Px Fisik Patu

download Px Fisik Patu

of 77

Transcript of Px Fisik Patu

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    1/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    Mahasiswa mampu melakukan anamnesis, menggunakan

    ketrampilan komunikasi efektif berdasarkan paradigmakomunikasi ilmiah untuk memperoleh riwayat medis pasien

    secara akurat.

    Menerapkan prinsip-prinsip komunikasi untuk membantu

     pengelolaan pasien serta kera sama yang produktif dengan

     pasien, keluarganya, masyarakat, seawat dan profesi terkait.

    Menerapkan prinsip-prinsip komunikasi untuk menetapkan dan

    mempertahankan pengobatan lengkap dan hubungan dokter 

     pasien yang etikal.

    Menggunakan prinsip komunikasi untuk mendapatkan,

    memberikan dan bertukar informasi.Mahasiswa mampu mengembangkan hubungan interpersonal

    dan situasi dinamis dalam hubungan dokter-pasien

      Komunikasi efektif merupakan kompetensi yang harus dikuasai

    oleh seorang dokter. Dokter harus menerapkan prinsip-prinsip komunikasi

    untuk menetapkan dan mempertahankan pengobatan lengkap danhubungan dokter pasien yang etikal. !uga menerapkan prinsip

    kerahasiaan, otonomi pasien, reaksi positif dan aspek pengobatan dalam

    hubungan pasien dokter , dalam hal anamnesis, konseling, penelasan

     berbagai prosedur, negosiasi pembuatan keputusan dengan keluarga dan

     pendidikan pasien. "ubungan dokter-pasien dan keluarga yang baik 

    sangat menunang proses terapeutik. Pasien dan keluarga dengan senang

    hati menyampaikan keluhan kepada dokter tanpa perasaan curiga. Dokter 

     Modul SkillabA-JILID I  #

     KOMUNIKASI EFEKTIF DAN ANAMNESIS 

    LEARNING OUTCOME:

    PENDAHULUAN

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    2/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

     perlu memahami spiritulitas, kondisi keiwaan dan budaya yang

    mempengaruhi konsep sehat, sakit keinginan untuk hidup penderita.

    Pasien yang berbeda memerlukan pendekatan yang berbeda. Pemahamantentang hubungan interpersonal meningkatkan sensitifitas dokter dalam

    memandang penderitaan dari sudut pandang penderita dan

    mengembangkan sikap empati.

    $namnesis atau wawancara merupakan langkah pertama dalam

    tata cara kera yang harus ditempuh untuk membuat diagnosis.

    Mengumpulkan riwayat penyakit yang lengkap merupakan langkah

     penting untuk mengerti dan memahami penderita yang sedang dihadapi.

    Mengambil riwayat merupakan bagian yang dapat dimengerti serta

    difahami oleh setiap penderita. Langkah tersebut perlu ditempuh untuk 

    menegakkan diagnosis, tetapi mempunyai arti yang berbeda-beda dalam proses diagnostik.

    Pasien datang ke dokter untuk meminta bantuan dalam

    mengatasi masalah yang dapat disebabkan oleh  Disease %penyakitnya&,

     Discomfort %rasa tidak nyaman&, Disability %ketidakmampuan&,  Dissatisfaction

    %ketidak puasan& dam  Death %kematian&. Mahasiswa harus belaar keterampilan

    untuk mendapatkan riwayat medis dari pasien sebelum menadi dokter.

    Riwayat medis pasien terdiri dari :

    ♠ 'dentitas pasien ()ama, alamat, nomor telepon, keluarga pasien, umur,

    kelamin, ras, pekeraan dan khusus untuk wanita mengenai riwayatkehamilan.

    ♠ Keluhan utama

    ♠ *iwayat penyakit sekarang.

    ♠ *iwayat penyakit dahulu

    ♠ *iwayat penyakit keluarga

    ♠ *iwayat sosial dan pekeraan.

    ♠ *iwayat alergi

    ♠ Penelusuran sistem sesuai dengan penyakit pasien. Dalam hal ini

    dilakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien.

    Komunikasi yang tidak efektif sering menurunkan ketepatan

    diagnosis dokter. Penelitian menunukkan bahwa dokter menyediakan

     Modul SkillabA-JILID I  +

    PEDOMAN KOMUNIKASI EEKTI DAN ANAMNESIS

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    3/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    waktu bagi pasien hanya # menit untuk memperoleh riwayat penderita.

    iasanya hanya + pasien yang memperoleh kesempatan menyelesaikan

    riwayatnya. Kemampuan untuk mencurahkan perhatian penuh kepadasetiap pasien akan sangat mempengaruhi keberhasilan seorang dokter.

    Perhatian terhadap kepribadian pasien akan mencegah dokter melukai

     perasaannya. Pasien berharap agar seorang dokter bersikap tidak 

     berlebihan dan peka terhadap hal-hal yang menakutkan dan

    mengganggunya. Komunikasi efektif sangat diperlukan pada saat

    wawancara dengan pasien. $da beberapa hal yang perlu disiapkan

    sebelum memulai interaksi dengan pasien. Persiapan ini merupakan aspek 

     penting untuk dapat memperoleh informasi tentang kondisi pasien yang

    sesungguhnya.

    Persiapan !nt!" me#a"!"an wawan$ara ada#a% :#. /unukkan perhatian anda, merupakan kunci untuk menalin

    hubungan

    +. Pelaari teknik-teknik melakukan wawancara

    0. Pelaarilah rekaman medis dan persiapkan peralatan

    1. 2elalu, perkenalkan diri anda pada pasien

    3. Dengarkanlah pasien anda

    4. Mulailah pertemuan dengan cara yang tenang dan tidak tergesa-gesa,

    dengan senyum dan sikap berdiri yang seimbang

    5. $dakan kontak mata segera

    . Perkenalkan diri anda dengan memberikan abatan tangan yang erat6. !elaskan peran anda dalam tim yang merawat kesehatan pasien

    #7. !elaskan tuuan anda dan uraikan tanggung awab pasien dalam

    mencapai tuuan anda

    Memperoleh riwayat pasien yang akurat adalah langkah kritis

     pertama dalam menentukan etiologi masalah pasien. )ilai kualitas

    riwayat pasien tentunya akan bergantung pada kemampuan dalam

    mengkai informasi yang rele8an. $lasan pasien datang kepada dokter 

    adalah merupakan keluhan utama %chief complaint&.

    Meningkatkan hubungan dengan pasien#. Duduklah di luar kawasan pribadi pasien

    +. Pastikan pencahayaan, tempat menulis dan tempat duduk anda

    memadai

    0. Mintalah iin kalau diperlukan untuk mengubah ruangan

    1. Kalau mungkin duduklah sedemikian rupa sehingga ketinggian

    mata sama atau dibawah ketinggian mata pasien

    3. Pasien sedapat mungkin dalam posisi duduk tegak 

     Modul SkillabA-JILID I  0

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    4/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    "al yang harus diperhatikan saat wawancara (

    #. Perhatikanlah petunuk-petunuk 8erbal dan non-8erbal+. 2emua komunikasi harus diaga kerahasiaannya

    0. !angan memberikan pertimbangan moral

    1. ersikaplah uur dan bertindak dengan semestinya

    3. "argailah sikap pasien terhadap penyakitnya

    9ara mengendalikan wawancara

    #. "indarilah percakapan yang kurang penting dan menyimpang

    +. Kendalikan pertanyaan dan awaban

    0. Mulailah dengan pertanyaan yang tidak terbatas dan singkat

    1. atasilah umlah pertanyaan langsung3. Pakailah lebih banyak pertanyaan tidak langsung

    4. Perlihatkanlah respon yang tegas

    5. Pakailah pernyataan-pernyataan peralihan untuk mengendalikan

     pasien yang berbicara bertele-tele

    . Mintalah i:in untuk menyelidiki persoalan yang sensitif 

    6. erikanlah respon singkat kalau pasien mengungkapkan

    emosinya

    #7. "indarilah memberikan pertanyaan yang bertubi-tubi

    Mem!#ai wawan$ara

    2elalu perkenalkan diri anda pada pasien. Kemudian coba

    membuat lingkungan tetap pri8acy dan bebas dari berbagai distraksi. 'ni

    mungkin sulit, tergantung dimana inter8iew dilakukan. Lakukan yang

    terbaik yang dapat kamu lakukan dan bebas untuk melakukan kreasi. !ika

    mungkin, persilahkan pasien untuk duduk, ketika inter8iew dilakukan.

    'dealnya, dengarkan pasien ketika menggambarkan masalah

    dengan kata-katanya sendiri. Pertanyaan terbuka %open ended questions&

    merupakan cara yang terbaik untuk memperoleh informasi yang lengkap./idak ada cara yang terbaik untuk menanyai pasien. Kesuksesan dalam

    inter8iew memerlukan pencegahan dalam penggunaan istilah medis dan

    gunakan gambaran bahasa yang familier. $da beberapa bahasa yang dapat

    digunakan pada beberapa keluhan, yaitu (

    #. Durasi;lama teradi

    +. Karakter;deraat keparahan

    0. Lokasi;penyebaran

     Modul SkillabA-JILID I  1

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    5/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    1. $pakah sudah mencoba mengobati<

    3. $pakah ada geala penyerta lain<

    4. $pa yang anda kira tentang masalah ini<5. $pakah masalah tambah baik, tetap atau bertambah buruk<

    $namnesis berasal dari kata ana yang artinya hal-hal yang telah teradi dan

    nesa artinya ingatan. Dibedakan + anamnesis yaitu (

    #. $uto anamnesis yang berasal dari penderita sendiri

    +. $llo anamnesis yang berasal dari orang lain seperti keluarga, polisi, penduduk lain. Dikerakan pada keadaan sebagai berikut(

    Pasien dengan penurunan atau perubahan kesadaran.

    Pasien bayi, anak-anak atau orang sangat tua

    Untuk konfirmasi auto anamnesis

    Anamnesis awa#

    'dentitas pasien merupakan data pokok yang harus dikai lebih

    awal. )ama penderita yang anda periksa, umur, enis kelamin, suku

     bangsa, status perkawinan, pekeraan, tempat tinggal, dokter yang

    meruuknya harus pula anda catat pada saat pemeriksaan dilakukan. !ikaini bukan merupakan kunungan yang pertama, maka umlah serta

    tanggal kunungan sebelumnya harus uga anda catat. /ambahkan pula

    suatu pernyataan yang menerangkan seauh mana seluruh keterangan

    yang diberikan oleh penderita dan pelapor dapat dipercaya. *iwayat

    maupun pemeriksaan tersebut harus pula ditandatangani dan diberi

    keterangan kedudukan orang yang melakukan pemeriksaan.

    Ke#!%an Utama

    Keluhan utama adalah pernyataan dengan bahasa sendiri sebagai

     penyebab utama pasien untuk mencari bantuan kesehatan. Keluhan utama

    dapat berupa nyeri %seperti nyeri perut&, geala tidak enak %sepertikelelahan&, kehilangan fungsi normal %seperti fungsi kandung kemih&, perubahan

    dari tubuh %seperti bengkak& atau keluhan keiwaan %seperti cemas, depresi&,

    yang tidak harus merupakan masalah sebenarnya.

    Keluhan utama yang dinyatakan oleh pasien merupakan dasar 

    utama untuk memulai e8aluasi masalah pasien. Keluhan tersering yang

    membuat seseorang datang ke dokter adalah nyeri atau yang erat

    hubungannya dengan ketidaknyamanan. /ulislah pernyataan singkat,

     Modul SkillabA-JILID I  3

    ANAMNESIS

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    6/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    seauh mungkin dengan mempergunakan kalimat yang dipakai oleh

     penderita itu sendiri, mengenai apa sebenarnya yang tengah dialaminya,

    dengan mengemukakan geala-geala atau tanda-tanda serta berapa lamasemua geala-geala serta tanda-tanda tersebut sudah berlangsung.

    "indarkan, ika memungkinkan, penggunaan kata-kata atau ungkapan-

    ungkapan yang menggambarkan suatu diagnosis atau yang mempunyai

    kaitan diagnostik murni.

    Lama waktu teradinya keluhan utama harus ditanyakan. $pakah

    gangguan yang dialaminya bersifat akut atau kronis< eberapa penyakit

    timbul dan berakhir secara mendadak, sedangkan penyakit lain mulai

    secara perlahan dan tidak nyata. 2udah pasti penting untuk mengetahui

    dengan baik lokasi rasa nyeri atau perasaan tidak nyaman tersebut.

    Lokalisasi rasa nyeri atau ketidaknyamanan akan membantu memusatkan perhatian kita kepada organ atau daerah tertentu. $pakah rasa nyeri

    tersebut tetap terlokalisir ataukah merambat atau memancar ke daerah

    yang lain.

    Perkembangan geala-geala berkaitan erat dengan lamanya

     penyakit. $pakah gangguan berkembang cepat atau lambat< $pakah

    geala bertambah baik pada waktu-waktu tertentu, sedangkan waktu lain

    malah bertambah buruk< Perhatikan sifat rasa nyeri atau perasaan tidak 

    nyaman yang dikeluhkan oleh pasien. $pakah rasa nyeri bersifat taam

    atau tumpul< $pakah yang dikeluhkan benar-benar rasa nyeri atau

     perasaan tidak nyaman belaka. /etapkan dengan pasti pengaruh kegiatan-kegiatan normal terhadap geala. $pakah pengaruh sikap tubuh terhadap

    geala tersebut< /idur, makan dan istirahat apakah mempengaruhi rasa

    sakit; ketidaknyamanan tersebut<

    Riwayat Penya"it Se"aran&'RPS(

    *P2 adalah rincian gambaran dari keluhan utama pasien dengan

    sasaran untuk mendapatkan hubungan dan gambaran umum bagaimana

    keluhan utama pasien teradi. =ang paling penting adalah fungsinya

    sebagai sumber informasi yang hakiki untuk membuat diagnosis.

    ila, mengapa dan bagaimana penderita sampai menadi sakit

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    7/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    *P2 ada 5 dimensi dari geala klinik yang harus ditanyakan dalam anamnesa,

    yaitu (

    )* L+"asi :  Dimana lokasi masalah tersebut< $pakah ada penalaran<9ontoh ( /olong tunukkan dengan satu ari dimana lokasi nyeri yang

    tepat<

    , . K!a#itas :  2eperti apa keluhan tersebut dan bagamana rasanya < $pakah

    taam atau tumpul, hilang timbul atau menetap<

    -* K!antitas./eratnya : 2eberapa berat penyakitnya

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    8/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    Perkenalkan diri anda

    "ormati pasien dengan menyebut nama yang lengkap.

    ?asilitasi bila cerita pasien terhenti.

    Perlihatkan rasa empati.

    angkitkan rasa kasihan terhadap penderitaan pasien.

    /imbulkan suasana keheningan

    Klarifikasikan cerita pasien bila kurang elas.

    Ulangi lagi cerita yang didengar untuk meyakinkan.

    Pergunakan ringkasan.

    Pergunakan pernyataan peralihan

    Pergunakan pernyataan atau pertanyaan dari kesimpulan seperti >ada

    lagi yang bapak mau kemukakan ada hal-hal yang penting yang bapak mau kemukakan.

    Riwayat Penya"it Da%!#!'RPD(

    *PD adalah catatan tentang penyakit dan pengobatan yang dialami pasien pada

    masa lalu, merupakan informasi yang dapat menambah keterangan penyakit

    sekarang dan atau yang berpengaruh terhadap pengelolaan pasien.

    E#emen inti dari *PD adalah (

    #. !elahiran dan perkembanan dini" uatlah ikhtisar mengenai apa yang

    diketahui penderita tentang kelahiran, makanan, pertumbuhan, tingkah

    laku dan lingkungannya, dengan menekankan hubungan antar pribadiserta peristiwa-peristiwa penting pada masa kanak-kanaknya.

    +.  #enyakit-penyakit yan diderita sebelumnya $masa kanak-kanak dan

    lain-lain%" 9atatlah penyakit-penyakit menular serta geala-geala sisa

    yang dialaminya, imunisasi, reaksi-reaksi alergi dan hipersenstii8itas

    dan reaksi-reaksi yang ditimbulkan oleh obat-obatan.

    0.  #embedahan, cedera, kecelakaan dan masuk rumah sakit"  erikan

    tanggal-tanggal peristiwa teradinya dengan keadaan yang menyertai@

     pancing serta koreklah ulasan-ulasan penderita mengenai anestesia,

    reaksi-reaksi obat dan hasil dari pengobatan yang diberikan kepadanya.

    1. Obat-obatan, penobatan dan kebiasaan" /anyakan kepada penderitamengenai penggunaan teh, kopi, alkohol, tembakau, obat-obat pencahar 

    atau pengobatan lain yang dipergunakan secara teratur.

    3.  !esehatan&keadaan umum" 9atatlah penilaian penderita anda tentang

    kesehatannya sebagai baik, sedang ataupun buruk.

    Riwayat Penya"it Ke#!ar&a 'RPK(

     Modul SkillabA-JILID I 

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    9/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    *PK adalah riwayat penyakit yang diderita keluarga sebagai informasi

    apakah merupakan penyakit yang ditularkan atau penyakit keturanan.

    Alemen inti *PK adalah (#.  Latar belakan keluara" Usia kedua orangtuanya, keadaan kesehatan

    mereka, penyakit-penyakit fisik dan emosional yang pernah mereka

    derita di masa lalu, keadian-keadian penting yang berhubungan

    dengan umur penderita pada saat peristiwa itu teradi. 9akup uga

     pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut kakek serta neneknya dan

    anggota keluarga lainnya.

    +. Saudara kandun" !umlah kehamilan yang pernah dialami oleh ibunya@

     umlah saudara laki-laki dan saudara perempuannya, keadaan

    kesehatan mereka semua, penyakit-penyakit yang pernah mereka

    derita.0.  'i(ayat perka(inan" 2uatu pernyataan tentang istri;suami serta anak-

    anak penderita, termasuk umur mereka masing-masing, keadaan

    kesehatan mereka, penyakit-penyakit ataupun persoalan-persoalan

    yang pernah dialami serta hubungan emosional yang terdapat antara

    mereka.

    1. 'i(ayat keturunan" insiden penyakit-penyakit tulang dan sendi, alergi,

    kanker, diabetes melitus, gangguan perdarahan, hipertensi, epilepsi,

     penyakit ginal, migren, gangguan saraf dan iwa, demam rematik,

    tukak lambung dan lain-lain pola penyakit yang dominan yang terdapat

    di lingkungan keluarga penderita.

    Riwayat +/stetri$ dan a"ti5itas se6!a#* $pakah dia pernah melahirkan;

    hamil< !ika ya, berapa kali, bagaimana hasil kehamilannya< $kti8itas

    seBual merupakan masalah yang tidak nyaman untuk ditanyakan, tetapi

    ini dapat memberikan informasi penting tentang penganiayaan,

    kemampuan untuk mendapatkan keturunan dan lain-lain.

    Riwayat S+sia# dan Lin&"!n&an

    #.  #endidikan, dinas kemiliteran dan keiatan keaamaan" Uraikan bila

    ada hubungannya.+.  'i(ayat peker)aan"  Uraikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan

     penderita, baik di dalam, maupun di luar rumah, termasuk contoh

    kegiatan sehari-hari yang khas.

    0.  #enaturan kehidupan"  Uraikan aspek-aspek fisik dan sosial rumah

     penderita.

    1.  Masalah-masalah yan mempunyai hubunan denan penyakit yan 

    diderita sekaran ini"  Perhatikan serta pertimbangkan masalah-

     Modul SkillabA-JILID I  6

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    10/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    masalah keuangan, perubahan-perubahan dalam pekeraan serta di

    rumah, penyaluran seksual yang dilakukannya serta penggunaan

    alkohol, obat-obatan dan tembakau. Lakukan penilaian terutamamengenai reaksi emosional penderita terhadap penyakit yang sekarang

    ini.

    Tin2a!an Sistem. agaimanakah cara anda melakukan tinauan berbagai

    sistem< ilakah hal itu anda lakukan< Lakukan hal itu ketika anda sedang

    memeriksa penderita. Pada waktu anda tengah memeriksa kepalanya,

    tanyakan apakah ia menderita sakit kepala. Ketika anda sedang melihat

    matanya, tanyakan apakah penderita mengalami kesukaran dengan

     penglihatannya, konungti8itis dan gangguan-gangguan lainnya. $nda

    melihat tubuh penderita di hadapan anda. 9atatlah semua tanda, gealadan nilai-nilai yang berhubungan. Cunakan tinauan sistem-sistem ini

    untuk memperoleh keterangan yang mungkin terabaikan sebelumnya.

    #. *mum" Keletihan, penurunan berat badan, demam, dingin, menggigil,

     berkeringat, berat badan waktu berusia # tahun, berat badan maksimal

    waktu dewasa.

    +. !ulit" *uam, gatal-gatal, tahi lalat, borok, kanker, rambut, pigmentasi.

    0.  !epala dan leher"  2akit kepala, trauma, perasaan nyeri, kekakuan,

     pembengkakan.

    Mata( kaca mata yang dipakai, perasaan nyeri, diplopia, skotoma,

    gatal gatal, kekeringan, infeksi, kemerahan./elinga( Penurunan atau hilangnya pendengaran, infeksi, perasaan

    nyeri, tinitus, 8ertigo.

    "idung( Kekeringan, perdarahan, perasaan nyeri, kotoran yang

    dikeluarkan, penyumbatan, penciuman, bersin-bersin.

    Mulut( Luka-luka@ perasaan nyeri, infeksi@ ulkus, suara serak,

    kekeringan, keadaan gusi, lidah, gigi dan gigi palsu@ menelan.

    1.  +uah dada" Pengeluarannya, bongkol yang terdapat, perasaan nyeri,

     perdarahan, infeksi.

    3. #emafasan" atuk, perasaan nyeri, sputum, asma, dispnea, hemoptisis,

    sianosis, kontai< akibat pekeraan, tuberkulosis, pneumonia, pleuritis.4.  Jantun"  $ngina, dispnea, ortopnea, paroksismal nokturnal dispnea,

    udema, palpitasi, bising, kegagalan, infark, hipertensi, penyakit-

     penyakit antung yang diketahui, demam rematik, keterbatasan gerak 

     badan.

    5. #embuluh darah" Klaudikasio, flebitis, ulkus, keadaan 8ena dan arteri.

    . Saluran cema"  )afsu ma-kan, menelan, anoreksia, mual, muntah,

    serdawa, darah, melena, perasaan nyeri abdomen, diare, konstipasi,

     Modul SkillabA-JILID I  #7

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    11/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

     perubahan kebiasaan buang air besar, hemoroid, hernia, pemakaian

    obat-obat pencahar atau antasida, ikterus, gangguan hati, hepatitis.

    6. in)al dan saluran kemih" Disuria, hematuria, inkontinensia, nokturia, berapa kali berkemih, batu, nefritis, infeksi.

    #7. inekoloik" 2ediaan hapus pap %tanggal pembuatan dan hasilnya&,

    menarche %usia berapa&, siklus, menopause %usia&, menoragia,

    metroragia, bercak-bercak, pengeluaran, gatal, disparenia, penggunaan

    kontrasepsi, penyakit kelamin, tumor, umlah kehamilan yang telah

    dialami, kelahiran hidup, abortus.

    ##. enitalia pria" Perasaan nyeri, pembengkakan, pengeluaran, penyakit

    kelamin, kemampuan seksual, tumor, ulkus.

    #+.  Muskuloskeletal"  Perasaan nyeri, kepekaan yang berlebihan,

    kekeangan, kelemahan, trauma, terkilir, patah tulang, nyeri pada perse.ndian, pembengkakan, kekakuan, nyeri punggung.

    #0. ematoloik" $nemia, perdarahan, kelebaman, keganasan, transfusi-

    transfusi yang pernah diterima.

    #1. .ndokrin dan metabolisme" Perubahan berat badan, diabetes, toleransi

    terhadap suhu, polidipsia, perubahan pada rambut.

    #3. Susunan saraf . 2inkop, keang, pusing, stroke, termor, gangguan

    koordinasi, gangguan sensoris, perasaan nyeri, gangguan motoris,

    daya ingat.

    #4.  .mosi. Kecemasan, tidur, depresi, keinginan bunuh diri, gambaran

    mengenai diri sendiri, kepuasan dalam kehidupan.

    $lat tulis dan kertas

    #. $nonim, +77+. "istory of Present 'llness, /he 2chool of Medicine, /he

    Uni8ersity of 9alifornia, 2an Diego.

    +. urnside-Mc Clynn, #663. $dams Diagnosis ?isik, AC9, !akarta.

    0. Delp and Manning, #664. Maor Diagnosis ?isik, AC9, !akarta.

    1. Coldberg, +77#. Practical guide to clinical medicine. Uni8ersity of 

    9alifornia, 2an Diego.

     Modul SkillabA-JILID I  ##

    DATAR PUSTAKA :

    $L$/ D$) $"$)

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    12/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    3. ?letcher 2.+777. 9linical decision making( approach to the patient,

    'n( G+#dman: Ce$i# Te6t/++" +7 Medi$ine8 ,)st ed*8 London. D.

     +" 2aunders 9ompany, 5-6.4. DeCowin, *L. and rown, DD. +777. .Diagnostic ABamination.5th ed. )ew

    =ork. MacCraw-"ill.#-04.

    5. $nonym, /wel8e strategies for effecti8e communication andcollaboration in medical teams, M! 9areer ?ocus.htm

    . Mock, KD. +77#. Affecti8e clinician-patient communication, Published

    ?ebruary +77#

    6. Lewis, . +77+. ?rom cradle to *ocker( Pro8iding 9are $cross the

    "uman Life 9ycle. Dalam( 2loane P D, 2latt Lisa M, Abell M ",

    !acEues L. Assential of ?amily Medicine. Ad 1, Philadelphia,

    Lippincott illiam F ilkins, p0-#

     Modul SkillabA-JILID I  #+

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    13/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    PENILAIAN KETRAMPILAN ANAMNESIS

    Nama :N+ ma%asiswa :

    N+ Aspe" yan& dini#aiNi#ai

    9 ) ,

    ) Persiapan diri, ruangan dan alat yang diperlukan

    , Memberikan salam dan tersenyum pada pasien

    - Memperkenalkan diri

    0 Menanyakan nama panggilan kesukaan

    1 Menelaskan kegiatan yang akan dilakukan

    3 Memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya

    4 Keluhan utama *iwayat penyakit sekarang

    ; *iwayat penyakit dahulu

    )9 *iwayat penyakit keluarga

    )) *iwayat social dan lingkungan

    ), *iwayat obstetric dan seBual

    )- Meminta persetuuan ika ingin memeriksa lebih detail

    )0 Pertanyaan berkaitan secara runtut

    )1 Melakukan wawancara sesuai rencana

    )3 erhadapan, mempertahankan kontak mata

    )4 Membungkuk ke arah pasien dan mempertahankan sikap

    terbukaTOTAL SKOR 

    Keteran&an :

    7 G tidak dilakukan

    # G dilakukan tetapi kurang sempurna

    + G dilakukan dengan sempurna

    H G 9ritical point % item yang harus dilakukan&

    atas lulus 53 , dengan tidak ada critical point  yang bernilai G 7

     )ilai G % !umlah;1+ & B #77 G II

    Purwokerto, IIIIIIII.

    A8aluator

    ……………………………

     Modul SkillabA-JILID I  #0

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    14/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    2etelah menyelesaikan modul pemeriksaan psikiatri, mahasiswa

    diharapkan mampu (

    #. Menelaskan pengertian gangguan iwa.

    +. Mengenali geala dan tanda gangguan iwa

    0. Melakukan anamnesis psikiatri %alloa dan auto& dengan baik dan benar 1. Mendiagnosis gangguan iwa

    Cangguan iwa merupakan gangguan fungsi luhur otak oleh

    karena faktor organik atau anorganik dengan geala klinik nyata dan

    menimbulkan distress serta ketidakmampuan dalam fungsi sosial.

    Cangguan iwa ditegakkan bilamana terdapat geala klinis yang nyata

     berupa sindroma perilaku dan psikologi %terdapat gangguan fungsikognitif, afektif dan psikomotor&, ditemukan kondisi penderitaan atau

    distress berupa rasa nyeri, tak nyaman, disfungsi organ, dan lainnya serta

    timbulnya disabilitas dalam akti8itas kehidupan sehari-hari yang biasa

    dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup %mandi,

     berpakaian, makan, pekeraan, social, dan lainnya&.

    Proses diagnosis gangguan iwa mengikuti prosedur klinis yang la:im

    dilakukan dalam praktek kedokteran klinis, yaitu meliputi langkah-

    langkah sebagai berikut (

    Anamnesis8 merupakan pemeriksaan yang terpenting dalam

    mendiagnosis gangguan iwa. $da dua enis anamnesis yaitu (#. $lloanamnesis, merupakan anamnesis yang dilakukan kepada

    keluarga, saudara atau teman dekat penderita dengan tuuan untuk 

    mendapatkan informasi tentang (

    Ceala gangguan iwa saat ini

    *iwayat gangguan iwa sebelumnya

    *iwayat perkembangan

     Modul SkillabA-JILID I  #1

    PEMERIKSAAN PSIKIATRI

     

    TIN

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    15/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    *iwayat penyakit dalam keluarga %nuclear dan eBtended&

    2ilsilah keluarga

    *iwayat pribadi penderita

    2tressor psikososial

    +. $utoanamnesis, menggali informasi, tanda dan geala langsung

    kepada penderita

    Menggali geala yang ada, karena penderita psikotik memiliki

    insight yang buruk 

    Menggali stressor yang dialami bagi penderita non psikotik 

    Menggali riwayat kehidupan, pekeraan dan informasi lainnya

     bagi penderita non psikotik.

    Pemeri"saan8 terdiri dari fisik diagnostic, status mentalis, laboratorium,

    radiologik, e8aluasi psikologik, dan lainnya.

    Dia&n+sis8  pada pemeriksaan psikiatri diagnosis dibagi kedalam lima

    aksis sebagai berikut (

    #. $ksis ' ( a. Cangguan klinis

      b. Kondisi lain yang menadi focus perhatian klinis

    +. $ksis '' ( a. Cangguan kepribadian

      b. *etardasi mental

    0. $ksis ''' ( Kondisi medik umum

    1. $ksis 'J ( Masalah psikososial dan lingkungan

    3. $ksis J ( Penilaian fungsi secara global %C$?&

    2etelah diagnosis ditegakkan, terapi dapat diberikan berupa

    farmakoterapi, psikoterapi, terapi social, terapi okupasional, dan lainnya.

    erdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Cangguan !iwa

    %PPDC!& ''' di 'ndonesia, gangguan iwa dibagi menadi (

    #. Cangguan mental organic

    +. Cangguan mental dan perilaku akibat penggunaan :at psikoaktif 

    0. 2ki:ofrenia, gangguan ski:otipal dan gangguan waham

    1. Cangguan mood;afektif 

    3. Cangguan neurotic, gangguan somatoform, dan gangguan terkait

    stress4. Cangguan kepribadian dan perilaku dewasa

    5. 2indroma perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis

    dan factor fisik 

    . *etardasi mental

    6. Cangguan perkembangan psikologis

     Modul SkillabA-JILID I  #3

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    16/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    #7. Cangguan perilaku dan emosional dengan onset usia anak 

    dan remaa

    /idak diperlukan alat dan bahan

    #. Mempersiapkan lembar catatan medik 

    +. Melakukan alloanamnesis

    • 'dentitas penderita

    • 'dentitas sumber informasi %keluarga,saudara, teman dekat, dll&

    • 2ebab dibawa ke dokter 

    a. Ceala yang ditunukkan

     b. Lama sakit

    c. *iwayat penyakit iwa sebelumnya

    d. ?actor predisposisi %yang memicu timbulnya gangguan iwa&

    e. Kepribadian sebelum sakit

    • *iwayat penyakit dalam keluarga

    • 2ilsilah keluarga

    • *iwayat pribadi

    a. *iwayat hamil dan kelahiran

     b. Latar belakang perkembangan mental

    c. Perkembangan awal

    d. *iwayat pendidikan

    e. *iwayat pekeraan

    f. Perkembangan seksual

    g. 2ikap dan kegiatan moral spriritual

    h. *iwayat perkawinan

    i. Kehidupan emosional

     . "ubungan social

    k. Kebiasaan

    l. Lainnya

    0. Melakukan autoanamnesis %mengenai istilah psikiatri dan

     pengertiannya, silahkan meruuk pada modul simtomatologi&

    • Kesan Umum

    • Kesadaran

     Modul SkillabA-JILID I  #4

    ALAT DAN =AHAN

     

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    17/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    a. Kualitatif 

     b. Kuantitatif 

    • rientasi

    a. aktu

     b. /empat

    c. rang

    d. 2ituasi

    • 2ikap dan tingkah laku

    • Proses fakir 

    a. entuk fikir 

     b. 'si fikir 

    c. Progresi fakir 

    • *oman muka

    • $fek 

    • Perhubungan iwa

    • Perhatian

    • Cangguan persepsi

    • Cangguan memori

    • Cangguan intelegensia

    • 'nsight

    1. Merencanakan pemeriksaan medis dan atau non medis lainnya bila

    diperlukan

    3. Melakukan diagnosis multiaksial

    #. Maslim *.#66. uku 2aku Diagnosis Cangguan !iwa( *uukan

    *ingkas dari PPDC! '''. !akarta.

    +. Kaplan dan 2adock, #665. 2inopsis Psikiatri, Adisi ketuuh. inarupa

    $ksara, !akarta.

     Modul SkillabA-JILID I  #5

    DATAR PUSTAKA

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    18/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    PA)'L$'$) KA/*$MP'L$) ANAMNESIS A

     )ama Mahasiswa ( )'M (

     )o $spek yang dinilai2kore

    7 # +

    # Memmukkan kontak mata,sikap menerima,memberi

    salam,mempersilahkan duduk,mempersiapkan

    medical record 

    + erbicara dengan lafal yangelas;bahasa mudah

    dimengerti, memahami dan menggunakan bahasa non

    8erbal0 Menanyakan identitas( nama, umurenis kelamin,

    alamat, pekeraan dan status keluarga sesuai dengan

    masalah

    1 Menanyakan maksud kedatangan atau keluhan utama

    3 Menanyakan riwayat penyakit sekarang,riwayat

     penyakit dahulu,riwayat penyakit keluarga atau

    keluhan-keluhan sistemik sesuai masalah

    4 Menanyakan riwayat pribadi yang rele8an dengan

    masalah atau keluhan utama Misal( tempat lahir, latar

     belakang perkembangan mental,perkembangan awal,riwayat pendidikan,riwayat pekeraan,perkembangan

    seksual,sikap dalam kegiatan moral spiritual,riwayat

     perkawinan,kehidupan emosional, hubuugan social,

    kebiasaan.

    5 Menanyakan masalah lain yang rele8an,misalnya(

     berkaitan dengan kebiasaan hidup;stressor.

    $lloanamnesis untuk mendapatkan geala penderita.

    6 Mengaukan pertanyaan terbuka,cross check terhadap

    geala dari keluarga kepada pasien %autoanamnesis&.

    #7 Memberikan alternati8e penyelesaian masalah.

    ## Meringkas hasil Mengemukakan kembali hal yang

    sudah dikatakan pasien secara ringkas.

    #+ Mendiskusikan hasil dengan pasien atau menanyakan

    altematif masalah yang dipilih

    #0 Mengemukakan rencana selanutnya dan menutup

     pembicaraan

     Modul SkillabA-JILID I  #

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    19/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    #1 Melakukan diagnosis menurut aksis yang sesuai

    //$L

    Keteran&an :

    7 ( tidak dilakukan sama sekali Purwokerto, ................. +773

    # ( dilakukan tapi tidak sempurna Pengui

    + ( dilakukan dengan sempurna

    H ( critical point

     )ilai batas lulus ( 57 ...............................III.

    critical point tidak dilakukan, nilai G 7

     )ilai ( umlah;+ #77 G

    Prosentase nilai ( 29$ 17

    Penulisan 2tatus #7

     Modul SkillabA-JILID I  #6

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    20/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    Pada akhir praktikum pemeriksaan tanda 8ital, mahasiswa diharapkan

    mampu (

    #. Menelaskan hal-hal yang tercakup dalam tanda 8ital.

    +. Menelaskan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan

    tanda 8ital.0. Melakukan prosedur pemeriksaan tanda 8ital dengan baik dan

     benar.

    1. Menelaskan parameter normal hasil pemeriksaan tanda 8ital.

    3. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan tanda 8ital.

    /anda 8ital merupakan parameter tubuh yang terdiri dari tekanan

    darah, denyut nadi, lau pernafasan, dan suhu tubuh. Disebut tanda 8ital

    karena penting untuk menilai fungsi fisiologis organ 8ital tubuh.

    a* Te"anan Dara% :

    ?aktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah curah antung,

    tahanan pembuluh darah tepi, 8olume darah total, 8iskositas darah, dan

    kelenturan dinding arteri. 2edangkan faktor-faktor yang berpengaruh

     pada interpretasi hasil yaitu (

    - Lingkungan ( suasana bising,kurangnya pri8asi, suhu ruangan

    terlalu panas

    - Peralatan ( kalibrasi, tipe manometer dan stetoskop, ukuran cuff 

    %manset&

    - Pasien ( obat, status emosional, irama antung, merokok, kopi,

    obesitas, olah raga

    - /ehnik pemeriksaan ( penempatan cuff, posisi lengan, kecepatan

     pengembangan dan pengempisan cuff, pakaian terlalu tebal,

    kesalahan membaca sfigmomanometer.

     Modul SkillabA-JILID I  +7

     

    TU

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    21/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    Parameter yang diukur pada pemeriksaan tekanan darah yaitu

    tekanan maksimal pada dinding arteri selama kontraksi 8entrikel kiri,

    tekanan diastolik yaitu tekanan minimal selama relaksasi, dan tekanannadi yaitu selisih antara tekanan sistolik dan diastolik %penting untuk 

    menilai deraat syok&.

    Komponen suara antung disebut suara korotkoff yang berasal dari

    suara 8ibrasi saat manset dikempiskan. 2uara korotkoff sendiri terbagi

    menadi 3 fase yaitu (

    #. ?ase ' ( 2aat bunyi terdengar, dimana + suara terdengar pada waktu

     bersamaan, disebut sebagai tekanan sistolik.

    +. ?ase '' ( unyi berdesir akibat aliran darah meningkat, intensitas lebih

    tinggi dari fase '.

    0. ?ase ''' ( unyi ketukan konstan tapi suara berdesir hilang, lebih lemahdari fase '.

    1. ?ase 'J ( Ditandai bunyi yang tiba-tiba meredup;melemah dan meniup.

    3. ?ase J ( unyi tidak terdengar sama sekali,disebut sebagai tekanan

    diastolik.

    'nterpretasi hasil pengukuran tekanan darah berdasarkan

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    22/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    4. /ibia posterior( Di belakang dan sedikit ke arah inferior dari

    maleolus medialis.

    5. Pedis dorsalis ( Lateral dari tendo m. ABtensor hallucis longus.

    Ha#@%a# yan& dini#ai saat pemeri"saan deny!t nadi ada#a% :

    #. Kecepatan

    a. radikardia ( denyut antung lambat %O47B;menit&, didapatkan

     pada atlet yang sedang istirahat, tekanan intrakranial meningkat,

     peningkatan tonus 8agus, hipotiroidisme, hipotermia, dan efek 

    samping beberapa obat.

     b. /akikardia ( denyut antung cepat %#77B;menit&, biasa teradi pada

     pasien dengan demam, feokromositoma, congestif heart failure,

    syok hipo8olemik, aritmia kordis, pecandu kopi dan perokok.c. )ormal ( 47-#77B;menit pada dewasa.

    +. 'rama

    a. *eguler 

     b. *egularly irregular ( diumpai pola dalam iregularitasnya.

    c. 'rregularly irregular ( tidak diumpai pola dalam iregularitasnya,

    terdapat pada fibrilasi atrium.

    0. Jolume nadi

    a. Jolume nadi kecil ( tahanan terlalu besar terhadap aliran darah,

    darah yang dipompa antung terlalu sedikit %pada efusi perikardial,

    stenosis katup mitral, payah antung, dehidrasi, syok hemoragik&. b. Jolume nadi yang berkurang secara lokal ( peningkatan tahanan

    setempat.

    c. Jolume nadi besar ( 8olume darah yang dipompakan terlalu banyak,

    tahanan terlalu rendah %pada bradikardia, anemia, hamil,

    hipertiroidisme&.

    $* Perna7asan :

    Proses fisiologis yang berperan pada proses pernafasan adalah (

    8entilasi pulmoner, respirasi eksternal dan internal. Lau pernafasan

    meningkat pada keadaan stres, kelainan metabolik, penyakit antung paru,dan pada peningkatan suhu tubuh. Pernafasan yang normal bila

    kecepatannya #1-+7B;menit pada dewasa, dan sampai 11B;menit pada

     bayi.

    Kecepatan dan irama pernafasan serta usaha bernafas perlu

    diperiksa untuk menilai adanya kelainan(

    #. Kecepatan (

    a. /akipnea ( pernafasan cepat dan dangkal.

     Modul SkillabA-JILID I  ++

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    23/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

     b. radipnea ( pernafasan lambat.

    c. "iperpnea;hiper8entilasi ( pernafasan dalam dan cepat

    %Kussmaul&d. "ipo8entilasi ( bradipnea disertai pernafasan dangkal.

    +. 'rama (

    a. *eguler 

     b. Pernafasan cheyne-stoke ( Periode apnea diselingi hiperpnea.

    c. Pernafasan iotQs %ataksia& ( periode apnea yang tiba-tiba

    diselingi periode pernafasan konstan dan dalam.

    0. Usaha bernafas (

    $dalah kontraksi otot-otot tambahan saat bernafas misalnya otot

    interkostalis. ila ada kontraksi otot-otot tersebut menunukkan

    adanya penurunan daya kembang paru.

    d* S!%!

    2uhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara pembentukan dan

     pengeluaran panas. Pusat pengaturan suhu terdapat di hipotalamus yang

    menentukan suhu tertentu dan bila suhu tubuh melebihi suhu yang

    ditentukan hipotalamus tersebut, maka pengeluaran panas meningkat dan

    sebaliknya bila suhu tubuh lebih rendah. 2uhu tubuh dipengaruhi oleh

    irama sirkadian, usia, enis kelamin, stres, suhu lingkungan hormon, dan

    olahraga.

    2uhu normal berkisar antara 04,3R9 05,3R9. Lokasi pengukuransuhu adalah oral %dibawah lidah&, aksila, dan rektal. Pada pemeriksaan

    suhu per rektal tingkat kesalahan lebih kecil daripada oral atau aksila.

    Peninggian semua teradi setelah #3 menit, saat berakti8itas, merokok,

    dan minum minuman hangat, sedangkan pembacaan semu rendah teradi

     bila pasien bernafas melalui mulut dan minum minuman dingin.

    #. $lat dan bahan untuk pemeriksaan tekanan darah (

    a. 2tetoskop

     b. 2pigmomanometer ( terdiri dari kantong yang dapat digembungkan

    dan terbungkus dalam manset yang tidak dapat mengembang,

     pompa karet berbentuk bulat, manometer tempat tekanan darah

    dibaca, dan lubang pengeluaran. Lebar manset harus sesuai dengan

    dengan ukuran lengan pasien karena dapat menyebabkan hasil

     pengukuran tidak akurat. $da + ukuran yaitu dewasa dan anak.

     Modul SkillabA-JILID I  +0

     

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    24/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    $da + enis manometer yaitu manometer gra8itasi air raksa terdiri

    atas satu tabung kaca yang dihubungkan dengan reser8oir yang

     berisi air raksa dan manometer aneroid yang memiliki embusanlogam dan menerima tekanan dari manset.

    +. $lat dan bahan untuk pemeriksaan denyut nadi (

    !am tangan atau stopwatch

    0. $lat dan bahan untuk pemeriksaan pernafasan (

    a. !am tangan atau stopwatch

     b. 2tetoskop

    1. $lat dan bahan untuk pemeriksaan suhu (

    a. /ermometer

     b. /issue

    c. $ir bersihd. $ir sabun

    e. Jaselin

    )* Pemeri"saan te"anan dara% :

    a. Pasien istirahat 3 menit sebelum diukur.

     b. Memberitahu posisi pasien.

    c. Posisi lengan setinggi antung.

    d. Menyingsingkan lengan bau ke atas.

    e. Menentukan ukuran manset yang sesuai dengan diameter lengan

     pasien.

    f. Memasang manset kira-kira # inci %+,3 cm& dari siku.

    g. Menanyakan hasil pemeriksaan tekanan darah pasien sebelumnya.

    h. Mengatur tensimeter agar siap pakai %untuk tensimeter air raksa&

    yaitu menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset, menutup

    sekrup balon manset, membuka kunci reser8oir.

    i. Meraba arteri brachialis.

     . Meletakkan diafragma stetoskop di atas tempat denyut nadi tanpa

    menekan.k. Memompa sampai kira-kira 07 mm"g diatas hasil pemeriksaan

    sebelumnya.

    l. Kempiskan perlahan

    m. Mencatat bunyi korotkoff ' dan J.

    n. Melonggarkan pompa segera setelah bunyi terakhir menghilang.

    o. /unggu #-+ menit sebelum mengulangi pemeriksaan.

     Modul SkillabA-JILID I  +1

     

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    25/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

     p. !ika mencurigai adanya hipotensi ortostatik, lakukan pemeriksaan

    dalam keadaan berdiri dan tiduran terlentang.

    E. Melepas manset.r. Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.

    ,* Pemeri"saan Deny!t Nadi :

    a. Mengatur posisi pasien nyaman dan rileks.

     b. Menekan kulit dekat arteri radialis dengan 0 ari dan meraba denyut

    nadi.

    c. Menekan arteri radialis dengan kuat, dengan ari-ari selama kurang

    lebih 47 detik, ika tidak teraba denyutan, ari-ari digeser ke kanan

    dan kiri sampai ketemu.

    d. Langkah-langkah pemeriksaan ini uga dilakukan pada tempat pemeriksaan denyut nadi lainnya.

    -* Pemeri"saan perna7asan :

    a. Menelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien bila hanya khusus

    menilai pernafasan.

     b. Membuka bau pasien bila perlu untuk mengamati gerakan inspirasi

    dan menilai kesimetrisan gerakan %tirai harus ditutup dahulu&.

    c. Meletakkan tangan datar pada dada dan mengobser8asi inspirasi dan

    ekspirasi serta kesimetrisan gerakan.

    d. Menentukan irama pernafasane. Menetukan pernafasan dalam 47 detik. ila pernafasan teratur 

    cukup 07 detik lalu dikalikan +.

    f. Mendengarkan bunyi pernafasan, kemungkinan ada bunyi abnormal.

    g. /utup kembali bau pasien dan memberitahu bahwa pemeriksaan

    sudah selesai.

    0* Pemeri"saan S!%! :

    a" #enukuran di aksila /

    - Memberitahu pasien

    - Mencuci tangan- Mengamati angka yang ditunuk air raksa dengan benar 

    - Menurunkan air raksa bila perlu

    - Mengatur posisi pasien

    - Meletakkan termometer di ketiak dengan posisi tepat

    - Menunggu sekitar 3 menit

    - Mengambil termometer, mengelap dengan gerak berputar dari

     bagian yang bersih

     Modul SkillabA-JILID I  +3

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    26/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    - Merapikan kembali bau pasien

    - Membaca hasil pengukuran dengan segera

    - Mencuci termometer dengan larutan sabun dan membilas dengan bersih

    - Keringkan termometer 

    - Mengembalikan air raksa dan meletakkan kembali di tempat

    semula

    - Mencuci tangan

    b" #enukuran oral /

    - Memberitahu pasien

    - Mencuci tangan

    - Mengamati angka yang ditunuk air raksa dengan benar 

     - Menurunkan air raksa bila perlu - Memberitahu pasien agar membuka mulut dan mengangkat lidah

    sedikit

     - Memasukkan termometer pelan-pelan sampai bagian uung tempat

    raksa $mercury chamber% masuk dibawah lidah.

     - Memberitahu pasien agar menutup mulut dan angan menggigit

     - Menunggu selama 3 menit

     - Mengambil termometer sambil memberitahu pasien untuk 

    membuka mulut

    - Mengelap termometer

    - Membaca hasil pengukuran - Mencuci termometer dengan air sabun, membilas dengan air 

     bersih, dan mengeringkannya

     - Menurunkan air raksa dan megembalikan ke tempat semula.

     - Mencuci tangan

    c. Pengukuran di rektal (

    - Memberitahu pasien

    - Mencuci tangan

    - Mengamati angka yang ditunuk air raksa dan menurunkan bila

     perlu

    - Mengatur posisi pasien- Melumasi uung tempat raksa dengan 8aselin sesuai kebutuhan

    - Membuka bagian rektal pasien

    - Meraba sfingter dengan uung tempat raksa

    - Memasukkan uung tempat raksa dengan hati-hati ke rektum

    - Memasang termometer selama 3 menit

    - Mengambil termometer dari anus

    - Mengelap termometer secara perlahan

     Modul SkillabA-JILID I  +4

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    27/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    - Membersihkan rektum dengan kertas tissue

    - Menolong pasien kembali ke posisi semula

    - Membaca hasil pengukuran- Mencuci termometer dengan larutan sabun, membilas dengan air 

     bersih, dan mengeringkannya

    - Menurunkan air raksa dan mengembalikan ke tempat semula

    - Mencuci tangan

    #. $dams. Diagnosis fisik. #5th ed. !akarta( Penerbit buku kedokteran

    AC9@ #667. "al. 45-3.

    +. ates . uku saku pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan. +nd ed.!akarta( Penerbit uku Kedokteran AC9@ #663. "al. 1#-+, #3#-3.

    0. Laboratorium Ketrampilan Keperawatan P2'K ?K UCM. +77+. 2kills

    lab pendidikan ketrampilan keperawatan program semester ' tahun

    aaran +77+;+770. =ogyakarta( Program 2tudi 'lmu Keperawatan

    ?akultas Kedokteran Uni8ersitas Cadah Mada@ "al. ##-+#.

    1. 2nell 2.*. #66#. $natomi klinik untuk mahasiswa kedokteran bagian

    +. !akarta( Penerbit uku Kedokteran AC9@. "al. ##3-++, +5+-7.

    3. 2oeparman, . 2arwono. #667. 'lmu penyakit dalam. AC9. !akarta(

    "al. +#7-+.

     Modul SkillabA-JILID I  +5

     

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    28/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    Peni#aian Keterampi#an Pemeri"saan Tanda ?ita#

     )ama (

     )'M (

    N+ Aspe" an& Dini#aiNi#ai

    9 ) ,

    # Memberi salam pada pasien dan memanggil pasien dengan

    nama yang disukai

    + Memperkenalkan diri pada pasien

    0 Menelaskan prosedur dan tuuan tindakan pada pasien

    1 Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya

    3 Menanyakan keluhan utama saat ini

    Te"anan dara%

    4 Memberitahu posisi pasien dan lengan pasien setinggi antung

    5 Menyingsingkan lengan bau ke atas H

    Menentukan ukuran manset yang sesuai dengan diameter 

    lengan pasien H

    6 Memasang manset kira-kira # inci %+,3 cm& dari siku.

    #7 Menanyakan hasil pemeriksaan tekanan darah pasien

    sebelumnya.

    ## Mengatur tensimeter agar siap pakai %untuk tensimeter air 

    raksa& yaitu menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa

    manset, menutup sekrup balon manset, membuka kunci

    reser8oir H

    #+. Meraba arteri brachialis dan meletakkan diafragma stetoskop di

    atas tempat denyut nadi arteri brachialis tanpa menekan.

    #0. Memompa sampai kira-kira 07 mm"g diatas hasil pemeriksaan

    sebelumnya.

    #1. Kempiskan manset perlahan

    #3. Mencatat bunyi korotkoff ' dan J H

    #4. Melonggarkan pompa segera setelah bunyi terakhir  

    menghilang.

    #5. Melepas manset H

    #. Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.

    S!%! t!/!%

    #6 Meletakkan termometer di ketiak dengan posisi tepat+7 Menunggu sekitar 3 menit+# Mengambil termometer, mengelap dengan gerak 

     berputar dari bagian yang bersih++ Merapikan kembali bau pasien+0 Membaca hasil pengukuran dengan segera+1 Mencuci termometer dengan larutan sabun dan membilas

    dengan bersih

     Modul SkillabA-JILID I  +

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    29/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    +3 Keringkan termometer +4 Mengembalikan air raksa dan meletakkan kembali di

    tempat semula

    Deny!t Nadi+5 Menekan kulit dekat arteri radialis dengan 0 ari dan

    meraba denyut nadi H+ Menekan arteri radialis dengan kuat,dengan ari-ari

    selama kurang lebih 47 detik,ika tidak teraba denyutan

     ari-ari digeser ke kanan dan kiri sampai ketemu.+6 Langkah-langkah pemeriksaan ini uga dilakukan pada

    tempat pemeriksaan denyut nadi lainnya.Perna7asan

    07 Membuka bau pasien bila perlu untuk mengamatigerakan inspirasi dan menilai kesimetrisan gerakan %tirai

    harus ditutup dahulu&.0# Meletakkan tangan datar pada dada dan mengobser8asi

    inspirasi dan ekspirasi serta kesimetrisan gerakan.0+ Menentukan irama pernafasan00 Menetukan pernafasan dalam 47 detik. ila pernafasan

    teratur cukup 07 detik lalu dikalikan +.01 Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.03 Mencuci tangan04 Dokumentasi

    /otal )ilai

    Keteran&an :

    7 ( tidak dilakukan sama sekali Purwokerto, .......................... +773

    # ( dilakukan tapi tidak sempurna Pengui

    + ( dilakukan dengan sempurna

    H ( critical point

     )ilai batas lulus ( 53 IIIIIIIIIIIIII

    critical point tidak dilakukan, nilai G 7

     Modul SkillabA-JILID I  +6

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    30/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    2etelah menalani praktikum fisik diagnostik paru, mahasiswa diharapkan

    mampu (

    #. Melakukan ketrampilan inspeksi pada pemeriksaan paru

    +. Melakukan ketrampilan palpasi pada pemeriksaan paru

    0. Melakukan ketrampilan perkusi pada pemeriksaan paru

    1. Melakukan ketrampilan auskultasi pada pemeriksaan paru

    Untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit diperlukan data

    yang berasal dari riwayat penyakit, tanda penyakit dari pemeriksaan fisik 

    dan pemeriksaan tambahan seperti laboratorium rutin dan khusus,

    radiologi dan bermacam-macam tes diagnostik.

    Dalam pelaaran fisik diagnostik harus dimengerti dengan baik 

    dan benar istilah yang sering diumpai seperti geala % symptom& dan tanda

    $sin%"  Ceala adalah segala sesuatu yang dirasakan oleh penderita dan

    menceritakannya kepada pemeriksa pada waktu anamnesis. Pada

    umumnya bersifat subyektif. /anda adalah segala sesuatu yang dilihat dandiperiksa oleh pemeriksa pada penderita sebagai akibat perubahan

    anatomi, fisiologi  maupun patologis oleh suatu penyakit. /anda-tanda penyakit umumnya bersifat obyektif dan diketahui pada saat pemeriksaan

    fisik.

    Penya"it par! dapat mem/eri mani7estasi se/a&ai /eri"!t :

     Modul SkillabA-JILID I  07

    PEMERIKSAAN PARU

    TU

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    31/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    #. Manifestasi pulmoner.

    a. Manifestasi primer ( berasal dari kelainan setempat.

    Keluhan;geala ( analisa keluhan dilakukan dengan anamnesis, dapat berupa @ batuk dengan atau tanpa dahak;darah, sesak nafas dengan

    atau tanpa nafas bunyi dan nyeri dada. /anda ( perubahan-perubahan

     aringan paru, pleura , dinding dada oleh penyakit, dapat dideteksi

    dengan inspeksi, palapasi, perkusi dan auskultasi. Perubahan-

     perubahan yang dapat teradi berupa ( Perubahan bentuk ; ukuran

    thoraks, Perubahan pergerakan dam Perubahan pengantaran getaran.

     b. Manifestasi sekunder ( akibat penyakit terhadap fungsi paru (

    Cangguan pertukaran gas dan Peningkatan tahanan pembuluh darah

     paru

    +. Manifestasi ekstra pulmoner ( perubahan-perubahan kelainan yangteradi diluar paru.

    a. )on metastase.

    Ceala umum ( panas badan, tidak suka makan, rasa capai dan lain-

    lain@ $danya ginekomasti ( pembesaran kelenar mamma pada pria@

    !ari tabuh@ steoartropati ( berupa nyeri sendi dan tulang@ eberapa

    kelainan hormonal.

     b. Metastase.

    Penyebaran keganasan paru keluar paru@ Penyebaran infeksi paru

    %abses& keluar paru.

    Pada penyakit paru ada 0 keluhan yang sering diumpai yaitu batuk, sesak 

    nafas dan nyeri dada.

    =ATUK 

    atuk adalah salah satu sarana pertahanan tubuh yang secara

    fisiologis membersihkan saluran pernafasan dari lendir %mukus& dan

     bahan;benda asing , timbulnya pada umumnya secara reflektorik namun

    adakalanya dilakukan secara sengaa.

    atuk dapat teradi oleh karena kelainan pada paru maupun diluar 

     paru. alaupun batuk adalah salah satu geala penyakit paru yang palingsering dan penting namun relatif tidak spesifik. $danya batuk bersama-

    sama dengan geala-geala lain mungkin sangat membantu mengarahkan

    diagnosis. !ika batuk disertai dengan stridor inspirasi biasanya disebabkan

    oleh obstruksi intrinsik atau ekstrinsik di saluran nafas bagian atas. atuk 

    yang disertai dengan (hee0in yang menyeluruh merupakan petunuk 

    adanya bronkospasme %penyempitan bronkus&, meskipun kadang-kadang

    dapat pula disebabkan oleh kelainan endotrakea daerah carina .

     Modul SkillabA-JILID I  0#

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    32/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    /erdapatnya  (hee0in   lokal yang menetap dan terdengar pada saat

    ekspirasi disertai batuk mencurigakan adanya kemungkinan suatu

    karsinoma bronkogenik.

    SESAK NAAS

    2esak nafas adalah salah satu geala yang paling sering dan paling

    mencemaskan penderita sehingga ia terpaksa pergi ke dokter. erbagai

    macam penelasan atau definisi mengenai dyspnea ini seperti sukar 

     bernafas atau nafas tidak enak %kurang lega atau kurang puas& yang

     biasanya dilukiskan oleh pasie sebagai sesak nafas % shorthness of breath%"2esak nafas mungkin merupakan geala berbagai gangguan

     patofisiologi ( obstruksi alan nafas, berkurangnya aringan paru yang

     berfungsi, berkurangnya elastisitas paru, kenaikan kera pernafasan,

    gangguan transfer oksigen %difusi&, 8entilasi tak seimbang dalam

    kaitannya dengan perfusi, campuran darah 8ena %1enous admi2ture& atau

    riht to left shuntin , cardiac output  yang tidak memadai, anemia dan

    gangguan kapasitas angkut oksigen dari hemoglobin.

    Pasien dispneu dapat digolongkan dalam 0 katagori utama yaitu

     pasien dengan dispneu akut, pasien dengan dispneu progresif menahun

    dan pasien dengan serangan dispneu paroksismal yang berulang.

    DISPNEU AKUT

    Pada orang dewasa dipsnea akut dapat disebabkan oleh berbagai

     penyebab seperti edema paru, tromboemboli paru akut, pneumonia dan

     pneumothoraks spontan 2alah satu penyebab yang paling sering adalah

    sembab paru %edema paru& akut oleh karena kegagalan antung kiri. 'ni

     biasanya teradi pada pasien antung atau hipertensi, yang pada

     pemeriksaan fisik ditemukan ronki basah yang difus. Penderita mungkin

    mengeluarkan dahak kental, berwarna kemerahan dan berbuih. Dapat pula

    disertai batuk, (hee0in , nyeri kardio8askuler dan sembab pada kaki.

    DISPNEU PROGRESI MENAHUN

    2alah satu sebab yang paling sering dari dispneu ini adalah

    kegagalan antung kongestif. Keluhan ini sering dimulai dengan sesak 

    nafas waktu melakukan pekeraan, yang lambat laun menadi bertambah

     berat sehingga pasien merasa sesak nafas walaupun melakukan pekeraan

    minimal atau bahkan waktu istirahat.

     Modul SkillabA-JILID I  0+

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    33/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    Pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik %PPK& sering

    terbangun malam hari karena sesak nafas tetapi biasanya disertai dengan

     batuk dan pengeluaran dahak. rthopnea seringkali didapatkan padakegagalan antung kiri yang lanut, tetapi geala ini uga mungkin teradi

     pada pasien dengan asma dan bronkitis.

    DISPNEU PAROKSISMAL =ERULANG

    !enis dispneu ini sering diumpai pada pasien dengan asma

     bronkial, dimana pada waktu serangan disertai dengan (hee0in   dan

     batuk. alaupun asma teradi pada semua umur, tetapi seringkali terdapat

     pada anak dan dewasa muda. Dalam hal ini perlu ditanyakan tentang

    alergi dan tes alergen. Keadaan ini perlu dibedakan dengan asma kardial

    yang disebabkan oleh kegagalan antung kiri atau stenosis mitral.

    NERI DADA

     )yeri dada merupakan geala yang penting untuk penyakit thoraks

    %rongga dada&, tetapi dapat pula berasal dari luar paru. )yeri dada adalah

    salah satu geala yang paling sukar dinilai dan membutuhkan klasifikasi

    yang sistematis. Untuk semua nyeri dada harus ditanyakan dalam

    anamnesis tentang hebatnya, sifat, lokalisasi, lamanya, menyebar atau

    menetap, terus menerus atau intermiten dan semua faktor yang

    menyebabkan nyeri bertambah atau berkurang. )yeri dada dapat dibagi

    dalam golongan (#. pleuropulmonal

    +. trakeobronkial

    0. kardio8askuler 

    1. oesophagial dan mediastinal

    3. neuromuskuloskeletal.

    Nyeri p#e!r+p!#m+na#

     )yeri pleuropulmonal biasanya akut, taam dan lokal %setempat&,

    intermiten dan diperhebat dengan bernafas serta seringkali uga makin

    hebat dengan gerakan. Penyebab paling sering dari nyeri pleuropulmonaladalah pnemonia bakteri terutama yang disebabkan oleh kokus gram

    negatif dan  !lebsiella. Ceala-geala lain seperti batuk, hemoptisis,

    demam atau malaise dapat menyertai pleuropulmonal.

    Nyeri tra"e+/r+n"ia#

     )yeri trakeobronkial seringkali disebabkan oleh tracheitis akut,

    tracheobronkitis akut aspirasi benda asing taam, inhalasi gas iritan atau

    karsinoma yang menyerang trachea atau brokus besar. )yeri berupa rasa

     Modul SkillabA-JILID I  00

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    34/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    terbakar disubsternal dan rasa tidak enak yang seringkali bertambah hebat

    dengan pernafasan dalam, batuk dan terutama bila bernafas di hawa

    dingin. ila keradangan meluas ke bronchus utama nyeri terasa di parasternal.

    Nyeri "ardi+5as"!#er

     )yeri ini biasanya terasa substernal atau pada sisi kiri dan

    seringkali dirasakan oleh pasien sebagai menekan, menepit atau

    mendesak atau perasaan berat dalam dada. Kerap kali rasa nyeri menalar 

    ke bahu kiri dan sepanang sisi medial lengan kiri terus ke siku. )yeri

    dapat menalar ke leher atau ke rahang atau ke kedua bahu.

     )yeri seperti ini bersifat paroksismal dan bertambah hebat dengan

    gerakan ; latihan atau emosi dan cepat mereda bila istirahat atau

     pemberian nitrogliserin, hal ini khas pada angina pektoris. !ika nyeridemikian berlangsung selama +7 menit dan tidak menghilang dengan

    istirahat atau pemberian nitrogliserin harus diduga adanya infark miokard

    akut.

    Nyeri es+7a&!s dan mediastina#

     )yeri esofagus adalah rasa nyeri dada yang dalam yang dapat

    dirasakan pula %referred & di tempat lain. iasanya bila disertai geala

    seperti kesukaran menelan %disfagia& yang progresif , regurgitasi makanan

     padat yang baru saa dimakan dan nyeri waktu menelan diduga adanya

     penyakit esofagus. )yeri mediastinal amat arang, biasanya disebabkan

    oleh penyebaran tumor ke mediastinum, aneurisma aorta atau pembesarankelenar limfe.

    Nyeri m!s"!#+s"e#eta#

     )yeri demikian mirip dengan enis nyeri dada yang lain pada

    umumnya dan mungkin penyebabnya tak diketahui.nyeri tulang yang

     paling sering disebabkan oleh fraktur tulang rusuk yang berhubungan

    dengan riwayat rudapaksa. )yeri tulang biasanya ringan pada permulaan

    namun kemudian menadi kronis, terus menerus dan setempat. Penyebab

    lain adalah metastase dari suatu keganasan misal pada mieloma multipel

    dan sarkoma.

    !enis kedua nyeri dada muskuloskeletal termasuk dalam kelompok mialgia misal pada otot-otot interkostal, pektoral maupun otot sekitar 

    sendi bahu. Penyebab yang paling sering adalah trauma akibat suatu

    gerakan ; latihan yang menggunakan otot-otot yang sebelumnya tak 

     pernah digunakan atau akibat keradangan.

    $lat yang diperlukan adalah (

     Modul SkillabA-JILID I  01

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    35/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    - stetoskop

    - penunuk waktu

    - bed ; tempat tidur  

    - penerangan yang cukup

    2ebaiknya pasien dilepas baunya sampai pinggang, dan harus

    cukup lampu;penerangan sebab kontur dan tekstur akan menonol dengan

     penerangan yang baik. 2elalu bandingkan dada kanan dan kiri di tempat

    yang simetris.

    Inspe"si

    #. Perhatikan irama dan frekuensi pernapasan. Dikenal berbagai tipe (

     3ormal . *ate dewasa #4 B;menit dan anak maksimal 11 B

    ;menit

    4achypnoea"9epat dan dangkal, penyebab ( nyeri pleuritik,

     penyakit paru restriktif, diafragma letak tinggi karena berbagai

    sebab.

     yperpnoea hiper1entilasi. )apas cepat dan dalam,

     penyebabnya( cemas , e2ercise, asidosis metabolik, pada kasus

    koma ingat gangguan otak %midbrain&pons&.

     #ernapasan !ussmaul" )apas dalam dengan asidosis metabolik 

     +radypnoea" )apas lambat, karena depresi respirasi karena obat,

    tekanan intrakranial meninggi.

     3apas 5heyne Stokes" $da  perioda siklik antara napas dalam

    dan apnoe bergantian. Cagal antung, uremi, depresi napas,

    kerusakan otak. Meskipun demikian dapat teradi pada manuladana anak-anak.

     #ernapasan +iot " Disebut pernapasan ata2ic, iramanya tidak 

    dapat diramalkan, acap ditemukan pada kerusakan otak di

    tingkat medulla.

     Modul SkillabA-JILID I  03

    ALAT DAN =AHAN

    PROSEDUR TINDAKAN.PELAKSANAAN

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    36/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    Sihin" SUnal ambeganT, menggambarkan sindrom

    hiper8entilasi yang dapat berakibat pusing dan sensasi sesak 

    napasQ, psikologik uga. .kspirasi diperpan)an" 'ni teradi pada penyakit paru

    obstruktif, karena resistensi alan napas yang meningkat. 

    +. Cerakan paru yang tidak sama, dapat kita amati dengan melihat

    lapang dada dari kaki penderita, tertinggal, umumnya

    menggambarkan adanya gangguan di daerah dimana ada gerakan dada

    yang tertinggal. %tertinal 6 abnormal &

    0. Dada yang lebih tertarik ke dalam dapat karena paru mengkerut

    %atelectasis, fibrosis& pleura mengkerut % sch(arte& sedangkan dada

    mencembung karena paru mengembung %emfisema pulmo& pleura

     berisi cairan %efusi pleura&

    De7+rmitas dan /ent!" dada

     Dada normal anak"

     Dada normal de(asa

     Dada bentuk ton" Diameter antero-post memanang usila, kifosis,

    emfisema paru disebut uga barrel chest 

     Dada bentuk coron" 7unnel chest ,  pectus e2ca1atum, lekuk di

    sternum bawah yang dapat membuat kompresi antung dan 8asa besar 

    --- bising

     Dada +urun" pieon chest,   pectus carinatum,dada menorok kedepan

     Dada kifoskoliosis" Dada mengikuti deformitas punggung, teradi

    distorsi alat dalam yang sering mengganggu interpretasi dapatan

    diagnosis fisik.

    Pa#pasi

    #. Dengan palpasi ini diharapkan kita dapat menilai semua kelainan

     pada dinding dada %tumor, benolan, muskuloskeletal, rasa nyeri di

    tempat tertentu, limfonodi, posisi trakea serta pergeserannya, fraktur 

    iga, ruang antar iga, fossa suprakla8ikuler, dsb& serta  erakan,e2cursion dindin dada

    +. Lingkarkan pita ukur %ukur sampai 7.3 cm ketelitian& sekitar dada dan

    nilai lingkar ekspirasi dan lingkar inspirasi dalam, yang

    menggambarkan elastisitas paru dan dada"

    0. Untuk ini diperlukan penggunaan dua tangan ditempatkan di daerah

    yang simetris, kemudian dinilai. Pada waktu pasien bernapas dalam (

     Modul SkillabA-JILID I  04

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    37/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    - tanan diletakkan di baian depan dada%  maka amati gerakandada simetriskah,

    - %tangan ditaruh di dada samping& gerakan tangan kita naik turun

    secara simetris apa tidak,

    - %tanan ditaruh di dada belakan ba(ah%  gerakan tangan kelateral di bagian bawah atau tidak. Cerakan dinding dada

    maksimal teradi di bagian depan dan bawah.

    1. Pada waktu melakukan palapasi kita gunakan uga untuk memeriksa

     fremitus taktil"  Dinilai dengan hantaran suara yang dialarkan ke

     permukaan dada dan kita raba dengan tangan kita.

    3. Pasien diminta mengucapkan dengan suara dalam, misalnya

    mengucapkan sembilan puluh sembilan $88% atau  satu-dua-tia dan

    rasakan getaran yang dialarkan di kedua tangan saudara.

    - ?remitus akan meninggi kalau ada konsolidasi paru $misal / pneumonia, fibrosis%

    - fremitus berkurang atau menghilang apabila ada gangguanhantaran ke dinding dada %efusi pleura, penebalan pleura, tumor,

     pneumothora2%

    4. $pabila aringan paru yang berisi udara ini menadi kurang udaranya

    atau padat,suara yang dialarkan ke dinding dada lewat cabang

     bronkus yang terbuka ini melemah. 2uara dengan nada tinggi %hih-

     pitched sounds& yang biasanya tersaring terdengar lebih elas.Keadaan ini ditemukan di permukaaan dari aringan paru yang

    abnormal. Perubahan ini dikenal sebagai ( suara bronchial,

    bronchophonie, eophony dan suara bisikan %(hispered pictoriloqui&.

    Untuk mudahnya dikatakan ( suara bronchial dan 8esikuler 

    mengeras. "al ini dapat dirasakan dengan palpasi %fremitus taktil&

    atau didengar dengan auskultasi.

     Modul SkillabA-JILID I  05

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    38/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    Per"!si

    #. /uuan perkusi dada dan paru ini ialah untuk mencari batas dan

    menentukan kualitas  aringan paru-paru.+. Perkusi dapat cara ( direk  ( langsung mengetuk dada atau iga - cara

    klasik $uenbrugger& atau indirek/ ketukan pada ari kiri yang

     bertindak sebagai plessimeter  oleh ari kanan0. Di bagian depan mulai di fossa supracla8. /erus ke bawah, demikian

     uga pada bagian belakang dada. Ketukan perkusi dapat keras atau

    lemah. Makin keras makin dalam suara dapat tertembusQ. Misalnya

    untuk batas paru bawah yang aringan parunya mulai menipis, dengan

     perkusi keras maka akan terkesan aringan di bawahnya sedangkan

    dengan perkusi lemah maka masih terdeteksi paru yang tipis ini

    sehingga masih terdengar suara sonor .1. Dengan perkusi dapat terdengar beberapa kemungkinan suara (

    2uara sonor %resonant& ( suara perkusi aringan paru normal

    %latihlah di paru anda&.

    2uara memendek % suara tidak pan)an%

    2uara redup %dull &, ketukan pada pleura yang terisi cairan, efusi

     pleura.

     Modul SkillabA-JILID I  0

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    39/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    2uara timpani %tympanic& seperti ketukan di atas lambung yang

    kembung

    2uara pekak % flat &, seperti suara ketukan pada otot atau hatimisalnya.

    *esonansi amforik, seperti timpani tetapi lebih bergaung,

     Metallklan 

    "ipersonor   $hyperresonant% disini ustru suara lebih keras,

    contoh pada bagian paru yang di atas daerah yang ada cairannya,

     suara antara sonor dan timpani, karena udara bertambah

    misalnya pada emfisema pulmonum, uga pneumothorak.

    3. Perkusi dapat menentukan batas paru hati, peran)akan, batas )antun 

    relatif dan batas )antun absolut" Kepadatan %konsolidasi& yang

    tertutup oleh aringan paru lebih tebal dari 3 cm sulit dideteksidengan perkusi. Kombinasi antara inspeksi, palpasi, perkusi dan

    auskultasi banyak mengungkap patologi paru. Perlu diingat bahwa

     posisi pasien %misalnya tidur miring& mempengaruhi suara perkusi

    meskipun sebenarnya SnormalT

    4. Untuk menentukan batas paru bawah gunakan perkusi lemah di

     punggung sampai terdengar perubahan dari sonor ke redup,

    kemudian pasien diminta inspirasi dalam-tahan napas-perkusi lagi

    sampai redup. Perbedaan ini disebut peran)akan paru %normal + 0

    cm&. Peranakan akan kurang atau hilang pada emfisema paru, pada

    efusi pleura, dan asites yang berlebihan. Untuk menentukan batas paru-hati lakukan hal yang sama di bagian depan paru, linea medio

    cla8icularis kanan.

    5. Dalam melakukan perkusi ingat selalu pembagian lobus paru yang

    ada dibawahnya, seperti diketahui paru kanan terdiri dari lobus

    superior, medius dan inferior dan lobus kiri terdiri hanya dari lobus

    superior dan lobus inferior .

    . Perkusi hendaknya dimulai di tempat yang diduga sehat %dari inspeksi

    dan palpasi& menuu ke bagian yang diduga sakit. Untuk lebih

    meyakinkan, bandingkan dengan bagian yang kontra lateral. atas-

     batas kelainan harus ditentukan.

     Modul SkillabA-JILID I  06

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    40/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    6. Perkusi untuk menentukan apek paru % !roni9s isthmus& dilakukan

    dengan cara melakukan perkusi di pundak mulai dari lateral ke arah

    medial. 2uara perkusi dari redup sampai sonor, diberi tanda.

    Kemudian perkusi dari medial %leher& ke lateral sampai terdengar 

    sonor, beri tanda lagi. Diantara kedua tanda inilah letaknya apek paru.

    Pada orang sehat lebarnya 1-4 cm. Pada kelainan di puncak paru

    %tuberculosis atau tumor& daerah sonor ini menyempit atau hilang

    %seluruhnya redup&.#7. Pada perkusi efusi pleura dengan umlah ciran kira-kira mengisi

    sebagian hemitoraks %tidak terlalu sedikit dan uga tidak terlalu

     banyak& akan ditemukan batas cairan %keredupan& berbentuk garis

    lengkung yang beralan dari lateral ke medial bawah yang disebut

    garis .llis-Damoiseau.

    ##. Pada perkusi di kiri depan bawah akan terdengar suara timpani yang

     berbentuk setengah lingkaran yang disebut daerah semilunar dari

    4raube. Daerah ini menggambarkan lambung %daerah bulbus& terisi

    udara.

    A!s"!#tasi

    #. Untuk auskultasi digunakan stetoskop, sebaiknya yang

    dapat masuk antara + iga %dalam ruang antar iga&. Urutan

     pemeriksaan seperti pada perkusi. Minimal harus didengar satu siklus

     pernapasan %inspirasi-ekspirasi&. andingkan kiri-kanan pada tempat

    simetris.

     Modul SkillabA-JILID I  17

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    41/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    +. Umumnya fase inspirasi lebih panang dan lebih elas

    dari ekspirasi. Penelasan serta perpanangan fase ekspirasi

    mempunyai arti penting. Kita mulai dengan melukiskan  suara dasar dahulu kemudian melukiskan  suara tambahannya. Kombinasi ini,

     bersama dengan palpasi dan perkusi memberikan diagnosis serta

    diferensial diagnosis penyakit paru.

    0. 2uara dasar (

    :esikuler/ 2uara paru normal, inspirium ekspirium serta lebih elas

    :esikuler melemah/ Pada bronchostenose, emfisema paru,

     pneumothorak, eksudat, atelektase masif, infiltrat masif, tumor.

    :esikuler meneras/ /erdengar lebih keras.

    :esikuler meneras dan meman)an/ Pada radang

     +ronchial/ Akspirasi lebih elas, seperti suara dekat trachea, dimana paru lebih padat tetapi bronchus masih terbuka %kompresi, radan%

     Amforik/ 2eperti bunyi yang ditimbulkan kalau kita meniup diatas

    mulut botol kososng sering pada ca8erne. Aksipirasi !elas.

    1. 2uara tambahan (

     'onchi kerin $bronchitis eruis,  sonorous, dry rales&. Pada fase

    inspirasi maupun ekspirasi dapat nada tinggi % sibilant & dan nada

    rendah % sonorous& G rhonchi, rogchos berarti ngorokQ. 2ebabnya ada

    getaran lendir oleh aliran udara. Dengan dibatukkan sering hilang

    atau berubah sifat.

     'honchi basah $ moist rales&. /imbul letupan gelembung dari aliranudara yang lewat cairan. unyi di fase inspirasi.

    o  ronkhi basah halus $ suara timbul di bronchioli&,

    o  ronkhi basah sedan $  bronchus sedang&,

    o  ronkhi basah kasar $ suara berasal dari bronchus besar&.

    o ronkhi basah meletup" 2ifatnya musikal, khas pada infiltrat,

     pneumonia, tuberculosis.

    o  !repitasi" 2uara halus timbul karena terbukanya al8eolus secara

    mendadak, serentak terdengar di fase inspirasi. %contoh/

    atelectase tekanan&

    o Suara esekan $(ri)feruisen,  friction-rub&. $da gesekan pleuradan gesek perikardial sebabnya adalah gesekan dua permukaan

    yang kasar %mis( berfibrin&

    *onkhi basah sering uga disebut sebagai crackles, rhonchi kering

    disebut sebagai (hee0es dan gesek pleura atau gesek perikard sebagai

     pleural dan pericardial rubs"

     Modul SkillabA-JILID I  1#

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    42/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    A!s"!#tasi s!ara

    Dapat dilaksanakan dengan auskultasi menggunakan dua cara(

     suara keras dan suara berbisik $unakan  suara S &. /erdengar resonansisuara yang elas makin kita auskultasi mendekati hilus. %depan di '9 + dan

    0 dekat sternum dan belakang interskapula dekat 8ertebra&. $pabila suara

    tadi dialarkan membaik Maka disebut ada bronchophoni $palin baik 

    diunakan suara bisik%"  Diatas eksudat yang terlalu besar didengar 

    egophoni suara ini arang ditemukan.

    Re"apit!#asi

    Pa#pasi; /ertinggal di daerah yang ada lesi. Jocal fremitus mengeras

    kalau ada infiltrat, atelektase tekanan %kompresi&. Jocal fremitus melemah

     pada emfisema, eksudat, schwarte, atelektase masif. /rakea tertarik padafibrosisi paru, schwarte, atelektase masif. /rakea terdorong pada eksudat,

     pneumothorak, tumor.

    Per"!si;" 2onor pada paru normal. *edup pada infiltrat, atelektase

    masif atau tekanan, tumor, eksudat, fibrosis, paru, efusi, schwarte.

    "ipersonor pada emfisema, pneumothorak.

    A!s"!#tasi;ronkofoni pada infiltrat, uga egofoni %arang&, suara normal

    8askuler. bronkiial pada infiltrat, atelektase tekanan. Jesikuler melemah

     pada emfisema, pneumothorak, atelektasi masif, efusi. 2chwarte, fibrosis.

    $mforik pada ca8erne. *onkhi basah pada infiltrat, rhonchi kering pada

     bronchitis. gesek pleura %denan erak napas& dan gesek perikardium%irama )antun%"

    Tanda diagnosis fisik pada beberapa gangguan paru 

    Ke#ainan Des"ripsi Per"!si remit!s S!ara

    Dasar

    S!ara

    Tam/a%an

     )ormal $l8eolus dantrakeobronhus

     bersih, pleura

     baik 

    2onor )ormal Jesikuler,kecuali

    dekat

     bronchus besar 

    /idak ada

    Cagal antung

    kiri

    2elama ekspirasi basal paru

    mengembang,

    mukosa bronchudem

    2onor )ormal )ormalatau eBp

    diperpana

    ng

    *honchi basah

    crepitasi

     basal

    Pleuritis2icca

     )yeri napas, adafibrin sebab LA,

    rheuma, 8iral

    2onor )ormalatau agak 

    lemah

    Jesikuler Cesek   pleura

     Modul SkillabA-JILID I  1+

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    43/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    sering

    gesek 

     pleraPenebalan

     pleura%schwarte&

    /eradi pada

     pleritis lama, pusnapas tertinggal

    *edup

    sampai pekak

    Lemah,

    intercostalakan

    teraba

    menyempit

    Lemah

    hilang

    /idak ada

    Afusi

     pleura%pleuritis

    eBudati8a&

    Afusi sereus,

    darah, pus, ar ikat nyeri napas

    dapat teradi,

    napas tertinggal

    *edup

    sampai pekak,

    2kodaic

    resonance

    Lemah  

    hilang, bronkofoni

    , egofoni

    dapatterdengar 

     pd eff gesek  pleura V;-

    Jesikuler 

    lemah-;hilang,

     bronchial

    dapatdipuncak 

     padaefusi,gesek 

     pleura V;-

    /idak ada,

    kecuali adakelainan

     pada

     penyakitdasar, pada

    fase awalgesek  pleura

    Pneumoni

    a

    %konsolidasi&

    Meski redup, tapi

    selama alan

    napas besar  terbuka, fremitus

    da suara seperti

    keluar daritrakea;laring

    sputa rufa

    *edup Meningkat

    dengan

     bronchofoni,

    egofonie

    ronchial *hinchi

     basah mulai

    crepitasiinduB- tak 

    ada suara-

    crepitasireduB

    %tergantung

    fasehepatisasi&

    ronchitis Dapa teradiobstruksi

     bronchus parsial

    karena sekresiatau obsruksi.

    2ering ada deflasi

    abn.

    2onor )ormal Dapatnormal

    tetapi

    seringkalieBp

    memanan

    g

    er8ariasidari tanpa

    ke rh. as

    ataueBpiratoir 

    ada

     polyphonicwhee:es,

    masih baru

    hilang dgn batuk, lama

    menetapronchiec

    tasis

    atuk, sutum

     pagi, foul sput,

    clubbing, sputum0 lapis, faktor 

    obstruksi dan

    infeksi

     )ormal

    sampai

    timpani,dapat

    ada

    unsur fibrosis

     )ormal

    atau

    mengeras

    Jariabel,

    dapat

     bronchofoni sampai

    amforik 

    *honchi

     basah

    Amfisema

     pulmonu

    2ering bersama

    dengan bronchitis.

     )ormal

    ke

    Menguran

    g

    Jesikuler 

    lemah

     )ormal

    atau dengan

     Modul SkillabA-JILID I  10

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    44/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    m $danya 8entilasi

    kurang dan

    hiper8entilasimengarah ke sini

    hiper 

    sonor,

    seringmenutu

     pi

    keredupan

     antung

    dandiafrag

    ma letak 

    rendah

    menguran

    g,

    seringkalidengan

    komponen

    ekspirasimemanan

    g

    tanda

     bronchitis

    Pneumoth

    oraB

    Udara bebas ini

    serupa 9PDtetapi unilateral

    trakea terdesak.Udara banyak hipersonor, suara

    napas lemah

     )ormal

    sampaihiperso

    nor

    erkurang

    hinggahilang

    erkurang

    hinggahilang

    /idak ada

    ?ibrosis paru

    'nfiltrat lama berubah fibrosis

     berkerut menarik trakea,

    mediastinum,

    dada

    *edup;pekak 

    kalauada

    udara

    agak timpani

    Dapatmengeras

    dapatmelemah

    roncho8esic

    lemah,atau

     bronchial

    /idak pastitergantung

    lesi awal

    /umor 

     paru

    2ulit, masif atau

    tidak, di permukaan atau

    tidak 

    /ergant

    ung besar 

    dan

     arak dari

     permuk 

    aan sulitkecuali

    dengan

    efusi pleura

    Melemah Melemah

    dandaerah

    yang

    tertekanakan

    seperti

    atelektasetekanan

    /idak ada

    ataucrepitasi

    $telektasis

    Paru kolapsatelektasis perkusi

    redup obstruksi bronchus Ohantaran suara,

    trakea dapat

    tetarik 

    redup erkuranghingga

    hilang

    Jesikuler  berkurang

    atauhilang

    /idak ada

    Keterangan (

    9PD ( 5hronic Obstructi1e #ulmonary Disease  ; Penyakit Paru

    bstruktif Kronik 

     Modul SkillabA-JILID I  11

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    45/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    #. ates . $ Cuide to Physical ABamination and "istory /aking. #65.

    +. Delp dan Manning. Maor Diagnosis ?isik edisi ', AC9, teremahan

    $di Dharma,#64.

    0. Dokomoelanto. Diagnosis ?isik. Kuliah PP2 Undip. #66.

    1. *ai ', Mukty $, $lsagaff ", idaa $. Diagnostik ?isik Paru.

    Kuliah 9lerkship Unair. #64.

    3. /alley )!, Q9onnor 2. 9linical ABamination. $P$9 Publishers2er8ice Pte Ltd, 2ingapore.

    PENILAIAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN ISIK PARU

    Nama :

    NIM :

    N

    +

    Aspe" an& Dini#ai Ni#ai

    9 ) ,

    #. Memberi penelasan tindakan yang akan dilakukan

    +. Meminta penderita untuk berbaring terlentang

    0. Meminta penderita untuk membuka bau seperlunya

    agar daerah pemeriksaan terbuka

    1. Memperhatikan dan menghitung frekuensi pernafasan

    3. Melakukan inspeksi dari depan dan belakang penderita

    untuk menentukan bentuk thorak penderita

    4. Meletakkan kedua telapak tangan pada bagian dada dan

     punggung penderita kiri dan kanan untuk merasakan

     perbandingan gerak nafas

    5. Membandingkan fremitus paru kanan dan kiri dengan

    meletakkan kedua telapak tangan pada punggung

     penderita dan meminta penderita untuk mengucapkan

    Ssembilan puluh sembilanT

    . Melakukan perkusi secara sistematis dari atas ke bawah,

    depan dan belakang, membandingkan kiri dan kanan

    6. Melakukan perkusi dalam di daerah supra kla8ikula

    # Melakukan perkusi untuk menentukan batas paru - hepar 

     Modul SkillabA-JILID I  13

    DATAR PUSTAKA

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    46/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    7.

    #

    #.

    Melakukan perkusi untuk menentukan batas paru -

     antung#

    +.

    Melakukan perkusi untuk menentukan peranakan paru

    #

    0.

    Melakukan auskultasi secara sistematis dari atas ke

     bawah, depan dan belakang, membandingkan kanan dan

    kiri

    #

    1.

    Mendengarkan inspirasi dan ekspirasi pada tiap tempat

    yang diperiksa

    Keterangan (

    7 G tidak dilakukan

    # G dilakukan tetapi kurang sempurna

    + G dilakukan dengan sempurna Purwokerto,III..+773

     )ilai G % !umlah;+ & B #77 G II A8aluator,

    IIIIIIII.

    Dengan

    mempelaari fisik 

    diagnostik sistem kardio8askuler secara umum diharapkan mahasiswa

    mampu melakukan pemeriksaan fisik sistem kardio8askuler, baik itu

     pemeriksaan fisik antung, maupun pembuluh darah perifer.

    /uuan khusus, mahasiswa diharapkan (

    #. Mampu melakukan inspeksi antung

    +. Mampu melakukan palpasi antung, pemeriksaan iktus cordis, dan

     pemeriksaan getaran ; thrill.

    0. Mampu melakukan perkusi antung dan menentukan batas-batas

     antung

    1. Mampu melakukan auskultasi antung dan menentukan bunyi antung

    ' dan '', serta bising antung.

     Modul SkillabA-JILID I  14

    PEMERIKSAAN ISIK SISTEMKARDIO?ASKULER 

    TU

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    47/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    3. Mampu melakukan palpasi nadi

    4. Dapat menentukan frekuensi, tegangan, irama, macam denyut, isi,

     perbedaan arteri kanan dan kiri, dan keadaan pembuluh arteri.

    Pemeriksaan susunan kardio8askuler dalam pemeriksaan klinis

    umum terdiri dari pemeriksaan antung dan aorta serta pemeriksaan

     pembuluh darah perifer.

    !antung terletak agak melintang di dalam rongga toraks.Dua per 

    tiga bagiannya berada di sebelah kiri garis tengah dan sepertiganya di

    sebelah kanan garis tengah.Proyeksi antung pada permukaan dada dapat

    terlihat dari gambar berikut (

    a. Atri!m "anan* Merupakan bagian antung yang terletak paling auh di

    sisi kanan, yaitu kira-kira + cm di sebelah kanan tepi sternum setinggi

    sendi kostosternalis ke-0 sampai ke-4.

    b. ?entri"e# "anan. Menempati sebagian besar proyeksi antung pada

    dinding dada.atas bawahnya adalah garis yang menghubungkan sendi

    kostosternalis ke-4 dengan apeks antung.

    c. ?entri"e# "iri* Jentrikel kiri tidak begitu tampak ika dilihat dari

    depan. Pada proyeksi antung pada dada, daerah tepi kiri atas selebar 

    #,3 cm, merupakan wilayah 8entrikel kiri. atas kiri antung adalah

    garis yang menghubungkan apeks antung dengan sendi kostosternalis

    ke-+ sebelah kiri.

    d. Atri!m "iri* $dalah bagian antung yang letaknya paling posterior dan tidak terlihat dari depan. Kecuali sebagian kecil saa yang terletak 

    di belakang sendi kostosternalis kiri ke-+.

    2ecara topografik antung berada di bagian depan rongga

    mediastinum. *uang mediastinum yang sempit itu memisahkan antung

    dari dinding toraks depan. Di belakang antung terdapat organ-organ

     Modul SkillabA-JILID I  15

    DASAR TEORI

    I* ISIK DIAGNOSTIK

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    48/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    mediastinum lainnya. agian dada yang ditempati oleh proyeksi antung

    yang seperti terlukis di atas itu dinamakan prekordium"

    'nspeksi antung berarti mencari tanda-tanda yang

    mengungkapan keadaan antung pada permukaan dada dengan cara

    melihat ; mengamati. /anda-tanda itu adalah %#& bentuk prekordium %+&

    Denyut pada apeks antung %0& Denyut nadi pada dada %1& Denyut 8ena.

    =ent!" pre"+rdi!mPada umumnya kedua belah dada adalah simetris. Prekordium

    yang cekung dapat teradi akibat perikarditis menahun, fibrosis atau

    atelektasis paru, scoliosis atau kifoskoliosis dan akibat penekanan oleh

     benda yang seringkali disandarkan pada dada dalam melakukan

     pekeraan% pemahat tukang kayu dsb&. Prekordium yang gembung dapat

    teradi akibat dari pembesaran antung, efusi epikardium, efusi pleura,

    tumor paru, tumor mediastinum dan scoliosis atau kifoskoliosis.

    Penyakit antung yang menimbulkan penggembungan setempat

     pada prekordium adalah penyakit antung bawaan % /etralogi ?allot &,

     penyakit katup mitral atau aneurisma aorta yang berangsur menadi besar serta aneurisma 8entrikel sebagai kelanutan infark kordis.

    Deny!t ape"s 2ant!n& 'i"t!s "+rdis(

      /empat iktus kordis belum tentu dapat dilihat terutama pada

    orang gemuk. Dalam keadaaan normal, dengan sikap duduk, tidur 

    terlentang atau berdiri iktus terlihat didalam ruangan interkostal J sisi kiri

    agak medial dari linea midcla8icularis sinistra. Pada anak-anak iktus

    tampak pada ruang interkostal 'J, pada wanita hamil atau yang perutnya

     buncit iktus kordis dapat bergeser ke samping kiri. /empat iktus kordis

    sangat tergantnug pada (a. 2ikap badan

    Pada sikap tiduran dengan menghadapa ke kiri iktus akan terdapat

    dekat linea aBillaries anterior. Pada sikap tiduran dengan menghadap

    ke klanan iktus terdapat dekat tepi sternum kiri. Pada sikap berdiri,

    iktus akan lebih rendah dan lebih ke dalam dari pada sikap tiduran.

     b. Letak diafragma.

     Modul SkillabA-JILID I  1

    A* Inspe"si 2ant!n&

  • 8/16/2019 Px Fisik Patu

    49/77

    Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

    Pada inspirasi yang dalam, maka letak iktus lebih ke bawah dan

     pindah ke medial ± # #,3 cm. Pada wanita hamil trimester ''',

    dimana diafragma terdesak ke atas, maka iktus akan lebih tinggi

    letaknya, bisa pada ruang interkostal ''' atau bahkan '', serta agak di

    luar linea midkla8ikularis.Pada ascites uga akan diumpai keadaan

    seperti tersebut di atas,

    Kadang-kadang iktus dapat ditentukan dengan melihat papilla

    mammae, tapi seringkali hal ini tidak dapat diadikan patokan karena

    letak papilla mammae terutama pada wanita sangat 8ariable. 'ktus sangat

    menentukan batas antung kiri. Maka ika didapatkan iktus terdapat pada

     perpotongan antara spatium interkostale J kiri dengan linea

    midkla8ikularis, berarti besar antung normal. !ika iktus terdapat di luar linea midkla8ikularis, maka menunukan suatu hal tidak normal, yang

    dapat disebabkan oleh pembesaran antung kiri atau ika besar antung

    adalah normal, maka perpindahan itu disebabkan oleh penimbunan cairan

    dalam ka8um pleura kiri atau adanya schwarte pleura kanan.

    !ika iktus terdapat lebih medial %lebih kanan& dari normal, hal ini

     uga patologis, dapat teradi karena penimbunan cairan pleura kiri atau

    adanya schwarte pleura kanan.

    Si7at i"t!s :

    a. Pada keadaan normal, iktus hanya merupakan tonolan kecil, yang

    sifatnya local. Pada pembesaran yang sangat pada bilik kiri, iktusakan meluas.

     b. 'ktus hanya teradi selama systole