qulloh
-
Upload
rizqulloh-taufiqul-hakim-barsah -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of qulloh
Penyebab bronkopneumonia yang biasa dijumpai adalah (Bradley, et all, 2011) :1.Faktor infeksi
Neonatus : Streptokokus grup B, Respiratiry Synticial Virus (RSV)
Bayi : 1.Virus : Parainfluenza Virus, Virus Influenza, Adenovirus, RSV, Cytomegalovirus
2.Organisme atipikal :Clamida Trachhomatis, Pneumocytis
3..Bakteri : Streptokokus pneumonia, Haemofilus influenza, Mycobacterium tuberkulosa, Bordetella pertussis
AnakAnak: 1. Virus : Parainfluenza, influenza virus, Adenovirus, RSV
2.Organisme Atipikal : Mycoplasma pneumonia
3. Bakteri : Pneumokokus, Mycobacterium tuberculosis
Anak besar-dewasa muda : 1. Organisme Atipikal : Mycoplasma Pneumonia, Clamydia Trachomatis
2.Bakteri : Pneumokokus, Bordetella pertusis, M.tuberculosis
2.Faktor non infeksi
Terjadi akibat disfungsi menelan atau refluks esophagus meliputi :a.Bronkopneumonia hidrokarbon
Terjadi oleh karena aspirasi selama penelanan muntah atau sonde lambung ( zat hidrokarbon seperti pelitus, minyak tanah dan bensin),
b.Bronkopneumonia Lipoid
Terjadi akibat pemasukan obat yang mengandung minyak secara intranasal, termasuk jeli petroleum. Setiap keadaan yang menggangu mekanisme menelan sperti palatoskizis, pemberian makanan dengan posisi horizontal, atau pemaksaan pemberian makanan seperti minyak ikan pada anak yang sedang menangis. Keparahan penyakit tergantung pada jenis minyak yang terinhalasi. Jenis minyak binatang yang mengandung asam lemak tinggi bersifat paling merusak contohnya seperti susu dan minyak ikan.
Selain factor diatas, daya tahan tubuh sangat berpengaruh untuk terjadinya bronkopneumonia. Menurut system imun pada penderita-penderita penyakit berat seperti AIDS dan respon imunitas yang belum berkembang pada bayi dan anak merupakan factor predisposisi terjadinya penyakit ini.
KLASIFIKASI
Pembagian pneumonia sendiri pada dasarnya tidak ada yang memuaskan, dan pada umumnya pembagian berdasarkan anaatomi dan etiologi. Beberapa ahli telah membuktikan bahwa pembagian pneumonia berdasarkan etiologi terbukti secara klinis dan memberikan terapi yang lebih relevan (Bradley et al ,2011).
1.Berdasarkan lokasi lesi di paru
a.Pneumonia lobaris
b.Pneumonia interstitial
c.Pneumonia lobularis (Bronkopneumonia)
2.Berdasarkan asal infeksi
a.Pneumonia yang didapat dari masyarakat (community acquired pneumonia=CAP)
b.Pneumonia yang didapat dari rumah sakit (hospital based pneumonia)
3.Berdasarkan mikroorganisme penyebab
a.Pneumonia bakteri
b.Pneumonia virus
c.Pneumonia mikoplasma
d.Pneumonia jamur
4.Berdasarkan karakteristik penyakit
a.Pneumonia tipikal
b.Pneuomonia atipikal
5.Berdasarkan lama penyakit
a.Pneumonia akut
b.Pneuomonia persisten
Bradley J.S., Byington C.L., Shah S.S, Alverson B., Carter E.R., Harrison C., Kaplan S.L., Mace S.E., McCracken Jr G.H., Moore M.R., St Peter S.D., Stockwell J.A., and Swanson J.T. 2011. The Management of Community-Acquired Pneumonia in Infants and Children Older than 3 Months of Age : Clinical Practice Guidelines by the Pediatric Infectious Diseases Society and the Infectious Diseases Society of America.Clin Infect Dis. 53 (7): 617-630