Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal...

10
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI Quarterly Economic Outlook Triwulan-II 2018 Kajian Makroekonomi dan Pasar Keuangan Febrio N. Kacaribu, Ph.D. (Kepala Kajian) [email protected] Alvin U. Lumbanraja [email protected] Denny Irawan [email protected] Angka-Angka Penting Pertumbuhan PDB* (Q1 ‘18) 5.2% Pertumbuhan PDB* (2018) 5.3% Inflasi (y.o.y. Mar ’18) 3.40% Pertumbuhan Kredit (y.o.y. Feb ‘18) 8,22% Surplus Perdagangan (Q1 ’18) USD 0,28 milyar Neraca Transaksi Berjalan (2017) -1.70% _________ *) Prakiraan 1 Tantangan Reformasi Ekonomi dan Risiko Eksternal Ringkasan PDB diperkirakan tumbuh 5,2% pada Triwulan-I 2018 dan 5,3% di 2018 Industri manufaktur tumbuh lebih cepat di Triwulan-IV 2017, akan mempertahankan laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal langsung Pertumbuhan konsumsi masih di bawah investasi, namun akan melewati 5% tahun ini Pertumbuhan di 2018 akan didorong oleh investasi, terutama investasi langsung asing Risiko eksternal masih tetap terjaga di jangka pendek; risiko perang dagang skala besar di level global sudah mulai mereda Pengelolaan fiskal secara umum cukup baik dan posisi utang saat ini masih sehat, namun peningkatan subsidi energi, ketergantungan pada BUMN untuk proyek infrastruktur, serta iklim regulasi yang tidak konsisten cukup mengkhawatirkan Meningkatnya harga komoditas dibanding tahun sebelumnya dan belanja infrastruktur selama beberapa triwulan terakhir tidak serta merta mendorong konsumsi masyarakat. Kondisi ini juga tidak didukung oleh rendahnya pertumbuhan penyaluran kredit investasi. Kebutuhan untuk menjaga stabilitas makro dengan mencegah defisit anggaran yang tinggi berarti pemerintah harus menahan belanja infrastrukturnya dengan target yang lebih realistis. Stimulus fiskal jangan terlalu diharapkan untuk mendorong pertumbuhan di 2018. Tabel 1: Proyeksi Tingkat Pertumbuhan PDB LPEM FEB UI Q1 2018 FY 2018 5,2% 5,3% Berbaliknya tren kenaikan harga komoditas ekspor beberapa bulan terakhir, terutama batu bara dan minyak sawit, dapat menimbulkan beberapa masalah bagi pertumbuhan sepanjang sisa tahun ini. Dengan penurunan CPO sebesar 5% dan Harga Batubara Acuan yang tidak berubah dibandingkan 6 bulan yang lalu, ekspor bersih dan pertumbuhan konsumsi di provinsi- provinsi utama akan relatif konstan, terutama apabila harga terus stagnan. Di sisi lain, secara umum konsumsi rumah tangga mungkin akan mulai sedikit meningkat di 2018, seiring dengan adanya pertumbuhan kredit konsumsi sebesar 11,2%. Kami memperkirakan pertumbuhan konsumsi akan melewati 5% tahun ini. Seiring dengan Pemilu 2019 yang sudah kurang dari satu tahun lagi, penting untuk dicatat bahwa kebijakan fiskal pemerintah akan mulai menjadi pusat perhatian kembali. Meskipun sebagian besar perhatian tertuju pada isu nilai nominal utang, yang sebenarnya tidak mengkhawatirkan, beberapa isu yang tidak diangkat justru perlu menjadi perhatian dan mengundang pertanyaan adalah mengenai komitmen reformasi ekonomi pemerintah. Keputusan pemerintah untuk menaikkan subsidi BBM efektif dengan mempertahankan harga BBM jenis Premium dan Solar, sebagai contoh, dapat berdampak serius pada defisit anggaran dan neraca transaksi berjalan. Selain itu, kondisi keuangan BUMN yang memburuk juga menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur yang terlalu mengandalkan BUMN tidak berkelanjutan dan bahwa pemerintah perlu lebih serius dalam memanfaatkan kerja sama pemerintah-swasta (PPP).

Transcript of Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal...

Page 1: Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal langsung ... jumlah besar. Beberapa subsektor manufaktur yang memerlukan garam

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Quarterly Economic Outlook Triwulan-II 2018

KajianMakroekonomidanPasarKeuanganFebrioN.Kacaribu,Ph.D.(KepalaKajian)[email protected]@[email protected]

Angka-AngkaPenting• PertumbuhanPDB*(Q1‘18)5.2%

• PertumbuhanPDB*(2018)5.3%

• Inflasi(y.o.y.Mar’18)3.40%

• Pertumbuhan Kredit (y.o.y.Feb‘18)8,22%

• SurplusPerdagangan(Q1’18)USD0,28milyar

• Neraca Transaksi Berjalan(2017)-1.70%

_________*)Prakiraan

1

TantanganReformasiEkonomidanRisikoEksternalRingkasan

• PDBdiperkirakantumbuh5,2%padaTriwulan-I2018dan5,3%di2018• Industrimanufaktur tumbuh lebih cepat di Triwulan-IV 2017, akanmempertahankan

lajupertumbuhan2018seiringmeningkatnyapenanamanmodallangsung• Pertumbuhankonsumsimasihdibawahinvestasi,namunakanmelewati5%tahunini• Pertumbuhandi2018akandidorongolehinvestasi,terutamainvestasilangsungasing• Risikoeksternalmasihtetapterjagadijangkapendek;risikoperangdagangskalabesar

dilevelglobalsudahmulaimereda• Pengelolaan fiskal secara umum cukup baik dan posisi utang saat ini masih sehat,

namun peningkatan subsidi energi, ketergantungan pada BUMN untuk proyekinfrastruktur,sertaiklimregulasiyangtidakkonsistencukupmengkhawatirkan

Meningkatnyahargakomoditasdibandingtahunsebelumnyadanbelanjainfrastrukturselamabeberapatriwulanterakhirtidaksertamertamendorongkonsumsimasyarakat.Kondisiinijugatidak didukung oleh rendahnya pertumbuhan penyaluran kredit investasi. Kebutuhan untukmenjaga stabilitas makro dengan mencegah defisit anggaran yang tinggi berarti pemerintahharus menahan belanja infrastrukturnya dengan target yang lebih realistis. Stimulus fiskaljanganterlaludiharapkanuntukmendorongpertumbuhandi2018.

Tabel1:ProyeksiTingkatPertumbuhanPDBLPEMFEBUIQ12018 FY20185,2% 5,3%

Berbaliknya tren kenaikan harga komoditas ekspor beberapa bulan terakhir, terutama batubara danminyak sawit, dapatmenimbulkan beberapamasalah bagi pertumbuhan sepanjangsisa tahun ini. Dengan penurunan CPO sebesar 5% dan Harga Batubara Acuan yang tidakberubahdibandingkan6bulanyanglalu,eksporbersihdanpertumbuhankonsumsidiprovinsi-provinsiutamaakan relatifkonstan, terutamaapabilaharga terus stagnan.Di sisi lain, secaraumumkonsumsirumahtanggamungkinakanmulaisedikitmeningkatdi2018,seiringdenganadanya pertumbuhan kredit konsumsi sebesar 11,2%. Kami memperkirakan pertumbuhankonsumsiakanmelewati5%tahunini.

Seiring dengan Pemilu 2019 yang sudah kurang dari satu tahun lagi, penting untuk dicatatbahwa kebijakan fiskal pemerintah akan mulai menjadi pusat perhatian kembali. Meskipunsebagian besar perhatian tertuju pada isu nilai nominal utang, yang sebenarnya tidakmengkhawatirkan, beberapa isu yang tidak diangkat justru perlu menjadi perhatian danmengundang pertanyaan adalah mengenai komitmen reformasi ekonomi pemerintah.Keputusanpemerintahuntukmenaikkan subsidi BBMefektif denganmempertahankanhargaBBMjenisPremiumdanSolar,sebagaicontoh,dapatberdampakseriuspadadefisitanggarandan neraca transaksi berjalan. Selain itu, kondisi keuangan BUMN yang memburuk jugamenunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur yang terlalu mengandalkan BUMN tidakberkelanjutan dan bahwa pemerintah perlu lebih serius dalam memanfaatkan kerja samapemerintah-swasta(PPP).

Page 2: Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal langsung ... jumlah besar. Beberapa subsektor manufaktur yang memerlukan garam

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Quarterly Economic Outlook Triwulan-II 2018

2

“Dalamjangkapanjang,kebijakanproteksionistelahdanakanterusmerugikaneksportirIndonesia,yangbergantungpadaimpor,sertabelanjakonsumendanpertumbuhanekonomiyanglebihluas”

IklimRegulasiyangTidakKonsistendanAnti-ImporDapatMerugikanIndustri

Salah satu aspek kebijakan pemerintah yang menarik saat ini adalah bahwa ketika PresidenJokoWidodo berjanji untukmelakukan segala upaya dalam rangka deregulasi danmembuatperaturan lebih ramah bisnis, beberapa peraturan yang telah ditandatangani oleh menteri-menterinya justru cenderung proteksionis dan anti-bisnis. Meskipun peraturan proteksionisdikedepankan oleh para menteri sebagai kebijakan untuk melindungi bisnis lokal dan matapencaharianpekerja,tindakanituakanmembahayakanperekonomianIndonesia.Dalamjangkapanjang, kebijakan proteksionis telah dan akan terus merugikan eksportir Indonesia, yangbergantungpadaimpor,sertabelanjakonsumendanpertumbuhanekonomiyanglebihluas.

Salah satu korban kebijakan proteksionis pemerintah adalah industri pengolahan, di manasebagianbesarimpormerupakanbahanmentah,barangsetengahjadi,danbarangmodalyangterutama digunakan oleh produsen lokal. Sebanyak 91% dari impor Indonesia merupakanbahanmentah,barangsetengahjadi,danbarangmodal,danhanyasekitar9%daritotalimpormerupakan barang konsumsi. Alih-alih membaik di Triwulan-IV, pertumbuhan industrimanufaktur melambat ke 4,38% (y.o.y), yang membuat pertumbuhan manufaktur 2017menjadi hanya 4,3%. Perlambatan pertumbuhan manufaktur secara keseluruhan cukupmencolok jika dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi yangmeningkat di dalamnegeridanpertumbuhanglobalyangsangatbaik.

Imporgaramhanyalahsatucontohyangmencerminkanbagaimananiatbaikpemerintahdalammelindungi industri lokal justrumembahayakanperekonomian.Denganperkiraanpermintaanindustriyanglebihdari65%daritotalpermintaangaramIndonesiapadatahun2016,pasokangaram yang tidak stabil mengganggu proses pengolahan yang membutuhkan garam dalamjumlah besar. Beberapa subsektor manufaktur yang memerlukan garam dalam jumlah yangbesar dan paling rentan terhadap kelangkaan garam adalah, menurut Asosiasi IndustriPengguna Garam Indonesia (AIPGI), petrokimia (47,2%), kertas dan barang cetakan (18,8%),pengolahanmakanan(14,2%),danpengasinanikan(12,2%).

Grafik1:PertumbuhanPDBdanIndustriUtama2013-2017Q4

Sumber:CEIC

Grafik2:PertumbuhanIndustriPengolahandanSubsektor,2013-2017Q4

Sumber:CEIC

Terdapat beberapa indikasi bahwa kebijakan garam pemerintah yang tidak konsistenmemengaruhipengolahanbahankimiaseiringdenganperlambatanpertumbuhanpengolahanbahankimiaselamaduatahunterakhirberturut-turut,denganpertumbuhanpadaTriwulan-IVtercatat di -4,19% (y.o.y). Selain itu, walaupun pengolahan makanan dan minuman tumbuhsebesar13,2% (y.o.y)padaTriwulan-IV2017karenakenaikanyang stabil padapopulasi kelas

5.1

4.3

4.4

3.8

6.8

0.7

9.8

8.5

5.5

-4 -2 0 2 4 6 8 10

Gross Domestic Product

Manufacturing Industry

Wholesales and Retail Trade, Repairs

Agriculture, Forestry and Fisheries

Construction

Mining & Quarrying

Information & Communication

Transportation & Storage

Financial & Insurance Activity

2013

2014

2015

2016

2017

Weight in 2017Q4

100.0

21.1

13.2

10.8

10.5

7.8

5.2

4.2

4.0

%

6.0

3.8

4.7

3.7

2.8

-0.5

9.2

4.3

-5.0 0.0 5.0 10.0 15.0

Basic Metals

Textile & Apparel

Chemicals, Pharmaceutical and Traditional Med

Transport Equipment

Metal Computer, Electronic, Optic & Electricity Eqp

Coal; Oil & Gas Refinery

Food & Beverages

Manufacturing Industry

2013

2014

2015

2016

2017

Weight in2017Q4

100

31.5

10.1

9.6

9.6

8.1

5.6

3.9

%

Page 3: Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal langsung ... jumlah besar. Beberapa subsektor manufaktur yang memerlukan garam

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Quarterly Economic Outlook Triwulan-II 2018

3

“Pertumbuhanindustrimanufakturyangterusberadadibawah5%menunjukkanbagaimanaIndonesiamelewatkankesempatanuntukmerangkulperusahaanmanufakturTiongkokyangmulaikeluardariTiongkokseiringdenganmeningkatnyabiayatenagakerja”

menengahdanperkotaan,kelangkaangaramyangberlanjutmungkindapatmenjadipenyebabpenurunan pertumbuhan industri makanan danminuman pada Triwulan-I 2018. PemerintahbarumengeluarkanPeraturanPemerintah(PP)No.9/2018sertamengalihkanwewenangkuotaimporgaramindustridariKementerianKelautan,danPerikanankeKementerianPerindustrian,ketikapenggunaindustrimulaimengeluhkankelangkaangaram.

Kasus kuota impor garam dan perlunya pemerintah untukmembatalkan keputusan awalnyabukan kasus khusus. Marks (2017) menyoroti bahwa tingkat proteksi efektif, ditunjukkandengantingkattarifdannon-tarif(misalnyakuotaimpor),telahmeningkatsecarasignifikandihampir semua jenis barang dari tahun 2008 hingga 2015. Temuan ini menunjukkan bahwakecenderunganpemerintahsebelumnyauntukmembatasiimporditeruskanolehpemerintahansaat ini, yang apabila dilihat dari keputusan terbaru dari para pembuat kebijakan, tidak adatandayangmenunjukkanperubahan.

ArahkebijakaninijelaskontraproduktifterhadapusahapemerintahanJokowiuntuklebihpro-bisnis dan, sebagaimana digambarkan oleh kasus impor garam, dapatmembahayakan bisnisdalam berbagai aspek. Kuota impor yang tidak memadai dapat menghambat pasokan danmenaikkan harga barang input untuk pengguna industri, sehinggamerugikan produsen lokal,baik dalam kemampuan mereka untuk memasok barang secara konsisten kepada pembelimaupun mengurangi biaya persaingan. Hal ini pada akhirnya akan merusak perkara bisnisdalammenetapkanataumempertahankandasarpengolahanuntuk industriyangberorientasiekspor di Indonesia, dan dari perspektif bisnis, meningkatkan daya tarik relatif dari negaratetanggayanglebihramahbisnissepertiVietnam.

Pertumbuhan industri manufaktur yang terus berada di bawah 5%menunjukkan bagaimanaIndonesia melewatkan kesempatan untuk merangkul perusahaan manufaktur Tiongkok yangmulai keluar dari Tiongkok seiring dengan meningkatnya biaya tenaga kerja. Indonesiamenyerahkan peluang menarik PMA berorientasi ekspor dari Tiongkok kepada Vietnam,Thailand, Filipina, Kamboja, atau bahkan negara-negara di Afrika. Beberapa subsektorberorientasieksporyangseharusnyamenarikbisnisdariTiongkok, seperti tekstildanpakaiansiappakaisertasubsektorperalatanelektronik/listrik,mencatatpertumbuhantahunansebesar3,8%dan2,8%.Manufakturperlengkapanpengangkutan,yangcenderungbernilaitambahdanmenghasilkanpembayaranyanglebihtinggi, jugamencatatpertumbuhanhanyasebesar3,7%di2017.

PertumbuhanSektorJasa:PolaKonsumsiTetapMenujuKonsumsiPengalaman?

Peningkatan pertumbuhan sektor jasa akhir-akhir inimenunjukkan perubahan pola konsumsimasyarakat Indonesia. Kenaikan sedikit pada konsumsi domestik memberikan dampak yangberbeda-bedapadatiapsektor,dimanasektoryangberkenaandengankonsumsipengalamancenderung membaik dibandingkan perdagangan eceran. Sebagai contoh, pada tahun 2011ketika pertumbuhan PDB tercatat sebesar 6,2%, Perdagangan Besar dan Eceran tumbuhsebesar 9,66% dibandingkan Sektor Pengangkutan yang tumbuh sebesar 8,31%, danPenyediaanAkomodasidanMakanMinumyangtumbuhsebesar6,86%.Ditahun2017,ketikapertumbuhanPDBtercatatsebesar5,07%,angkapertumbuhanketigasektortersebutmasing-masingsebesar4,44%,8,49%,dan5,55%.

Page 4: Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal langsung ... jumlah besar. Beberapa subsektor manufaktur yang memerlukan garam

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Quarterly Economic Outlook Triwulan-II 2018

4

“Sektorkonstruksimencatatpertumbuhantercepatdalamtigatahunterakhir,yaknisebesar7,67%diTriwulan-IV2017.Kamimelihatadanyabeberapafaktoryangmasihakanmendorongpertumbuhantinggipadasektorkonstruksidi2018”

Relatifturunnyaporsipengeluaranbarang-barangkonsumsimerupakantrensekuleryangtelahterjadi cukup lama namun kurang disadari pada 2014-2016, sebagian besar karenapertumbuhan ekonomi yang rendah. Hal ini terutama terlihat pada subsektor PerdaganganKendaraan Bermotor, yang tumbuh hanya 3,80% di Triwulan-IV 2017. Selain meningkatnyapersaingandengane-commerce,yangmengurangikenaikanlababagipedagangeceran,barangkonsumsi memiliki daya tarik yang relatif lebih rendah pada masyarakat kelas menengah diperkotaan. Mereka lebih tertarik membelanjakan pendapatannya pada barang-barang yangbisamemberikanpengalamansepertimakandiluarrumahdanberlibur.Treninimungkintidakbegitu terlihat dalam Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya, yang mencatatpertumbuhan sebesar 5,74% (y.o.y) pada Triwulan-IV 2017, mengingat tidak memadainyasistem transportasi umum perkotaan terutama di kota-kota kedua dan ketiga, untukmenyokongpeningkatankebutuhanmobilitaspadamasyarakatkelasmenengahyangbaru.

Grafik3:PertumbuhanPerdaganganBesardanEceransertaSubsektornya,2013-2017Q4

Sumber:CEIC

Grafik4:PertumbuhanTransportasisertaSubsektornya,2013-2017Q4

Sumber:CEIC

PertumbuhansektorlayananpengangkutandanpergudangantetapmenguatmeskipunsedikitmenurundariTriwulan-III,yaknisebesar7,84%padaTriwulan-IV2017danpada2017sebesar8,32% (lihat Grafik 4). Angkutan udara terus menjadi sumber pertumbuhan tercepat di subsektorpengangkutanberkatadanyalonjakanyangbesardalampariwisata.Angkutanjalanrayayangmencakuplebihdari53,7%nilaitambahyangdiciptakanolehsektorpengangkutan, jugamencatatpertumbuhanyangkuatyaknisebesar7,55%padaTriwulan-IV2017,sebagiankarenaadanyapeningkatanyangpesatdalampenggunaanlayananekspedisiuntuke-commerce.

Lonjakan di sektor pariwisata juga konsisten dengan pertumbuhan pada sektor PenyediaanAkomodasi, dan Makan Minum yang tumbuh sebesar 5,49% di Triwulan-IV 2017. Adanyalonjakan pada tren pariwisata ini didorong oleh meningkatnya penggunaan media sosialberbasis visual, seperti Facebook dan Instagram yangmemfasilitasi penyebaran pengalamanliburankelingkaransosialyanglebihluas.Selainitu,penggunaanmediasosialjugamendorongrestoran untuk menciptakan pengalaman bersantap yang lebih menarik secara visual, yangmenambahhargadannilaitambahbagiindustrirestoran.Olehkarenaitu,penggunaanmediasosialeratkaitannyadengankenaikanporsikonsumsibarangpengalamansecarakeseluruhanterhadapkonsumsirumahtangga.

Sektor konstruksi mencatat pertumbuhan tercepat dalam tiga tahun terakhir, yakni sebesar7,67%diTriwulan-IV2017.Kamimelihatadanyabeberapafaktoryangmasihakanmendorongpertumbuhantinggipadasektorkonstruksidi2018.Pertama,denganpemilu2019yangkurangdari setahun lagi, pemerintahan Jokowi akan menghadapi tekanan untuk mempercepat

4.5

4.9

4.4

0 2 4 6 8

Wholesale and Retail Trade,Repairs

Motor Vehicles and Motorcycle Trade and Repairs

Non-Motor Vehicles and Motorcycle Trade

%

2013 2014 2015 2016 2017

Weight in 2017Q4

100

19.3

80.7

18.9

6.0

4.6

9.0

12.8

7.1

8.2

0 5 10 15 20

Railways

Inland Water

Sea

Storage & Support Activities for Transportation, Postal & Courier

Air

Road

Transportation & Storage

20132014201520162017

SectorWeight in 2017Q4

18.8

53.7

100

16.1

7.9

2.6

0.9

%

Page 5: Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal langsung ... jumlah besar. Beberapa subsektor manufaktur yang memerlukan garam

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Quarterly Economic Outlook Triwulan-II 2018

5

“Sebagianbesarkomponenpertumbuhankonsumsirumahtangga(lihatGambar5)tetapstabilsejakTriwulan-I…”

penyelesaianproyekinfrastrukturbesardalamupayanyauntukterpilihkembali.Kedua,tingkatsukubunganominal KPR telah turun sebesar1,02%bahkan saat inflasi tetap stabil, sehinggamenciptakan lebih banyak insentif bagi rumah tangga untuk mengambil kredit perumahan.Terkaitdenganproyekinfrastruktur,kamimemperkirakansubsektorkomunikasiyangtumbuhsebesar8,99%akantetaptumbuhsekitar8-9%di2018dengansemakinbanyaknyakonsumenyang terhubung dan semakin bergantung pada transaksi online sehingga menciptakan lebihbanyakpermintaanpadainfrastrukturITbagiparakonsumendanpebisnis.

KonsumsiTumbuh5,0-5,1%di2018

Lajupertumbuhankonsumsi rumahtanggayang lambatsepanjang2017menunjukkanbahwabutuh beberapawaktu agar pertumbuhan konsumsimenyusul pertumbuhan ekonomi secarakeseluruhan.KonsumsirumahtanggajugakurangsensitifterhadapperubahanPDB.Walaupunpertumbuhan kredit konsumsi yangditerbitkanpadaDesember 2017 tumbuh relatif tinggi ditingkat 11,04% (y.o.y), konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,96%.Melihat pertumbuhankredit pada bulan Februari yang mencapai 11,16% y.o.y. dan sentimen pasar yang semakinmembaik,kamimemperkirakankonsumsiakantumbuhpadaatauhanyasedikitdiatas5%diTriwulan-I 2018. Meskipun kami tidak memperkirakan suku bunga turun, inflasi yang lebihtinggi seharusnya dapat mendorong belanja konsumen sepanjang sisa 2018 agar tumbuhsedikitlebihcepatdilevel5,0-5,1%.

Grafik5:PertumbuhanKonsumsiRumahTanggadanKomponennya,

2013-2017Q4

Sumber:CEIC

Grafik6:TingkatPertumbuhanInvestasidanKomponenUtamanya,2013-2017Q4

Sumber:CEIC

Sebagianbesarkomponenpertumbuhankonsumsirumahtangga(lihatGambar5)tetapstabilsejakTriwulan-I,denganpengecualiantransportasidankomunikasi (melambatmenjadi4,45%dari 5,01%). Indikasi lain dari rumah tangga yang relatif lebih optimis adalah konsumsi direstorandanhotelyangterustumbuhlebihcepatdibandingkankonsumsikeseluruhan(5,71%padaTriwulan-IV2017); restorandanhotel cenderung tumbuh lebihcepatdaripadaekonomisecara keseluruhan ketika konsumen cenderung memiliki daya beli yang lebih tinggi dankomponen tersebut yang menjadi hal pertama dipotong ketika terjadi penurunan daya beli.Pengeluaranuntukmakanandanminumanselainrestoranpadatahun2017jugatumbuhlebihcepatdaripadaekonomisecarakeseluruhan,konsistendenganpertumbuhanyangcepatpadaindustrimakanandanminumanolahan.

4.9

5.3

5.0

4.4

5.7

5.4

2.5

3.6

0 2 4 6

Consumption: Household

F&B, Other than Restaurant

Transportation & Communication

Equipments

Restaurant & Hotel

Health & Education

Others

Apparel, Footwear & Maintenance

2013 2014 2015 2016 2017

Weight in 2017Q4 Sectors

36.5

100

24.8

13.5

9.4

7.0

4.9

3.9

%

6.1

6.2

9.1

10.1

1.2

-10 0 10

Gross Fixed Capital Formation

Buildings & Structures

Machine & Equipment

Vehicles

Cultivated Resources

%

2013 2014 2015 2016 2017

Weight in 2017Q4

Sector

100

74.4

9.7

6.0

5.4

Page 6: Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal langsung ... jumlah besar. Beberapa subsektor manufaktur yang memerlukan garam

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Quarterly Economic Outlook Triwulan-II 2018

6

“Kamimemperkirakanpertumbuhaninvestasiakanmakincepatdi2018,melanjutkantrenpadatahun2017”

Grafik7:KomposisiPDB,2014Q1-2017Q4(persen)

Sumber:CEIC

Grafik8:PertumbuhanKreditBerdasarkanPenggunaan,2015Q4-Feb2018(YoY,%)

Sumber:CEIC

Konsumsi domestik yang sedikit lebih tinggi mungkin tidak langsung tercermin ketika kitamelihatinflasiinti,yangmencapai2,67%(y.o.y)padabulanMaret.Halinibisajadidisebabkanolehfaktabahwainflasiintitelahstabilberadadisekitar2,5-3,5%,atauberadadiantarabatasbawah target inflasi Bank Indonesia.Dengan tren laju pertumbuhan PDB saat ini, kami tidakmemperkirakan inflasi inti untuk meningkat lebih jauh. Tingginya harga minyak mentahinternasional dalam beberapa tahun terakhir di tingkat USD74/barel mungkin juga memilikisedikit dampak pada inflasi domestik sepanjang 2018 dan kemungkinan jugamemasuki awal2019 karenaadanya indikasi pemerintahakanmengulangi janjimerekauntukmenjagahargaBBM bersubsidi, terutama mendekati pemilu 2019. Dengan demikian, risiko kenaikan inflasisebagianbesarberasaldaririsikonilaitukar,yangsudahterdepresiasilebihdari4%sejakawaltahunini.

Grafik9:TingkatInflasi(%,y.o.y)

Sumber:CEIC

Grafik10:TingkatInflasi(%,mtm)

Sumber:CEIC

InvestasiTetapTumbuhdiatas6%pada2018

Kamimemperkirakanpertumbuhaninvestasiakanmakincepatdi2018,melanjutkantrenpadatahun 2017. Pembentukanmodal tetap domestik bruto, ukuran investasi dalam PDB, secarasignifikanmasihakantumbuhlebihcepatdibandingkanpertumbuhanekonomipadaTriwulan-IV yakni sebesar 7,25% (y.o.y), denganpertumbuhan investasi secara keseluruhanpada2017sebesar 6,12% (y.o.y). Kunci utama pertumbuhan investasi pada Triwulan-IV ada padamesindanperlengkapan.Investasiinitumbuhsebanyak22,27%padaTriwulan-IV;9,54%selama2017.Trenpertumbuhaniniterakhirkaliterlihatpadatahun2011,saatpertumbuhanPDBtriwulanansecarakonsistenberadadiatas6%.

55 54 54 55 55 54 54 55 55 54 54 55 55 54 54 55

6 8 8 12 6 8 8 12 6 8 8 11 6 7 8 1132 32 32 33 32 32 32 34 32 32 32 34 32 32 32 34

24 24 23 25 23 23 22 22 21 21 20 22 22 21 22 22

-23 -24 -22 -24 -22 -21 -19 -21 -20 -19 -18 -20 -20 -18 -20 -22

-30

-10

10

30

50

70

90

110

130

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

2014 2015 2016 2017Household Consumption Government ConsumptionGross Fixed Capital Formation ExportImport

3.4

2.7

-2

0

2

4

6

8

10

12

M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

2016 2017 2018Headline Core Administered Volatile

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

2016 2017 2018

Headline Core

Page 7: Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal langsung ... jumlah besar. Beberapa subsektor manufaktur yang memerlukan garam

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Quarterly Economic Outlook Triwulan-II 2018

7

“Salahsatumasalahdarikebijakanfiskaltahuniniadalahtendensipemerintahuntukmengabaikansistemsubsiditetap(fixedsubsidy)danhargamengambanguntukBBM”

Berbeda dari tren pada Triwulan-III, investasi kendaraanmengalami pertumbuhan negatif diTriwulan-IV, yang sebagian dijelaskan oleh tren siklikal dan fakta bahwa investasi kendaraantelah tumbuh sangat tinggi beberapa triwulan sebelumnya. Konsisten dengan pertumbuhanyang sangat pesat pada sektor konstruksi, investasi dalam bangunan tetap tumbuh cepat diTriwulan-IV.InvestasiolehperusahaanasingmaupunlokaljugatetapnaikpadaTriwulan-IIIdanTriwulan-IV, terlihat dengan bertambahnya investasi langsung asing dan domestik masing-masingsebesar14,95%dan16,28%(y.o.y)dalamangkanominalRupiah.

Grafik11:RealisasiPMA(Nominal)

Sumber:CEIC

Grafik12:InvestasiAsingdanDomestik(Nominal)

Sumber:CEIC

PertumbuhaninvestasiyangtinggipadaTriwulan-IVdisertaidenganpertumbuhanyangsangatrendah dari kredit perbankan terkait investasi. Di triwulan-IV 2017 dan Februari 2017, kreditinvestasi secara riil meningkat masing-masing sebesar 1,82% dan 1,11% (4,82% dan 3,92%dalam nominal, dikurangi dengan inflasi inti), meskipun dari pembentukan modal tetapdomestikbrutoyangtumbuhsebesar7,25%padaTriwulan-IV.Halinidapatdijelaskandenganfaktabahwainvestorlebihmemilihuntukmelakukaninvestasi langsung(saham/ekuitas),ataudalambeberapa kasus, investormemilihuntukmencari pendanaan lewatpasarmodal. Salahsatutandainvestasiyanglebihberbasismodaldiketahuidenganmelihatjumlahpertumbuhaninvestasi langsung dalam riil, di mana pada Triwulan-IV terhitung sebesar 10,94%. Indikatorlainnyaadalahadanyafaktabahwaobligasikorporasisecarariil tumbuhsebesar31,02%pada2017, walaupun keseluruhan obligasi korporasi pada 2017 hanya sebesar Rp156,71 triliun.Kepercayaanyangtinggidalaminvestasimodal,modalasing,danbelanjamodalpadaakhirnyamerupakanhalyangbaikbagikorporatdanekonomiketikainvestasiriilmenjadisemakintidakrentanterhadapsikluspasar,trensukubungayanglebihtinggidiseluruhduniapada2018,dansukubungabankyanglebihtinggi.

PenerimaanPajakSedikitLebihBaik,SubsidiMeningkatdi2018

Salah satu masalah dari kebijakan fiskal tahun ini adalah tendensi pemerintah untukmengabaikan sistemsubsidi tetap (fixed subsidy) danhargamengambanguntukBBM.Dalamperspektif ekonomi politik, perubahan tersebutmasuk akal,mengingat isu biaya hidup, yangsangatdipengaruhihargaBBM,dapatmemengaruhiprospekkemenanganPemilu2019.Disisilain, permasalahan defisit anggaran dan utang pemerintah mendesak Pemerintah untukberjanjimengembalikankeseimbanganprimerkelevelpositif.Padasaatyangsama,penurunanharga komoditas ekspor utama seperti CPO atau batu bara menimbulkan risiko penerimaanpajak dan bukan pajak dari sektor ekstraktif akan berada di bawah target. Dalam jangka

0

20

40

60

80

100

120

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

2015 2016 2017

IDR Trillions

Total Primary Secondary Tertiary

113

68

181

020406080

100120140160180200

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

2015 2016 2017

IDR Trillion

Foreign Domestic Total

Page 8: Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal langsung ... jumlah besar. Beberapa subsektor manufaktur yang memerlukan garam

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Quarterly Economic Outlook Triwulan-II 2018

8

“Akantetapi,semakinlamaditunda,penyesuaiantersebutakansemakinsulitdilaksanakan.PemerintahsebaiknyamulaimelakukanpenyesuaianhargaBBMinisecarabertahap”

menengah, hal inimembuat pemerintah harusmemilih antaramemotong anggaran dari poslainataumencarialternatifsumberpenerimaanpajak.

Risiko peningkatan biaya subsidi BBM bukan hal yang sepele, terutama mengingat bahwaanggotaOPECterlihatsangatberkomitmendalammemangkasproduksidanmenaikkanhargasesuai targetmereka, yaitu sekitar US$80 per barelnya. Nota Keuanganmenjabarkan secaraeksplisitasumsiKementerianKeuanganbahwanilaisubsidiBBMbersifattetap(fixedsubsidy),yangsangatberbedadenganpraktiknya,dimanahargabensintidakberubahsaathargaminyaknaikhingga30%year-on-year.Pemerintah jugatelahmemaksaPertaminauntukmenanggungkerugianyangadadalammenjualbensinpadahargayangditetapkanpemerintah,dimanahalinimembahayakankondisikeuanganPertaminadankeberlangsungannyasebagaiperusahaan.

MengikutiformuladariMenteriESDMdalammenghitunghargaekonomisdariBBMjenisSolardanPremium,keputusanpemerintahuntukmenahanhargaPremiumdiRp6.450per liter (Rp6.550per literdi Jawa)danSolardiRp5.150per literakanmeningkatkansubsidi jauhdiatastarget RAPBN sebesar Rp10,39 triliun.Dengan$76per barel untukhargaMOPSRON92dan$81perbareluntukhargaGasoilMOPS,kamimemperkirakanjumlahsubsidiBBMseharusnyasebesarsekitarRp83triliun.1Pertaminatidakakanmampumenanggungsemuasubsidiini.

MembiarkanPertaminamenanggungkerugiandariperkembanganhargaminyaksaat iniakanmengganggu kemampuan Pertamina dalam menjalankan bisnisnya karena harus beroperasidenganaruskasyangmemburuk.Dalamjangkapendek,iniakanmengurangidividenPertaminayang tersisa atau laba ditahan, yang kemudian akan muncul dalam penurunan PNBPpemerintah.Dalam jangkapanjang,kapasitasproduksidandayasaingPertaminaakansangatterganggukarenaterbatasnyadanauntukinvestasi.

Kami memandang bahwa risiko mempertahankan harga BBM ini cukup tinggi. Suatu saatpemerintah pasti harus melakukan penyesuaian harga BBM. Akan tetapi, semakin lamaditunda, penyesuaian tersebut akan semakin sulit dilaksanakan. Pemerintah sebaiknyamulaimelakukanpenyesuaianhargaBBMinisecarabertahap.

JikapemerintahberhasilmelaksanakanpenyesuaianhargaBBMsecarabertahap,kamimelihatbahwatargetpendapatanpemerintahpada2018masihcukuprealistis.WalaupunhargabatubaradanCPOsedikit lebih rendahmemangakansedikitmemengaruhipendapatanpajakdanbukan pajak. Target pertumbuhan pendapatan 2018 pada 13.5% lebih tinggi dari realisasi ditahun 2017. Kombinasi dari harga minyak mentah yang lebih tinggi, pertumbuhan ekonomiyang lebih baik, dan peningkatan pelaporan pajak seharusnya cukup untuk mencapai targetpendapatan 2018. Jika pemerintah dapat mengatasi permasalahan subsidi BBM, targetpemerintahdalammencapaineracapositifpadatahun2020punseharusnyadapattercapai.

NeracaPerdaganganMungkinAkanNegatifpada2018,RisikoEksternalMasihTerkendali

Sumber pertumbuhan lainnya pada tahun 2016 dan 2017, yaitu ekspor barang, mulaimemburuk pada Triwulan-IV 2017. Bergantung pada situasi hargaminyakmentah, CPO, danbatu bara, terdapat kemungkinan neraca perdagangan akan negatif pada 2018. KondisiIndonesia yang sangat bergantung pada ekspor dari tiga komoditas ini dan berbagai bahanmentah lainnya membuat harga komoditas sangat penting dalam menentukan neracaperdaganganIndonesia.Belakanganini,minyakmentahtelahmeningkatlebihdari30%(y.o.y),sedangkan harga batu bara meningkat sebesar 14.8% dan CPO sekitar 10%. Dampak dari

1Angkainididasarkanpadaperhitunganproyeksirata-ratahargaMOPSGasoline92danMOPSGasoilselamatahun2018.

Page 9: Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal langsung ... jumlah besar. Beberapa subsektor manufaktur yang memerlukan garam

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Quarterly Economic Outlook Triwulan-II 2018

9

“Neracaperdaganganpada2018akansedikitnegatif,kecualijikahargadarikomoditaseksporutamasepertiCPOdanbatubaramulainaiklagi”

regulasi baru mengenai kewajiban pasar domestik sebesar 25% total produksi pada hargasetelah diskon, yang dibuat untuk membantu PLN menekan subsidi listrik, terhadap ekspormasihbelumpasti,mengingatbahwapemerintahberjanjiuntukmeningkatkankuotaproduksiuntukbatubara.

Grafik13:NeracaPerdagangan(Nominal)(2015Q2–2018Q1)

Sumber:CEIC

Grafik14:NilaiTukardanArusModalJangkaPendekApr2017-Mar2018)

Sumber:CEIC

Permasalahan laindalamgejolakhargakomoditasadalahperbedaanantaraprofilekspordanimpor di Indonesia. Secara keseluruhan, ekspor di Indonesia masih sangat bergantung padaeksporbahanmentah, terutamasumberdayamineral, kelapasawit,dan logammulia.Ketigakomoditas tersebutmencakup 42.3% dari ekspor keseluruhan, yangmenjelaskan kerentananekspor Indonesia terhadap perubahan harga komoditas global hingga saat ini. Di sisi lain,Indonesiacenderungmengimporbarang-barangdengannilai tambahtinggi, sepertiperalatanelektronik,bahan-bahankimia,dankendaraan,yangtidaklebihrentanterhadapfluktuasihargakomoditas. Sebagai hasilnya, peningkatan terbaru nilai investasi domestik memiliki dampakyang negatif terhadap neraca perdagangan Indonesia. Neraca perdagangan pada 2018 akansedikitnegatif,kecualijikahargadarikomoditaseksporutamasepertiCPOdanbatubaramulainaik lagi. Defisit perdagangan juga akan memperburuk posisi neraca transaksi berjalanIndonesiadi2018,yangakanberadapadarentang1.8-2.0%untuk2018.

Grafik15:ProfilEksporIndonesia(Jan-Feb2018)

Source:CEIC

Grafik16:ProfilImporIndonesia(Jan-Feb2018)

Source:CEIC

Pertumbuhan ekonomi global terlihat makin menguat di banyak negara maju dan negara-negara berkembang, dengan dampak yang beragam bagi ekonomi Indonesia. Di satu sisi,permintaanglobalyangmelebihiekspektasisepanjang2018akanmembantumenaikkanharga

0.280

2

4

6

8

10

0

10

20

30

40

50

Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2015 2016 2017 2018

Th

ou

san

ds

Billions of USD

Trade Balance (RHS) Exports Imports

13,200

13,400

13,600

13,800

-80

-40

0

40

80

120

160IDR Trillion

Total Portfolio Bonds Stocks USD/IDR (RHS)

Mineral Resources

26.1%

Vegetable & Animal Fat

12.1%

Electronics, Electric Eqp, and Machineries

8.1%Textile Goods

7.6%Base Metals

6.1%

Industrial Chemicals

6.4%

Plastic, Rubber, and Derivatives

5.2%

Vehicles4.3%

Pearl, Diamond, Precious Metals

4.1%

Pulp and Paper3.9%

Others16.3% Electronics,

Electric Eqp, and

Machineries26.1%

Mineral Resources

17.6%

Base Metals10.8%

Industrial Chemicals

10.1%

Vehicles6.3%

Plastic, Rubber, and Derivatives

6.1%

Textile Goods5.9%

Plant-Based Product

3.7%

Processed Food and Beverages

3.6%

Pulp and Paper2.0%

Others7.8%

Page 10: Quarterly Economic Outlook - lpem.org · laju pertumbuhan 2018 seiring meningkatnya penanaman modal langsung ... jumlah besar. Beberapa subsektor manufaktur yang memerlukan garam

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

Quarterly Economic Outlook Triwulan-II 2018

10

komoditasdanpermintaanuntukbarang-barangproduksiIndonesia.Haliniakanmeningkatkanperforma ekspor Indonesia dan memperkuat posisi neraca transaksi berjalan. Di sisi lain,kekuatanekonomipadanegaramajumembuatkenaikan sukubungaduniamenjadihal yangtidakdapatdihindarkan.PertumbuhanekonomiAmerikaSerikatyangmelebihiekspektasiakanmenciptakan dorongan untuk The Fed untukmenaikkan suku bunga lebih cepat lagi. Hal iniakanmenimbulkantekanantambahanterhadaprupiahyangsudahterdepresiasi.

Bahkan ketika pasar modal global, dengan valuasi yang sudah sangat tinggi, akhirnya akanmengalamikoreksiyangsignifikan,kamitidakmelihatkoreksitersebutdapatberdampakbesarpadapertumbuhanglobalsepertidampakkenaikansukubungaditahun2005-2007berdampakpadaKrisisFinansialGlobaldiAmerikatahun2008.Pertama,regulasifinansialyangketatyangdiperkenalkankepasarsetelah2008menyebabkantingkatkoreksiyangsignifikanpadapasarkeuangan akan menimbulkan risiko yang lebih rendah terhadap sistem finansial. Kedua,meningkatnya porsi konsumsi domestik di Cina, dibandingkan dengan tahun 2008, akanmengurangidampakkemungkinanresesiAmerikaterhadapekonomiglobal.Ketiga,kecepatankenaikansukubungadiAmerikasaatinijugalebihbertahapjikadibandingkandengankenaikansuku bunga pada tahun 2005-2006. Terakhir, bank sentral utama, setelah mempelajarimengenai krisis di 2008, telahmemberikan tanda bahwamerekamengawasi perkembanganekonomi secara lebih dekat dan lebih siap dalam melakukan intervensi saat tanda-tandapenurunan ekonomimulai terlihat, sehingga dapatmengurangi risiko-risiko tak terduga yangdapat memicu resesi. Kami bertahan pada proyeksi bahwa risiko eksternal pada 2018 akanterbataspadatekananpenurunanRupiahdanrelatifterkendali.