R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo...

29
R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK Tahun Sidang : 2015-2016 Masa Persidangan : I Rapat ke- : 12 Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Umum Sifat Rapat : Tertutup Hari, tanggal : Senin, 28 September 2015 Waktu : Pukul 13.00 WIB s.d. selesai T e m p a t : Ruang Rapat Pansus B Gedung Nusantara II Lt.3 Jln. Jend. Gatot Subroto – Jakarta Acara : Memperoleh masukan mengenai Rancangan Undang- undang tentang Merek Ketua Rapat : Hj. Desi Ratnasari, M.Si., M.Psi. (Ketua Pansus Merek/F-PAN) Didampingi: 1. Drs. Wenny Warouw (Wakil Ketua/F-P.Gerindra) 2. H. Refrizal (Wakil Ketua/F-PKS) 3. H. Iskandar D. Syaichu, S.E. (Wakil Ketua/F-PPP) Sekretaris Rapat : Drs. ULI SINTONG SIAHAAN, M.Si. (Kepala Bagian Pansus)

Transcript of R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo...

Page 1: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

MEREK Tahun Sidang : 2015-2016

Masa Persidangan : I

Rapat ke- : 12

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Umum

Sifat Rapat : Tertutup

Hari, tanggal

: Senin, 28 September 2015

Waktu

: Pukul 13.00 WIB s.d. selesai

T e m p a t : Ruang Rapat Pansus B Gedung Nusantara II Lt.3 Jln. Jend. Gatot Subroto – Jakarta

Acara

: Memperoleh masukan mengenai Rancangan Undang-undang tentang Merek

Ketua Rapat

:

Hj. Desi Ratnasari, M.Si., M.Psi. (Ketua Pansus Merek/F-PAN) Didampingi: 1. Drs. Wenny Warouw

(Wakil Ketua/F-P.Gerindra) 2. H. Refrizal

(Wakil Ketua/F-PKS) 3. H. Iskandar D. Syaichu, S.E.

(Wakil Ketua/F-PPP)

Sekretaris Rapat : Drs. ULI SINTONG SIAHAAN, M.Si. (Kepala Bagian Pansus)

Page 2: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

2

NO. NO.

ANGGOTA NAMA JABATAN/FRAKSI

Pimpinan Pansus

1. 472 Hj. Desi Ratnasari, M.Si., M.Psi. Ketua/F-PAN

2. 387 Drs. Wenny Warouw Wakil Ketua/F-P. Gerindera

3. 89 H. Refrizal Wakil Ketua/F-PKS

4. 531 H. Iskandar Dzulkarnain Syaichu, S.E. Wakil Ketua/F-PPP

Anggota Pansus

5. 208 Marinus Gea, S.E. Anggota/F-PDIP

6. 282 Ir. H. Adies Kadir, S.H., M.Hum. Anggota/F-PG

7. 321 DR. Syaiful Bahri Buray, S.H., M.Si. Anggota/F-PG

8. 261 Dra. Wenny Haryanto, S.H. Anggota/F-PG

9. 372 Wihadi Wiyanto, S.H. Anggota/F-P. Gerindera

10. 341 H. Biem Triani Benjamin, B.Sc., M.M. Anggota/F-P. Gerindera

11. 399 Ruhut Poltak Sitompul, S.H. Anggota/F-PD

12. 442 I Putu Sudiartana Anggota/F-PD

13. 408 Wahyu Sanjaya, S.E. Anggota/F-PD

14. 512 Achmad Fauzan Harun, S.H., M.Kom.I Anggota/F-PPP

15. 554 DR. H. Dossy Iskandar Prasetyo Anggota/F-P. Hanura

Page 3: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

3

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semua.

Saya ucapkan selamat datang dan Terima kasih kepada Saudara Singgih

Susilo Kartono dan juga Saudara DR. Hendri Sulistyo Budi, SH.,LLM dan juga

seluruh Anggota Pansus.

Serta hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan

Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan karunianya kepada kita semua

sehingga kita bisa melakukan RDPU pada siang hari ini.

Dan menurut laporan dari Sekertariat bahwa yang telah

menandatangani daftar hadir itu ada, jumlahnya sebetulnya ada 14 orang, izin

3 orang dan yang hadir di sini sudah ada dari 4 Fraksi dan sedang menuju

satu Fraksi lagi sedang jalan, menuju ke ruang rapat dan karena ini RDPU

apakah kita siap akan melanjutkan rapat ini dengan hanya 5 Fraksi saja yang

Insya Allah hadir atau akan kita skor lebih dahulu untuk menunggu rekan-

rekan yang akan hadir, bagaimana Anggota?

ANGGOTA RAPAT :

Lanjut saja.

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Sambil menunggu rekan-rekan yang lain kita lanjut saja barang kali ya

dan saya akan memberikan jangka waktu hingga pukul 15.30 saja rapat kita

lakukan.

Bagaimana?

RAPAT SETUJU

Baik, untuk mempercepat waktu rapat kita pada siang hari ini, kami

mohon kepada Bapak Singgih Susilokartono untuk lebih dulu memberikan

paparannya dalam rangka peembentukan Rancangan Undang-undang

tentang Merek.

Kami persilakan.

NARASUMBER (SINGGIH SUSILOKARTONO) :

Selamat siang.

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Page 4: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

4

Terima kasih, saya sudah di undang dan diberikan kesempatan untuk

bicara di dalam forum penyusunan Rancangan Undang-undang Merek ini.

Saya hadir di sini bukan sebagai pakar hukum tetapi saya pelaku industri

kreatif yang berhasil membangun merek dari sebuah desa menjadi sebuah

merek yang terkenal di internasional. Brand yang saya bangun adalah Magno,

mungkin untuk gambaran sekilas bisa diputarkan video, jadi untuk

memberikan gambaran tentang kegiatan saya.

Saya akan menyampaikan sedikit tentang latar belakang saya. Saya

lahir di Desa Kandangan, Temanggung, 21 April 1968, oleh karena itu nama

belakang saya Kartono. Dari kecil sampai SMA saya di Temanggung, mulai

Tahun 1986 saya kuliah desain produk di ITB di Bandung, lulus 1992.

Tahun 1994 saya memutuskan untuk pulang kampung membangun

industry di desa saya. Tahun 1994 saya membangun industry dengan produk

wooden toys untuk pasar ekspor di Eropa dengan brand Anomali. Kemudian

saya resign tahun 2003. Tahun 2005 saya membangun perusahaan baru

dengan Brand Magno dan tahun 2005 mulai produksi rutin dalam skala kecil.

Tahun 2006, 2007, 2008 dia mulai bergulir. Tahun 2008, 2009 itu peak ya

karena Magno banyak mendapat international award. Beberapa yang saya

bisa sebutkan di sini adalah Good Design Award dari Jepang yang disebut G

Mark. Jika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G

persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan Magno

mendapat G Mark untuk semua item product.

Kemudian tahun 2008 mendapat Design For Asia Awar, radio saya

berkompetisi dengan Iphone yang pertama. Jadi mungkin di Indonesia belum

banyak yang meengetahui, pada saat itu dewan juri terbagi 2 dan tidak bisa

memutuskan siapa yang menang karena kedua-duanya memberikan suatu

keunggulan yang berbeda. Jadi akhirnya juri sangat bijak dengan memberikan

dua grand award. Sampai sekarang dari Indonesia belum pernah ada yang

mendapat grand award di Design For Asi Award di Hongkong. Kemudian

yang paling membanggakan bagi saya adalah award dari desain museum di

London, tahun 2009 Magno terpilih menjadi product of the year.

Kenapa ini menjadi sangat bergengsi, karena ilmu desain itu

sebenarnya lahir di London, Inggris pada saat revolusi industry. Jadi bisa

dibayangkan bahwa sebuah brand yang lahir di desa, itu sebenarnya bisa

mencapai puncak tertinggi di penghargaan desain internasional.

Kemudian yang terakhir saya mendapat penghargaan dari Kidz Design

Award di Jepang tahun 2013. Itu menarik karena ini penghargaan untuk

anak-anak. Sebenarnya produk saya untuk anak-anak tapi reasonnya sangat

menarik karena ketika saya mendapat informasi dari mereka, mereka

mengatakan bahwa produk dan filosofi dari produk-produk Magno ini

memberikan inspirasi yang positif bagi masa depan generasi muda.

Saya merasa berterima kasih dapat di undang di sini, tidak sebagai

pakar hukum tapi pelaku industry kreatif dan terus terang saya pusing sekali

Page 5: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

5

membaca pasal-pasal tapi saya usahakan untuk membaca dan saya melihat

beberapa….

Pemutaran video

Terima kasih.

Video ini dibuat oleh sebuah portal di internet dimana saya menjadi

salah satu pemenang untuk kategori kreatif hero. Sedikit tentang Brand

Magno, Magno itu berasal dari kata Magnifying Glass jadi produk saya yang

pertama bukan radio tapi kaca pembesar, saya mengaambil kata

mengabadikan itu karena itu produk pertama, kemudian saya adalah orang

yang sangat suka detail. Jadi jika melihat produk Magno itu detailnya akan

tergarap sangat-sangat baik.

Produk saya sering disalah persepsikan dengan produk dari

skandinavia, jadi Bapak bisa melihat di Toko Buah Aksara, di Galeri Dialog.

Bisa di ketik di Google search dengan kata kunci wooden radio. Magno radio

itu ada di top rank dan itu tidak direkayasa, itu sangat natural seperti itu.

Magno saya pilih sebagai kata yang singkat, kemudian saya menggunakan

huruf G yang sebenarnya aneh logo ini karena brand Magno itu yang terbaca

terbesar adalah huruf G seperti di kaos saya. Jadi gambar yang besar ini

adalah huruf G tapi bacanya harus Magno.

Jadi waktu pertamaini memang membuat sangat membuat susah, tapi

brand itu sebuah gambar dan syaratnya untuk menjadi brand itu berhassil, dia

harus sering di publikasikan. Jadi ini fenomena yang aneh, membaca huruf G

yang besar tapi bunyinya Magno. Pemilihan huruf G ini alasannya karena dia

adalah huruf yang paling cantik diantara kata Magno, jadi saya tidak peduli

apa ityu ditengah, jadi tag line dari Magno adalah saya ingin membuat produk

secantik huruf G meskipun itu ada di tengah dan itu juga melambangkan apa

yang saya lakukan sekarang dengan membuat aktifitas di sebuah desa di

pelosok. Jika kita melakukan sesuatu dengan sangat baik, tentu dia juga akan

muncul. Jadi itu simbolisasi sebuah brand.

Brand Magno sudah di daftarkan tahun 2006, jadi pada waktu itu ada

program dari Pemerintah Trade Expo, saya ikut berpartisipasi kemudian di

fasilitasi bagi peserta untuk mendaftar. Sekarang sudah keluar sertifikatnya,

tapi yang saya agaak heran prosesnya itu demikian lama, saya hampir lupa

bahwa saya sudah mendaftar dan sekarang ini sudah setahun lagi saya harus

memperpanjang lagi. Jadi tahun 2006 dan selesai tahun 2016 dan saya harus

memperpanjang lagi di situ.

Jadi proses antara mendaftar dan menerima sertifikat, sertifikat ini

pentingnya untuk segera di terima karena itu menjadi bukti hukum bagi

kepemilikan sebuah merek. Di dalam kehidupan bisnis yang sangat cepat

seperti sekarang ini perlindungan hukum yang lambat mucul ini akan

memberikan dampak yang sangat fatal bagi sebuah brand dan brand itu

kadang-kadang umurnya bisa tidak panjang karena perubahan itu sangat

Page 6: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

6

cepat berganti. Dulu kita kenal friendster di internet sekarang anak-anak

muda yang sekarang sudah tidak kenal lagi. Jadi ada proses berubah yang

sangat cepat.

Jadi antisipasi bahwa perlindungan hukum itu dibuat dengan proses

yang cepat, itu akan lebih baik. Saya sudah membaca draft naskah akademik

yang diusulkan, sudah ada usulan p[erbaikan-perbaikan tentang waktu

pendaftaran dan itu menjadi lebih cepat. Kedua adalah perlunya membuat

publikasi yang lebih luas dan lebih mudah di akses, diketahui oleh public. Jadi

brand yang didaftarkan tau logo atau merek yang dudaftarkan itu memang

harus dipublikasikan agar ada masukan bahwa itu meniru atau apa segala

macam keberatan dan itu perlu segera disebarkan dengan sangat luas.

Menurut saya mungkin sudah saatnya bagi institusi kehakiman atau institusi

hukum untuk menggunakan media sosial untuk menggunakan menjadi

saluran-saluran bagi publikasi seperti itu. Jadi masyarakat akan melihatnya

dengan lebih cepat.

Kemudain yang terakhir yang menarik sebenarnya dari catatan saya

adalah bahwa ada pembahasan tentang Protocol Madrid. Protocol Madrid ini

sebenarnya memberikan peluang untuk ,mendaftar di satu negara tapi

kemudian secara otomatis bahwa merek itu terdaftar di beberapa negara lain

yang terafiliasi dan meratifikasi Protocol Madrid. Saya fikir ini sesuatu yang

harus dilakukan tapi saya tidak tau apa, ini masuk di dalam naskah

Rancangan Undang-undang atau sebanrnya sesuatu yang harus dilakukan

setelah Rancangan Undang-undang ini jadi dan kemudian dilakukan sebagai

hubungan suatu aktifitas yang lain. Tapi dengan dunia yang semakin global

seperti ini, mengaplikasi pendaftaran merek maupun hak cipta maupun paten

secara internasional, menurut saya sebauh hal yang sanngat mutlak.

Jadi kalau kita hanya melindungi di Indonesia ini akan sangat mudah

bagi ornag untuk mendapatkan informasi itu dan memproduksi di negara lain

dan ini akan menjadi sebuah masalah yang sangat besar. Kemudian hal yang

lain yang saya mungkin perlu soroti adalah berapa hal yang baru saya

diskusikan dengan Pak Hendri adalah pertanyaan-pertanyaan menganai jika

saya mempunyai sebuah brand Magno, saya daftarkan dengan kelas

kerajinan kayu. Kemudian ada orang melihat bahwa brand Magno ini sangat

kuat karena dia sudah mewakili produk dengan high class dan high market,

jadi Magno itu dijual dihampir semua kota utama di dunia, pernah ya dulu,

sekarang sudah tidak tapi di New York, Tokyo, London hampir semua negara

penting di dunia, sampai Moscow itu pernah menjual produk ini dan dia

hanya ada di high class tidak pernah ada di kelas yang bawah. Jadi Magno ini

sebenarnya sudah punya class, punya brand nah ini akan menarik orang

untuk melihatnya dan orang yang tau ketentuan hukum, dia akan dengan

mudah, wah saya pakai aja ini untuk brand, katakanlah seperti tadi yang

disampaikan oleh Pak Hendry adalah brand parfum, karena dia sudah

mewakili kelas yang atas, dia tidak terdaftar di kelas parfum dan secara

hukum saya tidak bisa apa-apa walaupun jelas bahwa itu adalah ssebuah

Page 7: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

7

itikad buruk, karena kalau itu dibuat dengan persis sama berarti seakan-akan

dia di produksi oleh Magno dan seakan-akan itu perusahaan saya.

Jadi kalau Bapak tadi melihat video sebenarnya yang ada di belakang

dari brand Magno itu adalah sikap-sikap atau fikiran-fikiran saya. Jadi ketika

orang menjual parfum dengan brand Magno, bisa jadi orang akan

mengafilisasikan bahwa ini karya Mas Singgih yang lain, padahalini bukan.

Jadi saya fikir ini suatu hal yang sangat penting untuk di akomodasi di dalam

penyusunan merek yang sekarang.

Kemudian hal yang lain lagi yang saya amati adalah bahasa asing itu

adalah bahasa yang eksotis, jadi artinya bahasa Indonesia, bahasa Jawa,

bahasa Bali, bahasa-bahasa di Sumatera itu adalah eksotis bagi negara lain

dan merek itu adalah rata-rata kata-kata yang eksotis dan kita sudah lihat

bahwa coklat monggo, itu dibalik coklat monggo itukan orang Belgia kalau

tidak salah, bukan orang Indonesia. Saya sekarang berusaha di perusahaan,

saya tidak bekerja ya, saya menjadi desainer dari sebuah perusahaan

Jerman, nama perusahaan dan brandnya adalah santai, itu kata-kata

Indonesia. Dan kalau orang yang bergerak di computer, dia akan tau bahasa

program adalah java, apakah kita akan membiarkan seperti ini untuk menjadi

milik bangsa lain, atau seperti apa. menurut saya Pemerintah sebaiknya di

dalam Rancangan Undang-undang ini memasukan hal-hal yang terkait

dengan yang seperti tadi, itu hanya boleh di daftarkan oleh oraang Indonesia

atau orang yang berkewarga negaraan Indonesia, sehingga itu memberikan

proteksi seperti itu. Tentu saja ada cara-cara mengakali hukum tapi minimal

dengan cara seperti itu akan terlindungi, ada banyak hal yang sebenarnya

harus dilindungi, saya tidak tau apakah ini masuk di dalam definisi identitas

geografis atau apa, tapi saya melihat pentingnya itu.

Kemudian icon-icon grafis, jadi bukan hanya kata-kata tapi icon-icon

grafis, katakanlah kalau Jakarta ini Monas, kalau di Jawa Tengah ada

Borobudur, kemudian wayang. Di dalam draft Rancangan Undang-undang ini

saya membaca ada beberapa hal yang sudah baru yaitu menyangkut

kemungkinan pendaftaran untuk merek yang berbentuk tiga dimensi, suara,

aroma, itu masuk ya. Ini menarik, tapi menurut saya akan sangat penting juga

bagi kita untuk melindungi kekayaan budaya kita sendiri dan saya fikir ini akan

cepat sekali terjadi. Nanti akan muncul merek-merek yang lain. Saya fikir itu

hal-hal yang penting untuk dilakukan, kemudian hal yang lain adalah

bagaimana Pemerintah ini dengan pola bahwa kita harus mendaftar ini

apakah itu di akomodasi di dalam Rancangan Undang-undang atau nanti di

dalam program pelaksanaannya oleh Pemerintah adalah untuk membantu

indiustri-industri kecil.

Jadi industry-industri kecil ini sebenarnya punya peluang atau punya

potensi untuk menjadi brand internasional atau brand regional atau brand

nasional. Jadi misalnya da seseorang yang punya talenta membuat makanan

yang sangat enak dengan bentuk yang sangat menarik, tapi dia modalnya

sangat kecil, tiba-tiba karena interaksi komonikasi itu sudah sangat mudah

Page 8: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

8

dilakukan, datang orang yang punya modal besar dan tiba-tiba dia di ambil

begitu saja. Jadi hal –hal seperti ini mungkin perlu di bantu.

Saya kira mungkin masukan saya yang terpenting seperti itu dan saya

berharap bahwa masukan-masukan itu bisa di akomodasi di dalam

Rancangan Undang-undang yang baru.

Terima kasih.

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Terima kasih Pak Singgih.

Sebelum dilanjutkan, saya mau bertanya berapa lama waktu itu Bapak

daftar merek nya Pak?

NARASUMBER (SINGGIH SUSILOKARTONO) :

Mungkin sekitar 5 tahun saya terima itu

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Dari trade expo yang Bapak di fasilitasi itu?

NARASUMBER (SINGGIH SUSILOKARTONO) :

Tahun 2006 saya terima sekitar tahun 2011.

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Baik, Terima kasih Pak Singgih.

Selanjutnya kami persilakan kepada DR. Hendry untuk memberikan

paparannya.

NARA SUMBER (DR. HENRY SULISTIO BUDI) :

Ibu Pimpinan yang saya hormati.

Bapak Ibu Anggota DPR Yang Terhormat.

Terlebih dahulu saya ucapkan Terima kasih atas undangan ini, sesuatu

yang saya kira sangat prestisius bagi saya untuk saya berkesempatan bisa

sharing dalam beberapa apek yang mungkin menarik. Namun demikian

mohon saya di izinkan untuk membatasi dari, dari 103 Pasal yang disiapkan

dalam Rancangan Undang-undang saya hanya akan suppotting beberapa isu

saja, karena saya tau dinamika pembahasan nanti akan sangat menarik dan

punya banyak kemungkinan untuk berubah. Oleh karena itu saya membatasi

hal-hal yang sifatnya substansial saja.

Page 9: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

9

Saya menyiapkan satu bahan paparan, namun demikian ada

kesalahan di dalam pengetikan, join Protocol Madrid sebagai isu pertama

yang ingin saya haturkan ke dalam diskusi forum pada siang hari ini. Bukan

sistim pendapatan tetapi sistim pendaftaran. Seingat saya tadi sudah saya

perbaiki, tetapi kok ya yang muncul masih file ini. Saya mohon maaf untuk itu.

Tapi yang slide kedua saya kira sudah aman.

Ibu Pimpinan Pansus yang saya homati, Bapak-Bapak Anggota DPR

Yang Terhormat.

Salah satu sisi dari konsekwensi ke ikut sertaan di dalam perjanjian

traktat atau yang lebih rendah dari itu agreement atau protocol seperti ini

adalah konsekwensi yang terkait dengan dampak hukum, ekonomi dan sosial.

Saya kira ini yang menjadi wilayah saya untuk saya kaji dari sisi akademik, 16

tahun saya sebagai tenaga law maker, sebagai tenaga perancang perundang-

undangan, saya merasakan ada semacam metodologi cost and benefits atau

economic and ….. of law yang sekarang ini populer yang harus dikuasai oleh

law maker. Jadi tidak hanya sekedar keluar dengan satu gagasan yang

kesannya hebat, tetapi tidak di dasari oleh satu kajian yang mendalam.

Saya tidak ingin bersebrangan dengan Pemerintah di dalam menyusun

rancangan ini apalagi di sebelah saya ada Pak Singgih yang sudah

mendahului ambil posisi untuk oke dengan joint protocol karena pertimbangan

yang sangat kasuistik pada kepentigan beliau, saya ingin melihat pada posisi

yang lebih makro, bahwa joint protocol membawa beberapa konsekwensi

yang perlu kita cermati. Secara konseptual memang benar, itu bisa ditebak

bahwa Protocol Madrid memberikan satu tawaran efesiensi dan efektifitas di

dalam pendaftaran merek. memberikan impact yang posistif di dalam

kehidupan ekonomi nasional tetapi apakah itu riil atau masih sebatas asumsi,

saya melihat konsep one application, one number of registration, one renewal,

one currency saya tempatkan diatas sebagai satu bahasa yang indah yang

iming-iming, yang ujungnya adalah memang oke dari sisi ekonomi menjadi

sanagat sederhana. Tetapi dalam konteks Indonesia secara prosedural saya

melihat bahwa mengajukan pendaftaran di lm konteks registrasi internasional

memerlukan dukungan staffing dan system yang tidak sederhana.

Pengalaman kita dahulu mengadopsi pattern law treaty, ….. dan ke dalam

aspek operasionalnya itu tidak mudah, banyak terminologi-terminologi

berbahasa Inggris yang kita memperdebatkan dan tidak ketemu bagaimana

kita harus memaknai secara tunggal.

Dalam konteks Protocol Madrid, maslah yang sama akan kita hadapi

bagaimana kita mengajukan pendaftaran internasional untuk menentukan

kelas apa yang tekstualnya dalam nis agreement itu dalam bahasa Inggris.

Apakah itu mempunyai padanan kata dalam bahasa Indonesia yang kita

persepsikan sama seperti maunya kita, dengan kata lain kalau saya

sandingkan translasi nis agreement yang berisi jenis-jenis barang-barang

yang dikelakan ke dalam pengelompokan-pengelompokan itu, apakah persis

seperti makna dalam bahasa aslinya. Ini satu masuk pintu pertama yang tidak

Page 10: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

10

mudah bagi kita, saya mohon maaf ada rekan-rekan yang membisikan saya,

are you sure? Dengan kapasitas dari kantor merek untuk bisa nge-run satu

system yang dengan bahasa seperti itu, ini pertanyaan kepada saya. Saya

lama di birokrasi, saya merasakan memang salah satu kendala kita di dalam

mengoptimalkan kinerja adalah kemampuan bahasa. Selalu ini menjadi

persoalan yang menjadikan kita left behind dan menjadi seringkali

menghadapkan kita kepada kesulitan-kesulitan ketika kita harus

mengadministrasikan sesuatu.

Ibu Pimpinan yang saya hormati.

Membangun alur kerja baru, mungkin bisa, kita bisa cloning dari ….

Atau vietnam yang sudah jalan lebih dulu, Filipina juga sudah mengadopsi ini

tetapi sekali lagi mereka tetap menggunakan bahasa mereka. Gagasan untuk

mengadopsi Protocol Madrid harus juga dilihat dari sisi cost and benefit study,

bagaimanapun pendaftaran ini mempunyai suatu konsekwensi waktu yang

sangat rigid, saya seperti di ingatkan kembali oleh Mas Singgih, pendaftaran

yang normal-normal saja bisa lebih dari 4 tahun. Bagaimana kita

mengadministrasikan satu permintaan pendaftaran internasional dengan

segala kenadala yang masih melekat, sementara di situ ada batasan 12 bulan

plus 6 bulan harus mengambil keputusan. Keputusannya apa, kita harus

menyatakan menolak kakalu kepentingan kita atau system internal kita

menjadi masalah, ada aplikasi yang di diktekan, mohon maaf bahasa saya,

disodorkan dari permintaan pendaftaran merek dari Jepang misalnya masuk

ke Indonesia, bagaimana kita mengtrit aplikasi yang baru masuk tadi dalam

batas waktu 12 bulan dengan ekstensi 6 bulan harus mengambil posisi yes or

no.

Kalau kita diam maka yang terjadi adalah kita harus mendaftar dan

komit memberikan perlindungan. Jangka waktu yang sangat eksa seperti in

apa juga sudah dikalkulasi dikaitkan dengan capacity building kita. Kapasitas

dari institusi kita, saya tidak menginginkan ada satu kritik tetapi setidak-

setidaknya kalau ini dikalkulasikan dihadapkan pada pengalaman teman-

teman pelaku usaha yang hampir frustasi karena pendaftaran yang demikian

lama, bagaimana kita menghandel persoalan aplikasi internasional ini baik

yang sifatnya keluar maupun yang ke dalam yang harus kita putuskan,

terutama program bahasa terkait dengan interpretasi kelas barang yang tadi

saya haturkan.

Ibu Pimpinan Pansus yang saya hormati, Bapak-Bapak Anggota

Pansus Yang Terhormat.

Ada 3 assesment yang saya lakukan. Pertama pertanyaan yang

provokatif, apa benar plaku usaha diuntungkan? Beberapa kawan pelaku

usaha mengatakan iya, karena merek dengan mudah akan go internasional.

Tetapi go internasional ke mana? Berapa banyak negara yang kita mau

masuk. Apakah negara-negara itu sudah kita cek dan memang menjadi

anggota dari Protocol Madrid. Dari 80 negara memang pasar-pasar besar

seperti Amerika, Korea, Inggris dan Jerman memang negara-negara ini sudah

Page 11: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

11

mengikuti joint Protocol Madrid, tetapi apa iya kita sangat confidence untuk

kita memang ……. Ke situ sehingga kita seperti diberi jembatan dengan

karpet merah untuk mudah kita masuk ke sana. Ini masing-masing

memerlukan kalkulasi bisnis yang tidak sederhana.

Apa iya produknya Mas Singgih ini ke Amerika? Secara pasar, besar,

tetapi apa iya itu marketable di sana. Karena ada sentuhan-sentuhan

emosional dan kultural yang mungkin tidak nyambung. Pasar itu juga punya

nuansa kultural juga, kalau Jepang kalau Asean mungkin ada nuansa itu yang

menjadi pertimbangan daya serap pasar.

Ibu Pimpinan, saya juga melakukan assesmen terhadap kondisi

pasar di dalam negeri sendiri. Potensi ekonomi kreatif, ini menjadi andalan

dan sedang digalakan, saya menjadi pendukung gagasan itu, tetapi dikaitkan

dengan karakter pelaku usaha Indonesia, apa iya pelkau usaha kita seperti

Pak Singgih semua yang punya fighting spirit seperti itu. Apa bukan angot-

angotan yang sedang mengikuti trend saja, ini juga harus kita baca.

Kemudian dar pengalaman menjadi negosiator untuk beberapa perundingan

di tingkat Asean, para pelaku bisnis itu sesungguhnya relactan untuk ikut di

dalam negosiasi itu karena berfikir sederhana, its not my market, pelaku

bisnis Indonesia masih berfikir domestik, pasar kita sangat besar, itu saja

belum bisa kita penuhi semuanya, apakah iya kita akan ekspansi ketingkat

Asean, sementara produknya relatif sama, produk Indonesia, Vietnam,

Thailand, Filipina itu relatif sama untuk ekonomi kreatif. Bagaimana kita

melihat pasar Asean versus pasar domestik, ini juga harus kita sounding kp

para pelaku usaha kita. Apa memang benar mereka punya preferensi untuk

masuk ke sana.

Kesimpulannya kemudian bagaimana dengan pasar yang non-Asean,

dengan beberapa pertimbangan tadi apakah tidak ada satu arah pendekatan

one by one atau case by case registration apa iya approach seperti ini masih

tidak valid untuk konteks sekarang ini dengan situasi yang kita hadapi dalam

perekonomian nasional kita.

Ibu Bapak sekalian, assesmen dari sisi teknis substantif, merek punya

suatu norma, kaidah, ketentuan yang berbeda dengan bidang-bidang HKI

lainnya, dia punya kriteria substantif dengan filter similarity tidak boleh ada

persamaan pada pokoknya atau pada keseluruhannya. Bagaimana kita

membaca filter similarity ini ketika ini diletakan pada pasar global. Saya

mengambil contoh misalnya merek Mas Singgih tadi Magno, bagaimana

dihadapkan dengan magnolia, bagaimana dengan es rim magnum, kemudian

tropical, minyak goreng kita, ada hotel tropic, ada tropicana yang itu kalau Ibu

Bapak sekalian travelling keliling Asean, banyak sekali. Apa iya kita tidak

akan mental-mentak ketika kita menunjuk satu negara untuk kita masuk ke

situ, sama seperti juga sikap kita merespon aplikasi secara internasional yang

diajukan oleh Thailand, karena bahasa kita sama dengan Malaysia, merek

kecuali yang inventif word selalu berpangkal dari kamus-kamus yang nota

bene sama. apa tidak kusut, saya belum berani membayangkan tetapi

Page 12: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

12

setidak-tidaknya satu faktor ini akan menimbulkan reaksi bolak-balik aplikasi

kita ke Malaysia punya probabilitas untuk di tolak karena dianggap sama

dengan bahasa mereka. Kita pun punya defensif yang sama ketika aplikasi

internasional dari Asean misalnya masuk ternyata mirip yang kita punya

karena filter similarity tadi.

Bagaimana dengan motif bad fits, pengalaman selama ini banyak

sekali pengadilan harus di sibukan dengan kasus-kasus terkait dengan motif

bad fits yang di miliki oleh para pelaku usaha kita. Mereka banyak mengambil

merek-merek asing yang belum di daftarkan atau setidak-tidaknya mengambil

sekmen kela yang belum di daftar karena konsep kita ini sangat teknis Ibu

Pimpinan. Saya yakin ini benar-benar masalah yang krusial terkait dengan

cara kita mengadministrasikan pendaftaran karena harus dibayar sesuai

dengan kelas atau jenis barang tetapi setidak-tidaknya untuk satu kelas yang

sama yang terdiri dari katakanlah 20 jenis barang kalau pemilik merek hanya

mendaftar 10 saja, sisanya bisa di isi oleh orang lain. Apa iya kita masih bisa

hidup dengan …… dengan persaingan yang damai, sama-sama memiliki

sama-sama tidak akan mepersoalkan.

Bapak-Bapak Anggota DPR yang saya hormati.

Dari sisi requirenment registerbility kita juga punya moral value dan

ukuran-ukuran public order yang kita pakai untuk menolak satu pendaftar.

Kasus Kido, kido itu diambil dari kata Kid prouksinya konimex membuat

permen coklat yang dimaksudkan untuk konsumsi dengan market anak-anak.

Tetapi supaya tidak semata-mata diambil dari kamus, kemudian di buat, di

modifikasi menjadi Kido. Kita di protes oleh komunitas masyarakat di

Manggarai Barat di NTT, karena kido itu mengandung arti bersetubuh, saya

mohonmaaf, menurut lawyernya, kalau ada pria yang berkunjung ke wanita

dalam rangka pendekatan dia bawa permen itu. bahasa simbol supya self

explanatory, dia bicara sendiri. Akhirnya merek seperti itu di gugat

pembatalannya dan berhasil. Kita mungkin tidak menduga bahwa komunitas

masyarakat kita yang jauh dari Jakarta ternyata punya kamus yang sangat

sensitif. Itu sebabnya bagaimana kita mengukur moral value dan public order

ini dalam konteks yang lebih makro, lebih global. Jangan-jangan kita brmain-

main dengan invented word, misalnya Humpuss, tiba-tiba Humpuss itu punya

arti yang negatif di satu komunitas misalnya, apa yang terjadi dengan nasib

pendaftaran kalau ini lintas negara dan itu diperluas, difasilitasi oleh Protocol

Madrid ini. Itu sesuatu yang memang tidak bisa kita elakan, ini bukan

keniscayaan untuk kita menolak Protocol Madrid, tetapi saya hanya ingin

memastikan bahwa Proocol Madrid bukan segalanya untuk memudahkan kita,

potensi penolakan tetap ada karena beberapa hal yang mungkin kita tidak

pernah menduga.

Kemudian juga terkait dengan klausul penghapusan merek karena non

jus, apa iya kita sudah memperhitungkan market produk raio kayunya mas

singgih ini akan kita masukan misalnya di Belanda. Ada hubungan emosional

dan kultur di sana, tetapi apa iya ini punya markt misalnya di Belgia yang

Page 13: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

13

relatif bertetangga, rasanya mungkin tidak. Ketika sama-sama mengamankan

pasar Belanda dengan menggandengkan dengan pasar Belgia, mungkin di

Belgia tidak akan di gunakan karena tidak ada markt di sana tetapi sudah

terlanjur di daftar ini akan besar kemungkinannya terkena pembatalan karena

non jus, ya memang ada aspek teknisnya untuk bisa terungkap bahwa ini non

jus, ada masukan-masukan dari kalangan bisnis yang berkepentingan.

Belajar dari pengalaman mengadministrasikan sistem hukum merek di

domestik saja, kita sebenarnya bisa membangun satu asumsi-asumsi besar

bagaimana nasib kita nanti ketika kita joint Protocol Madrid ini.

Yang menjadi kerisauan rekan-rekan konsultan HKI adalah Protocol

Madrid akan merugikan mereka, pertanyaan saya, apa iya konsultan HKI

akan dirugikan. Ada hitung-hitungannya economic lost-nya mereka

menghitung kalau 1 aplikasi itu 3000 US Dollar termasuk biaya konsultan fee

nya, dan kalau misalnya aplikasi, saya tidak tau pertahun berapa ya, saya

dengar dari teman-teman ada sekitar 4000 karena dari hitungan kemarin pada

3 tahun terakhir itu ada 12000 sekian dan kemudian ada catatan ded lock itu

ada 100.000, berarti as abig number aplikasi yang yeraly itu masuk. Maka

cash flow yang ada itu akan ada sekitar 1,2 juta US Dollar. Ini kalau di hitung

dari pajak yang diterima oleh Pemerintah itu sekitar 10%, it’s a big money. Ini

yang harus kita hitung ulang akan ada penurunan yang sangat besar,

aplikasi-aplikasi yang semula di administrasikan melalui konsultan-konsultan

merek atau konsultan HKI kita itu aka menjadi kurang besar. Singapur dari

pengalaman mereka setelah melakukan asesi dari Protocol Madrid aplikasi

mereka turun 40 sampai 60%, tetapi bagi mereka it’s a good news karena

mereka punya sistem yang sangat efesien, orang-orangnya terbatas, human

resourcessnya terbatas. Kalau aplikasi aplikasinya lebih rendah tetapi bisa

masuk back door melalui Protocol Madrid, mereka tidak teralu repot dengan

pengurusan ini dari awal. Dulu mereka hanya menggantungkan kepada

aplikasi karena negara common well menggantungkan kepada British System

setelah harus mengurus dirinya sendiri memang mereka mengaku kesulitan

dengan penyiapan SDM nya.

Ibu Pimpinan dan Bapak Anggota DPR yang saya hormati.

Saya juga menghitung dari rasio penurunan aplikasi ini, apa iya bisa

dikompensasi dengan peningkatan litigasi, dua hal yang berbeda tetapi

seperti pengayem-ayem, oh iya aplikasi turun tapi nanti sengketa akan

banyak. dari mana muaranya, dari benturan-benturan yang lintas negara tadi,

tapi akan seberapa besar minat mereka untuk kemudian mngajukan legal

action di Indonesia karena merek nya benturan dengan merek kita, ini harus

di hitung dan bagaimanapun ini tetap tidak sebanding dengan aplikasi

internasional yang masuk melalui system tadi.

Dari sisi cost and benefits and…… saya melihat, ini rinciannya dari sisi

benefitnya akan benar go internasional, akan lebih mudah dan murah karena

prinsip five one tadi, kemudian kita akan menjadi good boy di forum

internasional karena kita memfasilitasi pelaku usaha internasional. Di mata

Page 14: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

14

internasional kita akan mejadi negara yang baik karena kita taat asas dan

joint dengan komunitas Protocol Madrid ini dan juga mengurangi beban kerja

kantor merek dalam batas tertentu, tetapi dari sisi cost nya, memang benar

pekerjaan konsultan domestik akan turun sangat banyak, fee dan tax akan

menurun kemudian juga yang perlu kita pertimbangkan, sudah mulai

masuknya law fim – lawa firm asing di Indonesia yang mereka dengan mudah

akan menjadi agent bagi aplikasi-aplikasi, misalnya pengusaha-pengusaha

Jepang mereka akan mengajukan permintaan pendaftaran merek di sini,

mereka akan menggunakan law firm nya Jepang atau law firm nya yang

berafiliasi ke law firm Jepang. Law firm domestik akan diragukan oleh mereka,

saya tidak tau, ini saya kira wajar, ini faktor trust, apa iya demikian yang akan

berjalan, saya kira itu perlu kita cermat.

Kita juga perlu mengembangkan satu mekanisme pembatalan

merek-merek yang sudah terdaftar karena back door registration, saya

menggunakan istilah yang dipakai oleh rekan dari Kanada. Kita seperti di

todong melalui pintu belakang kita untuk mendaftar merek asing ketika

mereka masuknya melalui Kanada, Inggris atau Jerman, tiba-tiba kita harus

meng-creat, bagaimana kalu ternyata domestik MAK itu ternyata sama.

apakah kita dengan mudah serta merta akan mentorpedo pendaftaran

domestik yang dulu kita administrasikan semata-mata karena sudah masuk

merek asing yang originaly yang memang true ownernya memang dari

mereka.

Ini satu konsekwensi yang harus di jawab bagaimana kita bisa

meyakinkan bahwa it’s a good boy ternyata tidak hanya sekedar joint, tetapi

konsekwensi ikutan teknis administratif SDM dan sistemnya ternyata panjang

dan bagi masyarakat\, Mas Singgih mungkin jauh melampaui pemahaman

comment people yang aktif di bidang industri kreatif, konomi kreatif, karena

belaiu secara pendidikan di ITB. Kesadaran dan pemahamannya sudah

cukup tinggi, tetapi bagaimana dengan yang lain. Ini juga menuntut adanya

sosialisai yang intensif untuk Protocol Madrid bisa dipahami.

Saya tidak nrni mengatakan ini konklusi tetapi ini hanya asumsi saja,

yang terjadi adalah Protocol Madrid akan memfailitasi for rent trade mark

holder untuk menjadi lebih menguntungkan.

Ekonomi kreatif dan pelaku bisnis domestik tidak bisa mengoptimalkan

manfaat keanggotaan pada Protocol Madrid, apabila aspek pemahaman tidak

dibangun melalui sosialisasi yang intensif dan kedua, tidak diberi pemahaman

rasio-rasio bisnis seperti tadi yang sudah sy haturkan ketika para negosiator

dari ABAK dari Kadin, ketika mereka harus berlelah-lelah di forum negosiasi

di Asean mereka sebenarnya sudah merasa, maaf, bahasa luasnya ogah

karena mereka merasa Asean bukan pasar mereka, jadi untuk apa ikut-ikutan

negosiator delegasi Indonesia untuk ikut memperjuangkan karena tidak ada

sesuatu yang ingin mereka perjuangkan. Untuk mengurus pasar omestik saja

investasinya masih kurang, mereka belum bisa memenuhi untuk hal yang

sifatnya umum tetapi untuk prouk-produk yang sifatnya spesifik saya kira

Page 15: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

15

pendekatannya akan beda. Pertanyaan would be as a good boy kalau kita join

Protocol Madrid, menurut saya ini masih menjadi pertanyaan dan detailiring

jawaban masalah ini, saya termasuk yang pesimis, saya cenderung untuk

mendorong mengoptimalkan existing system. Sistem yang ada sekarang saja

di optimalkan kalau mau menjadi good boy. Kenapa? Karena sistem

administrasi pendaftaran merek masih merupakan wajah buruk kita di mata

internasional yang sampai saat ini belum bisa kita perbaiki secara optimal.

Bagaimana kita bisa mengefektifkan penegakan hukum, saya kira saya tidak

mengarah semata-mata kepada Dirjen HKI atau Dirjen KI tetapi potret ini

merupakan potret besar penegakan hukum kita, salah satunya menyangkut

mengenai merek, diluar irtu ada hak cipta danlain-lain saya kira ini komulatif,

tetapi yang pasti penegakan hukum kita masih belum bisa kita andalkan. Ini

persoalan kemarin terkait dengan stelsel pidana akan seperti apa ini saya

kira, mungkin akan muncul suatu breakthrogh di sini pemikiran-pemikiran

yang out of the box yang tidak sekedar berfikir oh negara lain punya stelsel,

delik aduan dan ini karena private right dan sebagainya itu gagasan-gagasan

yang secara akademik benar tetapi secara realitas itu harus di gugat.

Ibu Pimpian Pansus yang saya hormati.

Ibu dan Bapak Anggota DPR.

Saya ingin mengakhiri dengan 4 isu lain. Selama ini kita punya

masalah terkait dengan bagaimana kita membuktikan bahwa aplicant, orang

yang mendaftarkan merek itu memang punya itikad baik, Undang-undang

yang sekarang tidak mengatur adanya declaration of owner shape hal ini

hanya diatur di dalam PP mengenai tata cara pendaftaran merek, kalau tidak

salah Pasal 2. Diturunkan derajatnya, padahal secara konseptual ketika saya

dulu ditugasi ikut merancang gagasan bagaimana mengefktifkan sistem

hukum merek kita. Declaration of owner shapes merupakan salah satu

persyaratan yang bisa menjadi dasar bagi pembatalan merek apabila

pernyataan tadi tidak benar. Saya mohon izin untuk sedkit bicara teknis,

Declaration of owner shapes adalah surat pernyataan dari orang yang

mengajukan permintaan pendaftaran merek yang menyatakan bahwa dirinya

adalah pemilik merek tadi. Di Vietnam sekalipun bahkan Declaration of owner

shapes dituangkan dalam satu format yang standar, tetapi di tempat kita tidak

muncul di dalam Undang-undang tetapi hanya muncul di dalam PP. di dalam

Rancangan Undang-undang yang baru sudah ada tetapi apakah, Declaration

of owner shapes dipahami sebagai satu evidence untuk menyatakan niat

baiknya. Saya mengambil simulasi misalnya saya mengajukan pendaftaran

merek Pierre Cardin, karena di syaratkan harus ada Declaration of owner

shapes saya buat pernyataan bahwa Pierre Cardin adalah merek saya, tiba-

tiba ketika saya proses semuanya ini dan sudah saya daftarkan dan

dapatkan, belakangan Mister Pierre Cardin datang ke Indonesia sampai

ketemu ke Ibu Tien Soeharto pada waktu itu untuk mempertanyakan apa iya

ada orang Indonesia bernama Pierre Cardin, tidak ada, tapi kenapa kok ini di

Page 16: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

16

daftar atas nama orang Indonesia dan ada Declaration of owner shapes

bahwa ini milik orang Indonesia.

Ibu Pimpinan, Bapak Ibu Anggota DPR yang saya hormati.

Seharusnya requirement Declaration of owner shapes di beri bobot

yang lebih substansial tidak sekedar persyaratan administratif bahwa iya ini

adalah milik saya, tetapi kejujuran dan kebenaran yang di buat itu akan

menjadi pancingan if someday ada true ownernya, pemilik yang

sesungguhnya bukan Henry tapi Pierre Cardin datang menyatakan itu milik

saya, maka dengan serta merta kantor merek punya bukti bahwa si aplikan

Henry ini sudah membuat keterangan palsu, membuat pernyataan palsu.

Kalau pernyataan saya palsu maka persyaratan yang harus saya penuhi

berarti tidak terpenuhi. Dengan demikian kantor merek punya posisi dengan

mudah untuk melakukan pembatalan exofficio. Sekarang ini yang terjadi

sudah ada Declaration of owner shapes tapi harus fight ke pengadilan karena

pengadilan sama sekali tidak mau melihat dalam konteks, hey si aplikan ini

sudah berniat tidak baik dan niat tidak baik itu fatal bagi sistem hukum merek

karena sistem ini di bangun dari konsep itikad baik. Ketika ini di sikapi dengan

pernyataan yang niatnya tidak baik, seharusnya …… system, harus ada

instrumen pembatalan yang bisa menyelesaikan permasalahan itu, apakah

ada orang yang mengajukan keberatan setelah pasca pendaftaran, mohon

maaf maksud saya, tetapi pada saat secara system pada saat proses

memang di buka ada moment waktu untuk oposisi. Ketika oposisi ini dibuka

ada yang keberatana maka akan dipertimbangkan dan seterusnya.

Ibu Pimpinan yang saya hormati, Bapak Ibu Anggota DPR.

Itu gagasan provokatif yang saya ingatkan kembali kepada teman-

teman di dl pengadministrasian system ini jangan hanya mengartikan

Declaration of owner shapes sekedar persyaratan administratif saja.

kemudian dari sisi perpanjangan pendaftaran merek. Ini juga punya rasio legis

yang sama kalau memang perpanjangan pendaftaran merek itu menjadi hak

aplicant, apa iya kantor merek tidak punya kewenangan untuk melakukan

review terhadap proses pemeriksaan yang dahulu di lakukan. Ketika tahun

2000 merek ini di daftar dan oke di terima register, karena persyaratan-

persyaratan terpenuhi. Dalam perjalanannya ternyata ini jadi ramai karena

muncul ada orang yang mengaku sebagai pemilik dan punya bukti-bukti yang

lebih kuat daripada si pemilik ini. Apa kantor merek menutup mata th gegeran

seperti itu dan kemudian pada saat yang bersangkutan datang tiba-tiba minta

diperpanjang, lalu kantor merek dengan serta merta memperpanjang.

Bagaimana dengan keributan di luar itu, apa memang solusinya harus

selalu settlement by cord, apa tidak ada satu kewenangan untuk

menyelesaikan problema-problema seperti yang dahulu di alami oleh Pierre

Cardin sampai menghadap ke Pak Ismail Saleh, Menteri Kehakiman pada

waktu itu menhadap ke Ibu tien Soeharto untuk minta bantuan penyelesaian,

tetapi by law memang tidak mungkin.

Page 17: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

17

Apa tidak ada satu solusi cerdas, say memang pernah menguji

gagasan ini dan di kritik oleh senior saya Pak Bambang Kesowo “Hen, do you

really trust to the people those administrate the system?” dengan kata lain

beliau ingin mengingatkan saya secara gagasan oke, tetapi kalau ini di

operasikan oleh orang-orang yang tidak punya tanggung jawab saya kira

akan punya peluang abuse of power, dengan mudah saya bisa ngomporin

temen-temen untuk bikin geger. Kalau sudah geger kemudian saya punya

dasar untuk request kepada kantor merek, ini masalah, karena kalau saya

berperkara di pengadilan, biaya tinggi, bayar pengacara, waktunya lama dan

sebagainya. Secara gagasan baik tetapi harus dijalankan dengan hati-hati

dan saya tidak bisa menjawab ketika dipertanyakan apakah kamu percaya

dengan teman-teman kamu yang akan menjalankan sistem ini.

Ibu pimpinan Pansus, dua hal terakhir menyangkut mengenai merek

terkenal. Saya ingin sharing dan ini benar-benar sharing saya. Ketika dahulu

saya terlibat dalam penyusunan Undang-undang Merek yang sekarang

berlaku tahun 2001, kita sangat sensitif san hati-hati dengan nomenklatur

merek terkenal ini. Pada saat itu di forum internasional sudah ada

perundingan untuk expert meeting untuk menentukan apa sih yang dimasud

dengan well known mark, kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan

padanan katanya yaitu merek terkenal. Well known mark sampai saat ini tidak

berhasil mndapatkan definisi hukum yang bisa di pegang, karena kami

menyadari bahwa well known mark bisa memperulit posisi kita ketika kita

mengadministrasi kan sistem ini, maka kita keluar dari persoalan teknis

bahasa, kita hanya menggunakan bahasa yang cair. Kalau Ibu Bapak

sekalian memeriksa Undang-undang Merek yang sekarang ini berlaku, kita

menyebutnya merek yang sudah terkenal. Dengan kata merek yang sudah

terkenal cair seperti itu maka kita terhidar dari kewajiban memberikan definisi

pada Pasal 1, apa yang dimaksud dengan merek terkenal. Tetapi di dalam

pasal yang sekarang dalam Rancangan Undang-undang ini kita berani

menggunakan nomenklatur merek terkenal tapi saya cek di Pasal 1 nya tidak

ada definisi. Jadi kita menaruh bom di pasar kita, ketika nanti ada orang yang

mengclaim merek saya adalah merek terkenal, kemudian pihak yang

menggunakan akan mengatakan tidak, bukan merek terkenal, maka tidak ada

satu hakimpun yang mmpunyai guidence.

Ini berat menurut saya, apalagi kita masih akan mengulangi janji kita,

sudah kita set, baik berfikirnya membuka ruang untuk kita gegeran tentang

definisi merek terkenal, kita masih membuat janji lagi, saya lupa di psal

berapa yang mengatakan bahwa perlindungan terhadap merek terkenal juga

berlaku terhadap barang yang tidak sejenis yang akan diatur lebih lanjut

dalam Peraturan Pemerintah.

Undang-undang merek tahun 2001 sudah mengatakan seperti itu, tapi

sekarang 2015, Peraturan Pemerintah mengenai itu belum ada, 14 tahun dan

ini akan kita perpanjang, janji kita ini akan kita perpanjang. Saya juga punya

jiwa tetap yang tidak hilang pada diri saya adalah sebagai law maker, sebagai

Page 18: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

18

tenaga penyusun perundang-undangan. Saya merasakan bukan hla yang

mudah tapi di sini di letakan lagi pasal yang seperti itu. sementara di

Mahkamah Agung, saya mendorong Bapak Ibu sekalian untuk juga

mengundang dari Mahkamah Agung untuk memberikan update

perkembangan legitasi kita.

Sekarang sudah ada kevenderungan Hakim Agung yang menolak

memberikan perlindungan dengan status merek terkenal bagi produk yang

tidak sejenis karena Peraturan Pemerintah mengenai itu belum ada, dianggap

sebagai bolong, karena tidak ada. Bagaimana kita bisa keluar dari persoalan

ini, saya kira kita harus mereview kembali pasal-pasal yang berjaring seperti

itu yang masih mendelegasikan lebih lanjut tapi kita tau itu bukan hal yang

mudah. Kalau memang decision kita mau mengatakan perlindungan bagi

merek terkenal berlaku bagi merek yang sejenis maupun yang tidak sejenis,

geber saja, karena untuk kepentingan yang lebih jelas dan tinggal di beri

acuan, oh yang dimaksud dengan merek terkenal adalah ini, diberi rasio legis,

mengapa lintas jenis , lintas kelas, karena ini menyangkut reputasi. Reputasi

itu tidak ada batasan, kalau Magno misalnya sudah mempunyai status

sebagai merek yang terkenal, maka punya reputasi dan reputasi inii

merupakan asset bagi perusahaan yang di milikinya.

Ibu Pimpinan saya mohon izin sekali lagi yang terakhir ini menyangkut

tim ahli indikasi geografis. Saya tidak tau sejarahnya tetapi ketika di awal-awal

dulu ada gagasan merevisi Undang-undang Merek sampai diskusi di

Bandung, saya masih terlibat, tidak ada ini. Sekarang saya melihat

Rancangan Undang-undang Merek ini ada 10 pasal yang bicara mengenai

indikasi geografis. Kalau memang indikasi geografis menjadi substansi yang

besar, judul Undang-undang ini adalh Undang-undang Merek dan Indikasi

Geografis , sebab secara karakter sebetulnya indikasi geografis itu bukan

merek, itu berbeda, ketika ini di sisipkan dulu, karena kita hanya ingin fesien

saja. dulu Undang-undang merek kita gendong norma mengenai indikasi

geografis hanya beberapa pasal tapi sekarang sudah di elaborasi dalam

eksploratif, bahkan sampai pembatalan gugatan dan sebagainya. Tapi

judulnya Undang-undang Merek, orang asing nanti kalau mau tanya, saya

mau cari perlindungan indikasi geografis, oh adanya di merek. Secara

konseptual, itu saya kira kliru.

Sekarang ada satu lagi, di desain adanya tim ahli indikasi geografis,

memang ada Pak Surip di Banyuwangi, ada Made Ada di Bali yang

mengetahui mengenai kopi Kintamani. Indikasi geografis kita selain

tembakau, kebanyakan kopi, ada madu dari Sumbawa, tetapi pertanyaannya,

apa urgensinya kita harus membentuk tim ahli indikasi geografis. Aplikasinya

coba dilihat berapa banyak dan seberapa sulit untuk membuat penilaian

terhadap ……… dari indikasi geografis, memang ada, kenapa tidak dilokalisir

pada ahli-ahli yang ada di situ dan sifatnya ad hoc. Kalau dibentuk seperti ini,

kritik saya, ini pasti pemborosan, ini birikratis, lalu pertanyaannya siapa?

Page 19: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

19

Karena saya kenal Pak Wihadi lalu saya dimasukan jadi anggota itu, mohon

maaf bukan KKN tetapi pola kita masih sering kali seperti itu.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Baik, Terima kasih Pak Hendri yg sangat komprehensif sekali

masukannya. Merupakan sebuah pencerahan bagi kami di sini untuk

kemudian lebih bisa mempersiapkan nanti di Panja barang kali bagaimana isi-

isi dari klausul-klausul pasal-pasal di Rancangan Undang-undang Merek yang

Insya Allah bisa mendekati kesempurnaan.

Barangkali ada tanggapan dari rekan-rekan, tapi sebelumnya in kan

Insya Allah 5 menit lagi dari waktu yang kita janjikan yaitu 15.30, kita

perpanjang sampai pukul 16.00? barangkali nanti bagi Anggota yang ingin

menyampaikan kalau memang sekiranya pernyataan atau pertanyaannya

sama bisa di titipkan barang kali kepada rekan yang lain.

Untuk yang pertama silakan Pak Biem.

F GERINDRA (H. BIEM TRIANI BENJAMIN, B.Sc.,MM) :

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh.

Ini sangat menarik sekali apa yang di paparkan Pak DR. Hendri. Satu

aja dan ini sangat kruisial, pertanyaannya apakah menurut Bapak itu di

Protocol Madrid itu kita join atau tidak?

Kalau tidak kapan waktunya kita kaan join di Protocol Madrid itu, karena

memang yang namanya dunia sudah mengglobal, sudah menjadi satu dan

sudah pasti kita tidak bisa sendiri, maksudnya ada komitmen secara global

yang harus kita ikuti.

Jadi yang ingin saya tau, usulan Bapak itu terhadap Protocol madrid itu

seperti apa, apakah sistem yang sudah ada saja dan mengabaikan Protocol

Madrid atau kira-kira kapan kita bisa join dengan Protocol Madrid itu?

Saya rasa itu saja Pak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Barangkali ada yang lain?

FPG (Dra. WENNY HARYANTO, SH) :

Yang Terhormat Pimpinan beserta rekan-rekan.

Yang Terhormat Bapak Hendri dan Bapak Singgih.

Page 20: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

20

Baik Pak Hendri tadi Bapak menjelaskan mengenai masih adanya citra

buruk internasional terhadap Indonesia, sekarang bagaimana Pansus Merek

ini bisa menghilangkan citra buruk internasional terhadap Indonesia terkait

pendaftaran merek yang akan kita buat itu supaya tertib apabial kita belum

meratifikasi Protocol Madrid.

Itu saja Pak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Dari Anggota yang lain barangkali?

FPG (DR. SAIFUL BAHRI BURAY, SH.,M.Si) :

Terima kasih Ketua.

Yang Terhormat Pak Hendri dan Pak Singgih.

Saya ingin bertanya Pak Hendri, selain Protocol Madrid kita tau ada

ketentuan WIPO (World Intelectual Property Organization) yang bermarkas di

Genewa, apa perlu Undang-undang Merek kita ini juga mereferensi ke sana.

Kalau Protocol Madrid memang ada pembicaraan dari Universitas Indonesia

dan Padjadjaran memang jangan terlalu cepat-cepat karena infrastruktur

industri kreatif kita belum pada siap.

Mereka membandingkan dengan China, China itu menolak Protocol

Madrid tapi perang dagang global sekarang, Amerika pun sekarang megap-

megap di mata China. Saya ingat dimana Hillary Clinton pada kabinet

sebelumnya itu meminta-minta datang ke China untuk segera China

berinvestasi di Amerika. Kita bisa lihat sekarang mata uang China sedang

menguasai dunia.

Apakah Undang-undang kita ini harus merujuk pula kepada ketentuan-

ketentuan WIPO yang bermarkas di Genewa?

Itu saja Pak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Pak Wih barang kali?

F GERINDRA (WIHADI WIYANTO, SH) :

Terima kasih Pimpinan.

Saya sebenarnya tidak mau mengomentari senior saya, guru saya Pak

Hendri, tapi ini karena untuk kepentingan negara, jadi saya hanya ingin

menegaskan kembali. Apakah dengan draft Rancangan Undang-undang yang

sekarang ini layak untuk diteruskan atau apakah perlu ada revisi ulang.

Page 21: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

21

Melihat begitu banyaknya permasalahan-permasalahan yang sebenarnya

sangat krusial dan in adalah ke depannya justru akan menjebak kita ke dalam

sistem yang tidak melindungi tetapi yang merugikan negara kita ini.

Nah ini yang perlu kami tau sehingga sikap kami pun dengan kajian-

kajian akademis bukan karena kajian emosional tapi kajian kademis dan juga

ooportunity ke depan itu bisa membuat kiat berfikir bahwa sepertinya perlu

ada satu kajian ulang terhadap Undang-undang ini dan juga adanya suatu

audit terhadap kinerja dari pada Direktorat HKI karena melihat pada saat itu

seperti yang Pak Hendri sampaikan, qda 14 tahun PP belum ada dan itu

menimbulkan polemik hukum saat ini dan itu mungkin saya kaitkan dengan

kasus IKEA yang barusan terjadi di mana pada PK kasus tersebut dari

Mahkamah Agung memenangkan IKEA yang dipunyai oleh pabrik lokal di

Surabaya.

Ini perlu kiranya apakah memang sampai sejauh itu kita harus masuk

ke dalam Pansus Merek ini.

Saya kira itu aja.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Baik, barangkali Pak Putu ada yang ingin disampaikan juga?

Nanti Pak Fauzan sekalian mungkin.

Silakan Pak.

FPD (I PUTU SUDIARTANA) :

Terima kasih Pimpinan.

Saya hanya ke Pak Singgih, karena Bapak ini seperti artis, kalau artis

itu no care, tapi bagus itu Pak untuk di luar negeri tapi kita ini di rumah rakyat

Pak. tadi disampaikan pemaparan dengan sangat bagus tapi kami belum

ngerti Pak karena art work itu kan susah di nilai Pak, artis artinya artistik

menurut Bapak itu good bagi orang asing tapi kita kan belum mengerti.

Saya berterima kasih atas masukan ini, karena produk Bapak itukan

naturan apalagi Bapak dengan penampilan yang asli Bapak, kalau pelukis di

Bali itu pakai celana pendek dan baju tidak pakai Pak, salah satunya mungkin

karena pengaruh seperti itu Pak. ini kan gaya-gaya srtistik, seniman, saya

juga terkejut sekali melihat Bapak ini.

Ada positifnya Pak yang saya dapat karena terkait dengan Dapil kami,

apa yang Bapak lakukan itu gampang sekali di duplikasikan Pak karena

teknologi sekarang itu sudah jauh apa yang kita rasakan 25 tahun yang lalu.

Saya hanya menyampaikan Bapak itu menyentuh hati kami dari Dapil Bali.

Terima kasih

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Page 22: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

22

Baik, Terima kasih Pak Putu.

Pak Fauzan silakan.

F PPP (H. ACHMAD FAUZAN HARUN, SH.,M.Kom.I) :

Terima kasih.

Saya sama dengan Pak Putu, melihat Pak Singgih ini menarik Pak,

produk Bapak itu apa Pak?

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Radio kayu.

F PPP (H. ACHMAD FAUZAN HARUN, SH.,M.Kom.I) :

Soalnya saya dengar magnum, jadi agak sama dengan produk

makanan itu.

Pak Hendri tadi, banyak sekali penjelasan-penjelasan yang kita terima,

namun secara keseluruhan kesimpulannya itu pesimis. Artinya kita harus

berhati-hati terhadap Rancangan Undang-undang yang akan kita golkan ini,

oleh karena itu dari Tim Rancangan Undang-undang ini memang harus

melakukan pertimbangan yang lebih jauh, apakah dengan audit dan lebih

memperdalam lagi.

Kira-kira dari pengamatan Bapak solusi yang terbaik untuk Indonesia in

iyg citra Indonesia kurang baik itu sebab apa yang terus-menerus di lakukan,

sampai 14 tahun yang mestinya sudah terbit oleh Pemerintah tidak

diterbitkan. Ini apa yang terkandung di dalam ini, kita tidak mengerti rahasia

yang di dalam nya itu.

Barangkali itu dulu Bu.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (Hj. DESY RATNASARI, M.Si.,M.Psi) :

Baik, Terima kasih.

Nanti barangkali bisa ditanggapi oleh DR. Hendri ataupun Baak

Singgih secara bergantian. Yang terpenting barangkali apa yang kita inginkan

hadir di sisni dari Anggota Pansustentunya Undang-undang ini ketika sudah

menjadi Undang-undang bisa melindungi pelaku usaha lokal khususnya

adalah ekonomi menengah ke bawah itu yang sangat di inginkan sekali,

sehingga tadi Pak Wih meyatakan kalau memang tidak usah ya tidak usah

jadi, balikin lagi aja, barangkali kasarnya seperti itu. Tapi kalau memang ini

sekiranya sambil berjalan kita bisa menyempurnakan apa pun kekurangan

Page 23: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

23

yang dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini kali ini adalah merupakan

inisitaif Pemerintah itu bisa dilakukan sambil berjalan, itu akan lebih baik

barangkali Pak ya, karena keputusan yang terlalu ekstrim saya rasa juga itu

kurang bijaksana. Akan lebih baik jika itu bisa disempurnakan sambil berjalan,

kenapa tidak?

Dan tentunya kehadiran Bapak-Bapak di sini untuk menyempurnakan

apa yang menjadi keinginan dari Pemerintah untuk kemudian mengganti

Undang-undang Merek yang sudah ada.

Sebelum Bapak dan Pak Singgih ataupun Pak DR. Hendri

menyampaikan saran, saya mohon izin untuk meninggalkan rapat ini dan

akan dilanjutkan oleh Pak Refrizal.

Mohon maaf ekali Bapak, saya ucapkan Terima kasih sekali sudah

bisa memberikan pandangannya dan Insya Allah di kemudian hari pada saat

penyempurnaan Rancangan Undang-undang kita bisa terus komunikasi.

Terima kasih

Silakan Pak Refrizal.

KETUA RAPAT (H. REFRIZAL) :

Silakan lanjut, terserah mau duluan Pak Singgih apa Pak Hendri?

NARASUMBER (SINGGIH S. KARTONO) :

Terima kasih.

Saya sebenarnya malah belajar dari Pak Hendry, karena saya praktisi

di industri kreatif tapi saya tidak mendalami di pasal-pasal tentang merek,

saya pernah mendaftar, saya punya pegalaman dan kebetulan saya bisa

membangun brand untuk yang internasional.

Jika saya boleh mengomentari dai uraian berdasarkan yang

disampaikan oleh Pak Hendry tadi, memang saya lihat jika kita melihatnya

secara lebih utuh, Undang-undang yang baru yang diajukan ini

membutuhkan suatu kesiapan yang sangat baik di level birokrasi yang akan

melaksanakan nanti. Pengalaman saya dengan mendaftar tahun 2006 dan

baru selesai sekitar 5 tahun, itu juga membuktikan bahwa untuk pendaftaran

merek yang sederhana itu juga membutuhkan waktu yang sangat lama.

Yang kedua adalah tentang Protocol Madrid, jadi memang perlu kajian

dari yang ahli danperlu pertimbangan yang sangat mendalam apakah itu akan

diratifikasi atau tidak. Komentar saya pada saat memberikan pandangan yang

pertama adalah karena saya melihat dari sisi praktis ketika saya mengaplikasi

di satu tempat, di satu negara kemudian dia otomatis teraplikasi di negara

yang melakukan ratifikasi. Ternyata setelah di dalami lebih jauh, itu

mengisyaratkan suatu kondisi-kondisi kesiapan di perangkat atau pelaksana

di Indonesia dan juga harus dipertimbangkan dampak positif dan negatifnya

Page 24: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

24

terhadap pelaku industri yang sebenarnya ingin berharap diuntungkan dari

Protocol Madrid tersebut.

Jadi saya kira kalau dari sisi saya, saya melihat lebih menarik lagi

ketika tadi juga dibahas tentang penamaan dari Rancangan Undang-undang

Merek ini. Saya setuju dan saya merasakan pada saat membaca naskah ini

kok ada 2 esensi yang berbeda antara merek dan indikasi geografis. Saya

orang yang tidak mendalami di hukum tentu saya tidak mempunyai ke pekaan

seperti Pak Hendri, tapi saya punya perasaan situ. Jadi apa yang

disampaikan Pak Hendri tadi menurut saya adalah suatu yang masuk akal

untuk dimungkinkan untuk memperbaiki judul Rancangan Undang-undang itu

sendiri, karena say melihat ini ada 2 esensi yang berbeda.

Saya kira itu yang bisa saya sampaikan, saya mengkoreksi kembali

tentang masalah bahwa saya mendukung ratifikasi Protocol Madrid tapi

setelah saya mndengar penjelasan yang lebih dalam, ini harus

dipertimbangkan kembali lebi dalam dan saya berharap bahwa nanti

Rancangan Undang-undang yang nanti kaan terbentuk itu betul-betul sesuai

dengan kondisi sekarang dan secara bertahap itu juga kan membangun,

bersinergi dengan kondisi riil di dalam industri atau bisnis yang akan di

bangun di lokal maupun internasional.

Saya kira demikian.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (H. REFRIZAL) :

Lanjut Pak DR. Hendri, silakan.

NARASUMBER (DR. HENDRI) :

Terima kasih Bapak Pimpinan Pansus.

Jika di izinkan saya mulai dari Pak Achmad Fauzan terlebih dahulu,

terkait dengan sistem administrasi kita, saya kira saya tidak terlalu optimis

kalau harus diberi opsi joint, kecuali saya bisa diyakinkan kalau kita siap.

Elemen kesiapan itu bukan hanya administrasi di kantor merek dengan segala

sistem dan orang-orangnya, tetapi masyarakat kita juga yang akan kita

entertaint dengan sistem yang baru ini, apa iya pelaku usaha kita memang

benar-benar membutuhkan itu dan mengerti tentang manfaat dari Protocol

Madrid ini. Sederhananya Pak, kalau misalnya sekedar menunjuk negara

mana saya mau jualan, iya saya bisa menunjuk dengan bayangan Inggris,

Amerika, Perancis, Itali dan Jepang itu adalah pasar-pasar besar, tetapi

pakah iya itu pasar saya? Itu kan tahap asessment ekonomi, yang saya tidak

yakin jika teman-teman pelaku usaha ini tidak di beri informasi yang memadai,

tadi Pak Putu juga menyinggung tentang karya Pak Singgih, apa ya kira-kira

dan dimana, saya melihat ini produk budaya bukan produk masif yang seperti

Page 25: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

25

barang elektronik, hand phone dan sebagainya. Nilai jualnya terletak pada

nilai budaya juga.

Nah bagaimana dalam pengamatan Pak putu tadi, apakah Amerika

memahami ini sebagai suatu komoditas yang kemudian sellable di sana. Kira-

kira saya termasuk yang pesimis kalau ini bisa memberi jawaban terhadap the

real interest pelaku industri kreatif kita. Lebih baik di bimbing, diberi arahan, di

dorong dalam satu komunitas bersama baru kemudian secara bersama-

sama, secara kolektif bergerak bersama, tetapi bukan sistemnya yang kita

sendiri masih bingung yang kita siapkan.

Pak Benjamin yang saya hormati, joint atau tidak, menurut saya tidak,

lalu kapan? Ini sangat kondisional sifatnya. Saya melihat Pemerintah keliru

melihat pasar, seakan-akan kita hanya terkesima dengan pasar global

dengan magnitude dengan daya serapnya yang sangat besar, tetapi apa iya

produk-produk kita in punya daya serap seperti yang ditawarkan oleh pasar

global. Batik saja kita sekarang ini sudah di hantam oleh produk tekstilnya

China yang seperti itu. yang produk legendaris kita, kita mau membanggakan

motof-motif kita, dengan mudah mereka sudah membuat desain-desain

serupa dengan yang sama. bahkan kita pun sulit untuk membedakan ini batik

atau tekstil.

Bahwa ini suatu pengalaman yang traumataik saya kira, ketika masuk

ke pasar global, rival kita akan serta merta muncul dan akan menghadirkan

suatu biaya produksi yang lebih efesien, lebih murah, dan sebagainya.

Memasuki pasar global harus ada kalkulasi yang benar-benar cerdas,

bagaimana proteksinya, bukan hanya proteksi merek tetapi juga proteksi-

poteksi yang lain, yang saya kira teman-teman pelaku bisnis yang lebih

mengerti hal seperti itu.

Lalu bagaimana solusinya?

Dulu kita pernah mengadopsi PCT (Pattern Co-operataion Threaty)

ada instrumen-instrumen, Prof. Hikmanto memperkenalkan yang istilahnya

transplantasi, konsep hukum di sana kita transplan di sini, kita bisa adopsi atu

kita adaptasi. Sistem hukum internasional bisa kita nasionalkan dengan

berbagai cara tadi. Pilihannya bagaimana kalau Protocol Madrid ini? Secara

hirarki sebenarnya protocol ini hanya masalah administrasi. Jadi tidak ada

substansinya kalau agreement ada substansinya, tapi kalau hanya protocol

seperti Protocol Kyoto, itu hanya masalah administrasi murni Pak. Jadi kalau

harus kemudian di adopsi di sini dengan diberi wadah Undang-undang , saya

mohon maaf, kasian lembaganya. Lembag yang mmbuat Undang-undang itu

Pemerintah dan DPR, kalau hanya masalah teknis administrasi seperti itu, lha

wong Paris Convention saja kita ratifikasi dengan Perpres kok.

Materi muatannya ini lho Pak, kok di bawa ke DPR di beri wadah

Undang-undang . kalau sekedar mau joint, di ratifikasi dengan Perpres dan

soal teknisnya nanti diatur dengan apakah Peraturan Menteri atau apa, itu

urusan sanalah, tetapi jangan bawa DPR yang sesuatu sebetulnya, mohon

Page 26: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

26

maaf agak remeh temeh. Kenapa harus di tampung di sini, apakah kita tidak

bisa menggunakan instrumen ratifikasi melalui Perpres.

Kedua, saya ingin mengkaitkan dengan apa yang tadi disampaikan

oleh Pak Wih, saya sebenarnya ikut berdosa 14 tahun tidak ada PP itu,

karena lahirnya Undang-undang itu y ada di situ Pak. saya 30 tahun saya di

Sekertariat Negara, 16 tahun saya sebagai tenaga perancang Undang-

undang.

Undang-undang Merek in saya terlibat. Saya tau bahwa ini blunder,

dulu kita hanya sekedar ecape close karena tidak bisa kita nunggu saja, nanti

kalau forum internasional berhasil ….. dengan apa definisi merek terkenal?

Kita pakai itu. Tetapi mereka tidak berhasil sampai sekarang, nah kita bawa

ke sana, karena tidak berhasil berhentilah sampai dengan janji. Saya tau

teman-teman di Pemerintah, saya juga masih PNS meskipun sekarang saya

ful di Perguruan Tinggi sebagai pejabat fungsional. Di Pemerintah memang

tidak mudah untuk bisa membuat PP ini karena mau gima apakah 12 kriteria

merek terkenal itu yang akan kita translasikan ke dalam Bahasa Indonesia

untuk kita pakai sebagai muatan PP. Berbahaya juga, karena itu nanti

internasional akan menggugat kita menggunakan itu sebagai pedoman,

sementara kita tidak siap.

Jika terkait dengan point Pak Wihadi, apakah kemudian kita harus set,

kita tolak saja, kembalikan kepada Pemerintah. Saya juga takut berdosa kalau

menyarankan seperti itu, whatever the quality. Ini sudah diantarkan ke DPR

melalui Perpres, melalui surat Presiden. Dulu dalam Inpres 1570, sifatnya

Ampres, sekarang ini diantarkan oleh Presiden ke DPR. Jadi kemudian kalau

kita kembalikan rasanya secara etika kelembagaan, munkin jg atdk baik.

Saya sampai pada satu usia, ini karena Pak wihadi masih muda,

mungkin masih punya energi yang berkobar-kobar untuk itu. Saya tidak

mengatakan kalau saya lebih bijak dari Pak Wih, tapi rasanya saya ingin

mengajak, tadi karena saya disebut seniornya, saya ingin lebih mengajak

yunior saya untuk kita lebih coba kita petakan satu persatu permasalahannya

dan dalam tugas yang mulia ini kita bisa menyelesaikan dengan sebaik-

baiknya untuk kepntingan rakyat.

Audit saya kira perlu untuk bisa meyakinkan kita kalau memang iya,

with or without aturan mengenai Protocol Madrid apakah nanti di ratifikasi

dengan Perpres yang penting kita punya satu bukti bahwa kita itu sudah siap.

Tingkat kesiapan di ukur dari potret kinerja yang kemarin, karena kalau

kemarin masih pontang-panting harus menghandel beban pekerjaan yang

baru lagi yang relatif juga punya masalah yang besar, jangan-jangan nanti

200 ribu deadlock nya. In makintdk karu-karuan saya kira, audit saya kira

harus menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk kita bisa mendapatkan

bahan pertimbangan pemikiran yang lebih tepat.

Mohon izin Pak Syaiful, Bapak benar, ada beberapa komitmen kita

dalam kerangka WTO dan keanggotaan kita di PBB, kita juga harus complied

dengan seluruh 21 atau 23 peraturan perjanjian internasional yang dijanjikan

Page 27: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

27

oleh WIPO, kita memang harus melihat salah satu yang relevan dengan

substansi Rancangan Undang-undang ini adalah Trade Mark Law Threaty,

tetapi stelah saya dalami substansinya sebetulnya itu sudah teradopsi di

dalam. Yang berbeda memang menyangkut mengenai Protocol Madrid ini.

Ibu Wenny, saya tidak bisa menghaturkan satu terapi yang permanen

atau yang benar-benar bisa menjawab, tetapi dalam pemahaman saya

sebetulnya sistem hukum merek kita itu sudah embangun satu filter dari hulu

ke hilir. Di hulu itu sudah di cegah dengan Pasal 56 Undang-undang Merek

kita yang ada jangan sampai ada persamaan pada pokoknya atau

keseluruhannya, kemudian jangan sampai ada persamaan dengan merek

yang sudah terkenal, itu di sini sudah di cegah, filter pertama.

Filter kedua apabila ternyata kantor merek lolos tetap memberikan

pendaftaran, misalnya seperti Baby Dior, saya sampai tidak habis mengerti

Baby Dior, kata Dior yang sudah sangat iconic seperti itu bisa di daftar atas

nama orang Indonesia dengan di kombinasi kata depan Baby. Ketika ini

masuk di pengadilan, sampai dipertanyakan “what the reason behind it?” ada

penguraian dari pemilik merknya, Baby Dior itu singkatan, Baby-nya saya lupa

sedangkan Dior-nya iru singkatan dari Dia Itu Orang Ramah.

Saya bisa pelesetkan, kalau gitu saya punya anak saya beri nama

Lestari Vitri nanti saya bisa bikin logo LV, bisa kemana-mana. Nah hal seperti

ini yang, kalau filter di depan sudah bobol sebetulnya da 2 instrumen koreksi

yang kita sebut dengan gugatan pembatalan dan gugatan penghapusan.

Pembatalan apabila sudah register tetapi ada masalah terkait dengan

persyaratan-persyaratan, maka pihak yang berkeberatan bisa mengajukan

gugatan pembatalan. Lalu yang kedua, kalau itu ternyata tidak di gunakan,

ada gugatan penghapusan, itu di tengah-tengah, di akhir ini yang tadi saya

haturkan, mustinya terhadap merek-merek yang punya masalah seperti itu, di

depan dicegah, ditangkal tidak berhasil, lolos di sini di gugat pembatalannya.

Mohon izin yang namanya Baby dior itu putusan Pengadilan membolehkan,

jadi itu dimiliki oleh orang Indonesia dengan segala kontroversinya. Ini

mestinya bisa dicegah di hilirnya, ketika dia mengajukan permintaan

perpanjangan, seharusnya bisa. Da satu instrumen koreksi yang dilekatkan

kepada kantor merek untuk bisa membereskan yang itu. yang ini yang bolong,

di hulu sampai di tengah-tengah ada mekanism koreksi tapi diterakhirnya

tidak ada, diserahkan ke Pengadilan untuk silakan nanti gugat pembatalannya

di Pengadilan. Ternyata salah satu kasusnya kemudian yang IKEA kemarin di

Surabaya, juga menggelikan putusannya.

Ibu Wenny, kalau boleh saya menyimpulkan, dari hulu sampai hilir

harus kita petakan lagi, kita beri instrumen-instrumen mulai dari administrasi

sampai dengan koreksinya, kemudian yang harus kita ingatkan adalah

operatornya. Sebagai sistem mungkin sudah bagus, tetapi kalau ini dijalankan

tetap harus ada dedikasi yang kuat, teman-teman yang menjalankan juga

harus punya komitmen yang sama untuk bersih dari segala kekusutan ini.

Kalau misalnya salah satu cara untuk mempercepat pendaftaran itu dengan

Page 28: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

28

sistem otomasi, dengan komputerisasi, ya jangan di jebol sistemnya, jangan

di rusak kan mudah kalau mau membreak down sistem yang tadinya sudah

mauk online. Saya juga khawatir, oke pendaftaran bisa online tetapi kalau

onlinenya tiba-tiba kemudian karena kepentingan, di destroy dengan cara

yang tidak bertanggung jawab, akhirnya jadi manual lagi. Tumpukan-

tumpukan yang seratus ribu tadi bisa menjadi bisnis besar, tumpukan yang di

bawah bisa ke atas dan seterusnya. Ini cerita lama, ketika saya masih di

awal-awal dahulu mengikuti perkembangan bagaimana suara-suara itu saya

dengarkan, rasanya ini tidak lagi terjadi. Tetapi kenapa tidak kita juga harus

hati-hati, karena peluang itu meskipun otomatis , tetap saja sistem itu bisa

dijebol dan kalau sampai 3 bulan harus repair dan proses harus jalan, saya

kira selama manual ini apa yang terjadi Wallahualam.

Saya kira itu yang saya haturkan kepada Ibu Wenny.

Bapak Pimpinan demikian yang bisa saya haturkan.

KETUA RAPAT (H. REFRIZAL) :

Sudah?

Masih ada ya?

Tadi Ibu dessy memperpanjang sampai Pukul 16.00.

Tidak ada ya, kalau masih ada saya perpanjang.

Terima kasih Pak DR. Hendry.

F GERINDRA (H. BIEM TRIANI BENJAMIN, B.Sc.,MM) :

Pimpinan.

Ini saran saja, ini Pak Hendru luar biasa, saya menginginkan nanti

Pimpinan juga tetap mengakomodir, tetap mengikutsertakan Pak Hendry ini

untuk pembahasan-pembahan lebih lanjut lagi.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (H. REFRIZAL) :

Terima kasih sekali lagi saya ucapkan kepada DR. Hendry yang telah

memberikan masukan kepada kita. Seperti permintaan dari teman-teman,

kalau bisa ini di kawal Pak sampai selesai Pak, di bantu karena ini untuk

kepentingan bangsa dan negara dan juga untuk praktisi kita Pak Singgih juga

kita minta.

Undang-undang ini jika jadi akan digunakan oleh semua elemen

bangsa khususnya adalah praktisi. Sekali lagi kami atas nama Pimpinan dan

Anggota Pansus Merek berterima kasih dan kami mohon ada kelanjutannya

sampai Undang-undang ini selesai.

Nanti bisa berhubungan dengan sekertariat kami untuk memberikan

masukan-masukan bila ada perkembangan-perkembangan yang menarik.

Memang pasti ad kontroversinya ya, Protocol Madrid saja ada dua pendapat,

Page 29: R I S A L A H RAPAT KERJA PANSUS RANCANGAN · PDF fileJika Bapak/Ibu ke Jepang dan ada logo merah dengan tulisan G persegi garis-garis, itu adalah label produk yang berkwalitas dan

29

misalnya tadi masalah delik saja kita, delik aaduan apa delik biasa juga kita

dua pendapat.

Nanti kita buatlah yang terbaik untuk kita tuangkan dalam Undang-

undang ini.

Saya kira itu yang bisa saya sampaikan.

Terima kasih sekali lagi.

Wassalamualaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh.

RAPAT DITUTUP PUKUL 16.00 WIB

Jakarta, 28 September 2015

a.n Ketua Rapat

SEKRETARIS RAPAT,

ttd.

DRS. ULI SINTONG SIAHAAN, M.SI.

NIP. 19601108 199003 1002