RADAR SURABAYA JUMAT, 30 SEPTEMBER 2016 HALAMAN … · layouter: triongko RADAR SURABAYA lJUMAT, 30...

1
layouter: triongko HALAMAN 14 RADAR SURABAYA l JUMAT, 30 SEPTEMBER 2016 Indent Agya Satu Bulan, Calya Tiga Bulan TERUS meningkatnya pen- jualan mobil di kelas low cost green car (LCGC) membuat Daihatsu tahun ini fokus ke penjualan segmen ini. Selain Ayla dan Xenia yang sudah meluncur lebih dulu, Daihatsu kini menggeber penjualan pro- duk terbarunya, Sigra. “Kami saat ini memang kon- sentrasi di Sigra. Mobil ini di- tunggu-tunggu kehadirannya oleh masyarakat karena konsep- nya cenderung pada model masa depan. Sigra spesifikasinya lebih lengkap,” ujar Regional Manager Daihatsu Jatim Budhy Lau. Sejak diluncurkan pada Agus- tus lalu, menurut Budhy, respons masyarakat terhadap Sigra cukup positif bahkan di luar ekspektasi. Hal ini disebabkan Sigra sangat cocok dengan kebu- tuhan masyarakat Indonesia. Terutama dari segi desain, ma- syarakat Indonesia lebih mengu- tamakan space untuk keluarga besar. “Jika sebelumnya mobil MPV tujuh penumpang dianggap menarik, kini tergantikan de- ngan mobil LCGC tujuh penum- pang, yang salah satunya Sigra ini,” papar dia. Hal lain yang membuat Sigra masih dominan, kata Budhy, ka- rena harga satuannya yang di bawah Rp 150 juta. “Yang paling mendominasi ekonomi masyara- kat kita ada di kelas (LCGC) ini. Apalagi, untuk karyawan yang fixed income memang paling pas beli di segmen ini,” ujar dia. Budhy menjelaskan, secara nasional penjualan Sigra telah mencapai 15.000 Surat Pemesa- nan Kendaraan (SPK). Sedang- kan distribusi yang sudah dila- kukan baru terpenuhi 5.000 SPK dan masih ada sekitar 10.000 SPK yang inden.Dari total terse- but, yang mendominasi justru tipe tertinggi Sigra yakni tipe R dengan pembelian mayoritas menggunakan sistem kredit. Meski ada produk baru Sigra, Budhy mengatakan demand Ayla dan Xenia masih cukup tinggi. Hingga saat ini, pihaknya mengaku masih kesulitan untuk memasok Ayla dan Xenia. “Kemunculan Sigra tidak me- matahkan pasar Ayla dan Xenia, walapun terdapat bebe- rapa tipe tertentu yang berben- turan. Di antaranya seperti Xe- nia 1000 CC yang sudah stop produksi akan pindah ke Sigra,” ujar Budhy. (dia/hen) DI tengah pertumbuhan ekonomi yang membaik, pangsa pasar untuk kala- ngan menengah pun mulai merambah naik. Kebutuhan akan kendaraan menjadi salah satu kebutuhan men- dasar masyarakat yang se- dang meniti finansial ini. Operation Manager Auto 2000 Jatim Hendra Purna- wan mengatakan, sebe- lumnya konsumen hanya memiliki pilihan yang terbatas. Baik dari segi merek, model, dan harga. Bahkan, untuk mendapat- kan mobil dengan kisaran harga di atas Rp 150 juta, masyarakat perlu mencari used car atau second hand atau mobil bekas. Sehing- ga inilah yang menjadi alasan bagi Astra Group untuk memunculkan seg- men low cost green car (LCGC). “Bagaikan gayung ber- sambut, pemerintah me- ngeluarkan peraturan ten- tang kewajiban memakai 80 persen konten lokal di- produksi mobil Indonesia, maka Astra mengeluarkan empat merek, dua di Toyota dan dua di Daihatsu,” ujar Hendra. Peluncuran empat merek dengan kelas berbeda di segmen LCGC ini pun di- sambut oleh masyarakat. Ini dibuktikan dengan To- yota Agya yang tahun lalu sempat kekurangan unit. Untuk tahun ini, pemesa- nan Agya baru bisa dipenu- hi setelah satu bulan dan Calya inden selama tiga bu- lan sejak diluncurkan pada bulan lalu. Walaupun telah muncul varian baru, namun menu- rut Hendra tidak ada indi- kasi penurunan penjualan untuk Toyota. Market share untuk Agya sendiri menun- jukkan pasar yang masih positif. Dimana hingga Agustus ini terjadi pening- katan sekitar 29,9 persen (y to y). Sedangkan tahun lalu secara total market share Agya sekitar 31 persen. Hingga Agustus tahun ini, penjualan Agya masih di kisaran 100 unit per bu- lan untuk setiap cabang dengan inden satu bulan. Sedangkan total penjualan tahun 2015 sebesar 1.736 unit dan sampai Agustus penjualan Agya mencapai 1.139 unit. Kisaran harga untuk Agya sendiri berada di angka Rp 118 juta sampai Rp 139 juta. Sedangkan Calya, lanjut dia, inden per bulannya hampir sama yakni 100 per unit dan diperkirakan akan terus bertambah. Ki- saran harga untuk Calya sendiri dikasaran Rp 137 juta-156 juta. “Kami optimistis pangsa pasar Calya sampai akhir tahun mencapai sekitar 33 persen,” ujar Branch Mana- ger Auto 2000 Kertajaya Iksir I Thoby. (ayu/hen) SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA LENGKAPI PASAR LCGC: Produk baru Toyota, Calya, mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Mobil di kelas LCGC ini pengirimannya baru terpenuhi setelah tiga bulan pemesanan. ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA PERMINTAAN TETAP TINGGI: Ayla tetap menjadi pilihan masyarakat meski Daihatsu mengeluarkan produk terbarunya Sigra di segmen LCGC. Sambutan Sigra di Luar Perkiraan Ayla dan Xenia Tetap Diburu

Transcript of RADAR SURABAYA JUMAT, 30 SEPTEMBER 2016 HALAMAN … · layouter: triongko RADAR SURABAYA lJUMAT, 30...

Page 1: RADAR SURABAYA JUMAT, 30 SEPTEMBER 2016 HALAMAN … · layouter: triongko RADAR SURABAYA lJUMAT, 30 SEPTEMBER 2016 HALAMAN 14 Indent Agya Satu Bulan, Calya Tiga Bulan TERUS meningkatnya

layouter: triongko

HALAMAN 14RADAR SURABAYA l JUMAT, 30 SEPTEMBER 2016

Indent Agya Satu Bulan, Calya Tiga Bulan

TERUS meningkatnya pen­ju a l an mobil di kelas low cost green car (LCGC) membuat Dai hatsu tahun ini fokus ke penjualan segmen ini. Selain Ayla dan Xe nia yang sudah meluncur lebih dulu, Daihatsu kini menggeber penjualan pro­duk terbarunya, Sigra.

“Kami saat ini memang kon­sentrasi di Sigra. Mobil ini di­tunggu­tunggu kehadirannya oleh masyarakat karena kon sep­nya cenderung pada model masa

depan. Sigra spesifikasinya lebih lengkap,” ujar Regional Manager Daihatsu Jatim Budhy Lau.

Sejak diluncurkan pada Agus­tus lalu, menurut Budhy, respons masyarakat terhadap Sigra cukup positif bahkan di luar ekspektasi. Hal ini disebabkan Si gra sangat cocok dengan kebu­tu han masyarakat Indonesia. Ter utama dari segi desain, ma­sya rakat Indonesia lebih mengu­tamakan space untuk keluarga besar. “Jika sebelumnya mobil MPV tujuh penumpang dianggap menarik, kini tergantikan de­ngan mobil LCGC tujuh pe num­pang, yang salah satunya Sigra

ini,” papar dia.Hal lain yang membuat Sigra

masih dominan, kata Budhy, ka­rena harga satuannya yang di bawah Rp 150 juta. “Yang paling mendominasi ekonomi masya ra­kat kita ada di kelas (LCGC) ini. Apalagi, untuk karyawan yang fixed income memang paling pas beli di segmen ini,” ujar dia.

Budhy menjelaskan, secara na sional penjualan Sigra telah men capai 15.000 Surat Peme sa­nan Kendaraan (SPK). Sedang­kan distribusi yang sudah di la­kukan baru terpenuhi 5.000 SPK dan masih ada sekitar 10.000 SPK yang inden.Dari total ter se­

but, yang mendominasi justru tipe tertinggi Sigra yakni tipe R de ngan pembelian mayoritas menggunakan sistem kredit.

Meski ada produk baru Sigra, Bu dhy mengatakan demand Ayla dan Xenia masih cukup tinggi. Hingga saat ini, pihaknya mengaku masih kesulitan untuk memasok Ayla dan Xenia.

“Kemunculan Sigra tidak me­matahkan pasar Ayla dan Xenia, walapun terdapat be b e­ra pa tipe tertentu yang ber ben­turan. Di antaranya seperti Xe­nia 1000 CC yang sudah stop pro duksi akan pindah ke Sigra,” ujar Budhy. (dia/hen)

DI tengah pertumbuhan ekonomi yang membaik, pangsa pasar untuk ka la­ngan menengah pun mulai merambah naik. Kebutuhan akan kendaraan menjadi sa lah satu kebutuhan men­da sar masyarakat yang se­dang meniti finansial ini.

Operation Manager Auto 2000 Jatim Hendra Pur na­wan mengatakan, sebe­lum nya konsumen hanya me mi liki pilihan yang terbatas. Baik dari segi merek, model, dan harga. Bahkan, untuk men da pat­kan mobil dengan kisaran harga di atas Rp 150 juta, masyarakat perlu men cari used car atau se cond hand atau mobil be kas. Se hing­ga inilah yang menjadi ala san bagi Astra Group un tuk memunculkan seg­men low cost green car (LCGC).

“Bagaikan gayung ber­sam but, pemerintah me­nge luarkan peraturan ten­

tang kewajiban memakai 80 persen konten lokal di­pro duksi mobil Indonesia, maka Astra mengeluarkan empat merek, dua di Toyota dan dua di Daihatsu,” ujar Hendra.

Peluncuran empat merek de ngan kelas berbeda di seg men LCGC ini pun di­sam but oleh masyarakat. Ini dibuktikan dengan To­yo ta Agya yang tahun lalu sempat kekurangan unit. Un tuk tahun ini, peme sa­nan Agya baru bisa dipe nu­hi setelah satu bulan dan Cal ya inden selama tiga bu­lan sejak diluncurkan pada bulan lalu.

Walaupun telah muncul va rian baru, namun menu­rut Hendra tidak ada in di­ka si penurunan penjualan un tuk Toyota. Market share un tuk Agya sendiri me nun­jukkan pasar yang masih po sitif. Dimana hingga Agus tus ini terjadi pening­ka tan sekitar 29,9 persen (y

to y). Sedangkan tahun lalu secara total market share Agya sekitar 31 persen.

Hingga Agustus tahun ini, penjualan Agya masih di kisaran 100 unit per bu­lan untuk setiap cabang dengan inden satu bulan. Sedangkan total penjualan tahun 2015 sebesar 1.736 unit dan sampai Agustus penjualan Agya mencapai 1.139 unit. Kisaran harga un tuk Agya sendiri berada di angka Rp 118 juta sampai Rp 139 juta.

Sedangkan Calya, lanjut dia, inden per bulannya ham pir sama yakni 100 per unit dan diperkirakan akan te rus bertambah. Ki­saran harga untuk Calya sendiri dikasaran Rp 137 juta­156 juta.

“Kami optimistis pangsa pa sar Calya sampai akhir ta hun mencapai sekitar 33 persen,” ujar Branch Ma na­ger Auto 2000 Kertajaya Iksir I Thoby. (ayu/hen)

SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

LENGKAPI PASAR LCGC: Produk baru Toyota, Calya, mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Mobil di kelas LCGC ini pengirimannya baru terpenuhi setelah tiga bulan pemesanan.

ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA

PERMINTAAN TETAP TINGGI: Ayla tetap menjadi pilihan masyarakat meski Daihatsu mengeluarkan produk terbarunya Sigra di segmen LCGC.

Sambutan Sigra di Luar PerkiraanAyla dan Xenia Tetap Diburu