Rahasia orang sukses

21
Rahasia Sukses Orang Jepang (Ada apa dengan orang Jepang???) M. Masri S

Transcript of Rahasia orang sukses

Rahasia Sukses Orang Jepang

(Ada apa dengan orang Jepang???)

M. Masri S

Ada apa dengan orang Jepang?

• Kita menyaksikan negara Jepang merupakan negara maju dan berjaya dalam perekonomian dunia.

• Terkenal dengan orang-orangnya yang ulet, disiplin, etos kerja tinggi, jujur, tanggung jawab, dll.

Sukses itu apa?• Sukses yg hakiki bagi seorang muslim jika

ia telah berhasil masuk surga, selamat dari neraka.

• Sukses di dunia bagi seorang muslim jika ia berhasil bertaqwa kepada Allah, melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

• Dalam mencari rezeki Allah, sukses jika ia berhasil mendapatkan rezeki yang paling halal, bukan yang paling banyak.

Ada apa dengan orang Islam?

• Belum ada dalam sejarah dunia, yang bisa merubah peradaban manusia dan menguasai sepertiga bagian bumi dalam waktu singkat (sekitar 30 tahun) selain Islam.

• Kaum muslim sendiri yang meninggalkan agamanya.

Ada apa dengan orang Islam?

• “Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah, memegangi ekor-ekor sapi [sibuk berternak, pent], dan menyenangi pertanian dan meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menimpakan pada kalian kehinaan, tidak akan mencabutnya dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian”. (Shahih - Riwayat Ahmad)

Malu

• "Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu." (Shahih - Riwayat Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

• "Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan semata-mata." (Shahih - Riwayat Bukhari dan Muslim)

• "Malu itu kebaikan seluruhnya." (Shahih - Riwayat Bukhari dan Muslim)

Malu• “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla Maha Pemalu,

Maha Menutupi, Dia mencintai rasa malu dan ketertutupan. Apabila salah seorang dari kalian mandi, maka hendaklah dia menutup diri.” (Shahîh: HR. Abû Dawud, an-Nasâ-i, dan Ahmad)

• “Apakah aku tidak pantas merasa malu terhadap seseorang, padahal para Malaikat merasa malu kepadanya.” (Shahîh: HR. Muslim)

• “Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lebih pemalu daripada gadis yang dipingit di kamarnya.” (Shahîh: HR.al-Bukhâri)

Mandiri• “Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa tali-

talinya dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar yang diletakkan di punggungnya untuk dijual sehingga ia bisa menutup kebutuhannya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak”. [Shahih - HR Bukhari]

• “Adalah Nabi Daud tidak makan, melainkan dari hasil usahanya sendiri”. (Shahih - HR Bukhari)

• dan Kami telah melunakkan besi untuknya. (Yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang shalih. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan". (as-Saba` : 10-11)

• “Nabi Zakaria Alaihissalam adalah seorang tukang kayu”. (Shahih - HR Muslim, Ahmad)

Semangat & Pantang Menyerah

• "Bersemangatlah kamu terhadap apa-apa yang bermanfaat bagi kamu, dan mohonlah pertolongan pada Allah dan jangan merasa lemah (pantang menyerah). Dan jika sesuatu menimpamu maka jangan katakan andai dulu saya melakukan begini pasti akan begini dan begitu, tetapi katakanlah semua adalah takdir dari Allah dan apa yang dikehendakiNya pasti terjadi". (Shahîh: HR. Muslim)

Bersungguh-sungguh bertanggung-jawab menjalankan kewajibannya dan memberikan

orang lain haknya

• "Umat Islam berkewajiban untuk senantiasa memenuhi persyaratan mereka." (Shahih - Riwayat Abu Dawud, Al Hakim, Al Baihaqy)

Inovasi

• “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah: 11)

Bekerja-keras• "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan,

rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian". (Shahih - HR. Bukhari & Muslim)

• “Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan”. (Al-Baqarah: 148)

• “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (Al-Imran:133)

Menjaga tradisi, menghormati orang-tua, dan ibu rumah tangga

• Kaidah fikih: Adat/tradisi dapat dijadikan patokan hukum”. Syaikh Doktor Muhammad Al-Burnu menjelaskan makna kaidah ini, “Bahwasanya adat manusia jika tidak menyelisihi syari’at adalah hujjah dan dalil, wajib beramal dengan konsekuensinya karena adat dapat dijadikan hukum”.

• “Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya aebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” (Al-Israa’ : 23-24)

Menjaga tradisi, menghormati orang-tua, dan ibu rumah tangga

• “Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu..” (Al Ahzab: 33).

• “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Pemimpin negara adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin bagi anggota keluarga suaminya serta anak-anaknya dan ia akan ditanya tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya.” (Shahih - HR. Bukhari-Muslim).

Menjaga tradisi, menghormati orang-tua, dan ibu rumah tangga

• “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)” (An Nisa’: 34)

• “Seorang wanita datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata : “Wahai Rasulullah, laki-laki memiliki keutamaan dan mereka juga berjihad di jalan Allah. Apakah bagi kami kaum wanita bisa mendapatkan amalan orang yang jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda : “Barangsiapa di antara kalian yang tinggal di rumahnya maka dia mendapatkan pahala mujahid di jalan Allah.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Adzim surat Al Ahzab 33)

Budaya Membaca

• “Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Menciptakan” (Al-Alaq: 1)

Menjaga Tradisi

• “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu (benar-benar) beriman” (QS Ali ‘Imraan:139).

Budaya Membaca

• “Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Menciptakan” (Al-Alaq: 1)

Bekerja-sama Berkelompok

• “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs. Al Maidah: 2.)

• “Dan berpeganglah kalian dengan tali Allah seluruhnya, dan jangan bercerai-berai” (Ali ’Imran : 103)

Kesimpulan: Kembali kepada agama Islam

• Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS al-Ma‘idah : 3)

• Abu Dzar al-Ghifari pernah mengatakan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meninggalkan kita, sedangkan tidak ada seekor burung pun yang mengepakkan kedua sayapnya di udara kecuali beliau telah menjelaskan kepada kami. Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidak ada sesuatu pun yang mendekatkan kalian ke surga dan menjauhkan dari neraka kecuali telah dijelaskan kepada kalian.’ (Shahih, HR. Ath-Thabrani)

Kesimpulan: Kembali kepada agama Islam

• “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, mereka senantiasa menyembah-Ku (samata-mata) dan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik” (QS An Nuur:55).