Rancang Bangun High Gain Antenna Menggunakan Metode Patch...
Transcript of Rancang Bangun High Gain Antenna Menggunakan Metode Patch...
LAPORAN TAHUNAN
PENELITIAN HIBAH BERSAING
Rancang Bangun High Gain Antenna Menggunakan
Metode Patch dan Array 1x8 untuk Aplikasi Radar
Maritim Frekuensi 3,2 GHz
Tahun Ke 1 dari rencana 2 tahun
TIM PENGUSUL
Dr. Jonifan
NIDN : 0318085602
Wahyu Supriyatin, ST., MMSI
NIDN : 0304068601
Dibiayai oleh :
Kopertis Wilayah III Jakarta
Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sesuai dengan Surat Perjanjian/Kontrak Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Program Penelitian
Tahun Anggaran 2016 Nomor :790/K3/KM/SPK.LT/2016 Tanggal 14 Juni 2016
UNIVERSITAS GUNADARMA
NOVEMBER 2016
Copyright(c): Ditlitabmas 2012, updated 2016
HALAMAN PENGESAHAN.Judul : Rancang Bangun High Gain Antenna Menggunakan
Metode Patch dan Array 1x8 untuk Aplikasi RadarMaritim Frekuensi 3,2 GHz
Peneliti/PelaksanaNama Lengkap : Dr. Drs JONIFAN M.M.Perguruan Tinggi : Universitas GunadarmaNIDN : 0318085602Jabatan Fungsional : LektorProgram Studi : Manajemen Sistem InformasiNomor HP : 0818805481Alamat surel (e-mail) : [email protected] (1)Nama Lengkap : WAHYU SUPRIYATIN ST., MMSINIDN : 0304068601Perguruan Tinggi : Universitas GunadarmaInstitusi Mitra (jika ada)Nama Institusi Mitra : -Alamat : -Penanggung Jawab : -Tahun Pelaksanaan : Tahun ke 1 dari rencana 2 tahunBiaya Tahun Berjalan : Rp 50.000.000,00 Biaya Keseluruhan : Rp 143.650.000,00..
Mengetahui,Dekan Fak. Teknologi Informasi
Jakarta, 12 - 12 - 2016Ketua,
.
.
.
.(Prof. Dr. Ir. Bambang Suryawan, MT.)
NIP/NIK 100602(Dr. Drs JONIFAN M.M.)
NIP/NIK 910160:
Menyetujui,Ketua Lembaga Penelitian
.
.
.
.(Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc)
NIP/NIK 910177
iii
RINGKASAN
Radar merupakan sebuah perangkat yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang
berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak, kecepatan, dan memetakan objek bergerak
maupun diam. Sementara Radar Maritim adalah stasiun radar bergerak yang dipakai diatas
kapal laut sehingga dapat mencakup daerah yang luas di wilayah perairan Indonesia.
Radar Maritim berfungsi mengawasi perairan Indonesia dari pelanggaran wilayah oleh
kapal-kapal asing yang hendak melakukan pencurian ikan, penyelundupan, maupun
pembajakan. Selain itu, Radar Maritim juga dapat berfungsi sebagai monitoring
pergerakan kapal laut sehingga dapat mencegah terjadinya tabrakan apabila kapal hendak
merapat ke pelabuhan. Salah satu subsistem dari Radar Maritim adalah antena. Antena
berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik ke udara bebas. Untuk
mendapatkan coverage area yang luas maka diperlukan antena dengan gain yang tinggi.
Pemasangan Radar Maritim dengan gain yang tinggi sangat diperlukan, agar dapat
mencakup daerah yang luas di wilayah perairan Indonesia. Selaras dengan hal tersebut,
pada penelitian ini diusulkan sebuah rancangan Antena dengan gain yang tinggi untuk
aplikasi Radar Maritim. Sebagai state of the art, pada penelitian ini diusulkan penggunaan
kombinasi metode patch rectangular dan circular dengan metode Array 1 x 8. Metode
metode patch rectangular dan circular berguna untuk menghasilkan antena yang bekerja
pada beberapa frekuensi 3,2 GHz, yang merupakan frekuensi kerja Radar Maritim di
Indonesia. Sementara itu, metode Array 1 x 8 berguna untuk meningkatkan gain antena
tanpa merubah fasa dari sinyal. Kombinasi metode ini diharapkan menghasilkan sebuah
High Gain Antenna untuk Aplikasi Radar Maritim Frekuensi 3,2 GHz. Target khusus yang
ingin dicapai pada penelitian ini yaitu dihasilkan prototipe perangkat antena untuk
Aplikasi Radar Maritim 3,2 GHz dengan gain yang tinggi yang menggunakan kombinasi
Metode Patch dan Metode Array 1 x 8. Luaran penelitian ini yaitu 2 buah publikasi dalam
Jurnal Nasional ber-ISSN tidak terakreditasi dan makalah yang disampaikan dalam
Pertemuan Nasional serta 1 buah prototipe antena. Luaran tambahan berupa 1 usul HKI.
Rencana kegiatan penelitian ini meliputi perancangan, simulasi kinerja dengan mengacu
pada standar yang berlaku, evaluasi kinerja hasil simulasi, pengukuran, publikasi, dan
pelaporan.
Hasil penelitian :
Pada penelitian ini telah berhasil dirancang antena dengan menggunakan metode patch
dan array 1 x 8 yang terdiri dari patch circular dan patch rectangular. Untuk perancangan
menggunakan metode patch circular, nilai dimensi untuk delapan elemen adalah lg = 9,1
mm, l9 = 6 mm, l10 = 13,2 mm, l11= 2d + w1/2 – (l9 + l10) mm, l4 = l12= 10,9 mm, w5
= w8 = 3 mm, w6 = 1,6 mm dan w7 = 0,6 mm. Hasil simulasi didapat karakteristik
bandwidth 159 MHz, fatas = 3,3 GHz, fbawah = 3,1 GHz, VSWR = 1,005 dan Gain = 11,3
dB Untuk perancangan menggunakan metode patch rectangular terdiri dari antenna 8
elemen mempunyai dimensi W = 370 mm, L = 68 mm, w9 = 3 mm, w10 = 1,6 mm, w11=
0,6 mm, w12= 3 mm, i9 = 6 mm, i10=15,5 mm, i11= 72 mm dan i12 = 9 mm. Hasil
simulasi didapat karakteristik bandwidth 135,5 MHz, fatas = 3,2559 GHz, fbawah = 3,1206
GHz, VSWR = 1,01 dan Gain = 11,3 dB. Secara keseluruhan karakteristik tersebut telah
memenuhi kriteria yang diharapkan kecuali nilai Gain yang masih harus di tingkatkan
(Direncanakan pada tahun ke-2).
Kata kunci : array, gain, maritim, patch, radar.
iv
PRAKATA
Penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya,
penulis dapat melaksanakan penelitian ini. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan penelitian
ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
mendukung penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga penelitian ini membawa manfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan.
Jakarta, November 2016
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. ii
RINGKASAN ....................................................................................................................... iii
PRAKATA ............................................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... x
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang dan Permasalahan yang Akan Diteliti .............................................. 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 2
2.1 State of The Art Penelitian .......................................................................................... 2
2.2 Studi Pendahuluan yang Telah Dilaksanakan dan Hasil yang Sudah Dicapai ........... 5
2.3 Peta Jalan Penelitian ................................................................................................... 8
BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ........................................................ 9
3.1 Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 9
3.2 Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 10
BAB 4. METODE PENELITIAN ...................................................................................... 11
4.1 Bagan Alir Penelitian (Fishbone Diagram) ............................................................... 11
4.2 Rencana Penelitian Tahun Pertama ............................................................................ 11
4.3 Lokasi Penelitian dan Luaran ..................................................................................... 13
BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI .......................................................... 15
5.1 Hasil Penelitian .......................................................................................................... 15
5.2 Penentuan Spesifikasi Antena .................................................................................... 15
vi
5.3 Penentuan Substrat ..................................................................................................... 15
5.4 Perancangan Dimensi Patch ....................................................................................... 16
5.5 Perancangan Dimensi Pencatu ................................................................................... 16
5.5.1 Saluran Pencatu Mikrostrip 50 Ohm .............................................................. 16
5.5.2 Saluran Pencatu Mikrostrip 100 Ohm ............................................................ 17
5.5.3 Saluran Pencatu Mikrostrip 70,71 Ohm ......................................................... 17
5.5.4 Perancangan Jarak Antar Elemen ................................................................... 18
5.5.5 Karakteristik Dimensi Antena Mikrostrip ...................................................... 19
5.5.6 Hasil Akhir Perancangan Antena Mikrostrip Circular Elemen Tunggal ....... 19
5.5.7 Hasil Akhir Perancangan Antena Mikrostrip Circular Array Dua Elemen .... 20
5.5.8 Hasil Akhir Perancangan Antena Mikrostrip Circular Array Empat Elemen 21
5.5.9 Hasil Akhir Perancangan Antena Mikrostrip Circular Array Delapan Elemen 21
5.5.10 Hasil Akhir Perancangan Antena Mikrostrip Rectangular Array
Delapan Elemen ............................................................................................. 22
5.5.11 Hasil Simulasi Antena Circular Mikrostrip Elemen Tunggal ........................ 22
5.5.12 Hasil Simulasi Antena Circular Mikrostrip Array Dua Elemen .................... 24
5.5.13 Hasil Simulasi Antena Circular Mikrostrip Array Empat Elemen ................ 26
5.5.14 Hasil Simulasi Antena Circular Mikrostrip Array Delapan Elemen .............. 27
5.5.15 Hasil Simulasi Antena Mikrostrip Rectangular Array Delapan Elemen ....... 29
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ............................................................ 31
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 35
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 36
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Susbstrat Rodgers Sajjad (2014) ........................................................................ 5
Tabel 2.2 Posisi dan Peta Jalan Penelitian ......................................................................... 7
Tabel 2.3 Road Map Penelitian High Gain Antena untuk Radar Maritim ......................... 8
Tabel 4.1 Luaran Tahunan ................................................................................................. 14
Tabel 4.2 Indikator Keberhasilan ....................................................................................... 14
Tabel 5.1 Parameter Subtrat yang Digunakan ................................................................... 16
Tabel 5.2 Nilai Parameter Antena Mikrostrip Circular Elemen Tunggal .......................... 20
Tabel 5.3 Nilai Parameter Antena Mikrostri Circular Array Dua Elemen ........................ 20
Tabel 5.4 Nilai Parameter Antena Mikrostrip Circular Array Empat Elemen .................. 21
Tabel 5.5 Nilai Parameter Antena Mikrostrip Circular Array Delapan Elemen ................ 22
Tabel 5.6 Nilai Parameter Antena Mikrostrip Rectangular Array Delapan Elemen ......... 22
Tabel 5.7 Karakteristik Antena Elemen Tunggal .............................................................. 24
Tabel 5.8 Karakteristik Antena Circular Array Dua Elemen ............................................. 26
Tabel 5.9 Karakteristik Antena Circular Array Empat Elemen ......................................... 27
Tabel 5.10 Karakteristik Antena Circular Array Delapan Elemen .................................... 29
Tabel 5.11 Karakteristik Antena Rectangular Array Delapan Elemen .............................. 30
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bentuk Antena Mikrostrip Beserta Elemen Peradiasinya .............................. 3
Gambar 2.2 Antena Array .................................................................................................. 4
Gambar 2.3 Patch Antena dan Pola Radiasinya Sajjad ...................................................... 5
Gambar 2.4 Struktur Antena Hajian, M ............................................................................. 6
Gambar 2.5 Nilai Gain dan Return Loss Antena Hajian, M ............................................. 6
Gambar 4.1 Fishbone Diagram High Gain Antena untuk Radar Maritim ........................ 11
Gambar 4.2 Rencana Penelitian Radar Maritim Tahun Pertama ....................................... 12
Gambar 4.3a Metode Circular ............................................................................................ 12
Gambar 4.3b Metode Rectangular ..................................................................................... 12
Gambar 4.4 Proses Riset sampai dengan Pemanfaatan Produk bagi Pengguna ................ 13
Gambar 5.1. Rancangan Antena Mikrostrip Circular Elemen Tunggal ............................. 19
Gambar 5.2. Rancangan Antena Mikrostrip Circular Array Dua Elemen ......................... 20
Gambar 5.3 Rancangan Antena Mikrostrip Circular Array Empat Elemen ..................... 21
Gambar 5.4 Rancangan Antena Mikrostrip Circular Array Delapan Elemen ................... 21
Gambar 5.5 Rancangan Antena Mikrostrip Rectangular Array Delapan Elemen ............. 22
Gambar 5.6. Hasil Simulasi S11 Elemen Tunggal .............................................................. 23
Gambar 5.7 Hasil Simulasi VSWR Elemen Tunggal ........................................................ 23
Gambar 5.8 Hasil Simulasi Farfield Gain Elemen Tunggal .............................................. 24
Gambar 5.9 Hasil Simulasi S11 Circular Array Dua Elemen ............................................. 25
Gambar 5.10 Hasil Simulasi VSWR Circular Array Dua Elemen .................................... 25
Gambar 5.11 Hasil Simulasi Farfield Gain Circular Array Dua Elemen .......................... 25
Gambar 5.12 Hasil Simulasi S11 Circular Array Empat Elemen ....................................... 26
Gambar 5.13 Hasil Simulasi VSWR Circular Array Empat Elemen ................................. 26
Gambar 5.14. Hasil Simulasi Farfield Gain Circular Array Empat Elemen ..................... 27
Gambar 5.15 Hasil Simulasi S11 Circular Array Delapan Elemen .................................... 28
Gambar 5.16. Hasil Simulasi VSWR Circular Array Delapan Elemen ............................. 28
Gambar 5.17 Hasil Simulasi Farfield Gain Circular Array Delapan Elemen ................... 28
ix
Gambar 5.18 Hasil Simulasi S11 Rectangular Array Delapan Elemen .............................. 29
Gambar 5.19. Hasil Simulasi VSWR Rectangular Array Delapan Elemen ...................... 29
Gambar 5.20 Hasil Simulasi Farfield Gain Rectangular Array Delapan Elemen ............. 30
Gambar 6.1 Rencana Penelitian Radar Maritim Tahun Kedua .......................................... 31
Gambar 6.2 Optimasi Desain High Gain Antena untuk Radar Maritim ............................ 32
Gambar 6.3 Metode Penelitian High Gain Antenna untuk Radar Maritim ....................... 33
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Instrumen ......................................................................................................
Lampiran 2 : Personalia Tenaga Peneliti ........................................................................... 36
Lampiran 3 : HKI dan Publikasi ........................................................................................ 47
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Permasalahan yang Akan Diteliti
Sebagai negara Maritim, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, dengan 2/3 dari
wilayahnya merupakan lautan, yang kaya akan sumber daya kelautan dan perikanan. Selain
kaya sumber daya, posisi Indonesia yang strategis mengakibatkan banyak kapal laut yang
berlalu-lintas di daerah perairan Indonesia. Sehingga perlu diadakan pengawasan terhadap
pertahanan dan keamanan di perairan Indonesia. Pengawasan daerah kelautan di Indonesia
dapat dipantau dengan menggunakan Radar Maritim.
Saat ini, Kapal-kapal pengawas dan pemantau daerah kelautan yang ada di Indonesia
sudah dilengkapi dengan radar, akan tetapi lingkup jangkauan dari radar yang dipancarkan
oleh kapal milik Indonesia masih kecil dan sedikit. Radar pendukung kapal pengawas dan
pemantau daerah kelautan Indonesia juga masih sedikit tergantung dari aplikasi yang
digunakan, frekuensi, bandwidth, gain, return loss serta metode perancangannya baik dari
rectangular, circular dan arraynya. Selain masalah radar yang kurang pada kapal di
Indonesia masalah lain juga muncul antara lain kurangnya sumber daya manusia pengawas
laut sehingga laut Indonesia yang luat tidak terjaga, masalah pencurian ikan yang makin
marak oleh kapal-kapal luar negeri, pembajakan serta penyelundupan hasil tangkapan ikan
ataupun yang lainnya dan adanya tabrakan yang terjadi antar kapal yang ingin bersandar
karena kurangnya radar untuk mendeteksi keberadaan kapal lain yang ada disekitar. Sehingga
perlu dibuatkan prototipe berupa radar maritim yang dilihat dari segi frekuensi serta
bandwidth serta antena dan gain yang dimiliki.
Menurut Kemkominfo (2013) Radar merupakan sebuah perangkat yang menggunakan
gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak, kecepatan, dan
memetakan objek bergerak maupun. Sementara Radar Maritim adalah stasiun radar
bergerak yang dipakai diatas kapal laut sehingga dapat mencakup daerah yang luas di
wilayah perairan Indonesia. Radar laut terbagi dua yaitu Radar Maritim dan Radar
Surveillance.
1. Radar Maritim adalah stasiun radar bergerak yang dipakai di atas kapal laut.
2. Radar Surveillance adalah stasiun radar tetap yang berfungsi untuk pengawasan
pantai, selat, sungai, dan ekplorasi lepas pantai atau darat.
Sementara itu, menurut Andaya Lestari (2012) Radar Maritim berfungsi mengawasi
perairan Indonesia dari pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal asing yang hendak melakukan
pencurian ikan, penyelundupan, maupun pembajakan. Selain itu, Radar Maritim juga dapat
2
berfungsi sebagai monitoring pergerakan kapal laut sehingga dapat mencegah terjadinya
tabrakan apabila kapal hendak merapat ke pelabuhan.
Salah satu subsistem dari Radar Maritim adalah antena. Antena berfungsi untuk
memancarkan gelombang elektromagnetik ke udara bebas Balanis (1997). Untuk
mendapatkan coverage area yang luas maka diperlukan antena dengan gain yang tinggi.
Menurut Endon Bharata (2011) Pemasangan Radar Maritim dengan gain yang tinggi sangat
diperlukan, agar dapat mencakup daerah yang luas di wilayah perairan Indonesia.
Penelitian sebelumnya (Lestari, 2012) membuat sebuah prototipe radar surveillance
long-range yang bekerja pada frekuensi S-band untuk kebutuhan maritim. Prototipe radar ini
bekerja dengan daya pancar sekitar 5 W. Penelitian lainnya (Sugiarto, 2012) merancang
antena yang dapat digunakan untuk mendukung kerja radar pengawas pantai. Antena ini
dirancang dengan menggunakan antena mikrostrip dimana karakteristik antena ini harus
mempunyai bandwidth lebar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 State of The Art Penelitian
Radar Radio detection and ranging (RADAR) merupakan sebuah perangkat
elektronika yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi, mengukur jarak, dan membuat
peta lokasi benda-benda seperti kapal laut maupun pesawat. Prinsip kerjanya yaitu
gelombang radio dikirim dan sebuah penerima menerima sinyal pantulnya yang kembali.
Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan maka dapat ditentukan lokasinya. Walaupun
signal yang diterima kecil, tapi sinyal radio dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat
seperti dikemukakan Hajian, M (2009).
Sebagai negara Maritim, Indonesia membutuhkan Radar Maritim yang baik untuk
mengawasi perairan Indonesia dari pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal asing yang hendak
melakukan pencurian ikan, penyelundupan, maupun pembajakan. Salah satu subsistem dari
Radar Maritim adalah antena. Antena berfungsi untuk memancarkan gelombang
elektromagnetik ke udara bebas. Menurut Balanis, A Constantine. (1997) Berdasarkan
definisi IEEE, antena merupakan alat/divais yang digunakan untuk meradiasi atau menerima
gelombang radio (elektromagnetik). Dengan kata lain, antena merupakan sebuah alat
pengarah yang mengkonversi gelombang elektromagnetik menjadi arus listrik maupun
sebaliknya.
3
Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang mempunyai kelebihan
dalam hal bentuknya yang sederhana, ringan, dapat dibuat sesuai kebutuhan. Secara umum,
antena mikrostrip terdiri dari 3 elemen, yaitu: elemen peradiasi (radiator), substrat, dan
elemen pentanahan (ground). Contoh bentuk antena mikrostrip dapat dilihat pada Gambar
2.1.
Gambar 2.1 Bentuk Antena Mikrostrip Beserta Elemen Peradiasinya (Balanis : 1997)
Mneurut Pozar (1998) Antena mikrostrip ini mempunyai beberapa keuntungan
apabila dibandingkan dengan antena lainnya, yaitu diantaranya :
1. low profile (mempunyai ukuran yang kecil dan ringan)
2. mudah difabrikasi dan tidak memakan biaya yang besar
3. dapat berdiri dengan kuat ketika diletakkan pada benda yang rigid
4. Polarisasi linier dan sirkular mudah di dapat hanya dengan feeding yang sederhana
5. Dapat digunakan untuk aplikasi dual polarisasi, dual frekuensi maupun triple
frekuensi band
6. Feed line dan matching network dapat dipabrikasi langsung dengan struktur
antena.
Sementara itu salah satu kekurangannya adalah gain nya yang rendah. Padahal
untuk mendapatkan coverage area yang luas maka diperlukan antena dengan gain yang
tinggi. Pemasangan Radar Maritim dengan gain yang tinggi sangat diperlukan, agar dapat
mencakup daerah yang luas di wilayah perairan Indonesia.
Maka dari itu, sebagai state of the art, pada penelitian ini diusulkan penggunaan
kombinasi metode patch rectangular dan circular dengan metode Array 1 x 8. Metode
metode patch rectangular dan circular berguna untuk menghasilkan antena yang bekerja
4
pada beberapa frekuensi 3,2 GHz, yang merupakan frekuensi kerja Radar Maritim di
Indonesia. Sementara itu, metode Array 1 x 8 berguna untuk meningkatkan gain antena
tanpa merubah fasa dari sinyal. Kombinasi metode ini diharapkan menghasilkan sebuah
High Gain Antenna untuk Aplikasi Radar Maritim Frekuensi 3,2 GHz.
Antena array adalah susunan dari beberapa antena yang identik seperti dikemukakan
Mikulasek, T (2013). Dalam antena mikrostrip patch, yang disusun secara array adalah
bagian patch. Medan total dari antena array ditentukan oleh penjumlahan vektor dari medan
yang diradiasikan oleh elemen tunggal. Untuk membentuk pola yang memiliki keterarahan
tertentu, diperlukan medan dari setiap elemen array berinterferensi secara konstruktif pada
arah yang diinginkan dan berinterferensi secara destruktif pada arah yang lain.
Ada beberapa macam konfigurasi antena array, di antaranya : linear, planar, dan
circular. Antena array linear adalah array dengan titik pusat elemen array berada pada satu
garis lurus. Antena array planar adalah array denga susunan elemen array membentuk
sebuah area yang berbentuk kotak seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2. Antena array
circular adalah array dengan elemen array terletak pada suatu lingkaran dengan radius
tertentu.
Gambar 2.2 Antena Array (Pozar : 1998)
5
Masing-masing konfigurasi memiliki keuntungan, misalnya linear array memiliki
kelebihan dalam perhitungan yang tidak terlalu rumit, sedangkan planar array memiliki
kelebihan dalam pengaturan dan pengendalian arah pola radiasi.
2.2 Studi Pendahuluan yang Telah Dilaksanakan dan Hasil yang Sudah Dicapai
Penelitian Sajjad (2014) menujukan perancangan antena array pada Frekuensi 3,8
GHz, Bandwidth 16 MHz, menghasilkan Gain 13,5 dBi, dengan return loss -13 dB. Penelitian
tersebut menggunakan jenis Subtrat yang terlihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Susbstrat Rodgers Sajjad (2014)
Dimensi dan hasil penelitian Sajjad terlihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Patch Antena dan Pola Radiasinya Sajjad (2014)
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Hajian (2009) yang meneliti Radar FMCW di
Indonesia dengan frekuensi 9,4 GHz, bandwidth 200 Mhz, gain 16 dBi, serta return loss -
20 dB. Antena ini menggunakan 1x 8 Array. Hasilnya penelitian Hajian terlihat pada Gambar
2.4 serta nilai dari gain dan return yang dihasilkan dari antena Hajian dapat dilihat pada
Gambar 2.5.
6
Gambar 2.4 Struktur Antena Hajian, M (2009)
Gambar 2.5 Nilai Gain dan Return Loss Antena Hajian, M (2009)
7
Secara keseluruhan, studi pendahuluan penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan metode array untuk antena maritim
terlihat pada peta jalan di tabel 2.2.
Tabel 2.2 Posisi dan Peta Jalan Penelitian
No. Penelitian Aplikasi
Hasil yang dicapai Metode Perancangan
Frekuensi
(GHz)
Bandwidth
(MHz)
Gain
(dBi)
Return Loss
(dB) Rectangular Circular
Array
1. Sajjad (2014). WiMAX 3,8 GHz 16 MHz 13,5 dBi -13 dB yes - 2 x 2
2. Dubey, S. (2014). S Band
Indonesia 3,5 GHz 500 MHz 6 dBi -10 dB yes - 3 Yagi
3. Thakur, S (2013) Radar Cuaca
India 5,8 GHz 170 MHz 19 dBi -15 dB yes - 4 x 4
4. Slomian, I. (2013) Radar FMCW 24 GHz 2 GHz 8 dBi -10 dB yes - 4 x 4
5 Mikulasek (2013) Radar 24 GHz 200 MHz 11 dBi - 25 dB yes - 2 x 2
6 Sreeja (2012) Nano Satellite 2,45 GHz 10 Mhz 5 dBi - 15 dB yes - -
7 Golezani (2012). Radar 5,8 GHz 50 MHz 5 dBi -30 dB - yes -
8 Dewan, R (2011). WiMAX 3, 55 Ghz 20 MHz 6 dBi -20 dB - - 2 x 2
9 Hajian, M (2009). Radar FMCW
Indonesia 9,4 GHz 200 Mhz 16 dBi -20 dB yes - 1 x 8
10 Usulan Penelitian Radar Maritim
Indonesia 3,2 GHz 60 MHz > 15 dBi < -10 dB yes yes 1 x 8
Tabel 2.2 merupakan peta jalan penelitian high gain antena utuk radar maritim yang bekerja pada frekuensi 3,2 GHz. Peta jalan
penelitian awalnya dimulai pada tahun 2009 oleh Hajian yang diawali dengan pembuatan Radar FMCW pada frekuensi 9,4 GHz dan
menggunakan metode perancangan patch rectangular serta kombinasi array 1x8. Peta jalan penelitian sebagai latar belakang yang akhirnya
digunakan untuk membuat radar maritim ini adalah sampai tahun 2014 oleh Sajjad dengan menggunakan WiMAX dalam frekuensi 3,8 GHz,
metode patch rectangular dan kombinasi array 2.
8
2.3 Peta Jalan Penelitian
Perancangan High Gain Antenna untuk Radar Maritim ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja Radar Maritim yang berfungsi
mengawasi perairan Indonesia dari pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal asing yang hendak melakukan pencurian ikan, penyelundupan,
maupun pembajakan. Tabel 2.3 adalah road map penelitian high gain antena radar maritim.
Tabel 2.3 Road Map Penelitian High Gain Antena untuk Radar Maritim
Tahapan … - 2016 2016-2017 2017-2018 2019-…
Tahapan Awal
Tahapan Menengah
Tahapan Akhir
Metode Patch Rectangular
Pada bagian dijelaskan spesifikasi antena,
jenis substrat. Dilanjutkan perancangan
dimensi panjang dan lebar antena dan
optimasi lokasi pencatu.
Metode Patch Circular
Perancangan ini dimulai dengan menentukan
jari-jari antena dan optimasi lokasi pencatu
agar dapat bekerja pada frekuensi 3,2 GHz.
Pada proses kombinasi menjadi
antena Array. Setiap Antena tersebut
harus memiliki nilai fasa sama.
Kerjasama dengan Industri dan evaluasi
serta Pelaporan
9
BAB 3
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan khusus penelitian ditahun pertama yaitu dihasilkan suatu antena dengan
high gain antena untuk radar maritim dengan menggunakan metode patch microstrip.
Perancangan microstrip antena dilakukan dengan menggunakan metode patch yang dibagi
menjadi dua yaitu patch circular dan patch rectangular yang bekerja dengan frekuensi 3,2
GHz. Perancangan antena dengan metode patch circular dilakukan dengan menentukan jari-
jari antena dan penentuan lokasi catunya kembali untuk bekerja pada frekuensi 3,2 GHz
sedangkan perancangan antena menggunakan metode patch rectangular dilakukan dengan
menentukan dimensi antena agar dapat bekerja optimal pada frekuensi 3,2 GHz.
Tujuan khusus penelitian tahun kedua yaitu dilakukan kombinasi menjadi antena
array 1 x 8 dimana setiap antena harus memiliki nilai fasa yang sama sehingga menghasilkan
gain yang besar sehingga dihasilkan suatu prototipe antena untuk aplikasi radar maritim
berfrekuensi 3,2 GHz. Antena tersebut kemudian di pabrikan dan evaluasi. Secara spesifik,
Tujuan khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu dihasilkan prototipe Antena
untuk Aplikasi Radar Maritim 3,2 GHz dengan gain yang tinggi yang menggunakan
Kombinasi Metode. Metode Patch dan Metode Array 1 x 8. Parameter kinerja yang
dirancang secara lebih lengkap sesuai dengan ketentuan Kemkominfo (2013) :
a. Frekuensi kerja : 3,2 GHz
b. Bandwitdh : 60 MHz
c. Gain : > 15 dBi
d. Return Loss : < -10 dB
e. VSWR : < 2
f. Ketebalan subtrat : 1,6 mm
g. Permitivitas substarat : 4,4
h. Loss Tangent : 0.002
Luaran penelitian ini yaitu 2 buah publikasi dalam Jurnal Nasional ber-ISSN tidak
terakreditasi dan makalah yang disampaikan dalam Pertemuan Nasional serta 1 buah
prototipe antena. Luaran tambahan berupa 1 usul HKI. Rencana kegiatan penelitian ini
meliputi perancangan, simulasi kinerja dengan mengacu pada standar yang berlaku, evaluasi
kinerja hasil simulasi, pengukuran, publikasi dan pelaporan
10
3.2 Manfaat Penelitian
Salah satu penelitian sebelumnya dilakukan oleh Ananda Lestari yaitu prototipe radar
surveillance long range yang bekerja pada frekuensi S-band untuk keperluan maritim.
Prototipe radar ini diharapkan dapat diproduksi menjadi radar operasional yang sesuai dengan
spesifikasi TNI AL. Prototipe ini bekerja dengan teknologi Frequency Modulated Continuous
Wave (FMCW) dengan daya pancar 5 W dan berhasil mendeteksi keberadaan bangunan-
bangunan yang ada di sekeliling lokasi pengujian dalam radius sekitar 5 nm (9 km).
Penelitian lainya dilakukan oleh Yoga Sugiarto tentang perancangan antena susun delapan
mikrostrip rectangular pada frekuensi kerja 3 GHz untuk aplikasi radar pengawas pantai.
Perancangan antena yang digunakan untuk mendukung kerja radar pengawas pantai ini dibuat
dengan menggunakan antena mikrostrip. Perancangan antena mikrostrip dilakukan dengan
menghitung dimensi antena sesuai rumus teori yang ada dan dimensi hasilnya digunakan
untuk proses simulasi. Antena dibuat dengan pola radiasi dan polarisasinya agar sesuai
dengan yang dibutuhkan dilapangan yang bekerja pada frekuensi 3 GHz serta bandwidth 60
MHz pasa VSWR = 1,231 dan gain sebesar 11,41 dBi. Terlihat bahwa penelitian antena
maritim fokus kepada Gain antena.
Urgensi penelitian ini yang dihasilkan berupa prototipe antena untuk aplikasi radar
maritim berfrekuensi 3,2 GHz dengan gain yang tinggi lebih dari 15 dBi. Penggunaan radar
maritim dengan gain yang tinggi diperlukan dalam laut Indonesia yang luas agar dapat
mencakup jangkauan yang jauh di semua perairan laut Indonesia. Prototipe antena untuk
aplikasi radar maritim dibuat dengan menggembangkan beberapa metode, metode patch
microstrip yaitu metode patch circular dan rectangular ditahun pertama yang dikembangkan
dengan menggunakan metode array 1 x 8 pada tahun kedua untuk kemudian di pabrikasikan.
Inovasi yang ditargetkan pada penelitian ini yaitu dikembangkan high gain antenna
dengan state of the art berupa penggunaan kombinasi metode. metode patch circular dan
rectangular dengan metode Array 1 x 8. Metode metode patch circular dan rectangular
berguna untuk menghasilkan antena yang bekerja pada beberapa frekuensi 3,2 GHz, yang
merupakan frekuensi kerja Radar Maritim di Indonesia. Sementara itu, metode Array 1 x 8
berguna untuk meningkatkan gain antena tanpa merubah fasa dari sinyal Pozar (1998).
Kombinasi metode ini diharapkan menghasilkan sebuah High Gain Antenna untuk Aplikasi
Radar Maritim Frekuensi 3,2 GHz.
11
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Bagan Alir Penelitian (Fishbone Diagram)
Pada Gambar 4.1 dijelaskan fishbone diagram untuk penelitian High Gain Antena
untuk Radar Maritim, dengan permasalahan yang muncul di awal seperti kurangnya
pengawasan laut oleh tentara-tentara maritim laut Indonesia, maraknya pencurian ikan oleh
kapal-kapal laut negara asing dengan berbendera Indonesia, pembajakan serta penyelundupan
hasil laut Indonesia oleh kapal asing serta tabrakan antara kapal laut yang ingin bersandar.
Karena permasalahan tersebut maka dibuatlah Radar Maritim dengan High Gain Antena
dimana dengan ketentuan sub sistem antena, high antena, frekuensi kerja dan bandwitdh,
antena array serta jenis antena patch yang lebih berkembang dari pada yang terdahulu pernah
diciptakan. Karena beberapa permasalahan yang muncul serta solusi yang didapat maka
dibuatlah Radar Maritim dengan kombinasi metode patch dengan metode array.
Gambar 4.1 Fishbone Diagram High Gain Antena untuk Radar Maritim
4.2 Rencana Penelitian Tahun Pertama
Gambar 4.2 adalah penelitian yang akan direncanakan ditahun pertama perancangan
high gain antena untuk radar maritim dengan menggunakan kombinasi metode patch
microstrip yaitu patch circular dengan patch rectangular yang akan menghasilkan frekuensi
3,2 GHz. Metode patch circular maupun patch rectangular sama-sama menentukan lokasi
pencatunya.
12
Gambar 4.2 Rencana Penelitian Radar Maritim Tahun Pertama
Gambar 4.3a Metode Circular Gambar 4.3b Metode Rectangular
Lokasi Pencatu
Penelitian High Gain Antenna untuk Radar Maritim
Mulai
Patch Circular
Patch Rectangular
Metode Patch
Microstrip
13
Pada Gambar 4.3a dengan 4.3b merupakan perancangan dengan metode patch mikrostrip
antena dengan menggunakan patch circular dan patch rectangular yang bekerja pada
frekuensi 3,2 GHz. Gambar 4.3a, dalam gambar dapat dilihat bahwa metode circular sama
dengan metode rectangular yang berbeda dalam penentuan jari-jari dari antenanya yang
dalam metode rectangular ditentukan dimensinya baik panjang ataupun lebar antena bila
dalam metode circular yang ditentukan jari-jari antenanya. Sedangkan rancangan dengan
metode circular terdapat pada Gambar 4.3b adalah rancangan dengan metode patch
rectangular dimana dalam perancangan dengan menggunakan metode ini terlebih dahulu
ditentukan jenis substrat yang akan dipergunakan dalam antena, dimensi dari antenanya serta
lokasi pencatu yang optimal untuk menjalankan frekuensi 3,2 GHz.
4.3 Lokasi Penelitian dan Luaran
Tahapan terakhir adalah kerjasama dengan pihak industri untuk dapat dilakukan
produksi masal. Hasilnya dapat digunakan untuk stakeholder, sementara alurnya terlihat
seperti Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Proses Riset sampai dengan Pemanfaatan Produk bagi Pengguna
Permintaan
Dilakukan studi terhadap
kebutuhan High Gain Antenna
untuk Radar Maritim
Riset
Riset pengembangan
dan inovasi dilakukan
oleh Universitas
Gunadarma
Proses Industri
(Fabrikasi)
Dilakukan oleh IDN
(a.l. PT TRG, PT
LEN, dan PT
Panggung
Elektronika)
Evaluasi dan
Pengembangan
Evaluasi mengenai link and
match antara Permintaan
dan Kebutuhan
Pemasaran
Bisa dilakukan oleh Marketing
14
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Elektro, Universitas
Gunadarma dan keluaran yang dihasilkan terlihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Luaran Tahunan
Luaran Tahun ke-1
Metode Patch
Tahun ke-2
Array 1 x 8
Frekuensi Kerja 3,2 GHz 3,2 GHz
Bandwidth 60 MHz 60 MHz
VSWR < 2 < 2
Return Loss < -10 dB < -10 dB
Gain 4 dBi 15 dBi
Fase Single Single
Pola Radiasi Single Single
Indikator pencapaian keberhasilan dari riset dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Indikator Keberhasilan
No. Indikator Capaian
1. Desain Prototype Smart Antena 1
2. Seminar Nasional 2
3. Jurnal Nasional 1
4. Jurnal Internasional 1
5. Usul HKI 1
Riset ini akan dilaksanakan oleh 1 periset utama dan 1 anggota periset. Nama periset,
surat pernyataan dari periset, serta CV para periset dapat dilihat pada Lampiran Kelengkapan
Administrasi Riset.
15
BAB 5
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
5.1 Hasil Penelitian
Pada penelitian ini akan dirancang antena mikrostrip Array 8 elemen menggunakan
simulator CST Microwave Studio 2011. Jenis antena mikrostrip yang dirancang adalah
antena mikrostrip dengan bentuk patch lingkaran dan teknik pencatuan menggunakan saluran
mikrostrip (microstrip line feed). Proses perancangan antena mikrostrip pada tugas akhir
ini dilakukan dengan beberapa tahapan. Secara umum tahap pertama yaitu membuat
perancangan antena mikrostrip elemen tunggal, tahap selanjutnya adalah membuat
perancangan antena Array dua elemen, dan selanjutnya membuat perancangan antena Array
empat elemen, dan tahap akhir membuat perancangan antena mikrostrip Array 1x8. Hasil dari
rancangan akhir akan difabrikasi dan dilakukan pengukuran, sehingga hasil dari simulasi dan
fabrikasi dapat dibandingkan.
5.2 Penentuan Spesifikasi Antena
Tahapan pertama kali dalam melakukan perancangan antena mikrostip adalah
menentukan spesifikasi antena yang ingin dicapai. Spesifikasi antena yang dimaksud yaitu
frekuensi kerja, VSWR, gain, bandwidth dan impedansi masukan. Spesifikasi antena yang
ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Frekuensi kerja : 3,2 GHz (2,19 – 3,23 GHz)
2. VSWR : ≤ 2
3. Gain : ≥ 8 dBi
4. Bandwidth : 60 MHz
5. Impedansi masukan : 50 Ω
5.3 Penentuan Substrat
Tahap selanjutnya yaitu menentukan jenis substrat yang akan digunakan. Dalam
pemilihan jenis subtrat sangat diperlukan pengetahuan tentang spesifikasi umum daris
substrat tersebut, kualitasnya, ketersediaannya serta yang tidak kalah penting adalah harga
atau biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkannya, karena akan mempengaruhi nilai
jual ketika akan difabrikasi secara massal untuk dipasarkan. Jenis subtrat yang digunakan
pada perancangan antena dalam tugas akhir ini adalah Epoxy FR4 dengan parameter-
parameterna ditunjukan pada Tabel 5.1.
16
Tabel 5.1. Parameter Subtrat yang Digunakan
No Parameter Substrat Epoxy FR4 Keterangan
1 Konstanta Dielektrik Relatif (εr) 4,4
2 Dielektrik Loss Tangent (tan Q) 0,02
3 Ketebelan substrat (h) 0,16 cm
5.4 Perancangan Dimensi Patch
Langkah selanjutnya yaitu melakukan perancangan dimensi patch antena mikrostrip.
Bentuk patch dari antena mikrostrip yang akan dirancang yaitu dengan bentuk patch
lingkaran, sehingga yang perlu dicari adalah panjang jari-jari lingkaran (a). Untuk
mendapatkan panjang jari-jari lingkaran digunakan persamaan berikut :
Dengan F :
h dalam cm dan fr dalam Hz
Sehingga didapat nilai a adalah:
Dari perhitungan di atas, didapatkan nilai jari-jari (a) patch lingkaran sepanjang 12,6 mm.
5.5 Perancangan Dimensi Pencatu
Saluran pencatu yang digunakan pada perancangan antena mikrostrip adalah saluran
pencatu 50 Ω, 70,71 Ω, dan 100 Ω pemilihan saluran pencatu ini mengacu pada bentuk
antena Array .
5.5.1 Saluran Pencatu Mikrostrip 50 Ohm
Saluran pencatu mikrostrip 50 ohm dihubungkan dengan konektor 50 ohm, untuk
mendapatkan nilai impedansi saluran pencatu sebesar 50 Ω, maka dapat dilakukan dengan
mencari lebar saluran pencatu. Lebar saluran pencatu dapat dihitung dengan persamaan W.
Dengan memasukan nilai εr = 4,4, h = 1,6 mm dan Z0 = 50 Ω:
17
Dengan nilai B adalah:
Sehingga:
W = 3 mm
Didapat lebar saluran pencatu 50 Ω sebesar 3 mm
5.5.2 Saluran Pencatu Mikrostrip 100 Ohm
Saluran pencatu 100 Ω digunakan untuk perancangan antena yang ditempatkan
paralel dari saluran pencatu 50 Ω. Lebar saluran pencatu mikrostrip 100 Ω dapat dicari
dengan menggunakan persamaan berikut:
Dengan
Sehingga:
5.5.3 Saluran Pencatu Mikrostrip 70,71 Ohm
Saluran Saluran pencatu mikrostrip 70,71 Ω merupakan transformator λ/4 antara
saluran penatu 100 Ω dan 50 Ω. Lebar saluran pencatu mikrostrip 70,71 Ω dapat dicari
dengan menggunakan persamaan berikut:
18
Dengan:
= 3,993
Sehingga:
Saluran pencatu 70,71 Ω merupakan transformator ¼ gelombang sehingga panjang
pencatunya dapat dicari dengan persamaan berikut:
Konstanta dielektrik efektif ( ) digunakan untuk menghitung panjang pencatu
saluran mikrostrip 70,71 Ω sesuai dengan persamaan:
Sehingga diperoleh panjang saluran pencatu mikrostrip 70,71 Ω adalah:
Untuk memudahkan dalam proses perancangan maka panjang saluran pencatu 70,71 Ω
dibulatkan menjadi 13,2 mm.
5.5.4 Perancangan Jarak Antar Elemen
Jarak antar elemen diukur dari titik pusat elemen ke titik pusat elemen yang berdeatan
dapat dicari dengan persamaan berikut:
19
= 0,0469 m = 47 mm
5.5.5 Karakterisasi Dimensi Antena Mikrostrip
Tahap selanjutnya dilakukan karakterisasi terhadap dimensi antena. Berdasarkan
dasar teori antena mikrostrip pada umumnya, untuk menggeser frekuensi kerja adalah dengan
memperbesar atau memperkecil dimensi patch antena. Semakin besar dimensi antena maka
frekuensi kerja akan semakin kecil, begitu sebaliknya, karena dimensi antena berbanding
terbalik dengan frekuensi kerjanya. Dengan demikian, untuk menggeser frekuensi kerja pada
antena mikrostrip lingkaran, akan dilakukan karakterisasi jari-jari lingkaran (a). Teknik
pencatuan yang digunakan adalah Microstrip Line Feed sehingga memiliki parameter lain
yang dapat dimodifikasi untuk mendapatkan karakteristik yang diinginkan yaitu panjang
saluran pencatu (l). Dengan demikian parameter yang memungkinkan untuk digunakan pada
pengkarakterisasian ini adalah jari-jari lingkaran (a) dan panjang saluran pencatu (l).
Tahap pertama karakterisasi dilakukan pada antena mikrostrip elemen tunggal
(lampiran 1). Kemudian karakterisasi pada antena mikrostrip Array dua elemen (lampiran 2)
dan karakterisasi pada antena mikrostrip Array empat elemen (lampiran 3), dan tahap akhri
karakterisasi pada antena mikrostrip Array delapan elemen (lampiran 4).
5.5.6 Hasil Akhir Perancangan Antena Mikrostrip Circular Elemen Tunggal
Gambar 5.1. Rancangan Antena Mikrostrip Circular Elemen Tunggal
20
Tabel 5.2 Nilai Parameter Antena Mikrostrip Circular Elemen Tunggal
Parameter Panjang (mm)
W 45
L 45
a 12,9
lg 9,6
y2 6
wf 3
wg 1
5.5.7 Hasil Akhir Perancangan Antena Mikrostrip Circular Array Dua Elemen
Gambar 5.2 Rancangan Antena Mikrostrip Circular Array Dua Elemen
Tabel 5.3 Nilai Parameter Antena Mikrostri Circular Array Dua Elemen
Dimensi Nilai (mm)
d 41
l1 6
l2 13,2
l3 d/2 + w1/2 – (l1 + l2)
l4 7,7
w1 = w4 3
w2 1,6
w3 0,6
21
5.5.8 Hasil Akhir Perancangan Antena Mikrostrip Circular Array Empat Elemen
Gambar 5.3 Rancangan Antena Mikrostrip Circular Array Empat Elemen
Tabel 5.4 Nilai Parameter Antena Mikrostrip Circular Array Empat Elemen
Dimensi Nilai (mm)
l5 6
l6 13,2
l7 d/2 + w1/2 – (l5 + l6)
l4=l8 8,8
w5 = w8 3
w6 1,6
w7 0,6
5.5.9 Hasil Akhir Perancangan Antena Mikrostrip Circular Array Delapan Elemen
Gambar 5.4 Rancangan Antena Mikrostrip Circular Array Delapan Elemen
22
Tabel 5.5 Nilai Parameter Antena Mikrostrip Circular Array Delapan Elemen
Dimensi Nilai (mm)
lg 9,1
l9 6
l10 13,2
l11 2d + w1/2 – (l9 + l10)
l4 = l12 10,9
w5 = w8 3
w6 1,6
w7 0,6
5.5.10 Hasil Akhir Perancangan Antena Mikrostrip Rectangular Array Delapan
Elemen
Gambar 5.5 Rancangan Antena Mikrostrip Rectangular Array Delapan Elemen
Tabel 5.6 Nilai Parameter Antena Mikrostrip Rectangular Array Delapan Elemen
Dimensi Nilai (mm)
W 370
L 68
w9 3
w10 1.6
w11 0.6
w12 w9
i9 6
i10 15.5
i11 72
i12 9
Dari tahap perancangan didapat hasil simulasi antenna mikrostrip, berikut akan dijelaskan
karakteristik antena yang didapat dari hasil simulasi.
5.5.11 Hasil Simulasi Antena Mikrostrip Circular Elemen Tunggal
Pada Gambar 5.6 menjelaskan hasil simulasi S11 yang memiliki skala frekuensi 2,6
GHz sampai dengan 3,8 GHz dengan sumbu y adalah S11. Hasil simulasi menyatakan bahwa
23
bandwidth –10 dB diperoleh saat f1 = 3,15 GHz dan f2 = 3,25 GHz dengan bandwidth 98
MHz dan frekuensi tengah (fc) = 3,2 GHz dengan nilai s11 = –45 dB.
Gambar 5.6. Hasil Simulasi S11 Elemen Tunggal
Pada Gambar 5.7 menjelaskan hasil simulasi VSWR yang memiliki skala frekuensi
2,6 GHz sampai 3,8 GHz dengan sumbu y adalah VSWR. Hasil simulasi menyatakan bahwa
VSWR yang diperoleh adalah 1,01.
Gambar 5.7 Hasil Simulasi VSWR Elemen Tunggal
Pada Gambar 5.8 menjelaskan hasil simulasi Farfield Gain dengan main lobe
magnitude diperoleh sebesar 4 dB.
24
Gambar 5.8 Hasil Simulasi Farfield Gain Elemen Tunggal
Hasil simulasi elemen tunggal dirangkum dalam Tabel 5.7.
Tabel 5.7 Karakteristik Antena Elemen Tunggal
Karakteristik Nilai
Bandwidth 98 MHz
Fatas 3,25 GHz
Fbawah 3,15 GHz
VSWR 1,01
Gain 4 dB
5.5.12 Hasil Simulasi Antena Mikrostrip Circular Array Dua Elemen
Pada Gambar 5.9 menjelaskan hasil simulasi S11 yang memiliki skala frekuensi 2,6
GHz sampai dengan 3,8 GHz dengan sumbu y adalah S11. Hasil simulasi menyatakan bahwa
bandwidth –10 dB diperoleh saat f1 = 3,15 GHz dan f2 = 3,25 GHz dengan bandwidth 106
MHz dan frekuensi tengah (fc) = 3,2 GHz dengan nilai S11 = –47 dB.
25
Gambar 5.9 Hasil Simulasi S11 Circular Array Dua Elemen
Pada Gambar 5.10 menjelaskan hasil simulasi VSWR yang memiliki skala frekuensi
2,6 GHz sampai 3,8 GHz dengan sumbu y adalah VSWR. Hasil simulasi menyatakan bahwa
VSWR yang diperoleh adalah 1,01.
Gambar 5.10 Hasil Simulasi VSWR Circular Array Dua Elemen
Gambar 5.11 Hasil Simulasi Farfield Gain Circular Array Dua Elemen
Pada Gambar 5.11 menjelaskan hasil simulasi Farfield Gain dengan main lobe
magnitude diperoleh sebesar 6.3 dB. Hasil simulasi dua elemen dirangkum dalam Tabel 5.8.
26
Tabel 5.8 Karakteristik Antena Circular Array Dua Elemen
Karakteristik Nilai
Bandwidth 106 MHz
Fatas 3,25 GHz
Fbawah 3,15 GHz
VSWR 1,01
Gain 6.3 dB
5.5.13 Hasil Simulasi Antenna Mikrostrip Circular Array Empat Elemen
Pada Gambar 5.12 menjelaskan hasil simulasi S11 yang memiliki skala frekuensi 2,6
GHz sampai dengan 3,8 GHz dengan sumbu y adalah S11. Hasil simulasi menyatakan bahwa
bandwidth –10 dB diperoleh saat f1 = 3,14 GHz dan f2 = 3,26 GHz dengan bandwidth 119
MHz dan frekuensi tengah (fc) = 3,2 GHz dengan nilai s11 = –48 dB.
Gambar 5.12 Hasil Simulasi S11 Circular Array Empat Elemen
Gambar 5.13 Hasil Simulasi VSWR Circular Array Empat Elemen
27
Pada Gambar 5.13 menjelaskan hasil simulasi VSWR yang memiliki skala frekuensi
2,6 GHz sampai 3,8 GHz dengan sumbu y adalah VSWR. Hasil simulasi menyatakan bahwa
VSWR yang diperoleh adalah 1,007.
Gambar 5.14. Hasil Simulasi Farfield Gain Circular Array Empat Elemen
Pada Gambar 5.14 menjelaskan hasil simulasi Farfield Gain dengan main lobe
magnitude diperoleh sebesar 9,4 dB. Hasil simulasi empat elemen dirangkum dalam Tabel
5.9.
Tabel 5.9 Karakteristik Antena Circular Array Empat Elemen
Karakteristik Nilai
Bandwidth 106 MHz
Fatas 3,26 GHz
Fbawah 3,14 GHz
VSWR 1,007
Gain 9,4 dB
5.5.14 Hasil Simulasi Antena Mikrostrip Circular Array Delapan Elemen
Pada Gambar 5.15 menjelaskan hasil simulasi S11 yang memiliki skala frekuensi 2,6
GHz sampai dengan 3,8 GHz dengan sumbu y adalah S11. Hasil simulasi menyatakan bahwa
bandwidth –10 dB diperoleh saat f1 = 3,1 GHz dan f2 = 3,3 GHz dengan bandwidth 159 MHz
dan frekuensi tengah (fc) = 3,2 GHz dengan nilai s11 = –52 dB.
28
Gambar 5.15 Hasil Simulasi S11 Circular Array Delapan Elemen
Gambar 5.16. Hasil Simulasi VSWR Circular Array Delapan Elemen
Pada Gambar 5.16 menjelaskan hasil simulasi VSWR yang memiliki skala frekuensi
2,6 GHz sampai 3,8 GHz dengan sumbu y adalah VSWR. Hasil simulasi menyatakan bahwa
VSWR yang diperoleh adalah 1,005.
Gambar 5.17 Hasil Simulasi Farfield Gain Circular Array Delapan Elemen
29
Pada Gambar 5.17 menjelaskan hasil simulasi Farfield Gain dengan main lobe
magnitude diperoleh sebesar 11,3 dB.
Tabel 5.10 adalah tabel karakteristik simulasi antena mikrostrip array delapan elemen
Tabel 5.10 Karakteristik Antena Circular Array Delapan Elemen
Karakteristik Nilai
Bandwidth 159 MHz
Fatas 3,3 GHz
Fbawah 3,1 GHz
VSWR 1,005
Gain 11,3 dB
5.5.15 Hasil Simulasi Antena Mikrostrip Rectangular Array Delapan Elemen
Pada Gambar 5.18 menjelaskan hasil simulasi S11 yang memiliki skala frekuensi 3,1
GHz sampai dengan 3,3 GHz dengan sumbu y adalah S11. Hasil simulasi menyatakan bahwa
bandwidth –10 dB diperoleh saat f1 = 3,1206 GHz dan f2 = 3,2559 GHz dengan bandwidth
153,3 MHz dan frekuensi tengah (fc) = 3,2 GHz dengan nilai s11 = –45,45 dB
Gambar 5.18 Hasil Simulasi S11 Rectangular Array Delapan Elemen
Gambar 5.19. Hasil Simulasi VSWR Rectangular Array Delapan Elemen
30
Pada Gambar 5.19 menjelaskan hasil simulasi VSWR yang memiliki skala frekuensi
3,1 GHz sampai 3,3 GHz dengan sumbu y adalah VSWR. Hasil simulasi menyatakan bahwa
VSWR yang diperoleh adalah 1,01.
Gambar 5.20 Hasil Simulasi Farfield Gain Rectangular Array Delapan Elemen
Pada Gambar 5.20 menjelaskan hasil simulasi Farfield Gain dengan main lobe
magnitude diperoleh sebesar 11,3 dB.
Tabel 5.11 adalah tabel karakteristik simulasi antena mikrostrip array rectangular
delapan elemen.
Tabel 5.11 Karakteristik Antena Rectangular Array Delapan Elemen
Karakteristik Nilai
Bandwidth 135,3 MHz
Fatas 3,2559 GHz
Fbawah 3,1206 GHz
VSWR 1,01
Gain 11,3 dB
31
BAB 6
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Tahun kedua penelitian radar maritim dengan melakukan kombinasi antara metode
patch microstrip dengan metode array antena sehingga akan menjadi antena array 1 x 8
seperti pada Gambar 6.1. Kombinasi ini diharapkan menghasilkan high gain antena untuk
radar maritim 3,2 GHz.
Gambar 6.1 Rencana Penelitian Radar Maritim Tahun Kedua
Dengan menggunakan kombinasi ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah high
gain antena untuk aplikasi radar maritim 3,2 GHz. Metode array 1 x 8 digunakan untuk
meningkatkan kemampuan gain antena sedangkan metode patch microstrip digunakan untuk
menghasilkan antena dengan frekuensi 3,2 GHz. Selanjutnya dilakukan pabrikasi antena
microstrip pada frekuensi tersebut dan dilakukan validasi serta evaluasi untuk pengukuran
kinerja antena tersebut pada radar maritim. Sementara itu, tahapan optimasi rancangan High
Gain Antenna terlihat pada Gambar 6.2.
Integrasi
Lokasi Pencatu Array
Pabrikasi
Metode Patch
Mikrostrip
Metode Array Antena
Metode Array 1 x 8
menghasilkan peningkatan Gain
sehingga
meningkatkan coverage area
Selesai
State of the art penelitian
Kombinasi Metode :
Metode patch circular dan
rectangular menghasilkan
antena frekuensi 3,2 Ghz
Metode Array 1 x 8.
Metode Array 1 x 8
berguna untuk
meningkatkan gain antena
Kombinasi metode ini
diharapkan menghasilkan
sebuah High Gain Antena
untuk Aplikasi Radar
Maritim 3,2 GHz Metode Patch Mikrostrip
1 x 8 Array Fasa Sama
Pengukuran dan Evaluasi
32
Gambar 6.2 Optimasi Desain High Gain Antena untuk Radar Maritim
1
1
Integrasi
Antena Patch
Frekuensi 3,2 GHz
Parameter Kinerja
1. Frekuensi kerja 13,56 MHz
2. Bandwidth 60 Mhz
3. Tegangan 220 Volt AC
Spesifikasi High Gain Antena
Mulai
Karakteristik Substrat
1. Ketebalan 1,6 mm
2. Permitivity 4.4
3. Loss Tangen 0.002
Metode Patch
Circular
Rectangular
Memenuhi
Parameter
Kinerja Antena
Lokasi Pencatu
Pabrikasi
Selesai
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Lokasi Pencatu
Ya
Power Combiner
Tanpa merubah fasa sinyal
Frekuensi 3,2 GHz
High gain antenna
array
Gain > 10 dBi
Pengukuran
Evaluasi
33
Secara keseluruhan metode TAHUN PERTAMA dan TAHUN KEDUA perancangan high
gain antenna untuk Radar Maritim terlihat seperti pada Gambar 6.3.
Gambar 6.3 Metode Penelitian High Gain Antena untuk Radar Maritim
Lokasi Pencatu
Penelitian High Gain Antena untuk Radar Maritim
Integrasi
Lokasi Pencatu Array
Mulai
Pabrikasi
Patch Circular
Patch Rectangular
Metode Patch
Mikrostrip
Metode Array Antena
Metode Array 1 x 8
menghasilkan peningkatan Gain
sehingga
meningkatkan coverage area
Selesai
State of the art penelitian
Kombinasi Metode :
Metode patch circular dan
rectangular menghasilkan
antena frekuensi 3,2 Ghz
Metode Array 1 x 8.
Metode Array 1 x 8
berguna untuk
meningkatkan gain antena
Kombinasi metode ini
diharapkan menghasilkan
sebuah High Gain Antena
untuk Aplikasi Radar
Maritim 3,2 GHz Metode Patch Mikrostrip
1 x 8 Array Fasa Sama
Pengukuran dan Evaluasi
34
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada penelitian ini telah berhasil dirancang antena dengan menggunakan metode
patch yang terdiri dari patch circular dan patch rectangular.
Untuk perancangan menggunakan metode patch circular terdiri dari antenna elemen
tunggal, array 2 elemen, array 4 elemen dan array 8 elemen. Pada antena elemen tunggal
memiliki nilai dimensi W = 45mm, L= 45 mm, a = 12,9, lg = 9,6 mm, y2 = 6mm, wf = 3, wg
= 1mm. Dari hasil simulasi didapat karakteristik Bandwidth = 98 MHz, fatas = 3,25 GHz,
fbawah = 3,15 GHz, VSWR = 1,01, dan Gain = 4 dB. Nilai dimensi pada antena array dua
elemen d = 41 mm, l1 = 6 mm, l2 =13,2 mm, l3 = d/2 + w1/2 – (l1 + l2) mm, l4 = 7,7 mm,
w1 = w4 = 3 mm, w2 = 1,6 mm, w3 = 0,6 mm. Hasil simulasi didapat karakteristik
bandwidth 106 MHz, fatas = 3,25 GHz, fbawah = 3,15 GHz, VSWR = 1,01, dan Gain = 6.3 dB.
Nilai dimensi array empat elemen adalah l5 =6 mm, l6 = 13,2 mm, l7 = d/2 + w1/2 – (l5 +
l6), l4=l8 =8,8 mm, w5 = w8= 3 mm, w6 = 1,6 mm dan w7= 0,6 mm. Hasil simulasi didapat
karakteristik bandwidth 106 MHz, fatas = 3,26 GHz, fbawah = 3,14 GHz, VSWR = 1,007 dan
Gain = 9,4 dB. Nilai dimensi untuk array delapan elemen adalah lg = 9,1 mm, l9 = 6 mm, l10
= 13,2 mm, l11= 2d + w1/2 – (l9 + l10) mm, l4 = l12= 10,9 mm, w5 = w8 = 3 mm, w6 = 1,6
mm dan w7 = 0,6 mm. Hasil simulasi didapat karakteristik bandwidth 159 MHz, fatas = 3,3
GHz, fbawah = 3,1 GHz, VSWR = 1,005 dan Gain = 11,3 dB
Untuk perancangan menggunakan metode patch rectangular terdiri dari antena array 8
elemen mempunyai dimensi W = 370 mm, L = 68 mm, w9 = 3 mm, w10 = 1,6 mm, w11= 0,6
mm, w12= 3 mm, i9 = 6 mm, i10=15,5 mm, i11= 72 mm dan i12 = 9 mm. Hasil simulasi
didapat karakteristik bandwidth 135,5 MHz, fatas = 3,2559 GHz, fbawah = 3,1206 GHz, VSWR
= 1,01 dan Gain = 11,3 dB
Secara keseluruhan karakteristik tersebut telah memenuhi kriteria yang diharapkan
kecuali nilai Gain yang masih harus di tingkatkan (Direncanakan pada tahun ke-2).
35
DAFTAR PUSTAKA
Balanis, Constantine A. Antena Theory : Analysis and Design. John Wiley and Sons, Inc.
Canada. 1997.
Bharata, Endon, Achmad Mun. ”Perancangan secara numerik modul pembagi daya untuk
pencatuan antena susun 2-4GHz pada aplikasi sistem radar,” Prosiding Seminar
Radar Nasional 2011, Jakarta, April 2011.
Dewan, R, ect. “X-Polarization array antenna with parallel feeding for WiMAX 3.55 GHz
application” International RF and Microwave Conference (RFM). Page(s): 368 –
372. 2011.
Dubey, S, S. Zafar. “Broadband microstrip Yagi array antenna for S-C Band application”
IEEE Students' Conference on Electrical, Electronics and Computer Science
(SCEECS). Page(s): 1 – 4. 2014.
Golezani. “A novel compact wideband directional monopole antenna for use in radar
applications”. International Symposium on Antenna Technology and Applied
Electromagnetics (ANTEM). Page(s): 1 – 5. 2012.
Hajian, M. “Analysis, design and measurement of a series-fed microstrip array antenna for X-
band INDRA: The INDonesian maritime Radar” European Conference on Antennas
and Propagation. Page(s): 1154 – 1157. 2009.
Kementerian Komunikasi dan Informatika. Peraturan Menteri Komunikasi Komunikasi dan
Informatika Nomor 31 Tahun 2013. Tentang “Persyaratan Teknik Alat dan
Perangkat Radar Maritim dan Radar Survelillance”.
Lestari, Andaya. “Indera MS-1 : Radar S-Band Pertama Karya Anak Bangsa” Prosiding
InSINas 2012. HK-80-84. 2012.
Mikulasek, T. “2 x 2 Microstrip Patch Antenna Array Fed by Substrate Integrated Waveguide
for Radar Applications“ IEEE Antennas and Wireless Propagation Letters. Volume:
12. Page(s): 1287 – 1290. 2013.
Pozar. Microwave Engineering, 2nd, ed., John Wiley & Sons, New York. United state of
America. 1998.
Sajjad, Hassan, Waleed Tariq Sethi, K. Zeb, A. Mairaj. “Microstrip patch antenna array at 3.8
GHz for WiMax and UAV applications”. International Workshop on Antenna
Technology (iWAT). page(s): 107 – 110. 2014.
Slomian, I. “Broadband 4 × 4 microstrip antenna array utilizing slot-coupled power dividers”
International Microwave & Optoelectronics Conference (IMOC). Page (s) : 1 – 4.
2013.
Sreeja, T.K. “An S-Band Micro-strip Patch Array Antenna for nano-satellite applications“
International Conference on Green Technologies (ICGT), 2012.
Sugiarto, Yoga. “Design and Realization Array of Eight Rectangular Element microstrip
Antenna at Frequency 3GHz for Coastal Surveillance Radar Application”. Journal
Institut Teknologi Telkom. 2012.
Thakur, S., S. S. Narkhede, T. Bhuiya. “Microstrip patch antenna array for Rainfall RADAR”
Fourth International Conference on Computing, Communications and Networking
Technologies (ICCCNT). Page(s): 1 – 4. 2013.
Judul
Skema HibahPeneliti / PelaksanaNarna KetuaPerguruan TinggiNIDNNamaAnggota (l)Tahun PelaksanaanDana Tahun BerjalanDana Mulai Diterima Tanggal
Rlncian Penggunaan
Rekapitulasi Penggunaan Dana Penelitian
Rancang Bangun High Gain Antenna Menggunakan Metode
Patch dan Array 1x8 untuk Aplikasi Radar Maritim Frekuensi
3,2GHZPenelitian Hibah Bersaing
Dr. Drs JONIFAI' M.M.Universitas Gunadarma031808s602WAHYI.I SUPRTYATIN ST., MMSITahun ke I dari rencana 2 tahunRp 50.000.000,002016-08-12
I. HONOR OUTPUT KEGIATAI\I
1. Honor Ketua Peneliti 80.00 lam 62.500 5.000.000
2. Honor Anssota Peneliti 80.00 laill 50.000 4.000.000
3. Teknisi 75.00 lam 40.000 3.000.000
Sub Total (Rp) 12.000.000,00
2. BELANJABAIIAN
1. Pembayaran Paiak PPN 1.00 paket [email protected] 4.642.040
2. Software CST MICROWAVE STUDIO 1.00 pcs 825.000 825.000
3. Pembelian SubfratFR4 (er*4.4) 3.00 paket 1.250.000 3.750.000
4. Pabrikasi Antena Mioostrip FR4
(er4.4)4.00 paket 775.000 3.100.000
5. Soft IIFSS Ansoft Hieh Frequency 1.00 paket 950.000 950.000
6. Flashdisk Sandisk Dual Drive OTG
32GB USB 3.03.00 pcs 239.000
.-t717.000
7. Fan Processor Intel i3 LGA 1.00 pcs 257.000 257.000
8. Mouse Wireless Logitech Ml85Wireless
1.00 pcs 277.000 277.000
9. Konektor SMA 50 ohm 10.00 pcs 45.000 450.000
Coryighr(c, Dittit4bms 2012, updqtd 2016
10. Memori Laptop Kingston (4Gb) 2.00 pcs 650.000 1.300.000
I l. Softwate ADS (Advance Design
Systems)1.00 pcs 950.000 950.000
12. HDD Westem Disital 1.00 pcs 878.000 878.000
13. HDD Seagate 2 TB Sata3 3.5" 1.00 pcs 946.000 946.000
14. Timah Solder Cairuntuk SMD 4.00 pcs 70.000 280.000
Sub Total (Rp) 19.322.000,00
3. BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAIIY1YYA
1. Sewa Mobil, BBM, dan Sopir (Seminar
Nasional)2.00 hari 1.300.000 2.600.000
2. Penginapan Seminar Nasional 2.00 kamar 712.000 1.424.000
3. Uang Harian Seminar Nasional 2.00 had 350.000 700.000
4. Sewa Mobil, BBM, dan Sopir (Pabrikasi
Antena)2.00 hari r.100.000 2.200.0w
5. Pensinapan Pemantauan Pabrikasi 2.OO kamar 775.000 1.550.000
6. Uang Harian Peni4iauan Pabrikasi
Antena2.00 hari 360.000 720.000
7. Sewa Mobil, BBM, dan Sopir (Antena
LIPD3.00 hari 7s0.000 2.2s0.000
8. Uang Harian Pengukuran Antena LIPI 3.00 kati 355.000 1.065.000
Sub Total @p) 12.509.000,00
4. BELANJA PERJALANANI LAINI\TYA
1. Pendaftaran Seminar Nasional (Ketua
peneliti)1.00 paket 750.000 750.000
2. Pendaftaran Seminar Nasional (Anggota
peneliti)1.00 paket 350.000 350.000
3. Buku Prosiding 2.00 buku 245.N0 490.000
4. Kertas A4 (80 g;ram) 5.00 rlm 40.000 200.000
5. Kertas A4 (70 gram) 4.00 nm 35.000 140.000
6. Penggandaan Laporan Kemajuan 4.00 paket 35.000 140.000
7. ATK (Alat Tulis Kantor) Lengkap 3.00 paket 275.000 825.000
8. Catridge Printer Canon 810 Oitamputih)
4.00 pcs 237.000 948.000
9. Catridge Printer Canon 811 (berwarna) 4.00 pcs 287.000 1.148.000
10. Cetak Buku Literatur : Wireless
Commnunicationr.00 buku 228.000 228.000
1 l. Cetak Buku Literatur RF Circuit 1.00 buku 219.000 219.000
12. Cetak Buku Literatur : Antena 1.00 buku 279.000 279.000
13. Cetak Buku Literatur : Microelechonic 1.00 buku 257.000 257.000
[4. Peneeandaan Laporan Akhir 4.00 pcs 45.000 180.000
15. Burn CD dan Cover CD 2.00 pcs 25.000 50.000
Sub Total (Rp) 5.204.000,00
Total Pengeluaran Dalam Satu Tahun (Rp) 50.035.000,00
NIPAIK 910160
36
Lampiran Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dr. Jonifan
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIK 910160
5. NIDN 0318085602
6. Tempat dan Tanggal Lahir Padang 18 Agustus 1956
7. E-mail [email protected]
8. Nomor Telepon/HP 0818805481
9. Alamat Kantor Jln Margonda Raya no. 100 Depok Jabar
Nomor Telepon/Faks 021-78881112
12. Lulusan yang telah dihasilkan 50 orang
13. Mata Kuliah yang Diampu 1.Fisika Dasar
2.Rangkaian Listrik
3.Medan Elektromagnetik
4.Fisika Zat Padat
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi
Bandung
Universitas
Gunadarma
Universitas
Gunadarma
Bidang Ilmu Fisika Sistem Informasi Teknologi Informasi
Tahun Masuk-Lulus 1979-1986 1994 – 1996 2010 - 2014
Judul
Skripsi/Thesis/Disertasi
Pemakaian
Diagram Zone
Buta Pada
Pemecahan
Masalah
Pembalikan
Kecepatan dan
Lapisan
Rancang Bangun
Sistem Informasi
Tenaga Kerja
Analisis Struktur
Domain Dan Sifat-
Sifat Instrinsik
Material
Feromagnetik
Untuk Aplikasi
Media
Penyimpanan
Berbasis Magnet
Menggunakan
Simulasi Time
Resolved Imaging
37
Tersembunyi
Dalam Pekerjaan
Seismik Bias.
Migromagnetic.
Nama Pembimbing/
Promotor
Dr. Sri Yatno Dr. Kudang B.
Seminar .
Prof. Dr Sarifudin
Madenda
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp.)
1. 2013 Pengamatan Struktur Domain Dan Sifat-Sifat
Intrinsik Material Ferromagnet Untuk Aplikasi
Divais Magnet Memory Menggunakan Simulasi
Time-Resolved Imaging Micromagnetik.
Pribadi 15.000.000,00
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp.)
1. 2014 Sebagai Pendamping Pelatihan Siswa-Siswi
SMA dan Guru SMP-SMA Putradarma Global
School (Maret-Juli 2014)
Pribadi
(Mandiri)
-
2. 2013 Sebagai Pendamping Pelatihan Siswa-Siswi
SMA dan Guru SMP-SMA Putradarma Global
School (Oktober 2013-Februari 2014)
Pribadi
(Mandiri)
-
3. 2013 Sebagai Pengajar dalam kegiatan Pelatihan
Matematika dan Teknologi Informasi Tingkat
Dasar untuk Pemuda Rentan (23 April – 13 Juli
2013)
Pribadi
(Mandiri)
-
4. 2012 Sebagai Pendamping Pelatihan Siswa-Siswi
SMA dan Guru SMP-SMA Putradarma Global
School (Oktober 2012- Februari 2013)
Pribadi
(Mandiri)
-
5. 2012 Sebagai Anggota dalam kegiatan Sosialisasi dan
Pelaksanaan Uji Coba Pra UN 2012 untuk
Pribadi
(Mandiri)
-
38
Siswa SMA Negeri/Swasta se Kabupaten
Bekasi (17 Februari - 22 Febuari 2012)
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir.
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal
1. " Micromagnetic Study on the Dynamic
Susceptibility Spectra of Square_Patterned
Ferromagnets".
2014 Jurnal Materials
Research Vol. 896
(2014) pp 410-
413 TransTech
Publication,
Switzerland
2. “Desain Smart Antena Menggunakan
Metode Phase Array Untuk Aplikasi
WLAN 2,4 GHz
10/1/Maret 2014
ISSN: 1858-2095.
Majalah Ilmiah
Pengembangan
Rekayasa dan
Sosial ORBITH.
Politeknik Negeri
Semarang.
2. “Perancangan dan Pembuatan Antena
Horn Yagi 10 Elemen untuk Aplikasi
Penerimaan Siaran Televisi.”
9/1/ Maret 2013
ISSN: 1858-2095
Majalah Ilmiah
Pengembangan
Rekayasa dan
Sosial ORBITH.
Politeknik Negeri
Semarang
5. Pendeteksian Otomatis Kista Ovarium
dari Citra USG Menggunakan Metode
Template Matching
4 / 1 / Juni 2012
ISSN: 2085-6989
Jurnal Ilmiah
Elektron.
Jurusan
6. Perancangan Simulasi Cell Breathing
Untuk Pengaturan Sinyal Pilot Kontrol
Dalam Sistem Seluler CDMA
7 / 3 / November 2011.
ISSN: 1858-2095.
Majalah Ilmiah
Pengembangan
Rekayasa dan
Sosial ORBITH.
Politeknik
Negeri
Semarang
39
7.. Termometer Non Kontak dengan
Sensor Inframerah dan Akuisisi
Datanya Menggunakan Komputer
7 /1 / Maret 2011.
ISSN: 1858-2095.
Majalah Ilmiah
Pengembangan
Rekayasa dan
Sosial ORBITH.
Politeknik
Negeri
Semarang
8. Kompresi Citra Menggunakan Teknik
Lossy dengan Metode Algoritma JPEG
118 / Edisi November 2010
ISSN: 0854 - 8986
Pemberitaan
Ilmiah
PERCIKAN.
Bandung
9. Kompresi Citra Menggunakan Teknik
Lossless Dengan Metode Algoritma
Run Length Encoding
113/ Edisi Juni 2010
ISSN: 0854 - 8986
Pemberitaan
Ilmiah
PERCIKAN.
Bandung
10. Pendeteksian kerusakan Modul pada
Transmisi Satelit PT. Telkom
Menggunakan Borland C++
1/ 2/ Desember 2009.
ISSN: 2085-6989.
Jurnal Ilmiah
Elektron.
JurusanT.Elektro.
Politeknik
Negeri Padang
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir.
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. Seminar Nasional Applied
Business and Engineering
Conference (ABEC)
ISSN: 2339-2053
Perancangan Antena Mikrostrip
Dual-Band Menggunakan
Metode Dual Slot untuk
Aplikasi Komunikasi Nirkabel.
Hal. 359 - 364
31 Okober 2013.
Politeknik Negeri Batam
bekerjasama dengan
Politeknik Caltex Riau
di Gedung IT Centre BP
Batam.
3. Konferensi Nasional Sistem
Informasi (KSNI)” Bridging
Gap Between Theories and
Klasifikasi Citra USG Kista
Menggunakan Metode
Euclidean Distance Untuk
25 – 26 Februari 2011
STMIK Potensi Utaa
Medan
40
Practice” STMIK POTENSI
UTAMA & ITB
ISBN: 978-602-98768-0-2
Estimasi Ukuran Kista
Ovarium. Hal, 132,
4. Seminar Ilmiah Nasional
KOMMIT ”Teknologi
Informasi dan Komunikasi
(TIK) Untuk Ketahanan
Nasional”.
ISSN: 2302-3740
Pengidentifikasian Otomatis
Bentuk Kista Ovarium
Menggunakan Deteksi Circle
dan Deteksi Tepi Laplacian
dan Prewitt.
Hal. 482
18 – 19 September
2012.
Universitas
Gunadarma. Depok.
5. The 1 st National Conference
on Industrial Electrical and
Electronics (NCIEE)” Peran
Penelitian Bidang Elektro
guna Mendukung Kebutuhan
Industri Nasional”
ISBN: 978-602-98211-0-2
Segmentasi Citra USG Kista
Ovarium
Secara Otomatis
Menggunakan Visual Basic,
Hal. 476
15 – 16 Desember
2010.
Hotel Permata
Krakatau Cilegon.
Untirta Banten.
6. The 5th International
Conference on Telematics
System, Service and
Applications (TSSA 2009
ISSN: 1693-993x
An Application of Images
Processing By Using Digital
Images for Automatics Cyst
Detection
Hal. 25
19 – 21 November
2009
ITB – Bandung
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
- - - - -
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No. Judul /Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
- - - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun Terakhir
41
No. Judul /Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun
Tempat
Penerapan
Respons
Masyarakat
1. - - - -
J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1. Memproleh Sertifikat Pendidik (SERDOS) Kementerian
Pendidikan Nasional
Republik Indonesia
2008
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah Penelitian.
Depok, November 2016
Dr. Jonifan
NIK. 910160
42
Lampiran Anggota Peneliti
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Wahyu Supriyatin, ST., MMSI
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 060943
5. NIDN 0304068601
6. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 04 Juni 1986
7. E-mail [email protected]
8. Nomor Telepon/HP 081513413255
9. Alamat Kantor Jl. Margonda Raya no. 100 Depok Jawa Barat
Nomor Telepon/Faks 021-78881112
12. Lulusan yang telah dihasilkan -
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Pengantar Teknologi Sistem Informasi
2. Pengembangan Sistem Informasi
3. Testing dan Implementasi Sistem
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas
Gunadarma
Universitas Gunadarma
Bidang Ilmu Teknik Informatika Manajemen Sistem Informasi
Tahun Masuk-Lulus 2004 - 2008 2010 - 2012
Judul
Skripsi/Thesis/Disertasi
Peningkatan
Kualitas Citra X-
Ray Menggunakan
Matlab 7.0
Aplikasi Pengidentifikasian
Perkembangan Janin
Menggunakan Citra
Ultrasonografi Dan
Perhitungan Panjang Janin
Nama Pembimbing/
Promotor
Prof. Suryadi H. S.,
Ssi., MMSI.
Dr. Bertalya, SKom., DEA.
43
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp.)
1. - - - -
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp.)
1. 2016 Pelatihan Matematika dan Komputer Dasar di
Yayasan Karang Widya (The Learning Farm) di
Perkebunan The Maleber Kp. Maleber,
Ciherang, Pacet, Cianjur, Jawa Barat.
Pribadi
(Mandiri)
-
2. 2015 Pelatihan Matematika dan Komputer Dasar di
Yayasan Karang Widya (The Learning Farm) di
Perkebunan The Maleber Kp. Maleber,
Ciherang, Pacet, Cianjur, Jawa Barat.
Pribadi
(Mandiri)
-
3. 2014 Pelatihan Matematika dan Komputer Dasar di
Yayasan Karang Widya (The Learning Farm) di
Perkebunan The Maleber Kp. Maleber,
Ciherang, Pacet, Cianjur, Jawa Barat.
Pribadi
(Mandiri)
-
4. 2013 Pelatihan Peningkatan Pengetahuan di Bidang
Teknologi Informasi Tingkat Dasar Untuk
Materi Ecxel di Yayasan Pesantren Al-
Maulidiyah, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.
Pribadi
(Mandiri)
-
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir.
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal
1. Decision Tree Learning Untuk
Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa
Volume
VIII/No.1/Mei/2016.
P-ISSN 2085-4315/E-ISSN
2502-8332.
Jurnal Ilmiah
FIFO,
Universitas
Mercu Buana.
44
pp : 64-71.
2. Aplikasi Android sebagai Media
Informasi dalam Pengenalan
Kepribadian Anak Usia Dini.
Volume 11/Nomor
3/November 2015.
ISSN : 1858-2095.
pp : 202-208.
ORBITH
Majalah Ilmiah
Pengembangan
Rekayasa dan
Sosial,
Politeknik
Negeri
Semarang.
3. Aplikasi Penajaman Citra Grayscale
Menggunakan Metode Gauss.
Volume 11/Nomor 1/Maret
2015.
ISSN : 1858-2095.
pp : 30-35.
ORBITH
Majalah Ilmiah
Pengembangan
Rekayasa dan
Sosial,
Politeknik
Negeri
Semarang.
4. Aplikasi Peningkatan Kualitas Cutra
Greyscale Dalam Bentuk Perubahan
Kaecerahan.
Volume 7/No. 8/Tahun
2013.
ISSN : 1978 - 4783.
pp : 456-463.
UG Jurnal,
Universitas
Gunadarma.
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir.
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. The 4th National Conference
on Industrial Electrical and
Electronics (NCIEE).
Perancangan Antena
Microstrip Rectangular Patch
Array 1x2 pada Frekuensi
3,2 GHz untuk Aplikasi
Radar Maritim.
pp : 265-268.
12-14 Oktober 2016.
Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa,
Banten.
2. Konferensi Nasional Penentuan Minat Konsumen 08 Oktober 2016.
45
Teknologi Informasi dan
Aplikasinya (KNTIA 2016).
Chapter IV, ISBN : 978-602-
71218-1-2.
Dalam Membeli Mobil
menggunakan Algoritma ID3
Studi Kasus Daihatsu
Wilayah Jakarta.
pp : E-25 - E-30.
Universitas Sriwijaya,
Palembang.
3. Seminar Nasional Riset
Teknologi Informasi 2016
(SRITI 2016).
Volume VIII Tahun 2016,
ISSN : 1907-3526.
Analisis Pelacakan Objek
Mobil dengan Optical Flow
pada Kamera Diam dan
Bergerak.
pp : 48-56.
30 Juli 2016.
STMIK AKAKOM,
Yogyakarta.
4. Digital Information &
System Conference 2015 (7th
DISC 2015).
Buku 1, ISBN : 978-979-
1194-11-2.
Prototype Sistem Informasi
Kenaikan Pangkat Pegawai
Negeri Sipil Studi Kasus
Direktorat Kepangkatan Dan
Mutasi BKN Jakarta.
pp : 1-6.
17-19 September
2015.
Universitas Kristen
Maranatha, Bandung.
5. Prosiding Seminar Teknologi
dan Rekayasa (SENTRA)
2015.
Volume 1, 05 Juni 2015,
ISBN : 978-979-796-238-6.
Rancang Bangun Aplikasi
Huruf Hijaiyah Dan Angka
Arab Sebagai Media
Pembelajaran Interaktif
Menggunakan Adobe Flash
CS 5.5.
pp : I-250 – I-255.
05 Juni 2015.
Universitas
Muhammadiyah
Malang, Malang.
6. Prosiding Seminar Ilmiah
Nasional Komputer dan
Sistem Intelijen (KOMMIT
2012) ”Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) Untuk
Ketahanan Nasional”.
Vol. 7 September 2012, ISSN
: 2302-3740.
Perhitungan Panjang Janin
Pada Citra Ultrasonografi
Untuk Memprediksi Usia
Kehamilan.
pp. 456 - 463.
18 – 19 September
2012.
Universitas
Gunadarma, Depok.
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
46
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
1. - - - -
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No. Judul /Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1. - - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun Terakhir
No. Judul /Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun
Tempat
Penerapan
Respons
Masyarakat
1. - - - -
J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksinya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah Penelitian.
Depok, November 2016
Wahyu Supriyatin, ST., MMSI.
NIK. 060943
The 4th National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) 2016
265
Perancangan Antena Microstrip Rectangular Patch
Array 1 x 2 pada Frekuensi 3,2 GHz untuk
Aplikasi Radar Maritim Jonifan
1, Wahyu Supriyatin
2, dan Yenniwarti Rafsyam
3
1,2 Universitas Gunadarma (UG).
3Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).
Email: [email protected]
Abstract – Maritime Radar is a mobile radar station
used aboard a ship so that it can cover a wide area in the
territorial waters of Indonesia. Maritime radar to monitor
the waters of Indonesia of territorial violations. In this
research Designing Rectangular Microstrip Patch
Antenna Array 1 x 2 at frequencies of 3.2 GHz for
Maritime Radar Applications. The results show that the
antenna design has a center frequency of 3.2 GHz with a
return loss of -49.9 dB. This antenna discount bandwidth
of 92.15 MHz frequency starting from 3.152 GHz to 3.245
GHz with a VSWR of 1.005 and has the gain of 6.8 dBi.
Keywords: Bandwith, VSWR, Gain, dan Frekuensi
Tengah
I. PENDAHULUAN
Radar Maritim adalah stasiun radar bergerak yang
dipakai diatas kapal laut sehingga dapat mencakup
daerah yang luas di wilayah perairan Indonesia. Radar
Maritim berfungsi mengawasi perairan Indonesia dari
pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal asing yang
hendak melakukan pencurian ikan, penyelundupan,
maupun pembajakan. Selain itu, Radar Maritim juga
dapat berfungsi sebagai monitoring pergerakan kapal
laut sehingga dapat mencegah terjadinya tabrakan
apabila kapal hendak merapat ke pelabuhan.
Salah satu subsistem dari Radar Maritim adalah
antena. Antena berfungsi untuk memancarkan
gelombang elektromagnetik ke udara bebas. Untuk
mendapatkan coverage area yang luas maka
diperlukan antena dengan gain yang tinggi.
Pemasangan Radar Maritim dengan gain yang tinggi
sangat diperlukan, agar dapat mencakup daerah yang
luas di wilayah perairan Indonesia.
Menurut Kemkominfo (2013) Radar merupakan
sebuah perangkat yang menggunakan gelombang
elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi,
mengukur jarak, kecepatan, dan memetakan objek
bergerak maupun. Sementara Radar Maritim adalah
stasiun radar bergerak yang dipakai diatas kapal laut
sehingga dapat mencakup daerah yang luas di wilayah
perairan Indonesia. Menurut Andaya Lestari. (2012)
Radar Maritim berfungsi mengawasi perairan
Indonesia dari pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal
asing yang hendak melakukan pencurian ikan,
penyelundupan, maupun pembajakan. Selain itu,
Radar Maritim juga dapat berfungsi sebagai
monitoring pergerakan kapal laut sehingga dapat
mencegah terjadinya tabrakan apabila kapal hendak
merapat ke pelabuhan.
Salah satu subsistem dari Radar Maritim adalah
antena. Antena berfungsi untuk memancarkan
gelombang elektromagnetik ke udara bebas Balanis
(1997). Untuk mendapatkan coverage area yang luas
maka diperlukan antena dengan gain yang tinggi.
Menurut Endon Bharata (2011) Pemasangan Radar
Maritim dengan gain yang tinggi sangat diperlukan,
agar dapat mencakup daerah yang luas di wilayah
perairan Indonesia.
Pada penelitian ini dilakukan Perancangan Antena
Microstrip Rectangular Patch Array 1 x 2 pada
Frekuensi 3,2 GHz untuk Aplikasi Radar Maritim.
II. Tinjauan Pustaka
Secara umum bentuk sebuah patch antenna
mikrostrip ada tiga, yaitu: persegi panjang, lingkaran
dan ellips. Struktur dari antenna mikrostrip, dimana
lebar konduktor pada sisi permukaan atas substrat
disebut patch. Arah radiasi medan magnetic dari patch
menuju pada lapisan substrat dengan ketebalan
tertentu sampai bidang ground. Bidang ground
merupakan lapisan konduktor yang menutupi seluruh
lapisan substrat[2]. Sehingga medan radiasi akan
terpantul keseluruh permukaan substart dan sebagian
menuju ke lapisan udara.
Sebuah patch bujur sangkar merupakan bagian dari
bentuk umum patch persegi panjang. Bentuk struktur
dari patch persegi panjang terhadap frekuensi
resonansi (fr) dipengaruhi oleh mode dominan
propagasi gelombang tranverse magnetik TMmn,
dimana m dan n mode orde. Bentuk dimensi patch
persegi panjang diperoleh melalui persamaan 1 [5,7] :
dimana fr adalah frekuensi resonansi dalam Hertz,
εreff adalah konstanta dielektrik efektive dan c adalah
kecepatan cahaya ( 3 x 108 m/dt ). Untuk L adalah
panjang sisi patch dalam milimeter dan W adalah
lebar sisi patch dalam milimeter.
Untuk dimensi patch bujur sangkar digunakan
mode propagasi terhadap mode propagasi TM10,
dimana orde mode untuk m = 1 dan n = 0. Panjang
The 4th National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) 2016
266
effektive patch bujur sangkar diperoleh melalui
persamaan2[4,5,7] :
Adanya effek fringing yang muncul sepanjang sisi
tepi peradiasi diperlukan penambahan panjang (L)
sepanjang dimensi patch yang diperoleh melalui
persamaan 3 [4,5,7]:
dimana h adalah ketebalan substrat dalam
milimeter, w adalah lebar saluran microstrip dalam
milimeter dan ε eff adalah konstanta dielektrik
effective. Sedangkan untuk effisiensi radiasi lebar
patch peradiasi (W) bujur sangkar diperoleh melalui
persamaan 4 [4,5,7]:
Dimana c adalah kecepatan cahaya, εreff adalah
konstanta dielektrik effective, fr adalah frekuensi
resonansi dalam Hertz.
III. Perancangan Antena
Secara struktur dasar desain antena susun adalah
penambahan sebuah elemen patch identik yang
ditempatkan pada jarak resonansi frekuensi operasi
tertentu.
Gambar 1. Antena Single Element
Tabel 1. Dimensi antena
Parameter Panjang (mm)
W 37
L 37
s 10.9
lg 9.6
y2 6
wf 3.1
wg 0.5
Untuk meng array antena maka ditambahkan
power divider. Sebuah rangkaian power divider
transformer memiliki fungsi sebagai pembagi terhadap
impedansi saluran transmisi[7,10]. Gambar 3
memperlihatkan hasil rancangan dari struktur power
divider jenis T-Junction terdiri dari satu saluran input
50 Ohm dan dua saluran output masing-masing 50
Ohm melalui persamaan 4 diperoleh lebar (w).
Gambar 2. Antena Microstrip Rectangular Patch
Array 1 x 2
Tabel 2. Dimensi Antena Microstrip Rectangular
Patch Array 1 x 2
Parameter Panjang (mm)
W 80
L 45
w1 2.8
w2 1.6
w3 0.6
w4 w1
i1 5
i2 12.7
i3 5
i4 7.7
IV. Hasil Simulasi
Pada subab ini akan dibahas hasil simulasi dari
antena, diantaranya frekuensi tengah, return loss,
bandwidth, vswr dan Gain. Pada Gambar 3
memperlihatkan
Gambar 3. Nilai return loss dan bandwith
Pada Gambar 3 memperlihatkan memperlihatkan
bahwa antena tersebut memiliki frekuensi tengah 3,2
The 4th National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) 2016
267
GHz dengan return loss sebesar -50,9 dB. Antena ini
memliki bandwith sebesar 79,5 MHz dimulai dari
frekuensi 3,1655 GHz sampai dengan 3,24 GHz.
Gambar 4. Nilai VSWR
Gambar 5. Nilai farfield
Pada Gambar 5 memperlihatkan memperlihatkan
bahwa antena tersebut memiliki VSWR sebesar 1,009
dengan Gain sebesar 4,7 dBi.
Gambar 6. Nilai return loss dan bandwith Antena
Microstrip Rectangular Patch Array 1 x 2
Pada Gambar 6 memperlihatkan memperlihatkan
bahwa antena tersebut memiliki frekuensi tengah 3,2
GHz dengan return loss sebesar -49,9 dB. Antena ini
memliki bandwith sebesar 92,15 MHz dimulai dari
frekuensi 3,152 GHz sampai dengan 3,245 GHz.
Gambar 7. Nilai VSWR Antena Microstrip
Rectangular Patch Array 1 x 2
Gambar 8. Nilai VSWR Antena Microstrip
Rectangular Patch Array 1 x 2
Pada Gambar 5 memperlihatkan memperlihatkan
bahwa antena tersebut memiliki VSWR sebesar 1,005
dengan Gain sebesar 6,8 dBi.
V. KESIMPULAN
Radar Maritim adalah stasiun radar bergerak yang
dipakai diatas kapal laut sehingga dapat mencakup
daerah yang luas di wilayah perairan Indonesia. Radar
Maritim berfungsi mengawasi perairan Indonesia dari
pelanggaran wilayah. Pada penelitian ini dilakukan
Perancangan Antena Microstrip Rectangular Patch
Array 1 x 2 pada Frekuensi 3,2 GHz untuk Aplikasi
Radar Maritim. Hasil perancangan memperlihatkan
bahwa antena tersebut memiliki frekuensi tengah 3,2
GHz dengan return loss sebesar -49,9 dB. Antena ini
memliki bandwith sebesar 92,15 MHz dimulai dari
frekuensi 3,152 GHz sampai dengan 3,245 GHz serta
memiliki VSWR sebesar 1,005 dengan Gain sebesar
6,8 dBi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bahl, I. J and Bhartia, P, “Microstrip Antennas”, Artech
House, 1980.
[2] Garg, R., Bartia, P, Bhal, I. Ittipiboon, A., Microstrip Design
hand book, (Norwood : Artech House) inc, MA, 2001. [3] High Frequency Laminate : Standard Thickness, Tolerances
and Panel Sizes. www.rogerscorporation.com
The 4th National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) 2016
268
[4] James, J.R and P.S Hall, “ Handbook Microstrip Antennas” ,
IEEE Electromagnetic Wave Series 28, 1989. [5] JR James & PS Hall, “ Handbook of Microstrip Antennas”,
Peter Peregrinus Ltd, Volume 1 dan Volume 2, 1993.
[6] John D. Kraus, “ Antennas “, McGraw-Hill, 2nd ed, 1988. [7] Kai Chang,Inder Bahl,Vijay Nair , “ RF and Microwave
Circuit and Component Design for Wireless System”, John
Wiley & Son, 2002. [8] Robert E. Collin ;” Foundation For Microwave Engineering “,
McGraw-Hill, 2nd ed, 1992.
Jurnal Ilmiah SETRUM – Volume 5, No.1, Juni 2016 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X
11
Perancangan Antena Mikrostrip Patch Circular menggunakan metode Array 1x8 untuk Aplikasi Radar Maritim Frekuensi 3,2 GHz
Jonifan1), Wahyu Supriyatin2), Yenniwarti Rafsyam3) , Teguh Firmansyah4), Akoh Herudin5)
1,2)Universitas Gunadarma Jakartaemail: 1)[email protected], 2)[email protected]
3)Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)email: 3)[email protected]
4,5)Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA)email: 4)[email protected]
Abstrak – Radar merupakan sebuah perangkat yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak, kecepatan dan memetakan objek bergerak maupun diam. Radar maritim adalah stasiun radar bergerak yang dipakai diatas kapal laut sehingga dapat mencakup daerah yang luas di wilayah perairan Indonesia. Radar maritim digunakan untuk mengawasi perairan laut Indonesia. Salah satu subsistem radar maritim adalah antena, Antena berfungsi memancarkan gelombang elektromagnetik ke udara bebas. Untuk menghasilkan coverage area yang luas diperlukan antena dengan gain yang tinggi. Berdasarkan kondisi tersebut maka pada penelitian ini akan diusulkan penggunaan metode patch circular dengan metode array 1x8. Metode patch circular berguna untuk menghasilkan antena yang bekerja pada frekuensi 3,2 GHz. Metode array 1x8 berguna untuk meningkatkan gain antena tanpa merubah fasa dari sinyal. Hasil pengujian menujukkan bahwa semakin banyak elemen banyak, gain semakin tinggi dan memenuhi kriteria yang diharapkan.
Kata kunci : Antena, Array 1x8, Bandwidth, Gain, Radar
Abstract –
Keywords :
I. PENDAHULUANSaat ini, kapal-kapal pengawas dan pemantau daerah
kelautan yang ada di Indonesia sudah dilengkapi dengan radar, akan tetapi lingkup jangkauan dari radar yang dipancarkan oleh kapal milik Indonesia masih kecil dan sedikit. Radar pendukung kapal pengawas dan pemantau daerah kelautan Indonesia juga masih sedikit tergantung dari aplikasi yang digunakan, frekuensi, bandwidth, gain, return loss serta metode perancangannya baik dari rectangular, circular dan arraynya. Selain masalah radar yang kurang pada kapal di Indonesia masalah lain juga muncul antara lain kurangnya sumber daya manusia pengawas laut sehingga laut Indonesia yang luat tidak terjaga, masalah pencurian ikan yang makin marak oleh kapal-kapal luar negeri, pembajakan serta penyelundupan hasil tangkapan ikan ataupun yang lainnya dan adanya tabrakan yang terjadi antar kapal yang ingin bersandar karena kurangnya radar untuk mendeteksi keberadaan kapal lain yang ada disekitar. Sehingga perlu dibuatkan prototipe berupa radar maritim yang dilihat dari segi frekuensi serta bandwidth serta antena dan gain yang dimiliki.
Menurut Kemkominfo [1] Radar merupakan sebuah perangkat yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak, kecepatan dan memetakan objek bergerak maupun diam. Sementara Radar Maritim adalah stasiun radar bergerak yang dipakai diatas kapal laut sehingga dapat mencakup daerah yang luas di wilayah
perairan Indonesia. Radar laut terbagi dua yaitu Radar Maritim dan Radar Surveillance.1. Radar Maritim adalah stasiun radar bergerak yang
dipakai di atas kapal laut.2. Radar Surveillance adalah stasiun radar tetap yang
berfungsi untuk pengawasan pantai, selat, sungai, dan ekplorasi lepas pantai atau darat.Salah satu subsistem dari Radar Maritim adalah
antena. Antena berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik ke udara bebas [2]. Untuk mendapatkan coverage area yang luas maka diperlukan antena dengan gain yang tinggi. Pemasangan Radar Maritim dengan gain yang tinggi sangat diperlukan, agar dapat mencakup daerah yang luas di wilayah perairan Indonesia [3].
Penelitian sebelumnya [4] membuat sebuah prototipe radar surveillance long-range yang bekerja pada frekuensi S-band untuk kebutuhan maritim. Prototipe radar ini bekerja dengan daya pancar sekitar 5 W. Penelitian lainnya [5] merancang antena yang dapat digunakan untuk mendukung kerja radar pengawas pantai. Antena ini dirancang dengan menggunakan antena mikrostrip dimana karakteristik antena ini harus mempunyai bandwidth lebar.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Jurnal Ilmiah SETRUM – Volume 5, No.1, Juni 2016 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X
12
Permasalahan yang muncul seperti kurangnya pengawasan laut oleh tentara-tentara maritim laut Indonesia, maraknya pencurian ikan oleh kapal-kapal laut negara asing dengan berbendera Indonesia, pembajakan serta penyelundupan hasil laut Indonesia oleh kapal asing serta tabrakan antara kapal laut yang ingin bersandar. Karena permasalah tersebut maka dibuatlah Radar Maritim dengan High Gain Antena dimana dengan ketentuan subsistem antena, high antena, frekuensi kerja dan bandwitdh, antena array serta jenis antena patch yang lebih berkembang dari pada yang terdahulu pernah diciptakan. Karena beberapa permasalahan yang muncul serta solusi yang didapat maka dibuatlah Radar Maritim dengan metode patchcircular dengan metode array.
Gambar 1 adalah metode circular yang digunakan didalam penelitian ini. Metode circular bekerja pada frekuensi 3,2 GHz.
Gambar 1. Metode Circular
III. PERANCANGAN ANTENAPenelitian ini akan merancang antena mikrostrip
Array 8 elemen menggunakan simulator CST Microwave Studio 2011. Jenis antena mikrostrip yang dirancang adalah antena mikrostrip dengan bentuk patch lingkaran dan teknik pencatuan menggunakan saluran mikrostrip (mikrostrip line feed).
Proses perancangan antena mikrostrip pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan. Secara umum tahap pertama yaitu membuat perancangan antena mikrostrip elemen tunggal, tahap selanjutnya adalah membuat perancangan antena array dua elemen, dan selanjutnya membuat perancangan antena array empat elemen, dan tahap akhir membuat perancangan antena mikrostrip array 1x8. Hasil dari rancangan akhir akan difabrikasi dan dilakukan pengukuran, sehingga hasil dari simulasi dan fabrikasi dapat dibandingkan.
A. Penentuan Spesifikasi AntenaTahapan pertama dalam melakukan perancangan
antena mikrostip adalah menentukan spesifikasi antena yang ingin dicapai. Spesifikasi antena yang dimaksud yaitu frekuensi kerja, VSWR, gain, bandwidth dan impedansi masukan. Spesifikasi antena yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :1. Frekuensi kerja : 3,2 GHz (2,19 – 3,23 GHz)
2. VSWR : ≤ 2
3. Gain : ≥ 8 dBi
4. Bandwidth : 60 MHz
5. Impedansi masukan : 50 Ω
B. Penentuan SubstratTahap selanjutnya yaitu menentukan jenis substrat
yang akan digunakan. Dalam pemilihan jenis substrat sangat diperlukan pengetahuan tentang spesifikasi umum dari substrat tersebut, kualitasnya, ketersediaannya serta yang tidak kalah penting adalah harga atau biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkannya, karena akan mempengaruhi nilai jual ketika akan difabrikasi secara massal untuk dipasarkan. Jenis substrat yang digunakan pada perancangan antena dalam penelitian ini adalah Epoxy FR4 dengan parameter seperti ditunjukan pada table 1.
Tabel 1. Tabel Parameter Substrat yang Digunakan
No Parameter Sustrat Epoxy FR4 Keterangan1. Konstanta Dielektrik Relatif ( ) 4,4
2. Dielektrik Loss Tangent (tan Q) 0,02
3. Ketebalan substrat (h) 0,16 cm
C. Perancangan Dimensi PatchLangkah selanjutnya adalah melakukan
perancangan dimensi patch antena mikrostrip. Bentuk patch dari antena mikrostrip yang akan dirancang yaitu dengan bentuk patch lingkaran, sehingga yang perlu dicari adalah panjang jari-jari lingkaran (a). Untuk
Jurnal Ilmiah SETRUM – Volume 5, No.1, Juni 2016 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X
13
mendapatkan panjang jari-jari lingkaran digunakan persamaan berikut :
Dengan F :
h dalam cm dan fr dalam Hz.
Sehingga didapat nilai a adalah:
Dari perhitungan di atas, didapatkan nilai jari-jari (a) patch lingkaran sepanjang 12,6 mm.
D. Perancangan Dimensi PencatuSaluran pencatu yang digunakan pada perancangan
antena mikrostrip adalah saluran pencatu 50 Ω, 70,71 Ω, dan 100 Ω pemilihan saluran pencatu ini mengacu pada bentuk antena array.
E. Perancangan Antena Mikrostrip Antena Mikrostrip Array Empat Elemen
Gambar 2. Hasil Rancangan Antena Mikrostrip ArrayEmpat Elemen
Tabel 2. Tabel Nilai Parameter Antena Mikrostrip Array Empat Elemen
Dimensi Nilai (mm)
l5 6l6 13,2l7 d + w1/2 – (l5 + l6)
l4 = l8 8,8w5 = w8 3
w6 1,6w7 0,6
Antena Mikrostrip Array Delapan Elemen
Gambar 3. Hasil Rancangan Antena Mikrostrip ArrayDelapan Elemen
Tabel 3. Tabel Nilai Parameter Antena Mikrostrip ArrayDelapan Elemen
Dimensi Nilai (mm)lg 9,1l9 6l10 13,2l11 2d + w1/2 – (l9 + l10)
l4 = l12 10,9w5 = w8 3
w6 1,6w7 0,6
III. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Simulasi Antena Mikrostrip Array Empat
ElemenHasil simulasi yang dilakukan pada gambar 4
menjelaskan hasil simulasi S11 yang memiliki skala frekuensi 2,6 GHz sampai dengan 3,8 GHz dengan sumbu y adalah S11. Hasil simulasi menyatakan bahwa bandwidth –10 dB diperoleh saat f1 = 3,14 GHz dan f2 = 3,26 GHz dengan bandwidth 119 MHz dan frekuensitengah (fc) = 3,2 GHz dengan nilai s11 = –48 dB.
Gambar 4. Hasil Simulasi S11 Empat Elemen
Gambar 5 menjelaskan hasil simulasi VSWR yang memiliki skala frekuensi 2,6 GHz sampai 3,8 GHz dengan sumbu y adalah VSWR. Hasil simulasi menyatakan bahwa VSWR yang diperoleh adalah 1,007.
Jurnal Ilmiah SETRUM – Volume 5, No.1, Juni 2016 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X
14
Gambar 5. Hasil Simulasi VSWR Empat Elemen
Gambar 6 menjelaskan hasil simulasi Farfield Gain dengan main lobe magnitude diperoleh sebesar 9,4 dB
Gambar 6. Hasil Simulasi Farfield Gain Empat Elemen
Tabel 4 adalah table simulasi karakteristik antenaarray empat elemen.
Table 4. Karakteristik Antena Array Empat Elemen Karakteristik NilaiBandwidth -10 dBFatas 3,26 GHzFbatas 3,14 GHzVSWR 1,007Gain 9,4 dB
B. Hasil Simulasi Antena Mikrostrip Array Delapan ElemenHasil simulasi yang dilakukan pada gambar 7
menjelaskan hasil simulasi S11 yang memiliki skala frekuensi 2,6 GHz sampai dengan 3,8 GHz dengan sumbu y adalah S11. Hasil simulasi menyatakan bahwa bandwidth –10 dB diperoleh saat f1 = 3,1 GHz dan f2 = 3,3 GHz dengan bandwidth 159 MHz dan frekuensi tengah (fc) = 3,2 GHz dengan nilai s11 = –52 dB.
Gambar 7. Hasil Simulasi S11 Delapan Elemen
Gambar 8 menjelaskan hasil simulasi VSWR yang memiliki skala frekuensi 2,6 GHz sampai 3,8 GHz dengan sumbu y adalah VSWR. Hasil simulasi menyatakan bahwa VSWR yang diperoleh adalah 1,005.
Gambar 8. Hasil Simulasi VSWR Delapan Elemen
Gambar 9 menjelaskan hasil simulasi Farfield Gain dengan main lobe magnitude diperoleh sebesar 11,3 dB
Gambar 9. Hasil Simulasi Farfield Gain Delapan Elemen
Tabel 5 adalah table simulasi karakteristik antenaarray delapan elemen.
Table 5. Karakteristik Antena Array Delapan Elemen Karakteristik NilaiBandwidth 159 MHzFatas 3,3 GHzFbatas 3,1 GHzVSWR 1,005Gain 11,3 dB
IV. KESIMPULANPenelitian ini telah berhasil merancang empat buah
antena dan mensimulasikannya. Empat buah antenatersebut adalah antena elemen tunggal, antena array dua elemen, antena array empat elemen dan antena array delapan elemen. Antena elemen tunggal memiliki return loss = -45 dB, VSWR = 1,01, gain = 4 dB. Antena array dua elemen memiliki return loss = -47 dB, VSWR = 1,01, gain = 6,3 dB. Antena array empat elemen memiliki return loss = -48 dB, VSWR = 1,007, gain = 9,8 dB. Antena array delapan elemen memiliki return loss = -52 dB, VSWR = 1,005, gain = 11,3 dB. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menujukkan bahwa semakin banyak elemen banyak, gain semakin tinggi dan memenuhi kriteria yang diharapkan. Tetapi dalam hal ini
Jurnal Ilmiah SETRUM – Volume 5, No.1, Juni 2016 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X
15
nilai gain masih harus ditingkatkan untuk pengaplikasian pada Radar Maritim.
DAFTAR PUSTAKA[1] Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 31 Tahun 2013. Tentang “Persyaratan Teknik Alat dan Perangkat Radar Maritim dan Radar Survelillance”.
[2] Balanis, Constantine A. Antena Theory : Analysis and Design. John Wiley and Sons, Inc. Canada. 1997.
[3] Bharata, Endon, Achmad Mun. ”Perancangan secara numerik modul pembagi daya untuk pencatuan antena susun 2-4GHz pada aplikasi sistem radar,” Prosiding Seminar Radar Nasional 2011, Jakarta, April 2011.
[4] Lestari, Andaya. “Indera MS-1 : Radar S-Band Pertama Karya Anak Bangsa” Prosiding InSINas 2012. HK-80-84. 2012.
[5] Sugiarto, Yoga. “Design and Realization Array of Eight Rectangular Element mikrostrip Antena at Frequency 3GHz for Coastal Surveillance Radar Application”. Journal Institut Teknologi Telkom. 2012.