Radar Bali PraiuruAdat Kedis rsangkut Korupsi · "Semua aset tak bergeral sudah kanri blokir...

3
sub Bagian Humas dan Tata usaha BpK Rl perwakitan provinsi Bali Radar Bali Edisi : Hal : Pabu a DcknM'?rlt9 v3 PraiuruAdat Kedis rsangkut Korupsi Buat SFI Fiktif Hibah Kemendikbud SINGARAIA - Dua orarrg prajuru di Deta Pakaman Kedis, ditetaokan se- bag; tersa n gka dal am laru'dugaan korupsibantuan hibah dari Kemen- terian Pendidilalt darr kehrrrJayaan (Kemendikbud) RI. Keduanya ada- lah Kelian Dcsa Pakralnan Kedis Jro Mangku Ketut Swiditha alias Ketul Suiditha, serta Sekretaris I I)csa Pakraman Kedis Made Sudarisma. Keduanyra tersangkut dalam kasus dugaan pembuatan surat pertanggu ngjawaban (SPl) fikif terhadap dana ba[tuan hibah yang bersumber dari APBN Rumah Budaya Nusantara, Kernente an Pendidikan dan Kebu, davaal (Kemendikbud) Rl yang disal- urkan pada tahun 20l3lalu. Kasus itu diselidiki Kejaksaan Negeri Singaraja. Kasus korupsi itu berawal dari cairnya bantuan hibah dari Kemen dil$rd pada tahul 2013 lalu. Saat iru hlFair dicairkan rnelalui kepada RuKrah Budaya uanda Sawitra yang dipimpin Ketut S$'iditha. Hibahyang dicairkan mencapai Rp 940juta. St:belum bantuan hibah dicair- karr, rumah budaya mengajukan pr)posal bantuan kepada Kemen- dilbud. Proposal itu mencakup pengadaan peralatan untuk sekaa gorrg kebyar serta pembuatan arena berlatih gong kebyar '' tapi faktanya kegiatan legiatan yang diiriukan dalam proposal itu tidak dilaksanalan. Mala han ada lgmbuatan SPJ fiktif. Total ada 13 kegiatan dalam proposal yang tidak dilaksanakan," jelas Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Singaraia, Gede lvidhartama yang ditemui Selasa (8/ t2) kemarin. Widhartama mengatakan, tim penyidik di kejaksaan telah melaku- kan penlelidikan culup lama, se- .belum me m u ruskan meningkat- kan statusnya menjadi penyidikan Setelah statusnya ditingkatkan, jaksa penyidik juga langsung menetapkan dua orangtersangka. Mereka adalah Ketut Swiditha yang menjadi ketua panitia, serta Made Sudarismayang menjadi bendahara panitia. "Patut diduga mereka berd r ra bekerjasama mernbual SPI fiktif, imbuh Widhartama. Dalam prose\ penyidikan, mereka langsung diierat pasal berlapir. Yaknr pasal 2 ayat I, pasal 3 juncto paSal l8 Undang-llndang lirrdal Pidana Korupsi (Tipikor) juncto pasal 55 ayat I ke-l KUHP. Disinggung soal audit, Widhartama menyatakan kejaksaan sudah me- minta audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPICT). Dari hasil audit itu, BPKP menyebul ada potensi kerugian negara sebeear Rp l70juta, dari total dana hibah sebe- sar Rp 490 iuta yang dicairkan. Sampai kini keduanyd masih be- lum ditahan. Namun tak menutuo kemungkinan keduanya akan ditah- an, begitu kasusnya sudah masuk pelimpahan tahap dua. Konon jaksa penyidik akan melakukan pelimpah- an tahap dua dalam beberapa pekar kedepian. (eps/gup) q {tFf,-fr- \ -- --S' -ri$ii;-,;nr,, ,I. , JJ ,** )ld

Transcript of Radar Bali PraiuruAdat Kedis rsangkut Korupsi · "Semua aset tak bergeral sudah kanri blokir...

Page 1: Radar Bali PraiuruAdat Kedis rsangkut Korupsi · "Semua aset tak bergeral sudah kanri blokir agaitidak dipindahtangankan. Kanri sudah koordinasi kepada kan tor pertanahan, agar segala

sub Bagian Humas dan Tata usaha BpK Rl perwakitan provinsi Bali

Radar Bali

Edisi :

Hal :

Pabu a DcknM'?rlt9v3

PraiuruAdat Kedisrsangkut Korupsi

Buat SFI Fiktif HibahKemendikbud

SINGARAIA - Dua orarrg prajuru diDeta Pakaman Kedis, ditetaokan se-bag; tersa n gka dal am laru'dugaankorupsibantuan hibah dari Kemen-terian Pendidilalt darr kehrrrJayaan(Kemendikbud) RI. Keduanya ada-lah Kelian Dcsa Pakralnan Kedis JroMangku Ketut Swiditha alias KetulSuiditha, serta Sekretaris I I)csaPakraman Kedis Made Sudarisma.

Keduanyra tersangkut dalam kasusdugaan pembuatan surat pertanggungjawaban (SPl) fikif terhadap danaba[tuan hibah yang bersumber dari

APBN Rumah Budaya Nusantara,Kernente an Pendidikan dan Kebu,davaal (Kemendikbud) Rl yang disal-urkan pada tahun 20l3lalu. Kasus itudiselidiki Kejaksaan Negeri Singaraja.

Kasus korupsi itu berawal daricairnya bantuan hibah dari Kemendil$rd pada tahul 2013 lalu. Saatiru hlFair dicairkan rnelalui kepadaRuKrah Budaya uanda Sawitra yangdipimpin Ketut S$'iditha. Hibahyangdicairkan mencapai Rp 940juta.

St:belum bantuan hibah dicair-karr, rumah budaya mengajukanpr)posal bantuan kepada Kemen-dilbud. Proposal itu mencakuppengadaan peralatan untuk sekaagorrg kebyar serta pembuatan arena

berlatih gong kebyar'' tapi faktanya kegiatan legiatan

yang diiriukan dalam proposal itutidak dilaksanalan. Mala han adalgmbuatan SPJ fiktif. Total ada 13

kegiatan dalam proposal yang tidakdilaksanakan," jelas Kasi PidsusKejaksaan Negeri Singaraia, Gedelvidhartama yang ditemui Selasa(8/ t2) kemarin.

Widhartama mengatakan, timpenyidik di kejaksaan telah melaku-kan penlelidikan culup lama, se-.belum me m u ruskan meningkat-kan statusnya menjadi penyidikanSetelah statusnya ditingkatkan, jaksapenyidik juga langsung menetapkandua orangtersangka. Mereka adalahKetut Swiditha yang menjadi ketuapanitia, serta Made Sudarismayangmenjadi bendahara panitia."Patut diduga mereka berd r ra

bekerjasama mernbual SPI fiktif,imbuh Widhartama.

Dalam prose\ penyidikan, merekalangsung diierat pasal berlapir. Yaknrpasal 2 ayat I, pasal 3 juncto paSall8 Undang-llndang lirrdal Pidana

Korupsi (Tipikor) juncto pasal 55ayat I ke-l KUHP.

Disinggung soal audit, Widhartamamenyatakan kejaksaan sudah me-minta audit dari Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan (BPICT).

Dari hasil audit itu, BPKP menyebulada potensi kerugian negara sebeearRp l70juta, dari total dana hibah sebe-sar Rp 490 iuta yang dicairkan.

Sampai kini keduanyd masih be-lum ditahan. Namun tak menutuokemungkinan keduanya akan ditah-an, begitu kasusnya sudah masukpelimpahan tahap dua. Konon jaksapenyidik akan melakukan pelimpah-an tahap dua dalam beberapa pekarkedepian. (eps/gup)

q{tFf,-fr-

\

--

--S'

-ri$ii;-,;nr,,

,I.

, JJ,** )ld

Page 2: Radar Bali PraiuruAdat Kedis rsangkut Korupsi · "Semua aset tak bergeral sudah kanri blokir agaitidak dipindahtangankan. Kanri sudah koordinasi kepada kan tor pertanahan, agar segala

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

ftadar Bali

Edisi

Hal 271

,r,fu zols

Tahun IniPHRdi GianYarMelofijak

GIANYAR - Keberadaan Gi-anyar sebagai daerah pari-wisata sepertinya berdampakpula pada PAD (PendapatanAsli Daerah) Gianyar dari sek-tor Pajak Hotel dan Restoran(PHR). Pasalnya sepanjang2015 ini, pundi-pundi PHR Gi-anyar kembali melonjak. Daritarget PHR yang dipatok Rp t SZ

miliar, berhasil direalisasikanhingga Rp lS0rniliar lebih.Angka itu pun sangat besarkemungkinaqlnya bertamb ahhingga akhif tahun. Karenaangka itu baru terhitung hingga20 November lalu.

Kadispenda Gianyar, KetutAstawa Suyasa kemarin (B/12)mengungkapkan, penerimaanPHR seeara umum mengalamipeniggkatan, baik dari pajakhotel, maupun pajak restoran.Sebab seperti rincian yang diaO"Y untuk pajak restoran

yang ditargetkan Rp 39 miliar,mampu tercapai Rp 50 miliar.Angka itu menunjukkan jikarealisasi mencapai 129 persen.

"Sedangkan untuk pajak hotel,realisasinya Rp 92 miliar daritaryet Rp 85 miliar yang ditetap -

kan sebelumnya. Ini menun-jukkan realisasinya mencapai108 persen. Kalau untuk pajakhiburan yang dicanangkan Rp30 miliar lebih, realisasinya jugatembus Rp 35 miliar lebih (116persen)," ucapnya.

Namun dia mengakui selaintiga komponen tersebut, yangmampu melewati target pajakyang dibebankan kepada jaja-rannya. Hanya pajak air tanahyang dia akui belum mamp\rmenembus target yang ditetap -

kan. Pasalnya dari angka Rp 3,9miliar target pajak air tanah

'yang ditetapkan, hingga 20November lalu baru terealisasi

85 persen atau Rp 3,3 miliar."fadi pajak air tanah ini me-

mang masih kurang dari target.Tapi kami akan berupaya terusmengereknya hingga akhirtahun inii'imbuhnya.

Sementara itu, walau raihanPHR sudah berhasil ditembusjajaran Dispenda Gianyar.Diakui Astawa, pihaknya jugaterus menggenjot pemasan-gan alat tapping box (kotakpenyadap) di beberapa usahahotel dan restoran. Alat ini pundigunakan sebagai pemantauproses transaksi yang terjadi disetiap usaha tersebut. Dari alatinilah, diharapkan bisa menjadireferensi Dispenda Gianyal atausebagai pembanding terkaitpembayaran pajakyang dilaku- 'kan tempat usaha tersebut.

"Untuk tahun ini secara totalkami sudah memasang 100alat tappingbox. Alat ini seca-

ra khusus kami tempatkan dibeberapa hotel dan restoran.Alat inilah yang kami gunakansebagai pembanding, antaraproses transaksi yang ada ditempat usaha itu, dengan Pajakyang dibayarkan/' bebernYa'

Sedangkan direncanakanpada 2016 mendatang, Pe-mqsangan alatini akan kemba-

[$ipmbah. Bahkan targetnYat6hun depan ada 300 buah faP-p ing b ox Iainnya Yang akan di-pasang di 300 waj ib Pajak (\tVP).

"Pem4sangan alat ini se-benaraya bukan kami'mak-sudkan untuk intervensi ter-hadap transaksi usaha WP'Tapi lebih untuk transParasidalam pemungutan Pajak.Supaya monitoring dan eva-luasi bisa lebih relevan, selainakan memudahkan bagi VfPdalam membuat laPoran,"pungkasnya. (wid/gup)

Page 3: Radar Bali PraiuruAdat Kedis rsangkut Korupsi · "Semua aset tak bergeral sudah kanri blokir agaitidak dipindahtangankan. Kanri sudah koordinasi kepada kan tor pertanahan, agar segala

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BpK Rl perwakilan provinsi Bali

Badar Bali

Edisi :

Hal : 33

SINGARA|A - Aset berupatanah dan bangunan mi-lik dua mantah pimpinanDPRD Buleleng diblokir Ke-iaksaan Negeri Singa raja.Pemblokiran aset itu dilaku-kan untuk pengembaliankerugian negara, pasca kasusperjalanan spiritual alias tirtayatrq gate yang melibatkananggota DPRD Buleleng peri-ode 1999 2004.

Kasus itu memang kemba{imencuat. Gara-garanya BadanPemeriksa Keuangan (BpK)Perwakilan Bali menyebutada kerugian negara yang sig-nifikan, karena para terpidanatak mengembalikan kerugiannegara. Sementara di sisi lain,putusan Mahkamah Agungtakmenyebut ada kewajiban arautanrbahan hukuman, apabilapara terpidana tak mengemba-likan kerugian negara.

Dari ernpat orarlg pimpinaDDPRD Buleleng periode tcrse-but, masing-rnasing I NyomanSudarmaja Duniali, Gede Wid-nyana Dangin, I Made Sudana,serta NVoman Gede Astawa,kejaksaan baru merarnpungkan penelusuran terhadapdua orang saja. Yakni NyomanGede Astawa, maitan WakilKetua DPRD dari Fraksi Golkar,serta I Made Sudana, mantanWakil Ketua DPRD dari EraksiTNI/Polri.

Kepala Kejaksaan Negeri.Singaraja, Sumario menga-takan, ketaksaan telah mem-blokir aset dari dua mantanpimpinan de\ran itu, DariMadeSudana, kejaksaan menemukanada ernpat bidang tanah. Mas-ing masing nremiliki luas 45meter persegi, 150 meter perse-gi, 170 meter persegi, serta 80meterpcrsegi. Lahan itu beradadi Kelurahan Banyuning danDesa Kerobokan,Sementara dari t an gan

Nyoman G ede Astawa, timmenemukan lahan sel uas14,7 hektare. l,ahan itu bera-

Tirta Yatra Gate, Aset

Mantan Dewan Diblokirda di Desa Kubutambaha n."Semua aset tak bergeralsudah kanri blokir agaitidakdipindahtangankan. Kanrisudah koordinasi kepada kantor pertanahan, agar segalabentu k p em in da hta n ga n a naset dari dua terpidana iniditangguhkan," kata Sumari0.Selain itu kejaksaan juga

telah berkoordinasi dengarrkepolisian, agar melacak aietaset hergerak milik para terpidana serra kelLarga-keluargaterdekatnya. Aset bergerakberupa kendaraan bermotoritu juga akan segera diblokiragar tak bisa diperjual-be -

likan untuk sementara waktu.Disinggunt soal eksekusi,

Sumarjo mengaku pihaknyamasih meminta fatwa kepadilMahkamah Agung apakallpihaknya harus melakukar,eksekusi atau tidak. Narnuirsampai saat ini pihaknya belum menerima .jawaban ataspermintaan fatwa itu. "Kanritidak mau berandai- and aiterkait fatwa dari MA. Kamihanya bisa menunggu saja-/'kata Sumarjo, ;

Sekadar mengingatkan, kel-.empat terdakwa dinyahkahbersalah dalam kasus dugaan korupsi tirta yatra gate.Dalam amar putusannya,Mahkamah Agung menyebutkan para terpidana menggantikerugian, yang tak bisa dftanggung renteng.Kewaiiban pembayaran

pengganti kerugian negara itLsebesar Rp 733,6 juta untu-mantan Ketua DPRD Bulelenl.Sudarmaja Duniaii; Rp 545,6 juta untuk mantan \\'akilKetua DPRD Buleleng dariFraksi PDI Periuangan GedeWidnyana Dangin; Rp 517 jutauntuk Made Sudana mantanWakil Ketua DPRD dari FraksiTNI/Polri, serta Rp 702 jutauntuk Nyoman Gede Astawa,mantan Wakil Ketua DPRDdari Fraksi colkar. (eps/gup)