RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL...

19
RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembentukan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional telah diatur dalam Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 183/KA/1X/2012 tentang Pembentukan Peraturan dan Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional; b. bahwa Peraturan Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum dan keadaan sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang Pembentukan Peraturan Badan Tenaga Nuklir Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676);

Transcript of RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL...

RANCANGAN

PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN...

TENTANG

PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pembentukan Peraturan Kepala Badan Tenaga

Nuk l i r Nasional telah d ia tur da lam Peraturan Kepala

Badan Tenaga Nuk l i r Nasional Nomor 183/KA/1X/2012

tentang Pembentukan Peraturan dan Keputusan Kepala

Badan Tenaga Nuk l i r Nasional;

b. bahwa Peraturan Kepala Badan sebagaimana d imaksud

da lam h u r u f a sudah t idak sesuai dengan perkembangan

h u k u m dan keadaan sehingga per lu d igant i ;

c. bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana d imaksud

dalam h u r u f a dan h u r u f b per lu menetapkan Peraturan

Badan Tenaga Nuk l i r Nasional tentang Pembentukan

Peraturan Badan Tenaga Nuk l i r Nasional;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 T a h u n 1997 tentang

Ketenaganukl iran (Lembaran Negara Republ ik Indonesia

Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Republ ik Indonesia Nomor 3676);

- 2 -

2. Undang-Undang Nomor 12 T a h u n 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia T a h u n 2011 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor

5234);

3. Peraturan Presiden Nomor 46 T a h u n 2013 tentang Badan

Tenaga Nuk l i r Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 113);

4. Peraturan Presiden Nomor 87 T a h u n 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun

2014 Nomor 199);

5. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional Nomor 14

Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Tenaga Nuk l i r Nasional (Berita Negara Republ ik Indonesia

T a h u n 2013 Nomor 1650) sebagaimana telah d iubah

dengan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional

Nomor 16 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan

Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional Nomor 14 Tahun

2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga

Nuk l i r Nasional (Berita Negara Republ ik Indonesia Tahun

2014 Nomor 2035);

6. Peraturan Menteri H u k u m dan Hak Asasi Manusia Nomor

16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengundangan

Peraturan Perundang-Undangan da lam Lembaran Negara

Republ ik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia, Berita Negara Republ ik Indonesia, dan

Tambahan Beri ta Negara Republ ik Indonesia (Berita

Negara Republik Indonesia T a h u n 2015 Nomor 1071)

sebagaimana telah d iubah dengan Peraturan Menteri

H u k u m dan Hak Asasi Manusia Nomor 31 Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Peraturan Menter i H u k u m dan

Hak Asasi Manusia Nomor 16 T a h u n 2015 tentang Tata

Cara Pengundangan Peraturan Perundang-Undangan

dalam Lembaran Negara Republ ik Indonesia, Tambahan

Lembaran Negara Republ ik Indonesia, Ber i ta Negara

- 3 -

Republ ik Indonesia, dan Tambahan Beri ta Negara

Republ ik Indonesia (Berita Negara Republ ik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 1753);

7. Peraturan Menteri H u k u m dan Hak Asasi Manusia Nomor

Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pengharmonisasian

Rancangan Peraturan Menteri , Rancangan Peraturan

Lembaga Pemerintah Nonkementerian, a tau Rancangan

Peraturan dar i Lembaga Nons t ruk tu ra l oleh Perancang

Peraturan Perundang-Undangan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2018 Nomor 1134);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG

PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR

NASIONAL.

BAB I

KETENTUAN U M U M

Pasal 1

Da lam Peraturan Badan i n i yang d imaksud dengan:

1. Pembentukan Peraturan Badan Tenaga Nuk l i r Nasional

adalah pembuatan pera turan mencakup tahapan

perencanaan, penyusunan, pembahasan,

pengharmonisasian, penetapan, dan pengundangan.

2. Peraturan Badan Tenaga Nuk l i r Nasional yang selanjutnya

disebut Peraturan BATAN adalah Peraturan Perundang-

undangan yang d i te tapkan oleh Kepala Badan Tenaga

Nuk l i r Nasional u n t u k menja lankan per in tah peraturan

perundang-undangan yang lebih t inggi a tau dalam

menyelenggarakan tugas dan fungsi pemer intahan.

3. Program Penyusunan Peraturan BATAN adalah ins t rumen

perencanaan program pembentukan pera turan BATAN

yang d i susun secara terencana, terpadu, dan sistematis

u n t u k j angka w a k t u 1 (satu) t a h u n .

- 4 -

4. Naskah Konsepsi/Urgensi adalah naskah has i l penelaahan

a tau pengkajian yang mendasari Pembentukan Peraturan

BATAN.

5. Un i t Kerja Pengusul yang selanjutnya dis ingkat UKP

adalah u n i t Eselon 11 yang mengajukan usu lan

penyusunan Rancangan Peraturan.

Pasal 2

Dalam membentuk Peraturan BATAN harus memperhat ikan

asas sebagai ber ikut :

a. kejelasan tu juan ;

b. kesesuaian antara jenis , h ie rark i , dan mater i mua tan ;

c. dapat d i laksanakan;

d. kedayagunaan dan kehasi lgunaan;

e. kejelasan rumusan ; dan

f. keterbukaan.

Pasal 3

Mater i mua tan Peraturan BATAN harus mencerminkan asas:

a. pengayoman;

b. keadi lan;

e. kesamaan kedudukan dalam h u k u m dan pemerintahan;

d. ketert iban dan kepastian h u k u m ; dan/atau

e. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.

Pasal 4

Pembentukan Peraturan BATAN me l ipu t i tahapan:

a. perencanaan;

b. penyusunan;

e. pembahasan;

d. pengharmonisasian;

e. penetapan;

f. pengundangan; dan

g. penyebarluasan.

BAB II

PERENCANAAN

Pasal 5

Un i t Kerja menyampaikan usu l an pembentukan

Peraturan BATAN kepada Sekretaris Utama disertai

dengan Naskah Konsepsi.

Naskah Konsepsi sebagaimana d imaksud pada ayat (1)

memuat :

a. latar belakang pembentukan Peraturan BATAN;

b. maksud dan t u j u a n pembentukan Peraturan BATAN;

e. dasar h u k u m pembentukan Peraturan BATAN; dan

d. mater i mua tan yang akan d ia tur da lam Peraturan

BATAN.

Naskah Konsepsi sebagaimana d imaksud pada ayat (2)

t e reantum dalam Lampiran 1, merupakan bagian yang

tak terp isahkan dar i Peraturan Badan i n i .

Pasal 6

Sekretaris Utama meng ins t ruks ikan kepada Un i t Kerja

yang membidangi penyusunan pera turan perundang-

undangan u n t u k menelaah u s u l a n sebagaimana

d imaksud dalam Pasal 5 ayat (1).

Hasi l penelaahan sebagaimana d imaksud pada ayat (1)

d isampaikan dalam rapat koordinasi u n t u k d igunakan

sebagai bahan pert imbangan da lam menetapkan

perencanaan pembentukan pera turan BATAN.

Perencanaan pembentukan Peraturan BATAN

sebagaimana d imaksud pada ayat (2) d i te tapkan oleh

Kepala BATAN menjadi Program Penyusunan Peraturan

BATAN.

Pasal 7

Dalam keadaan ter tentu, UKP dapat mengusulkan

Pembentukan Peraturan BATAN d i luar program

penjo isunan Peraturan BATAN sebagaimana d imaksud

da lam Pasal 6.

- 6 -

(2) Usu lan Pembentukan Peraturan BATAN sebagaimana

d imaksud pada ayat (1) d isampaikan kepada Kepala

BATAN disertai dengan Naskah Urgensi sebagaimana

tereantum dalam Lampiran 11, yang merupakan bagian

t idak terpisahkan dar i Peraturan Badan i n i .

(3) Keadaan ter tentu sebagaimana d imaksud pada ayat (1)

me l iput i :

a. per intah peraturan perundang-undangan yang lebih

tinggi, a tau pu tusan pengadilan; dan/atau

b. k ebu tuhan organisasi mendesak.

BAB I I I

PENYUSUNAN

Pasal 8

(1) UKP men5msun Rancangan Peraturan BATAN sesuai

dengan Program Penyusunan Peraturan BATAN.

(2) Penyusunan Peraturan BATAN sebagaimana d imaksud

pada ayat (1) sesuai dengan format yang tereantum

dalam Lampiran 111 merupakan bagian yang t idak

terp isahkan dar i Peraturan Badan i n i .

Pasal 9

Da lam penyusunan Rancangan Peraturan BATAN

sebagaimana d imaksud dalam Pasal 8, UKP dapat mel ibatkan

u n i t kerja yang membidangi penyusunan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 10

Rancangan Peraturan BATAN sebagaimana d imaksud dalam

Pasal 8 d isampaikan kepada u n i t kerja yang membidangi

penyusunan peraturan perundang-undangan u n t u k

d i l akukan pembahasan.

- 7 -

BAB IV

PEMBAHASAN

Pasal 11

(1) Pembahasan Rancangan Peraturan BATAN d i l akukan

oleh u n i t kerja yang membidangi penyusunan peraturan

perundang-undangan dengan me l iba tkan UKP.

(2) Apabi la substansi peraturan menyangkut kepentingan

p ihak la innya, maka dalam pembahasan harus

mel ibatkan pemangku kepentingan yang bersangkutan.

(3) Pembahasan Rancangan Peraturan BATAN sebagaimana

d imaksud pada ayat (1) d i l akukan u n t u k menyelaraskan

kesesuaian mater i mua tan dengan pera turan perundang-

undangan yang lebih t inggi dan setingkat serta putusan

pengadilan.

Pasal 12

(1) Rancangan Peraturan BATAN yang te lah mela lu i proses

pembahasan sebagaimana d imaksud da lam Pasal 11

d isampaikan ke se luruh u n i t kerja dan pemangku

kepentingan la innya u n t u k d im in takan masukan .

(2) Masukan sebagaimana d imaksud pada ayat (1),

d isampaikan kepada u n i t kerja yang membidangi

penyusunan peraturan perundang-undangan

menggunakan format sebagaimana tereantum dalam

Lampiran IV, yang merupakan bagian t idak terpisahkan

dar i Peraturan Badan i n i .

Pasal 13

Apabi la d iper lukan u n i t kerja yang membidangi penyusunan

peraturan perundang-undangan dapat me lakukan

pembahasan bersama dengan UKP dan pemangku

kepent ingan terhadap masukan rancangan Peraturan BATAN.

- 8 -

BAB V

PENGHARMONISASIAN

Pasal 14

(1) Rancangan Peraturan BATAN yang telah d i l akukan

pembahasan sebagaimana d imaksud da lam Pasal 14,

d isampaikan ke Direktorat Jenderal Peraturan

Perundang-undangan, Kementerian H u k u m dan HAM

u n t u k d i l akukan pengharmonisasian.

(2) Pengharmonisasian sebagaimana d imaksud pada ayat (1)

ber tu juan u n t u k :

a. menyelaraskan dengan:

1. Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia T a h u n 1945, peraturan

perundang-undangan yang lebih t inggi a tau yang

setingkat, dan pu tusan pengadilan; dan

2. t ekn ik penyusunan pera turan perundang-

undangan.

b. menghasi lkan kesepakatan terhadap substansi yang

d iatur .

BAB VI

PENETAPAN

Pasal 15

Kepala u n i t kerja yang membidangi pen5aisunan peraturan

perundang-undangan menyampaikan rancangan Peraturan

BATAN kepada Kepala BATAN u n t u k d i te tapkan.

Pasal 16

Naskah Rancangan Peraturan BATAN d ibua t da lam 2 (dua)

rangkap, dengan ketentuan:

a. 1 (satu) naskah Rancangan Peraturan BATAN yang

d i b u b u h i paraf Kepala u n i t kerja yang membidangi

penyusunan peraturan perundang-undangan dan Kepala

Bagian yang membidangi h u k u m pada setiap ha laman;

- 9 -

b. 1 (satu) naskah Rancangan Peraturan BATAN tanpa

d i b u b u h i paraf.

Pasal 17

Rancangan Peraturan BATAN di te tapkan oleh Kepala BATAN

dengan m e m b u b u h k a n tanda tangan.

BAB VI I

PENGUNDANGAN

Pasal 18

Peraturan BATAN yang telah d i te tapkan sebagaimana

d imaksud dalam Pasal 17 d isampaikan ke Direktorat Jenderal

Peraturan Perundang-undangan Kementer ian H u k u m dan

Hak Asasi Manusia u n t u k d iundangkan da lam Beri ta Negara

Republ ik Indonesia dan/atau Tambahan Beri ta Negara

Republ ik Indonesia. .

BAB VII I

PENYEBARLUASAN

Pasal 19

(1) Un i t kerja yang membidangi pera turan perundang-

undangan membuat naskah Sal inan Peraturan BATAN.

(2) Naskah Sal inan Peraturan BATAN d ibuat 3 (tiga)

rangkap, dengan ketentuan:

a. 1 (satu) naskah Sal inan Peraturan BATAN u n t u k

d isampaikan ke UKP;

b. 2 (dua) naskah Sal inan Peraturan BATAN u n t u k d i

s impan d i u n i t kerja yang membidangi penyusunan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 20

Penyebarluasan Peraturan BATAN d isampaikan ke se luruh

u n i t kerja mela lui apl ikasi Sistem Informasi dan Tata

Persuratan serta d imua t da lam Jar ingan Dokumentas i dan

Informasi H u k u m .

- 10 -

BAB IX

EVALUASI

Pasal 21

(1) Un i t kerja yang membidangi pembentukan peraturan

perundang-undangan mengkoordinas ikan evaluasi

Peraturan BATAN.

(2) Evaluasi Peraturan BATAN sebagaimana d imaksud pada

ayat (1) d i l akukan pal ing sedikit 1 (satu) ka l i dalam

setahun.

Pasal 22

Hasi l Evaluasi sebagaimana d imaksud da lam Pasal 21

d igunakan sebagai bahan perencanaan regulasi a tau

deregulasi.

B A B X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Pada saat Peraturan Badan i n i m u l a i ber laku, Peraturan

Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional Nomor

183/KA/IX/2012 tentang Pembentukan Peraturan dan

Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional, dieabut dan

d inyatakan t idak ber laku.

Pasal 24

Pada saat Peraturan Badan i n i mu l a i ber laku, ketentuan

tentang Penyusunan Keputusan d i BATAN d ia tur dengan

Peraturan BATAN tersendir i .

Pasal 25

Peraturan Badan i n i mu l a i ber laku pada tanggal

d iundangkan .

Agar setiap orang mengetahuinya, memer intahkan

pengundangan Peraturan Kepala Badan i n i dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republ ik Indonesia.

Di tetapkan d i Jakar ta

pada tanggal

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

D iundangkan d i Jakar ta

pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR .

- 12 -

LAMPIRAN I

PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA

NUKLIR NASIONAL

NASKAH KONSEPSI PEMBENTUKAN PERATURAN BATAN

TENTANG ...Oudul Rancangan Peraturan BATAN)...

A. Latar belakang (uraikan hal-hal yang melatarbelakangi perlunya pembentukan Peraturan BATAN)

B. Maksud dan Tu juan (uraikan maksud dan tujuan pembentukan Peraturan BATAN)

C. Dasar H u k u m (tuliskan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan Peraturan BATAN ini/ kewenangan pembentukan Peraturan BATAN)

- 13 -

D. Materi m u a t a n (tuliskan hal-hal/materi yang akan diatur dalam Peraturan BATAN ini)

Kepala Un i t Kerja

Nama lengkap NIP

*) uraian terdiri dari beberapa halaman, agar informasi yang disampaikan lebih informatif

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 14 -

LAMPIRAN I I

PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA

NUKLIR NASIONAL

NASKAH URGENSI PEMBENTUKAN PERATURAN BATAN TENTANG ...Oudul Rancangan Peraturan BATAN)...

A. Latar belakang (uraikan hal-hal yang melatarbelakangi perlunya pembentukan Peraturan BATAN)

B. Maksud dan Tu juan (uraikan maksud dan tujuan pembentukan Peraturan BATAN )

C. Dasar H u k u m (tuliskan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan Peraturan BATAN ini/ kewenangan pembentukan Peraturan BATAN)

- 1 5 -

D. Urgensi

(uraikan dampak/akibat yang akan terjadi apabila Peraturan BATAN ini tidak segera ditetapkan)

E. Materi m u a t a n (tuliskan hal-hal/materi yang akan diatur dalam Peraturan BATAN ini)

Kepala Un i t Kerja

Nama lengkap NIP

*) uraian terdiri dari beberapa halaman, agar informasi yang disampaikan lebih informatif

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 1 6 -

LAMPIRAN I I I

PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA

NUKLIR NASIONAL

FORMAT PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

1. Naskah Peraturan ber laku ketentuan sebagai ber ikut :

- kertas yang d igunakan tipe F4 dengan u k u r a n khusus (custome

size);

- lebar (width) kertas : 21,59 cm

- panjang (height) kertas : 32,41 em

- d iket ik dengan jenis h u r u f Bookman Old Sti/Ze,ukuran h u r u f 12;

2. Batas baris (Margins):

- atas {top) : 8 cm (un tuk ha laman 1)

3. Se luruh spasi baris (line spacing) yang d i gunakan adalah 1,5, dengan

spasi:

- sebelum (before) : 0 pt

- setelah (after) : 0 pt

4. Pencantuman nomor ha laman 2 dan seterusnya pada Peraturan

d i can tumkan pada bagian atas tengah dengan d i d a h u l u i dan d iakh i r i

dengan tanda baca (-), serta diber i j a r ak 1 spasi.

5. Ketentuan sebagaimana d imaksud pada angka 4 ber laku juga pada

ha laman lampiran .

6. Lampiran pera turan perundangan yang berbentuk tabel, gambar, peta

d ibuat berupa gambar (image) a tau da lam format PDF (Portable

Document Format)

- bawah {bottom)

- k i r i {left)

- kanan {right)

3 em (un tuk ha laman 2 dan seterusnya)

2,5 cm

2,5 cm

2,5 cm

- 17 -

Menimbang

3 cm Mengingat

—» 3.5 cm

Menetapkan

2.5 cm _JL_

~l— 3.5 cm

3.5 cm

batan

PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

NOMOR TAHUN TENTANG

(Judul Peraturan)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA =i

- 8 cm

1 enter

r~ 1 enter KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA, 0,5 cm 1 cm

a. bahwa.

2 enter

J b. dan seterusnya....;

1. - 1 enter ^ . dan seterusnya...;

M E M U T U S K A N : 1 enter

1 enter P E R A T U R A N B A D A N T E N A G A N U K L I R : N A S I O N A L

> TENTANG .... (Nama/ J u d u l Peraturan)

BAB I

Pasal 1

BAB I I

>

1 cm

(1) .(2)

Bagian Kesatu

Paragraf 1

Pasal 1

Pasal 2

1 enter

1 enter

1 enter

- 1 enter

1 enter

>

}

1 enter

1 enter

2.5 cm

2.5 cm

- 18 -

- 3 cm

Pasal 2

2.5 cm _JL_

(1) (2)

a. b.

1.' 2.

a) b)

1 cm

1 cm

-> 1 cm

-> 1 cm 2)

BAB KETENTUAN PENUTUP

1 enter

1 enter Pasal 3

Peraturan i n i mu l a i ber laku pada tanggal d iundangkan.

- 1 enter Agar setiap orang mengetahuinya,

memer in tahkan pengundangan Peraturan Badan

i n i dengan penempatannya dalam Ber i ta Negara

Republ ik Indonesia. - 2 enter

Ditetapkan d i Jakar ta pada tanggal ...

U 1 enter KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

3 enter

Diundangkan d i Jakar ta

Pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

— 1 enter

I enter

3 enter

WIDODO EKATJAHJANA - 2 enter

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN .... NOMOR ....

2.5 cm _JL_

2.5 cm

- 19 -

LAMPIRAN IV

PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA

NUKLIR NASIONAL

MASUKAN TERHADAP RANCANGAN PERATURAN BATAN

TENTANG....

NO BAB/PASAL SEMULA MENJADI

1

2

3

4

5

dst

Kepala Un i t Kerja

Nama lengkap NIP

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,