Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu...

16
i RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU TETES INFUS DAN SUHU BADAN DENGAN TAMPILAN DIGITAL BERBASIS ARDUINO UNO Oleh, Mozes Lawa NIM: 192009035 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Transcript of Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu...

Page 1: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

i

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU TETES INFUS DAN SUHU BADAN

DENGAN TAMPILAN DIGITAL BERBASIS ARDUINO UNO

Oleh,

Mozes Lawa

NIM: 192009035

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna

memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

ii

Page 3: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

iii

Page 4: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

iv

Page 5: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

v

Page 6: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat kasih karunia dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Tugas akhir ini ditulis dan disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana pendidikan (S.Pd.) Fisika di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan, dukungan dan kerjasama dari berbagai

pihak. Atas segala bantuan dan dukungan tersebut, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Keluarga tercinta ibu, bapak, kakak dan adik saya, serta kekasih tercinta Dina Sonya N.M yang

selama ini terus mendoakan, memberikan dukungan baik materil, semangat dan perhatian

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Bapak Dr. Suryasatriya Trihandaru, S.Si., M.Sc.nat. selaku dosen pembimbing utama atas waktu,

tenaga, kritik dan saran serta wejangan-wejangannya dari awal hingga akhir sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Made Rai Suci Shanti, N.A., S.Si., M.Pd selaku dosen pembimbing pendamping yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran, motivasi, dan berbagi pengalaman.

Membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penelitian hingga tugas akhir ini selesai.

4. Seluruh Dosen FSM UKSW, khususnya Dosen Fisika dan Pendidikan Fisika: Bapak Suryasatriya

T., Bapak Andreas Setiawan, Bapak Adita Sutrisno, Ibu Diane Noviandini, Ibu Santi, Ibu Marmi

Sudarmi, Bapak Ferdi S. Rondonuwu, Bapak Wahyu H.K., Bapak Nur Aji Wibowo, Ibu Debora

Natalia S., dan Bapak Alva atas bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama

kuliah.

5. Mas Tri, Mas Sigit, dan Pak Tafip selaku Laboran Fisika dan Pendidikan Fisika FSM UKSW

atas segala bantuannya selama ini. Maaf jika selama ini selalu merepotkan.

6. Sahabat-sahabat tercinta saya yaitu teman-teman ASKARSEBA asrama mahasiswa UKSW buce,

winfrid, nelis, nexon, markus, k salo, k elfri, ardi, dll. Terimakasih atas segala bantuan dan

semangat yang kalian berikan.

7. Terikasih untuk kampus UKSW yang telah memberikan saya kesempatan untuk menimbah ilmu

dan merasakan banyak pengalaman.

8. Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan

tugas akhir ini.

Page 7: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

vii

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penyelesaian tugas akhir ini.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca bagi

perbaikan penulis. Apabila dalam penyusunan tugas akhir ini ada kata-kata yang kurang berkenan di

hati pembaca, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhirnya penulis berharap tugas akhir ini

dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Salatiga, September 2015

Penulis

Page 8: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

viii

MOTTO

“Tetapi TUHAN adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal" (Yeremia 10:10a)

“Kesempatan selalu datang pada kita namun jangan berharap pada

keberuntungan semata, berusahalah senantiasa untuk kesuksesan

yang sesunguhnya ”

Page 9: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... ii

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ............................................................................................. iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES ................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR ......................................................... v

KATA PENGANTAR............................................................................................................... vi

MOTTO ................................................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ix

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU TETES INFUS DAN SUHU BADAN

DENGAN TAMPILAN DIGITAL BERBASIS ARDUINO UNO

Abstrak……………………………………………………………………….. .................................. 1

Pendahuluan ..................................................................................................... 1

Landasa Teori .................................................................................................... 2

Bahan dan Metode Penelitian…………………………………………………………….. ......... 3

Hasil Dan pembahasan ...................................................................................... 5

Kesimpulan ........................................................................................................ 6

Saran…………………………………………………………………………. 6

Daftar Pustaka .................................................................................................. 7

Page 10: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

1

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU TETES INFUS DAN SUHU

BADAN DENGAN TAMPILAN DIGITAL BERBASIS ARDUINO UNO

Mozes Lawa2, Made Rai Suci Shanti

1,2, Suryasatriya Trihandaru

1

1Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana

2 Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro No.52-60, Salatiga (50711)

[email protected]

Abstrak

Dalam dunia medis, pemberian infus adalah tindakan medis yang sering di

lakukan. Fungsi dari infus sendiri adalah memberikan cairan berupa nutrisi serta

obat pada pasien secara konstan dalam waktu dan dosis yang ditentukan dokter.

Cairan infus biasanya dimasukan melalui pembuluh darah vena pada tangan, kaki

dan kepala pasien. Jumlah tetesan infus yang dimasukan ke tubuh pasien,

biasanya tergantung kondisi dan penyakit pasien sesuai dengan anjuran dokter.

Pengaturan jumlah tetes infus per menit ini dilakukan oleh perawat secara manual.

Perawat bertuga juga harus senantiasa memantau tetesan infus apakah masih

stabil atau tidak. Terkadang kondisi infustidak sesuai dengan resob doker padahal

pemberian dosis infus yang tidak sesuai bisa menimbulkan efek negatif pada

pasien. Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam

tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme.

Untuk penyakit tertentu seperti demam berdarah, suhu badan pasien harus

senantiasa dipantau oleh perawat.

Pada penelitian, dibuat sebuah alat yang memiliki 2 fungsi yaitu memantau tetes

infus pasien dan dibandingkan dengan dosis alat standar serta memantau suhu

badan pasien secara berkala. Alat ini juga dilengkapi dengan alarm pengingat.

Hal ini bertujuan agar, apabila tetes infus atau suhu badan pasien melewati

toleransi yang telah ditetapkan, maka alarm yang dipasang akan berbunyi. Sistem

yang secara realtime dimonitoring oleh perawat ini dapat mengurangi

permasalahan yang timbul karena kelalaian, sehingga perawat tidak secara

manual dalam mengatur kecepatan tetesan infus dan meningkatkan pelayanan

kepada pasien.

Kata kunci: arduino, infus, suhu, sensor,buzzer

I. PENDAHULUAN

Dalam dunia medis, infus adalah tindakan

medis yang sering digunakan. Fungsi dari infus

sendiri adalah memberikan cairan berupa nutrisi

serta obat pada pasien secara konstan dalam

waktu dan dosis yang di sarankan dokter. Cairan

infus biasanya dimasukan melalui pembuluh

darah pada tangan, kaki dan kepala pasien.

Jumlah tetesan infus yang dimasukan ke tubuh

pasien, biasanya tergantung kondisi dan penyakit

pasien sesuai dengan anjuran dokter. Pengaturan

jumlah tetes infus per menit ini dilakukan oleh

perawat secara manual. Perawat juga harus

senantiasa memantau tetesan infus apakah masih

stabil atau tidak. Terkadang kondisi infuse tidak

sesuai dengan dosis yang ditetapkan padahal

pemberian dosis infus yang tidak sesuai bisa

menimbulkan efek negatif pada pasien.

Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai

kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana

tubuh menghasilkan panas secara kimiawi

melalui metabolisme. Untuk penyakit tertentu

seperti demam berdarah, suhu badan pasien harus

senantiasa dipantau oleh perawat. Dengan

demilian perawat selalu membawa termometer ke

ruangan pasien untuk memeriksa suhu pasien.

Pemeriksaan suhu dengan termometer

Page 11: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

2

digitaladalah dengan dijepit diketiak, dibawah

lida atau dubur pasien, hal ini akan sangat

merepotkan perawat apabila pasien sedang

tertidur, apalagi pada bagian ketiak dan dalam

mulut. Jika terjadi hal seperti ini, bisa saja akan

menunda pemeriksaan.

Atas dasar masalah yang telah diungkapkan

pada paragraf pertama dan kedua, maka

diperlukan sebuah alat yang bisa membantu

perawat untuk memantau kondisi suhu badan

pasien secara berkala, sehingga perawat tidak

perlu membawa termometer serta tidak

mengganggu kenyamanan pasien yang sedang

tidur. Diperlukan juga alat yang bisa memantau

kondisi tetes infus apakah masih sama dengan

dosis yang telah ditetapkan atau sudah berubah.

Pada penelitian kali ini, dihasilkan sebuah

alat yang memiliki 2 fungsi yaitu memantau tetes

infus pasien dan dibandingkan dengan dosis yang

telah ditetapkan serta memantau suhu badan

pasien secara berkala. Alat ini juga dilengkapi

dengan alarm pengingat. Hal ini bertujuan agar,

apabila tetes infus atau suhu badan pasien berada

dalam kondisi kristis atau melewati toleransi yang

telah ditetapkan, maka alarm yang dipasang

sebagai indikator akan mengingatkan perawat

yang bertugas supaya cepat mengambil tindakan.

II. LANDASAN TEORI

PRINSIP KERJA INFUS

Prinsip kerja dari infus sama dengan sifat

dari air yaitu mengalir dari tempat yang tinggi ke

tempat yang rendah sebab ditarik oleh gaya

grafitasi bumi. Pada sistem alat infus, terdapat

sebuah klem yang dapat mengatur laju tetesan per

menit. Perawat akan mengatur jumlah tetes per

menit sesuai dari dosis yang telah diberikan oleh

dokter.

Gambar 1. Prinsip kerja infus

ARDUINO UNO

Arduino uno adalah sebuah board

microcontroler yang dapat diprogram sesuai

keinginan. Arduino uno memiliki 14 pin I/O,

serta 6 buah pin sebagai input analog. Arduino

adalah sebuah platform dari physical computing

yang bersifat open source.

Gambar 2. Board arduino uno (sumber :

www.convict.lu/htm/rob/ir_us.htm)

Tabel 1 . data seet board Arduino

Mikrokontroler ATmega328

Tegangan

pengoperasian

5V

Tegangan input yang

di sarankan

7V-12V

Batas tegangan input 6V-20V

Jumlahl pin I/O 14 pin (6 di antaranya

adalah keluaran PWM)

Jumlah pin input

analog

6 pin

Arus dc tiap pin I/O 40 mA

Arus dc untuk pin

3,3 V

50 mA

Memori flash 32 KB (ATmega328)

sekitar 0,5 KB di gunakan

sebagai boot loader

SRAM 2 KB (ATmega328)

EEPROM 1 KB (ATmega328)

Clock 16 Hz

SENSOR SUHU LM 35DZ

LM35DZ adalah sebuah sensor suhu yang

outputnya sudah dalam celcius yang memiliki

kemampuan penginderaan suhu dari -550C

sampai 1500C. IC LM35DZ akan

mengkonversikan besaran suhu menjadi besaran

tegangan. Dimana IC LM35DZ ini akan

mengeluarkan tegangan pada kaki 2 sebagai

Page 12: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

3

output sebesar 10mV untuk setiap kenaikan suhu

sebesar 10C.

Gambar 3. Sistem minimum LM35DZ

SENSOR PHOTODIODA

Photodioda adalah suatu jenis dioda yang

nilai resistansinya berubah-ubah apabila

intensitas cahaya yang mengenai photodioda

berubah-ubah. Dalam gelap nilai tahanannya

sangat besar, sehingga tidak ada arus yang

mengalir. Semakin besar intensitas cahaya yang

mengenai photodioda, maka nilai resistansinya

semakin kecil sehingga arus yang mengalir

semakin besar. Photodioda lebih peka terhadap

cahaya infrared dari pada cahaya tampak.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang semua kegiatan

yang telah dilakukan pada penelitian, baik alat,

bahan, pengujian maupun pengukuran.

Bahan

Dalam penelitian digunakan bahan-bahan

untuk merangcang alat pemantau tetes infus dan

suhu badan dengan tampilan digital serta alarm

pengingat. Bahan utama yang digunakan adalah,

board Arduino uno, LCD 16 x 2, keypad 4 x 4,

sensor suhu LM35, sensor cahaya photodioda,

buzzer, serta rangkaian komperator-histerisis.

Alat ukur yang dipakai adalah multimeter,

berfungsi sebagai pengukur nilai tegangan

keluaran untuk masing-masing sensor. Dipakai

pula sebuah termometer digital yang telah

beredar di pasaran bertujuan untuk

membandingkan alat yang dibuat dengan suhu

yang terukur pada termometer digital.

Tabel 2 . Alat dan bahan yang digunakan dalam penilitian

No Bahan Jumlah keterangan

1 Leptop 1 Pengkodingan program

2 Arduino Uno 1 Board programing

3 LCD 16x2 1 Sebagai output

4 Keypad 4x4 1 Input nilai tetes seharusnya

5 LM35 1 IC untu sensor suhu

6 Photodiopda 1 Sensor pendeteksi tetes

7 LED Infrared 1 Sumber photodiode

8 Komperator-

histerisis

1 Penghindar nois untuk

photodioda

9 Penguat lm35 1 Kalibrasi lm35 untuk

deteksi suhu badan

Metode Penelitian

Secara umum metodologi rancangan

penelitian ini terdiri dari beberapa tahap. Langkah

pengerjaan penelitian tersebut dapat dilihat

melalui diagram blok.

Gambar 4. Skema rancangan penelitian

Rangkaian pengkondisi sinyal

Dua buah resistor 150K yang diparalel

membentuk resistor 75K yang diseri dengan

kapasitor 1uF. Rangkaian RC-Seri ini merupakan

rekomendasi dari pabrik pembuat LM35.

Sedangkan resistor 1K5 dan kapasitor 1nF

membentuk rangkaian passive low-pass filter

Page 13: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

4

dengan frekuensi 1 kHz. Tegangan keluaran filter

kemudian diumpankan ke penguat tegangan tak-

membalik dengan faktor penguatan yang dapat

diatur menggunakan resistor variabel. Dengan

rangkaian ini, terbukti tegangan keluaran

rangkaian ini jauh lebih stabil dibandingkan

tegangan keluaran rangkaian dasar. Dengan

demikian akurasi pengukuran telah dapat

ditingkatkan. Tegangan keluaran dari pengkondisi

sinyal dapat langsung diumpankan ke ADC pada

arduino.

Gambar 5. Rangkaian pengkondisi sinyal LM35

Sensor photodioda

Untuk rangkaian led-infrared dan photodioda

rangkai terpisah, dengan kabel yang panjang agar

dapat dipasang pada botol infus yang telah

digantung.

Gambar 6. Rangkaian sensor photodioda

Komperator-histerisis

Membuat rangkaian komperator dengan

histerisis untuk photodioda. Pada gambar Vinput

merupakan V dari photodioda yang masuk ke

komperator. Vcc adalah 5v yang merupakan

tegangan dari arduino, dan Vout masuk ke board

arduino.

Gambar 7. Kooperator - histerisis menggunakan IC

LM339

LCD (Liquid Crystal Display)

Untuk dapat menampilkan data karakter ke

LCD maka koneksi mikrokontroller dan LCD

dapat dijelaskan sebagai berikut. Data masukan

untuk penampil LCD diberikan melalui pin

output 3-8 pada arduino. Sedangkan untuk

mengontrol LCD Pada rangkaian display

dipasang komponen potensio meter 5K Ohm

yang berfungsi sebagai pengatur kecerahan dari

LCD. Sumber tegangan yang diberikan sebesar 5

V.

Setelah semua rangkaian sudah siap, maka

berikut yang dilakukan adalah memasang semua

sensor, LCD, buzzer, dan keypad pada board

arduino. Pekerjaan selanjutnya adalah proses

pengkodingan program.

Gambar 8. Rancangan alat yang telah siap menuju ke

tahap pengkodingan program

Proses pengkodingan menggunakan Software

yang telah disediakan oleh perusahaan arduino,

yang dapat kita download secara gratis pada situs

arduino. Bahasa yang digunakan untuk proses

pengkodingan program adalah bahasa C, namun

pada arduino lebih memudahkan penguna, kerena

telah tersedia berbagai library sehingga

memudahkan dalam proses pengkodingan.

Page 14: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

5

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengukuran suhu

Pengukuran dilakukan dengan memberikan

panas dengan suhu tertentu pada sensor LM35

dan diukur dengan tegangan output yang

dihasilkan. Kemudian dibandingkan dengan

tegangan output sensor LM 35 dari data book.

Pada saat suhu 0

C, output sensor LM35

mengeluarkan tegangan 0 volt. Setiap kenaikan

10

C, output sensor LM35 akan naik sebesar 10

mVolt. Sensor LM35 membutuhkan power

supply sebesar 5 volt. Pada penilitian ini

menggunakan tegangan 5 volt yang merupakan

keluaran dari Arduino.

Untuk mengetahui nilai error dari sensor

LM35 di gunakan persamaan

( ) ( )

( ) )

Tabel 3 . Pengukuran Sensor LM35 (merupakan kisaran

suhu orang dalam kondisi stabil dan sakit)

SUHU

(0C)

OUTPUT

LM35 (mV)

OUTPUT

LM35 Dari

databook

(mV)

Error

32 316 320 1,25

33 322,6 330 2,24

34 345 340 1,45

35 354 340 1,45

36 362 360 0,55

37 375 370 1,35

38 384 380 1,05

39 389 390 2,56

40 403 400 0,75

41 409 410 0,25

42 416 420 1,25

Dari data pada tabel 3, di dapat rata-rata nilai

error sensor LM35 sebesar 1,29 %.

Tabel 4 merupakan data hasil pengukuran suhu

badan dengan alat yang di buat, serta data

pengukuran dengan Termometer digital yang

beredar di pasara. Pada tabel terlihat bahwa rata

pengukuran tiap sampel adalah P1=36,74

,P2=36,64 dan P3=36,73. Hasil tersebut akan di

bandingkan dengan pengukuran oleh TS

Terlihat bahwa selisih nilai antara dua alat ini

yang merupakan pengukuran sampel P1, P2, P3

adalah :

)

Tabel 4 . Data pengukuran Suhu pasien dengan alat

penantau suhu badan yang telah di buat.

P1 P2 P3

TS T Alat TS T Alat TS T Alat

Ke-1 36,6 36,64 36,6 36,86 36,6 36,86

Ke-2 36,54 36,54 36,54

Ke-3 37 37,24 36,86

Ke-4 36,54 36,54 37

Ke-5 36,86 36,86 36,54

Ke-6 36,76 35,86 36,76

Ke-7 36,86 36,86 36,54

Rata-rata

36,74 36,68 36,73

Keterangan :

P1 : Pengukurang pasien 1

P2 : Pengukurang pasien 2

P3 : Pengukurang pasien 3

TS : Termometer digital yang telah beredar di pasaran

T Alat : Termometer yang di rancang dari LM 35

Pendeteksi tetes infus

Untuk pengujian perhitungan kebenaran tetes per

menit pada alat yang dirancang maka dilakukan

pengambilan data pada setingan tetes per menit

antara 20 tetes, 30 tetes, 60 tetes dan 120 tetes

permenit. Terlebih dahulu infus diseting tetes

permenit secara manual dengan bantuan alat

berupa jam tangan. Pada data ini bertujuan untuk

mencari tahu apakah ada selisih jumlah tetes real

time dengan jumlah tetes yang sudah ditetapkan.

Page 15: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

6

Pada tabel 5.a dan 5.b terlihat bahwa tidak ada

selisih antara perhitungan alat dengan jumlah

tetes yang telah diatur karena itu buzzer berada

dalam keadaan off.

Tabel 5.a. Pendeteksi untuk 20 tetes

pengukuran hitungan Sensor Arduino

Selisih perhitungan

buzzer

Ke-1 20 tetes/menit

0 tetes/menit Off

Ke-2 20 tetes/menit

0 tetes/menit Off

Ke-3 20 tetes/menit

0 tetes/menit Off

Ke-4 20 tetes/menit

0 tetes/menit Off

Tabel 5.b. Pendeteksi untuk 30 tetes

Pengukuran Hitungan Sensor Arduino

Selisih perhitungan

buzzer

Ke-1 30 tetes/menit

0 tetes/menit Off

Ke-2 30 tetes/menit

0 tetes/menit Off

Ke-3 30 tetes/menit

0 tetes/menit Off

Ke-4 30 tetes/menit

0 tetes/menit Off

Proses pengambilan data pemantauan tetes infus

tidak langsung ditancapkan jarum infus kepada

pasien, maka pada pengambilan data untuk 60

tetes dan 120 tetes permenit, jarum infus diganti

dengan jarum yang berdiameter lebih kecil. Hal

ini bertujuan sebagai perlakukan seolah-olah

infus berada dalam keadaan tersumbat.

Pada program alat telah ditetapkan toleransi tetes

untuk menyalakan alarm (buzzer) yang berada

pada rentang -3 tetes permenit dan +3 tetes

permenit. Jika infus berada dalam keadaan

tersebut maka buzzer akan menyala.

Pada tabel 5.c dan 5.d, terlihat bahwa apabila

terjadi penyumbatan pada infus maka alarm akan

berbunyi yang bertujuan untuk memperingatkan

perawat yang bertugas untuk sesegera mungkin

mengambil tindakan.

Tabel 5.c. Pendeteksi untuk 60 tetes pada keadaan infuse

mengalami penyumbatan

Pengukuran Hitungan Sensor Arduino

Selisih perhitungan

buzzer

Ke-1 58 tetes/menit

2 tetes/menit Off

Ke-2 57 tetes/menit

3 tetes/menit On

Ke-3 57 tetes/menit

3 tetes/menit On

Ke-4 57 tetes/menit

3 tetes/menit On

Tabel 5.d. Pendeteksi untuk 120 tetes pada saat infuse

mengalami penyumbatan

Pengukuran Hitungan Sensor Arduino

Selisih perhitungan

buzzer

Ke-1 120 tetes/menit

0 tetes/menit Off

Ke-2 116 tetes/menit

4 tetes/menit On

Ke-3 116 tetes/menit

4 tetes/menit On

Ke-4 116 tetes/menit

4 tetes/menit On

V. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian dan analisa yang telah

dilakukan pada perancangan alat pemantau tetes

infus dan suhu badan dengan tampilan digital

berbasis arduino uno dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada tugas akhir ini telah berhasil

merealisasikan perangkat pemantau

tetesan infus sekaligus suhu badan pasien

dengan tampilan digital.

2. Sistem yang direalisasikan sudah bersifat

realtime.

3. Buzzer akan bunyi disaat kecepatan tetes

lebih lambat 3 tetes/menit atau lebih cepat

3 tetes/menit dari kecepatan yang sudah

ditentukan.

Saran

Pengembangan selanjutnya untuk

memaksimumkan kerja dari alat pemantauan tetes

infuse dan suhu badan :

1. Rangkayan komperator histerisis harus

lebih baik lagi karena pada alat ini, di

tempat yang sangat terang sensor

photodiode mengalami kesulitan dalam

membaca tetes infus.

2. Penggunaan sensor tambahan pada botol

infus akan lebih baik karena dapat

mengetahui kapan infus akan habis

3. Memanfaatkan teknologi untuk memantau

suhu badan dan tetes infus menggunakan

handphone

Page 16: Rancang Bangun Alat Pemantau Tetes Infus dan Suhu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10820/1/T1_192009035_Full... · Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan

7

VI. REFERENSI

Artikel jurnal

1. Fikri. 2013. Rancang Bangun Prototipe

Monitoring Suhu Tubuh Manusia

Berbasis O.S Android Menggunakan

Koneksi Bluetooth. TEKNIK POMITS

2. D.F. Anggraini. 2012. Pengembangan

Sistem Monitoring Tetesan Infus Pada

Ruang Perawatan Rumah Sakit, Tersedia

di, http:www.Distrodoc.com/287211,

diakses 2 Mei 2015.

3. Rahmawati. 2012. Rancang bangun alat

pengukur suhu tubuhdengan tampilan

digital dan keluaran suara berbasis

mikrokontroller avr ATmega 8535.

Monitor, Vol , No. 1

4. Kokoh S A. 2011. Rancang bangun alat

pengaturan jumlah tetes pada pasien dan

monitoring jarak jauh dengan PC. ITS.

5. Djuandi. 2011. Pengenalan arduino. Dari

www.tokobuku.com

6. Texas Instruments. 2015. LM35 Pecision

Centigrade Temperature Sensors.

7. Yusmaninita. 2009. Rasionalitas

penggunaan obat. RSUP. H. Adam Malik

Buku

1. Michael Margolts. 2012. Arduino

CookBook. ISBN: 978-1-449-31387-6

2. Kimmo Karvinen & Tero Karvinen. 2014.

Measure the World with Electronics,

Arduino, and Raspberry Pi. ISBN: 978-1-

449-36708-4