RANCANGAN - DPRdpr.go.id/dokakd/dokumen/K3-14-cb1fbf2e82dc6ed... · 7000 orang, meminta jawaban...

14
1 RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- CATATAN RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2017-2018 Masa Persidangan : IV Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : Rapat Kerja Hari/tanggal : Rabu, 11 April 2018. Waktu : Pukul 11.05 14.01 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI. KESIMPULAN/KEPUTUSAN I. PENDAHULUAN Rapat Kerja Komisi III DPR RI dibuka pukul 11.05 WIB oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Mulfachri Harahap, SH dengan agenda rapat membahas mengenai : Evaluasi terhadap permasalahan dan solusi terhadap berbagai permasalahan di bidang pemasyarakatan yang kerap terjadi Respon terkait perbaikan di sistem legislasi dan kajian terhadap dampak dari dinamika pembentukan perundang-undangan Sistem Reformasi Birokrasi Kementerian Hukum dan HAM yang telah dilakukan Kinerja Tim Pengawasan Orang Asing dan segala upaya preventif lainnya Upaya peningkatan kecepatan dan transparansi pelayanan publik dengan sistem teknologi informasi dan komunikasi II. POKOK-POKOK PEMBICARAAN 1. Beberapa hal yang disampaikan kepada Menteri Hukum dan HAM, diantaranya adalah sebagai berikut : Meminta penjelasan mengenai laporan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang Pemasyarakatan dan solusi yang diambil, terutama yang terkait dengan fenomena permasalahan yang kerap terjadi seperti peredaran Narkoba dalam LAPAS, keterlibatan oknum

Transcript of RANCANGAN - DPRdpr.go.id/dokakd/dokumen/K3-14-cb1fbf2e82dc6ed... · 7000 orang, meminta jawaban...

  • 1

    RANCANGAN

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

    REPUBLIK INDONESI

    ---- CATATAN RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN

    MENTERI HUKUM DAN HAM RI ---------------------------------------------------

    (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2017-2018 Masa Persidangan : IV Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : Rapat Kerja Hari/tanggal : Rabu, 11 April 2018. Waktu : Pukul 11.05 – 14.01 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI.

    KESIMPULAN/KEPUTUSAN

    I. PENDAHULUAN

    Rapat Kerja Komisi III DPR RI dibuka pukul 11.05 WIB oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Mulfachri Harahap, SH dengan agenda rapat membahas mengenai :

    • Evaluasi terhadap permasalahan dan solusi terhadap berbagai permasalahan di bidang pemasyarakatan yang kerap terjadi

    • Respon terkait perbaikan di sistem legislasi dan kajian terhadap dampak dari dinamika pembentukan perundang-undangan

    • Sistem Reformasi Birokrasi Kementerian Hukum dan HAM yang telah dilakukan

    • Kinerja Tim Pengawasan Orang Asing dan segala upaya preventif lainnya

    • Upaya peningkatan kecepatan dan transparansi pelayanan publik dengan sistem teknologi informasi dan komunikasi

    II. POKOK-POKOK PEMBICARAAN

    1. Beberapa hal yang disampaikan kepada Menteri Hukum dan HAM, diantaranya adalah sebagai berikut : ➢ Meminta penjelasan mengenai laporan evaluasi pelaksanaan tugas

    dan fungsi di bidang Pemasyarakatan dan solusi yang diambil, terutama yang terkait dengan fenomena permasalahan yang kerap terjadi seperti peredaran Narkoba dalam LAPAS, keterlibatan oknum

  • 2

    LAPAS dalam pelanggaran-pelanggaran hukum yang terjadi, kerusuhan dalam LAPAS, kaburnya tahanan atau Napi, dan permasalahan terkait lainnya.

    ➢ Meminta penjelasan terkait dengan tindak lanjut kesepakatan Menkumham dengan Komisi III DPR RI terkait upaya reevaluasi terhadap Peraturan tentang Bebas Visa Kunjungan dan PP No. 99 Tahun 2012. Demikian juga mengenai langkah-langkah yang diambil dalam merespon segala dinamika dan dampak dari peraturan perundang-undangan serta percepatan pembentukannya.

    ➢ Meminta penjelasan terkait pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Sistem Reward and Punishment yang diterapkan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, terutama dalam sistem pengisian jabatan, sistem mutasi, promosi, dan demosi, serta sistem rekrutmen terhadap pegawai Kementerian Hukum dan HAM.

    ➢ Meminta penjelasan terkait dengan Pengawasan Orang Asing dan segala langkah yang diambil, baik terhadap pelanggaran keimigrasian, pencari suaka, maupun pengawasan terhadap pihak-pihak terkait lainnya, dalam rangka meningkatkan pengawasan orang asing secara ketat dan tegas.

    ➢ Meminta penjelasan terkait dengan upaya implementasi teknologi informasi yang terintegrasi untuk meningkatkan kecepatan pelayanan, transparansi, dan akuntabilitas di berbagai bidang seperti Imigrasi (pelayanan Paspor dan surat lainnya), Hak Kekayaan Intelektual, Administrasi Hukum Umum, Bantuan Hukum, dan akses masyarakat terhadap informasi maupun laporan kinerja Kementerian Hukum dan HAM.

    ➢ Meminta penjelasan terkait evaluasi terhadap permasalahan dan solusi terhadap berbagai permasalahan di bidang pemasyarakatan yang kerap terjadi

    ➢ Meminta penjelasan terkait perbaikan di sistem legislasi dan kajian terhadap dampak dari dinamika pembentukan perundang-undangan

    ➢ Meminta penjelasan terkait Sistem Reformasi Birokrasi Kementerian Hukum dan HAM yang telah dilakukan

    ➢ Meminta penjelasan terkait Kinerja Tim Pengawasan Orang Asing dan segala upaya preventif lainnya

    ➢ Meminta penjelasan terkait upaya peningkatan kecepatan dan transparansi pelayanan publik dengan sistem teknologi informasi dan komunikasi

    ➢ Meminta penjelasan terkait pengaduan calon notaris yang keberatan tentang peraturan Menkumham No. 25 tahun 2017 tentang ujian calon notaris yang berlaku surut. Bahwa UU Notaris tidak mengatur untuk mengikuti berbagai aturan yang ada dalam peraturan Menteri Hukum dan HAM yang biayanya tidak murah sehingga mereka berharap aturan Menkumham di evaluasi kembali. Bahwa saat ini notaris yang sudah diangkat namun tidak aktif jumlahnya mencapai 7000 orang, meminta jawaban tertulis soal Peraturan Menkumham No. 25 Tahun 2017

    ➢ Meminta penjelasan terkait dengan persoalan keimigrasian, persoalan sipir lapas, peredaran narkoba di lapas, soal komunitas orang arab di puncak yang statusnya tidak jelas karena dikhawatirkan akan menimbulkan gesekan dengan masyarakat.

    ➢ Meminta penjelasan terkait pekerja asing di sejumlah pabrik seperti di PT. Indah Kiat yang jumlahnya ratusan menurut masyarakat, namun menurut Kakanwil setempat hal itu tidak benar, meminta hal ini dicermati dengan baik oleh Menkumham.

  • 3

    ➢ Meminta penjelasan terkait RUU yang masuk prolegnas prioritas tahunan di perketat agar target yang diharapkan bisa lebih baik. Bahwa target prolegnas nasional harus disesuaikan dengan kemampuan.

    ➢ Meminta penjelasan terkait persoalan hambatan yang dialami advokat misalnya dalam gugatan merk.

    ➢ Meminta penjelasan terkait persoalan orang asing di Bantaeng yang dihukum 10 tahun dan dikumpulkan dengan para napi kriminal.

    ➢ Meminta penjelasan terkait persoalan revisi UU MD3 terkait hak imunitas, bahwa soal imunitas sudah disetujui pemerintah dan DPR namun saat ini presiden tidak mau menandatangani, apa alasannya.

    ➢ Meminta penjelasan terkait 80% penghuni lapas adalah terkait narkoba, BNN Kalimantan Barat telah mengungkap adanya bandar narkoba yang berada di lapas.

    ➢ Meminta penjelasan terkait persoalan adanya diskotik yang jadi pusat penjualan narkoba di Bali, bahwa ada oknum lapas yang terlibat penjualan narkoba. Bahwa sudah baik rencana Menkumham yang akan memisahkan penjara untuk bandar dan pengguna narkoba.

    ➢ Meminta penjelasan terkait persoalan keributan yang ditimbulkan oleh orang asing dan ternyata mereka tidak punya paspor, bahwa ada oknum imigrasi yang melindungi orang asing ilegal yang menghuni apartemen di Pluit.

    ➢ Meminta penjelasan terkait persoalan penjualan aset yayasan yang dilakukan oleh oknum dan kecewa dengan sikap Dirjen AHU yang tidak mau bersaksi dalam kasus ini.

    ➢ Meminta penjelasan terkait terkait peninjauan kembali soal kebijakan bebas visa.

    ➢ Meminta penjelasan terkait perilaku sipir yang sangat ditentukan oleh kesejahteraan, semua instansi harus terlibat dalam pemberantasan narkoba.

    ➢ Bahwa dengan tidak adanya hukuman mati bagi bandar narkoba baik asing maupun lokal membuat tidak adanya efek jera.

    ➢ Meminta penjelasan terkait persoalan uji materi yang dilakukan oleh Mahkamah Agung dimana Mahkamah Agung meminta kenaikan biaya dari Rp1 juta menjadi Rp5 juta yang usulannya masih dibahas Menkumham.

    ➢ Bahwa pengelola program notaris menyayangkan pernyataan pejabat Kementreian Kumham yang akan melakukan moratorium program notaris, bahwa peraturan Menkumham No. 25 tahun 2017 dijadikan ajang bisnis oleh INI dengan biaya 2 sampai 3 juta untuk seminar dengan materi yang sama. Bahwa masalah agraria selama ini akibat adanya rangkap jabatan dimana camat menjadi PPAT, bahwa PNBP 1 juta untuk calon notaris merupakan pungutan ilegal, harus dibuatkan regulasi agar pidana ringan tidak perlu dipenjara, cukup dengan denda sehingga negara bisa mendapat pemasukan.

    ➢ Meminta penjelasan terkait adanya tahanan titipan di Pengadilan di Bone yang anaknya meninggal tetapi tidak di ijinkan melihat jenazah anaknya oleh Kepala LP sehingga terpaksa jenazahnya di bawa ke LP.

  • 4

    ➢ Terkait dengan kondisi beberapa lapas yang sangat memprihatinkan, agar Menkumham meminta tambahan anggaran dalam rangka perbaikan lapas.

    ➢ Meminta penjelasan terkait dengan badan legislasi yang ada di Kemenkumham di bakukan agar memudahkan koordinasi dengan Badan Legislasi DPR RI.

    ➢ Meminta penjelasan terkait remisi yang didapatkan Sdr.Nazaruddin

    2. Beberapa hal yang disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM, diantaranya adalah sebagai berikut : ➢ Bahwa di tahun 2015, dari 40 RUU yang dibahas, 4 diantaranya

    menjadi tanggung jawab Kemenkumham yaitu RUU KUHP, RUU Merk, RUU Paten, RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi

    ➢ Bahwa di tahun 2016, dari 51 RUU yang di bahas, 7 RUU diantaranya menjadi tanggung jawab Kemenkumham yaitu RUU Kepalangmerahan, RUU Narkotika & Psikotropika, RUU MK, RUU Pemberantasan, RUU KUHP, RUU Paten, RUU Merek

    ➢ Bahwa di tahun 2017, dari 52 RUU yang di bahas, 8 RUU diantaranya menjadi tanggung jawab Kemenkumham yaitu RUU KUHP, RUU Pemberantasan Terorisme, RUU Kepalangmerahan, RUU BPK, RUU Narkotika & Psikotropika, RUU MK, RUU Pemasyarakatan, RUU Uang Kartal

    ➢ Bahwa di tahun 2018, dari 50 RUU yang di bahas, 9 RUU diantaranya menjadi tanggung jawab Kemenkumham yaitu RUU KUHP,RUU Pemberantasan Terorisme, RUU MK, RUU Kepalangmerahan, RUU BPK, RUU Narkotika & Psikotropika, RUU Pemasyarakatan, RUU Uang Kartal, RUU Desain Industri

    ➢ Kendala di Bidang Legislasi disebabkan oleh :

    • Luasnya materi atau substansi yang dibahas sehingga menyebabkan panjangnya proses pembahasan

    • Kuatnya ego sektoral Kementerian atau lembaga terkait kewenangan dalam tahapan pembentukan hukum

    • Program Penyusunan RPUU di tetapkan di pertengahan tahun sehingga menghambat penyusunan

    ➢ 4 Capaian Inovasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tahun 2017

    • Layanan Remisi & PB Berbasis Online

    • Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) Versi 3.6

    • Kantin Jempol WBP membeli barang-barang kebutuhan di kantin tanpa menggunakan uang tunai. Melainkan dengan proses pemindaian jempol

    • Aplikasi E-Commerce, aplikasi penjualan barang – barang hasil karya narapidana secara online

    ➢ Dalam menghadapi permasalahan peredaran narkotika di lapas dan rutan, Ditjenpas telah melakukan langkah-langkah penyelesaian, antara lain : 1.Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pegawai 2.Menambah Sarana dan Prasarana 3.Rehabilitasi bagi WBP pengguna Narkotika 4.Pemisahan antara Bandar dan Pengguna 5.Melakukan Razia Rutin

  • 5

    6.Pengawasan dan Pengendalian alat komunikasi/handphone 7.Bebas dari Peredaran Uang (BPU) dalam mencegah kegiatan transaksional/jual beli Narkoba

    ➢ Rencana Aksi Direktorat Jenderal Imigrasi Tahun 2018 dalam rangka pengawasan orang asing yaitu :

    • Rencana Implementasi Penerapan Sistem Pre-Registration terhadap orang asing yang akan masuk ke Indonesia

    • Membangun sistem Quick Response Code untuk Pengawasan Orang asing di lima TPI besar

    • Integrasi SIMKIM ( Sistem Informasi Keimigrasian) dengan APIS (Advance Passanger Information System) , PAU (Passanger Analysis Unit) dan PNR (Passanger Name Record)

    ➢ Langkah Strategis Dirjen Imigrasi Tahun 2018

    • Penguatan Tim PORA dan kemampuan penyidikan kasus keimigrasian dalam rangka penegakan hukum

    • Mendeteksi keberadaan orang asing melalui izin tinggal dengan sistem QR Code

    • Memperbanyak jumlah kantor imigrasi atau UKK untuk memperkuat pelayanan keimigrasian di seluruh Indonesia

    • Penguatan peran supervisi oleh Kepala Divisi Keimigrasian dalam pelaksanaan penerbitan passpor, peeriksaan keimigrasian di TPI dan penegakan hukum keimigrasian

    • Penambahan APBNP untuk penguatan anggaran dalam melakukan Restrukturisasi SIMKIM khususnya peremajaan hardware di seluruh Kanim dan TPI

    ➢ Penanganan pengungsi dan pencari suaka berdasarkan Perpres 125 tahun 2016

    • Penanganan pengungsi di koordinasi oleh Menko Polhukam berupa perumusan kebijakan dalam hal penemuan, penampungan, pengamanan dan pengawasan keimigrasian

    • Dalam hal pengungsi tidak tersedia tempat penampungan, maka akan di tempatkan di tempat akomodasi sementara

    • Cara penyelesaian pencari suaka dan pengungsi : Resettlement (penempatan ke negara tujuan), AVR (pulang secara sukarela), Deportasi (final rejected person) dan mengupayakan Resettlement mandiri

    ➢ Permasalahan terkait pengungsi :

    • Mudahnya mendapat status pengungsi dari pihak UNHCR berdasarkan pengakuan.

    • Tidak jelasnya batas waktu penempatan ke Negara ketiga oleh pihak UNHCR.

    • Terbatasnya kuota Resettlement ke Negara tujuan.

    • Resistensi AVR (Pulang secara sukarela) dari pengungsi.

    • Tidak difasilitasinya final rejected (proses deportasi) oleh perwakilan negara maupun IOM.

    • Keterbatasan anggaran untuk pendeportasian final rejected

    • Kurangnya respon dari Pemda (Pemkot/Pemkab) dalam penyediaan tempat penampungan.

  • 6

    • Rudenim masih menjadi alternatif tempat penampungan bagi pengungsi.

    • Australia menghentikan bantuan untuk pengungsi mandiri.

    ➢ Perlindungan Kekayaan Intelektual :

    • Pada tahun 2017 RUU Permusikan di jadwalkan dalam Prolegnas 2018, namun setelah ditelaah terdapat kesamaan materi (hingga 80%) dengan UU Hak Cipta (UU No. 28 Tahun 2014)

    • Saat ini sedang dipersiapkan kajian ulang atas materi RUU Permusikan (terutama pada bagian naskah akademis) yang dilakukan di BPHN

    ➢ Reformasi Birokrasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia :

  • 7

  • 8

  • 9

    ➢ Peningkatan Pelayanan, Transparansi Dan Akuntabilitas :

    • Layanan AHU Online, Melalui AHU Online, berbagai pengurusan jasa hukum di bidang kenotariatan, badan hukum, fidusia, wasiat, legalisasi, hingga kewarganegaraan kini dapat dilakukan secara elektronik, dengan waktu proses yang jauh lebih cepat dan biaya pengurusan yang lebih rendah dibanding pengurusan secara manual.

    • Peningkatan Layanan DJKI

  • 10

  • 11

    ➢ Kerjasama Layanan Imigrasi Online : Bidang Layanan Paspor 1.Kementerian Keuangan

    • Penerbitan Kode Billing;

    • Pembayaran NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) melalui Aplikasi SIMPONI.

    2.Kementerian Dalam Negeri

    • Pengecekan validitas data kependudukan berbasis NIK. 3. Kementerian Luar Negeri

    • Operasionalisasi SIMKIM pada Perwakilan RI;

    • Pemberian informasi validitas dan data pemegang Paspor untuk keperluan Portal Kemlu.

    Bidang Visa dan Ijin Tinggal 1.Kementerian Keuangan

    • Penerbitan Kode Billing;

    • Pembayaran NTPN melalui SIMPONI. 2. Kementerian Ketenagakerjaan

    • Validasi data TKA yang akan atau telah diberikan izin kerja;

    • Validasi data ID Penjamin yang akan menggunakan TKA. 3. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

    • Pengiriman/ validasi data Mahasiswa Asing yang telah diberikan izin belajar untuk penerbitan Student Visa.

    Bidang Layanan Keluar/Masuk Wilayah Republik Indonesia 1. Interpol

    • Pengecekan data paspor asing yang telah dilaporkan hilang/ dicuri dari negara-negara anggota interpol;

    • Pengecekan data teroris internasional. 2. Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II

    • Pengadaan perangkat Autogate

  • 12

    ➢ Layanan Pemasyarakatan :

    • Perubahan Mekanisme Tata Cara Pemberian Remisi Secara Online

    • Catatan penting dalam perubahan : 1. Usul dari UPT ke ditjenpas secara online 2. Jangka waktu Penyelesaian 3 hari untuk pidana umum dan

    15 hari untuk pidana khusus 3. Remisi kedua secara otomatis 4. 7 hari sebelum pelaksanaan SK remisi dapat dicetak

    ➢ Perubahan Mekanisme Tata Cara Pemberian Asimilasi Pembebasan Bersyarat, CMB Dan CB Secara Online :

    • Catatan penting dalam perubahan : 1. 7 hari setelah incrach Ka Lapas/Rutan Wajib memproses

    kelengkapan dokumen, ½ masa pidana dokumen untuk kebutuhan asimilasi, PB dan CB harus sudah lengkap

    2. Usul dari UPT ke Ditjenpas secara online 3. Jangka waktu Penyelesaian 3 hari untuk pidana umum dan 15

    hari untuk pidana khusus 4. SK PB dicetak di UPT dengan tandatangan elektronik 3 hari

    sebelum tanggal pelaksanaan

    ➢ Layanan Bantuan Hukum Online ➢ Bahwa izin pendirian PT, Yayasan, Notaris semua sudah online, bahwa

    banyak notaris yang tidak bertanggungjawab. Bahwa saat ini sudah ada 19.526 notaris yang sudah ada sertifikatnya, bahwa aturan untuk uji kompetensi karena semua lulusan universitas tidak sama standarnya, dibuat dengan sistem CAT. Bahwa untuk menghasilkan notaris yang berkualitas, berintegritas maka dibuatkan uji kompetensi. Bahwa dalam 1 tahun di luluskan 8.000 orang notaris, sehingga seharusnya ada kompetisi yang sehat diantara para notaris. Bahwa jika tidak setuju dengan peraturan menteri maka di persilahkan gugat ke PTUN. Terkait pungutan terhadap notaris, hal itu berasal dari Ikatan Notaris Indonesia bukan dari Kemenkumham, bahwa sertifikat kompetensi merupakan kesepakatan Kemenkumham dan Ikatan Notaris Indonesia agar dihasilkan notaris yang punya standar mutu yang sama.

    ➢ Bahwa setengah pegawai baru di Kemenkumham untuk posisi sipir. Bahwa pegawai asing yang bekerja di Indonesia memiliki KITAS yang sah. Terkait evaluasi bebas visa, sudah beberapa kali dirapatkan. Akan ditelusuri terkait orang asing di puncak yang jumlahnya kurang lebih 2.600 orang.

    ➢ Terkait merk, disamapaikan bahwa jika ada kesalahan maka akan dikembalikan kepada yang bersangkutan

    ➢ Bahwa di lapas Batu akan di buat lapas khusus bandar yang dilengkapi CCTV untuk mengisolir para bandar. Bahwa 68% penghuni lapas terkait narkoba. Bahwa Revisi UU Narkotika mutlak dilakukan untuk mencegah permainan penyidik yang akan menetapkan mereka sebagai pemakai atau kurir , bahwa overcapacity lapas karena lapas tidak bisa menolak napi. Bahwa sepanjang demand narkoba tidak menurun maka

  • 13

    para bandar akan memasukan narkoba ke Indoensia dengan berbagai cara.

    ➢ Bahwa target prolegnas ideal itu 25 sampai 30 buah RUU pertahun. Terkait MD3, bahwa presiden tidak mengeluarkan perpu tapi tidak menandatangani sehingga diserahkan kepada konstitusi yang sudah ada

    ➢ Terkait kenaikan biaya dari Rp1 juta menjadi Rp5 juta untuk uji materi di Mahkamah Agung disampaikan bahwa hal ini masih di koordinasikan dengan Kemenkeu RI.

    ➢ Bahwa Kemenkumham sudah mendapatkan Tunkin 80% dan sebenarnya sudah cukup layak, bahwa yang menjadi masalah utama para sipir adalah mentalitas. Lapas yang sedang di upgrade lapas Kasongan, lapas Batu, lapas Sumut.

    ➢ Terkait soal hukuman mati, hal itu menjadi ranah Kejaksaan Agung. ➢ Bahwa magang dan uji kompetensi untuk menghasilkan notaris yang

    kompeten. Dilakukan dengan sistem CAT sehingga tidak ada kecurangan dan tidak ada pemasukan bagi Kumham.

    ➢ Bahwa dalam RKUHP baru ada restorative justice dimana adanya hukuman denda. Bahwa di Bone hakim tidak mengijinkan napi titipannya keluar tahanan melihat anaknya yang meninggal sehingga Kalapas tidak berani memberikan ijin.

    ➢ Bahwa di Kumham sudah ada BPHN sebagai wadah koordinasi terkait perundang undangan sehingga UU yang dibuat dipastikan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia bukan kepentingan sektoral kementerian.

    ➢ Bahwa terkait dengan pemberian remisi 38 bulan untuk kasus Hambalang dan wisma Atlit sudah diberikan kepada Sdr.Nazarudin sebagai Justice Collaborator atas surat dari KPK.

    VASI 3. Komisi III DPR RI menyampaikan kepada Menteri Hukum dan HAM

    beberapa surat masuk dari masyarakat yang disampaikan kepada Komisi III DPR RI menyangkut permasalahan yang terkait dengan tugas dan wewenang Menteri Hukum dan HAM, untuk dapat ditindaklanjuti dan selanjutnya dapat disampaikan perkembangannya kepada Komisi III DPR RI pada Masa Sidang berikutnya.

    III. KESIMPULAN/KEPUTUSAN

    1. KOMISI III DPR RI meminta Menteri Hukum dan HAM RI untuk terus meningkatkan kinerja dalam rangka percepatan penyelesaian target Legislasi serta melakukan upaya-upaya yang lebih terukur guna menetapkan Prioritas Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang akan dibahas bersama DPR RI.

    2. KOMISI III DPR RI meminta Menteri Hukum dan HAM RI untuk

    meningkatkan efektifitas, akuntabilitas, dan profesionalisme kerja di bidang Pemasyarakatan, terutama dalam melakukan pengawasan terhadap jaringan Pengendalian dan Peredaran Narkoba di LP/Rutan, mencegah Potensi Permasalahan Keamanan, serta implementasi

  • 14

    berbagai program yang merupakan upaya untuk mengurangi kelebihan penghuni di berbagai LP/Rutan dan mencapai tujuan Pemasyarakatan.

    3. KOMISI III DPR RI meminta Menteri Hukum dan HAM RI untuk melakukan pengawasan secara lebih ketat terhadap keberadaan Orang Asing termasuk Tenaga Kerja Asing di Indonesia untuk mencegah pelanggaran Hukum dan Keimigrasian sehingga tidak merugikan kepentingan masyarakat.

    IV. PENUTUP

    Rapat ditutup pukul 14.01 WIB