PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014...

26
PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN KM. MENTARI PERSADA DENGAN DERMAGA CAPPA UJUNG PELABUHAN PAREPARE Pada tanggal 23 Desember 2013, KM. Mentari Persada, GT. 7312, dengan Awak Kapal 22 (dua puluh dua) orang, muatan peti kemas 125 teus, pukul 01.40 WITA tiba berlabuh jangkar di Perairan Teluk Parepare, setelah menjalani pelayarannya dari Pelabuhan Makassar. Pukul 18.10 WITA kapal hibob jangkar untuk sandar di Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare, pukul 19.15 WITA kapal sandar dan beberapa saat setelah kapal sandar dermaga roboh. Akibat peristiwa kecelakaan tersebut, tidak terdapat korban jiwa ataupun luka namun terdapat kerugian harta benda berupa lambung kiri kapal penyok, dan dermaga sepanjang 50 meter roboh. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/3/9/DN-2014, tanggal 14 April 2014, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang- Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut, dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan Standar Profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) Nomor KL. 205/100/03/KSOP.Pre-13, dibuat di Parepare, tanggal 23 Desember 2013, oleh Nakhoda KM. Mentari Persada, dan diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Parepare; 2. Berita...

Transcript of PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014...

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN KM. MENTARI PERSADA DENGAN DERMAGA CAPPA UJUNG PELABUHAN PAREPARE

Pada tanggal 23 Desember 2013, KM. Mentari Persada, GT. 7312, dengan

Awak Kapal 22 (dua puluh dua) orang, muatan peti kemas 125 teus, pukul 01.40 WITA tiba berlabuh jangkar di Perairan Teluk Parepare, setelah menjalani pelayarannya dari Pelabuhan Makassar. Pukul 18.10 WITA kapal hibob jangkar untuk sandar di Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare, pukul 19.15 WITA kapal sandar dan beberapa saat setelah kapal sandar dermaga roboh.

Akibat peristiwa kecelakaan tersebut, tidak terdapat korban jiwa ataupun

luka namun terdapat kerugian harta benda berupa lambung kiri kapal penyok, dan dermaga sepanjang 50 meter roboh.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor

KL.205/3/9/DN-2014, tanggal 14 April 2014, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut, dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan Standar Profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain

berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) Nomor KL. 205/100/03/KSOP.Pre-13,

dibuat di Parepare, tanggal 23 Desember 2013, oleh Nakhoda KM. Mentari Persada, dan diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Parepare;

2. Berita...

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

2

2. Berita Acara Nakhoda KM. Mentari Persada, dibuat di Parepare, tanggal

24 Desember 2013, oleh Nakhoda KM. Mentari Persada; 3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Seksi

Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Parepare, terhadap : a. Nakhoda, Capt. Jaka Suharna, M. Mar., tanggal 24 Desember 2013; b. Mualim I, Jalu Juntoro, 24 Desember 2013; c. KKM, Gatot Wiryono, tanggal 24 Dsember 2013; d. Masinis I, Fendy Pria Darmawan, 24 Desember 2013; e. Juru Mudi, Mustofa, tanggal 24 Desember 2013; f. Karyawan PT Surya Bintang Timur, Syaiful Anwar, S. Sos, tanggal

10 Januari 2014; g. Karyawan PT Pelindo IV Cabang Parepare, Sattu Manggau, tanggal

24 Desmber 2013; h. Manager Operasi PT Pelindo Cabang Parepare, Burhan Bustan, tanggal

27 Desember 2013; 4. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 2772/Ka, dikeluarkan

di Surabaya, tanggal 24 Oktober 2012, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak;

b. Surat Laut, nomor PK.205/121/SL-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta,

tanggal 22 Januari 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Sementara, nomor 1928-

SB/D1.S/2013, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 30 Oktober 2013, berlaku sampai dengan tanggal 29 Maret 2014, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

d. Sertifikasi Klasifikasi Mesin Sementara, nomor 1928-SB/B1.S/2013,

dikeluarkan di Surabaya, tanggal 30 Oktober 2013, berlaku sampai dengan tanggal 29 April 2014, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

e. Sertifikasi Klasifikasi Lambung Sementara, nomor 1928-SB/B1.S/2013,

dikeluarkan di Surabaya, tanggal 30 Oktober 2013, berlaku sampai dengan tanggal 29 April 2014, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

f. Sertifikat ...

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

3

f. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/170/17/SYB.Tpr.2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 31 Oktober 2013, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

g. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/77/01/SYB.Tpr-2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 31 Oktober 2013, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

h. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/170/18/SYB.Tpr.2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 31 Oktober 2013, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

i. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, nomor

PK.402/89/IOPP/DK-13, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 16 Januari 2013, berlaku sampai dengan 18 November 2015, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

j. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/1312/SMC/DK-13,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 15 April 2013, berlaku sampai dengan 17 November 2017, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

k. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/3570/DOC/DK-12, diterbitkan di Jakarta, tanggal 21 Desember 2012, berlaku sampai dengan 01 Agustus 2017, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

l. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.309/903/X/BKB.SYB.MKS-2013, dikeluarkan di Makassar, tanggal 21 Oktober 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar;

m. Surat Persetujuan Berlayar (Port Clearance), nomor Z.I/SYB.U/4290/XII/2013, diterbitkan di Makassar, tanggal 03 Desember 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar;

n. Daftar Crew List, dibuat di Makassar, tanggal 03 Desember 2013, oleh Nakhoda KM. Mentari Persada diketahui oleh PT Mentari Sejati Perkasa dan Kepala Kantor Kesyahbanadarn Utama Makassar;

o. Penempatan kapal dalam trayek liner angkutan laut dalam negeri, nomor AL.101/93/5/20/13, dibuat di Jakarta, tanggal 29 November 2013, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

p. Klaim atas kerusakan Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare, dibuat di Parepare, tanggal 30 Desember 2013, oleh General Manager PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Parepare;

q. Berita...

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

4

q. Berita Acara Ambruknya Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare, dibuat di Parepare, tanggal 24 Desember 2013, dibuat oleh Manager Operasi PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Parepare, Pandu Bandar PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Parepare, Nakhoda KM. Mentari Persada, dan diketahui oleh General Manager PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Parepare;

5. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT I, nomor 6200018703N10211, atas nama Jaka Suharna, diterbitkan di Jakarta, tanggal 28 Januari 2011, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT III, nomor 6200097321N30302, atas nama Jalu Juntoro, diterbitkan di Jakarta, tanggal 06 Mei 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

c. ATT I, nomor 6200014035T10211, atas nama Gatot Wiryono, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Februari 2011, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

d. ATT III, nomor 6200140090T30306, atas nama Fendyx Pria Darmawan, di Jakarta, tanggal 19 Januari 2006, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

e. ANTD, nomor 6200265986N60710, atas nama Mustofa, diterbitkan di Jakarta, tanggal 07 Juni 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan lainnya, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan

pendahuluan :

1. Data kapal

Nama : Mentari Persada eks Christina I Jenis : Kapal Motor Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : Tahun 1991/Baja Isi kotor : GT. 7312 Isi Bersih : NT. 3177 Tanda Pendaftaran : 2012 Ka No. 5569/L

Tanda ...

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

5

Tanda Selar : GT. 7312 No.2772/Ka Tenaga Penggerak Utama : Mesin merk Man B & W 6640 KW Klasifikasi : BKI Ukuran Pokok Panjang : 118,30 meter Lebar : 20,20 meter Dalam : 10,90 meter Pemilik : PT Mentari Sarana Persada Nakhoda : Jaka Suharna Awak Kapal : 22 (dua puluh dua) orang

2. Jalannya peristiwa

a. Pada tanggal 23 Desember 2013, pukul 01.40 WITA, KM. Mentari Persada GT. 7312, diawaki 22 (dua puluh dua) orang, dengan muatan peti kemas 125 teus, tiba dari Pelabuhan Makassar dan berlabuh jangkar di perairan Teluk Parepare. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai, diawaki dengan perwira dinas jaga yang memadai, berbaling-baling tunggal, dilengkapi dengan bow truster, draft terdalam 7,50 meter dan panjang kapal 128 meter;

b. Pukul 17.00 WITA, peringatan satu jam (one hour notice) untuk persiapan sandar di Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare, pukul 18.30 WITA jangkar bebas diatas air (anchor up) dan kapal berolah gerak untuk menyongsong Pandu, pukul 18.40 WITA pandu naik diatas kapal. Setelah bertukar informasi antara Nakhoda dan Penasehat Pandu, komando diserahkan dari Nakhoda kepada Pandu untuk rencana sandar kiri;

c. Keadaan cuaca pada saat kejadian langit mendung dan gerimis, angin dari Barat dengan kecepatan sedang (strong breeze) yang menerpa lambung kanan kapal, laut beriak kecil (ripled sea) dan arus dalam keadaan tenang (slack);

d. Selanjutnya kapal berolah gerak untuk sandar kiri di Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare dengan dibantu oleh 1 (satu) unit KT. Robby 33 dan memanfaatkan alat bantu bow truster untuk mengendalikan gerakan kapal dalam mendekati lokasi sandar;

e. Pukul 19.00 WITA, tali pertama (first line) dari bagian haluan terikat pada bolder dermaga yang berfungsi sebagai tross depan (head line) kemudian disusul dengan spring depan terikat pada bolder dermaga dengan posisi kapal sejajar dermaga. Dengan memanfaatkan dorongan angin pada lambung kanan kapal dan memanfaatkan

bantuan ...

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

6

bantuan kapal tunda serta tenaga bow truster sebagai pengendali gerakan kapal, KM. Mentari Persada mulai bergerak merapat ke dermaga sambil mengencangkan tali untuk mengatur posisi kapal;

f. Pukul 19.15 WITA, kapal pada posisi sandar (inposition) dengan kondisi bagian buritan kapal menjorok diluar dermaga (over stick) dan posisi kapal tunda berada pada arah sisi dalam buritan kapal untuk menahan kapal pada posisinya sambil menunggu tali-tali kapal terikat secara keseluruhan. Pada saat kapal mengencangkan tali-tali yang terikat pada bolder, tiba-tiba dermaga tempat sandar roboh secara vertikal;

g. Setelah dermaga roboh, Nakhoda memerintahkan untuk melepas seluruh tali tambat dan kapal hanyut ke arah belakang serta membentur dermaga lain yang berada dibelakangnya, karena KT. Robby 33 sudah menghindar, kapal berolah gerak keluar dari dermaga dengan mesin sendiri dan bow truster serta pandu memerintahkan KT. Robby 33 untuk membantu mendorong dari lambung kiri, selanjutnya kapal berlabuh jangkar pukul 20.05 WITA di kolam pelabuhan Parepare, sebelum kapal berlabuh jangkar, pandu turun dari kapal pukul 19.45 WITA;

h. Dalam kecelakaan ini tidak ada korban jiwa ataupun luka, namun kapal mengalami penyok (deformasi) akibat benturan dengan dermaga lain paska robohnya dermaga tempat sandar, sedangkan Dermaga Cappa Ujung roboh secara vertikal.

3. Dalam peristiwa tubrukan antara KM. Mentari Persada dengan Dermaga

Cappa Ujung Parepare tersebut, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

Tersangkut : Nakhoda, Capt. Jaka Suharna, M. Mar. Saksi-saksi : a. Mualim I, Jalu Juntoro;

b. KKM, Gatot Wiryono; c. Juru Mudi Jaga, Mustofa; d. Pandu, Sattu Manggau; e. Manager Operasi PT Pelindo IV (Persero),

Cabang Parepare, Burhan Bustan; f. Karyawan PT Surya Bintang Makmur, Syaiful

Anwar, S. Sos.; g. Nakhoda TB. Robby 33, Reski Tri Sastra Agung

Asli; h. KSOP Kelas III Parepare, Moh. Ali.

B. Dalam ...

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

7

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan kecelakaan tubrukan antara KM. Mentari Persada dengan Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare, pada tanggal 23 Desember 2013, pukul 19.15 WITA, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Parepare, pada tanggal 04 September 2014. Keterangan yang diberikan di hadapan sidang Majelis Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Capt. Jaka Suharna, M. Mar., dalam keadaan sehat,

tidak didampingi Penasihat Ahli memberikan keterangan :

a. Lahir di : Sukoharjo Tanggal : 14 Mei 1971 Agama : Islam Alamat : Jl. Garuda II No. 3 Ngesrep, Boyolali, Jawa Tengah

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1984, di Surakarta;

2) SMP, tahun 1987, di Surakarta; 3) SMA, tahun 1990, di Sukoharjo.

Tehnis : 1) MPB. III, tahun 1994, di Semarang; 2) MPB II, tahun 1998, di Jakarta. 3) ANT I, tahun 2010, di Jakarta; Pengalaman Berlayar :

1) Nakhoda, MV. Salam Murni, 14 Desember 2000 s/d 12 Agustus 2001;

2) Nakhoda, MV. Berkah Lestari, 08 Januari 2002 s/d 12 September 2002;

3) Nakhoda, MV. Pac Bangka, 17 Juni 2003 s/d 29 Desember 2003; 4) Nakhoda, MV. Pac Bali, 20 Februari 2004 s/d 19 Juli 2004; 5) Nakhoda, MV. Alam Jaya, 10 Agustus 2004 s/d 23 November

2006; 6) Nakhoda, MV. Alam Jaya, 19 November 2007 s/d 12 Februari

2009; 7) Nakhoda, MV. Siak Selamat, 23 Mei 2009 s/d 28 September

2009; 8) Nakhoda, MV. Pac Banda, 14 Oktober 2009 s/d 05 Juni 2010; 9) Nakhoda, MV. Tenaga Mandiri, Maret 2011 s/d 25 Agustus 2011; 10) Nakhoda, MV. Pac Banda, 10 September 2011 s/d 13 Februari

2012; 11) Nakhoda, MV. Freedom, 27 April 2012;

12) Nakhoda ...

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

8

12) Nakhoda, MV. Wesertor, 18 Juni 2012; 13) Nakhoda, MV. Mentari Persada, tahun 2012 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 23 Desember 2013, pukul 01.40 WITA, KM. Mentari

Persada, GT. 7361, dengan awak kapal 22 (dua puluh dua) orang, muatan 125 teus peti kemas, tiba di Pelabuhan Parepare dan berlabuh jangkar di perairan Teluk Parepare untuk menunggu sandar. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa radar 2 (dua) unit, GPS 2 (dua) unit, kompas gasing 1 (satu) unit, kompas magnit 1 (satu) unit, radio VHF 2 (dua) unit, anemometer 1 (satu) uinit, tachometer 1 (satu) unit, berbaling-baling tunggal dengan sistem control pitch propeller (CPP) yang dioperasikan dari anjungan, dilengkapi dengan bow truster, dan dengan panjang kapal 128 meter;

c. Keadaan cuaca pada saat itu langit berawan (mendung) disertai gerimis, angin dari arah Barat dengan kecepatan sedang (strong breeze), ombak beriak kecil, arus tenang (slack), dan daya tampak baik (good visibility);

d. Pukul 16.45 WITA, tanggal 23 Desember 2013, mendapat informasi dari agen, bahwa kapal akan disandarkan agar kapal melakukan persiapan, pukul 17.00 WITA melakukan persiapan untuk olah gerak (OHN) pada pukul 17.45 WITA, Nakhoda melaporkan ke kepanduan dengan radio VHF channel 12, bahwa mesin siap untuk olah gerak, diinformasikan dari kepanduan bahwa pandu yang akan bertugas di KM. Mentari Persada, sedang memandu KM. Budi Mulia keluar dari dermaga yang akan digunakan untuk sandar KM. Mentari Persada;

e. Pukul 18.10 WITA, KM. Mentari Persada hibob jangkar, karena KM. Budi Mulia sudah lepas dari dermaga dan pukul 18.30 WITA jangkar sudah berada diatas air, kapal maju pelan menuju Buoy hijau untuk bertemu dengan motor pandu, pukul 18.40 WITA, Pandu naik ke kapal, setelah Tersangkut Nakhoda dan Penasehat Pandu bertukar informasi selanjutnya dilakukan serah terima komando dari Tersangkut Nakhoda kepada Pandu dan kapal berolah gerak untuk sandar pada Dermaga Cappa Ujung yang disediakan lebih kurang 90 meter untuk panjang kapal 128 meter dan direncanakan kapal sandar dengan kondisi over stick pada bagian buritan;

f. Yang berada dianjungan pada saat sandar adalah Tersangkut Nakhoda selaku pimpinan umum, Penasehat Pandu yang memegang komando untuk sandar, Mualim I sebagai navigator dan membantu Nakhoda dan Juru Mudi Jaga, sedangkan Mualim II memimpin kerja diburitan dan Mualim III memimpin kerja di haluan;

g. Pukul ...

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

9

g. Pukul 18.47 WITA, KT. Robby 33 diikat dihaluan kanan KM. Mentari Persada untuk membantu sandar, rencana kapal sandar kiri, kapal tidak menggunakan mesin induk, ketika posisi kapal sudah sejajar dengan dermaga berjarak 20 meter, dikirim tross depan, spring depan dan spring belakang ke dermaga pada pukul 19.00 WITA, selanjutnya di hibob pelan (diambil slack) agar tidak kendor mengikuti pergerakan kapal yang terdorong angin dari lambung kanan;

h. Ketika jarak melintang kapal ke dermaga lebih kurang 5 meter bow truster depan digunakan untuk menahan haluan dan KT. Robby 33, diperintahkan oleh pandu pindah ke buritan kiri KM. Mentari Persada untuk menahan kapal ke dermaga, pukul 19.15 WITA kapal merapat ke dermaga dan tali tross depan, spring depan, dan belakang sudah terikat ke dermaga, ditambah satu tross dari buritan karena badan kapal tidak seluruhnya sandar didermaga (over stick lebih kurang 48 meter), dan beberapa saat setelah kapal sandar dermaga roboh secara vertikal;

i. Setelah dermaga roboh Nakhoda memerintahkan untuk memutus tross dan spring depan, spring belakang dan tross belakang dan kapal hanyut ke belakang serta membentur dermaga yang berada dibelakangnya, selanjutnya Tersangkut Nakhoda berolah gerak dengan mesin induk dan bow truster untuk keluar dari dermaga serta pandu memerintahkan KT. Robby 33 untuk membantu mendorong dari lambung kiri KM. Mentari Persada. Akibat dari benturan tersebut kapal mengalami deformasi pada lambung kiri bagian buritan;

j. Setelah terbebas dari dermaga KM. Mentari Persada berolah gerak menuju ketempat berlabuh jangkar, pukul 19.45 WITA Pandu turun dari kapal dan pukul 20.05 WITA kapal berlabuh jangkar;

k. Dalam mengolah gerak kapal, alat bantu navigasi radar dipersiapkan namun tidak dipergunakan karena daya tampak baik, lalu lintas kapal sepi, dan secara kasat mata kondisi lingkungan dapat dipantau;

l. Tersangkut Nakhoda mengetahui bahwa berdasarkan peraturan untuk menyandarkan KM. Mentari Persada dengan panjang 128 meter diwajibkan menggunakan 2 (dua) unit kapal tunda, namun karena yang tersedia di Pelabuhan Parepare hanya 1 (satu) unit kapal tunda dan kapal dilengkapi dengan bow truster, maka Tersangkut Nakhoda bersedia apabila kapal sandar hanya dibantu dengan 1 (satu) unit kapal tunda, kondisi tersebut sudah pernah dilakukan, mengingat kapal sudah pernah masuk Pelabuhan Parepare.

2. Saksi ...

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

10

2. Saksi Mualim I, Jalu Juntoro, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Blitar

Tanggal : 26 Oktober 1979 Agama : Islam Alamat : Jl. Lingkungan Pagak RT 001 RW 008 Kelurahan Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1991, di Blitar 2) SMP. Tahun 1994, di Blitar 3) SMA, tahun 1997, di Talun. Kepelautan : ANT III, tahun 2002, di Semarang. Pengalaman Berlayar : 1) Mualim II, MV. Madusari, Juli 2002 s/d Desember 2002 ; 2) Mualim II, KM. Langgeng, tahun 2003 s/d 2007; 3) Mualim I, KM. Global Samudra, Juli 2008 s/d Oktober 2008; 4) Mualim I, KM. Pahala, Oktober 2008 s/d Desember 2008; 5) Mualim I, KM. Mandiri I, tahun 2008 s/d 2010; 6) Mualim I, KM. Mandiri II, Agustus 2010 s/d Oktober 2010; 7) Mualim I, KM. Fitria Permata, Oktober 2010 s/d 2013; 7) Mualim I, KM. Mentari Persada, April 2013 s/d kejadian. b. Pada saat kejadian Saksi berada di anjungan dengan tugas

mendampingi Pandu, untuk memberikan laporan-laporan hasil olah gerak kapal kepada Tersangkut Nakhoda ataupun kepada Pandu;

c. Selain bertugas mendampingi Nakhoda dan Pandu, Saksi juga bertugas sebagai navigator dan pada waktu kapal berolah gerak untuk sandar, radar dalam keadaan beroperasi namun tidak dipergunakan karena pengamatan secara visual sangat baik dan lalu lintas kapal dalam keadaan sepi;

d. Saksi naik keatas anjungan setelah menandatangani peringatan satu jam (one hour notice) pukul 17.00 WITA, Saksi mempersiapkan kapal untuk berolah gerak dengan menguji alat bantu navigasi, alat bantu olah gerak, yang semuanya dalam keadaan baik dan siap untuk berolah gerak;

e. Setelah Saksi berkomunikasi dengan Pandu melalui radio VHF channel 12, Pandu meminta agar kapal hibob jangkar dan berolah gerak mendekati Buoy hijau untuk bertemu dengan kapal Pandu,

selanjutnya ...

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

11

selanjutnya Nakhoda mengolah gerak kapal sesuai anjuran Pandu dan pada pukul 18.40 WITA, Pandu naik diatas kapal di dekat Buoy hijau, dan Nakhoda serah terima komando kepada Pandu;

f. Keadaan cuaca pada saat kejadian langit berawan, angin dari arah Barat dengan kecepatan 8 knots menerpa pada lambung kanan kapal agak kencang, laut beriak kecil, dan keadaan arus tenang;

g. Kapal sandar kiri dengan memanfaatkan tenaga angin yang mendorong dari lambung kanan, ditunda dengan KT. Robby 33 pada bagian haluan dan dibantu dengan bow truster untuk mengendalikan gerakan kapal, setelah kapal sejajar dengan dermaga KT. Robby 33 diperintahkan pindah ke bagian buritan kapal untuk menahan bagian buritan sebelah kiri karena kapal sandar dalam kondisi over stick;

h. Pukul 19.15 WITA kapal pada posisi sandar dengan seluruh tali tambat terikat, namun beberapa saat kemudian tiba-tiba dermaga roboh secara vertikal, Nakhoda memerintahkan untuk memutus seluruh tali tambat, kemudian kapal hanyut kebelakang dan lambung kiri bagian buritan membentur dermaga yang berada dibelakangnya dan mengakibatkan lambung kiri bagian buritan penyok;

i. Selanjutnya kapal berolah gerak menuju tempat berlabuh jangkardan Pandu turun sebelum kapal berlabuh jangkar;

j. Yang berada dianjungan pada saat kejadian antara lain Nakhoda, Pandu, Juru Mudi Jaga, dan Saksi sendiri.

3. Saksi KKM, Gatot Wiryono, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Klaten

Tanggal : 28 November 1955 Agama : Islam Alamat : Jl. Semolo Waru Elok Blok V/15 Surabaya Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1967, di Jogyakarta;

2) SMP, tahun 1971, di Jakarta; 3) SMA, tahun 1974, di Jakarta; 4) D, III, tahun 1983, Jakarta;

Kepelautan : 1) AMK A tahun 1983, di Semarang ; 2) ATT II, tahun 2006, di Semarang;

3. ATT I ...

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

12

3) ATT I, tahun 2011, di Jakarta . Pengalaman Berlayar : 1) KKM, KM. Tanto Mitra, Mei 1995 s/d Desember 1999 ; 2) KKM, Tanto Sekawan, Desember 1999 s/d Desember 2001; 3) KKM, Tanto Sayang, Desember 2001 s/d November 2004; 4) KKM, Tanto Handal, Maret 2006 s/d Juli 2006; 5) KKM, Tanto Sentosa, Agustus 2006 s/d Agustus 2008; 6) KKM, Tanto berkat, Maret 2011 s/d Agustus 2012; 7) KKM, Mentari Persada, November 2012 s/d kejadian.

b. Saksi bertanggung jawab terhadap seluruh permesinan dan memimpin crew mesin, kondisi mesin saat sebelum kejadian dan saat kejadian dan setelah kejadian dalam keadaan baik, normal dan dapat beroperasi dengan baik;

c. Pembagian jaga ABK mesin, Masinis I pukul 04.00-08.00, Masinis III pukul 08.00-12.00, dan Masinis II pukul 12.00-04.00, saat kejadian seluruh ABK lengkap termasuk electrition;

d. Saat kejadian Saksi berada di kamar mesin, mengetahui kecelakaan setelah selesai berlabuh jangkar, karena tidak merasakan benturan saat di kamar mesin.

4. Saksi Juru Mudi Jaga, Mustofa, dalam keadaan sehat dan di bawah

sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Bangkalan Tanggal : 12 Juni 1975 Agama : Islam Alamat : Jl. Alur Laut RT 04 RW 03 Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Koja, Jakarta Utara Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1988, di Bangkalan;

2) SMP, tahun 1991, di Bangkalan. Kepelautan : ANTD, tahun 2010, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Juru Mudi KM. Artic Dolpin, tahun 2011; 2) Juru Mudi, KM. Mentari Persada, tahun 2012 s/d kejadian.

b. Pada ...

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

13

b. Pada saat kejadian Saksi berada di anjungan untuk melaksanakan tugas jaga bersama dengan Nakhoda, Mualim I, dan Pandu. Jam jaga Saksi dengan Mualim I jam 04.00-08.00, Mualim III jam 08.00-12.00, dan Mualim II jam 12.00-04.00. Kemudi yang dipakai kemudi otomatis;

c. Saksi bertugas memegang kemudi atas perintah Nakhoda dan Pandu. Saat kejadian angin agak kencang dan bertiup dari arah laut, laut tidak berombak;

d. Saksi tidak melihat dermaga, Saksi mengetahui dermaga roboh karena mendengar dari HT (handy talky). Saksi tidak merasakan adanya benturan pada saat kapal sandar;

e. Saksi mendengar Nakhoda memerintahkan agar semua tali diputus dan kemudian perintah diteruskan oleh Mualim I kepada Mualim II dan Mualim III, setelah itu Saksi merasakan kapal hanyut dan beberapa saat merasakan adanya benturan tidak terlalu keras dibagian buritan kapal;

f. Selanjutnya melaksanakan perintah Nakhoda untuk mengemudikan kapal menuju tempat berlabuh jangkar dan Pandu turun sebelum kapal berlabuh jangkar.

5. Saksi Nakhoda TB. Robby 33, Reski Tri Sastra Agung Asli, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Pare pare

Tanggal : 09 Juni 1984 Agama : Islam Alamat : Jl. Kalimantan No. 9 Parepare

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1997, di Parepare;

2) SMP, tahun 2000, di Parepare; 3) SMK, tahun 2003, di Parepare

Kepelautan : 1) ANT D, tahun 2008, di Jakarta; 2) ANT IV, tahun 2010, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Juru Mudi, KM. Cattleya Express, Mei 2009 s/d 15 September

2010; 2) Mualim III, KM. Sakata, 20 Oktober 2010 s/d 24 September

2011;

3) Nakhoda ...

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

14

3) Nakhoda, TB. Swissco 181, 02 Januari 2012 s/d 11 Desember 2012;

4) Nakhoda, TB. Robby 67, 11 Desember 2012 s/d 03 Juli 2013; 5) Nakhoda, TB. Bloro 8, 03 Juli 2013 s/d 31 Juli 2013; 6) Nakhoda, TB. Robby 33, 31 Juli 2013 s/d kejadian.

b. Pada saat kejadian Saksi berada diatas KT. Robby 33, yang di charter oleh PT. Pelindo IV (Persero);

c. Saksi bertugas atas Perintah dari Kepanduan secara lisan melalui radio VHF dan tidak ada perintah secara tertulis;

d. Kapal diikat pada bagian haluan sebelah kanan dengan menggunakan tali dari KM. Mentari Persada;

e. Setelah KM. Mentari Persada sejajar dengan dermaga, Saksi diperintah agar KT. Robby 33 pindah ke bagian buritan KM. Mentari Persada sebelah kiri untuk menahan/mendorong dengan kekuatan penuh.

6. Saksi Pandu, Sattu Manggau, dalam keadaan sehat dan di bawah

sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Lolai / Toraja Sulsel Tanggal : 11 Juni 1974 Agama : Kristen Alamat : Jl. Dirgantara No. 67 Makassar, Sulawesi Selatan

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1987, di Lolai;

2) SMP, tahun 1990, di Lolai; 1) SMA, tahun 1994, di Makassar; 2) D III Pelayaran, tahun 1999, di Makassar.

Kepelautan : ANT III, tahun2002, di Makasar Pengalaman Berlayar : 1) Kadet, KM. Santini III, tahun 1998 s/d 1999; 2) Mualim III, KM. Caraka Jaya III, 03 Januari 2000 s/d 07 Agustus

2000; 3) Mualim II, MT. Ocean Jade, 09 Agustus 2000 s/d 06 Desember

2001; 4) Mualim II, MT. Ocean Mercury, 06 Desember 2001 s/d 04 April

2003;

5) Mualim I ...

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

15

5) Mualim I, MT. Ocean Mercury, 04 April 2003 s/d 22 November 2003;

6) Nakhoda, MT. Ocean Mercury, 22 November 2003 s/d 07 Juni 2006;

7) Nakhoda, MT. Ocean Charoite, 07 Juni 2006 s/d 10 Mei 2011; 8) Pandu, PT Pelindo IV (Persero) Cabang Parepare, Mei 2012 s/d

sekarang.

b. Saksi memiliki kompetensi pandu madya tingkat II, memandu kapal dengan ukuran panjang maksimal 200 m;

c. Tanggal 23 Desember 2013, pukul 18.30 WITA, Saksi memandu KM. Mentari Persada, naik di Buoy hijau dan posisi kapal sudah berolah gerak;

d. Saat naik ke kapal, Saksi dengan Tersangkut Nakhoda melakukan tukar informasi mengenai panjang kapal 128 m, space dermaga lebih kurang 90 meter, sandar kiri, dibantu dengan 1 (satu) unit kapal tunda, dan angin teduh;

e. Kapal tunda dioperasikan atas perintah Saksi melalui HT. Tenaga kapal tunda lebih kuat mendorong daripada menarik dan pada saat kapal mendekati dermaga KT. Robby 33 difungsikan untuk mengendalikan gerakan KM. Mentari Persada pada bagian haluan kapal dan ketika posisi kapal telah sejajar dengan dermaga tempat sandar KT. Robby 33 ditugaskan kebagian buritan kapal;

f. Ketika kapal berolah gerak merapat ke dermaga, bagian haluan

dikendalikan dengan bow truster, sedangkan pada bagian buritan dikendalikan dengan menggunakan kapal tunda, kapal bergerak merapat dengan posisi sejajar, dan kapal tidak miring, namun tiba-tiba angin bertiup agak kencang. Kapal sandar membentur dermaga namun tidak terlalu keras, tali spring depan sudah kencang;

g. Setelah merapat semua dan kencangkan tali baru dermaga roboh ke bawah, posisi kapal tegak, fender tegak (jarak antar fender lebih kurang 10 meter).

h. Pada saat kejadian kapal tidak mengalami goncangan, laut beriak, dan angin agak kuat. Saat dermaga roboh Saksi menyarankan kepada Nakhoda untuk memotong seluruh tali tambat dan setelah semua tali tambat bebas, kapal hanyut kearah belakang serta membentur dermaga yang berada dibelakangnya, yang berjarak lebih kurang 20 meter dari buritan KM. Mentari Persada pada saat posisi sandar.

7. Saksi ...

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

16

7. Saksi Manager Operasi PT Pelindo IV (Persero) Cabang Parepare, Burhan Bustan, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Makassar

Tanggal : 05 Januari 1971 Agama : Islam Alamat : Jl. Bukit Indah RT 02 RW 08 Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Sorean

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1984, di Parepare;

2) SMP, tahun 1987, di Parepare; 3) SMA, tahun 1990, di Parepare; 4) DIII , tahun 1993, di Makassar; 5) SI , tahun 2009, di Tarakan.

Pengalaman Bekerja : 1) Supervisor, PT Pelindo IV (Persero) Cabang Nunukan, tahun

2008 s/d 2011; 2) Manager Operasi, PT Pelindo IV (Persero) Cabang Parepare,

tahun 2011 s/d 2014.

b. Dermaga dibangun dan dioperasikan tahun 2000. Pada saat kejadian Saksi berada di dermaga dan melihat secara langsung, karena memantau olah gerak KM. Mentari Persada yang hendak sandar. Saat itu angin mulai kencang;

c. Proses sandar kapal bergerak tidak terlalu cepat dan tidak terlihat

adanya benturan yang keras, setelah kapal sandar lebih kurang 3 menit dermaga roboh ke bawah;

d. KM. Mentari Persada didorong oleh KT. Robby 33 yang mempunyai

tenaga 2 X 400 HP dan di Pelabuhan Parepare pada saat itu hanya tersedia 1 (satu) kapal tunda, sedangkan mengenai pengadaan kapal tunda adalah merupakan kewenangan kebijakan manajemen perusahaan;

e. Dermaga Cappa Ujung sudah pernah disandari oleh KM. Mentari Persada maupun kapal yang seukurannya, namum selama ini belum pernah ada masalah dan mengenai robohnya Dermaga Cappa Ujung penyebabnya Saksi tidak tahu karena bukan merupakan kewenangan Saksi untuk menyeledikinya dan juga bukan merupakan dari keahlian Saksi.

8. Saksi ...

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

17

8. Saksi Karyawan PT Surya Bintang Timur, Syaiful Anwar, S. Sos, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Parepare

Tanggal : 23 Maret 1983 Agama : Islam Alamat : Jl. Lambo No. 20 Parepare

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1994, di Parepare;

2) SMP, tahun 1997, di Surabaya; 3) SMA, tahun 2000, di Surabaya; 4) S1, tahun 2005, di Surabaya.

Pengalaman Bekerja :

Operasi, PT Surya Bintang Timur, tahun 2009 s/d sekarang.

b. Saksi bertugas sebagai operasional, melaporkan kedatangan kapal dan informasi selanjutnya diinformasikan secara lisan;

c. Pada saat kejadian Saksi berada di dermaga. Ketika kapal memasuki dermaga pelan-pelan berputar, spring belakang dan tross depan turun, mendekati dermaga lebih kurang 10 m, tiba-tiba angin bertiup kencang;

d. Ketika kapal sejajar dan menyentuh dermaga, dermaga langsung roboh. Saksi langsung lari untuk menyelamatkan diri;

e. Saksi menyatakan bahwa prosedur pemanduan yaitu info ke pelindo ataupun pandu, kalau dermaga siap dan kapal siap, maka langsung info ke kapal, dan tidak ada permintaan ijin olah gerak;

f. Dalam tugasnya Saksi sering ke Dermaga Cappa Ujung dan sering melihat ataupun merasakan bila diatas dermaga dilalui truk yang bermuatan penuh maka dermaga terasa bergerak-gerak.

9. Saksi Kepala Kantor KSOP Kelas III Parepare, Moh. Ali, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Sulsel

Tanggal : 13 Juli 1962. Agama : Islam Alamat : Marunda Baru VIII RT.02.RW.03 Cilincing

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1974, di Jakarta;

2) SMP ...

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

18

2) SMP, tahun 1977, di Jakarta; 3) SMA, tahun 1981, di Jakarta; 4) D III, tahun 1988, di Jakarta.

Kepelautan : 1) MPB III, tahun 1993 di Jakarta;

2) ANT III, tahun 2002, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar : 1) Kadet, Pertamina, 1992 s/d 1993 ; 2) Kasubsie, Kesyahbandaran Sunda Kelapa, tahun 2003 s/d 2004; 3) Kasie Gamat, Adpel Sunda Kelapa, tahun 2004 s/d 2008; 4) Kasie Gamat, Adpel Bengkulu, tahun 2009 s/d 2010; 5) Kepala Kantor Adpel Bakauheni, tahun 2010 s/d 2012 ; 6) Kepala Kantor KSOP Parepare, tahun 2012 s/d sekarang .

b. Tugas pokok dan fungsi dari Saksi selaku Kepala Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) adalah selaku pengawas terhadap keselamatan dan keamanan bagi kapal-kapal yang keluar masuk pelabuhan ataupun selama berada di pelabuhan;

c. Dermaga Cappa Ujung dibangun sebelum Saksi datang bertugas sebagai Kepala KSOP Parepare, namun selama ini yang Saksi ketahui bahwa Dermaga Cappa Ujung sudah sering kali digunakan untuk sandar bagi kapal-kapal yang seukuran dengan KM. Mentari Persada dan tidak pernah terjadi permasalahan;

d. Bagi kapal-kapal yang berukuran antara 100 meter sampai dengan 150 meter, menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 53 tahun 2011, pada waktu sandar diwajibkan menggunakan 2 (dua) unit kapal tunda, namun di Pelabuhan Parepare hanya tersedia 1 (satu) unit kapal tunda, pengadaan kapal tunda tersebut merupakan kebijakan dari PT Pelindo Cabang Parepare selaku Badan Usaha Pelabuhan;

e. Menurut Saksi proses penyandaran KM. Mentari Persada dengan dibantu oleh 1 (satu) unit kapal tunda sudah cukup memadai, karena KM. Mentari Persada dilengkapi dengan bow truster yang dapat digunakan sebagai pengendali gerakan ke samping kiri ataupun kanan pada bagian haluan kapal;

f. Mengenai robohnya Dermaga Cappa Ujung ketika disandari KM. Mentari Persada, Saksi ragu-ragu ataupun merasa kurang yakin bahwa penyebab utama dari robohnya dermaga tersebut dikarenakan oleh tekanan gaya KM. Mentari Persada pada waktu sandar;

g. Saksi ...

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

19

g. Saksi tidak mempunyai kewenangan ataupun kemampuan untuk menyelidiki penyebab robohnya Dermaga Cappa Ujung secara teknis.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan-keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor KSOP Kelas III Parepare, tanggal 04 September 2014, sehubungan dengan kecelakaan kapal tubrukan antara KM. Mentari Persada dengan Dermaga Cappa Ujung Parepare, pada tanggal 23 Desember 2013, pukul 19.15 WITA, maka telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal, dan Awak Kapal

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Kapal

KM. Mentari Persada eks Christina I adalah kapal motor, konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan GT 7312,NT 3177, dibangun di German, pada tanggal 19 Desember 1991, digerakan dengan mesin utama merk MAN B & W 6640 KW, memiliki geladak 2 (dua) dan berbaling-baling tunggal, dengan ukuran kapal 118,30 x 20,20 x 10,90 m.

b. Surat Kapal

KM. Mentari Persada eks Christina I telah memiliki Sertifikat Keselamatan Konstruksi Perlengkapan Kapal Barang, Surat Laut, Surat Ukur Internasional, Sertifikat Manajemen Keselamatan dan surat-surat lainnya yang telah dipersyaratkan ketentuan perundang-undangan.

c. Awak ...

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

20

c. Awak Kapal

KM. Mentari Persada diawaki oleh 22 (dua puluh dua) orang, sesuai Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.309/903/X/BKB. SYB.MKS-2013, tanggal 21 Oktober 2013, yang ditandatangani oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, bahwa susunan perwira deck dan mesin sebagai berikut : Bagian Deck : Nakhoda : Jaka Suharna Ijasah ANT I, tahun 2011; Mualim I : Jalu Juntoro Ijasah ANT III, tahun 2002; Mualim II : Rivcy Fibrian Aquarista Ijasah ANT III, tahun 2013; Mualim III : Iqbal Taufiq Ijasah ANT III, tahun 2007; Bagian Mesin : KKM : Gatot Wiryono Ijasah ATT I, tahun 2011; Masinis II : Fendyx Pria Dharmawan Ijasah ATT III, tahun 2006; Masinis III: Hanif Darwis Ijasah ATT III, tahun 2008; Masinis IV : Siswoko Ijasah ATT IV, tahun 2003.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa mengenai kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat diterima.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 19 Agustus 2014, perihal analisis keadaan angin permukaan, arus laut, cuaca, jarak penglihatan dan gelombang pada tanggal 23 Desember 2013, di Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare, adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Barat Laut-Utara, 3.0 – 5.4/8.8 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat, 1.5 – 1.6/2.0 cm/dt Cuaca : Berawan Banyak dan hujan ringan hingga lebat disertai badai guntur Tinggi Gelombang berkisar : Utara-Timur Laut, 0.6 m – 1.0/1.1 m Jarak Penglihatan : 0.5 – 2,0 mil

b. Menurut ...

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

21

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan Tersangkut Nakhoda dihadapan sidang pemeriksaan lanjutan, mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian langit mendung disertai gerimis, angin dari Barat dengan kecepatan sedang (strong breeze), laut beriak kecil (ripled sea), arus tenang (slack), dan daya tampak baik (good visibility).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Muatan

KM. Mentari Persada dengan Surat Ukur International (1969) Nomor 2772/Ka, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut :

Panjang : 118,30 meter Lebar : 20,20 meter Dalam : 10,90 meter

Sertifikat Garis Muat International (1966) oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) No. 1928-SB/DI.S/2013, tanggal 30 Oktober 2013 menerangkan sebagai berikut :

- Lambung Timbul dari Garis Geladak ke Garis Muat Musim Panas

(S) : 2615 mm - Pengurangan Lambung Timbul untuk Air Tawar : 160 mm - KM. Mentari Persada tercatat :

Draft Depan = 4,10 M Draft Belakang = 7,50 M Sehingga Lambung timbul pada kondisi tersebut adalah sebagai berikut : Draft rata-rata = 5,80 M Sarat kapal (Draft) pada kondisi tersebut = 10,90 – 5,80

= 5,10 M

Sarat ...

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

22

Sarat kapal (Draft) maksimum yang diijinkan adalah sebagai berikut : = 10,90 – (2,615 + 0,160) = 8,445 M KM. Mentari Persada dari kondisi diatas tidak mengalami kelebihan muatan.

b. Stabilitas

KM. Mentari Persada sebelum kejadian kondisi mengapung tegak (stabilitas positif) dan setelah kejadian tidak ada perubahan kondisi stabilitas.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan dan stabilitas kapal untuk KM. Mentari Persada sebelum dan sesudah kejadian dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut : a. Tentang Navigasi

1) Dalam bernavigasi untuk sandar di dermaga pelabuhan Pare-

pare, KM. Mentari Persada telah dilengkapi alat bantu navigasi yang memadai dan diawaki oleh petugas dinas jaga yang memadai sesuai dengan kebiasaan dinas jaga yang baik, serta telah melakukan pengamatan keliling dengan baik sesuai amanah Aturan 5 Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) tahun 1972;

2) Dalam berlayar diperairan wajib pandu, Tersangkut Nakhoda telah menggunakan jasa Petugas Pandu di atas kapal, sebagaimana diwajibkan dalam ketentuan Pasal 344 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) juncto Pasal 198 ayat (2) UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.

b. Tentang ...

Page 23: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

23

b. Tentang Olah Gerak 1) Dalam berolah gerak mendekati Dermaga Cappa Ujung

KM. Mentari Persada menggunakan mesin sendiri dengan kontrol baling-baling model Controlable Pitch Propeller (CPP) dari anjungan, menggunakan kemudi manual, dan ditunda dengan KT. Robby 33 pada bagian haluan untuk mengarahkan kapal pada posisi sandar;

2) Setelah KM. Mentari Persada sejajar dengan dermaga tempat posisi sandar, KT. Robby 33 dipindahkan kebagian buritan sebelah kiri, selanjutnya kapal bergerak merapat dengan memanfaatkan tenaga angin dari lambung kanan dan sebagai pengendali gerakan digunakan bow truster pada bagian haluan serta dengan KT. Robby 33 pada bagian buritan sampai dengan lambung kanan sandar secara serentak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda KM. Mentari Persada dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Peristiwa Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia, dan faktor organisasi mengenai penyebab robohnya Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare ketika disandari KM. Mentari Persada, adalah sebagai berikut : a) Tersangkut Nakhoda KM. Mentari Persada dalam bernavigasi dan

berolah gerak untuk sandar di Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare, baik secara teori maupun secara teknis telah dilaksanakan sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship);

b) Berdasarkan pertimbangan teknis, bahwa pada saat lambung kiri KM. Mentari Persada bersentuhan dengan Dermaga Cappa Ujung secara serentak, maka daya dari berat massa kapal akan bertumpu pada sepanjang dermaga dan tekanan gaya waktu sandar menjadi kecil, sedangkan dermaga dirancang bangun untuk dapat menahan beban tekanan dari berat massa kapal yang akan sandar;

c) Atas dasar pertimbangan pada huruf a) dan b) diatas, maka patut diduga bahwa penyebab utama robohnya Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare bukan karena akibat dari tekanan gaya berat massa kapal pada waktu sandar.

Dengan ...

Page 24: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

24

Dengan Demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab robohnya Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare bukan karena tubrukan dengan KM. Mentari Persada ataupun bukan karena tekanan gaya dari berat massa kapal waktu sandar.

6. Tentang Upaya Penyelamatan

Berdasarkan pemeriksaan data dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KM. Mentari Persada adalah sebagai berikut :

a. Setelah dermaga roboh dilakukan pemutusan tross depan dan belakang serta spring depan dan belakang, selanjutnya kapal berolah gerak keluar dari dermaga dengan mesin sendiri dan bow truster dan selanjutnya dibantu oleh KT. Robby 33 sampai berlabuh jangkar di kolam Pelabuhan Parepare;

b. Dalam kecelakaan tersebut KM. Mentari Persada tidak ada korban jiwa ataupun luka, kapal mengalami deformasi pada bagian buritan sebelah kiri akibat benturan dengan dermaga lain pada waktu hanyut dan dermaga tempat sandar roboh vertikal sebagai akibat dari penyebab yang belum diketahui.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang telah dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KM. Mentari Persada dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan atau Kelalaian. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus robohnya Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare, pada tanggal 23 Desember 2013, pukul 19.15 WITA, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut : a. Secara teori maupun teknis dalam bernavigasi dan berolah gerak

Tersangkut Nakhoda telah melaksanakan tanggung jawab dan profesinya sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) sehingga dinilai telah memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

b. Atas ...

Page 25: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

25

b. Atas dasar alasan dari penyebab terjadinya peristiwa, maka penyebab robohnya Deramaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare bukan dikarenakan salahnya Tersangkut Nakhoda dalam menyandarkan kapal maupun bukan karena tubrukan dengan KM. Mentari Persada pada waktu sandar.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa robohnya Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare bukan merupakan kesalahan Tersangkut Nakhoda KM. Mentari Persada maupun bukan merupakan akibat dari tubrukan dengan KM. Mentari Persada.

D. Putusan

Atas dasar kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf a KUHD dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa penyebab robohnya Dermaga Cappa Ujung Pelabuhan Parepare, pada tanggal 23 Desember 2013, pukul 19.15. WITA, adalah bukan dikarenakan oleh tubrukan dengan KM. Mentari Persada pada waktu berolah gerak untuk sandar.

II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Mentari Persada dalam menyandarkan kapal telah melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

III. Membebaskan Tersangkut Nakhoda KM. Mentari Persada, Capt. Jaka Suharna, M. Mar., tanggal lahir 14 Mei 1971, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT I, nomor 6200018703N10211, tahun 2011.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Tersangkut.

Demikian ...

Page 26: PUTUSAN NOMOR HK.2010/46/XI/MP.2014 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/4055917a01af3c...putusan nomor hk.2010/46/xi/mp.2014 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

`

26

Demikian putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta pada hari Selasa, tanggal 04 November 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, serta dihadiri oleh Tersangkut.

Ketua : .............................. Capt. Supardi, M. M., M. Mar. Anggota

:

...............................

Capt. A. Utoyo Hadi, S. H., M. Si., M. Mar.

Anggota

:

..............................

Rusman Hoesien, M. Sc.

Anggota

:

..............................

Ir. Budi Prasetyo

Anggota

:

...............................

Asril Pasaribu, S. H.

Sekretaris

:

..............................

Bambang Sudarmanto, S. H., M. Si.