RANCANG BANGUN ALAT HIDROLIS UNTUK OVERHAUL PART ...

12
386 SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk RANCANG BANGUN ALAT HIDROLIS UNTUK OVERHAUL PART CRANKSHAFT SEPEDA MOTOR SEBAGAI SOLUSI MITRA UKM DI PANDAAN Mulyadi 1 , Iswanto 2 dan Rosdeawan 3 1,2 Staf Pengajar Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 3 Program Sarjana Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sidoarjo JL. Raya Gelam 250 Candi Sidoarjo Telp. 031-8921938 - 8969814 Fax. 031-8949333 1) [email protected], 2) [email protected], 3) [email protected] Abstrak Dunia otomotif makin tumbuh pesat di Indonesia khususnya roda dua, banyak kalangan yang menggunakan kendaraan ini, namun banyak juga kendala yang di alami khususnya pada bagian mesin. Semakin jauh jarak yang di tempuh semakin cepat pula umur kendaraan tersebut, tentunya untuk memperlambat umur kendaraan pengguna harus rutin melakukan perawatan. Jika terjadi kerusakan yang berat pada mesin maka dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaikinya. Untuk itu bengkel-bengkel dituntut memberikan pelayanan yang prima dan cepat buat pelanggannya. Sama halnya dengan bengkel sepeda motor “AMBON JAYA MOTOR” yang terletak didesa Pateguhan Pandaan-Pasuruan, mereka mengalami kesulitan untuk bongkar pasang part crankshaft yang sering dilakukan untuk penggantian sparepart baru. Peralatan yang mereka gunakan tergolong kurang efektif dan bisa menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang diperbaikinya dan prosesnyapun membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuatkan suatu alat yang bisa membantu pekerjaan lebih cepat akurat dan efektif dibandingkan sebelumnya, yaitu “Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis”. Alat ini juga bisa digunakan untuk memasang dan membuka bearing, gear kamprat, dan komponen mesin lainnya yang membutuhkan tekanan besar untuk membuka dan memasangnya. Metode yang dipakai untuk merancang dan membuat alat ini mulai dari client brief, pengumpulan informasi, inventarisasi kebutuhan, pengembangan dan pemilihan konsep serta dfm. Sedang kriteria yang ditetapkan untuk pemilihan konsep adalah fungsi dan kemudahan operasional. Pengujian dari alat ini dicobakan pada Crankshaft Honda GL-Max, hasilnya untuk pemasangan bigpen secara manual dengan lama waktu 65”sedangkan dengan hidrolis dibutuhkan waktu 7” dan untuk pelepasan bigpen manual lama waktu 85” sedangkan dengan hidrolis dibutuhkan waktu 7”, dengan demikian maka hasil dari perancangan alat hidrolis tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yaitu dapat berfungsi dan mampu untuk overhaul bagian-bagian dari crankshaft sepeda motor dengan baik dan cepat jika dibandingkan dengan overhaul secara manual. Kata kunci : Bengkel, Hidrolis, Lengan Piston, Sepeda Motor dan Crankshaft 1. PENDAHULUAN Dunia otomotif makin tumbuh pesat di Indonesia khususnya roda dua, banyak kalangan yang menggunakan kendaraan ini, namun banyak juga kendala yang di alami khususnya pada bagian- bagian yang bergesekan dan bertumbukan secara terus menerus yang menyebabkan keausan. Jefri S. Bale dalam penelitiannya menyimpulkan perubahan mekanisme keausan pada permukaan kontak dimana pada tegangan kontak terkecil di dominasi mekanisme abrasive wear yang menghasilkan faktor keausan yang lebih tinggi, sedangkan seiring peningkatan tegangan kontak mekanisme keausan didominasi oleh mekanisme burnishing wear dan surface deformation wear yang menghasilkan faktor keausan yang lebih rendah [1]. Semakin jauh jarak yang di tempuh semakin cepat pula umur kendaraan tersebut, tentunya untuk memperlambat umur kendaraan pengguna harus rutin melakukan perawatan. Jika terjadi breakdown maka dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaikinya.

Transcript of RANCANG BANGUN ALAT HIDROLIS UNTUK OVERHAUL PART ...

RANCANG BANGUN ALAT HIDROLIS
Mulyadi1, Iswanto2 dan Rosdeawan3
3Program Sarjana Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
JL. Raya Gelam 250 Candi Sidoarjo Telp. 031-8921938 - 8969814 Fax. 031-8949333 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]
Abstrak
Dunia otomotif makin tumbuh pesat di Indonesia khususnya roda dua, banyak kalangan
yang menggunakan kendaraan ini, namun banyak juga kendala yang di alami khususnya pada
bagian mesin. Semakin jauh jarak yang di tempuh semakin cepat pula umur kendaraan tersebut,
tentunya untuk memperlambat umur kendaraan pengguna harus rutin melakukan perawatan. Jika
terjadi kerusakan yang berat pada mesin maka dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk
memperbaikinya. Untuk itu bengkel-bengkel dituntut memberikan pelayanan yang prima dan cepat
buat pelanggannya. Sama halnya dengan bengkel sepeda motor “AMBON JAYA MOTOR” yang
terletak didesa Pateguhan Pandaan-Pasuruan, mereka mengalami kesulitan untuk bongkar pasang
part crankshaft yang sering dilakukan untuk penggantian sparepart baru. Peralatan yang mereka
gunakan tergolong kurang efektif dan bisa menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang
diperbaikinya dan prosesnyapun membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengatasi masalah
tersebut maka dibuatkan suatu alat yang bisa membantu pekerjaan lebih cepat akurat dan efektif
dibandingkan sebelumnya, yaitu “Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis”. Alat ini juga bisa
digunakan untuk memasang dan membuka bearing, gear kamprat, dan komponen mesin lainnya
yang membutuhkan tekanan besar untuk membuka dan memasangnya. Metode yang dipakai untuk
merancang dan membuat alat ini mulai dari client brief, pengumpulan informasi, inventarisasi
kebutuhan, pengembangan dan pemilihan konsep serta dfm. Sedang kriteria yang ditetapkan untuk
pemilihan konsep adalah fungsi dan kemudahan operasional. Pengujian dari alat ini dicobakan
pada Crankshaft Honda GL-Max, hasilnya untuk pemasangan bigpen secara manual dengan lama
waktu 65”sedangkan dengan hidrolis dibutuhkan waktu 7” dan untuk pelepasan bigpen manual
lama waktu 85” sedangkan dengan hidrolis dibutuhkan waktu 7”, dengan demikian maka hasil
dari perancangan alat hidrolis tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yaitu dapat berfungsi dan
mampu untuk overhaul bagian-bagian dari crankshaft sepeda motor dengan baik dan cepat jika
dibandingkan dengan overhaul secara manual.
Kata kunci : Bengkel, Hidrolis, Lengan Piston, Sepeda Motor dan Crankshaft
1. PENDAHULUAN
Dunia otomotif makin tumbuh pesat di Indonesia khususnya roda dua, banyak kalangan yang
menggunakan kendaraan ini, namun banyak juga kendala yang di alami khususnya pada bagian-
bagian yang bergesekan dan bertumbukan secara terus menerus yang menyebabkan keausan. Jefri
S. Bale dalam penelitiannya menyimpulkan perubahan mekanisme keausan pada permukaan
kontak dimana pada tegangan kontak terkecil di dominasi mekanisme abrasive wear yang
menghasilkan faktor keausan yang lebih tinggi, sedangkan seiring peningkatan tegangan kontak
mekanisme keausan didominasi oleh mekanisme burnishing wear dan surface deformation wear
yang menghasilkan faktor keausan yang lebih rendah [1]. Semakin jauh jarak yang di tempuh
semakin cepat pula umur kendaraan tersebut, tentunya untuk memperlambat umur kendaraan
pengguna harus rutin melakukan perawatan. Jika terjadi breakdown maka dibutuhkan biaya yang
tidak sedikit untuk memperbaikinya.
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 387
Pada penelitian ABDIMAS ini mengambil mitra di Desa Pateguhan yang terletak di
Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, letaknya sekitar ± 20 km dari Kampus II Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo yang berada di Jalan Raya Gelam Candi Sidoarjo. Akses jalan baik dan
lancar dengan waktu tempuh kurang dari 30 menit perjalanan dari Desa Pateguhan menuju Kampus
II Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Desa Pateguhan merupakan daerah pemukiman padat
penduduk yang daerahnya dekat dengan perindustrian, rata-rata dari mereka merupakan
karyawan pabrik sebagai mata pencarihan utama.
Alat transportasi warga yang digunakan tiap harinya adalah sepeda motor, pilihan sepeda
motor menjadi prioritas utama karena lebih cepat dan efisien untuk pergi ketempat kerja yang
letaknya tersebar diaerah Desa Pateguhan Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Yang
tidak semuanya ada kendaraan umum untuk akses transportasi menuju ke lokasi tempat bekerja.
Melihat kondisi masyarakat yang kebanyakan pengguna sepeda motor maka Pak Eko Wahyudi dan
Pak Damang Murianto membuka bengkel layanan jasa service bengkel sepeda motor “AMBON
JAYA MOTOR”. Kondisi tempat layanan jasa service sepeda motor pada gambar 1.1.
Gambar1.1 Tempat service Bapak Eko Wahyudi
Salah satu permasalan yang dihadapi adalah keterbatasan keyequipment terutama alat untuk
overhaul bagian-bagian dari crankshaft sepeda motor yang sering dilakukan, sehingga mereka
melakukan dengan alat seadanya seperti pada gambar 1.2. Dengan kondisi seperti ini mereka
mengalami kesulitan untuk overhaul bagian-bagian pada crankshaft sepeda motor yang
membutuhkan penggantian sparepart baru. Peralatan yang mereka gunakan tergolong kurang
efektif dan bisa menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang diperbaikinya dan prosesnyapun
membutuhkan waktu yang lama.
Gambar1.2 Proses membuka dan memasang bearing pada crankshaft secara manual
Dengan melihat kesulitan yang dihadapi oleh mitra UKM, maka dibuatkan suatu alat yang
bisa mengatasi hal tersebut yaitu : Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis. Ilyas Renreng
(Universitas Hasanuddin 2012) dalam penelitiannya tentang Rancang Bangun Dongkrak Elektrik .
penelitian ini menyimpulkan tentang mencari besar gaya tekan pada hidrolik 200 kg, besar gaya
tuas yang terjadi 75 kg, perhitungan estimasi biaya, harga dongkrak yang di dapat adalah Rp
975.000 [2]. Penelitian tentang alat peraga sistem hidolik yang dilakukan oleh Jarot Aryoseto
388 SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
(Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010) dalam penelitiannya tentang Alat Peraga System
Hidrolik menyimpulkan tentang konstruksi meja menggunakan baja ukuran 3 x 6 x 0,2cm, Alat
praktikum perawatan system hidrolik ini terdiri dari tangki, filter, motor listrik, gear pump
directional control valve, relief valve,double acting cylinder, dan selang [3].
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konsep overhaul
crankshaft hidrolis yang dibuat dapat berfungsi dan mampu untuk overhaul bagian-bagian dari
crankshaft sepeda motor dengan baik dan cepat jika dibandingkan dengan overhaul secara manual .
Manfaat yang ingin didapatkan dalam penelitian ini adalah mengetahui kemampuan dan kegunaan
yang bisa dicapai dalam perancangan, pembuatan dan penggunaan Alat Overhaul Part Crankshaft
Hidrolis, Sehingga dapat dimanfaatkan oleh mitra UKM jasa servis sepeda motor dan dapat
dikembangkan lagi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo khususnya pada Laboratorium
Program Studi Teknik Mesin.
Untuk melakukan perancangan dan pembuatan “Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis”
maka, diagram alir dibuat seperti pada gambar 2.1 berikut ini.
Mulai
Berdasarkan diagram alir pada gambar 2.1, langkah-langkah penelitian dimulai dengan
study literature dan lapangan untuk memperkuat dasar teori penelitian. Selanjutnya pengembangan
dan pemilihan konsep Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis dievaluasi berdasarkan fungsi dan
manufacturability serta kemudahan operasional. Penyusunan list requirement berdasarkan konsep
yang terpilih. Dari konsep terpilih tersebut khususnya untuk memilih dongkrak hidrolik didasarkan
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 389
atas hasil pengujian dari overhaul bigpen pada crankshaft dengan menggunakan uji tekan.
Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan komponen utama meliputi: Baut mur, poros, coulomb
dan spring. Hasil dari proses perhitungan komponen tersebut dianalisa menggunakan software
DFM Xpress yang merupakan menu tambahan pada software solidwork yang pernah dilakukan
oleh mulyadi [4]. Evaluasi ini digunakan sebagai validasi final untuk memutuskan part drawing dan
proses manufaktur pembuatan alat. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah uji coba alat pada
part crankshaft sepeda motor Honda GL-Max dan Astrea Grand.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pengembangan pembuatan desain ini membuat 2 desain konsep alternatif pilihan yang
akan dipilih berdasarkan fungsi dan kemudahan operasional. Konsep yang pertama konsep A yaitu
menggunakan system kerja hidrolis fluida dengan menggunakan dongkrak untuk mengangkat
kendaraan roda empat atau lebih ketika ban bocor atau perawatan mesin dan kaki-kaki. Konsep
kedua menggunakan opsi hidrolis otomatis atau semi otomatis dimana tabung hidrolis terletak
berpisah dengan pompa hidrolis itu sendiri. Desain konsep B menggunakan dongkrak semi
otomatis. Kedua konsep desain seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Desain Konsep A dan Desain Konsep B
Tabel 3.1 merupakan morfologi chart untuk konsep A dan konsep B, dari tabel ini
digunakan sebagai dasar perbandingan untuk memilih konsep, masing-masing konsep di jelaskan
berdasarkan fungsi dari setiap mekanisme komponen. Pada gambar 3.2 merupakan konsep desain
terpilih berdasarkan pemilihan pada table 3.1.
Gambar 3.2 Desain Konsep A yang terpilih
390 SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Tabel 3.1 Tabel Morfologi Konsep A dan Konsep B
No Opsi Keterangan
atau semi otomatis, dapat
Kekurangan : Tidak dapat
besar.
daripada di las
Kelebihan : Pengerjaannya yang
Kelebihan : Kekuatan penahan
tidak menyeluruh.
banyak.
04
Spring
adjuster
system
penggerak
kembali ke posisi nol
putus
pasaran, mudah putus
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 391
Dari table 3.1 di atas dapat di ambil kesimpulan, konsep yang digunakan adalah konsep A.
Hal ini merujuk pada fungsi dan kesesuaian yang mana ditujukan untuk para pelaku usaha
perbengkelan yang sedang berkembang dan mudah ketika perakitannya. Selain itu bagaimana cara
menekan harga agar lebih murah dari harga di pasaran dengan alat yang mempunyai fungsi sama
sehingga para pelaku usaha dapat membuatnya sendiri.
3.2. Penyusuan List Of Requirement
Dari pemilihan konsep yang terpilih maka selanjutnya dilakukan penyusunan kebutuhan
komponen atau List of Requirement seperti pada table 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2 Tabel List of Requirement
NO URAIAN B/M JUMLAH TOTAL
1 UMP 80 B 1 Batang 1
2 Plat 7 x 100x 150 (Pengunci Atas) M 1 Pcs 1
3 Plat 10 x 50 x 450 (Pengunci Samping) M 2 Pcs 2
4 Plat 10 x 100 x 200 (Penahan Dongkrak Atas) M 1 Pcs 1
5 Plat 10 x 100 x 400 (Penahan Dongkrak Bawah) M 1 Pcs 1
6 Plat 10 x 200 x 200 (Penahan Pipa) M 2 Pcs 2
7 Plat 10 x 130 x 160 (Kaki-kaki Penahan Rangka) M 2 Pcs 2
8 Ass D19 x 320 M 1 Pcs 1
9 Pipa 6” x 300 M 1 Pcs 1
10 Baut M.12 x 1.75 x 35 B 20 Pcs 20
11 Mur M.12 x 175 B 20 Pcs 20
12 Ring plat M.12 B 40 Pcs 40
13 Baut M.6 x 1.25 x 25 B 20 Pcs 40
14 Mur M.6 x 1,25 B 20 Pcs 20
15 Ring Plat M.6 B 40 Pcs 40
16 Wire Klip M.6 B 8 Pcs 8
17 Dongkrak Hidrolis 5 Ton B 1 Pcs 1
18 Klem E 0.6” B 4 Pcs 4
Keterangan : B = Beli
Dalam perancangan komponen dilakukan pada bagian-bagian utama dari Alat Overhaul Part
Crankshaft Hidrolis yaitu : Dongkrak hidrolik, Poros, Rangka, Baut pengunci dan Pegas. Berikut
adalah hasil perhitungan dari komponen-komponen tersebut.
1. Dongkrak Hidrolik
Perencanaan dongkrak hidrolik diambil dari hasil pengujian overhaul bigpen Honda GL-
Max menggunakan mesin uji tekan. Dengan hasil tekanan minimum 150 kg/cm2. Maka
dongkrak hidrolis yang diperlukan minimum dengan beban tekanan 1 ton.
2. Poros
Perencanaan poros pada alat ini berfungsi sebagai penahan plat bantalan pipa sebagai
alas daun crankshaft yang akan di lepas dan akan menerima beban dari dongkrak
minimum 1000 kg yang di dapat dari pengujian saat melepas bigpen, dan beban
maksimum 5000 kg yang di dapat dari kapasitas dongkrak yang di gunakan. Rencana
poros pelat setebal 10 mm dan bahan S30C mempunyai tegangan tarik yang diijinkan
sebesar 48 Kg/mm2 [5]. Maka persamaan yang digunakan untuk menghitung diameter
poros sebagai berikut:
Dari hasil perhitungan didapat d= 8,15mm, kemudian dilakukan analisa menggunakan
software hasilnya seperti gambar 3.3 dibawah ini. Dari hasil analisa pada gambar 3.3
maka nilai tegangan poros akibat beban yang didapat dari analisa software adalah 0,333
Mpa, sedangkan tegangan ijin material adalah 638,757 Mpa jadi rencana desain
dinyatakan aman.
3. Rangka
Pada perancangan rangka pada alat ini menggunakan besi jenis UNP 80. Berikut
perhitungannya. untuk menentukan momen inersia yang terjadi adalah sebagai berikut :
= 3 − 3

Perhitungan dari tegangan geser yang di ijinkan pada kerangka mesin diperoleh τ = 3,63
x 10-4 Kg/mm2, sehingga dapat dihitung tegangan ijin profil bentuk U, dengan bahan
ASTM A36 mempunyai tegangan geser yang diijinkan sebesar 37 Kg/mm2, Pada gambar
3.4 seperti dibawah ini hasil analisa software :
Gambar 3.4 Analisa Kerangka Dengan Beban 4000 Kg.
Tegangan geser pada kerangka mesin yang dibuat 3,63 x 10-4 N/mm2 sedangkan
tegangan geser yang dijinkan pada profil yang digunakan yaitu 8,22 N/mm2 maka dapat
disimpulkan bahwa tegangan pada kerangka mesin yang dibuat lebih kecil dari tegangan
geser yang diijinkan pada profil (3,63 x 10-4 N/mm2 < 8,22 N/mm2 jadi kerangka
dinyatakan aman.
Pegas yang digunakan menggunakan type pegas ulir tarik dimana menyesuaikan dengan
kinerja yang dapat kembali ke posisi awal setelah di tarik dengan diameter kawat 2mm
dan diameter ulir 20 mm dengan panjang keseluruha 240mm. Dengan asumsi berat
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 393
dongkrak dan plat penahan dongkrak sebesar 25 kg. dengan menggunakan tabel 3.3
tentang bahan yang digunakan serta gambar 3.5 untuk stress factor [6].
Tabel 3.3 Values Of Allowable Shear Stress, Modulus Of Elasticity And Modulus Of
Rigidity For Various Spring Materials.
Gambar 3.5 Wahl’s stress factor for helical springs
Maka dengan asumsi diameter lilitan 20mm dan diameter kawat 2 mm dapat menarik
mengembalikan beban sebesar 27 kg per spring. Jika di pakai 2 buah spring maka dapat
menarik beban hingga 54 kg.
3.4. Evaluasi Perancangan Part Dengan Metode DFM
Setelah di susunnya List of Requirement, maka langkah selanjutnya evaluasi design for
manufaktur yang ada di menu software Solidworks menu ini di lakukan untuk proses pengerjaan
machining drilling dan milling adapun langkah-langkah evaluasi yang dilakukan dengan DFMPro /
DFMXpress adalah sebagai berikut :
1. Gambar design dan rancangan alat pelepas lengan piston hidrolis beserta part-partnya.
2. Setelah gambar 3D terbentuk kemudian dibuat urutan proses manufaktur yang akan dilakukan
dengan memperhatikan :
394 SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
o Mesin yang akan digunakan dengan mempertimbangkan power mesin, meja mesin dan jig
and fixture yang tersedia.
o Jika kontour produk sulit dimanufaktur secara manual maka dilakukan dengan Cadcam.
3. Jika analisa proses drill dilakukan terlebih dulu maka, menu manufacturing proses Mill / Drill
only . Sedangkan setting parameter yang dilakukan adalah sebagai berikut:
o Input nilai Hole depth to Diameter Rasio standar input <= 10 bisa disetting lebih kecil
disesuaikan dengan kondisi material.
o Input nilai Minimum %Hole Area inside Part standar input >= 75% bisa disetting lebih
besar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai mill/drill Tool Depth to Diameter Rasio standar input <= bisa disetting lebih
kecil disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Minimum Linier Tolerance Zone standar input >= 0.25mm bisa disetting lebih
besar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Angular Tolerance Zone standar input >= 1 deg bisa disetting lebih besar
disesuaikan dengan kondisi yang ada.
4. Jika analisa proses bubut dan drill dilakukan terlebih dulu maka, menu manufacturing proses
Turn with Mill Drill dipilih seperti pada Gambar 4.4 Sedangkan setting parameter yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
o Input nilai Hole depth to Diameter Rasio standar input <= 2.75 bisa disetting lebih kecil
disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Minimum %Hole Area inside Part standar input >= 75% bisa disetting lebih
besar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Milling Tool Depth to Diameter Rasio standar input <= 14 bisa disetting lebih
kecil disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Minimum Corner Radius(Turn part) input >= 0.5mm bisa disetting lebih besar
disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Minimum % of Bor Relief (Turn part) standar input >= 25% bisa disetting lebih
besar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Minimum Linier Tolerance Zone standar input >= 0.25mm bisa disetting lebih
besar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Angular Tolerance Zone standar input >= 1 deg bisa disetting lebih besar
disesuaikan dengan kondisi yang ada hasil analisa dfm disajikan dalam table 3.4 berikut
ini. Bila ada komponen yang (Rules Filled) tidak di centang maka salah satu permukaan
tidak bisa di machining.
Tabel 3.4 Evaluasi Komponen
Mill/Drill Only Rulles Passed Machining
No PART NUMBER QTY HD MS PH DP IF HE HF HI Ya Tidak
1 Landasan Kerangka 2
6 Penahan Dongkrak
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 395
3.5. Pembuatan Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis Setelah perancangan di nyatakan aman dan siap untuk di buat maka selanjutnya menentukan
langkah-langkah pembuatannya, adapun alur pembuatan alat dengan permesinan seperti pada
gambar 3.6 berikut ini.
2. Support Pipa 6" UNP
Milling
4. Penahan Dongkrak Bawah
3. Support Atas
4. Support Samping
6. Penahan Dongkrak Bawah
3. Support Atas
4. Support Samping
6. Penahan Dongkrak Bawah
Gambar 3.6 Flowchart Pembuatan Alat Dengan Permesinan
3.6. Pengujian Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis
Setelah produk atau alat memasuki tahap pengecatan dan assembly maka langkah
selanjutnya yaitu uji performa. Uij performa di lakukan dengan tujuan apakah alat tersebut
berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak, dengan memasang semua komponen tanpa terkecuali.
Dengan uji performa yang dilakukan pada Crankshaft Honda GL-max dan Astrea Grand. Langkah
data pengujian pada table 3.5 , Hasil pengujian yang didapat seperti pada gambar 3.7 berikut ini.
Tabel 3.5 Data waktu hasil pengujian
No Benda Yang Di Lepas Waktu Pemasangan Waktu Pelepasan
GL-MAX
2 Bigpen 65 detik 7 Detik 85 Detik 7 Detik
Astrea Grand
2 Bigpen 7 Detik 3 Detik 9 Detik 3 Detik
396 SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Gambar 3.7 Grafik Perbandingan Waktu overhaul Crankshaft GL-Max & Astrea Grand
4. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, ada beberapa kesimpulan yang didapat dari
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Dari segi pemilihan dua konsep antara konsep A dan konsep B yang lebih memenuhi
fungsi dan kemudahan operasionalnya adalah konsep A.
2. Pada pengujian performance Crankshaft Honda GL-Max, hasilnya untuk pemasangan
bigpen secara manual dengan lama waktu 65”sedangkan dengan hidrolis dibutuhkan
waktu 7” dan untuk pelepasan bigpen manual lama waktu 85” sedangkan dengan hidrolis
dibutuhkan waktu 7”. Sehingga antara overhaul yang manual dan dengan alat lebih
menguntungkan menggunakan alat.
3. Dari sisi manufaktur untuk pembuatan alat ini konsep A lebih mudah untuk
dimanufaktur . Untuk pengembangan selanjutnya dengan model yang sama proses
manufaktur lebih diperhatikan sehingga hasil produk sesuai dengan toleransi yang
diijinkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Jefri S. Bale, “Perubahan Faktor Keausan Die Drawn UHMWPE Akibat Tegangan Kontak
untuk Aplikasi Sendi Lutut Tiruan,” J. Tek. Mesin, vol. 11, pp. 97–102, 2009.
[2] J. T. Mesin, “Jurnal Teknik Mesin & Industri,” vol. 3, no. 1, 2012.
Manual Hidrolis Manual Hidrolis
Ball Bearing 6 4
Ball Bearing 5 3
10 12 14
[3] J. Aryoseto, “Pembuatan alat peraga sistem hidolik,” 2010.
[4] Mulyadi, “Evaluasi perancangan dan pembuatan multipurpose wheelchair dengan metode
dfm,” 2013.
[5] R. C. Hibbeler, Mechanics of Materials, vol. 8. 2011.