Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
-
Upload
pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
1/68
RANCANGAN AWAL
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL RPJMN) 2015-2019
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Edi Effendi TedjakusumaDeputi Evaluasi Kinerja Pembangunan
Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (RAKORBANGPUS)
RPJMN 2015-2019
Jakarta, 25 November 2014
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
2/68
OUTLINE
Slide - 2
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN HINGGA 2014
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
ORIENTASI BARU PEMBANGUNAN NASIONAL
KETERKAITAN MISI RPJPN, NAWA CITA DAN RPJMN 2015-
2019
SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
3/68
PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019
Slide - 3
RancanganTeknokratis
RPJMN2015-2019
RancanganRPJMN
2015-2019
RancanganAkhir
RPJMN2015-2019
VisiMisi
Presiden terpilih
Musrenbang RPJMN
dan Sidang Kabinet
Arahan
RPJPN 2005-2025
Isu Strategis Jangka
Menengah 2015-2019
(background studies)
EvaluasiRPJMN 2010-2014
Aspirasi
Masyarakat
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
4/68
TUJUAN NASIONAL DARI PEMBENTUKAN NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
Melindungi Segenap Bangsa dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia;
Memajukan Kesejahteraan Umum; Mencerdaskan Kehidupan Bangsa; dan
Ikut Melaksanakan Ketertiban Dunia yang Berdasarkan Kemerdekaan,
Perdamaian Abadi, dan Keadilan Sosial
Pencapain Tujuan Ini Dilaksanakan Secara Bertahap Dan Terencana Dalamtahapan Jangka Panjang, Jangka Menengah, Maupun Tahunan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025
menetapkan bahwa visi pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
Slide - 4
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
5/68
RPJMN 3 (2015-2019) disusun Sebagai Penjabaran dari Visi Misi, Program Aksi
Presiden/Wakil Presiden Jokowi Dan Jusuf Kalla Dan Berpedoman Pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
Slide - 5
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
6/68
PENCAPAIAN
PEMBANGUNAN HINGGA
2014
Slide - 6
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
7/68
Pertumbuhan Ekonomi dan PDB Per Kapita
Tahun 2009-2013
Sumber: BPS
Slide - 7
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
8/68
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
9/68
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
10/68
INDIKATOR PERTANIAN
NoIndikator
KinerjaSatuan 2004
KIB I KIB II
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*)
1 BerasRibu
Ton236,9 189,6 438,1 1.406,5 289,5 250,3 687,5 2.750,4 1.780,5 302,3
2 Cabe RibuTon
7,5 6,9 9,9 11,0 14,4 16,3 18,1 24,4 17,8 12,0
3Daging
Sapi
Ribu
Ton11,8 19,9 24,1 39,4 45,6 67,9 90,5 65,0 33,5 23,2
4 GulaJuta
Ton1,2 2,1 1,6 3,1 1,2 1,7 2,0 2,7 3,1 2,5
5 Jagung
Ribu
Ton 1.089,6 186,1 1.776,0 702,5 276,3 339,5 1.528,3 3.208,7 1.694,1 1.805,3
6 KedelaiJuta
Ton1,1 1,1 1,1 1,4 1,2 1,3 1,7 2,1 1,9 1,2
7Bawang
Merah
Ribu
Ton48,9 53,1 78,5 107,6 127,8 63,8 70,6 156,4 95,2 68,6
Perkembangan Impor Komoditi Pangan Utama Tahun 20042013
Slide - 10
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
11/68
Upaya menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata melalui perbaikan derajat
kesehatan dan gizi masyarakat ditandai dengan perbaikan kesehatan ibu dan anak, perbaikan
gizi masyarakat, dan pengendalian penyakit. Angka kematian bayi mengalami penurunan dari 34
pada 2007 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup (2012). Berbagai indikator derajat kesehatan
termasuk kesehatan reproduksi perlu mendapat perhatian khusus kedepan karena angka
kematian ibu meningkat dari 228 (2007) menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup (2012).
Angka kelahiran total (Total Fertility Rate) masih cukup tinggi yaitu 2,6 kelahiran per wanita usiasubur (15-49 tahun).
Sumber: SDKI berbagai tahun
Tren Angka Kematian Bayi (AKB),
Angka Kematian Balita (AKBA) dan
Angka Kematian Nasional (AKN)
Slide - 11
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
12/68
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
13/68
Perkembangan Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
Tahun (2004-2013)
Keberhasilan dalam penegakan hukum tercermin dalam penanganan tindak pidana korupsi. Dalam
hal penegakan hukum atas tindak pidana korupsi telah menunjukkan capaian yang cukup
signifikan. Di tingkat preventif, pemerintah telah merumuskan Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK). Adapun di tingkat represif, terdapat peningkatan
penanganan perkara korupsi dari tahun ke tahun, KPK mengeksekusi putusan semula 36 (tahun
2010) meningkat menjadi 44 (2013). Kejaksaan melakukan penuntutan tindak pidana korupsi
semula hanya 1.706 perkara (2010) meningkat menjadi 2.023 perkara(2013). Keberhasilan
penegakan hukum di bidang korupsi juga ditandai dengan meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi
dari 2,8 (skala 0-10) pada tahun 2009 menjadi 32 (skala 0-100) pada tahun 2013. Slide - 13
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
14/68
8%
19%
41%
57%
63%76%
74%
0%
3%0%
3%
18%
30%
52%
1% 1% 2% 2%4%
9%
18%
1% 2%
8% 7%
13%
23%
33%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
K/L Provinsi Kabupaten Kota
Sumber: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), IHPS 2009-2013, Maret 2014
PERKEMBANGAN OPINI WTP BPK ATAS LKKL
DAN LKPD 2009-2013
Reformasi birokrasi menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik di berbagai unit pelayanan
publik dengan penerapan teknologi informasi, pelayanan terpadu satu pintu, serta standar
pelayanan lebih sederhana dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan . Sejalan dengan hal itu,
akuntabilitas keuangan dan akuntabilitas kinerja pemerintah juga semakin baik yang ditandai
dengan semakin meningkatnya instansi pemerintah yang memperoleh opini WTP danmemperoleh predikat akuntabel atas pelaksanaan SAKIP. Slide - 14
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
15/68
Perkembangan Pekerja formal-informal
Tahun 2009-2014
Pembangunan ketenagakerjaan dalam kurun waktu 2009-2013 secara umum telah
menunjukkan hasil yang cukup baik. Tingkat pengangguran terbuka secara nasional
membaik dari 7,9 persen (2009) menjadi 6,3 persen (2013).
Slide - 15
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
16/68
No Kegiatan 2009 2010 2011 2012 2013
1 Tingkat Kemantapan Jalan Nasional (%) 86,02 87,00 87,22 90,82 92,50
2 Pembangunan pelabuhan (Lokasi) 212 273 296 345 402
3 Pembangunan Embung (Jumlah) 12 21 41 74 213
4 Pembangunan Jalur Kereta Api 135 81 216 319 816
5 Rute Pelayanan Perintis 90 94 118 130 138
6 Waduk yang selesai dibangun (buah) 2 - 1 1 2
7 Embung yang selesai dibangun (Jumlah) 12 32 105 175 509
8 Aksek Air Minum Layak (%) 47,71 44,19 63,48 65,05 67,73
9 Akses Sanitasi Layak (%) 51,19 55,54 55,60 57,82 59,71
10 Rumah Sehat Sederhana Bersubsidi (unit) 174.909 92.431 114.201 64.785 102.714
11 Pembangunan Baru Perumahan Swadaya
(unit)
2.000 2.000 16.403 16.544 29.810
12 Peningkatan Kualitas Perumahan Swadaya
(unit)
16.875 20.000 36.738 201.469 184.333
13 Desa yang dilayani akses telekomunikasi 24.051
(72,5%)
27.670
(83,4%)
30.413
(91,6%)
31.092
(93,7%)
32.918
(99,2%)
Pembangunan infrastruktur di Indonesia diarahkan pada upaya peningkatan daya saing dan akses masyarakat
terhadap infrastruktur dasar. Daya saing infrastruktur pada tahun 2009 bila dibandingkan dengan tahun 2005
mengalami penurunan, namun pada tahun 2013 daya saing infrastruktur Indonesia kembali meningkat.
Peningkatan daya saing infrastruktur itu terutama didorong oleh peningkatan sektor telekomunikasi dantransportasi.
Penyediaaninfrastruktur dasar
penyediaan
Pembangunan
permukiman dan
perumahan terus
meningkat
diantaranya melalui
penyediaan Rumah
Sehat Sederhana
Bersubsidi sebanyak
121.000 unit (2013).
Akses air minum
meningkat menjadi
66,8 persen (2013),
demikian juga aksessanitasi layak
meningkat menjadi
59.8 persen (2013).
Capaian Pembangunan
Bidang Infrastruktur Tahun 2009-2013
Sumber: Kementerian PU, Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, BPS
Slide - 16
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
17/68
Pencapaian Pembangunan Daerah Tertinggal
Tahun 2009-2012
Pencapaian pembangunan di daerah tertinggal berdasarkan indikator utama yang digunakan, yaitu:
pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, dan indeks pembangunan manusia, walaupun mengalami
peningkatan yang lambat, secara umum telah menunjukkan perbaikan dari tahun 2009. IPM
meningkat dari 65,77 (2009) menjadi 67,48 (2012), tingkat kemiskinan dari 20,19 persen menjadi
18,31 persen pada tahun 2012, dan rata-rata pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,84 persen
menjadi 6,16 persen.
Sumber: BPS (diolah)
Slide - 17
KESENJANGAN ANTARWILAYAH
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
18/68
KESENJANGAN ANTARWILAYAH
Wilayah Sumatera
Share PDRB thdp 33 Prov 23,77%
Pertumb. Ekonomi 8.21%
PDRB/kapita (Juta Rp) 30,53
Tingkat Kemiskinan 12,07 %
Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 6.177,20
Tingkat Pengangguran 5,66%
Wilayah Kalimantan
Share PDRB thdp 33 Prov 9,30 %
Pertumb. Ekonomi 4,83 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 43,70
Tingkat Kemiskinan 6,69 %
Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 932,90
Tingkat Pengangguran 5,30%
Wilayah Sulawesi
Share PDRB thdp 33 Prov 4,74 %
Pertumb. Ekonomi 8,67%
PDRB/kapita (Juta Rp) 17,86
Tingkat Kemiskinan 13,99 %
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 2.045,60
Tingkat Pengangguran 5,23 %
Wilayah Papua
Share PDRB thdp 33 Prov 1,79 %
Pertumb. Ekonomi 6,38 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 30,43
Tingkat Kemiskinan 30,50%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 1.199,60
Tingkat Pengangguran 3,97%
Wilayah Maluku
Share PDRB thdp 33 Prov 0,27 %
Pertumb. Ekonomi 7,33 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 6,80
Tingkat Kemiskinan 16,42%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 427,20
Tingkat Pengangguran 6,37 %
Wilayah Nusa Tenggara
Share PDRB thdp 33 Prov 1,26 %
Pertumb. Ekonomi 1,54 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 8,97
Tingkat Kemiskinan 19,79%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 828,30
Tingkat Pengangguran 4,06 %
Wilayah Jawa Bali
Share PDRB thdp 33 Prov 58,87%
Pertumb. Ekonomi 6.58%
PDRB/kapita (Juta Rp) 27,61
Tingkat Kemiskinan 11,36 %
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 15.983,60
Tingkat Pengangguran 6,65 %
Sumber : BPS 2012 (diolah)
Nasional 2012 Pertumbuhan Ekonomi = 6,23 %,Tingkat Kemiskinan 2012 (Februari) = 11, 96%Tingkat Pengangguran Terbuka 2012 (Agustus) = 6,80 %PDB/kapita: Rp 33,75 juta ; PDRB/kapita (33 prov): Rp 27,56 juta
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
19/68
PERMASALAHAN DAN
TANTANGAN
PEMBANGUNAN
Slide - 19
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
20/68
3 MASALAH POKOK BANGSA
Ancaman Terhadap WibawaNegara
Kelemahan SendiPerekonomian Bangsa
Intoleransi dan Krisis Kepribadianbangsa
Slide - 20
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
21/68
TANTANGAN UTAMA PEMBANGUNAN
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Percepatan Pemerataan dan keadilan
Kesenjangan Antar Wilayah
Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi
Keberlanjutan Pembangunan
Pemberantasan Korupsi
Stabilitas Politik dan Keamanan
Tata Kelola: Birokrasi Efektif dan Efisien
Percepatan Pembangunan Maritim dan Kelautan
Slide - 21
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
22/68
LINGKUNGAN STRATEGIS
Slide - 22
GEO EKONOMI
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
23/68
Perkembangan dan Proyeksi Ekonomi Dunia
65.9% 63.9% 62.5% 61.9% 62.0% 60.8% 59.6% 58.5% 57.3% 56.2%
34.1%36.1% 37.5%
38.1% 38.0% 39.2%40.4% 41.5%
42.7% 43.8%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Advanced Economies Emerging and Developing Economies
Share terhadap PDB Dunia (nominal)
Proyeksi
Negara berkembang akan menjadi
mesin pertumbuhan ekonomidunia, dan kontribusi PDB negara
berkembang akan terus meningkat
dalam 5 tahun ke depan
Sumber: Bappenas-Oxford Economics Model
Sumber: IMF (2014)
Kawasan denganpertumbuhan ekonomi
>6% pada tahun 2019
GEO-EKONOMI
23
Slide - 23
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
24/68
Aliran investasi langsung dunia akan meningkat, terutama ke
negara berkembang....
Perekonomian dunia diperkirakan akan menunjukkan perbaikan, tetapi masih terdapat
risiko penurunan dari kenaikan suku bunga global dan volatilitas potensi aliran modal
akibat tapering off AS yang dapat mengancam pemulihan ekonomi global.
Aliran modal asing ke negara berkembang terus meningkat tajam. Seiring dengan
terjadinya pemulihan negara-negara maju di tengah penarikan stimulus moneter bertahap
yang luar biasa, sehingga kondisi global akan membaik secara signifikan.
Perkiraan Aliran Net FDI tahun 2019
Sumber: Global Oxford Economic Model Baseline Scenario
Aliran FDI akan
meningkat
dengan kuat ke
negara China,
India,
Indonesia,
Australia,
Brazil, Mexico,
dan Chili
24
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
25/68
Pergeseran Paradigma
Arsitektur Kerjasama Ekonomi Global
Multilateral
Trading System
WTO
Sebagai first best
option of Global
Trading System
Kebuntuan
putaran
doha
Bilateral
Trading
Arrangment
Noodle
Bowl
Syndrome
Plurilateral/Reginal
Trading Arrangment
Contoh: AEC, ASEAN+1
FTA
MEGA TRADINGBLOCK
Seperti:
RCEP, TPP, TTIP
Slide - 25
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
26/68
KONSTELASI MEGA TRADING BLOCK
Trans Atlantic Trade and
Investment Partnership(TTIP): AS-EU
Regional Comprehensive
Economic Partnership
(RCEP):
ASEAN+6
Trans Pacific Partnership (TPP): (1) Amerika Serikat; (2)
Australia; (3) Brunei Darussalam; (4) Kanada; (5) Chile; (6)
Jepang; (7) Malaysia; (8) Meksiko; (9) Peru; (10) Selandia Baru;
(11) Singapura; (12) Viet Nam; dan (13) Korea SelatanSlide - 26
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
27/68
1. NEGARA MARITIM
dengan Luas Laut Indonesia: 5,5 juta km2 (luas laut seluruh dunia: 361 juta km2):
Laut 80% dan darat 20%.
Laut nasional yang mencapai 3,2 juta km2,
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2,3 juta km2.
Keunggulan Natural (Alamiah): amat subur dan nyaman iklimnya; amat kaya sumber
daya alam (SDA); Kekayaan SDA alam khatulistiwa (berwujud: inersi matahari)
terbesar, sebagai sumber inersi masa depan.SDA Alam Tropis (hutan tropis)
sebagai Paru-paru Dunia, sumber O2demi kehidupan dan kesehatan umatmanusia.
SDA Kelautan menjadi Sumber Pangan dan Gizi serta Energi Umat
Manusia yang tidak ternilai.PELUANG Menjadi Negara Maritim dan Pengembangan Ekonomi Berbasis SDAKelautan dan Kehutanan, Pengembangan Ekonomi Pariwisata Tropis.
ANCAMAN : Eksplorasi dan eksploitasi ilegal sumber daya alam oleh pihak asingjika Indonesia tidak mampu melindungi dan mengelolanya. Ancaman lainnyaadalah terhadap kelestarian lingkungan hutan dan sumber daya alam Lainnya.
GEO-POLITIKPosisi Geografi Indonesia (1)
Slide - 27
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
28/68
Posisi Geografi Indonesia(2)
Selat Malaka
Pintu masuk Tunggal Jalan Laut Tersingkat
antara Samudra Pasifik dan Bagian Utara
Samudra Hindia dan Jalur Perdagangan
Terpadat.
Jaringan Strategis Lalu Lintas Perkapalan
Internasional lainnya:
(1) Jalur Selat Sunda dan Selat Karimata, ke arah
utara, dengan Laut Cina Selatan
(2) Selat Lombok,
(3) Selat Makasar
2
. JALUR PERDAGANGAN STRATEGIS
Slide - 28
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
29/68
BONUS DEMOGRAFIIndeks Pertumbuhan Penduduk 2010-2035
Pertumbuhan penduduk menurut
menurut kelompok umur.
Antara tahun 20102035, penduduk:
usia 0-14: tumbuh (-3,6%)
usia 15-59: tumbuh 25,9%
usia 60+ (lansia): tumbuh 167,2%
Indeks penduduk Indoneisa 2010-2035
(dengan indeks tahun 2010=100%)
Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-3025
Terdapat perbedaan dalam pertumbuhan penduduk menurut kelompok umur,
dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok lansia (60 tahun ke atas)
Catatan:
Definsi lansia adalah penduduk usia 60+ (UU 13 tahun
1998 tentang Kesejahteraan Lansia )
Slide - 29TERBATAS: Internal Pemerintah
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
30/68
Bonus Demografi dan Implikasi Kebijakan
50,5
48,6
47,7
47,2 46,9 47,3
45
46
47
48
49
50
51
RasioKetergantungan(%)
2028-2031: DependencyRatio terendah (46,9%)
2011: Proporsi
penduduk usia
produktif >50%
Trend Rasio ketergantungan 2010-2035
Terjadi penurunan dependency ratio dengan meningkatnya pendudukusia kerja yang memberi peluang terjadinya bonus demografi
*) Ket: Dependency ratio penduduk usia 0-14 th dan usia 65+ terhadap penduduk usia 15-64 th
Bonus Demografi tidak otomatis,
tetapi dapat diraih dg kebijakan
tepat:
- SDM sehat dan terdidik- Tenaga kerja produktif
- Stabilitas ekonomi,
meningkatnya lapangan kerja
Jika tidak, terjadi dampak tidak
baik:
- tingginya penganguran
- konflik sosial
- tekanan pada pangan dan
lingkunganSumber: Proyeksi Penduduk 2010-3025
Slide - 30
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
31/68
BEBERAPA KEBIJAKAN YAG PERLU DISIAPKAN UNTUK
MEMANFAATKAN PELUANG BONUS DEMOGRAFI :
SDM: Menyiapkan Kualitas SDM yang akan masuk keAngkatan Kerja melalui Kesehatan dan Pendidikan
KEPENDUDUKAN: Menjaga Penurunan TFR
TENAGA KERJA: Menyiapkan Keterampilan dan Kompetensi Tenaga
Kerja
EKONOMI: Menyediakan Lapangan Kerja, Fleksibilitas Pasar Tenaga
Kerja, Keterbukaan Perdagangan dan Saving
PRASYARAT BONUS DEMOGRAFI
BONUS DEMOGRAFIMERUPAKAN PELUANG
Meningkatnya Jumlah dan Proporsi Penduduk Usia Produktifmemberikan Peluang untuk Pertumbuhan Ekonomi
Slide - 31
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
32/68
TURUNNYA DEPENDENCY RATIO BERKONTRIBUSI BAGI
PERTUMBUHAN EKONOMI:
PENGALAMAN INTERNASIONAL
1960 - 2000Pert.
GDP/th
(%)
Kontribusi (%) Bonus
Demografi thd
Pertumbuhan Ekonomi
Cina 7.0 9.2
Korsel 7.3 13.2
Singapura 8.2 13.6
Thailand 6.6 15.5
Sumber: 1. UN Population Prospect Rev. 10 dan Mawson &
Kinugasa 2005
2. Mawson, A and Kinugasa T, 2005. East Asian
Economic Development: Two Demographic Dividend
Slide - 32
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
33/68
Agenda Pembangunan Paska 2015
Pandangan Masyarakat Internasional Atas Post 2015: Prinsip-prinsip Yang Disepakati
Dan Justifikasi Pentingnya SDGs (Dokumen Future We Want) Tidak Bisa Dipilah-
pilah Per Para Pihak.
1. NEGARA MAJU:
i. tidak menyepakati pengintergasian konsep Common But Differentiated Responsibilities
(CBDR) masuk dalam SDGs
ii. mendorong fokus isu-isu unfinished business MDGs lebih menekankan pada aspek
sustainability;
iii. konsep inequality, negara maju merujuk pada mengatasi ketidakseimbangan akses
antara kelompok masyarakat dalam negara.
2. NEGARA BERKEMBANG:i. konsep CBDR dan diferensiasi masuk dalam SDGs;
ii. mendorong fokus isu-isu unfinished business MDGs lebih menekankan pada aspek
availability dan fleksibilitas pada akses dan kesempatan, serta dukungan means of
implementation termasuk pendanaan, dukungan teknologi dan peningkatan kapasitas;
iii. konsep inequality, negara berkembang merujuk tidak hanya mengatasi
ketidakseimbangan akses antara kelompok masyarakat dalam negara, namun
ketidakseimbangan dan ketidakadilan dalam konteks hubungan antar negara di tingkat
global, khususnya mengatasi ketimpangan pada pola hubungan antara negara maju dan
negara berkembang.Slide - 33
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
34/68
ORIENTASI BARU
PEMBANGUNAN NASIONAL
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
35/68
DASAR-DASAR
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 35
Membangun tanpa meningkatkan ketimpangan antarwilayah
Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besarkemakmuran rakyat
Membangun dari pinggir dan dari desa
Ekonomi harus berorientasi dan berbasiskan pada sektor dan jenis usahayang memasukkan nilai tambah sebesar-besarnya dengan SDM berkualitas,inovasi, kreatifitas dan penerapan teknologi yang tepat
Pembangunan nasional sebagian besar adalah hasil agregasi daripembangunan daerah yang berkualitas
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
36/68
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
37/68
VISI & MISI
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
38/68
VISI & MISI
PEMBANGUNAN 2015-2019
VISI: TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DANBERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
38
MISI:
M1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
M2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan
Negara Hukum.
M3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim
M4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera
M5. Mewujudkan Indonesia yang berdaya saing
M6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional
M7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
39/68
9 AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN
(NAWA CITA)
C1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga negara
C2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
C3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan
C4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
C5. Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia
C6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
C7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik
C8. Melakukan revolusi karakter bangsa
C9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial indonesia
39
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
40/68
KETERKAITAN MISI RPJPN, NAWA CITA
DAN RPJMN 2015-2019
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
41/68
7 Misi Pembangunan
2015-2019 9 Agenda Prioritas (Nawacita)Isu Prioritas RPJMN
2015-20198 Misi RPJPN 2005-2025
1. Mewujudkan masyarakat
berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan
beradab berdasarkan
falsafah Pancasila
Mewujudkan masyarakat
yang berkepribadian dalam
kebudayaan (M7)
1. Melakukan revolusi karakter
bangsa (C8), dengan
Mengevaluasi sistem
pendidikan nasional(ujian
Akhir Nasional dan
kurikulum yang menjagakeseimbangan aspek muatan
lokal (daerah) dan aspek
nasional, dalam rangka
membangun pemahaman
yang hakiki terhadap ke-
Bhineka-an yang Tunggal Ika
(C8.1)
Pendidikan:
1. Mengembangkan kurikulum
melalui Evaluasi kurikulum
secara ketat, komprehensif
dan berkelanjutan
Kebudayaan:
1. Memperkukuh karakter bangsa
yang menghargai keragaman,
bertoleran, berakhlak mulia,
bermoral, beretika, bergotong
royong
Hukum:
1. Memperkuat Penegakan HAM
2. Meningkatkan Pendidikan HAM
1. Memperteguh ke-bhineka-
an dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia
(C9)
KETERKAITAN MISI RPJPN, NAWA CITA DAN RPJMN 2015-
2019
Slide - 41
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
42/68
2. Mewujudkan bangsa yangberdaya-saing
Membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih,efektif, demokratis dan
terpercaya (C2)
1. Percepatan Reformasi Birokrasi dan Tata
Kelola Pemerintahan
2. Peningkatan kualitas pelayanan public3. Penerapan e-government untuk
mendukung bisnis proses pemerintahan
dan pembangunan yang efisien, efektif,
transparan, dan terintegrasi
1. Mewujudkan Indonesia
yang berdaya saing (M5)
2. Mewujudkan masyarakatmaju, berkeseimbangan
dan demokratis
berlandaskan Negara
Hukum. (M2)
3. Mewujudkan politik luar
negeri bebas aktif dan
memperkuat jati diri
sebagai negara maritime(M3)
Meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar
internasional (C6)
Mewujudkan kemandirian
ekonomi denganmenggerakan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
(C7)
1. Penguatan Konektivitas Nasional untuk
Mencapai Keseimbangan Pembangunan
2. Akselerasi Pertumbuhan Industri melalui
Pengembangan Perwilayahan Industri:
Khususnya di luar Pulau Jawa
3. Peningkatan Efisiensi Logistik danDistribusi Nasional
4. Peningkatan Investasi melalui
penyederhanaan prosedur perijinan dan
peningkatan layanan investasi
5. Peningkatan Daya Saing BUMN
6. Peningkatan Kapasitas Inovasi dan
Teknologi
1. Peningkatan Daya Saing UMKM dan
Koperasi
2. Pengamanan Ketahanan Pangan3. Peningkatan Kualitas Distribusi Pangan dan
Aksesibilitas Masyarakat terhadap Pangan
4. Meningkatkan Produksi Energi Primer
(minyak, gas, dan batubara)
5. Meningkatkan peranan Energi Baru
Terbarukan dalam Bauran Energi
6. Pembangunan Infrastruktur/Prasarana
Dasar
7. Penguatan ketahanan dan daya saing
sektor keuangan/perbankan
7 Misi Pembangunan
2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025
Isu Prioritas RPJMN
2015-2019
Slide - 42
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
43/68
3. Mewujudkan masyarakat
demokratis berlandaskan
hukum
Mewujudkan masyarakat
maju, berkeseimbangan dan
demokratis berlandaskan
Negara Hukum (M2)
Membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih,efektif, demokratis dan
terpercaya (C2)
Memperkuat kehadiran
negara dalam melakukan
reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan
terpercaya (C4)
Pemantapan Politik dalam
Negeri melalui meningkatkanperan kelembagaan
demokrasi dan mendorong
kemitraan lebih kuat antara
Pemerintah, swasta dan
masyarakat sipil
Percepatan Reformasi
Birokrasi dan Tata Kelola
Pemerintahan
Pencegahan dan
Pemberantasan korupsi
melalui harmonisasi
peraturan perundang-
undangan, Meningkatkan
Efektivitas implementasi
kebijakan anti-korupsi dan
Meningkatkan aspek
preventif pencegahankorupsi.
Peningkatan Penegakan
Hukum yang Berkualitas
melalui peningkatan
keterpaduan Sistem Peradilan
Pidana, Reformasi Sistem
Hukum Perdata, serta
harmonisasi dan evaluasi
peraturan terkait HAM
7 Misi Pembangunan
2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025
Isu Prioritas RPJMN
2015-2019
Slide - 43
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
44/68
4. Mewujudkan Indonesia
aman, damai, dan bersatu
Menghadirkan kembali
negara untuk melindungisegenap bangsa dan
memberikan rasa aman
pada seluruh warga Negara
(C1)
Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka
negara kesatuan (C3)
Mewujudkan keamanan
nasional yang mampu
menjaga kedaulatanwilayah, menopang
kemandirian ekonomi
dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian
Indonesia sebagai negara
kepulauan. (M1)
Memperteguh ke-bhineka-
an dan memperkuat
restorasi sosial indonesia
(C9)
1. Peningkatan Kapasitas Pertahanan
dan Stabilitas Keamanan Nasional
2. Meningkatkan kualitas perlindungan
WNI/BHI di luar negeri
3. Memperkukuh karakter bangsa yang
menghargai keragaman, bertoleran,
berakhlak mulia, bermoral, beretika,
bergotong royong
4. Meningkatkan peran kelembagaan
demokrasi dan mendorong kemitraan
lebih kuat antara Pemerintah, swasta
dan masyarakat sipil
1. Peningkatan kualitas pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah
2. Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Kawasan Perbatasan
3. Pembangunan Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Pertanahan
1. Peningkatan Penegakan Hukum yang
Berkeadilan
2. Memperkukuh karakter bangsa yang
menghargai keragaman, bertoleran,
berakhlak mulia, bermoral, beretika,
bergotong royong
3. Meningkatkan apresiasi seni dan
karya budaya
7 Misi Pembangunan
2015-2019
9 Agenda Prioritas
(Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025
Isu Prioritas RPJMN
2015-2019
Slide - 44
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
45/68
5. Mewujudkan pemerataan
pembangunan dan
berkeadilan
Mewujudkan masyarakatmaju, berkeseimbangan dan
demokratis berlandaskan
Negara Hukum (M2)
Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka
negara kesatuan (C3):
Memulai desentralisasi
asimetris Pemerataan pembangunan
antar wilayah terutama
desa, kawasan timur
Indonesia dan kawadan
perbatasan.
Penataan daerah otonom
baru untuk kesejahteraan
rakyat
1. Peningkatan kualitas
pelaksanaan desentralisasi
dan otonomi daerah
2. Mempercepat pembangunankawasan perbatasan di
berbagai bidang, terutama
ekonomi dan keamanan
3. Mengembangkan Rencana
Tata Ruang yang Berkualitas,
Tepat Waktu dan Serasi
antardokumen Rencana
7 Misi Pembangunan
2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025
Isu Prioritas RPJMN
2015-2019
Slide - 45
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
46/68
Membangun tata ruang dan
lingkungan yang berkelanjutan,
dengan:
Mengembangkan tata ruang
wilayah yang terintegrasi
antar level pemerintahan
maupun darat-laut, Edukasi konsumen untuk
memahami dan
mempratekkan gaya hidup
yang ramah lingkungan,
Mengeksploitasi SDA yang
tidak terbarukan secara
prudent (tidak merusak
lingkungan).
Memacu pembangunanpertanian yang
berkelanjutan yang berbasis
bio-eco-regiondengan pola
pengembangan pertanian
organik maupun pertanian
yang hemat lahan dan air
1. Peningkatan konservasi dan
data kelola hutan dengan
mempercepat kepastian
status hukum kawasan
hutan, meningkatkan
keterbukaan data dan
informasi sumber daya
hutan, dan meningkatkan
kualitas tata kelola di tingkat
tapak
2. Perbaikan kualitas
lingkungan hidup melalui
peningkatan kualitas air dan
udara, peningkatan tutupan
lahan/hutan, penerapan pola
produksi dan konsumsi
berkelanjutan.
3. Penanggulangan bencanadan pengurangan resiko
bencana
6. Mewujudkan Indonesia
asri dan lestari
Mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera
(M4)
7 Misi Pembangunan
2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025
Isu Prioritas RPJMN
2015-2019
Meningkatkan kualitas hidupmanusia Indonesia (C5)
Slide - 46
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
47/68
7. Mewujudkan Indonesiamenjadi negara kepulauan
yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasiskan
kepentingan nasional
Mewujudkan keamanan
nasional yang mampu
menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian
ekonomi denganmengamankan sumber daya
maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai
negara kepulauan, melalui:
(C1)
memperkuat jati diri sebagai
negara maritim
Mewujudkan Indonesia
menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan
nasional (M6)
1. Percepatan pengembangan
ekonomi kelautan melalui
pengembangan industri
kelautan
2. Pengembangan konektivitas
dan sistem logistik melalui
pengembangan sistem
transportasi laut nasional.
3. Penetapan zona industri dan
aglomerasi industri
perikanan
4. Meningkatkan dan
mempertahankan kualitas,
daya dukung dan kelestarian
fungsi lingkungan laut.
5. Meningkatkan wawasan dan
budaya bahari sertapenguatan peran SDM dan
Iptek kelautan
6. Meningkatkan harkat dan
taraf hidup nelayan dan
masyarakat pesisir
7 Misi Pembangunan
2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025
Isu Prioritas RPJMN
2015-2019
Slide - 47
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
48/68
8. Mewujudkan Indonesia
berperan penting dalam
pergaulan dunia
internasional
Mewujudkan politik luar
negeri bebas aktif danmemperkuat jati diri sebagai
negara maritim (M3)
1. Meningkatkan kualitas
perlindungan WNI/BHI di luar
negeri
2. Meningkatkan peran Indonesia
dalam kerjasama Selatan-Selatan
dan Triangular
3. Meningkatkan peran
kepemimpinan Indonesia di
Asean.
4. Menguatkan diplomasi ekonomi
Indonesia dalam forum bilateral,
multilateral, regional dan global.
Mewujudkan Indonesia
menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan
nasional (M6)
Menghadirkan kembali negara
untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga
Negara (C1), melalui:
pelaksanaan politik luar negeri
bebas aktif
melindungi hak dan
keselamatan warga negara
Indonesia di luar negeri,
khususnya pekerja migran
memperkuat peran Indonesiadalam kerjasaman global dan
regional 1. Percepatan pengembanganekonomi kelautan melalui
pengembangan industri kelautan
2. Pengembangan konektivitas dan
sistem logistik melalui
pengembangan sistem
transportasi laut nasional.
3. Penetapan zona industri dan
aglomerasi industri perikanan4. Meningkatkan dan
mempertahankan kualitas, daya
dukung dan kelestarian fungsi
lingkungan laut.
5. Meningkatkan wawasan dan
budaya bahari serta penguatan
peran SDM dan Iptek kelautan
6. Meningkatkan harkat dan taraf
hidup nelayan dan masyarakat
pesisir
Menghadirkan kembali negara
untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh wargaNegara (C1), melalui:
memperkuat jati diri sebagai
negara maritim
7 Misi Pembangunan
2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025
Isu Prioritas RPJMN
2015-2019
Slide - 48
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
49/68
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
50/68
Sasaran Pokok /Indikator Baseline 2014 Sasaran 20191. EKONOMI
Ekonomi Makro
Pertumbuhan ekonomi 5,5%* 6-8 %
PDB per Kapita USD3.499,9
(2013)
Menuju
USD 7000
Inflasi 5,3%* 3,5%
Penurunan Kemiskinan 11,25% ** 5-6% Tingkat Pengangguran Terbuka 5,94% 5-5,5%
Katahanan Pangan
Produksi Padi 70,6 juta ton 82,0 juta ton
Produksi Jagung 19,13 juta ton 24,1 juta ton
Produksi Kedelai 0,92 juta ton 1,92 juta ton
Ketahanan Energi
Produksi Minyak Bumi 818 ribu SBM per hari 700 ribu SBM per hari
Produksi Gas Bumi 1224 ribu SBM per hari 1295 ribu SBM per hari
Produksi Batubara 397 Juta Ton 442 Juta Ton
Penggunaan Gas Bumi Dalam negeri 53% 64%
Penggunaan Batu Bara Dalam negeri 24% 32%
*Angka APBNP 2014 **Maret 2014
Slide - 50
SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (1)
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
51/68
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
52/68
Sasaran Pokok Baseline
2014
Sasaran
20192. LINGKUNGAN
Emisi Gas Rumah Kaca 15,5% 26%
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 63,0-64,0 66,5-68,5
3. POLITIK
Tingkat Partisipasi Politik Pemilu 75,11% 80%
Indeks Demokrasi Indonesia 62,63 * 75
4. PENEGAKAN HUKUM
Indeks Penegakan Hukum n.a. 75%
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 32 65
Indeks Perilaku Anti Korupsi 3,63 4
5. TATA KELOLA DAN REFORMASI BIROKRASI
Kualitas Pelayanan Publik
- Integritas Pelayanan Publik (Pusat) 7,37 9- Integritas Pelayanan Publik (Daerah) 6,82 8,0
Indeks Reformasi Birokrasi 33,48 83,48
6. PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Persentase pemenuhan MEF 30% 60%
Persentase Kontribusi industri pertahanan DN
terhadap MEF
10% 20%
*2012 Slide - 52
SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (3)
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
53/68
Sasaran Pokok Baseline
2014
Sasaran
2019
7. KESEJAHTERAAN RAKYAT Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,83* meningkat
Indeks Gini 0,41 menurun
Kependudukan dan Keluarga Berencana
Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk 1,49%/tahun
(2000-2010)
1,19%/tahun
(2010-2020)
Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) 2,6 (2012) 2,3
Pendidikan
Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun 8,1 (tahun)* 8,8 (tahun)
Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun 94,1%* 96,1 (%)
Prodi perguruan tinggi minimal berakreditasi B 50,4%* 68,4 (%)
Persentase SD/MI berakreditasi minimal B 68,7%* 84,2%
Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B 62,5%* 81,0%
Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B 73,5%* 84,6%
Pesentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi minimal B 48,2%* 65,0%
Kesehatan
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 346** 306
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32*** 24
*2013 **2009 *** 2012 Slide - 53
SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (4)
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
54/68
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
55/68
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
PENGEMBANGAN WILAYAH
No. WilayahPeran PDRB Wilayah (%)
Tahun 2013
Peran PDRB Wilayah (%)
Tahun 2019
1 Sumatera 23,8 24.6
2 Jawa 58,0 55,1
3 Bali Nustra 2,5 2,6
4 Kalimantan 8,7 9,6
5 Sulawesi 4,8 5,2
6 Maluku Papua 2,2 2,9
Keterangan :
Asumsi target pertumbuhan PDB Nasional 8% di tahun 2019
Perhitungan proyeksi masih menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000.
Perhitungan proyeksi dapat berubah dengan adanya perubahan harga konstan tahun dasar
Slide - 55
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
56/68
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
57/68
1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara
2. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis
dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial IndonesiaSlide - 57
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
58/68
AGENDA PRIORITAS 1
Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
Negara1. Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia bebas aktif.
2. Penguatan sistem Pertahanan.
3. Memperkuat Jatidiri Sebagai Negara Maritim.
4. Meningkatkan kualitas perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum
Indonesia di luar negeri.
5. Melindungi Hak dan Keselamatan Pekerja Migran.
6. Memperkuat Peran Dalam Kerjasama Global dan Regional
7. Meminimalisasi Dampak Globalisasi
8. Pembangunan Industri Pertahanan Nasional
9. Membangun POLRI yang Professional
10. Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Data serta Informasi Kependudukan
Slide - 58
Contoh Perumusan Sasaran dan Arah kebijakan
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
59/68
Contoh Perumusan Sasaran dan Arah kebijakan
Memperkuat Jatidiri Sebagai Negara Maritim
Slide - 59
Sasaran
1 menguatnya keamanan laut dan daerah perbatasan dalam rangka menjamin kedaulatan
dan integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mengamankan sumber
daya alam dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
Arah Kebijakan
1 Meningkatkan pengawasan dan penjagaan, serta penegakan hukum di laut dan daerah
perbatasan;
2 Meningkatkan sarana dan prasarana pengamanan daerah perbatasan
3 Meningkatkan sinergitas antar institusi pengamanan laut.
4 Menyelesaikan penetapan garis batas wilayah perairan Indonesia dan ZEE
5 Melakukan pengaturan, penetapan dan pengendalian ALKI dan menghubungkan dengan
alur pelayaran dan titik-titik perdagangan strategis nasional
6 Mengembangkan dan menetapkan Tata Kelola dan Kelembagaan Kelautan untuk
mendukung perwujudan negara maritim
7 Meningkatkan keamanan laut dan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan
terpadu
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
60/68
AGENDA PRIORITAS 2
Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya
1. Melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk memulihkan kepercayaan
publik melalui reformasi sistem kepartaian dan sistem pemilu,
penguatan sistem presidensial dan penguatan lembaga perwakilan
2. Meningkatkan Peranan dan Keterwakilan Perempuan dalam Politik
dan Pembangunan
3. Membangun transparansi dan akuntabiltas kinerja pemerintahan
4. Penyempurnaan dan peningkatan kualitas reformasi birokrasi
nasional (RBN)5. Meningkatkan Partisipasi Publik dalam Proses Pengambilan
Kebijakan Publik dengan meningkatkan peran aktif masyarakat
dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik
yang baik
Slide - 60
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
61/68
AGENDA PRIORITAS 3
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka Negara kesatuan
1. Peletakan Dasar-Dasar Dimulainya Desentralisasi Asimetris
2. Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah Terutama Kawasan
Timur Indonesia
3. Pengurangan Ketimpangan Antar Kelompok Ekonomi
Masyarakat
Slide - 61
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
62/68
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
63/68
AGENDA PRIORITAS 5
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
1. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana
2. Pembangunan Pendidikan khususnya Pelaksanaan Program
Indonesia Pintar
3. Pembangunan Kesehatan khususnya Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
4. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Marjinal melalui
Pelaksanaan Program Indonesia Kerja
Slide - 63
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
64/68
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
65/68
AGENDA PRIORITAS 7
Mewujudkan kemandirian ekonomi denganmenggerakan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik
1. Peningkatan Kedaulatan Pangan
2. Kedaulatan Energi
3. Pelestarian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana
4. Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan
5. Penguatan Sektor Keuangan6. Penguatan Kapasitas Fiskal Negara
Slide - 65
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
66/68
AGENDA PRIORITAS 8
Melakukan revolusi karakter bangsa1. Peningkatan kualitas pendidikan karakter untuk membina budi
pekerti, membangun watak, dan mengembangkan kepribadian.
2. Peningkatan wawasan kebangsaan di kalangan anak-anak usia
sekolah yang berdampak pada menguatnya nilai-nilai nasionalisme
dan rasa cinta tanah air.
3. Peningkatan pemahaman mengenai pluralitas sosial dan
keberagaman budaya dalam masyarakat.
4. Peningkatan aktivitas riset dan pengembangan ilmu dasar dan ilmu
terapan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/ industri.
5. Peningkatan budaya produksi sehingga lebih kuat dari budaya
konsumsi.
6. Peningkatan budaya inovasi di masyarakat.
Slide - 66
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
67/68
AGENDA PRIORITAS 9
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia
1. Pembangunan kembali modal sosial dalam rangka
memperkukuh karakter dan jati diri bangsa.
2. Penegakan hukum secara tegas sesuai amanat konstitusi.
3. Menguatnya lembaga kebudayaan
4. Meningkatnya promosi dan diplomasi kebudayaan
5. Meningkatnya partisipasi pemuda di berbagi bidang
pembangunan
Slide - 67
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
-
8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
68/68
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
TERIMA KASIH