Rancangan acak lengkap uji snk

29
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Rancangan Acak Lengkap “Pengaruh Hormon Terhadap Produksi Kedelai” dengan baik. Adapun makalah Rancangan Acak Lengkap Pengaruh Hormon Terhadap Produksi Kedelai telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada Ibu Yeni Krista Franty,M.Si serta semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar- lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Rancangan Acak Lengkap ini. i

Transcript of Rancangan acak lengkap uji snk

Page 1: Rancangan acak lengkap uji snk

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah mengenai Rancangan Acak Lengkap “Pengaruh Hormon

Terhadap Produksi Kedelai” dengan baik.

Adapun makalah Rancangan Acak Lengkap Pengaruh Hormon Terhadap

Produksi Kedelai telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan

bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada Ibu Yeni

Krista Franty,M.Si serta semua pihak yang telah membantu kami dalam

pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada

kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena

itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi

pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat

memperbaiki makalah Rancangan Acak Lengkap ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Rancangan Acak

Lengkap mengenai Pengaruh Hormon Terhadap Produksi Kedelai ini dapat

diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap

pembaca. 

Jatinangor, Mei 2015

Penyusun

i

Page 2: Rancangan acak lengkap uji snk

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Permasalahan.......................................................................................2

1.3 Tujuan..................................................................................................................2

1.4 Hipotesis...............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3

2.1 Statistika Deskriptif..............................................................................................3

2.2 Rancangan Acak Lengkap...................................................................................3

2.3 Struktur Data Rancangan Acak Lengkap .........................................................3

2.4 Model Linier Dan Analisis Ragam Rancangan Acak Lengkap...........................4

2.5 Uji Homogenitas..................................................................................................8

2.6 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal)...............................8

2.7 Uji Student Neuman’s Keuls................................................................................9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................................11

3.1 Teknik Pengukuran............................................................................................11

3.2 Jenis Penelitian...................................................................................................11

3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data.....................................................11

3.3.1 Teknik pengambilan data..................................................................................11

3.3.2 Sumber Data......................................................................................................12

3.4 Proses Pengolahan Data.....................................................................................12

3.4.1 Coding...............................................................................................................12

3.4.2 Editing...............................................................................................................12

3.4.3 Tabulating.........................................................................................................12

BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................13

4.1 Analis Jumlah Kuadrat.......................................................................................13

4.2 Uji SNK..............................................................................................................14

BAB V KESIMPULAN.....................................................................................................17

5.1 Kesimpulan........................................................................................................17

5.2 Saran...................................................................................................................17

ii

Page 3: Rancangan acak lengkap uji snk

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18

iii

Page 4: Rancangan acak lengkap uji snk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hormon memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan

pada tumbuhan, dimana hormon merupakan zat pengatur tumbuh. Hormon yang

berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diantaranya,

giberelin dan sitokinin.

Giberelin (GA3) adalah salah satu zat pengatur tumbuh yang  berfungsi

dalam mendorong perpanjangan perkecambahan, merangsang pembungaan pada

tanaman hari panjang, pembentukan buah partenokarpi, dan perbesaran buah.

Giberelin sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi biji

kedelai. Peningkatan produksi buah polong pada kedelai terutama bagian bijinya

tergantung kepada efektifitas jumlah konsentrasi hormon GA3 yang diberikan.

Kemampuan hormon GA3 dalam memecah berbagai enzim amilase sehingga

memberikan asupan energi yang cukup bagi tumbuhan untuk tumbuh dan

melangsungkan fase generatif (pembungaan dan pembuahan) lebih cepat. Efek

peningkatan produksi ini dialami juga oleh tanaman hortikultura seperti apel,

nanas, cabai dan melon yang diberi penambahan hormon GA3 secara eksogen

(Ouzounidou et al., 2010).

Tumbuhan memproduksi hormon auksin dalam jaringan meristem aktif,

yaitu jaringan tumbuhan yang memiliki sel aktif yang dapat membelah dengan

cepat. Jaringan meristem pada tumbuhan, misalnya tunas di ketiak daun, pucuk

tanaman, daun muda, dan buah. Setelah diproduksi dalam jaringan tersebut,

auksin akan menyebar ke seluruh bagian tumbuhan dengan arah penyebaran dari

bagian atas tumbuhan ke bagian bawah hingga mencapai titik tumbuh akar.

Penyebaran auksin tersebut melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan

parenkhim. Auksin merupakan hormon yang juga dikenal dengan istilah Indole

Acetic Acid (IAA), atau asam indolasetat, sebagai auksin utama pada tanaman,

yang mengalami proses biosintesis dari asam amino prekursor triptopan, dengan

1

Page 5: Rancangan acak lengkap uji snk

hasil perantara sejumlah substansi yang secara alami mirip auxin (analog) tetapi

mempunyai aktifitas lebih kecil dari IAA seperti IAN (Indolaseto nitril), TpyA

(Asam Indolpiruvat) dan IAAld (Indolasetatdehid). Proses biosintesis auxin

dibantu oleh enzim IAA-oksidase. (Gardner, dkk., 1991)

IAA atau C10H9O2N, sebagai rumus kimia auksin, merupakan hasil isolasi

yang dilakukan pada tahun 1928, dengan menggunakan tepung sari bunga yang

tidak aktif. Dengan ditemukannya IAA, maka untuk perkembangan selanjutnya

seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

dapat diciptakan auksin sintesis, seperti Amiben atau Kloramben (Asam3-amino2,

5–diklorobenzoat), Hidrazil atau 2,4-D (asam-Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4-

Diklorofenolsiasetat), Pikloram/Tordon (asam4–amino–3,5,6–trikloro–pikonat),

dan NAA (asam 3,6-Dikloro-O-anisat/dikambo). (Gardner, dkk., 1991)

1.2 Rumusan PermasalahanDalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk

analisis adalah bagaimana pengaruh hormon terhadap produksi kacang kedelai?

1.3 TujuanPerumusan masalah di atas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam

kegiatan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh hormon terhadap produksi kacang

kedelai.

1.4 HipotesisH0 : Pemberian hormon tidak akan meningkatkan produksi kacang kedelai

secara signifikan.

H1 : Pemberian hormon akan meningkatkan produksi kacang kedelai

secara signifikan.

2

Page 6: Rancangan acak lengkap uji snk

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Statistika DeskriptifStatistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan

pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi

yang berguna tanpa menarik inferensia atau kesimpulan. (Walpole, 1995)

2.2 Rancangan Acak LengkapRancangan acak lengkap (RAL) adalah jenis rancangan percobaan yang

paling sederhana dan paling mudah jika dibandingkan dengan jenis rancangan

percobaan yang lain. RAL hanya bisa dilakukan pada percobaan dengan jumlah

perlakuan yang terbatas dan satuan percobaan harus benar- benar homogen atau

faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan harus dapat dikontrol.

(Walpole, 1995)

2.3 Struktur Data Rancangan Acak LengkapStruktur data pengamatan untuk RAL yang terdiri dari t perlakuan dan r

ulangan disajikan sebagai berikut,

Table 1 Struktur Data RAL

Perlakuan

1 2 … t Total

Y11 Y21 … Yt1

Y12 Y22 … Yt2

⋮ … ⋮

Y1r Y2r Ytr

Total Y1. Y2. … Yt. Y..

Nilai Tengah (Rata-rata) y1. y2 . … y t . y . .

3

Page 7: Rancangan acak lengkap uji snk

2.4 Model Linier Dan Analisis Ragam Rancangan Acak LengkapAnalisis ragam untuk rancangan acak lengkap dapat dipostulatkan

di bawah dua model yang berbeda yaitu model tetap (fixed model) dan model acak

(random model). (Gaspersz, 1995)

a. Model Tetap (Fixed Model)

Dalam model ini pengaruh perlakuan τ i bersifat tetap dan galat

percobaan ε ij bebas, menyebar secara normal dengan nilai tengah sama

dengan nol dan ragam σ2

. Keadaan ini menggambarkan bahwa dalam

model ini, peneliti hanya dapat mengambil kesimpulan yang berhubungan

dengan perlakuan yang telah ditetapkan. Model tetap dibedakan menjadi 2

yaitu model tetap ulangan sama dan model tetap ulangan tidak sama.

Langkah-langkah pengujian rangkaian acak lengkap baik dengan

model tetap ulangan sama maupun model tetap ulangan tidak sama adalah

sebagai berikut:

1. Membuat model

Rancangan acak lengkap model tetap memiliki bentuk model

sebagai berikut:

Table 2 RAL dengan Model Tetap

Model Tetap Bentuk Model

Ulangan Samay ij=μ+τ i+εij untuk i = 1,2,…,t dan j = 1,2,

…,r

Ulangan Tidak

Sama

y ij=μ+τ i+εij untuk i = 1,2,…,t dan j = 1,2,

…,ri

2. Menetapkan asumsi

Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak lengkap

model tetap adalah

4

Page 8: Rancangan acak lengkap uji snk

∈ ( τ i ) =0 dan var (∈ij )=σ 2untuk semua ij serta ϵ ij IIDN( 0, σ

2).

3. Membuat hipotesis

Hipotesis yang akan diuji melalui model analisis rancangan acak

lengkap dengan model tetap adalah:

H0 :τ1=τ2=. . .=τ i=0 (perlakuan tidak berpengauh terhadap

respon yang di amati)

H1 : Minimal ada satu τ i ≠ 0 (i = 1,2,…,t)

4. Melakukan perhitungan

Perhitungan rancangan acak lengkap dengan model tetap.

5. Menentukan nilai F tabel

Nilai F tabel dapat dilihat pada tabel distribusi f dengan db

perlakuan

sebagai v1 dan db galat sebagai v2 pada taraf nyata 5% .

6. Menyusun tabel analisis ragam (ANOVA)

Di dalam langakh-langkah sebelumnya telah dilakukan

perhitungan. Setelah perhitungan selesai maka langkah berikutnya

adalah memasukkan hasil-hasil tersebut ke dalam table ANOVA,

seperti di bawah ini.

Table 3 Tabel ANOVA

Sumber Keragaman

Db JK KT F HitungF Tabel

5% 1%

Perlakuan T-1 JKP KTP KTP/KTG

GalatT(r-

1) JKG KTG

Total Tr-1 JKT - - -

7. Melihat Kaidah Keputusan

5

Page 9: Rancangan acak lengkap uji snk

Kaidah keputusan pengujian rancangan acak lengkap adalah

sebagai

berikut

a. Jika F hitung > F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara

nilai tengah perlakuan dikatakan sangat nyata (Tolak H0).

b. Jika F hitung < F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara

nilai tengah perlakuan dikatakan tidak nyata (Gagal Tolak H0).

8. Kesimpulan

(Gaspersz,1995).

b. Model Acak

Rancangan acak lengkap model acak digunakan apabila perlakuannya

diambil secara acak dari populasi perlakuan yang ada. (Setiawan, 2011)

Langkah-langkah pengujian rangkaian acak lengkap baik dengan model

acak ulangan sama maupun model acak ulangan tidak sama adalah sebagai

berikut.

1. Membuat Model

Rancangan acak lengkap model acak memiliki bentuk model sebagai

berikut:

Table 4 RAL dengan Model Acak

Model Acak Bentuk Model

Ulangan Samay ij=μ+τ i+εij untuk i = 1,2,…,t dan

j = 1,2,…,r

Ulangan Tidak

Sama

y ij=μ+τ i+εij untuk i = 1,2,…,t dan

j = 1,2,…,ri

2. Menetapkan Asumsi

6

Page 10: Rancangan acak lengkap uji snk

Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak lengkap model

acak adalah ∈ (τ i )=0 dan var (τ i )=σr

2, var (ϵ ij)=σ 2

untuk semua ij serta

ϵ ij IIDN( 0, σ2

) .

3. Membuat Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji melalui model analisis rancangan acak

lengkap dengan model acak adalah

H0 : σ r2

= 0

H1 : σ r2

> 0

4. Melakukan Perhitungan

Perhitungan rancangan acak lengkap dengan model acak.

5. Menentukan nilai F tabel

Nilai F tabel dapat dilihat pada tabel distribusi f dengan db perlakuan

sebagai v1 dan db galat sebagai v2 pada taraf 5% .

6. Menyusun tabel analisis ragam

Dari perhitngan yang telah dilakukan maka hasil tersebut di buat dalam

bentuk tabel ANOVA, seperti berikut:

Table 5 Tabel ANOVA

Sumber Keragaman

Db JK KT F HitungF Tabel

5% 1%

Perlakuan T-1 JKP KTP KTP/KTG

GalatT(r-

1) JKG KTG

Total Tr-1 JKT - - -

7. Melihat Kaidah keputusan

Kaidah keputusan pengujian rancangan acak lengkap adalah sebagai

berikut.

a. Jika F hitung > F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai

tengah perlakuan dikatakan sangat nyata (Tolak H0).

7

Page 11: Rancangan acak lengkap uji snk

b. Jika F hitung < F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai

tengah perlakuan dikatakan tidak nyata (Gagal Tolak H0).

8. Menarik Kesimpulan

(Gaspersz, 1995)

2.5 Uji Homogenitas

Salah satu asumsi dalam uji nyata adalah E((εij2 )=σ2

. Untuk mengetahui

apakah asumsi ini terpenuhi, maka data percobaan dapat diuji apakah mempunyai

ragam yang homogen.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : σ 12=σ2

2=.. .=σ t2

H1 : Minimal ada satu perlakuan yang ragamnya tidak sama dengan

yang lain

Statistik uji yang digunakan adalah

x2=2.3026 {[∑i

(ri−1) log s2−∑ (ri−1) log s12] }

Statistik ini akan menyebar mengikuti sebaran khi-kuadrat dengan derajat

bebas v = t-1. Dengan demikian jika x2 lebih besar daripada x α (t−1)

2xα (t−1)

2

maka H0

ditolak. (Gaspersz, 1995)

2.6 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal)Uji asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal) merupakan

uji yang harus dilakukan apakan data yang digunakan memenuhi ketiga

asumsi tersebut dalam melakukan pengujian.

a. Uji residual identik

Uji residual identik dilakukan untuk melihat apakah residual

memenuhi asumsi identik. Suatu data dikatakan identik apabila plot

residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola

8

Page 12: Rancangan acak lengkap uji snk

tertentu. Nilai variansnya rata-rata sama antara varians satu dengan yang

lainnya.

b. Uji residual independen

Uji residual independen dilakukan untuk melihat apakah

residual memenuhi asumsi independen. Suatu data dikatakan

independen apabila plot residualnya menyebar secara acak dan tidak

membentuk suatu pola tertentu.

c. Uji residual berdistribusi normal

Uji residual distribusi normal dilakukan untuk melihat apakah

residual memenuhi asumsi berdistribusi normal, apabila plot

residualnya cenderung mendekati garis lurus (garis linier) dengan

melihat nilai P-Value. Jadi suatu data dapat dikatakan baik apabila

data tersebut memenuhi semua asumsi IIDN (Identik, Independen,

Distribusi Normal).

(Gaspersz, 1995)

2.7 Uji Student Neuman’s KeulsUji Student Neuman’s Keuls , sering juga disebut uji SNK. Tidak seperti

penggunaan uji BNT, SNK hampir sama dengan uji BNJ, dapat digunakan untuk

membandingkan semua pasangan perlakuan yang ada.

Penggunaan uji ini sangat sederhana karena hanya menggunakan satu nilai

untuk menguji semua kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti

halnya pada uji BNT dan uji BNJ. Kriterium uji SNK sama dengan uji BNT dan

uji BNJ. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka

formula untuk perhitungan nilai SNK pada taraf nyata α adalah

NP SNKα = qα (p, fe). √ ( KT Galat )r

Nilai qα dilihat pada tabel q dimana p adalah jumlah perlakuan dan fe

9

Page 13: Rancangan acak lengkap uji snk

adalah derajat bebas galat.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

• Susunlah k buah rata-rata kelompok (perlakuan) menurut urutan nilainya

dari rerata yang paling kecil sampai rerata yang terbesar.

• Berdasarkan perhitungan Anava di muka ambil harga RJK dalam /error

beserta dk-nya.

• Hitunglah simpangan baku rata-rata untuk tiap perlakuan (kelompok)

dengan rumus sebagai berikut:

s x j=√ KTGn

• Gunakan daftar rentang student (Daftar E dalam Sudjana, 1989), untuk

tertentu. Harga untuk Uji Newman Keuls diambil untuk υ = dk dalam

kelompok (error) dan untuk p = 2, 3, …, k. harga-harga yang diperoleh

untuk setiap pasangan υ dan p tertentu adalah sebanyak (k – 1) buah.

• Kalikan harga-harga yang diperoleh dari Daftar Rentang Student (Daftar

E) untuk setiap pasangan υ dan p tersebut dengan s x j-nya masing-masing

sehingga diperoleh apa yang disebut Rentang Signifikansi Terkecil (RST)

• Kemudian bandingkan (konsultasikan) harga-harga berikut dengan RST:

– Selisih rerata terbesar – rerata terkecil dengan RST untuk p = k – 1.

– Selisih rerata terbesar – rerata terkecil kedua dengan RST untuk p

= k – 1.

– Selisih rerata terbesar kedua – rerata terkecil dengan RST untuk p

= k – 1.

– Selisih rerata terbesar kedua – rerata terkecil kedua dengan RST

untuk p = k – 2 dan seterusnya sehingga dperoleh sebanyak 1/2k

(k – 1) buah pasangan rerata yang dibandingkan.

10

Page 14: Rancangan acak lengkap uji snk

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Teknik PengukuranUntuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena dijabarkan kedalam

beberapa komponen masalah, variabel dan indikatorr. Teknik perhitungan secara

kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu

kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati

metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan

generalisasi.Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau

metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. (Sumanto, 1995)

3.2 Jenis PenelitianPenelitian  Kausal komparatif  yang bertujuan untuk  menyelidiki

kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi 

dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi

penyebab, sebagai pembanding. (Suryabrata, 1993)

Pada penelitian ini, kami melakukan perbandingan pengaruh hormon

terhadap tumbuhnya tanaman kedelai dengan begitu dapat disimpulkan faktor

(hormon) terhadap tanaman itu sendiri.

3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data3.3.1 Teknik pengambilan data

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket)

namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang

terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan

untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Dalam observasi ini,

peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau

situasi yang diamati sebagai sumber data.

11

Page 15: Rancangan acak lengkap uji snk

3.3.2 Sumber DataData sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan

dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan

atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter)

yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

Pada penelitian ini, data diperoleh dari peneliti terdahulu yang

sudah melakukan pengukuran dan observasi terhadap tanaman kedelai

yang diberikan hormon.

3.4 Proses Pengolahan Data3.4.1 Coding

Suatu usaha untuk mengklasifikasikan jawaban atas pertanyaan

yang diberikan serta memberikan kode-kode tertentu berupa simbol atau

angka.

3.4.2 EditingKegiatan meneliti kembali daftar pertanyaan yang telah disusun

untuk mengetahui apakah daftar pertanyaan tersebut cukup baik.

3.4.3 TabulatingProses pengumpulan data ke dalam tabel sehingga data tersebut

tampak ringkas dan dapat dibaca dan dipahami dengan mudah untuk

diambil kesimpulan.

12

Page 16: Rancangan acak lengkap uji snk

BAB IV

PEMBAHASANDari penelitian mengenai pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi

kedelai di tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), untuk menguji hipotesis bahwa

pemberian hormon akan meningkatkan produksi kedelai lebih signifikan, maka

diperoleh data sebagai berikut :

Table 6 Data Pengaruh Hormon Tumbuh Terhadap Produksi Kedelai (kuintal/ha)

Konsentrasi hormon (ppm)

UlanganJumlah Rata-

rata1 2 3 40 (H0) 7,5 7,8 8,0 7,7 31,0 7,7500,2 (H1) 7,8 8,0 8,1 8,0 31,9 7,9750,4 (H2) 8,2 8,4 8,5 8,1 33,2 8,3000,6 (H3) 9,0 9,2 9,7 9,5 37,4 9,3500,8 (H4) 8,8 8,9 8,8 8,5 35,0 8,7500,1 (H5) 9,0 9,0 8,3 8,2 34,5 8,625Jumlah - - - - - 8,4583

4.1 Analis Jumlah Kuadrat

Faktor Koreksi (FK) = Y 2

n

FK=203,02

4 x 6=1717,042

Jumlah Kuadrat Total (JKT) = ∑ij

Y ij2−FK

JKT=(7,5¿¿2+7,82+…+8,22)−1717,042=1724,940−1717,042¿

¿7,898

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ∑ ( total perlakuan )2

r−FK

JKP=∑ (31,0¿¿2+31,92+…+34,52)2

4−1717,04¿

¿ 6894,8604

−1717,042=6,673

13

Page 17: Rancangan acak lengkap uji snk

Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT−JKP

JKG=7,898−6,673=1,225

Analisis Ragam (Uji F)

Table 7 hasil analis ragam pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi kedelai

SK DB JK KT F HitungF Tabel

5% 1%

Hormon 5 6,673 1,335 19,63 2,78 4,22

Galat 18 1,225 0,068 - - -

Total 23 7,898 - - - -

Koefisien Keragaman (KK) = √KT GalatRataan

x100 %

KK=√0,0688,4588

x100 %=3,082 %

Maka dari penelitian di atas bahwa pemberian hormon berpengaruh sangat

signifikan (nyata) dalam meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (terima

H1), sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon sangat berhasil dalam

meningkatkan produksi kedelai, dan berarti pula ada salah satu perlakuan

(konsentrasi hormon) yang pengaruhnya sangat menonjol jika dibandingkan

dengan pengaruh kontrol dan mungkin dengan perlakuan lainnya. Serta Percobaan

mempunyai derajat kejituan dan keandalan yang tinggi (KK = 3,082 %).

4.2 Uji SNK

s x j=√ KTGn

maka didapat s x j=√ 0,0686

=0,1065

Berdasarkan Daftar Rentang Student 0,05

dengan v = 18 dan p;

P 2 3 4 5 6

14

Page 18: Rancangan acak lengkap uji snk

Rentang 2,97 3,61 4,00 4,28 4,49

1. Dengan mengalikan masing-masing harga rentang di atas dengan

s x j=0,1065 maka diperoleh RST untuk tiap p sebagai berikut:

p = 2 > RST = 2,97 x 0,1065 = 0,3163

p = 3 > RST = 3,61 x 0,1065 = 0,3845

p = 4 > RST = 4,00 x 0,1065 = 0,4260

p = 5 > RST = 4,28 x 0,1065 = 0,4558

p = 6 > RST = 4,49 x 0,1065 = 0,4782

2. Membandingkan antara dua rataan perlakuan yang dipasangkan dengan

harga RST masing-masing, maka didapat:

(Rataan terbesar 1 – terkecil 1) : 3 lawan 0 →

H 01 : μ3=μ0= (9,35−7,750 )=1,600>0,4782

(Rataan terbesar 1 – terkecil 2) : 3 lawan 1 →

H01 : μ3=μ1= (9,35−7,975 )=1,375>0,4558

(Rataan terbesar 1 – terkecil 3) : 3 lawan 2 →

H01 : μ3=μ2= (9,35−8 , 300 )=1,05>0,4260

(Rataan terbesar 1 – terkecil 4) : 3 lawan 5 →

H 01 : μ3=μ5= (9,35−8 ,625 )=0,725>0,3845

(Rataan terbesar 1 – terkecil 5) : 3 lawan 1 →

H01 : μ3=μ1= (9,35−8,750 )=0,6>0,3163

(Rataan terbesar 2 – terkecil 1) : 4 lawan 0 →

H 02 : μ4=μ0=(8,750−7,750 )=1,000>0,4558

(Rataan terbesar 2– terkecil 2) : 4 lawan 1 →

H 02 : μ4=μ1=(8,750−7,975 )=0,775>0,4260

(Rataan terbesar 2 – terkecil 3) : 4 lawan 2→

H02 : μ4=μ2=(8,750−8 ,300 )=0,45>0,3845

15

Page 19: Rancangan acak lengkap uji snk

(Rataan terbesar 2 – terkecil 4) : 4 lawan 5 →

H02 : μ4=μ5=(8,750−8 ,625 )=0,125<0,3163

(Rataan terbesar 3 – terkecil 1) : 5 lawan 0 →

H03 : μ5=μ0=(8,625−7,750 )=0,875>0,4260

(Rataan terbesar 3 – terkecil 2) : 5 lawan 1 →

H03 : μ5=μ1= (8,625−7,975 )=0,65>0,3845

(Rataan terbesar 3 – terkecil 3) : 5 lawan 2 →

H03 : μ5=μ2= (8,625−8 , 300 )=0,325>0,3163

(Rataan terbesar 4 – terkecil 1) : 2 lawan 0 →

H04 : μ2=μ0=(8,300−7,750 )=0,55>0,3845

(Rataan terbesar 4 – terkecil 2) : 2 lawan 1 →

H04 : μ2=μ1=(8,300−7,975 )=0,325>0,3163

Rataan terbesar 5 – terkecil 1) : 1 lawan 0 →

H05 : μ1=μ0= (7,975−7,750 )=0,225>0,3163

3. Maka untuk H percobaan>RST maka H percobaan diterima. Sedangkan untuk

H percobaan < RST maka H percobaan ditolak

16

Page 20: Rancangan acak lengkap uji snk

BAB V

KESIMPULAN

5.1 KesimpulanDari serangkaian pengujian rancangan acak lengkap mengenai pengaruh

hormon terhadap produksi kedelai pada tanah Podsolik Merah Kuning (PMK)

dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon berpengaruh sangat signifikan

(nyata) dalam meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (terima H1), sehingga

dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon sangat berhasil dalam meningkatkan

produksi kedelai, dan berarti pula ada salah satu perlakuan (konsentrasi hormon)

yang pengaruhnya sangat menonjol jika dibandingkan dengan pengaruh kontrol

dan mungkin dengan perlakuan lainnya. Serta Percobaan mempunyai derajat

kejituan dan keandalan yang tinggi (KK = 3,082 %).

5.2 SaranUntuk melakukan pengujian RAL terhadap apa pun, diharapkan

melakukannya dengan teliti saat pengamatan, entri data, pengujian dengan

menggunakan program komputer, sehingga menghasilkan interpretasi

yang benar yang nantinya memberikan kesimpulan yang akurat dan dapat

bermanfaat untuk orang banyak

17

Page 21: Rancangan acak lengkap uji snk

DAFTAR PUSTAKAGaspersz, Vincent. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Jilid 1.

Tarsito. Bandung.

Heddy, S. 1986. Hormon Tumbuhan. Rajawali Prss. Jakarta.

Ouzounidou G., I., Ilias, A. Giannakoul and P. Papadopoulou. 2010. Comparative study on the effects of various plant growth regulators on growth, quality   and physiology of Capsicum annuum L. Pak. J. Bot., 42(2): 805-814.

Suryabrata, Sumadi.1993. Metode Penelitian. Rajawali. Jakarta.

Walope. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

pertanian.untag-smd.ac.id/web/download/get/86/statistik-bab-2- ral -pdf . Diunduh pada tanggal 02 Mei 2015

18