RABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA | HALAMAN 9 fileRABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA |...

1
RABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA | HALAMAN 9 P RAKTIK mafia hukum kini sudah menjadi hal yang biasa dan wajar terjadi di lingkungan hukum Indone- sia. Mulai dari korupsi, suap-menyuap, hingga praktik mafia peradilan dan makelar kasus. Indonesia marak dengan praktik penyelewengan hukum karena penanggulangannya masih setengah-setengah. Un- tuk itu, diperlukan ketegasan dari pemerintah serta dukungan rakyat Indonesia. Peran pengadilan juga diperlukan dalam mencapai keberhasilan pemberantasan mafia hukum. Untuk dapat menghindari mafia hukum sekaligus meningkatkan upaya pemberantasan mafia hukum, berikut adalah tips dan triknya: 1. Reformasi Peradilan Pertegas reformasi peradilan secara benar dan konsis- ten, yang ditandai dengan adanya kebijakan di lingkungan pengadilan yang dapat dilaksanakan secara praktis untuk menghindari praktik mafia hukum. Kebijakan tersebut antara lain menegakkan manajemen komunikasi dan interaksi antara aparat pengadilan dan pen- cari keadilan. Selain itu, tidak dibenarkan adanya komunikasi antara aparat yang tidak berwenang dan pencari keadilan. Hanya petugas yang ditunjuk yang dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan para pencari keadilan dengan dibata- si waktu dan tempat, yakni saat jam kerja di kantor. Aparat pengadilan, apalagi hakim, dilarang keras memberikan ala- mat rumah dan nomor telepon kepada pencari keadilan. 2. Transparansi Peradilan Lakukan upaya peningkatan transparansi di lingkungan pengadilan karena transparansi merupakan kunci mencapai keberhasilan pemberantasan mafia hukum. Transparansi di- lakukan dengan cara sederhana seperti memasang pengumu- man pada papan, brosur, leaflet, atau dengan pemanfaatan teknologi informasi, seperti melalui internet, touchscreen, dan layar kaca. Transparansi dapat berisi prosedur beperkara, jadwal dan urutan persidangan, serta publikasi putusan yang benar dan cepat. Hal tersebut akan menjauhkan pengadilan dari praktik mafia hukum. 3. Bantuan dan Dukungan Masyarakat Bantuan dan dukungan masyarakat luas, termasuk maha- siswa, diperlukan untuk mencapai sasaran menghindari prak- tik mafia hukum. Sosialisasi kepada masyarakat penting un- tuk mengetahui hak dan kewajiban ketika berurusan dengan pengadilan. Jangan sampai tertipu dengan makelar kasus, terutama dalam hal biaya perkara. Waspadai pula penjualan nama hakim agar yang beperkara tidak mengeluarkan biaya lebih besar daripada semestinya. Kontrol masyarakat terhadap pelayanan yang dilakukan oleh pengadilan juga penting agar pengadilan bertindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengadilan juga di- harapkan dapat siap menerima kontrol, masukan, dan kritik dari masyarakat, dan selalu berusaha untuk memberikan pe- layanan terbaik. (Sus/S-1) Hindari dan Berantas Mafia Hukum

Transcript of RABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA | HALAMAN 9 fileRABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA |...

Page 1: RABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA | HALAMAN 9 fileRABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA | HALAMAN 9 P raktik mafia hukum kini sudah menjadi hal yang biasa dan wajar terjadi

RABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA | HALAMAN 9

Praktik mafia hukum kini sudah menjadi hal yang biasa dan wajar terjadi di lingkungan hukum indone-sia. Mulai dari korupsi, suap-menyuap, hingga praktik mafia peradilan dan makelar kasus.

indonesia marak dengan praktik penyelewengan hukum karena penanggulangannya masih setengah-setengah. Un-tuk itu, diperlukan ketegasan dari pemerintah serta dukungan rakyat indonesia. Peran pengadilan juga diperlukan dalam mencapai keberhasilan pemberantasan mafia hukum. Untuk

dapat menghindari mafia hukum sekaligus meningkatkan upaya pemberantasan mafia hukum, berikut adalah tips dan triknya:

1. Reformasi PeradilanPertegas reformasi peradilan secara benar dan konsis-

ten, yang ditandai dengan adanya kebijakan di lingkungan pengadilan yang dapat dilaksanakan secara praktis untuk menghindari praktik mafia hukum.

kebijakan tersebut antara lain menegakkan manajemen komunikasi dan interaksi antara aparat pengadilan dan pen-cari keadilan. Selain itu, tidak dibenarkan adanya komunikasi antara aparat yang tidak berwenang dan pencari keadilan. Hanya petugas yang ditunjuk yang dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan para pencari keadilan dengan dibata-

si waktu dan tempat, yakni saat jam kerja di kantor. aparat peng adilan, apalagi hakim, dilarang keras memberikan ala-mat rumah dan nomor telepon kepada pencari keadilan.

2. Transparansi PeradilanLakukan upaya peningkatan transparansi di lingkungan

pengadilan karena transparansi merupakan kunci mencapai keberhasilan pemberantasan mafia hukum. transparansi di-lakukan dengan cara sederhana seperti memasang pengumu-man pada papan, brosur, leaflet, atau dengan pemanfa atan teknologi informasi, seperti melalui internet, touchscreen, dan layar kaca. transparansi dapat berisi prosedur beperkara, jadwal dan urutan persidangan, serta publikasi putusan yang benar dan cepat. Hal tersebut akan menjauhkan pengadilan dari praktik mafia hukum.

3. Bantuan dan Dukungan MasyarakatBantuan dan dukungan masyarakat luas, termasuk maha-

siswa, diperlukan untuk mencapai sasaran menghindari prak-tik mafia hukum. Sosialisasi kepada masyarakat penting un-tuk mengetahui hak dan kewajiban ketika berurusan dengan pengadilan. Jangan sampai tertipu dengan makelar kasus, terutama dalam hal biaya perkara. Waspadai pula penjualan nama hakim agar yang beperkara tidak mengeluarkan biaya lebih besar daripada semestinya.

kontrol masyarakat terhadap pelayanan yang dilakukan oleh pengadilan juga penting agar pengadilan bertindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengadilan juga di-harapkan dapat siap menerima kontrol, masukan, dan kritik dari masyarakat, dan selalu berusaha untuk memberikan pe-layanan terbaik. (Sus/S-1)

Hindari dan Berantas Mafia Hukum