Radha

4
Ikan dalam penampungan air 1.1 Definisi Faktor environment (lingkungan) adalah lingkungan di mana manusia dan nyamuk itu berada. Nyamuk ini dapat berkembangbiak dengan baik, bila lingkungannya sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan nyamuk. Kita tahu, memasuki musim hujan banyak air tergenang. Misalnya, kolam yang terbengkalai dapat ditumbuhi oleh tanaman air, selanjutnya akan menjadi sarang jentik nyamuk untuk berkembangbiak. (Arda, 2010) 1.2 Penggunaan Terkait pemberantasan nyamuk pada tempat perindukan, kita dapat membunuh jentik-jentik nyamuk dengan memanfaatkan budidaya ikan, salah satunya adalah dengan menggunakan ikan nila (Oreochromis niloticus) dan mujair (Oreochromis mossambicus). (Arda, 2010) 1.3 Keuntungan Ada beberapa alasan mengapa ikan nila dan mujair ini memiliki prospek yang positif dalam program pengendalian nyamuk (Anopheles dan Culex) di Indonesia. Yakni ikan-ikan tersebut dapat hidup di air tawar, payau, dan bahkan air laut. Bahkan, berbagai spesies nila mempunyai kemampuan memakan jentik nyamuk yang cukup tinggi, seperti kemampuan nila merah dalam mengendalikan populasi jentik nyamuk Anopheles di Sihepeng Tapanuli Selatan (Sugeng; 2003),

description

uy

Transcript of Radha

Ikan dalam penampungan air1.1 DefinisiFaktorenvironment(lingkungan) adalah lingkungan di mana manusia dan nyamuk itu berada. Nyamuk ini dapat berkembangbiak dengan baik, bila lingkungannya sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan nyamuk. Kita tahu, memasuki musim hujan banyak air tergenang. Misalnya, kolam yang terbengkalai dapat ditumbuhi oleh tanaman air, selanjutnya akan menjadi sarang jentik nyamuk untuk berkembangbiak. (Arda, 2010)1.2 PenggunaanTerkait pemberantasan nyamuk pada tempat perindukan, kita dapat membunuh jentik-jentik nyamuk dengan memanfaatkan budidaya ikan, salah satunya adalah dengan menggunakan ikan nila (Oreochromis niloticus) dan mujair (Oreochromis mossambicus). (Arda, 2010)1.3 KeuntunganAda beberapa alasan mengapa ikan nila dan mujair ini memiliki prospek yang positif dalam program pengendalian nyamuk (AnophelesdanCulex) di Indonesia. Yakni ikan-ikan tersebut dapat hidup di air tawar, payau, dan bahkan air laut. Bahkan, berbagai spesies nila mempunyai kemampuan memakan jentik nyamuk yang cukup tinggi, seperti kemampuan nila merah dalam mengendalikan populasi jentik nyamukAnophelesdi Sihepeng Tapanuli Selatan (Sugeng;2003), serta ikan nila merah dan mujair di tambak udang Desa Sukaresik Kec. Pangandaran Kab. Ciamis (Depkes RI; 2002).Ikan nila dan mujair ini memiliki kebiasaan makan yang terus menerus. Jenis makanan yang disukai adalahplankton,fitoplankton(organisme pemakan tanaman yang melayang-layang di permukaan air), danzooplankton(jasad renik). (Lovell, 1989)

Keistimewaan lain dari ikan nila dan mujair adalah memiliki tingkat pertumbuhan danfekunditas(tingkat kesuburan untuk menghasilkan sejumlah telur) lebih tinggi, memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik, memungkinkan lebih toleran terhadap kisaran nilaisalinitas(kadar garam) air yang tinggi, lebih tahan terhadap serangan penyakit, memiliki risiko kematian sangat kecil, belum terjangkit virus, dan harganya relatif terjangkau.Ikan nila telah dipakai sebagai agen pengendalian jentik nyamuk vektor malaria di Cina, Somalia, dan Ethopia. Ternyata ikan tersebut dapat menurunkan populasi nyamuk terutama vektor malaria yang mempunyai tempat perindukan yang terbatas seperti kolam ikan dan reservoir air. Di daerah pantai Guangxi yang ada di Cina, terutama pada daerah perkampungan nelayan itu, penanggulangan nyamuk dengan menggunakan ikan pemakan jentik berhasil dengan baik, sebab rata-rata yang dijadikan tempat perindukan nyamuk adalah berupa penampungan air rumah tangga.Sementara itu, di Somalia jenis ikan nila ini digunakan secara nasional untuk pengendalian nyamuk malaria di tempat perindukan. Sedangkan masyarakat Ethiopia memiliki kebiasaan memasukkan ikan di dalam tempat penampungan air yang disebut denganbrika, sehingga berdampak pada tidak ditemukan jentik nyamuk dan larva hewan lainnya (Sudomo, dkk; 1998)1.4 Cara Pemakaian atau penggunaan1.5 Efek ikan dalam air1.6 Penilaian penggunaan ikan dalam air

1.7 Evaluasi penggunaan ikan dalam penampungan air

Melalui pemanfaatan tempat perindukan nyamuk sebagai lahan budidaya ikan (nila dan mujair), maka dampaknya ikan menjadi kenyang, sementara jentik nyamuk hilang, sehingga nyamuk dewasanya menjadi berkurang kepadatannya dan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk pun jadi berkurang. (Arda, 2010)1.8 Hubungan ikan dalam penampungan air dengan kejadian malaria

Dengan mengenal hubungan faktor yang berperan dalam penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut, maka setidaknya kita dapat melakukan usaha pemutusan rantai penularnya secara lebih terarah. (Arda, 2010)1.9 Upaya pencegahan malaria dimasyarakat

Pemutusan rantai penularan penyakit akibat nyamuk ini melalui tiga langkah :

1. Menyembuhkan orang yang diketahui positif terhadap penularan. Bila tidak ada orang yang sakit, maka tidak mungkin terjadi penularan penyakit walaupun terdapat vektor (nyamuk) penularnya.2. Menghilangkan atau membunuh vektor nyamuk penular. Sebab, bila tidak ada vektor, maka tidak mungkin terjadi penularan di daerah tersebut walaupun terdapat orang sakit.3. Menghilangkan tempat-tempat perindukan nyamuk. Bila tidak ada tempat perindukan, maka nyamuk tidak bisa berkembangbiak sehingga nyamuk itu akan hilang atau berkurang kepadatannya. (Arda, 2010)1.10 Sumber

http://arda.students-blog.undip.ac.id/2010/04/18/nyamuk-dan-budidaya-ikan/