RABU, 30 MARET 2011 Warga Tulang Bawang Mengadu ke … · Kabupaten Tulang Bawang, Lampung,...

1
GAYATRI K ELOMPOK masya- rakat yang tergabung dalam Forum Kepala Kampung Bersatu, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, mengadukan Sugar Group Companies kepada Presi- den Yudhoyono. “Tanah enklave yang resmi diperuntukkan desa, seluas 8.000 hektare, telah digusur dan ditanami tebu oleh perusahaan, tanpa penyelesaian secara be- nar,” kata Kepala Kampung Menggala, Bambang Sumantri, dalam surat kepada Media Indo- nesia, kemarin. Karena jengkel, mereka pun meminta pertolongan ke ‘Istana’. Tanggal 14 Maret, masyarakat berkirim surat ke- pada Presiden Yudhoyono. Adapun laporan warga masih terkait dengan sengketa lahan antara Kabupaten Tulang Bawang dan PT Garuda Panca Artha, anak perusahaan Sugar Group Companies. Sesuai pernyataan Bupati Abdurachman Natamenggala, bulan lalu, perusahaan tersebut telah menyalahi luasan kebun tebu yang tertera pada hak guna usaha (HGU) mereka. Izin yang mereka miliki hanya sekitar 32 ribu hektare, namun areal yang ditanami mencapai 132 ribu hektare. “Terkait dengan perbedaan luas yang cukup signifikan tersebut, tentu berdampak pada kerugian negara, khusus- nya pada sektor pajak. Nilainya cukup besar, mencapai triliunan rupiah,” ujar bupati. Ia juga menyebutkan, sejak delapan tahun lalu camat se- tempat melaporkan penelan- taran areal dalam wilayah HGU milik PT Garuda Panca Artha. Untuk itu, ia mendesak agar perusahaan segera mengemba- likan tanah telantar itu kepada masyarakat, pemilik awal. Bantahan Berbeda dengan versi masyarakat dan bupati, Sugar Group Companies membantah terjadi penyerobotan lahan oleh salah satu anak perusahaannya. “Areal HGU itu kan produk hukum. Kalau dianggap ada yang salah, tempuh saja jalur hu- kum,” ujar Heru Sapto Handoko dari Sugar Group Companies. Menurutnya, total areal mi- lik PT Garuda Panca Artha di Tulang Bawang dan Lampung Tengah ialah 125 ribu hektare. Lahan di Tulang Bawang sendiri hanya 86 ribu hektare, itu tidak semuanya ditanami tebu. “Yang ditanami tebu cuma 41 ribu. Sisanya untuk jalan, in- frastruktur, dan paling luas un- tuk konservasi. Jadi tidak ada istilahnya lahan telantar atau ditelantarkan,” kata Heru. Dalam menanggapi perkara itu, Ketua DPD Golkar Lam- pung Alzier Dianis Tabrani menyatakan pihaknya sudah mengimbau presiden untuk segera menurunkan aparat terkait dalam pemeriksaan kasus tersebut. “Sebab ini terkait dengan pajak juga, kerugian negara jumlahnya sangat besar. Pe- jabat jangan diam saja karena masyarakat sangat dirugikan bila benar terjadi penyero- botan,” kata Alzier, yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi dan Ke- hutanan, kemarin. (N-3) [email protected] Warga Tulang Bawang Mengadu ke Presiden Berbeda dengan versi masyarakat dan bupati, Sugar Group Companies membantah terjadi penyerobotan lahan. 9 N USA NTARA RABU, 30 MARET 2011 Tanah enklave, seluas 8.000 hektare, telah digusur dan ditanami tebu oleh perusahaan.” Bambang Sumantri Kepala Kampung Menggala

Transcript of RABU, 30 MARET 2011 Warga Tulang Bawang Mengadu ke … · Kabupaten Tulang Bawang, Lampung,...

Page 1: RABU, 30 MARET 2011 Warga Tulang Bawang Mengadu ke … · Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, mengadukan Sugar Group Companies kepada Presi-den Yudhoyono. “Tanah enklave yang resmi

GAYATRI

KELOMPOK masya-rakat yang tergabung dalam Forum Kepala Kampung Bersatu,

Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, mengadukan Sugar Group Companies kepada Presi-den Yudhoyono.

“Tanah enklave yang resmi diperuntukkan desa, seluas 8.000 hektare, telah digusur dan ditanami tebu oleh perusahaan, tanpa penyelesaian secara be-nar,” kata Kepala Kampung

Menggala, Bambang Sumantri, dalam surat kepada Media Indo-nesia, kemarin.

Karena jengkel, mereka pun meminta pertolongan ke ‘Istana’. Tanggal 14 Maret, masyarakat berkirim surat ke-pada Presiden Yudhoyono.

Adapun laporan warga masih terkait dengan sengketa lahan antara Kabupaten Tulang Bawang dan PT Garuda Panca Artha, anak perusahaan Sugar Group Companies.

Sesuai pernyataan Bupati Abdurachman Natamenggala,

bulan lalu, perusahaan tersebut telah menyalahi luasan kebun tebu yang tertera pada hak guna usaha (HGU) mereka. Izin yang mereka miliki hanya sekitar 32 ribu hektare, namun areal yang ditanami mencapai 132 ribu hektare.

“Terkait dengan perbedaan luas yang cukup signifikan tersebut, tentu berdampak pada kerugian negara, khusus-nya pada sektor pajak. Nilainya cukup besar, mencapai tri liunan rupiah,” ujar bupati.

Ia juga menyebutkan, sejak

delapan tahun lalu camat se-tempat melaporkan penelan-taran areal dalam wilayah HGU milik PT Garuda Panca Artha. Untuk itu, ia mendesak agar

perusahaan segera mengemba-likan tanah telantar itu kepada masyarakat, pemilik awal.

BantahanB e r b e d a d e n g a n v e r s i

masyarakat dan bupati, Sugar Group Companies membantah terjadi penyerobotan lahan oleh salah satu anak perusahaannya.

“Areal HGU itu kan produk hukum. Kalau dianggap ada yang salah, tempuh saja jalur hu-kum,” ujar Heru Sapto Handoko dari Sugar Group Companies.

Menurutnya, total areal mi-

lik PT Garuda Panca Artha di Tulang Bawang dan Lampung Tengah ialah 125 ribu hektare. Lahan di Tulang Bawang sendiri hanya 86 ribu hektare, itu tidak semuanya ditanami tebu.

“Yang ditanami tebu cuma 41 ribu. Sisanya untuk jalan, in-frastruktur, dan paling luas un-tuk konservasi. Jadi tidak ada istilahnya lahan telantar atau ditelantarkan,” kata Heru.

Dalam menanggapi perkara itu, Ke tua DPD Golkar Lam-pung Alzier Dianis Tabrani menyatakan pihaknya sudah

mengimbau presiden untuk segera menurunkan aparat terkait dalam pemeriksaan kasus tersebut.

“Sebab ini terkait dengan pajak juga, kerugian negara jumlahnya sangat besar. Pe-jabat jangan diam saja karena masyarakat sangat dirugikan bila benar terjadi penyero-botan,” kata Alzier, yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi dan Ke-hutanan, kemarin. (N-3)

[email protected]

Warga Tulang Bawang Mengadu ke PresidenBerbeda dengan versi masyarakat dan bupati, Sugar Group Companies membantah terjadi penyerobotan lahan.

9NUSANTARA RABU, 30 MARET 2011

Tanah enklave, seluas 8.000

hektare, telah digusur dan ditanami tebu oleh perusahaan.”

Bambang SumantriKepala Kampung Menggala