Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

download Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

of 68

Transcript of Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    1/68

    RANCANGAN AWAL

    RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

    NASIONAL RPJMN) 2015-2019

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Edi Effendi TedjakusumaDeputi Evaluasi Kinerja Pembangunan

    Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (RAKORBANGPUS)

    RPJMN 2015-2019

    Jakarta, 25 November 2014

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    2/68

    OUTLINE

    Slide - 2

    PENCAPAIAN PEMBANGUNAN HINGGA 2014

    PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN

    LINGKUNGAN STRATEGIS

    ORIENTASI BARU PEMBANGUNAN NASIONAL

    KETERKAITAN MISI RPJPN, NAWA CITA DAN RPJMN 2015-

    2019

    SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019

    9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    3/68

    PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019

    Slide - 3

    RancanganTeknokratis

    RPJMN2015-2019

    RancanganRPJMN

    2015-2019

    RancanganAkhir

    RPJMN2015-2019

    VisiMisi

    Presiden terpilih

    Musrenbang RPJMN

    dan Sidang Kabinet

    Arahan

    RPJPN 2005-2025

    Isu Strategis Jangka

    Menengah 2015-2019

    (background studies)

    EvaluasiRPJMN 2010-2014

    Aspirasi

    Masyarakat

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    4/68

    TUJUAN NASIONAL DARI PEMBENTUKAN NEGARA

    KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)

    Melindungi Segenap Bangsa dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia;

    Memajukan Kesejahteraan Umum; Mencerdaskan Kehidupan Bangsa; dan

    Ikut Melaksanakan Ketertiban Dunia yang Berdasarkan Kemerdekaan,

    Perdamaian Abadi, dan Keadilan Sosial

    Pencapain Tujuan Ini Dilaksanakan Secara Bertahap Dan Terencana Dalamtahapan Jangka Panjang, Jangka Menengah, Maupun Tahunan.

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025

    menetapkan bahwa visi pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan

    INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

    Slide - 4

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    5/68

    RPJMN 3 (2015-2019) disusun Sebagai Penjabaran dari Visi Misi, Program Aksi

    Presiden/Wakil Presiden Jokowi Dan Jusuf Kalla Dan Berpedoman Pada Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

    Slide - 5

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    6/68

    PENCAPAIAN

    PEMBANGUNAN HINGGA

    2014

    Slide - 6

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    7/68

    Pertumbuhan Ekonomi dan PDB Per Kapita

    Tahun 2009-2013

    Sumber: BPS

    Slide - 7

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    8/68

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    9/68

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    10/68

    INDIKATOR PERTANIAN

    NoIndikator

    KinerjaSatuan 2004

    KIB I KIB II

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*)

    1 BerasRibu

    Ton236,9 189,6 438,1 1.406,5 289,5 250,3 687,5 2.750,4 1.780,5 302,3

    2 Cabe RibuTon

    7,5 6,9 9,9 11,0 14,4 16,3 18,1 24,4 17,8 12,0

    3Daging

    Sapi

    Ribu

    Ton11,8 19,9 24,1 39,4 45,6 67,9 90,5 65,0 33,5 23,2

    4 GulaJuta

    Ton1,2 2,1 1,6 3,1 1,2 1,7 2,0 2,7 3,1 2,5

    5 Jagung

    Ribu

    Ton 1.089,6 186,1 1.776,0 702,5 276,3 339,5 1.528,3 3.208,7 1.694,1 1.805,3

    6 KedelaiJuta

    Ton1,1 1,1 1,1 1,4 1,2 1,3 1,7 2,1 1,9 1,2

    7Bawang

    Merah

    Ribu

    Ton48,9 53,1 78,5 107,6 127,8 63,8 70,6 156,4 95,2 68,6

    Perkembangan Impor Komoditi Pangan Utama Tahun 20042013

    Slide - 10

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    11/68

    Upaya menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata melalui perbaikan derajat

    kesehatan dan gizi masyarakat ditandai dengan perbaikan kesehatan ibu dan anak, perbaikan

    gizi masyarakat, dan pengendalian penyakit. Angka kematian bayi mengalami penurunan dari 34

    pada 2007 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup (2012). Berbagai indikator derajat kesehatan

    termasuk kesehatan reproduksi perlu mendapat perhatian khusus kedepan karena angka

    kematian ibu meningkat dari 228 (2007) menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup (2012).

    Angka kelahiran total (Total Fertility Rate) masih cukup tinggi yaitu 2,6 kelahiran per wanita usiasubur (15-49 tahun).

    Sumber: SDKI berbagai tahun

    Tren Angka Kematian Bayi (AKB),

    Angka Kematian Balita (AKBA) dan

    Angka Kematian Nasional (AKN)

    Slide - 11

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    12/68

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    13/68

    Perkembangan Indeks Persepsi Korupsi (IPK)

    Tahun (2004-2013)

    Keberhasilan dalam penegakan hukum tercermin dalam penanganan tindak pidana korupsi. Dalam

    hal penegakan hukum atas tindak pidana korupsi telah menunjukkan capaian yang cukup

    signifikan. Di tingkat preventif, pemerintah telah merumuskan Strategi Nasional Pencegahan dan

    Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK). Adapun di tingkat represif, terdapat peningkatan

    penanganan perkara korupsi dari tahun ke tahun, KPK mengeksekusi putusan semula 36 (tahun

    2010) meningkat menjadi 44 (2013). Kejaksaan melakukan penuntutan tindak pidana korupsi

    semula hanya 1.706 perkara (2010) meningkat menjadi 2.023 perkara(2013). Keberhasilan

    penegakan hukum di bidang korupsi juga ditandai dengan meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi

    dari 2,8 (skala 0-10) pada tahun 2009 menjadi 32 (skala 0-100) pada tahun 2013. Slide - 13

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    14/68

    8%

    19%

    41%

    57%

    63%76%

    74%

    0%

    3%0%

    3%

    18%

    30%

    52%

    1% 1% 2% 2%4%

    9%

    18%

    1% 2%

    8% 7%

    13%

    23%

    33%

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    70%

    80%

    2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

    K/L Provinsi Kabupaten Kota

    Sumber: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), IHPS 2009-2013, Maret 2014

    PERKEMBANGAN OPINI WTP BPK ATAS LKKL

    DAN LKPD 2009-2013

    Reformasi birokrasi menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik di berbagai unit pelayanan

    publik dengan penerapan teknologi informasi, pelayanan terpadu satu pintu, serta standar

    pelayanan lebih sederhana dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan . Sejalan dengan hal itu,

    akuntabilitas keuangan dan akuntabilitas kinerja pemerintah juga semakin baik yang ditandai

    dengan semakin meningkatnya instansi pemerintah yang memperoleh opini WTP danmemperoleh predikat akuntabel atas pelaksanaan SAKIP. Slide - 14

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    15/68

    Perkembangan Pekerja formal-informal

    Tahun 2009-2014

    Pembangunan ketenagakerjaan dalam kurun waktu 2009-2013 secara umum telah

    menunjukkan hasil yang cukup baik. Tingkat pengangguran terbuka secara nasional

    membaik dari 7,9 persen (2009) menjadi 6,3 persen (2013).

    Slide - 15

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    16/68

    No Kegiatan 2009 2010 2011 2012 2013

    1 Tingkat Kemantapan Jalan Nasional (%) 86,02 87,00 87,22 90,82 92,50

    2 Pembangunan pelabuhan (Lokasi) 212 273 296 345 402

    3 Pembangunan Embung (Jumlah) 12 21 41 74 213

    4 Pembangunan Jalur Kereta Api 135 81 216 319 816

    5 Rute Pelayanan Perintis 90 94 118 130 138

    6 Waduk yang selesai dibangun (buah) 2 - 1 1 2

    7 Embung yang selesai dibangun (Jumlah) 12 32 105 175 509

    8 Aksek Air Minum Layak (%) 47,71 44,19 63,48 65,05 67,73

    9 Akses Sanitasi Layak (%) 51,19 55,54 55,60 57,82 59,71

    10 Rumah Sehat Sederhana Bersubsidi (unit) 174.909 92.431 114.201 64.785 102.714

    11 Pembangunan Baru Perumahan Swadaya

    (unit)

    2.000 2.000 16.403 16.544 29.810

    12 Peningkatan Kualitas Perumahan Swadaya

    (unit)

    16.875 20.000 36.738 201.469 184.333

    13 Desa yang dilayani akses telekomunikasi 24.051

    (72,5%)

    27.670

    (83,4%)

    30.413

    (91,6%)

    31.092

    (93,7%)

    32.918

    (99,2%)

    Pembangunan infrastruktur di Indonesia diarahkan pada upaya peningkatan daya saing dan akses masyarakat

    terhadap infrastruktur dasar. Daya saing infrastruktur pada tahun 2009 bila dibandingkan dengan tahun 2005

    mengalami penurunan, namun pada tahun 2013 daya saing infrastruktur Indonesia kembali meningkat.

    Peningkatan daya saing infrastruktur itu terutama didorong oleh peningkatan sektor telekomunikasi dantransportasi.

    Penyediaaninfrastruktur dasar

    penyediaan

    Pembangunan

    permukiman dan

    perumahan terus

    meningkat

    diantaranya melalui

    penyediaan Rumah

    Sehat Sederhana

    Bersubsidi sebanyak

    121.000 unit (2013).

    Akses air minum

    meningkat menjadi

    66,8 persen (2013),

    demikian juga aksessanitasi layak

    meningkat menjadi

    59.8 persen (2013).

    Capaian Pembangunan

    Bidang Infrastruktur Tahun 2009-2013

    Sumber: Kementerian PU, Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, BPS

    Slide - 16

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    17/68

    Pencapaian Pembangunan Daerah Tertinggal

    Tahun 2009-2012

    Pencapaian pembangunan di daerah tertinggal berdasarkan indikator utama yang digunakan, yaitu:

    pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, dan indeks pembangunan manusia, walaupun mengalami

    peningkatan yang lambat, secara umum telah menunjukkan perbaikan dari tahun 2009. IPM

    meningkat dari 65,77 (2009) menjadi 67,48 (2012), tingkat kemiskinan dari 20,19 persen menjadi

    18,31 persen pada tahun 2012, dan rata-rata pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,84 persen

    menjadi 6,16 persen.

    Sumber: BPS (diolah)

    Slide - 17

    KESENJANGAN ANTARWILAYAH

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    18/68

    KESENJANGAN ANTARWILAYAH

    Wilayah Sumatera

    Share PDRB thdp 33 Prov 23,77%

    Pertumb. Ekonomi 8.21%

    PDRB/kapita (Juta Rp) 30,53

    Tingkat Kemiskinan 12,07 %

    Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 6.177,20

    Tingkat Pengangguran 5,66%

    Wilayah Kalimantan

    Share PDRB thdp 33 Prov 9,30 %

    Pertumb. Ekonomi 4,83 %

    PDRB/kapita (Juta Rp) 43,70

    Tingkat Kemiskinan 6,69 %

    Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 932,90

    Tingkat Pengangguran 5,30%

    Wilayah Sulawesi

    Share PDRB thdp 33 Prov 4,74 %

    Pertumb. Ekonomi 8,67%

    PDRB/kapita (Juta Rp) 17,86

    Tingkat Kemiskinan 13,99 %

    Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 2.045,60

    Tingkat Pengangguran 5,23 %

    Wilayah Papua

    Share PDRB thdp 33 Prov 1,79 %

    Pertumb. Ekonomi 6,38 %

    PDRB/kapita (Juta Rp) 30,43

    Tingkat Kemiskinan 30,50%

    Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 1.199,60

    Tingkat Pengangguran 3,97%

    Wilayah Maluku

    Share PDRB thdp 33 Prov 0,27 %

    Pertumb. Ekonomi 7,33 %

    PDRB/kapita (Juta Rp) 6,80

    Tingkat Kemiskinan 16,42%

    Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 427,20

    Tingkat Pengangguran 6,37 %

    Wilayah Nusa Tenggara

    Share PDRB thdp 33 Prov 1,26 %

    Pertumb. Ekonomi 1,54 %

    PDRB/kapita (Juta Rp) 8,97

    Tingkat Kemiskinan 19,79%

    Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 828,30

    Tingkat Pengangguran 4,06 %

    Wilayah Jawa Bali

    Share PDRB thdp 33 Prov 58,87%

    Pertumb. Ekonomi 6.58%

    PDRB/kapita (Juta Rp) 27,61

    Tingkat Kemiskinan 11,36 %

    Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 15.983,60

    Tingkat Pengangguran 6,65 %

    Sumber : BPS 2012 (diolah)

    Nasional 2012 Pertumbuhan Ekonomi = 6,23 %,Tingkat Kemiskinan 2012 (Februari) = 11, 96%Tingkat Pengangguran Terbuka 2012 (Agustus) = 6,80 %PDB/kapita: Rp 33,75 juta ; PDRB/kapita (33 prov): Rp 27,56 juta

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    19/68

    PERMASALAHAN DAN

    TANTANGAN

    PEMBANGUNAN

    Slide - 19

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    20/68

    3 MASALAH POKOK BANGSA

    Ancaman Terhadap WibawaNegara

    Kelemahan SendiPerekonomian Bangsa

    Intoleransi dan Krisis Kepribadianbangsa

    Slide - 20

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    21/68

    TANTANGAN UTAMA PEMBANGUNAN

    Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

    Percepatan Pemerataan dan keadilan

    Kesenjangan Antar Wilayah

    Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi

    Keberlanjutan Pembangunan

    Pemberantasan Korupsi

    Stabilitas Politik dan Keamanan

    Tata Kelola: Birokrasi Efektif dan Efisien

    Percepatan Pembangunan Maritim dan Kelautan

    Slide - 21

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    22/68

    LINGKUNGAN STRATEGIS

    Slide - 22

    GEO EKONOMI

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    23/68

    Perkembangan dan Proyeksi Ekonomi Dunia

    65.9% 63.9% 62.5% 61.9% 62.0% 60.8% 59.6% 58.5% 57.3% 56.2%

    34.1%36.1% 37.5%

    38.1% 38.0% 39.2%40.4% 41.5%

    42.7% 43.8%

    0.0%

    10.0%

    20.0%

    30.0%

    40.0%

    50.0%

    60.0%

    70.0%

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

    Advanced Economies Emerging and Developing Economies

    Share terhadap PDB Dunia (nominal)

    Proyeksi

    Negara berkembang akan menjadi

    mesin pertumbuhan ekonomidunia, dan kontribusi PDB negara

    berkembang akan terus meningkat

    dalam 5 tahun ke depan

    Sumber: Bappenas-Oxford Economics Model

    Sumber: IMF (2014)

    Kawasan denganpertumbuhan ekonomi

    >6% pada tahun 2019

    GEO-EKONOMI

    23

    Slide - 23

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    24/68

    Aliran investasi langsung dunia akan meningkat, terutama ke

    negara berkembang....

    Perekonomian dunia diperkirakan akan menunjukkan perbaikan, tetapi masih terdapat

    risiko penurunan dari kenaikan suku bunga global dan volatilitas potensi aliran modal

    akibat tapering off AS yang dapat mengancam pemulihan ekonomi global.

    Aliran modal asing ke negara berkembang terus meningkat tajam. Seiring dengan

    terjadinya pemulihan negara-negara maju di tengah penarikan stimulus moneter bertahap

    yang luar biasa, sehingga kondisi global akan membaik secara signifikan.

    Perkiraan Aliran Net FDI tahun 2019

    Sumber: Global Oxford Economic Model Baseline Scenario

    Aliran FDI akan

    meningkat

    dengan kuat ke

    negara China,

    India,

    Indonesia,

    Australia,

    Brazil, Mexico,

    dan Chili

    24

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    25/68

    Pergeseran Paradigma

    Arsitektur Kerjasama Ekonomi Global

    Multilateral

    Trading System

    WTO

    Sebagai first best

    option of Global

    Trading System

    Kebuntuan

    putaran

    doha

    Bilateral

    Trading

    Arrangment

    Noodle

    Bowl

    Syndrome

    Plurilateral/Reginal

    Trading Arrangment

    Contoh: AEC, ASEAN+1

    FTA

    MEGA TRADINGBLOCK

    Seperti:

    RCEP, TPP, TTIP

    Slide - 25

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    26/68

    KONSTELASI MEGA TRADING BLOCK

    Trans Atlantic Trade and

    Investment Partnership(TTIP): AS-EU

    Regional Comprehensive

    Economic Partnership

    (RCEP):

    ASEAN+6

    Trans Pacific Partnership (TPP): (1) Amerika Serikat; (2)

    Australia; (3) Brunei Darussalam; (4) Kanada; (5) Chile; (6)

    Jepang; (7) Malaysia; (8) Meksiko; (9) Peru; (10) Selandia Baru;

    (11) Singapura; (12) Viet Nam; dan (13) Korea SelatanSlide - 26

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    27/68

    1. NEGARA MARITIM

    dengan Luas Laut Indonesia: 5,5 juta km2 (luas laut seluruh dunia: 361 juta km2):

    Laut 80% dan darat 20%.

    Laut nasional yang mencapai 3,2 juta km2,

    Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2,3 juta km2.

    Keunggulan Natural (Alamiah): amat subur dan nyaman iklimnya; amat kaya sumber

    daya alam (SDA); Kekayaan SDA alam khatulistiwa (berwujud: inersi matahari)

    terbesar, sebagai sumber inersi masa depan.SDA Alam Tropis (hutan tropis)

    sebagai Paru-paru Dunia, sumber O2demi kehidupan dan kesehatan umatmanusia.

    SDA Kelautan menjadi Sumber Pangan dan Gizi serta Energi Umat

    Manusia yang tidak ternilai.PELUANG Menjadi Negara Maritim dan Pengembangan Ekonomi Berbasis SDAKelautan dan Kehutanan, Pengembangan Ekonomi Pariwisata Tropis.

    ANCAMAN : Eksplorasi dan eksploitasi ilegal sumber daya alam oleh pihak asingjika Indonesia tidak mampu melindungi dan mengelolanya. Ancaman lainnyaadalah terhadap kelestarian lingkungan hutan dan sumber daya alam Lainnya.

    GEO-POLITIKPosisi Geografi Indonesia (1)

    Slide - 27

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    28/68

    Posisi Geografi Indonesia(2)

    Selat Malaka

    Pintu masuk Tunggal Jalan Laut Tersingkat

    antara Samudra Pasifik dan Bagian Utara

    Samudra Hindia dan Jalur Perdagangan

    Terpadat.

    Jaringan Strategis Lalu Lintas Perkapalan

    Internasional lainnya:

    (1) Jalur Selat Sunda dan Selat Karimata, ke arah

    utara, dengan Laut Cina Selatan

    (2) Selat Lombok,

    (3) Selat Makasar

    2

    . JALUR PERDAGANGAN STRATEGIS

    Slide - 28

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    29/68

    BONUS DEMOGRAFIIndeks Pertumbuhan Penduduk 2010-2035

    Pertumbuhan penduduk menurut

    menurut kelompok umur.

    Antara tahun 20102035, penduduk:

    usia 0-14: tumbuh (-3,6%)

    usia 15-59: tumbuh 25,9%

    usia 60+ (lansia): tumbuh 167,2%

    Indeks penduduk Indoneisa 2010-2035

    (dengan indeks tahun 2010=100%)

    Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-3025

    Terdapat perbedaan dalam pertumbuhan penduduk menurut kelompok umur,

    dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok lansia (60 tahun ke atas)

    Catatan:

    Definsi lansia adalah penduduk usia 60+ (UU 13 tahun

    1998 tentang Kesejahteraan Lansia )

    Slide - 29TERBATAS: Internal Pemerintah

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    30/68

    Bonus Demografi dan Implikasi Kebijakan

    50,5

    48,6

    47,7

    47,2 46,9 47,3

    45

    46

    47

    48

    49

    50

    51

    RasioKetergantungan(%)

    2028-2031: DependencyRatio terendah (46,9%)

    2011: Proporsi

    penduduk usia

    produktif >50%

    Trend Rasio ketergantungan 2010-2035

    Terjadi penurunan dependency ratio dengan meningkatnya pendudukusia kerja yang memberi peluang terjadinya bonus demografi

    *) Ket: Dependency ratio penduduk usia 0-14 th dan usia 65+ terhadap penduduk usia 15-64 th

    Bonus Demografi tidak otomatis,

    tetapi dapat diraih dg kebijakan

    tepat:

    - SDM sehat dan terdidik- Tenaga kerja produktif

    - Stabilitas ekonomi,

    meningkatnya lapangan kerja

    Jika tidak, terjadi dampak tidak

    baik:

    - tingginya penganguran

    - konflik sosial

    - tekanan pada pangan dan

    lingkunganSumber: Proyeksi Penduduk 2010-3025

    Slide - 30

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    31/68

    BEBERAPA KEBIJAKAN YAG PERLU DISIAPKAN UNTUK

    MEMANFAATKAN PELUANG BONUS DEMOGRAFI :

    SDM: Menyiapkan Kualitas SDM yang akan masuk keAngkatan Kerja melalui Kesehatan dan Pendidikan

    KEPENDUDUKAN: Menjaga Penurunan TFR

    TENAGA KERJA: Menyiapkan Keterampilan dan Kompetensi Tenaga

    Kerja

    EKONOMI: Menyediakan Lapangan Kerja, Fleksibilitas Pasar Tenaga

    Kerja, Keterbukaan Perdagangan dan Saving

    PRASYARAT BONUS DEMOGRAFI

    BONUS DEMOGRAFIMERUPAKAN PELUANG

    Meningkatnya Jumlah dan Proporsi Penduduk Usia Produktifmemberikan Peluang untuk Pertumbuhan Ekonomi

    Slide - 31

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    32/68

    TURUNNYA DEPENDENCY RATIO BERKONTRIBUSI BAGI

    PERTUMBUHAN EKONOMI:

    PENGALAMAN INTERNASIONAL

    1960 - 2000Pert.

    GDP/th

    (%)

    Kontribusi (%) Bonus

    Demografi thd

    Pertumbuhan Ekonomi

    Cina 7.0 9.2

    Korsel 7.3 13.2

    Singapura 8.2 13.6

    Thailand 6.6 15.5

    Sumber: 1. UN Population Prospect Rev. 10 dan Mawson &

    Kinugasa 2005

    2. Mawson, A and Kinugasa T, 2005. East Asian

    Economic Development: Two Demographic Dividend

    Slide - 32

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    33/68

    Agenda Pembangunan Paska 2015

    Pandangan Masyarakat Internasional Atas Post 2015: Prinsip-prinsip Yang Disepakati

    Dan Justifikasi Pentingnya SDGs (Dokumen Future We Want) Tidak Bisa Dipilah-

    pilah Per Para Pihak.

    1. NEGARA MAJU:

    i. tidak menyepakati pengintergasian konsep Common But Differentiated Responsibilities

    (CBDR) masuk dalam SDGs

    ii. mendorong fokus isu-isu unfinished business MDGs lebih menekankan pada aspek

    sustainability;

    iii. konsep inequality, negara maju merujuk pada mengatasi ketidakseimbangan akses

    antara kelompok masyarakat dalam negara.

    2. NEGARA BERKEMBANG:i. konsep CBDR dan diferensiasi masuk dalam SDGs;

    ii. mendorong fokus isu-isu unfinished business MDGs lebih menekankan pada aspek

    availability dan fleksibilitas pada akses dan kesempatan, serta dukungan means of

    implementation termasuk pendanaan, dukungan teknologi dan peningkatan kapasitas;

    iii. konsep inequality, negara berkembang merujuk tidak hanya mengatasi

    ketidakseimbangan akses antara kelompok masyarakat dalam negara, namun

    ketidakseimbangan dan ketidakadilan dalam konteks hubungan antar negara di tingkat

    global, khususnya mengatasi ketimpangan pada pola hubungan antara negara maju dan

    negara berkembang.Slide - 33

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    34/68

    ORIENTASI BARU

    PEMBANGUNAN NASIONAL

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    35/68

    DASAR-DASAR

    STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL

    Slide - 35

    Membangun tanpa meningkatkan ketimpangan antarwilayah

    Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besarkemakmuran rakyat

    Membangun dari pinggir dan dari desa

    Ekonomi harus berorientasi dan berbasiskan pada sektor dan jenis usahayang memasukkan nilai tambah sebesar-besarnya dengan SDM berkualitas,inovasi, kreatifitas dan penerapan teknologi yang tepat

    Pembangunan nasional sebagian besar adalah hasil agregasi daripembangunan daerah yang berkualitas

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    36/68

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    37/68

    VISI & MISI

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    38/68

    VISI & MISI

    PEMBANGUNAN 2015-2019

    VISI: TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DANBERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

    38

    MISI:

    M1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

    menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

    M2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan

    Negara Hukum.

    M3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai

    negara maritim

    M4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

    M5. Mewujudkan Indonesia yang berdaya saing

    M6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

    berbasiskan kepentingan nasional

    M7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    39/68

    9 AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN

    (NAWA CITA)

    C1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa

    aman pada seluruh warga negara

    C2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya

    C3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

    kerangka negara kesatuan

    C4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum

    yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

    C5. Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia

    C6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

    C7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi

    domestik

    C8. Melakukan revolusi karakter bangsa

    C9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial indonesia

    39

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    40/68

    KETERKAITAN MISI RPJPN, NAWA CITA

    DAN RPJMN 2015-2019

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    41/68

    7 Misi Pembangunan

    2015-2019 9 Agenda Prioritas (Nawacita)Isu Prioritas RPJMN

    2015-20198 Misi RPJPN 2005-2025

    1. Mewujudkan masyarakat

    berakhlak mulia, bermoral,

    beretika, berbudaya, dan

    beradab berdasarkan

    falsafah Pancasila

    Mewujudkan masyarakat

    yang berkepribadian dalam

    kebudayaan (M7)

    1. Melakukan revolusi karakter

    bangsa (C8), dengan

    Mengevaluasi sistem

    pendidikan nasional(ujian

    Akhir Nasional dan

    kurikulum yang menjagakeseimbangan aspek muatan

    lokal (daerah) dan aspek

    nasional, dalam rangka

    membangun pemahaman

    yang hakiki terhadap ke-

    Bhineka-an yang Tunggal Ika

    (C8.1)

    Pendidikan:

    1. Mengembangkan kurikulum

    melalui Evaluasi kurikulum

    secara ketat, komprehensif

    dan berkelanjutan

    Kebudayaan:

    1. Memperkukuh karakter bangsa

    yang menghargai keragaman,

    bertoleran, berakhlak mulia,

    bermoral, beretika, bergotong

    royong

    Hukum:

    1. Memperkuat Penegakan HAM

    2. Meningkatkan Pendidikan HAM

    1. Memperteguh ke-bhineka-

    an dan memperkuat

    restorasi sosial Indonesia

    (C9)

    KETERKAITAN MISI RPJPN, NAWA CITA DAN RPJMN 2015-

    2019

    Slide - 41

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    42/68

    2. Mewujudkan bangsa yangberdaya-saing

    Membangun tata kelola

    pemerintahan yang bersih,efektif, demokratis dan

    terpercaya (C2)

    1. Percepatan Reformasi Birokrasi dan Tata

    Kelola Pemerintahan

    2. Peningkatan kualitas pelayanan public3. Penerapan e-government untuk

    mendukung bisnis proses pemerintahan

    dan pembangunan yang efisien, efektif,

    transparan, dan terintegrasi

    1. Mewujudkan Indonesia

    yang berdaya saing (M5)

    2. Mewujudkan masyarakatmaju, berkeseimbangan

    dan demokratis

    berlandaskan Negara

    Hukum. (M2)

    3. Mewujudkan politik luar

    negeri bebas aktif dan

    memperkuat jati diri

    sebagai negara maritime(M3)

    Meningkatkan produktivitas

    rakyat dan daya saing di pasar

    internasional (C6)

    Mewujudkan kemandirian

    ekonomi denganmenggerakan sektor-sektor

    strategis ekonomi domestik

    (C7)

    1. Penguatan Konektivitas Nasional untuk

    Mencapai Keseimbangan Pembangunan

    2. Akselerasi Pertumbuhan Industri melalui

    Pengembangan Perwilayahan Industri:

    Khususnya di luar Pulau Jawa

    3. Peningkatan Efisiensi Logistik danDistribusi Nasional

    4. Peningkatan Investasi melalui

    penyederhanaan prosedur perijinan dan

    peningkatan layanan investasi

    5. Peningkatan Daya Saing BUMN

    6. Peningkatan Kapasitas Inovasi dan

    Teknologi

    1. Peningkatan Daya Saing UMKM dan

    Koperasi

    2. Pengamanan Ketahanan Pangan3. Peningkatan Kualitas Distribusi Pangan dan

    Aksesibilitas Masyarakat terhadap Pangan

    4. Meningkatkan Produksi Energi Primer

    (minyak, gas, dan batubara)

    5. Meningkatkan peranan Energi Baru

    Terbarukan dalam Bauran Energi

    6. Pembangunan Infrastruktur/Prasarana

    Dasar

    7. Penguatan ketahanan dan daya saing

    sektor keuangan/perbankan

    7 Misi Pembangunan

    2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025

    Isu Prioritas RPJMN

    2015-2019

    Slide - 42

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    43/68

    3. Mewujudkan masyarakat

    demokratis berlandaskan

    hukum

    Mewujudkan masyarakat

    maju, berkeseimbangan dan

    demokratis berlandaskan

    Negara Hukum (M2)

    Membangun tata kelola

    pemerintahan yang bersih,efektif, demokratis dan

    terpercaya (C2)

    Memperkuat kehadiran

    negara dalam melakukan

    reformasi sistem dan

    penegakan hukum yang bebas

    korupsi, bermartabat dan

    terpercaya (C4)

    Pemantapan Politik dalam

    Negeri melalui meningkatkanperan kelembagaan

    demokrasi dan mendorong

    kemitraan lebih kuat antara

    Pemerintah, swasta dan

    masyarakat sipil

    Percepatan Reformasi

    Birokrasi dan Tata Kelola

    Pemerintahan

    Pencegahan dan

    Pemberantasan korupsi

    melalui harmonisasi

    peraturan perundang-

    undangan, Meningkatkan

    Efektivitas implementasi

    kebijakan anti-korupsi dan

    Meningkatkan aspek

    preventif pencegahankorupsi.

    Peningkatan Penegakan

    Hukum yang Berkualitas

    melalui peningkatan

    keterpaduan Sistem Peradilan

    Pidana, Reformasi Sistem

    Hukum Perdata, serta

    harmonisasi dan evaluasi

    peraturan terkait HAM

    7 Misi Pembangunan

    2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025

    Isu Prioritas RPJMN

    2015-2019

    Slide - 43

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    44/68

    4. Mewujudkan Indonesia

    aman, damai, dan bersatu

    Menghadirkan kembali

    negara untuk melindungisegenap bangsa dan

    memberikan rasa aman

    pada seluruh warga Negara

    (C1)

    Membangun Indonesia dari

    pinggiran dengan

    memperkuat daerah-daerah

    dan desa dalam kerangka

    negara kesatuan (C3)

    Mewujudkan keamanan

    nasional yang mampu

    menjaga kedaulatanwilayah, menopang

    kemandirian ekonomi

    dengan mengamankan

    sumber daya maritim, dan

    mencerminkan kepribadian

    Indonesia sebagai negara

    kepulauan. (M1)

    Memperteguh ke-bhineka-

    an dan memperkuat

    restorasi sosial indonesia

    (C9)

    1. Peningkatan Kapasitas Pertahanan

    dan Stabilitas Keamanan Nasional

    2. Meningkatkan kualitas perlindungan

    WNI/BHI di luar negeri

    3. Memperkukuh karakter bangsa yang

    menghargai keragaman, bertoleran,

    berakhlak mulia, bermoral, beretika,

    bergotong royong

    4. Meningkatkan peran kelembagaan

    demokrasi dan mendorong kemitraan

    lebih kuat antara Pemerintah, swasta

    dan masyarakat sipil

    1. Peningkatan kualitas pelaksanaan

    desentralisasi dan otonomi daerah

    2. Pembangunan Daerah Tertinggal dan

    Kawasan Perbatasan

    3. Pembangunan Rencana Tata Ruang

    Wilayah dan Pertanahan

    1. Peningkatan Penegakan Hukum yang

    Berkeadilan

    2. Memperkukuh karakter bangsa yang

    menghargai keragaman, bertoleran,

    berakhlak mulia, bermoral, beretika,

    bergotong royong

    3. Meningkatkan apresiasi seni dan

    karya budaya

    7 Misi Pembangunan

    2015-2019

    9 Agenda Prioritas

    (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025

    Isu Prioritas RPJMN

    2015-2019

    Slide - 44

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    45/68

    5. Mewujudkan pemerataan

    pembangunan dan

    berkeadilan

    Mewujudkan masyarakatmaju, berkeseimbangan dan

    demokratis berlandaskan

    Negara Hukum (M2)

    Membangun Indonesia dari

    pinggiran dengan

    memperkuat daerah-daerah

    dan desa dalam kerangka

    negara kesatuan (C3):

    Memulai desentralisasi

    asimetris Pemerataan pembangunan

    antar wilayah terutama

    desa, kawasan timur

    Indonesia dan kawadan

    perbatasan.

    Penataan daerah otonom

    baru untuk kesejahteraan

    rakyat

    1. Peningkatan kualitas

    pelaksanaan desentralisasi

    dan otonomi daerah

    2. Mempercepat pembangunankawasan perbatasan di

    berbagai bidang, terutama

    ekonomi dan keamanan

    3. Mengembangkan Rencana

    Tata Ruang yang Berkualitas,

    Tepat Waktu dan Serasi

    antardokumen Rencana

    7 Misi Pembangunan

    2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025

    Isu Prioritas RPJMN

    2015-2019

    Slide - 45

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    46/68

    Membangun tata ruang dan

    lingkungan yang berkelanjutan,

    dengan:

    Mengembangkan tata ruang

    wilayah yang terintegrasi

    antar level pemerintahan

    maupun darat-laut, Edukasi konsumen untuk

    memahami dan

    mempratekkan gaya hidup

    yang ramah lingkungan,

    Mengeksploitasi SDA yang

    tidak terbarukan secara

    prudent (tidak merusak

    lingkungan).

    Memacu pembangunanpertanian yang

    berkelanjutan yang berbasis

    bio-eco-regiondengan pola

    pengembangan pertanian

    organik maupun pertanian

    yang hemat lahan dan air

    1. Peningkatan konservasi dan

    data kelola hutan dengan

    mempercepat kepastian

    status hukum kawasan

    hutan, meningkatkan

    keterbukaan data dan

    informasi sumber daya

    hutan, dan meningkatkan

    kualitas tata kelola di tingkat

    tapak

    2. Perbaikan kualitas

    lingkungan hidup melalui

    peningkatan kualitas air dan

    udara, peningkatan tutupan

    lahan/hutan, penerapan pola

    produksi dan konsumsi

    berkelanjutan.

    3. Penanggulangan bencanadan pengurangan resiko

    bencana

    6. Mewujudkan Indonesia

    asri dan lestari

    Mewujudkan kualitas hidup

    manusia Indonesia yang

    tinggi, maju dan sejahtera

    (M4)

    7 Misi Pembangunan

    2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025

    Isu Prioritas RPJMN

    2015-2019

    Meningkatkan kualitas hidupmanusia Indonesia (C5)

    Slide - 46

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    47/68

    7. Mewujudkan Indonesiamenjadi negara kepulauan

    yang mandiri, maju, kuat,

    dan berbasiskan

    kepentingan nasional

    Mewujudkan keamanan

    nasional yang mampu

    menjaga kedaulatan wilayah,

    menopang kemandirian

    ekonomi denganmengamankan sumber daya

    maritim, dan mencerminkan

    kepribadian Indonesia sebagai

    negara kepulauan, melalui:

    (C1)

    memperkuat jati diri sebagai

    negara maritim

    Mewujudkan Indonesia

    menjadi negara maritim yang

    mandiri, maju, kuat, dan

    berbasiskan kepentingan

    nasional (M6)

    1. Percepatan pengembangan

    ekonomi kelautan melalui

    pengembangan industri

    kelautan

    2. Pengembangan konektivitas

    dan sistem logistik melalui

    pengembangan sistem

    transportasi laut nasional.

    3. Penetapan zona industri dan

    aglomerasi industri

    perikanan

    4. Meningkatkan dan

    mempertahankan kualitas,

    daya dukung dan kelestarian

    fungsi lingkungan laut.

    5. Meningkatkan wawasan dan

    budaya bahari sertapenguatan peran SDM dan

    Iptek kelautan

    6. Meningkatkan harkat dan

    taraf hidup nelayan dan

    masyarakat pesisir

    7 Misi Pembangunan

    2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025

    Isu Prioritas RPJMN

    2015-2019

    Slide - 47

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    48/68

    8. Mewujudkan Indonesia

    berperan penting dalam

    pergaulan dunia

    internasional

    Mewujudkan politik luar

    negeri bebas aktif danmemperkuat jati diri sebagai

    negara maritim (M3)

    1. Meningkatkan kualitas

    perlindungan WNI/BHI di luar

    negeri

    2. Meningkatkan peran Indonesia

    dalam kerjasama Selatan-Selatan

    dan Triangular

    3. Meningkatkan peran

    kepemimpinan Indonesia di

    Asean.

    4. Menguatkan diplomasi ekonomi

    Indonesia dalam forum bilateral,

    multilateral, regional dan global.

    Mewujudkan Indonesia

    menjadi negara maritim yang

    mandiri, maju, kuat, dan

    berbasiskan kepentingan

    nasional (M6)

    Menghadirkan kembali negara

    untuk melindungi segenap

    bangsa dan memberikan rasa

    aman pada seluruh warga

    Negara (C1), melalui:

    pelaksanaan politik luar negeri

    bebas aktif

    melindungi hak dan

    keselamatan warga negara

    Indonesia di luar negeri,

    khususnya pekerja migran

    memperkuat peran Indonesiadalam kerjasaman global dan

    regional 1. Percepatan pengembanganekonomi kelautan melalui

    pengembangan industri kelautan

    2. Pengembangan konektivitas dan

    sistem logistik melalui

    pengembangan sistem

    transportasi laut nasional.

    3. Penetapan zona industri dan

    aglomerasi industri perikanan4. Meningkatkan dan

    mempertahankan kualitas, daya

    dukung dan kelestarian fungsi

    lingkungan laut.

    5. Meningkatkan wawasan dan

    budaya bahari serta penguatan

    peran SDM dan Iptek kelautan

    6. Meningkatkan harkat dan taraf

    hidup nelayan dan masyarakat

    pesisir

    Menghadirkan kembali negara

    untuk melindungi segenap

    bangsa dan memberikan rasa

    aman pada seluruh wargaNegara (C1), melalui:

    memperkuat jati diri sebagai

    negara maritim

    7 Misi Pembangunan

    2015-20199 Agenda Prioritas (Nawacita)8 Misi RPJPN 2005-2025

    Isu Prioritas RPJMN

    2015-2019

    Slide - 48

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    49/68

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    50/68

    Sasaran Pokok /Indikator Baseline 2014 Sasaran 20191. EKONOMI

    Ekonomi Makro

    Pertumbuhan ekonomi 5,5%* 6-8 %

    PDB per Kapita USD3.499,9

    (2013)

    Menuju

    USD 7000

    Inflasi 5,3%* 3,5%

    Penurunan Kemiskinan 11,25% ** 5-6% Tingkat Pengangguran Terbuka 5,94% 5-5,5%

    Katahanan Pangan

    Produksi Padi 70,6 juta ton 82,0 juta ton

    Produksi Jagung 19,13 juta ton 24,1 juta ton

    Produksi Kedelai 0,92 juta ton 1,92 juta ton

    Ketahanan Energi

    Produksi Minyak Bumi 818 ribu SBM per hari 700 ribu SBM per hari

    Produksi Gas Bumi 1224 ribu SBM per hari 1295 ribu SBM per hari

    Produksi Batubara 397 Juta Ton 442 Juta Ton

    Penggunaan Gas Bumi Dalam negeri 53% 64%

    Penggunaan Batu Bara Dalam negeri 24% 32%

    *Angka APBNP 2014 **Maret 2014

    Slide - 50

    SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (1)

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    51/68

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    52/68

    Sasaran Pokok Baseline

    2014

    Sasaran

    20192. LINGKUNGAN

    Emisi Gas Rumah Kaca 15,5% 26%

    Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 63,0-64,0 66,5-68,5

    3. POLITIK

    Tingkat Partisipasi Politik Pemilu 75,11% 80%

    Indeks Demokrasi Indonesia 62,63 * 75

    4. PENEGAKAN HUKUM

    Indeks Penegakan Hukum n.a. 75%

    Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 32 65

    Indeks Perilaku Anti Korupsi 3,63 4

    5. TATA KELOLA DAN REFORMASI BIROKRASI

    Kualitas Pelayanan Publik

    - Integritas Pelayanan Publik (Pusat) 7,37 9- Integritas Pelayanan Publik (Daerah) 6,82 8,0

    Indeks Reformasi Birokrasi 33,48 83,48

    6. PERTAHANAN DAN KEAMANAN

    Persentase pemenuhan MEF 30% 60%

    Persentase Kontribusi industri pertahanan DN

    terhadap MEF

    10% 20%

    *2012 Slide - 52

    SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (3)

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    53/68

    Sasaran Pokok Baseline

    2014

    Sasaran

    2019

    7. KESEJAHTERAAN RAKYAT Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,83* meningkat

    Indeks Gini 0,41 menurun

    Kependudukan dan Keluarga Berencana

    Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk 1,49%/tahun

    (2000-2010)

    1,19%/tahun

    (2010-2020)

    Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) 2,6 (2012) 2,3

    Pendidikan

    Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun 8,1 (tahun)* 8,8 (tahun)

    Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun 94,1%* 96,1 (%)

    Prodi perguruan tinggi minimal berakreditasi B 50,4%* 68,4 (%)

    Persentase SD/MI berakreditasi minimal B 68,7%* 84,2%

    Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B 62,5%* 81,0%

    Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B 73,5%* 84,6%

    Pesentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi minimal B 48,2%* 65,0%

    Kesehatan

    Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 346** 306

    Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32*** 24

    *2013 **2009 *** 2012 Slide - 53

    SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (4)

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    54/68

    SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    55/68

    SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA

    PENGEMBANGAN WILAYAH

    No. WilayahPeran PDRB Wilayah (%)

    Tahun 2013

    Peran PDRB Wilayah (%)

    Tahun 2019

    1 Sumatera 23,8 24.6

    2 Jawa 58,0 55,1

    3 Bali Nustra 2,5 2,6

    4 Kalimantan 8,7 9,6

    5 Sulawesi 4,8 5,2

    6 Maluku Papua 2,2 2,9

    Keterangan :

    Asumsi target pertumbuhan PDB Nasional 8% di tahun 2019

    Perhitungan proyeksi masih menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000.

    Perhitungan proyeksi dapat berubah dengan adanya perubahan harga konstan tahun dasar

    Slide - 55

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    56/68

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    57/68

    1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan

    memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara

    2. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis

    dan terpercaya

    3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-

    daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan

    penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

    5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia

    6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

    internasional7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-

    sektor strategis ekonomi domestik

    8. Melakukan revolusi karakter bangsa

    9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial IndonesiaSlide - 57

    9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    58/68

    AGENDA PRIORITAS 1

    Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap

    bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga

    Negara1. Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia bebas aktif.

    2. Penguatan sistem Pertahanan.

    3. Memperkuat Jatidiri Sebagai Negara Maritim.

    4. Meningkatkan kualitas perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum

    Indonesia di luar negeri.

    5. Melindungi Hak dan Keselamatan Pekerja Migran.

    6. Memperkuat Peran Dalam Kerjasama Global dan Regional

    7. Meminimalisasi Dampak Globalisasi

    8. Pembangunan Industri Pertahanan Nasional

    9. Membangun POLRI yang Professional

    10. Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Data serta Informasi Kependudukan

    Slide - 58

    Contoh Perumusan Sasaran dan Arah kebijakan

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    59/68

    Contoh Perumusan Sasaran dan Arah kebijakan

    Memperkuat Jatidiri Sebagai Negara Maritim

    Slide - 59

    Sasaran

    1 menguatnya keamanan laut dan daerah perbatasan dalam rangka menjamin kedaulatan

    dan integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mengamankan sumber

    daya alam dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)

    Arah Kebijakan

    1 Meningkatkan pengawasan dan penjagaan, serta penegakan hukum di laut dan daerah

    perbatasan;

    2 Meningkatkan sarana dan prasarana pengamanan daerah perbatasan

    3 Meningkatkan sinergitas antar institusi pengamanan laut.

    4 Menyelesaikan penetapan garis batas wilayah perairan Indonesia dan ZEE

    5 Melakukan pengaturan, penetapan dan pengendalian ALKI dan menghubungkan dengan

    alur pelayaran dan titik-titik perdagangan strategis nasional

    6 Mengembangkan dan menetapkan Tata Kelola dan Kelembagaan Kelautan untuk

    mendukung perwujudan negara maritim

    7 Meningkatkan keamanan laut dan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan

    terpadu

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    60/68

    AGENDA PRIORITAS 2

    Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif,

    demokratis dan terpercaya

    1. Melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk memulihkan kepercayaan

    publik melalui reformasi sistem kepartaian dan sistem pemilu,

    penguatan sistem presidensial dan penguatan lembaga perwakilan

    2. Meningkatkan Peranan dan Keterwakilan Perempuan dalam Politik

    dan Pembangunan

    3. Membangun transparansi dan akuntabiltas kinerja pemerintahan

    4. Penyempurnaan dan peningkatan kualitas reformasi birokrasi

    nasional (RBN)5. Meningkatkan Partisipasi Publik dalam Proses Pengambilan

    Kebijakan Publik dengan meningkatkan peran aktif masyarakat

    dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik

    yang baik

    Slide - 60

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    61/68

    AGENDA PRIORITAS 3

    Membangun Indonesia dari pinggiran dengan

    memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

    kerangka Negara kesatuan

    1. Peletakan Dasar-Dasar Dimulainya Desentralisasi Asimetris

    2. Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah Terutama Kawasan

    Timur Indonesia

    3. Pengurangan Ketimpangan Antar Kelompok Ekonomi

    Masyarakat

    Slide - 61

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    62/68

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    63/68

    AGENDA PRIORITAS 5

    Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia

    1. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana

    2. Pembangunan Pendidikan khususnya Pelaksanaan Program

    Indonesia Pintar

    3. Pembangunan Kesehatan khususnya Pelaksanaan Program

    Indonesia Sehat

    4. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Marjinal melalui

    Pelaksanaan Program Indonesia Kerja

    Slide - 63

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    64/68

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    65/68

    AGENDA PRIORITAS 7

    Mewujudkan kemandirian ekonomi denganmenggerakan sektor-sektor strategis ekonomi

    domestik

    1. Peningkatan Kedaulatan Pangan

    2. Kedaulatan Energi

    3. Pelestarian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan

    Pengelolaan Bencana

    4. Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan

    5. Penguatan Sektor Keuangan6. Penguatan Kapasitas Fiskal Negara

    Slide - 65

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    66/68

    AGENDA PRIORITAS 8

    Melakukan revolusi karakter bangsa1. Peningkatan kualitas pendidikan karakter untuk membina budi

    pekerti, membangun watak, dan mengembangkan kepribadian.

    2. Peningkatan wawasan kebangsaan di kalangan anak-anak usia

    sekolah yang berdampak pada menguatnya nilai-nilai nasionalisme

    dan rasa cinta tanah air.

    3. Peningkatan pemahaman mengenai pluralitas sosial dan

    keberagaman budaya dalam masyarakat.

    4. Peningkatan aktivitas riset dan pengembangan ilmu dasar dan ilmu

    terapan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/ industri.

    5. Peningkatan budaya produksi sehingga lebih kuat dari budaya

    konsumsi.

    6. Peningkatan budaya inovasi di masyarakat.

    Slide - 66

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    67/68

    AGENDA PRIORITAS 9

    Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat

    restorasi sosial Indonesia

    1. Pembangunan kembali modal sosial dalam rangka

    memperkukuh karakter dan jati diri bangsa.

    2. Penegakan hukum secara tegas sesuai amanat konstitusi.

    3. Menguatnya lembaga kebudayaan

    4. Meningkatnya promosi dan diplomasi kebudayaan

    5. Meningkatnya partisipasi pemuda di berbagi bidang

    pembangunan

    Slide - 67

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

  • 8/10/2019 Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

    68/68

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    TERIMA KASIH