RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 22 Dari ... · berikan pelatihan pembua ... akan...
Transcript of RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 22 Dari ... · berikan pelatihan pembua ... akan...
layouter: edo
RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 22
Manik-Manik Manis Jagir Sidosermo III, Kec. Wonokromo
Dari OTODIDAK Jadi GURU CRAFT NASIONAL
SETIAP usaha yang dila kukan dengan ikhlas dan sungguhsungguh pas ti akan berhasil. Itulah yang pas untuk pengusaha sekelas Onni Anggraeni yang dahulu hanya perajin craft biasa, tapi kini sudah malang melintang sebagai guru craft nasional.
Bagaimana tidak, hariharinya selain digunakan untuk membuat aksesoris juga sebagai staf pengajar di Dinas Koperasi (Dinkop) Provinsi Jawa Timur sebagai tenaga ins truktur
atau pelatih dalam pembuatan craft/kera jinan.
“Dulu pada tahun 2009, saya dikenal orang Bapemas Surabaya. Kemudian, saya ditunjuk untuk memberikan pelatihan pem buatan manikmanik,” te rang Oni. Dari situ, dia makin dikenal oleh pihak peme rintah khususnya yang menaungi bidang Usaha Kecil Menengah (UKM).
Berkat pelatihan di Dinkop Jatim itu, dia men ca pai puncaknya yakni di gandeng oleh Kementerian Perin dustrian untuk memberikan
pelatihan di Kabupaten Jombang. “Se telah per tama di Jom bang t a h u n 2 0 1 1 , terus
ber lan jut hampir seluruh wila yah di Jawa Timur. Yang pa ling berkesan adalah memberikan pelatihan di Sumba, NTT,” jel asnya.
Kenapa paling berkesan, karena di Sumba bahan baku craft sa ngat banyak dan alamnya sangat indah. Yang lebih membuat bangga lu lusan D3 B a h a s a Asing ini ada lah saat
d i Sum ba, usahanya berkembang pesat. Bahkan, pro duknya sudah sampai di tangan Pre
s i d e n
Joko Widodo (Jokowi).“Alhamdulillah yang di
Sumba itu seka rang sudah berk e m b a n g UKMnya. Tahun kem a r i n , men dapat
ka bar bahwa baru saja
di datangi oleh Jokowi dan ibu ne gara untuk membeli produk craftnya,”
papar Oni. Selain itu, dirinya juga ke
rap diundang mengajar craft di sekolah inter na sional di wilayah Surabaya.
Sampai sekarang, dia sibuk mengajar di berbagai tem pat dan selalu ber krea si dengan tangan untuk merajut barangbarang
menjadi craft yang bervariasi. Bahkan selama pameran, dia tidak pernah diam di stan dan selalu ber
keliling untuk me ngamati craftcraft yang
terbaru yang dikembangkan pengu saha lain.“Karena kita harus
meng ikuti tren. Saya juga se ring mencari trentren baru lewat internet. Zaman sekarang kalau kita
BELAJAR dengan otodidak. Itulah kalimat pertama yang keluar dari Onni Aggraeni, pengusaha sekaligus pelatih pembuat kerajinan craft asal Jagir Sidosermo Gang III nomor 15 Surabaya saat ditanya mengenai awal mula keahlianya membuat craft.
Padahal, Onni sebelumnya membuka usa ha fotocopy. Namun karena lambat laun omsetnya menurun, ibu dua anak ini pun langsung men coba mem buat usaha baru yaitu craft.
Onni mengaku, awal nya dia dibe likan manikmanik satu paket oleh suaminya dan ditantang untuk membuat kera jinan tangan dari bahan tersebut supaya menjadi karya seni yang indah. “Saya dibe li kan ma nikmanik, Mas. Disuruh buat kerajinan ta ngan oleh suami saya. Jika nanti jadi maka suami akan mendukung penuh usaha saya,” ucap Onni.
Alhasil setelah dikerjakan selama seminggu di selasela waktu luang, akhirnya jadilah barang berupa tas kecil yang cantik. Tas yang dibuatnya kemudian diperkenalkan kepada temantemannya dan ternyata banyak yang minat. “Pertama itu kalau nggak salah saya buat 20 tas kecil,” ucapnya.
Namun seiring berjalanya waktu, tastas
buatannya sepi peminat. Onni pun mulai memikirkan inovasi baru, yaitu dengan membuat aksesoris craft. Dari situlah, kemudian suami Onni percaya akan kemam puan istrinya dan langsung memberikan support.
Onni dan sua minya kemudian browsing mem buat kera jinan craft lewat internet.
“Dari searching di internet akhirnya sua mi saya punya kontak perajin craft asal Jakarta, kemudian kami dikirimi tutorial lewat pdf dan video dari perajin craft di Jakarta,” beber Onni Anggraini.
Tutorial teks dan video didapat ke mu dian Onni beranjak belajar sendiri baik lewat baca tulisan dan melihat video tersebut . “Lama
kelamaan, se telah saya be la jar otodidak dari video terse but, akhir nya saya bisa membuat beberapa barang baru,” tutur Onni.
Kini, dia bisa memproduksi 50 jenis barang kerajinan yang beragam. Ia selalu beru saha mengembangkan kreasikreasi baru agar karyanya tidak sama dengan craft pengusaha lain.
“Untuk bahanbahan, saya mendapatkan dari daerah. Seperti kayu dari Si tubondo. Jika kebanyakan craft bahannya didatangkan dari luar, saya memilih lokal dan itu sesuai arahan dari Bu Risma,” jelasnya. (rus/nug)
Pilih Bahan Lokal Sesuai Arahan Risma
tidak berinovasi, maka akan tertinggal,” kata Onni saat ditemui di rumahnya di kawasan Jagir Sidoser mo III.
Sayang saat disinggung soal omset penjualan, ibu dua anak ini enggan menjelaskan. Namun, ia me ngaku sudah memasarkan produknya sampai ke Be li tung, Palembang, Suma tera, Bali, dan Kalimantan.
Selain itu, produknya juga sudah menembus ma ncanegara. Itu terjadi tak se n gaja. Oni men ceri takan, saat anak nya yang perta ma menjadi duta seni dan keliling di lima
negara; Si nga pura, Aus tralia, Ma laysia, Je pang, dan Ame rika Serikat, ia memasukan beberapa barang kerajinan di koper anaknya.
K e m u d i a a n s a a t berangkat, EO anaknya dalam duta seni tersebut tahu
dan akhirnya malah memesan kepada dirinya untuk dicoba dikenalkan di luar negeri. “Hasilnya lumayan, garagara anak saya jadi duta seni maka kerajinan saya tembus ke
l u a r n e g e r i , ” katanya. (rus/
nug)
KERAJINAN TANGAN: Onni Anggraini, menunjukkan hasil
kerajinan, di rumahnya di kawasan Jagir Sidosermo.