QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai...

26
1 QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI I. PENDAHULUAN Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan. Dalam setiap GBHN, Rencana Pembangunan Nasional Lima Tahunan dan Rencana Strategis Pendidikan Nasional selalu tercantum bahwa peningkatan mutu merupakan salah satu prioritas pembangunan di bidang pendidikan. Berbagai inovasi dan program pendidikan juga telah dilaksanakan, antara lain penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku ajar dan buku referensi lainnya, peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan lainnya melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi pendidikan mereka, peningkatan manajemen pendidikan serta pengadaan fasilitas pendidikan lainnya. Sementara itu berbagai indikator menunjukkan bahwa mutu pendidikan masih belum meningkat secara signifikan. Dari dalam negeri diketahui bahwa nilai ujian akhir SD dan Sekolah Menengah rata-rata relatif rendah dan tidak mengalami peningkatan yang berarti. Dari dunia usaha juga muncul keluhan bahwa bahwa lulusan yang memasuki dunia kerja belum memiliki kesiapan kerja yang cukup. Ketidakpuasan berjenjang juga terjadi, kalangan SMP merasa bekal lulusan SD kurang memadai untuk memasuki SMP. Kalangan Sekolah Menengah merasakan bahwa lulusan SMP tidak siap mengikuti pembelajaran di Sekolah Menengah, dan kalangan perguruan tinggi merasa Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Transcript of QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai...

Page 1: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

1

QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI

I. PENDAHULUAN

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama

dilakukan. Dalam setiap GBHN, Rencana Pembangunan Nasional Lima Tahunan

dan Rencana Strategis Pendidikan Nasional selalu tercantum bahwa peningkatan

mutu merupakan salah satu prioritas pembangunan di bidang pendidikan.

Berbagai inovasi dan program pendidikan juga telah dilaksanakan, antara lain

penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku ajar dan buku referensi lainnya,

peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan lainnya melalui berbagai

pelatihan dan peningkatan kualifikasi pendidikan mereka, peningkatan manajemen

pendidikan serta pengadaan fasilitas pendidikan lainnya.

Sementara itu berbagai indikator menunjukkan bahwa mutu pendidikan

masih belum meningkat secara signifikan. Dari dalam negeri diketahui bahwa nilai

ujian akhir SD dan Sekolah Menengah rata-rata relatif rendah dan tidak

mengalami peningkatan yang berarti. Dari dunia usaha juga muncul keluhan

bahwa bahwa lulusan yang memasuki dunia kerja belum memiliki kesiapan kerja

yang cukup. Ketidakpuasan berjenjang juga terjadi, kalangan SMP merasa bekal

lulusan SD kurang memadai untuk memasuki SMP. Kalangan Sekolah Menengah

merasakan bahwa lulusan SMP tidak siap mengikuti pembelajaran di Sekolah

Menengah, dan kalangan perguruan tinggi merasa bekal lulusan Sekolah

Menengah belum cukup untuk mengikuti perkuliahan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan adalah kualitas

guru. Kompetensi guru bahkan merupakan faktor dominan dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar (PBM) yang efektif, disamping faktor motivasi siswa dan

sarana pembelajaran. Kompetensi guru meliputi : (1) Penguasaan Akademik ;

(2) Pengelolaan Pembelajaran; dan (3) Pengembangan Profesi (Ditendik, 2003).

Sehubungan dengan tuntutan kompetensi guru, maka setiap guru harus

mampu mengembangkan berbagai metode pembelajaran berikut merancang

model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa,

agar proses pembelajaran berlangsung efektif. Seperti yang diamanatkan

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 2: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

2

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (2003), pasal 40 ayat (2) : Pendidik

dan tenaga kependidikan berkewajiban : menciptakan suasana pendidikan yang

bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.

Pendekatan KontekstualAda kecenderungan dewasa ini untuk mengembangkan model-model

pembelajaran yang berlandaskan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik

jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak

‘ mengalami ‘ apa yang dipelajarinya, bukan sekedar ‘ mengetahui ‘-nya.

Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam

kompetisi ‘ mengingat ‘ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak

memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Dan itulah, yang terjadi

di kelas-kelas sekolah kita.

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning, CTL)

merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi

yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang telah dimilikinya dengan penerapannya

dalam kehidupan mereka sehari-hari. CTL diharapkan menjadikan hasil

pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung

alamiah dalam bentuk kegiatan siswa ‘bekerja’ dan ‘mengalami‘, bukan

merupakan transfer pengetahuan guru kepada siswa. Sebagaimana yang

dirumuskan oleh UNESCO tentang ‘Empat Pilar Pendidikan’ (The Four Pilars of

Education), dua pilar diantaranya sebagai berikut : (1) Belajar mengetahui

(Learning to know); (2) Belajar melakukan (Learning to do)

Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti ‘apa makna belajar’, ‘apa

manfaatnya’ dan ‘bagaimana mencapainya’. Dengan begitu siswa akan sadar

bahwa apa yang mereka pelajari akan berguna dalam hidupnya kelak. Sehingga

mereka termotivasi untuk mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan

berupaya untuk menggapainya. Dalam hal ini, guru berperan sebagai pengarah,

pembimbing atau sebagai fasilitator . Tugas guru sebagai fasilitator adalah

membantu siswa untuk mencapai tujuan belajarnya. Maksudnya, guru lebih

banyak berurusan dengan strategi mengajar dari pada memberi informasi. Lebih

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 3: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

3

jelasnya, tugas guru adalah mengelola kelas sebagai suatu tim yang bekerja

bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa).

Pengetahuan dan keterampilan diperoleh dengan cara ‘ menemukan sendiri ‘,

bukan dari ‘ apa kata guru ‘.

Iklim Kelas (Classroom Climate) dan Komunitas Belajar (Learning Commu-nity)

Dalam proses sekolah, yang penting bukan ‘apa’ materi yang diajarkan

ataupun siapa yang mengajarkan, melainkan bagaimana materi tersebut

diajarkan. Bagaimana guru mengajarkan materi tersebut menimbulkan apa yang

disebut iklim kelas (classroom climate) dan komunitas belajar (learning

community) Iklim kelas yang terbuka dan menyenangkan sangat kondusif untuk

mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi, sebab dalam iklim semacam itu suasana

kelas akan bersifat demokratis sehingga proses pembelajaran akan dinamis

(Zamroni, 2003)

Sedangkan iklim kelas yang dinamis dan terbuka menciptakan komunitas

belajar yang produktif. Kebersamaan anggota kelas dalam mencapai tujuan

pembelajaran dapat meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar (Nasution,

2000)

Persoalannya adalah, bagaimana guru merancang pengelolaan kelas dan

memilih strategi yang tepat dalam proses pembelajaran, agar iklim kelas dan

komunitas belajar dapat tercipta pada saat guru menyajikan suatu topik materi

pembelajaran. Juga perlu dipertimbangkan karakteristik, kondisi kelas yang

dihadapi termasuk potensi anggota kelas (siswa) yang tentu beragam.

Perbedaan potensi siswa, dapat diatasi dengan alternatif model-model

pembelajaran, metode dan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan.

Banyak konsep dan beberapa model pembelajaran yang revolusioner dalam

rangka menjajagi pertanyaan : “ Learning how to learn ?” yang berpijak pada

kondisi psikologis dan karakter otak siswa (manusia).

Pembahasan tentang pengembangan metodologi pembelajaran yang

bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis dengan pendekatan

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 4: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

4

Quantum Teaching berbasis kompetensi terkait dengan teori-teori belajar,

misalnya Belajar Bermakna (Ausuble) dan Konstruktivisme (Piaget). Quantum

Teaching (QT) sebagai metode dalam proses pembelajaran sangat menarik untuk

dikaji lebih lanjut, karena metode ini memiliki kelebihan-kelebihan dibanding

metode pembelajaran yang telah dikenal sebelumnya. Kelebihan QT antara lain,

cocok untuk semua mata pelajaran, dapat diterapkan kepada pembelajar dari usia

9 sampai 24 tahun, juga dapat meningkatkan daya serap siswa secara dramatis

asal suasana kelas yang ada telah dikondisikan seperti yang disarankan.

Quantum Teaching dirancang untuk membantu guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip Belajar Menyenangkan

(Quantum Learning). Untuk mengiringi QT dan penerapannya di kelas, disarankan

pula menggunakan model-model pembelajaran Cooperative Learning (misalnya

type STAD, TGT dan Jigsaw) agar kompetensi yang dicapai siswa optimal,

kreatifitas siswa meningkat, suasana belajar demokratis dan dinamis. Namun

demikian masih banyak cara dan bentuk pembelajaran menyenangkan dalam

rangka percepatan belajar (Accelerated Learning) bagi para siswa.

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 5: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

5

II. BELAJAR BERMAKNA DAN SISTEM PEMROSESAN INFORMASI

Belajar Bermakna

Menurut Ausubel, belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi

seperti yang ditampilkan bagan di bawah ini :

Gambar 1 : Bentuk-bentuk belajar (menurut Ausubel)

Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran

disajikan kepada siswa melalui penerimaanatau penemuan. Dimensi ke dua,

menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur

kognitif yang telah ada. Struktur kognitif yaitu fakta-fakta, konsep-konsep dan

generalkisasi-generelisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa.

Pada tingkat pertama dalam belajar, informasi dapat dikomunikasikan pada

siswa baik dalam bentuk belajar penerimaan yang menyajikan informasi dalam

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Siswa dapat mengasimilasi materi pelajaran

Secara Penerimaan

Secara Penemuan

1. Materi disajikan dalam bentuk final

2. Siswa menghafal materi yang disajikan

1. Materi ditemukan oleh siswa

2. Siswa menghafal materi

1. Materi disajikan dalam bentuk final

2. Siswa memasukkan materi ke dalam struktur kognitif

1. Siswa menemukan materi

2. Siswa memasukkan materi ke dalam struktur kognitif

Hafalan Bermakna

Belajar dapat

Page 6: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

6

bentuk final, maupun dengan bentuk belajar penemuan yang mengharuskan siswa

untuk menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi yang akan diajarkan.

Pada tingkat ke dua, siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi itu

pada pengetahuan (berupa konsep-konsep atau lainnya) yang telah dimilikinya.

Dalam hal ini siswa telah mengalami belajar bermakna. Namun, siswa juga dapat

hanya mencoba-coba menghafalkan informasi baru itu tanpa menghubungkan

pada konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitifnya. Dalam hal ini,

siswa belajar hafalan.

Penerapan belajar bermakna yang sederhana oleh siswa dapat dilakukan

dengan menggambarkan atau menyusun peta pikiran (mind mapping) setelah

mereka mengikuti proses pembelajaran sebagai penguatan (reinforcement) atau

review.

Teori Konstruktivisme (Constructivism),Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofis) pendekatan konsep

dalam pembelajaran, bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi

sedikit, yang hasilnya diperoleh melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak

datang sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep

atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat, melainkan manusia harus

mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

Konstruktivisme juga sangat cocok sebagai landasan filosofis pendekatan

kontekstual (CTL)

Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu

yang berguna bagi dirinya dan bergelut dengan ide-ide. Guru tidak akan mampu

memberikan semua pengetahuan kepada siswa. Siswa sendiri yang harus

mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Esensi dari teori

konstruksivisme adalah ide, bahwa siswa harus menemukan dan

mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila

dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri.

Dengan dasar itu, pembelajaran harus dikemas menjadi proses

‘mengkonstruksi’ bukan ‘menerima’ pengetahuan. Dalam proses pembelajaran,

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 7: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

7

siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam

proses belajar dan mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru.

Landasan berpikir konstruktivisme agak berbeda dengan pandangan kaum

objektivis, yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran. Menurut pandangan

konstruktivis, ‘strategi memperoleh’ lebih diutamakan bukan ‘seberapa banyak

siswa memperoleh dan mengingat’ pengetahuan. Dalam hal ini, tugas guru

adalah memfasilitasi proses tersebut dengan :

menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa

memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan

menerapkan sendiri idenya, dan

menyadarkan siswa agar dapat menerapkan strategi mereka sendiri

dalam belajar

Pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman. Pemahaman

berkembang semakin dalam dan semakin kuat apabila selalu diuji dengan pe-

ngalaman baru. Menurut Piaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam

otaknya, seperti kotak-kotak yang masing-masing kotak berisi informasi yang

bermakna berbeda-beda. Pengalaman sama bagi beberapa orang akan dimaknai

berbeda oleh masing-masing individu dan disimpan dalam kotak yang berbeda.

Setiap pengalaman baru dihubungkan dengan kotak-kotak (struktur kognitif)

dalam otak manusia tersebut.

Struktur kognisi dikembangkan dalam otak manusia melalui dua cara, yaitu

asimilasi atau akomodasi. Asimilasi, maksudnya struktur kognisi yang sudah ada

dimodifikasi untuk menampung dan menyesuaikan dengan hadirnya pe-ngalaman

baru. Untuk lebih jelasnya, lihat Gambar 2

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Pada mulanya mengingat konsep yang telah dimiliki

Hal baru(Benda, Peristiwa, Gagasan)

Ketidakseimbangan

Penguatan

Cocok sekali

Tidak CocokCocokMengerti

KeseimbanganAssimilasi

Page 8: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

8

Lalu, bagaimanakah penerapannya di kelas ?

Bagaimanakah cara merealisasikannya pada kelas-kelas di sekolah kita ?

Pada umumnya, guru sudah menerapkan filosofi ini dalam pembelajaran

sehari-hari, yaitu pada waktu guru merancang pembelajaran dalam bentuk siswa

bekerja, siswa praktik mengerjakan sesuatu, berlatih secara fisik, menulis

karangan, mendemonstrasikan, menciptakan ide dan sebagainya. Oleh sebab itu,

mari kita kembangkan cara-cara tersebut lebih banyak lagi.

Sistem Pemrosesan Informasi

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Jalan buntu( tidak mengerti )

Adaptasi (Belajar)

Akomodasi

transformasi

Gambar 2 : Proses Asimilasi dan Akomodasi

Page 9: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

9

Model pemrosesan informasi yang dikemukakan oleh para ahli psikologi

kognitif menggambarkan proses mental sebagai transformasi informasi dari

stimulus (input) ke respons (output) , seperti yang diperlihatkan gambar di bawah

ini :

Reseptor menerima sinyal-sinyal dari lingkungan (suara, gambar,

sentuhan, dll). Kemudian reseptor mengirimkan sinyal dalam bentuk impuls-impuls

elektrokimia ke otak. Impuls-impuls saraf dari reseptor diteruskan ke registor penginderaan di dalam sistem saraf pusat dan disimpan selama waktu yang

sangat singkat. Seluruh informasi yang masuk sebagian kecil disimpan ke dalam

memori jangka pendek, sedangkan yang lain sebagian besar hilang dari sistem.

Proses ini disebut persepsi selektif. Memori jangka pendek dapat disamakan

dengan kesadaran. Contoh ketika kita mencari nomor telepon, setelah

menemukan kemudian menekan angka pesawat telepon. Kapasitas memori

jangka pendek terbatas, sehingga implikasinya penting sekali bagi pengajaran

atau instruksi pada umumnya. Memori jangka pendek disebut juga memori kerja.

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

LINGKUNGAN

EFEKTOR

RESEPTOR

GENERATOR RESPONS

R PE EG NI GS IT NO DR E R A A N

KONTROL EKSEKUTIF HARAPAN

MEMORIJANGKA PENDEK

MEMORIJANGKA

PANJANG

Gambar 3 : Sistem Pemrosesan Informasi (Gagne, 1985)

Coding

Page 10: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

10

Informasi dalam memori kerja kemudian dikode (coding), selanjutnya

disimpan ke dalam memori jangka panjang. Pengkodean (coding) merupakan

suatu proses transformasi informasi baru yang diintegrasikan pada informasi lama

dengan berbagai cara. Memori jangka panjang menyimpan informasi yang akan

digunakan di kemudian hari.

Informasi yang disimpan di memori jangka panjang, bila akan digunakan

harus dipanggil melalui generator respons. Dalam pikiran sadar, informasi

mengalir dari memori jangka panjang ke memori jangka pendek, kemudian ke

generator respons. Tetapi untuk respons otomatis, informasi dari memori jangka

panjang mengalir langsung ke genator respons selama pemanggilan.

Generator respons mengatur urutan respons dan memicu efektor-efektor

berupa saraf-saraf motorik. Aliran informasi dalam sistem manusia diatur oleh

harapan dan kontrol eksekutif (norma, hukum, nilai, etika, dll.).

Setelah kita memahami sistem pemrosesan informasi, diharapkan guru

menyadari dan mengupayakan bagaimana cara menyajikan informasi agar dapat

disimpan ke dalam memori jangka panjang siswa semudah mungkin.

III. METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Quantum Teaching (QT) pertama kali diterapkan di SuperCamp, yaitu

sebuah program percepatan Quantum Learning oleh Learning Forum pimpinan

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 11: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

11

Bobbi DePorter sang penemu QT. Learning Forum adalah suatu perusahaan

pendidikan internasional yang menekankan kecakapan akademis dan kecakapan

pribadi.

Hasil survei J.V. Groenendal (1991) terhadap 6.042 orang alumni program

SuperCamp berusia 12 – 22 tahun menyatakan bahwa : SuperCamp mampu :

68 % meningkatkan motivasi

73 % meningkatkan nilai belajar

83 % meningkatkan rasa percaya diri

94 % meningkatkan harga diri

98 % melanjutkan penggunaan keterampilan.

Di dalam program SuperCamp, peserta memperoleh kiat-kiat untuk

mencatat, menghafal, membaca cepat, menulis, berkreasi,, berkomunikasi dan

membina hubungan.

Metode dan model pembelajaran QT mulai dikenal di Indonesia pada tahun

1999 setelah sebelumnya dikenal tentang Quantum Learning.

Apakah Quantum Teaching itu ?

QT adalah suatu metode pembelajaran yang memadukan unsur seni dan

pencapaian tujuan yang terarah. QT berfokus pada hubungan dinamis dalam

lingkungan kelas dan interaksi yang membangun landasan dan kerangka untuk

belajar bagi siswa. Quantum artinya interaksi yang mengubah energi menjadi

cahaya. Jadi Quantum Teaching dapat diartikan perpaduan bermacam-macam

interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar siswa. Interaksi-interaksi

ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif. Interaksi-interaksi ini mengubah

kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi ‘ cahaya ’ yang akan bermanfaat

bagi diri siswa dan bagi orang lain. QT adalah suatu metode percepatan belajar,

karena metode ini mampu menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses

belajar alamiah siswa dengan menggunakan musik, mendisain lingkungan, men-

disain bahan pengajaran yang sesuai, cara menyajikan yang efektif dan mendisain

siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

QT mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang

efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar.

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 12: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

12

Dengan kata lain QT memfasilitasi proses belajar siswa yang ‘ mudah ‘ dan

‘ menyenangkan ‘ (Quantum Learning) dan alamiah.

Azas Utama QTQT berpijak pada prinsip : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan

antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Strategi, model dan segala hal yang

berkaitan dengan QT- setiap interaksi dengan siswa, setiap rancangan kurikulum

dan setiap metode interaksional dibangun di atas prinsip : Bawalah Dunia Mereka

ke Dunia Kita, dan antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka

Maksudnya, kita memasuki dunia

mereka (siswa). Setelah kita memasuki

dunia mereka, kita akan mudah me-

mimpin, menuntun dan memudahkan

perjalanan mereka menuju kesadaran

dan ilmu pengetahuan yang lebih luas.

Caranya, dengan mengaitkan apa yang

guru ajarkan dengan sebuah peristiwa,

pikiran atau perasaan yang diperoleh

dari kehidupan di rumah, sosial, olah

raga, musik, seni, rekreasi atau aka-

demik mereka (siswa). Setelah kaitan

itu terbentuk, barulah dunia mereka

dibawa ke dunia kita, dan memberi

mereka pemahaman kita tentang isi

dunia. Pada fase ini mulai dikenal kosa-

kosa kata baru (istilah) , model mental,

rumus dan lain-lain. Setelah menjelajahi

kaitan dan berinteraksi, baik siswa

maupun guru mendapatkan pemahaman baru dan ‘ Dunia Kita ‘ dapat diperluas

mencakup tidak hanya para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya, dengan pengertian

yang lebih luas dan penguasaan lebih mendalam ini, siswa dapat membawa apa

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

DUNIAKITA

DUNIA BARU

MEREKA

DUNIAMEREKA

Page 13: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

13

yang mereka pelajari ke dalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi

baru. Dengan demikian pembelajaran berlangsung dinamis.

Prinsip Quantum Teaching,Dalam menerapkan QT di kelas, guru harus memahami prinsip-prinsip QT

sebagai berikut :

1. Segalanya bicara ;

Semua yang berada di lingkungan kelas, termasuk lembaran-lembaran

kertas yang dibagikan kepada siswa, rancangan pelajaran bahkan bahasa

tubuh guru semuanya mengirimkan pesan tentang belajar.

2. Segalanya bertujuan ;

Semua yang terjadi dalam ‘ orkestra ‘ pengajaran guru pastikan mempunyai

tujuan.

3. Pengalaman sebelum Memberi Nama ;

Otak siswa akan berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks

sehingga akan memicu rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar

paling baik terjadi pada saat siswa telah ‘mengalami’ informasi sebelum

siswa memperoleh ‘nama’ untuk apa yang mereka pelajari

4. Akui setiap Usaha ;

Belajar adalah resiko, maksudnya siswa yang sedang belajar berarti siswa

melangkah keluar dari kenyamanan. Oleh karena itu, pada saat mengambil

langkah ini, mereka layak mendapat ‘ pengakuan ‘ atas kecakapan dan

kepercayaan diri mereka

5. Jika layak dipelajari, maka layak untuk Dirayakan ;

Perayaan merupakan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan

asosiasi emosi positif dengan belajar. Perayaan dapat menguatkan

pemahaman (reinforcement) siswa terhadap apa yang baru dipelajari.

Model Quantum Teaching, Model QT yang dikembangkan di bagi menjadi dua bagian, yaitu :

(1) Bagian konteks, (2) Bagian isi.

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 14: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

14

Pada bagian konteks, QT diperlukan untuk menciptakan :

a. Suasana yang memberdayakan ;

Suasana kelas mencakup bahasa pengantar yang digunakan guru, cara

guru menjalin rasa simpati dengan siswa, sikap guru terhadap sekolah dan

belajar. Suasana yang menggembirakan akan membawa suasana belajar

yang menyenangkan.

b. Landasan yang kukuh ;

Landasan merupakan kerangka kerja guru : tujuan, keyakinan,

kesepakatan, kebijakan, prosedur dan aturan bersama yang menjadi

pedoman bersama guru dan siswa untuk bekerjasama di dalam komunitas

belajar.

c. Lingkungan yang mendukung ;

Lingkungan adalah cara guru menata (setting) ruang kelas, meliputi

pencahayaan, warna dinding/ ruangan, formasi meja kursi, tanaman hias,

jenis musik pilihan dan semua hal yang mendukung proses belajar.

d. Rancangan belajar yang dinamis ;

Merancang pembelajaran dengan memasukkan unsur-unsur penting yang

dapat menumbuhkan minat belajar siswa, mendalami makna dan

memperbaiki proses tukar menukar informasi. Dalam konteks QT, guru

dapat merancang pengajaran yang dikenal dengan akronim TANDUR

(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan)

Jika keempat aspek konteks tersebut dipenuhi, maka akan tercipta rasa

saling memiliki dan saling menghargai dalam komunitas belajar, sehingga kelas

menjadi tempat komunitas belajar yang menyenangkan. Siswa masuk kelas akan

merasa senang bukan karena terpaksa.

Sedangkan bagian isi, QT membantu guru meningkatkan keterampilan dalam

penyajian materi pembelajaran, meliputi :

a. Penyajian yang prima (transfer expert)

Ada tujuh pedoman agar penyajian sukses :

1. Pahami apa yang anda inginkan, meliputi tujuan kognitif, afektif dan

psikomotorik untuk setiap kegiatan

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 15: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

15

2. Binalah jalinan dengan siswa. Tempatkan diri anda sebagai pelayan

siswa, sehingga dapat mengenal siswa lebih dekat. Guru harus

memahami latar belakang, minat, kegagalan dan kesuksesan yang

pernah dialami siswa masa lalu. Hal ini dapat meningkatkan

kredibilitas guru di mata siswa, sehingga terbentuk jalinan hati.

3. Bacalah mereka (siswa), dengan memperhatikan perilaku, sikap dan

informasi lain tentang keadaan siswa sekarang. Guru dapat minta

tanggapan siswa tentang pengaruh pelajaran, pemikiran dan

dampak yang ditimbulkannya, sehingga guru dapat mengidentifikasi

kebutuhan siswa dan menyesuaikan bahan pelajaran.

4. Targetkan kondisi siswa, maksudnya guru menargetkan kondisi

siswa untuk menyiapkan mereka mencapai sukses belajar. Tetapkan

target untuk setiap kegiatan belajar. Upayakan kondisi siswa

mencapai kondisi target.

5. Capailah modalitas mereka, melalui bahasa, suara, gerak dan jenis

kegiatan yang melibatkan modalitas belajar siswa (auditorial, visual

dan kinestetik)

6. Manfaatkan ruangan, kelas sebagai panggung orkestra

pembelajaran di kelas. Manfaatkan berbagai ruang di kelas sebagai

tempat penyajian, bercerita, umpanbalik, instruksi awal dan

pertemuan

7. Bersikaplah ikhlas, maksudnya guru dalam menyampaikan pesan

terbuka, jujur dan adil secara tulus dan ikhlas.

b. Fasilitasi yang fleksibel (flexible facilitation);

Bagaimana cara guru mempermudah kesiapan dan kemampuan siswa

dalam belajar ? Seperti yang dibahas pada halaman depan tentang

interaksi, QT menempatkan prioritas tinggi terhadap interaksi dalam

lingkungan belajar. Jika interaksi tidak berjalan seperti yang diharapkan,

maka siswa belajar di dalam kelas mengalami situasi jenuh, berulang kali

menatap jam dinding atau arlojinya, seolah-olah saat itu mereka telah

belajar lebih banyak

c. Keterampilan belajar

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 16: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

16

Apa pun mata pelajarannya, siswa dapat belajar lebih cepat dan efektif, jika

mereka menguasai keterampilan berikut ini :

Konsentrasi terfokus

Cara mencatat yang efektif

Mengorganisasi belajar untuk tes

Membaca dengan cepat

Teknik mengingat

Selain lima keterampilan belajar di atas, guru perlu mengidentifikasi gaya

belajar masing-masing siswa, agar guru dapat membantu siswa memaksi-

malkan gaya belajar mereka masing-masing. Untuk mengidentifikasi gaya

belajar siswa, dapat menggunakan contoh instrumen terlampir. Dalam

kenyataannya, setiap siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut, tetapi

hanya satu gaya yang dominan. Pada bagian akhir, siswa dilatih membuat

model “peta pikiran” (mind mapping), untuk mengkonstruksi pengetahuan

yang telah dimiliki oleh siswa seperti contoh di bawah ini

d. Kecakapan hidup (lifeskills)

Melatih kecakapan hidup kepada siswa, intinya adalah melatih siswa

membina dan memelihara hubungan dengan orang lain di sekolah. Dalam

konteks QT, melatih kecakapan hidup didefinisikan melatih siswa memiliki

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 17: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

17

kemampuan “Hidup di Atas Garis” atau “berkemampuan untuk

menanggapi”. Kita menyadari bahwa, setiap orang pasti mempunyai

‘masalah’ dalam kehidupannya. Oleh karena itu, siswa diarahkan untuk

menghadapi masalah hidup dengan wajar tanpa merasa tertekan,

kemudian secara proaktif dan kreatif mencari solusi pemecahannya.

Pemikiran di atas garis berujung pada kebebasan yang lebih besar. Siswa

tidak hanya berpangku tangan dan menyerah karena kegagalan., tetapi

menggunakan pengalamannya (kecakapan hidup) untuk menggerakkan diri

menuju sukses. Filosofinya, dari pada dikendalikan keadaan, lebih baik kita

menentukan tindakan kita sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Dahar, Ratna Wilis, 2001,Teori-teori Belajar, Cetakan ke tiga, Erlangga, Jakarta

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004

Page 18: QUANTUM TEACHING BERBASIS KOMPETENSI … · Web viewmerancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan potensi siswa, agar proses pembelajaran berlangsung efektif.

18

Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Program Pembangunan Nasional & Rencana Strategis Pendidikan Nasional Tahun 2000-2004, Ditjen Dikdasmen, Jakarta

_________________, 2002, Pendekatan Kontekstual (Contexrual Teaching and Learning (CTL), Dit.PLP, Ditjen Dikdasmen, Jakarta

Dryden, Gordon & Vos, Jeannette, 2003, The Learning Revolution (Terjemahan) Cetakan VII, Penerbit Kaifa, bandung

Goleman, Daniel, 2003, Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi, Cetakan V, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Meier, Dave, 2003, The Accelerated Learning (Terjemahan), Kaifa, Bandung

Nasution S, 2000, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Cetakan ke tujuh, PT Bumi Aksara, Bandung

Pidarta, Made, 2000, Landasan Kependidikan, Cetakan ke dua, PT Rineka Cipta, Jakarta

Porter, Bobbi de, et al, 2003, Quantum Learning, Terjemahan, Cetakan XVIII, Kaifa, Bandung

Porter, Bobbi de, et al, 2003, Quantum Teaching, Terjemahan, Cetakan XIII, Kaifa, Bandung

Santoso, AM Rukky, Right Brain, 2002, Terjemahan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Slavin, Robert E, 1995, Cooperative Learning Theory, Research and Practise, Allyn & Bacon A simon & Schuster Company, Second Edition, Singapore

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, 2003, Lembaran Negara . Jakarta

Zamroni, 2003, Pendidikan untuk Demokrasi, Bigraf Publishing, Yogyakarta

---------

Pengembangan Metodologi Pembelajaran : Quantum Teaching created by Pahyono@2004