RABU, - unw.ac.idunw.ac.id/images/data/Hello-Kampus-UNW-Suara Merdeka-14-Maret-2018.pdf ·...

1
DEMI meningkatkan mutu per- kuliahan, Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Kabupaten Semarang men- dorong agar seluruh dosen untuk mengambil gelar S3. Apalagi dalam peraturan kementerian mengharus- kan seluruh dosen bergelar doktor. Rektor UNW, Prof Dr Subi- yantoro MHum menuturkan, upaya tersebut akan dilakukan secara ber- tahap. Selama kurun waktu 2016- 2020, 50 persen dosen harus meng- ambil studi S3. Sisanya pada perio- de 2021-2025. Dia memperkirakan, pada 2030 universitas siap me- nyongsong peraturan kementerian yang baru di mana dosen harus S3. ”Untuk menuju ke sana, dosen dikursuskan bahasa Inggris, dan saat ini sedang berlangsung,” tambahnya. Mulai tahun 2017, seluruh dosen juga sudah diwajibkan menghasil- kan publikasi ilmiah setiap tahun. Tidak hanya itu, mereka juga diwa- jibkan menulis buku ajar dan buku referensi. Adanya program itu, menunjukkan peningkatan yang sig- nifikan di bidang penelitian secara nasional. Sebelumnya, hanya satu dosen saja yang lolos penelitian Dikti. Saat ini setidaknya ada 15 dosen yang lolos seleksi penelitian tingkat nasional tersebut. Jika dosen tidak mendapatkan dana dari pemerintah pusat, universitas siap mem-backup sendiri. ”Sehingga tidak ada istilah dosen tidak meneliti lagi. Kami ingin mengembalikan dosen sebagai tri dharma perguruan tinggi,” tam- bahnya. Selain dosen harus S3, tenaga pendidik seperti tenaga perpus- takaan, laboratorium, administrasi diberikan pelatihan kompetensi yang berkaitan dengan bidangnya. Pihak universitas juga mendorong agar meneruskan studi, seperti S1 dan lain-lain. (23) Dorong Dosen Bergelar Doktor RABU, 14 MARET 2018 Penulis : Ranin Agung, Hendra Setiawan, Dini Failasufa Penyunting : Dwi Ani Retnowulan M aksud dari kampus yang berbudaya sehat yakni semua kompo- nen UNW menginter- nalisasi nilai-nilai sehat dan terwujud dalam setiap bentuk aktivitas. Adapun sehat yang dimaksud adalah tidak ter- batas pada kesehatan dalam lingkup fisik dan psikologis seseorang. Namun juga meliputi kesehatan pada lingkup sosial dan ekonomi dalam bentuk perilaku setiap kegiatan. ”Sedangkan bereputasi interna- sional bermakna, UNW memiliki citra dan nama baik dalam kancah nasional dan juga internasional. Kami juga mempunyai unggulan dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang menjadi rujukan masya- rakat,” kata Rektor UNW, Prof Dr Subiyantoro MHum, Selasa (13/3). Total mahasiswa yang menuntut ilmu di UNW pada 2015-2017 ber- jumlah 2.379. Mereka datang dari seluruh penjuru nusantara. Sedang- kan dosen berjumlah 120, tenaga pendidik 53 orang. UNW mempu- nyai dua doktor dan seorang profe- sor. Para mahasiswa menuntut S1 Keperawatan, S1 Kesehatan Masya- rakat, S1 Farmasi, S1 Gizi, D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, D4 Kebidanan. Ada asas dan nilai luhur yang dijunjung tinggi. Sebagai kampus yang mengedepankan martabat, UNW ingin mengaplikasikan di dalam jalur akademiknya. Sebut misal, rasa kepedulian diasah dan ditekankan kepada para mahasiswa ke dalam pendidikan di Fakultas Keperawatan. Nilai kepekaan dite- rapkan dan diajarkan di Fakultas Kesehatan. Sementara nilai-nilai kejujuran diajarkan dan diaplika- sikan pada Fakultas Hukum. Adapun di Fakultas Ilmu Budaya, para maha- siswa bisa menerapkan rasa keber- samaan. Keteladanan dikedepankan dalam menimba ilmu di Fakultas Ilmu Pendidikan, dan kecendi- awanan di Fakultas Komputer. ”Kami mempunyai misi untuk bisa bereputasi di tingkat internasio- nal. Untuk merealisasikannya, ada tiga hal yang kami tekankan dan kedepankan yakni tingkat pen- didikan, penelitian, dan pengabdian. Ada juga aspek pendidikan dan nonkependidikan, serta menciptakan dan mengembangkan iptek, kemudi- an menyebarluaskannya. Kami juga menjalin kerja sama dengan insti- tusi,” ungkap Subiyanto. Sistem Tata Kelola Butuh kerja ekstra dan nyata untuk menciptakannya. Bukan perkara yang mudah untuk mewu- judkannya. Setidaknya butuh perea- lisasian visi dan misi. Civitas UNW telah berkomitmen dan mempunyai tekad dengan ditunjang oleh sistem tata kelola. Di satu sisi kepemimpin- an juga sebagai salah syarat untuk menjadikannya terwujud. Pengelolaan sistem infor- masi dan teknologi, keuangan, sarana dan prasarana, dan pen- jaminan mutu menjadi pilar di civitas akademika. ”Komitmen kami ingin da- lam kebersamaan yang penuh in- tegritas dan menjadikannya kerja nyata yang bermanfaat bagi ma- syarakat dan bangsa,” ungkapnya. Ikhtiar bereputasi di kancah in- ternasinal pada 2040, dititikberat- kan pada pembangunan capacity building (2016-2020), perguruan tinggi (PT) unggulan provinsi pada 2021-2025. Sementara pada 2026- 2030 berobsesi menjadi PT unggu- lan di tingkat nasional, unggulan di Asia Tenggara pada 2031-2035, dan Asia Pasifik pada 2036-20140. Sistem Keuangan di UNW meliputi pengelolaan dana institusi yang meliputi perencanaan, peneri- maan, pengalokasian, pelaporan, audit, monitoring, dan evaluasi. Kesemuanya bertumpu pada otono- mi dalam bidang keuangan dan mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh Yayasan Ngudi Waluyo Ungaran sebagai Badan Penyelenggara UNW. Sarana dan prasarana yang dimili- ki UNW berupa laboratorium kom- puter, bahasa, keperawatan dan ke- bidanan, kimia, farmasetika, biologi, fitokimia, steril, farmakoterapi, gizi, kamar bedah, dan perpustakaan. Ada pula ruang kuliah yang nyaman dan kondusif, asrama pembentuk karakter mahasiswa, sistem informasi dan teknologi, serta akses internet yang kuat. Sistem Informasi & Teknologi di UNW menyediakan 20 area hotspot , serta memiliki jaringan internet yang dapat saling menghubungkan antarkomputer. (23) DALAM berkiprah di dunia pendidikan, Universitas Ngudi Waluyo (UNW) memiliki visi yaitu berbudaya sehat dan bereputasi internasional. Setidaknya pada 2040 dua target itu akan dipenuhi. Beriktiar Go Internasional dan Berbudaya Sehat ”Kami mempunyai misi untuk bisa bereputasi di tingkat internasional. Untuk merealisasikannya, ada tiga hal yang kami tekankan dan kedepankan yakni tingkat pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Ada juga aspek pendidikan dan nonkependidikan, serta menciptakan dan mengembangkan iptek, kemudian menyebarluaskannya. Kami juga menjalin kerja sama dengan institusi.” Prof Dr Subiyantoro MHum Rektor Universitas Ngudi Waluyo SM/dok UNW Terus Berbenah UNIVERSITAS Ngudi Waluyo (UNW) Kabupaten Semarang terus berkembang. Universitas ini dibangun dari tiga institusi yang ber- gerak di bidang kesehatan. Yakni Akademi Keperawatan (Akper), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes), dan Akademi Kebidanan (Akbid). Perubahan universitas ditandai dengan SK Menteri 29 Agustus 2016, tentang pendirian universitas. Dilanjutkan dengan pelantikan rektor dan pejabat UNW pada 21 Desember 2016. Belum sampai setahun, tepatnya pada Juli 2017, universitas yang terletak di Jl Diponegoro No 186, Gedanganak, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang ini mengajukan akreditasi dan berhasil terakreditasi B. ”Sebelum menjadi universitas, hanya memiliki delapan program studi (prodi). Setelahnya, bertambah enam prodi baru. Yakni Ilmu Sosial Budaya, Satra Jepang, Hukum, TI, PGSD, PGPAUD. Tahun pertama, semua prodi sudah bisa memulai perkuliahan,” ujar Rektor UNW, Prof Dr Subiyantoro MHum, Selasa (13/3). Prodi Baru Tahun ini, pihaknya mengusulkan lima prodi baru. Jika sesuai pemerintah, proses empat bulan sudah selesai, Agustus sudah menda- patkan izin. Tahun depan sudah bisa memulai perkuliahan. Lima prodi tersebut, yakni Pendidikan Jasmani, Administrasi Kesehatan, Profesi Kebidanan, Profesi Farmasi/Apoteker, dan Profesi Keperawatan. ”Tahun depannya prodi baru lagi akan ditambah, yakni berkaitan dengan industri kreatif, seperti Desain Komunikasi Visual (DKV). Nantinya masuknya Fakultas Ilmu Sosial Budaya,” ujarnya. Kebetulan, sambungnya, univesitas membuka kelas baru, setahun dua kali. Ada masuk periode semester ganjil dan semester genap. Seperti tahun ini, semester genap, PGPAUD sudah ada yang mulai perkuliahan. Penambahan prodi baru berbarengan juga dengan penambahan dosen. Farmasi saat ini sedang banyak diminati, sehingga pihaknya akan menambah empat dosen. Tujuannya nisbah dosen-mahasiswa tidak jomplang. Pembenahan sa- rana dan prasarana juga akan dilakukan. Seperti gerbang di Jl Gedongsongo yang akan dipindah ke Jalan Diponegoro. Rencananya akan diresmikan oleh Menteri Pendidi- kan pada 28 Maret mendatang. Dia menam- bahkan, saat ini ada 27 mahasiswa yang mendapat beasiswa penuh. Mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu difasilitasi asrama dan kuliah gratis. Hal ini melalui seleksi. Program ini, dinamakan Beasiswa Bina Lingkungan (BBL). ”Selama ini dari lingkungan sekitar. Ke depan, akan lebih meluas. Selama mereka membutuhkan dan lolos seleksi kami akan beri bea- siswa,” tandasnya. (23) SM/dok PERPUSTAKAAN KAMPUS : Mahasiswa membaca dan belajar di perpustakaan Kampus Universitas Ngudi Waluyo.(23) BAKTI SOSIAL : Beberapa mahasiswa melakukan bakti sosial untuk masyarakat berupa pemeriksaan kesehatan.(23) IKUT KARNAVAL : Para mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo mengikuti Karnaval Seni Budaya, belum lama ini.(23)

Transcript of RABU, - unw.ac.idunw.ac.id/images/data/Hello-Kampus-UNW-Suara Merdeka-14-Maret-2018.pdf ·...

Page 1: RABU, - unw.ac.idunw.ac.id/images/data/Hello-Kampus-UNW-Suara Merdeka-14-Maret-2018.pdf · diberikan pelatihan kompetensi yang berkaitan dengan bidangnya. Pihak universitas juga mendorong

DEMI meningkatkan mutu per-kuliahan, Universitas Ngudi Waluyo(UNW) Kabupaten Semarang men-dorong agar seluruh dosen untukmengambil gelar S3. Apalagi dalamperaturan kementerian mengharus-kan seluruh dosen bergelar doktor.

Rektor UNW, Prof Dr Subi-yantoro MHum menuturkan, upayatersebut akan dilakukan secara ber-tahap. Selama kurun waktu 2016-2020, 50 persen dosen harus meng-ambil studi S3. Sisanya pada perio-de 2021-2025. Dia memperkirakan,pada 2030 universitas siap me-nyongsong peraturan kementerianyang baru di mana dosen harus S3.

”Untuk menuju ke sana, dosendikursuskan bahasa Inggris, dan saat

ini sedang berlangsung,” tambahnya. Mulai tahun 2017, seluruh dosen

juga sudah diwajibkan menghasil-kan publikasi ilmiah setiap tahun.Tidak hanya itu, mereka juga diwa-jibkan menulis buku ajar dan bukureferensi. Adanya program itu,menunjukkan peningkatan yang sig-nifikan di bidang penelitian secaranasional.

Sebelumnya, hanya satu dosensaja yang lolos penelitian Dikti. Saatini setidaknya ada 15 dosen yanglolos seleksi penelitian tingkatnasional tersebut. Jika dosen tidakmendapatkan dana dari pemerintahpusat, universitas siap mem-backupsendiri.

”Sehingga tidak ada istilah

dosen tidak meneliti lagi. Kamiingin mengembalikan dosen sebagaitri dharma perguruan tinggi,” tam-bahnya.

Selain dosen harus S3, tenagapendidik seperti tenaga perpus-takaan, laboratorium, administrasidiberikan pelatihan kompetensiyang berkaitan dengan bidangnya.Pihak universitas juga mendorongagar meneruskan studi, seperti S1dan lain-lain. (23)

Dorong Dosen Bergelar Doktor

RABU, 14 MARET 2018

Penulis : Ranin Agung,Hendra Setiawan,

Dini FailasufaPenyunting : Dwi Ani

Retnowulan

Maksud dari kampusyang berbudaya sehatyakni semua kompo-nen UNWmenginter-

nalisasi nilai-nilai sehat dan terwujuddalam setiap bentuk aktivitas. Adapunsehat yang dimaksud adalah tidak ter-batas pada kesehatan dalam lingkupfisik dan psikologis seseorang.Namun juga meliputi kesehatan padalingkup sosial dan ekonomi dalambentuk perilaku setiap kegiatan.

”Sedangkan bereputasi interna-sional bermakna, UNW memilikicitra dan nama baik dalam kancahnasional dan juga internasional.Kami juga mempunyai unggulandalam kegiatan tri dharma perguruantinggi yang menjadi rujukan masya-rakat,” kata Rektor UNW, Prof DrSubiyantoro MHum, Selasa (13/3).

Total mahasiswa yang menuntutilmu di UNW pada 2015-2017 ber-jumlah 2.379. Mereka datang dariseluruh penjuru nusantara. Sedang-kan dosen berjumlah 120, tenagapendidik 53 orang. UNW mempu-nyai dua doktor dan seorang profe-sor. Para mahasiswa menuntut S1Keperawatan, S1 Kesehatan Masya-rakat, S1 Farmasi, S1 Gizi, D3Keperawatan, D3 Kebidanan, D4

Kebidanan.Ada asas dan nilai luhur yang

dijunjung tinggi. Sebagai kampusyang mengedepankan martabat,UNW ingin mengaplikasikan didalam jalur akademiknya. Sebutmisal, rasa kepedulian diasah danditekankan kepada para mahasiswake dalam pendidikan di FakultasKeperawatan. Nilai kepekaan dite-rapkan dan diajarkan di FakultasKesehatan. Sementara nilai-nilaikejujuran diajarkan dan diaplika-sikan pada Fakultas Hukum. Adapundi Fakultas Ilmu Budaya, para maha-siswa bisa menerapkan rasa keber-samaan. Keteladanan dikedepankandalam menimba ilmu di FakultasIlmu Pendidikan, dan kecendi-awanan di Fakultas Komputer.

”Kami mempunyai misi untukbisa bereputasi di tingkat internasio-nal. Untuk merealisasikannya, adatiga hal yang kami tekankan dankedepankan yakni tingkat pen-didikan, penelitian, dan pengabdian.Ada juga aspek pendidikan dannonkependidikan, serta menciptakandan mengembangkan iptek, kemudi-an menyebarluaskannya. Kami jugamenjalin kerja sama dengan insti-tusi,” ungkap Subiyanto.

Sistem Tata KelolaButuh kerja ekstra dan nyata

untuk menciptakannya. Bukanperkara yang mudah untuk mewu-judkannya. Setidaknya butuh perea-lisasian visi dan misi. Civitas UNWtelah berkomitmen dan mempunyaitekad dengan ditunjang oleh sistemtata kelola. Di satu sisi kepemimpin-an juga sebagai salah syarat untukmenjadikannya terwujud.

Pengelolaan sistem infor-masi dan teknologi, keuangan,sarana dan prasarana, dan pen-jaminan mutu menjadi pilar dicivitas akademika.

”Komitmen kami ingin da-lam kebersamaan yang penuh in-tegritas dan menjadikannya kerjanyata yang bermanfaat bagi ma-syarakat dan bangsa,” ungkapnya.

Ikhtiar bereputasi di kancah in-ternasinal pada 2040, dititikberat-kan pada pembangunan capacitybuilding (2016-2020), perguruantinggi (PT) unggulan provinsi pada2021-2025. Sementara pada 2026-2030 berobsesi menjadi PTunggu-lan di tingkat nasional, unggulan diAsia Tenggara pada 2031-2035, danAsia Pasifik pada 2036-20140.

Sistem Keuangan di UNWmeliputi pengelolaan dana institusiyang meliputi perencanaan, peneri-maan, pengalokasian, pelaporan,audit, monitoring, dan evaluasi.Kesemuanya bertumpu pada otono-mi dalam bidang keuangan danmengacu pada pedoman yangdikeluarkan oleh Yayasan Ngudi

Waluyo Ungaran sebagai BadanPenyelenggara UNW.

Sarana dan prasarana yang dimili-ki UNWberupa laboratorium kom-puter, bahasa, keperawatan dan ke-bidanan, kimia, farmasetika, biologi,fitokimia, steril, farmakoterapi, gizi,kamar bedah, dan perpustakaan. Adapula ruang kuliah yang nyaman dankondusif, asrama pembentuk karaktermahasiswa, sistem informasi dan

teknologi, serta akses internet yangkuat. Sistem Informasi & Teknologi diUNWmenyediakan 20 area hotspot,serta memiliki jaringan internet yangdapat saling menghubungkanantarkomputer. (23)

DALAM berkiprah di dunia pendidikan, UniversitasNgudi Waluyo (UNW) memiliki visi yaitu berbudayasehat dan bereputasi internasional. Setidaknya pada2040 dua target itu akan dipenuhi.

Beriktiar Go Internasionaldan Berbudaya Sehat

”Kami mempunyai misi untuk bisa bereputasi di tingkat internasional. Untuk

merealisasikannya, ada tiga hal yang kamitekankan dan kedepankan yakni tingkat pendidikan,penelitian, dan pengabdian. Adajuga aspek pendidikan dannonkependidikan, sertamenciptakan danmengembangkaniptek, kemudianmenyebarluaskannya.Kami juga menjalinkerja sama dengan institusi.”

Prof Dr Subiyantoro MHum

Rektor Universitas Ngudi Waluyo

SM/dok

UNW Terus Berbenah UNIVERSITAS Ngudi Waluyo (UNW) Kabupaten Semarang

terus berkembang. Universitas ini dibangun dari tiga institusi yang ber-gerak di bidang kesehatan. Yakni Akademi Keperawatan (Akper),Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes), dan Akademi Kebidanan(Akbid).

Perubahan universitas ditandai dengan SK Menteri 29 Agustus2016, tentang pendirian universitas. Dilanjutkan dengan pelantikanrektor dan pejabat UNW pada 21 Desember 2016. Belum sampaisetahun, tepatnya pada Juli 2017, universitas yang terletak di JlDiponegoro No 186, Gedanganak, Ungaran Timur, KabupatenSemarang ini mengajukan akreditasi dan berhasil terakreditasi B.

”Sebelum menjadi universitas, hanya memiliki delapan programstudi (prodi). Setelahnya, bertambah enam prodi baru. Yakni IlmuSosial Budaya, Satra Jepang, Hukum, TI, PGSD, PGPAUD. Tahunpertama, semua prodi sudah bisa memulai perkuliahan,” ujar RektorUNW, Prof Dr Subiyantoro MHum, Selasa (13/3). Prodi Baru

Tahun ini, pihaknya mengusulkan lima prodi baru. Jika sesuaipemerintah, proses empat bulan sudah selesai, Agustus sudah menda-patkan izin. Tahun depan sudah bisa memulai perkuliahan. Lima proditersebut, yakni Pendidikan Jasmani, Administrasi Kesehatan, ProfesiKebidanan, Profesi Farmasi/Apoteker, dan Profesi Keperawatan.

”Tahun depannya prodi baru lagi akan ditambah, yakni berkaitandengan industri kreatif, seperti Desain Komunikasi Visual (DKV).Nantinya masuknya Fakultas Ilmu Sosial Budaya,” ujarnya. Kebetulan,sambungnya, univesitas membuka kelas baru, setahun dua kali. Adamasuk periode semester ganjil dan semester genap. Seperti tahun ini,semester genap, PGPAUD sudah ada yang mulai perkuliahan.

Penambahan prodi baru berbarengan juga dengan penambahandosen. Farmasi saat ini sedang banyak diminati, sehingga pihaknyaakan menambah empat dosen. Tujuannya nisbah dosen-mahasiswa

tidak jomplang. Pembenahan sa-

rana dan prasaranajuga akan dilakukan.Seperti gerbang di JlGedongsongo yangakan dipindah keJalan Diponegoro.Rencananya akandiresmikan olehMenteri Pendidi-kan pada 28 Maretmendatang.

Dia menam-bahkan, saat iniada 27 mahasiswa

yang mendapat beasiswapenuh. Mereka yang berasaldari keluarga kurang mampu difasilitasi asrama dan kuliah gratis. Halini melalui seleksi. Program ini, dinamakan Beasiswa BinaLingkungan (BBL).

”Selama ini dari lingkungan sekitar. Ke depan, akan lebih meluas.Selama mereka membutuhkan dan lolos seleksi kami akan beri bea-siswa,” tandasnya. (23)

SM/dok

PERPUSTAKAAN KAMPUS : Mahasiswa membaca dan belajar di perpustakaan Kampus UniversitasNgudi Waluyo.(23)

BAKTI SOSIAL : Beberapa mahasiswa melakukan bakti

sosial untuk masyarakatberupa pemeriksaan

kesehatan.(23)

IKUT KARNAVAL :Para mahasiswaUniversitas NgudiWaluyo mengikuti

Karnaval SeniBudaya, belum

lama ini.(23)