Rancangan acak lengkap (ral)
-
Upload
muhammad-luthfan -
Category
Data & Analytics
-
view
745 -
download
25
Transcript of Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan Percobaan
1
KISI-KISI PENELITIANBACKGROUND
SCIENTIFIC PROBLEM
LANDASAN
ILMIAH
HIPOTESIS
KERANGKA TEORI / KONSEP
METODE PENELITIAN :.DATA COLLECTING. DATA ANALYSISHASIL DAN
PEMBAHASANSIMPULANSARAN REKOMENDASI
JENIS PENELITIAN
PENELITIAN KUANTITATIF
OBSERVASIONAL EXPERIMENTAL DESIGN
POPULASI NYATAPERLAKUANIntervensi Peneliti Terhadap Obyek
POPULASI KONSEPTUAL
UNIK Tidak Ada Populasi
TEKNIK SAMPLING EXPERIMENTAL DESIGN
PENELITIAN OBSERVASIONAL
BATASAN POPULASI
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK POPULASI
TEKNIK SAMPLING SAMPLE SIZE
VARIABEL PENELITIAN
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
METODE PENGUMPULAN DATA
METODE ANALISIS DATA
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
DEFINISI PERLAKUAN
IDENTIFIKASI MEDIA, BAHAN, OBYEK
EXPERIMENTAL DESIGN REPLIKASI
VARIABEL PENELITIAN
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
METODE PENGUMPULAN DATA
METODE ANALISIS DATA
PENELITIAN PERANCANGANLANDASAN KONSEP / TEORI(STRUKTUR)
SPESIFIKASI BAHAN, ALAT, KOMPONEN(FUNGSI) ATAU ANALISIS SISTEM
DISKRIPSI PROSEDUR
MODEL(Prototipe)
SIMULASI
DATAANALISIS
PEMBUATAN ALAT
UJI COBA
DATA
ANALISIS
HASIL PENELITIAN : ALAT atau SISTEM INFORMASI
MEMENUHI
TIDAK MEMENUHI
MEMENUHI
TDK
METODE PENELITIAN
RISET EXPERIMENTAL
Tetapkan : PerlakuanPilih : Materi, media, obyek penelitianIdentifikasi karakteristik: Materi, media, obyek penelitianTetapkan : Rancangan PercobaanHitung : Jumlah ulangan
Rumus : dbgalat > 15Buat : Prosedur pelaksanaan percobaanIdentifkasi & definisikan: Variabel penelitian Pilih : Instrumen dan metode pengukuran yang akan
digunakanTentukan : Metode analisis data
RANCANGAN EKSPERIMEN
Pengumpulan Data
RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)
Completely Randomized Design (CRD)
9
PENDAHULUAN
10
• RAL merupakan rancangan yang paling sederhana
• RAL sesuai untuk penelitian laboratorium, rumah kaca, atau percobaan yang mempunyai bahan percobaan yang relatif homogen
• Pengacakan dilakukan secara lengkap atau tanpa pembatasan yaitu tidak terdapat pembatasan dalam pengacakan seperti pemblokkan dan pengalokasian perlakuan terhadap unit-unit eksperimen
KEUNTUNGAN
11
Denah perancangan percobaan relatif mudah Analisis statistik sangat sederhana Fleksibel dalam penggunaan jumlah perlakuan
atau jumlah ulangan
SYARAT RAL
12
Bahan homogen atau relatif homogen, jika tidak homogen maka harus dilakukan pemblokkan
Jumlah perlakuan terbatas
PENGACAKAN DAN DENAH RANCANGAN
13
Melalui pengacakan, setiap satuan percobaan mempunyai peluang yang sama untuk menerima suatu perlakuan
Pengacakan dapat dilakukan dengan pengundian atau menggunakan tabel angka acak
Contoh
14
Kita akan meneliti 3 perlakuan (A, B, C) dengan masing-masing perlakuan diulang 5 kali sehingga tersedia 15 satuan percobaan
Maka dapat dibuat denah rancangan sbb:1 A
2 C 3 C
4 B 5 B 6 C
7 A 8 A
9 A
10 B
11 B
12 C
13 B 14 C
15 A
ANALISIS VARIANS/RAGAM (ANOVA=ANALYSIS OF VARIANCE)
15
Misal ada k buah perlakuan dengan unit eksperimen ni untuk perlakuan ke i (i=1, 2, 3,………k).
Jika data pengamatan/respon dinyatakan dengan Yij (i=1, 2, 3, ….k) dan (j=1, 2, 3….., ni)
Yij berarti nilai pengamatan dari unit eksperimen ke j karena perlakuan ke i
PENYUSUNAN DATA
16
Perlakuan Jumlah1 2 …… k
Data Pengamatan
Y11 Y21 …… Yk1Y12 Y22 …… Yk2
……… .......... ......... .........……… .......... .........
...........
.......... .......... ..........
..........
.......... .......... ..........
..........
Y1n1 Y2n2 …….. Yknk
Jumlah J1 J2 …….. Jk kJ = Ji i=1
Banyak pengamatan n1 n2 …… nk k ni i=1
Rata-rata Y1 Y2 …… Yn kY = J/ ni i=1
PERHITUNGAN YANG DIPERLUKAN
17
Jumlah nilai pengamatan untuk tiap perlakuan ni Ji = Yij j=1 Jumlah seluruh nilai pengamatan
k J = Yij i=1
18
Rata-rata pengamatan untuk tiap perlakuan Yi = Ji/ni
Rata-rata seluruh nilai pengamatan k Y = J/ ni i=1
19
Selanjutnya diperlukan: Y2 = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) semua
nilai pengamatan (JK Total/JKT)
k ni Y2 = Yij2 i=1 j=1 Ry = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) untuk rata-
rata (Faktor Koreksi/FK) k Ry = J2 / ni i=1
20
Py = Jumlah kuadrat-kuadrat (JK) antar perlakuan (JK Perlakuan/JKP)
k Py = ni (Yi – Y)2
i=1
k Py = ( Ji2 / ni ) - Ry i=1
21
Ey = Jumlah kuadrat-kuadrat (JK) kekeliruan eksperimen (JK Galat/JKG)
k ni Ey = (Yij - Yi)2
i=1 j=1
Ey = Y2 – Ry – Py Derajat bebas (db) = t – 1 = banyaknya
perlakuan - 1
Tabel Analisis Ragam
22
Sumber Variasi/Sumber Keragaman
Derajat Bebas (db)
Jumlah Kuadrat-kuadrat (JK)
Kuadrat Tengah (KT)
Rata-rata 1 Ry R = Ry
Antar perlakuan k-1 Py P = Py / (k-1)
Kekeliruan eksperimen / Galat
k (ni – 1) i=1
Ey E = Ey/ (ni – 1)
Jumlah/Total k ni i=1
Y2
atau
23
Sumber Variasi/Sumber Keragaman
Derajat Bebas (db)
Jumlah Kuadrat-kuadrat (JK)
Kuadrat Tengah (KT)
Rata-rata 1 JK rata-rata KT rata-rata
Perlakuan)(antar perlakuan
t-1 JKP KTP
Kekeliruan eksperimen / Galat t ( r – 1 ) JKG KTG
Jumlah/Total tr JKT -
24
Keterangan: t = banyaknya perlakuan r = banyaknya ulangan
Model
25
Dengan asumsi dalam analisis ragam bersifat aditif, dan linieritas model, normalitas, independen, dan homogen
Model yang diasumsikan bersifat linier aditif dengan persamaan:
Yij = + i + ij Yij = respon yang dianalisis, berdistribusi normal = rata-rata umum/sebenarnya I = efek perlakuan ke – i ij = kekeliruan berupa efek acak yang berasal
dari unit eksperimen ke-j karena perlakuan ke-i
Fhitung
26
KTP Kuadrat Tengah PerlakuanFhitung = ------- = -------------------------------------- KTG Kuadrat Tengah Galat
Contoh RAL model tetap dengan ulangan yang sama
27
Mahasiswa THP melakukan penelitian tentang pengaruh suhu pengeringan (40, 50, 60, 70, 80, 90C) pada pembuatan effervescent rosella terhadap kadar antosianin (mg/100 g). Perlakuan diulang sebanyak 5 kali dan dilakukan secara acak. Jika data yang diperoleh dibuat dalam tabel berikut, apakah suhu pengeringan berpengaruh terhadap kadar antosianin effervescent rosella?
Data Pengamatan
28
Perlakuan Suhu Pengeringan Total40 50 60 70 80 90
19,4 17,7 17,0 20,7 14,3 17,332,6 24,8 19,4 21,0 14,4 19,427,0 27,9 9,1 20,5 11,8 19,132,1 25,2 11,9 18,8 11,6 16,933,0 24,3 15,8 18,6 14,2 20,8
Jumlah = Yi 144,1 119,9 73,2 99,6 66,3 93,5 596,6
Rata-rata = Yi 28,8 24,0 14,6 19,9 13,3 18,7
keterangan
29
Yij = kadar antosianian effervescent rosella yang dikeringkan pada suhu ke-i, untuk ulangan ke-j
= rata-rata umum/nilai tengah rata-rata kadar antosianin
I = efek suhu pengeringan ke-i ij = kekeliruan berupa efek acak yang berasal
dari perlakuan suhu pengeringan ke-i ulangan ke-j
Asumsi
30
Komponen , i, ij bersifat aditif Nilai i (i = 1, 2,……6) tetap ij timbul secara acak, menyebar secara
normal dengan nilai tengah dan ragam 2 nol
Hipotesis
31
Hipotesis yang akan diuji melalui model analisis ini adalah:
Ho = I = 2 = 3 = ……… 6 = 0 (yang berarti tidak ada pengaruh suhu pengeringan terhadap kadar antosianin)
H1 = minimal ada satu i ≠ 0 (i = 1, 2, ….6) artinya minimum ada satu perlakuan suhu yang memperngaruhi kadar antosianin effervescent rosella
Perhitungan
32
Derajat bebas (db) db total = total banyak pengamatan – 1 = 30-
1 = 29 db perlakuan = total banyaknya perlakuan – 1
= 6-1 = 5 db galat = db total – db perlakuan = 29-5 =
24
Perhitungan Jumlah Kuadrat (JK)
33
Faktor Koreksi (FK/Ry) = J2/rt = (596,6)2/(5)(6) = 11864,38
JK Total (JKT) = Yij
2 – FK = (19,4)2 + (32,6)2 + ….(20,8)2 – 11864,38 = 1129,98
JK Perlakuan (JKP)/Py k = ( Ji2 / ni ) – FK = ((144,1)2 + ……+ (93,5)2) –
11864,38 i=1 5 = 847,05
34
JK Galat (JKG) /Ey = JK Total – JK Perlakuan = 1129,98 – 847, 05 = 282,93
Perhitungan Kuadrat Tengah
35
KT Perlakuan (KTP) = (JK Perlakuan)/(t-1) = 847,05/5 = 169,41
KT Galat (KTG) = (JK Galat)/t(r-1) = 282,93/24 = 11,79
Penentuan F hitung
36
KT Perlakuan 169,41 F hitung = ------------------------ = ----------- =
14,37 KT Galat 11,79
Perhitungan koefisien keragaman (kk) (cv=coefficeint of variance)
37
(Kuadrat Tengah Galat)1/2
kk = --------------------------------- X 100% nilai tengah umum
(11,79)1/2
= ------------- X 100% = 17,26% 19,89
Tabel Analisis Ragam
38
Sumber Keragaman
db JK KT Fhit Ftabel5% 1%
Perlakuan 5 847,05 169,41 14,37** 2,62 3,90Galat 24 282,93 11,79 2,7*Total 29 1129,9
82,6tn
F tabel Nilai F tabel ditentukan melalui Tabel
F dengan menggunakan db perlakuan sebagai f1= v1 = numerator = pembilang dan db galat sebagai f2 = v2 = denominator = penyebut
39
Kaidah Keputusan Jika F hitung lebih besar dari F tabel pada taraf
1% (α=0,01) maka perbedaan di antara nilai tengah/rata-rata perlakuan (atau pengaruh perlakuan) dikatakan sangat nyata (biasanya ditandai dengan **)
Jika F hitung lebih besar dari F tabel pada taraf 5% (α=0,05) maka perbedaan di antara nilai tengah/rata-rata perlakuan (atau pengaruh perlakuan) dikatakan nyata (biasanya ditandai dengan *)
Jika F hitung lebih kecil dari F tabel pada taraf 5% (α=0,05) maka perbedaan di antara nilai tengah/rata-rata perlakuan (atau pengaruh perlakuan) dikatakan tidak nyata (biasanya ditandai dengan tn)
40
Kesimpulan Karena F hitung = 14,37 lebih besar dari F
tabel pada taraf 1%, maka diputuskan untuk MENOLAK H0 yang berarti perbedaan di antara perlakuan sangat nyata
Rata-rata sesungguhnya dari keenam taraf faktor/perlakuan tidak sama
41
Koefisien Keragaman Nilai koefisien keragaman menunjukkan
derajat ketepatan suatu percobaan tertentu Merupakan indeks keterandalan bagi suatu
percobaan Semakin besar koefisien keragaman maka
keterandalan percobaan rendah Sebaiknya diusahakan koefisien keragaman
tidak lebih dari 20%
42
MODEL DALAM RALModel Tetap (Model I) Model ini mempunyai hipotesis nol (H0) bahwa
tidak terdapat perbedaan di antara efek-efek k buah perlakuan yang terdapat dalam eksperimen
Model Acak (Model II) Model ini mempunyai hipotesis nol (H0) bahwa
tidak terdapat perbedaan di antara efek-efek semua perlakuan dalam populasi dimana sampel telah diambil sebanyak k perlakuan
43
Pengujian dan Perbedaan Pengujian untuk model acak sama dengan
model tetap seperti telah dijelaskan Perbedaan terdapat pada kesimpulan yang
dibuat Model tetap hanya berlaku untuk k buah
perlakuan yang terdapat dalam eksperimen Model acak berlaku untuk POPULASI perlakuan
berdasarkan sampel yang diberi k buah perlakuan yang diambil dari populasi tersebut
44
CONTOHModel Tetap Seperti contoh perlakuan suhu pengeringan
effervescent rosella
Model Acak Empat jenis protein diberikan pada tikus putih strain
Wistar untuk mengetahui pengaruhnya terhadap PER/pertambahan berat badan. Untuk itu tersedia 24 ekor tikus, yang dibagi kedalam empat kelompok masing-masing 6 ekor. Kelompok 1 diberi protein daun kelor, Kelompok II diberi protein tempe kacang, Kelompok III diberi protein bungkil kacang tanah, dan Kelompok IV diberi protein tahu
45
CONTOH MODEL ACAKULANGAN TIDAK SAMA Empat jenis protein diberikan pada tikus putih
strain Wistar untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertambahan berat badan selama pemberian pakan 28 hari. Untuk itu tersedia 18 ekor tikus, yang dibagi kedalam empat kelompok. Kelompok 1 terdiri dari 5 ekor diberi protein daun kelor, Kelompok II terdiri dari 5 diberi protein tempe, Kelompok III terdiri dari empat ekor diberi protein oncom, dan Kelompok IV terdiri dari empat diberi protein tahu
46
Data PengamatanJenis Protein Jumlah
Kelor Tempe Oncom Tahu
Pertambahan berat badan (g)
12 14 6 920 15 16 1423 10 16 1810 19 20 1917 22
Jumlah 82 80 58 60 280Banyak pengamatan 5 5 4 4 18Rata-rata 16,4 16,0 14,5 15,0 15,56
47
ModelYij = + i + ij
Yij = pertambahan berat badan yang diberi perlakuan protein ke-i, untuk tikus ke-j
= rata-rata umum/nilai tengah rata-rata pertambahan berat badan
I = efek jenis protein ke-i ij = kekeliruan berupa efek acak yang
berasal dari jenis protein ke-i untuk tikus ke-j
48
Hipotesis H0 = i ; i = 1, 2, 3, 4 dengan i = 0 Yang berarti tidak ada perbedaan jenis
protein terhadap pertambahan berat badan tikus percobaan yang diambil secara acak
49
Analisis Ragam FK = Ry = (280)2/18 = 4.355,56
822 802 582 602
JKP = Py = ---- + ---- + ---- + ---- - 4.355,56 = 10,24
5 5 4 4
JKT = Y2 = 122 + 202 + ……….. + 182 + 192 = 4.738
JKG = Ey = 4.738 – 4.355,56 – 10,24 = 372,20
50
Tabel Analisis ragam (Anova)
Sumber keragaman
db JK KT Fhit F tabel5% 1%
Rata-rata 1 4.355,56 4.355,56 0,128 3,34 5,56
Perlakuan jenis protein
3 10,24 3,41
Galat 14 372,20 26,59Jumlah 18 4.738
51
derajad bebas (db) galat didapatkan dengan rumus: db galat = ∑(ni-1)= (5-1)+(5-1)+(4-1)+(4-1)= 14
52
Sumber keragaman
db JK KT Fhit F tabel5% 1%
Perlakuan jenis protein
3 10,24 3,41 0,128 3,34 5,56
Galat 14 372,20 26,59Jumlah 17 4.738
F hitung KT Perlakuan 3,41 F hitung = ------------------------ = ----------- =
0,128 KT Galat 26,59
53
Kesimpulan Hipotesis nol diterima Keempat jenis protein tidak memberikan
perbedaan pertambahan berat badan Atau keempat jenis protein pengaruhnya
sama saja terhadap pertambahan berat badan
54
Tugas : perlakuan berbagai cara ekstraksi terhadap efisiensi ekstraksi
55
Perlakuan I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Ulangan 1 58,1 50,6 49,8 61,1 63,9 53,9 55,9 57,1 58,4 62,8 56,5 60,5
2 57,9 49,7 50,4 60,9 63,5 54,8 55,2 56,4 57,8 62,3 57,6 60,9
56
Perlakuan
UlanganTotal RerataI II III
W1 59,766 56,273 50,104 166,143 55,381W2 60,744 69,118 53,940 183,802 61,267W3 63,642 60,556 60,008 184,206 61,402W4 62,687 68,871 64,060 195,618 65,206W5 77,403 65,886 58,825 202,114 67,371W6 63,365 64,059 60,771 188,195 62,732W7 60,321 56,245 52,335 168,901 56,300
Total 447,928 441,007 400,0441288,97
9 429,660
Mahasiswa melakukan penelitian pengaruh metode ektraksi terhadap efisiensi ekstraksi protein. Metode yang diuji meliputi 5 metode yaitu: Metode A (suhu 30C, tanpa direndam), B (suhu 30C, dgn perendaman air), C (suhu 30C, direndam pada larutan basa), D (suhu 50C, perendaman air), E (suhu 50C direndam pada larutan garam). Rancangan penelitian apa yang saudara gunakan
57
dataulang
an A B C D E1 75,1 76,4 73,2 77,1 77,22 72,3 77,1 76,2 76,3 76,63 74,3 75,5 75,1 75,7 77,24 72,5 73,6 72,5 78,2 77,7
58
Bagaimana kesimpulan penelitian..tugas yo
SK DB JK KT F-HIT NOTASI
F-TABEL
5%Perlakuan 4 39,793 9,948 5,892 * 3,010
Galat 15 25,325 1,688Total 19 65,118
59
60
rerata notasi73,55 a74,25 ab75,65 bc76,83 c77,18 c