Ran - Resusitasi Jantung Paru

22
R. A. NINO TETUKO RESUSITASI JANTUNG PARU RAN

description

CPR based on AHA Guidelines 2010

Transcript of Ran - Resusitasi Jantung Paru

  • R. A. NINO TETUKORESUSITASI JANTUNG PARURAN

  • RESUSITASI JANTUNG PARURANKEY CONCEPTS !!RJP dan kegawatan jantung diberikan kepada setiap orang dengan oksigenasi dan perfusi organ vital yang tidak adekuat. SEGERA!Kompresi dada harus segera dikerjakan pada pasien dengan nadi tak terabaVentilasi tidak ditunda selama inisiasi intubasi. Airway dipertahankan dengan Jaw Thrust maneuverUsaha Intubasi tidak menghentikan ventilasi > 30AHA CPR Guidelines 2010 :Dewasa= 15:2 100x/menit 30:2

  • International Liaison Committee on Resuscitation [ILCOR] : Guidelines 2000 for cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovascular care.

    RESUSITASI JANTUNG PARURANEARLY YEARS

    FAST FORWARD IN TIME

  • RESUSITASI JANTUNG PARURAN

  • RESUSITASI JANTUNG PARURANCIRCULATION Sirkulasi segera dinilai cek nadiJika nadi lemah atau hipotensif kompresi dada, obat IV, defibrilasiNadi adekuat pernafasan dilanjutkan 10-12X/menit untuk dewasa atau untuk anak lebih dari 8 th, 20X/menit untuk infant atau anak sampai usia 8 tahun.

  • C = CIRCULATION = COMPRESSIONKompresi dada [luar]:Tentukan proc.xiphoid, satu tangan penolong diatas setengah bawah sternum, tangan lain diatasnya, jari lurus disela2 atau mengunci. Bahu lurus diatas tangan, siku terkunci, lengan lurus bobot badan depan sebagai tenaga kompresi.Hentakan ke bawah lurus, sternum tertekan SEKURANG2NYA 5cm pada dewasa. KIRA2 5cm pada anak, bayi KIRA2 4 cm dengan jari tengah + manis pada sternum, satu jari dibawah garis putting susu.

  • RESUSITASI JANTUNG PARURANCIRCULATION AKSES INTRAVENABeberapa obat yang digunakan untuk resusitasi dapat diberikan melalui ET (lidokain, epinefrin, atropin, vasopresin)Dosis (dewasa) 2-2,5x lebih tinggi dari dosis IVDilarutkan dalam 10 mL NaCl atau Aqua BidestNamun demikian akses IV tetap merupakan prioritasVena jugularis interna, v. subclavia ideal untuk aksesPemasangan akses intravena yg sulit pada anak dapat diberikan melalui intra osseus

  • Defibrilasi

  • RESUSITASI JANTUNG PARURANAIRWAYAirway biasanya tersumbat oleh lidah bag.Posterior atau epiglotisJika tidak ada instabilitas vertebra cervical chinliftJaw Thrust lebih efektif dalam membuka airwayJika pasien muntah atau terlihat benda asing dimulut pada pasien tidak sadar dibersihkan dengan jariJika pasien sadar atau jika benda asing itu tidak dapat dikeluarkan Heimlich maneuver

  • 1st : head-tilt + chin-lift bila cervical stabilThenJaw Thrust !Loss of consciousness is often accompanied by loss of submandibular muscle tone (A). Occlusion of the airway by the tongue can be relieved by a head-tilt chin-lift (B) or a jaw thrust (C). In patients with possible cervical spine injury, the angles of the jaw should be lifted anteriorly without hyperextending the neck.

  • RESUSITASI JANTUNG PARURANHEIMLICH maneuverKomplikasi Heimlich maneuver adalah:Rib fractureTrauma to the internal visceraRegurgitationKombinasi dari menepuk punggung (back blow) dan chest thrust dianjurkan pada infant untuk membersihkan dari obstruksi benda asing.

    Jika setelah airway terbuka dan nafas tidak adekuat beri nafas bantu

  • RESUSITASI JANTUNG PARURAN

  • RESUSITASI JANTUNG PARURANVentilasi tekanan positif dengan volume tidal yang kecil dapat menyebabkan kembung sehingga dapat terjadi regurgitasi dan aspirasi sehingga harus diamankan dengan memasang ETT atau jika tidak memungkinkan maka harus dilakukan airway alternatif misalnya esophageal-tracheal combitube (ETC) atau LMAPada beberapa kasus dimana tidak memungkinkan diberikan metode konvensional krikotirotomi atau trakheostomi

  • CRICOTHYROTOMYPercutaneous cricothyrotomy with a 14-gauge over-the-needle intravenous catheter

  • TRANSTRACHEAL JET VENTILATIONA,B: Two systems for transtracheal jet ventilation after cricothyrotomy (see Figure 475). A jet ventilator and pressure regulator (as shown in A) provide better control of the inspiratory cycle. Both systems use low-compliance tubing and a high-pressure source of oxygen.

    RESUSITASI JANTUNG PARURANBREATHINGTerbukanya jalan napas menilai pernapasan spontan segera Apneu : tidak ada gerakan dada tidak ada suara napas hilangnya aliran udara Ventilasi tidak ditunda selama proses inisiasi intubasi dengan mempartahankan jalan nafas lewat Jaw Thrust maneuverIntubasi dengan ETT harus dilakukan sesegera mungkin ventilasi tidak boleh berhenti sampai lebih dari 30 detikSetelah terintubasi pasien diberikan ventilasi dengan O2 konsentrasi tinggi

  • RESUSITASI JANTUNG PARURANJika setelah saluran nafas terbuka tidak ada nafas yang adekuat maka harus mulai diberikan nafas bantu melalui :

    Mouth to mouthMouth to noseMouth to stomaMouth to barrier deviceMouth to face shieldMouth to mask rescue or bay using bag mask device

  • RESUSITASI JANTUNG PARURAN

  • RESUSITASI JANTUNG PARURAN

  • ArrowProcess RESUSITASI JANTUNG PARURAN

    THANK YOU!RANRESUSITASI JANTUNG PARU

    **