………

Page 19: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

c) Pabrik pembuat : …………………………… d) Tahun pembuatan : …………………………… e) Bahan bakar Solar : …………………… Bensin : ……………………. Minyak tanah : ……………………… f) Kemampuan volume : ……...……… cuft/m3 g) Tekanan : ……… lbs/cm (kg/cm/bar) 6. Kepala pembilas (Water swivel) a. Merek : .……...……………… b. Kapasitas : .……...…………ton 7. Selang tekan dan/selang hisap a. Selang tekan 1) Garis tengah : ……...… inchi/mm 2) Panjang : .………...…… meter 3) Tekanan maksimum : .. lbs/cm (kg/cm/bar) b. Selang hisap 1) Garis tengah : .……...………. inchi/mm 2) Panjang : ...………………. meter

8. Perlengkapan pembantu a. Batang bor Diameter

(inchi/mm) Panjang/batang (meter)

Banyaknya (buah)

Jumlah (meter)

Ø Luar Ø Dalam

b. Mata Bor

Model Diameter (inchi/mm)

Banyaknya (buah)

Jenis (sf.md.hr)

Jumlah (meter)

Three cone/four cone

Drag/wing/sayap

c. Batang pemberat (Drill colar) Garis tengah dan panjang : ……… inchi/mm : …………...

meter d. Batang stabilator Garis tengah dan panjang : ……… inchi/mm : …... meter e. Pipa selubung /casing sementara

Diameter Batang Panjang

inchi/mm

inchi/mm

inchi/mm

inchi/mm

Page 20: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

f. Alat pancing (Fishing tools)

Jenis Diameter Banyaknya

Tap Inchi/mm

Die overshot Inchi/mm

Casing spear Inchi/mm

g. Alat uji pemompaan Jenis Pompa 1) Pompa tangan

2) Pompa sentrifugal/Jet pump

3) Merek a) Daya hisap b) Kemampuan

4) Pompa sumur dalam/pompa selam a) Merek b) Type c) Daya hisap d) Kemampuan e) Diameter pompa

: ………………………… buah : ………………………… buah : : ………………………… l/mnt : ………………………… l/mnt : ………………………… l/mnt

: ………………………………. : ………………………………. : ………………………… l/mnt : ………………………… l/mnt : ………………………… l/mnt

h. Kunci-kunci

Jenis Ukuran (inchi/mm)

Banyaknya (buah)

j. Peralatan keselamat kerja

1) Topi pengaman : ………………………. buah 2) Sepatu pengaman : ………………………. buah 3) Sabuk pengaman : ………………………. buah 4) Tabung pengaman

kebakaran : ………………………. buah

5) Kotak obat-obatan : ...………………………. kit

……………..,…………….20… Ttd Meterai Rp. 6.000,-

Cap Perusahaan Nama / Jabatan dalam perusahaan

Page 21: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH SISTEMATIKA PENYUSUNAN UKL DAN UPL

I. PENDAHULUAN 1. Identitas pemrakarsa

a. Nama perusahaan : b. Nama penanggungjawab :

Jabatan penanggungjawab : Jenis perusahaan : BUMN/BUMD/PT/CV/Koperasi/Perorangan *)

c. Status perusahaan : d. Alamat perusahaan :

Telp/ Fax :

2. Identitas penyusun a. Nama perusahaan : b. Nama penanggungjawab : Jabatan penanggungjawab : c. Alamat perusahaan : Telp/ Fax :

3. Pelaksana kegiatan pengeboran/ penggalian *)

g. Nama instansi/ perusahaan : h. Alamat perusahaan : Fax/ Telp :

Nama dan jabatan penanggungjawab : i. Nomor dan tanggal SIUJK : j. Nomor dan tanggal SBU : k. Instalasi bor yang digunakan :

4. Latar belakang dilakukannya rencana kegiatan adalah untuk memenuhi kebutuhan

Air minum

Air untuk rumah tangga

Air untuk peternakan dan pertanian sederhana

Air untuk industri

Air untuk irigasi

Air untuk pertambangan

Air untuk usaha perkotaan (sebutkan)

Air untuk kepentingan lainnya (sebutkan)

5. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) ini untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh izin pemakaian/ pengusahaan air tanah *), dengan tujuan sebagai dokumen pengikat bagi pemrakarsa untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

6. Dasar hukum

Peraturan perundangan yang menjadi dasar penyusunan UKL dan UPL adalah L a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam

Hayati dan Ekosistemnya; b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah; c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup; d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi Dan Pemerintah Kabupaten/ Kota;

Page 22: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

e. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan UKL UPL;

f. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 1451.K/10/MEM/2000 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan Di Bidang Pengelolaan Air Tanah;

g. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Kegiatan Usaha Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

II. URAIAN KEGIATAN

1. Lokasi kegiatan a. Jalan/ RT/RW : b. Desa/ Kelurahan : c. Kecamatan : d. Kabupaten : e. Provinsi : f. Letak geografis dan peta lokasi kegiatan :

(lampiran peta situasi skala 1 : 50.000 yang menggambarkan lokasi rencana kegiatan, dengan mencantumkan judul peta, arah utara, skala angka dan grafis, legenda, koordinat UTM, dan/ atau garis bujur serta indeks peta sehingga sesuai dengan peta topografi yang baku).

2. Cara penggalian air tanah :

Penggalian

Pengeboran

3. Rencana kegiatan a. Penyiapan lahan

Pemotongan tanaman

Perataan tanah

Pembuatan jalan masuk

Lain-lain (sebutkan)

b. Mobilisasi peralatan pengeboran/ penggalian

Kurang dari 8 ton

Sama atau lebih dari 8 ton

c. Pengeboran 1) alat yang digunakan

mesin bor

tenaga manusia

2) kedalaman sumur

kurang dari 50 m

50 – 100 m

100 – 150 m

150 – 200 m

Lebih dari 200 m

3) Garis tengah sumur

kurang dari 4 inchi

4 inchi

6 inchi

8 inchi

12 inchi

Lebih dari 12 inchi

Page 23: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

4) Konstruksi sumur

Gambar rencana konstruksi sumur (dilampirkan)

d. Penggalian 1) alat yang digunakan

mesin bor

tenaga manusia

2) kedalaman sumur

kurang dari 10 m

10 – 20 m

Lebih dari 20 m

3) Garis tengah sumur

kurang dari 1 m

1 – 2 m

Lebih dari 2 meter 4) Konstruksi sumur

Gambar rencana konstruksi sumur (dilampirkan)

f. Demobilitasi peralatan pengeboran/ penggalian *)

Kurang dari 8 ton

Sama atau lebih dari 8 ton

g. Rehabilitasi lahan

Perataan

Lain-lain (sebutkan)

h. Penggalian 1) Teknik pengambilan/ pemanfaatan

Aliran gaya berat (gravitasi)

Pemompaan

Cara lain (sebutkan) 2) Jumlah pemanfaatan ……. Liter/detik 3) Apabila teknik pengambilan air tanah dengan pemompaan

a) Jenis pompa

Pompa tangan

Pompa sentrifugal

Pompa selam

Lain-lain (sebutkan)

b) Kapasitas pompa

Kurang dari 1 PK

1 – 2,5 PK

2,5 – 5 PK

5 -10 PK

Lebih dari 10 PK

i. Rencana umur kegiatan

Kurang dari 5 tahun

5 – 10 tahun

10 -20 tahun

Lebih dari 20 tahun

Page 24: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

j. Rencana penutupan sumur

Ada (sebutkan caranya)

Tidak ada (jelaskan alasannya)

III. INFORMASI KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP

1. Fisiografi

Dataran

Bergelombang

Perbukitan

2. Penggunaan lahan saat ini (sebutkan)

3. Hidrogeologi a. Air tanah bebas atau dangkal

1) Kedudukan muka air tanah (kemarau)

Kurang dari 5 m bawah muka tanah (bmt) setempat

5 – 10 m bmt

10 – 15 m bmt

15 – 20 m bmt

Lebih dari 20 m bmt

2) Kedudukan muka air tanah (penghujan)

Kurang dari 5 m bawah muka tanah (bmt) setempat

5 – 10 m bmt

10 – 15 m bmt

15 – 20 m bmt

Lebih dari 20 m bmt

3) Jarak sumur penduduk terdekat (kalau ada) dari lokasi rencana kegiatan (harap dicantumkan lokasinya dipeta situasi)

Kurang dari 25 meter

25 – 50 m

50 -100 m

Lebih dari 100 m

4) Sifat fisika air tanah

Bau / tidak berbau *)

Berwarna / tidak berwarna *)

Jernih/ keruh *)

Tawar/ payau/ asin *)

5) Penggunaan air tanah saat ini disekitar lokasi rencana kegiatan (harap dicantumkan lokasinya di peta situasi)

Air minum

Air minum rumah tangga

Air untuk peternakan dan pertanian sederhana

Air untuk industri

Air untuk irigasi

Air untuk pertambangan

Air untuk usaha perkotaan (sebutkan)

Air untuk kepentingan lainnya (sebutkan)

Page 25: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

b. Air tanah bebas atau dangkal

1) Jarak sumur bor terdekat (kalau ada) dari lokasi rencana kegiatan (harap dicantumkan lokasinya dipeta situasi)

Kurang dari 100 meter

100 – 200 m

200 -500 m

Lebih dari 500 m

2) Kedudukan muka air tanah

Di atas muka air tanah

Kurang dari 25 m bmt

25 – 40 m bmt

Lebih dari 40 m bmt

3) Kualitas air tanah tertekan yang terdekat

Bau / tidak berbau *)

Berwarna / tidak berwarna *)

Jernih/ keruh *)

Tawar/ payau/ asin *)

4) Penggunaan air tanah saat ini disekitar lokasi rencana kegiatan (harap dicantumkan lokasinya di peta situasi)

Air minum

Air minum rumah tangga

Air untuk peternakan dan pertanian sederhana

Air untuk industri

Air untuk irigasi

Air untuk pertambangan

Air untuk usaha perkotaan (sebutkan)

Air untuk kepentingan lainnya (sebutkan)

c. Mata air

1) Jarak mata air dari lokasi rencana kegiatan (harap dicantumkan lokasinya dipeta situasi)

Kurang dari 100 meter

100 – 200 m

200 -500 m

Lebih dari 500 m

2) Debit mata air terdekat

Kecil dari 5 liter/ detik

5 – 10 liter/detik

Lebih dari 10 liter/ detik

3) Posisi mata air lebih tinggi/ sama/ lebih rendah *) dari lokasi rencana kegiatan

4) Kualitas mata air

Bau / tidak berbau *)

Berwarna / tidak berwarna *)

Jernih/ keruh *)

Tawar/ payau/ asin *)

Page 26: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

5) Penggunaan air dari mata air saat ini disekitar lokasi rencana kegiatan (harap dicantumkan lokasinya di peta situasi)

Air minum

Air minum rumah tangga

Air untuk peternakan dan pertanian sederhana

Air untuk industri

Air untuk irigasi

Air untuk pertambangan

Air untuk usaha perkotaan (sebutkan)

Air untuk kepentingan lainnya (sebutkan)

d. Air permukaan

1) Jarak sungai terdekat dari lokasi rencana kegiatan (harap dicantumkan lokasinya dipeta situasi)

Kurang dari 100 meter

100 - 500 m

Lebih dari 500 m

2) Jarak waduk/ danau terdekat dari lokasi rencana kegiatan (harap dicantumkan lokasinya dipeta situasi)

Kurang dari 100 meter

100 - 500 m

Lebih dari 500 m

3) Jarak rawa terdekat dari lokasi rencana kegiatan (harap dicantumkan lokasinya dipeta situasi)

Kurang dari 100 meter

100 - 500 m

Lebih dari 500 m

4) Jarak garis pantai dari lokasi rencana kegiatan (harap dicantumkan lokasinya dipeta situasi)

Kurang dari 100 meter

100 - 500 m

Lebih dari 500 m

e. Sumur pantau di sekitar lokasi kegiatan

Tidak ada

Ada, jarak sekitar …………… dari lokasi rencana kegiatan (cantumkan lokasinya di peta)

4. Sosial ekonomi a. Kesehatan masyarakat

1) Pasokan air saat ini

Cukup

Tidak cukup saat musim kemarau

Tidak cukup sepanjang tahun

2) Wabah penyakit akibat penggunaan air di sekitar lokasi rencana kegiatan

Pernah terjadi (sering/ jarang *)

Tidak pernah terjadi

Page 27: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

b. Persepsi masyarakat 1) Pemberian informasi atas rencana kegiatan kepada masyarakat

sekitar

Sudah pernah diberikan

Belum pernah diberikan

2) Tanggapan masyarakat sekitar atas rencana kegiatan

Tidak ada tanggapan

Sebagian besar menolak

Sebagian besar menerima tanpa syarat

Sebagian besar menerima dengan syarat IV. KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK

1. Komponen fisiografi

Penurunan permukaan tanah

Jalan menjadi rusak

2. Komponen hidrogeologi

Penurunan muka air tanah bebas

Penurunan muka air tanah tertekan

Penurunan debit mata air

Penurunan kulaitas air tanah

3. Komponen sosial, ekonomi, dan budaya

Berkurangnya pasokan air bersih

Buruknya persepsi masyarakat

Gangguan kebisingan

Page 28: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)

No Uraian Kegiatan Perkiraan Dampak Upaya Penanganan Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

1. Pra konstruksi

Penyiapan lahan

Perataan tanah

Pembukaan jalan

Mobilisasi/ demobilisasi peralatan

Lain-lain (sebutkan)

Keresahan masyarakat

Lain-lain (sebutkan)

Pelumpuran dimusim hujan

Debu dimusim kemarau

Lain-lain (sebutkan)

Pelumpuran dimusim hujan

Debu dimusim kemarau

Lain-lain (sebutkan)

Mengganggu jalan umum

Lain-lain (sebutkan)

Menghubungi masyarakat

Lain-lain (sebutkan)

Pembuatan kantong lumpur

Lain- lain (sebutkan)

Penyiraman

Pembuatan kantong lumpur

Lain- lain (sebutkan)

Penyiraman

Dijalankan waktu jalan sepi

Lain-lain (sebutkan)

Penjelasan maksud dan tujuan penyiapan lahan/ lokasi

Lain-lain (sebutkan)

Penataan ruang lahan dengan baik

Lain-lain (sebutkan)

Penataan ruang lahan dengan baik

Lain-lain (sebutkan)

Izin dari ketua masyarakat setempat

Lain-lain (sebutkan)

2. Konstruksi

Pengeboran

Pemasangan konstruksi

Kebisingan

Lain-lain (sebutkan)

Pembuangan air pengeboran

Lain-lain (sebutkan)

Bekerja di siang hari

Lain-lain (sebutkan)

Membuat saluran

Lain-lain (sebutkan)

Izin dari masyarakat sekitar

Lokasi pengeboran harus sesuai dengan ketentuan teknis dalam izin

Lain-lain (sebutkan)

Kedudukan saringan harus sesuai dengan ketentuan teknik dalam izin

Tidak mencamari saluran umum

Lain-lain (sebutkan)

3. Tahap operasi

Pemanfaatan air tanah

Penurunan muka air tanah

Mengurangi jumlah debit pemompaan

Penyediaan pasokan kebutuhan air dari sumber lain diluar air tanah

Jumlah debit pemompaan harus sesuai dengan ketentuan teknis dalam izin

Pembuatan sumur imbuhan

Penghijauan

Pengukukuran muka air tanah pada sumur produksi dan sumur-sumur penduduk minimal 1 tahun sekali

Pengukuran jumlah debit, minimal sebulan sekali

Page 29: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

Penurunan kuantitas air tanah

Penurunan kualitas air tanah

Penurunan muka tanah (amblesan)

Persepsi/ keresahan masyarakat

Lain-lain (sebutkan)

Mengurangi jumlah debit pemompaan

Penyediaan pasokan kebutuhan air dari sumber lain diluar air tanah

Lain-lain (sebutkan)

Mengurangi jumlah debit pemompaan

Penyediaan pasokan kebutuhan air dari sumber lain diluar air tanah

Pengelolaan air limbah sebelum dibuang di badan air sekitar

Lain-lain (sebutkan)

Mengurangi jumlah debit pemompaan

Lain-lain (sebutkan)

Penyuluhan ke penduduk sekitar perihal pengaruh pemompaan air tanah serta buangan limbah

Memberikan sebagian air tanah ke penduduk sekitar

Lain-lain (sebutkan)

Lain-lain (sebutkan)

Jumlah debit pemompaan harus sesuai dengan ketentuan teknis dalam izin

Pembuatan sumur imbuhan

Penghijauan

Lain-lain (sebutkan)

Jumlah debit pemompaan harus sesuai dengan ketentuan teknis dalam izin

Pembuatan sumur imbuhan

Penyediaan instalasi pengolahan air limbah

Penghijauan

Lain-lain (sebutkan)

Jumlah debit pemompaan harus sesuai dengan ketentuan teknis dalam izin

Pembuatan sumur imbuhan

Penghijauan

Lain-lain (sebutkan)

Pemberian informasi lingkungan kepada penduduk sekitar, terutama perihal sumber daya air tanah

Lain-lain (sebutkan)

Lain-lain (sebutkan)

Pengukukuran muka air tanah pada sumur produksi dan sumur-sumur penduduk minimal 1 tahun sekali

Pengukuran jumlah debit, minimal sebulan sekali

Lain-lain (sebutkan)

Pengukukuran muka air tanah pada sumur produksi dan sumur-sumur penduduk minimal 1 tahun sekali

Pengukuran jumlah debit, minimal sebulan sekali

Lain-lain (sebutkan)

Pengukukuran muka air tanah pada sumur produksi dan sumur-sumur penduduk minimal 1 tahun sekali

Pengukuran jumlah debit, minimal sebulan sekali

Lain-lain (sebutkan)

Wawancara dengan penduduk sekitar terutama pada saat mulainya musin kemarau

Lain-lain (sebutkan)

Page 30: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

Pembuangan limbah Pencemaran perairan umum

Lain-lain (sebutkan)

Pengelolaan air limbah sebelum dibuang ke badan air terdekat

Lain-lain (sebutkan)

Penjelasan kepada masyarakat sekitar

Penyediaan instalasi pengolahan air limbah

Lain-lain (sebutkan)

Wawancara dengan penduduk sekitar terutama pada saat mulainya musin kemarau

Lain-lain (sebutkan)

4. Pasca operasi

Penutupan sumur

Persepsi/ keresahan masyarakat

Lain-lain (sebutkan)

Penyuluhan ke penduduk sekitar perihal penutupan sumur

Lain-lain (sebutkan)

Penataan ruang lahan dengan baik

Lain-lain (sebutkan)

Page 31: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

KOP SURAT PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

Jabatan :

Alamat :

Menyatakan :

1. Kami sanggup melaksanakan dengan sepenuhnya Upaya Pengelolaan Lingkungan

(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), sebagaimana tertulis dalam

dokumen UKL dan UPL ini.

2. Kami sanggup melaporkan sebagaimana butir 1 kepada instansi berwenang.

3. Kami sanggup menanggung segala akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan

pemanfaatan air tana, sesuai dengan dokumen UKL dan UPL dalam rangka

kelestarian lingkungan hidup.

................, ............................

Cap perusahaan

Materai Rp. 6.000

Ttd.

Nama

Jabatan dalam perusahaan

Page 32: Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH

PENJELASAN MENGENAI KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN

No Kewajiban Kriteria

1. Membuat 1 (satu) sumur eksplorasi

Debit pengambilan 2-10 liter/detik, jumlah sumur produksi maksimal 5 (lima) buah dalam 1 (satu) areal.

Debit pengambilan > 10 liter/detik dari 1 (satu) sumur produksi dalam 1 (satu) areal.

2. Membuat 1 (satu) sumur resapan dangkal

Sumur produksi berupa sumur pantek berdiameter maksimal 4 inchi atau sumur gali.

3. Membuat 1 (satu) sumur resapan dalam

Sumur produksi dengan diameter > 4 inchi.

4. Membuat 1 (satu) sumur pantau

Jumlah sumur produksi 10 (sepuluh) buah dengan diameter maksimal 4 inchi.

Jumlah sumur produksi 5 (lima) buah dengan diameter > 4 inchi.

Jumlah sumur produksi 1 (satu) buah dengan diameter > 4 inchi dengan pengambilan lebih dari > 10 liter/detik.