pwp pph

16
CASE RUANGAN XIV PERIODIK PARALITIK HIPOKALEMIA Melly yulida lubis Afridian fitriani Sri wahyuni

description

hipokalemia

Transcript of pwp pph

Slide 1

CASE RUANGAN XIVPERIODIK PARALITIK HIPOKALEMIAMelly yulida lubisAfridian fitrianiSri wahyuniKalium meruapakan kation yang memiliki jumlah yang sangat besar dalam tubuh dan terbanyak berada diintra sel. Kalium berfungsi dalam sintesis protein, kontraksi otot, konduksi saraf, pengeluaran hormon, transpor cairan, perkembangan janin. Untuk menjaga kestabilan kalium diintra sel diperlukan keseimbangan elektromia yaitu keseimbangan antara kemampuan muatan negatif dalam sel untuk mengikat kalium dan kemampuan kekukatan kimiawi yang mendorong kalium kalium keluar dari sel. Keseimbangan ini menghasilkan suatu kadar kalium yang kaku dalam plasma antara 3,5-5 meq/liter. Kadar kalium plasma < 3,5 meq/liter disebut sebagai hipokalemia dan kadar > 5meq/liter disebut hiperkalemia. Kedua keadaan ini dapat menyebabkan kelainan fatal listrik jantung yaitu disebut aritmia.

PENDAHULUANHipokalemia periodik paralise adakah kelainan yang ditandai dengan kadar pottasium (kalium) yang rendah (kurang dari 3,5 mmol/L) pada saat serangan disertai riwayat episode kelemahan otot skeletal.Paralisis periodik hipokalemia adalah gangguan yang menyebabkan episode sesekali kelemahan otot dan kadang-kadang lebih rendah dari tingkat normal kalium dalam darah.

DEFINISIAngka kejadian adalah sekitar 1 diantara 100.000 orang, pria lebih sering dari wanita dan biasanya lebih berat. Usia terjadinya serangan pertama bervariasi dari 1-20 tahun, frekuensi serangan terbanyak di usia 15-35 tahun dan kemudian menurun dengan peningkatan usia.

EPIDEMIOLOGIBeberapa etiologi hipokalemia :Gangguan ginjal Asidosis tubular ginjalHiperaldoteronismeDeplesi kaliumLeukimiaGastrointestinal :MuntahDiare Penggunaan laksatifLoop ileusETIOLOGIAda 2 bentuk hipokalemi periodic paralitik, yaitu :Bentuk paralitiklebih sering serangan secara episodic, bervariasi (fattique hingga flaksid)serangan dicetuskan oleh turunnya kadar K diserumfactor pencetus utama: berkeringat, ,makanan tinggi karbohidrat dan natrium, tidur dan istirahat setelah exercisesekitar 25% jatuh pada tipe miopatik atau permanent muscle weakness Bentuk miopatikSerangan tidak bervariasi Kelemahan dirasakan setealah aktivitas berlebihan (pada masa anak) dan setelah usia pertengahan jadi permanent muscle weakness Pasien tidak pernah mengalami serangan lumpuh yang episodik

Klasifikasi Efek obatDiuretik Agonis Beta-adrenergicSteroid TeofilinAminoglikosida Transcellular shiftInsulinAlkalosisMalnutrisi atau kekurangan intake

Gejala klinis periodic paralise hipokalemia, meliputi :Kelemahan ototPerasaan lemahIntermittenPalpitasiTekanan darah dapat meningkatKelumpuhan atau rabdomiolisis (jika penurunan kalium amat berat)Terjadi setelah konsumsi makanan tinggi karbohidrat atau alkoholGangguan metabolisme proteinPoliuria dan polidipsiaAlkalosis metabolikNb : gejala klinis 1,2,3,4 di atas merupkan gejala pada otot yang timbul jika kadar kalium kurang dari 3 mEq/L.

GEJALA KLINISDiagnosis di dapatkan dari anamnesis seperti adanya riwayat pada keluarga karena erat kaitannya dengan genetik serta gejala klinis yang tersebut diatas, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.DIAGNOSISDiagnosis didapatkan dari anamnesis seperti adanya riwayat keluarga periodic paralisis dan hiperthyroidisme, riwayat makanan berkarbohidrat dan garam tinggi, riwayat istirahat setelah latihan berat. Serta gejala klinis seperti yang tersebut di atas, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti laboratorium darah dalam hal ini fungsi ginjal, elektrolit darah dan urin, urinalisa urin 24 jam, kadar hormonal seperti T4 dan TSHs sangat membantu untuk menyingkirkan penyebab sekunder dari hipokalemia

Kadar K dalam serumKadar K, Na, Cl dalam urin 24 jamKadar Mg dalam serumAnalisis gas darahElektrokardiografi (EMG)

PEMERIKSAAN PENUNJANG1.Sindrom Cushing2.Hipokalsemia 3.Hipomagnesemia 4.Paralysis periodic hiperkalemia5.Paralisis periodic normokalemia6.Guillain Barre sindrom7.Myasthenia Gravis

DIAGNOSIS BANDINGPemberian K melalui oral atau iv untuk penderita berat, pemberian 40-60 mEq dapat menaikkan kadar kalium sebesar 1-1,5 mEq/L sedangkan pemberian 135-160 mEq dapat menaikkan kadar kalium 2,5-3,5 mEq/LAcetazolamide untuk mencegah seranganDiet tinggi kaliumDiet rendah karbohidrat dan garamHindari faktor pencetusTERAPITiroksikosis periodik paralisisBatu ginjal akibat efek samping acetazolamideArrhytmiaKelemahan otot progresif

KOMPLIKASIBaik apabila penderita mengurangi faktor pencetus seperti mengurangi asupan karbohidrat, hindari alcohol, dll. Serta pengobatan yang teratur.

PROGNOSASudoyo,W Aru,dkk.Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I.Jakarta:InternalPublishing.2009http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22921/4/Chapter%20II.pdfhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000312.htmhttp://jurnal.fk.unand.ac.id/articles/vol_1no_2/80-85.pdfhttp://jurnal.fk.unand.ac.id/articles/vol_1no_2/80-85.pdfDAFTAR PUSTAKA