Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

22

Click here to load reader

Transcript of Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

Page 1: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

1 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

TEKNIK PERDAGANGAN INTERNASIONAL

SALES CONTRACT

1. Jelaskan Pengertian dari Sales Contract?

Sales contract adalah kesepakatan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, untuk

melakukan transaksi perdagangan yang dilandasi oleh prinsip-prinsip hukum yang

disepakati bersama.

Dalam konteks perdagangan internasional, sales contract disepakati oleh

individu yang berasal dari negara yang berbeda ketentuan hukum dan aturan-

aturan perdagangannya.

Dalam penyusunan sales contract atas transaksi dagang internasional

harus dinyatakan secara tegas hukum dan aturan mana yang akan menjadi

pedoman dalam pelaksanaan kontrak (Pilihan hukum dan forum)

2. Jelaskan prinsip-prinsip dasar hukum dari Sales Contract

a. Prinsip dasar kebebasan berkontrak.

Setiap sistem hukum dagang mengakui kebebasan para pihak untuk membuat

kontrak-kontrak dagang internasional. Kebebasan tersebut mencakup:

– kebebasan untuk melakukan jenis-jenis kontrak yang disepakati para pihak

– kebebasan untuk memilih forum penyelesaian sengketa dagang

– kebebasan untuk memilih hukum yang akan berlaku terhadap kontrak, dll.

Kebebasan ini tidak boleh bertentangan dengan UU, kepentingan umum, kesusilaan,

kesopanan dan persyaratan lain yang di tetapkan oleh masing-masing sistem hukum.

b. Prinsip dasar Pacta Sunt Servanda

Pacta sunt servanda adalah prinsip yang mensyaratkan bahwa kesepakatan atau

kontrak yang telah ditandatangani harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

(dengan itikad baik).

c. Prinsip dasar penyelesaian sengketa melalui Arbitrase

Arbitrase dalam perdagangan international adalah forum penyelesaian sengketa yang

semakin umum digunakan, klausul arbitrase sudah semakin banyak dicantumkan

dalam kotrak-kontrak dagang sehingga prinsip ketiga ini relevan dengan prinsip-

prinsip sebelumnya.

+

Page 2: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

2 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

3. Bagaimana proses penyusnan / terjadinya sales contract

1) kontak negoisasi pertama dibuka oleh calon pembeli.

Pembeli mengirimkan permintaan penawaran (require offer) kepada penjual yang

menginformasikan ketertarikan pembeli terhadap produk yang dijual dan permintaan

agar penjual mengirimkan penawaran kepadanya.

2) Penjual akan memberikan respon dengan penawaran (offer) terhadap barang yang

diminati oleh pembeli. Bentuk penawaran dapat bersifat

(a) free offer, penjual hanya mencantumkan catatan harga barang (price list) yang

sifatnya tidak mengikat atau

(b) firm offer, dimana penjual menentukan harga dan persyaratan lainnya secara

mengikat.

3) Respon pembeli terhadap penawaran pihak penjual dapat berupa penerimaan

(acceptance) atau pembeli dapat mengajukan negoisasi ulang dengan mengirimkan

penawaran balik (counter offer).

4) Akhirnya, penjual akan mengajukan penawaran terakhir (final offer) setelah

penawaran sebelumnya ditolak atau belum disepakati pembeli. Penawaran final ini

merupakan titik kritis yang menentukan apakah sales contract dapat disepakati kedua

belah pihak atau tidak.

5) Apabila pembeli telah menyepakati tawaran terakhir penjual, maka bentuk akseptasi

tersebut dilanjutkan dengan pengajuan surat pesanan (order sheet atau purchase

order) kepada penjual dan harus segera mendapat konfirmasi dari pihak penjual.

6) Dalam hal ini penjual dapat bertindak dengan cara menandatangani tembusan dari

surat pesanan tersebut sebagai konfirmasi, ATAU dapat pula secara khusus

membuat dokumen sales contract atau sales note yang harus ditandatangani kedua

belah pihak.

1

Page 3: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

3 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

4. Jelaskan bentuk-bentuk sales contract

a) Bentuk lisan Biasanya masing-masing pihak sudah memiliki kepercayaan

yang sangat tinggi (trust) serta memiliki pengalaman bekerjasama yang saling

memuaskan. Dalam bentuk ini, kondisi persyaratan kontrak bersifat sederhana dan

tidak menyangkut jumlah yang cukup besar

b) Bentuk Kumpul Korespondensi bentuk paling lazim dan paling sering

digunakan dalam praktek PI, yakni beralih menggunakan media elektronik (e-mail)

karena lebih cepat dan efisien.

c) Bentuk proforma invoice Tidak sama dengan commercial invoice, karena

sifatnya sementara dan dibuat oleh penjual tapi ditandatangani oleh pembeli yang

mencantumkan secara detail mengenai kesepakatan perdagangan yang telah terjadi

termasuk dokumen-dokumen yang dipergunakan sebagai bentuk penegasan

eksportir atas kesepakatan lisan yang telah terjadi.

d) Bentuk Printed Text / Printed Short Form

Banyak perusahaan eksportir dan importir mencetak penawaran (offer) dan

permintaan (order) secara standar kedalam bentuk pre-printed text.

Apabila formulir telah diajukan dan telah diaccept oleh partner dagang LN, maka

secara otomatis formulir tersebut telah menjadi sales contract. Hal ini sangat

menguntungkan dan memberi manfaat besar bagi kedua belah pihak, diantaranya

menghemat waktu dan biaya.

e) Bentuk purchase order Digunakan untuk mencegah pembeli melakukan

penolakan atas barang yang dikirim dan memastikan bahwa pembeli benar-benar

telah sepakat dengan penawaran penjual sehingga pembeli diwajibkan untuk mengisi

nota pesanan pembelian / purchase order (P/O) yang sekaligus merupakan kontrak

jual-beli yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

f) Bentuk sales contrat yang disusun bersama Apabila karakteristik kontrak

perdagangan bersifat kompleks karena menyangkut jumlah dan nilai yang sangat

besar atau ketika transaksi baru pertama kali dibangun, maka baik penjual maupun

pembeli biasanya akan menyusun bersama suatu sales contract yang membutuhkan

waktu cukup lama tergantung kepada proses negoisasi antara pihak penjual dan

pihak pembeli.

Page 4: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

4 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

5. Suatu kontrak perdagangan apapun bentuk dan cara penyusunannya hendaknya

memegang prinsip-prinsip dasar, yaitu mampu menghilangkan 3 (tiga) hal,

sebutkan dan jelaskan!

a) Prinsip menghilangkan ketidakpastian

Kontrak harus memastikan segala sesuatu yg berkaitan dengan batasan waktu.

Bagi pihak penjual, kewajibannya adalah harus memastikan jangka waktu yang

berkaitan dengan barang.

Bagi pihak pembeli, kewajibannya adalah memastikan jangka penyelesaian

pembayaran, baik melalui mekanisme Letter of Credit (L/C) maupun non L/C.

b) Prinsip menghindari penafsiran ganda

Susunan kata dan kalimat yang tercantum dalam sales contract tidak boleh bersifat

ambigu, apalagi multi tafsir dg tujuannya untuk menghindari terjadinya persepsi dan

penafsiran yang berbeda. Sehingga dalam penyusunannya sangat penting adanya

pernyataan mengadopsi instrumen2 pengaturan perdagangan tt.

c) Prinsip menghilangkan ketidakjelasan

Kontrak perdagangan harus menjelaskan segala sesuatu yang berkaitan dengan

kondisi barang yang diperdagangkan, pengiriman dan pengangkutan, serta pihak

mana yang harus menanggung atas biaya yang timbul.

6. Jelaskan struktur sales contract

1) Ketentuan minimal

Unsur-unsur minimal yang harus tercantum dalam sales contract, antara lain adalah

o Nama dan alamat eksportir dan importir.

o Deskripsi dan spesifikasi dari barang, harga, jumlah dalam ukuran

volume/unit/berat, kualitas dan pengemasan.

o Mekanisme dan instruksi pembayaran, termasuk pembayaran untuk pajak dan

pungutan lain.

o Mekanisme pengapalan dan penyerahan barang, serta transpor dokumen yang

dipergunakan.

o Penutupan asuransi atas barang selama barang dalam perjalanan.

2) Ketentuan Tambahan

Ketentuan tambahan merupakan penjelasan lebih detail terhadap ketentuan minimal

diatas serta hal-hal lain yang perlu secara khusus dicantumkan dalam sales contract.

Beberapa ketentuan yang sebaiknya dimasukan dalam sales contract:

Page 5: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

5 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

a. Cara pengepakan dan pemberian tanda (marking) termasuk materi yang

dipergunakan dalam mengepak.

b. Dokumen hasil penelitian surveyor atau dokumen pernyataan lain yang

diperlukan importir (seperti : certificate of inspection dan certificate of origin)

untuk menjamin bahwa barang yang dikirim dapat melewati prosedur kepabeanan

di negara importir.

c. Warranties (jaminan) tentang kualitas atau kemampuan prestasi barang.

d. Persyaratan yang menyangkut bid bonds, performance bonds maupun guarantees.

Hal ini diperlukan ketika transaksi perdagangan yang diperjualbelikan berupa

heavy equipment maupun instalasi pabrik.

e. Pengaturan-pengaturan khusus mengenai apa-apa yang dapat dilakukan oleh

kedua pihak dalam hal terjadi perselisihan.

f. Prosedur arbitrase atas perselisihan atau tuntutan yang mungkin timbul dan juga

menentukan kasus-kasus mana saja yang boleh diselesaikan melalui arbitrase.

g. Domisili penyelesaian hukum.

h. Klausul pengamanan terutama bagi pihak penjual yang memikul beban resiko

pertama karena melakukan pengiriman barang sebelum pembayaran diterima

Page 6: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

6 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

PIHAK TERKAIT DALAM SALES CONTRACT

1. Kelompok Eskportir

a) Eksportir produsen Eksportir sekaligus produsen dari barang yang dijual;

b) Confirming house Anak perusahaan dari Holding Company multinasional yang

mewakili kepentingan perusahaan induk dinegara-negara tertentu yang bertugas

menyiapkan komoditi ekspor dan bertindak sebagai eksportir ketika komoditi ekspor siap

untuk dikirim ke perusahaan induk;

c) Pedagang ekspor (merchant exporter) para pedagang khusus ekspor yang

memasarkan jenis produk-produk tertentu;

d) Agen ekspor (export agent) pihak yang mewakili kepentingan produsen untuk

memasarkan komoditi ke pasar mancanegara;

e) Wisma dagang (trading house) perusahaan dagang ekspor yang memasarkan aneka

macam komoditi ke mancanegara

2. Kelompok Importir

a) Pengusaha impor (import-merchant) badan usaha yang diberi ijin oleh pemerintah

(dalam bentuk Angka Pengenal Impor – API) untuk mengimpor barang yang khusus

disebutkan dalam ijin tersebut;

b) Approved importer pengusaha impor yang mendapatkan penunjukan dari

Pemerintah (Kementerian Perdagangan) utk mengimpor komoditi tertentu;

c) Importir terbatas ijin khusus sebagai importir yang diberikan oleh pemerintah

kepada perusahaan-perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal (baik

PMA atau PMDN);

d) Importir umum perusahaan impor yang mengimpor aneka produk dagang, umumnya

antara lain adalah Perusahaan Dagang Negara yang lazim disebut sebagai Trading House

atau Wisma dagang;

e) Sole agent importer agen tunggal yang merupakan kantor perwakilan dari perusahaan

dagang multinasional.

3. Kelompok Indentor

a) Konsumen langsung pihak-pihak yang memesan barang-barang kebutuhannya

kepada importir dengan tujuan untuk dipakai sendiri. Contoh: perusahaan-perusahaan

asing yang beroperasi di indonesia;

b) Para pedagang pihak-pihak yang mengindent barang-barang dagangannya kepada

importir dengan tujuan untuk dijual kembali. Contoh: Pedagang grosir di Mangga Dua,

Pedagang Elektronik di pasar Glodok, dll;

c) Pengusaha industriawan, perkebunan, dan instansi pemerintah.

2

Page 7: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

7 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

4. Kelompok Promosi

a) Kantor perwakilan eksportir di negara konsumen atau importir;

b) Kantor perwakilan Kamar Dagang dan Industri baik yang ada di dalam negeri

maupun di luar negeri;

c) Misi perdagangan dan pameran dagang internasional (international trade fair) yang

selalu diselenggarakan di kota-kota besar didunia, seperti: Jakarta International EXPO,

Tokyo Fair, Leipzig Fair, Hannover Fair dan lain- lain;

d) Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN);

e) Atase Perdagangan dan Trade Commisioner;

f) Majalah dagang dan industri maupun Trade Directories;

5. Kelompok Pendukung

a) Bank-bank devisa, kelompok pendukung perdagangan internasional yang berkaitan

dengan pemberian jasa pembayaran, perkreditan, jaminan dan transaksi keuangan

lainnya. Dlm praktek perdagangan, kita akan menemui istilah-istilah:

issuing bank pihak bank devisa yang menerbitkan Letter of Credit (L/C);

advising bank bank devisa dinegara eksportir yang melakukan proses konfirmasi

dan advisi kepada pihak eksportir;

paying bank pihak bank devisa yang berhak melakukan pembayaran atas

penyerahan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam L/C.

b) Perusahaan transportasi pihak yang berkepentingan terhadap pengangkutan barang-

barang dalam rangka transaksi perdagangan internasional.

c) Maskapai pelayaran Agen2 kapal (pengangkut) yang mewakili kepentingan pemilik

angkutan, sebagian besar transaksi PI diangkut melalui jalur laut.

d) Perusahaan asuransi pihak yang menjamin resiko atas pengangkutan barang dari

pihak penjual hingga diterima oleh pihak pembeli.

e) Surveyor pihak ketiga (netral dan obyektif) yg dapat memberikan kesaksian atas

mutu, jenis, kuantitas, keaslian, kondisi, harga dan lain sebagainya.

f) Otoritas kepabeanan institusi pemerintah bertugas menjaga kepentingan masayarkat

suatu negara serta terhadap pemungutan pajak dalam ekspor-impor.

Page 8: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

8 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

EKSPOR

1. Pengertian Ekspor

Ekspor Perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah

Pabean suatu Negara ke Negara lain dengan memenuhi ketentuan yang

berlaku.

2. Syarat-syarat Ekspor

a) Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

b) Mendapat izin usaha dari Departemen Teknis/Lembaga Pemerintah Non-Dept

c) Memiliki izin ekspor berupa:

- APE (Angka Pengenalan Ekspor) untuk Eksportir umum berlaku 5 tahun

- APES (Angka Pengenalan Ekspor Sementara) berlaku 2 tahun

- APET (Angka Pengenalan Ekspor Terbatas) untuk PMA / PMDN

3. Proses Ekspor

1) Eksportir mengadakan koresponden dengan importir luar negeri (mutu, harga,

delivery, dll)

2) Eksportir dan importir mengadakan kontrak jual beli

3) Importir membuka/mengirim L/C melalui bank korespondennya

4) Bank importir meneruskan L/C kepada bank devisa

5) Bank devisa meneruskan L/C kepada eksportir

6) Eksportir menyiapkan barang-barangnya

7) Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) ke Bea Cukai

8) Eksportir memesan ruang kapal

9) Eksportir sendiri/minta bantuan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) untuk

mengirim barang

10) Eksportir sendiri/EMKL memfiat muatan barangnya

11) a. EMKL memberitahukan kepada eksportir barang telah dikirim ke kapal

b. Barang dikirim dari Indonesia ke importir

12) Mengajukan permohonan ke Dinas Perdagangan untuk memperoleh Surat

Keterangan Asal (SKA) / COO

13) Eksportir melakukan pencairan uang di bank devisa

14) Bank devisa eksportir mengirim dokumen ekspor kepada importir

15) Bank devisa importir mengirim dokumen ekpor kepada importir

16) Importir mengambil barang dipelabuhan

3

4

5

Page 9: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

9 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

4. Dokumen Ekpor

1) Dokumen Induk Dokumen inti yang dikeluarkan oleh Badan Pelaksana Utama

Perdagangan internasional, yang memiliki fungsi sebagai alat pembuktian

pelaksanaan suatu transaksi. Termasuk dalam dokumen ini antara lain

a. Faktur Perdagangan (Commercial Invoice) suatu nota – perhitungan yang

dibuat oleh Eksportir untuk Importir yang berisi Jumlah Barang (quantity),

Harga Satuan (Unit-Price) dan Harga-total (Total Price)

b. Letter of credit (L/C) Suatu surat kredit yang dikeluarkan oleh Bank Devisa

atas permintaan importir, yang memberi hak kepada Ekportir menarik wesel atas

importir bersangkutan, untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat kredit itu.

c. Bill Of Lading (B/L) (1) Surat tanda terima penyerahan barang yang telah

dimuat di dalam kapal laut oleh eksportir yang juga merupakan (2) tanda bukti

kepemilikan barang bagi importir serta (3) sebagai bukti adanya kontrak atau

perjanjian pengangkutan barang melalui laut antara eksportir dengan importir

untuk perusahaan pelayaran.

d. Polis asuransi Surat Bukti Pertanggungan yang dikeluarkan Maskapai

Asuransi atas permintaan Eksportir / Importir untuk menjamin keselamatan atas

barang yang dikirim dari aneka bencana dan kerusakan, dgn membayar premi.

2) Dokumen Penunjang

a. Packing List (Daftar Pengepakan) daftar yang berisi perincian lengkap

mengenai jenis dan jumlah satuan dari barang yang terdapat yang terdapat

dalam tiap peti atau total keseluruhannya sama dengan jenis dan jumlah yang

tercantum dalam faktur Perdagangan.

Packing List penting sekali untuk barang yang tidak sejenis atau tidak

seragam seperti suku cadang, barang-barang kelontong.

b. Certificate of Origin (surat keterangan Negara Asal) Surat pernyataan

yang ditandatangani untuk membuktikan asal dari suatu barang, digunakan

untuk memperoleh fasilitas bea masuk atau sebagai alat penghitung kuota di

negara tujuan dan untuk mencegah masuknya barang dari negara terlarang

c. Surveyor Report / Certficate of Inspection Surat pernyataan (kadang

dibawah sumpah) yang berisi keterangan mengenai mutu barang, jenis, jumlah,

harga dan keterangan lain yang dibutuhkan, dikeluarkan oleh badan usaha jasa

independen atas permintaan ekportir / atau instansi lain yang membutuhkan.

d. Test Certicate surat pernyataan yang dibuat oleh Laboratorium Perusahaan

atau Balai Penelitian yang independen yang menyatakan hasil ujicoba atas suatu

6

Page 10: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

10 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

barang ataupun peralatan mengenai kekuatan, daya tahan, kapasitas, dan,

konstruksinya.

Test Certificate ini penting untuk barang yang akan dipergunakan

menahan beban, seperti kemasan, alat angkut, mesin industri, tangki-

tangki, boiler, diesel serta sumber energi lainnya.

e. Manufacturer’s Certificate surat pernyataan yang dibuat oleh produsen yang

menyatakan bahwa barang tersebut adalah hasil poduksinya yang membawa

merk dagangannya (Trade Mark).

Penting sebagai Bukti keaslian dan jaminan mutu atas barang yang

dikaitkan dengan nama baik dari produsen itu dalam pasaran internasional,

yang juga menyangkut masalah Patent, Trade Mark dan Lisensi.

f. Weight Note (Nota Timbangan) suatu catatan yang berisi perincian berat

tiap-tiap peti / kemasan yang biasanya menyebutkan berat kotor dan berat bersih

tiap kemasan dihimpun dalam satu daftar yang total keseluruhannya sama

dengan yang tercantum dalam faktur Perdagangan.

Weight Note penting untuk barang yang harganya berdasarkan berat.

g. Measurement list (Daftar Kubikasi) daftar yang berisi ukuran dan takaran

dari tiap peti atau tiap kemasan yang biasanya menyebutkan volume atau

kubikasi dari tiap kemasan. Daftar ini total keseluruhannya sama dengan total

volume yang tercantum dalam Faktur Perdagangan.

Measurement-List penting artinya untuk barang yang harganya didasarkan

pada Volumenya dan juga untuk menyediakan alat muat-bongkar dan alat

angkut yang sesuai. Juga untuk menghitung Uang tambang.

h. Chemical Analysis suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh laboratorium

kimia dari perusahaan sendiri, atau dari Badan Penelitian yang independen yang

berisikan Komposisi Kimiawi dari suatu barang. Chemical Analysis ini penting

untuk menentukan mutu dari produk kimia.

Page 11: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

11 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

ISTILAH-ISTILAH

UCP 600 (“Uniform Customs & Practice for Documentary Credits”)

adalah versi terakhir untuk pedoman umum internasional (best practice) transaksi LC

yang diterbitkan oleh #ALIHICC (International Chamber of Commerce).

Metode Pengiriman PI (Term of Delivery):

F.O.B (Free On Board) Metode Pembayaran di pelabuhan bongkar baik itu Harga

Barang (Nilai Commercial Invoice), Asuransi (Insurrance) dan Biaya Pengiriman

(Freight).

C.I.F (Cost Insurrance & Freight) Metode Pembayaran di Pelabuhan Muat.

Artinya, sebelum melakukan pengiriman barang tersebut sudah di lunasi oleh

Consignee. Dan biaya asuransi maupun ongkos kirim sudah di bayar oleh Shipper di

Pelabuhan Muat.

C.&.F (Cost & Freight) Metode Pembayaran yg tidak jauh berbeda dengan C.I.F,

tetapi dalam kasus C & F, pihak Shipper tidak membayar asuransi / tidak

mengasuransi kan barang tersebut.

Shipper : Shipper adalah Exporteer atau si Pengirim barang

Consignee : Consignee adalah Importeer atau si Penerima barang

Jenis-jenis L/C :

Revocable L/C L/C yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak

oleh opener atau issuing bank tanpa memerlukan persetujuan dari beneficiary.

Irrevocable L/C L/C yang tidak bisa dibatalkan selama jangka berlaku (validity) yang

ditentukan dan opening bank tetap menjamin untuk menerima wesel yang ditarik atas

L/C tersebut. Pembatalan mungkin dilakukan, tetapi harus persetujuan semua pihak.

Irrevocable dan Confirmed L/C L/C ini diangggap paling sempurna dan paling aman

dari sudut penerima L/C (beneficiary) karena pembayaran atau pelunasan wesel yang

ditarik atas L/C ini dijamin sepenuhnya oleh opening bank maupun oleh advising bank,

bila segala syarat-syarat dipenuhi, serta tidak mudah dibatalkan karena sifatnya yang

irrevocable.

ETD (Estimation Time of Departure) perkiraan waktu keberangkatan Kapal.

ETA (Estimation Time of Arrival) adalah perkiraan waktu kedatangan Kapal

Page 12: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

12 | Dede Firmansah ( d e f i r z )

Kondisi Pengapalan dengan Kontainer berdasarkan Pengirim dan Penerimanya:

LCL (Less than Container Loaded) jenis pengiriman barang tanpa menggunakan

container dengan kata lain parsial. Jika kita menggunakan jenis pengiriman LCL, maka

barang yang kita kirim itu ditujukan ke Gudang penumpukan dari shipping agent. Lalu

dari pihak Gudang tersebut akan mengumpulkan barang2 kiriman LCL lain hingga

memenuhi quota untuk di loading / di muat ke dalam container.

FCL (Full Container Loaded) jenis pengiriman barang dengan menggunakan

container. Walaupun quantity barang tersebut lebih pantas dengan mode LCL, tetapi jika

shipper mengirimkan barangnya dengan menggunakan container maka jenis pengiriman

ini disebut dengan FCL.

P.O.L : Port Of Loading = Pelabuhan Muat P.O.D : Port Of Discharge = Pelabuhan Bongkar

EDI (Electronic Data Interchange) Sistem pertukaran data komputer antar aplikasi

melintasi batas-batas organisasi, sehingga intervensi manusia atau interpretasi atas data

tersebut oleh manusia dapat ditekan seminimum mungkin. EDI menjadi salah satu solusi

untuk membuat efisienan dalam transaksi bisnis di Internet dan sekaligus memberikan

jaminan keamanan dalam bertransaksi tersebut.

SKA/COO SKA merupakan dokumen penyerta barang ekspor Indonesia yg membuktikan

bahwa suatu barang berasal dari Indonesia, dengan pengertian barang asli berasal dari

Indonesia, Barang dihasilkan dan atau diolah di Indonesia\

Alternative Despute Resolution (ADR) Jika terjadi sengketa, memilih hukum mana

yang berlaku dan forum yang digunakan

Page 13: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

By. Dede Firmansah (defirz)

LANJUTAN….

1. a. Apa yang dimaksud dengan impor?

Impor Perdagangan dengan cara memasukan barang dari luar negeri ke dalam

wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

b. Uraikan tahapan atau prosedur impor

Adapun penjelasan prosedur umum proses impor di Indonesia melalui portal INSW

adalah sebagai berikut :

1) Importir mencari supplier barang sesuai dengan yang akan diimpor.

2) Setelah terjadi kesepakatan harga, importir membuka L/C di bank devisa dengan

melampirkan PO mengenai barang-barang yang mau diimpor; kemudian antar

Bank ke Bank Luar Negeri untuk menghubungi Supplier dan terjadi perjanjian

sesuai dengan perjanjian isi L/C yang disepakati kedua belah pihak.

3) Barang–barang dari Supplier siap untuk dikirim ke pelabuhan pemuatan untuk

diajukan.

4) Supplier mengirim faks ke Importer document B/L, Inv, Packing List dan

beberapa dokumen lain jika disyaratkan (Serifikat karantina, Form E, Form D,

dsb)

5) Original dokumen dikirim via Bank / original kedua ke importir

6) Pembuatan/ pengisian dokumen PIB (Pengajuan Impor Barang). Jika importir

mempunyai Modul PIB dan EDI System sendiri maka importir bisa melakukan

penginputan dan pengiriman PIB sendiri. Akan tetapi jika tidak mempunyai

Page 14: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

By. Dede Firmansah (defirz)

maka bisa menghubungi pihak PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan)

untuk proses input dan pengiriman PIB nya.

7) Dari PIB yang telah dibuat, akan diketahui berapa Bea masuk, PPH dan pajak

yang lain yang akan dibayar. Selain itu Importir juga harus mencantumkan

dokumen kelengkapan yang diperlukan di dalam PIB.

8) Importir membayar ke bank devisa sebesar pajak yang akan dibayar ditambah

biaya PNBP

9) Bank melakukan pengiriman data ke Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Bea

dan Cukai secara online melalui media Pertukaran Data Elektronik (PDE)

10) Importir mengirimkan data Pemberitahuan Impor Barang (PIB) ke Sistem

Komputer Pelayanan (SKP) Bea dan Cukai secara online melalui media

Pertukaran Data Elektronik (PDE)

11) Data PIB terlebih dahulu akan diproses di Portal Indonesia National Single

Window (INSW) untuk proses validasi kebenaran pengisian dokumen PIB dan

proses verifikasi perijinan (Analizing Point) terkait Lartas.

12) Jika ada kesalahan maka PIB akan direject dan importir harus melakukan

pembetulan PIB dan mengirimkan ulang kembali data PIB

13) Setelah proses di portal INSW selesai maka data PIB secara otomatis akan

dikirim ke Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Bea dan Cukai.

14) Kembali dokumen PIB akan dilakukan validasi kebenaran pengisian dokumen

PIB dan Analizing Point di SKP

15) Jika data benar akan dibuat penjaluran

16) Jika PIB terkena jalur hijau maka akan langsung keluar Surat Persetujuan

Pengeluaran Barang (SPPB)

17) Jika PIB terkena jalur merah maka akan dilakukan proses cek fisik terhadap

barang impor oleh petugas Bea dan Cukai. Jika hasilnya benar maka akan keluar

SPPB dan jika tidak benar maka akan dikenakan sanksi sesuai undang-undang

yang berlaku.

18) Setelah SPPB keluar, importir akan mendapatkan respon dan melakukan

pencetakan SPPB melalui modul PIB

19) Barang bisa dikeluarkan dari pelabuhan dengan mencantumkan dokumen asli

dan SPPB

c. Jelaskan apa yang dimaksud dengan importir jalur prioritas

Page 15: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

By. Dede Firmansah (defirz)

Importir Jalur Prioritas (IJP) adalah importir yang ditetapkan sebagai importir

penerima fasilitas Jalur Prioritas berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Bea Cukai

Republik Indonesia.

Jalur Prioritas adalah fasilitas yang diberikan kepada importir yang memenuhi

persyaratan yang ditentukan untuk mendapatkan pelayanan khusus, sehingga

penyelesaian importasinya dapat dilakukan dengan lebih sederhana dan cepat

2. a. Uraikan secara lengkap pengertian Letter of Credit (L/C) sebagaimana

tercantum dalam ps.2 Uniform Costums and Practice for Documentary Credits

Pasal 2 UCP (the Uniform Customs and Practice for Documentary Credit)

mendefinisikan L/C sbb : “ L/C adalah janji membayar dari bank penerbit (issuing

bank) kepada penerima (beneficiary/eksportir) yang pembayarannya hanya dapat

dilakukan oleh bank penerbit jika penerima menyerahkan kepada bank penerbit

dokumen-dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C “

b. Jelaskan manfaat penggunaan cara pembayaran L/C dalam perdagangan

internasional baik importir maupun eksportir

Manfaat LC dari sisi kepentingan eksportir

L/C merupakan jaminan atas pelunasan barang yang akan dikirim oleh

ekportir

L/C harus dibuka terlebih dahulu sebelum barang dikirim

Manfaat LC dari sisi kepentingan importir

L/C merupakan jaminan atas pelunasan barang yang akan dikirim oleh

ekportir

L/C harus dibuka terlebih dahulu sebelum barang dikirim

L/C menjadi instrumen yang ditawarkan oleh bank devisa untuk

memudahkan lalu lintas pembayaran dalam transaksi dagang internasional.

Mengapa L/C disukai?

Penerima (eksportir/penjual) yang menjual barang kepada importir/pembeli)

merasa aman karena adanya jaminan pembayaran dari bank penerbit

kepadanya.

Sebaliknya pemohon (importir/pembeli) merasa aman karena akan menerima

dokumen-dokumen yang dikehendakinya, sebab pemenuhannya merupakan

syarat pembayaran langsung.

Page 16: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

By. Dede Firmansah (defirz)

Page 17: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

By. Dede Firmansah (defirz)

c. Jelaskan minimal 4 (empat) pihak yang terkait dalam mekanisme pembayaran

perdagangan internasional dengan menggunakan L/C

1) APPLICANT (buyer atau pembeli atau importir) yaitu adalah pihak yang

meminta kepada sebuah bank devisa untuk membuka L/C atas namanya

(sebagai pembeli).

2) BENEFICIARY (seller atau penjual atau eksportir) yaitu pihak yang disebutkan

dalam L/C sebagai penerima.

3) ISSUING BANK (opening bank atau bank penerbit) yaitu bank yang membuka

atau menerbitkan L/C (buyer’s bank atau bank si pembeli)

4) ADVISING BANK (bank penerus) yaitu bank yang meneruskan L/C yang

diterima dari opening bank kepada beneficiary

d. Jelaskan paling sedikit 2 (dua) jenis L/C yang sdr ketahui

1) REVOCABLE L/C

L/C yang setiap saat dapat diubah atau dibatalkan oleh bank penerbit (opening

bank) secara sepihak tanpa persetujuan dari pihak penerima (beneficiary). ps.8

UCP Dalam revocable L/C kedudukan beneficiary lemah dan menanggung

resiko besar.

2) IRREVOCABLE L/C

Bila para pihak tidak menyebutkan jenis L/C nya, maka harus selalu dianggap

bahwa jenis L/C yang disepakati adalah Irrevocable L/C, yaitu L/C yang tidak

dapat dibatalkan secara sepihak tanpa persetujuan dari pihak-pihak yang terlibat

dalam transaksi L/C, yaitu beneficiary dan opening bank.

Kedudukan beneficiary lebih terjamin dari risiko karena tiap perubahan harus

ada persetujuannya

3) Confirmed Letter of Credit adalah suatu jenis letter of credit yang dalam

penerusannya kepada beneficiary ditambah jaminan pembayaran pada suatu

bank lain (confirming bank).

4) Unconfirmed Letter of Credit adalah suatu jenis letter of credit yang dalam

penerusannya kepada beneficiary tidak ada tambahan jaminan dari bank lain.

Page 18: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

By. Dede Firmansah (defirz)

3. a. Jelaskan yang saudara ketahui tentang INCOTERMS

INCOTERMS adalah singkatan dari International Commercial Terms.

INCOTERMS adalah seperangkat peraturan perdagangan (trade term) tentang

pengertian syarat penyerahan barang (term of delivery) yang mencerminkan

praktik bisnis ke bisnis dalam kontrak penjualan barang (sales contract).

Syarat penyerahan barang (term of delivery) berkaitan dengan sejumlah

komponen biaya yang harus diperhitungkan pada saat negosiasi penentuan harga

jual beli. misalnya pihak manakah yang menanggung biaya transportasi ke

pelabuhan, biaya bongkar muat barang dan biaya-biaya jasa lainnya kemudian

pihak mana pula yang menanggung biaya pajak-pajak, bea masuk dan lain-lain.

Jangan sampai kesepakatan harga yang prematur tanpa memperhitungkan

beban biaya-biaya tadi malah menyebabkan kerugian di kemudian hari.

Dilihat dari tempat batas tanggung jawab atas barang yang ditransaksikan,

menurut INCOTERMS yang diterbitkan oleh ICC (International Chamber of

Commerce), syarat penyerahan dapat dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok

syarat penyerahan:

1) Kelompok E dengan ketentuan Penjual berkewajiban menyiapkan barang di

tempat tinggal penjual

2) Kelompok F dengan ketentuan Penjual berkewajiban menyerahkan barang

kepada perusahaan pengangkutan sesuai yang ditunjuk pembeli

3) Kelompok C dengan ketentuan Penjual mengurus formalitas ekspor dan

melakukan kontrak dengan perusahaan pelayaran untuk pengiriman barang

4) Kelompok D dengan ketentuan Penjual menanggung segala biaya, beban,

risiko pengiriman baran

Page 19: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

By. Dede Firmansah (defirz)

b. Bandingkan perbedaan tanggungjawab pembeli dan penjual bila menggunakan

term Free on Carrier (FCA) dengan Free on Board (FOB)

Free on Carrier (FCA) Free on Board (FOB)

Penyerahan

barang dan

peralihan risiko

dilakukan pada saat barang

diserahkan kepada pihak pengangkut

yang ditunjuk oleh pembeli

dilakukan pada saat barang telah

dimuat di atas kapal (on board).

Ketentuan 1

Kewajiban penjual adalah

menyiapkan pengangkutan atas

nama pembeli

Kewajiban penjual adalah

menempatkan barang di atas kapal

dan menanggung biaya muat.

Sementara pembeli bertugas

menentukan pengangkut (carrier)

dan membuat kontrak pengangkutan

(carriage contract).

Sementara pembeli bertugas

menentukan pengangkut (carrier),

membuat kontrak pengangkutan

(carriage contract), dan menanggung

biaya angkut dan biaya bongkar.

Ketentuan 2

Izin kepabeanan di wilayah penjual

(export clearance) menjadi tanggung

jawab penjual.

Izin kepabeanan di wilayah penjual

(export clearance) dan biaya muat di

atas kapal menjadi tgjawab penjual..

Sedangkan biaya pengangkutan,

risiko sejak barang diserahkan

penjual kepada pihak pengangkut

(carrier) hingga ke tempat pembeli

menjadi beban pembeli

Sedangkan biaya pengangkutan,

risiko sejak barang dimuat di atas

kapal oleh penjual hingga ke tempat

pembeli, serta import clearance

menjadi beban pembeli.

c. Jelaskan perbedaan antara terms C&F dan CIF

Cost, Insurance and Freight (CIF) Cost and Freight (C&F)

Penyerahan

barang dan

peralihan risiko

dilakukan pada saat barang telah

dimuat di atas kapal (on board).

dilakukan pada saat barang telah

dimuat di atas kapal (on board).

Ketentuan 1

Penjual berkewajiban menentukan

pengangkut (carrier), membuat

kontrak pengangkutan,

menempatkan barang di atas kapal,

menanggung biaya muat, dan ongkos

angkut hingga pelabuhan tujuan.

Penjual berkewajiban menentukan

pengangkut (carrier), membuat

kontrak pengangkutan, menempatkan

barang di atas kapal, menanggung

biaya muat, ongkos angkut, dan biaya

bongkar di pelabuhan tujuan, serta

biaya asuransi.

Sedangkan kewajiban pembeli

adalah menanggung biaya di luar

beban penjual sesuai kontrak

pengangkutan.

Sedangkan kewajiban pembeli adalah

menanggung biaya di luar beban

penjual sesuai kontrak pengangkutan.

Ketentuan 2

Export clearance dan biaya

pengangkutan menjadi beban

penjual,

Export clearance, biaya

pengangkutan, dan biaya asuransi

menjadi beban penjual.

sedangkan risiko sejak barang

dimuat di atas kapal oleh penjual

hingga ke pelabuhan tujuan serta

import clearance menjadi tanggung

jawab pembeli.

Sedangkan import clearance menjadi

beban pembeli.

Page 20: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

By. Dede Firmansah (defirz)

4. a. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan “dumping” dalam perdagangan

internasional

Dumping adalah praktik dagang yang dilakukan oleh eksporter dengan menjual

komodity di pasar Internasional dengan harga kurang dari nilai yang wajar atau lebih

rendah dari harga barang tersebut di negerinya sendiri, atau dari harga jual kepada

negara lain pada umumnya dengan maksud untuk merebut pasar (persaingan tidak

jujur).

Dumping: menjual barang ke luar negeri dengan harga dibawah nilai normal

b. Jelaskan cara atau langkah untuk mengetahui terlah terjadi praktek dumping

dalam perdagangan internasional

Cara mengetahui telah terjadi praktik dumping di suatu negara, yakni apabila

terdapat indikasi harga jual dibawah harga normal, maka cara yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Membandingkan harga jual pasar ekspor dengan pasar domestik (asal). Jika

harga dinegara tujuan ekspor lebih rendah daripada harga dinegara eksportir

(harga normal), maka bisa jadi itu adalah praktik dumping.

2. Jika cara 1 tidak dapat dibuktikan, misal produk tersebut memang dikhususkan

untuk diekspor (KITE). Maka cara kedua adalah membandingkan harga jual

ekspor dengan harga tertinggi untuk produk yang sama yang diekspor ke negara

lain. Jika ternyata, harga jual ekspor lebih murah daripada harga ekspor tertinggi

di negara lain (harga normal), maka bisa jadi praktik dumping telah terjadi.

3. Jika cara 1 dan 2 tidak dapat digunakan, maka kita membandingkan biaya

produksi untuk produk tersebut ditambah biaya dan keuntungan yang layak. Jika

harga jual ekspor dibawah perhitungan HPP (harga normal) maka ini indikasi

praktik dumping.

Selain indikasi harga jual ekspor dibawah normal price, disyaratkan juga bahwa:

1. Dumping juga menyebabkan terjadinya serious injury terhadap industri sejenis

dinegara yang bersangkutan. Serious Injury dapat ditentukan dari beberapa

indikasi, misalnya terjadi penurunan penjualan, terjadinya PHK, menurunnya

pemanfaatan kapasitas terpasang.

2. Kausal link: adanya keterkaitan erat praktik dumping dengan serious injury

Page 21: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

By. Dede Firmansah (defirz)

c. Apakah yang dimaksud dengan “margin dumping” ?

Marjin dumping selisih antara harga ekspor dengan harga dipasar negara

pengekspor.

d. Apakah yang dimaksud dengan “serious injury” ?

Serious Injury: kerugian serius yang dialami industri negara pengimpor. Serious

injury dapat ditentukan dari beberapa indikasi, misalnya; terjadi penurunan

penjualan, terjadinya PHK, menurunnya pemanfaatan kapasitas terpasang Serious

injury dapat terjadi karena adanya praktik dumping, atau impor dalam jumlah yang

terlalu besar sehingga menekan dan merugikan industri domestik (dalam negeri).

e. Bagaimana langkah pemerintah dalam menanggulangi praktek dumping

dalam perdagangan internasional

Langkah yang dilakukan adalah dengan Penegakan hukum terhadap produk impor

yang berindikasi dumping:

Upaya preventif: sosialisasi diklat ttg dumping, pembinaan aparatur masalah PI &

dumping, pengkajian mekanisme perijinan.

Represif: pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) sebesar sebesar marjin

dumping, yaitu selisih antara harga ekspor dengan harga dipasar negara pengekspor.

5. a. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan “Subsidi” sebaia tercantum dalam

Agreemwnt on Subsidies and Countervailing Measures

Subsidi adalah kontribusi finansial oleh pemerintah/badan pemerintah, yang meliputi

1) Penyerahan dana secara langsung: hibah, pinjaman dan penyerahan atau

pemindahan dana atau kewajiban secara langsung misalnya jaminan utang;

2) Pendapatan pemerintah yang tidak ditagih: insentif pajak berupa keringanan

atau penghapusan pajak

3) Pemerintah menyediakan barang dan jasa selain dari infrastruktur/pembelian

barang

b. Jelaskan kriteria dari subsidi

Kontribusi finansial yang berasal dari pemerintah;

Menimbulkan keuntungan bagi pihak yang menerima;

Bersifat spesifik, diberikan hanya kepada suatu perusahaan atau industri, atau

kelompok perusahaan atau kelompok industri.

Page 22: Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional

By. Dede Firmansah (defirz)

Kriteria Spesifik

Apabila peraturan perUUan yg menjadi dasar menyebut secara eksplisit

pembatasan akses untuk mendapatkan subsidi hanya kepada sekelompok

perusahaan tertentu;

Apabila peraturan perUUan menetapkan seperangkat persyaratan atau kriteria

yg harus dipenuhi untuk memperoleh subsidi, serta menyebut pula jumlahnya,

maka subsidi ini tidak termasuk spesifik.

Subsidi yang diberikan kepada sekelompok atau sejumlah perusahaan yang

berada dalam wilayah atau geografi tertentu

c. Jelaskan jenis-jenis subsidi

1. Subsidi yang dilarang (Prohibited Subsidies, art.3)

a. yang diberikan kepada eksportir

b. yang diberikan untuk pemakaian produk lokal sbg pengganti produk impor

2. Subsidi yang dapat terkena tindakan (Actionable Subsidies, art.5)

a. mengakibatkan kerugian (injury/threat of injury) bagi industri dalam negeri

dari negara yang mengimpor produk yang disubsidi;

b. menghilangkan atau mengurangi keuntungan baik langsung atau tidak

langsung yang seharusnya dinikmati industri dinegara lain.

3. Subsidi yang tidak terkena tindakan (Non-Actionable Subsidies, art.8)

a. Subsidi yang tidak spesifik dalam pengertian art.2;

b. Subsidi yang berupa bantuan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan,

universitas, lembaga penelitian, sepanjang besarnya bantuan tidak melebihi

75% dari biaya penelitian industri

c. Subsidi untuk daerah terbelakang (kriteria yg obyektif, transparan dan

eksplisit melalui perUUan dg tolok ukur pembangunan ekonomi yang terdiri

dari pendapatan per-kapita, angka pengangguran);

d. Subsidi untuk pengelolaan lingkungan hidup (bantuan hanya 1x dan besarnya

maks 20% dari biaya yang diperlukan)