R E N C A N A S T R A T E G I S (RENSTRA) 2015 -...
Transcript of R E N C A N A S T R A T E G I S (RENSTRA) 2015 -...
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MALANG
Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 98 Telp. (0341) 495771 e-mail: [email protected] website: bpbd.malangkota.go.id
R E N C A N A S T R A T E G I S
(RENSTRA) 2015 - 2018
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................... 2
B. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................... 3
C. LANDASAN HUKUM ......................................................................... 3
D. HUBUNGAN RENSTRA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA .......................................................................................... 5
E. SISTEMATIKA PENULISAN ............................................................. 6
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN .......................................................... 8
A. STRUKTUR ORGANISASI ............................................................... 8
B. TUGAS DAN FUNGSI ..................................................................... 10
C. SUMBER DAYA .............................................................................. 29
BAB III. ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ................................................................................................. 33
A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ................................................... 33
B. KAJIAN VISI DAN MISI SERTA AGENDA PRIORITAS RPJMN TAHUN 2015 - 2019 ........................................................................ 35
C. KAJIAN VISI DAN MISI SERTA TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) TAHUN 2015 - 2019 ........................................................... 40
D. KAJIAN VISI DAN MISI SERTA PROGRAM PRIORITAS RPJMD KOTA MALANG TAHUN 2013 - 2018 ............................................. 46
E. PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS ........................................... 54
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] v
BAB IV. VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, KEBIJAKAN ............................................................................. 55
A. VISI DAN MISI ................................................................................ 55
B. TUJUAN DAN SASARAN ............................................................... 57
C. STRATEGI ...................................................................................... 58
D. KEBIJAKAN .................................................................................... 60
BAB V. INDIKATOR KINERJA DAN PROGRAM KEGIATAN ................ 62
A. INDIKATOR KINERJA .................................................................... 63
B. PROGRAM KEGIATAN................................................................... 66
BAB VI. PENUTUP ................................................................................. 73
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
............................................................................................. 6
Gambar 2. Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kota Malang ........................................................... 10
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data PNS Menurut Golongan Ruang dan Tingkat Pendidikan
Struktural ............................................................................... 29
Tabel 2. Data PNS Menurut Golongan Ruang dan Tingkat Pendidikan
Formal ................................................................................... 30
Tabel 3. Data Sarana dan Prasarana BPBD Kota Malang ................... 31
Tabel 4. Permasalahan Yang Dihadapi ................................................ 33
Tabel 5. Matriks SWOT Penyusunan Strategi ...................................... 59
Tabel 6. Matriks Indikator Kinerja BPBD Kota Malang 2015 - 2018 ..... 63
Tabel 7. Matriks Program Kegiatan BPBD Kota Malang 2015 - 2018 .. 66
[BAB I : Pendahuluan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, definisi dari bencana adalah: peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Dari
definisi tersebut diketahui bencana diklasifikasikan menjadi 3 jenis
yaitu: bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial.
Bencana alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, banjir,
letusan gunung berapi, angin topan / puting beliung, tanah longsor,
kekeringan, kebakaran hutan/lahan, karena faktor alam, hama
penyakit tanaman, epidemi, wabah, kejadian luar biasa dan kejadian
antariksa / benda-benda angkasa.
Bencana non alam antara lain kebakaran hutan/lahan/pemukiman
yang disebabkan oleh manusia, kecelakaan transportasi, kegagalan
konstruksi/teknologi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran
lingkungan dan kegiatan keantariksaan.
Bencana sosial antara lain berupa kerusuhan sosial politik dan
konflik sosial dalam masyarakat yang sering terjadi.
Bencana – bencana tersebut dapat terjadi sewaktu – waktu tanpa
bisa diprediksikan sehingga sangat penting bagi setiap pemangku
kepentingan khususnya dalam hal ini pemerintah untuk menyusun
sebuah perencanaan yang komprehensif dan terpadu untuk
merencanakan langkah – langkah atau upaya yang bisa dilakukan
untuk mencegah dan mengurangi resiko bencana, melaksanakan
[BAB I : Pendahuluan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 2
tanggap darurat bencana saat bencana terjadi, maupun untuk
melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
Pemerintah Kota Malang menyadari pentingnya penanggulangan
bencana untuk menghindari kerugian yang lebih besar bagi
masyarakat, maka dibentuklah Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kota Malang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penggulangan
Bencana Daerah yang kemudian disusul dengan dikeluarkannya
Peraturan Walikota Malang Nomor 44 tahun 2014 Tentang Uraian
Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Penggulangan Bencana
Daerah.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra)
dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), maka oleh karena itu Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang selaku salah satu Satuan Kerja
Perangkat Daerah di bawah Pemerintah Kota Malang wajib pula
menyusun Rencana Strategis yang selaras dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang
untuk kurun waktu tahun 2013 – 2018.
Sebagai tindak lanjut dari pembentukan BPBD Kota Malang maka
wajib disusun pula sebuah perencanaan strategis yang memuat visi,
misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, termasuk program kegiatan
dengan target kinerja yang Specific (jelas), Measurable (terukur),
Achievable (dapat tercapai), Relevant (sesuai), dan Time Bound
(berbatas waktu) sehingga dengan adanya perencanaan yang
komprehensif dan terpadu tersebut diharapkan kinerja dari institusi
pemerintah dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Malang dapat berkontribusi positif dalam pencapaian target –
target RPJMD Kota Malang tahun 2013 – 2018.
[BAB I : Pendahuluan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 3
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Renstra ini disusun dengan maksud sebagai roadmap dalam
mencapai tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Malang tahun 2013 – 2018 dari aspek penanggulangan bencana
dengan memberikan gambaran ruang lingkup kewenangan dan
urusan, visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan,
program dan kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana
dalam kurun waktu 2015 – 2018 yang akan dilaksanakan oleh BPBD
Kota Malang.
Sedangkan tujuannya adalah :
1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang – undangan tentang
perencanaan;
2. Menyediakan dokumen dan acuan resmi bagi BPBD Kota
Malang, Instansi terkait dan masyarakat dalam rangka
menentukan prioritas, program dan kegiatan pada setiap
tahunnya;
3. Menjabarkan tentang gambaran umum dan kondisi BPBD Kota
Malang dalam tahun 2015 ini dan kondisi yang ingin dicapai pada
tahun 2018 sebagai perwujudan visi dan misi BPBD Kota Malang;
4. Menyediakan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi
kinerja tahunan bagi BPBD Kota Malang dan instansi terkait.
C. LANDASAN HUKUM
Landasan penyusunan Renstra BPBD Kota Malang tahun 2015 –
2018 adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme;
[BAB I : Pendahuluan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 4
2. Undang – Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
bencana;
6. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
7. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2008 tentang Pendanaan
dan Pengelolaan Bantuan Bencana;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 46 Tahun 2008 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Daerah;
[BAB I : Pendahuluan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 5
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 3 tahun 2010
tentang Penanggulangan Bencana di Provinsi Jawa Timur;
16. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Malang
tahun 2013 - 2018;
17. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 11 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah;
18. Peraturan Walikota Malang Nomor 44 Tahun 2014 Tentang
Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah; 19. Peraturan Walikota Malang Nomor 30 Tahun 2015 Tentang
Penyempurnaan Indikator Kinerja Daerah Kota Malang Tahun 2013 – 2018.
D. HUBUNGAN RENSTRA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN YANG LAIN
Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan
sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU No.25 Tahun 2004,
maka keberadaan Rencana Strategis BPBD Kota Malang merupakan
satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah
Kota Malang khususnya dalam menjalankan rencana agenda
pembangunan yang telah tertuang dalam RPJMD Kota Malang, serta
setiap tahunnya selama periode perencanaan akan dijadikan pedoman
bagi penyiapan Rencana Kerja (Renja) BPBD Kota Malang.
Selanjutnya, dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana
yang diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Daerah, keberadaan Renja BPBD Kota Malang akan menjadi
pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
BPBD Kota Malang yang dalam kaitan ini pula substansi RKA tersebut
akan tercermin pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD).
[BAB I : Pendahuluan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 6
Gambar 1. Hubungan Renstra Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk kepentingan kemudahan dalam menyusun maupun dalam
menilai suatu konsep, maka renstra dinas disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
A
P
B
D
R A P B D RKA SKPD
RINCIAN APBD
P
E
M
D
A
[BAB I : Pendahuluan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 7
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.
b. Maksud dan Tujuan.
c. Landasan Hukum
d. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
e. Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN
a. Struktur Organisasi
b. Tugas dan Fungsi
c. Sumber Daya
BAB III. ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
a. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi
b. Kajian Visi dan Misi serta Agenda Prioritas RPJMN
Tahun 2015 – 2019
c. Kajian Visi dan Misi serta Tujuan dan Sasaran Strategis
BNPB Tahun 2015 – 2019
d. Kajian Visi dan Misi serta Program Prioritas RPJMD
Kota Malang Tahun 2013 - 2018
e. Penentuan Isu – Isu Strategis
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI,
KEBIJAKAN
a. Visi dan Misi
b. Tujuan dan Sasaran
c. Strategi
d. Kebijakan
BAB V. INDIKATOR KINERJA DAN PROGRAM KEGIATAN
BAB VI. PENUTUP
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
A. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 11 tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah, struktur organisasi BPBD Kota Malang terdiri dari :
a. Kepala;
b. Unsur Pengarah; dan
c. Unsur Pelaksana
a. Kepala BPBD secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah
Kota Malang.
b. Unsur Pengarah terdiri dari sembilan orang yang berasal dari:
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait dengan
penanggulangan bencana, sejumlah 5 (lima) orang;
2. Masyarakat profesional, yaitu pakar, profesional, dan tokoh
masyarakat di Kota Malang, sejumlah 4 (empat) orang.
Anggota Unsur Pengarah dari masyarakat profesional dipilih
melalui uji kepatutan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Walikota dimana masa jabatannya adalah selama 5 (lima) tahun.
c. Unsur Pelaksana dipimpin oleh Kepala Pelaksana yang membantu
Kepala BPBD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Unsur
Pelaksana sehari-hari
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 9
Susunan organisasi Unsur Pelaksana terdiri dari:
1. Kepala Pelaksana;
2. Sekretariat Unsur Pelaksana, yang membawahi:
a) Sub Bagian Penyusunan Program;
b) Sub Bagian Keuangan;
c) Sub Bagian Umum.
3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, yang membawahi:
a) Seksi Pencegahan Bencana;
b) Seksi Kesiapsiagaan Bencana;
4. Bidang Kedaruratan dan Logistik, yang membawahi:
a) Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana;
b) Seksi Logistik Penanggulangan Bencana.
5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yang membawahi:
a) Seksi Rehabilitasi Pascabencana;
b) Seksi Rekonstruksi Pascabencana.
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 10
Gambar 2. Struktur Organisasi BPBD Kota Malang
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MALANG
KEPALA
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN
UMUM
SUB BAGIAN
KEUANGANSUB BAGIAN
PENYUSUNAN PROGRAM
BIDANG
KEDARURATAN DAN
LOGISTIK
BIDANG
REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
BIDANG
PENCEGAHAN DAN
KESIAPSIAGAAN
SEKSI
REKONSTRUKSI
PASCABENCANA
SEKSI
LOGISTIK
PENANGGULANGAN
BENCANA
SEKSI
PENCEGAHAN
BENCANA
SEKSI
KESIAPSIAGAAN
BENCANA
SEKSI
TANGGAP DARURAT
PENANGGULANGAN
BENCANA
SEKSI
REHABILITASI
PASCABENCANA
UNSUR PENGARAH
(SKPD, PROFESIONAL / AHLI)
UNSUR PELAKSANA
KEPALA PELAKSANA
B. TUGAS DAN FUNGSI
BPBD mempunyai tugas:
a. menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha
penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,
penanganan darurat, rehabilitasi, rekonstruksi secara adil dan
setara;
b. menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c. menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan
bencana;
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 11
d. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
e. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada
Walikota setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat
dalam kondisi darurat bencana;
f. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;
g. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
h. pelaksanaan tugas pemerintahan umum lainnya yang diberikan
oleh Walikota sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas BPBD
mempunyai fungsi:
a. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana
dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat,
efektif dan efesien;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan
bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh;
b. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan di
bidang penanggulangan bencana;
c. pelaksanaan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam
penanggulangan bencana;
d. pengkajian, komunikasi, konsultasi, pengembangan dan
bimbingan dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi ancaman
bencana;
e. pelaksanaan pencarian dan penyelamatan korban bencana;
f. pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah/instansi lain
dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana;
g. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan
Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 12
h. pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional
Prosedur (SOP);
i. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
j. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
k. pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM);
l. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan
m. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
tugasnya.
1. Kepala Badan
Kepala BPBD mempunyai tugas menyelenggarakan tugas dan
fungsi sebagaimana dimaksud dalam penjelasan di atas,
mengkoordinasikan dan melakukan pengendalian internal
terhadap unit kerja di bawahnya serta melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya.
2. Unsur Pengarah
Unsur Pengarah mempunyai tugas memberikan masukan dan
saran kepada Kepala BPBD dalam penanggulangan bencana.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Unsur Pengarah
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan penanggulangan bencana daerah;
b. pemantauan;
c. evaluasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala BPBD
sesuai dengan tugasnya.
3. Unsur Pelaksana
Unsur Pelaksana mempunyai tugas melaksanakan
penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi :
a. prabencana;
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 13
b. saat tanggap darurat; dan
c. pascabencana.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Unsur Pelaksana mempunyai
fungsi :
a. pengoordinasian: dilaksanakan melalui koordinasi dengan
satuan kerja perangkat daerah, instansi vertikal yang ada di
daerah, lembaga usaha, dan/atau pihak lain yang diperlukan
pada tahap pra bencana dan pasca bencana;
b. pengkomandoan: dilaksanakan melalui pengerahan sumber
daya manusia, peralatan, logistik dari satuan kerja perangkat
daerah, instansi vertikal yang ada di daerah serta langkah-
langkah lain yang diperlukan dalam rangka penanganan
darurat bencana; dan
c. pelaksana: dilaksanakan secara terkordinasi dan terintegrasi
dengan satuan kerja perangkat daerah, instansi vertikal yang
ada di daerah dengan memperhatikan kebijakan
penyelenggaraan penanggulangan bencana dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
1) Kepala Pelaksana
Kepala Pelaksana mempunyai tugas menyelenggarakan tugas
dan fungsi Unsur Pelaksana BPBD, mengkoordinasikan dan
melakukan pengendalian internal terhadap unit kerja di
bawahnya serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala BPBD sesuai tugas dan fungsinya.
2) Sekretariat
Sekretariat melaksanakan tugas pengkoordinasian dan
pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan
program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan,
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 14
kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan,
kehumasan, kepustakaan dan kearsipan serta kerja sama.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretariat mempunyai
fungsi:
a. pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi program
perencanaan, dan perumusan kebijakan di lingkungan
BPBD;
b. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Unsur Pengarah;
c. pengumpulan data dan informasi kebencanaan;
d. pelaksanaan kerja sama;
e. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan
penanggulangan bencana;
f. penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana
Kerja (Renja);
g. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA);
h. penyusunan dan pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan
Anggaran (DPPA);
i. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);
j. pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan,
ketatalaksanaan dan kearsipan;
k. pengelolaan urusan kehumasan, keprotokolan dan
kepustakaan;
l. pelaksanaan urusan rumah tangga;
m. pelaksanaan administrasi dan pembinaan kepegawaian;
n. pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan
aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 15
o. pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang
digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok
dan fungsi;
p. pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;
q. pengelolaan anggaran;
r. pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji
pegawai;
s. pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ)
keuangan;
t. pengkoordinasian pelaksanaan Standar Pelayanan
Minimal (SPM);
u. pengkoordinasian penyusunan tindak lanjut hasil
pemeriksaan;
v. penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP)
dan Standar Operasional Prosedur (SOP);
w. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
x. pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan
secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki
kualitas layanan;
y. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perangkat
Daerah;
z. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang
penanggulangan bencana;
aa. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi
lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui
website Pemerintah Daerah;
bb. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi; dan
cc. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Pelaksana sesuai dengan tugasnya.
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 16
Sekretariat terdiri dari:
a. Subbagian Penyusunan Program;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Umum.
a. Subbagian Penyusunan Program
Subbagian Penyusunan Program melaksanakan tugas
penyusunan program, evaluasi dan pelaporan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Subbagian
Penyusunan Program mempunyai fungsi:
(1) penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan
Rencana Kerja (Renja);
(2) penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA);
(3) penyusunan dan pelaksanaan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen
Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);
(4) penyusunan Penetapan Kinerja (PK);
(5) penyusunan laporan dan dokumentasi pelaksanaan
program dan kegiatan;
(6) penyiapan bahan pelaksanaan tugas dan fungsi
Unsur Pengarah;
(7) penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama;
(8) pengumpulan data dan informasi kebencanaan;
(9) penyusunan laporan penerapan dan pencapaian
Standar Pelayanan Minimal (SPM);
(10) penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan
(SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);
(11) penyusunan tindak lanjut hasil pemeriksaan;
(12) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
(13) pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 17
pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas layanan;
(14) penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perangkat
Daerah;
(15) penyampaian data hasil pembangunan dan informasi
lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui
website Pemerintah Daerah;
(16) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi; dan
(17) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Sekretaris sesuai dengan tugasnya.
b. Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan melaksanakan tugas pengelolaan
anggaran dan administrasi keuangan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut Subbagian Keuangan
mempunyai fungsi:
(1) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan
Anggaran (DPPA);
(2) pelaksanaan penatausahaan keuangan;
(3) pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) keuangan;
(4) penyusunan dan penyampaian laporan penggunaan
anggaran;
(5) penyusunan dan penyampaian laporan keuangan
semesteran dan akhir tahun;
(6) penyusunan administrasi dan pelaksanaan
pembayaran gaji pegawai;
(7) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 18
(8) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi; dan
(9) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Sekretaris sesuai tugasnya.
c. Subbagian Umum
Subbagian Umum melaksanakan tugas pengelolaan
administrasi umum meliputi ketatalaksanaan,
ketatausahaan, kepegawaian, urusan rumah tangga,
perlengkapan, kehumasan dan kepustakaan serta
kearsipan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Subbagian
Umum mempunyai fungsi:
(1) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan
Anggaran (DPPA);
(2) pelaksanaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan
kearsipan;
(3) pelaksanaan administrasi kepegawaian;
(4) pelaksanaan kehumasan, keprotokolan dan
kepustakaan;
(5) pelaksanaan urusan rumah tangga;
(6) pelaksanaan pembelian/pengadaan atau
pembangunan aset tetap berwujud yang akan
digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi;
(7) pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang
digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi;
(8) pelaksanaan dan penatausahaan barang milik
daerah;
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 19
(9) fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Unsur
Pengarah;
(10) pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang
penanggulangan bencana daerah;
(11) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
(12) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi; dan
(13) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Sekretaris sesuai dengan tugasnya.
3) Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan melaksanakan tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang
pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana
serta pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas
tersebut Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai
fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan
masyarakat;
b. pengkoordinasiaan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada
prabencana serta pemberdayaan masyarakat;
c. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau
lembaga terkait di bidang pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan
masyarakat;
d. pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang
pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi
dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan
masyarakat;
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 20
e. penyiapan bahan dalam rangka pemeriksaan dan tindak
lanjut Hasil Pemeriksaan;
f. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan
Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);
g. pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP);
h. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
i. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
j. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi; dan
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Pelaksana sesuai dengan tugasnya.
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terdiri dari :
a. Seksi Pencegahan Bencana;
b. Seksi Kesiapsiagaan Bencana.
a. Seksi Pencegahan Bencana;
Seksi Pencegahan Bencana melaksanakan tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di
bidang pencegahan dan mitigasi bencana. Untuk
melaksanakan tugas tersebut Seksi Pencegahan Bencana
mempunyai fungsi:
(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis bidang pencegahan dan mitigasi
bencana;
(2) penyiapan bahan pengkoordinasian dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan
mitigasi bencana;
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 21
(3) penyiapan bahan pelaksanaan hubungan kerja
dengan instansi atau lembaga terkait di bidang
pencegahan dan mitigasi bencana;
(4) penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan analisis
pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang
pencegahan dan mitigasi bencana;
(5) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan
Anggaran (DPPA);
(6) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP);
(7) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
(8) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
(9) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi; dan
(10) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugasnya.
b. Seksi Kesiapsiagaan Bencana
Seksi Kesiapsiagaan Bencana melaksanakan tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di
bidang kesiapsiagaan pada prabencana serta
pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas
tersebut Seksi Kesiapsiagaan Bencana mempunyai
fungsi:
(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis bidang kesiapsiagaan pada
prabencana serta pemberdayaan masyarakat;
(2) penyiapan bahan pengkoordinasian dan
pelaksanaan kebijakan di bidang kesiapsiagaan
pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 22
(3) penyiapan bahan pelaksanaan hubungan kerja
dengan instansi atau lembaga terkait di bidang
kesiapsiagaan pada prabencana serta
pemberdayaan masyarakat;
(4) penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan analisis
pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang
kesiapsiagaan pada prabencana serta
pemberdayaan masyarakat;
(5) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan
Anggaran (DPPA);
(6) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP);
(7) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
(8) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
(9) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi; dan
(10) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugasnya.
4) Bidang Kedaruratan dan Logistik
Bidang Kedaruratan dan Logistik melaksanakan tugas
mengkoordinasi dan melaksanakan kebijakan
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan
dukungan logistik. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang
Kedaruratan dan Logistik mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan
dukungan logistik;
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 23
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat,
penanganan pengungsi dan dukungan logistik;
c. komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada
saat tanggap darurat;
d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan
bencana pada saat tanggap darurat, penanganan
pengungsi dan dukungan logistik;
e. pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang
pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada saat tanggap darurat, penanganan
pengungsi dan dukungan logistik;
f. penyiapan bahan dalam rangka pemeriksaan dan tindak
lanjut Hasil Pemeriksaan;
g. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan
Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);
h. pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP);
i. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
j. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
k. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi; dan
l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Pelaksana sesuai dengan tugasnya.
Bidang Kedaruratan dan Logistik terdiri dari:
a. Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana;
b. Seksi Logistik Penanggulangan Bencana.
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 24
a. Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana
Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana
melaksanakan tugas mengkoordinasikan dan
melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana pada
saat tanggap darurat. Untuk melaksanakan tugas tersebut
Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana
mempunyai fungsi:
(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat dan penanganan
pengungsi;
(2) penyiapan bahan Pengkoordinasian dan
pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada saat tanggap darurat dan
penanganan pengungsi;
(3) komando pelaksanaan penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat;
(4) penyiapan bahan Pelaksanaan hubungan kerja di
bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat dan penanganan pengungsi;
(5) penyiapan bahan Pemantauan, evaluasi dan analisis
pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat
dan penanganan pengungsi;
(6) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan
Anggaran (DPPA);
(7) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP);
(8) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
(9) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 25
(10) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi; dan
(11) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugasnya.
b. Seksi Logistik Penanggulangan Bencana
Seksi Logistik Penanggulangan Bencana melaksanakan
tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan
penanggulangan bencana dan dukungan logistik. Untuk
melaksanakan tugas tersebut Seksi Logistik
Penanggulangan Bencana mempunyai fungsi:
(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana
dan dukungan logistik;
(2) penyiapan bahan pengkoordinasian dan
pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana dan dukungan logistik;
(3) komando pelaksanaan penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat;
(4) penyiapan bahan pelaksanaan hubungan kerja di
bidang penanggulangan bencana dan dukungan
logistik;
(5) penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan analisis
pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana dan dukungan logistik;
(6) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan
Anggaran (DPPA);
(7) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP);
(8) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 26
(9) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
(10) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi; dan
(11) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugasnya.
5) Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi melaksanakan tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada pasca bencana. Untuk
melaksanakan tugas tersebut Bidang Rehabilitasi dan
Rekonstruksi mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana
pada pasca bencana;
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada pasca bencana;
c. pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan
bencana pada pasca bencana;
d. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang
pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada pasca bencana;
e. penyiapan bahan dalam rangka pemeriksaan dan tindak
lanjut Hasil Pemeriksaan;
f. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan
Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);
g. pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP);
h. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
i. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
j. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi; dan
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 27
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Pelaksana sesuai dengan tugasnya.
Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana;
b. Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana.
a. Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana
Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana melaksanakan tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di
bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Rehabilitasi
Pasca Bencana mempunyai fungsi:
(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana
pada rehabilitasi pasca bencana;
(2) penyiapan bahan pengkoordinasian dan
pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada rehabilitasi pasca bencana.
(3) pelaksanaan hubungan kerja di bidang
penanggulangan bencana pada rehabilitasi pasca
bencana;
(4) penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan analisis
pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada rehabilitasi pasca
bencana;
(5) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan
Anggaran (DPPA);
(6) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP);
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 28
(7) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
(8) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
(9) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi; dan
(10) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugasnya.
b. Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana
Seksi Rekonstruksi Pascabencana melaksanakan tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di
bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Rekonstruksi
Pasca Bencana mempunyai fungsi:
(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana
pada rekonstruksi pasca bencana;
(2) penyiapan bahan pengkoordinasian dan
pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada rekonstruksi pasca bencana;
(3) Pelaksanaan hubungan kerja di bidang
penanggulangan bencana pada rekonstruksi pasca
bencana;
(4) penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan analisis
pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada rekonstruksi pasca
bencana;
(5) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan
Anggaran (DPPA);
(6) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar
Operasional dan Prosedur (SOP);
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 29
(7) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
(8) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
(9) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi; dan
(10) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugasnya.
C. SUMBER DAYA
Sumber daya meliputi dua aspek yakni sumber daya manusia dan
sumber daya fisik (sarana prasarana). Untuk sumber daya manusia
BPBD Kota Malang seluruhnya saat ini berjumlah 21 orang Pegawai
Negeri Sipil Daerah (PNSD). Sebagian besar PNS BPBD Kota Malang
adalah berpendidikan S-2 sejumlah 9 orang (43%) dan S1 sejumlah 7
orang (33%), sedangkan yang lain berpendidikan SLTA sejumlah 3
orang, D3 sejumlah 1 orang, dan SD sejumlah 1 orang. Data PNS
BPBD Kota Malang sesuai dengan tingkat pendidikan formal dan
struktural secara terperinci sebagai berikut : Tabel 1. Data PNS Menurut Golongan Ruang dan Tingkat Pendidikan
Struktural
No Gol.
Tingkat Pendidikan Struktural (orang)
Jml DIKLAT PIM II
DIKLATPIM III DIKLATPIM IV
Eselon II-b
Eselon II-b
Eselon III-a
Eselon III-b
Eselon IV-a
Non Eselon
Eselon III-a
Eselon III-b
Eselon IV-a
Non Eselon
1. IV/c 1 1
2. IV/b 1 1
3. IV/a 1 2 3 6
4. III/d 4 1 5
5. III/c -
6. III/b -
7. III/a -
JUMLAH 1 - - 2 - - - 2 7 1 13
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 30
Tabel 2. Data PNS Menurut Golongan Ruang dan Tingkat Pendidikan Formal
No Gol. Ruang
Tingkat Pendidikan Formal (orang) Jml S2 S1 D3 D2 D1 SMA SMP SD
1. IV/c 1 1
2. IV/b 1 1
3. IV/a 5 1 6
4. III/d 2 3 5
5. III/c 1 1 2
6. III/b 2 2
7. III/a 1 1
8. II/d -
9. II/c 1 1
10. II/b 1 1
11. II/a -
12. I/d -
13. I/c 1 1
14. I/b -
15. I/a -
JUMLAH 9 7 1 - - 3 - 1 21
Sarana dan prasarana yang tersedia di BPBD Kota Malang saat ini
masih sangat minim mengingat Badan ini baru terbentuk sesuai
Peraturan Daerah Kota Malang nomor 11 tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
tanggal 17 Oktober 2014 pada Peraturan Walikota Malang nomor 44
tahun 2014 tanggal 6 Nopember 2014, dan penunjukan personilnya
baru dilakukan pada tanggal 6 Januari 2015. Adapun sarana dan
prasarana yang tersedia di BPBD Kota Malang disajikan sebagai
berikut :
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 31
Tabel 3. Data Sarana dan Prasarana BPBD Kota Malang
No. Jenis Prasarana dan Sarana Jumlah Keterangan
1. Gedung kantor ± 126 m2 Aset Bakesbangpol Kota Malang
2. Mobil Operasional Kepala Pelaksana BPBD
1 unit Pinjam pakai dari Bagian Umum Setda Kota Malang (2015 – 2016)
3. Mobil Rescue Ford Ranger Double Cabin (dan perlengkapannya)
1 paket Hibah dari BNPB
4. Sepeda Motor Rescue Kawasaki Trail (dan perlengkapannya)
2 paket Hibah dari BNPB
5. Tenda Posko 1 set Hibah dari BNPB
6. Tenda Pengungsi 2 set Hibah dari BNPB
7. Solar Cell 5 unit Hibah dari BNPB
8. Tenda Keluarga 7 set Hibah dari BNPB
9. Solar Handle Lamp 8 unit Hibah dari BNPB
10. Velbed 35 unit Hibah dari BNPB
11. Genset 1,2 KW 2 unit Hibah dari BNPB
12. Genset 5,5 KW 1 unit Hibah dari BNPB
13. Senter Rescue HID Search Light 5 set Hibah dari BNPB
14. Chainsaw 1 set Hibah dari BNPB
15. Handy Talky 5 set Hibah dari BNPB
16. RIG 5 set Hibah dari BNPB
17. SSB 3 set Hibah dari BNPB
18. Chainsaw (Huqvarna) 1 unit Hibah dari BNPB
19. Sekop 10 buah Hibah dari BNPB
20. Pelampung (Ban Dalam Truk) 5 buah Hibah dari BNPB
21. Jaket Pelampung 10 buah Hibah dari BNPB
22. Tenda Keluarga 5 unit Hibah dari BNPB
23. Tenda Gulung 20 lembar Hibah dari BNPB
24. Perahu Karet (Beserta Motor Tempel) 1 unit Hibah dari BNPB
[BAB II : Gambaran Pelayanan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 32
25. Kamera Pocket (merk Nikon) 3 unit Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
26. Kipas Angin (merk Miyako) 2 unit Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
27. AC (merk Sharp) 2 unit Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
28. Kursi dan Meja Tamu 1 set Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
29. Filling Cabinet (merk Brother) 2 unit Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
30. Lemari Ordner (merk Brother) 1 unit Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
31. Papan Tulis (merk Golden Horse) 2 unit Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
32. Meja Pimpinan (merk High Point) 4 unit Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
33. Meja Rapat Staf (merk High Point) 2 set Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
34. Kursi Pimpinan (merk Malvin) 3 unit Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
35. Kursi Staf (merk Malvin) 7 unit Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
36. Kursi Rapat (merk Phoenix) 25 unit Inventaris Mutasi dari Panwaslu Kota Malang
Disamping sarana prasarana tersebut di atas juga terdapat paket
– paket lauk pauk, makanan tambahan gizi, peralatan dapur, kompor
serba guna, kidsware, tikar, matras, kelambu, karung plastik, kantung
mayat, kesehatan keluarga, dan sandang, yang merupakan bantuan
dari BNPB (melalui BPBD Propinsi Jawa Timur) sebagai barang –
barang logistik yang diperuntukkan untuk korban bencana di Kota
Malang. Dengan semakin bertambahnya sarana prasarana serta
barang – barang logistik yang dimiliki oleh BPBD Kota Malang maka
sebagai konsekuensinya dibutuhkan gedung kantor dan gudang
logistik yang memadai bagi BPBD agar operasional pelayanan
penanggulangan bencana Kota Malang dapat berjalan secara optimal.
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 33
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Sesuai dengan tugas dan fungsi BPBD serta dikaitkan dengan
kondisi obyektif di lapangan yang berkenaan dengan penanganan
prabencana, kedaruratan dan pascabencana, dapat diidentifikasi
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
Tabel 4. Permasalahan Yang Dihadapi
No Aspek
Kajian Kondisi Saat
Ini
Standar Yang
Digunakan
Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan Yang Dihadapi Internal Eksternal
1. Yuridis Baru tersedia Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota Dalam Hal Pembentukan Organisasi BPBD
UU No. 24 Tahun 2007, PP No. 21 Tahun 2008
Dibutuhkannya landasan hukum bagi aparatur dalam penanganan penanggulangan bencana dalam berbagai jenis situasi yang terjadi di lapangan secara lintas sektor
Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap penanganan bencana secara cepat dan komprehensif
Belum adanya Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota dalam hal penyelenggaraan penanggulangan bencana secara komprehensif dan lintas sektor
2. Unsur Pengarah
Perlunya arahan dan panduan dalam pengelolaan bencana dari unsur – unsur yang kompeten
UU No. 24 Tahun 2007, PP No. 21 Tahun 2008
Dibutuhkannya arahan dari pihak – pihak yang berkompeten untuk pengelolaan bencana
Dinamisnya kondisi lingkungan dan kompleksnya permasalahan penanggulangan bencana membutuhkan sumbangan pemikiran dan kajian dari pihak – pihak yang kompeten
Belum ada unsur pengarah penanggulangan bencana sesuai peraturan perundang - undangan
3. Sumber Daya Manusia
Kurangnya kapasitas dan kuantitas aparatur pada BPBD
UU No. 5 Tahun 2014
Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan sebagai akibat kurangnya kompetensi dan kuantitas SDM
Penanganan bencana yang sustainable memerlukan SDM yang kompeten & dalam jumlah yang memadai
Aparatur yang ada belum memiliki kompetensi dan jumlah yang memadai
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 34
4. Sumber Dana
Belum opti malnya anggaran untuk penanganan prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana
UU No. 24 Tahun 2007 Pasal 8 huruf d
Belum terlaksananya beberapa rencana kegiatan disebabkan kurangnya anggaran
Penanganan bencana yang komprehensif memerlukan sumber dana yang memadai
Kurang optimalnya pelaksanaan tugas dan fungsi
5. Sarana dan pra sarana
Belum tersedianya sarana dan pra sarana yang memadai untuk pelaksanaan tugas dan fungsi
UU No. 24 tahun 2007
Kebutuhan akan sarana prasarana yang memadai untuk pelaksanaan tugas dan fungsi
Tuntutan masyarakat akan penanganan bencana yang cepat dan tepat
Kurangnya sarana dan prasarana untuk melaksanakan tugas dan fungs secara optimal
6. Pengura-ngan risiko bencana (mitigasi bencana)
Belum adanya kesepahaman antar stakeholder untuk melakukan aksi bersama dalam pengurangan resiko bencana
PP No. 21 tahun 2008
Dibutuhkan kesepakatan dengan stakeholder lain dalam melaksanakan langkah pengurangan resiko bencana secara efektif
Belum adanya kesepahaman antar stakeholder untuk melaksanakan upaya pengurangan resiko bencana
Belum adanya Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk Pengurangan Resiko Bencana
7. Kajian Risiko Bencana
Belum fokusnya penanganan bencana terhadap potensi bencana yang akan terjadi
PP No. 21 tahun 2008
Belum terjalinnya langkah – langkah penanggulangan bencana yang terpadu dalam menghadapi potensi bencana
Masyarakat dan dunia usaha belum cukup peduli akan potensi bencana yang mungkin terjadi
Belum adanya kajian atas risiko bencana dan pemetaannya
8. Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana
Partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan bencana belum terlembaga dengan optimal
UU No. 24 tahun 2007, PP No. 21 tahun 2008, Perka BNPB No. 1 tahun 2012, Perka BNPB No. 11 tahun 2014
Belum terjalinnya koordinasi yang optimal antara BPBD dengan unsur masyarakat dalam penanganan bencana
Adanya peraturan perundangan yang meminta untuk melembagakan partisipasi masyarakat dalam penanganan bencana
Belum terbentuknya Kelurahan Tangguh Bencana
9. Penanganan tanggap darurat bencana
Penanganan tanggap darurat belum optimal
UU no. 24 tahun 2007 & PP No. 21 tahun 2008
Personil BPBD yang ada tidak mencukupi untuk secara cepat menangani tanggap darurat bencana
Dibutuhkan penanganan tanggap darurat secara cepat dan akurat
Belum optimalnya satgas / tim reaksi cepat penanggulangan bencana
10 Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana
Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana belum optimal
UU no. 24 tahun 2007 & PP No. 21 tahun 2008
Anggaran dan personil serta kerjasama dengan stakeholder lain belum memadai
Meningkatnya tuntutan akan ganti kerugian dari masyarakat akibat kejadian alam
Belum optimalnya ketersediaan anggaran, personil dan kerjasama dengan stakeholder lain
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 35
B. KAJIAN VISI DAN MISI SERTA AGENDA PRIORITAS RPJMN TAHUN 2015 - 2019
Merujuk kepada Buku I Agenda Pembangunan Nasional tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015 – 2019 yang diterbitkan oleh Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,
diketahui bahwa visi pembangunan nasional adalah:
“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong – Royong” Sementara untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan 7 (tujuh)
misi pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju,
dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Disamping itu untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan
menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang
ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan
agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA,
yaitu:
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 36
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem
dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
Dari Sembilan agenda prioritas tersebut pada agenda ke-tujuh
yaitu: “Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor – sektor strategis ekonomi domestik” terdapat 7 (tujuh) sub
agenda prioritas yaitu:
1. Peningkatan Kedaulatan Pangan;
2. Peningkatan Ketahanan Air;
3. Peningkatan Kedaulatan Energi;
4. Melestarikan Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana;
5. Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan;
6. Penguatan Sektor Keuangan; dan
7. Penguatan Kapasitas Fiskal Negara
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 37
Pada sub agenda ke-empat jelas terbaca bahwa pengelolaan
bencana merupakan salah satu sub agenda prioritas yang masuk
dalam agenda prioritas untuk mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor – sektor srategis ekonomi domestik.
Pengelolaan bencana ini diimplementasikan dalam bentuk
Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Resiko Bencana dengan
sasarannya adalah “menurunnya indeks risiko bencana pada pusat –
pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi”.
Adapun arah kebijakan penanggulangan bencana dalam RPJMN
2015 – 2019 adalah untuk mengurangi risiko bencana dan
meningkatkan ketangguhan pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat dalam menghadapi bencana. Strateginya adalah:
1. Internalisasi pengurangan risiko bencana dalam kerangka
pembangunan berkelanjutan di pusat dan daerah, melalui:
a. Pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam
perencanaan pembangunan nasional dan daerah;
b. Pengenalan, pengkajian dan pemantauan risiko bencana
melalui penyusunan kajian dan peta risiko skala 1:50.000
pada kabupaten dan skala 1:25.000 untuk kota, yang
difokuskan pada kabupaten/kota risiko tinggi terhadap
bencana;
c. Pemanfaatan kajian dan peta risiko bagi penyusunan
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kabupaten/Kota
dan Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana
(RAD PRB), yang menjadi referensi untuk penyusunan
RPJMD Kabupaten/Kota;
d. Integrasi kajian dan peta risiko bencana dalam penyusunan
dan review RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota;
e. Harmonisasi kebijakan dan regulasi penanggulangan bencana
di pusat dan daerah;
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 38
f. Penyusunan rencana kontijensi pada kabupaten/kota yang
berisiko tinggi sebagai panduan kesiapsiagaan dan operasi
tanggap darurat dalam menghadapi bencana.
2. Penurunan tingkat kerentanan terhadap bencana, melalui:
a. Mendorong dan menumbuhkan budaya sadar bencana serta
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kebencanaan;
b. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi pengurangan risiko
bencana kepada masyarakat baik melalui media cetak, radio
dan televisi;
c. Penyediaan dan penyebarluasan informasi kebencanaan
kepada masyarakat;
d. Meningkatkan kerjasama internasional, mitra pembangunan,
Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan dunia usaha dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana;
e. Peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah pasca
bencana, melalui percepatan penyelesaian rehabilitasi dan
rekonstruksi wilayah pasca bencana alam;
f. Pemeliharaan dan penataan lingkungan di daerah rawan
bencana alam; dan
g. Membangun dan menumbuhkan kearifan lokal dalam
membangun dan mitigasi bencana.
3. Peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat dalam penanggulangan bencana, melalui:
a. Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur
penanggulangan bencana di pusat dan daerah;
b. Penguatan tata kelola, transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan penanggulangan bencana;
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 39
c. Penyediaan sistem peringatan dini bencana kawasan risiko
tinggi serta memastikan berfungsinya sistem peringatan dini
dengan baik;
d. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dan pendidikan
untuk pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana;
e. Melaksanakan simulasi dan gladi kesiapsiagaan menghadapi
bencana secara berkala dan berkesinambungan di kawasan
rawan bencana;
f. Penyediaan infrastruktur mitigasi dan kesiapsiagaan
(shelter/tempat evakuasi sementara, jalur evakuasi dan
rambu-rambu evakuasi) menghadapi bencana, yang
difokuskan pada kawasan rawan dan risiko tinggi bencana;
g. Pembangunan dan pemberian perlindungan bagi prasarana
vital yang diperlukan untuk memastikan keberlangsungan
pelayanan publik, kegiatan ekonomi masyarakat, keamanan
dan ketertiban pada situasi darurat dan paska bencana;
h. Pengembangan Desa Tangguh Bencana di kawasan risiko
tinggi bencana untuk mendukung Gerakan Desa Hebat; dan
i. Peningkatan kapasitas manajemen dan pendistribusian
logistik kebencanaan, melalui pembangunan pusat – pusat
logistik kebencanaan di masing-masing wilayah pulau, yang
dapat menjangkau wilayah pasca bencana yang terpencil
Analisa: Dari konstruksi perencanaan pembangunan nasional ini terlihat
bahwa urusan pengelolaan bencana merupakan salah satu sub agenda
strategis pembangunan nasional dalam menciptakan iklim investasi dan
perekonomian yang kondusif demi terwujudnya kemandirian ekonomi
nasional. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut terlihat bahwa dalam
RPJMN 2015 – 2019 upaya – upaya pengelolaan bencana lebih
diarahkan untuk meminimalisir risiko bencana dengan sasaran untuk
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 40
menurunkan indeks risiko bencana pada pusat – pusat pertumbuhan
yang berisiko tinggi. Upaya pengelolaan bencana untuk mengurangi
risiko bencana ini dilaksanakan melalui 3 (tiga) langkah secara simultan
yakni: 1) internalisasi upaya mitigasi bencana dalam peraturan
perundang – undangan nasional dan daerah; 2) menurunkan tingkat kerentanan terhadap bencana melalui peningkatan civil society
awareness dan kepedulian dunia usaha; dan 3) peningkatan kapasitas
pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana melalui
peningkatan kualitas aparatur dan penyediaan infrastruktur
penanggulangan bencana.
Selanjutnya tiga langkah srategi tersebut agar dapat direalisasikan
secara terencana dan terukur selanjutnya akan diaplikasikan secara
konkret dalam bentuk program dan kegiatan dari satuan kerja
pelaksana penanggulangan bencana baik di tingkat nasional dalam hal
ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun di
tingkat daerah yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Perumusan program dan kegiatan ini pada tingkat daerah juga harus
mengacu kepada RPJMD yang berlaku agar selaras dengan visi misi
dan program prioritas dari kepala daerah / wakil kepala daerah yang
masih menjabat.
C. KAJIAN VISI DAN MISI SERTA TUJUAN DAN SASARAN
STRATEGIS BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) TAHUN 2015 - 2019
Berdasarkan rancangan Renstra BNPB tahun 2015 – 2019
diketahui bahwa visi BNPB adalah sebagai berikut:
“Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana”
Visi tersebut merupakan gambaran terhadap apa yang ingin
diwujudkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada akhir
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 41
– 2025 yaitu bagaimana negara mampu memberikan perlindungan
kepada masyarakat dengan menjauhkan masyarakat dari bencana,
menjauhkan bencana dari masyarakat, meningkatkan kemampuan
daya lenting masyarakat untuk pulih kembali dari dampak bencana,
serta membangung budaya hidup harmonis berdampingan dengan
ancaman bencana yang mampu mengantisipasi, mengadaptasi, serta
menghindari/meminimalisir dampak bencana.
Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan 8 (delapan) misi BNPB
tahun 2015 – 2019 yaitu sebagai berikut:
1. Mewujudkan pengurangan risiko bencana menjadi bagian yang
terintegrasi dalam pembangunan nasional, serta mewujudkan
budaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pemerintah,
swasta dan masyarakat;
2. Menyelenggarakan penanganan darurat bencana secara cepat,
efektif dan efisien melalui optimalisasi dan mobilisasi
sumberdaya penanggulangan bencana nasional;
3. Menyelenggarakan pemulihan wilayah dan masyarakat
pascabencana melalui rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih
baik dari sebelum terjadi bencana secara terkoordinasi,
terencana dan terkendali yang berdimensi pengurangan risiko
bencana;
4. Menyelenggarakan dukungan dan tata kelola logistik dan
peralatan penanggulangan bencana sesuai standar minimal
BNPB untuk kesiapsiagaan dan penanganan darurat secara
optimal;
5. Menyelenggarakan dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas lainnya secara transparan dengan menerapkan prinsip good governance;
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 42
6. Menyelenggarakan pemeriksaan dan pengawasan secara
profesional dan berkualitas dalam rangka meminimalkan
kebocoran dan penyelewengan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana;
7. Mewujudkan sumberdaya manusia dan aparatur
penanggulangan bencana yang andal melalui penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan yang responsif terhadap lingkungan
strategis penanggulangan bencana;
8. Meningkatkan penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi secara real time dan interaktif dalam rangka
menyediakan data, informasi dan penerangan penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
Sebagai penjabaran atas visi Badan Nasional Penanggulangan
Bencana, maka tujuan yang akan dicapai oleh Badan Nasional
Penanggulangan Bencana dalam periode pelaksanaan 2015 – 2019
adalah:
1. Meningkatkan kesadaran terhadap pengurangan risiko bencana
agar terwujud pembangunan nasional yang berdimensi
penanggulangan bencana, serta meningkatkan kapasitas
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana agar terwujud
penanggulangan bencana yang terpadu;
2. Meningkatkan keandalan dan kecepatan penanganan darurat
bencana;
3. Meningkatkan kualitas pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana untuk mewujudkan pemulihan wilayah dan
masyarakat yang lebih baik dibandingkan sebelum kejadian
bencana;
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 43
4. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dan tata kelola logistik dan
peralatan penanggulangan bencana sesuai standar minimal
yang ditetapkan BNPB untuk kesiapsiagaan menghadapi
ancaman bencana dan distribusi bantuan secara cepat pada
saat penanganan darurat;
5. Meningkatkan kapasitas manajemen dan dukungan pelaksanaan
tugas teknis lainnya untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja
penyelenggaraan penanggulangan bencana;
6. Meningkatkan kapasitas pemeriksaan dan pengawasan dalam
rangka mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan bencana
yang efektif, efisien, transpan dan akuntabel;
7. Meningkatkan kemampuan dan keandalan sumberdaya manusia
dan aparatur dalam mengadaptasi dan mengantisipasi
perubahan lingkungan dan respon terhadap ancaman bencana;
8. Meningkatkan kualitas data dan informasi penanggulangan
bencana yang terintegrasi, serta memperluas jaringan
penerangan penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang aktual.
Adapun sasaran strategis berdasarkan tujuan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana yang akan dicapai meliputi:
1. Terwujudnya kesadaran pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan outcome-
nya: meningkatnya kapasitas dan peran serta masyarakat dalam
pengurangan risiko bencana, penyediaan sarana dan prasarana
peringatan dini, mitigasi dan sumberdaya kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana;
2. Terwujudnya keandalan dan kecepatan penanganan darurat dengan outcome-nya: meningkatnya kecepatan pemberian
bantuan darurat, penyelamatan banyak nyawa (save more lives)
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 44
pada saat operasi tanggap darurat, serta perbaikan dan
pemulihan fungsi sarana dan prasarana vital akibat bencana;
3. Meningkatnya kualitas rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dengan outcome-nya: terwujudnya pelaksanaan
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang lebih baik dari
sebelum kejadian bencana secara terkoordinasi, terencana, yang
disesuaikan dengan kemampuan pendanaan tersedia
4. Tersedianya logistik dan peralatan penanggulangan bencana
yang memadai sesuai dengan standar minimal logistik dan peralatan BNPB dengan outcome-nya: Terpenuhinya dan
terdistribusinya logistik dan peralatan penanggulangan bencana
yang memadai untuk kesiapsiagaan dan penanganan darurat
secara cepat dan terkendali;
5. Meningkatnya dukungan manajemen dan dukungan
pelaksanaan tugas teknis lainnya untuk meningkatkan pelayanan
dan kinerja penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan
outcome-nya meningkatnya kualitas perencanaan dan
penganggaran, produk hokum dan perundang – undangan, tata
kelola administrasi dan keuangan, sumberdaya manusia, serta
sarana dan prasarana penyelenggaraan penanggulangan
bencana;
6. Terwujudnya penyelenggaraan penanggulangan bencana yang
efektif, efisien, transpan dan akuntabel dengan outcome-nya:
meningkatnya kualitas pengendalian, pengawasan dan
pemeriksanaan pelaksanaan terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsi di lingkup BNPB;
7. Terwujudnya keandalan sumberdaya manusia penanggulangan
bencana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 45
dengan outcome-nya: meningkatnya kualitas penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana;
8. Meningkatnya kualitas dan kemudahan akses data, informasi dan penerangan penanggulangan bencana dengan outcome-
nya: terwujudnya data dan informasi kebencanaan yang
terintegrasi dan realtime.
Analisa:
Membaca visi dan misi serta tujuan dan sasaran strategis BNPB
tahun 2015 – 2019 di atas terlihat bahwa terdapat beberapa point
kunci yang menjadi isu utama yaitu:
1. Pengurangan risiko bencana yang terintegrasi;
2. Kecepatan penanganan tanggap darurat bencana;
3. Rehabilitasi dan rekonstruksi secara terkoordinasi, terencana
dan terkendali;
4. Penyediaan logistik dan sarana prasarana yang optimal; 5. Good governance; dan
6. Sistem informasi kebencanaan yang aktual dan terintegrasi.
Enam point tersebut akan menjadi titik fokus dalam penyusunan
program dan kegiatan BPBD Kota Malang selama periode 2015 –
2018 sesuai periode Rencana Strategis yang disusun ini sehingga
Renstra dari BPBD Kota Malang dapat selaras dengan Renstra BNPB.
Sinkronisasi diperlukan agar kebijakan penanggulangan bencana
antara pusat dan daerah dapat terwujud dalam satu benang merah
untuk menciptakan kesinambungan program pembangunan antara
pusat dan daerah.
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 46
D. KAJIAN VISI DAN MISI SERTA PROGRAM PRIORITAS RPJMD
KOTA MALANG TAHUN 2013 - 2018
Berdasarkan RPJMD Kota Malang tahun 2013 – 2018 diketahui
bahwa visi pembangunan Kota Malang adalah:
“Terwujudnya Kota Malang Sebagai Kota Bermartabat”
Adapun visi tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Istilah MARTABAT adalah istilah yang menunjuk pada harga diri
kemanusiaan, yang memiliki arti kemuliaan. Sehingga, dengan visi
'Menjadikan Kota Malang sebagai Kota BERMARTABAT' diharapkan dapat
terwujud suatu kondisi kemuliaan bagi Kota Malang dan seluruh
masyarakatnya. Hal ini adalah penerjemahan langsung dari konsep Islam
mengenai baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur (negeri yang makmur
yang diridhoi oleh Allah SWT).
Untuk dapat disebut sebagai Kota BERMARTABAT, maka akan
diwujudkan Kota Malang yang aman, tertib, bersih, dan asri, dimana
masyarakat Kota Malang adalah masyarakat yang mandiri, makmur,
sejahtera, terdidik dan berbudaya, serta memiliki nilai religiusitas yang
tinggi dilandasi dengan sikap toleransi terhadap perbedaan-perbedaan
yang ada di tengah-tengah masyarakat, dengan Pemerintah Kota Malang
yang bersih dari KKN dan sungguh-sungguh melayani masyarakat.
Sehingga, Kota Malang secara umum akan memiliki keunggulan-
keunggulan dan berdaya saing tinggi untuk dapat menempatkan diri
sebagai kota yang terkemuka dengan berbagai prestasi di berbagai bidang.
Selain itu, visi BERMARTABAT dapat menjadi akronim dari
beberapa prioritas pembangunan yang menunjuk pada kondisi – kondisi
yang hendak diwujudkan sepanjang periode 2013 – 2018, yakni: BERsih,
Makmur, Adil, Religius – toleran, Terkemuka, Aman, Berbudaya, Asri, dan
Terdidik.
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 47
Masing-masing akronim dari BERMARTABAT tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut:
Bersih : Lingkungan kota yang bebas dari tumpukan sampah dan
limbah adalah kondisi yang diharapkan dalam
pembangunan Kota Malang sepanjang periode 2013-2018.
Selain itu, bersih juga harus menjadi ciri dari
penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintahan yang bersih (clean governance) harus diciptakan agar kepentingan
masyarakat dapat terlayani dengan sebaik-baiknya.
Makmur : Kondisi makmur di Kota Malang tercapai jika seluruh
masyarakat Malang dapat memenuhi kebutuhan hidup
mereka secara layak sesuai dengan strata sosial masing-
masing. Dalam kaitannya dengan upaya mencapai
kemakmuran, kemandirian adalah hal penting. Masyarakat
makmur yang dibangun di atas pondasi kemandirian
merupakan kondisi yang hendak diwujudkan dalam periode
pembangunan Kota Malang 2013 - 2018.
Adil : Adil diartikan sebagai diberikannya hak bagi siapapun yang
telah melaksanakan kewajiban mereka. Selain itu, adil juga
berarti kesetaraan posisi semua warga masyarakat dalam
hukum dan penyelenggaraan pemerintahan. Adil juga
dimaksudkan sebagai pemerataan distribusi hasil
pembangunan daerah.
Religius-toleran: Dalam masyarakat yang religius dan toleran, semua warga
masyarakat mengamalkan ajaran agama masing-masing ke
dalam bentuk cara berpikir, bersikap, dan berbuat. Apapun
bentuk perbedaan di kalangan masyarakat dihargai dan
dijadikan sebagai faktor pendukung pembangunan daerah.
Sehingga, dengan pemahaman religius yang toleran, tidak
akan ada konflik dan pertikaian antar masyarakat yang
berlandaskan perbedaan SARA di Kota Malang.
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 48
Terkemuka : Terkemuka dalam hal ini diartikan sebagai pencapaian
prestasi yang diperoleh melalui kerja keras sehingga diakui
oleh dunia luas. Kota Malang selama lima tahun ke depan
diharapkan memiliki banyak prestasi, baik di tingkat
regional, nasional, maupun internasional. Terkemuka juga
dapat juga berarti kepeloporan. Sehingga, seluruh
masyarakat Kota Malang diharapkan tampil menjadi
pelopor pembangunan di lingkup wilayah masing-masing.
Aman : Situasi aman berarti bahwa masyarakat Kota Malang
terbebas dari segala gangguan, baik berupa fisik maupun
non-fisik, yang mengancam ketentraman kehidupan dan
aktivitas masyarakat. Sehingga situasi masyarakat akan
kondusif untuk turut serta mendukung jalannya
pembangunan.
Berbudaya : Masyarakat Kota Malang yang berbudaya merupakan
kondisi dimana nilai-nilai adiluhung dipertunjukkan dalam
sifat, sikap, tindakan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari
di semua tempat. Masyarakat menjunjung tinggi
kesantunan, kesopanan, nilai-nilai sosial, dan adat istiadat
dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku berbudaya juga
ditunjukkan melalui pelestarian tradisi kebudayaan warisan
masa terdahulu dengan merevitalisasi makna-maknanya
untuk diterapkan di masa sekarang dan masa yang akan
datang.
Asri : Maka, Kota Malang dalam lima tahun ke depan harus
kembali asri, bersih, segar, dan indah. Sehingga, segala
pembangunan Kota Malang, baik fisik maupun non-fisik,
diharuskan untuk menjadikan aspek kelestarian lingkungan
sebagai pertimbangan utama. Hal ini harus dapat
diwujudkan dengan partisipasi nyata dari seluruh
masyarakat, tanpa kecuali.
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 49
Terdidik : Terdidik adalah kondisi dimana semua masyarakat
mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan
peraturan perundangan. Amanat Undang-Undang nomer 12
tahun 2012 mewajibkan tingkat pendidikan dasar 12 tahun
bagi seluruh warga negara Indonesia. Selain itu,
diharapkan masyarakat akan mendapatkan pendidikan dan
ketrampilan yang sesuai dengan pilihan hidup dan profesi
masing-masing.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas ditetapkan 5 (lima)
misi pembangunan Kota Malang selama 2013 – 2018 beserta tujuan
dan sasaran masing-masing yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan
pendidikan dan kesehatan;
Ada dua tujuan dari misi ini yaitu:
a. Meningkatkan kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan
pendidikan;
Dengan sasaran:
Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan
pendidikan
b. Meningkatkan kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan
kesehatan;
Dengan sasaran:
Meningkatnya aksesibilitas, kualitas, dan pemerataan
pelayanan kesehatan.
2. Meningkatkan produktifitas dan daya saing daerah;
Terdapat tiga tujuan dari misi ini yakni:
a. Meningkatkan perekonomian daerah melalui penguatan sektor
koperasi dan usaha kecil menengah, perindustrian dan
perdagangan, serta pariwisata daerah;
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 50
Dengan sasaran:
1) Meningkatnya aktifitas ekonomi dan kualitas kelembagaan
koperasi, serta etos kerja UKM;
2) Meningkatnya kontribusi sektor industri, perdagangan dan
pariwisata;
b. Memperluas kesempatan kerja;
Dengan sasaran:
1) Meningkatnya kesempatan kerja;
2) Meningkatnya kinerja penanaman modal dan investasi
daerah.
c. Menjamin ketersediaan dan akses pangan utama;
Dengan sasaran:
Meningkatnya ketersediaan pangan utama
3. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap
masyarakat rentan, pengarusutamaan gender serta kerukunan
sosial;
Terdapat tiga tujuan dari misi ini yaitu:
a. Meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat rentan dan
pengentasan kemiskinan;
Dengan sasaran:
1) Menurunnya prosentase penduduk miskin;
2) Menurunnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS);
3) Meningkatnya perlindungan terhadap korban bencana.
b. Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta
terjaminnya pengarusutamaan gender;
Dengan sasaran:
Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran perempuan di
semua bidang dan terjaminnya kesetaraan gender.
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 51
c. Meningkatkan kualitas kerukunan sosial masyarakat;
Dengan sasaran:
1) Meningkatnya kehidupan beragama dan kerukunan antar
umat beragama;
2) Meningkatnya kehidupan masyarakat yang aman dan tertib.
4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan daya dukung kota
yang terpadu dan berkelanjutan, tertib penataan ruang serta
berwawasan lingkungan;
Ada dua tujuan pada misi ini yakni:
a. Meningkatkan kualitas infrastruktur dan daya dukung kota.
Dengan sasaran:
Meningkatnya kualitas infrastruktur, prasarana dan sarana
transportasi jalan, serta daya dukung kota dengan berwawasan
lingkungan.
b. Meningkatkan tertib pemanfaatan ruang kota sesuai
peruntukannya.
Dengan sasaran:
Meningkatnya tertib pemanfaatan ruang kota sesuai
peruntukannya
5. Meningkatkan reformasi birokrasi dan kualitas pelayanan publik
yang profesional, akuntabel dan berorientasi pada kepuasan
masyarakat.
Terdapat dua tujuan pada misi ini yaitu:
a. Melaksanakan reformasi birokrasi secara berkelanjutan;
Dengan sasaran:
Terlaksananya reformasi birokrasi
b. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang professional,
akuntabel dan berorientasi pada kepuasan masyarakat;
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 52
Dengan sasaran:
Meningkatnya kualitas pelayanan publik menuju pelayanan
yang professional, akuntabel dan berorientasi pada kepuasan
masyarakat.
Analisa: Jika melihat agenda prioritas Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Malang tahun 2013 – 2018 maka akan terlihat
bahwa terciptanya kondisi Aman, seperti yang terkandung dalam Visi
Kota Malang tersebut, merupakan salah satu prioritas untuk membentuk
suasana yang kondusif demi keberlanjutan pembangunan. Aman disini berarti masyarakat, baik civil society maupun dunia usaha, memiliki
keleluasaan untuk melaksanakan aktifitasnya sehari – hari, termasuk
dalam berkontribusi untuk pembangunan, dengan bebas dari bahaya
yang berwujud fisik maupun non fisik. Bebas dari bahaya ini juga berarti
terbebas dari ancaman bencana baik alam, non alam, maupun sosial.
Disinilah peran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani
pengelolaan bencana, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kota Malang untuk meminimalisir potensi terjadinya
bencana secara terencana, terkoordinir, dan terpadu melalui
pelaksanaan program dan kegiatan yang akan disusun dalam Rencana
Strategis ini guna pencapaian secara optimal kondisi aman dimaksud.
Dari misi ke-tiga khususnya pada tujuan pertama sasaran ke-tiga,
terlihat jelas bahwa sasaran Kota Malang dalam RPJMD tahun 2013-
2018 adalah “Meningkatnya perlindungan terhadap korban bencana”.
Berdasarkan sasaran tersebut maka baik strategi kebijakan maupun
program kegiatan dari BPBD Kota Malang akan difokuskan untuk
mewujudkan sasaran dari misi ke-tiga tersebut. Dalam rangka
mewujudkan misi tersebut khususnya tujuan dan sasaran berkenaan
maka perlu ditekankan bahwa definisi dari “perlindungan terhadap
korban bencana” mencakup perlindungan mulai dari tahap prabencana,
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 53
masa tanggap darurat, sampai pada pascabencana sehingga langkah-
langkah yang akan dilakukan oleh BPBD Kota Malang untuk melindungi
korban bencana akan dimulai dari proses pengurangan risiko bencana
(mitigasi bencana) dengan melibatkan segenap stakeholder
penanggulangan bencana di Kota Malang sebagai langkah untuk
pencegahan bencana dan juga untuk meningkatkan kesiapsiagaan
dalam menghadapi bencana. Setelah upaya-upaya mitigasi bencana
secara optimal dilakukan maka selanjutnya adalah melindungi korban
bencana saat terjadi bencana melalui langkah-langkah penyelamatan,
evakuasi, dan pemenuhan kebutuhan logistik dari korban bencana.
Selanjutnya perlindungan terhadap korban bencana dilanjutkan dengan
melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap sarana prasarana
yang rusak akibat bencana sehingga kehidupan dan penghidupan
masyarakat dapat kembali normal bahkan dapat semakin tumbuh dan
berkembang.
Selanjutnya dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan potensi
lingkungan daerah secara berkesinambungan, diperlukan kondisi
lingkungan kondusif yang dapat dicapai dengan meminimalisir potensi –
potensi bencana yang ada sehingga aktifitas pemerintah, masyarakat,
dan dunia usaha yang terkait dalam pemanfaaan lingkungan tersebut
dapat berlangsung dengan secara efektif dan efisien. Disinilah peran
BPBD Kota Malang dalam menciptakan lingkungan yang kondusif
tersebut karena salah satu fokus utama dari pengelolaan bencana
adalah meminimalisir risiko bencana dengan program mitigasi risiko
bencana yang terencana, terkoordinir, dan terintegrasi sehingga agenda
pemerintah daerah dapat tercapai melalui implementasi program dan
kegiatan BPBD Kota Malang khususnya melalui pelaksanaan program
dan kegiatan yang diarahkan untuk internalisasi pengurangan risiko
bencana dalam kerangka pembangunan berkelanjutan dan penurunan
tingkat kerentanan terhadap bencana.
[BAB III : Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 54
E. PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS
Berdasarkan identifikasi permasalahan dan kajian terhadap
beberapa produk perencanaan di tingkat pusat dan daerah yang telah
dijabarkan sebelumnya dapat ditarik beberapa hal yang menjadi isu
strategis bagi BPBD Kota Malang yaitu:
1. Penyusunan kajian – kajian ilmiah dalam perencanaan
pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana;
2. Penyusunan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana di Kota Malang untuk memperkuat
kerjasama dan koordinasi lintas sektor dalam tahap prabencana,
tanggap darurat bencana, dan rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana;
3. Peningkatan kapasitas dan civil society awareness dalam
kesiapsiagaan untuk mengurangi risiko bencana di lingkungannya;
4. Peningkatan kapasitas aparatur penanggulangan bencana agar
dapat bertindak secara cepat, tepat, terencana, dan terkoordinir
dalam penanggulangan bencana;
5. Kesiapan logistik dan sarana prasarana untuk penanggulangan
bencana;
6. Internalisasi dan integrasi pengurangan risiko bencana dalam
pembangunan dan produk – produk hukum perencanaan
pembangunan;
7. Pembentukan Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana sesuai
peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Isu – isu tersebut akan menjadi perhatian utama bagi BPBD Kota
Malang dalam menyusun perencanaan untuk periode Rencana
Strategis yang disusun ini sehingga visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan hingga program dan kegiatan yang akan dijalankan dapat
selaras dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPBD dan juga
sinkron dengan produk – produk perencanaan pembangunan dari
pemerintah pusat dan instansi penanggulangan bencana vertikal.
[BAB IV : Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi, Kebijakan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 55
BAB IV
VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, KEBIJAKAN
Setelah dalam pembahasan sebelumnya telah diidentifikasi
mengenai permasalahan yang terkait dengan penanggulangan bencana di
Kota Malang dan kajian produk – produk hukum perencanaan baik di
tingkat pusat maupun daerah yang menjadi acuan dalam alur
perencanaan penanggulangan bencana, serta isu – isu strategis yang
menjadi pokok perhatian dalam penyusunan rencana program dan
kegiatan dari BPBD Kota Malang, maka selanjutnya berdasarkan analisis
tersebut dengan tetap bertitik tolak pada tugas dan fungsi BPBD Kota
Malang sesuai peraturan perundang – undangan yang telah ditetapkan,
akan dirumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan
kebijakan dari BPBD Kota Malang untuk kurun waktu 2015 – 2018.
A. VISI DAN MISI
1. V i s i
Visi BPBD Kota Malang untuk tahun 2015 – 2018 adalah
sebagai berikut: “Terwujudnya Kota Malang Yang Tanggap, Tangkas, dan
Tangguh Menghadapi Bencana”
Dari visi tersebut ada beberapa kosa kata yang perlu
didefinisikan sebagai berikut:
Tanggap : adalah cepat dapat mengetahui dan
menyadari gejala yg timbul akan potensi
bencana. Hal ini berarti setiap unsur yang
terkait dengan penanggulangan bencana baik
[BAB IV : Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi, Kebijakan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 56
itu pemerintah, masyarakat maupun dunia
usaha harus memiliki daya sensitifitas yang
tinggi akan gejala – gejala di lingkungannya
yang akan menuju ke arah terjadinya
bencana, sehingga dapat dilakukan langkah –
langkah preventif sesegera mungkin melalui
mitigasi risiko bencana agar potensi bencana
tersebut dapat diminimalisir atau bahkan
dihilangkan.
Tangkas : cekatan, sigap, dan gesit dalam
menanggulangi setiap bencana, baik dalam
bentuk potensi bencana maupun kejadian
bencana. Kecekatan dan kesigapan ini wajib
dimiliki oleh setiap unsur penanggulangan
bencana dalam pemerintah, masyarakat, dan
dunia usaha.
Tangguh : kuat dan handal dalam menghadapi bencana,
dimana kekuatan / kehandalan tersebut
dibentuk secara terencana, terpadu dan
menyeluruh yang meliputi unsur – unsur
pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
Kehandalan menghadapi bencana ini dibentuk
melalui penyusunan regulasi yang
mengadopsi risiko bencana, penyiapan
sumber daya manusia dan sarana prasarana
yang memadai untuk penanggulangan
bencana sehingga setiap unsur yang terkait
memiliki kapasitas yang prima dalam
mencegah dan menangani bencana.
[BAB IV : Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi, Kebijakan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 57
2. M i s i
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan tersebut di atas
maka ditetapkan 3 (tiga) misi yaitu sebagai berikut:
1. Melindungi masyarakat Kota Malang dari risiko bencana
melalui mitigasi bencana;
2. Mengembangkan manajemen kebencanaan yang terencana,
terpadu dan terkoordinir untuk meningkatkan kemampuan
pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam
penanggulangan bencana;
3. Menjamin kualitas hidup masyarakat dengan program
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang adil,
terukur, dan akuntabel.
B. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dimaksudkan untuk mengarahkan perumusan sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
Berikut ditetapkan tujuan dan sasaran dari BPBD Kota Malang untuk
rencana penanggulangan bencana dalam kurun waktu 2015 – 2018:
Misi 1 : Melindungi masyarakat Kota Malang dari risiko bencana
melalui mitigasi bencana
Tujuan : Menurunkan risiko bencana melalui pencegahan dan
peningkatan kesiapsiagaan bencana bagi seluruh
pemangku kepentingan di Kota Malang
Sasaran : Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan
bencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana
melalui peningkatan kesiapsiagaan unsur – unsur
penanggulangan bencana
[BAB IV : Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi, Kebijakan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 58
Misi 2 : Mengembangkan manajemen kebencanaan yang
terencana, terpadu dan terkoordinir untuk meningkatkan
kemampuan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha
dalam penanggulangan bencana
Tujuan : Mewujudkan pelayanan tanggap darurat bencana yang
cepat, akurat, dan terukur
Sasaran : Melindungi masyarakat korban bencana dengan
membangun sistem tanggap darurat bencana yang
cepat, akurat, dan terukur dengan standar operasi yang
baku
Misi 3 : Menjamin kualitas hidup masyarakat dengan program
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang adil,
terukur, dan akuntabel
Tujuan : Normalisasi kehidupan masyarakat pascabencana
melalui perbaikan sarana prasarana publik
Sasaran : Pemulihan dan berkembangnya seluruh aspek
kehidupan masyarakat pascabencana melalui perbaikan
dan pembangunan kembali sarana prasarana fisik dan
pendampingan non-fisik
C. STRATEGI
Penetapan strategi dimaksudkan untuk menetapkan cara
mewujudkan tujuan, berdasarkan analisis rasional atas konsep dan
realitas di lapangan. Strategi kemudian dijadikan pedoman dalam
penyelenggaraan operasional sehari-hari dari seluruh komponen
BPBD Kota Malang.
[BAB IV : Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi, Kebijakan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 59
Untuk dapat menetapkan stategi yang tepat yang berpijak pada
kondisi realistis yang disusun secara konseptual, analitis, rasional dan
komprehensif maka dipergunakan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat).
Tabel 5. Matriks SWOT Penyusunan Strategi
Analisis Faktor Internal Analisis Faktor Eksternal
Kekuatan (Strength) a) Meningkatnya kepedulian pemerintah
akan bencana melalui peraturan perundang – undangan yang memadai;
b) Adanya komitmen dari pemerintah melalui pendanaan dan sarana prasarana yang semakin meningkat
Kelemahan (Weakness)
a) Kapasitas aparatur penanggulangan bencana masih belum memadai;
b) Belum tersedianya kajian – kajian untuk pengurangan risiko bencana
Peluang (Opportunity) a) Tingginya tingkat
kepedulian masyarakat terhadap korban bencana;
b) Masih tingginya kepedulian masyarakat untuk membantu penanganan bencana.
Strategi SO (Stregth vs Opportunity)
a) Peningkatan kesadaran masyarakat
bahwa penanggulangan bencana adalah urusan bersama yang wajib ditangani bersama;
b) Terlibatnya masyarakat secara aktif untuk ikut serta menjaga lingkungannya dari dampak bencana;
c) Ketersediaan sarana & prasarana penanggulangan bencana yang memadai
Strategi WO (Weakness vs Opprtunity)
a) Penyediaan peta dan kajian risiko
bencana pada 5 kecamatan di Kota Malang;
b) Peningkatan kapasitas aparatur penanggulangan bencana
Ancaman (Threat) a) Penanggulangan bencana
belum terkoordinir secara terpadu dan terencana;
b) Tingkat ancaman risiko bencana (skor Indeks Kerawanan Bencana tahun 2013 sebesar 114 = Sedang)
Strategi ST (Strength vs Threat)
a) Terjalinnya kerjasama lintas sektor
dengan segenap stakeholder penanggulangan bencana;
b) Pelaksanaan kerjasama dengan segenap stakeholder yang terkait dengan penanggulangan bencana
Strategi WT (Weakness vs Threath)
a) Pemberian pelayanan rehabilitasi &
rekonstruksi secara cepat & tepat sesuai kebutuhan dari warga korban bencana;
b) Penyediaan sumber daya manusia dan dana yang memadai melalui APBD dan APBN untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi;
Dengan mencermati sinergi dari faktor-faktor internal dan
faktor – faktor eksternal yang didasarkan pada analisis SWOT,
maka Strategi BPBD Kota Malang yang akan menjadi pola gerak
pelaksanaan program adalah:
1. Penyediaan kajian risiko bencana dan peta rawan bencana
pada 5 kecamatan di Kota Malang;
[BAB IV : Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi, Kebijakan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 60
2. Penanaman kesadaran terhadap seluruh pemangku
kepentingan (pemerintah, masyarakat dan dunia usaha)
bahwa penanggulangan bencana merupakan urusan
bersama;
3. Pelibatan masyarakat secara aktif untuk ikut serta menjaga
lingkungannya dari dampak bencana;
4. Peningkatan kapasitas aparatur/relawan penanggulangan
bencana;
5. Penyediaan sarana prasarana dan logistik penanggulangan
bencana yang memadai;
6. Pelaksanaan kerjasama lintas sektor dengan segenap
stakeholder penanggulangan bencana;
7. Penyediaan sumber daya manusia dan dana yang memadai
melalui APBD dan APBN untuk program rehabilitasi dan
rekonstruksi;
8. Pelaksanaan kerjasama dengan segenap stakeholder yang
terkait dengan penanggulangan bencana;
9. Pemberian pelayanan rehabilitasi & rekonstruksi secara
cepat & tepat sesuai kebutuhan dari warga korban bencana.
D. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan
strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan
sasaran dari waktu ke waktu selama periode rencana strategis ini.
Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar
memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya
Berdasarkan hasil formulasi strategi yang telah
dikembangkan dan ditetapkan, kebijakan yang diambil untuk
melaksanakan Program dan Kegiatan BPBD Kota Malang untuk
jangka waktu tahun 2015 – 2018 adalah sebagai berikut:
[BAB IV : Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi, Kebijakan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 61
1. Melaksanakan kajian risiko bencana dan pemetaan detail
kerawanan bencana pada skala 1 : 5.000 pada tingkat
kecamatan;
2. Melaksanakan sosialisasi, diseminasi, penyebaran brosur /
leaflet, pemasangan banner di lokasi strategis, pembuatan
situs internet, dan penyiaran di media massa;
3. Membentuk relawan – relawan penanggulangan bencana di
tingkat kelurahan sebagai garda terdepan pencegahan &
penanggulangan bencana di lokasi – lokasi rawan bencana;
4. Melaksanakan pelatihan/bimbingan teknis secara kontinyu
terhadap aparatur/relawan penanggulangan bencana;
5. Menyediakan sarana prasarana dan logistic penanggulangan
bencana yang memadai baik melalui dana APBD maupun
APBN;
6. Menyusun dasar hukum tertulis untuk menjadi acuan dalam
penanggulangan bencana dan berkomunikasi secara intensif,
harmonis, dan efektif dengan stakeholder penanggulangan
bencana;
7. Menyusun rencana kerja dan anggaran program rehabilitasi
dan rekonstruksi melalui analisis teknis yang memadai dengan
basis partisipasi dan pemberdayaan masyarakat;
8. Menyusun dasar hukum tertulis dan menjalin komunikasi yang
harmonis dan efektif dengan stakeholder lainnya dalam
rangka dasar pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi bagi
korban bencana;
9. Memantau secara kontinyu kondisi korban bencana dan
melaksanakan survey kepuasan publik secara berkala.
[BAB V : Indikator Kinerja dan Program Kegiatan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 62
BAB V
INDIKATOR KINERJA DAN PROGRAM KEGIATAN
Sebagai upaya untuk memberikan tolak ukur dalam pelaksanaan visi
dan misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan kebijakan yang telah
ditetapkan sebelumnya maka perlu ditetapkan Indikator Kinerja Utama
atau juga disebut Indikator Kinerja Strategis yang akan menjadi acuan
dalam perumusan program dan kegiatan. Perumusan Indikator Kinerja ini
mengacu pada konsep SMART (Specific, Measurable, Achievable,
Relevant, Time – Bound).
Specific artinya indikator yang ditetapkan haruslah jelas, tegas,
lugas, dan detail. Measurable artinya indikator tersebut haruslah dapat
terukur dengan metode yang dapat dipertanggungjawabkan. Achievable
berarti target indikator tersebut haruslah realistis dan dapat dicapai, dalam
arti target yang ditetapkan tidak terlalu ambisius namun juga tidak terlalu mudah. Relevant artinya target yang ditetapkan harus memiliki keterkaitan
langsung dengan sasasan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan kebutuhan organisasi saat ini. Time – Bound artinya target yang
ditetapkan memiliki batas waktu untuk dicapai.
Sementara itu untuk mencapai target indikator yang ditetapkan
seperti yang telah diterangkan di atas maka diperlukan langkah – langkah
operasional berupa Program dan Kegiatan beserta rencana
pendanaannya dengan indikator kinerja program / kegiatan setiap
tahunnya dengan perumusan target yang juga mengacu pada konsep
SMART. Target – target indikator kinerja program / kegiatan tahunan ini
merupakan target yang ditetapkan untuk mewujudkan target indikator
kinerja strategis / utama yang telah ditetapkan sebelumnya.
[BAB V : Indikator Kinerja dan Program Kegiatan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 63
A. INDIKATOR KINERJA Tabel 6. Matriks Indikator Kinerja BPBD Kota Malang 2015 - 2018
MISI 3 RPJMD Kota Malang : Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap masyarakat rentan, pengarusutamaan gender serta
kerukunan sosial MISI 1 BPBD Kota Malang : Melindungi masyarakat kota malang dari risiko bencana melalui mitigasi bencana
TUJUAN
No. Uraian Indikator Rumus Kondisi Awal 2014
Target 2015 2016 2017 2018
1. Menurunkan risiko bencana melalui pencegahan dan peningkatan kesiapsiagaan bencana bagi seluruh pemangku kepentingan di Kota Malang
Persentase menurunnya kejadian bencana
0 5% 5% 5% 5%
SASARAN
No. Uraian Indikator Rumus Kondisi Awal 2014
Target 2015 2016 2017 2018
1. Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan bencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melalui peningkatan kesiapsiagaan unsur – unsur penanggulangan bencana
a. Persentase menurunnya kejadian bencana
0 5% 5% 5% 5%
b. Jumlah kelurahan tangguh bencana di Kota Malang
Jumlah kelurahan yang mendapat pelatihan dan bantuan sarana prasarana untuk menjadi tangguh menghadapi bencana
0 3 Kel. 3 Kel. 3 Kel. 3 Kel.
[BAB V : Indikator Kinerja dan Program Kegiatan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 64
MISI 3 RPJMD Kota Malang : Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap masyarakat rentan, pengarusutamaan gender serta kerukunan sosial
MISI 2 BPBD Kota Malang : Mengembangkan manajemen kebencanaan yang terencana, terpadu dan terkoordinir untuk meningkatkan
kemampuan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam penanggulangan bencana
TUJUAN
No. Uraian Indikator Rumus Kondisi Awal 2014
Target 2015 2016 2017 2018
1. Mewujudkan pelayanan tanggap darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur
Rata – rata waktu tanggap (respond time) bencana
0 < 1 jam < 1 jam < 1 jam < 1 jam
SASARAN
No. Uraian Indikator Rumus Kondisi Awal 2014
Target 2015 2016 2017 2018
1. Melindungi masyarakat korban bencana dengan membangun sistem tanggap darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur dengan standar operasi yang baku
a. Rata – rata waktu tanggap (respond time) bencana
0 < 1 jam < 1 jam < 1 jam < 1 jam
b. Persentase korban bencana yang berhasil dievakuasi
0 100% 100% 100% 100%
c. Persentase korban bencana yang mendapat bantuan logistik
0 100% 100% 100% 100%
[BAB V : Indikator Kinerja dan Program Kegiatan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 65
MISI 3 RPJMD Kota Malang : Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap masyarakat rentan, pengarusutamaan gender serta kerukunan sosial
MISI 3 BPBD Kota Malang : Menjamin kualitas hidup masyarakat dengan program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang adil,
terukur, dan akuntabel
TUJUAN
No. Uraian Indikator Rumus Kondisi Awal 2014
Target 2015 2016 2017 2018
1. Normalisasi kehidupan masyarakat pascabencana melalui perbaikan sarana prasarana publik
Persentase sarana prasarana yang direhabilitasi dan direkonstruksi pascabencana
0 25% 25% 25% 25%
SASARAN
No. Uraian Indikator Rumus Kondisi Awal 2014
Target 2015 2016 2017 2018
1. Pemulihan dan berkembangnya seluruh aspek kehidupan masyarakat pascabencana melalui perbaikan dan pembangunan kembali sarana prasarana fisik dan pendampingan non-fisik
a. Persentase sarana prasarana yang direhabilitasi pascabencana
0 25% 25% 25% 25%
b. Persentase sarana prasarana yang direkonstruksi pascabencana
0 25% 25% 25% 25%
c. Persentase jumlah kepala keluarga korban bencana yang mendapat pendampingan non-fisik
0 50% 50% 50% 50%
d. Persentase kepuasan warga korban bencana terhadap pelayanan penanggulangan bencana
IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) 0 80% 80% 80% 80%
[BAB V : Indikator Kinerja dan Program Kegiatan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 66
B. PROGRAM KEGIATAN
[BAB V : Indikator Kinerja dan Program Kegiatan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 67
[BAB V : Indikator Kinerja dan Program Kegiatan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 68
[BAB V : Indikator Kinerja dan Program Kegiatan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 69
[BAB V : Indikator Kinerja dan Program Kegiatan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 70
[BAB V : Indikator Kinerja dan Program Kegiatan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 71
[BAB V : Indikator Kinerja dan Program Kegiatan]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 72
[BAB VI : Penutup]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 73
BAB VI
PENUTUP
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kota Malang ini disusun dalam rangka mengimplementasikan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 – 2018 yang
menjadi acuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam
rangka penanggulangan bencana di Kota Malang.
Rencana Strategis BPBD menjadi sangat penting artinya dalam
mengaplikasikan berbagai persoalan pembangunan sebagai wujud nyata
dari tanggung jawab pemerintah dalam menghadapi berbagai kebutuhan
masyarakat yang mengedepankan perencanaan berbasis pada
masyarakat, Community Base Development (CBD) dengan keterlibatan
lebih banyak para pelaku pembangunan (stakeholders) dalam
menciptakan Good Governance sesuai dengan ketentuan paradigma
baru, yang pada gilirannya akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang
dampaknya merembes ke bawah (trickle down effect) sehingga
keberpihakan pada masyarakat kecil sesuai semboyan Walikota dan
Wakil Walikota Malang “Peduli Wong Cilik” benar-benar dikedepankan.
Rencana Strategis ini akan dipakai sebagai pedoman dalam
menyusun Rencana Kerja (Renja) BPBD yang memuat kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung
oleh Pemerintah Daerah, maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat. Rencana Strategis ini wajib dipakai sebagai acuan
dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya pembangunan
dibidang Penanggulangan Bencana oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Malang dalam kurun waktu 2015 – 2018.
[BAB VI : Penutup]
[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 74
Untuk mencapai berbagai target indikator sasaran pembangunan di
bidang penanggulangan bencana yang telah termuat didalam Renstra ini
dibutuhkan kontribusi, dukungan, kerjasama serta komitmen yang kuat
dari para pelaku pemangku kepentingan pembangunan bidang
penanggulangan bencana. Oleh karenanya Renstra ini perlu
disosialisasikan kepada stakeholder agar dapat diwujudkan keserasian,
sinkronisasi dan sinergisme pelaksanaan Renstra ini untuk mencapai
target utama dari pengelolaan bencana yakni memberikan rasa aman bagi
masyarakat Kota Malang khususnya dan bangsa dan negara pada
umumnya dari bahaya bencana.
Walaupun Renstra ini telah memperhatikan semua faktor yang
terkait, namun tidak tertutup kemungkinan masih ada kekurangannya
mengingat perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal yang
sangat cepat dan kompleks, oleh karena itu selama kurun waktu
berlakunya Renstra ini dapat dilakukan berbagai upaya kajian dan bila
perlu dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan seperlunya.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan Renstra
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang ini diucapkan
penghargaan yang setinggi – tingginya dan semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya untuk
memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan tugas –
tugas penanggulangan bencana.