RAB_BAB X
-
Upload
muhammad-himam-aula -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of RAB_BAB X
CV. MEKAR Analisis Ekonomi
10.1. Umum
Proyek penanggulangan banjir kali Boro dan saluran Pembuang Pucang Sawit
harus ditinjau dari sisi manfaat-nya bagi masyarakat atau pemerintah
sekitarnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Manfaat sendiri dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu manfaat langsung
dan manfaat tak langsung. Manfaat langsung adalah manfaat yang segera dapat
dinikmati oleh masyarakat atau pemerintah secara langsung. Manfaat tak
langsung adalah manfaat yang dapat dirasakan tidak serta merta tetapi melalui
mata rantai keterkaitan ekonomi masyarakat itu sendiri. Bagian berikut akan
mengurai lebih rinci tentang berbagai manfaat yang dapat dirasakan dari
proyek penanggulangan banjir (Pompa Air Pintu Air Putat)
10.2. Manfaat Langsung
Manfaat langsung dapat didefinisikan sebagai suatu keuntungan yang secara
langsung dapat dinikmati, disaksikan atau dilihat. Dengan kata lain, manfaat
langsung adalah manfaat yang seketika terasa baik itu bersifat kuantitatif
(tangible atau dapat diukur dengan nilai uang) maupun kualitatif (intangible
atau tidak dapat diukur dengan nilai uang).
Dalam proyek drainase, yang dapat dikategorikan sebagai manfaat langsung
adalah hilangnya atau berkurangnya genangan dan banjir pada kawasan
tertentu, meningkatnya harga jual tanah akibat prospektus yang naik,
kenyamanan yang terasa lebih baik, dan sebagainya.
10.3. Manfaat Kuantitatif
Manfaat kuantitatif atau manfaat tangible atau manfaat yang dapat diukur
nilainya dengan uang dalam proyek drainase biasanya tidak mudah
diidentifikasi secara cermat. Hal ini disebabkan, kebanyakan dari proyek
drainase tidak segera dapat dioperasikan dalam seketika mengingat selalu
berkaitan dengan perilaku alam. Sekalipun tidak mudah diidentifikasi, manfaat
Laporan AkhirReview DED Pintu Air Putat X - 1
CV. MEKAR Analisis Ekonomi
kuantitatif dari proyek drainase sangat bisa dirasakan terutama jika diukur
secara obyektif bukan persepsi.
Satu-satunya yang langsung dapat dikategorikan sebagai manfaat kuantitatif
dalam proyek drainase pada umumnya dan khususnya proyek penanggulangan
banjir Kali Boro dan saluran pembuang Pucang Sawit diantaranya adalah prospek
nilai jual tanah dan aset permanen dalam suatu kawasan dimana proyek tersebut
berada. Filosofi dari manfaat ini adalah bahwa suatu kawasan akan memiliki daya
tarik lebih bagi masyarakat jika kawasan tersebut memiliki tingkat kenyamanan
dan keamanan yang tinggi. Dan salah satu faktor kenyamanan yang ada adalah
adanya bebas banjir.
Nilai manfaat kuantitatif sendiri biasanya mudah dilihat kalau sudah diukur dalam
bentuk barometer-barometer finansial dan ekonomi. Beberapa barometer yang
sering digunakan adalah metode Benefit-Cost Ratio (BCR), Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Pay-Back Period (PBP).
Misalnya, akibat dengan adanya proyek penanggulangan banjir Kali Boro dan
saluran pembuang Pucang Sawit ini, diharapkan terjadi kenaikan harga tanah atau
lahan yang sebelumnya tergenang dan terkena banjir menjadi bebas banjir.
Menurut survei data-data riwayat genangan dan pengamatan langsung di lapangan
diketahui bahwa total lahan yang tergenang di Surakarta untuk sub daerah
tangkapan Kampung Sewu seperti tercantum dalam Tabel 10.1. Dari Tabel
terlihat bahwa jumlah keseluruhan lahan yang tergenang mencapai 181.100 m2
atau 18,1 ha. Harga tanah pada lahan yang tergenang ini mengalami penurunan
seiring dengan penurunan kualitas lingkungan disekitarnya. Jika setelah adanya
proyek penanggulangan banjir diasumsikan lahan yang dapat dibebaskan dari
banjir mencapai 100 % maka dipastikan harga tanah akan naik secara signifikan.
Untuk melihat seberapa besar kenaikan yang terjadi dapat dianalogikan dengan
kenaikan prospektus tanah tiap tahunnya untuk lahan disekitarnya yang
sebelumnya tidak terkena banjir. Dengan membandingkan harga tanah tersebut
dengan tanah yang baru dibebaskan dengan banjir dapat diketahui prediksi nilai
jual tanah yang baru. Dengan mengetahui nilai jual tanah pasca proyek dengan pra
proyek maka nilai keuntungan riil dapat dihitung.
Metode pembandingan seperti di atas tampak logis walaupun terkesan terlalu
optimis. Sebagaimana diketahui bahwa peningkatan harga jual tanah tidalah serta
merta dapat dirasakan seketika begitu hasil proyek beroperasi bahkan andai
Laporan AkhirReview DED Pintu Air Putat X - 2
CV. MEKAR Analisis Ekonomi
proyek sempurna 100 %. Kenaikan harga kenyataanya selalu membutuhkan
penyesuaian yang umumnya membutuhkan waktu beberapa tahun agar daya tarik
kawasan menjadi utuh. Sebagai angka lazim, penyesuaian biasanya berkisar
antara 3-5 tahun.
Sekarang, jika rata-rata harga tanah mengalami kenaikan 3% setelah bebas dari
banjir setelah mengalami masa penyesuaian (diambil 3 tahun dengan kenaikan 1 %
per tahun). Dengan menganggap harga dasar sama dengan nilai objek pajak saat ini
maka didapatkan harga prediksi tanah atau lahan pasca proyek seperti yang
tercantum dalam Tabel 10.1. Karena luas total ini terbagi dalam 3 (tiga) kelurahan
yang berbeda karakteristiknya maka dapat dipastikan tiap-tiap meter lahan akan
memiliki jenis harga yang berbeda.
Tabel 10.1 Perhitungan Prediksi Manfaat Kuantitatif Proyek Penanggulangan
Banjir
No KelurahanLuas tanah tergenang
(m2)
Harga tanah sebelum ada
proyek (Rp..)
Harga tanah sesudah ada proyek
(naik 3%). (Rp.)
Benefit(Rp.)
1 Sewu 138,600
47,805,920,000
49,240,097,600
1,434,177,600
2 Jagalan 33,000
15,381,280,000
15,842,718,400
461,438,400
3 Jebres 9,500
2,170,880,000
2,236,006,400
65,126,400
Total 181.100
65.358.080.000
67.318.822.400
1.960.742.400
Sumber : Hasil perhitungan konsultan,2008
Dari Tabel 10.1 terlihat bahwa prediksi benefit atau keuntungan untuk tahun ke-3
dapat mencapai nilai sekitar 1,9 milyar rupiah. Nilai sebesar ini hampir 1/4 dari total
biaya proyek yang diperkirakan mencapai 8 milyar rupiah lebih.
Tentu saja angka prediksi ini dapat terlalu fantastis, akan tetapi dengan melihat
percepatan perkembangan Kota Surakarta yang begitu pesat, angka tersebut masih
dalam skema realistis. Untuk itu berikut diberikan analisis lebih rinci dari sisi
finansial.
10.4. Perhitungan Biaya (Cost)
Biaya proyek meliputi biaya prakonstruksi, konstruksi dan operasional &
maintainance. Biaya ini dapat dikelompokkan menjadi dua : biaya tetap (fixed
Laporan AkhirReview DED Pintu Air Putat X - 3
CV. MEKAR Analisis Ekonomi
cost), terdiri dari biaya prakonstruksi dan biaya konstruksi dan biaya variabel yang
merupakan biaya O&M.
a. Biaya persiapan (Pra Konstruksi)
Biaya prakonstruksi meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan oleh pihak
pemilik termasuk biaya pembebasan lahan dan pesangon untuk
pengosongan lahan (tanah negara yang ditempati penduduk).
Total biaya pada persiapan (pra konstruksi) sebesar Rp. 250.500.000
Tabel 10.2. Biaya persiapan tahap pra kontruksi
No Uraian Biaya (Rp)
1 Pembebasan lahan/pesangon 250.500.000,-
Total 250.500.000,-
Sumber : hasil perhitungan tim konsultan, 2008
b. Biaya Investasi
Biaya investasi penanggulangan banjir Kali Boro dan Pucang sawit meliputi
pembangunan stasiun pompa di pintu air Putat dan pembuatan saluran
penghubung antara kali Boro dengan saluran drainase Pucang Sawitt.
Tabel 10.3. Perhitungan biaya investasi
PINTU AIR PUTATNo Pekerjaan Biaya (Rp)
1Persiapan
28.547.431,90
2Rumah pompa, Saluran pembuangan
2.363.373.886,81
3Mekanikal dan elektrikal
2.830.800.000,00
Total 1 6.159.954.594,04
Dibulatkan 6.159.954.000,00
Saluran Penghubung Pucang Sawit – K.Boro
No. Pekerjaan Biaya (Rp.)
1 Persiapan 28.547.431,90
2 Pendalaman Saluran 2.346.647.052,61
Total 22.375.194.484,51
Dibulatkan2.375.194.000,00
Total 1 + 2 = Rp. 8.357.707.000
Sumber hasil perhitungan tim konsultan, 2008Laporan AkhirReview DED Pintu Air Putat X - 4
CV. MEKAR Analisis Ekonomi
c. Biaya operasional dan pemeliharaan
Biaya operasional dan pemeliharaan baru mulai dihitung tahun ke-2 sampai
masa ekonomis proyek.
Komponen biaya operasi dan pemeliharaan seperti terdapat dalam Tabel
10.4. Besarnya biaya operasional dan perawatan ini diasumsikan mengalami
kenaikan 12 % per tahun.
TabeI 10.4. Biaya Operasional Dan Pemeliharaan
No Uraian Biaya (Rp.)1 Biaya operasional dan perawatan
pompa dan genset per tahun Pintu air putat 60.415.000,00
total 60.415.000,00Sumber: Hasil perhitungan konsultan,2008
10.5. Perhitungan Profit
Perhitungan profit dihitung mulai pada tahun ke-3 sebagai profit perdana (initial
profit). Selanjutnya profit dianggap mengalami kenaikan sebesar 5 % per tahun.
Tabel. 10.5. Perhitungan Pendapatan
No Uraian Income (Rp.)
1 Prospek nilai jumlah objek pajak 1.960.742.400
2 Reduksi biaya perawatan berkala 100.000.000,00
Total 2.060.742.400,00
Sumber: hasil perhitungan tim konsultan,2008
10.6. Analisis Biaya-Manfaat (Benefit-Cost Analysis)
Benerapa metode yang sering digunakan adalah metode BCR dan IRR.
10.6.1. Benefit Cost Ratio (BCR)
BCR merupakan salah satu metode evaluasi yang banyak digunakan pada proyek-
proyek pada sektor publik karena metode ini dianggap mampu mengkalkulasi tidak
hanya corporate cost namun juga social cost.
Laporan AkhirReview DED Pintu Air Putat X - 5
CV. MEKAR Analisis Ekonomi
Persamaan yang digunakan untuk menggunakan BCR dari suatu proyek adalah
sebagai berikut :
BCR =
Keterangan:
Bt = Benefit yang diterima oleh pembangunan menurut nilai sekarang
Ct = Cost yang dikeluarkan oleh pembangunan menurut nilai sekarang
Kondisi BCR jatuh pada dua nilai yaitu ≥1 atau <1. Nilai BCR ≥ 1 menunjukan
bahwa proyek masih memiliki nilai ekonomis yang baik dikarenakan masih ada
selisih profit yang didapat. Sedangkan BCR < 1 menunjukan proyek akan
dianggap kurang liquid paling tidak untuk jangka waktu umur ekonomisnya.
Tabel 10.6. Perhitungan NPV dan BCR
No Discount Rate BCR
1 0.10 9,7
Sumber: Hasil perhitungan Tim Konsultan, 2008·
Berdasar asumsi perhitungan kelayakan ekonomi dengan menggunakan metode
BCR didapat nilai BCR sebesar 9,7 yang berarti menunjukkan proyek mempunyai
nilai ekonomis yang baik.
10.6.2. Internal Rate of Return (IRR)
Jika metode PBP menghasilkan jangka waktu pengembalian impas, maka
IRR menunjukan pada tingkat suku bunga berapa NPV bernilai positif dan
BCR lebih dari 1 selama kurun waktu umur ekonomis proyek.
Asumsi yang digunakan :- Proyek penanggulangan banjir berhasil- Harga tanah naik 3% setelah bebas banjir- Profit pertama pada tahun ke-3, dan tahun selanjutnya kenaikan nilai profit sebesar 5%- Umur rencana proyek 25 tahun
Laporan AkhirReview DED Pintu Air Putat X - 6
CV. MEKAR Analisis Ekonomi
Tabel 10.7. Perhitungan IRR
Sumber: Hasil Perhitungan Tim Konsultan, 2008
Dari Tabel 10.7 dapat disimpulkan bahwa pada tingkat suku bunga 10 % proyek
bersifat mempunyai nilai ekonomis yang baik, hal tersebut ditunjukkan dengan
nilai IRR 13,40% lebih besar dari suku bunga (10%).
10.7. Manfaat Kualitatif
Disamping manfaat kuantitatif, manfaat lain yang dapat dirasakan dengan adanya
proyek penanggulangan banjir Kali Boro dan Pucang Sawit adalah manfaat
kualitatif. Berbeda dengan manfaat kuantitatif yang mudah diterjemahkan dalam
bentuk besaran moneter, manfaat kualitatif cenderung persepsional dan subyektif.
Akan tetapi sekalipun persepsional dan subyektif, manfaat kualitatif tetap secara
jelas dapat dirasakan.
Beberapa manfaat yang termasuk dalam kategori kualitatif diantaranya adalah
kenyamanan, efisiensi masyarakat, Nilai guna, aksesibilitas kawasan dan
kebersihan.
a. Kenyamanan
Kenyamanan biasanya bersifat psikologis. Namun sebagaimana halnya
Laporan AkhirReview DED Pintu Air Putat X - 7
CV. MEKAR Analisis Ekonomi
dengan keamanan, kenyamanan akan cepat berubah dari kondisi persepsi
menjadi preferensi. Preferensi inilah yang sebenarnya menjadi tolok ukur
sebenarnya karena preferensi biasanya lebih konkret dan terukur.
Banjir yang dibebaskan dari sub sistem Kali Boro dan Pucang Sawit tentu
akan memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Kenyamanan ini akan
memicu gaung yang lebih besar lagi terhadap seluruh aspek kehidupan
masyarakat sekitar seperti rasa percaya diri, nilai produktifitas dan
ketenangan bertempat tinggal.
b. Efisiensi Masyarakat
Banjir bagaimanapun akan menyebabkan efisiensi masyarakat penghuni
suatu kawasan yang terkena dampaknya akan menurun. Akibat banjir,
sarana dan prasarana transportasi menjadi tidak efektif, aktivitas akomodasi
menjadi terhambat dan dibutuhkan energi lebih untuk melakukan aktivitas
tertentu.
Inefesiensi ini dalam jangka panjang akan menyebabkan akumulasi biaya
sosial yang harus ditanggung penghuni kawasan tersebut. Dampak yang
lebih serius adalah munculnya kelesuan ekonomi dan menurunnya kualitas
hidup masyarakat.
Beberapa inefisiensi yang dirasakan oleh penduduk di kawasan sub sistem
Kali Boro dan Pucang Sawit diantaranya adalah:
biaya transportasi dan akomodasi yang lebih mahal
hilangnya waktu secara signifikan akibat hambatan banjir
meningkatnya biaya kehidupan sehari-hari sebagai
kompensasi terhadap kebutuhan energi yang lebih
Dengan adanya pembebasan banjir dari kawasan oleh proyek
penanggulangan banjir diharapkan efisiensi masyarakat mengalami
peningkatan melalui:
hilangnya hambatan transportasi dan akomodasi
ketepatan waktu terutama bagi usia produktif
pengeluaran rumah tangga yang dapat ditekan
Laporan AkhirReview DED Pintu Air Putat X - 8
CV. MEKAR Analisis Ekonomi
c. Nilai Guna Properti
Banjir atau genangan juga menyebabkan nilai guna properti baik yang
bergerak (alat transportasi) maupun yang permanen (rumah, gedung dan
isinya) mengalami penurunan. Resiko tingkat kerusakan properti menjadi
semakin tinggi akibat proses hidrokorosi dari genangan yang ada. Sekalipun
dalam jangka pendek kurang terlihat pengaruhnya, namun lambat tapi pasti
potensi resiko kerusakan ini akan terlihat nyata untuk kurun waktu beberapa
tahun.
Pembebasan atau penanggulangan banjir di sub sistem Kali Boro dan Pucang
Sawit diharapkan dapat mengurangi potensi resiko kerusakan seperti itu.
Dengan resiko kerusakan mengecil, depresiasi suatu aset dapat ditekan
lajunya dan dipastikan usia properti menjadi lebih lama.
d. Aksesibilitas Kawasan
Suatu kawasan yang bebas banjir biasanya memiliki kemudahan untuk
mencapainya ketimbang kawasan yang sering terkena banjir. Banjir
seringkali mempengaruhi ketahanan fisik prasarana kota menjadi lebih
mudah rapuh. Prasarana yang rapuh tentu mengurangi aksesibilitas kawasan
terhadap kawasan lainnya.
Jika aksesiblitas juga dapat diukur dari sisi mobilitas penduduk, maka
kawasan yang sering terkena banjir jelas memiliki mobilitas orang yang lebih
kecil ketimbang kawasan tanpa banjir. Terutama karena disebabkan daya
tariknya yang menurun bahkan hilang.
Kawasan Kali Boro dan Pucang Sawit dan sekitarnya-terutama yang sering
terkena banjir-umumnya kurang diminati oleh penduduk. Penduduk lebih
suka bergeser ke arah lokasi yang lebih "kering". Secara langsung, aktivitas
tersebut mengurangi aksesibilitas kawasan Kali Boro dan Pucang Sawit dan
sekitarnya.
e. Kebersihan dan Kesehatan
Tentu, dampak yang terasa dari banjir adalah munculnya kesan kotor dan
kumuh. Genangan banjir juga menyebabkan tumbuhnya berbagai bakteri
dan kuman semakin menyebar. Jika dibiarkan, dalam jangka lama akan
mempengaruhi kualitas kesehatan dan kebersihan lingkungan dan
Laporan AkhirReview DED Pintu Air Putat X - 9
CV. MEKAR Analisis Ekonomi
penduduknya.
Sekalipun belum ada data akurat tentang seberapa besar dampak banjir dan
genangan terhadap warga Kali Boro dan Pucang Sawit dan sekitarnya,
namun standar kesehatan secara umum memberikan kepastian bahwa
kualitas lingkungan yang menurun pastilah secara langsung berdampak pada
kualitas kesehatan masyarakatnya.
10.8. Manfaat Tak Langsung
Manfaat tak langsung dapat diartikan sebagai manfaat dari satu proyek yang dapat
dirasakan tidak serta merta dan seketika. Dari pengertian ini, manfaat langsung
secara implisit dapat juga disebut manfaat jangka panjang (long term benefit).
Gambar 10.1 Sirkulasi Komponen Manfaat adanya Proyek Penanggulangan Banjir
di Kali Boro dan Pucang Sawit
Berbeda dengan manfaat langsung yang telah diurai sebelumnya, manfaat tak
langsung biasanya dapat dirasakan bukan oleh individu tetapi bersifat kolektif.
Misalnya, dengan meningkatnya harga jual tanah baru setelah ada proyek
pembebasan banjir di Kali Boro dan Pucang Sawit, dalam jangka panjang secara
pasti akan mempengaruhi juga daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat, bukan
individu, tentu akan mempengaruhi kondisi perekonomian suatu daerah atau kota.
Pada akhirnya nanti akan berdampak lebih luas kepada perekonomian Nasional.
Namun manfaat tak langsung karena bersifat kolektif biasanya lebih berarti bagi
Laporan AkhirReview DED Pintu Air Putat X - 10
CV. MEKAR Analisis Ekonomi
para pengambil kebijakan ketimbang bagi masyarkat suatu daerah. Hal ini
disebabkan pengambil kebijakan pada umumnya memiliki program-program
pendamping yang sifatnya melengkapi program yang ada.
Jadi proyek penanggulangan banjir Kali Boro dan Pucang Sawit diharapkan dapat
memicu gairah ekonomi yang lebih luas bagi kota surakarta melalui peningkatan
daya beli masyarakat dan peningkatan kualitas hidupnya. Ke depan, dalam skala
yang lebih luas, manfaat ini pada akhirnya akan kembali ke masyarakat pula
melalui berbagai kemudahan dan kemajuan yang diberikan oleh perkembangan
kota yang pogresif.
Laporan AkhirReview DED Pintu Air Putat X - 11