Radiasi Elektromagnetik Interaksinya Dg Materi
-
Upload
costner-rabbani -
Category
Documents
-
view
188 -
download
44
description
Transcript of Radiasi Elektromagnetik Interaksinya Dg Materi
Cahaya mempunyai kesamaan sifat dengan radiasi elektromagnetik, terutama mengenai sifat penjalarannya.
Cahaya terdiri dari 2 komponen, yaitu komponen listrik dan komponen magnetik.
Interaksi gelombang elektromagnetik terjadi antara medan listrik gelombang elektromagnetik dengan gerakan elektronik dari materi.
Radiasi Elektromagnetik
Radiasi ElektromagnetikPenjalalan energi sinar, digambarkan sebagai medan listrik dan medan magnet
Frekuensi radiasi GE tetap, laju dan panjang gelombang tergantung media tempat penjalarannya
Laju tercepat dalam vacuum
Sifat Radiasi Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik mempunyai dua sifat :
sebagai gelombang dan materi (partikel)
Sifat Gelombang :
Radiasi elektromagnetik mempunyai frekuensi () Energi radiasi (Power radiation). Radiasi elektromagnetik
punya intensitas yang proporsional dengan energi radiasi yaitu jumlah energi dari seberkas sinar yang melewati luasan tertentu per detik.
Difraksi. Bila seberkas radiasi elektromagnetik dilewatkan melalui celah sempit, maka akan terjadi difraksi. Dalam difraksi terjadi perubahan/pemisahan panjang gelombang.
Panjang gelombang () :Jarak dari puncak ke puncak antara gelombang.
Frekuensi ( ) : Jumlah osilasi lengkap (jumlah unit panjang
gelombang lengkap) yang dibuat gelombang per detik. Satu osilasi per detik = satu hertz (Hz).
Bilangan gelombang ( )
Sifat Radiasi Elektromagnetik
Sifat Radiasi ElektromagnetikSifat Partikel :
Radiasi elektromagnetik memiliki energi radiasi
Energi radiasi elektromagnetik dipancarkan dalam bentuk kuanta (atau foton), energi satu foton hanya akan bergantung pada frekuensi.
E = h Sifat partikel dari radiasi elektromagnetik
ditunjukkan dengan efek fotolistrik
E = h = h c / Keterangan:
E = energi foton dalam Joulev = frekuensi radiasi elektromagnetikh = tetapan Planck = 6,626 x 10–34 J.s c = kecepatan cahaya = 3 x 108 m/s = panjang gelombang
Tipe Radiasi
Frekuensi (Hz)
Panjang Gelombang
gamma-rays 1020-1024 <1 pmX-rays 1017-1020 1 nm-1 pmultraviolet 1015-1017 400 nm-1 nm
visible 4-7.5x1014 750 nm-400 nm
near-infrared 1x1014-4x1014 2.5 µm-750 nm
infrared 1013-1014 25 µm-2.5 µmmicrowaves 3x1011-1013 1 mm-25 µmradio waves <3x1011 >1 mm
Spektrum Elektromagnetik
warna yang teramati
Warna yang diserap
Panjang gelombang
Green
Red
700 nm
Blue-green
Orange-red
600 nm
Violet
Yellow
550 nm
Red-violet
Yellow-green
530 nm
Red
Green
500 nm
Orange
Blue
450 nm
Yellow
Violet
400 nm
Bila suatu radiasi elektromagnetik dilewatkan melalui materi, maka komponen listrik akan berinteraksi dengan atom dan molekul dalam materi tersebut.
Macam interaksi yang terjadi sangat bergantung pada macam materi :
1. Transmisi Radiasi. 2. Absorbsi Radiasi. Dalam absorbsi atom/molekul
akan mengalami eksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi.
3. Hamburan Radiasi/Proses Scattering. Terjadi karena tumbukan antara radiasi elektromagnetik dengan partikel besar dalam medium.
Interaksi Radiasi dan Materi
Interaksi Radiasi dan Materi
Dari fenomena gelombang
Dari fenomena energi
Metode refraksi
Metode refleksi
Metode absorpsi
Metode emisi
Interaksi Materi dan Radiasi GE
Types of interaction between radiation and matter
1. Reflection & scattering (memantul dan hamburan)
2. Refraction & dispersion (membias dan dispersi)
3. Absorption & transition (penyerapan dan transisi)
4. Luminescence & emission (pendaran dan emisi/pemancaran)
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
Apabila suatu berkas sinar radiasi dengan intensitas ( I0 ) dilewatkan melalui suatu larutan dalam wadah transparan maka sebagian radiasi akan diserap, sehingga intensitas radiasi yang diteruskan ( It ) menjadi lebih kecil dari (I0).
Transmitansi
Transmitansi dengan simbol T dari larutan merupakan fraksi dari radiasi yang diteruskan atau ditansmisikan oleh larutan, yaitu :
0
t
II
T 100 x0
t
II
%T
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
AbsorbansiAbsorbansi dengan simbol A dari suatu larutan merupakan logaritma dari 1/T atau logaritma I0/It.
Contoh :bila A = 0 artinya radiasi diteruskan 100%bila A = 1 artinya radiasi diteruskan 10%
T1
log A
t
0
II
log
(T) log- Nama lain dari absorbansi adalah Optical Density (OD)
EX
AM
PLE
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
Absorptivitas dan Absortivitas Molar
Absorbansi berbanding lurus dengan tebal larutan ( b ) dan konsentrasi larutan ( C ), yaitu :
A = a b Cdimana:
A = absorbansia = konstanta proporsional disebut absorptivitas ……. L g-1 cm-1
b = ketebalan ……………………………. cmC = konsentrasi larutan ………………… g L-1
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
Jika konsentrasi C dinyatakan dalam mol/liter (Molar) dan ketebalan dalam cm, maka absortivitas disebut absorptivitas molar (), sehingga :
A = b C
satuannya L mol-1cm-1
Hukum Beer menyatakan bahwa absorbansi berbanding lurus dengan ketebalan dan konsentrasi.
Rumus di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :Radiasi dengan intensitas I0 yang dilewatkan bahan setebal b berisi sejumlah n partikel (atom, ion atau molekul) akan mengakibatkan intensitas berkurang menjadi It
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
I0 > It
X
Y
I - dI
b
ItIo
db
Berkurangnya intensitas radiasi tergantung dari luas penampang (S) yang menyerap partikel, di mana luas penampang ini sebanding dengan jumlah partikel (n). Sehingga:
S
dS
I
dI
nS sehingga dndS
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
Bila diintegralkan
nI
I S
dnk
I
dIt
o 0
.
S
nk
I
I
o
t .
In
Luas penampang S dapat dinyatakan dalam volume V (cm) dan ketebalan b (cm) :
2cmb
VS sehingga :
S
nk
II
logt
0
303,2
.
V
bnk
II
logt
0
303,2
..
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
n/V menunjukkan banyaknya partikel/cm3, jadi besaran ini dapat dikonversi ke dalam konsentrasi dalam mol/L, yaitu :
3
3
23 cmV /Lcm 1000
xolpartikel/m 10 x6.02
partikel nC
mol/LV 10 x6.02
n 1000C 23 atau
1000C10 x6.02
Vn
23
Sehingga:
1000 x2.303.k.b.C10 x6.02
II
Log23
t
o
Jadi ε.b.CII
Logt
o
atau ε.b.CA
ε 1000 x2.303
.k10 x6.02 23
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
Grafik hubungan antara absorbansi (A) terhadap konsentrasi (C) akan menghasilkan garis lurus melalui titik (0,0).
HUKUM LAMBERT-BEER
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
Asumsi:
1. Radiasi sinar datang harus monokromatis.
2. Spesi penyerap (molekul, atom, ion, dll) independen satu sama lain.
3. Radiasi sinar datang merupakan berkas paralel yang tegak lurus dengan permukaan media penyerap.
4. Radiasi sinar melintasi media penyerap dengan panjang yang sama.
5. Media penyerap homogen dan tidak menyebabkan penghamburan sinar.
6. Radiasi sinar datang mempunyai intensitas yang tidak terlalu besar yang menyebabkan efek saturasi.
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
LIMITASI HUKUM LAMBERT-BEER
Menurut Hk. Lambert-Beer, A berbanding lurus dengan panjang lintasan (b) dan konsentrasi (c), sehingga:
abcA
1. A tidak mempunyai limitasi terkait dengan b.Gunakan sel yang tipis untuk sampel dengan konsentrasi tinggi.Gunakan sel yang tebal untuk sampel dengan konsentrasi rendah.
Contoh: Jika A = 0.410 dalam kuvet (b = 1.0 cm)
Sehingga jika: b = 2.0 cm, A = 0.820
b = 0.1 cm, A = 0.041
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
2. Chemical Deviation
A berbanding lurus dengan konsentrasi (c), kecuali:untuk konsentrasi yang terlalu tinggi atau jika terjadi reaksi kimiaa. Biasanya, A menjadi nonlinier jika C > 0.10 M
Pada konsentrasi diatas 0.10 M, jarak antar molekul analit menjadi cukup dekat, yang mempengaruhi distribusi muatan, sehingga mengubah cara molekul melakukan serapan (mengubah e).
-InHIn 2Color1 Color
H
b. A menjadi nonlinier jika terjadi reaksi kimia. Jika analit mengalami assosiasi, dissosiasi
atau bereaksi dengan pelarut atau komponen lain dalam larutan, penyimpangan Hk. Lambert-Beer akan terjadi.
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
3. Instrumental Deviationa. Efek Radiasi Polikromatik
Idealnya, monokromator akan melewatkan radiasi monokromatis, tetapi kenyataannya monokromator akan melewatkan radiasi berupa pita. Bandwidth spektrometer akan mempengaruhi linieritas Hk. Lambert-Beer.
Pengukuran dilakukan pada max untuk memperkecil error.
A