RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU DAN …eprints.ums.ac.id/32310/20/Naskah Publikasi.pdf · Pembacaan...
-
Upload
vuongtuyen -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU DAN …eprints.ums.ac.id/32310/20/Naskah Publikasi.pdf · Pembacaan...
RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU
DAN KELEMBABAN UDARA PADA PENETAS TELUR
AYAM BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 DILENGKAPI UPS
KARYA ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan
Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
Didik Supriyono
D 400 100 035
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah dengan judul “Rancang Bangun Pengontrol Suhu dan Kelembaban
Udara Pada Penetas Telur Ayam Berbasis Arduino Mega 2560 Dilengkapi UPS” ini
diajukan oleh :
Nama : Didik Supriyono
NIM : D 400 100 035
Guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Jenjang
pendidikan Strata-Satu (S1) pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Telah diperiksa dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
( Gunawan A., S.T. M.Comp Sc., Ph.D )
Dosen Pembimbing II
( Umi Fadlilah, S.T, M.Eng )
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah dengan judul “Rancang Bangun Pengontrol Suhu dan Kelembaban
Udara Pada Penetas Telur Ayam Berbasis Arduino Mega 2560 Dilengkapi UPS” ini
diajukan oleh :
Nama : Didik Supriyono
NIM : D 400 100 035
Guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Jenjang
pendidikan Strata-Satu (S1) pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Telah diperiksa dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
( Gunawan A., S.T. M.Comp Sc., Ph.D )
Dosen Pembimbing II
( Umi Fadlilah, S.T, M.Eng )
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah dengan judul “Rancang Bangun Pengontrol Suhu dan Kelembaban
Udara Pada Penetas Telur Ayam Berbasis Arduino Mega 2560 Dilengkapi UPS” ini
diajukan oleh :
Nama : Didik Supriyono
NIM : D 400 100 035
Guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Jenjang
pendidikan Strata-Satu (S1) pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Telah diperiksa dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
( Gunawan A., S.T. M.Comp Sc., Ph.D )
Dosen Pembimbing II
( Umi Fadlilah, S.T, M.Eng )
RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU DAN KELEMBABANUDARA PADA PENETAS TELUR AYAM BERBASIS
ARDUINO MEGA 2560 DILENGKAPI UPS
DIDIK SUPRIYONOFAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAE-mail : [email protected]
ABSTRAKSI
Pada umumnya di pedesaan ayam kampung dipelihara oleh masyarakat secara alakadarnya yaitu telur dierami oleh induknya secara langsung sehingga perkembangbiakan ayamkurang maksimal. Sistem penetasan tradisional dengan menggunakan indukan alami dirasakurang efektif karena satu induk ayam kampung hanya mampu mengerami maksimal 13 butirtelur. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerami membutuhkan 21 hari dan membutuhkan waktukurang lebih 45 hari untuk siap bertelur kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah merancangpengontrol suhu dan kelembaban udara pada penetas telur menggantikan cara konvensional,sehingga dalam proses penetasan telur menjadi lebih mudah, hemat waktu, dan praktis.
Pembacaan suhu dan kelembaban udara menggunakan sensor DHT11 yangoutputnya akan diolah oleh Arduino Mega 2560. Sebagai pembalik telur pada rak menggunakanmotor DC yang akan bergerak sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menghasilkan panasmenggunakan lampu dengan daya 2x15 Watt, sedangkan sebagai penambah kelembabanmenggunakan heater yang dipasang tepat di atas bak air. Sebagai penggerak rak telurmenggunakan motor DC.
Mesin tetas telur memiliki kapasitas 15 butir telur sesuai dengan kemampuan gerakmotor. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai setting point panas pada pagi hari 2 jam 25menit, siang 1 jam 47 menit, dan malam 1 jam 58 menit. Hasil persentase penetasan 80%,dengan 75% dalam keadaan normal dan 25% dalam keadaan cacat serta telur tidak menetas20%. Dari hasil nilai kuisoner oleh pengguna didapatkan tingkat kenyamanan 75%, tingkatkeamanan 75%, tingkat akurasi data alat 50%, tingkat kemudahan pemakaian 75%, bentuk fisikalat 75%, dan tingkat kemanfaatan 100%. Sistem UPS (Uninterruptible Power Supply) dapatmem-back up listrik pada saat listrik PLN padam kurang lebih selama 25 menit.
Kata Kunci : Arduino Mega 2560, DHT11, Kelembaban, Penetas Telur, Suhu
1. PENDAHULUANPada umumnya di pedesaan ayam kampung
dipelihara oleh masyarakat secara ala kadarnyayaitu telur dierami oleh induknya secaralangsung sehingga perkembangbiakan ayamkurang maksimal. Selain itu masyarakat tidakmempertimbangkan faktor produktivitas dan
nilai ekonomis. Sistem penetasan tradisionaldengan menggunakan indukan alami dirasakurang efektif karena satu induk ayam kampunghanya mampu mengerami maksimal 13 butirtelur, berarti dibutuhkan beberapa indukanuntuk pengeraman dalam jumlah banyak. Selainitu setiap indukan ayam kampung membutuhkan
waktu 21 hari untuk mengerami telur danmembutuhkan waktu kurang lebih 45 hari untuksiap bertelur kembali. Cara beternak seperti initentu tidak bisa diandalkan jika beternak ayamkampung akan dijadikan sebagai sumberpenghasilan keluarga.
Hal ini dapat diatasi dengan menggantikancara konvensional dengan sistem penetas telursecara otomatis sehingga dalam prosespenetasan telur menjadi lebih mudah, hematwaktu dan praktis dengan hasil yang lebih baik.Namun, kebanyakan penetas telur yang adadipasaran hanya memperhitungkan satu faktoryaitu temperatur ( suhu ).
Agar hasil penetasan lebih baik maka dalamkarya ilmiah ini bertujuan membuat alat penetastelur berbasis Arduino Mega 2560. Dalampembuatan alat ini memperhatikan aspek suhu,kelembaban, pembalik telur dan sirkulasi udarapanas pada boks. Dengan beberapa aspek inidiharapkan proses penetasan telur dapat lebihbaik.
Selain permasalahan di atas sering terjadipemadaman listrik yang membuat kerja boxpenetas terganggu, selain itu dikhawatirkan padasaat pemadaman listrik membuat sistem yang diset menjadi mengreset atau memulai dari awalsehingga membuat waktu pembalikan telurdimulai dari awal lagi dan tidak ada kecocokandengan waktu pembalikan telur yangsebenarnya, dari permasalahan ini penulis inginberinovasi dengan menambahkan sumber dayacadangan yang diambil dari aki dengan tujuansaat ada pemadaman listrik, sistem pada penetastelur tetap berjalan tidak memulai dari awal lagi.
2. METODE PENELITIANPenelitian ini diawali dengan
mengumpulkan data dengan mencari sertamempelajari data-data dan teori yangbersangkutan dengan sistem penetas telur yangdibuat, yang akhirnya akan digunakan sebagaibahan penunjang dalam perancangan. Alur kerjapenelitian dapat dilihat pada Gambar.1.
Dalam penelitian ini diawali denganmengumpulkan data, setelah data terkumpuldilanjutkan perancangan dan pembuatanmekanik dan elektronik. Setelah mekanik dan
elektronik selesai dilanjutkan pembuatanprogram. Kemudian masuk ke tahap pengujian,jika pada saat pengujian sistem yang dibanguntidak menghadapi masalah dilanjutkan ke tahapselanjutnya. Tahap selanjutnya adalahmelakukan pengamatan sistem yang telah dibuatdilanjutkan analisa hasil dari penelitian. Darihasil analisa yang didapat lakukan penyusunanlaporan penelitian.
Gambar 3.1. Flowchart Penelitian
Mulai
Pengumpulan Data
Pembuatan Program
Perancangan danpembuatan mekanik
dan elektronik
Analisa hasil
Apakah sudahbenar ?
Pengamatan sistempengontrol suhu,kelembaban danpembalik telur
Laporan Tugas Akhir
Selesai
Perbaikan
Perbaikan
Tidak
Ya
2.1. Perancangan HardwarePapan triplek dengan tebal 2 cm
digunakan sebagai boks penetas telur. Bokstersebut terdiri dari tiga bagian, yang pertamaboks pemanas, yang kedua sebagai tempatmekanik, yang ketiga bagian elektronik ataubagian control. Dimensi boks dengan panjang45 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 40 cm. Dengandimensi tersebut boks dapat menampung telurayam dengan jumlah 15 butir telur pada posisimiring disesuaikan kemampuan kerja motor.
Boks penetas telur ini terbagi dalam duabagian yaitu bagian penghasil panas dan bagianrak telur. Penghasil panas terdiri dari lampu AC2 x 15 Watt sebagai pemanas utama, kipas DCsebagai sirkulasi udara panas di dalam bokspenetas, serta bak air sebagai penghasilkelembaban udara apabila kelembaban dibawahsetting point. Rancangan mekanik penetas telurdapat dilihat pada Gambar 2 sedangkan Gambar3 menunjukkan penghasil panas.
Gambar 2. Rancangan Mekanik Menetas Telur
Gambar 3. Rancangan Penghasil Panas
Gambar 4. Rangkaian DHT11
Sensor DHT11 terhubung dengan kabeldengan panjang satu meter. Sumber teganganDHT11 dihubungkan pada 5 Volt dari Arduino.Output dari DHT11 dihubungkan denganresistor pull up 4,7K. Rangkaian DHT11 dapatdilihat pada Gambar 4.
Power supply pada sistem ini memilikikemampuan 2 amper dan memiliki 2 buahoutput yang masing-masing 9 V dan 12 V.Tegangan 9 V digunakan untuk mensupplyarduino Mega 2560 sedangkan tegangan 12 Vuntuk mensupply relay, kipas dan motor dc.Rangkaian power supply ini dilengkapi sistemUPS dimana saat tegangan AC 220 matitegangan dialihkan ke aki. Ketika listrik PLNhidup power supply akan men-charge aki,sedangkan pada saat listrik padam supplytegangan dialihkan pada aki. Rangkaian powersupply pada sistem ini dapat dilihat padaGambar 5. Sebagai keperluan tegangan AC 220saat listrik PLN padam, untuk men-supplylampu dan heater ditambahkan inverter DC keAC dengan merk TBE 200 Watt. Pengalihandari tegangan AC PLN ke AC invertermenggunakan relay AC omron tipe MK3P.Rangkaian relay AC sebagai pengalih dapatdilihat pada Gambar 6.
Gambar 5. Skema Rangkaian Power Supply
Gambar 6. Skema Rangkaian Relay ACPengalih Tegangan
LCD 2x16 digunakan sebagai penampilinformasi kepada pengguna mengenai prosesyang sedang berjalan pada arduino, sepertimenu tampilan, jam, suhu dan kelembaban.Rangkaian LCD 2x16 dapat dilihat padaGambar 7.
Seven segment digunakan sebagaipenampil informasi kepada pengguna yaitu suhudan kelembaban. Rangkaian seven segmentdapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 7. Skema Rangkaian LCD 2x16
Gambar 8. Skema rangkaian Seven Segment
Gambar 9. Skema Rangkaian Driver Motor
Driver motor DC pada sistem initersusun dari IC L293 dan dioda. L293 adalahsebuah IC yang di dalamnya terdapat rangkaianH-Bridge yang berfungsi sebagai pengontrolmotor DC. Dioda pada driver ini berfungsisebagai pencegah tegangan balik dari motor. Pinyang digunakan pada arduino adalah pin 18 danpin 19. Skema rangkaian driver motor padasistem ini dapat ditunjukkan pada Gambar 9.
2.2. Perangkat LunakPerangkat lunak sangatlah dibutuhkan
dalam karya ilmiah ini. Salah satu perangkatlunak yang digunakan adalah arduino compilerversi 1.05. Perangkat lunak digunakan sebagaipembuatan program serta compiling scriptprogram menjadi bahasa mesin agar perintahyang diketikkan pada program dapat dibaca dandilaksanakan oleh chip ATMega 2560 yangterdapat pada board Arduino Mega 2560.Arduino compiler juga dapat melakukan prosesuploading program yang ditanamkan pada chipATMega 2560 di board arduino Mega 2560tersebut.
Keunggulan lainnya adalah menggunakanbahasa pemrograman high level languagesehingga dalam penggunaannya tergolongsangat mudah digunakan. Softwer arduinocompiler sangat kompatibel dengan systemopoerasi Windows XP, Windows Seven danWindows 8.
Perancangan program yang digunakanuntuk pembuatan sistem pada penetas telurotomatis dimulai dengan membuat flowchartprogram. Flowchart digunakan sebagaipedoman dalam pembuatan program secarakeseluruhan. Flowchart program keseluruhanpenetas telur dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Flowchart Program Keseluruhan
3. HASIL DAN ANALISAPenetas telur ini dibuat dengan
menggunakan inputan dari sensor DHT11dengan output digital yang diproses pada boardarduino dan masukan berupa tombol yangdigunakan sebagai konfigurasi sistem serta limitswitch sebagai penghenti motor. Keluaran darialat penetas ini berupa tampilan visual LCD,seven segment, kipas DC, motor DC, lampupenghasil suhu dan heater penambahkelembaban.
3.1. Pengujian Sensor DHT11
Sensor DHT11 merupakan sensor yangtelah terkalibrasi dengan akurasi untuk suhu +/-2 oC dan kelembaban +/- 5% RH. Penelitiansebelumnya telah membandingkan terhadap alatukur suhu dan kelembaban lain yang memilikitingkat akurasi untuk suhu +/- 2 oC dankelembaban +/- 5% RH yaitu HygrometerThermometer analog RRC. PenggunaanHygrometer Thermometer analogmempertimbangkan pada kestabilan alat dalammengukur suhu dan kelembaban. Selisihpembacaan nilai rata-rata dapat dilihat padaTabel 1.3.2. Pengujian Pemanas Lampu
Inisialisasi
1. Suhu 2. Kelembaban 3. Timer 4. Waktu
Cek Suhu
Jam, Suhu,Kelembaban
Tombol MenuDitekan ?
Cek Kelembaban
Cek Timer Cek WaktuCek Kelembaban
Selesai
Cek Suhu
Proses
Tidak
Ya
Masukkan Nilai Masukkan Nilai Masukkan Nilai Masukkan Nilai
Mulai
Standard untuk suhu dalam boks penetastelur adalah 38oC sampai 40oC. Untuk pemanaslampu menggunakan 2 buah lampu dengan totaldaya 30 Watt dengan masing-masing lampuberdaya 15 Watt yang diharapkan supayapemanasan boks penetas cepat mencapai settingpoint. Pencapaian setting point tergantung padasuhu di dalam boks dan di luar boks. Pengujianrespon suhu terhadap waktu dapat dilihat padaTabel 2.
3.3. Pengujian Driver Motor DC
Driver motor DC digunakan sebagaipenggerak motor untuk memutar rak telur yaituIC L293. L293 adalah sebuah IC yang didalamnya terdapat rangkaian H-Bridge yangberfungsi sebagai pengontrol motor DC.Pengujian dengan memberikan logika HIGHdan LOW pada inputan IC L293. Inputan L293terkoneksi dengan pin 18 dan pin 19 pada boardarduino Mega 2560. Hasil pengujian drivermotor DC dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 1. Hasil Pengujian Suhu dan Kelembaban
No KondisiSensorDHT11
ThermoHygroAnalog
Selisih
oC %RH oC %RH oC %RH1 Pagi (06.00 – 06.30) 21 90 22 83 1 72 Siang (12.00 -13.00) 25 74 26 68 1 63 Malam (21.00 - 22.00) 23 90 24 82 1 8
Rata-rata 1 7
Tabel 2. Hasil Pengujian Respon Suhu Trehadap Waktu
No. Kondisi Suhu Awal (oC) Setting Point(oC) Waktu
1 Pagi 21 40 2 Jam 25 menit2 Siang 25 40 1 Jam 47 menit3 Malam 23 40 1 Jam 58 menit
Tabel 3. Hasil Pengujian Driver Motor DC
No. Logika KeteranganPin 18 Pin 191 HIGH LOW Berputar kebalikan jarum jam2 LOW HIGH Berputar searah jarum jam3 HIGH HIGH Berhenti4 LOW LOW Berhenti
3.4. Pengujian Hasil Penetasan Telur
Pengujian dilakukan satu kali percobaanpada penetas telur manual dan dua kali padapenetas telur yang penulis buat. Pengujianmenggunakan telur dengan jumlah 15 butir.Pengujian penetas manual dimulai pada tanggal25 juni selesai pada 18 juli 2014. Pengujianpenetas telur manual menggunakan alat tetasyang dimiliki Erwan Tri Efendi.ST sejak tahun1994 dengan alamat Bongkotan, Tegalampel,Karangdowo, Klaten. Penghitungan persentasetetas telur menggunakan persamaan sebagaiberikut :
Keterangan :TT = Telur yang menetas atau yang tidak
menetasJT = Jumlah telur yang akan ditetaskan
Pengujian penetasan telur menggunakanboks penetas manual dapat dilihat pada Tabel 4,sedangkan pengujian menggunakan penetasotomatis yang penulis buat dapat dilihat padaTabel 5. Pengujian penetas otomatis dimulaipada tanggal 13 juni sampai 6 juli 2014 olehpenulis sendiri dan pada tanggal 7 sampai 30agustus oleh pengguna. Pengujian olehpengguna menggunakan penetas otomatis yangdibuat penulis buat dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 4. Hasil Pengujian PenetasanMenggunakan Penetas Manual
Pengujian penetasan dengan 15 telurTelur Menetas Telur Tidak
Menetas13 (86,67%)
2 telur13,33%
Normal Cacat Mati11 2 0
84,61% 15,38% 0
Tabel 5. Hasil Pengujian PenetasanMenggunakan Penetas Otomatis yangDibuat Oleh Penulis.
Pengujian penetasan dengan 15 telur
Telur Menetas Telur TidakMenetas
12 (80%)3 telur20%
Normal Cacat Mati9 3 0
75% 25% 0
Tabel 6. Hasil Pengujian Penetasan OlehPengguna Menggunakan PenetasOtomatis yang Dibuat Penulis
Pengujian penetasan dengan 15 telur
Telur Menetas Telur TidakMenetas
11 (73,33%)4 telur26,67%
Normal Cacat Mati8 3 0
72,72% 27,27% 0
Dari percobaan menggunakan penetastelur manual didapatkan persentase penetasan86,67%, dengan 84,61% dalam keadaan normaldan 15,38% dalam keadaan cacat. Daripercobaan ini didapatkan 13,33% tidakmenetas. Percobaan menggunakan penetas teluryang penulis buat didapatkan persentasepenetasan 80%, dengan 75% dalam keadaannormal dan 25% dalam keadaan cacat serta teluryang tidak menetas 20%. Sedangkan percobaanyang dilakukan oleh pengguna dengan alat yangdibuat penulis didapatkan persentase penetasan73,33% dan telur tidak menetas 26,67%. Hasilpenetasan 72,72% dalam keadaan normal dan27,27% dalam keadaan cacat. Cacat disiniadalah hasil tetasan tidak dapat berdiri danberjalan secara normal. Hal ini dimungkinkansistem pembalikan telur yang terlalu cepat saatpemutaran rak telur.
Berdasarkan 3 tabel yaitu 4, 5, dan 6,maka hasil perbandingan dengan penetas telurmanual didapatkan kesimpulan sebagai berikut :Kelebihan :
Persentase =TT
JTx 100%
1. Sistem pembalikan telur dilakukan secaraotomatis.
2. Sistem pengotrol suhu sudah menggunakansensor digital.
3. Sudah dilengkapi pengontrol kelembaban.4. Sudah dilengkapi UPS (Uninterruptible
Power Supply).
Kekurangan :1. Daya tampung telur yang sedikit.2. Respon pemanas masih lambat.
3.5. Pengujian Keseluruhan
Pengujian sistem secara keseluruhan inidilakukan dengan menggabungkan semuaperalatan ke dalam sebuah sistem yangterintegrasi. Tujuan dari pengujian ini adalahuntuk mengetahui bahwa rangkaian yangdirancang sesuai dengan yang diharapkan. Hasilpengujian secara keseluruhan dapat dilihat padaTabel 7.
Tabel 7. Hasil Pengujian Keseluruhan
No.Kegiatan
Percobaan
Keadaan
Baik Cukup Buruk
1 PembacaanSensor
√
2 TeganganSupply
√
3 Sistem UPS √4 Tombol
Pengaturan√
5 PemutarRak Telur
√
6 DisplayLCD
√
7 DisplaySevenSegment
√
8 SebaranSuhu
√
10 Kelembaban √11 Waktu (
Jam )√
Secara elektronis rangkaian telah bekerjadengan baik. Pembacaan sensor memiliki selisihpembacaan 1oC dan 7%RH dengan pembacaanHygrometer Thermometer analog. LCD danseven segment sudah bekerja cukup baik dapatmenampilkan hasil pembacaan dari sensorDHT11 yang diolah arduino. Pemutar rak telursudah bekerja cukup baik, dimana sudah dapatbergerak miring ke kanan maupun ke kiri.Selain itu, sebaran suhu dan kelembaban dapatbekerja cukup baik, dimana suhu di dalam boksdapat dipertahankan pada kondisi 38-40oC dankelembaban dapat dipertahankan pada kondisi55% RH - 75% RH. Pada sistem UPS sudahbekerja dengan cukup baik dimana selisih antaraperhitungan dengan pengujian sebesar 62,5%.Berdasarkan dari hasil pengujian alatkeseluruhan, alat sudah bekerja dengan baiksehingga mesin penetas telur ini sudah siapdiaplikasikan dalam penetasan secara otomatisyang sesuai harapan penulis.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KesimpulanKesimpulan yang dapat diambil dari
karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :1. Proses pembuatan penetas telur otomatis
adalah menggunakan sistem berbasisArduino Mega 2560 dan dengan bahasapemrograman Arduino.
2. Alat dapat bekerja sebagai pengontrol suhudan kelembaban udara. Pada saat suhu dibawah setting point minimal lampu1menyala sebagai penghasil panas dan kipasaktif sebagai penyebar suhu dalam boks.Sedangkan pada saat suhu melebihi settingpoint maksimal lampu1 mati dan kipas tetaphidup sampai setting point maksimalterpenuhi. Pada saat kelembaban di bawahsetting point minimal lampu2 aktifmemanaskan air untuk menghasilkan uapdan kipas berfungsi menyebarkankelembaban ke seluruh bagian bokspenetas. Saat kelembaban melebihi settingpoint maksimal lampu2 mati dan kipas tetaphidup sampai kelembaban mencapai settingpoint maksimal.
3. Pembalik telur otomotis tidak bekerjasesuai dengan yang diharapkan yaitu gerakmembalik rak telur terlalu cepat.
4.2. SaranBerdasarkan proses yang telah dialami
dalam perancangan Tugas Akhir ini, penulismemberikan saran kepada pihak-pihak yanghendak mengembangkan tentang Penetas TelurOtomatis ini antara lain :1. Mendesain boks penetas menggunakan
bahan yang tahan terhadap panas dan dapatmempertahankan suhu dan kelembabanyang standar di dalam boks.
2. Menggunakan pemanas dengan respon yangcepat.
3. Menggunakan motor dengan torsi yanglebih besar dan RPM lebih rendah supayapergerakan rak telur lebih lambat sertamampu menggerakkan beban yang lebihbesar.
4. Menggunakan aki dengan arus yang lebihbesar supaya ketahanan UPS lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. Dunia Elektronika dan Hobbi:Membuat UPS Sederhana,http://hobbielektronika.blogspot.com/2012/03/membuat-ups-sederhana.html?m=1. Diakses padatanggal 15 Oktober 2013, pukul 13.44WIB.
Anonim, 2008. Perlukah Alat KontrolKelembaban? | PENETAS TELUR,http://minorca.wordpress.com/artikel-penting/perlukah-kontol-kelembaban/.Diakses pada tanggal 15 Oktober 2013,pukul 13.55 WIB.
Anomim, 2011. PowerAlternatif.Blogspot.Com:Januari 2011,http://poweralternatif.blogspot.com/2011_01_01_archive.html?m=1. Diaksespada tanggal 15 Oktober 2013, pukul13.40 WIB.
Asyrofi, 2002, Perancangan dan PembuatanPengontrol Sutu Pada Penetas Telur.
Surakarta : Tugas Akhir, UniversitasMuhammadiyah Surakarta.
Budiharto, Widodo. 2011. Aneka ProyekMikrokontroler. Yogyakarta : GrahaIlmu.
Didit, 2013. Catatannya Didit: Driver Motor DC(L293),http://diditnote.blogspot.com/2013/02/driver-motor-dc-l293.html?m=1. Diaksespada tanggal 24 Mei 2014, pukul 14.04WIB.
Faizal, Ahmad. 2012. Belajar MenggunakanArduino. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Firmansyah, Joko. 2013. Pengaturan SistemPengaman Rumah dan PengaturanBeban Lampu Berbasis MIkrokontroler.Surakarta : Tugas Akhir, UniversitasMuhammadiyah Surakarta.
Nurhadi, Imam. 2009, Rancang Bangun MesinPenetas Telur Otomatis BerbasisMikrokontroler ATmega8 MenggunakanSensor SHT11. Surabaya : Tugas Akhir,Institut Teknologi Sepuluh NovemberSurabaya.
Nurrachmat, Andhi. 2013, Pembuatan SoftwareInkubator Penetas Telur OtomatisBerbasis Arduino. Bandung : TugasAkhir, Universitas Pendidikan Indonesia.
Rofingi, Ahmad. 2011, Rancang Bangun MesinPenetas Telur Berbasis MikrokontrolerATmega8535 Dengan Penampil LCD.Semarang : Tugas Akhir, UniversitasMuhammadiyah Semarang.
Riyadi. 2012, Belajar Teknologi: RangkaianSederhana Untuk Membuat Inverter12DC – 220AC Buatan Sendiri,http://riyadi-tkjk.blogspot.com/2012/01/rangkaian-sederhana-untuk-membuat.html?m=1.Diakses pada tanggal 15 Oktober 2013,pukul 13.33 WIB.
Santosa, Hardi. 2012, Kelebihan Arduino yangMemikat, http://hardi-santosa.blog.ugm.ac.id/2012/06/24/kelebihan-arduino-yang-memikat/# more -227. Diakses tanggal 15 Oktober 2013,pukul 13.33 WIB.
Syanur. 2012. Pesona Unggas : Cara MembuatMesin Tetas Sederhana Semi Otomatis,http://www.pesonaunggas.com/2012/04/cara-membuat-mesin-tetas-sederhana-semi.html?m=1. Diakses tanggal 15Oktober 2013, pukul 13.30 WIB.
Tri, Efendi. Erwan 1994. UD. Barokah : MesinPenetas Telur. Klaten : Bongkotan,Tegalampel, Karangdowo, Klaten
Yudi, Nyoman. 2011. Cara Mudah BelajarElektronika dan Mikrokontroller : LED7-Segmen,http://www.aisi555.com/2011/07/led-7-segmen.html?m-1. Diakses tanggal 23November 2013, pukul 10.30 WIB.