r e p l i k

14
KEJAKSAAN NEGERI NGANJUK Jl. Darmojoyo No. 24 Nganjuk “DEMI KEADILAN” R E P L I K P E N U N T U T U M U M No. Reg. Perkara : TPK-149/NGJ/06/2013 Majelis Hakim yang mulia, Sdr. Penasehat Hukum yang saya hormati, Hadirin Sidang Pengadilan yang terhormat, Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah berkenan memberikan kesehatan bagi kita semua, sehingga pada Hari ini dapat melanjutkan persidangan dalam perkara atas nama TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO, dengan acara tanggapan Jaksa Penuntut Umum atas Pembelaan Penasehat Hukum terhadap Surat Tuntutan kami yang kami bacakan dan diserahkan pada persidangan terdahulu. Dalam kesempatan ini, kami selaku Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini, menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada Majelis Hakim yang kami hormati, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyampaikan tanggapan atas pembelaan Penasehat Hukum terhadap surat tuntutan kami. Tak lupa kami sampaikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Sdr. Penasehat Hukum yang telah menyampaikan pembelaanya pada sidang tanggal 10 Juni 2013 yang lalu walaupun kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini tidak sependapat dengan pembelaan dari Penasehat Hukum Majelis Hakim, Sdr. Penasehat Hukum serta hadirin sidang yang kami hormati,

description

replik perdata

Transcript of r e p l i k

KEJAKSAAN NEGERI NGANJUK

Jl. Darmojoyo No. 24 Nganjuk

DEMI KEADILAN

R E P L I K P E N U N T U T U M U M

No. Reg. Perkara : TPK-149/NGJ/06/2013

Majelis Hakim yang mulia,

Sdr. Penasehat Hukum yang saya hormati,

Hadirin Sidang Pengadilan yang terhormat,

Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah berkenan memberikan kesehatan bagi kita semua, sehingga pada Hari ini dapat melanjutkan persidangan dalam perkara atas nama TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO, dengan acara tanggapan Jaksa Penuntut Umum atas Pembelaan Penasehat Hukum terhadap Surat Tuntutan kami yang kami bacakan dan diserahkan pada persidangan terdahulu.

Dalam kesempatan ini, kami selaku Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini, menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada Majelis Hakim yang kami hormati, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyampaikan tanggapan atas pembelaan Penasehat Hukum terhadap surat tuntutan kami. Tak lupa kami sampaikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Sdr. Penasehat Hukum yang telah menyampaikan pembelaanya pada sidang tanggal 10 Juni 2013 yang lalu walaupun kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini tidak sependapat dengan pembelaan dari Penasehat Hukum

Majelis Hakim, Sdr. Penasehat Hukum serta hadirin sidang yang kami hormati,

Dalam pembelaannya Penasehat Hukum untuk TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO yang pada pokoknya Penasehat Hukum tidak sependapat dengan surat tuntutan kami, sehingga dalam pembelaanya memohon kepada Majelis Hakim untuk membebaskan terdakwa TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO dari segala dakwaan tersebut, dimana pendapat Penasehat Hukum tersebut pada pokoknya didalam pembelaanya berpendapat :

1. Bahwa Penuntut Umum dalam membuat dakwaan serta tuntutannya tidak melakukan penegakan hukum akan tetapi hanya melakukan target hokum

2. Bahwa dalam analisa fakta, TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO telah memerintahkan kepada SAKSI SUDJONO untuk menyalin daftar nama-nama 120 SD penerima dana pengadaan meubelair se-Kabupaten Nganjuk tidak adanya unsur paksaan dan untuk manipulasi data.

3. Bahwa dalam analisa fakta, TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO segera menemui SAKSI BAWAZIER untuk membuat SPJ (Surat Pertanggungjawaban) atas pembelian meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk senilai Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah) tidak adanya unsur paksaan dan manipulasi data.

4. Bahwa dalam analisa fakta, TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO tidak pernah menjanjikan Saudara SAKSI BAYU GUNAWAN akan dimenangkan dalam Tender pengadaan meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk senilai Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah).5. Bahwa bahwa TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO sementara hanya menyimpan sisa dari pengadaan meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk senilai Rp. 490.000.000,- (empat ratus sembilan puluh juta rupiah).6. Penasehat Hukum Terdakwa Berpendapat Bahwa TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO tidak terbukti bersalah melanggar Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1, Pasal 64 ayat (1) KUHP Jo UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme sesuai Tuntutan Pidana dari Dakwaan Primair Jaksa penuntut Umum.

Berdasarkan pokok materi pembelaan tersebut, Penasehat Hukum mohon kepada Majelis Hakim yang berpegang pada prinsip demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan berpegang pada ketentuan Hukum yang berlaku agar berkenan menerima pembelaan Penasehat Hukum untuk menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan Penuntut Umum dan membebaskan terdakwa serta berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut:

1. Menyatakan, TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana sebagaimana didakwakan Penuntut Umum baik dalam dakwaan Primair maupun dakwaan Subsidiair;

2. Membebaskan terdakwa TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO oleh karenanya dari dakwaan tersebut;

3. Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya;

Majelis Hakim, Sdr. Penasehat Hukum serta hadirin sidang yang kami hormati,

Terhadap pokok-pokok materi pembelaan dari Penasehat Hukum tersebut kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini berpendapat,

1. Bahwa Saudara Penasehat hukum menyatakan Penuntut Umum dalam membuat dakwaan serta tuntutannya tidak melakukan penegakan hukum akan tetapi hanya melakukan target hukum.

Disini kami dari Team Penuntut Umum menyatakan keberatan dengan pernyataan Penasehat Hukum Terdakwa, bahwa yang jelas kami dari Penuntut Umum melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, Penuntut Umum tidak mencari target hukum akan tetapi mencari kebenaran hukum yang hakiki, sesuai dengan fakta-fakta yang disampaikan dalam persidangan, dan bukti-bukti yang ada telah dapat dan cukup untuk melakukan penegakan hukum dikarenakan sudah sesuai dengan apa yang didugakan dan telah dibuktikan dalam persidangan.2. Bahwa dalam analisa fakta, TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO telah memerintahkan kepada SAKSI SUDJONO untuk menyalin daftar nama-nama 120 SD penerima dana pengadaan meubelair se-Kabupaten Nganjuk tidak adanya unsur paksaan dan untuk manipulasi data.

Disini kami sebagai Penuntut Umum menyatakan bahwa sudah jelas perbuatan terdakwa merupakan perbuatan melawan hukum, sudah terbukti dengan jelas dan pasti sesuai dengan yang tertera dalam dakwaan kami. 3. Bahwa dalam analisa fakta, TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO segera menemui SAKSI BAWAZIER untuk membuat SPJ (Surat Pertanggungjawaban) atas pembelian meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk senilai Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah) tidak adanya unsur paksaan dan manipulasi data.

Disini kami sebagai Penuntut Umum menyatakan bahwa sudah jelas perbuatan terdakwa merupakan perbuatan melawan hukum, sudah terbukti dengan jelas dan pasti sesuai dengan yang tertera dalam dakwaan kami.

4. Bahwa dalam analisa fakta, TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO tidak pernah menjanjikan Saudara SAKSI BAYU GUNAWAN akan dimenangkan dalam Tender pengadaan meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk senilai Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah).

Disini kami sebagai Penuntut Umum menyatakan bahwa perbuatan TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO sudah jelas merupakan perbuatan yang melanggar hukum sesuai dengan unsure dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1, Pasal 64 ayat (1) KUHP Jo UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme. TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO dengan sadar menjanjikan sesuatu kepada SAKSI BAYU GUNAWAN untuk Mengutamakan dalam Proyek Tender Pengadaan meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk senilai Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah)5. Bahwa bahwa TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO sementara hanya menyimpan sisa dari pengadaan meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk senilai Rp. 490.000.000,- (empat ratus sembilan puluh juta rupiah).Disini kami sebagai Penuntut Umum menyatakan bahwa sudah jelas perbuatan terdakwa merupakan perbuatan melawan hukum, sudah terbukti dengan jelas dan pasti sesuai dengan yang tertera dalam dakwaan kami.

6. Penasehat Hukum Terdakwa Berpendapat Bahwa TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO tidak terbukti bersalah melanggar pasal Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1, Pasal 64 ayat (1) KUHP Jo UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme sesuai Tuntutan Pidana dari Dakwaan Primair Jaksa penuntut Umum.Disini kami dari Penuntut Umum menyatakan bahwa Penasehat Hukum Terdakwa kurang cermat dalam menanggapi Surat tuntutan yang diajukan oleh Penuntut Umum dalam pembelaan penasehat hukum terdakwa menyatakan ada proses Penunjukan Langsung oleh Terdakwa, akan tetapi dalam surat tuntutan yang dibuat oleh Penuntut Umum tidak ada butir yang dipermaslahkan oleh penasihat hukum terdakwa sehingga Penuntut Umum berkesimpulan bahwa Penasehat Hukum Terdakwa adalah mengada-ada.Bahwa uraian analisa yuridis dalam surat tuntutan yang kami sampaikan dalam persidangan terdahulu pada pokoknya sebagai berikut :

Majelis Hakim yang kami Muliakan,

Sdr. Tim Penasehat Hukum Yang Kami Hormati,

Hadirin yang kami Hormati.

Setelah kami menguraikan pembuktian perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa, maka kami akan melanjutkan dengan uraian pembuktian yuridis yang merupakan materi pokok dari seluruh tuntutan pidana kami,yaitu tindak pidana apakah yang merupakan materi oleh terdakwa dan apakah terdakwa bersalah atas tindakan pidana tersebut.

Sebagaimana telah di uraikan di atas TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO yang telah didakwa oleh Penuntut Umum pada kejaksaan negri nganjuk dimana dakwaan yang disusun secara subsideritas maka kami akan membuktikan dakwaan Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan.

Bahwa terdakwa telah didakwa dengan dakwaan-dakwaan sebagai berikut :PRIMAIR

Perbuatan TERDAKWA TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO sebagaimana di atas, diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1, Pasal 64 ayat (1) KUHP Jo UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme.SUBSIDIAIR

Perbuatan TERDAKWA TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO sebagaimana diatas, diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1, Pasal 64 ayat (1) KUHP Jo UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme.

LEBIH SUBSIDIAIR

Perbuatan TERDAKWA TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO sebagaimana diatas, diatur dan diancam pidana dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP. Pasal 64 ayat (1) KUHP Jo UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme.Unsur-unsur yang terdapat dalam dakwaan Primer adalah sebagai berikut :1. Setiap orang;

2. Melawan Hukum;

3. memperkaya diri sendiri dan/atau orang lain atau suatu korporasi

4. Merugikan keuangan negara atau perkonomian negara.

Pembahasannya :

1). Unsur Setiap Orang

Bahwa unsur Setiap Orang dimaksud sesuai dengan ketentuan umum undang-undang no.31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dalam undang-undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi adalah orang perseorangan atau subyek hukum yang mempunyai tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan menururt hukum atas perbuatan yang dilakukannya.

Bahwa setiap orang dalam perkara ini yaitu TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO sesuai dengan identitas asli milik terdakwa yang tercantum dalam kartu tanda penduduk dan terdakwa merupakan orang yang berakal, tidak berada dalam pengampuan dan sudah dewasa, sehingga tidak ada alas an dalam dakwaan dan surat tuntutan terdapat error in persona.

Bahwa dalam perkara ini, TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO pada saat dilakukannya tindak pidana tersebut dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan tidak berada dalam keadaan terpaksa oleh suatu kekuasaan yang tidak dapatdihindarinya sebagaimana dimaksud dalam pasal 49 ayat (1) KUHP sehingga terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.selain itu dlam siri terdakwa tidak ada sutu alas an pembenar atau pemaaf.

Dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan baik keterangan saksi-saksi serta keterangan terdakwa dan barang bukti yang diajukan dalam persidangan maka yang dimaksud unsur setiap orang tersebut adalah terdakwa TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO Bahwa kebenaran terbukti atau tidak terbuktinya terdakwa sebagai orang yang melakukan tindak pidana akan dibuktikan dalam unsur selanjutnya.Dengan demikian unsur setiap orang telah terpenuhi.2). Unsur perbuatan melawan hukum

Yang dimaksud dengan secara melawan-hukum dalam pasal mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupun dalam arti materiel, yakni meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan masyarakat atau norma-norma kehidupan sosial dalam masyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana. Unsur kata Melawan Hukum adalah tidak hanya melanggar peraturan yang ada sanksinya melainkan mencakup pula perbuatan yang bertentangan dengan keharusan atau kepatutan dalam pergaulan masyarakat atau dipandang tercela oleh masyarakat. perbuatan di sini adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pelaku. Secara umum perbuatan ini mencakup berbuat sesuatu (dalam arti aktif) dan tidak berbuat sesuatu (dalam arti pasif), misalnya tidak berbuat sesuatu, padahal pelaku mempunyai kewajiban hukum untuk berbuat, kewajiban itu timbul dari hukum. (ada pula kewajiban yang timbul dari suatu kontrak). Dalam perbuatan melawan hukum ini , harus tidak ada unsur persetujuan atau kata sepakat serta tidak ada pula unsur kausa yang diperberbolehkan. Perbuatan Melanggar Hukum antara Lain adalah Perbuatan melanggar undang-undang, Perbuatan melanggar hak orang lain yang dilindungi hukum , Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku, Perbuatan yang bertentangan kesusilaan (geode zeden ), Perbuatan yang bertentangan sikap baik dalam masyarakat untuk memperhatikan kepentingan orang lainDengan demikian unsur perbuatan melawan hukum telah terpenuhi.

3.) Unsur memperkaya diri sendiri dan/atau orang lain atau suatu korporasi Unsur ini adalah Unsur yang sangat umum dimana seluruh pihak yang berada dalam lingkup penyelengaraan negara, dimana gaji dan tunjangan atau pengahsilannya adalah dari negara. Secara sempit pegawai negeri adalah seluruh pegawai yang bekerja dalam penyelenggaraan negara yang karenanya mendapat gaji, tunjangan dan pendapatan lain dari negara yang dianggarkan sebagai anggaran rutin negara. Dalam UU Kepegawaian, disebutkan bahwa pegawai negeri adalah pegawai negeri sipil, pegawai negara non sipil (TNI) dan Pejabat Negara. Dalam berbagai literatur lain disebutkan bahwa pegawai negeri juga termasuk didalamnya adalah pegawai swasta yang bekerja pada perusahaan swasta atau badan hukum partikelir namun didalam pengusahaan tersebut dilakukan dalam rangka menjalankan sebagaian bidang usaha atau kegiatan yang menjadi lingkup kewenangan pemerintah atau distribusi kewenagan pemerintah seperti sektor kesehatan, pendidikan, keuangan dan sebagainya. Termasuk juga didalamnya adalah terdapat penyertaan modal pemerintah. Kedua hal terakhir adalah pemaparan definisi pegawai negeri dalam arti yang luas. Dengan demikian unsur memperkaya diri sendiri dan/atau orang lain atau suatu korporasi telah terpenuhi.4.) Unsur merugikan keuangan negara atau perkonomian negara.

Unsur bertujuan agar adalah sebuah upaya untuk mencapai tujuan tertentu demi keuntungan si peminta. Dalam hal ini adalah TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO. Dalam Pengadaan meubel pada 120 SD Se-Kota Nganjuk Terdapat penyelewengan dan nepotisme oleh TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO dengan SAKSI BAYU GUNAWAN PT Purnama bisa memenangkan tender dengan syarat harga meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk bisa di beli dengan harga Rp.710.000.000,- (tujuh ratus sepuluh juta rupiah) dan bahan baku berasal dari kayu mahoni bukan dari kayu jati serta mau menandatangani kwitansi pengadaan meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk senilai Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah). Berdasarkan uraian-uraian seperti tersebut diatas maka TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO telah terbukti dan sah dan meyakinkan menurut hukum telah melakukan tindak pidana bertujuan supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya.Dengan demikian unsur merugikan keuangan negara atau perkonomian negara.telah terpenuhi.Berdasarkan uraian tersebut diatas , kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini, tidak sependapat dengan nota pembelaan dari Penasehat hukum dan kami mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menolak seluruh nota pembelaan Penasehat Hukum dan memutuskannya sesuai dengan surat tuntutan kami yang kami bacakan dan diserahkan pada sidang yang terdahulu yaitu :1. Menyatakan terdakwa TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana perbuatan melawan hukum, memperkaya diri sendiri dan/atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1, Pasal 64 ayat (1) KUHP Jo UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme.

2. Menjatuhkan pidana terhadap TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO dengan pidana penjara selama 4 tahun 6 bulan dikurangi masa tahanan.3. Menjatuhkan pidana denda sebesar Rp 200.000.000,-(dua ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila dalam kurun waktu 1(satu) bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO tidak membayar uang denda tersebut maka harta bendanya disita untuk dilelang guna menutupi denda tersebut dan dalam hal harta benda, TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO tidak mencukupi maka TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO dipidana selama 1 tahun 8 bulan.4. Menyatakan alat bukti petunjuk berupa :1. Uang Cash sebesar Rp 490.000.000,- 2. Daftar Nama 120 SD penerima bangku.3. Memo untuk mencairkan dana sebesar Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah) pada Bank BNI Nganjuk dari TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO.4. Memo untuk menjadi konsultan dan pengawas dalam proyek pengadaan meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk dari TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO.5. Memo untuk menjadi memimpin dalam proyek pengadaan meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk dari TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO.6. Struk transfer BNI7. Surat Undangan untuk mengikuti tender untuk Lima PT.8. Kwitansi atas pembelian meubelair bangku kelas di 120 SD se-Kabupaten Nganjuk9. Rekaman CCTV10. Kwitansi Pembelian 120 bangku.11. Foto bangku12. Proposal Bayu Gunawan tentang bangku yang ditawarkanDi kembalikan ke Kejaksaan Negeri Nganjuk untuk dijadikan barang bukti dalam perkara lain.

5. Membebani TERDAKWA BAMBANG EKO SUHARTO BIN SUYATNO untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).Demikianlah tanggapan kami atas pembelaan dari Penasehat Hukum terdakwa, semoga kita semua selalu diberi petunjuk oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Nganjuk, 12 Juni 2013

Jaksa Penuntut Umum

SUWANDOKO , S.H.M.H RAHKMAD AULIA ABIDIN ,S.H.M.HJaksa Muda NRP.19701005199731001 Jaksa Pratama NRP.19720607199931003