RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU...

65
1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR … TAHUN … TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa badan usaha dalam bentuk Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma, dan Persekutuan Komanditer bagian integral dari kegiatan ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi yang strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang semakin seimbang berdasarkan demokrasi ekonomi; b. bahwa peraturan tentang Persekutuan Perdata, yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan peraturan tentang Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum dan kebutuhan dunia usaha, sehingga perlu diatur kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu membentuk Undang- Undang tentang Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma, dan Persekutuan Komanditer; www.djpp.kemenkumham.go.id

Transcript of RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU...

Page 1: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

1

RANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR … TAHUN …

TENTANG

PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN

PERSEKUTUAN KOMANDITER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa badan usaha dalam bentuk Persekutuan Perdata,

Persekutuan Firma, dan Persekutuan Komanditer bagian

integral dari kegiatan ekonomi rakyat yang mempunyai

kedudukan, peran, dan potensi yang strategis untuk

mewujudkan struktur perekonomian nasional yang semakin

seimbang berdasarkan demokrasi ekonomi;

b. bahwa peraturan tentang Persekutuan Perdata, yang diatur

dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan peraturan

tentang Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer

yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan

hukum dan kebutuhan dunia usaha, sehingga perlu diatur

kembali;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, dan huruf b, perlu membentuk Undang-

Undang tentang Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma,

dan Persekutuan Komanditer;

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 2: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

2

Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 27 ayat (2), dan Pasal 33 Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA,

PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN

KOMANDITER.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1. Persekutuan Perdata adalah persekutuan yang didirikan berdasarkan perjanjian

antara dua orang atau lebih yang mengikatkan diri untuk bekerja sama secara terus menerus dan setiap sekutunya bertindak atas nama sendiri serta bertanggung jawab sendiri terhadap pihak ketiga.

2. Persekutuan Firma adalah persekutuan yang didirikan berdasarkan perjanjian untuk menjalankan badan usaha dengan memakai nama bersama dan setiap sekutunya berhak bertindak untuk dan atas nama badan usaha serta bertanggung jawab terhadap pihak ketiga secara tanggung renteng sampai harta kekayaan pribadi.

3. Persekutuan Komanditer adalah persekutuan yang didirikan berdasarkan perjanjian antara satu orang atau lebih yang akan bertindak sebagai sekutu Komplementer dengan satu orang atau lebih yang akan bertindak sebagai sekutu Komanditer untuk menjalankan badan usaha dan setiap sekutu Komplementer berhak bertindak untuk dan atas nama badan usaha serta bertanggung jawab terhadap pihak ketiga secara tanggung renteng sampai harta kekayaan pribadi.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 3: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

3

4. Sekutu Komplementer adalah sekutu yang berhak bertindak untuk dan atas nama badan usaha dan bertanggung jawab terhadap pihak ketiga secara tanggung renteng sampai harta kekayaan pribadi.

5. Sekutu Komanditer adalah sekutu yang tidak berhak bertindak untuk dan atas nama badan usaha dan tidak bertanggung jawab melebihi pemasukannya.

6. Orang adalah orang perseorangan dan/atau badan hukum. 7. Barang adalah barang bergerak dan tidak bergerak, barang berwujud dan tidak

berwujud yang dapat dinilai dengan uang. 8. Hari adalah hari kalender. 9. Menteri adalah Menteri yang menjalankan urusan pemerintahan di bidang hukum

dan hak asasi manusia.

Pasal 2

Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma, dan Persekutuan Komanditer merupakan persekutuan bukan badan hukum. Disepakati Penjelasan Yang dimaksud dengan “persekutuan bukan badan hukum”adalah persekutuan yang pertanggungjawabannya tidak hanya dibebankan pada persekutuan melainkan juga pada sekutunya, yakni sekutu Firma dalam Persekutuan Firma dan sekutu Komplementer dalam Persekutuan Komanditer.

BAB II

PERSEKUTUAN PERDATA

Bagian Kesatu

Pendirian

Pasal 3

(1) Persekutuan Perdata didirikan berdasarkan perjanjian Persekutuan Perdata.

(2) Perjanjian Persekutuan Perdata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat

dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia.

(3) Persekutuan Perdata mulai berlaku sejak tanggal akta notaris atau tanggal

kemudian yang ditentukan dalam akta notaris tersebut.

Pasal 4

Setiap Persekutuan Perdata harus mempunyai nama dan tempat kedudukan dalam

wilayah Negara Republik Indonesia.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 4: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

4

Pasal 5

Persekutuan Perdata dilarang memakai nama yang:

a. sama atau mirip dengan nama Persekutuan Perdata yang telah di daftarkan terlebih

dahulu;

b. bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan.

Pasal 6

Terhadap Persekutuan Perdata berlaku ketentuan dalam Undang-Undang ini,

ketentuan perjanjian Persekutuan yang dibuat para sekutu dan ketentuan peraturan

perundang-undangan lainnya.

Pasal 7

(1) Persekutuan Perdata harus mempunyai alamat lengkap di tempat

kedudukannya.

(2) Dalam surat-menyurat, pengumuman yang diterbitkan, barang cetakan, dan

akta dalam hal Persekutuan Perdata menjadi pihak harus disebutkan nama dan

alamat lengkap.

Pasal 8

Kegiatan Persekutuan Perdata dilarang bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan.

Pasal 9

Persekutuan Perdata dapat didirikan untuk jangka waktu terbatas atau tidak terbatas

sebagaimana ditentukan dalam Akta Perjanjian Persekutuan Perdata tersebut.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 5: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

5

Pasal 10

(1) Akta Persekutuan Perdata paling sedikit harus memuat :

a. nama lengkap, tempat tinggal, kewarganegaraan, dan pekerjaan sekutu

perseorangan atau nama, tempat kedudukan, dan status badan hukum bagi

sekutu yang berstatus badan hukum;

b. nama Persekutuan Perdata;

c. tempat kedudukan Persekutuan Perdata;

d. saat dimulai dan berakhirnya Persekutuan Perdata;

e. kegiatan usaha Persekutuan Perdata;

f. pemasukan dari sekutu;

g. cara pembagian laba dan beban kerugian Persekutuan Perdata;

h. hak, kewajiban, dan tanggung jawab sekutu.

(2) Dalam hal Akta Perjanjian Persekutuan Perdata tidak memenuhi ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Akta Perjanjian Persekutuan Perdata tidak

dapat didaftarkan.

Pasal 11

Setiap perubahan ketentuan dalam Akta Persekutuan Perdata harus dibuat dengan

akta notaris dalam bahasa Indonesia dan didaftarkan pada organisasi profesi.

Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban Sekutu

Pasal 12

(1) Setiap sekutu wajib memberikan pemasukan berupa uang, barang, tenaga,

keahlian, dan/atau klien/pelanggan.

(2) Dalam hal pemasukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa barang,

harus disebutkan dengan jelas rincian dan nilainya.

(3) Pemasukan berupa barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat dilakukan

dengan cara penyerahan:

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 6: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

6

a. kepemilikan atas barang kepada semua sekutu dalam ikatan Persekutuan

Perdata; atau

b. pemanfaatan atas barang kepada Persekutuan Perdata.

(4) Penyerahan kepemilikan atas barang kepada semua sekutu dalam ikatan

persekutuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a mengakibatkan barang

tersebut menjadi milik bersama dari semua sekutu yang tidak dapat dibagi dan

tidak menyebabkan barang tersebut menjadi bagian dari kekayaan pribadi

sekutu.

(5) Dalam hal penyerahan kepemilikan atas barang sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) huruf a berupa barang bergerak terdaftar dan barang tidak bergerak

harus didaftar atas nama Persekutuan Perdata.

(6) Dalam hal penyerahan kepemilikan atas barang sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) huruf a tidak dapat didaftarkan atas nama persekutuan maka didaftarkan

atas nama sekutu bersama-sama dalam ikatan Persekutuan Perdata.

(7) Penyerahan kepemilikan atas barang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf

a, tidak mengakibatkan barang tersebut menjadi jaminan bagi perikatan pribadi

sekutu.

(8) Dalam hal pemasukan berupa barang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf

a, sekutu yang memberikan pemasukan berupa barang wajib menjamin tidak

adanya tuntutan berupa apa pun berkenaan dengan kepemilikan barang tersebut.

(9) Dalam hal pemasukan berupa barang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf

a, maka setelah penyerahan dilakukan, risiko selanjutnya atas kepemilikan dan

pemakaian barang menjadi tanggung jawab persekutuan.

(10) Dalam hal pemasukan berupa barang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf

b, maka risiko atas :

a. kepemilikan barang tersebut tetap menjadi tanggung jawab sekutu yang

memberikan pemasukan; dan

b. pemanfaatan barang tersebut menjadi tanggung jawab persekutuan, kecuali

ditentukan lain dalam Akta Perjanjian Persekutuan Perdata.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 7: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

7

Pasal 13

(1) Sekutu yang menyanggupi untuk memberikan pemasukan berupa sejumlah uang

dan/atau barang dan tidak melakukannya pada tanggal yang diperjanjikan, dapat

dibebani bunga sesuai dengan yang diperjanjikan dalam akta perjanjian

persekutuan.

(2) Selain pembebanan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekutu dapat

dikenakan tambahan penggantian biaya dan/atau ganti kerugian.

Pasal 14

Sekutu yang telah menyatakan kesanggupannya untuk memberikan pemasukan

berupa tenaga dan/atau keahlian ke dalam Persekutuan Perdata, wajib memberikan

pertanggungjawaban kepada Persekutuan Perdata tentang semua hasil yang

diperoleh dari tenaga dan/atau keahliannya sesuai dengan yang diperjanjikan.

Pasal 15

(1) Dalam hal Persekutuan Perdata menderita kerugian yang disebabkan oleh

kesalahan atau kelalaian sekutu, maka sekutu tersebut wajib memberikan ganti

kerugian kepada Persekutuan Perdata.

(2) Kewajiban memberikan ganti kerugian kepada Persekutuan Perdata sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), tidak dapat diperhitungkan dengan keuntungan yang

diperoleh Persekutuan Perdata karena pekerjaan sekutu yang bersangkutan.

Pasal 16

Setiap sekutu mempunyai hak penggantian dari Persekutuan Perdata atas :

a. uang yang dikeluarkannya lebih dahulu untuk Persekutuan Perdata;

b. biaya yang telah dikeluarkan berkaitan dengan perjanjian yang dibuat dengan

itikad baik untuk kepentingan Persekutuan Perdata;dan

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 8: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

8

c. kerugian yang dideritanya yang tidak dapat dipisahkan dari pengurusan

Persekutuan Perdata asalkan kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau

kelalaiannya.

Pasal 17

(1) Bagian dari setiap sekutu atas laba rugi Persekutuan Perdata ditetapkan dalam

akta perjanjian Persekutuan Perdata berdasarkan kesepakatan semua sekutu.

(2) Bagian dari setiap sekutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setiap waktu

dapat diubah atas kesepakatan semua sekutu dan perubahan tersebut harus

dimuat dalam akta perubahan perjanjian Persekutuan Perdata.

(3) Perubahan bagian dari setiap sekutu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

berlaku sejak tanggal akta perubahan perjanjian Persekutuan Perdata dibuat.

Pasal 18

Akta Perjanjian Persekutuan Perdata yang menetapkan bahwa sekutu tertentu tidak

memperoleh bagian laba, batal karena hukum.

Pasal 19 Akta Perjanjian Persekutuan Perdata yang menetapkan bahwa semua kerugian

Persekutuan Perdata ditanggung oleh sekutu tertentu, adalah sah.

Pasal 20

(1) Dalam Akta Perjanjian Persekutuan Perdata, sekutu tertentu dapat ditetapkan

sebagai sekutu pengurus yang berwenang melakukan perbuatan kepengurusan

Persekutuan Perdata dan mewakili Persekutuan Perdata di dalam dan di luar

pengadilan.(11/10/11)

(2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat ditarik kembali,

kecuali dibuat perubahan atas Akta Perjanjian Persekutuan Perdata.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 9: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

9

Pasal 21

(1) Sekutu pengurus dalam melakukan pengurusan Persekutuan Perdata

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1), harus bertindak dengan itikad

baik dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan Persekutuan Perdata.

(2) Dalam hal sekutu pengurus tidak bertindak dengan itikad baik dan penuh

tanggung jawab untuk kepentingan Persekutuan Perdata, sekutu pengurus

tersebut harus bertanggung jawab terhadap sekutu lainnya atas kerugian yang

diderita Persekutuan Perdata.

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak membebaskan sekutu

lainnya terhadap perikatan Persekutuan Perdata yang telah dibuat dengan pihak

ketiga.

Pasal 22

(1) Sekutu pengurus dapat melimpahkan kewenangan kepada sekutu lain untuk

melakukan perbuatan kepengurusan.

Penjelasan:

Yang dimaksud dengan “sekutu lain” adalah sekutu yang bukan sekutu pengurus

yang diberi kewenangan melakukan perbuatan kepengurusan.

(2) Pemberian kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dimuat

dalam akta tersendiri.

Penjelasan:

Yang dimaksud dengan “akta” baik berupa akta di bawah tangan atau akta yang

dibuat di hadapan notaris.

(3) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setiap saat dapat ditarik

kembali.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 10: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

10

Pasal 23

Dalam hal beberapa sekutu dalam Akta Perjanjian Persekutuan Perdata diberi

kewenangan melakukan perbuatan kepengurusan Persekutuan Perdata dan tidak

ditentukan tugas masing-masing sekutu atau tidak ditentukan harus bertindak

bersama-sama, setiap sekutu berwenang melakukan segala perbuatan hukum

mengenai kepengurusan Persekutuan Perdata.

Pasal 24

(1) Dalam hal telah diperjanjikan seorang sekutu pengurus harus melakukan

perbuatan kepengurusan bersama dengan sekutu pengurus lainnya, sekutu

pengurus tersebut tidak dapat bertindak sendiri.

(2) Ketentuan untuk melakukan perbuatan kepengurusan bersama sekutu lain

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku karena jika sekutu tidak

melakukan perbuatan sendiri, persekutuan akan menderita kerugian.

(3) Terhadap pihak ketiga, tindakan sekutu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

mengikat persekutuan.

Pasal 25

(1) Sekutu pengurus wajib memberikan pertanggungjawaban kepada semua sekutu

atas perbuatan kepengurusan yang dilakukannya.

Usulan baru:

Pasal ...

Sekutu pengurus yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang telah

ditentukan dalam Undang-Undang ini dan/atau Akta Perjanjian Persekutuan Perdata

sehingga mengakibatkan kerugian bagi Persekutuan Perdata dapat di tuntut sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 11: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

11

(2) Pertanggungjawaban dalam melakukan perbuatan kepengurusan Persekutuan

Perdata sebagaimana dimaksud pada ayat (1)sekutu pengurus wajib

menyampaikan laporan tahunan Persekutuan Perdata kepada semua sekutu

paling lambat 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun buku Persekutuan

Perdata.

(3) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat:

a. laporan kegiatan yang dilakukan oleh Persekutuan Perdata selama 1(satu)

tahun; dan

b. laporan keuangan yang disusun sesuai dengan stándar akuntansi

keuangan.

(4) Selain laporan tahunan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2), dalam akta

Perjanjian Persekutuan Perdata dapat ditentukan pula kewajiban sekutu

pengurus untuk menyampaikan laporan kegiatan dan keuangan Persekutuan

Perdata secara berkala disertai bukti pendukung.

Penjelasan:

Yang dimaksud dengan laporan “secara berkala” adalah cara penyampaian

laporan yang ditentukan dalam Akta Persekutuan Perdata secara bulanan,

triwulan, dan/atau semesteran.

(5) Laporan tahunan Persekutuan Perdata sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

harus mendapat persetujuan dari para sekutu sesuai dengan ketentuan yang

diatur dalam Akta Perjanjian Persekutuan Perdata.

Pasal 26

(1) Setiap sekutu berhak melihat dokumen pendukung yang berkaitan dengan

laporan kegiatan dan laporan keuangan Persekutuan Perdata yang disimpan

dikantor Persekutuan Perdata.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 12: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

12

(2) Dalam hal sekutu meragukan kebenaran laporan kegiatan dan/atau laporan

keuangan Persekutuan Perdata yang telah diterimanya, setelah melihat

dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekutu tersebut

sesuai dengan ketentuan dalam akta perjanjian Persekutuan Perdata dapat

meminta auditor dan/atau ahli yang mandiri untuk melakukan pemeriksaan.

Pasal 27

Dalam hal tidak diperjanjikan secara khusus mengenai cara pengurusan,

kepengurusan Persekutuan Perdata dilakukan secara bersama-sama dengan ketentuan

sebagai berikut:

a. setiap sekutu dianggap secara timbal balik telah memberi kuasa kepada sekutu

lainnya untuk melakukan kepengurusan;

b. setiap sekutu berhak mengetahui perbuatan sekutu lainnya dalam melakukan

perbuatan kepengurusan;

c. setiap sekutu berhak menolak perbuatan sekutu lainnya dalam melakukan

kepengurusan terhadap perbuatan yang akan dilakukan;

d. setiap sekutu berhak menggunakan barang milik Persekutuan Perdata sesuai

dengan peruntukannya; dan

e. setiap sekutu dapat mewajibkan sekutu lainnya turut menanggung biaya yang

diperlukan untuk pemeliharaan barang milik Persekutuan Perdata.

Pasal 28

Setiap sekutu tanpa persetujuan semua sekutu, dilarang melakukan perbuatan

kepemilikan yang meliputi:

a. pengubahan bentuk dan/atau peruntukan barang tidak bergerak milik

Persekutuan Perdata, meskipun pengubahan tersebut menguntungkan

Persekutuan Perdata;

b. pengalihan atau pengagunan barang tidak bergerak atas nama semua sekutu

dalam ikatan Persekutuan Perdata; dan

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 13: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

13

c. pengalihan, penggadaian, atau pengagunan barang bergerak milik Persekutuan

Perdata.

Pasal 29

Setiap sekutu dapat menerima pihak ketiga sebagai peserta dari bagiannya dalam

Persekutuan Perdata tanpa persetujuan sekutu lainnya.

Pasal 30

Setiap sekutu tanpa persetujuan sekutu lainnya dilarang menerima pihak ketiga

sebagai sekutu dalam Persekutuan Perdata.

Bagian Ketiga

Perikatan Sekutu Terhadap Pihak Ketiga

Pasal 31

(1) Perikatan yang dibuat oleh sekutu tidak berdasarkan kuasa dari sekutu lainnya

hanya mengikat sekutu yang bersangkutan dan tidak mengikat sekutu lainnya.

(2) Jika sekutu bertindak berdasarkan kuasa dari semua sekutu lainnya, maka sekutu

bertindak atas nama semua sekutu dalam ikatan Persekutuan Perdata, dan masing-

masing sekutu dalam ikatan Persekutuan Perdata bertanggung jawab atas

perikatan tersebut.

(3) Jika perikatan dibuat atas nama Persekutuan Perdata mengenai kewajiban yang

dapat dibagi, masing-masing sekutu dapat dituntut oleh kreditor Persekutuan

Perdata untuk jumlah dan bagian yang sama, meskipun bagian masing-masing

sekutu dalam Persekutuan Perdata tidak sama.

(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak berlaku apabila pada waktu

diadakan perikatan, diperjanjikan dengan kreditor bahwa kewajiban masing-

masing sekutu untuk membayar utang Persekutuan Perdata adalah sesuai dengan

yang diperjanjikan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 14: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

14

(5) Jika perikatan dibuat atas nama persekutuan mengenai kewajiban yang tidak

dapat dibagi, masing-masing sekutu bertanggung jawab atas seluruh kewajiban

yang diperjanjikan.

(6) Jika salah satu atau lebih sekutu telah memenuhi kewajiban terhadap kreditor

sebagaimana dimaksud pada ayat (5), sekutu tersebut mempunyai hak

berdasarkan subrogasi terhadap sekutu lainnya sesuai dengan perimbangan

bagian sekutu lainnya dalam Persekutuan Perdata.

(7) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sampai dengan ayat (6) berlaku

mutatis mutandis terhadap perikatan yang dibuat oleh sekutu tidak berdasarkan

kuasa dari semua sekutu lainnya, tetapi memberi manfaat bagi Persekutuan

Perdata.

Pasal 32

Jika sekutu atas nama Persekutuan Perdata membuat perikatan dengan pihak lain,

maka setiap sekutu dapat menuntut pihak lain yang membuat perikatan tersebut.

Bagian Keempat

Pembubaran Persekutuan dan Likuidasi

Pasal 33

Persekutuan Perdata bubar karena:

a. jangka waktu berdirinya Persekutuan Perdata sebagaimana ditentukan dalam Akta Perjanjian Persekutuan Perdata berakhir;

b. diselesaikannya kegiatan usaha yang menjadi tujuan Persekutuan Perdata;

c. musnahnya barang yang pemanfaatannya dimasukkan dalam Persekutuan Perdata;

d. salah satu sekutu keluar dari Persekutuan Perdata;

e. satu atau lebih sekutu meninggal dunia, pailit, atau berada di bawah pengampuan;

f. kesepakatan para sekutu; atau

g. putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 15: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

15

Pasal 34

(1) Jika terjadi salah satu dari keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32

huruf d dan e, persekutuan dapat dilanjutkan oleh sekutu yang masih ada dalam

Persekutuan Perdata, jika hal tersebut telah diperjanjikan dalam Akta

Perjanjian Persekutuan Perdata.

(2) Jika tidak diperjanjikan dalam Akta Perjanjian Persekutuan Perdata

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekutu yang masih ada dapat

mengadakan perjanjian Persekutuan Perdata baru.

(3) Dalam hal salah satu sekutu keluar, dinyatakan pailit, atau berada di bawah

pengampuan, yang bersangkutan berhak memperoleh bagiannya dalam

Persekutuan Perdata.

(4) Dalam hal salah satu sekutu meninggal dunia, ahli warisnya berhak

memperoleh bagiannya dalam Persekutuan Perdata.

Pasal 35

Dalam hal Persekutuan Perdata bubar, sekutu pengurus atau sekutu secara bersama-

sama melakukan pemberesan atas harta Persekutuan Perdata serta menyelesaikan hak

dan kewajiban Persekutuan Perdata.

Pasal 36

(1) Dalam hal Persekutuan Perdata bubar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34,

seluruh utang Persekutuan Perdata wajib dibayar lunas.

(2) Dalam hal harta Persekutuan Perdata lebih kecil daripada utang Persekutuan

Perdata, selisih tersebut merupakan kerugian yang harus ditanggung oleh semua

sekutu sesuai dengan perimbangan pemasukan masing-masing sekutu yang

ditentukan dalam Akta Perjanjian Persekutuan Perdata.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 16: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

16

(3) Dalam hal masih terdapat sisa harta Persekutuan Perdata setelah dikurangi

semua kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sisa harta tersebut dibagi

di antara para sekutu sebanding dengan pemasukan masing-masing sekutu.

BAB III

PERSEKUTUAN FIRMA

Bagian Kesatu

Pendirian

Pasal 37

Ketentuan mengenai Persekutuan Perdata sebagaimana dimaksud dalam Bab II

mutatis mutandis berlaku terhadap Persekutuan Firma, kecuali ditentukan lain dalam

bab ini.

Pasal 38

Setiap Persekutuan Firma harus mempunyai nama dan tempat kedudukan dalam

wilayah Negara Republik Indonesia.

Pasal 39

Persekutuan Firma dilarang memakai nama yang:

a. sama atau mirip dengan nama Persekutuan Firma yang telah didaftarkan terlebih

dahulu.

b. bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan.

Pasal 40

Terhadap Persekutuan Firma berlaku ketentuan dalam Undang-Undang ini, ketentuan

perjanjian Persekutuan yang dibuat para sekutu dan ketentuan peraturan perundang-

undangan lainnya.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 17: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

17

Pasal 41

(1) Persekutuan Firma harus mempunyai alamat lengkap di tempat usahanya.

(2) Dalam surat-menyurat, pengumuman yang diterbitkan, barang cetakan, dan

akta dalam hal Persekutuan Firma menjadi pihak harus disebutkan nama dan

alamat lengkap.

Pasal 42

Kegiatan Persekutuan Firma dilarang bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan.

Pasal 43

Persekutuan Firma dapat didirikan untuk jangka waktu terbatas atau tidak terbatas

sebagaimana ditentukan dalam akta perjanjian Persekutuan Firma tersebut.

Pasal 44

(1) Persekutuan Firma memakai nama bersama yang telah disepakati untuk

menjalankan suatu usaha.

(2) Kata ”Firma” atau disingkat ”Fa” harus dicantumkan didepan nama

Persekutuan Firma.

Pasal 45

(1) Nama Persekutuan Firma yang telah bubar dapat dipakai oleh sekutu yang akan

melanjutkan usaha persekutuan jika ditentukan dalam akta perjanjian

Persekutuan Firma.

(2) Dalam hal akta perjanjian Persekutuan Firma tidak mengatur pemakaian nama

Persekutuan Firma yang telah bubar, nama firma hanya dapat dipakai oleh

sekutu yang hendak akan melanjutkan usaha persekutuan, dengan persetujuan

dari:

a. seluruh sekutu dari Persekutuan Firma yang telah bubar; atau

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 18: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

18

b. ahli waris sekutu dalam hal nama firma yang bubar tersebut memakai nama

sekutu yang telah meninggal dunia.

Pasal 46

Dalam surat menyurat, pengumuman yang diterbitkan, barang cetakan, dan akta

dalam hal Persekutuan Firma menjadi pihak, harus menyebutkan nama dan alamat

lengkap Persekutuan Firma.

Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban Sekutu Firma

Pasal 47

(1) Setiap sekutu berhak untuk mengurus, mewakili, dan menandatangani untuk dan

atas nama Persekutuan Firma kecuali ditentukan lain.

(2) Hak setiap sekutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hanya berlaku bagi

tindakan yang sesuai dengan maksud dan tujuan Persekutuan Firma.

Pasal 48

Setiap sekutu firma bertanggung jawab secara tanggung renteng dengan Persekutuan

Firma untuk semua perikatan Persekutuan Firma terhadap pihak ketiga.

Pasal 49

(1) Setiap sekutu baru yang akan masuk dalam Persekutuan Firma harus mendapat

persetujuan terlebih dahulu dari seluruh sekutu yang ada.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi kemungkinan

dalam akta Persekutuan Firma menetapkan pemberian kewenangan atau kuasa

kepada beberapa sekutu tertentu untuk menyetujui sekutu baru yang akan masuk.

(3) Sekutu firma yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab

secara tanggung renteng dengan sekutu firma lainnya dan Persekutuan Firma

terhadap semua perikatan Persekutuan Firma.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 19: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

19

Pasal 50

Dalam hal seorang sekutu firma keluar dari Persekutuan Firma dan Persekutuan

Firma dilanjutkan maka sekutu yang bersangkutan tetap bertanggungjawab atas

kewajiban Persekutuan Firma sebelum sekutu yang bersangkutan keluar.

Bagian Ketiga

Pembubaran Persekutuan Firma dan Likuidasi

Pasal 51

Persekutuan Firma bubar karena:

a. hal-hal yang diatur dalam perjanjian;

b. musnahnya barang atau diselesaikannya usaha yang menjadi tujuan persekutuan;

c. kesepakatan para sekutu;

d. keluarnya satu sekutu atau lebih, sehingga persekutuan hanya tinggal satu sekutu;

e. satu sekutu meninggal dunia, ditaruh dibawah pengampuan atau dinyatakan pailit

sehingga persekutuan hanya tinggal satu sekutu; atau

f. putusan pengadilan yang membubarkan Persekutuan Firma dan telah mempunyai

kekuatan hukum tetap.

Pasal 52

(1) Pembubaran Persekutuan Firma sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, wajib :

a. dibuat oleh para sekutu dengan akta otentik dihadapan notaris; dan

b. diumumkan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

mempunyai peredaran nasional.

(2) Dalam hal sekutu firma lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), pembubaran tidak berlaku bagi pihak ketiga.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 20: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

20

Pasal 53

(1) Dalam hal Persekutuan Firma bubar, para sekutu firma harus melakukan

likuidasi atas nama Persekutuan Firma yang bubar kecuali ditentukan lain

dalam akta perjanjian persekutuan.

(2) Para sekutu firma dapat mengangkat pihak ketiga sebagai likuidator dengan

persetujuan para sekutu.

(3) Likuidator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam menjalankan tugasnya

bertindak sebagai sekutu firma yang berkuasa penuh.

Pasal 54

Dalam hal Persekutuan Firma bubar, para sekutu tidak dapat melakukan tindakan

hukum baru atas nama persekutuan, kecuali untuk keperluan pemberesan kekayaan

persekutuan.

Pasal 55

(1) Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak Persekutuan Firma bubar

Likuidator wajib:

a. memberitahukan kepada semua kreditor yang diketahui identitas dan

alamatnya mengenai pembubaran Persekutuan Firma dengan surat tercatat;

dan

b. mengumumkan pembubaran dalam surat kabar.

(2) Surat pemberitahuan dan pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memuat :

a. pembubaran persekutuan dan dasar hukumnya;

b. nama dan alamat likuidator;

c. tata cara pengajuan tagihan; dan

d. jangka waktu pengajuan tagihan.

(3) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d adalah 90

(sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan dan pengumuman.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 21: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

21

(4) Tagihan yang diterima dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) harus dinyatakan diterima atau ditolak oleh Likuidator dalam jangka waktu

paling lambat … sejak tanggal diterimanya …

(5) Kreditor yang mengajukan tagihan sesuai jangka waktu sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) dan kemudian ditolak oleh likuidator, dapat mengajukan gugatan

ke Pengadilan Negeri paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak

tanggal penolakan.

Pasal 56

(1) Kewajiban likuidator dalam proses likuidasi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 55, meliputi:

a. pencatatan dan pengumpulan kekayaan Persekutuan Firma;

b. penentuan tata cara pembagian kekayaan;

c. pembayaran kepada kreditor;

d. pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada sekutu firma; dan

e. tindakan lain yang dianggap perlu dalam pelaksanaan pemberesan

kekayaan.

(2) Dalam semua surat keluar, pada nama Persekutuan Firma harus ditambah kata-

kata “dalam likuidasi”.

Pasal 57

(1) Likuidator dapat meminta kekurangan dari sekutu firma seimbang dengan

bagian masing-masing dalam Persekutuan Firma, jika kekayaan persekutuan

tidak mencukupi untuk membayar semua utang persekutuan.

(2) Apabila setelah selesainya perhitungan likuidasi terdapat sisa lebih kekayaan

Persekutuan Firma, sisa tersebut dibagi seimbang antara para sekutu dengan

pemasukan sekutu.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 22: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

22

Pasal 58

(1) Dalam hal tidak diperjanjikan lain, setelah likuidasi dan pembagian, semua

dokumen Persekutuan Firma yang berhubungan dengan pemberesan disimpan

oleh sekutu firma yang dipilih dengan suara terbanyak dalam rapat Persekutuan

Firma yang dihadiri oleh para sekutu firma atau yang ditunjuk oleh pengadilan

negeri apabila tidak tercapai suara terbanyak.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi hak setiap

sekutu firma untuk memeriksa dokumen tersebut.

Pasal 59

(1) Kreditor yang tidak diketahui identitas dan alamatnya pada saat proses

likuidasi berlangsung atau kreditor yang tidak menerima surat pemberitahuan

pembubaran persekutuan dapat mengajukan tagihannya melalui pengadilan

negeri dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak pembubaran persekutuan

diumumkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57.

(2) Tagihan yang dilakukan kreditor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya

dapat dilakukan dalam hal terdapat sisa kekayaan hasil likuidasi yang belum

dibagikan kepada sekutu.

(3) Dalam hal sisa kekayaan hasil likuidasi telah dibagikan kepada sekutu dan

terdapat tagihan kreditor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekutu wajib

membayarnya secara tanggung renteng.

Pasal 60

(1) Dalam hal tidak diperjanjikan lain, maka setelah likuidasi dan pembagian sisa

harta kekayaan, buku-buku dan surat-surat Persekutuan Firma disimpan oleh

sekutu yang dipilih oleh para sekutu dalam rapat persekutuan yang dihadiri

oleh para sekutu atau yang ditunjuk oleh pengadilan negeri apabila tidak

tercapai persetujuan.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi hak sekutu

untuk memeriksa buku-buku dan surat-surat Persekutuan Firma.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 23: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

23

BAB IV

PERSEKUTUAN KOMANDITER

Bagian Kesatu

Pendirian

Pasal 61

Ketentuan mengenai Persekutuan Perdata sebagaimana dimaksud dalam Bab II dan

ketentuan mengenai Persekutuan Firma sebagaimana dimaksud dalam Bab III

mutatis mutandis berlaku terhadap Persekutuan Komanditer, kecuali ditentukan lain

dalam bab ini.

Pasal 62

Setiap Persekutuan Komanditer harus mempunyai nama dan tempat kedudukan

dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

Pasal 63

Persekutuan Komanditer dilarang memakai nama yang:

a. sama atau mirip dengan nama Persekutuan Komanditer yang telah di daftarkan

terlebih dahulu;

b. bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan.

Pasal 64

Terhadap Persekutuan Komanditer berlaku ketentuan dalam Undang-Undang ini,

ketentuan perjanjian Persekutuan yang dibuat para sekutu dan ketentuan peraturan

perundang-undangan lainnya.

Pasal 65

(1) Persekutuan Komanditer harus mempunyai alamat lengkap di tempat

usahanya.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 24: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

24

(2) Dalam surat-menyurat, pengumuman yang diterbitkan, barang cetakan, dan

akta dalam hal Persekutuan Perdata menjadi pihak harus disebutkan nama dan

alamat lengkap.

Pasal 66

Kegiatan Persekutuan Komanditer dilarang bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan

Pasal 67

Persekutuan Komanditer dapat didirikan untuk jangka waktu terbatas atau tidak

terbatas sebagaimana ditentukan dalam akta perjanjian Persekutuan badan usaha

tersebut.

Pasal 68

(1) Persekutuan Komanditer didirikan berdasarkan perjanjian persekutuan yang

dituangkan dalam akta notaris dalam bahasa Indonesia.

(2) Persekutuan Komanditer mulai berlaku sejak tanggal akta notaris atau pada

tanggal yang ditentukan dalam akta tersebut.

Pasal 69

(1) Persekutuan Komanditer memakai satu nama yang telah disepakati bersama

untuk menjalankan suatu usaha.

(2) Nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh bertentangan dengan

ketertiban umum, kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Nama Persekutuan Komanditer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

boleh memuat nama sekutu komanditer, kecuali nama tersebut merupakan

nama marga atau keluarga sekutu komplementer.

(4) Nama Persekutuan Komanditer harus didahului dengan frase ”Persekutuan

Komanditer” atau ”CV”.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 25: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

25

(5) Dalam surat menyurat, pengumuman yang diterbitkan, barang cetakan, dan

akta dalam hal Persekutuan Komanditer menjadi pihak, harus menyebutkan

nama dan alamat lengkap Persekutuan Komanditer.

(6) Pihak lain dapat memakai nama dari suatu Persekutuan Komanditer yang

bubar, jika ditentukan dalam akta Persekutuan Komanditer.

(7) Dalam hal akta Persekutuan Komanditer tidak mengatur pemakaian nama

Persekutuan Komanditer yang telah bubar, nama Persekutuan Komanditer

boleh dipakai oleh pihak lain jika disetujui:

a. seluruh sekutu dari Persekutuan Komanditer yang bubar; atau

b. ahli waris sekutu komplementer, dalam hal nama Persekutuan Komanditer

yang bubar tersebut memakai nama sekutu komplementer yang telah

meninggal dunia.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pemakaian Nama Persekutuan Komanditer

diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 70

Akta Perjanjian Persekutuan Komanditer memuat sekurang-kurangnya :

a. nama lengkap, tempat tinggal, kewarganegaraan, dan pekerjaan para sekutu

perseorangan atau nama, tempat kedudukan, dan status badan hukum bagi sekutu

yang berbadan hukum;

b. nama Persekutuan Komanditer;

c. tempat kedudukan Persekutuan Komanditer;

d. kegiatan usaha Persekutuan Komanditer;

e. saat dimulai dan berakhirnya;

f. pemasukan sekutu;

g. cara pembagian laba dan beban kerugian Persekutuan Komanditer; dan

h. hak, kewajiban, dan tanggung jawab sekutu.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 26: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

26

Pasal 71

Setiap perubahan ketentuan dalam akta Persekutuan Komanditer harus dibuat dengan

akta notaris dalam bahasa Indonesia.

Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban

Pasal 72

Dalam hal seorang sekutu komplementer keluar dari Persekutuan Komanditer dan

Persekutuan Komanditer dilanjutkan, maka sekutu yang bersangkutan tetap

bertanggung jawab atas kewajiban Persekutuan Komanditer sebelum sekutu yang

bersangkutan keluar.

Pasal 73

(1) Setiap masuknya sekutu baru harus disetujui oleh para sekutu yang ada dan

dinyatakan dalam akta perubahan yang dibuat secara notariil.

(2) Sekutu baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya bertanggung jawab

atas perikatan yang dibuat setelah yang bersangkutan menjadi sekutu.

(3) Dalam hal masuknya sekutu komplementer ke dalam persekutuan komanditer,

maka yang bersangkutan bertanggung jawab penuh secara tanggung renteng.

Pasal 74

Sekutu komanditer bertanggung jawab tidak melebihi bagian pemasukannya dalam

persekutuan atas kerugian persekutuan dan tidak berkewajiban untuk mengembalikan

bagian keuntungan yang pernah diterimanya.

Pasal 75

(1) Sekutu komanditer tidak berwenang melakukan pengurusan persekutuan

terhadap pihak ketiga.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 27: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

27

(2) Dalam hal sekutu komanditer melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) secara pribadi, maka sekutu komanditer bertanggung

jawab penuh terhadap pihak ketiga sebagaimana sekutu komplementer.

Pasal 76

(1) Dalam akta Persekutuan Komanditer dapat ditentukan bahwa sekutu

komanditer ditugaskan sebagai pengawas persekutuan.

(2) Dalam akta persekutuan komanditer dapat ditentukan bahwa sekutu

komplementer dapat melakukan tindakan pengurusan tertentu setelah mendapat

persetujuan lebih dahulu dari sekutu komanditer.

(3) Penugasan sekutu komanditer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

mengikat perikatan yang dibuat oleh sekutu komplementer.

(4) Perikatan yang buat oleh sekutu komplementer tanpa mengindahkan

pembatasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetap sah dan mengikat

persekutuan komanditer.

(5) Perikatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan tanggung jawab

dari sekutu komplementer.

Bagian Ketiga

Pembubaran Persekutuan Komanditer dan Likuidasi

Pasal 77

Persekutuan Komanditer bubar karena :

a. hal-hal yang diatur dalam perjanjian;

b. dengan musnahnya barang atau diselesaikannya usaha yang menjadi tujuan

persekutuan;

c. kesepakatan para sekutu;

d. keluarnya seorang sekutu atau lebih, sehingga persekutuan hanya tinggal seorang sekutu ;

e. meninggalnya seorang sekutu, sehingga persekutuan tinggal seorang sekutu ;

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 28: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

28

f. kepailitan seorang atau beberapa orang sekutu, sehingga persekutuan hanya tinggal seorang sekutu;

g. seorang sekutu berada di bawah pengampuan; atau

h. putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pasal 78

(1) Persekutuan Komanditer yang didirikan untuk jangka waktu tertentu, sebelum

jangka waktu tersebut lewat, tidak dapat dituntut pembubarannya oleh seorang

Sekutu Komanditer atau Sekutu Komplementer kecuali dengan alasan yang

sah.

(2) Alasan yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain :

a. seorang Sekutu Komanditer atau Sekutu Komplementer tidak memenuhi

kewajibannya;

b. karena sakit terus menerus dan tidak mampu melaksanakan pekerjaannya;

dan

c. alasan lain yang didasarkan atas putusan hakim.

Pasal 79

(1) Dalam hal Persekutuan Komanditer bubar, Sekutu Komplementer yang

berwenang mengurus harus melakukan likuidasi atas nama persekutuan,

kecuali jika ditentukan lain dalam anggaran dasar atau jika rapat Sekutu

Komplementer yang dihadiri oleh para Sekutu Komplementer sepakat

memutuskan mengangkat pihak ketiga sebagai likuidator.

(2) Dalam hal kata sepakat tidak tercapai diantara para Sekutu Komplementer,

maka Pengadilan Negeri dapat menentukan likuidator, dengan mengindahkan

kepentingan para sekutu dari persekutuan.

(3) Dalam hal likuidator bukan sekutu komplementer, maka likuidator itu

menjalankan tugasnya bertindak sebagai Sekutu Komplementer yang berkuasa

penuh untuk mengurus persekutuan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 29: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

29

Pasal 80

(1) Likuidator dapat meminta kekayaan Sekutu Komplementer, jika kekayaan

persekutuan tidak mencukupi untuk membayar semua utang persekutuan.

(2) Dalam hal setelah likuidasi terdapat sisa kekayaan persekutuan, maka sisa

tersebut dibagikan kepada para sekutu seimbang dengan pemasukan masing-

masing.

Pasal 81

(1) Apabila tidak diperjanjikan lain, setelah likuidasi dan pembagian, buku-buku

dan surat-surat persekutuan komanditer disimpan oleh sekutu komplementer

yang dipilih dengan kesepakatan dalam rapat yang dihadiri oleh para sekutu

komplementer, atau yang ditunjuk oleh pengadilan negeri jika tidak tercapai

kata sepakat.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi hak para

sekutu untuk memeriksa buku dan surat tersebut.

BAB V

KEWAJIBAN PENDAFTARAN

Pasal 82

(1) Para sekutu firma wajib mendaftarkan akta perjanjian Persekutuan Firma dalam

Daftar yang disediakan untuk itu di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang wilayah hukumnya meliputi

tempat kedudukan Persekutuan Firma.

(2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diajukan

permohonannya oleh Sekutu Firma atau kuasanya dalam jangka waktu paling

lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pendirian.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 30: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

30

(3) Daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbuka untuk umum.

(4) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dikenakan biaya

yang besarnya diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Persyaratan, Tata Cara Pendaftaran, Bentuk dan

Isi Daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 83

Sekutu Firma wajib mendaftarkan akta perjanjian Persekutuan Firma dalam daftar

perusahaan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib

Daftar Perusahaan.

Pasal 84

Dalam hal pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 belum dilakukan,

maka Persekutuan Firma oleh pihak ketiga dianggap:

a. menjalankan segala jenis usaha;

b. didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan jangka waktunya; dan

c. para sekutu firma berwenang melakukan perbuatan hukum dan dapat mewakili

atas nama Persekutuan Firma.

Pasal 85

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 dan Pasal 83 berlaku juga bagi

setiap perubahan dalam Akta Perjanjian Persekutuan Firma dan perpanjangan jangka

waktu Persekutuan Firma.

Pasal 86

(1) Para Sekutu Komplementer wajib mendaftarkan Akta Perjanjian Persekutuan

Komanditer dalam Daftar yang disediakan untuk itu di Kantor Wilayah

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang wilayah

hukumnya meliputi tempat kedudukan Persekutuan Komanditer.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 31: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

31

(2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diajukan

permohonannya oleh sekutu komplementer atau kuasanya dalam jangka waktu

paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pendirian.

(3) Daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbuka untuk umum.

(4) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dikenakan biaya

yang besarnya diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Persyaratan, Tata Cara Pendaftaran, Bentuk,

dan Isi Daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Menteri.

Pasal 87

Sekutu Komplementer wajib mendaftarkan akta Persekutuan Komanditer dalam

Daftar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang

Wajib Daftar Perusahaan.

Pasal 88

Dalam hal pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 belum dilakukan,

maka Persekutuan Komanditer oleh pihak ketiga dianggap :

a. menjalankan segala jenis usaha;

b. didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan jangka waktunya; dan

c. para sekutu komplementer berwenang melakukan perbuatan hukum dan dapat

mewakili atas nama Persekutuan Komanditer.

Pasal 89

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 dan Pasal 88 berlaku juga bagi

setiap perubahan dalam perjanjian dan perpanjangan jangka waktu Persekutuan

Komanditer.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 32: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

32

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 90

(1) Akta pendirian Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer yang telah

disahkan atau anggaran dasar yang perubahannya telah disetujui sebelum

Undang-Undang ini berlaku, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan

dengan Undang-Undang ini.

(2) Akta pendirian Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer yang belum

disahkan atau anggaran dasar yang perubahannya belum disetujui pada saat

berlakunya Undang-Undang ini, harus disesuaikan dengan ketentuan Undang-

Undang ini.

(3) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini mulai

berlaku, semua persekutuan yang didirikan dan telah disahkan berdasarkan

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, harus telah disesuaikan dengan

Undang-Undang ini.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 91

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:

a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek, Staatsblad 1847:

23) yang mengatur Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma, dan Persekutuan

Komanditer;

b. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel voor

Indonesie, Staatsblad 1847: 23) yang mengatur Persekutuan Perdata,

Persekutuan Firma, dan Persekutuan Komanditer;

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 33: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

33

Pasal 92

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang-undangan

yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang yang mengatur mengenai Persekutuan

Perdata, Persekutuan Firma, dan Persekutuan Komanditer dinyatakan masih tetap

berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

Pasal 93

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang

ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta

pada tanggal

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN … NOMOR …

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 34: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

34

RANCANGAN

PENJELASAN

ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR … TAHUN …

TENTANG

PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN

PERSEKUTUAN KOMANDITER

`

I. UMUM

Pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus-

menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara

adil dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan

penyelenggaraan negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional diperlukan berbagai

sarana penunjang, antara lain berupa tatanan hukum yang mendorong,

menggerakkan, dan mengendalikan berbagai kegiatan pembangunan di bidang

ekonomi.

Salah satu tatanan hukum yang diperlukan dalam menunjang pembangunan

ekonomi adalah ketentuan di bidang Usaha Perseorangan dan Badan Usaha

Bukan Badan Hukum yang pada saat ini Usaha Perseorangan belum ada

pengaturannya sedangkan Badan Usaha Bukan Badan Hukum masih didasarkan

pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kitab Undang-Undang Hukum

Dagang yang mengatur Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma, dan

Persekutuan Komanditer. Dengan lahirnya Undang-Undang tentang Usaha

Perseorangan dan Badan Usaha Bukan Badan Hukum sebagai bagian integral

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 35: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

35

dari dunia usaha nasional diharapkan Usaha Perseorangan dan Badan Usaha

Bukan Badan Hukum dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam

pembangunan sehingga tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan

tujuan pembangunan ekonomi pada khususnya dapat tercapai.

Usaha Perseorangan dan Badan Usaha Bukan Badan Hukum merupakan

badan usaha yang tidak mempunyai kedudukan sebagai badan hukum yang

dipergunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhannya

dengan mengadopsi peraturan-peraturan yang mengaturnya yaitu berdasarkan

sistem hukum perdata barat sebagaimana tercantum dalam dua kodifikasi yang

sampai sekarang masih berlaku yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Oleh karena itu sesuai dengan sistem

hukum perdata yang berlaku serta asas hukum yang diakui yaitu adanya

kebebasan berkontrak para pihak tetap mempunyai kebebasan mengatur tentang

apa yang berlaku bagi mereka para pendiri baik secara internal maupun

eksternal. Meskipun demikian kebebasan mengatur sendiri tetap dalam batas-

batas tidak bertentangan dengan undang-undang, tidak melanggar norma

kesopanan dan kesusilaan, dan tidak melanggar ketertiban umum.

Ketentuan yang mengatur tentang kegiatan Usaha Perseorangan dan

Badan Usaha Bukan Badan Hukum yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang tersebut dirasakan sudah tidak

sesuai lagi dengan perkembangan yang ada pada saat ini oleh karena ketentuan

yang ada dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kitab Undang-

Undang Hukum Dagang tidak mengatur hal-hal yang sangat penting dalam

kegiatan Usaha Perseorangan dan Badan Usaha Bukan Badan Hukum, antara

lain yaitu ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang Usaha Perseorangan, hak

dan kewajiban para sekutu, serta kewajiban pendaftaran dan kewajiban

memberitahukan kegiatan usaha berakhir. Selain itu, dengan perkembangan

yang sangat pesat di bidang ekonomi, maka sudah saatnya apabila ketentuan-

ketentuan tentang Usaha Perseorangan dan Badan Usaha Bukan Badan Hukum

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 36: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

36

diatur dalam suatu undang-undang yang baru, dengan tetap mengacu pada

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945.

Di dalam Undang-Undang ini diatur tentang Usaha Perseorangan dan

persekutuan yang bertujuan mencari keuntungan bersama dan mendayagunakan

pemasukan para sekutu yaitu Persekutuan Perdata (Maatschap), Persekutuan

Firma (Fa), dan Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap). Di

dalam Persekutuan Komanditer terdapat dua jenis sekutu yang berlainan sifat

dan tugasnya, yaitu: sekutu komplementer atau yang lazimnya disebut sekutu

aktif atau sekutu pengurus/kerja dan sekutu komanditer atau lazimnya disebut

sekutu diam atau sekutu pasif.

Di dalam Undang-Undang ini juga diatur pembagian kewenangan antara

para sekutu berkenaan dengan pengurusan persekutuan (beheren) secara intern.

Adapun yang dimaksud pengurusan adalah kewenangan melakukan segala

macam perbuatan yang lazimnya termasuk kegiatan persekutuan sehari-hari,

dengan memperhatikan maksud dan tujuan persekutuan yang bersangkutan.

Dengan demikian ruang lingkup kewenangan pengurusan tersebut dibatasi oleh

jenis persekutuan yang bersangkutan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Ayat (1)

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 37: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

37

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “tanggal kemudian yang ditentukan dalam akta Notaris” adalah tanggal sebelum atau setelah akta perjanjian persekutuan

ditandatangani. Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Ayat (1)

Huruf a

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 38: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

38

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Yang dimaksud dengan “hak, kewajiban, dan tanggung

jawab sekutu” adalah baik intern antar para sekutu maupun

ekstern terhadap pihak ketiga.

Ayat (2)

Cukup jelas

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 39: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

39

Pasal 11

Yang dimaksud dengan “setiap perubahan” adalah termasuk

perpanjangan jangka waktu Persekutuan Perdata.

Pasal 12

Ayat (1)

Mengingat bahwa ”pemasukan” (inbreng) merupakan sifat hakiki

dari Persekutuan, maka orang yang tidak memasukkan uang,

barang, tenaga, Keahlian, dan/atau klien/langganan bukan

merupakan sekutu. Dalam hal hanya terdapat 2 (dua) orang

pendiri dan salah satu pendiri tidak memasukkan uang, barang,

tenaga, keahlian, dan/atau klien/langganan maka tidak ada

persekutuan.

Dalam pengertian klien/langganan termasuk juga keuntungan

tambahan yang diperoleh karena nama baik (goodwill).

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan ”rincian” adalah uraian yang

menerangkan mengenai jenis atau macam, jumlah, status, tempat

kedudukan apabila barang tidak bergerak, dan lain-lain yang

dianggap perlu demi kejelasan mengenai penyetoran tersebut

dengan demikian tidak boleh disebut secara umum, misalnya

sekutu menyatakan memasukkan seluruh barang bergerak

miliknya.

Ayat (3)

Huruf a

Cukup Jelas

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 40: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

40

Huruf b

Yang dimaksud dengan ”pemanfaatan atas barang” adalah

pemanfaatan atas barang secara langsung dan/atau hasil

yang diperoleh dari pemanfaatan barang tersebut.

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan ”milik bersama dari semua sekutu yang

tidak dapat dibagi ” (gebonden mede eigendom) adalah bahwa

semua sekutu tidak dapat menuntut agar barang milik bersama

tersebut dibagi di antara para sekutu.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Yang dimaksud dengan barang yang ”tidak dapat didaftarkan atas

nama persekutuan” misalnya hak atas tanah yang tunduk pada

hukum agraria yang berlaku, walaupun barang tersebut dicatat

atas nama para sekutu, tetapi barang tersebut adalah untuk

kepentingan persekutuan.

Ayat (7)

Oleh karena penyerahan hak milik yang dimaksud pada ayat ini

adalah untuk kepentingan persekutuan guna mencapai maksud dan

tujuan persekutuan, maka barang tersebut sekalipun tercatat atas

nama para sekutu tetapi tidak karena hukum menjadi jaminan bagi

perikatan pribadi sekutu sehingga tidak dapat disita oleh kreditor

pribadi sekutu.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 41: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

41

Ayat (8)

Cukup jelas.

Ayat (9)

Cukup jelas.

Ayat (10)

Cukup jelas.

Pasal 13

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 14

Yang dimaksud dengan ”sesuai yang diperjanjikan” adalah para sekutu

dapat memperjanjikan dalam akta perjanjian Persekutuan Perdata, bahwa

tidak semua hasil yang diperoleh dari tenaga dan/atau keahliannya

dimasukkan ke dalam Persekutuan Perdata untuk dibagi.

Pasal 15

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas Pasal 16

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 42: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

42

Pasal 17

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “ Akta Perjanjian Persekutuan Perdata”

termasuk juga perubahan atas akta persekutuan yang dibuat secara

sah.

Yang dimaksud dengan “pemasukan masing-masing sekutu”

adalah pemasukan awal maupun pemasukan kemudian.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Perubahan bagian dari setiap sekutu dapat terjadi antara lain

karena adanya pemasukan kemudian yang dihasilkan sekutu

berdasarkan peniaian terhadap kualitas kinerja sekutu, keahlian,

kepuasan pelanggan, dan kerjasama dengan sekutu lainnya, atau

karena tambahan pemasukan dan/atau perubahan jumlah sekutu.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 43: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

43

Pasal 20

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “Akta Perjanjian Persekutuan Perdata”

termasuk juga perubahan atas akta persekutuan yang dibuat secara

sah.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 21

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “pengurusan Persekutuan Perdata” adalah

pengurusan dalam rangka mengelola persekutuan sehari-hari

(beheersdaden) dan tidak mencakup wewenang melakukan

perbuatan kepemilikan (beschikkingsdaden).

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk

melindungi sekutu lainnya terhadap sekutu yang tidak bertindak

dengan beritikad baik dan penuh tanggung jawab.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 44: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

44

Pasal 22

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “sekutu lain” adalah sekutu yang bukan

pengurus yang diberi kewenangan melakukan perbuatan

kepengurusan.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “akta” baik berupa akta di bawah tangan

atau akta yang dibuat di hadapan notaris.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Ketentuan pada ayat ini dimaksudkan sebagai perwujudan asas

praduga itikad tidak baik yang berlaku dalam hukum perdata.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 45: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

45

Pasal 25

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 26

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “dokumen lain yang berkaitan dengan

Persekutuan Perdata”, adalah antara lain perjanjian yang dibuat

oleh persekutuan dengan pihak lain.

Ayat (2)

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 46: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

46

Pasal 27

Huruf a

Yang dimaksud dengan “secara timbal balik telah memberi kuasa

kepada sekutu lainnya untuk melakukan pengurusan” adalah apa

yang dilakukan oleh masing-masing sekutu juga mengikat sekutu

lain untuk bagiannya, meskipun sekutu tersebut tidak meminta

persetujuan para sekutu lain.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “menggunakan barang milik Persekutuan

Perdata sesuai dengan peruntukannya” adalah memakai barang

sesuai dengan kepentingan persekutuan dan tidak menghalangi

sekutu lain untuk memakai barang tersebut sesuai hak para sekutu.

Huruf e

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 47: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

47

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan “sesuai dengan yang diperjanjikan”

adalah dalam perjanjian dapat ditentukan bahwa:

1. besarnya kewajiban masing-masing sekutu sesuai dengan

perimbangan pemasukan modal dalam persekutuan; atau

2. besarnya kewajiban masing-masing sekutu ditentukan

dengan tegas dalam perjanjian dengan kreditor.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 48: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

48

Pasal 33

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “musnahnya barang”, adalah barang

tersebut hilang atau rusak sama sekali sehingga tidak dapat

dimanfaatkan lagi.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Pasal 34

Ayat (1)

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 49: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

49

Ayat (2)

“Akta Perjanjian Persekutuan Perdata baru” dimaksud dapat

dibuat dengan ahli waris dari sekutu yang meninggal dunia

dan/atau pihak lain.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “yang bersangkutan” adalah : - ahli waris dalam hal sekutu meninggal dunia; - kurator dalam hal sekutu dinyatakan pailit; dan - pengampu dalam hal sekutu dibawah pengampunan.

Ayat (4) Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 50: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

50

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 51: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

51

Pasal 45

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal 47

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “kecuali ditentukan lain” misalnya

menurut akta perjanjian persekutuan tindakan sekutu yang

bersangkutan harus terlebih dahulu memerlukan persetujuan

sekutu lainnya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 48

Walaupun setiap sekutu bertanggung jawab secara tanggung renteng

dengan Persekutuan Firma, akan tetapi kreditor Persekutuan Firma dapat

memilih untuk melaksanakan hak tagihnya terlebih dahulu atau langsung

kepada Persekutuan Firma atau kepada satu sekutu atau lebih.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 52: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

52

Pasal 49

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 53: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

53

Huruf f

Yang dimaksud dengan “putusan pengadilan” antara lain : karena

Persekutuan Firma melakukan tindak pidana korporasi

sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

atau tuntutan Jaksa berdasarakan alasan yang sah dan terbukti

bahwa Persekutuan Firma melanggar ketertiban umum atau

kesusilaan.

Pasal 52

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

Pasal 53

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “ditentukan lain dalam akta perjanjian

persekutuan” adalah dalam hal akta Persekutuan Firma

memberikan wewenang kepada sekutu tertentu sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 48 ayat (2).

Ayat (2)

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 54: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

54

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

Pasal 55

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas.

Pasal 56

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 57

Ayat (1)

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 55: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

55

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 58

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 59

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 60

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 61

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 56: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

56

Pasal 62

Cukup jelas.

Pasal 63

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas,

Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 66

Cukup jelas.

Pasal 67

Cukup jelas.

Pasal 68

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 57: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

57

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 69

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “satu nama yang telah disepakati” dapat

berupa nama dari salah seorang sekutu komplementer, para sekutu

bersama-sama atau satu nama lainnya yang disepakati bersama.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Larangan pada ayat ini dimaksudkan untuk menghindarkan

terjadinya kesan yang keliru pada pihak ketiga tentang kedudukan

sekutu komanditer.

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan “CV” adalah singkatan dari Commaditaire

Vennootschap yang lazim dipakai dalam masyarakat untuk

Persekutuan Komanditer.

Ayat (5)

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 58: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

58

Ayat (6)

Yang dimaksud dengan “pihak lain” adalah para sekutu

komanditer maupun sekutu komplementer yang akan melanjutkan

usaha dari persekutuan yang telah bubar.

Ayat (7)

Huruf a

Yang dimaksud dengan “seluruh sekutu” adalah baik sekutu

komanditer maupun sekutu komplementer yang ada

maupun yang bukan menjadi sekutu lagi.

Huruf b

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas.

Pasal 69

Cukup jelas.

Pasal 70

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 59: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

59

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Pasal 71

Cukup jelas.

Pasal 72

Cukup jelas.

Pasal 73

Ayat (1)

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 60: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

60

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 74

Cukup jelas.

Pasal 75

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 76

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 61: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

61

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 77

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Yang dimaksud dengan “putusan hakim” antara lain : karena

Persekutuan Firma melakukan tindak pidana korporasi

sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

atau tuntutan Jaksa berdasarkan alasan yang sah dan terbukti

bahwa Persekutuan Firma melanggar ketertiban umum atau

kesusilaan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 62: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

62

Pasal 78

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 79

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “ditentukan lain dalam anggaran dasar”

adalah dalam hal

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 80

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 81

Ayat (1)

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 63: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

63

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 82

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 83

Cukup jelas.

Pasal 84

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 64: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

64

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Pasal 85

Yang dimaksud dengan “setiap perubahan” adalah termasuk

perpanjangan jangka waktu Perseketuan Komanditer.

Pasal 86

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayar (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 87

Cukup jelas.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 65: RANCANGAN NOMOR - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/1847_RUU Persekutuan Perdata... · PERSEKUTUAN KOMANDITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ... akta

65

Pasal 88

Cukup jelas.

Pasal 89

Cukup jelas.

Pasal 90

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 91

Cukup jelas.

Pasal 92

Cukup jelas.

Pasal 93

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ….

www.djpp.kemenkumham.go.id