Rancangan acak lengkap uji snk
-
Upload
andi-rahim -
Category
Education
-
view
423 -
download
7
Transcript of Rancangan acak lengkap uji snk
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai Rancangan Acak Lengkap “Pengaruh Hormon
Terhadap Produksi Kedelai” dengan baik.
Adapun makalah Rancangan Acak Lengkap Pengaruh Hormon Terhadap
Produksi Kedelai telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada Ibu Yeni
Krista Franty,M.Si serta semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah Rancangan Acak Lengkap ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Rancangan Acak
Lengkap mengenai Pengaruh Hormon Terhadap Produksi Kedelai ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.
Jatinangor, Mei 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Permasalahan.......................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Hipotesis...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Statistika Deskriptif..............................................................................................3
2.2 Rancangan Acak Lengkap...................................................................................3
2.3 Struktur Data Rancangan Acak Lengkap .........................................................3
2.4 Model Linier Dan Analisis Ragam Rancangan Acak Lengkap...........................4
2.5 Uji Homogenitas..................................................................................................8
2.6 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal)...............................8
2.7 Uji Student Neuman’s Keuls................................................................................9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................................11
3.1 Teknik Pengukuran............................................................................................11
3.2 Jenis Penelitian...................................................................................................11
3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data.....................................................11
3.3.1 Teknik pengambilan data..................................................................................11
3.3.2 Sumber Data......................................................................................................12
3.4 Proses Pengolahan Data.....................................................................................12
3.4.1 Coding...............................................................................................................12
3.4.2 Editing...............................................................................................................12
3.4.3 Tabulating.........................................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................13
4.1 Analis Jumlah Kuadrat.......................................................................................13
4.2 Uji SNK..............................................................................................................14
BAB V KESIMPULAN.....................................................................................................17
5.1 Kesimpulan........................................................................................................17
5.2 Saran...................................................................................................................17
ii
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hormon memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan, dimana hormon merupakan zat pengatur tumbuh. Hormon yang
berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diantaranya,
giberelin dan sitokinin.
Giberelin (GA3) adalah salah satu zat pengatur tumbuh yang berfungsi
dalam mendorong perpanjangan perkecambahan, merangsang pembungaan pada
tanaman hari panjang, pembentukan buah partenokarpi, dan perbesaran buah.
Giberelin sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi biji
kedelai. Peningkatan produksi buah polong pada kedelai terutama bagian bijinya
tergantung kepada efektifitas jumlah konsentrasi hormon GA3 yang diberikan.
Kemampuan hormon GA3 dalam memecah berbagai enzim amilase sehingga
memberikan asupan energi yang cukup bagi tumbuhan untuk tumbuh dan
melangsungkan fase generatif (pembungaan dan pembuahan) lebih cepat. Efek
peningkatan produksi ini dialami juga oleh tanaman hortikultura seperti apel,
nanas, cabai dan melon yang diberi penambahan hormon GA3 secara eksogen
(Ouzounidou et al., 2010).
Tumbuhan memproduksi hormon auksin dalam jaringan meristem aktif,
yaitu jaringan tumbuhan yang memiliki sel aktif yang dapat membelah dengan
cepat. Jaringan meristem pada tumbuhan, misalnya tunas di ketiak daun, pucuk
tanaman, daun muda, dan buah. Setelah diproduksi dalam jaringan tersebut,
auksin akan menyebar ke seluruh bagian tumbuhan dengan arah penyebaran dari
bagian atas tumbuhan ke bagian bawah hingga mencapai titik tumbuh akar.
Penyebaran auksin tersebut melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan
parenkhim. Auksin merupakan hormon yang juga dikenal dengan istilah Indole
Acetic Acid (IAA), atau asam indolasetat, sebagai auksin utama pada tanaman,
yang mengalami proses biosintesis dari asam amino prekursor triptopan, dengan
1
hasil perantara sejumlah substansi yang secara alami mirip auxin (analog) tetapi
mempunyai aktifitas lebih kecil dari IAA seperti IAN (Indolaseto nitril), TpyA
(Asam Indolpiruvat) dan IAAld (Indolasetatdehid). Proses biosintesis auxin
dibantu oleh enzim IAA-oksidase. (Gardner, dkk., 1991)
IAA atau C10H9O2N, sebagai rumus kimia auksin, merupakan hasil isolasi
yang dilakukan pada tahun 1928, dengan menggunakan tepung sari bunga yang
tidak aktif. Dengan ditemukannya IAA, maka untuk perkembangan selanjutnya
seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dapat diciptakan auksin sintesis, seperti Amiben atau Kloramben (Asam3-amino2,
5–diklorobenzoat), Hidrazil atau 2,4-D (asam-Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4-
Diklorofenolsiasetat), Pikloram/Tordon (asam4–amino–3,5,6–trikloro–pikonat),
dan NAA (asam 3,6-Dikloro-O-anisat/dikambo). (Gardner, dkk., 1991)
1.2 Rumusan PermasalahanDalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk
analisis adalah bagaimana pengaruh hormon terhadap produksi kacang kedelai?
1.3 TujuanPerumusan masalah di atas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam
kegiatan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh hormon terhadap produksi kacang
kedelai.
1.4 HipotesisH0 : Pemberian hormon tidak akan meningkatkan produksi kacang kedelai
secara signifikan.
H1 : Pemberian hormon akan meningkatkan produksi kacang kedelai
secara signifikan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Statistika DeskriptifStatistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi
yang berguna tanpa menarik inferensia atau kesimpulan. (Walpole, 1995)
2.2 Rancangan Acak LengkapRancangan acak lengkap (RAL) adalah jenis rancangan percobaan yang
paling sederhana dan paling mudah jika dibandingkan dengan jenis rancangan
percobaan yang lain. RAL hanya bisa dilakukan pada percobaan dengan jumlah
perlakuan yang terbatas dan satuan percobaan harus benar- benar homogen atau
faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan harus dapat dikontrol.
(Walpole, 1995)
2.3 Struktur Data Rancangan Acak LengkapStruktur data pengamatan untuk RAL yang terdiri dari t perlakuan dan r
ulangan disajikan sebagai berikut,
Table 1 Struktur Data RAL
Perlakuan
1 2 … t Total
Y11 Y21 … Yt1
Y12 Y22 … Yt2
⋮ … ⋮
Y1r Y2r Ytr
Total Y1. Y2. … Yt. Y..
Nilai Tengah (Rata-rata) y1. y2 . … y t . y . .
3
2.4 Model Linier Dan Analisis Ragam Rancangan Acak LengkapAnalisis ragam untuk rancangan acak lengkap dapat dipostulatkan
di bawah dua model yang berbeda yaitu model tetap (fixed model) dan model acak
(random model). (Gaspersz, 1995)
a. Model Tetap (Fixed Model)
Dalam model ini pengaruh perlakuan τ i bersifat tetap dan galat
percobaan ε ij bebas, menyebar secara normal dengan nilai tengah sama
dengan nol dan ragam σ2
. Keadaan ini menggambarkan bahwa dalam
model ini, peneliti hanya dapat mengambil kesimpulan yang berhubungan
dengan perlakuan yang telah ditetapkan. Model tetap dibedakan menjadi 2
yaitu model tetap ulangan sama dan model tetap ulangan tidak sama.
Langkah-langkah pengujian rangkaian acak lengkap baik dengan
model tetap ulangan sama maupun model tetap ulangan tidak sama adalah
sebagai berikut:
1. Membuat model
Rancangan acak lengkap model tetap memiliki bentuk model
sebagai berikut:
Table 2 RAL dengan Model Tetap
Model Tetap Bentuk Model
Ulangan Samay ij=μ+τ i+εij untuk i = 1,2,…,t dan j = 1,2,
…,r
Ulangan Tidak
Sama
y ij=μ+τ i+εij untuk i = 1,2,…,t dan j = 1,2,
…,ri
2. Menetapkan asumsi
Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak lengkap
model tetap adalah
4
∈ ( τ i ) =0 dan var (∈ij )=σ 2untuk semua ij serta ϵ ij IIDN( 0, σ
2).
3. Membuat hipotesis
Hipotesis yang akan diuji melalui model analisis rancangan acak
lengkap dengan model tetap adalah:
H0 :τ1=τ2=. . .=τ i=0 (perlakuan tidak berpengauh terhadap
respon yang di amati)
H1 : Minimal ada satu τ i ≠ 0 (i = 1,2,…,t)
4. Melakukan perhitungan
Perhitungan rancangan acak lengkap dengan model tetap.
5. Menentukan nilai F tabel
Nilai F tabel dapat dilihat pada tabel distribusi f dengan db
perlakuan
sebagai v1 dan db galat sebagai v2 pada taraf nyata 5% .
6. Menyusun tabel analisis ragam (ANOVA)
Di dalam langakh-langkah sebelumnya telah dilakukan
perhitungan. Setelah perhitungan selesai maka langkah berikutnya
adalah memasukkan hasil-hasil tersebut ke dalam table ANOVA,
seperti di bawah ini.
Table 3 Tabel ANOVA
Sumber Keragaman
Db JK KT F HitungF Tabel
5% 1%
Perlakuan T-1 JKP KTP KTP/KTG
GalatT(r-
1) JKG KTG
Total Tr-1 JKT - - -
7. Melihat Kaidah Keputusan
5
Kaidah keputusan pengujian rancangan acak lengkap adalah
sebagai
berikut
a. Jika F hitung > F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara
nilai tengah perlakuan dikatakan sangat nyata (Tolak H0).
b. Jika F hitung < F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara
nilai tengah perlakuan dikatakan tidak nyata (Gagal Tolak H0).
8. Kesimpulan
(Gaspersz,1995).
b. Model Acak
Rancangan acak lengkap model acak digunakan apabila perlakuannya
diambil secara acak dari populasi perlakuan yang ada. (Setiawan, 2011)
Langkah-langkah pengujian rangkaian acak lengkap baik dengan model
acak ulangan sama maupun model acak ulangan tidak sama adalah sebagai
berikut.
1. Membuat Model
Rancangan acak lengkap model acak memiliki bentuk model sebagai
berikut:
Table 4 RAL dengan Model Acak
Model Acak Bentuk Model
Ulangan Samay ij=μ+τ i+εij untuk i = 1,2,…,t dan
j = 1,2,…,r
Ulangan Tidak
Sama
y ij=μ+τ i+εij untuk i = 1,2,…,t dan
j = 1,2,…,ri
2. Menetapkan Asumsi
6
Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak lengkap model
acak adalah ∈ (τ i )=0 dan var (τ i )=σr
2, var (ϵ ij)=σ 2
untuk semua ij serta
ϵ ij IIDN( 0, σ2
) .
3. Membuat Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji melalui model analisis rancangan acak
lengkap dengan model acak adalah
H0 : σ r2
= 0
H1 : σ r2
> 0
4. Melakukan Perhitungan
Perhitungan rancangan acak lengkap dengan model acak.
5. Menentukan nilai F tabel
Nilai F tabel dapat dilihat pada tabel distribusi f dengan db perlakuan
sebagai v1 dan db galat sebagai v2 pada taraf 5% .
6. Menyusun tabel analisis ragam
Dari perhitngan yang telah dilakukan maka hasil tersebut di buat dalam
bentuk tabel ANOVA, seperti berikut:
Table 5 Tabel ANOVA
Sumber Keragaman
Db JK KT F HitungF Tabel
5% 1%
Perlakuan T-1 JKP KTP KTP/KTG
GalatT(r-
1) JKG KTG
Total Tr-1 JKT - - -
7. Melihat Kaidah keputusan
Kaidah keputusan pengujian rancangan acak lengkap adalah sebagai
berikut.
a. Jika F hitung > F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai
tengah perlakuan dikatakan sangat nyata (Tolak H0).
7
b. Jika F hitung < F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai
tengah perlakuan dikatakan tidak nyata (Gagal Tolak H0).
8. Menarik Kesimpulan
(Gaspersz, 1995)
2.5 Uji Homogenitas
Salah satu asumsi dalam uji nyata adalah E((εij2 )=σ2
. Untuk mengetahui
apakah asumsi ini terpenuhi, maka data percobaan dapat diuji apakah mempunyai
ragam yang homogen.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : σ 12=σ2
2=.. .=σ t2
H1 : Minimal ada satu perlakuan yang ragamnya tidak sama dengan
yang lain
Statistik uji yang digunakan adalah
x2=2.3026 {[∑i
(ri−1) log s2−∑ (ri−1) log s12] }
Statistik ini akan menyebar mengikuti sebaran khi-kuadrat dengan derajat
bebas v = t-1. Dengan demikian jika x2 lebih besar daripada x α (t−1)
2xα (t−1)
2
maka H0
ditolak. (Gaspersz, 1995)
2.6 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal)Uji asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal) merupakan
uji yang harus dilakukan apakan data yang digunakan memenuhi ketiga
asumsi tersebut dalam melakukan pengujian.
a. Uji residual identik
Uji residual identik dilakukan untuk melihat apakah residual
memenuhi asumsi identik. Suatu data dikatakan identik apabila plot
residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola
8
tertentu. Nilai variansnya rata-rata sama antara varians satu dengan yang
lainnya.
b. Uji residual independen
Uji residual independen dilakukan untuk melihat apakah
residual memenuhi asumsi independen. Suatu data dikatakan
independen apabila plot residualnya menyebar secara acak dan tidak
membentuk suatu pola tertentu.
c. Uji residual berdistribusi normal
Uji residual distribusi normal dilakukan untuk melihat apakah
residual memenuhi asumsi berdistribusi normal, apabila plot
residualnya cenderung mendekati garis lurus (garis linier) dengan
melihat nilai P-Value. Jadi suatu data dapat dikatakan baik apabila
data tersebut memenuhi semua asumsi IIDN (Identik, Independen,
Distribusi Normal).
(Gaspersz, 1995)
2.7 Uji Student Neuman’s KeulsUji Student Neuman’s Keuls , sering juga disebut uji SNK. Tidak seperti
penggunaan uji BNT, SNK hampir sama dengan uji BNJ, dapat digunakan untuk
membandingkan semua pasangan perlakuan yang ada.
Penggunaan uji ini sangat sederhana karena hanya menggunakan satu nilai
untuk menguji semua kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti
halnya pada uji BNT dan uji BNJ. Kriterium uji SNK sama dengan uji BNT dan
uji BNJ. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka
formula untuk perhitungan nilai SNK pada taraf nyata α adalah
NP SNKα = qα (p, fe). √ ( KT Galat )r
Nilai qα dilihat pada tabel q dimana p adalah jumlah perlakuan dan fe
9
adalah derajat bebas galat.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
• Susunlah k buah rata-rata kelompok (perlakuan) menurut urutan nilainya
dari rerata yang paling kecil sampai rerata yang terbesar.
• Berdasarkan perhitungan Anava di muka ambil harga RJK dalam /error
beserta dk-nya.
• Hitunglah simpangan baku rata-rata untuk tiap perlakuan (kelompok)
dengan rumus sebagai berikut:
s x j=√ KTGn
• Gunakan daftar rentang student (Daftar E dalam Sudjana, 1989), untuk
tertentu. Harga untuk Uji Newman Keuls diambil untuk υ = dk dalam
kelompok (error) dan untuk p = 2, 3, …, k. harga-harga yang diperoleh
untuk setiap pasangan υ dan p tertentu adalah sebanyak (k – 1) buah.
• Kalikan harga-harga yang diperoleh dari Daftar Rentang Student (Daftar
E) untuk setiap pasangan υ dan p tersebut dengan s x j-nya masing-masing
sehingga diperoleh apa yang disebut Rentang Signifikansi Terkecil (RST)
• Kemudian bandingkan (konsultasikan) harga-harga berikut dengan RST:
– Selisih rerata terbesar – rerata terkecil dengan RST untuk p = k – 1.
– Selisih rerata terbesar – rerata terkecil kedua dengan RST untuk p
= k – 1.
– Selisih rerata terbesar kedua – rerata terkecil dengan RST untuk p
= k – 1.
– Selisih rerata terbesar kedua – rerata terkecil kedua dengan RST
untuk p = k – 2 dan seterusnya sehingga dperoleh sebanyak 1/2k
(k – 1) buah pasangan rerata yang dibandingkan.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Teknik PengukuranUntuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena dijabarkan kedalam
beberapa komponen masalah, variabel dan indikatorr. Teknik perhitungan secara
kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati
metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan
generalisasi.Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau
metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. (Sumanto, 1995)
3.2 Jenis PenelitianPenelitian Kausal komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi
dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi
penyebab, sebagai pembanding. (Suryabrata, 1993)
Pada penelitian ini, kami melakukan perbandingan pengaruh hormon
terhadap tumbuhnya tanaman kedelai dengan begitu dapat disimpulkan faktor
(hormon) terhadap tanaman itu sendiri.
3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data3.3.1 Teknik pengambilan data
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket)
namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang
terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan
untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Dalam observasi ini,
peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau
situasi yang diamati sebagai sumber data.
11
3.3.2 Sumber DataData sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan
atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter)
yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Pada penelitian ini, data diperoleh dari peneliti terdahulu yang
sudah melakukan pengukuran dan observasi terhadap tanaman kedelai
yang diberikan hormon.
3.4 Proses Pengolahan Data3.4.1 Coding
Suatu usaha untuk mengklasifikasikan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan serta memberikan kode-kode tertentu berupa simbol atau
angka.
3.4.2 EditingKegiatan meneliti kembali daftar pertanyaan yang telah disusun
untuk mengetahui apakah daftar pertanyaan tersebut cukup baik.
3.4.3 TabulatingProses pengumpulan data ke dalam tabel sehingga data tersebut
tampak ringkas dan dapat dibaca dan dipahami dengan mudah untuk
diambil kesimpulan.
12
BAB IV
PEMBAHASANDari penelitian mengenai pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi
kedelai di tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), untuk menguji hipotesis bahwa
pemberian hormon akan meningkatkan produksi kedelai lebih signifikan, maka
diperoleh data sebagai berikut :
Table 6 Data Pengaruh Hormon Tumbuh Terhadap Produksi Kedelai (kuintal/ha)
Konsentrasi hormon (ppm)
UlanganJumlah Rata-
rata1 2 3 40 (H0) 7,5 7,8 8,0 7,7 31,0 7,7500,2 (H1) 7,8 8,0 8,1 8,0 31,9 7,9750,4 (H2) 8,2 8,4 8,5 8,1 33,2 8,3000,6 (H3) 9,0 9,2 9,7 9,5 37,4 9,3500,8 (H4) 8,8 8,9 8,8 8,5 35,0 8,7500,1 (H5) 9,0 9,0 8,3 8,2 34,5 8,625Jumlah - - - - - 8,4583
4.1 Analis Jumlah Kuadrat
Faktor Koreksi (FK) = Y 2
n
FK=203,02
4 x 6=1717,042
Jumlah Kuadrat Total (JKT) = ∑ij
Y ij2−FK
JKT=(7,5¿¿2+7,82+…+8,22)−1717,042=1724,940−1717,042¿
¿7,898
Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ∑ ( total perlakuan )2
r−FK
JKP=∑ (31,0¿¿2+31,92+…+34,52)2
4−1717,04¿
¿ 6894,8604
−1717,042=6,673
13
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT−JKP
JKG=7,898−6,673=1,225
Analisis Ragam (Uji F)
Table 7 hasil analis ragam pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi kedelai
SK DB JK KT F HitungF Tabel
5% 1%
Hormon 5 6,673 1,335 19,63 2,78 4,22
Galat 18 1,225 0,068 - - -
Total 23 7,898 - - - -
Koefisien Keragaman (KK) = √KT GalatRataan
x100 %
KK=√0,0688,4588
x100 %=3,082 %
Maka dari penelitian di atas bahwa pemberian hormon berpengaruh sangat
signifikan (nyata) dalam meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (terima
H1), sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon sangat berhasil dalam
meningkatkan produksi kedelai, dan berarti pula ada salah satu perlakuan
(konsentrasi hormon) yang pengaruhnya sangat menonjol jika dibandingkan
dengan pengaruh kontrol dan mungkin dengan perlakuan lainnya. Serta Percobaan
mempunyai derajat kejituan dan keandalan yang tinggi (KK = 3,082 %).
4.2 Uji SNK
s x j=√ KTGn
maka didapat s x j=√ 0,0686
=0,1065
Berdasarkan Daftar Rentang Student 0,05
dengan v = 18 dan p;
P 2 3 4 5 6
14
Rentang 2,97 3,61 4,00 4,28 4,49
1. Dengan mengalikan masing-masing harga rentang di atas dengan
s x j=0,1065 maka diperoleh RST untuk tiap p sebagai berikut:
p = 2 > RST = 2,97 x 0,1065 = 0,3163
p = 3 > RST = 3,61 x 0,1065 = 0,3845
p = 4 > RST = 4,00 x 0,1065 = 0,4260
p = 5 > RST = 4,28 x 0,1065 = 0,4558
p = 6 > RST = 4,49 x 0,1065 = 0,4782
2. Membandingkan antara dua rataan perlakuan yang dipasangkan dengan
harga RST masing-masing, maka didapat:
(Rataan terbesar 1 – terkecil 1) : 3 lawan 0 →
H 01 : μ3=μ0= (9,35−7,750 )=1,600>0,4782
(Rataan terbesar 1 – terkecil 2) : 3 lawan 1 →
H01 : μ3=μ1= (9,35−7,975 )=1,375>0,4558
(Rataan terbesar 1 – terkecil 3) : 3 lawan 2 →
H01 : μ3=μ2= (9,35−8 , 300 )=1,05>0,4260
(Rataan terbesar 1 – terkecil 4) : 3 lawan 5 →
H 01 : μ3=μ5= (9,35−8 ,625 )=0,725>0,3845
(Rataan terbesar 1 – terkecil 5) : 3 lawan 1 →
H01 : μ3=μ1= (9,35−8,750 )=0,6>0,3163
(Rataan terbesar 2 – terkecil 1) : 4 lawan 0 →
H 02 : μ4=μ0=(8,750−7,750 )=1,000>0,4558
(Rataan terbesar 2– terkecil 2) : 4 lawan 1 →
H 02 : μ4=μ1=(8,750−7,975 )=0,775>0,4260
(Rataan terbesar 2 – terkecil 3) : 4 lawan 2→
H02 : μ4=μ2=(8,750−8 ,300 )=0,45>0,3845
15
(Rataan terbesar 2 – terkecil 4) : 4 lawan 5 →
H02 : μ4=μ5=(8,750−8 ,625 )=0,125<0,3163
(Rataan terbesar 3 – terkecil 1) : 5 lawan 0 →
H03 : μ5=μ0=(8,625−7,750 )=0,875>0,4260
(Rataan terbesar 3 – terkecil 2) : 5 lawan 1 →
H03 : μ5=μ1= (8,625−7,975 )=0,65>0,3845
(Rataan terbesar 3 – terkecil 3) : 5 lawan 2 →
H03 : μ5=μ2= (8,625−8 , 300 )=0,325>0,3163
(Rataan terbesar 4 – terkecil 1) : 2 lawan 0 →
H04 : μ2=μ0=(8,300−7,750 )=0,55>0,3845
(Rataan terbesar 4 – terkecil 2) : 2 lawan 1 →
H04 : μ2=μ1=(8,300−7,975 )=0,325>0,3163
Rataan terbesar 5 – terkecil 1) : 1 lawan 0 →
H05 : μ1=μ0= (7,975−7,750 )=0,225>0,3163
3. Maka untuk H percobaan>RST maka H percobaan diterima. Sedangkan untuk
H percobaan < RST maka H percobaan ditolak
16
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KesimpulanDari serangkaian pengujian rancangan acak lengkap mengenai pengaruh
hormon terhadap produksi kedelai pada tanah Podsolik Merah Kuning (PMK)
dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon berpengaruh sangat signifikan
(nyata) dalam meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (terima H1), sehingga
dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon sangat berhasil dalam meningkatkan
produksi kedelai, dan berarti pula ada salah satu perlakuan (konsentrasi hormon)
yang pengaruhnya sangat menonjol jika dibandingkan dengan pengaruh kontrol
dan mungkin dengan perlakuan lainnya. Serta Percobaan mempunyai derajat
kejituan dan keandalan yang tinggi (KK = 3,082 %).
5.2 SaranUntuk melakukan pengujian RAL terhadap apa pun, diharapkan
melakukannya dengan teliti saat pengamatan, entri data, pengujian dengan
menggunakan program komputer, sehingga menghasilkan interpretasi
yang benar yang nantinya memberikan kesimpulan yang akurat dan dapat
bermanfaat untuk orang banyak
17
DAFTAR PUSTAKAGaspersz, Vincent. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Jilid 1.
Tarsito. Bandung.
Heddy, S. 1986. Hormon Tumbuhan. Rajawali Prss. Jakarta.
Ouzounidou G., I., Ilias, A. Giannakoul and P. Papadopoulou. 2010. Comparative study on the effects of various plant growth regulators on growth, quality and physiology of Capsicum annuum L. Pak. J. Bot., 42(2): 805-814.
Suryabrata, Sumadi.1993. Metode Penelitian. Rajawali. Jakarta.
Walope. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
pertanian.untag-smd.ac.id/web/download/get/86/statistik-bab-2- ral -pdf . Diunduh pada tanggal 02 Mei 2015
18