PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18...

32
PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KFC. JETLINER DENGAN BANGUNAN LAMA KANTOR SYAHBANDAR PELABUHAN KENDARI DI PERAIRAN BANDAR PELABUHAN KENDARI-SULAWESI TENGGARA Pada tanggal 23 November 2017, KFC. Jetliner, berbendera Indonesia, GT 4.563, Awak Kapal 36 (tiga puluh enam) orang, penumpang 181 (seratus delapan puluh satu) orang, pada saat kapal berolah gerak di Perairan Bandar Pelabuhan Kendari menuju ke tempat sandar, pukul 16.54 WITA kemudi utama tidak terkendali sehingga ketika kemudi disimpangkan ke kiri tidak berfungsi dan haluan cenderung bergerak ke kanan, dalam menyikapi kejadian tersebut telah digunakan kemudi cadangan namun upaya gagal dan selanjutnya dilakukan darurat stop mesin namun kapal masih mempunyai sisa laju, sehingga haluan kapal mengarah ke daratan dan pada pukul 16.55 WITA, terjadi tubrukan antara haluan KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari- Sulawesi Tenggara, serta kapal kandas. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, melainkan terdapat kerugian harta benda berupa kerusakan pada Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, sedangkan pada KFC. Jetliner tidak terdapat kerusakan. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/3/DN-18, tanggal 23 Februari 2018, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara, tanggal 23 November 2017, dibuat di KFC. Jetliner, oleh Nakhoda; 2. Laporan …

Transcript of PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18...

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KFC. JETLINER DENGAN BANGUNAN LAMA KANTOR SYAHBANDAR PELABUHAN KENDARI

DI PERAIRAN BANDAR PELABUHAN KENDARI-SULAWESI TENGGARA

Pada tanggal 23 November 2017, KFC. Jetliner, berbendera Indonesia, GT 4.563, Awak Kapal 36 (tiga puluh enam) orang, penumpang 181 (seratus delapan puluh satu) orang, pada saat kapal berolah gerak di Perairan Bandar Pelabuhan Kendari menuju ke tempat sandar, pukul 16.54 WITA kemudi utama tidak terkendali sehingga ketika kemudi disimpangkan ke kiri tidak berfungsi dan haluan cenderung bergerak ke kanan, dalam menyikapi kejadian tersebut telah digunakan kemudi cadangan namun upaya gagal dan selanjutnya dilakukan darurat stop mesin namun kapal masih mempunyai sisa laju, sehingga haluan kapal mengarah ke daratan dan pada pukul 16.55 WITA, terjadi tubrukan antara haluan KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari-Sulawesi Tenggara, serta kapal kandas.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, melainkan terdapat kerugian harta benda berupa kerusakan pada Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, sedangkan pada KFC. Jetliner tidak terdapat kerusakan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/3/DN-18, tanggal 23 Februari 2018, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008,

tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara, tanggal 23 November 2017, dibuat di KFC. Jetliner, oleh Nakhoda;

2. Laporan …

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 2 -

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), tanggal 24 November 2017, dibuat di KFC. Jetliner, oleh Nakhoda;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanggal 24 November 2017, dibuat di Kendari, oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan Staff Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Kendari, terhadap : a. Nakhoda, Herman; b. Mualim I, Yudi Dwi Pradana; c. KKM, Asmadi Ramadan; d. Markonis, Permana Satria Wibawa.

4. Berita Acara Pendapat (Resume), tanggal 24 November 2017, dibuat di Kendari, oleh Marine dan PPNS Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor KSOP Kelas II Kendari, dan diketahui Kepala Kantor KSOP Kelas II Kendari;

5. Surat-surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK.205/1177/SL-PM/DK-15, nomor Urut 1298, tanggal 2 April 2015, diterbitkan di Jakarta, oleh Kepala Subdit Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur International (1969), nomor 1845/Ba, tanggal 30 Maret 2001, dikeluarkan di Tanjung Priok, oleh Kasie Penilikan dan Pengukuran Kapal, Bidang Kesyahbandaran, Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Priok, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. Sertifikat Keselamatan Kapal Kecepatan Tinggi, nomor PK.001/01/01/SYB.Mks-17, tanggal 22 Juni 2017, diterbitkan di Makassar, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Syahbandar Utama Makassar, dengan masa berlaku sampai tanggal 21 September 2017;

d. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/8376/SMC/DK-16, tanggal 19 Desember 2016, diterbitkan di Jakarta, oleh Kasubdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dengan masa berlaku sampai tanggal 03 November 2020;

e. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/1040/DOC/DK-16, tanggal 18 Januari 2016, diterbitkan di Jakarta, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dengan masa berlaku sampai tanggal 10 Agustus 2020;

f. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor PK.302/05/02/Upp.Baus-16, tanggal 10 Desember 2016, diberikan di Baubau, oleh Kepala Seksi Kesyahbandaran, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I Baubau, dengan masa berlaku dokumen tanggal 09 Desember 2017;

g. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal Sementara, nomor PK.402/79/4/Upp.Baus-17, tanggal 25 September 2017, diterbitkan di Baubau, oleh Kepala Seksi Kesyahbandaran, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I Baubau, dengan masa berlaku sampai tanggal 24 Desember 2017;

h. Sertifikat …

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 3 -

h. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), nomor 016233, tanggal 22 Oktober 2013, dikeluarkan di Jakarta, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), dengan masa berlaku sampai tanggal 11 September 2018,;

i. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor Register 07917, tanggal 22 Oktober 2013, dikeluarkan di Jakarta, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), dengan masa berlaku sampai tanggal 11 September 2018;

j. Sertifikat Klasifikasi Sementara Lambung, nomor Register 07917, tanggal 22 Juni 2017, dikeluarkan di Makassar, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), dengan masa berlaku sampai tanggal 22 Desember 2017;

k. Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL), nomor BXXV-845/AL.58, tanggal 12 Maret 2002, dikeluarkan di Jakarta, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

l. Surat Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 5245/L/SDPPI/2015, tanggal 28 September 2015, oleh Direktur Operasi Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dengan masa berlaku sampai tanggal 27 Agustus 2020;

m. Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Minyak Bahan Bakar, nomor PK.401/4563/CLCB/DK-17, tanggal 14 Juni 2017, dikeluarkan di Jakarta, oleh Kepala Sub Direktorat Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dengan masa berlaku sampai tanggal 31 Mei 2018;

n. Sertifikat Pengawasan Obat-obatan dan Alat Kesehatan Kapal, tanggal 31 Mei 2017, diterbitkan di Makassar, oleh Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Makassar, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dengan masa berlaku sampai tanggal 01 Desember 2017;

o. Sertifikat Tindakan Sanitasi Kapal, tanggal 31 Mei 2017, dibuat di Pelabuhan Makassar, oleh Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Makassar, Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia;

p. Surat Persetujuan Rencana Pengoperasian Kapal pada Trayek Tetap dan Teratur Angkutan Laut Dalam Negeri, tanggal 04 Juli 2017, dikeluarkan di Jakarta, oleh Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dengan masa berlaku trayek tanggal 20 Juli 2017 sampai tanggal 19 Januari 2018;

q. Daftar Awak Kapal/Crew List, nomor IMO 9117454, bulan November 2017, dibuat di KFC. Jetliner, oleh Nakhoda, diketahui oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Raha;

r. Surat Persetujuan Berlayar, nomor Y.52/UPP.III/477/XI/2017, tanggal 23 November 2017, diterbitkan di Raha, oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Raha;

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-I nomor 6200016244N10111, atas nama Herman, diterbitkan di Jakarta, tanggal 29 April 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT II …

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 4 -

b. ANT-II nomor 6201292013N20116, atas nama Yudi Dwi Pradana, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Februari 2016, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. ANT-III nomor 6201471264N30114, atas nama Sandy Ario, diterbitkan di Jakarta, tanggal 14 Oktober 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

d. ANT-III nomor 6201656793N30115, atas nama Slamet Dia Saputra, diterbitkan di Jakarta, tanggal 05 November 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

e. ANT Dasar nomor 6200500049N60102, atas nama Falerianus Adi, diterbitkan di Jakarta, tanggal 30 Mei 2002, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

f. ANT Dasar nomor 6200483745N60711, atas nama Suhadi, diterbitkan di Jakarta, tanggal 19 Juli 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

g. ATT-II nomor 6200006483T20216, atas nama Asmadi Ramadan, diterbitkan di Jakarta, tanggal 03 Mei 2016, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

h. ATT-III nomor 6201493544T30315, atas nama Ahmad Saifuddin, diterbitkan di Jakarta, tanggal 16 Maret 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

i. ATT-III nomor 6211411695T30316, atas nama Arnold Yahya Gultom, diterbitkan di Jakarta, tanggal 09 September 2016, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

j. ATT-III nomor 6202007245T30315, atas nama Daimul Fais, diterbitkan di Jakarta, tanggal 21 Oktober 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

k. ATT Dasar nomor 6201653485T60712, atas nama Tony Yono Prasetyo, diterbitkan di Jakarta, tanggal 7 Maret 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal

Nama : JETLINER Jenis : Kapal Penyeberangan RO-RO Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YGVG Pembuatan / Konstruksi : Tahun 1995, di Norway / Aluminium Isi kotor / Isi bersih : GT 4.563 / NT 1.892 Tanda selar : GT 4.563 No.1.845/Ba Tenaga Penggerak Utama : 4 (empat) buah mesin Diesel, MTU, 20 V 1163, 4 Tak

Kerja Tunggal, Tenaga efektif 4 x 7885 HP, pada putaran 1200 Rpm

Ukuran …

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 5 -

Ukuran Pokok Panjang : 86.45 Meter Lebar : 17.40 Meter Dalam : 5.96 Meter Pemilik : PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (Persero) Nakhoda : HERMAN Awak Kapal : 36 (tiga puluh enam) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 23 November 2017, KFC. Jetliner berbendera Indonesia, GT. 4.563, Awak Kapal 36 (tiga puluh enam) orang, penumpang 181 (seratus delapan puluh satu) orang, tiba dari Pelabuhan Raha dan akan sandar di Dermaga Pelabuhan Kendari, kapal dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi yang memadai dan diawaki dengan Perwira Dinas Jaga yang memenuhi persyaratan, serta berlayar dalam keadaan cuaca baik. Kapal digerakkan dengan 2 (dua) unit Mesin Induk dan sistim oleh gerak dilayani dari Anjungan;

b. Ketika kapal berolah gerak di Perairan Bandar Pelabuhan Kendari menuju ke tempat sandar, pada pukul 16.54 WITA, kemudi utama tidak dapat dikendalikan sehingga ketika kemudi disimpangkan ke kiri tidak berfungsi, sementara pada indikator kemudi terlihat posisi kemudi tengah-tengah, pada saat itu haluan kapal cenderung bergerak ke kanan mengarah kepada daratan yang terdapat Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, berhubung pada monitor Plan Logic Control (PLC) terlihat tulisan “No Response” maka dioperasikan kemudi cadangan (Power Modul Back Up System), namun upaya tersebut gagal dengan bukti pada layar monitor PLC masih tetap tertulis “No Response”;

c. Setelah kemudi cadangan gagal dioperasikan maka dilakukan pengurangan laju kapal dengan stop mesin dan mesin mundur penuh, tetapi tidak ada reaksi pada putaran mesin, dan dengan pertimbangan posisi kapal semakin dekat dengan daratan, maka dilakukan tindakan darurat menetralkan mesin induk, dengan melepas kopling As Water Jet dengan cara menekan tombol Emergency Stop yang berada pada panel kontrol di Anjungan, pada saat itu kapal masih mempunyai sisa laju 6 knots;

d. Akibat dari tindakan tersebut putaran water jet menjadi netral, namun kapal masih mempunyai sisa laju dan haluan tetap menuju ke arah daratan, sehingga pada pukul 16.55 WITA, kapal mengalami tubrukan dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, kemudian kapal kandas;

e. Akibat dari peristiwa tersebut terjadi kerusakan pada Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, dan kapal kandas pada bagian haluan, serta seluruh penumpang dapat dievakuasi dengan selamat.

3. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut

dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Herman; b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Yudi Dwi Pradana; 2) Mualim II, Sandy Ario; 3) Mualim III, Slamet Dia Saputra; 4) Markonis, Permana Satria Wibawa;

5. Juru …

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 6 -

5) Juru Mudi Jaga, Deden Andrian; 6) KKM, Asmadi Ramadan; 7) Masinis I, Ahmad Saifuddin; 8) Masinis II, Arnold Yahya Gultom; 9) Oiler Jaga, Tony Yono Prasetyo c. Saksi Lainnya : Pandu PT. Pelindo IV Cab. Kendari, Achmad Kasim Tawulo.

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan terhadap kecelakaan kapal tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari di Perairan Bandar Pelabuhan Kendari-Sulawesi Tenggara, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor KSOP Kelas II Kendari, pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 21 sampai dengan 22 Maret 2018. Keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Herman, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan,

dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Bangka

Tanggal : 20 Oktober 1976 Agama : Islam

Alamat : Perum Mahkota Alam Raya Edelweis 3 No.9 RT.005/RW.007 Kel. Batu IX, Kec. Tanjung Pinang Timur, Kepulauan Riau.

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1989, di Bintan; 2) SMP, tahun 1992, di Bintan; 3) SMA, tahun 1995, di Bintan; 4) DIII/AIP, tahun 2000, di Jakarta. Teknis : 1) MPB-III, tahun 2000, di Jakarta; 2) ANT-III, tahun 2002, di Jakarta; 3) ANT-II, tahun 2005, di Jakarta; 4) ANT-I, tahun 2011, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Mualim II, KM. Iramuar, tahun 2000 s/d tahun 2001; 2) Mualim II, KM. Isabela, tahun 2001; 3) Mualim I, KM. Sinabung, tahun 2001 s/d tahun 2011; 4) Nakhoda, KM. Sabuk Nusantara 30, tahun 2011 s/d tahun 2012; 5) Nakhoda, KM. Pangrango, tahun 2016 s/d tahun 2017; 6) Nakhoda, KFC. Jetliner, Tahun 2017 s/d kejadian.

b. Tersangkut menjabat sebagai Nakhoda di atas KFC. Jetliner sejak tanggal 18 Oktober 2017 ketika kapal berada di Bau-bau, namun sebelumnya Tersangkut telah melaksanakan familiarisasi selama 6 (enam) bulan di atas kapal tersebut, sehingga Tersangkut telah familier dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengoperasian kapal tersebut;

c. Pada tanggal 23 November 2017, pukul 12.00 WITA kapal bertolak dari Pelabuhan Raha menuju Pelabuhan Kendari dengan dilengkapi Alat Bantu Navigasi berupa Radar 2 (dua) unit, GPS 3 (tiga) unit, ACDIS 1 (satu) unit, AIS 1 (satu) unit, Echosounder 1 (satu) unit, Kompas Gasing (Gyro Compass) beserta Gylot 1 (satu)

unit …

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 7 -

unit, Kompas Magnit 1 (satu) unit, Anemometer 1 (satu) unit, Tachometer 7 (tujuh) unit, Indikator Kemudi 4 (empat) unit, Hygrometer 2 (dua) unit, dan Radio VHF 3 (tiga) unit, yang semuanya berfungsi dengan baik, kapal digerakkan dengan 2 (dua) unit Mesin Induk sebagai penggerak utama dan olah gerak kapal dilayani dari Anjungan. Kapal diawaki dengan Perwira Dinas Jaga Deck terdiri dari Nakhoda, Mualim I, Mualim II, Mualim III, dan 3 (tiga) Juru Mudi, serta Perwira Dinas Jaga Mesin terdiri dari KKM, Masinis I, Masinis II, Masinis III, dan 3 (tiga) orang Juru Minyak;

d. Pukul 15.55 WITA kapal melakukan peringatan satu jam (One Hour Notice) kepada seluruh Awak Kapal yang bertugas melakukan persiapan untuk mengolah gerak kapal dalam rangka sandar di Dermaga Pelabuhan Kendari, semua kelengkapan navigasi dan olah gerak dilakukan percobaan dan hasilnya dalam keadaan baik, keadaan cuaca pada saat itu Langit Cerah, Angin Timur Laut dengan kecepatan 0-3 knots dan Laut tenang, Arus tenang, dan Jarak Tampak baik (Good Visibility). Berdasarkan informasi dari KMP. Bahtera Mas melalui Radio VHF Channel 12 keadaan alur sepi dan aman;

e. Kapal memasuki Teluk Kendari dan melakukan olah gerak yang dimulai dari Perairan Bungkutoko dengan kecepatan berubah-ubah (variable speed) pada maksimum 6 knots, dan dengan haluan yang berubah-ubah (variable course), Tersangkut sebagai Pimpinan Umum di anjungan dengan didampingi oleh Mualim I Saudara Yudi Dwi Pradana, Kepala Kamar Mesin (KKM) Saudara Asmadi Ramadhan, dan Markonis Saudara Permana Satria Wibawa, kapal tidak menggunakan jasa Pandu dan tidak menggunakan bantuan Kapal Tunda, dikarenakan Petugas Pandu tidak pernah bersedia naik ke atas kapal meskipun ada permintaan Pandu dari Perusahaan, serta tidak menggunakan jasa Kapal Tunda berhubung tidak tersedia fasilitas tersebut di Pelabuhan Kendari, Tersangkut mengetahui bahwa Pelabuhan Kendari adalah merupakan daerah Wajib Pandu, dan pada saat memasuki perairan Teluk Kendari Markonis telah memanggil Pandu melalui Menara Kepanduan pada Radio VHF Channel 12 tetapi tidak ada jawaban;

f. Tersangkut telah mengolah gerak KFC. Jetliner dari mulai Perairan Bungkutoko hingga mendekati tempat sandar dengan selamat, namun pada pukul 16.54 WITA ketika haluan mengarah ke Dermaga tempat sandar dan pada saat kapal berusaha menghindari tiang pancang Bangunan Jembatan Baru dengan merubah haluan ke kiri ternyata kemudi tidak berfungsi dan pada saat itu haluan kapal bergerak cenderung ke kanan menuju ke arah daratan yang terdapat Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari pada jarak 100 meter dari pantauan pada layar ACDIS dan setara dengan waktu tempuh 34 detik;

g. Ketika Tersangkut mengamati pada layar monitor Plan Logic Control (PLC) terbaca tulisan “No Response” yang berarti kemudi utama tidak berfungsi, maka Tersangkut segera memerintahkan kepada KKM untuk menggunakan kemudi cadangan (Power Modul Back Up System), dan setelah perintah dilaksanakan oleh KKM ternyata pada PLC masih tertera tulisan “No Response” yang berarti kemudi cadangan juga tidak berfungsi atau gagal;

h. Menyikapi terhadap situasi tersebut Tersangkut Nakhoda mengambil tindakan menarik tuas (handle) untuk Stop Mesin, kemudian mesin mundur penuh tetapi tidak ada reaksi pada putaran mesin sehingga Tersangkut mengembalikan posisi tuas kepada posisi stop mesin, selanjutnya mengambil tindakan menetralkan mesin secara darurat (emergency stop) dengan cara melepas kopling (Clutch) agar putaran Water Jet terbebas dari putaran Mesin Induk, bersamaan dengan itu

dilakukan …

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 8 -

dilakukan tindakan menekan haluan kapal ke kiri dengan menggunakan Baling-baling Haluan (Bow Thruster);

i. Akibat dari tindakan tersebut haluan kapal bisa dipertahankan untuk bergerak lurus disertai berkurangnya kecepatan kapal (reduce speed) dengan haluan tetap mengarah pada daratan, dan pada pukul 16.55 WITA terjadi tubrukan antara haluan KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari pada kecepatan kapal 0,6 knots, yang pada akhirnya gerakan kapal terhenti dengan perlahan karena pada bagian lunas haluan tertahan oleh tepi pantai atau kandas;

j. Setelah kapal kandas, Tersangkut memerintahkan KKM untuk mematikan Mesin Induk dan memeriksa keadaan permesinan kapal, memerintahkan Mualim I untuk melakukan pengukuran (sounding) terhadap Dasar Berganda (Double Bottom) dan kedalaman sekeliling kapal, dan memerintahkan kepada Markonis untuk menenangkan penumpang melalui Radio Ruangan Kapal (Public Adressor), serta menghubungi Kantor Cabang Pelni di Kendari untuk melaporkan bahwa kapal kandas, dan meminta bantuan dalam rangka evakuasi penumpang;

k. Pada pukul 18.00 WITA sampai dengan pukul 19.30 WITA dilakukan evakuasi penumpang dengan menggunakan kapal milik Basarnas dan kapal milik KPLP KN. 370, yang berjalan dalam keadaan aman dan lancar, proses evakuasi dibantu oleh Anak Buah Kapal (ABK);

l. Berdasarkan laporan dari Mualim I keadaan plat Dasar Berganda (Double Bottom) dalam kondisi baik tidak terdapat adanya kebocoran, dan berdasarkan hasil sounding sekeliling kapal tingkat kekandasan kapal dalam keadaan ringan. Berdasarkan laporan KKM bahwa keadaan Sistim Hidrolik (Hydrolic System) atau Pengendali Kemudi Hidrolik Manual dalam keadaan terkunci 10° ke kanan dan kemudian dinetralkan, selanjutnya KKM bersama Juru Listrik (Electrician) melakukan pemeriksaan terhadap sistem kelistrikan, ternyata terdapat kerusakan pada perangkat sistim kendali tenaga penggerak (Modul Power Control System), kondisi tersebut oleh Tersangkut segera dilaporkan kepada Designated Person Ashore (DPA) serta mendapat jawaban akan segera dikirim Teknisi dari Kamewa yang kebetulan sedang berada di Surabaya;

m. Pukul 23.00 WITA pada saat air pasang naik sebesar 1,0 meter LWS, Tersangkut berupaya untuk membebaskan KFC. Jetliner dengan menggunakan mesin sendiri melalui sistem pengendali kemudi hydrolic manual, dan dibantu oleh Kapal Tunda Semar Lima untuk menarik pada bagian buritan, namun upaya tersebut gagal;

n. Lebih kurang pukul 23.15 WITA, Teknisi dari Kamewa tiba diatas kapal untuk melakukan pemeriksaan pada sistim kelistrikan pada perangkat sistim kendali tenaga penggerak (Modul Power Control pada PLC System), hal tersebut sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh KKM dan Electrician, dan selanjutnya perangkat tersebut diganti dalam bentuk 1 (satu) unit, kemudian dilakukan pengujian sistim kerja alat kendali tersebut dengan hasil baik dan dapat dipantau pada layar PLC dengan respon terhadap setiap perintah. Perbaikan dan pengujian tersebut selesai pada tanggal 24 November 2017, lebih kurang pukul 02.30 WITA;

o. Pukul 03.00 WITA, melakukan persiapan Mesin Induk dan Pesawat Bantu dalam rangka olah gerak untuk membebaskan kapal dari kandas, pada saat itu air laut pasang naik sebesar 1.9 meter LWS, pukul 03.30 WITA, Tersangkut mengolah gerak KFC. Jetliner dengan menggunakan mesin sendiri melalui sistim kendali di Anjungan, serta dibantu oleh Kapal Tunda Semar Lima untuk menarik pada

bagian …

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 9 -

bagian buritan, dan pada pukul 03.43. WITA, kapal terbebas dari kandas. Selanjutnya kapal berolah gerak menuju ke tempat berlabuh jangkar, pukul 04.15 WITA kapal berlabuh jangkar di Perairan Bandar Pelabuhan Kendari, dan pukul 04.16 WITA Mesin Induk selesai (Finish With Engine);

p. Sistim pengaturan dinas jaga di Anjungan dilaksanakan berdasarkan kebijakan dalam Protap dinas jaga dengan pembagian tugas jaga 08-12 oleh Mualim III, 12-16 oleh Mualim II, dan 16-20 oleh Mualim I, sedangkan untuk Juru Mudi Jaga tidak ada yang bertugas di Anjungan, karena pelayanan kemudi menggunakan tuas kendali (Joy Stick) untuk mengendalikan sistim air tekanan tinggi (Water Jet System). Jadi untuk tenaga penggerak utama tidak menggunakan baling-baling (Propeller), dan tidak menggunakan daun kemudi sebagaimana umumnya yang terdapat pada kapal-kapal;

q. Perwira jaga yang sedang mengoperasikan tuas kendali (Joy Stick), dapat dengan leluasa mengadakan pengamatan pada layar Alat Bantu Navigasi diatas kapal karena monitor tersebut berada di sekelilingnya dan dirancang bangun untuk dapat diamati oleh Perwira jaga yang sedang mengoperasikan tuas kendali (Joy Stick), sehingga dapat membantu Nakhoda untuk melaporkan tentang situasi di sekeliling kapal pada saat bernavigasi dan berolah gerak;

r. Pada saat sistim kendali kemudi utama macet dan sistim kendali cadangannya juga macet, Tersangkut Nakhoda tidak melakukan perintah untuk menggunakan kemudi cadangan Hydrolick Manual dikarenakan, selain waktu dalam prosedur pengoperasiannya tidak efektif, juga situasi jarak antara KFC. Jetliner dengan daratan sudah terlalu dekat yaitu pada jarak 100 meter dengan waktu tempuh 34 (tiga puluh empat) detik, sehingga Tersangkut memutuskan untuk menetralkan mesin secara darurat dengan cara melepas kopling (Clutch) untuk membebaskan putaran Water Jet dari putaran Mesin Induk dan laju kapal dapat berkurang;

s. Tersangkut mendalihkan bahwa KFC. Jetliner telah berubah status dari Kapal Cepat menjadi Kapal Penyeberangan, Tersangkut tidak mengetahui sejak kapan kapal tersebut berubah status, tetapi secara fisik Tersangkut mengetahui dari 4 (empat) unit Mesin Induk sebagai tenaga penggerak utama hanya 2 unit yang dioperasikan, dan kecepatan maksimum kapal hanya 14 knots, sehingga kapal tersebut sudah bukan lagi sebagai Kapal Cepat, keadaan ini dibenarkan oleh Penasehat Ahli dari Perusahaan

t. Tersangkut tidak mengetahui berapa kedalaman Draft kapal pada saat kejadian, dan tidak tahu secara pasti mengenai berat benaman kapal pada saat kejadian, tetapi Tersangkut memastikan bahwa berat benamannya kecil karena pada saat kejadian tidak ada muatan kendaraan dan jumlah pelayar hanya sebanyak 217 (dua ratus tujuh belas) orang dari sejumlah 600 (enam ratus) pelayar yang diijinkan;

u. KFC. Jetliner dilengkapi dengan sebuah jangkar di haluan yang dipasangkan pada ujung gulungan tali baja (wire), tetapi jangkar tersebut cara penggunaannya tidak dapat dijatuhkan dengan bebas (lego), melainkan dengan cara diulur (diarea) dengan menggunakan mesin, sehingga tidak efektif untuk dimanfaatkan pada saat olah gerak dalam rangka menahan laju kapal;

v. Pada tanggal 24 Nopember 2017, pukul 08.00 WITA KFC. Jetliner sandar di Dermaga untuk dilakukan under water survey oleh Surveyor dari BKI, dan hasilnya pada lunas bagian haluan tidak terdapat adanya kebocoran ataupun penyok (deformasi), sebagai akibat dari terjadinya kandas, sehingga kapal diberi ijin oleh Syahbandar Kendari untuk melanjutkan operasinya.

2. Saksi …

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 10 -

2. Saksi Mualim I, Saudara Yudi Dwi Pradana, hadir dalam sidang pemeriksaan

lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Bekasi

Tanggal : 23 Februari 1990 Agama : Islam

Alamat : Desa Haurkuning Kp. Pahing RT.003/RW.002, Kec. Nusaherang, Kab. Kuningan-Jawa Barat.

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2002, di Bekasi; 2) SMP, tahun 2005, di Kuningan; 3) SMA, tahun 2008, di Kuningan; 4) D IV, tahun 2013, di Jakarta. Teknis : 1) ANT-III, tahun 2013, di Jakarta; 2) ANT-II, tahun 2016, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Mualim IV, KM. Sirimau, Desember 2013 s/d November 2015; 2) Mualim III, KM. Dobonsolo, Januari 2016 s/d September 2017; 3) Mualim I, KFC. Jetliner, Oktober 2017 s/d sekarang.

b. Saksi menjabat sebagai Mualim I di atas KFC. Jetliner sejak bulan Oktober 2017, sebelumnya Saksi pernah menjabat sebagai Mualim III di KM. Dobonsolo;

c. Tanggal 23 November 2017, pukul 12.00 WITA KFC. Jetliner bertolak dari Pelabuhan Raha menuju Pelabuhan Kendari, selanjutnya pada pukul 15.55 WITA kapal melakukan peringatan satu jam (One Hour Notice) dalam rangka mengolah gerak kapal untuk sandar di Dermaga Pelabuhan Kendari. Dalam situasi olah gerak Saksi mempunyai tugas untuk membantu Nakhoda di anjungan

d. Kapal dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi berupa Radar 2 (dua) unit, GPS 3 (tiga) unit, ACDIS 1 (satu) unit, AIS 1 (satu) unit, Echosounder 1 (satu) unit, Kompas Gasing (Gyro Compass) beserta Gylot 1 (satu) unit, Kompas Magnit 1 (satu) unit, Anemometer 1 (satu) unit, Tachometer 7 (tujuh) unit, Indikator Kemudi 4 (empat) unit, Hygrometer 2 (dua) unit, dan Radio VHF 3 (tiga) unit, yang semuanya berfungsi dengan baik. Keadaan cuaca saat kejadian langit cerah, Arah Angin Timur Laut dengan kecepatan 0-3 knots, keadaan Laut beriak kecil (Ripled Sea), dan jarak tampak baik (Good Visibility);

e. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 23 Nopember 2017, pukul 16.55 WITA, KFC. Jetliner mengalami tubrukan dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, sejak sebelum kejadian Saksi berada di anjungan bersama Nakhoda dan Kepala Kamar Mesin (KKM). Nakhoda bertugas sebagai pimpinan umum, KKM bertugas mengamati sistim kontrol mesin, Saksi bertugas mengoperasikan tuas kendali (Joy Stick) yang berfungsi untuk mengatur kecepatan kapal maupun sebagai kemudi kapal, dan Markonis bertugas melayani komunikasi Radio;

f. Pada saat mengoperasikan tuas kendali (Joy Stick), Saksi masih dapat memonitor seluruh layar Alat Bantu Navigasi yang berada di anjungan karena posisinya berada di seputar Saksi, sehingga Saksi dapat melakukan pengamatan dan hasilnya dilaporkan kepada Nakhoda untuk membantu dalam bernavigasi, selain itu Saksi juga dapat melihat dengan jelas layar monitor PLC;

g. Dalam …

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 11 -

g. Dalam berolah gerak memasuki Teluk Kendari menuju Dermaga tempat sandar, kapal tidak menggunakan jasa Pandu karena Pandu tidak pernah bersedia naik keatas kapal, kapal bergerak dengan haluan dan kecepatan yang berubah-ubah (variable) mengikuti perintah Nakhoda, dan kecepatan tertinggi pada saat itu 6 knots, dalam berolah gerak kapal tidak memerlukan seorang Juru Mudi, karena pada KFC. Jetliner tidak terdapat daun kemudi yang dioperasikan, melainkan menggunakan tuas kendali (Joy Stick) untuk mengendalikan sistim air tekanan tinggi (Water Jet System);

h. Ketika KFC. Jetliner haluannya bergerak mengarah ke Dermaga tempat sandar, Saksi mendapat perintah dari Nakhoda agar haluan tidak kanan untuk menjauhi tiang pancang Bangunan Jembatan Baru, namun setelah Saksi mengoperasikan tuas kendali untuk menahan haluan ke kiri ternyata haluan tetap bergerak ke kanan dan pada layar monitor PLC tertera tulisan “No Response” dan Saksi melaporkannya kepada Nakhoda, setelah mendapat laporan dari Saksi, Nakhoda memerintahkan kepada KKM agar sistim kendali dipindah ke kemudi cadangan (Power Modul Back Up System), hasilnya ternyata pada layar monitor PLC tetap tertera tulisan “No Response”, selanjutnya Nakhoda mengambil alih tuas kendali dari Saksi;

i. Pada saat itu haluan kapal mengarah ke daratan yang terdapat Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari dan sempat memantau pada layar ACDIS jarak dari kapal ke daratan sepanjang 100 meter dengan waktu tempuh 34 detik, dan kondisi tersebut Saksi laporkan kepada Nakhoda. Setelah tuas kendali diambil alih oleh Nakhoda, Saksi melihat Nakhoda mengambil tindakan stop mesin, mesin mundur penuh, kemudian kembali kepada posisi stop mesin karena pada monitor tidak ada reaksi gerakan putaran mundur, selanjutnya Saksi melihat Nakhoda mengambil tindakan darurat untuk menetralkan putaran water jet dari putaran Mesin Induk dengan cara melepas kopling (clutch), dan tindakan tersebut dilanjutkan dengan mengoperasikan tombol Baling-baling Haluan (Bow Thruster) untuk menekan haluan kapal ke kiri;

j. Akibat dari tindakan Nakhoda tersebut, Saksi sempat menyaksikan pada layar ACDIS haluan kapal bertahan lurus ke depan dan kecepatan kapal turun menjadi 0,6 knots pada saat terjadi tubrukan antara haluan kapal dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, dan berturut-turut kecepatan kapal turun hingga tidak mempunyai laju karena lunas pada bagian haluan kandas ditepian pantai. Sampai dengan kapal tidak mempunyai laju tidak terjadi hentakan pada bangunan kapal karena kapal kandas pada tepian pantai yang landai dan berdasar pasir;

k. Setelah kapal kandas, Saksi diperintah oleh Nakhoda untuk melakukan pengukuran Tangki-tangki Dasar Berganda (Double Bottom), dan kedalaman perairan di seputar kapal, serta mempersiapkan jalur evakuasi bagi para penumpang, untuk maksud tersebut Saksi berkoordinasi dengan Mualim II dan Mualim III untuk memberdayakan ABK bagian Deck. Dari hasil pengukuran (sounding) ternyata kapal mengalami tingkat kekandasan ringan dengan selisih kedalaman terdalam 80 cm, dan tidak ada perubahan keadaan isi Tangki-tangki Dasar Berganda yang berarti tidak ada kebocoran pada plat yang berada dibawah garis air, semua hasil tersebut dilaporkan kepada Nakhoda untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam langkah-langkah penyelamatan;

l. Ketika kapal bertolak dari Pelabuhan Raha Draft bagian depan 3,3 meter dan belakang 3,4 meter, muatan kendaraan kosong, penumpang 181 (sertaus

delapan …

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 12 -

delapan puluh satu) orang, Awak Kapal 36 (tiga puluh enam) orang, dan jumlah pelayar yang diijinkan 600 (enam ratus) orang pelayar;

m. Lebih kurang pukul 19.30 WITA, telah selesai proses evakuasi penumpang dengan menggunakan kapal milik KPLP dan kapal milik Basarnas, proses evakuasi dibantu oleh Anak Buah Kapal dan berjalan dengan aman dan lancar;

n. Pada saat di anjungan Saksi mendengar laporan KKM dan Juru Listrik kepada Nakhoda, bahwa kegagalan sistim kendali water jet adalah pada perangkat sistim kendali tenaga penggerak (Modul Power Control System) yang mengakibatkan sistim pengendali kemudi hydrolic manual dalam keadaan terkunci 10° ke kanan. Kondisi tersebut oleh Nakhoda segera dilaporkan kepada DPA melalui telepon genggam dan mendapat jawaban akan segera dikirim teknisi dari Kamewa pada malam itu juga;

o. Pada pukul 23.00 WITA, pada saat air pasang naik sebesar 1,0 meter LWS, dibawah komando Nakhoda dengan menggunakan sistim kendali kemudi hydroulic manual, dan dibantu oleh KT. Semar Lima untuk menarik pada bagian buritan, berusaha untuk membebaskan KFC. Jetliner dari kekandasan, tetapi usaha tersebut belum berhasil, dan beberapa saat kemudian setelah usaha gagal Teknisi dari Kamewa tiba diatas kapal untuk melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan kemudian dilakukan penggantian perangkat sistim kendali tenaga penggerak (Modul Power Control System);

p. Setelah dilakukan pengujian yang hasilnya sistim kendali sudah dalam keadaan baik seperti semula, maka pada pukul 03.00 WITA, dilakukan persiapan Mesin Induk dan Pesawat Bantu dalam rangka membebaskan kapal dari kekandasan, pukul 03.30 WITA, pada saat air laut mengalami pasang naik 1,9 meter LWS dibawah komando Nakhoda dengan menggunakan mesin sendiri dan dibantu oleh KT. Semar Lima kapal berolah gerak untuk bebas dari kekandasan, pukul 03.43 WITA kapal terbebas dari kandas, selanjutnya kapal berolah gerak menuju ke tempat berlabuh jangkar di Perairan Bandar Pelabuhan Kendari, serta pada pukul 04.16 WITA, Mesin Induk selesai (Finish With Engine);

q. Pengaturan dinas jaga diatas kapal mengikuti Prosedur Tetap yang terdapat pada Dokumen Manual Sistim Manajemen Keselamatan, yaitu tugas jaga 00-04 oleh Mualim II, 04-08 oleh Mualim I, dan 08-12 oleh Mualim III, namun pada saat kapal berolah gerak Saksi selalu mendampingi Nakhoda di anjungan. Setiap kapal memasuki Pelabuhan Kendari tidak pernah ada petugas Pandu yang naik keatas kapal, dan pada waktu itu Markonis telah memanggil Pandu melalui Radio VHF tetapi tidak ada jawaban dan juga tidak pernah menggunakan jasa kapal tunda karena tidak tersedia di Pelabuhan Kendari;

r. Saksi membenarkan bahwa KFC. Jetliner hanya dilengkapi dengan sebuah jangkar haluan yang dilengkapi dengan tali baja untuk penggunaannya, penggunaan jangkar tidak dapat dilakukan dengan cara melego jangkar, tetapi harus dengan cara diulur atau diarea;

s. Tanggal 24 Nopember 2017, pukul 08.00 WITA, kapal sandar di Dermaga untuk dilakukan pemeriksaan plat kapal yang berada dibawah garis air oleh Surveyor dari BKI dan hasilnya semuanya dalam keadaan baik, dan selanjutnya kapal diberi ijin oleh Syahbandar untuk melanjutkan pelayarannya;

t. Akibat dari peristiwa tersebut terjadi kerusakan pada Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, dan kapal kandas pada bagian haluan, serta seluruh penumpang dapat dievakuasi dengan selamat;

u. Setelah …

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 13 -

u. Setelah dikonfirmasikan kepada Tersangkut Nakhoda seluruh keterangan Saksi diterima dan dibenarkan.

3. Saksi Mualim II, Saudara Sandy Ario, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tidak dibuatkan BAPP, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Jakarta

Tanggal : 08 Mei 1992 Agama : Islam

Alamat : Jl. Masjid Al-Falah No.4 RT.010/RW.014, Kel. Jatirahayu, Kec. Pondok Melati, Bekasi-Jawa Barat

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2004, di Bekasi; 2) SMP, tahun 2007, di Bekasi; 3) SMA, tahun 2010, di Bekasi; 4) D IV, tahun 2014, di Jakarta. Teknis : 1) ANT-III, tahun 2014, di Jakarta; 2) ANT-II, tahun 2017, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

Mualim II, KM. Jetliner, Desember 2014 s/d sekarang.

b. Saksi membenarkan bahwa, pada tanggal 23 November 2017, pukul 16.55 WITA telah terjadi tubrukan antara haluan KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, Saksi mengalami sendiri dan pada saat kejadian sedang berada diburitan dalam rangka persiapan kapal sandar;

c. KFC. Jetliner dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi antara lain berupa, Radar 2 (dua) unit, Gyro Pilot 1 (satu) unit, Compas Magnit / standard 1 (satu) unit, AIS 1 (satu) unit, GPS 3 (tiga) unit, VHF 3 (tiga) unit, ACDIS 1 (satu) unit, Echosounder 1 (satu) unit, Anemometer 1 (satu) unit, Indikator Kemudi 4 (empat) unit, kesemuanya dapat dioperasikan dengan baik kecuali 1 (satu) unit Radar dengan jarak jangkau paling dekat mengalami kerusakan;

d. Tanggal 23 November 2017, pukul 12.00 WITA kapal bertolak dari Pelabuhan Raha dengan pelabuhan tujuan Kendari, jumlah Awak Kapal 36 (tiga puluh enam) orang, penumpang 181 (seratus delapan puluh satu) orang, dan muatan kendaraan kososng. Pukul 15.55 WITA kapal melakukan peringatan satu jam (One Hour Notice) untuk persiapan kapal sandar, tetapi Saksi tidak ikut menandatangani Buku OHN. Ketika kapal bertolak dari Raha, keadaan Draft depan 3,3 meter dan Draft belakang 3,4 meter;

e. Saksi mempunyai tugas menyiapkan dan mengoreksi peta, memastikan alat navigasi berfungsi dengan baik, menyiapkan alat kesehatan, membantu Mualim I mengurus penumpang, tugas jaga laut pada pukul 00.00 – 04.00 dan 12.00 – 16.00, pada saat kapal berolah gerak Saksi bertugas di buritan dibantu oleh 1 (satu) orang Juru Mudi, 1 (satu) orang Cadet dan 3 (tiga) orang Satpam kapal;

f. Keadaan cuaca diseputar kejadian Langit cerah, jarak tampak baik, laut tenang, angin Timur Laut kecepatan 0 – 3 knots, kapal masuk Pelabuhan Kendari tidak menggunakan Pandu dan tidak menggunakan jasa Kapal Tunda;

g. Saksi tidak mengetahui dengan pasti mengenai proses terjadinya tubrukan antara haluan KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar

Pelabuhan …

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 14 -

Pelabuhan Kendari, karena pada saat itu Saksi sedang bertugas muka belakang dibagian Buritan kapal, dan Saksi tidak merasakan adanya benturan ataupun getaran pada bangunan kapal. Menurut informasi dari Mualim I, Saksi baru mengetahui bahwa kecelakaan yang dialami dikarenakan adanya kerusakan pada sistim kendali water Jet sehingga kendali kemudi tidak berfungsi.

h. Paska kejadian Saksi diperintahkan oleh Mualim I untuk memeriksa lokasi kejadian pada bagian haluan kapal, memeriksa Tangki Dasar Berganda, mengukur (sounding) kedalaman perairan di sekeliling kapal dan hasilnya dicatat serta dilaporkan kepada Nakhoda;

i. Pada Tanggal 23 Nopember 2017 kurang lebih pukul 19.30 WITA, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan menggunakan Kapal KPLP KN. 370, dan Kapal Basarnas, jumlah penumpang 181 (seratus delapan puluh satu) orang, proses evakuasi dibantu oleh ABK, dan berjalan dengan aman serta lancar;

j. Pukul 23.00 WITA, kapal berolah gerak untuk membebaskan dari kekandasan dengan dibantu oleh KT. Semar Lima tetapi tidak berhasil. Setelah kerusakan sistim kendali kemudi diperbaiki oleh teknisi dari Kamewa pada tanggal 24 Nopember 2017, pukul 03.43 WITA, dilakukan upaya pembebasan dari kandas yang kedua kalinya dengan dibantu oleh KT. Semar Lima untuk menarik pada bagian buritan, dan kapal berhasil lepas dari posisi kandas, selanjutnya kapal berolah gerak menuju tempat berlabuh jangkar, dan pada pukul 04.15 WITA kapal berlabuh jangkar. Pukul 08.00 WITA kapal sandar di Dermaga, dan dilakukan survey bawah air oleh petugas BKI dan hasilnya dalam keadaan baik;

k. Setelah dikonfirmasi kepada Tersangkut Nakhoda, seluruh keterangan Saksi dibenarkan.

4. Saksi Mualim III, Saudara Slamet Dia Saputra, hadir dalam sidang pemeriksaan

lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Bekasi

Tanggal : 02 Desember 1988 Agama : Islam

Alamat : Jl. Sejahtera No.13 RT.004/RW.003, Kel. Jatiwaringin, Kec. Pondok Gede, Bekasi-Jawa Barat

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2001, di Bekasi; 2) SMP, tahun 2004, di Bekasi; 3) SMA, tahun 2007, di Bekasi; 4) D IV, tahun 2015, di Jakarta. Teknis : ANT-III, tahun 2015, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

Mualim III, KM. Jetliner, tahun 2016 s/d sekarang.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 23 Nopember 2017, pukul 16.55 WITA telah terjadi tubrukan antara haluan KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Syahbandar Pelabuhan Kendari. Saksi mengalami sendiri dan sedang berada di haluan bersama 1 (satu) orang kelasi, 1 (satu) orang Cadet Deck, dan 2 (dua) orang Petugas Keamanan, dalam rangka persiapan muka belakang untuk sandar di Dermaga Pelabuhan Kendari;

c. Kapal …

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 15 -

c. Kapal dilengkapi dengan Alat bantu Navigasi berupa antara lain Radar 2 (dua) unit, ACDIS 1 (satu) unit, AIS 1 (satu) unit, GPS 3 (tiga) unit, Echosounder 1 (satu) unit, Kompas Magnit 1 (satu) unit, Radio VHF 3 (tiga) unit, Kompas Gasing (Gyro Compass) 1 (satu) unit, Indikator Kemudi 13 (tiga belas) unit, dan Anemometer 1 (satu) unit, semuanya dalam keadaan baik kecuali 1 (satu) unit Radar dalam keadaan rusak;

d. Tanggal 23 Nopember 2017 Kapal bertolak dari Pelabuhan Raha menuju Pelabuhan Kendari dengan Awak Kapal 36 (tiga puluh enam) orang, penumpang 181 (seratus delapan puluh satu) orang, dan muatan kendaraan kosong. Pukul 15.55 WITA Peringatan Satu Jam (One Hour Notice) untuk persiapan olah gerak masuk Pelabuhan Kendari yang ditandatangani oleh Para Kepala Kerja, sedangkan Saksi tidak ikut menandatangani tetapi cukup diberitahu oleh Mualim I;

e. Pada saat dalam pelayaran, Saksi mendapat tugas Dinas Jaga Laut pukul 08.00-12.00 dan 20.00-24.00, sedangkan apabila kapal sedang berolah gerak, Saksi bertugas untuk muka belakang di bagian haluan, sehingga sebelum KFC. Jetliner tubrukan apa yang terjadi di anjungan Saksi tidak tahu, tetapi ketika Saksi berada di haluan melihat haluan kapal cenderung ke kanan, kemudian berubah bertahan lurus mengarah ke Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, dan akhirnya terjadi tubrukan;

f. Sebelum terjadi tubrukan, Saksi mendapat perintah dari Nakhoda melalui Radio Genggam untuk lego jangkar, tetapi berhubung sistem jangkar menggunakan tali baja (wire) dan bukan rantai, maka tidak dapat dilego melainkan dengan cara diulur (di area), sehingga tidak efektif untuk digunakan dalam upaya darurat menahan laju kapal. Sebelum Saksi menyelesaikan tugas untuk mengulur jangkar, Saksi melihat haluan kapal sudah sangat dekat dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Kendari, demi keselamatan jiwa Saksi segera memerintahkan kepada semua yang berada di haluan untuk bersama-sama menyelamatkan diri kearah belakang menjauh dari bahaya tubrukan;

g. Paska tubrukan Saksi diperintah Nakhoda untuk memperhatikan sekeliling haluan sambil memberitahukan kepada masyarakat yang berdatangan ke lokasi kejadian agar menjauh dari kapal, selanjutnya Saksi diperintah oleh Mualim I untuk mempersiapkan jalur evakuasi para penumpang;

h. Lebih kurang antara pukul 18.00 WITA sampai dengan pukul 19.30 WITA dilakukan evakuasi terhadap para penumpang dengan menggunakan kapal KPLP KN 370 dan kapal milik BASARNAS. Saksi bersama ABK lainnya membantu evakuasi para penumpang yang berjalan dengan aman dan lancar, selanjutnya Saksi melakukan pemeriksaan ke seluruh ruangan penumpang untuk memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal di atas kapal;

i. Keadaan draft kapal pada saat kejadian adalah pada bagian depan 3,3 meter dan belakang 3,4 meter, Saksi yang melakukan pengamatan draft pada saat kapal bertolak dari Pelabuhan Raha;

j. Pada saat kapal berolah gerak di Teluk Kendari, keadaan Cuaca Langit Cerah, Angin Timur dengan kecepatan antar 0-3 knots, Laut beriak kecil, dan daya tampak baik, kapal berolah gerak tanpa Pandu dan tidak menggunakan bantuan Kapal Tunda;

k. Pukul 23.00 WITA, KFC. Jetiliner dengan dibantu oleh KT. Semar Lima yang menarik pada bagian buritan, melakukan olah gerak untuk lepas dari kandas

tetapi …

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 16 -

tetapi tidak berhasil, dan setelah dilakukan perbaikan sistem kendali water jet oleh teknisi dari Kamewa, pada tanggal 24 Nopember 2017, pukul 03.00 WITA. Saksi diperintah ke bagian haluan karena kapal akan berolah gerak untuk bebas dari kandas yang kedua kalinya, pada saat itu air laut sedang pasang setinggi 1,9 meter LWS. Dengan dibantu oleh KT. Semar Lima yang menarik pada bagian buritan, pada pukul 03.43 WITA berhasil bebas dari kandas, selanjutnya kapal berolah gerak menuju tempat berlabuh jangkar dan pada pukul 04.15 WITA kapal berlabuh jangkar;

l. Pada pukul 08.00 WITA kapal sandar di Dermaga Pelabuhan Kendari untuk dilakukan pemeriksaan bawah air oleh Surveyor dari BKI dan hasilnya baik, selanjutnya kapal meneruskan trayeknya atas ijin Syahbandar;

m. Ketika dikonfirmasikan dengan Tersangkut Nakhoda seluruh keterangan Saksi diterima.

5. Saksi Markonis, Saudara Permana Satria Wibawa, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Surabaya

Tanggal : 17 Agustus 1998 Agama : Islam

Alamat : Jl. Kalibutuh 19 Surabaya, RT.01/RW.07 Kel. Tembok Dukuh Kec. Bubutan-Jawa Timur 60173.

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2010, di Surabaya; 2) SMP, tahun 2013, di Surabaya; 3) SMK, tahun 2016, di Surabaya; 4) DIII ETO, tahun 2016, di Surabaya. Teknis : ORU, tahun 2017, di Bogor. Pengalaman berlayar :

1) Kadet ETO, KM. Dobonsolo, tahun 2015 s/d tahun 2016; 2) Markonis II, KM. Binaiya, tahun 2017; 3) Markonis I, KFC. Jetliner, tahun 2017 s/d sekarang.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 23 Nopember 2017 pukul 15.15 WITA telah terjadi tubrukan antara haluan KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, Saksi mengalami sendiri dan sedang berada di anjungan bersama Nakhoda, KKM, dan Mualim I;

c. Pada saat kapal berolah gerak, Saksi mempunyai tugas untuk mengoperasikan Radio VHF yang meliputi memonitor berita dari luar, berkomunikasi dengan Stasiun Radio Kepanduan, maupun berkomunikasi Radio antar kapal-kapal atas perintah Nakhoda, sedangkan Nakhoda bertugas sebagai pimpinan umum, Mualim I bertugas mengoperasikan tuas kendali (joy stick) sambil merangkap sebagai Navigator, dan KKM bertugas mengawasi kelistrikan yang berhubungan dengan monitor permesinan;

d. Ketika kapal berolah gerak memasuki alur Perairan Teluk Kendari, Saksi memanggil Stasiun Kepanduan melalui Radio VHF channel 12 untuk menanyakan informasi gerakan kapal-kapal yang keluar atau masuk Pelabuhan Kendari, tetapi tidak ada jawaban, namun ada jawaban dari KMP. Bahtera Mas yang sedang bergerak keluar dari pelabuhan dan menginformasikan bahwa situasi bahwa alur

sepi …

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 17 -

sepi dan aman, karena hanya ada KMP. Bahtera Mas saja yang bergerak keluar, kemudian Saksi beberapa kali berusaha memanggil Petugas Pandu yang bertugas di KFC. Jetliner, tetapi tidak pernah ada jawaban, dan selama Saksi bertugas di atas KFC. Jetliner pada saat kapal sandar atau bertolak dari pelabuhan tidak pernah ada Petugas Pandu yang naik ke atas kapal;

e. Secara teknis Saksi tidak mengetahui penyebab dari terjadinya tubrukan antara haluan KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Kendari, namun secara visual Saksi mendengar dan melihat proses sebelum terjadinya tubrukan, pertama Saksi mendengar Nakhoda memerintahkan kepada Mualim I agar haluan tidak ke kanan, tetapi pada kenyataannya haluan kapal tetap bergerak ke kanan, kemudian Saksi turut melihat bahwa haluan kapal tetap bergerak ke kanan dan Saksi bersama Awak Kapal yang berada di anjungan melihat monitor PLC terdapat tulisan “No Response”, selanjutnya Saksi melihat Nakhoda mengambil alih tuas kendali dari Mualim I namun tidak berfungsi, kemudian Nakhoda memerintahkan KKM untuk menggunakan sistem kemudi cadangan, setelah dilaksanakan penggunaan kemudi cadangan oleh KKM, ternyata tidak ada perubahan layar monitor, kemudian Saksi melihat Nakhoda mengambil tindakan berhenti darurat (emergency stop), dan beberapa saat kemudian terjadi tubrukan antara haluan KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Kendari;

f. Paska tubrukan Saksi diperintah oleh Nakhoda untuk memberitahukan kepada para penumpang melalui Radio Ruangan Kapal (Public Addressor) bahwa kapal telah kandas dengan kondisi aman dan mengharap agar penumpang tetap tenang, kemudian menghubungi Kepala Cabang PT. Pelni di Kendari melaporkan tentang kejadian yang dialami KFC. Jetliner dan meminta bantuan untuk pelaksanaan evakuasi penumpang. Setelah kapal dari BASARNAS dan dari KPLP telah tiba dan merapat ke KFC. Jetliner, Saksi memandu evakuasi penumpang melalui Radio Ruangan Kapal (Public Addressor) dari mulai pukul 18.00 WITA sampai dengan pukul 19.30 WITA dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat;

g. Setelah evakuasi penumpang, Saksi mendampingi Nakhoda untuk membantu dalam berkomunikasi sampai dengan kapal berhasil bebas dari kandas dan berlabuh di tempat berlabuh jangkar;

h. Ketika dikonfirmasi kepada Tersangkut Nakhoda, seluruh keterangan Saksi dibenarkan.

5. Saksi Juru Mudi, Saudara Deden Andrian, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Karawang

Tanggal : 03 Juli 1990 Agama : Islam

Alamat : Jarong Wetan, RT.005/RW.002, Desa Kiara, Kec. Cilamaya Kulon, Kab. Karawang-Jawa Barat.

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2002, di Karawang; 2) SMP, tahun 2005, di Karawang; 3) SMA, tahun 2008, di Karawang. Teknis : -

Pengalaman …

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 18 -

Pengalaman berlayar :

1) Juru Mudi, KM. Pangrango, tahun 2012 s/d tahun 2015; 2) Pansarwala, KM. Lawit, tahun 2015 s/d tahun 2017; 3) Juru Mudi, KFC. Jetliner, tahun 2017 s/d sekarang.

b. Saksi membenarkan bahwa tanggal 23 Nopember 2017, lebih kurang pukul 16.55 WITA telah terjadi tubrukan antara haluan KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Kendari, Saksi mengalami sendiri dan sedang berada pada bagian buritan dalam rangka muka belakang persiapan sandar di Dermaga Pelabuhan kendari;

c. Di atas KFC. Jetliner tidak menggunakan kemudi manual sebagaimana kapal pada umumnya karena tidak terdapat daun kemudi, sedangkan sitem kemudinya digunakan tuas kendali (joy stick) dan mengoperasikan adalah para Mualim yang melakukan dinas jaga;

d. Mengenai hal ikhwal penyebab kejadian, Saksi tidak tahu karena posisinya sedang di buritan, dan mengetahui kalau kapal tubrukan setelah ada beberapa orang ABK yang memeberitahukan bahwa kapal bertubrukan dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari serta kandas. Pada saat kejadian Saksi tidak merasa adanya hentakan ataupun getaran pada bangunan kapal;

e. Setelah kapal kandas, Saksi diperintah oleh Mualim I agar ikut membantu proses evakuasi para penumpang dengan menggunakan kapal KPLP KN 370 dan kapal milik BASARNAS, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan aman dan selamat;

f. Ketika dikonfirmasikan kepada Tersangkut Nakhoda, seluruh keterangan Saksi dibenarkan.

7. Saksi KKM, Saudara Asmadi Ramadan, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan,

dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Jatisari Tanggal : 11 Oktober 1976

Agama : Islam Alamat : Jl. Pancing Gg. Kasto LK.IX Mabar Hilir, Kel. Medan Deli Medan-Sumatera Utara.

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1989, di Jatisari; 2) SMP, tahun 1992, di Kisaran; 3) SMK, tahun 1995, di Kisaran; 4) DIII Pelayaran, tahun 2000, di Medan. Teknis : 1) ATT III, tahun 2000, di Jakarta; 2) ATT II, tahun 2011, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Masinis III, KM. Caraka Jaya Niaga III-4, tahun 2000 s/d tahun 2001; 2) Masinis II, KM. Caraka Jaya Niaga III-4, tahun 2001 s/d tahun 2002; 3) Masinis II, KM. Pangrango, tahun 2003 s/d tahun 2004; 4) Masinis I, KM. Pangrango, tahun 2004 s/d tahun 2005; 5) Masinis III, KM. Kelud, tahun 2006 s/d tahun 2008; 6) Masinis II, KM. Kelud, tahun 2008 s/d tahun 2010;

7) Masinis …

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 19 -

7) Masinis I, KM. Kelud, tahun 2012 s/d tahun 2014; 8) KKM, KM. Caraka Jaya Niaga III-22, tahun 2014 s/d tahun 2017; 9) KKM, KM. Jetliner, bulan Oktober 2017 s/d kejadian.

b. KFC. Jetliner dilengkapi dengan 4 (empat) unit Mesin Induk MTU, 20 V 1163, 4 Tak kerja tunggal, dengan tenaga efektif 4 x 7885 HP, 1200 RPM dan dilengkapi dengan 3 (tiga) unit Mesin Bantu, merk MTU, 12V183 TES2, dengan tenaga efektif 3 x 455 HP. Semua dapat bekerja dengan baik, tetapi 1 (satu) unit Mesin Induk sedang dalam kondisi di over hould;

c. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 23 Nopember 2017, pukul 16,55 WITA telah terjadi tubrukan antara haluan KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, Saksi mengalami sendiri dan sedang berada di anjungan bersama Nakhoda, Mualim I dan Markonis. Saksi di Anjungan dalam rangka membantu Nakhoda berolah gerak untuk mengawasi sistem kendali permesinan dan kelistrikan yang berada di Anjungan, karena sistem kendali mesin seluruhnya berada di Anjungan;

d. Ketika kapal sedang berolah gerak menuju tempat sandar, Saksi mendengar alarm dan pada layar monitor PLC terbaca tulisan “No Rsponse”, disertai laporan Mualim I kepada Nakhoda bahwa kapal tidak dapat dikemudikan dan haluan lari ke kanan, kemudian Saksi diperintah Nakhoda untuk menggunakan kemudi cadangan (Power Modul Back Up System), setelah perintah dilaksanakan ternyata pada layar monitor masih terbaca tulisan “No Response” yang berarti upaya menggunakan kemudi cadangan gagal. Selanjutnya Saksi melihat Nakhoda mengambil alih tuas kendali (joy stick) dari Mualim I, melakukan stop mesin kemudian mesin mundur penuh, tetapi karena pada monitor putaran mesin tidak ada reaksi, maka Nakhoda mengembalikan tuas kendali pada posisi stop dan dilanjutkan dengan tindakan melepas kopling (clutch) untuk menetralkan putaran Water Jet dari putaran Mesin Induk, Saksi juga melihat Nakhoda menekan tombol Baling-Baling Haluan (Bow Thruster);

e. Akibat dari tindakan Nakhoda tersebut, Saksi melihat indikator putaran Water Jet menjadi netral, pada layar ACDIS kecepatan kapal terlihat menurun dan haluan kapal bergerak lurus mengarah ke Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari dengan jarak 100 meter dengan waktu tempuh 34 detik, dan akhirnya terjadi tubrukan serta kandas di pantai;

f. Paska tubrukan Saksi diperintah oleh Nakhoda untuk mematikan Mesin Induk dan memeriksa sistem permesinan. Selanjutnya Saksi menuju ke Kamar Mesin dan memerintahkan kepada Masinis I untuk mematikan Mesin Induk dan memeriksa pesawat bantu dan ketika memeriksa Sistem Kemudi Hidrolik Manual ternyata dalam keadaan terkunci 10˚ke kanan yang kemudian di kembalikan pada posisi netral. Untuk mencari letak titik kegagalan (failure) dari sistem kendali, Saksi mengajak Juru Listrik (Electrician) untuk memeriksan kelistrikan dalam sistem kendali dan lebih kurang pukul 18.00 WITA diketemukan adanya salah satu unit panel MCB Hydroulic dari Modul Power Control pada PLC System yang mengalami kerusakan, kondisi tersebut segera dilaporkan kepada Nakhoda;

g. Saksi melihat Nakhoda melaporkan tentang kerusakan tersebut kepada DPA melalui telepon genggam dan mendapat jawaban akan segera dikirim Teknisi dari Kamewa pada malam itu juga. Sambil menunggu Teknisi dari kamewa datang, Saksi bermusyawarah dengan nakhoda untuk membebaskan kapal dari kandas dengan menggunkan Sistem Kemudi Hidrolik manual, dan pada pukul 23.00 WITA pada saat itu air laut pasang naik dicoba berolah gerak untuk

bebas …

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 20 -

bebas dari kandas dengan dibantu oleh KT Semar Lima tetapi usaha belum berhasil;

h. Beberapa saat setelah usaha untuk bebas dari kandas gagal, Teknisi dari Kamewa tiba di atas kapal, setelah melakukan pemeriksaan ternyata titik kerusakan yang diketemukan sama dengan yang Saksi temukan sebelumnya dan segera dilakukan penggantian 1 (satu) unit dari Modul Power Control pada PLC System, kemudian dilakukan pengujian terhadap sistem kendali di Anjungan dengan hasilnya baik serta kembali normal, dan selanjutnya dibuatkan Berita Acara;

i. Tanggal 24 Nopember 2017, pukul 03.00 WITA, Saksi melakukan persiapan Mesin Induk dan Pesawat Bantu, dan setelah semuanya siap Saksi kembali ke Anjungan untuk melakukan tugas olah gerak mendampingi Nakhoda, pukul 03.30 WITA dengan dibantu KT. Semar Lima untuk menarik pada bagian Buritan Nakhoda melakukan olah gerak dengan mesin sendiri dan pada pukul 03.43 WITA KFC. Jetliner berhasil lepas dari kandas, selanjutnya kapal berolah gerak menuju tempat berlabuh jangkar, pukul 04.15 WITA kapal berlabuh jangkar dan pada pukul 04.16 WITA Mesin Induk selesai (Finish With Engine);

j. Pukul 08.00 WITA KFC. Jetliner sandar di Dermaga Pelabuhan Kendari untuk dilakukan pemeriksaan plat yang berada di bawah air oleh Surveyor dari BKI. Hasilnya semua dalam keadaan baik dan dinyatakan kapal laik laut, sehingga kapal diberi ijin oleh Syahbandar untuk meneruskan rute pelayarannya;

k. Ketika dikonfirmasikan dengan Tersangkut Nakhoda seluruh keterangan Saksi dibenarkan.

8. Saksi Masinis I, Saudara Ahmad Saifuddin, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan,

dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tidak dibuatkan BAPP, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Mojokerto

Tanggal : 16 November 1989 Agama : Islam Alamat : Dsn. Dempul Lor RT.003/RW.001 Ds. Mojogebang Kec. Kemlagi,

Kab. Mojokerto - Jawa Timur Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2003, di Mojokerto; 2) SMP, tahun 2005, di Mojokerto; 3) SMK, tahun 2008, di Mojokerto; Teknis : ATT III, tahun 2015, di Semarang. Pengalaman berlayar :

1) Masinis II, BN 11/Bina Buana Raya, bulan April 2015 s/d bulan Agustus 2015; 2) Masinis III, KFC. Jetliner, tahun 2015 s/d tahun 2016; 3) Masinis I, KFC. Jetliner, tahun 2016 s/d sekarang.

b. Saksi bertanggung jawab terhadap perawatan Mesin Induk, Bow Thruster, Co2

system, permintaan dan pemakaian suku cadang (spare part), sebagai kepala

kerja, mengatur kerja harian di kamar mesin, menjalankan PMS (Plant

Maintenance System), serta melaksanakan program kerja mesin selanjutnya;

c. Sewaktu kejadian Saksi berada di kamar mesin bersama Oliman Jaga, Juru

Listrik (Electrician) dan Kadet Mesin, mendapat berita dari KKM, diberitahukan

bahwa …

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 21 -

bahwa kapal tubrukan, dan diperintahkan untuk memeriksa kondisi mesin induk

dan Pesawat-pesawat Bantu lainnya;

d. KKM turun ke kamar mesin untuk memeriksa emergency system bersama Juru

Listrik (Electrician), kemudian menuju ke anjungan bersama-sama untuk

memeriksa PLC;

e. Ketika dikonfirmasikan dengan Tersangkut Nakhoda seluruh keterangan Saksi dibenarkan.

9. Saksi Masinis II, Saudara Arnold Yahya Gultom, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tidak dibuatkan BAPP, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Kendal

Tanggal : 17 November 1993 Agama : Kristen Alamat : Jl. Gunung Jati Tengah 1/151 RT.005/RW.002 Ds. Wonosari, Kec.

Ngaliyan, Kab. Semarang-Jawa Tengah Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2006, di Semarang; 2) SMP, tahun 2009, di Semarang; 3) SMK, tahun 2012, di Semarang. Teknis : ATT III, tahun 2016, di Semarang. Pengalaman berlayar :

Masinis III, KFC. Jetliner, bulan Juni 2017 s/d sekarang.

b. Saksi bertanggung jawab terhadap perawatan dan pemeliharaan semua Pesawat-pesawat Bantu, menerima bahan bakar, membuat laporan bulanan bahan bakar dan pelumas dan membantu pemeliharaan Mesin Induk;

c. Sewaktu kejadian Saksi berada di kamar sedang istirahat, terasa ada goyangan-goyangan dan membuka jendela kamar terlihat bangunan-bangunan rumah dekat dengan kapal;

d. Menerima perintah dari Masinis I untuk melakukan pengukuran (sounding) tanki-tanki bahan bakar dengan hasil baik, dan hasilnya dilaporkan kepada Masinis I, selanjutnya Saksi memeriksa ke ruang baling-baling tekan di Haluan (bow thruster), dengan hasil baik, kemudian kembali lagi ke kamar mesin, karena Masinis I menuju ke Anjungan;

e. Setelah melihat Masinis III di kamar mesin, Saksi menuju Anjungan, melihat Juru Listrik telah selesai memeriksa PLC, lebih kurang pukul 23.00 WITA, sistim kendali hidrolik manual dicoba oleh Masinis I dan KKM memonitor dari Anjungan, sedang Saksi membantu Masinis I;

f. Ketika dikonfirmasikan dengan Tersangkut Nakhoda seluruh keterangan Saksi dibenarkan.

10. Saksi Oiler Jaga, Saudara Tony Yono Prasetyo, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir …

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 22 -

a. Lahir di : Semarang Tanggal : 18 April 1989 Agama : Islam Alamat : Pondok Majapahit II Blok W No.13 RT.011/RW.007, Kel. Mranggen

Kec. Mranggen, Kab. Demak-Jawa Tengah Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2001, di Mranggen; 2) SMP, tahun 2004, di Mranggen; 3) SMK, Tahun 2007, di Semarang. Teknis : ATT Dasar, tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

Oiler, KFC. Jetlenr, tahun 2013 s/d sekarang.

b. Sewaktu kejadian saksi berada di kamar mesin, bersama Masinis I, Electrision, kadet mesin dan terasa ada goyangan/goncangan, diberitahu dari Masinis I bahwa kapal tubrukan;

c. Selanjutnya diperintahkan oleh Masinis I untuk stand by didepan Mesin Induk dan memeriksa pesawat-pesawat bantu lainnya, dan saksi melihat KKM turun ke kamar mesin bersama masinis-masinis untuk memeriksa hidrolik system;

d. Selesai jam jaga saksi masih berada di kamar mesin untuk membantu para masinis, sounding tanki-tanki bahan bakar dan saksi membantu masinis untuk mencoba menghidupkan mesin induk lebih kurang pukul 11.00 WITA, selanjutnya saksi istirahat;

e. Lebih kurang pukul 03.00 WITA saksi di bangunkan KKM untuk mebantu menghidupkan mesin induk di kamar mesin;

f. Ketika dikonfirmasikan dengan Tersangkut Nakhoda seluruh keterangan Saksi dibenarkan.

11. Saksi Pandu PT. Pelindo IV Cabang Kendari, Saudara Achmad Kasim Tawulo, hadir

dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Kendari

Tanggal : 14 Mei 1953 Agama : Islam Alamat : Jl. Raya Pattimura Lrg Banda RT.03/RW.001 Puuwatu No.7 Kendari-

Sulawesi Tenggara Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1966, di Kendari; 2) SMP, tahun 1969, di Kendari; 3) SMA, tahun 1972, di Wawotobi. Kepelautan : 1) MPT, tahun 1983, di Jakarta; 2) MPI, tahun 1988, di Makassar; 3) ANT III, tahun 2002, di Semarang; 4) Sertifikat Pandu TK.II, tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Kelasi, KM. Tapanuli, tahun 1979 s/d tahun 1983; 2) Juru Mudi, KM. Selat Bangka. Tahun 1984 s/d tahun 1988;

3) Mualim …

Page 23: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 23 -

3) Mualim I, KM. Selat Sanding, tahun 1989 s/d tahun 1990; 4) Nakhoda, KM. Bima II, tahun 1991 s/d tahun 1992; 5) Pandu Laut dan Pandu Bandar, PT. Pelindo III Cabang Banjarmasin, tahun

1993 s/d tahun 1998; 6) Pandu Bandar, PT. Pelindo III Cabang Kupang, tahun 1999 s/d tahun 2001; 7) Pandu Bandar, PT. Pelindo III Cabang Semarang, tahun 2002 s/d tahun

2004; 8) Pandu Bandar, PT. Pelindo III Cabang Surabaya, tahun 2005 s/d tahun 2009; 9) Pandu Bandar, PT. Pelindo IV Cabang Kendari, tahun 2011 s/d tahun 2018.

b. Saksi mengetahui maksud pemanggilan yaitu untuk didengar keterangannya terkait dengan kecelakaan kapal KFC. Jetliner pada tanggal 23 November 2017;

c. Saksi memiliki Sertifikat Keterampilan Pemanduan tetapi endorse/pengukuhan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah berakhir tahun 2012 dan sampai sekarang belum diperpanjang, sehingga kalau masih melaksanakan tugas pemanduan tidak benar menurut aturan;

d. Untuk memandu di perairan Pelabuhan Kendari Saksi diangkat oleh Syahbandar dan mempunyai Perjanjian Kerja dengan PT. Pelindo Kendari sejak tahun 2009 setelah pensiun dari PT. Pelindo III dengan masa kontrak semula setiap 6 (enam) bulan;

e. Perairan Pelabuhan Kendari merupakan perairan wajib Pandu, namun tidak mengetahui ada atau tidak adanya protap pemanduan karena belum pernah melihat atau membaca protap pemanduan sehingga dalam melaksanakan tugas pemanduan hanya berdasarkan pengalaman dan instruksi lisan dari Syahbandar agar hati-hati memandu di daerah-daerah tertentu dan harus bekerja dengan baik;

f. Sebagai pengawas pandu adalah Syahbandar, yang pernah memberikan pengarahan mengenai pemanduan dan Saksi mengetahui tentang peraturan-peraturan pemanduan tetapi sekarang lupa;

g. Saksi mengetahui kecelakaan kapal KFC. Jetliner karena melihat sendiri di lokasi kecelakaan;

h. KFC. Jetliner merupakan kapal wajib pandu karena bobotnya lebih dari GT 500, dan yang ditugaskan untuk melayani pemanduan KFC. Jetliner adalah Saksi atas penunjukan secara lisan dari Manajer Pemanduan 1 (satu) hari sebelum kejadian;

i. Untuk permintaan pelayanan jasa pandu dari Agen biasanya ada tetapi Saksi tidak melihatnya;

j. PT. Pelindo IV Cabang Kendari memiliki 5 (lima) orang Pandu tetapi yang sering terlihat hanya 3 (tiga) orang sedangkan yang 2 (dua) orang memandu di terminal-terminal khusus, dan pada saat kejadian Pandu yang ada hanya Saksi sendiri, sedangkan Pandu yang lainnya memandu di luar kota, sehingga merasa setengah mati karena kapalnya banyak;

k. Saksi tidak memandu KFC. Jetliner karena dilarang oleh semua Pandu karena motor pandu tidak bisa mendekat ke KFC. Jetliner karena pisang-pisangnya terlalu tinggi dan tajam, tangga talinya tinggi dan basah oleh oli sehingga akan membahayakan Pandu jika naik untuk itu pergerakan KFC. Jetliner dimonitor dari kantor;

l. Di ruang stasiun kepanduan semula ada 2 (dua) Radio tetapi sekarang tinggal 1 (satu), apabila Nakhoda memanggil dan pandu tidak mendengar, hal tersebut

mungkin …

Page 24: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 24 -

mungkin saja karena ada tanjung sehingga suaranya tidak jelas dan Pandu juga tidak memiliki HT;

m. Saksi selama bertugas di Pelabuhan Kendari belum pernah memandu KFC. Jetliner dan belum pernah mencoba untuk naik ke KFC. Jetliner;

n. Ketika KFC. Jetliner masuk Pelabuhan Kendari sebelum terjadinya kandas, Saksi sedang tidak berada di Stasiun Kepanduan, melainkan sedang berada di Dermaga dan tidak membawa Radio genggem (HT) karena ditinggal di Stasiun Kepanduan, sehingga sewaktu KFC. Jetliner memanggil Saksi tidak mendengar;

o. Dalam melaksanakan pemanduan tidak membawa radio karena tidak disediakan oleh kantor dan tidak memakai life jacket karena tidak biasa dan berat;

p. Setelah dikonfirmasi dengan Tersangkut Nakhoda keterangan Saksi mengenai alasan tidak naikknya petugas Pandu keatas KFC. Jetliner, ditolak oleh Tersangkut Nakhoda.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam BAPP, serta keterangan dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan, pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 21 dan 22 Maret 2018 di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Kendari – Sulawesi Tenggara, sehubungan dengan Tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan kendari di Perairan Bandar Pelabuhan Kendari, telah sampai pada pendapat sebagai berikut:

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Kapal.

KFC. Jetliner adalah jenis kapal Penyeberangan RO-RO, konstruksi Aluminium, berbendera Indonesia dengan ukuran GT 4563, kapal dibangun tahun 1996 di Norway. Kapal berbaling-baling 4 (empat), geladak 2 (dua) dan dilengkapi dengan mesin penggerak utama 4 (empat) buah mesin Diesel, MTU, 20 v 1163, 4 Tak Kerja Tunggal, Tenaga efektif 4 x 7885 HP, pada putaran 1200 Rpm. Kapal dilengkapi 3 (tiga) buah mesin bantu MTU, 12v183 TES2, dengan daya 3 x 455 HP. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 07917 nomor IMO 9117454, tanda klass :

Lambung : A 100 P “ FERRY RO-RO ” AL

Mesin : SM Dock terakhir kapal dilaksanakan di Makassar, tanggal 05-05-2017 s/d 15-05- 2017.

b. Surat …

Page 25: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 25 -

b. Surat Kapal.

Kapal dimiliki oleh PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) nomor 1845/Ba, Surat Laut nomor PK.205/1177/SL-PM/DK-15, Sertifikat Keselamatan Kapal Kecepatan Tinggi nomor PK.001/01/01/SYB.Mks.17 tanggal 22 Juni 2017 yang telah habis masa berlakunya pada tanggal 21 September 2017, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku, dalam pelayarannya dari Pelabuhan Raha menuju Pelabuhan Kendari kapal dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) nomor Y.52/UPP.III/477/XI/2017 tanggal 23 November 2017, yang dikeluarkan oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Raha. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 117 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, secara dejure sehubungan dengan pemenuhan setiap persyaratan kelaiklautan kapal dibuktikan dengan sertifikat dan surat kapal. Dengan telah berakhirnya masa laku Sertifikat Keselamatan Kapal Kecepatan Tinggi pada saat terjadinya kecelakaan kapal, maka secara dejure dinilai kapal kurang laik laut, namun secara defakto rusaknya Modul Power Control pada PLC System adalah merupakan bagian dari persyaratan kelaiklautan kapal pada Sertifikat Klasifikasi Mesin nomor 015742, yang dikeluarkan oleh BKI dan masih berlaku sampai dengan tanggal 21 Oktober 2018, sehingga secara defakto sehubungan dengan telah berakhirnya masa laku Sertifikat Keselamatan Kapal Kecepatan Tinggi tidak ada relevansinya dengan penyebab kecelakaan.

c. Awak Kapal.

KFC. Jetliner diawaki oleh 36 (tiga puluh enam) orang, sesuai Daftar Awak Kapal/Crew List, dibuat di KFC. Jetliner, bulan Oktober 2017, oleh Nakhoda KFC. Jetliner dan diketahui oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Raha dan telah memiliki Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum (Minimum Safe Manning Document) nomor PK.302/05/02/Upp.Baus-16 tanggal 10 Desember 2016 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Baubau. Adapun Susunan Perwira Kapal sesuai Daftar Awak Kapal adalah sebagai berikut : Bagian Dek : Nakhoda : Herman ijazah ANT I, tahun 2011; Mualim I : Yudi Dwi Pradana ijazah ANT II, tahun 2016; Mualim II : Sandy Ario ijazah ANT III, tahun 2014; Mualim III : Slamet D. Saputra ijazah ANT III, tahun 2015. Bagian Mesin : KKM : Asmadi Ramadan ijazah ATT II, tahun 2016; Masinis I : Ahmad Saifuddin ijazah ATT III, tahun 2015; Masinis II : Arnold Yahya Gultom ijazah ATT III, tahun 2016; Masinis III : Daimul Fais ijazah ATT III, tahun 2015.

Sehubungan...

Page 26: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 26 -

Sehubungan dengan hal tersebut maka kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, dan diawaki oleh Awak Kapal yang telah memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM. 70 Tahun 1998 dan SK. Ditjenhubla nomor PY.67/2/3-01 tanggal 6 Nopember 2001.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa mengenai keadaan kapal, surat-surat kapal, dan Awak Kapal dapat diterima, serta tidak ada relevansinya dengan faktor penyebab terjadinya tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Bahwa berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun

Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya nomor ME.401/17/MTJP/III/2018, tanggal 13 Maret 2018, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 23 November 2017, pukul 16.55 WITA, di Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut :

Cuaca : Hujan Sedang - Lebat Arah dan Kecepatan Angin : Utara – Timur Laut, 4 – 15 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat Daya - Barat, 5 – 25 Cm/s Tinggi Gelombang : Barat Daya, Slight to Moderate (Rendah – Sedang) Jarak Penglihatan : 0.5 – 3 Mil

b. Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Herman, yang

dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim I Saudara Yudi Dwi Pradana, Saksi Mualim II Saudara Sandi Ario, dan Saksi Mualim III Saudara Slamet Dia Saputra, mengenai keadaan cuaca pada seputar waktu kejadian Langit Cerah, Angin Timur Laut dengan kekuatan antara o-3 knots, Laut Beriak Kecil (Ripled Sea), dan Daya Tampak Baik (good visibility).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda yang dikuatkan oleh para Saksi telah cukup bukti, sehingga secara sah dan meyakinkan keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima, serta tidak ada relevansinya dengan faktor penyebab terjadinya tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Tentang …

Page 27: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 27 -

a. Tentang Muatan. 1) Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Herman, yang dikuatkan

oleh keterangan Saksi Mualim I Saudara Yudi Dwi Pradana, Saksi Mualim II Saudara Sandi Ario, dan Saksi Mualim III Saudara Slamet Dia Saputra, serta dikuatkan oleh bukti Daftar Awak kapal dan Daftar Penumpang, keadaan muatan sebelum kejadian terdiri dari Awak Kapal 36 (tiga puluh enam) orang dan penumpang 181 (seratus delapan puluh satu) orang, keadaan ini jauh lebih kecil dari jumlah Pelayar yang diijinkan dalam Sertifikat Keselamatan Kapal penumpang yaitu sebanyak 600 (enam ratus) orang, sedangkan muatan kendaraan kosong, sehingga tidak terjadi kelebihan muatan;

2) Menurut keterangan tersangkut Nakhoda dan dikuatkan oleh keterangan para Saksi yang sama, paska kejadian seluruh penumpang dievakuasi ke darat, dan setelah kapal terbebas dari kandas tidak ada kebocoran pada plat dibawah garis air, sehingga tidak terjadi penambahan beban muatan dan bahkan terjadi pengurangan beban muatan dengan turunnya para penumpang.

b. Tentang Stabilitas.

1) KFC. Jetliner dilengkapi dengan perangkat komputer untuk menghitung stabilitas kapal dalam kondisi statis dan dapat mengatur (triming) untuk mengatur stabilitas kapal dengan menggunakan Tangki Dasar Berganda secara otomatis, sehingga setiap saat terjadi perubahan stabilitas kapal dapat diatur dan dikalkulasikan secara prima;

2) Berdasarkan data jumlah beban muatan sebelum kejadian adalah relatif sangat kecil terhadap pengaruh stabilitas kapal, baik dalam keadaan statis maupun dinamis, sedangkan paska kejadian terjadi pengurangan beban muatan dan tidak terjadi penambahan karena tidak ada kebocoran plat dibawah garis air, sehingga kondisi stabilitas kapal tetap dalam keadaan prima.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa berdasarkan keterangan-keterangan di atas telah cukup bukti, sehingga secara sah dan meyakinkan keadaan muatan dan stabilitas kapal, baik sebelum maupun sesudah kejadian dapat diterima, serta tidak ada relevansinya sebagai bagian dari faktor penyebab terjadinya Tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan Alat Bantu Navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut : a. Tentang Navigasi.

1. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Herman, yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim I Saudara Yudi Dwi Pradana, Saksi Mualim II Saudara Sandi Ario, dan Saksi Mualim III Saudara Slamet Dia

Saputra …

Page 28: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 28 -

Saputra bahwa KFC. Jetliner dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi modern yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal dan dapat bekerja dengan baik;

2. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Herman, yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim I Saudara Yudi Dwi Pradana, dan Saksi KKM Saudara Asmadi Ramadan bahwa pada saat mengambil keputusan akhir untuk mengurangi risiko tubrukan yang tidak dapat dielakkan, pertimbangannya adalah berdasarkan analisa dari pesawat ACDIS;

3. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Herman, yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim I Saudara Yudi Dwi Pradana, Saksi Mualim II Saudara Sandi Ario, Saksi Mualim III Saudara Slamet Dia Saputra, dan Saksi Petugas Pandu Saudara Achmad Kasim Taulo, bahwa setiap KFC. Jetliner tiba atau bertolak dari Pelabuhan Kendari tidak pernah ada Petugas Pandu yang naik ke atas kapal karena tidak bersedia memandu, dan tidak menggunakan Kapal Tunda karena tidak tersedia Kapal Tunda di Pelabuhan Kendari, kondisi tersebut diluar kuasa Tersangkut Nakhoda.

b. Tentang Olah Gerak.

1. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Herman, yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim I Saudara Yudi Dwi Pradana, Saksi KKM Saudara Asmadi Ramadan, dan Saksi Markonis Saudara Permana Satria Wibawa, bahwa pada saat sistem kendali kemudi mengalami kegagalan (failure), Tersangkut Nakhoda telah mengambil langkah-langkah tanggap darurat sesuai dengan tahapan prosedur darurat disertai pertimbangan yang cermat;

2. Berdasarkan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) sehubungan dengan komposisi dan jumlah dari Petugas Dinas Jaga di Anjungan pada saat berolah gerak, adalah telah memenuhi syarat dan sepadan dengan Alat Bantu Navigasi modern yang tersedia di Anjungan, serta tidak bertentangan dengan Aturan 5 Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) 1972.

3. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Herman, yang dikuatkan oleh keterangan Saksi KKM Saudara Asmadi Ramadan, dan dikuatkan oleh alat bukti Berita Acara Nakhoda mengenai penggantian komponen sitem kendali kemudi, bahwa kegagalan dalam berolah gerak adalah sebagai akibat kerusakan dari Modul Power Control pada PLC System.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan mengenai cara bernavigasi dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda dapat diterima, sedangkan terjadinya Tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari adalah bukan merupakan bagian dari kegagalan cara bernavigasi dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda, melainkan merupakan bagian dari kegagalan Modul Power Control pada PLC System.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari,

pada...

Page 29: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 29 -

pada tanggal 23 November 2017, pukul 16.55 WITA, di Teluk Kendari-Sulawesi Tenggara maka penyebab kejadian tubrukan adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan Pendapat Mahkamah Pelayaran terdahulu, maka letak faktor

penyebab dari terjadinya tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari adalah pada pendapat nomor 4 yaitu tentang Navigasi dan Olah Gerak;

b. Berdasarkan bukti-bukti yang cukup, pada waktu Tersangkut Nakhoda bernavigasi dan mengolah gerak KFC. Jetliner menuju tempat sandar di Dermaga Pelabuhan Kendari, telah terjadi kerusakan dari Modul Power Control pada Plan Logic Control (PLC) System. Kerusakan tersebut menyebabkan sistim kendali kemudi terkunci dan haluan kapal tidak terkendali, sehingga terjadi tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Kendari;

c. Rusaknya Modul Power Control tersebut adalah merupakan bagian dari penyebab

faktor teknik yang berada diluar kuasa Tersangkut Nakhoda, dan berdasarkan bukti-bukti yang cukup dalam menyikapi terhadap kegagalan tersebut Tersangkut Nakhoda telah mengambil langkah-langkah tanggap darurat sesuai dengan tahapan prosedur darurat disertai pertimbangan yang cermat dan dengan mengedepankan azas-azas kebiasaan pelaut yang baik;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan penyebab dari terjadinya tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Kendari adalah faktor teknik yaitu rusaknya Modul Power Control pada PLC System, dan bukan merupakan bagian dari kegagalan Tersangkut Nakhoda dalam mengolah gerak kapal, serta dalam menyikapi terhadap akibat dari kerusakan tersebut, Tersangkut Nakhoda telah bertindak sesuai dengan kecakapan dan keahliannya (Profesional).

6. Tentang Upaya Penyelamatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan berkas dalam BAPP, dan berdasarkan hasil sidang pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan Pendapat Mahkamah Pelayaran pada nomor 4, bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dalam mengolah gerak KFC. Jetliner paska terjadinya kerusakan pada Modul Power Control dapat diterima;

b. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Herman, yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim I Saudara Yudi Dwi Pradana, Saksi KKM Saudara Asmadi Ramadan, dan Saksi Markonis Saudara Permana Satria Wibawa, bahwa paska terjadinya tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari serta kapal kandas, Tersangkut Nakhoda telah melakukan langkah-langkah upaya penyelamatan;

c. Langkah-langkah upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda antara lain meliputi :

1) Memerintahkan Mualim I untuk melakukan pengukuran pada Tangki-tangki Dasar Berganda dalam rangka memastikan ada atau tidak adanya kebocoran

plat …

Page 30: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 30 -

plat yang berada di sekeliling kandasnya KFC. Jetliner dalam rangka memperhitungkan rencana membebaskan kapal dari kandas, dan untuk mempersiapkan langkah-langkah evakuasi penumpang;

2) Memerintahkan KKM untuk mematikan Mesin Induk dan memeriksa Pesawat Bantu dan kelistrikan untuk mencari penyebab kegagalan sistim kendali kemudi dalam rangka perbaikan;

3) Memerintahkan Markonis untuk menenangkan penumpang melalui Radio Ruangan Kapal, melapor kepada Agen di Kendari dalam rangka evakuasi penumpang, dan memandu penumpang pada saat evakuasi melalui Radio Ruangan Kapal;

4) Tersangkut Nakhoda melaporkan kepada DPA mengenai peristiwa yang terjadi dan melaporkan tentang penyebab dari kecelakaan, serta meminta Teknisi untuk perbaikan;

5) Sebelum kerusakan pada Modul Power Control diperbaiki oleh Teknisi dari Kamewa, Tersangkut Nakhoda telah berupaya untuk membebaskan kapal dari kandas dengan memanfaatkan sistim kendali Hidrolic Manual dan dibantu KT. Semar Lima tetapi belum berhasil, dan setelah kerusakan diperbaiki, dilakukan upaya penyelamatan dari kandas dengan menggunakan sistim kendali PLC dan dibantu oleh KT. Semar Lima, dan upaya yang kedua ini berhasil dengan selamat.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa telah terbukti secara sah

dan menyakinkan mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut

Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, pada tanggal 23 November 2017, pukul 16.55 WITA, di Teluk Kendari-Sulawesi Tenggara, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut : a. Bahwa berdasarkan Pendapat Mahkamah Pelayaran pada angka 5 mengenai

penyebab dari tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Kendari, telah cukup bukti disebabkan oleh faktor teknik yaitu rusaknya Modul Power Control pada PLC System, kejadian tersebut adalah diluar kuasa Tersangkut Nakhoda dan merupakan kesalahan teknik murni (technical error);

b. Bahwa berdasarkan Pendapat Mahkamah Pelayaran pada angka 4 dan angka 5, telah cukup bukti bahwa pada saat Tersangkut Nakhoda bernavigasi dan mengolah gerak kapal dalam rangka sandar di Dermaga Pelabuhan Kendari, telah bertindak sesuai dengan kecakapan dan keahliannya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa dalam peristiwa tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Kendari, telah terbukti secara sah dan meyakinkan kesalahan terletak pada kesalahan teknis (technical error) murni, sehingga Tersangkut Nakhoda dinilai telah bebas dari tanggung jawabnya sebagaimana amanah Pasal 249 Undang-Undang Republik

Indonesia...

Page 31: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 31 -

Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, dan dinilai telah melaksanakan kewajibannya sebagaimana amanah Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), serta telah bertindak tidak melebihi batas kewenangannya sebagaimana amanah Pasal 373 KUHD.

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Tentang Hal-hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda belum pernah mengalami kecelakaan tubrukan sebelumnya dan belum pernah dihukum;

2) Tersangkut Nakhoda kooperatif dalam memberikan keterangan dan tidak berbelit-belit

3) Tersangkut merupakan tulang punggung dalam keluarga dan tidak ada keahlian lain selain sebagai pelaut.

b. Tentang Hal-hal yang Memberatkan. Tidak ada

D. PUTUSAN :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf a Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan yang memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa tubrukan antara KFC. Jetliner dengan Bangunan Lama Kantor Syahbandar Pelabuhan Kendari, pada tanggal 23 November 2017, pukul 16.55 WITA, di Teluk Kendari-Sulawesi Tenggara disebabkan oleh rusaknya Modul Power Control pada Plan Logic Control (PLC) System yang merupakan bagian dari faktor teknik, sehingga haluan kapal tidak terkendali dan terjadi tubrukan serta kandas.

II. Menyatakan bahwa ketika haluan KFC. Jetliner tidak terkendali sebagai akibat dari

rusaknya Modul Power Control pada PLC System, tindakan Tersangkut Nakhoda dalam bernavigasi dan berolah gerak untuk menyelamatkan kapal telah bertindak sesuai dengan kecakapan dan keahliannya, sehingga Tersangkut Nakhoda dinilai telah melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 342 KUHD, dan tidak melebihi batas kewenangannya sesuai ketentuan Pasal 373 KUHD.

III. Menyatakan ...

Page 32: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/VI/MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/03844495bcd...Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum

- 32 -

III. Menyatakan bahwa dari penyebab tersebut dalam angka I, adalah merupakan Kesalahan Teknik (Technical Error) murni, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 249 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, Tersangkut Nakhoda dibebaskan dari tanggung jawabnya.

IV. Membebaskan Tersangkut Nakhoda Saudara Herman, lahir tanggal 20 Oktober 1976,

memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT I nomor 6200016244N10111, diterbitkan di Jakarta, tanggal 29 April 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah

Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut dieksekusi sesuai Instruksi Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor IM 5 Tahun 2017 tentang Percepatan Pemeriksaan Kecelakaan Kapal Diktum Keempat. Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam

sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 4 Juni 2018, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, serta dihadiri oleh Nakhoda Saudara Herman.

Ketua : TTD Capt. A.Utoyo Hadi, S.H,.M.Si,.M.Mar. Anggota : TTD Capt. Frederick H. Roinwowan. Anggota : TTD Iswandi, ATT-I,. M. Si. Anggota : TTD Capt. Bukhari, S.H., M. Mar. Anggota : TTD Edi Sunaryo, S.H,. M.H. Sekretaris : TTD Rinna Purba, S.H.