Quantitiy Surveyor

QUANTITIY SURVEYOR

TRAINING ESTIMATE.Dept By:

M. Feraldi YulizarSelvi Januarti

QUANTITY SURVEYOR

DEFINISI & HISTORY

JOB DESCRIPTION

COST ENGINEERING

DEFINISI & HISTORYSuatu Ptofesi yang mempunyai keahlian dalam

perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dan dikendalikan.

Pertama di gunakan di inggris pada abad ke 19 dan berkembang ke seluruh negara jajahan inggris, masuk ke indonesia sekitar tahun 1970.

BACK

JOB DESCRIPTIONA Quantity Surveyor manages all cost

relating to building project, from the initial calculations to the final figures. Surveyors seek to minimise the costs of a project and enchane value for money, while still achieving the required standrds and quality.

MARKET SURVEY

AHS & HSP

ITEM OF

BOQ

QUANTITY

CALCULAT

E ESTIMATE

BACK

COST ENGINEERING

JOB

•Memperkiraakan biaya proyek

•Mengendalikan dan mengontrol, realisasi biaya sesuai dengan batasan estimasiTYP

E

•Estimasi Biaya (Cost Estimating)•Cost Control (Pengendalian Biaya, termasuk anggaran/budget)PH

ASE

•Tahapan Evaluation and planing•Tahapan Conceptual Enginering•Tahapan Detailed Enginering•Tahapan Construction

BIAYA

COST ENGINEERING

BIAYA Biaya Langsung (Direct Cost)

Seluruh biaya yang berkaitan langsung dengan fisik proyek, meliputi seluruh biaya dari semua kegiatan yang di lakukan di proyek, dibagi menjadi 5 :1. Biaya material /bahan2. Biaya Upah/ tenaga kerja3. Biaya Alat4. Biaya Subkontraktor5. Biaya Lain-lain (Persiapan, perawatan,dst)

Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)Seluruh biaya yang tidak langsung berkaitan dengan

proyek, tetapi di bebankan langsung terhadap proyek tersebut, seperti biaya overhead, biaya pemasaran, dst

acuan

PEDOMAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN GALIAN

PEDOMAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN URUGAN TANAH

PEDOMAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PONDASI BATU KALI

Contoh Penggunaan Standar untuk menghitung harga Satuan Pekerjaan

BACK

11

Project Management

4. Project IntegrationManagement

5. Project ScopeManagement

6. Project TimeManagement

10. Project Communi-cations Management

11. Project RiskManagement

12. Project Procure-ment Management

7. Project Cost Management

8. Project QualityManagement

9. Project Human Resource Management

FRAMEWORK CORE CORE

CORECORE SUPPORT

SUPPORTSUPPORTSUPPORT

Project Management

7.Project CostManagement

8.Project QualityManagement

9.Project HumanResource Management

7.1.Resource Planning7.2.Cost Estimating7.3.Cost Budgeting7.4.Cost Control

8.1.Quality Planning8.2.Quality Assurance8.3.Quality Control

9.1.Organizational Planning9.2.Staff Acquisition9.3.Team Development

7. Project CostManagement

7.1 ResourcePlanning

7.2Cost

Estimating

7.3Cost

Budgeting

7.4Cost

Control

ResourceRequirements

Cost Estimates&

Mngmt Plan

CostBaseline

Budget Updates

PLANNINGPROCESS CONTROL

CORE PROCESSES

7.3COSTBUDGETING

4.1PROJECTPLAN

7.2COSTESTIMATING

6.4SCHEDULEDEVELOPMENT

Diharapkan diperoleh Project Plan yang paling optimal, ditinjau dari segi waktu, mutu dan biaya

Berdasarkan Time Schedule rencana dan Estimasi Biaya Pelaksanaan disusun Rencana Biaya Pelaksanaan (RAP) yang paling optimal

Berdasarkan WBS, logika ketergan-tungan dan durasi disusun Time Schedule rencana

Berdasarkan lingkup pekerjaan dan sumber daya dihitung estimasi biaya pelaksanaan

COST ESTIMATING A COST ESTIMATE IS

◦ A calculation of the approximate cost, this mean that estimate is approximation

◦ A forcest of the final cost for the project, under an ansummed set of conditions, this mean that estimated is a prediction or forcast, of what will happen over the project life, based on assumtions.

◦ A reffelection of the plan for the project design and construction THE COST ESTIMATE FOR THE PROJECT SERVES 2 IMPORTANCE

FUNCTION:◦ The basis on which the economics of the project are calculated,

and therefore an essential element in decision making◦ It is serves as the basis for cost control

16

INPUTS

1. Work Breakdown Structure

2. Resources Requirement

3. Resources Rate4. Activity Duration

Estimate5. Historical

Information6. Chart Of Accounts

TOOLS & TECHNIQUES1. Analogous Estimating2. Parametric Modeling3. Bottom-up estimating4. Computerized tools

OUTPUTS

1. COST ESTIMATES2. SUPPORTING DETAIL3. COST MANAGEMENT PLAN

PROJECTTERM OF

REFERENCE

JUSTIFICATIONOBJECTIVE

RESOURCESDETAIL LIST

PREVIOUSPROJECT DATA

PROJECTINDEX FACTOR

JOURNALMEANS WINEST

PROJECTBARE COST &OVERHEAD

DELIVERABLEITEM LIST

CHANGECONTROL

PROCEDURE

COST ESTIMATING

PREVIOUS PROJECT

DATA

PROSES MENYUSUN PERKIRAAN BIAYA(DEFINISI SCOPE LENGKAP MENGAJUKAN PENAWARAN)

“QUANTITY TAKE-OFF” KUANTITAS PEKERJAAN DIDASARKAN ATAS PENGUKURAN PADA GAMBAR ENGINEERING DAN SPESIFIKASI DI DOKUMEN. KLASIFIKASI / DESKRIPSI MACAM PEKERJAAN DIMENSI / VOLUME PEKERJAAN SISTEMATIKA SESUAI URUTAN PEKERJAAN SITE

PREPARATION, PONDASI STRUKTUR, PERALATAN dll MENGHINDARI “GROSS ERROR” DAN BISA DIGANTI ESTIMATOR LAIN.

“COSTING” DARI QUANTITY TAKE-OFF DAN INFORMASI LAIN DIHITUNG HARGA/BIAYA UNTUK MASING-MASING SATUAN.

“PRICING” ITEM 2 PLUS SEJUMLAH, SEPERTI LABA, KONTINGENSI, ESKALASI, OVERHEAD dll.

ESTIMATE CHECK LISTSETELAH SITE DITENTUKAN PRE-ESTIMATE SURVEY ‘ASSESSMENT’ TANGAN PERTAMA KONDISI LOKAL YANG MEMPENGARUHI BIAYA

LOKASI INSTALASI / GEOGRAFIFASILITAS TRANSPORTASI PERALATAN DAN BAHAN KONSTRUKSI JALAN MASUK LOKASI, PELABUHAN, KERETA API, TERSEDIANYA UTILITY, AIR TAWAR/LAUT DAN LISTRIK.

IKLIMPENGARUHNYA TERHADAP BIAYA/JADWAL KONSTRUKSI DAN SPESIFIKASI PERALATAN.- TEMPERATUR GAS TURBIN INLET, AIR COOLING- ANGIN, HUMIDITY, CURAH HUJAN, SINAR MATAHARI.

GEMPA BUMI, BADAI, BANJIR DATA-DATA TERAKHIR DAN VERIFY.

ESTIMATE CHECK LIST LOGISTIK

DAERAH TERPENCIL FAKTOR LOGISTIK BESAR DAMPAKNYA TERHADAP BIAYA.

ENGINEERING SPECIFICATION / KRITERIA DAN KODEPROYEK INDUSTRI MELIBATKAN BANYAK PIHAK PEMILIK/ KONTRAKTOR UTAMA/SUBS/MANUFAKTUR, SERING MENGUSULKAN SPESIFIKASI BERBEDA (ASTM, JIS dll) PENGARUH TERHADAP BIAYA SEJAK DINI PERLU DITENTUKAN, DAN PERHATIAN PERATURAN PEMERINTAH TERHADAP HAL INI (MIGAS, DEPNAKER dll)

TENAGA KERJASUMBER, PRODUKTIVITAS, FASILITAS SEMENTARA, TRAINING, REKREASI DAN TINGKAT UPAH.

PAJAK DAN PERATURAN-PERATURAN YANG ADA

MENELITI “AVAILABILITY” DALAM/LUAR NEGERI TRANSPORTASI DARI MANUFAKTURER, KAPAN JADWAL

KEDATANGAN, JUMLAH BERAPA, DG FREIGHT APA, PELABUHAN YANG DITUJU FASILITAS PELABUHAN

TRANSPORTASI KE LOKASI. FASILITAS PENYIMPANAN/GUDANG DI LOKASI.

PERHITUNGAN ANGGARAN PEK. PASANGAN BATU

1. KAPASITAS PRODUKSI

PEK. PAS. BATU TK BATU 2 ORANG/HARIPEK. 3 ORANG/HARI

4 M3/HARI = KAPASITAS PRODUKSI HASIL KERJA

2. KOEFISIEN PRODUKSI

PEK. PAS. BATU (1 M3)

TK BATU : 2/4 = 0,500 M/D (= 1/KAP. PROD) PEK : 3/4 = 0,750 M/D

UPAH

3. ANALISA BIAYA

PEK. PAS. BATU (1 M3)TK BATU : 0,500 X Rp. 65.000,- = Rp. 32.500,- PEK : 0,750 X Rp. 55.000,- = Rp. 41.250,-

UPAH

HARGA SAT. UPAH / M3 = HPP Rp. 73.750,-

A.P. H.S. JML H.S

A. U P A H

1. KEBUTUHAN BAHAN

PEK. PAS. BATU BATU KALI 1,2 M3PASIR 0,6 M3SEMEN 1 ZAK EFFISIENSI SESUAI SPEK

2. ANALISA BIAYA BAHAN

PEK. PAS. BATU (1 M3)BATU : 1,200 X Rp. 170.000,- = Rp. 204.000,- PASIR : 0,600 X Rp. 180.000,- = Rp. 108.000,-SEMEN : 1,000 X RP. 65.000,- = Rp. 65.000,-

UPAH

HARGA SAT. BAHAN / M3 = HPP Rp. 377.000,-

A.B. H.S. JML H.S

B. BAHAN


1. KAPASITAS PRODUKSI

PEK. PAS. BATUMOLLEN 1 UNIT/HARI

4 M3/HARI(8 JAM) = KAPASITAS PRODUKSI HASIL KERJA

2. KOEFISIEN PRODUKSI


MOLLEN : 8/4 = 2,000 JAM (JAM KERJA PER HARI / KAP PER HARI)

ALAT

3. ANALISA BIAYA


MOLLEN : 2,0 X Rp. 100.000,- = Rp. 200.000,-

UPAH

HARGA SAT. ALAT / M3 = HPP Rp. 200.000,-

A.A. H.S. JML H.S

C. ALAT


PERHITUNGAN ANGGARAN

HARGA SATUAN PEKERJAAN PASANGAN BATU

A. U P A H =

B. BAHAN =

C. ALAT =

Rp. 73.750,-

Rp. 377.000,-

Rp. 200.000,-

TOTAL HARGA SATUAN PER M3 =

Rp. 650.750,-

Pola Distribusi Sumber Daya

Kebutuhan sumberdaya merata, Contoh: proyek dikerjakan dengan

sumberdaya 10 orang/hari, selama 8 hari

Kebutuhan sumber daya pada saat akhir/selesai

Contoh: Pada kegiatan dengan pembayaran prestasi diakhir kegiatan

Pola Distribusi Sumber Daya

Kebutuhan sumberdaya pada saat mulai

Contoh: Peralatan digunakan selama 100 hari, sementara alat tersebut dibeli pada hari pertama

Kebutuhan sumberdaya tidak merata Contoh: Pada kegiatan dengan

sumberdaya sesuai pemakaiannya (hari pertama 4 jt, kedua 3 jt, hari ketiga 5 jt)

Resouces Controlling

RESOURCES SIMULATION

2 .

.

3 .

.

4 .

.

2 orang1 minggu

TF=...

1 .

.

1 orang2 mingguTF= .....

1 orang6 mingguTF=.....

1 orang2 minggu

TF=...

1 orang2 minggu

TF=...

2 1.

4

3 2.

4

4 6

6

2 orang1 minggu

TF=3

1 0

0

1 orang2 minggu

TF= 3.

1 orang6 minggu

TF=0

1 orang2 minggu

TF=2

1 orang2 minggu

TF=2

NO KEGIATAN MINGGU

1 2 3 4 5 6 7

1 1 – 4 1 1 1 1 1 1

2 1 – 2 2

3 1 – 3 1 1

4 2 – 4 1 1

5 3 – 4 1 1

5

4

3

2

1

Ketersediaan Sumber daya 0

Alokasi sumber daya berdasarkan waktu mulai kegiatan paling awal

NO KEGIATAN MINGGU

1 2 3 4 5 6 7

1 1 – 4 1 1 1 1 1 1

2 1 – 2 2

3 1 – 3 1 1

4 2 – 4 1 1

5 3 – 4 1 1

5

4

3

2

1


Alokasi sumber daya berdasarkan waktu mulai kegiatan paling lambat

NO KEGIATAN MINGGU

1 2 3 4 5 6 7

1 1 – 4 1 1 1 1 1 1

2 1 – 2 2

3 1 – 3 1 1

4 2 – 4 1 1

5 3 – 4 1 1

5

4

3

2

1


Fixed – Duration Scheduling

NO KEGIATAN MINGGU

1 2 3 4 5 6 7

1 1 – 4 1 1 1 1 1 1

2 1 – 2 2

3 1 – 3 1 1

4 2 – 4 1 1

5 3 – 4 1 1

5

4

3

2

1


Fixed – Resources Scheduling

DURATION-COST TRADE-OFF

Didalam praktek, sering harus dilakukan penyesuaian durasi proyek secara keseluruhan, hal ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah:◦ Durasi proyek yang dihasilkan dari proses penjadwalan tidak sesuai

dengan waktu yang tersedia (durasi kontrak)◦ Terjadinya keterlambatan pada pelaksanaan kegiatan proyek.◦ Untuk mendapatkan bonus apabila proyek lebih cepat dari jadwal.◦ Untuk menghindari cuaca jelek yang diperkirakan terjadi pada sisa

waktu penyelesaian proyek.


Memperpendek Durasi Selesainya Proyek◦ Project Crashing merupakan suatu analisis untuk

memperoleh biaya langsung yang minimal dari usaha mempersingkat waktu penyelesaian proyek menjadi durasi tertentu. Usaha mempersingkat waktu tersebut dapat dilakukan diantaranya dengan; menambah jumlah shift kerja, menambah jumlah jam dan hari kerja, menambah jumlah tenaga kerja, memakai peralatan yang lebih produktif, memakai bahan metode dan teknologi yang lebih cepat, menambah ketersediaan bahan, dsb.

◦ Least cost Analysis.


Memperpendek Durasi Selesainya Proyek◦ Least cost Analysis: adalah suatu analisis untuk

memperoleh durasi proyek yang optimal, yaitu durasi dengan biaya total yang minimal. Biaya total merupakan penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tak langsung. Pada umumnya apabila durasi proyek dipersingkat, maka biaya langsung akan naik sedangkan biaya tak langsung akan turun. Sering pula diperhitungkan adanya bonus apabila mempersingkat waktu penyelesaian proyek


Pengaruh Biaya◦Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya yang secara langsung berkaitan dengan volume pekerjaan yang dilaksanakan, tetapi tidak berkaitan dengan lamanya waktu pelaksanaan

Biaya langsung biasanya tidak linier, untuk mempercepat atau memperlambat pekerjaan diperlukan iaya yang lebih besar

Contoh: biaya material, biaya tenaga kerja, dsb


Pengaruh Biaya◦Biaya tidak langsung (Indirect Cost)

Biaya yang tidak berkaitan secara langsung dengan volume pekerjaan yang dilaksanakan, tetapi berkaitan dengan lamanya waktu pelaksanaan pekerjaan

Biaya tidak langsung umumnya linier dalam suatu rentang waktu tertentu, yaitu memepercepat penyelesaian proyek 1 hari akan menghemat 1 hari biaya tidak langsung, dan sebaliknya, memperlambat penyelesaian proyek 1 hari akan menambah biaya 1 hari biaya tidak langsung

Contoh: biaya supervisi, biaya staff kantor, biaya sewa kantor, dsb.

Metode Lintasan Kritis


2.

.

d = 4TF =.... 3

.

.

d = 3TF =....

d = 2TF

=.....

4.

.

d = 6TF =....

5.

.1 ..

.

d = 6TF =3

d = 6TF

=.....

d = 2TF

=0....


24

4

d = 4TF =0 3

7

7

d = 3TF =0

d = 2TF =0 4

9

9

d = 6TF =1

511

111 0

0

d = 6TF =3

d = 6TF =5

d = 2TF =0

Data Percepatan

DURASI BIAYA D D D

Kegiatan Normal Pemdk Normal Pemdk Biaya Hari Biaya/Hari1 – 5 6 3 300 360 60 3 20

1 – 3 6 4 450 500 50 2 25

1 – 2 4 2 360 420 60 2 30

1 – 4 6 3 600 675 75 3 25

2 – 3 3 2 325 350 25 1 25

3 – 4 2 1 250 285 35 1 35

4 – 5 2 1 310 350 40 1 40

Project Crashing

DURASI BIAYA D D D

Kegiatan Normal Pemdk Normal Pemdk Biaya Hari Biaya/Hari PEMENDEKAN HARI

1 – 5 6 3 300 360 60 3 20

1 – 3 6 4 450 500 50 2 25

1 – 2 4 2 360 420 60 2 30

1 – 4 6 3 600 675 75 3 25

2 – 3 3 2 325 350 25 1 25 1

3 – 4 2 1 250 285 35 1 35 1

4 – 5 2 1 310 350 40 1 40 1

2595 PEMOTONGAN HARI 1 1 1

DURASI PROYEK 11 10 9 8

KENAIKKAN BIAYA/HARI

25 35 40

BIAYA LANGSUNG 2595 2620 2655 2695

24

4

d = 4TF =0

37

7

d = 3TF =0

d = 2TF =0

49

9

d = 6TF =0

511

11

10

0

d = 6TF =3

d = 6TF =5

d = 2TF =0

2 1 1 6

78

89

10

Least Cost Analysis

Overhead 60/hari Bonus 10/haru jika durasi proyek

< 11 hari

DURASI BIAYA D D D

Kegiatan Normal Pemdk Normal Pemdk Biaya Hari Biaya/Hari PEMENDEKAN HARI

1 – 5 6 3 300 360 60 3 20

1 – 3 6 4 450 500 50 2 25 1 1

1 – 2 4 2 360 420 60 2 30 1 1

1 – 4 6 3 600 675 75 3 25 1

2 – 3 3 2 325 350 25 1 25 1

3 – 4 2 1 250 285 35 1 35 1

4 – 5 2 1 310 350 40 1 40 1

2595 PEMOTONGAN HARI 1 1 1 1 1

DURASI PROYEK 11 10 9 8 7 6

KENAIKKAN BIAYA/HARI 25 35 40 55 80

BIAYA LANGSUNG 2595 2620 2655 2695 2750 2830

BIAYA TDK LANGSUNG

660 600 540 480 420 360

BONUS 0 - 10 - 20 - 30 - 40 - 50

BIAYA TOTAL 3255 3210 3175 3145 3130 3140

24

4

d = 4TF =0

37

7

d = 3TF =0

d = 2TF =0

49

9

d = 6TF =1

511

11

10

0

d = 6TF =3

d = 6TF =5

d = 2TF =0

2 1 6

67

8

78

910

45

23

23

45

24

4

d = 4TF =0

37

7

d = 3TF =0

d = 2TF =0

49

9

d = 6TF =1

511

11

10

0

d = 6TF =3

d = 6TF =5

d = 2TF =0

2 1 6

567

8

678

910

45

23

5

23

45

Grafik Least Cost Analysis

3100

3150

3200

3250

3300

4 6 8 10 12

Durasi Proyek (hari)

Bia

ya T

ota

l

Alokasi Sumber Daya Sebelum Optimasi

NO KEGIATAN Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 1 – 5 50 50 50 50 50 50

2 1 – 3 75 75 75 75 75 75

3 1 – 2 90 90 90 90

4 1 – 4 100 100 100 100 100 100

5 2 – 3 110 110 105

6 3 – 4 125 125

7 4 – 5 155 155

Ketersediaan Sumber Daya Biaya

315 315 315 315 335 335 105 125 125 155 155

1000 100%

900

800 80%

700

600 60%

500

400 40%

300

200 20%

100

0 0

Komulatif 315 630 945 1260 1595 1930 2035 2160 2285 2440 2595

%

Alokasi Sumber Daya Sebelum Optimasi

No Kegiatan Biaya Durasi - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 1 – 5 300 6 50 50 50 50 50 50

2 1 – 3 450 6 75 75 75 75 75 75

3 1 – 2 360 4 90 90 90 90

4 1 – 4 600 6 100 100 100 100 100 100

5 2 – 3 325 3 108.3 108.3 108.3

6 3 – 4 250 2 125 125

7 4 – 5 310 2 155 155

- 315.0 315.0 315.0 315.0 333.3 333.3 108.3 125.0 125.0 155.0 155.0 - 315.0 630.0 945.0 1,260.0 1,593.3 1,926.7 2,035.0 2,160.0 2,285.0 2,440.0 2,595.0 - 12.1 24.3 36.4 48.6 61.4 74.2 78.4 83.2 88.1 94.0 100.0

Alokasi Sumber Daya (Project Crashing)

No Kegiatan Biaya Durasi - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 1 – 5 300 6 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0

2 1 – 3 500 4 125.0 125.0 125.0 125.0

3 1 – 2 420 2 210.0 210.0

4 1 – 4 625 5 125.0 125.0 125.0 125.0 125.0

5 2 – 3 350 2 175.0 175.0

6 3 – 4 285 1 285.0

7 4 – 5 350 1 350.0

- 510.0 510.0 475.0 475.0 460.0 400.0 - - - - -

- 510.0 1,020.0 1,495.0 1,970.0 2,430.0 2,830.0 2,830.0 2,830.0 2,830.0 2,830.0 2,830.0

- 18.0 36.0 52.8 69.6 85.9 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

Hasil Project Crashing

Hasil Project Crashing

-

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11Hari

Alo

kasi

(R

p)

-

20

40

60

80

100

Kom

ulat

if (%

)Alokasi

AlokasipercepatanKomulatif

KomulatifPercepatan

Quantitiy Surveyor

Documents

Transcript of Quantitiy Surveyor