Pwr bu mrna

16
PENERAPAN TRANSISTOR ASSALAMU ALAIKUM WR.WB KELOMPOK 6 ANGGOTA 1.HERDIANSYAH 2.NOVI AHMAD G 3.SUYANTI NANDA ESIH RANGKAIAN ELEKTRONIKA

description

tugas anak2 tahun kemaren

Transcript of Pwr bu mrna

Page 1: Pwr bu mrna

PENERAPAN TRANSISTOR

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB

KELOMPOK 6ANGGOTA

1.HERDIANSYAH 2.NOVI AHMAD G

3.SUYANTI NANDA ESIH

RANGKAIAN ELEKTRONIKA

Page 2: Pwr bu mrna

Pengertian Transistor adalah alat semikonduktor

 yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Penerapan Transistor

Page 3: Pwr bu mrna

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)

Page 4: Pwr bu mrna

Sebagai OsilatorOsilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan

elemen-elemen aktif danpasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombangperiodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilatormengubah daya arus seaarh (dc) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (ac) dalambeban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yangmengubah daya searah ke daya bolak-balik. Suatu osilator dapat membangkitkanbentuk gelombang pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam sampaibeberapa ratus juta siklus tiap detik.. Osilator digunakan dalam pemancar dan penerima radio dantelevise, dalam radar dan dalam berbagai sistem komunikasi

Page 5: Pwr bu mrna

PRINSIP DASAR OSILATORDalam suatu osilator, suatu resistansi negatif diberikan untuk kompensasikehilangan-kehilangan (kebocoran) dalam rangkaian. Dalam osilator umpan-balik,umpan-balik positif dari luar cukup untuk membuat perolehan keseluruhan menjaditidak terhingga dan memberikan resistansi negatif yang diperlukan untuk menanggulangi peredaman alami dari osilator. Dalam osilator resistansi negatif terjadiumpan-balik positif dalam dan berperan menghasilkan resistansi negatif yangdiperlukan. Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awaluntuk menyulut (trigger) osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau. Teganganderau muncul sewaktu catu daya dihidupkan. Karena spektrum frekuensi derau sangat

Page 6: Pwr bu mrna

Gambar osilator

Page 7: Pwr bu mrna

Salah satu fungsi transistor yang paling banyak digunakan di dunia Elektronika Analog adalah sebagai penguat yaitu penguat arus,penguar tegangan, dan penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita temukan pada rangkaian Pree-Amp Mic, Pree-Amp Head, Mixer, Echo, Tone Control, Amplifier dan lain-lain. 

Sebagai Penguat

Page 8: Pwr bu mrna

Prinsip kerja transistor pada contoh rangkaian di bawah adalah, arus kecil pada basis (B) yang merupakan input dikuatkan beberapa kali setelah melalui Transistor. Arus output yang telah dikuatkan tersebut diambil dari terminal Collector (C). Besar kecilnya penguatan atau faktor pengali ditentukan oleh beberapa perhitungan resistor yang dihubungkan pada setiap terminal transistor dan disesuaikan dengan tipe dan karakteristik transistor. Signal yang diperkuat dapat berupa arus DC (searah) dan arus AC (bolak-balik) tetapi maksimal tegangan output tidak akan lebih dari tegangan sumber (Vcc) Transistor.

Perinsip Kerja Penguat

Page 9: Pwr bu mrna

Gambar rangkaian transistor sebagai penguat 

Page 10: Pwr bu mrna

Gambar bentuk signal input dan output penguatan

Page 11: Pwr bu mrna

Pada gambar pertama (Transistor Sebagai Penguat), tegangan pada Basis (dalam mV) dikuatkan oleh Transistor menjadi besar (dalam Volt). Perubahan besarnya tegangan output pada Collector akan mengikuti perubahan tegangan input pada Basis. Pada gambar kedua dapat terlihat perubahan dan bentuk gelombang antara input dan output yang telihat melalui Osciloscope.

Page 12: Pwr bu mrna

Perkembangan sensor dan transduser sangat cepat sesuai kemajuan teknologi otomasi, semakin komplek suatu sistem otomasi dibangun maka semakin banyak jenis sensor yang digunakan. Robotik adalah sebagai contoh penerapan sistem otomasi yang kompleks, disini  sensor yang digunakan dapat dikatagorikan menjadi dua jenis sensor yaitu: (D Sharon, dkk, 1982). Internal sensor, yaitu sensor yang dipasang di dalam bodi robot. Sensor internal diperlukan untuk mengamati posisi, kecepatan, dan akselerasi  berbagai sambungan mekanik pada robot, dan merupakan bagian dari mekanisme servo.

SEBAGAI SENSOR

Page 13: Pwr bu mrna

External sensor, yaitu sensor yang dipasang diluar bodi robot. Sensor eksternal diperlukan karena dua macam alasan yaitu: Sensor untuk keamanan, yang dimaksud “sensor untuk keamanan” adalah termasuk keamanan objek yang dipasang sensor, yaitu perlindungan terhadap objek yang dipasang sensor dari kerusakan yang ditimbulkannya sendiri, serta keamanan untuk peralatan, komponen, dan orang-orang dilingkungan dimana objek yang dipasang sensor tersebut digunakan. Sensor untuk penuntun, yang dimaksud “sensor untuk penuntun” adalah sensor yang berfungsi untuk mengetahui posisi objek yang dipasang sensor sehingga objek tersebut dapat menentukan langkah selanjutnya setelah berada diposisi tersebut.

Page 14: Pwr bu mrna

sensor ada 3 bagian yaitu: sensor thermal

(panas) sensor mekanis dan sensor optik

(cahaya)

Sesuai dengan fungsi sensor sebagai

pendeteksi sinyal dan meng-informasikan sinyal tersebut ke sistem berikutnya, maka peranan dan fungsi sensor akan

dilanjutkan oleh transduser. Karena keterkaitan antara

sensor dan transduser begitu erat maka

pemilihan transduser yang tepat dan sesuai

juga perlu diperhatikan.

Page 15: Pwr bu mrna

Self generating transduser (transduser pembangkit sendiri) Self generating transduser adalah transduser yang hanya memerlukan satu sumber energi. Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor, dsb. Ciri transduser ini adalah dihasilkannya suatu energi listrik dari transduser secara langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai sumber tegangan.

External power transduser (transduser daya dari luar) External power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah  energi dari luar untuk menghasilkan suatu keluaran. Contoh: RTD (resistance thermal detector), Starin gauge, LVDT (linier variable differential transformer), Potensiometer, NTC, dsb

Page 16: Pwr bu mrna

THANK’S FOR YOUR ATTENTION

WAS

ALAM

UALAI

KUM

WR.

WB