RANCANGAN AKTUALISASI

20
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL KEGIATAN NILAI-NILAI DASAR KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI- NILAI ORGANISASI 1 2 3 4 5 6 7 1. Melakukan pemeriksaaan pasien rawat jalan di poliklinik umum 1.Dokter yang bertugas di poliklinik bersiap di ruang pemeriksaan saat jam buka polikliknik. ( disiplin, tanggung jawab : akuntabilitas ) (Tidak korupsi waktu : anti korupsi ) 2.Memeriksa kelengkapan peralatan yang dibutuhkan, seperti stetoskop, buku resep. ( Ketelitian : komitmen mutu ) 3. Rekam medis pasien diterima di ruang pemeriksaan rawat jalan, kemudian pasien segera dipanggil masuk Pelayanan akan lebih cepat dan teratur sehingga akan memunculkan kepuasan dari pasien ( komitmen mutu ) Akuntabilitas : - Disiplin - Tanggung jawab - Teliti - Cermat Nasionalisme : - Tidak diskriminatif - Nilai Keadilan Etika Publik : - Sopan santun - Respek Komitmen Mutu : - Efektif dan efisien. - Kepuasan pelanggan Anti Korupsi : Pelayanan prima pada unit rawat jalan /poliklinik, mendukung misi RS Paru Provinsi Jawa Barat dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Paru dan Saluran Pernafasan secara Komprehensif serta Memberikan Pelayanan Spesialistik lainnya. Selanjutnya akan mewujudkan visi RS Dengan melaksanakan pelayanan prima di poliklinik, berarti menunjang nilai- nilai profesionalisme, tanggung jawab, efektifitas dan efisiensi dalam organisasi, orientasi kepada kepuasan pelanggan.

description

Contoh Rancangan Aktualisasi Prajab CPNS 2015

Transcript of RANCANGAN AKTUALISASI

Page 1: RANCANGAN AKTUALISASI

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA

NO KEGIATAN TAHAPANKEGIATAN

OUTPUT/ HASIL KEGIATAN NILAI-NILAI DASAR KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan pemeriksaaan pasien rawat jalan di poliklinik umum

1. Dokter yang bertugas di poliklinik bersiap di ruang pemeriksaan saat jam buka polikliknik. ( disiplin, tanggung jawab : akuntabilitas )(Tidak korupsi waktu : anti korupsi )

2. Memeriksa kelengkapan peralatan yang dibutuhkan, seperti stetoskop, buku resep. ( Ketelitian : komitmen mutu )

3. Rekam medis pasien diterima di ruang pemeriksaan rawat jalan, kemudian pasien segera dipanggil masuk ke ruang pemeriksaan( efektivitas dan efisiensi : komitmen mutu ) dengan sopan dan santun (etika publik ), berdasarkan nomor urut, dan tidak memilih-milih pasien (tidak diskriminatif,keadilan : nasionalisme).

Pelayanan akan lebih cepat dan teratur sehingga akan memunculkan kepuasan dari pasien ( komitmen mutu )

Akuntabilitas :- Disiplin- Tanggung jawab- Teliti- Cermat

Nasionalisme :- Tidak diskriminatif- Nilai Keadilan

Etika Publik :- Sopan santun- Respek

Komitmen Mutu :- Efektif dan efisien.- Kepuasan pelanggan

Anti Korupsi :- Peduli- Jujur- Tidak menyalah

gunakan wewenang.- Tidak menerima

gratifikasi.- Tidak korupsi waktu

Pelayanan prima pada unit rawat jalan /poliklinik, mendukung misi RS Paru Provinsi Jawa Barat dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Paru dan Saluran Pernafasan secara Komprehensif serta Memberikan Pelayanan Spesialistik lainnya.

Selanjutnya akan mewujudkan visi RS Paru Provinsi Jawa Barat untuk Menjadi Pusat Rujukan Kesehatan Paru dan Saluran Pernafasan dengan pelayanan Penyakit Spesialistik Lainnya di Provinsi Jawa Barat Tahun 2018.

Dengan melaksanakan pelayanan prima di poliklinik, berarti menunjang nilai-nilai profesionalisme, tanggung jawab, efektifitas dan efisiensi dalam organisasi, orientasi kepada kepuasan pelanggan.

Page 2: RANCANGAN AKTUALISASI

4. Menyapa pasien dengan senyum, dan sapa ( sopan dan santun : Etika Publik ) dan mencocokan dengan data pasien di rekam medis. ( teliti : akuntabilitas, komitmen mutu )

-------------------------------------------------5. Melakukan anamnesa dan

pemeriksaan fisik secara cermat ( akuntabilitas ) serta mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan penunjang hanya bila diperlukan. (efektifitas dan efisiensi : komitmen mutu ).

6. Menegakkan diagnosa penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan ( Tanggung jawab, professional ; Akuntabilitas. Kompetensi ; komitmen mutu)

7. Memberikan terapi rasional sesuai dengan indikasi dari penyakit selanjutnya, membuatkan resep dan diberikan kepada pasien ( peduli, jujur, tidak menyalahgunakan wewenang, tidak menerima gratifikasi: anti korupsi )

---------------------------------------------------8. Menjelaskan kepada pasien, dan

tentang penyakitnya dengan sejelas-jelasnya ( terbuka, transparan : akuntabilitas ),

Dengan komunikasi yang baik dan jelas dengan pasien, menjalin hubungan yang baik antara dokter-pasien, sehingga kepatuhan pasien terhadap pengobatan meningkat.

------------------------------------------- Didapatkan diagnosa penyakit

yang tepat, dan pengobatan yang sesuai, diharapkan tercapainya kesembuhan pasien. Sehingga timbul kepercayaan pasien kepada dokter.

-------------------------------------------Pasien mendapatkan pemahaman yang benar tentang penyakit dan rencana pengobatan selanjutnya,

Page 3: RANCANGAN AKTUALISASI

mendengar dan menjawab dengan ramah pertanyaan dari pasien serta memberikan edukasi kesehatan lebih lanjut ( respek, Sopan dan santun : etika publik )

diharapkan dapat menjadikan ketaatan dalam pengobatan.

Analisa dampak :Bila tidak dilakukan, maka pelayanan di poliklinik berjalan tidak efektif dan efisien, komunikasi yang buruk menjadikan hubungan pasien dengan dokter yang buruk, sehingga muncul ketidak puasa pasien . Pemeriksaan yang kurang teliti dan tidak sesuai kompetensi menyebabkan salah diagnosis, sehingga terapi yang diberikan pun tidak tepat, dan kesembuhan pasien tidak tercapai. Sehingga pasien tidak taat dengan pengobatan, dan berpindah-pindah pengobatan, sehingga kunjungan balik pasien menurun.

2. Melakukan pertolongan pertama dalam kegawat daruratan di IGD

1. Setiap pasien yang datang ke IGD dinilai berdasarkan kegawat daruratannya. ( tidak diskriminatif – nasionalisme )

------------------------------------------------2. Mendahulukan penanganan pada

pasien yang dinilai paling gawat secara cepat dan tanggap ( komitmen mutu ) dan melakukan resusitasi segera dengan tim perawat, bila diperlukan (kerjasama, nilai kemanusiaan : nasionalisme )

--------------------------------------------------3. Mencuci tangan sesuai dengan

cara cuci tangan yang benar sebelum dan sesudah menangani pasien.(konsisten : komitmen mutu)

---------------------------------------------------4. Menanyakan keluhan pasien

dengan ramah, dan penuh empati ( etika publik ),

Terpilihnya tingkat kegawatan memudahkan skala prioritas dalam penanganan pasien.

------------------------------------------Pasien gawat darurat dapat lebih cepat ditangani, menurunkan angka kesakitan dan kematian.

-----------------------------------------Dengan mencuci tangan sesuai etika cuci tangan meminimalkan penyebaran infeksi nosokomial.

------------------------------------------Didapatkan informasi untuk mendukung dalam penegakkan diagnosa penyakit.

Akuntabilitas- Tanggung jawab- Profesional

Transparan- Cermat- Teliti

Nasionalisme- Tidak diskriminatif- Nilai kemanusiaan- Kerjasama

Etika Publik- Sopan- Santun- Empati

Komitmen Mutu- Responsif- Efektivitas dan

efisien.- konsisten

Anti Korupsi

Dengan melakukan pelayan kegawat daruratan di IGD, maka mendukung misi RS Paru Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan Pelayanan Kesehatan Paru dan Saluran Pernafasan secara Komprehensif serta Memberikan Pelayanan Spesialistik lainnya dan melaksanakan tata kelola Rumah Sakit yang baik.

Dengan melakukan pelayanan gawat darurat di IGD saya mendukung penguatan nilai-nilai organisasi yaitu pelayanan yang profesional, cepat, tepat, efektif dan efisien, dengan membangun kerjasama yang baik berdasarkan kompetensi masing-masing, untuk kepuasan pelanggan.

Page 4: RANCANGAN AKTUALISASI

melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang ( laboratorium, rontgen ) kepada pasien dengan tanggung jawab, professional, cermat dan teliti ( akuntabilitas)

---------------------------------------------------5. Setiap tindakan yang akan

dilakukan harus melalui informed consent terlebih dahulu, secara terbuka dan jujur ( akuntabilitas ).

---------------------------------------------------

6. Melihat kembali riwayat penyakit pasien di rekam medis dengan teliti ( akuntabilitas ), dan menuliskan semua hasil pemeriksaan di rekam medis pasien, dengan tanggung jawab, jujur ( akuntabilitas )

7. --------------------------------------------------7. Memberikan terapi sesuai

dengan indikasi dan benar-benar diperlukan oleh pasien. ( peduli, jujur, tidak menerima gratifikasi : anti korupsi )

8. Pasien yang telah ditangani , diobservasi sampai keadaan lebih stabil, kemudian dipindahkan ke ICU atau ruang rawat biasa. ( professional, tanggung jawab :

------------------------------------------Informed consent merupakan bukti bahwa tindakan yang dilakukan telah dijelaskan kepada pasien atau keluarganya, dan telah disetujui.

------------------------------------------

Dengan melihat hasil pemeriksaan dapat diketahui riwayat penyakit sebelumnya.Hasil pemeriksaan dan diagnosa penyakit pasien tercatat dengan baik.

-------------------------------------------

- Jujur- Peduli- Tidak menerima

gratifikasi

Page 5: RANCANGAN AKTUALISASI

akuntabilitas )

Analisa dampak :Bila tidak dilakukan, maka pasien gawat darurat tidak segera tertangani, sehingga meningkatkan angka kesakitan dan kematian kunjungan pasien IGD. Mutu pelayanan IGD sebagai pintu utama RS menjadi menurun.

3. Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis.

1. Setelah melengkapi anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pasien ( tanggung jawab, profesional – akuntabilitas ) dokter melakukan konsultasi ke dokter spesialis sesuai dengan kompetensinya ( komitmen mutu )

--------------------------------------------------2. Konsultasi dilakukan oleh dokter

secara langsung baik lisan maupun media komunikasi lainnya, dengan sopan santun dan rasa hormat ( etika publik ).

3. Melakukan pendampingan dokter spesialis saat memeriksa pasien yang dikonsultasikan.

---------------------------------------------------4. Hasil konsultasi beserta instruksi

dari dokter spesialis dicatat di lembar pemeriksaan dalam rekam medik ( tanggung jawab, jujur - akuntabilitas).

--------------------------------------------------5. Memberi instruksi kepada perawat

hasil dari konsultasi.

Dengan melakukan konsultasi, maka kondisi pasien dapat diketahui oleh dokter spesialis yang kompetensi dalam keilmuannya lebih tinggi , sehingga dapat memberikan saran lebih lanjut dalam penanganan pasien.

------------------------------------------Dengan bersikap hormat kepada dokter spesialis, membina hubungan baik antara sesama rekan sejawat.

-------------------------------------------Dengan mencatat hasil pemeriksaan di rekam medis, riwayat perjalan penyakit pasien tercatat dengan jelas.

-------------------------------------------Dengan member instruksi secara jelas, menghindari

Akuntabilitas- Profesional- Tanggung jawab- Jujur- Kepemimpinan

Nasionalisme- Kerjasama.- Kemanusiaan.- Keadilan dalam

memberikan hak pasien untuk hidup sehat.

Etika Publik- Sopan- Santun.- Respek-

Komitmen mutu- Kompetensi- Efektivitas dan efisiensi.

( dalam hal waktu perawatan )

Dengan melakukan konsultasi dengan dokter spesialis, maka akan mendukung visi RS Paru Provinsi Jawa Barat untuk Menjadi Pusat Rujukan Kesehatan Paru dan Saluran Pernafasan dengan pelayanan Penyakit Spesialistik Lainnya di Provinsi Jawa Barat Tahun 2018, dan meningkatkan sumber daya rumah sakit dalam rangka mendukung pelayanan

Dengan melakukan konsultasi kepada dokter spesialis, maka saya mendukung nilai-nilai organisasi yaitu profesionalisme, kerjasama, sesuai kompetensi, untuk efektifitas dan efisiensi pelayanan

Page 6: RANCANGAN AKTUALISASI

( kepemimpinan – akuntabilitas, kerjasama-nasionalisme )

---------------------------------------------------6. Melaksanakan instruksi sesuai

yang diberikan oleh dokter spesialis, dan melakukan konsultasi ulang bila diperlukan. (profesional, tanggung jawab, jujur – akuntabilitas )

miskomunikasi antara dokter dengan perawat.------------------------------------------

Analisa Dampak :Bila tidak melakukan konsultasi dengan dokter spesialis, maka kemungkinan pasien tidak tertangani dengan baik, akibatnya kesembuhan yang dinginkan tidak tercapai, sehingga memperpanjang masa perawatan pada pasien, dan berakibat pasien harus mengeluarkan lebih banyak biaya, Pasien menjadi tidak percaya akan mutu pelayanan dokter dan RS.

4. Melakukan kunjungan / visite kepada pasien rawat inap.

1. Dokter penanggung jawab ruangan memeriksa pasien di ruang rawat inap. (tanggung jawab, professional : akuntabilitas)

--------------------------------------------------2. Mencuci tangan sesuai etika cuci

tangan yang benar ( etika publik, komitmen mutu ), memakai masker sesuai standar (komitmen mutu ), dan menggunakan jas dokter ( kerapian : etika publik ) sebelum melakukan pemeriksaan.

-------------------------------------------------3. Melakukan kunjungan ke pasien

bersama dengan tim perawat.

Pasien rawat inap mendapat pelayanan rawat inap yang baik.

------------------------------------------Mencegah infeksi nosokomial dari dokter ke pasien ataupun dari pasien ke dokter

------------------------------------------

Akuntabilitas- Tanggung jawab- Profesional

Nasionalisme- Kerjasama

Etika Publik- Rapi- Ramah- Sopan- Santun- Respek

Komitmen Mutu- Sesuai standar- Efektivitas dan efisi

Dengan melakukan kunjungan pasien rawat inap yang penuh tanggung jawab dan profesional, maka mendukung misi RS Paru Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan paru dan saluran pernafasan secara komperhensif serta memberikan pelayanan spesialistik lainnya.

Melakukan kunjungan pasien rawat inap yang dilandaskan nilai-nilai aneka, maka akan memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu profesionalisme, kerjasama, sesuai kompetensi, untuk efektifitas dan efisiensi pelayanan

Page 7: RANCANGAN AKTUALISASI

(Profesional : akuntabilitas. Kerjasama : Nasionalisme ).

4. Menyapa nama pasien dengan ramah, sopan dan santun ( etika publik ), menanyakan keluhan dengan rasa empati ( etika publik )

--------------------------------------------------5. Melihat rekam medik pasien

dengan cermat dan teliti ( akuntabilitas ) terlebih dahulu sebelum memeriksa pasien

---------------------------------------------------6. Melakukan pemeriksaan fisik

dengan cermat dan teliti ( akuntabilitas ).

--------------------------------------------------7. Mengevaluasi perkembangan

pasien dari pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan lainnya, seperti laboratorium, rontgen.( profesional : akuntabilitas).

--------------------------------------------------8. Menginstruksikan kepada

perawat tentang terapi selanjutnya dengan sopan dan rasa hormat ( kepemimpinan : akuntabilitas. Sopan, hormat : etika publik )

9. Menjelaskan perkembangan

Pasien merasa diperhatikan, sehingga memberikan sugesti positif untuk kesembuhannya.

------------------------------------------Mengetahui riwayat perjalanan penyakit pasien, untuk menjadi bahan pertimbangan dalam penatalaksanaan pasien selanjutnya.-----------------------------------------Didapatkan hasil pemeriksaan yang tepat untuk menilai perkembangan pasien.------------------------------------------

-------------------------------------------Rencana terapi selanjutnya dapat diterima oleh perawat dengan jelas.

Pasien mengetahui kondisi

Anti Korupsi- Jujur

Page 8: RANCANGAN AKTUALISASI

kondisi penyakit pasien dengan terbuka ( akuntabilitas ), respek ( Etika publik ) dalam menjawab pertanyaan pasien tentang penyakitnya.

10. Memutuskan pasien masih harus dirawat atau diizinkan pulang.( efektivitas dan efisiensi : komitmen mutu, jujur : anti korupsi )

perkembangan penyakitnya dengan jelas.

Mengurangi lama waktu perawatan, sehingga mengurangi beban biaya, dan mencegah infeksi nosokomial ke pasien.

Analisa dampak :Bila kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai-nilai dasar aneka, maka pelayanan medik di ruang rawat inap tidak berjalan dengan baik, sehingga mengakibatkan terganggunya penanganan pasien rawat inap, waktu perawatan akan menjadi lebih panjang, biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak, yang akhirnya akan merugikan kepentingan pasien.

5. Membuat catatan medik pasien rawat inap.

1. Dokter membuat catatan medik pasien yang masuk ruang rawat inap setelah melakukan pemeriksaan ( professional, tanggung jawab, disiplin : akuntabilitas )

2. Memeriksa dengan cermat dan teliti ( akuntabilitas, komitmen mutu ) identitas rekam medis pasien, sebelum menulis catatan medik.

---------------------------------------------------3. Menuliskan tanggal dan waktu

pemeriksaan dengan jelas di lembar rekam medis. ( tanggung

Menghindari kesalahan tertukarnya rekam medis pasien.

--------------------------------------------Riwayat perjalanan penyakit pasien tersusun dengan baik, sehingga mempermudah evaluasi

Akuntabilitas- Cermat - Teliti- Tanggung jawab- Profesional- Disiplin

Nasionalisme- Tidak diskriminatif

Etika Publik- Menjaga kerahasiaan

Komitmen Mutu- Responsif- Inisiatif

Dengan membuat catatan medik dengan cermat, teliti, dan penuh tanggung jawab, maka saya mendukung misi Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan paru dan saluran pernafasan secara komperhensif serta memberikan pelayanan spesialistik lainnya serta melaksanakan tata kelola RS yang baik.

Dengan membuat catatan medik, sebagai bagian dari pelayan medik, maka memperkuat nilai profesionalisme, tanggung jawab dan disiplin dalam organisasi.

Page 9: RANCANGAN AKTUALISASI

jawab : akuntabilitas )4. Setiap keluhan, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang yang didapat, serta diagnosis dan terapi setiap pasien ditulis dalam rekam medik. ( professional, tanggung jawab, jujur : akuntabilitas )

-------------------------------------------------5. Membubuhkan tanda tangan di

akhir rekam medis.( tanggung jawab : akuntabilitas. komitmen mutu )

------------------------------------------------6. Menjaga kerahasian dari rekam

medis. ( Etika Publik )

7. Membuat resume medis setiap pasien pulang atau meninggal dalam waktu 1 x 24 jam.( tanggung jawab, disiplin : akuntabilitas, responsif : komitmen mutu )

penatalaksanaan pasien.

--------------------------------------------Menunjukan bukti bahwa seorang dokter telah melakukan pemeriksaan kepada pasien.

--------------------------------------------

Rangkuman perjalanan penyakit pasien, sehingga mempermudah dokter yang memeriksa saat pasien kontrol / datang kembali.

- Ketelitian

Analisa Dampak :Bila saya tidak membuat catatan medik rawat inap dengan nilai-nilai ANEKA, maka catatan perjalan penyakit pasien tidak tercatat dengan baik, sehingga saat pasien melakukan kunjungan balik, tidak dapat memberikan informasi secara jelas kepada dokter yang melakukan pemeriksaan.

6. Melakukan PITC ( Provider Initiated HIV Testing and Counseling ) kepada pasien suspek / terdiagnosa HIV

1. Melakukan, anamnesa dan pemeriksaan fisik dengan cermat dan teliti ( akuntabilitas ) kepada setiap pasien yang dicurigai mengidap HIV ( inisiatif, responsif : komitmen mutu,

Mendapatkan gejala-gejala penyakit yang mengarahkan kepada suspek HIV.

Akuntabilitas :- Tanggung jawab- Profesional- Jujur

Nasionalisme

Dengan melakukan penjaringan suspek pasien HIV dengan PITC dengan akuntabel, dan sesuai etika , artinya mendukung misi RS Paru Provinsi Jawa

Pelayanan PITC pada pasien suspek HIV dengan menerapkan nilai-nilai dasar akan memperkuat nilai-nilai organisasi dalam hal

Page 10: RANCANGAN AKTUALISASI

tidak diskriminatif : nasionalisme)

--------------------------------------------------2. Memberikan penawaran dengan

sopan, santun dan respek (etika publik ) kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan rapid test HIV dengan reagen yang terstandarisasi. ( komitmen mutu )

---------------------------------------------------3. Menerima amplop yang berisi

hasil pemeriksaan dalam kondisi tertutup . ( tanggung jawab: akuntabilitas, menjaga kerahasiaan : etika publik ). Kemudian menawarkan kepada pasien hasil akan dibuka sendiri atau dengan dokter.

--------------------------------------------------4. Menjelaskan kepada pasien hasil

dari pemeriksaan HIV, apakah positif atau negatif. ( jujur : akuntabilitas )

5. Memberikan motivasi,edukasi pencegahan penularan, serta rencana tindak lanjut selanjutnya kepada pasien baik yang hasilnya positif atau negatif. ( tanggung jawab : akuntabilitas. Tidak diskriminatif, keadilan : nasionalisme ).

-------------------------------------------Menimbulkan kepercayaan pasien kepada dokter , sehingga bersedia untuk dilakukan pemeriksaan.

--------------------------------------------Hasil pemeriksaan HIV terjaga kerahasiaannya, dan pasien merasa nyaman dan percaya bahwa hasilnya hanya diketahui dirinya dan dokter.

-------------------------------------------Pasien HIV positif memiliki kepercayaan untuk dapat hidup sehat.Memberikan pengetahuan pada pasien tentang penyakit HIV dan resiko penularan, sehingga dapat mencegah penularan ke orang lain.

- Tidak diskriminatif- Keadilan

Etika Publik- Sopan- Santun- Respek- Menjaga

kerahasiaan

Komitmen Mutu- Terstandarisasi- Inisiatif- Responsif

BaratMeningkatkan pelayanan kesehatan paru dan saluran pernafasan secara komprehensif serta memberikan pelayanan spesialistik lainnya.

menjunjung tinggi kemanusiaan, tidak diskriminatif, pelayanan dengan berorientasi kepuasan pelanggan.

Page 11: RANCANGAN AKTUALISASI

Analisa dampak :Bila saya tidak melakukan pemeriksaan pada pasien suspek HIV dengan nilai-nilai ANEKA, maka pasien dengan HIV tidak segera terdiagnosa dan diobati, sehingga memungkinkan penyebaran HIV ke masyarakat meluas.

7. Membuat surat keterangan sehat dan surat sakit.

1. Melakukan pemeriksaan dengan cermat dan teliti terhadap setiap pasien yang ingin membuat surat sehat, dan mempertimbangkan pasien yang berobat apakah berhak mendapatkan surat sakit atau tidak. (profesional, tanggung jawab, cermat dan teliti : akuntabilitas. Tidak diskriminatif : nasionalisme )

2. Menulis di formulir surat sehat atau surat sakit,identitas pasien dan hasil pemeriksaan sesuai dengan yang didapat. ( tanggung jawab, transparan : akuntabilitas. Jujur, tanggung jawab : anti korupsi ).

Dengan membuat surat sakit dan sehat secara professional dan jujur, maka surat keterangan sehat dan sakit dapat digunakan oleh pasien sesesuai dengan tujuannya masing-masing.

Akuntabilitas :- Profesional- Tanggung Jawab- Cermat- Teliti

Nasionalisme- Tidak diskriminatif

Anti Korupsi- Jujur- Tanggung Jawab

Analisis dampak :Bila saya tidak melakukan sesuai dengan nilai-nilai dasar aneka, maka dapat terjadi penyalahgunaan dari surat sehat dan surat sakit oleh pasien.

8. Pertemuan koordinasi jejaring internal tim DOTS –TB RS

1. Menyampaikan surat Undangan ke seluruh anggota Tim DOTS.

Pertemuan rutin yang dilakukan menjalin komunikasi antara anggota tim, sehingga bila ada

Akuntabilitas- Tanggung jawab- Transparansi

Dengan melakukan pertemuan koordinasi DOTS-TB maka mendukung

Page 12: RANCANGAN AKTUALISASI

2. Melaporkan pencapaian target DOTS di tahun 2015, dan laporan kegiatan yang telah terlaksana di tahun 2015 kepada seluruh anggota tim ( Transparansi : akuntabilitas, jujur : anti korupsi ).

3. Evaluasi kesepakatan yang telah terbentuk sebelumnya, serta pemaparan permasalahan dan kendala yang ada dalam pelaksanaan DOTS di RS dari tiap unit. ( tidak diskriminatif- nasionalisme )

4. Mendiskusikan permasalah dan kendala, yang kemudian menghasilkan kesepakatan bersama. ( Musyawarah untuk mufakat : nasionalisme )

5. Memberikan pengarahan kepada tim dengan sopan, santu dan respek untuk konsisten dalam melaksanakan kesepakatan yang sudah tercapai. ( kepemimpinan : akuntabilitas )

6. Melaporkan hasil pertemuan kepada atasan langsung. ( loyalitas )

permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan DOTS di RS dapat segera ditemukan jalan keluar yang telah disepakati bersama oleh seluruh anggota.Saat permasalahan sudah menemukan jalan keluar, maka pelayanan kepada pasien akan lebih baik lagi. Kerjasama tim yang baik, menjamin keberhasilan pengobatan pasien TBC.

- Kepemimpinan

Nasionalisme :- Mengutamakan

kepentingan bersama- musyawarah untuk

mufakat.- Tidak diskriminatif.

Etika Publik- Sopan- Santun- Respek

Anti Korupsi- Transparansi - Jujur

misi RS Paru Provinsi Jawa Barat Meningkatkan pelayanan kesehatan paru dan saluran pernafasan secara komprehensif serta memberikan pelayanan spesialistik lainnya, serta tata kelola RS yang baik.

Analisa dampak : Dengan tidak melakukan koordinasi dengan tim, akan terjadi miskomunikasi di antara sesama anggota, tidak akan terjadi kerjasama yang baik, menyebabkan kegagalan dalam pelaksanaan

Page 13: RANCANGAN AKTUALISASI

program maupun kegiatan.

9. Penggunaan Asma Control Test ( ACT ) untuk pasien asma di poliklinik.

1. Mencetak lembar Asthma Control Test ( ACT ) dengan cermat ( akuntabilitas )

2. Melakukan konsultasi penggunaan ACT ke dokter spesialis ( saling menghormati : etika publik )

3. Melakukan koordinasi dengan perawat untuk membantu dalam pengisian lembar ACT untuk pasien asma. ( kerjasama : nasionalisme )

4. Menawarkan kepada pasien asma untuk melakukan tes dengan ramah, sopan, dan santun. ( etika publik )

5. Menilai lembar ACT dengan cermat dan teliti ( akuntabilitas )

6. Memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan kepada pasien dengan terbuka ( akuntabilitas ), respek ( etika publik ).

7. Memberikan penanganan asma lebih lanjut berdasarkan hasil tes ( tanggung jawab, professional : akuntabilitas )

- Dengan melakukan pemeriksaan ACT yang yang sebelumnya belum dilakukan di poliklinik (inovatif : komitmen mutu ) , dapat mengetahui tingkat kekambuhan penyakit asma pada pasien, sebagai bahan pertimbangan pengobatan selanjutnya.

Akuntabilitas- Cermat- Tanggung jawab- profesional

Nasionalisme- Kerjasama

Etika Publik- Ramah- Sopan- Santun

Komitmen Mutu- Inovatif- Efektivitas dan

efisiens

Dengan melakukan pertemuan koordinasi DOTS-TB maka mendukung misi RS Paru Provinsi Jawa Barat Meningkatkan pelayanan kesehatan paru dan saluran pernafasan secara komprehensif serta memberikan pelayanan spesialistik lainnya

Mendukung dalam nilai-nilai profesionalisme, efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan untuk kepuasan pelanggan.

Analisa Dampak :Bila tidak melakukan pemeriksaan ACT dengan nilai-nilai dasar, maka pasien dengan asma penanganannya tidak sesuai dengan tingkat kekambuhannya, sehingga pasien akan sering mengalami kekambuhan, akibatnya pasien jenuh untuk berobat kembali, atau pindah pengobatan ke fasilitas kesehatan lain.