Rancangan Camp Beton

download Rancangan Camp Beton

of 19

description

beton

Transcript of Rancangan Camp Beton

MERANCANG CAMPURAN BETONUntuk memudahkan langkah-langkah merancang campuran beton PBI 71, dipakai data isian (formulir) dan juga tabel-tabel penetapan nilai serta grafik perhitungan (terlampir).Waktu Pengujian3 hari7 hari14 hari21 hari28 hari

Prosentase terhadap umur 28 hari40 %65 %88 %95 %100 %

Langkah-langkah rancangan campuran beton dapat diuraikan sebagai berikuk sesuai dengan urutan formulir pengisian data hasil perhitungan.1. Kuat Tekan Rata-rata Yang Disyaratkan (fc)Kuat tekan beton yang disyaratkan (fc) sesuai dengan persyaratan perencanaan struktur dan kondisi setempat. Untuk kuat tekan beton pada penelitian ini ditetapkan sebesar 30 Mpa.2. Penetapan Nilai Deviasi StandarNilai deviasi standar diperoleh dari Tabel 1. halaman 7 karena tidak mempunyai catatan/pengalaman hasil pengujian beton dan pengujian kurang dari 30 buah benda uji maka dipakai tingkat pengendalian mutu pekerjaan sebesar 5,6 Mpa (cukup).3. Penghitungan Nilai Tambah (margin),(M).Nilai tambah (margin) dengan bagian cacat 5 persen, k = 1,64 dan sd = 5,6, maka : M = k . sd= 1,64 x 5,6= 9,184 Mpa4. Menetapkan Kuat Tekan Rata-rata Yang Direncanakan (fcr)Kuat tekan yang direncanakan diperoleh dengan rumus :fcr= fc + M= 30 + 9,184= 39,184 Mpa

5. Penetapan Jenis Semen PortlandJenis semen ditetapkan semen Tipe I6. Penetapan Jenis AgregatJenis agregat halus alami (pasir kali krasak), agregat kasar alami7. Menetapkan Faktor Air SemenBerdasarkan jenis semen yang dipakai dan kuat tekan rata-rata silinder beton yang direncanakan pada umur 28 hari, ditetapkan nilai faktor air-semen sebesar 0,46 dengan melihat tabel 7.118. Penetapan Faktor Air Semen MaksimumUntuk beton yang tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung (Tabel 7.12) diperoleh faktor air semen maksimum 0,55.Maka dipakai faktor air semen yaitu 0,55.9. Penetapan Nilai SlamTinggi nilai slam ditentukan antara 75 mm 150 mm.10. Penetapan Besar Butir Agregat MaksimumUkuran agregat maksimum ditentukan 20 mm.11. Menetapkan Kebutuhan AirUntuk menentukan kadar air bebas, perikas Tabel 7.14 untuk agregat gabungan antara pasir alami dan alami, maka kadar air bebas harus diperhitungkan 195 Kg/m3. nilai slam 60 180 mm dan baris maksimum agregat 20 mm dipakai sebagai dasar perhitungan. Maka kebutuhan air yang diperlukan adalah 195 kg/. Apabila agregat halus dan kasar dipakai jenis yang berbeda maka menggunakan rumus yang berbeda pula,Rumus yang digunkaan :A= 0,67 Ah + 0,33 AkDimana,A= Jumlah air yang dibutuhkan, Liter/m3Ah= Perkiraan jumlah air untuk agregat halusAk= Perkiraan jumlah air untuk agregat kasar12. Menghitung Berat Semen Yang DiperlukanBerat semen per meter kubik beton dihitung dengan membagi jumlah air langkah (11) dengan faktor air semen yang diperoleh pada langkah (7) dan (8).Kadar semen = 195 : 0,5= 423,9 Kg/m313. Kebutuhan Semen MinimumDengan melihat Tabel 7.15, maka pada konstruksi yang dimaksud harus menggunakan semen minimum 325 Kg/m3. Kebutuhan semen minimum ini ditetapkan untuk menghindari beton dari kerusakan akibat lingkungan korosif, air payau,air laut.14. Penyesuaian Kebutuhan SemenKarena kebutuhan semen pada langkah (13) nilainya lebih kecil dari langkah (12), maka dipakai kebutuhan semen 423,9 Kg/m3 (diambil nilai yang terbesar).15. Penyesuaian Faktor Air SemenKarena tidak ada perubahan jumlah semen akibat langkah (14), maka faktor air semen tidak berubah.16. Penentuan daerah Gradasi Agregat HalusDari hasil penelitian didapatkan data pasir kali krasak termasuk dalam zone 2.17. Persen Bahan Lebih Halus dari 4,8 mmHarga persen agregat lebih halus dari 4,8 mm, untuk kelompok butir agregat maksimum 20 mm pada nilai slam 60 180 mm, dan nilai faktor air semen 0,46. untuk agregat halus zone 2, diperoleh harga antara 34 43 %. Harga yang dipakai data diambil antara 34% - 43%. Dalam penelitian ini diambil nilai 39 %.18. Berat Jenis Agregat CampuranBerat jenis agregat halus=2,6 Kg/m3Berat jenis agregat kasar=2,46 Kg/m3Jadi, berat jenis agregat campuran=(0,39 x 2,6) + (0,621x 2,4)= 2,515 Kg/m3dibulatkan 2,52 Kg/m3 19. Penentuan Berat Jenis BetonBerat jenis beton diperoleh dengan Gambar 7.11, dengan cara membuat grafik baru yang sesuai dengan nilai berat jenis agregat gabungan, yaitu 2,52 Kg/m3. Dari titik potong grafik baru tadi ditarik garis horizontal kekiri sehingga diperoleh nilai berat jenis beton sebesar 2300 Kg/m3.20. Menghitung Kebutuhan Agregat CampuranKebutuhan agregat campuran dihitung dengan cara mengurangi berat beton per-meter kubik dikurangi kebutuhan air dan semen.Kebutuhan agregat campuran= berat jenis beton kadar semen kadar air= 2300 423,9 195= 1681,1 Kg/m321. Menghitung Kebutuhan Agregat HalusKebutuhan agregat halus diperoleh dengan cara mengalikan kebutuhan agregat campuran dengan persentase berat agregat halusnya.Kebutuhan agregat halus= 0,39 x 1681,1= 655.63 Kg/m322. Menghitung Berat Agregat Kasar Yang DiperlukanKebutuhan agregat kasar dihitung dengan cara mengurangi kebutuhan agregat campuran dengan kebutuhan agregat halus.Kebutuhan agregat kasar= 1681,1 655.63 = 1025,47 Kg/m3

Gambar 1. Hubungan faktor air-semen dan kuat tekan rata-rata silinder beton (sebagai perkiraan nilai fas)Tabel 1. Nilai Deviasi Standar Untuk Berbagai Tingkat Pengendalian Mutu Pekerjaan.Tingkat Pengendalian Mutu PekerjaaanS(Mpa)

MemuaskanSangat baikBaikCukupJelekTanpa Kendali2,83,54,25,67,08,4

Tabel 2. Jumlah Semen Minimum dan F.a.s. MaksimumJenis KonstruksiJumlah Semen min./m3 Beton (kg)Nilai F.a.s Maksimum

Beton dalam ruang bangunana. Keadaan keliling non korosifb. Keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi atau uap-uapan korosifBeton diluar ruangan bangunana. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsungb. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsungBeton yang masuk kedalam tanaha. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-gantib. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau air tanahBeton yang kontinu berhubungan dengan aira. Air tawarb. Air laut

275

325

325

275

325

375

275375

0,60

0,52

0,55

0,60

0,55

0,52

0,570,52

Tabel 3. Perkiraan Kebutuhan Air Per Meter Kubik BetonBesar Ukuran Maks. Kerikil (mm)Jenis BatuanSlump

0 - 1030 - 6030 - 6060 - 180

10Alami150180205225

Batu Pecah180205230250

20Alami135160180195

Batu Pecah170190210225

40Alami115140160175

Batu Pecah155175190205

Tabel 4. Kebutuhan Semen Minimum Untuk Berbagai Pembetonan dan Lingkungan KhususJenis PembetonanSemen Minimum (kg/m3 beton)

Beton dalam ruang bangunana. Keadaan keliling non korosifb. Keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi atau uap-uapan korosifBeton diluar ruangan bangunana. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsungb. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsungBeton yang masuk kedalam tanaha. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-gantib. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau air tanahBeton yang selalu berhubungan dengan air tawar / payau / laut275

325

325

275

325

Lihat tabel 4.a

Lihat tabel 4.b

Tabel 4.a Kandungan Semen Minimum Untuk Beton yang behubungan dengan Air Tanah yang Mengandung SulfatKonsentrasi Sulfat (SO3) dalam TanahSO3 dalam Air Tanah (gr/ltr)Jenis SemenKandungan Semen Min. (kg/m3) Ukuran Maks. Agregat (mm)

Total SO3 %SO3 dalam Campuran Air : Tanah = 2 : 1 (gr/ltr)

402010

< 0,2

0,2 - 0,5

0,5 1,0

1,0 2,0

> 2,0

< 0,1

1,0 1,9

1,9 3,1

3,1 5,6

> 5,6

< 0,3

0,3 1,2

1,2 2,5

2,5 5,0

> 5,0

Tipe I dengan atau tanpa Pozolan (15% 40%)

Tipe I tanpa PozolanTipe I dengan pozolan (15% 40%) atau Semen Portland Pozolan

Tipe II atau V

Tipe I dengan Pozolan (15% - 40%) atau semen Portland pozolan

Tipe II atau V

Tipe II atau V

Tipe II atau V dan lapisan pelindung280

290

250

340

290

330

330

300

330

290

380

330

370

370

350

380

430

430

380

420

420

Tabel 4.b Kandungan Semen Minimum Untuk Beton Bertulang Dalam AirBerhubungan DenganTipe SemenKandungan Semen Minimum

Ukuran Maksimum Agregat (mm)

40 20

Air Tawar

Air Payau

Air Laut

Semua tipe I - V

Tipe I + Pozolan (15 40%) pozolan

Tipe II atau V

Tipe II atau V

280 300

340 380

290 330

330 370

Tabel 5. Batas Gradasi PasirLubang Ayakan (mm)Persen Berat Tembus Kumulatif

Zone 1Zone 2Zone 3Zone 4

10100100100100

4.890 - 10090 - 10090 - 10095 - 100

2.460 - 9575 - 10085 - 10095 - 100

1.230 - 7055 - 10075 - 10090 - 100

0.615 - 3435 - 5960 - 7980 - 100

0.35 - 208 - 3012 - 4015 -50

0.150 - 100 - 100 - 100 - 15

Gambar 2. Grafik presentase agregat halus terhadap agregat keseluruhan untuk buktir maksimum 20 mm.

Gambar 3. Grafik hubungan kandungan air, berat jenis agregat campuran, dan berta beton.Demikianlah langkah yang telah dilasanakan dalam perencanaan campuran beton. Dari data langkah-langkah tersebut diperoleh hasil untuk campuran tiap m3. Untuk agregat SSD :- Semen Portland (S-550)= 423,9kg- Air yang dibutuhkan= 195kg- Agregat Halus (pasir)= 655,63kg- Agregat Kasar (kerikil)= 1025,47kgDari hasil diatas dihitung untuk kebutuhan 5 benda uji silinder + 1 kubus dengan volume 1 silinder yang memiliki diameter 15 cm dan tinggi 30 cm adalah 5298,75 cm3 dan untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan bahan ketika pembuatan beton, maka dihitung untuk volume 5 silinder + 1 kubus, sehingga diperoleh 2986,5 cm3, tetapi dalam perhitungan diperhitungkan dengan satuan m3 maka dari hasil tersebut dijadikan m3 menjadi : 0,029865 m3 15%. Maka kebutuhan bahan adalah sebagai berikut ( untuk 6 benda uji ) : Untuk agregat SSD :- Semen Portland (S-550)= 16,40kg- Air yang dibutuhkan= 7,54kg- Agregat Halus (pasir)= 25,37kg- Agregat Kasar (kerikil)= 39,68kg

Pembuatan Benda UjiBenda uji yang dibuat pada pengujian kuat tekan dan geser berbentuk kubus ( 1 buah ) dan silinder ( 5 buah ), dengan dimensi sebagai berikut : Kubus dengan dimensi (15x15x15) cm, jadi volume kubus 3375 cm3 = 0,003375 m3 Silinder dengan diameter 15 cm dan tingginya 30 cm,Jadi volume silinder v = .r2.tv = 3,14 . 7,52 . 30v = 5298,75 cm3v = 0,005298,75 m3

Volume total benda uji adalah = ( 1 x Vkubus ) + ( 5 x Vsilinder ) = ( 1 x 0,003375 ) + ( 5 x 0,005298) = 0,029865 m3 = 0,03 m3Dengan koreksi air 15% menjadi :Berat total= 74,714 kgAir= 6,44 kgSemen= 14 kgPasir= 21,274 kgKerikil= 33 kgKadar Air Koreksi Dari pengujian kadar air didapatKadar air pasir SSD = 1,1%Kadar air kerikil SSD = 3,59%Sedangkan di lapangan Kadar air pasir = 2,5%Kadar air kerikil = 2,0%

Perhitungan Kadar Air KoreksiAir = berat air + = 6,44 + = 6,442 kgSemen = TETAP = 16,40 kg

Pasir=berat pasir + = 21,64 + = 21,7 kgKerikil= berat kerikil + = 33,84 + = 33,89 kg

Table INo cetakan berat cetakan (kg)berat cetakan + beton segar (kg)berat beton segar (kg)

1silinder 111,5024,0812,58

2silinder 29,7023,4113,71

3silinder 312,1824,6212,44

4silinder 410,2522,5012,25

5silinder 510,9523,4212,47

6kubus7,114,637,53

Table II Pengujian Kuat Tekan BetonNOcetakanberat beton(kg)diameter beton( D)(cm)luas permukaan benda uji(A)(m2 )kuat tekan beton(P)fc'()(kg/m2)

7 hari(kg)14 hari(kg)28 hari(kg)

1silinder 112,5815,01 1,76 32000 18,18

2silinder 213,7115,03 1,77 29000 16,38

3silinder 412,2515,08 1,79 38000 21,23

4silinder 512,4715,02 1,77 45000 25,42

5kubus7,5315,04 2,26 52000 23,01

Perhitungan kuat tekan beton1. Silinder 1 Fc = Fc = Fc = 18,18 kg/m2

1. Silinder 2Fc = Fc = Fc = 16,38 kg/m2

1. Silinder 4Fc = Fc = Fc = 21,23 kg/m2

1. Silinder 5Fc = Fc = Fc = 25,42 kg/m2

1. Kubus Fc = Fc = Fc = 23,01 kg/m2

Tabel Pengujian Kuat Tekan Kubus Menngunakan Alat Hammer TestNOcetakanberat beton pjng sisi (cm)luas permukaan benda uji(A)fc' ( p/A) 28 hari MPa

1kubus7,53 kg15,04 cm2,26 m328

27

28

29

23

33

31

26

26

25

rata-rata kuat tekan pada umur 28 hari 25.09

Tabel Hasil Pengujian Tarik Belah NOcetakanberat beton diameter beton( cm)panjang betonluas permukaan benda uji(A)kuat tarik belah beton(P)

28 hari

1silinder 4 12,25 kg15,02 cm30 cm 1,54 m20000 kg

Kuat tarik belah = = = = 28,27 kg/cm2TABEL PENGUJIAN KUAT TEKAN PADA UJI TARIK LENTURNOBERAT BETON (kg)DIAMETER BETON (CM)LUAS PERMUKAAN (A) (m2)KUAT TEKAN BETONUMUR 35 hariFc ( (kg/m2)

111,5010,141,023400033,33

2

3

Perhitungan kuat tekan betonFc = = = 33,33 kg/m2

FOLMULIR PERANCANGAN ADUKAN BETON(Menurut SK.SNI.T 15-1990-03)

NoUraianHasil

1.Kuat tekan yang disyaratkan pada umur 28 hari30 Mpa

2.Deviasi standar (s)5,6Mpa

3.Nilai tambah (m)9,184 Mpa

4.Kuat tekan rata-rata yang direncanakan39,184 Mpa

5.Jenis semenTipe I

6.Jenis kerikilalami

7.Faktor air semen (Gambar.1)0,46

8.Faktor air semen maksimum (Tabel 2)> Dipakai fas yang rendah0,550,46

9.Nilai slump 70 150 mm

10.Ukuran maksimum agregat kasar20 mm

11.Kebutuhan air (Tabel 3)195 Kg/m3

12.Kebutuhan semen Portland (langkah (11) : (8))423,9 Kg

13.Kebutuhan semen portland minimum (Tabel 4)325 Kg

14.Dipakai kebutuhan semen Portland423,9 Kg

15.Penyesuaian jumlah air atau fas--

16.Daerah gradasi agregat halus (Tabel 5)Zone 2

17.Persen agregat halus terhadap campuran (Gb.7.10)39 %

18.Berat jenis agregat campuran2,52 Kg/m3

19.Berat jenis beton(Gambar 3)2300Kg/m

20.Kebutuhan agregat (langkah (19) (11) (14))1681,1 Kg/m3

21.Kebutuhan agregat halus (langkah (17)*(20))655,63 Kg/m3

22.Kebutuhan agregat kasar (langkah (20) - (21))1025,47 Kg/m3

Kesimpulan:

VolumeBerat Total(Kg/m3)Air(Kg/Lt)Semen(Kg)Agregat Halus(Kg)Agregat Kasar(Kg)

1m32300195423,9655,631025,47

1 adukan (0.0053m3) 7,5416,4025,3739,68