Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

46
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS DI TEMPAT TUGAS / MAGANG Nama : dr. Rizka Adriana Kelas/Daftar Hadir : IX-A / 18 Instansi : Puskesmas Slumbung, Kabupaten Blitar A. KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN (Formulir : 1) No KEGIATAN NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN 1 2 3 4 1. Membuat catatan medik rawat jalan Sumber kegiatan : SKP Akuntabilita s ketepatan 1. Dokter melakukan wawancara tentang keluhan utama pasien dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik pasien, dan pemeriksaan penunjang (misalnya : pemeriksaan laboratorium, seperti Gula darah, Kolesterol, Asam Urat, Hb) jika diperlukan. Kemudian hasil pemeriksaan tersebut akan ditulis pada rekam medis pasien sesuai kenyataan 2. Penulisan rekam medis harus dilakukan dengan tepat mulai dari keluhan pasien, pemeriksaan fisik, diagnosa 1

description

Rancangan Aktualisasi Diklat PraJabatan Pola Baru CPNS 2015

Transcript of Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

Page 1: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

PROFESI PNS DI TEMPAT TUGAS / MAGANG

Nama : dr. Rizka Adriana

Kelas/Daftar Hadir : IX-A / 18

Instansi : Puskesmas Slumbung, Kabupaten Blitar

A. KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN (Formulir : 1)

No KEGIATAN NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1 2 3 4

1. Membuat catatan

medik rawat jalan

Sumber kegiatan :

SKP

Akuntabilitas

ketepatan

1. Dokter melakukan wawancara

tentang keluhan utama pasien

dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik

pasien, dan pemeriksaan penunjang

(misalnya : pemeriksaan

laboratorium, seperti Gula darah,

Kolesterol, Asam Urat, Hb) jika

diperlukan. Kemudian hasil

pemeriksaan tersebut akan ditulis

pada rekam medis pasien sesuai

kenyataan

2. Penulisan rekam medis harus

dilakukan dengan tepat mulai dari

keluhan pasien, pemeriksaan fisik,

diagnosa kerja dan rencana tindak

lanjut

Komitmen

Mutu

Orientasi

mutu

Dalam membuat catatan medik, saya

akan mengutamakan mutu, yaitu

dengan menulis catatan medik pasien

selengkap mungkin, agar riwayat

kesehatan pasien yang tercantum di

1

Page 2: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

dalam catatan medik lebih jelas.

2. Membuat rujukan

untuk pasien ke

Fasilitas

Kesehatan Tingkat

Lanjutan

Sumber : SKP

Akuntabilitas

Kepercayaan

Dalam merujuk pasien, langkah yang

harus dilakukan :

1. Agar pasien yakin dan percaya

untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan

tingkat lanjut, dokter harus

memberikan informasi dengan jelas

2. Meminta persetujuan pada

pasien/keluarganya yang akan

dirujuk,

3. Pembuatan rujukan ke fasilitas

kesehatan tingkat lanjut sesuai

indikasi

Komitmen

mutu

efektif dan

efisien

- Rujukan harus dibuat dengan efektif

dan efisien sesuai indikasi dan

aturan. Jadi jika pasien tersebut tidak

ada indikasi untuk dirujuk tapi mereka

tetap meminta surat rujukan ke

fasilitas kesehatan tingkat lanjut,

dokter tidak boleh memberikan surat

rujukan.

- Untuk pasien-pasien BPJS, jika

diagnosanya masih termasuk 144

diagnosa yang bisa ditangani oleh

Puskesmas, tidak bisa dilakukan

rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat

lanjut

3. Melakukan

pemeliharaan

Kesehatan Ibu

hamil di Poli KIA

Etika Publik

Kesopanan

ANC (Ante Natal Care) Terpadu adalah

pemeriksaan kehamilan yang dilakukan

oleh dokter kepada ibu hamil minimal

sekali selama kehamilan ibu tersebut,

2

Page 3: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

melalui ANC (Ante

Natal Care)

terpadu

Sumber kegiatan :

SKP

meliputi

1.Konsultasi dengan dokter

2.Pemeriksaan tanda-tanda vital

(Tekanan Darah, Nadi, laju nafas, suhu),

3.Pemeriksaan umum (head to toe),

4.Pemeriksaan kehamilan (TFU (Tinggi

fundus uteri), Leopold (pemeriksaan

posisi janin dari luar), dan DJJ (Denyut

Jantung Janin)).

5.Pemeriksaan Hb (Hemoglobin)

6.Menuliskan hasil pemeriksaan dan

pengobatan serta KIE pada buku KIA

dan catatan medik

Dalam melakukan pemeriksaan, saya

harus melakukan dengan sopan

Nasionalisme

Persatuan

Indonesia

Dalam melakukan pemeriksaan ANC

pada ibu hamil, saya akan

memperlakukan semua pasien dengan

sama, tanpa memandang Suku,

Agama, Ras, Antar golongan (SARA)

4. Melakukan home

visite

Sumber kegiatan :

Penugasan dari

atasan

Nasionalisme

Keadilan

1. Saya akan melakukan pendataan

pasien yang akan dilakukan home

visite di wilayah Puskesmas tempat

saya bekerja tanpa melihat asal usul

dan kondisi ekonomi pasien.

2. Dengan prinsip keadilan, saya lebih

memprioritaskan pasien lansia

dengan riwayat penyakit kronis untuk

dilakukan home visite

Anti Korupsi Dalam melakukan home visite, saya

3

Page 4: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

Jujur akan bertindak jujur dengan tidak

menerima pemberian dalam bentuk

apapun dari pasien

5. Melakukan

pelayanan medik

umum rawat jalan

non spesialistik di

Poli umum

Sumber kegiatan :

SKP

Etika Publik

Keramahan

1. Pasien mendaftar di loket dengan

membawa kartu berobat dan KTP

2. Pasien menuju Poli Umum untuk

mendapat pelayanan sesuai antrian

3. Dokter melakukan pemeriksaan

pasien

4. Dokter memberikan KIE (Komunikasi,

Informasi, Edukasi) dengan ramah

tentang diagnosa dan pengobatan

pasien sehungga pasien memahami

penjelasan dokter

5. Mencatat hasil wawancara dan

pemeriksaan pasien pada catatan

medik pasien

6. Memberikan KIE pada pasien tentang

Modifikasi Lifestyle dengan

membagikan Leaflet pada pasien

yang datang

Nasionalisme

Persatuan

Indonesia

Dalam melakukan pemeriksaan pasien

rawat jalan, saya tidak akan membedak-

bedakan pasien menurut status SARA

(Suku, Ras, Agama, Antar golongan)

dan status jaminan kesehatan pasien

(pasien BPJS dan pasien umum)

6. Memberikan

penyuluhan di

Etika Publik

Komunikatif

1. Seperti yang kita ketahui, gejala yang

banyak diderita oleh Anak/Balita

4

Page 5: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

POSYANDU

tentang

Penanganan Awal

Demam, Batuk,

Pilek, dan Diare

pada Anak dan

Balita

Sumber kegiatan :

SKP

adalah Demam, Batuk/Pilek, Diare.

Oleh karena itu, para orangtua perlu

diberikan pengetahuan tambahan

untuk melakukan penanganan awal

di rumah

2. Kunjungan pada salah satu

Posyandu di Puskesmas Slumbung

yang ditunjuk

3. Dokter memberikan penyuluhan

secara komunikatif agar para

audience mengerti tentang materi

yang disampaikan dengan

menjelaskan melalui pembagian

leaflet kepada para orangtua Balita

Komitmen

mutu

Inovatif

Penyuluhan di Posyandu Balita yang

dilakukan selama ini jarang bahkan

hampir tidak pernah membagikan leaflet

dan melakukan praktek secara langsung

oleh dokter, maka dari itu saya ingin

membuat inovasi dengan melakukan

praktek secara langsung dan

membagikan leaflet pada para orangtua

balita

7. Mengaktifkan

Kelas Ibu Hamil

Sumber kegiatan :

inisiatif sendiri

Komitmen mutu

Inovatif

Program Kelas Ibu Hamil sebenarnya

merupakan Program dari Dinas

Kesehatan. Akan tetapi, program ini di

Puskesmas Slumbung tidak aktif

dilaksanakan. Oleh karena itu, saya

mempunyai inovasi untuk mengaktifkan

kembali Kelas Ibu Hamil ini, dengan

5

Page 6: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan koordinasi dengan bidan

desa untuk mendata ibu hamil

diwilayahnya

2. Mengundang ibu hamil tersebut

untuk datang pada tempat dan waktu

yang telah ditemtukan

3. Dokter dan bidan melakukan

penyuluhan pada ibu hamil dengan

menggunakan Lembar Balik

Etika Publik

Komunikatif

Kelas ibu hamil adalah kelas dimana

dokter dan bidan memberikan

penyuluhan berupa materi tentang

kehamilan dari trimester awal

(membahas tentang apa yang harus

dilakukan dan harus dihindari, tanda

bahaya kehamilan, beserta mitos-mitos

yang beredar di masyarakat) sampai

dengan perawatan paska persalinan dan

perawatan bayi serta cara mengurus

akte kelahiran kepada para ibu hamil.

Dalam memberikan materi di kelas ibu

hamil, saya harus komunikatif dalam

berbicara agar para ibu hamil

memahami tentang materi yang

disampaikan dokter.

8. Memberikan

refreshing kepada

para bidan desa

tentang

penanganan

Komitmen mutu

Inovatif

Kegiatan ini belum pernah

dilaksanakan, sehingga saya

mempunyai inovasi untuk

melaksanakan kegiatan ini guna

meningkatkan pengetahuan para bidan

6

Page 7: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

kegawatdaruratan

pada maternal dan

neonatal

Sumber kegiatan :

inisiatif sendiri

desa dalam penanganan

kegawatdaruratan maternal dan

neonatal. Adapun uraian kegiatan

sebagai berikut:

1. Mengadakan pertemuan dengan

bidan desa di Puskesmas Induk

2. Memberikan refreshing tentang

tatalaksana kegawatdaruratan

maternal dan neonatal melalui

presentasi power point

3. Para bidan diberi handout tentang

materi yang disampaikan

Akuntabilitas

Pengetahuan

Pemberian refreshing kepada para

bidan desa mengenai kegawatdaruratan

maternal dan neonatal merupakan

salah satu bentuk sharing

pengetahuan antara dokter kepada

bidan. Hal ini perlu dilakukan agar bidan

bias lebih memahami penanganan

kegawatdaruratan maternal dan

neonatal sehingga angka kematian ibu

dan bayi baru lahir bias ditekan

9. Membuat Surat

Keterangan Sehat

Sumber kegiatan :

SKP

Anti Korupsi

Jujur

1. Dalam membuat surat keterangan

sehat, harus mencantumkan sesuai

hasil pemeriksaan dengan jujur.

2. Berani menolak segala macam suap

untuk penerbitan surat keterangan

sehat yang tidak sesuai dengan

kondisi pasien. Misalnya hasil

pemeriksaan dinyatakan bahwa

7

Page 8: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

pasien tidak sehat, menderita penyakit

tertentu yang bisa mempengaruhi hasil

tes kesehatannya, dan pasein

meminta untuk mengubah hasil

pemeriksaan dengan janji akan

memberikan hadiah, kita sebagai

dokter harus dengan tegas menolak

hal tersebut

3.Retribusi untuk pembayaran surat

keterangan sehat oleh pasien harus

sesuai dengan Perda Kabupaten Blitar

Akuntabilitas

Profesional

Dalam membuat surat keterangan sehat,

dokter harus bertindak professional,

yaitu dengan menuliskan hasil

pemeriksaan pasien pada surat

keterangan sehat sesuai kondisi

kesehatan pasien saat itu

8

Page 9: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

B. TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR (Formulir : 2)

No.Nilai Dasar dan Teknik

Aktualisasi

Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai

Dasar dan Manfaatnya Bagi Pihak Lain dan

Perwujudan Visi Organisasi

1 2 3

1. Nilai Dasar :

Akuntabilitas

Teknik :

Personal

Agreemen

t(Kesepakatan

intrapersonal)

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

Dalam membuat catatan rekam medik, saya

akan menggunakan teknik Personal

Agreement (Kesepakatan intrapersonal),

yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan wawancara dengan pasien

tentang keluhan yang dialami oleh pasien

2. Melakukan pemeriksaan fisik pasien,

meliputi tanda-tanda vital pasien (Tekanan

darah, nadi, laju pernafasan, suhu tubuh)

dan physical exam from head to toe

3. Membuat diagnosa kerja yang didapatkan

dari hasil wawancara dan pemeriksaan

fisik

4. Menentukan rencana tindak lanjut, meliputi

rencana pengobatan (Planning Therapy)

dan rencana untuk melakukan

pemeriksaan penunjang tambahan untuk

membantu penegakan diagnosa (Planning

Diagnose)

2. Manfaat :

Bagi Pasien :

Mendapat pengobatan lebih tepat, karena

riwayat kesehatan pasien sebelumnya

dapat diketahui

Bagi Puskesmas :

9

Page 10: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

Mempunyai catatan riwayat kesehatan

pasien secara lengkap dan terstruktur,

sehingga memudahkan dalam pengobatan

pasien

Dapat digunakan sebagai bahan bukti di

pengadilan jika sewaktu-waktu dibutuhkan

3. Dampak jika tidak dilakukan :

Jika catatan medik pasien yang ditulis tidak

sesuai dengan yang ditemukan, maka

termasuk pemalsuan dokumen dan bisa

dikenakan pidana. Dan jika tidak

menggunakan teknik SOAP, riwayat

kesehatan pasien tidak bisa diketahui dengan

pasti dan jelas

4. Perwujudan Visi Organisasi :

Pembuatan catatan medik yang tepat akan

mencapai program upaya peningkatan

kesehatan masyarakat tingkat pertama

yang bermutu

Komitmen Mutu

Orientasi mutu

Teknik :

TQM (Total Quality

Management)

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

Dalam membuat catatan medik pasien, saya

akan menggunakan teknik TQM (Total

Quality Management), yaitu dengan selalu

melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap

kualitas isi catatan medik, melalui :

- Menuliskan riwayat kesehatan pasien

pada rekam medis dengan lengkap dan

berurutan yaitu menuliskan hal-hal yang

penting dan lengkap sesuai urutan SOAP

10

Page 11: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

(Subyektif, Obyektif, Assesment,

Planning)

- Senantiasa meningkatkan kualitas rekam

medik yang kita tulis dengan melakukan

pengecekan ulang, maksudnya setelah

pelayanan pasien selesai, sebaiknya

catatan medik diperiksa kembali apakah

data SOAP pasien sudah lengkap

2. Manfaat

Bagi Pasien :

Memiliki riwayat kesehatan yang lengkap

pengobatan selanjutnya lebih terarah

Bagi Puskesmas :

Mendapat kepercayaan dari masyarakat,

karena catatan medik yang lengkap

diagnosa lebih terarah pengobatan lebih

tepat

Catatan medik bisa digunakan sebagai alat

bukti di pengadilan, sehingga kualitas

catatan medik harus benar-benar

diperhatikan

3. Dampak jika tidak dilakukan

Jika kualitas catatan medik tidak

diperhatikan, maka kandungan / isi catatan

medic tersebut kurang bias

dipertanggungjawabkan kebenarannya

kurang valid untuk dijadikan alat bukti di

pengadilan

Pengobatan pasien menjadi kurang tepat

karena riwayat kesehatan yang tercantum

11

Page 12: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

kurang lengkap

4. Perwujudan visi organisasi

Pembuatan catatan medik yang berkualitas

akan mencapai program upaya peningkatan

kesehatan masyarakat tingkat pertama yang

bermutu

2. Akuntabilitas

Kepercayaan

Teknik :

Performance Agreement

(Kesepakatan Kinerja)

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

Dalam membuat rujukan untuk pasien ke

fasilitas kesehatan tingkat lanjut, saya akan

menggunakan teknik Performance

Agreement (Kesepakatan Kinerja), yaitu

dengan:

1. Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi,

Edukasi) dengan jelas pada

pasien/keluarga pasien tentang alasan

kuat mengapa harus dirujuk

2. Diharapkan pasien dapat segera

memebrikan persetujuan untuk dirujuk

sehingga dokter dapat membuat surat

persetujuan agar dapat dilakukan tindakan

lebih lanjut dengan cepat

3. Manfaat :

Bagi pasien :

Pasien mendapat pelayanan kesehatan

secara optimal sampai dengan fasilitas

kesehatan tingkat lanjut sesuai dengan

penyakit pasien

Bagi Puskesmas :

Meningkatkan kepercayaan masyarakat

12

Page 13: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

kepada Puskesmas

4. Dampak jika tidak dilakukan :

Jika pasien tidak membawa surat rujukan

dari Puskesmas, maka kemungkinan

pasien ditolak oleh rumah sakit rujukan

sangat besar

5. Perwujudan Visi organisasi :

Dengan rujukan yang cepat dan tepat,

maka upaya peningkatan kesehatan

masyarakat tingkat pertama yangbermutu

dapat tercapai

Komitmen mutu

efektif dan efisien

Teknik :

I-P-O (Input-Process-

Output

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

Dalam membuat surat rujukan, teknik yang

saya gunakan adalah I-P-O (Input-Process-

Output), yaitu :

Input : Menentukan pasien yang memang

harus dirujuk dan yang tidak

Process : Membuat Surat Rujukan sesuai

indikasi

Output : Menyerahkan surat rujukan kepada

pasien / keluarga pasien dan

meminta pasien ke fasilitas

kesehatan rujukan (untuk pasien

dengan kondisi stabil), sedangkan

pasien dengan kondisi gawat akan

dirujuk menggunakan ambulans

Pusling (Puskesmas Keliling)

2. Manfaat

13

Page 14: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

Bagi Pasien :

Mendapat pelayanan optimal

Bagi Puskesmas :

Mendapat kepercayaan masyarakat

3. Dampak jika tidak dilakukan

Jika hal ini tidak dilakukan, rujukan yang dibuat

bisa tanpa indikasi, tapi atas permintaan

pasien

4. Perwujudan visi organisasi

Dengan rujukan yang tepat, maka upaya

peningkatan kesehatan masyarakat tingkat

pertama yang bermutu dapat tercapai

3. Etika Publik

Kesopanan

Teknik :

Komunikasi Efektif

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

Dalam melakukan pemeriksaan pada ibu

hamil, saya akan menggunakan teknik

Komunikasi Efektif, yaitu dengan langkah-

langkah :

1.Menyapa ibu hamil dengan menyebutkan

namanya

2.Meminta ijin pada ibu hamil sebelum

melakukan pemeriksaan

3.Melakukan pemeriksaan di tempat yang

tertutup

4.Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi,

dan Edukasi) pada ibu hamil tentang

kehamilannya dan memberikan kesempatan

untuk ibu hamil untuk menanyakan hal-hal

yang menyangkut kehamilannya secara

terbuka

14

Page 15: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

2. Manfaat

Bagi Pasien :

Khususnya untuk ibu hamil, dapat

berkonsultasi dengan dokter tentang

kehamilannya secara lebih mendalam

Dapat diketahui penyakit penyerta dengan

adanya pemeriksaan yang lebih tajam

melalui pemeriksaan laboratorium

Bagi Puskesmas :

Mengetahui kondisi ibu hamil yang kontrol,

sehingga jika ada komplikasi, bisa segera

dilakukan tindak lanjut

Dapat mempersiapkan rujukan dini

berencana bagi bumil dengan risti (resiko

tinggi)

3. Dampak jika tidak dilakukan

Jika hal ini tidak dilakukan, maka kondisi ibu

hamil di wilayah Puskesmas tersebut tidak

dapat diketahui oleh dokter Puskesmas,

sehingga dikhawatirkan bisa terjadi

keterlambatan penanganan

4. Perwujudan visi organisasi

Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC

terpadu akan meningkatkan upaya

pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui

peningkatan kesehatan keluarga

Nasionalisme

Persatuan Indonesia

Teknik :

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

Dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil

melalui ANC terpadu, teknik yang akan saya

15

Page 16: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

Non Diskriminatif gunakan adalah Non-Diskriminatif,

maksudnya adalah dalam melakukan

pemeriksaan ANC pada ibu hamil, saya akan :

-Melayani ibu hamil sesuai dengan antrian

-Memperlakukan semua pasien dengan sama,

tanpa memandang suku, agama, status sosial

pasien, maupun status jaminan kesehatan

pasien sebagai pasien BPJS ataupun pasien

umum.

2. Manfaat :

Bagi Pasien :

Mendapat pelayanan yang sama sesuai

haknya dan antrian

Bagi Puskesmas :

Melayani lebih tertib sesuai antrian

3. Dampak jika tidak dilakukan :

Jika tidak melayani sesuai antrian, maka

pelayanan tidak bias berjalan optimal, karena

setia ibu hamil ingin didahulukan

4. Perwujudan Visi Organisasi :

Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui

ANC terpadu akan meningkatkan upaya

pemeliharaan kesehatan masyarakat

melalui peningkatan kesehatan keluarga

4. Nasionalisme

Keadilan

Teknik :

Attachment Case

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

Dalam melakukan Home Visite, saya

menggunakan teknik Attachment Case

Priority, yaitu dengan :

16

Page 17: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

Priority 1. Mendata pasien yang akan dilakukan home

visite di wilayah Puskesmas tempat saya

bekerja.

2. Lebih memprioritaskan pasien Lansia (usia

>60 tahun) yang menderita Penyakit Kronis

untuk dikunjungi

2. Manfaat :

Bagi Pasien :

Kesehatan pasien bisa lebih diperhatikan

Pengobatan pasien bisa lebih dipantau

Bagi Puskesmas :

Bisa memantau kondisi kesehatan pasien

Dapat mendata dan mengelompokkan

pasien pasien yang perlu observasi

rutin dan yang tidak

Lebih mengenal masyarakat di wilayahnya

Memantau Kesehatan Lingkungan yang

mungkin berpengaruh terhadap penyakit

pasien

3. Dampak jika tidak dilakukan:

Jika hal ini tidak dilakukan, home visite yang

direncanakan menjadi kurang terorganisir,

sehingga dikhawatirkan urutan rumah yang

dikunjungi adalah hasil pemilihan acak, bukan

dari prinsip keadilan sosial yaitu lebih

mendahulukan pasien Lansia dengan penyakit

kronis

4. Perwujudan Visi Organisasi :

Kegiatan home visite akan meningkatkan

kesehatan masyarakat dan pemeliharaan

kesehatan masyarakat

17

Page 18: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

Anti Korupsi

Jujur

Teknik :

Non Gratifikasi

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

Dalam melakukan home visite, saya akan

menggunakan teknik non gratifikasi, yaitu

dengan menolak secara halus segala macam

pemberian dari pasien yang berhubungan

dengan pekerjaan dan berkaitan dengan

kewajiban saya sebagai seorang dokter

Puskesmas, karena home visite adalah tugas

dan tanggungjawab seorang dokter

Puskesmas dan pasien berhak untuk

mendapatkannya

2. Manfaat

Bagi pasien :

Mendapat pelayanan optimal dari dokter dan

tenaga kesehatan lain dari Puskesmas tanpa

harus mengeluarkan uang

Bagi Puskesmas :

Mendapat kepercayaan dari masyarakat

Mengetahui kondisi kesehatan lingkungan

rumah pasien yang mungkin bias

mempengaruhi kondisi kesehatannya

3. Dampak jika tidak dilakukan

Jika dalam melakukan home visit dokter

atau tenaga kesehatan lain dari Puskesmas

menerima pemberian pasien atau bahkan

meminta sesuatu dari pasien, maka

kepercayaan masyarakat pada Puskesmas

akan berkurang

4. Perwujudan visi organisasi

18

Page 19: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

Kegiatan home visite akan meningkatkan

kesehatan masyarakat dan pemeliharaan

kesehatan masyarakat

5. Etika Publik

Keramahan

Teknik :

Komunikasi Efektif

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

Dalam melakukan pemeriksaan pada pasien

rawat jalan di Poli umum, saya akan

menggunakan teknik Komunikasi Efektif,

yaitu dengan cara :

1. Melakukan komunikasi dengan pasien

secara jelas, dengan mengajukan

pertanyaan terbuka, sehingga pasien bisa

mengutarakan keluhannya dengan lebih

jelas dan lengkap

2. Memeriksa pasien secara teliti sehingga

dokter bisa mendiagnosa pasien dengan

tepat dan memberikan terapi dengan

benar.

3. Menjaga kerahasiaan mengenai segala

informasi yang didapat dari wawancara

dan pemeriksaan dengan pasien.

4. Menanyakan kepada pasien tentang hal-

hal yang belum dipahami baik tentang

diagnosa maupun pengobatannya

5. Memberikan informasi tambahan berupa

modifikasi Lifestyle kepada pasien berupa

pembagian leaflet (untuk penyakit kronis)

2. Manfaat

Bagi Pasien :

Diharapkan pasien akan merasa nyaman

karena bisa berkonsultasi dengan dokter

19

Page 20: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

lebih mendalam

Komunikasi dan pemeriksaan yang tepat

akan menghasilkan diagnosa dan terapi

yang tepat, sehingga diharapkan

kesembuhan pasien segera tercapai

Bagi Puskesmas :

Puskesmas mendapat kepercayaan dari

masyarakat sehingga diharapkan kualitas

pelayanan publik akan meningkat

3. Dampak jika tidak dilakukan :

Jika tidak dilakukan komunikasi efektif oleh

dokter saat melakukan wawancara dan

pemeriksaan pasien, maka pasien tidak akan

merasa nyaman, sehingga informasi dari

pasien tidak akan tergali dengan baik.

Akibatnya, bisa terjadi diagnosa yang kurang

tepat yang menghasilkan tatalaksana yang

kurang tepat pula

4. Perwujudan Visi Organisasi :

Pelayanan pada pasien rawat jalan akan

meningkatkan upaya kesehatan

masyarakat tingkat pertama yang bermutu

Nasionalisme

Persatuan Indonesia

Teknik :

Non Diskriminnatif

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

Dalam melakukan pemeriksaan pasien rawat

jalan, saya akan menggunakan teknik non-

diskriminatif, yaitu dengan cara :

-Melakukan pemeriksaan pasien sesuai

dengan antrian

-Memberikan layanan pada semua pasien

20

Page 21: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

rawat jalan dengan sama sesuai haknya dan

kondisi penyakitnya

2. Manfaat

Bagi pasien :

Mendapat pelayanan dengan lebih tertib

(sesuai antrian) lebih nyaman

Bagi Puskesmas :

Memberikan pelayanan pada pasien dengan

teratur dan tertib

3. Dampak jika tidak dilakukan

Jika pemeriksaan pasien tidak dilakukan

sesuai antrian, akan timbul kecemburuan

social antar pasien. Selain itu pemeriksaan

pasien tidak akan berjalan tertib, karena setiap

pasien ingin didahulukan

4. Perwujudan visi organisasi

Pelayanan pada pasien rawat jalan akan

meningkatkan upaya kesehatan masyarakat

tingkat pertama yang bermutu

6. Etika Publik

Komunikatif

Teknik :

Komunikasi Efektif

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

Dalam memberikan penyuluhan pada orangtua

anak/Balita tentang penanganan awal Demam,

Batuk/Pilek, dan Diare pada anak/Balita di

rumah, saya akan menggunakan Teknik

Komunikasi Efektif, dengan cara :

1. Melakukan “Bina Suasana”, yaitu dengan

menciptakan suasana keakraban antara

dokter dan audience, agar perhatian

audience bisa tertuju pada materi

21

Page 22: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

2. Memberikan penjelasan melalui

pembagian leaflet pada para orangtua

yang datang dengan bahasa sederhana

yang mudah dimengerti oleh audience.

3. Berdiskusi dengan audience dengan

membuka pertanyaan bagi para orangtua

yang belum memahami materi yang

disampaikan.

4. Mempraktekkan beberapa materi yang

telah disampaikan

2. Manfaat :

Bagi masyarakat (orangtua anak/balita):

Mengetahui tentang penanganan awal

gejala batuk/pilek, demam, dan diare pada

anak/Balita

Tidak memberikan obat-obatan untuk

anak-anaknya yang didapat dari toko obat

secara bebas

Bagi Puskesmas :

Meningkatkan kepercayaan masyarakat

3. Dampak jika tidak dilakukan :

Jika tidak dilakukan penyuluhan tentang materi

ini, maka para orangtua anak/balita tidak akan

mengetahui penanganan awal untuk

mengatasi batu/pilek, demam, dan diare di

rumah, dan dikhawatirkan bisa memberikan

pengobatan yang tidak sesuai

4. Perwujudan Visi Organisasi :

Kegiatan Penyuluhan di Posyandu

22

Page 23: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

merupakan salah satu upaya

pemeliharaan kesehatan masyarakat

melalui promosi kesehatan

Komitmen mutu

Inovatif

Teknik :

Berpikir kreatif

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

Dalam memberikan penyuluhan pada

Posyandu mengenai penanganan awal batuk,

pilek, demam, dan diare pada balita/anak,

saya akan menggunakan teknik berpikir

kreatif, yaitu dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1.Membagikan leaflet pada ibu hamil tentang

penanganan awal batuk, pilek, demam, dan

diare

2.Melakukan penyuluhan dengan

menggunakan leaflet selama 10 menit

3.Langsung mempraktekan beberapa materi

penyuluhan, yaitu tentang tips mengatasi

hidung tersumbat dan cara membuat larutan

garam oralit di rumah

2. Manfaat

Bagi pasien :

Diharapkan para orangtua balita/anak bias

lebih memahami materi yang disampaikan

sehingga tidak langsung panik dan membeli

obat sembarangan di apotek jika putra/putrinya

mengalami demam/batuk/pilek/diare

Bagi Puskesmas :

Dapat berbagi ilmu pengetahuan dengan

masyarakat mendapat kepercayaan

masyarakat

23

Page 24: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

3. Dampak jika tidak dilakukan

JIka penyuluhan tidak dilakukan dengan

membagika leaflet dan praktek, maka

dikhawatirkan materi yang disampaikan dokter

tidak akan dipahami dengan baik oleh para

audience yang dalam hal ini orangtua

balita/anak

4. Perwujudan visi organisasi

Kegiatan Penyuluhan di Posyandu

merupakan salah satu upaya

pemeliharaan kesehatan masyarakat

melalui promosi kesehatan

7. Etika Publik

Komunikatif

Teknik :

Komunikasi Efektif

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

Dalam memberikan materi di kelas ibu hamil,

saya akan menggunakan teknik komunikasi

efektif, yaitu dengan langkah-langkah :

1.Melakukan bina suasana dengan ibu hamil

agar tercipta keakraban

2.Menyampaikan materi tentang kehamilan

pada ibu hamil yang meliputi :

-Anjuran kepada ibu hamil untuk control

rutin pada tenaga kesehatan tiap bulan

sampai dengan usia kehamilan 7 bulan, dan

setiap 2 minggu setelah kehamilan 7 bulan

-Penjelasan tentang kehamilan mulai

trimester I sampai dengan trimester III

-Hal-hal yang harus dilakukan dan yang

dilarang selama hamil

-Nutrisi yang baik untuk ibu hamil

24

Page 25: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

-Tanda bahaya pada kehamilan

-Tanda saat persalinan sudah dekat

-Anjuran untuk melakukan persalinan pada

tenaga kesehatan

-Cara perawatan payudara menjelang

kelahiran

-Cara perawatan paska nifas

-Cara perawatan bayi dan pemberian ASI

-KB setelah melahirkan

-Cara mengurus akte kelahiran

2. Manfaat

Bagi pasien (ibu hamil):

Mendapat pengetahuan mengenai

kehamilan dan setelah kelahiran

Mengetahui tanda bahaya saat hamil

segera ke tenaga kesehatan

Bagi Puskesmas :

Meningkatkan kepercayaan masyarakat

terutama ibu hamil

Berbagi ilmu dengan ibu hamil

menurunkan AKI dan AKB

3. Dampak jika tidak dilakukan

Jika kelas ibu hamil ini tidak diaktifkan kembali,

maka :

- Ibu hamil tidak mendapat pengetahuan yang

cukup tentang kehamilannya terutama

kurang mengetahui tanda bahaya pada

kehamilannya

- Resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir

25

Page 26: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

4. Perwujudan visi organisasi

Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil akan

meningkatkan pemeliharaan kesehatan

masyarakat melalui peningkatan kesehatan

keluarga

Etika Publik

Komunikatif

Teknik :

Komunikasi Efektif

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

Dalam memberikan materi di kelas ibu hamil,

saya akan menggunakan teknik komunikasi

efektif, yaitu dengan langkah-langkah :

1.Melakukan bina suasana dengan ibu hamil

agar tercipta keakraban

2.Menyampaikan materi tentang kehamilan

pada ibu hamil yang meliputi :

-Anjuran kepada ibu hamil untuk control

rutin pada tenaga kesehatan tiap bulan

sampai dengan usia kehamilan 7 bulan, dan

setiap 2 minggu setelah kehamilan 7 bulan

-Penjelasan tentang kehamilan mulai

trimester I sampai dengan trimester III

-Hal-hal yang harus dilakukan dan yang

dilarang selama hamil

-Nutrisi yang baik untuk ibu hamil

-Tanda bahaya pada kehamilan

-Tanda saat persalinan sudah dekat

-Anjuran untuk melakukan persalinan pada

tenaga kesehatan

-Cara perawatan payudara menjelang

kelahiran

-Cara perawatan paska nifas

-Cara perawatan bayi dan pemberian ASI

-KB setelah melahirkan

26

Page 27: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

-Cara mengurus akte kelahiran

2. Manfaat

Bagi pasien (ibu hamil):

Mendapat pengetahuan mengenai

kehamilan dan setelah kelahiran

Mengetahui tanda bahaya saat hamil

segera ke tenaga kesehatan

Bagi Puskesmas :

Meningkatkan kepercayaan masyarakat

terutama ibu hamil

Berbagi ilmu dengan ibu hamil

menurunkan AKI dan AKB

3. Dampak jika tidak dilakukan

Jika kelas ibu hamil ini tidak diaktifkan kembali,

maka :

- Ibu hamil tidak mendapat pengetahuan yang

cukup tentang kehamilannya terutama

kurang mengetahui tanda bahaya pada

kehamilannya

- Resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir

4. Perwujudan visi organisasi

Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil akan

meningkatkan pemeliharaan kesehatan

masyarakat melalui peningkatan kesehatan

keluarga

8. Komitmen mutu

Inovatif

Teknik : I-P-O

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

Dalam memberikan refreshing kepada para

bidan desa tentang penanganan

27

Page 28: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

kegawatdaruratan pada maternal dan

neonatal, saya menggunakan teknik IPO

(Input-Process-Output)

1. Input : Penyiapan bahan-bahan materi

tentang kegawatdaruratan maternal-

neonatal yang akan diberikan pada bidan

desa

2. Process : Materi diberikan melalui

presentasi dalam bentuk power point

kepada para bidan desa dan masing-

masing bidan desa dibawakan materi

berupa handout

3. Output :

3.1. Terlaksananya kegiatan pemberian materi

refreshing pada bidan desa

3.2.Tercapainya peningkatana pemahaman

materi tentang penanganan

kegawatdaruratan maternal dan neonatal

oleh bidan desa

2. Manfaat :

1. Bidan Desa

Dapat melakukan penanganan

kegawatdaruratan maternal dan

neonatal dengan tepat

2. Puskesmas

Mendapat kepercayaan dari

masyarakat

3. Dinas Kesehatan dan masyarakat

Menurunkan AKI dan AKB

3. Dampak jika tidak dilakukan :

28

Page 29: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

Jika refreshing ini tidak dilaksanakan, maka :

Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan

yang cukup tentang kegawatdaruratan

maternal-neonatal resiko terjadi kematian

ibu / bayi baru lahir

4. Perwujudan Visi Organisasi :

Pemberian refreshing tentang tatalaksana

kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada

bidan desa akan meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan tenaga

kesehatan

Akuntabilitas

Pengetahuan

Teknik :

Performance Planning

(Perencanaan Kinerja)

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

Dalam memberika refreshing pada bidan, saya

akan menggunakan teknik Performance

Planning dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1.Berkoordinasi dengan Bikor (Bidan

koordinator wilayah) untuk merencanakan

kapan dan dimana refreshing akan diadakan

2.Mempersiapkan materi yang akan

disampaikan

3.Menyampaikan materi melalui power point

pada waktu dan tempat yang direncanakan

dan membagikan materi berupa handout pada

para bidan desa

4.Mempraktekan salah satu materi secara

langsung pada para bidan desa

2. Manfaat

Bagi Bidan Desa:

29

Page 30: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

Lebih memahami tentang penanganan awal

kegawatdaruratan maternal dan neonatal

sebelum melakukan rujukan, sehingga

diharapkan bisa menurunkan AKI dan AKB

Bagi Masyarakat :

Diharapkan bisa menurunkan AKI dan AKB

3. Dampak jika tidak dilakukan

Jika refreshing ini tidak dilaksanakan, maka :

Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan

yang cukup tentang kegawatdaruratan

maternal-neonatal resiko terjadi kematian

ibu / bayi baru lahir

4. Perwujudan visi organisasi

Pemberian refreshing tentang tatalaksana

kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada

bidan desa akan meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan tenaga

kesehatan

30

Page 31: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

9. Anti Korupsi

Jujur

Teknik :

Non Gratifikasi

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

Dalam membuat surat keterangan sehat, saya

akan meningkatkan integritas dengan

menggunakan teknik Non Gratifikasi, yaitu

dengan berani menolak segala macam

pemberian dalam bentuk apapun oleh pasien

untuk mengubah hasil pemeriksaan yang

tercantum pada surat keterangan sehat.

2. Manfaat :

Bagi Pasien :

Mendapat Surat Keterangan Sehat sesuai

dengan kondisi kesehatannya saat itu

Bagi Puskesmas :

Mendapat kepercayaan dari masyarakat

Aman dari ancaman hukum (TIPIKOR)

3. Dampak jika tidak dilakukan :

Jika dokter menuliskan hasil pemeriksaan di

surat keterangan sehat yang tidak sesuai

dengan yang sebenarnya, maka akan

merugikan instansi lain yang menggunakan

informasi pada surat keterangan sehat dokter

tersebut. Selain itu, dokter bisa dikenai tindak

pidana korupsi

4. Perwujudan Visi Organisasi :

Dengan membuat surat keterangan sehat

yang benar, maka dokter dan Puskesmas

akan dipercaya oleh masyarakat dan bisa

meningkatkan kerjasama Lintas Sektor

terkait

31

Page 32: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

Akuntabilitas

Profesional

Teknik :

Personal Agreement

(Kesepakatan

Intrapersonal)

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

Dalam membuat surat keterangan sehat, saya

menggunakan teknik Personal Agreement,

yaitu dengan komitmen dan kompetensi dari

diri saya sendiri, saya akan menulis surat

keterangan sehat sesuai dengan hasil

pemeriksaan kesehatan pasien saat itu, mulai

dari tekanan darah, tinggi badan, dan berat

badan

2. Manfaat

Bagi pasien :

Mendapat Surat Keterangan Sehat sesuai

dengan kondisi kesehatannya saat itu

Bagi Puskesmas :

Mendapat kepercayaan dari masyarakat

3. Dampak jika tidak dilakukan

Jika dokter menuliskan hasil pemeriksaan di

surat keterangan sehat yang tidak sesuai

dengan yang sebenarnya, maka akan

merugikan instansi lain yang menggunakan

informasi pada surat keterangan sehat dokter

tersebut

4. Perwujudan visi organisasi

Dengan membuat surat keterangan sehat

yang benar, maka dokter dan Puskesmas

akan dipercaya oleh masyarakat dan bisa

meningkatkan kerjasama Lintas Sektor terkait

32

Page 33: Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan Pola Baru CPNS 2015

33