PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

134
P U T U S A N NO. : 198/Pid.B/2005/PN.Blt. “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Negeri Blitar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan secara Biasa dalam Peradilan Tingkat Pertama, yang diperiksa secara Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut, dalam perkara Terdakwa : Nama Lengkap : Drs. H. IMAM MUHADI, MBA, MM Tempat Lahir : Blitar Umur/Tanggal lahir : 55 tahun / 1 Februari 1950 Jenis Kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Jl. Semeru No. 40, RT01, Rw 04 Kelurahan Kepanjen Lor, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kabupaten Blitar Agama : Islam Pekerjaan : Bupati Blitar (2001 sampai dengan 2006) Pendidikan : Pasca Sarjana Terdakwa ditahan, berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan masing- masing oleh : 1. Jaksa Penyidik dengan jenis penahanan RUTAN sejak tanggal 27 Desember 2004 sampai dengan tanggal 15 Januari 2005; Diperpanjang oleh Kepala Kejaksaan Negeri Blitar sejak tanggal 16 Januari 2005 sampai dengan tanggal 24 Februari 2005; Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri Blitar sejak tanggal 25 Februari 2005 sampai dengan tanggal 25 Maret 2005. 2. Jaksa Penuntut Umum dengan jenis penahanan RUTAN sejak tanggal 23 Maret 2005 sampai dengan tanggal 11 April 2005; Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri Blitar sejak tanggal 12 April 2005 sampai dengan tanggal 11 Mei 2005; 3. Majelis Hakim dengan jenis penahanan RUTAN sejak tanggal 18 April 2005 sampai dengan tanggal 11 Mei 2005, dan dilakukan Pembantaran sejak tanggal 29 April 2005; Selanjutnya dilakukan Penahanan Lanjutan dengan Jenis Penahanan

Transcript of PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

Page 1: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

P U T U S A N

NO. : 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Blitar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana

dengan acara pemeriksaan secara Biasa dalam Peradilan Tingkat Pertama, yang

diperiksa secara Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut, dalam

perkara Terdakwa :

Nama Lengkap : Drs. H. IMAM MUHADI, MBA, MM

Tempat Lahir : Blitar

Umur/Tanggal lahir : 55 tahun / 1 Februari 1950

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jl. Semeru No. 40, RT01, Rw 04 Kelurahan

Kepanjen Lor, Kecamatan Kepanjen Kidul,

Kabupaten Blitar

Agama : Islam

Pekerjaan : Bupati Blitar (2001 sampai dengan 2006)

Pendidikan : Pasca Sarjana

Terdakwa ditahan, berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan masing-

masing oleh :

1. Jaksa Penyidik dengan jenis penahanan RUTAN sejak tanggal 27 Desember 2004

sampai dengan tanggal 15 Januari 2005; Diperpanjang oleh Kepala Kejaksaan

Negeri Blitar sejak tanggal 16 Januari 2005 sampai dengan tanggal 24 Februari

2005; Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri Blitar sejak tanggal 25 Februari

2005 sampai dengan tanggal 25 Maret 2005.

2. Jaksa Penuntut Umum dengan jenis penahanan RUTAN sejak tanggal 23 Maret

2005 sampai dengan tanggal 11 April 2005; Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan

Negeri Blitar sejak tanggal 12 April 2005 sampai dengan tanggal 11 Mei 2005;

3. Majelis Hakim dengan jenis penahanan RUTAN sejak tanggal 18 April 2005

sampai dengan tanggal 11 Mei 2005, dan dilakukan Pembantaran sejak tanggal 29

April 2005; Selanjutnya dilakukan Penahanan Lanjutan dengan Jenis Penahanan

Page 2: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

2

RUTAN sejak tanggal 27 Juni 2005 sampai dengan tanggal 14 Juli 2005;

Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri Blitar sejak 15 Juli sampai dengan

tanggal 12 September 2005.

4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Timur ke – I, sejak tanggal 13

September 2005 sampai dengan 12 Oktober 2005; Perpanjangan Ketua Pengadilan

Tinggi Jawa Timur Ke – II sejak tanggal 13 Oktober 2005 sampai dengan 11

November 2005.

Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasehat Hukumnya yang

bernama :

1. Muji Leksono,S.H.

2. H. Rahab, S.H.

3. Sumardhan, S.H.

4. Dewi R Winastuti, S.H., M.H.

5. Elizabeth L Hapsari S.H., M.H.

6. Yuyud Wahyu Utomo, S.H.

7. Joserizal, S.H.

8. H. Musthadi S.H., M.H.

9. Siti Nur Intihani, S.H., M.H.

Tim Penasehat hukum yang berkantor di Jalan Indra Giri IV/40 Malang berdasarkan

surat kuasa khusus tertanggal 20 April 2005.

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca :

- Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Blitar, Nomor 198/Pen.Pid/2005/PN

Blt, tertanggal 21 April 2005 tetang penunjukan Majelis Hakim untuk

memeriksa dan mengadili perkara ini.

- Surat Penetapan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Blitar tertanggal 25

April 2005 tentang Penetapan Hari Sidang No. 198/Pen.Pid/2005/PN Blt.

Setelah membaca berkas perkara tersebut.

Setelah mendengarkan pembacaan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum pada

Kejaksaan Negeri Blitar, No. Reg.Perk : PDS-06/Ft.1/Blt/04/2005 pada tanggal 09 Mei

2005;

Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa;

Setelah memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Page 3: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

3

Setelah mendengarkan Surat Tuntutan Pidana Jaksa Penuntut Umum yang pada

pokoknya berkesimpulan :

1. Menyatakan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM tidak terbukti secara sah

dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan

secara bersama-sama dan berlanjut, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55

ayat (1) ke -1 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP sebagimana tercantum dalam Dakwaan

Primair.

2. Membebaskan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM dari Dakwaan Primair

melanggar Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal

55 ayat (1) ke -1 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.

3. Menyatakan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan secara

bersama-sama dan berlanjut, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal

3 UU No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke -

1 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP sebagimana tercantum dalam Dakwaan Subsidair.

4. Menjatuhkan Pidana terhadap Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM dengan

Pidana Penjara selama 18 (depalan belas) tahun dikurangi masa tahanan yang telah

dijalani dan Pidana Denda sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah),

Subsidair 6 (enam) bulan kurungan.

5. Menjatuhkan Pidana terhadap Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM dengan

Pidana Tambahan untuk membayar Uang Pengganti sebesar Rp. 51.160.635.125

(lima puluh satu milyar seratus enam puluh juta enam ratus tiga puluh lima ribu

seratus dua puluh lima rupiah) dan jika Terdakwa tidak membayar Uang Pengganti

paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah Putusan Pengadilan berkekuatan

hukum tetap maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk

mencukupi uang pengganti tersebut, dalam hal terpidana tidak mempunyai harta

benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut, maka diganti

penjara selama 3 (tiga) tahun.

6. Menyatakan barang bukti berupa :

1. Bundel SPMG kode “d” atau “D” tahun 2002, 2003, 2004;

Page 4: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

4

2. Rekening Koran Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar tahun 2002, 2003,

2004;

3. Buku Pengeluaran dan Penerimaan Keuangan Kantor Kas Daerah tahun

2002, 2003, 2004;

4. Potongan Cek Bendahara Gaji /Pemegang Kas Sekretariat Kabupaten Blitar

tahun 2002, 2003, 2004;

5. Bukti Penyetoran Kembali ke Kantor Kas Daerah Kabupaten Blitar sebesar

Rp. 19.305.000.000 (sembilan belas milyar tiga ratus lima juta rupiah);

6. Buku Sisa Perhitungan APBD tahun 2002, 2003, 2004;

7. Buku APBD dan PAK 2002, 2003, 2004;

8. Buku Penerimaan dan Pengeluaran (DPA Model B XIII);

9. Blanko B XIII (Daftar Pembukuan Administratif) tahun 2003;

10. Laporan Pertanggungjawaban RSU Wlingi tahun 2003;

11. Surat Permohonan Pinjaman Uang Pemerintah Kabupaten Blitar kepada

KPRI Praja Mukti Desember 2003;

12. Surat Perjanjian Hutang Piutang antara Pemerintah Kabupaten Blitar dengan

KPRI Praja Mukti tertanggal 11 Desember 2003;

13. Tanda Bukti/Kuitansi pengembalian uang dari Pemerintah Kabupaten Blitar

ke KPRI Praja Mukti;

14. Daftar Realisasi Gaji Riil Tahun 2002 Dan 2003;

15. Buku Biaya Operasional (B V) tahun 2002 dan 2003 dan Dokumen

Penggelembungan Pos Operasional tahun 2003;

16. Laporan Pendapatan tahun 2004 RSU Ngudi Waluyo Wlingi;

17. Konsep Buku Kas Penerimaan dan Pengeluaran bulan Januari sampai dengan

Desember 2002;

18. Rekening Koran atas nama Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM pada bank;

- Pada Bank Jatim Cabang Blitar dengan No. Rekening sebagai berikut :

014234499; 014003677; 0143202511; 0142899999; 0143006646;

0143850005; 0143201377; 0142900611; 0142347766;

- Pada Bank BCA Cabang Blitar dengan No. Rekening sebagai berikut :

00901586861

- Pada Bank BNI Cabang Blitar dengan No. Rekening sebagai berikut :

a. 183.002848137.901

b. 183.000033690.901

Page 5: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

5

- Pada Bank Mandiri Cabang Blitar dengan No. Rekening sebagai berikut :

144-00-0201768-6

- Pada Bank BRI Cabang Blitar dengan No. Rekening sebagai berikut :

0009-01-017002-50-8

Tetap terlampir dalam berkas perkara

19. Sertifikat tanah dan bangunan An. Nurul Nahdiyah di Jl. Jaksa Agung

Suprapto No. 12 Blitar (SHM No.2192)

20. Sertifikat tanah dan bangunan An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM dii Jl.

Manggar – Jl. Tanjung kota Blitar (HGB No. 00646);

21. Sertifikat dan tanah An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM di Jl. Kali Brantas

Blitar SHM No.1475;

22. Tanah berserta suratnya An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM di Kel.

Kauman Blitar (SHM No.1413)

23. Tanah dan bangunan rumah berserta suratnya An. Faivina Rahmawati Fajri di

Jl. Menanggal Selatan No. 137 A Surabaya (SHM No.712)

24. Sebidang tanah dan bangunan berserta suratnya An. Nurul Nahdliyah di Jl.

Taman Siswa Indah Blok C No. 5 Yogyakarta (HGB No. 100)

25. Sebidang tanah pertanian dan suratnya di Kel. Kepanjen Kidul Kauman

Blitar An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM (SHM 01414)

26. 1 (satu) Unit Mobil Toyota land Cruiser No.Pol B-8622 dan suratnya (BPKB

dan STNK);

27. Sebidang tanah dan bangunan dan suratnya An Nurul Nahdliyah di Perum

Gadang CR F-11 Malang (HGB 1656).

Dirampas Untuk Negara

7. Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,-

(lima ribu rupiah).

Setelah mendengar Pembelaan Terdakwa yang diajukan secara lisan

dalam persidangan dan telah pula mendengar pembelaan dari Penasehat Hukum

Terdakwa pada tanggal 17 Oktober 2005yang pada pokoknya sebagai berikut :

a. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan

perbuatan yang didakwakan baik dalam Dakwaan Primair maupun dalam

Dakwaan Subsidair.

b. Membebaskan Terdakwa dari segala Dakwaan.

c. Memulihkan harkat, martabat dan nama baik Terdakwa.

Page 6: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

6

Menimbang, bahwa atas pembelaan yang diajukan oleh Penasehat Hukum

Terdakwa tersebut Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan Repliknya pada tanggal 20

Oktober 2005. Dan selanjutnya Penasehat Hukum Terdakwa telah pula mengajukan

Dupliknya pada tanggal 24 Oktober 2005.

Menimbang, bahwa Terdakwa telah diajukan ke depan persidangan dengan

dakwaan sebagai berikut :

P R I M A I R

Bahwa ia Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM dalam kapasitasnya

sebagai Bupati Blitar periode tahun 2001-2006, secara bersama-sama atau bertindak

sendiri-sendiri baik sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau

yang turut serta melakukan dengan Kristanto, SE, MM dalam kapasitasnya selaku Pj.

Kepala Sub Bagian Anggaran pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten

Blitar sejak tanggal 18 Januari 2001 s/d 5 Desember 2003, berdasarkan Surat Keputusan

Bupati Blitar Nomor : 820/07/432.031/SK/2001, tanggal 18 Januari 2001. Kemudian

sejak tanggal 6 Desember 2003 menggantikan Drs. Ec. M. Rusjdan,MM untuk

melaksanakan tugas sebagai Kepala Bagian Keuangan yang selanjutnya diangkat

sebagai Pj. Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar berdasarkan

Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor : 820/21/409.201/ SK/2004, tanggal 10 Februari

2004 s/d sekarang, Drs. Ec. M. Rusjdan, MM dalam kapasitasnya selaku Kepala Bagian

Keuangan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar sejak 26 Maret 2002 s/d 5

Desember 2003, Solichin Inanta, SH, Msi. dalam kapasitasnya selaku Kepala Bagian

Keuangan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar sejak tanggal 2 Januari 2001 s/d 26

Maret 2002, yang kemudian menjadi Kepala Kantor Kas Daerah Kabupaten Blitar sejak

tanggal 27 Maret 2002 s/d sekarang, dan Bangun Suharsono dalam kapasitasnya selaku

Kepala Sub Bagian Pembukuan pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten

Blitar sejak tanggal 18 Januari 2001 s/d sekarang, (masing-masing diperiksa dalam

berkas perkara terpisah), pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan lagi antara

bulan Maret 2002 sampai dengan bulan Oktober 2004 atau setidak-tidaknya pada waktu-

waktu tertentu pada dalam tahun 2002, tahun 2003, dan tahun 2004, bertempat di kantor

Pemerintah Kabupaten Blitar, Jl. Sudanco Supriyadi No. 17, Kota Blitar atau setidak-

tidaknya di suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan

Negeri Blitar, telah melakukan beberapa perbuatan yang ada hubungan sedemikian rupa

sehingga harus dipandang sebagai suatu perbuatan berlanjut, secara melawan hukum

Page 7: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

7

melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang

dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, yang dilakukan dengan

cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa berdasarkan keputusan Mendagri dan Otoda RI Nomor : 131.35.598,

tanggal 21 Desember 2000, Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM.

diangkat sebagai Bupati Blitar periode 2001 sampai dengan 2006;

- Bahwa berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999, tanggal 4 Mei 1999, tentang

Pemerintahan Daerah, mengatur dan menentukan antara lain; bahwa Kepala

Daerah atau Bupati sebagai berikut :

1. Mempunyai kewajiban menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan

(Pasal 43 huruf d).

2. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan bersama DPRD (Pasal 44 ayat 1).

3. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya Kepala Daerah bertanggung

jawab kepada DPRD (Pasal 44 ayat 2).

4. Wajib menyampaikan pertanggungjawaban kepada DPRD pada setiap akhir

tahun anggaran (Pasal 45 ayat 1).

5. Dilarang membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan

bagi dirinya, anggota keluarganya, kroninya, golongan tertentu atau kelompok

politiknya yang secara nyata merugikan kepentingan umum atau

mendiskriminasikan warga negara dan golongan masyarakat lain (Pasal 48

huruf b).

6. Dilarang menerima uang, barang, dan/atau dari pihak lain yang patut dapat

diduga akan mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya

(Pasal 48 huruf d).

- Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor : 105 tahun 2000, tanggal

10 November 2000, tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan

Daerah, mengatur antara lain sebagai berikut :

1. Bahwa pemegang kekuasaan umum pengelolaan keuangan daerah adalah

Kepala Daerah yang karena jabatannya pengelolaan keuangan daerah dan

mempunyai kewajiban menyampaikan pertanggungajwaban atas pelaksanaan

kewenangan tersebut kepada DPRD. (Pasal 1 butir 4).

2. Bahwa Kepala Daerah adalah Pemegang Kekuasaan Umum Pengelolaan

Keuangan Daerah. (Pasal 2 ayat 1).

Page 8: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

8

3. Bahwa “Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan”.

(pasal 4).

4. Pasal 10 ayat (4) yang berbunyi antara lain “Perkiraan sisa lebih perhitungan

APBD tahun lalu dicatat sebagai saldo awal pada APBD tahun berikutnya,

sedangkan realisasi sisa lebih perhitungan APBD tahun lalu dicatat sebagai

saldo awal pada perubahan APBD”.

- Bahwa berdasarkan Kepmendagri No.29 Tahun 2002, tanggal 10 Juni 2002

tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan

Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,

Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, mengatur antara lain :

1. Bahwa Kepala Daerah adalah Pemegang Kekuasaan Umum Pengelolaan

Keuangan Daerah (Pasal 31 ayat 1);

2. Bahwa Bendahara Umum Daerah Bertanggung Jawab Kepada Kepala Daerah.

(Pasal 32 ayat 2);

3. Bahwa Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi wewenang oleh

Pemegang Kekuasaan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah untuk mengelola

penerimaan dan pengeluaran Kas Daerah serta segala bentuk kekayaan Daerah

lainnya. (Pasal 1 Huruf e);

4. Bahwa Setiap pengeluaran kas harus didukung oleh bukti yang lengkap dan

sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih. (Pasal 49 ayat 5);

5. Bahwa Jumlah Sisa Perhitungan tahun berkenaan di tahun anggaran yang lalu

dipindahbukukan pada Kelompok Pembiayaan, Jenis Penerimaan daerah,

Obyek Sisa Lebih Anggaran Tahun Lalu. (pasal 60);

- Bahwa Keputusan Mendagri No.900-099 tahun 1980, tanggal 2 April 1980

tentang Manual Administrasi Keuangan Daerah merupakan salah satu ketentuan

yang mendasari dalam pengeloalaan keuangan daerah.

- Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam hal pengelolaan

keuangan daerah khususnya untuk pengeluaran dana atau pencairan keuangan

daerah baik untuk beban tetap maupun sementara, ditempuh melalui tahapan

prosedur sebagai berikut :

* Satu bulan setelah Peraturan Daerah (PERDA) tentang APBD ditetapkan,

Kepala Daerah menetapkan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) yang

Page 9: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

9

memuat pendapatan dan belanja setiap perangkat daerah yang dijadikan dasar

pelaksanaan oleh pengguna anggaran (Pasal 25 ayat (1), (2) Kepmendagri

No. 29 tahun 2002);

* Untuk Pengeluaran kas daerah atas beban APBD terlebih dahulu diterbitkan

Surat Keputusan Otorisasi (SKO) yang ditetapkan oleh Kepala Daerah;

(Pasal 49 ayat (4) Kepmendagri No. 29 tahun 2002);

* Selanjutnya masing-masing unit kerja (Kepala Kantor/Kepala Dinas/Badan)

selaku penanggungjawab anggaran (kuasa pengguna anggaran) mengajukan

nota dinas kepada Sekretaris Daerah (Kabupaten) untuk realisasi anggaran

pada bulan-bulan tertentu;

* Setelah nota dinas disetujui oleh Sekretaris Daerah (Kabupaten) lalu

dikembalikan ke unit kerja pengusul yang selanjutnya unit kerja membuat

dan menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);

* SPP diajukan ke Bagian Keuangan (Subag. Anggaran) untuk diteliti dan

diregister;

* Kasubag Anggaran meneruskan ke Kasubag Perbendaharaan untuk

diterbitkan Surat Perintah Membayar Giro (SPMG);

* Kasubag Perbendaharaan mengajukan ke Kabag Keuangan untuk

ditandatangani;

* Setelah SPMG ditandatangani dikembalikan kepada Kasubag

Perbendaharaan guna diteruskan ke Kantor Kas Daerah;

* Dari Kantor Kas Daerah dicairkan kepada Bendahara Unit Pengelola

Keuangan (pengusul) anggaran, selanjutnya uang masuk ke rekening

pemegang kas.

* Bahwa prosedur penggunaan keuangan daerah juga harus melalui Sub Bagian

Verifikasi untuk memeriksa, meneliti, dan menilai realisasi APBD serta

memeriksa, meneliti dan menilai pertanggungjawaban realisasi anggaran

yang keluar dari kas daerah.

- Bahwa dalam kenyataannya Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM selaku

Bupati Blitar pada tahun 2002 s.d. 2004 dalam Pelaksanaan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Blitar, telah melakukan penyimpangan-

penyimpangan yang diuraikan sebagai berikut :

1. Pengeluaran dana dari Kas Daerah dengan cara penyimpangan penerbitan

Surat Perintah Membayar Giro (SPMG);

Page 10: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

10

- Bahwa dalam kurun waktu antara tahun 2002 s/d 2004, telah terjadi

pengeluaran dana dari Kas Daerah dengan cara penyimpangan penerbitan

Surat Perintah Membayar Giro (SPMG) atas permintaan Terdakwa Drs. H.

Imam Muhadi, MBA, MM dengan dalih untuk keperluan kegiatan Bupati.

Permintaan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM tersebut biasanya

disampaikan melalui Saksi Krisanto, SE, MM, selanjutnya permintaan

Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM tersebut disampaikan oleh

Saksi Krisanto SE, MM, kepada Saksi Solichin Inanta, SH, Msi., Saksi Drs.

Ec. Rusjdan, MM, dan Saksi Lilik Poerwanto (selaku Bendaharawan Gaji

Sekretariat atau Pemegang Kas), serta Saksi Kadmiarsih (selaku Kasubag

Perbendaharaan) untuk mempersiapkan Surat Perintah Membayar Giro

(SPMG) Pengembalian ayat yang diberi kode d atau D guna mencairkan

dana APBD tanpa dilengkapi Surat Keputusan Otorisasi (SKO) dari

Bupati/Kepala Daerah selaku pemegang kekuasaan umum pengelolaan

daerah dan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dari Pengguna Anggaran.

- Bahwa berdasarkan kelaziman pengelolaan keuangan pada Pemerintah

Kabupaten Blitar, SPMG hanya terdiri dari SPMG kode A untuk gaji

pegawai, kode C untuk honorarium, kode R untuk kegiatan rutin dan kode P

untuk dana pembangunan sedangkan kode d atau D tidak lazim digunakan

kecuali oleh Saksi Krisanto SE, MM, Saksi Solichin Inanta, SH, Msi, Saksi

Drc Ec. Rusjdan MM, Saksi Lilik Poerwanto dan Saksi Kadmiarsih untuk

memenuhi permintaan dana oleh Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA,

MM.

- Bahwa SPMG yang diberi kode d atau D dimaksudkan sebagai SPMG PA

(Pengembalian Ayat) yang artinya dana dikeluarkan dari APBD bukan dari

Pos Pasal Pengeluaran (belanja), tetapi dikeluarkan dari ayat penerimaan

berupa penerimaan atas Dana Alokasi Umum (DAU) yang akan diganti

dikemudian hari dari pemasukan PAD (Pendapatan Asli Daerah) atau dari

DAU (Dana Alokasi Umum).

- Bahwa untuk memenuhi permintaan-permintaan dana dari Terdakwa Drs.

H. Imam Muhadi, MBA, MM, Saksi Kadmiarsih membuat SPMG kode d

atau D, kemudian SPMG kode d atau D tersebut diserahkan kepada Kabag

Keuangan untuk ditandatangani dan selanjutnya dikirimkan ke Kantor Kas

Daerah. Setelah SPMG kode d atau D diserahkan kepada Kepala Kantor

Kas Daerah (Saksi Solichin Inanta, SH, MSi) lalu Saksi Solichin Inanta, SH,

Page 11: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

11

MSi, memindahbukukan dari rekening Kas Daerah ke rekening

Bendaharawan Gaji atau Pemegang Kas (Saksi Lilik Poerwanto). Kemudian

Saksi Lilik Poerwanto mencairkan dari Bank Jatim Cabang Blitar

selanjutnya diserahkan kepada Saksi Krisanto, SE, MM, yang pada akhirnya

dana-dana dimaksud berangsur-angsur diserahkan kepada Terdakwa Drs. H.

Imam Muhadi, MBA, MM.

- Bahwa SPMG kode d atau D yang telah diterbitkan dan dicairkan sejak

tahun 2002 s/d 2004 sebanyak 192 lembar dengan nilai total

Rp.68.338.385.125,- (enam puluh delapan milyar tiga ratus tiga puluh

delapan juta tiga ratus delapan puluh lima ribu seratus dua puluh lima

rupiah), tahun anggaran 2002 sebanyak 59 lembar senilai Rp.

17.047.950.000,- (tujuh belas milyar empat puluh tujuh juta sembilan ratus

lima puluh ribu rupiah), tahun anggaran 2003 sebanyak 56 lembar senilai

Rp. 27.060.318.225,- (dua puluh tujuh milyar enam puluh juta tiga ratus

delapan belas ribu dua ratus dua puluh lima rupiah) dan tahun anggaran

2004 sebanyak 78 lembar senilai Rp.24.230.116.900 (dua puluh empat

milyar dua ratus tiga puluh juta seratus enam belas ribu sembilan ratus

rupiah), dengan perincian sebagai berikut:

a. Pada Tahun 2002

No Tgl No Penandatangan

No. Rek. Tujuan Jumlah SPMG SPMG SPMG

1 2 3 4 5 6

1 4 - 3 – 2002 1 /d/R Solichin Inanta, 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

SH,Msi. Bendaharawan Gaji Sekretariat

2 4 - 3 – 2002 2 /d/R Solichin Inanta, 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

SH,Msi. Bendaharawan Gaji Sekretariat

3 26 - 4 – 2002 3 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/847;An. Rp. 1.000.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

4 26 - 4 – 2002 4 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/847;An. Rp. 1.000.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

5 14 - 5 – 2002 5 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 180.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

6 28 - 5 – 2002 6 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

7 29 - 5 – 2002 7 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 100.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat 8 3 - 6 - 2002 8 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 130.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

9 4 - 6 - 2002 9 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 100.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

10 5 - 7 - 2002 10 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

Page 12: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

12

11 8 - 7 - 2002 11 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 150.000.000,-

12 10 - 7 – 2002 12 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

13 10 - 7 – 2002 13 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/847;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 59.400.000,-

14 29 - 7 – 2002 14 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 150.000.000,-

15 7 - 8 - 2002 15 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 50.000.000,-

16 13 - 8 – 2002 16 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

17 13 - 8 – 2002 17 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 250.000.000,-

18 14 - 8 – 2002 18 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

19 15 - 8 – 2002 19 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

20 16 - 8 – 2002 20 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 160.000.000,-

21 19 - 8 – 2002 21 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/847;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 163.350.000,-

22 20 - 8 – 2002 22 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 112.000.000,-

23 20 - 8 – 2002 23 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 125.000.000,-

24 22 - 8 – 2002 24 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 212.000.000,-

25 22 - 8 – 2002 25 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 25.000.000,-

26 23 - 8 – 2002 26 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 55.200.000,-

27 26 - 8 – 2002 27 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 115.500.000,-

28 27 - 8 – 2002 28 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 75.500.000,-

29 29 - 8 – 2002 29 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 175.000.000,-

30 2 - 9 - 2002 30 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 250.000.000,-

31 11 - 9 – 2002 31 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 265.000.000,-

32 16 - 9 – 2002 32 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 150.000.000,-

33 17 - 9 – 2002 33 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 65.000.000,-

34 18 - 9 – 2002 34 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 300.000.000,-

35 20 - 9 – 2002 35 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

36 23 - 9 – 2002 36 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 300.000.000,-

37 24 - 9 – 2002 37 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

38 25 - 9 – 2002 38 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 300.000.000,-

Page 13: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

13

39 7 - 10 – 2002 39 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

40 10 - 10 – 2002 40 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 225.000.000,-

41 11 - 10 – 2002 41 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 125.000.000,-

42 21 - 10 – 2002 42 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 315.000.000,-

43 25 - 10 – 2002 43 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 90.000.000,-

44 29 - 10 – 2002 44 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

45 1 - 11 – 2002 45 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

46 5 - 11 – 2002 46 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

47 7 - 11 – 2002 47 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 150.000.000,-

48 13 - 11 – 2002 48 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

49 18 - 11 – 2002 49 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

50 19 - 11 – 2002 50 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 125.000.000,-

51 25 - 11 – 2002 51 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

52 25 - 11 – 2002 52 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 150.000.000,-

53 28 - 11 – 2002 53 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

54 2 - 12 – 2002 54 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

55 4 - 12 – 2002 55 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

56 11 - 12 – 2002 56 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

57 18 - 12 – 2002 57 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

58 23 - 12 – 2002 58 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 1.250.000.000,-

59 24 - 12 – 2002 59 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 1.750.000.000,-

Jumlah Rp. 17.047.950.000,-

b. Pada Tahun 2003

No Tgl No Penandatangan No. Rek. Tujuan Jumlah

SPMG SPMG SPMG

1 2 3 4 5 6

1 11 - 2 – 2003 01 /d/R Krisanto, SE,MM 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

Bendaharawan Gaji Sekretariat

2 11 - 2 – 2003 02 /d/R Krisanto, SE,MM 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003

Bendaharawan Gaji Sekretariat

Page 14: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

14

3 25 - 2 – 2003 03 /d/R Krisanto, SE,MM 200.03.01/847;An. Rp. 75.000.000,-

2003 Bendaharawan Gaji Sekretariat

4 4 - 3 - 2003 04 /d/R Krisanto, SE,MM 200.03.01/847;An. Rp. 250.000.000,-

2003 Bendaharawan Gaji Sekretariat

5 4 - 3 - 2003 05 /d/R Krisanto, SE,MM 200.03.01/537;An. Rp. 600.000.000,-

2003 Bendaharawan Gaji Sekretariat

6 12 - 3 – 2003 06 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

7 13 - 3 – 2003 07 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 100.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

8 14 - 3 – 2003 08 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 600.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

9 21 - 3 – 2003 09 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

10 24 - 3 – 2003 10 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 375.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

11 25 - 3 – 2003 11 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 200.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

12 31 - 3 – 2003 12 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 50.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

13 3 - 4 - 2003 13 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/847;An. Rp. 200.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

14 8 - 4 - 2003 14 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 400.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

15 10.- 4 – 2003 15 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 250.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

16 14.- 4 – 2003 16 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 275.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

17 17.- 4 – 2003 17 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 200.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

18 23.- 4 – 2003 18 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 600.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

19 23.- 4 – 2003 19 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 3.000.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

20 6 - 5 - 2003 20 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 250.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

21 7 - 5 - 2003 21 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/847;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

22 12 - 5 – 2003 22 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 350.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

23 19 - 5 – 2003 23 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 200.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

24 21 - 5 – 2003 24 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

25 21 - 5 – 2003 25 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

26 26 - 5 – 2003 26 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 750.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

Page 15: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

15

27 26 - 5 – 2003 27 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

28 27 - 5 – 2003 28 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 250.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

29 2 - 6 - 2003 29 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

30 3 - 6 - 2003 30 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

31 4 - 6 - 2003 31 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

32 9 - 6 - 2003 32 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

33 19 - 6 – 2003 33 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

34 23 - 6 – 2003 34 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 300.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

35 8 - 7 - 2003 35 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 450.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

36 10 - 7 – 2003 36 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 750.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

37 11 - 7 – 2003 37 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 750.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

38 15 - 7 – 2003 38 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

39 23 - 7 – 2003 39 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 550.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

40 25 - 7 – 2003 40 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

41 29 - 7 – 2003 41 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

42 29 - 7 – 2003 42 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

43 4 - 8 - 2003 43 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 400.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

44 10 - 9 – 2003 44 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 400.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

45 25 - 9 – 2003 45 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

46 25 - 9 – 2003 46 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

47 25 - 9 – 2003 47 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

48 25 - 9 – 2003 48 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 160.318.225,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

49 20 -0 – 2003 49 /d/R2003

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 400.000.000,-

50 24-10 – 2003 50 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 400.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

Page 16: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

16

51 4 - 11 – 2003 51 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

52 11 - 1 – 2003 52 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

53 11 - 1 – 2003 53 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

54 13 - 1 – 2003 54 /d/R2003

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

55 13 - 1 – 2003 55 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

56 17 - 1 – 2003 56 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 450.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

Jumlah Rp. 27.060.318.225-

c. Pada Tahun 2004

No Tgl No Penandatangan No. Rek. Tujuan Jumlah

SPMG SPMG SPMG

1 2 3 4 5 6

1 06 - 1 – 2004 01 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 425.035.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

2 06 - 1 - 2004 02 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 350.025.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

3 06 - 1 - 2004 03 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 225.040.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

4 12 - 1 - 2004 04 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 204.842.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

5 26 - 1 - 2004 05 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 372.440.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

6 28 - 5 - 2004 06 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 675.500.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

7 28 - 5 - 2004 07 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 525.100.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

8 28 - 5 - 2004 08 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 314.500.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

9 3 – 2 - 2004 09 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 505.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

10 5 – 2 - 2004 10 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 529.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

11 6 – 2 - 2004 11 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 530.907.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

12 6 – 2 - 2004 12 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 720.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

13 6 – 2 - 2004 13 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 720.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

14 6 – 2 - 2004 14 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 720.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

Page 17: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

17

15 6 – 2 - 2004 15 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 720.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

16 6 – 2 - 2004 16 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 720.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

17 10 - 2 - 2004 17 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 558.416.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

18 18 - 2 - 2004 18 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 184.250.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

19 18 - 2 - 2004 19 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 315.750.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

20 24 - 2 - 2004 20 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 512.450.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

21 24 - 2 - 2004 21 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 400.750.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

22 24 - 2 - 2004 22 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 325.500.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

23 24 - 2 - 2004 23 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 273.750.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

24 24 - 2 - 2004 24 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 400.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

25 11 - 3 - 2004 25 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 204.842.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

26 17 - 3 - 2004 26 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 565.574.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

27 25 - 3 - 2004 27 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 511.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

28 29 - 3 - 2004 28 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 372.440.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

29 6 – 4 - 2004 29 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 255.600.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

30 6 – 4 - 2004 30 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 244.400.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

31 15 - 4 - 2004 31 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 130.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

32 20 - 4 - 2004 32 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 85.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

33 26 - 4 - 2004 33 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 510.210.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

34 29 - 4 - 2004 34 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

35 6 – 5 - 2004 35 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

36 24 - 5 - 2004 36 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

37 26 - 5 - 2004 37 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

38 26 - 5 - 2004 38 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Kas Sekretariat Kab.Blitar

Rp. 275.291.700,-

Page 18: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

18

39 27 - 5 - 2004 39 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 150.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

40 11 - 6 - 2004 40 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 260.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

41 23 - 6 - 2004 41 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 280.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

42 28 - 6 - 2004 42 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

43 29 - 6 - 2004 43 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 150.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

44 9 – 7 - 2004 44 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

45 16 - 7 - 2004 45 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

46 20 - 7 - 2004 46 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 125.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

47 20 - 7 - 2004 47 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 300.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

48 22 - 7 - 2004 48 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

49 27 - 7 - 2004 49 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 100.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

50 28 - 7 - 2004 50 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 21.730.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

51 28 - 7 - 2004 51 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

52 2 – 8 - 2004 52 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

53 2 – 8 - 2004 53 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 62.500.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

54 4 – 8 - 2004 54 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

55 12 - 8 - 2004 55 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 150.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

56 20 - 8 - 2004 56 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 300.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

57 23 - 8 - 2004 57 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 300.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

58 23 - 8 - 2004 58 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 395.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

59 23 - 8 - 2004 59 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 400.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

60 26 - 8 - 2004 60 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

61 1 – 9 - 2004 62 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 24.111.700,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

62 3 – 9 - 2004 63 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 100.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

Page 19: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

19

63 3 – 9 - 2004 64 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 170.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

64 3 – 9 - 2004 65 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 298.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

65 7 – 9 - 2004 66 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 100.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

66 7 – 9 - 2004 67 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 50.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

67 9 – 9 - 2004 68 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 50.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

68 9 – 9 - 2004 69 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 100.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

69 10 - 9 - 2004 70 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 75.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

70 21 - 9 - 2004 71 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 100.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

71 23 - 9 - 2004 72 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 30.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

72 29 - 9 - 2004 73 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 15.312.500,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

73 1 - 10 - 2004 74 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 1.000.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

74 6 - 10 - 2004 75 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

75 6 - 10 - 2004 76 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 268.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

76 12 - 10 - 2004 77 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 50.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

77 15 – 10 - 2004 78 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 25.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

78 27 – 10 - 2004 82 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 15.850.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

Jumlah Rp. 24.230.116.900,-

* Bahwa pengeluaran dana dari Kas Daerah dengan cara penyimpangan penerbitan

SPMG pada tahun 2003 sebesar Rp. 27.060.318.225,- (dua puluh tujuh milyar

enam puluh juta tiga ratus delapan belas ribu dua ratus dua puluh lima rupiah),

mengakibatkan kekurangan dana yang cukup besar umtuk membiayai pos APBD

tahun 2003, sehingga Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM. bersama

Saksi Krisanto, SE, MM., dan Solichin Inanta, SH., MSi., mencari dana untuk

menutupi kekurangan dana tersebut dengan cara :

- Meminjam dana ke Koperasi Praja Mukti sebesar Rp. 12.285.000.000,-

- Meminjam dana bendahara Rutin Sekretariat sebesar Rp. l.650.000.000,-

Page 20: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

20

- Meminjam dana pada bendahara Kantor Pemerintah sebesar Rp.

1.800.000.000,-

- Meminjam dana pada bendahara Dinas Pendidikan sebesar Rp. 150.000.000,-

- Menggunakan setoran dana PBB dan PBHTB yang ada di BRI sebesar Rp.

1.500.000.000,-

- Meminjam dana pada bendahara gaji Sekretariat Rp. 1.920.000.000,-

* Bahwa peminjaman dana sebesar Rp. 19.305.000.000,- (sembilan belas milyar

tiga ratus lima juta rupiah) tidak dimasukkan dalam perhitungan Sisa APBD

tahun 2003 maupun dalam APBD tahun 2004.

2. Pengeluaran dana dari Kas Daerah dengan cara Pemindahbukuan ke

rekening pribadi;

Bahwa selain pengeluaran dana Kas Daerah dengan cara

penyimpangan penerbitan SPMG sebagaimana diuraikan diatas, telah terjadi

pengeluaran dana dari Kas Daerah Kabupaten Blitar dengan cara

pemindahbukuan ke rekening pribadi atas permintaan-permintaan Terdakwa

Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM yaitu:

- Bahwa atas permintaan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM

melalui Saksi Krisanto, SE, MM dan selanjutnya Saksi Krisanto, SE, MM

menghubungi Saksi Solichin Inanta, SH, MSi agar memindahbukukan

sejumlah dana dari Kas Daerah ke rekening pribadi Saksi Krisanto, SE,

MM, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Saksi Solichin Inanta, SH, Msi,

dengan cara sebagai berikut :

* Pada tanggal 24 Juli 2002, Saksi Solichin Inanta, SH, MSi,

mengirimkan surat No.900/258/409.304/2002, yang ditujukan kepada

Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar, yang pada pokoknya memohon

agar Bank Jatim Cabang Blitar memindahbukukan dana Kas Daerah

sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) ke rekening nomor

0142312400 atas nama Saksi Krisanto, SE, MM pada Bank Jatim

Cabang Blitar.

* Pada tanggal 29 Juli 2002, Saksi Solichin Inanta, SH, MSi

mengirimkan surat No. 900/259/409.304/2002, yang ditujukan kepada

Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar yang pada pokoknya memohon

agar Bank Jatim Cabang Blitar memindahbukukan dana Kas Daerah

sebesar Rp. 1.5000.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah) ke

Page 21: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

21

rekening nomor : 0142312400 atas nama Saksi Krisanto, SE, MM

pada Bank Jatim Cabang Blitar.

- Bahwa atas permintaan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM

pada tanggal 10 Maret 2003, Saksi Krisanto, SE, MM, menghubungi

Saksi Samilah agar memindahbukukan dana sebesar Rp. 3.000.000.000,-

(tiga miliyard rupiah) melalui kliring dari Bank Jatim Cabang Blitar ke

rekening Priono Hadi pada Bank Mandiri Cabang Blitar.

- Bahwa dana-dana sebesar Rp. 500.000.000,- dan Rp. 1.500.000.000,-

serta Rp. 3.000.000.000,- setelah cair dari masing-masing bank tersebut

semuanya diserahkan kepada Saksi Krisanto, SE, MM, selanjutnya oleh

Saksi Krisanto, SE, MM secara berangsur-angsur diserahkan kepada

Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM.

3. Pengeluaran dana dari Kas Daerah yang disimpan dalam bentuk deposito

dan giro dengan cara memanipulasi sisa anggaran tahun 2005;

A. Simpanan dalam bentuk Deposito

Bahwa simpanan Kas Daerah Kabupaten Blitar dalam bentuk

deposito ada pada Bank BRI Cabang Blitar, Bank Jatim Cabang Blitar

dan pada Bank BNI Cabang Blitar dengan bilyet deposito, yaitu:

No No.dan Tgl.

Bilyet Deposito Bank Jumlah

No. Tgl.Legalisasi/ Keputusan Bupati

1 7369328/ 4-6-2002

BRI Rp. 2.000.000.000,- No.151/2002, tgl. 15 -5-2002

2 070357/ 6-6-2002

Bank Jatim Rp. 2.000.000.000,- No.152/2002, tgl 15-5-2002

3 AA216788/

4-2-2002 BNI Rp. 2.000.000.000,-

No. 153/2002, tgl 15-5-2002

4 070455 Bank Jatim Rp. 15.000.000.000,- No.334/2002, tgl 7-11-2002

5 070630 Bank Jatim Rp. 3.000.000.000,- - Jumlah Rp. 24.000.000.000,-

B. Simpanan dalam bentuk Giro

Bahwa simpanan Kas Daerah Kabupaten Blitar dalam bentuk Giro

sebesar Rp. 3.000.000.000,- dengan perincian pada bank BNI Cabang Blitar

dengan rekening No.183.002588882.001 sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar

rupiah) dan pada Bank Jatim Cabang Blitar dalam bentuk Giro Penampungan

Page 22: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

22

Proyek dengan rekening No.0141005888 sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar

rupiah);

Jadi sisa dana APBD tahun 2002 yang disimpan dalam bentuk deposito

sejumlah Rp. 24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar rupiah) dan dalam bentuk

Giro sebesar Rp. 3.000.000.000,- sehingga jumlah keseluruhan sisa dana APBD

tahun anggaran 2002 sebesar Rp. 27.000.000.000,- (dua puluh tujuh milyar

rupiah);

- Pada bulan November 2002, Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM

meminta kepada Saksi Krisanto, SE, MM, agar Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada akhir anggaran tahun 2002

pada pembukuan diatur hanya sekitar Rp. 4.000.000.000,- (empat milyar

rupiah). Permintaan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM tersebut

oleh Saksi Krisanto, SE, MM disampaikan kepada Saksi Sri Suhartini agar

pembukuan disesuaikan menurut permintaan Terdakwa Drs. H. Imam

Muhadi, MBA, MM Kemudian Saksi Sri Suhartini dan Saksi Soewati

mengatur/menyesuaikan dengan cara menghilangkan atau mengahapus dana

sebesar Rp. 27.000.000.000,- (dua puluh tujuh milyar rupiah) dengan cara

yaitu yang semula keadaan Buku Kas Penerimaan dan Pengeluaran (Buku

Model B IX) pada tanggal 28 November 2002 sebesar Rp.

322.562.476.669,36 tetapi pada tanggal 29 November 2002 berubah menjadi

Rp. 305.241.094.658,63, sehingga Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah pada akhir tahun anggaran 2002 hanya

sebesar Rp. 4.157.634.718,50 (empat milyar seratus lima puluh tujuh juta

enam ratus tiga puluh empat ribu tujuh ratus delapan belas rupiah lima puluh

sen), yang seharusnya berjumlah Rp. 31.157.643.718,50 (Rp.

27.000.000.000,- + Rp. 4.157.634.718,50).

- Bahwa dana sebesar Rp. 27.000.000.000,- (dua puluh tujuh milyar rupiah)

yang telah dihapus dari Pembukuan Buku Model B IX dan penyampaian

laporan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

pada akhir tahun anggaran 2002, kemudian Saksi Solichin Inanta, SH, MSi

membuat surat ke Bank BNI, Bank BNI dan Bank Jatim Cabang Blitar

dengan maksud agar dana-dana yang tersimpan dalam bentuk deposito dan

giro dipindahbukukan ke rekening Saksi Krisanto, SE, MM sebesar Rp.

24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar rupiah) pada masing-masing Bank

tersebut yaitu :

Page 23: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

23

No Tgl. Surat Tujuan Penandatanganan Asal Dana Jumlah

1. 13-32003 Bank BNI

Solichin Inanta Deposito AA216788

Rp. 2.000.000.000,-

2 12-3-2003 BRI Solichin Inanta Deposito 7369328

Rp. 2.000.000.000,-

3 13-32003 Bank Jatim

Solichin Inanta Deposito 070455

Rp. 15.000.000.000

4 13-32003 Bank Jatim

Solichin Inanta Deposito 070630

Rp. 3.000.000.000,-

5 12-3-2003 Bank Jatim

Solichin Inanta Deposito 070357

Rp. 1.000.000.000,-

6 12-3-2003 Bank BNI

Solichin Inanta Giro 18300258882001

Rp. 1.000.000.000,-

Jumlah Rp. 24.000.000.000,-

Dari dana sebesar Rp 24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar

rupiah) yang telah masuk ke rekening Saksi Krisanto, SE, MM pada masing-

masing bank tersebut, kemudian oleh Saksi Krisanto, SE, MM dicairkan sebesar

Rp. 24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar rupiah) dan diserahkan dalam

bentuk tunai secara berangsur-angsur kepada Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi,

MBA, MM. sedangkan sisanya sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah)

dimasukkan kembali ke rekening Kas daerah DAU dengan rekening No.

0141011200.

- Bahwa pengeluaran dana dari Kas Daerah dengan cara penyimpangan

penerbitan Surat Perintah Membayar Giro (SPMG) sebesar Rp.

68.338.385.125,- (enam puluh delapan milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta

tiga ratus delapan puluh lima ribu seratus dua puluh lima rupiah), pengeluaran

dana dari Kas Daerah dengan cara pemindahbukuan ke rekening pribadi sebesar

Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah), dan Pengeluaran dana dari Kas

Daerah yang disimpan dalam bentuk deposito dan giro dengan cara

memanipulasi sisa anggaran tahun 2002 sebesar Rp. 24.000.000.000,- (dua

puluh empat milyar rupiah), yang keseluruhannya secara berangsur-angsur

diserahkan Saksi Krisanto, SE, MM kepada Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi,

MBA, MM kemudian oleh Saksi Bangun Suharsono disiasati dengan cara

membebankan pada pos belanja pegawai, pos belanja barang, pos pemeliharaan,

pos perjalanan dinas dan pos belanja lain-lain pada masing-masing unit kerja

Pemerintah Kabupaten Blitar pada akhir tahun anggaran 2002 dan akhir tahun

anggaran 2003.

Page 24: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

24

- Bahwa perbuatan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM (Bupati Blitar)

selaku pemegang kekuasaan umum pengelolaan keuangan daerah yang telah

beberapa kali meminta dana kepada Saksi Krisanto, SE, MM yang

ditindaklanjuti dengan mengeluarkan dana dari Kas Daerah dengan cara

peyimpangan penerbitan Surat Perintah Membayar Giro (SPMG) sebesar Rp

.68.338.385.125,- (enam puluh delapan milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta

tiga ratus delapan puluh lima ribu seratus dua puluh lima rupiah), mengeluarkan

dana dari Kas Daerah dengan cara pemindahbukuan ke rekening pribadi sebesar

Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dan mengeluarkan dana dari Kas

Daerah yang disimpan dalam bentuk deposito dan giro dengan cara

memanipulasi sisa anggaran tahun 2002 sebesar Rp. 24.000.000.000, (dua

puluh empat milyar rupiah) telah bertentangan dengan :

* Undang-Undang No. 22 tahun 1999, tanggal 4 Mei 1999 tentang Pemerintahan

Daerah, antara lain :

1. Pasal 43 huruf d yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah mempunyai

kewajiban menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan”.

2. Pasal 44 ayat (1) yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah memimpin

penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan

bersama DPRD”.

3. Pasal 42 ayat (2) yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah dalam

menjalankan tugas dan kewajibannya Kepala Daerah Bertanggung jawab

kepada DPRD”.

4. Pasal 45 ayat (1) yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah wajib

menyampaikan pertanggungjwaban kepada DPRD pada setiap akhir tahun

anggaran”.

5. Pasal 48 huruf b yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah dilarang

membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan bagi

dirinya anggota keluarganya, kroninya, golongan tertentu atau kelompok

politiknya yang secara nyata merugikan kepentingan umum atau

mendiskriminasiksan warga negara dan golongan masyarakat lain”.

6. Pasal 48 huruf d yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah dilarang

menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang patut diduga akan

mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya”.

* Dan telah bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 105 tahun

2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah :

Page 25: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

25

1. Pasal 1 butir 4 yang berbunyi antara lain “bahwa pemegang kekuasaan

umum pengelolaan keuangan daerah adalah Kepala Daerah yang karena

Jabatannya pengelolaan keuangann daerah dan mempunyai kewajiban

menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kewenangan tersebut

kepada DPRD”.

2. Pasal 2 ayat (1) yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah adalah Pemegang

Kekuasaan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah”.

3. Pasal 4 yang berbunyi antara lain “Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan

secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien,

efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas

keadilan dan kepatutan”.

4. Pasal 10 ayat (4) yang berbunyi antara lain “Perkiraan sisa lebih

perhitungan APBD tahun lalu dicatat sebagai saldo awal pada APBD tahun

berikutnya, sedangkan realisasi sisa lebih perhitungan APBD tahun lalu

sebagai saldo awal pada perubahan APBD”

* Serta bertentangan pula dengan Kepmendagri No.29 Tahun 2002, tanggal 10

Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan

Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan

Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah :

1. Pasal 31 yang antara lain berbunyi “Kepala Daerah adalah Pemegang

Kekuasaan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah”.

2. Pasal 32 ayat (2) yang antara lain berbunyi “Umum Daerah Bertanggung

Jawab Kepada Kepala Daerah”.

3. Pasal 49 ayat (5) yang antara lain berbunyi “setiap pengeluaran kas harus

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh

oleh pihak yang menagih”.

4. Pasal 60 yang antara lain berbunyi “Jumlah sisa perhitungan tahun

berkenaan di tahun anggaran yang lalu dipindah bukukan pada kelompok

pembiayaan, jenis penerimaan daerah, obyek sisa lebih anggaran tahun

lalu”.

- Bahwa perbuatan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM sebagaimana

tersebut diatas telah memperkaya diri Terdakwa sendiri sebesar kurang lebih

Rp. 55.810.635.125,- (lima puluh lima milyar delapan ratus sepuluh juta enam

ratus tiga puluh lima ribu seratus dua puluh lima rupiah) dan telah memperkaya

Page 26: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

26

Saksi Krisanto, SE, MM, Saksi Solichin Inanta, SH, Msi, Saksi Drs. Ec.

M.Rusjdan, MM dan Saksi Bangun Suharsono sebesar kurang lebih Rp.

18.000.000.000,- (delapan belas milyar rupiah) sehingga mengakibatkan

kerugian keuangan negara sebesar Rp. 73.810.635.125,- (tujuh puluh tiga

milyar delapan ratus sepuluh juta enam ratus tiga puluh lima ribu seratus dua

puluh lima rupiah) atau setidak-tidaknya sejumlah sekitar itu.

Perbuatan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM merupakan tindak

pidana sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor

31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal

55 ayat (1) ke-1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.

S U B S I D A I R

Bahwa ia Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM. dalam kapasitasnya

sebagai Bupati Blitar periode tahun 2001-2006, secara bersama-sama atau bertindak

sendiri-sendiri baik sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh lakukan, atau yang

turut serta melakukan dengan Kristanto, SE, MM dalam kapasitasnya selaku Pj. Kepala

Sub Bagian Anggaran pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar sejak

tanggal 18 Januari 2001 sampai dengan 5 Desember 2003, berdasarkan Surat Keputusan

Bupati Blitar Nomor :820/07/432.031/SK/2001 tanggal 18 januari 2001, kemudian sejak

tanggal 6 Desember 2003 menggantikan Drs. Ec. M. Rusjdan, MM untuk melaksanakan

tugas sebagai Kepala Bagian Keuangan yang selanjutnya diangkat sebagai Pj. Kepala

Bagian Keuangan Sekretariat Kabupaten Blitar berdasarkan Surat Keputusan Bupati

Blitar Nomor : 820/21/409.201/SK/2004, tanggal 10 Februari 2004 sampai dengan

sekarang, Drs. Ec. M. Rusjdan, MM dalam kapasitasnya selaku Kepala Bagian

Keuangan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar sejak 26 Maret 2002 sampai

dengan 5 Desember 2003, Solichin Inanta, SH, Msi, dalam kapasitasnya selaku Kepala

Bagian Keuangan pada Sekretariat Kabupaten Blitar sejak tanggal 2 Januari 2001

sampai dengan 26 Maret 2002, yang kemudian menjadi Kepala Kantor Kas Daerah

Kabupaten Blitar sejak tanggal 27 Maret 2002 sampai dengan sekarang, Bangun

Suharsono dalam kapasitasnya selaku Kepala Sub Bagian Pembukuan pada Bagian

Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar sejak tanggal 18 Januari 2001 sampai

dengan sekarang, (masing-masing diperiksa dalam berkas perkara terpisah), pada waktu-

Page 27: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

27

waktu dan tempat-tempat sebagaimana telah diuraikan dalam Dakwaan Primair diatas,

telah melakukan beberapa perbuatan yang ada hubungan sedemikian rupa sehingga

harus dipandang sebagai suatu perbuatan berlanjut, dengan tujuan mengungtungkan diri

sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan

yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan

negara atau perekonomian negara, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa berdasarkan keputusan Mendagri dan Otoda RI Nomor : 131.35.598,

tanggal 21 Desember 2000, Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM diangkat

sebagai Bupati Blitar periode 2001 sampai dengan 2006;

- Bahwa berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999, tanggal 4 Mei 1999, tentang

Pemerintahan Daerah, mengatur dan menentukan antara lain; bahwa Kepala

Daerah atau Bupati sebagai berikut:

1. Mempunyai kewajiban menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan

(Pasal 43 huruf d).

2. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan

yang ditetapkan bersama DPRD (Pasal 44 ayat 1).

3. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya Kepala Daerah bertanggung

jawab kepada DPRD (Pasal 44 ayat 2).

4. Wajib menyampaikan pertanggungjawaban kepada DPRD pada setiap akhir

tahun anggaran (Pasal 45 ayat 1).

5. Dilarang membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan

bagi dirinya, anggota keluarganya, kroninya, golongan tertentu atau

kelompok politiknya yang secara nyata merugikan kepentingan umum atau

mendiskriminasikan warga negara dan golongan masyarakat lain (Pasal 48

huruf b).

6. Dilarang menerima uang, barang, dan/atau dari pihak lain yang patut dapat

diduga akan mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya

(Pasal 48 huruf d).

- Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor : 105 tahun 2000, tanggal

10 November 2000, tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan

Daerah, mengatur antara lain sebagai berikut :

1. Bahwa pemegang kekuasaan umum pengelolaan keuangan daerah adalah

Kepala Daerah yang karena jabatannya pengelolaan keuangan daerah dan

mempunyai kewajiban menyampaikan pertanggungajwaban atas pelaksanaan

kewenangan tersebut kepada DPRD. (Pasal 1 butir 4).

Page 28: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

28

2. Bahwa Kepala Daerah adalah Pemegang Kekuasaan Umum Pengelolaan

Keuangan Daerah. (Pasal 2 ayat 1).

3. Bahwa “Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan”.

(Pasal 4).

4. Pasal 10 ayat (4) yang berbunyi antara lain “Perkiraan sisa lebih perhitungan

APBD tahun lalu dicatat sebagai saldo awal pada APBD tahun berikutnya,

sedangkan realisasi sisa lebih perhitungan APBD tahun lalu dicatat sebagai

saldo awal pada perubahan APBD”.

- Bahwa berdasarkan Kepmendagri No.29 Tahun 2002, tanggal 10 Juni 2002

tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan

Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,

Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, mengatur antara lain;

1. Bahwa Kepala Daerah Adalah Pemegang Kekuasaan Umum Pengelolaan

Keuangan Daerah (Pasal 31 ayat 1);

2. Bahwa Bendahara Umum Daerah Bertanggung Jawab Kepada Kepala

Daerah. (Pasal 32 ayat 2);

3. Bahwa Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi wewenang oleh

Pemegang Kekuasaan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah untuk

mengelola penerimaan dan pengeluaran Kas Daerah serta segala bentuk

kekayaan Daerah lainnya. (Pasal 1 Huruf e);

4. Bahwa Setiap pengeluaran kas harus didukung oleh bukti yang lengkap dan

sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih. (Pasal 49 ayat

5);

5. Bahwa Jumlah Sisa Perhitungan Tahun Berkenaan di Tahun Anggaran yang

lalu Dipindahbukukan Pada Kelompok Pembiayaan, Jenis Penerimaan

daerah, Obyek Sisa Lebih Anggaran Tahun Lalu. (pasal 60);

- Bahwa Keputusan Mendagri No.900-099 tahun 1980, tanggal 2 April 1980

tentang Manual Administrasi Keuangan Daerah merupakan salah satu ketentuan

yang mendasari dalam pengeloalaan keuangan daerah.

- Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam hal pengelolaan

keuangan daerah khususnya untuk pengeluaran dana atau pencairan keuangan

Page 29: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

29

daerah baik untuk beban tetap maupun sementara, ditempuh melalui tahapan

prosedur sebagai berikut:

* Satu bulan setelah Peraturan Daerah (PERDA) tentang APBD ditetapkan,

Kepala Daerah menetapkan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) yang

memuat pendapatan dan belanja setiap perangkat daerah yang dijadikan dasar

pelaksanaan oleh pengguna anggaran (Pasal 25 ayat (1), (2) Kepmendagri

No. 29 tahun 2002);

* Untuk Pengeluaran kas daerah atas beban APBD terlebih dahulu diterbitkan

Surat Keputusan Otorisasi (SKO) yang ditetapkan oleh Kepala Daerah;

(Pasal 49 ayat (4) Kepmendagri No. 29 tahun 2002);

* Selanjutnya masing-masing unit kerja (Kepala Kantor/Kepala Dinas/Badan)

selaku penanggungjawab anggaran (kuasa pengguna anggaran) mengajukan

nota dinas kepada Sekretaris Daerah (Kabupaten) untuk realisasi anggaran

pada bulan-bulan tertentu;

* Setelah nota dinas disetujui oleh seskab lalu dikembalikan ke unit kerja

pengusul yang selanjutnya unit kerja membuat dan menerbitkan Surat

Permintaan Pembayaran (SPP);

* SPP diajukan ke Bagian Keuangan (Subag. Anggaran) untuk diteliti dan

diregister;

* Kasubag Anggaran meneruskan ke Kasubag Perbendaharaan untuk

diterbitkan Surat Perintah Membayar Giro (SPMG);

* Kasubag Perbendaharaan mengajukan ke Kabag Keuangan untuk

ditandatangani;

* Setelah SPMG ditandatangani dikembalikan kepada Kasubag

Perbendaharaan guna diteruskan ke Kantor Kas Daerah;

* Dari Kantor Kas Daerah dicairkan kepada Bendahara Unit Pengelola

Keuangan (pengusul) anggaran, selanjutnya uang masuk ke rekening

pemegang kas.

* Bahwa prosedur penggunaan keuangan daerah juga harus melalui Sub Bagian

Verifikasi untuk memeriksa, meneliti, dan menilai realisasi APBD serta

memeriksa, meneliti dan menilai pertanggungjawaban realisasi anggaran

yang keluar dari kas daerah.

- Bahwa dalam kenyataannya Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM selaku

Bupati Blitar pada tahun 2002 s.d. 2004 dalam Pelaksanaan Pengelolaan

Page 30: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

30

Keuangan Daerah Kabupaten Blitar, telah melakukan penyimpangan-

penyimpangan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Pengeluaran dana dari Kas Daerah dengan cara penyimpangan

penerbitan Surat Perintah Membayar Giro (SPMG);

- Bahwa dalam kurun waktu antara tahun 2002 s/d 2004, telah terjadi

pengeluaran dana dari Kas Daerah dengan cara penyimpangan penerbitan

Surat Perintah Membayar Giro (SPMG) atas permintaan Terdakwa Drs. H.

Imam Muhadi, MBA, MM dengan dalih untuk keperluan kegiatan Bupati.

Permintaan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM tersebut biasanya

disampaikan melalui Saksi Krisanto, SE, MM, selanjutnya permintaan

Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM tersebut disampaikan oleh

Saksi Krisanto SE, MM, kepada Saksi Solichin Inanta, SH, Msi., Saksi Drs.

Ec. Rusjdan, MM, dan Saksi Lilik Poerwanto (selaku Bendaharawan Gaji

Sekretariat atau Pemegang Kas), serta Saksi Kadmiarsih (selaku Kasubag

Perbendaharaan) untuk mempersiapkan Surat Perintah Membayar Giro

(SPMG) Pengembalian ayat yang diberi kode d atau D guna mencairkan

dana APBD tanpa dilengkapi Surat Keputusan Otorisasi (SKO) dari

Bupati/Kepala Daerah selaku pemegang kekuasaan umum pengelolaan

daerah dan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dari Pengguna Anggaran.

- Bahwa berdasarkan kelaziman pengelolaan keuangan pada Pemerintah

Kabupaten Blitar, SPMG hanya terdiri dari SPMG kode A untuk gaji

pegawai, kode C untuk honorarium, kode R untuk kegiatan rutin dan kode P

untuk dana pembangunan sedangkan kode d atau D tidak lazim digunakan

kecuali oleh Saksi Krisanto SE, MM, Saksi Solichin Inanta, SH, Msi, Saksi

Drc Ec. Rusjdan MM, Saksi Lilik Poerwanto dan Saksi Kadmiarsih untuk

memenuhi permintaan dana oleh Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA,

MM.

- Bahwa SPMG yang diberi kode d atau D dimaksudkan sebagai SPMG PA

(Pengembalian Ayat) yang artinya dana dikeluarkan dari APBD bukan dari

Pos Pasal Pengeluaran (belanja), tetapi dikeluarkan dari ayat penerimaan

berupa penerimaan atas Dana Alokasi Umum (DAU) yang akan diganti

dikemudian hari dari pemasukan PAD (Pendapatan Asli Daerah) atau dari

DAU (Dana Alokasi Umum).

Page 31: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

31

- Bahwa untuk memenuhi permintaan-permintaan dana dari Terdakwa Drs.

H. Imam Muhadi, MBA, MM., Saksi Kadmiarsih membuat SPMG kode d

atau D, kemudian SPMG kode d atau D tersebut diserahkan kepada Kabag

Keuangan untuk ditandatangani dan selanjutnya dikirimkan ke Kantor Kas

Daerah. Setelah SPMG kode d atau D diserahkan kepada Kepala Kantor

Kas Daerah (Saksi Solichin Inanta, SH, MSi) lalu Saksi Solichin Inanta, SH,

MSi, memindahbukukan dari rekening Kas Daerah ke rekening

Bendaharawan Gaji atau Pemegang Kas (Saksi Lilik Poerwanto). Kemudian

Saksi Lilik Poerwanto mencairkan dari Bank Jatim Cabang Blitar

selanjutnya diserahkan kepada Saksi Krisanto, SE, MM, yang pada akhirnya

dana-dana dimaksud berangsur-angsur diserahkan kepada Terdakwa Drs. H.

Imam Muhadi, MBA, MM.

- Bahwa SPMG kode d atau D yang telah diterbitkan dan dicairkan sejak

tahun 2002 s/d 2004 sebanyak 192 lembar dengan nilai total

Rp.68.338.385.125,- (enam puluh delapan milyar tiga ratus tiga puluh

delapan juta tiga ratus delapan puluh lima ribu seratus dua puluh lima

rupiah), tahun anggaran 2002 sebanyak 59 lembar senilai Rp.

17.047.950.000,- (tujuh belas milyar empat puluh tujuh juta sembilan ratus

lima puluh ribu rupiah), tahun anggaran 2003 sebanyak 56 lembar senilai

Rp. 27.060.318.225,- (dua puluh tujuh milyar enam puluh juta tiga ratus

delapan belas ribu dua ratus dua puluh lima rupiah) dan tahun anggaran

2004 sebanyak 78 lembar senilai Rp.24.230.116.900 (dua puluh empat

milyar dua ratus tiga puluh juta seratus enam belas ribu sembilan ratus

rupiah), dengan perincian sebagai berikut :

a. Pada Tahun 2002

No Tgl No Penandatangan

No. Rek. Tujuan Jumlah SPMG SPMG SPMG

1 2 3 4 5 6 1 4 - 3 – 2002 1 /d/R Solichin Inanta, 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

SH,Msi. Bendaharawan Gaji Sekretariat

2 4 - 3 – 2002 2 /d/R Solichin Inanta, 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

SH,Msi. Bendaharawan Gaji Sekretariat

3 26 - 4 – 2002 3 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/847;An. Rp. 1.000.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

4 26 - 4 – 2002 4 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/847;An. Rp. 1.000.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

5 14 - 5 – 2002 5 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 180.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

Page 32: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

32

6 28 - 5 – 2002 6 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

7 29 - 5 – 2002 7 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 100.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

8 3 - 6 - 2002 8 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 130.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

9 4 - 6 - 2002 9 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 100.000.000,-

Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

10 5 - 7 - 2002 10 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

11 8 - 7 - 2002 11 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 150.000.000,-

12 10 - 7 – 2002 12 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

13 10 - 7 – 2002 13 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/847;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 59.400.000,-

14 29 - 7 – 2002 14 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 150.000.000,-

15 7 - 8 - 2002 15 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 50.000.000,-

16 13 - 8 – 2002 16 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

17 13 - 8 – 2002 17 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 250.000.000,-

18 14 - 8 – 2002 18 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

19 15 - 8 – 2002 19 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

20 16 - 8 – 2002 20 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 160.000.000,-

21 19 - 8 – 2002 21 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/847;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 163.350.000,-

22 20 - 8 – 2002 22 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 112.000.000,-

23 20 - 8 – 2002 23 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 125.000.000,-

24 22 - 8 – 2002 24 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 212.000.000,-

25 22 - 8 – 2002 25 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 25.000.000,-

26 23 - 8 – 2002 26 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 55.200.000,-

27 26 - 8 – 2002 27 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 115.500.000,-

28 27 - 8 – 2002 28 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 75.500.000,-

29 29 - 8 – 2002 29 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 175.000.000,-

30 2 - 9 - 2002 30 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 250.000.000,-

31 11 - 9 – 2002 31 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 265.000.000,-

32 16 - 9 – 2002 32 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 150.000.000,-

Page 33: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

33

33 17 - 9 – 2002 33 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 65.000.000,-

34 18 - 9 – 2002 34 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 300.000.000,-

35 20 - 9 – 2002 35 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

36 23 - 9 – 2002 36 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 300.000.000,-

37 24 - 9 – 2002 37 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

38 25 - 9 – 2002 38 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 300.000.000,-

39 7 - 10 – 2002 39 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

40 10 - 10 – 2002 40 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 225.000.000,-

41 11 - 10 – 2002 41 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 125.000.000,-

42 21 - 10 – 2002 42 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 315.000.000,-

43 25 - 10 – 2002 43 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 90.000.000,-

44 29 - 10 – 2002 44 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 100.000.000,-

45 1 - 11 – 2002 45 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

46 5 - 11 – 2002 46 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

47 7 - 11 – 2002 47 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 150.000.000,-

48 13 - 11 – 2002 48 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

49 18 - 11 – 2002 49 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

50 19 - 11 – 2002 50 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 125.000.000,-

51 25 - 11 – 2002 51 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 200.000.000,-

52 25 - 11 – 2002 52 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 150.000.000,-

53 28 - 11 – 2002 53 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

54 2 - 12 – 2002 54 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

55 4 - 12 – 2002 55 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

56 11 - 12 – 2002 56 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

57 18 - 12 – 2002 57 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

58 23 - 12 – 2002 58 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 1.250.000.000,-

59 24 - 12 – 2002 59 /d/R

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 1.750.000.000,-

Jumlah Rp. 17.047.950.000,-

Page 34: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

34

b. Pada Tahun 2003

No Tgl No Penandatangan No. Rek. Tujuan Jumlah

SPMG SPMG SPMG

1 2 3 4 5 6

1 11 - 2 – 2003 01 /d/R Krisanto, SE,MM 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Bendaharawan Gaji Sekretariat

2 11 - 2 – 2003 02 /d/R Krisanto, SE,MM 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Bendaharawan Gaji Sekretariat

3 25 - 2 – 2003 03 /d/R Krisanto, SE,MM 200.03.01/847;An. Rp. 75.000.000,-

2003 Bendaharawan Gaji Sekretariat

4 4 - 3 - 2003 04 /d/R Krisanto, SE,MM 200.03.01/847;An. Rp. 250.000.000,-

2003 Bendaharawan Gaji Sekretariat

5 4 - 3 - 2003 05 /d/R Krisanto, SE,MM 200.03.01/537;An. Rp. 600.000.000,-

2003 Bendaharawan Gaji Sekretariat

6 12 - 3 – 2003 06 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

7 13 - 3 – 2003 07 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 100.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

8 14 - 3 – 2003 08 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 600.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

9 21 - 3 – 2003 09 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

10 24 - 3 – 2003 10 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 375.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

11 25 - 3 – 2003 11 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 200.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

12 31 - 3 – 2003 12 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 50.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

13 3 - 4 - 2003 13 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/847;An. Rp. 200.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

14 8 - 4 - 2003 14 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 400.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

15 10.- 4 – 2003 15 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 250.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

16 14.- 4 – 2003 16 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 275.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

17 17.- 4 – 2003 17 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 200.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

18 23.- 4 – 2003 18 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 600.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

19 23.- 4 – 2003 19 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 3.000.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

20 6 - 5 - 2003 20 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 250.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

21 7 - 5 - 2003 21 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/847;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

22 12 - 5 – 2003 22 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 350.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

Page 35: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

35

23 19 - 5 – 2003 23 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 200.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

24 21 - 5 – 2003 24 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

25 21 - 5 – 2003 25 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

26 26 - 5 – 2003 26 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 750.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

27 26 - 5 – 2003 27 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

28 27 - 5 – 2003 28 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 250.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

29 2 - 6 - 2003 29 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

30 3 - 6 - 2003 30 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 150.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

31 4 - 6 - 2003 31 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

32 9 - 6 - 2003 32 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

33 19 - 6 – 2003 33 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

34 23 - 6 – 2003 34 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 300.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

35 8 - 7 - 2003 35 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 450.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

36 10 - 7 – 2003 36 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 750.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

37 11 - 7 – 2003 37 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 750.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

38 15 - 7 – 2003 38 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

39 23 - 7 – 2003 39 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 550.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

40 25 - 7 – 2003 40 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

41 29 - 7 – 2003 41 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

42 29 - 7 – 2003 42 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 1.000.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

43 4 - 8 - 2003 43 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 400.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

44 10 - 9 – 2003 44 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 400.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

45 25 - 9 – 2003 45 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

46 25 - 9 – 2003 46 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

Page 36: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

36

47 25 - 9 – 2003 47 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

48 25 - 9 – 2003 48 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 160.318.225,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

49 20 -0 – 2003 49 /d/R2003

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 400.000.000,-

50 24-10 – 2003 50 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 400.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

51 4 - 11 – 2003 51 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

52 11 - 1 – 2003 52 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

53 11 - 1 – 2003 53 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

54 13 - 1 – 2003 54 /d/R2003

Drs.Ec.Muhammad Rusjdan, MM

200.03.01/537;An. Bendaharawan Gaji Sekretariat

Rp. 500.000.000,-

55 13 - 1 – 2003 55 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 500.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

56 17 - 1 – 2003 56 /d/R Drs.Ec.Muhammad 200.03.01/537;An. Rp. 450.000.000,-

2003 Rusjdan, MM Bendaharawan Gaji Sekretariat

Jumlah Rp. 27.060.318.225-

d. Pada Tahun 2004

No Tgl No Penandatangan No. Rek. Tujuan Jumlah

SPMG SPMG SPMG

1 2 3 4 5 6 1 06 - 1 – 2004 01 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 425.035.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

2 06 - 1 - 2004 02 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 350.025.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

3 06 - 1 - 2004 03 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 225.040.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

4 12 - 1 - 2004 04 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 204.842.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

5 26 - 1 - 2004 05 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 372.440.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

6 28 - 5 - 2004 06 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 675.500.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

7 28 - 5 - 2004 07 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 525.100.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

8 28 - 5 - 2004 08 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 314.500.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

9 3 – 2 - 2004 09 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 505.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

10 5 – 2 - 2004 10 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 529.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

Page 37: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

37

11 6 – 2 - 2004 11 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 530.907.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

12 6 – 2 - 2004 12 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 720.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

13 6 – 2 - 2004 13 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 720.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

14 6 – 2 - 2004 14 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 720.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

15 6 – 2 - 2004 15 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 720.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

16 6 – 2 - 2004 16 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 720.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

17 10 - 2 - 2004 17 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 558.416.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

18 18 - 2 - 2004 18 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 184.250.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

19 18 - 2 - 2004 19 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 315.750.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

20 24 - 2 - 2004 20 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 512.450.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

21 24 - 2 - 2004 21 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 400.750.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

22 24 - 2 - 2004 22 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 325.500.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

23 24 - 2 - 2004 23 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 273.750.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

24 24 - 2 - 2004 24 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 400.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

25 11 - 3 - 2004 25 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 204.842.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

26 17 - 3 - 2004 26 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 565.574.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

27 25 - 3 - 2004 27 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 511.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

28 29 - 3 - 2004 28 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 372.440.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

29 6 – 4 - 2004 29 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 255.600.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

30 6 – 4 - 2004 30 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 244.400.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

31 15 - 4 - 2004 31 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 130.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

32 20 - 4 - 2004 32 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 85.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

33 26 - 4 - 2004 33 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 510.210.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

34 29 - 4 - 2004 34 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

Page 38: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

38

35 6 – 5 - 2004 35 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

36 24 - 5 - 2004 36 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

37 26 - 5 - 2004 37 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

38 26 - 5 - 2004 38 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 275.291.700,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

39 27 - 5 - 2004 39 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 150.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

40 11 - 6 - 2004 40 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 260.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

41 23 - 6 - 2004 41 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 280.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

42 28 - 6 - 2004 42 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

43 29 - 6 - 2004 43 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 150.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

44 9 – 7 - 2004 44 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

45 16 - 7 - 2004 45 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

46 20 - 7 - 2004 46 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 125.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

47 20 - 7 - 2004 47 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 300.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

48 22 - 7 - 2004 48 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

49 27 - 7 - 2004 49 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 100.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

50 28 - 7 - 2004 50 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 21.730.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

51 28 - 7 - 2004 51 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

52 2 – 8 - 2004 52 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

53 2 – 8 - 2004 53 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 62.500.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

54 4 – 8 - 2004 54 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

55 12 - 8 - 2004 55 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 150.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

56 20 - 8 - 2004 56 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 300.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

57 23 - 8 - 2004 57 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 300.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

58 23 - 8 - 2004 58 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 395.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

Page 39: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

39

59 23 - 8 - 2004 59 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 400.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

60 26 - 8 - 2004 60 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 500.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

61 1 – 9 - 2004 62 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 24.111.700,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

62 3 – 9 - 2004 63 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 100.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

63 3 – 9 - 2004 64 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 170.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

64 3 – 9 - 2004 65 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 298.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

65 7 – 9 - 2004 66 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 100.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

66 7 – 9 - 2004 67 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 50.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

67 9 – 9 - 2004 68 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 50.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

68 9 – 9 - 2004 69 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 100.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

69 10 - 9 - 2004 70 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 75.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

70 21 - 9 - 2004 71 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 100.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

71 23 - 9 - 2004 72 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 30.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

72 29 - 9 - 2004 73 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 15.312.500,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

73 1 - 10 - 2004 74 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 1.000.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

74 6 - 10 - 2004 75 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 200.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

75 6 - 10 - 2004 76 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 268.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

76 12 - 10 - 2004 77 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 50.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

77 15 – 10 - 2004 78 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 25.000.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

78 27 – 10 - 2004 82 /D Krisanto, SE,MM 200.03.01/537; An.Pemegang Rp. 15.850.000,-

Kas Sekretariat Kab.Blitar

Jumlah Rp. 24.230.116.900,-

* Bahwa pengeluaran dana dari Kas Daerah dengan cara penyimpangan

penerbitan SPMG pada tahun 2003 sebesar Rp. 27.060.318.225,- (dua puluh

tujuh milyar enam puluh juta tiga ratus delapan belas ribu dua ratus dua

puluh lima rupiah), mengakibatkan kekurangan dana yang cukup besar

Page 40: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

40

umtuk membiayai pos APBD tahun 2003 sehingga Terdakwa Drs. H. Imam

Muhadi, MBA, MM bersama Saksi Krisanto, SE, MM., dan Solichin Inanta,

SH., MSi., mencari dana untuk menutupi kekurangan dana tersebut dengan

cara:

- Meminjam dana ke Koperasi Praja Mukti sebesar Rp. 12.285.000.000,-

- Meminjam dana bendahara Rutin Sekretariat sebesar Rp.

l.650.000.000,-

- Meminjam dana pada bendahara Kantor Pemerintah sebesar Rp.

1.800.000.000,-

- Meminjam dana pada bendahara Dinas Pendidikan sebesar Rp.

150.000.000,-

- Menggunakan setoran dana PBB dan PBHTB yang ada di BRI sebesar

Rp. 1.500.000.000,-

- Meminjam dana pada bendahara gaji Sekretariat Rp. 1.920.000.000,-

* Bahwa peminjaman dana sebesar Rp. 19.305.000.000,- (sembilan belas

milyar tiga ratus lima juta rupiah) tidak dimasukkan dalam perhitungan Sisa

APBD tahun 2003 maupun dalam APBD tahun 2004.

2. Pengeluaran dana dari Kas Daerah dengan cara pemindahbukuan ke

rekening pribadi;

Bahwa selain pengeluaran dana Kas Daerah dengan cara

penyimpangan penerbitan SPMG sebagaimana diuraikan diatas, telah terjadi

pengeluaran dana dari Kas Daerah Kabupaten Blitar dengan cara

pemindahbukuan ke rekening pribadi atas permintaan-permintaan Terdakwa

Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM yaitu:

- Bahwa atas permintaan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM

melalui Saksi Krisanto, SE, MM dan selanjutnya Saksi Krisanto, SE, MM

menghubungi Saksi Solichin Inanta, SH, MSi agar memindahbukukan

sejumlah dana dari Kas Daerah ke rekening pribadi Saksi Krisanto, SE,

MM, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Saksi Solichin Inanta, SH, Msi,

dengan cara sebagai berikut:

* Pada tanggal 24 Juli 2002, Saksi Solichin Inanta, SH, MSi,

mengirimkan surat No.900/258/409.304/2002, yang ditujukan kepada

Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar, yang pada pokoknya memohon

agar Bank Jatim Cabang Blitar memindahbukukan dana Kas Daerah

Page 41: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

41

sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) ke rekening nomor

0142312400 atas nama Saksi Krisanto, SE, MM pada Bank Jatim

Cabang Blitar.

* Pada tanggal 29 Juli 2002, Saksi Solichin Inanta, SH, MSi

mengirimkan surat No. 900/259/409.304/2002, yang ditujukan kepada

Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar yang pada pokoknya memohon

agar Bank Jatim Cabang Blitar memindahbukukan dana Kas Daerah

sebesar Rp. 1.5000.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah) ke

rekening nomor : 0142312400 atas nama Saksi Krisanto, SE, MM

pada Bank Jatim Cabang Blitar.

- Bahwa atas permintaan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM

pada tanggal 10 Maret 2003, Saksi Krisanto, SE, MM, menghubungi

Saksi Samilah agar memindahbukukan dana sebesar Rp. 3.000.000.000,-

(tiga miliyard rupiah) melalui kliring dari Bank Jatim Cabang Blitar ke

rekening Priono Hadi pada Bank Mandiri Cabang Blitar.

- Bahwa dana-dana sebesar Rp. 500.000.000,- dan Rp. 1.500.000.000,-

serta Rp. 3.000.000.000,- setelah cair dari masing-masing bank tersebut

semuanya diserahkan kepada Saksi Krisanto, SE, MM, selanjutnya oleh

Saksi Krisanto, SE, MM secara berangsur-angsur diserahkan kepada

Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM.

3. Pengeluaran dana dari Kas Daerah yang disimpan dalam bentuk deposito

dan giro dengan cara memanipulasi sisa anggaran tahun 2005;

A. Simpanan dalam bentuk Deposito

Bahwa simpanan Kas Daerah Kabupaten Blitar dalam bentuk

deposito ada pada Bank BRI Cabang Blitar, Bank Jatim Cabang Blitar

dan pada Bank BNI Cabang Blitar dengan bilyet deposito, yaitu:

No No.dan Tgl.

Bilyet Deposito Bank Jumlah

No. Tgl.Legalisasi/ Keputusan Bupati

1 7369328/ 4-6-2002

BRI Rp. 2.000.000.000,- No.151/2002, tgl. 15 -5-2002

2 070357/ 6-6-2002

Bank Jatim Rp. 2.000.000.000,- No.152/2002, tgl 15-5-2002

3 AA216788/

4-2-2002 BNI Rp. 2.000.000.000,-

No. 153/2002, tgl 15-5-2002

4 070455 Bank Jatim Rp. 15.000.000.000,- No.334/2002, tgl 7-11-2002

5 070630 Bank Jatim Rp. 3.000.000.000,- - Jumlah Rp. 24.000.000.000,-

Page 42: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

42

B. Simpanan dalam bentuk Giro

Bahwa simpanan Kas Daerah Kabupaten Blitar dalam bentuk Giro

sebesar Rp. 3.000.000.000,- dengan perincian pada bank BNI Cabang Blitar

dengan rekening No.183.002588882.001 sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar

rupiah) dan pada Bank Jatim Cabang Blitar dalam bentuk Giro Penampungan

Proyek dengan rekening No.0141005888 sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar

rupiah);

Jadi sisa dana APBD tahun 2002 yang disimpan dalam bentuk deposito

sejumlah Rp. 24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar rupiah) dan dalam bentuk

Giro sebesar Rp. 3.000.000.000,- sehingga jumlah keseluruhan sisa dana APBD

tahun anggaran 2002 sebesar Rp. 27.000.000.000,- (dua puluh tujuh milyar

rupiah);

- Pada bulan November 2002, Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM

meminta kepada Saksi Krisanto, SE, MM, agar Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada akhir anggaran tahun 2002

pada pembukuan diatur hanya sekitar Rp. 4.000.000.000,- (empat milyar

rupiah). Permintaan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM tersebut

oleh Saksi Krisanto, SE, MM disampaikan kepada Saksi Sri Suhartini agar

pembukuan disesuaikan menurut permintaan Terdakwa Drs. H. Imam

Muhadi, MBA, MM Kemudian Saksi Sri Suhartini dan Saksi Soewati

mengatur/menyesuaikan dengan cara menghilangkan atau mengahapus dana

sebesar Rp. 27.000.000.000,- (dua puluh tujuh milyar rupiah) dengan cara

yaitu yang semula keadaan Buku Kas Penerimaan dan Pengeluaran (Buku

Model B IX) pada tanggal 28 November 2002 sebesar Rp.

322.562.476.669,36 tetapi pada tanggal 29 November 2002 berubah menjadi

Rp. 305.241.094.658,63, sehingga Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah pada akhir tahun anggaran 2002 hanya

sebesar Rp. 4.157.634.718,50 (empat milyar seratus lima puluh tujuh juta

enam ratus tiga puluh empat ribu tujuh ratus delapan belas rupiah lima puluh

sen), yang seharusnya berjumlah Rp. 31.157.643.718,50 (Rp.

27.000.000.000,- + Rp. 4.157.634.718,50).

- Bahwa dana sebesar Rp. 27.000.000.000,- (dua puluh tujuh milyar rupiah)

yang telah dihapus dari Pembukuan Buku Model B IX dan penyampaian

laporan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

pada akhir tahun anggaran 2002, kemudian Saksi Solichin Inanta, SH, MSi

Page 43: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

43

membuat surat ke Bank BNI, Bank BNI dan Bank Jatim Cabang Blitar

dengan maksud agar dana-dana yang tersimpan dalam bentuk deposito dan

giro dipindahbukukan ke rekening Saksi Krisanto, SE, MM sebesar Rp.

24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar rupiah) pada masing-masing Bank

tersebut yaitu :

No Tgl. Surat Tujuan Penandatanganan Asal Dana Jumlah 1. 13-32003 Bank BNI Solichin Inanta Deposito

AA216788 Rp. 2.000.000.000,-

2 12-3-2003 Bank BRI Solichin Inanta Deposito 7369328

Rp. 2.000.000.000,-

3 13-32003 Bank Jatim Solichin Inanta Deposito 070455 Rp. 15.000.000.000

4 13-32003 Bank Jatim Solichin Inanta Deposito 070630 Rp. 3.000.000.000,-

5 12-3-2003 Bank Jatim Solichin Inanta Deposito 070357

Rp. 1.000.000.000,-

6 12-3-2003 Bank BNI Solichin Inanta Giro 1830025882001

Rp. 1.000.000.000,-

Jumlah Rp. 24.000.000.000,-

Dari dana sebesar Rp 24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar rupiah) yang

telah masuk ke rekening Saksi Krisanto, SE, MM pada masing-masing bank

tersebut, kemudian oleh Saksi Krisanto, SE, MM dicairkan sebesar Rp.

24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar rupiah) dan diserahkan dalam bentuk

tunai secara berangsur-angsur kepada Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA,

MM sedangkan sisanya sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah)

dimasukkan kembali ke rekening Kas daerah cq. DAU dengan rekening No.

0141011200.

- Bahwa pengeluaran dana dari Kas Daerah dengan cara penyimpangan

penerbitan Surat Perintah Membayar Giro (SPMG) sebesar Rp.

68.338.385.125,- (enam puluh delapan milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta

tiga ratus delapan puluh lima ribu seratus dua puluh lima rupiah), pengeluaran

dana dari Kas Daerah dengan cara pemindahbukuan ke rekening pribadi sebesar

Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah), dan Pengeluaran dana dari Kas

Daerah yang dismpan dalam bentuk deposito dan giro dengan cara

memanipulasi sisa anggaran tahun 2002 sebesar Rp. 24.000.000.000,- (dua

puluh empat milyar rupiah), yang keseluruhannya secara berangsur-angsur

diserahkan Saksi Krisanto, SE, MM kepada Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi,

MBA, MM, kemudian oleh Saksi Bangun Suharsono disiasati dengan cara

membebankan pada pos belanja pegawai, pos belanja barang, pos pemeliharaan,

pos perjalanan dinas dan pos belanja lain-lain pada masing-masing unit kerja

Page 44: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

44

Pemerintah Kabupaten Blitar pada akhir tahun anggaran 2002 dan akhir tahun

anggaran 2003.

- Bahwa perbuatan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM. (Bupati Blitar)

telah menyalahgunakan kewenangannya atau menyalahgunakan jabatannya

yaitu selaku pemegang kekuasaan umum pengelolaan keuangan daerah yang

telah beberapa kali meminta dana kepada Saksi Krisanto, SE, MM yang

ditindaklanjuti dengan mengeluarkan dana dari Kas Daerah dengan cara

peyimpangan penerbitan Surat Perintah Membayar Giro (SPMG) sebesar Rp

.68.338.385.125,- (enam puluh delapan milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta

tiga ratus delapan puluh lima ribu seratus dua puluh lima rupiah), mengeluarkan

dana dari Kas Daerah dengan cara pemindahbukuan ke rekening pribadi sebesar

Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dan mengeluarkan dana dari Kas

Daerah yang disimpan dalam bentuk deposito dan giro dengan cara

memanipulasi sisa anggaran tahun 2002 sebesar Rp. 24.000.000.000, (dua

puluh empat milyar rupiah) telah bertentangan dengan :

* Undang-Undang No. 22 tahun 1999, tanggal 4 Mei 1999 tentang Pemerintahan

Daerah, antara lain :

1. Pasal 43 huruf d yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah mempunyai

kewajiban menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan”.

2. Pasal 44 ayat (1) yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah memimpin

penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan

bersama DPRD”.

3. Pasal 42 ayat (2) yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah dalam

menjalankan tugas dan kewajibannya Kepala Daerah Bertanggung jawab

kepada DPRD”.

4. Pasal 45 ayat (1) yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah wajib

menyampaikan pertanggungjwaban kepada DPRD pada setiap akhir tahun

anggaran”.

5. Pasal 48 huruf b yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah dilarang

membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan bagi

dirinya anggota keluarganya, kroninya, golongan tertentu atau kelompok

politiknya yang secara nyata merugikan kepentingan umum atau

mendiskriminasiksan warga negara dan golongan masyarakat lain”.

Page 45: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

45

6. Pasal 48 huruf d yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah dilarang

menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang patut diduga akan

mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya”.

* Dan telah bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 105 tahun

2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah :

1. Pasal 1 butir 4 yang berbunyi antara lain “bahwa pemegang kekuasaan

umum pengelolaan keuangan daerah adalah Kepala Daerah yang karena

Jabatannya pengelolaan keuangann daerah dan mempunyai kewajiban

menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kewenangan tersebut

kepada DPRD”.

2. Pasal 2 ayat (1) yang berbunyi antara lain “Kepala Daerah adalah Pemegang

Kekuasaan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah”.

3. Pasal 4 yang berbunyi antara lain “Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan

secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien,

efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas

keadilan dan kepatutan”.

4. Pasal 10 ayat (4) yang berbunyi antara lain “Perkiraan sisa lebih

perhitungan APBD tahun lalu dicatat sebagai saldo awal pada APBD tahun

berikutnya, sedangkan realisasi sisa lebih perhitungan APBD tahun lalu

sebagai saldo awal pada perubahan APBD”

* Serta bertentangan pula dengan Kepmendagri No.29 Tahun 2002, tanggal 10

Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan

Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah

dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah :

1. Pasal 31 yang antara lain berbunyi “Kepala Daerah adalah Pemegang

Kekuasaan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah”.

2. Pasal 32 ayat (2) yang antara lain berbunyi “Umum Daerah Bertanggung

Jawab Kepada Kepala Daerah”.

3. Pasal 49 ayat (5) yang antara lain berbunyi “setiap pengeluaran kas harus

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh

oleh pihak yang menagih”.

4. Pasal 60 yang antara lain berbunyi “Jumlah sisa perhitungan tahun

berkenaan di tahun anggaran yang lalu dipindah bukukan pada kelompok

Page 46: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

46

pembiayaan, jenis penerimaan daerah, obyek sisa lebih anggaran tahun

lalu”.

- Bahwa perbuatan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM sebagaimana

tersebut diatas telah menguntungkan Terdakwa sendiri sebesar kurang lebih Rp.

55.810.635.125,- (lima puluh lima milyar delapan ratus sepuluh juta enam ratus

tiga puluh lima ribu seratus dua puluh lima rupiah) dan telah menguntungkan

Saksi Krisanto, SE, MM, Saksi Solichin Inanta, SH, Msi, Saksi Drs. Ec.

M.Rusjdan, MM dan Saksi Bangun Suharsono sebesar kurang lebih Rp.

18.000.000.000,- (delapan belas milyar rupiah) sehingga mengakibatkan

kerugian keuangan negara sebesar Rp. 73.810.635.125,- (tujuh puluh tiga

milyar delapan ratus sepuluh juta enam ratus tiga puluh lima ribu seratus dua

puluh lima rupiah) atau setidak-tidaknya sejumlah sekitar itu.

Perbuatan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM., merupakan tindak

pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor

31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke –

1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP

Menimbang, bahwa atas surat dakwaan Peununtut Umum tersebut Penasehat

hukum Terdakwa telah mengajukan keberatan/eksepsi pada tanggal 16 Mei 2005 dan

atas keberatan/eksepsinya tersebut Penuntut Umum telah pula menyampaikan

pendapatnya pada tanggal 27 Juni 2005.

Menimbang, bahwa sehubungan dengan keberatan/eksepsi Penasehat Hukum

Terdakwa tersebut maka, Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela pada

Persidangan tanggal 04 Juli 2005, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Menolak keberatan/eksepsi yang telah diajukan oleh Penasehat Hukum

Terdakwa untuk seluruhnya.

2. Memerintahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk melanjutkan

pemeriksaan perkara atas nama Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM

dengan mendengarkan keterangan para saksi.

3. Menangguhkan biaya perkara sampai putusan akhir.

Page 47: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

47

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Jaksa Penuntut Umum

telah mengajukan saksi yang memberikan ketarangan dibawah sumpah, yang pada

pokoknya sebagai berikut :

1. Saksi KADMIARSIH

- Bahwa sejak bulan Maret 2002 sampai dengan sekarang saksi menjabat sebagai

Kasubag Perbendaharaan pada bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa sebagai Kasubag Perbendaharan tugas saksi adalah meneliti SPP (Surat

Permintaan Pembayaran) dan SKO (Surat Keputusan Otorisasi) sebagai dasar

penerbitan SPMG.

- Bahwa prosedur pencairan dana dari dinas-dinas ke Kas Daerah adalah masing-

masing unit kerja mengajukan SPP di Subag Anggaran, kemudian SPP tersebut

diteruskan ke Subag Perbendaharaan dengan dilampiri SKO, setelah diteliti dan

di register selanjutnya diterbitkan SPMG, yang ditandatangani oleh kabag

Keuangan dan diteruskan ke Kas Daerah untuk dibayarkan kepada unit yang

mengajukan.

- Bahwa di Pemerintah Kabupaten Blitar ada beberapa macam SPMG

diantaranya SPMG kode A untuk Gaji Pegawai, SPMG kode C Untuk Honor

dan Lembur, SPMG kode R untuk Anggaran Rutin, SPMG kode P untuk

Pembangunan.

- Bahwa sejak tanggal 4 Maret 2002 mulai diterbitkan SPMG kode D yang tidak

dilengkapi dengan SPP dan SKO dan saksi menerbitkan SPMG kode D

tersebut atas perintah Krisanto (Kasubag Anggaran).

- Bahwa menurut keterangan Krisanto SPMG kode D tersebut adalah untuk

kegiatan Terdakwa selaku Bupati Blitar dan SPMG kode D tersebut dapat

dibenarkan karena pengeluarannya dari sisi penerimaan yang nantinya dapat

dikembalikan lagi kedalam pembukuan administrasi yang disebut juga dengan

SPMG PA (Pengembalian Ayat), hal tersebut juga dibenarkan oleh Kasubag

Pembukuan Bangun Suharsono.

- Bahwa untuk tahun 2002 SPMG kode D yang diterbitkan saksi berjumlah 59

(lima puluh sembilan) lembar dengan nilai nominal sebesar Rp.

17.047.950.000,- (tujuh belas milyar empat puluh tujuh juta sembilan ratus

lima puluh ribu rupiah) sedangkan pada tahun 2003 sebanyak 56 lembar

dengan nilai nominal sebesar 27.060.318.225 (dua puluh tujuh milyar enam

puluh juta tiga ratus delapan belas ribu duaratus dua puluh lima rupiah) dan

Page 48: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

48

tahun 2004 sebanyak 79 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp.

24.440.116.900,- (dua puluh empat milyar empat ratus empat puluh juta seratus

enam belas ribu sembilan ratus rupiah).

- Bahwa setelah SPMG kode D tersebut dibuat oleh saksi kemudian diteruskan

ke Kantor Kas Daerah untuk dibayarkan sedangkan yang mencairkan di Bank

Jatim Cabang Blitar adalah Lilik Purwanto selaku bendahara sekretariat.

- Bahwa setiap saksi menerbitkan SPMG kode D selalu atas perintah lisan dari

Krisanto antara lain dengan mengatakan “bu sih tolong dibuatkan PA

sekian…….” (dengan menyebutkan nominalnya).

- Bahwa untuk pencairan SPMG kode D tahun 2002 tidak ada yang

dikembalikan, sedangkan untuk tahun 2003 menurut keterangan bendaharawan

Lilik Purwanto sudah ada yang dikembalikan kurang lebih Rp. 19.000.000.000

(sembilan belas milyar rupiah).

- Bahwa sepengetahuan saksi diantara SPMG kode D yang dibuat tahun 2004

menurut keterangan Krisanto dipergunakan untuk :

1. Pembangunan Jembatan Jugo.

2. Membayar angsuran Koperasi.

3. Membayar biaya bunga Bank.

4. Administrasi di Kas Daerah.

- Bahwa pencairan SPMG kode D dilakukan oleh bendaharawan Lilik Purwanto

kemudian uangnya diserahkan kepada Krisanto dan menurut keterangan

Krisanto dana-dana tersebut diserahkan kepada Terdakwa.

- Bahwa pada bulan Oktober 2004 saksi pernah menanyakan kepada Krisanto

kenapa masih terus diterbitkan SPMG kode D dan kata Krisanto untuk

memenuhi kegiatan Terdakwa selaku Bupati.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

akan ditanggapi dalam pembelaan.

2. Saksi LILIK PURWANTO

- Bahwa sejak tahun 1992 saksi adalah staf di Bagian Keuangan dan sejak tahun

2003 menjabat sebagai Bendaharawan Gaji Sekretariat Pemerintah Kabupaten

Blitar.

- Bahwa untuk gaji mengunakan SPMG kode A yang diterbitkan Kasubag

Perbendaharaan selanjutnya di kirim ke Kantor Kas Daerah dan pencairannya

Page 49: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

49

masuk ke rekening bendaharawan gaji yang di pegang saksi, setelah itu baru

dipindahkan ke rekening bendaharawan gaji unit masing-masing.

- Bahwa sejak bulan Maret 2002 saksi diperintah oleh Krisanto (Kasubag

Anggaran) untuk mencairkan SPMG dengan kode D yang tidak dilampiri

dengan SPP dan SKO.

- Bahwa untuk tahun 2002 SPMG kode D yang dicairkan saksi sebanyak 59

(lima puluh sembilan) lembar dengan nilai nominal sebesar Rp.

17.047.950.000,- (tujuh belas milyar empat puluh tujuh juta sembilan ratus

lima puluh ribu rupiah), tahun 2003 sebanyak 56 lembar dengan nilai nominal

sebesar 27.060.318.225 (dua puluh tujuh milyar enam puluh juta tiga ratus

delapan belas ribu duaratus dua puluh lima rupiah) dan tahun 2004 sebanyak

79 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp. 24.230.116.900,- (dua puluh

empat milyar dua ratus tiga puluh juta seratus enam belas ribu sembilan ratus

rupiah).

- Bahwa setelah dana-dana tersebut cair oleh saksi selalu diserahkan kepada

Krisanto secara tunai, tetapi penyerahan tersebut tidak ada kuitansinya dan

menurut keterangan Krisanto uang tersebut dipergunakan untuk kegiatan

Terdakwa selaku Bupati Blitar.

- Bahwa untuk pencairan SPMG kode D tahun 2004 selain diserahkan kepada

Krisanto juga ada yang diserahkan kepada orang lain yaitu :

1. Ajudan Bupati sebesar Rp. 85.000.000,- (delapan puluh lima juta rupiah)

2. Membayar Koperasi sebesar Rp. 5.152.049.000 (lima milyar seratus lima

puluh dua juta sembilan puluh empat ribu rupiah)

3. Membayar Jembatan Jugo sebesar Rp. 4.085.000.000,- (empat milyar

delapan puluh lima juta rupiah)

4. Untuk Kesbanglinmas sebesar Rp. 1.554.907.000,- (satu milyar lima ratus

lima puluh empat juta sembilan ratus tujuh ribu rupiah)

5. Transfer ke BRI untuk PBB.PHTB sebesar Rp. 1.515.100.000,- (satu

milyar lima ratus lima belas juta seratus ribu rupiah)

6. Transfer ke BPD Jatim sebesar Rp. 1.356.955.900,- (satu milyar tiga ratus

lima puluh enam juta sembilan ratus lima puluh lima ribu sembilan ratus

rupiah).

- Bahwa pada akhir tahun 2003 saksi pernah menandatangani Surat Tanda Setor

(STS) yang ditujukan kepada rekening Kas Daerah denga total nilai nominal

sebesar Rp. 15.705.000.000 (lima belas milyar tujuh ratus lima juta rupiah) dan

Page 50: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

50

saksi tidak mengetahui uang tersebut berasal dari sumber dana apa karena saksi

hanya disuruh tanda tangan di bukti STS saja.

- Bahwa untuk SPMG kode D nomor 12 sampai dengan nomor 16 tahun 2002

dengan total sebesar Rp. 3.600.000.000 (tiga milyar enam ratus juta rupiah),

saksi setorkan kembali pada rekening bagian pemerintahan sebesar Rp.

1.800.000.000 (satu milyar delapan ratus juta rupiah), dinas Pendidikan dan

Kebudayaan sebesar Rp. 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) dan pada

sekretariat sebesar Rp. 1.650.000.000 (satu milyar enam ratus lima puluh juta

rupiah).

- Bahwa untuk SPMG kode D nomor 51, 54, 55 tahun 2004 dengan total sebesar

Rp. 550.000.000,- (lima ratus lima puluh juta rupiah)oleh saksi diserahkan

kepada Wisnugroho untuk dipergunakan PHBN dan tanda terimanya juga ada.

- Bahwa untuk SPMG kode D nomor 33, 38, 50, 62 tahun 2004 setelah dicairkan

saksi serahkan kepada Krisanto untuk pembayaran angsuran atas nama

Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

bahwa selaku Bupati tidak pernah memerintahkan saksi untuk melaksanakan

perintah Krisanto, sedangkan mengenai setoran uang yang masuk rekening

Terdakwa adalah pembayaran hutang Krisanto kepada Terdakwa.

3. Saksi WISNUGROHO HERDI PRABOWO

- Bahwa sejak 27 Mei 2002 saksi menjabat sebagai Kasubag Verifikasi pada

Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Blitar dan sejak 17 Februari 2004

sampai dengan sekarang pada bagiang keuangan sebagai Kasubag Anggaran.

- Bahwa dibagian Verifikasi selalu mendapat duplikat SPMG yang telah

dicairkan, sedangkan untuk dengan SPMG kode D Bagian Verifikasi tidak

pernah diberi duplikatnya, sehingga saksi tidak tahu menahu mengenai SPMG

kode D tersebut.

- Bahwa yang biasa diterima di Bagian Verifikasi adalah Duplikat SPMG kode

C untuk Honor, SPMG kode R untuk anggaran Rutin, SPMG kode P untuk

Pembangunan, dan SPMG kode A untuk Gaji.

- Bahwa pada tahun 2004 saksi pernah diperbantukan untuk kepanitiaan PHBN

dan Hari Jadi Kabupaten Blitar dan untuk keperluan itu saksi menerima dana

secara bertahap dari Krisanto sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)

dari Siti Sulastri sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan Rp.

Page 51: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

51

150.000.000,- (seratus lima puluh juat rupiah), dari Lilik Purwanto sebesar Rp.

200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), jadi totalnya sebesar Rp. 550.000.000,-

(lima ratus lima puluh juta rupiah) dengan perincian untuk PHBN sebesar Rp.

150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) dan untuk Hari jadi Kabupaten

Blitar sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah).

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

tidak ada tanggapan.

4. Saksi ARINAL HUDA

- Bahwa saksi sejak Maret 2002 sampai dengan 2005 menjabat sebagai Ajudan

Bupati Blitar.

- Bahwa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar ada 3 (tiga) orang yang

ditugaskan sebagai Ajudan Bupati yaitu saksi, Bambang dan Yudho.

- Bahwa sebagai Ajudan Bupati tugas saksi adalah menyeleksi tamu Bupati,

mencatat kegiatan resmi/protokoler Bupati dan mendampingi Bupati dalam

kunjungan kerja maupun rapat-rapat dinas.

- Bahwa pada tahun 2002 saksi pernah dititipi amplop yang berisi uang untuk

disampaikan kepada Bapak Bupati (Terdakwa) dari Krisanto dan mengenai

jumlahnya saksi tidak mengetahui, sedangkan pada tahun 2003 seingat saksi

Krisanto menitipkan lagi untuk disampaikan kepada Terdakwa yaitu pada saat

ada acara rapat di Batu Malang dan tahun 2004 pada saat ada pertemuan di

Bangkalan Madura.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

tidak ada tanggapan.

5. Saksi Hj. TITIK WISMIATI

- Bahwa sejak tahun 2002 saksi menjabat sebagai Bendahara Rutin Sekretariat

Pemerintah Kabupaten Blitar dan sejak tahun 2004 sampai dengan sekarang

sebagai Kasir Sekretariat Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa sebagai Bendaharawan Rutin Sekretariat tugas saksi adalah menerima

ajuan anggaran dari dinas-dinas dan bagian-bagian untuk dasar pembuatan

SPP, mengerjakan register SPMG, SKO, memungut pajak dan menyetor pajak,

mengerjakan buku kas umum, mengambil pencairan uang di bank berdasarkan

SPMG yang diterima.

Page 52: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

52

- Bahwa untuk SPMG kode D saksi tidak pernah membuat SPP dan SKO-nya

dan di dalam buku register SPMG yang dikerjakan saksi tidak ada SPMG

dengan kode D.

- Bahwa sebagai Bendaharawan Rutin Sekretariat saksi pernah mencairkan

SPMG kode D sebanyak 4 (empat) kali, yaitu SPMG kode D No. 13/d/R dan

No. 4/d/R tanggal 26 April 2002 sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar

rupiah), setelah uang cair langsung diserahkan kepada Krisanto dan ada tanda

terimanya, sedangkan untuk SPMG kode D No. 13/d/R tanggal 10 Juli 2002

sebesar Rp. 59.400.000,- (lima puluh sembilan juta empat ratus ribu rupiah)

dan SPMG kode D No. 21/d/R tanggal 19 Agustus 2002 sebesar Rp.

163.350.000,- (seratus enam puluh tiga juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah)

setelah dicairkan diserahkan kepada Dinas Kimpraswil untuk membayar

proyek Popoh.

- Bahwa saksi dapat mencairkan SPMG kode D tersebut karena di dalam SPMG

tersebut tertulis untuk bendahawaran rutin sehingga harus saksi yang

mencairkan.

- Bahwa pada akhir tahun 2003 saksi pernah setor kembali ke Kas Daerah

sebesar Rp. 1.650.000.000,- (satu milyar enam ratus lima puluh juta rupiah)

atas permintaan Kasubag Penerimaan untuk di pinjam dahulu oleh Kas Daerah

dan pada awal tahun 2004 dana tersebut oleh Kas Daerah dikembalikan lagi

pada saksi Selaku Bendahara Sekretariat, sehingga secara fisik dana tidak

beralih hanya secara administrasi saja seolah-olah dana berpindah.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

tidak ada tanggapan.

6. Saksi SITI SULASTRI

- Bahwa saksi sejak Oktober 1999 sampai dengan sekarang saksi adalah staf

pada Sub Bagian Anggaran Pemerintah Kabupaten Blitar, yang bertugas

menerima SPP dari unit kerja yang sudah dilampiri nota dinas dari Sekretaris

Kabupaten, selanjutnya diteliti sesuai dengan platform yang ada dan diparaf

oleh Kasubag Anggaran selanjutnya diteruskan ke Sub Bagian Perbendaharaan

untuk diterbitkan SPMG.

- Bahwa pada bulan Desember 2003 saksi pernah di perintah oleh Krisanto agar

menyertai petugas dari Koperasi Praja Mukti yang bernama Wawan untuk

Page 53: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

53

menyetor sejumlah uang di Bank Jatim Cabang Blitar yang disetorkan ke Kas

Daerah dan dari Kas Daerah di terima oleh Agus selaku Bendahara Penerima.

- Bahwa penyetoran ke Kas Daerah tersebut, yaitu :

1. tanggal 12 Demsember 2003 sebesar Rp. 1.500.000.000,-

2. tanggal 14 Demsember 2003 sebesar Rp. 940.000.000,-

3. tanggal 19 Demsember 2003 sebesar Rp. 5.585.000.000,-

4. tanggal 29 Demsember 2003 sebesar Rp. 2.930.000.000,-

5. tanggal 30 Demsember 2003 sebesar Rp. 500.000.000,- Jumlah total Rp. 11.455.000.000,-

- Bahwa setelah penyetoran tersebut saksi menerima STS dan atas perintah

Krisanto STS tersebut diserahkan kepada Lilik Purwato.

- Bahwa untuk STS tanggal 30 Desember 2003 sebesar Rp. 1.500.000.000,-

(satu milyar lima ratus juta rupiah), tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp.

2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dan tanggal 31 Desember 2003 sebesar

Rp. 700.000.000 (tujuh ratus juta rupiah) sehingga berjumlah Rp.

4.250.000.000,- (empat milyar dua ratus lima puluh juta rupiah), yang

mengetik STS adalah saksi akan tetapi uangnya secara riil saksi tidak

mengetahuinya.

- Bahwa saksi juga pernah menyerahkan uang tunai yang berasal dari Koperasi

Praja Mukti sebesar Rp. 830.000.000,- (delapan ratus tiga puluh juta rupiah)

kepada Krisanto dan mengenai penggunaanya saksi tidak tahu.

- Bahwa sepengetahuan saksi untuk penyetoran uang tersebut adalah tugas

bendaharawan Lilik Purwanto, tetapi karena saksi di perintah oleh Krisanto

selaku atasan saksi, maka saksi melakukannya.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

tidak mengetahuinya.

7. Saksi SRI SUHARTINI, SE

- Bahwa sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang saksi menjabat Kasi

Penerimaan pada Kantor Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa selaku Kasi Penerimaan salah satu tugas saksi adalah menerima setoran

Keuangan Daerah.

- Bahwa pada tahun 2003 saksi pernah menerima dana setor kembali sesuai

dengan bukti Surat Tanda Setor (STS) dengan total nilai sebesar Rp.

19.305.000.000,- (sembilan belas milyar tiga ratus lima juta rupiah).

Page 54: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

54

- Bahwa pada awal Januari 2004 dana tersebut dikembalikan lagi kepada

Bendahara Rutin sebesar Rp. 1.800.000.000,- (satu milyar delapan ratus juta

rupiah), Bendahara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp.

150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), sehingga dana setor kembali

yang riil masuk ke Kas Daerah sebesar Rp. 15.705.000.000,- (lima belas milyar

tujuh ratus lima juta rupiah).

- Bahwa saksi pernah diperintah oleh Krisanto yang katanya atas perintah

Terdakwa, agar menyiasati buku B IX dimana sisa kas per 31 Desember 2002

yang semula sebesar Rp. 31.157.384.718,50 (tiga puluh satu milyar seratus

lima puluh tujuh juta tiga ratus delapan puluh empat ribu tujuh ratus delapan

belas rupiah lima puluh sen) menjadi sebesar Rp. 4.157.634.718,50 (empat

milyar seratus lima puluh tujuh juta enam ratus tiga puluh empat ribu tujuh

ratus delapan belas rupiah lima puluh sen) dan hal tersebut dilakukan untuk

persiapan apabila ada pemeriksaan dari BPK.

- Bahwa dengan demikian terdapat selisih sebesar Rp. 27.000.000.000,- (dua

puluh tujuh milyar rupiah) yang tersimpan dalam bentuk Deposito sesuai

dengan SK Bupati antara lain : pada BPD Jatim sebesar Rp. 20.000.000.000,-

(dua puluh milyar rupiah) SK Bupati Nomor 152 Tahun 2002, pada BRI

sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) SK Bupati Nomor 151Tahun

2002, pada BNI sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) SK Bupati

Nomor 153 Tahun 2002 dan dalam bentuk Giro pada BNI sebesar Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), serta pada BPD Jatim sebesar Rp.

2.000.000.000,- (dua milyar rupiah), sehingga deposito dan giro milik

Pemerintah Kabupaten Blitar tersebut totalnya sebesar Rp. 27.000.000.000,-

(dua puluh tujuh milyar rupiah).

- Bahwa pada bulan Maret 2003 deposito dan giro tersebut dipindahkan ke

rekening atas nama Krisanto dan ke rekening DAU berdasarkan surat dari

Kepala Kantor Kas Daerah sebagai berikut :

1. Deposito di BPD Jatim sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh milyar

rupiah) dipindahkan ke rekening atas nama Krisanto sebesar Rp.

19.000.000.000,- (sembilan belas milyar rupiah) dan ke rekening DAU

sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

2. Deposito di BRI sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)

dipindahkan ke rekening atas nama Krisanto sebesar Rp. 2.000.000.000,-

(dua milyar rupiah).

Page 55: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

55

3. Deposito di BNI sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)

dipindahkan ke rekening atas nama Krisanto sebesar Rp. 2.000.000.000,-

(dua milyar rupiah).

4. Giro di BNI sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dipindahkan

ke rekening atas nama Krisanto sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar

rupiah).

5. Deposito di BPD Jatim sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)

dipindahkan ke rekening DAU sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar

rupiah).

- Bahwa deposito dan giro yang masuk ke rekening atas nama Krisanto totalnya

sebesar Rp. 24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar rupiah) dan ke rekening

DAU sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah).

- Bahwah saksi tidak mengetahui mengapa deposito dan giro tersebut bisa

pindah ke rekening atas nama Krisanto dan hanya mendengar dari Krisanto

kalau hal tersebut atas perintah Terdakwa.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

bahwa perintah Krisanto yang disampaikan kepada saksi yang katanya atas

perintah Terdakwa adalah tidak benar.

8. Saksi SUTIKNO

- Bahwa sejak April 2003 sampai dengan sekarang saksi menjabat di sub bagian

pembinaan Aparatur Kecamatan dan Kelurahan.

- Bahwa selain itu saksi juga menjabat dengan Ketua II Koperasi Praja Mukti

yang anggotanya adalah karyawan dan karyawati Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa selaku Ketua II saksi pernah di panggil Terdakwa di Pendopo

Kabupaten dan setelah sampai disana ternyata sudah ada Ketua I Koperasi

Praja Mukti (Eko Budoyo), dan selanjutnya Terdakwa memerintahkan agar

Koperasi Praja Mukti meminjamkan dana untuk Pemerintah Kabupaten Blitar

sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) yang akan digunakan

untuk penyehatan keuangan Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa saksi pada saat itu sudah menyarankan kepada Terdakwa bahwa untuk

pinjaman tersebut harus ada persetujuan dari DPRD, akan tetapi Terdakwa

menolak hal tersebut.

Page 56: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

56

- Bahwa selanjutnya Koperasi Praja Mukti menerima surat permohonan dari

Terdakwa selaku Bupati sekitar Bulan Desember 2003 perihal peminjaman

dana tersebut.

- Bahwa atas dasar surat permohonan tersebut kemudian di buat Surat Perjanjian

Utang Piutang antara Pemerintah Kabupaten Blitar dengan Koperasi Praja

Mukti No. 50/KP-RI/PM/XII/2003 tanggal 11 Desember 2003 yang

ditandatangani oleh Krisanto selaku Kabag Keuangan atas nama Bupati Blitar

dan saksi selaku Ketua II Koperasi Praja Mukti.

- Bahwa pinjaman yang direalisasikan adalah sebesar Rp. 12.285.000.000,- (dua

belas milyar dua ratus delapan puluh lima juta rupiah) dengan suku bunga

sebesar 1,3 % dan dicairkan dalam 3 tahap :

1. tanggal 12 Desember 2003 sebesar Rp. 2.200.000.000,- (dua milyar dua

ratus juta rupiah)

2. tanggal 18 Desember 2003 sebesar Rp. 6.085.000.000,- (enam milyar

delapan puluh lima juta rupiah)

3. tanggal 29 Desember 2003 sebesar Rp. 4.000.000.000,- (empat milyar

rupiah)

- Bahwa pinjaman yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar tersebut

tanpa ada persetujuan dari DPRD Kabupaten Blitar.

- Bahwa atas pinjaman tersebut sampai sekarang Pemerintah Kabupaten Blitar

sudah mengangsur sebesar Rp. 7.422.296.500,- (tujuh milyar empat ratus dua

puluh dua juta dua ratus semblian puluh enam lima ratus rupiah)

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

bahwa Terdakwa tidak pernah menyatakan kalau minta persetujuan DPRD itu

tidak mungkin, Terdakwa juga tidak mengetahui adanya pinjaman tersebut

karena yang disampaikan saat itu baru sebatas wacana.

9. Saksi M. SOEWATI

- Bahwa sejak Maret 2002 sampai dengan sekarang saksi menjabat sebagai

Kepala Sub bagian Tata Usaha pada Kantor Kas Daerah Pemerintah Kabupaten

Blitar.

- Bahwa selaku Kasubag Tata Usaha pada Kantor Kas Daerah salah satu tugas

saksi adalah membukukan semua penerimaan dan pengeluaran serta posisi kas

setiap harinya dan melaporkan hal tersebut kepada Terdakwa selaku Bupati

melalui Kabag Keuangan.

Page 57: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

57

- Bahwa buku B IX yang berisi penerimaan dan pengeluaran serta posisi kas

setiap harinya ditandatangani oleh Kepala Kantor Kas Daerah dan buku

tersebut setiap harinya dilaporkan kepada Terdakwa selaku Bupati melalui

Kabag Keuangan, yang dalam hal ini menerima langsung adalah kasubag

Pembukuan.

- Bahwa di dalam buku B IX tersebut juga mencakup mengenai SPMG kode D

yang mulai ada sejak tahun 2002.

- Bahwa pada bulan Februari 2003 pada saat Kepala Kantor Kas Daerah naik

Haji saksi selaku plt Kepala Kantor Kas Daerah, pernah menandatangani buku

B IX untuk bulan November 2002 yang sudah disiasati yaitu seharusnya posisi

kas saldonya Rp. 31.157.634.718,50 (tiga puluh satu milyar seratus lima puluh

tujuh juta enam ratus tiga puluh empat ribu tujuh ratus depalan belas rupiah

lima puluh sen) di ubah saldonya menjadi Rp. 4.157.634.718,50 (empat

mliyard seratus lima puluh tujuh juta enam ratus tiga puluh empat ribu tujuh

ratus delapan belas rupiah lima puluh sen)

- Bahwa saksi hanya menandatangani saja dan yang menulis di buku B IX staf

saksi yang bernama Entarini atas perintah Sri Suhartini (Kasi Penerimaan) dan

menurut penjelasan Sri Suhartini hal itu dilakukan atas perintah Krisanto (plt.

Kabag Keuangan) dan Krisanto katanya diperintah oleh Terdakwa selaku

Bupati.

- Bahwa pensiasatan pada buku B IX adalah untuk jaga-jaga apabila sewaktu-

waktu ada pemeriksaan dari BPK, sehingga buku tersebut tidak diteruskan ke

Kabag Keuangan, tetap di simpan di Kantor Kas Daerah.

- Bahwa setelah saksi di periksa penyidik kejaksaan ternyata antara gaji yang

bayarkan Kas Daerah dengan gaji rill yang di terima pegawai terdapat selisih

yaitu :

1. Tahun 2002 Kas Daerah mencairkan gaji berdasarkan SPMG sebesar Rp.

217.912.354.512,- (dua ratus tujuh belas milyar sembilan ratus dua belas

juta tiga ratus lima puluh empat ribu lima ratus dua belas rupiah), dan

yang riil di terima pegawai sebesar Rp. 200.864.404.512,- (dua ratus

milyar depalan ratus enam puluh empat juta empat ratus empat ribu lima

ratus dua belas rupiah), selisih Rp. 17.047.950.000,- (tujuh belas milyar

empat puluh tujuh juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah).

2. Tahun 2002 gaji yang dicairkan sebesar Rp. 262.864.995.796,- (dua ratus

enam puluh dua milyar delapan ratus enam puluh empat juta sembilan

Page 58: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

58

ratus sembilan puluh lima ribu tujuh ratus sembilan puluh enam rupiah)

dan yang riil dibayarkan kepada pegawai sebesar Rp. 234.382.417.372,-

(dua ratus tiga puluh empat milyar tiga ratus depalan puluh dua juta

empat ratus tujuh belas ribu tiga ratus tujuh puluh dua rupiah), selisih Rp.

28.060.318.225,- (dua puluh depalan milyar enam puluh juta tiga ratus

delapan belas ribu dua dua ratus dua pulu lima rupiah).

3. Tahun 2004 sampai dengan bulan Oktober gaji yang cairkan sebesar Rp.

273.801.790.710,- (dua ratus tujuh puluh tiga milyar delapan ratus satu

juta tujuh ratus sembilan puluh ribu tujuh ratsu sepuluh rupiah), dan yang

riil dibayarkan sebesar Rp. 226.686.214.860,- (dua ratus dua puluh enam

milyar enam ratus delapan puluh enam juta dua ratus empat belas ribu

depalan ratus enam puluh rupiah), selisih Rp. 47.115.575.850,- (empat

puluh tujuh milyar seratus lima belas juta lima ratus tujuh puluh lima ribu

delapan ratus lima puluh rupiah.

- Bahwa Kas Daerah pada tahun 2002 pernah diperiksa Bawasda tetapi tidak

sampai memeriksa mengenai SPMG, yang diperiksa hanya sebatas pada

laporan SPJ dan pajak.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

bahwa laporan keuangan tidak setiap hari sampai ke Terdakwa.

10. Saksi Drs. PALAL ALI SANTOSO, MM

- Bahwa sejak tanggal 4 September 2002 sampai dengan 5 Desember 2003

saksi menjabat sebgai Kabag Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Blitar dan

sekarang menjabat sebagai Kabag Pembangunan.

- Bahwa setelah diperiksa sebagai saksi oleh kejaksaan saksi baru mengetahui

ternyata terdapat selisih anggaran antara realisasi anggaran berdasarkan

SPMG dengan laporan perhitungan APBD yaitu :

1. Tahun 2002 : Realisasi anggaran sebesar Rp. 4.450.532.895,- (empat

milyar empat ratus lima puluh juta lima ratus tiga puluh

dua ribu delapan ratus sembilan puluh lima rupiah),

dilaporan sisa perhitungan sebesar Rp. 8.678.766.195,-

(delapan milyar enam ratus tujuh puluh delapan juta

tujuh ratus tujuh puluh enam ribu seratus sembilan puluh

lima rupiah), sehingga ada selisih sebesar Rp.

Page 59: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

59

4.128.242.300,- (empat milyar seratus dua puluh delapan

juta dua ratus empat puluh dua ribu tiga ratus rupiah).

2. Tahun 2003 : Realisasi anggaran sebesar Rp. 4.587.162.109,- (empat

milyar lima ratus delapan puluh tujuh juta seratus ratus

enam puluh dua ribu seratus sembilan rupiah), dilaporan

sisa perhitungan sebesar Rp. 9.048.807.200,- (sembilan

milyar empat puluh delapan juta delapan ratus tujuh ribu

dua ratus rupiah), sehingga ada selisih sebesar Rp.

4.461.645.121,- (empat milyar enam ratus enam puluh

satu juta enam ratus empat puluh lima ribu seratus dua

puluh satu rupiah).

- Bahwa saksi tidak mengetahui mengapa sampai terjadi selisih, karena

anggaran yang diserap Bagian Pemerintahan adalah sesuai realisasi

berdasarkan SPMG.

- Bahwa pada bulan Agustus 2004 saksi bersama Kepala-Kepala Dinas pada

saat rapat di Pendopo Kabupaten mendapat penjelasan dari Terdakwa selaku

Bupati mengenai adanya kas kosong yang terjadi di Pemerintah Kabupaten

Blitar karena keterlambatan kanalisasi.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa

menyatakan bahwa kekosongan kas juga karena untuk biaya penerimaan CPNS

dan PEMILU.

11. Saksi dr. BUDI WINARNO

- Bahwa sejak Juli 1998 sampai dengan sekarang saksi menjabat sebagai

Direktur Rumah Sakit Umum Ngudi WaluyoWlingi Blitar.

- Bahwa sumber dana yang diperoleh Rumah Sakit Umum Ngudi Waluyo

Wlingi Blitar berasal dari pendapatan asli Rumah Sakit Umum tersebut,

APBD Kabupaten Blitar (DAU), APBN dan bantuan dari Luar Negeri yang

berupa alat-alat kesehatan.

- Bahwa untuk tahun 2003 anggaran yang diterima dari APBD sesuai realisasi

berdasarkan SPMG untuk Rumah Sakit Umum Ngudi Waluyo Wlingi Blitar

adalah sebesar Rp. 11.290.717.055,- (sebelas milyar dua ratus sembilan

puluh juta tujuh ratus tujuh belas ribu lima puluh lima rupiah), sedangkan

sesuai dengan draf yang diterima oleh Rumah Sakit Umum Ngudi Waluyo

Wlingi Blitar dari Bagian Keuangan ternyata dilaporkan sebesar Rp.

Page 60: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

60

14.371.694.815,- (empat belas milyar tiga ratus tujuh puluh satu juta enam

ratus sembilan puluh empat ribu delapan ratus lima belas rupiah), sehingga

ada selisih sebesar Rp. 3.080.977.760,- (tiga milyar delapan puluh juta

sembilan ratus tujuh puluh tujuh tujuh ratus enam puluh rupiah).

- Bahwa setelah menerima draf dari Bagian Keuangan tersebut yang tidak

sesuai dengan realisasi yang ada di Rumah Sakit Umum Ngudi Waluyo

Wlingi Blitar, saksi langsung menghubungi Kabag Keuangan melalui telepon

dan menugaskan staf Rumah Sakit Umum Ngudi Waluyo Wlingi Blitar untuk

konfirmasi pada Bagian Keuangan, selain itu saksi membuat surat resmi

tanggal 20 Maret 2004 yang diterima oleh Kasubag Pembukuan (Bangun

Suharsono) dan tanggapan dari Bagian Keuangan yaitu nanti akan di cek

ulang.

- Bahwa pada saat saksi menghadiri sidang anggaran di DPRD ternyata

dilaporkan sisa perhitungan APBD untuk Rumah Sakit Umum Ngudi Waluyo

Wlingi Blitar dilaporkan sesuai perhitungan Bagian Keuangan yaitu sebesar

Rp. 14.371.694.815,- (empat belas milyar tiga ratus tujuh puluh satu juta

enam ratus sembilan puluh empat ribu delapan ratus lima belas rupiah).

- Bahwa setelah diperiksa di kejaksaan saksi juga baru mengetahui ternyata

untuk tahun 2002 juga ada selisih antara realisasi anggaran dengan sisa

perhitungan APBD sebesar Rp. 1.084.070.202,- (satu milyar delapan puluh

empat juta tujuh puluh ribu dua ratus dua rupiah)

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

12. Saksi Drs. MASHUDI, MM

- Bahwa sejak Januari 2004 sampai dengan sekarang saksi menjabat sebagai

Kepala Bawasda pada Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa sebagai Kepala Bawasda tugas saksi diantaranya adalah

melaksanakan pemeriksaan dan pembinaan terhadap tugas-tugas Pemerintah

Kabupaten Blitar yang meliputi Pemerintahan Umum, Desa/Kelurahan,

Agraria, Keuangan, Perlengkapan dan Peralatan, BUMD, perekonomian,

Kesatuan Bangsa dan Perlindungan masyarakat serta kesejahteraan

masyarakat.

- Bahwa dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Bawasda dilaporkan

kepada Bupati dan Wakil Bupati.

Page 61: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

61

- Bahwa pada tanggal 13 Januari 2004 saksi bersama-sama staf Bawasda telah

mendapat pengarahan dari Terdakwa selaku Bupati diantaranya mengenai

disiplin kerja dan juga mengenai larangan agar untuk Bagian Keuangan dan

Kas Daerah tidak dilakukan pemeriksaan.

- Bahwa untuk anggaran di Bawasda setelah saksi diperiksa kejaksaan saksi

baru mengetahui ternyata ada selisih antara realisasi anggaran dengan laporan

sisa perhitungan APBD yaitu untuk tahun 2002 sebesar Rp. 269.322.607,-

(dua ratus enam puluh sembilan juta tiga ratus dua puluh dua ribu enam ratus

tujuh rupiah) dan tahun 2003 sebesar Rp. 66.149.330,- (enam puluh enam

juta seratus empat puluh sembilan ribu tiga ratus tig puluh rupiah).

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa

menyatakan tidak pernah melarang saksi untuk memeriksa Bagian Keuangan dan

Kas Daerah.

13. Saksi Ir. MANGANTAS L TOBING, Msi

- Bahwa sejak Maret 2002 sampai dengan sekarang saksi menjabat sebagai

Kepala Dinas Praswil Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa tugas saksi adalah membantu Pemerintah Daerah dalam bidang

Prasarana Wilayah yakni di bidang Bina Marga, Sarana Jalan, Jembatan serta

dibidang Pengairan.

- Bahwa setelah diperiksa di kejaksaan saksi baru mengetahui ternyata ada

selisih anggaran antara realisasi anggaran dengan sisa perhitungan APBD

yaitu untuk tahun 2002 selisihnya sebesar Rp. 565.059.700,- (lima ratus

enam puluh lima juta lima puluh sembilan ribu tujuh ratus rupiah), tahun

2003 sebesar Rp. 813.312.193,- (delapan ratus tiga belas juta tiga ratus dua

belas ribu seratus sembilan uluh tiga rupiah), dan tahun 2004 sebesar Rp.

202.496.500,- (dua ratus dua juta empat ratus sembilan puluh enam ribu lima

ratus rupiah).

- Bahwa adanya selisih tersebut terutama pada pos belanja pegawai (gaji).

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

14. Saksi Ir. DACHLAN FATURRACHMAN,MS

- Bahwa sejak 5 Desember 2003 sampai dengan sekarang saksi menjabat

sebagai Kepala Bappeda Pemerintah Kabupaten Blitar yang tugas pokoknya

Page 62: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

62

adalah melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Kabupaten Blitar di

bidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

- Bahwa pada bulan Agustus 2004 di Pemerintah Kabupaten Blitar terjadi

unjuk rasa dari masyarakat dan LSM yang memprotes adanya dugaan

penyelewengan dana yang mengakibatkan kekosongan kas pada Kantor Kas

Daerah.

- Bahwa selanjutnya Terdakwa selaku Bupati mengumpulkan para Kepala

Dinas/Kantor/Badan, dengan memberikan penjelasan mengenai kekosongan

kas karena untuk pembayaran gaji keti belas, mendukung kegiatan PEMILU

dan lain-lain dan pada saat itu Terdakwa menginstruksikan agar para kepala

Dinas/Kantor melaksanakan intensifikasi guna percepatan pemasukan PAD.

- Bahwa pada unit Bappeda telah terjadi selisih anggaran antara realisasi

berdasarkan SPMG dan yang tercantum dalam laporan sisa perhitungan

APBD yaitu tahun 2002 sebesar Rp. 351.769.951,- (tiga ratus lima puluh satu

juta tujuh ratus enam puluh sembilan ribu sembilan ratsu lima puluh satu

rupiah) dan tahun 2003 sebesar Rp. 1.977.630,- (satu juta sembilan ratus

tujuh puluh tujuh enam ratus tiga puluh rupiah).

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

15. Saksi Ir. SYAMSU HARIADI

- Bahwa saksi sejak 2 Desember 1993 sampai dengan 1 Juli 2005 saksi

menjabat sebagai Kabag Perekonomian dan sekarang pindah pada Dinas

Perikanan.

- Bahwa sebagai Kabag Perekonomian tugas saksi adalah melaksanakan

penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan serta memonitoring

perkembangan dibidang perekonomian rakyat, promosi dan pameran serta

pengembangan investasi di daerah.

- Bahwa saksi pernah mendengar adanya kekosongan kas pada Pemerintah

Kabupaten Blitar pada saat ada demonstrasi dari masyarakat, kemudian

Terdakwa selaku Bupati menyampaikan informasi pada para Kepala Unit

bahwa minimnya kas yang ada pada Pemerintah Kabupaten Blitar karena

dipergunakan untuk pembayaran gaji ketiga belas, pengadaan CPNS,

PEMILU dan penataan lembaga BKKN.

Page 63: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

63

- Bahwa sebagai salah unit pengguna anggaran APBD untuk tahun 2002

anggaran yang tersedia sudah terserap seluruhnya dan tidak ada selisih

anggaran, sedangkan untuk tahun 2003 terdapat selisih antara realisasi

anggaran dengan laporan sisa perhitungan APBD sebesar Rp. 740.000,-

(tujuh ratus empat puluh ribu rupiah), dan pada tahun 2004 ada selisih

sebesar Rp. 10.829.450,- (sepuluh juta delapan ratus dua puluh sembilan ribu

empat ratus lima puluh rupiah) yang baru terserap pada bulan Januari 2005.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

16. Saksi Drs. EKO BUDOYO

- Bahwa sejak 3 September 2002 sampai dengan 1 Juli 2005 saksi menjabat

sebagai Kabag Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa salah satu tugas saksi adalah melaksanakan eveluasi dan monitoring

serta koordinasi penyusunan program bidang pemerintahan umum.

- Bahwa anggaran yang berasal dari APBD untuk Bagian Pemerintahan tahun

2002 terserap semua tidak ada selisih, sedangkan untuk tahun 2003 terdapat

selisih antara realisasi anggaran berdasarkan SPMG dengan laporan sisa

perhitungan APBD sebesar Rp. 15.787.700,- (lima belas juta tujuh ratus

delapan puluh tujuh tujuh ratus rupiah).

- Bahwa pada tahun 2003 Bagian Pemerintahan mendapat alokasi dana untuk

proyek P3DK sebesar Rp. 5.736.331.235,- (lima milyar tujuh ratus tiga puluh

enam juta tiga ratus tiga puluh satu ribu dua ratus tiga puluh lima rupiah) dan

sampai akhir Desember 2003 baru terealisir sebesar Rp. 3.800.000.000,- (tiga

milyar delapan ratus juta rupiah), sedangkan sisanya sebesar Rp.

1.800.000.000,- (satu milyar delapan ratus juta) dipinjam oleh Kas Daerah

dengan cara seolah-olah bendahara proyek P3DK menyetor ke Kas Daerah

Proyek P3DK dan uang yang dipinjam Kas Daerah tersebut telah

dikambalikan pada tanggal 2 Januari 2004.

- Bahwa selain menjabat sebagai Kabag Pemerintahan saksi juga menjabat

sebagai Ketua I Koperasi Praja Mukti.

- Bahwa sekitar bulan Oktober 2004 saksi selaku Ketua I Koperasi Praja Mukti

dipanggil Terdakwa selaku Bupati agar koperasi memberikan pinjaman

kepada Pemerintah Kabupaten Blitar dan selanjutnya ketua II juga dipanggil

untuk membicarakan pinjaman tersebut.

Page 64: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

64

- Bahwa untuk proses selanjutnya saksi tidak mengetahui dan tiba-tiba sesuai

dengan yang saksi baca dalam fotocopy surat perjanjian pinjaman tersebut

sudah direalisasikan sebesar Rp. 12.285.000.000,- (dua belas milyar dua ratus

delapan puluh lima juta rupiah) yang ditandatangani oleh Krisanto selaku

Kabag Keuangan atas nama Bupati dan Ketua II Sutikno atas nama Koperasi

Praja Mukti.

- Bahwa pinjaman tersebut jatuh tempo pada akhir tahun 2005 dan sampai

dengan sekarang sisa yang belum di bayar Pemerintah Kabupaten Blitar

kurang lebih sebesar Rp. 8.000.000.000,- (delapan milyar rupiah).

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

bahwa mengenai pinjaman tersebut masih sebatas wacana dan Terdakwa tidak

tahu menahu mengenai realisasi pinjaman tersebut.

17. Saksi Ir. MULYANTO

- Bahwa sejak tahun 2001 sampai dengan Juni 2005 saksi menjabat sebagai

Kepala Dinas Perhubungan dan sejak 1 Juli 2005 sampai dengan sekarang

sebagai Kepala Dinas Inkopar pada Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa sebagai Kepala Dinas Perhubungan tugas pokok saksi adalah

menyelenggarakan sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang

perhubungan.

- Bahwa setelah diperiksa sebagai saksi di kejaksaan saksi baru mengetahui

ternyata pada Dinas Perhubungan ada selisih anggaran antara realisasi

berdasarkan SPMG dengan laoran sisa perhitungan APBD yaitu tahun 2002

sebesar Rp. 409.640.744,- (empat ratus sembilan juta enam ratus empat puluh

ribu tujuh ratus empat puluh empat rupiah) dan tahun 2003 sebesar Rp.

183.607.905,- (seratus delapan puluh tiga juta enam ratus tujuh ribu sembilan

ratus lima rupiah).

- Bahwa selisih yang paling menonjol adalah pada pos belanja pegawai.

- Bahwa saksi mendengar adanya kekosongan kas pada Pemerintah Kabupaten

Blitar dan oleh Terdakwa selaku Bupati dijelaskan dihadapan para Kepala

Dinas ada beberapa mata anggaran yang tidak dapat dicairkan karena

dipergunakan untuk penerimaan CPNS sedangkan anggaran dari pusat belum

turun.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

Page 65: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

65

18. Saksi Drs. ADJI PUDJONO, MM

- Bahwa sejak September 2001 sampai dengan November 2004 saksi menjabat

sebagai Kepala Dispenda Pemerintah Kabupaten Blitar dan sekarang sudah

pensiun.

- Bahwa sebagai Kepala Dispenda tugas pokok saksi adalah membantu Bupati

dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan

pendapatan daerah yang meliputi penerimaan pajak daerah reklame dan

pendapatan lain-lain diwilayah Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa pada saat saksi diperiksa di kejaksaan baru megetahui ternyata

terdapat selisih anggaran antara realisasi berdasarkan SPMG dengan yang

tercantum dalam laporan sisa perhitungan APBD, untuk tahun 2002 sebesar

Rp. 358.097.845,- (tiga ratus lima puluh delapan juta sembilan puluh tujuh

ribu delapan ratus empat puluh lima rupiah) dan tahun 2003 sebesar Rp.

104.361.038,- (seratus empat juta tiga ratus enam puluh satu ribu tiga puluh

delapan rupiah).

- Bahwa selisih anggaran tersebut yang paling banyak adalah pada pos belanja

pegawai.

- Bahwa pada bulan Agustus 2004 saksi bersama Kepala-Kepala Dinas

dikumpulkan Bupati di ruang perdana Pemerintah Kabupaten Blitar dalam

rangka menggiatkan pemasukan dari PAD karena ada beberapa mata

anggaran yang tidak bisa dipenuhi sesuai dengan permintaan akibat untuk

biaya penerimaan CPNS, PEMILU dan lain-lain.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

19. Saksi Drs. SUDARTO, MM

- Bahwa sejak tahun 2001 sampai dengan 2003 saksi menjabat sebagai Kepala

Bawasda, dan mulai 3 Desember 2003 sampai dengan sekarang sebagai

Kepala Dinas Koperasi dan UKM.

- Bahwa pada saat saksi menjabat sebagai Kepala Bawasda dengan tugas

pokok saksi adalah melakukan pengawasan di bidang pemerintahan,

pembangunan, keuangan, perlengkapan, perekonomian, kesejahteraan

masyarakat, kepegawaian, kecamatan dan desa/kelurahan.

- Bahwa pada tahun 2002 saksi pernah melakukan pemeriksaan di kantor Kas

Daerah dan ditemukan adanya 14 (empat belas) temuan diantaranya

Page 66: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

66

penggunaan /pembagian uang prestasi, SPJ Pembangunan dan uang kepada

DPRD yang tidak ada bukti pendukungnya dan hasil pemeriksaan tersebut

telah dilaporkan kepada Terdakwa.

- Bahwa pada tahun 2002 saksi juga penha melakukan pemeriksaan pada

Bagian Keuangan dan ditemukan 1 (tujuh) temuan diantaranya adanya

penerimaan honor yang tidak ada dasar hukumnya, pengadaan barang tidak

diserahkan kepada pengguna, penerimaan BOP yang tidak dipungut Pph,

tidak dicantumkannya jasa deposito dan deviden pada APBD dan hasil

pemeriksaan tersebut juga telah dilaporkan kepada Terdakwa.

- Bahwa untuk pemeriksaan pada tahun 2003 pada Kas Daerah dan Bagian

Keuangan, Bawasda sebelumnya telah menyampaikan kuisioner (daftar

pertanyaan) akan tetapi sampai dengan batas waktu yang ditentukan tidak ada

jawaban sehingga Bawasda tidak dapat melakukan pemeriksaan.

- Bahwa saksi juga pernah diberitahu oleh Sekretaris Daerah agar untuk Kas

Daerah dan Bagian Keuangan tidak dilakukan pemeriksaan atas perintah

Terdakwa.

- Bahwa pemeriksaan yang dilakukan Bawasda tidak meliputi pemeriksaan

SPMG.

- Bahwa Dinas Koperasi dan UKM sejak saksi menjadi Kepala Dinas tahun

2003 anggaran yang berasal dari APBD telah terealisasi sesuai dengan yang

ditentukan.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

bahwa Terdakwa tidak pernah melarang untuk memeriksa Bagian Keuangan dan

Kas Daerah.

20. Saksi EKO BASKORO, MM

- Bahwa saksi sejak 1 Januari 1999 sampai dengan Juli 2005 saksi menjabat

sebagai Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Blitar dan sekarang

sudah pensiun.

- Bahwa tugas pokok saksi sebagai Kepala dinas Kesehatan adalah membantu

Bupati dalam Penyelenggaraan di Bidang Kesehatan di wilayah Kabupaten

Blitar.

- Bahwa setelah diperiksa sebagai saksi di kejaksaan saksi baru mengetahui

ternyata terdapat selisih anggaran antara realisasi berdasarkan SPMG dengan

laporan sisa perhitungan APBD tahun 2002 khususnya pada pos belanja

Page 67: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

67

pegawai sebesar Rp. 2.272.215.562,- (dua milyar dua ratus tujuh puluh dua

juta dua ratus lima belas ribu lima ratus enam puluh dua rupiah), perjalanan

dinas sebesar Rp. 996.000,- (sembilan ratus sembilan puluh enam ribu

rupiah), dan belanja lain-lain sebesar Rp. 3.914.500 (tiga juta sembilan ratus

empat belas ribu lima ratus rupiah), sedangkan pada tahun 2003 selisih hanya

pada biaya pembangunan sebesar Rp. 293.163,40 (dua ratus sembilan puluh

tiga ribu seratus enam puluh tiga rupiah empat puluh sen)

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

21. Saksi H. SAMIRIN DARWOTO

- Bahwa saksi pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Blitar periode

tahun 1999 sampai dengan 2004.

- Bahwa laporan pertanggungjawaban Bupati Blitar untuk tahun 2002 dan

tahun 2003 oleh DPRD Kabupaten Blitar telah dinyatakan diterima.

- Bahwa untuk pembahasan laporan pertanggungjawaban tersebut yang

melaksanakan adalah panitia anggaran eksekutif dan legeslatif.

- Bahwa Bupati dapat mengeluarkan anggaran diluar APBD sepanjang untuk

kepentingan mendadak misalnya bencana alam.

- Bahwa selama menjabat sebagai Ketua DPRD saksi tidak pernah diminta

persetujuan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk meminjam sejumlah uang

kepada Koperasi.

- Bahwa sebagai Ketua DPRD saksi tidak pernah melakukan pemeriksaan

kelapangan karena semuanya sudah diserahkan kepada Komisi-Komisi dan

saksi hanya menerima laporan dari Komisi-Komisi.

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar adanya kekosongan kas pada

Pemerintah Kabupaten Blitar.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

22. Saksi KHUSNA LINDARTI, S.sos

- Bahwa sejak tanggal 3 September 2002 sampai dengan sekarang saksi

menjabat sebagai Camat Talun.

- Bahwa sebagai pengguna anggaran dari APBD ternyata ternyata untuk tahun

2002 terdapat selisih anggaran yaitu realisasi berdasarkan SPMG khususnya

Page 68: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

68

untuk belanja pegawai sebesar Rp. 780.071.034,- (tujuh ratus delapan puluh

juta tujuh puluh satu ribu tiga puluh empat rupiah) sedangkan dalam laporan

sisa perhitungan APBD sebesar Rp. 630.012.981,- (enam ratus tiga puluh juta

dua belas ribu sembilan ratus delapn puluh satu rupiah) sehingga ada selisih

kurang sebesar Rp. 150.058.053,- (seratus lima puluh juta lima puluh delapan

ribu lima puluh tiga rupiah) sedangkan untuk tahun 2003 terdapat selisih

lebih sebesar Rp. 29.590.018,- (dua puluh sembilan juta lima ratus sembilan

puluh ribu delapan belas rupiah).

- Bahwa hal tersebut saksi ketahui setelah saksi diperiksa di Kejaksaan.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

23. Saksi SUPARNO

- Bahwa sejak 27 Mei 2002 sampai dengan sekarang saksi adalah sopir

Sekretaris Daerah Kabuptaten Blitar.

- Bahwa selain saksi ada sopir lainnya yaitu Heri Kurniawan.

- Bahwa sebagai sopir saksi tidak mengetahui adanya penyerahan uang dari

Lilik Purwanto kepada Sekretaris Daerah (Subiantoro) sebesar Rp.

500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) yang dimasukan kedalam karung

warna putih.

- Bahwa begitu pula tentang penyerahan uang dari Lilik Purwanto kepada

Sekretaris Daerah Subiantoro sebesar Rp. 2.000.000.000,- saksi juga tidak

mengetahui.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

24. Saksi Drs. BAMBANG SUBAGYO, MM

- Bahwa sejak 3 September 2002 sampai dengan April 2004 saksi menjabat

sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidupdan Pemukiman dan sekarang sudah

pensiun.

- Bahwa sebagai pengguna anggaran APBD saksi baru mengetahui adanya

selisih anggaran dengan laporan sisa perhitungan APBD setelah diperiksa

oleh Kejaksaan.

- Bahwa untuk tahun 2002 khususnya untuk pos belanja pegawai terdapat

selisih sebesar Rp. 794.619.154,- (tujuh ratus sembilan puluh empat enam

Page 69: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

69

ratus sembilan belas seratus lima puluh empat rupiah) dan tahun 2003 pada

pos belanja pembangunan sebesar Rp. 22.558.000,- (dua puluh dua juta lima

ratus lima puluh delapan ribu rupiah).

- Bahwa saksi mendengar adanya kekosongan kas pada Pemerintah Kabupaten

Blitar pada saat ada demontrasi dari masyarrakat dan LSM selanjutnya

Terdakwa selaku Bupati memberikan penjelasan tentang hal tersebut pada

para Kepala Dinas bahwa kekurangan dana-dana tersebut disebabkan karena

untuk dana PEMILU, gaji CPNS dan lambannya pemasukan PAD dan lain-

lain.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

25. Saksi Drs. EDY SURADJI, Msi

- Bahwa sejak 5 Desember 2003 sampai dengan sekarang saksi menjabat

sebagai Camat Selorejo.

- Bahwa untuk Kecamatan Selorejo terdapat selisih anggaran antara realisasi

berdasarkan SPMG dengan laporan sisa perhitungan APBD yaitu untuk tahun

2002 khususnya pada pos belanja pegawai selisih sebesar Rp. 60.062.045,-

(enam puluh juta enam puluh dua ribu empat puluh lima rupiah) dan tahun

2003 sebesar Rp. 8.244.453,- (depalan juta dua ratus empat puluh empat ribu

empat ratus lima puluh tiga rupiah).

- Bahwa saksi mengetahui adanya selisih tersebut setelah diperiksa kejakasaan.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

26. Saksi Drs. SUPRANOWO

- Bahwa sejak 5 Desember 2002 sampai dengan sekarang saksi menjabat

sebagai camat Nglegok.

- Bahwa untuk Kecamatan Nglegok terdapat selisih SPMG dengan laporan sisa

perhitungan APBD yaitu untuk tahun 2002 pada pos belanja pegawai

realisasi berdasarkan SPMG sebesar Rp. 399.828.492,- dan pada laporan sisa

perhitungan APBD sebesar Rp. 395.505.569,- (tiga ratus sembilan puluh lima

juta lima ratus lima ribu lima ratus enam puluh sembilan rupiah) sehingga

ada selisih kurang sebesar Rp. 4.322.923,- (empat juta tiga ratus dua puluh

dua ribu sembilan ratus dua puluh tiga rupiah) sedangkan untuk tahu 2003

Page 70: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

70

juga ada selisih sebesar Rp. 22.742.231,- (dua puluh dua juta tujuh ratus

empat puluh dua ribu dua ratus tiga puluh satu rupiah).

- Bahwa saksi mengetahui hal tersebut setelah diperiksa sebagai saksi di

Kejaksaan.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

27. Saksi Drs. H. SOEBIANTORO

- Bahwa sejak tahun 1999 sampai dengan 2004 saksi menjabat sebagai

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar dan sejak September 2004

sampai dengan sekarang sebagai Sekretaris Kota Mojokerto.

- Bahwa sebagai Sekretaris Daerah tugas pokok saksi adalah pelayanan

administrasi Bupati, mengkoordinir unit-unit berkaitan dengan administrasi

pembangunan dan kemasyarakatan serta tugas-tugas lain yang diberikan

Bupati.

- Bahwa proses pengajuan anggaran sesuai dengan Keppres No. 72 tahun 2004

dan Kepmendagri No. 29 tahun 2002 baik untuk anggaran rutin maupun

proyek sebagai berikut :

1. Pengajuan SPP dari pengguna anggaran sesuai dengan SKO yang ada.

2. Membuat nota dinas untuk mohon pencairan kepada Sekretaris Daerah,

setelah disetujui diputus dibagian keuangan dan dibuatkan SPMG sesuai

dengan persyaratan yang ditentukan.

3. Selanjutnya di proses di kantor Kas Daerah dan dibuatkan giro kemudian

dicairkan di Bank Jatim.

4. Setelah dana cair di terima oleh pengguna anggaran yang mengajukan

SPP untuk dipergunakan membiayai kegiatan/proyek yang tidak

ditetapkan dalam APBD.

- Bahwa saksi selaku Sekretaris Daerah berwenang menandatangani SKO.

- Bahwa selama menjabat sebagai Sekretaris Daerah Blitar saksi tidak

mengetahui adanya penerbitan SPMG kode D dan saksi baru mengetahui

adanya penerbitan SPMG kode D setelah diperiksa sebagai saksi di

Kejaksaan.

- Bahwa adanya SPJ yang tanpa dilampiri SKO adalah diluar tanggung jawab

Sekretaris Daerah.

Page 71: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

71

- Bahwa saksi juga tidak mendengar adanya posisi kas yang disiasati pada

tahun 2002 yaitu seharusnya saldonya sebesar Rp. 31.157.634.718,- (tiga

puluh satu milyar seratus lima puluh tujuh enam ratus tiga puluh empat ribu

tujuh ratus delapan belas rupiah) disiasati menjadi Rp. 4.157.634.718,-

(empat milyar seratus lima puluh tujuh enam ratus tiga puluh empat tujuh

ratus delapan belas rupiah) dan saksi juga tidak pernah menerima laporan

dari Kas Daerah mengenai hal tersebut.

- Bahwa laporan dari Kas Daerah mengenai posisi kas untuk setiap hari tidak

melalui saksi tetapi langsung pada Bupati.

- Bahwa saksi tidak mengetahui pencairan deposito Pemerintah Kabupaten

Blitar karena Kepala Kantor Kas Daerah bisa mencairkan tanpa melalui

Sekretaris Daerah.

- Bahwa saksi pernah memberikan acc tanpa melihat materi/isi surat yang

disodorkan oleh staf dari Kas Daerah (saksi Samilah) dan Samilah tidak

mengatakan kalau surat tersebut untuk memindahkan rekening Kas Daerah

ke rekening atas nama Priono hadi sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar

rupiah).

- Bahwa saksi pernah mendengar dari Eko Budoyo (Ketua I Koperasi)

mengenai rencana Pemerintah Kabupaten Blitar meminjam sejumlah dana ke

Koperasi Praja Mukti.

- Bahwa saksi juga pernah diperintah Terdakwa untuk mencari pinjaman ke

Bank Jatim tetapi tidak terealisir karena persyaratannya harus ada persetujuan

dari DPRD.

- Bahwa saksi juga pernah menyampaikan kepada Kepala Bawasda atas

perintah Terdakwa untuk Kas Daerah dan Bagian Keuangan tidak perlu

diperiksa lagi karena sudah diperiksa BPK.

- Bahwa saksi selaku Sekretaris Daerah duduk sebagai ketua tim anggaran

eksekutif untuk menyusun draf APBD berdasarkan masukan dari

Dinas/Badan/kantor/Unit seluruh Kabupaten Blitar.

- Bahwa yang menyusun draf perhitungan sisa anggaran APBD adalah dari

Bagian Keuangan yaitu Kasubag Pembukuan Bangun Suharsono.

- Bahwa pada bulan Maret 2004 saksi mendengar adanya kekosongan Kas

Daerah, kemudian saksi dipanggil oleh Wakil Bupati bersama Kabag

Keuangan Krisanto selanjutnya Kabag Keuangan menjelaskan ada

kekurangan kas sebesar Rp. 17.000.000.000,- (tujuh belas milyar rupiah)

Page 72: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

72

- Bahwa oleh Wakil Bupati, saksi dan Krisanto diajak menghadap Terdakwa

selaku Bupati dan dihadapan Bupati Krisanto menjelaskan adanya

kekurangan dana sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) karena

untuk kepentingan yang mendesakseperti pembayaran gaji ketiga belas,

CPNS, PEMILU, dan BKKBN.

- Bahwa saksi tidak pernah menerima uang dari Krisanto yang dimasukan ke

karung dan dimasukan kedalam mobil Sekretaris Daerah.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa

menyatakan bahwa laporan keuangan setiap hari yang di paraf oleh Sekretaris

Daerah tidak setiap hari diterima Terdakwa.

28. Saksi Ir. BACHTIAR SUKO KARJADJI

- Bahwa sejak 27 Oktober 2004 sampai dengan sekarang saksi menjabat

sebagai Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa tugas pokok saksi adalah membantu tugas Bupati, membina staf

dilingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar, menyiapkan bahn-bahan untuk

pembuatan SK Bupati.

- Bahwa sumber-sumber APBD antara lain berasal dari dana perimbangan,

PAD dan lain-lain pendapatan yang sah.

- Bahwa saksi mendengar adanya SPMG kode D sejak bertugas di Pemerintah

Kabupaten Blitar dan menurut penjelasan Kabag Keuangan SPMG kode D

adalah kode khusus dan sesuai dengan data yang ada ternyata SPMG kode D

digunakan untuk pembayaran gaji pegawai yang tidak dilengkapi dengan SPP

dan tidak ada pengajuan dari unit kerja.

- Bahwa secara teori SPMG yang tidak dilampiri dengan SPP dan SKO tidak

bisa dicairkan.

- Bahwa saksi mendengar adanya kekosongan kas dari unit-unit dan adanya

demontrasi kemudian pada sekitar bulan November 2004 saksi menanyakan

kepada Terdakwa selaku Bupati tentang adanya beberapa tunggakan dari unit

kerja kepada Pihak III yang belum terbayar sedangkan dana yang ada di kas

Pemerintah Kabupaten Blitar tidak mencukupi dan oleh Terdakwa dijawab

bahwa dana yang ada digunakan untuk PEMILU dan gaji ketiga belas.

- Bahwa selanjutnya saksi memanggil kepala Bawasda agar diadakan

pemeriksaan kepada Bagian Keuangan dan Kas Daerah akan tetapi Terdakwa

Page 73: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

73

mengatakan sebaiknya jangan diperiksa dulu karena masih diperiksa

kejaksaan.

- Bahwa mengenai pinjaman Pemerintah Kabupaten Blitar ke Koperasi Praja

Mukti saksi mengetahui setelah ada tagihan pembayaran dari Koperasi tetapi

karena tidak dianggarkan dalam APBD sampai dengan sekarang belum

terbayar + Rp. 7.000.000.000,- (tujuh milyar rupiah).

- Bahwa selama saksi menjabat sebagai Sekretaris Daerah Pemerintah

Kabupaten Blitar pada bulan pertama tidak pernah menerima laporan posisi

kas buku B IX dari Kas Daerah, tetapi sekarang sudah dilaporkan secara

rutin.

- Bahwa secara teori Bupati harus mengetahui posisi kas setiap saat.

- Bahwa secara teknis pegelolaan keuangan bertanggung jawab pada Sekretaris

Daerah dan Bupati.

- Bahwa Sekretaris Daerah bertanggung jawab pada SKO yang telah

ditandatanganinya.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa

membenarkannya.

29. Saksi MUJIONO bin DUGEL

- Bahwa sejak tahun 2002 saksi adalah staf Tata Usaha pada Kantor Kas

Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa salah satu tugas saksi adalah membuat konsep buku B IX dan

mengerjakan R/C (rekening Koran).

- Bahwa posisi kas per 31 Desember 2002 sesuai dengan konsep buku B IX

yang dibuat saksi sebesar Rp. 31.157.634.718,- (tiga puluh satu milyar

seratus lima puluh tujuh enam ratus tiga puluh empat ribu tujuh ratus delapan

belas rupiah).

- Bahwa setelah dimasukkan kedalam buku B IX dikirim ke Kasubag

Pembukuan-Bagian Keuangan untuk dilaporkan kepada Bupati.

- Bahwa pada awal Januari 2003, saksi sakit dan baru masuk kantor pada bulan

Maret 2003, saat itulah saksi mengetahui di buku konsep B IX dibuat posisi

kas untuk akhir tahun 2002 sebesar Rp. 4. 157.634.718,- (empat milyar

seratus lima puluh tujuh enam ratus tiga puluh empat tujuh ratus delapan

belas rupiah) dan yang menulis adalah Entarini.

Page 74: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

74

- Bahwa saksi tidak mengetahui mengapa posisi kas akhir tahun 2002 dibuat

lagi.

- Bahwa semua pengeluaran SPMG kode D juga dibukukan oleh saksi

kedalam R/C untuk tahun 2002 sebanyak 59 (lima puluh sembilan) lembar

dengan nilai nominal Rp. 17.047.950.000,- (tujuh belas milyar empat puluh

tujuh juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah), tahun 2003 sebanyak 56

lembar dengan nilai nominal Rp. 27.060.318.225 (dua puluh tujuh milyar

enam puluh juta tiga ratus delapan belas ribu dua ratus dua puluh lima

rupiah) dan tahun 2004 sebanyak 79 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp.

24.230.116.900,- (dua puluh empat milyar dua ratus tiga puluh juta seratus

enam belas ribu sembilan ratus rupiah).

- Bahwa saksi tidak mengetahui penggunaan pencairan SPMG kode D

tersebut.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

30. Saksi BAMBANG SUNTORO

- Bahwa sejak tahun 2002 saksi menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Kabupaten Blitar.

- Bahwa setelah diperiksa oleh kejaksaan saksi baru mengetahui ternyata ada

selisih anggaran antara realisasi anggaran berdasarkan SPMG dengan laporan

sisa perhitungan yaitu, tahun 2002 selisih sebesar Rp. 37.929.022.899,- (tiga

puluh tujuh milyar sembilan ratus dua puluh sembilan juta dua puluh dua ribu

delapan ratus sembilan puluh sembilan rupiah) dan tahun 2003 sebesar Rp.

7.124.697.591,- (tujuh milyar seratus dua puluh empat enam ratus sembilan

puluh tujuh lima ratus sembilan puluh satu rupiah).

- Bahwa selisih anggaran tersebut terutama pada pos belanja pegawai/gaji.

- Bahwa saksi mengetahui berdasarkan laporan bendahara mengenai

peminjaman uang dari Kas Daerah kepada Dinas Pendidikan Dan

Kebudayaan pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp. 150.000.000,-

(seratus lima puluh juta rupiah) dan oleh Kas Daerah pada tanggal 2 Januari

2004 sudah dikembalikan lagi pada bendahara.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

Page 75: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

75

31. Saksi Drs. WIJONO RAHARDJO

- Bahwa sejak 5 Desember 2003 sampai dengan sekarang saksi menjabat

sebagai Kepala Bakesbang Linmas Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa setelah diperiksa oleh kejaksaan saksi baru mengetahui ternyata ada

selisih anggaran antara realisasi anggaran berdasarkan SPMG dengan laporan

sisa perhitungan yaitu, tahun 2002 selisih sebesar Rp. 156.477.753,- (seratus

lima puluh enam juta empat ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus lima

puluh tiga rupai) dan tahun 2003 sebesar Rp. 121.018.823,- (seratus dua

puluh satu juta delapan belas ribu delapan ratus dua puluh tiga rupiah).

- Bahwa mendengar adanya kekosongan kas Pemerintah Kabupaten Blitar

pada saat Kepala Unit dikumpulkan Bupati didampingi Sekretaris Daerah

yang menjelaskan bahwa defisit anggaran terjadi karena untuk gaji ketiga

belas, penerimaan CPNS, PAD merosot, dan PEMILU.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

32. Saksi Drs. AGUSYONO

- Bahwa sejak Maret 2002 sampai dengan sekarang saksi menjabat sebagai

Camat Kanigoro Kabupaten Blitar.

- Bahwa setelah diperiksa oleh kejaksaan saksi baru mengetahui ternyata ada

selisih anggaran antara realisasi anggaran berdasarkan SPMG dengan laporan

sisa perhitungan terutama pada pos belanja pegawai yaitu, tahun 2002 selisih

sebesar Rp. 115.462.732,- (seratus lima belas juta empat ratus enam puluh

ribu tujuh ratus tiga puluh dua rupiah) tahun 2003 sebesar Rp. 36.214.068,-

(tiga puluh enam juta dua ratus empat belas ribu enam puluh delapan rupiah)

dan tahun 2004 belum diketahui.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

33. Saksi ABU DARIN

- Bahwa sejak tanggal 29 Januari 2003 saksi menjabat sebagai Camat

Udanawu Kabupeten Blitar.

- Bahwa untuk Kecamatan Udanawu anggaran yang terserap berdasarkan

realisasi SPMG tahun 2003 sebesar Rp. 390.765.782,- (tiga ratus sembilan

puluh juta tujuh ratus enam puluh lima ribu tujuh ratus delapan puluh dua

Page 76: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

76

rupiah) sedangkan pada laporan sisa perhitungan APBD dicantumkan sebesar

Rp. 392.394.728,- (tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilan

puluh empat ribu tujuh ratus dua puluh delapan rupiah) sehingga terdapat

selisih anggaran sebesar Rp. 1.628.946,- (satu juta enam ratus dua puluh

delapan ribu sembilan ratus empat puluh enam rupiah)

- Untuk tahun 2002 saksi mengetahui dari data yang ada di Kecamatan

Udanawu yaitu realisasi berdasarkan SPMG sebesar Rp. 286.864.481,- (dua

ratus delapan puluh enam juta delapn ratus enam puluh empat ribu empat

ratus delapan puluh satu rupiah) tetapi pada laporan sisa perhitungan APBD

sebesar Rp. 280.389.800,- (dua ratus delapan puluh juta tiga ratus delapan

puluh sembilan delapan ratus rupiah) sehingga terdapat selisih sebesar Rp.

6.864.481,- (enam juta delapan ratus enam puluh empat ribu empat ratus

delapan puluh satu rupiah).

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

34. Saksi WIYAKTO, SH, Msi

- Bahwa sejak Januari 2002 saksi menjabat sebagai Camat Kademangan.

- Bahwa setelah diperiksa oleh kejaksaan saksi baru mengetahui ternyata ada

selisih anggaran antara realisasi anggaran berdasarkan SPMG dengan laporan

sisa perhitungan APBD terutama pada pos belanja pegawai yaitu, tahun 2002

selisih sebesar Rp. 494.232,- tahun 2003 sebesar Rp. 1.679.740,-

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

35. Saksi HERU PRABOWO

- Bahwa sejak September 2002 saksi menjabat sebagai Camat Srengat

Kabupaten Blitar.

- Bahwa setelah diperiksa oleh kejaksaan saksi baru mengetahui ternyata ada

selisih anggaran tahun 2002 realisasi anggaran berdasarkan SPMG sebesar

Rp. 856.766.004,- (delapan ratus lima puluh enam juta tujuh ratus enam

puluh enam ribu empat rupiah) sedangkan pada laporan sisa perhitungan

APBD sebesar Rp. 608.448.591,- (enam ratus delapan juta empat ratus empat

puluh delapan ribu lima ratus sembilan puluh satu) sehingga terdapat selisih

Page 77: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

77

sebesar Rp. 218.372.413,- (dua ratus delapan belas juta tiga ratus tujuh puluh

dua ribu empat ratus tiga belas rupiah).

- Bahwa untuk tahun 2003 realisasi anggaran berdasarkan SPMG sebesar Rp.

952.656.421,- sedangkan pada laporan sisa perhitungan APBD sebesar Rp.

1.048.166.674,- sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 95.510.253,-

- Bahwa selisih tersebut terdapat pada pos belanja pegawai/gaji

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

36. Saksi Drs. MUJIANTO

- Bahwa sejak 30 Januari 2003 saksi menjabat sebagai Camat Sanankulon

Kabupaten Blitar.

- Bahwa untuk Kecamatan Sanankulon tahun 2003 realisasi anggaran

berdasarkan SPMG sebesar Rp. 301.157.400,- sedangkan pada laporan sisa

perhitungan APBD sebesar Rp. 347.453257,- sehingga terdapat selisih

sebesar Rp. 46.295.857,-

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

37. Saksi HIDAYAT, BA

- Bahwa saksi sejak 3 Sepmeber 2002 sampai dengan sekarang saksi menjabat

sebagai Camat Wlingi Kabupaten Blitar.

- Bahwa paa tahun 2002 anggaran untuk Kecamatan Wlingi, realisasi anggaran

berdasarkan SPMG pada pos belanja pegawai sebesar Rp.950.283.869

sedangkan pada laporan sisa perhitungan APBD sebesar 776.405.704,-

sehingga terdapat selisih kurang sebesar Rp. 173.833.165,-

- Bahwa pada tahun 2003 pos belanja pegawai berdasarkan realisasi SPMG

sebesar Rp. 1.222.838.333,- dan pada laporan sisa perhitungan APBD

sebesar Rp. 1.255.824.356,- sehingga ada selisih sebesar Rp. 32.986.023.

- Bahwa pada pos-pos belanja lain sudah sesuai, tidak ada selisih.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

Page 78: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

78

38. Saksi BAMBANG DWI PURWANTO

- Bahwa sejak tahun 2000 saksi adalah Ajudan Bupati yang bertugas menerima

tanmu yang akan menghadap Bupati dan tugas-tugas protokoler dalam

kegiatan Bupati.

- Bahwa selain saksi ada Ajudan yang lain yaitu Arinal Huda dan Yudho

Ismaryanto.

- Bahwa saksi tidak pernah diperintah oleh Terdakwa untuk mengambil uang

kepada Krisanto (Kabag Keuangan), hanya saksi pernah dititipi uang dari

Krisanto untuk Terdakwa yang digunakan yntuk perjalanan dinas Bupati,

berapa jumlahnya saksi tidak mengetahuinya karena disimpan didalam

amplop.

- Bahwa saksi pernah diperintah oleh Terdakwa untuk menyetor uang di Bank

Jatim Cabang Blitar, tanggal 22 Mei 2003, 29 Juli 2003, 31 Juli 2003, 12

Agustus 2002, 2 Desember 2003, 10 Desember 2003, 12 Desember 2003, 29

Desember 2003 dan tanggal 5 Desember 2004

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa

membenarkan.

39. Saksi KRISANTO, SE, MM

- Bahwa sejak 1998 sakis menjabat sebagai Kasubag Anggaran pada Bagian

Keuangan Pemerintah Kabupaten Blitar, pada tahun sebagai 2003 plt. Kabag

Keuangan dan sejak Februari 2004 menjabat sebagai Kabag Keuangan

Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa sebagai Kasubag Anggaran tugas saksi adalah merekap bahan untuk

penyusunan APBD/perubahan APBD, membuat Surat Keterangan Otorisasi

(SKO) dan tugas lain yang diberikan pimpinan.

- Bahwa sedangkan sebagai Kabag Keuangan, tugas saksi adalah membuat

Surat Edaran permintaan data untuk penyusunan APBD kepada unit-unit,

pengelolaan dan pengolahan data administrasi keuangan daerah, menguji

kebenaran penerbitan SPMG dan menandatangani SPMG.

- Bahwa sesuai dengan aturan yang ada, pencairan dana dari Kas Daerah

sebagai berikut : masing-masing unit kerja mengajukan SPP, kemudian

diterbitkan SKO yang ditandatangani Sekretaris Daerah, selanjutnya SPP

diteliti oleh sub bagian anggaran dan diserahkan ke sub bagian

perbendaharaan untuk diterbitkan SPMG dan SPMG dikirim ke Kantor Kas

Page 79: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

79

Daerah untuk dipindahbukukan kepada bendahara pengusul dan dananya

dicairkan di Bank Jatim.

- Bahwa SPMG di Pemerintah Kabupaten Blitar ada tiga macam yaitu : SPMG

Rutin, SPMG Pembangunan, dan SPMG Pengembalian Ayat (PA).

- Bahwa yang menandatangani SPMG adalah Kabag Keuangan yang sampai

dengan bulan Maret 2002 dijabat oleh saksi Solichin Inanta, SH, MSi

selanjutnya tahun 2002 sampai dengan 2003 dijabat oleh saksi Drs. Ec. M.

Rusjdan, MA dan pada tahun 2004 dijabat oleh saksi.

- Bahwa SPMG PA atau yang oleh sub bagian perbendaharaan diberi kode D

penerbitannya tidak dilengkapi dengan SPP dan SKO.

- Bahwa awal mula terbitnya SPMG PA adalah pada bulan Maret 2002 untuk

memenuhi permintaan dana Terdakwa selaku Bupati Blitar yang tidak

dianggarkan dalam APBD.

- Bahwa saksi selaku Kasubag Anggaran saat itu ditelepon oleh Terdakwa

yang meminta agar disediakan dana sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar

rupiah) untuk kegiatan Parpol, selanjutnya saksi melaporkan hal tersebut

kepada Kabag Keuangan (Solichin Inanta) dan oleh Kabag Keuangan

permintaan tersebut dibicarakan jalan keluarnya oleh saksi bersama dengan

Kabag Keuangan (Solichin Inanta), Kasubag Pembukuan (Bangun

Suharsono) dengan mengundang Kepala Kantor Kas Daerah (M. Rusdjan)

- Bahwa akhirnya Kasubag Pembukuan (Bangun Suharsono) menyampaikan

solusinya yaitu dengan SPMG PA berdasarkan Kepmendagri No.903,

selanjutnya hal tersebut dilaporkan kepada Sekretaris Daerah (Saksi

Subiantoro) dan oleh Sekretaris Daerah disuruh langsung melaporkan kepada

Terdakwa dan oleh Terdakwa disetujui.

- Bahwa SPMG PA dikeluarkan dari pos penerimaan dan harus

dipertanggungjawabkan.

- Bahwa pada saat mereka berempat melapor kepada Terdakwa mengenai

pertanggungjawaban SPMG PA tersebut Terdakwa menyatakan bahwa

Terdakwa yang akan bertanggung jawab.

- Bahwa selanjutnya saksi meneruskan perintah Terdakwa kepada Kasubag

Perbendaharaan (saksi Kadmiarsih) agar diterbitkan SPMG PA dengan nilai

nominal masing-masing Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) sehingga

pada tanggal 4 Maret 2002 terbit SPMG PA No. 1/d/R dan No. 2/d/R dengan

jumlah Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah).

Page 80: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

80

- Bahwa selanjutnya SPMG PA tersebut dcairkan oleh bendaharawan Lilik

Purwanto dan diserahkan kepada saksi dan oleh saksi uang tunai sebesar

Rp.2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) diserahkan kepada Terdakwa.

- Bahwa penerbitan SPMG PA tersebut berlanjut terus sampai dengan tahun

2004 dan semua pencairan saksi yang menyerahkan kepada Terdakwa

kadang-kadang saksi sendiri kadang-kadang bersama Solichin Inanta, M.

Rusdjan, dan Bangun Suharsono.

- Bahwa setiap kali saksi menyerahkan dana kepada Terdakwa, telah dilampiri

dengan kuitansi akan tetapi tidak ada yang dikembalikan oleh Terdakwa dan

setiap kali saksi meminta kuitansi tersebut Terdakwa mengatakan apakah

saksi tidak percaya dengan Bupati.

- Bahwa saksi sendiri menandatangani SPMG PA awal tahun 2003 pada saat

menjabat sebagai plt. Kabag Keuangan sebanyak 5 lembar SPMG dan tahun

2004 pada saat menjabat sebagai Kabag Keuangan sebanyak 78 SPMG PA

dengan total nominal sebesar Rp. 24.230.116.000,- (dua puluh empat milyar

dua ratus tiga puluh juta seratus enam belas ribu rupiah)

- Bahwa saksi juga pernah menyerahkan pencairan SPMG PA untuk Terdakwa

tetapi melalui Ajudan Bupati yaitu Bambang Dwi Purwanto, Arinal Huda,

dan Yudho Ismaryanto.

- Bahwa atas dana pencairan dana SPMG PA pada tahun 2002 belum ada yang

dikembalikan yaitu sebanyak 59 lembar dengan nilai nominal Rp.

17.047.950.000,- (tujuh belas milyar empat puluh tujuh juta sembilan ratus

lima puluh ribu rupiah) sedangkan untuk tahun 2003 sebanyak 56 lembar

dengan nominal sebesar Rp.27.060.318.225,- (dua puluh tujuh milyar enam

puluh juta tiga ratus delapan belas ribu dua ratus dua puluh lima rupiah) telah

dikembalikan ke Kas Daerah kurang lebih sebesar Rp.19.305.000.000,-

(sembilan belas milyar tiga ratus lima juta rupiah) dan untuk tahun 2004

sebanyak 78 lembar SPMG PA dengan nilai nominal sebesar Rp.

24.230.116.900,- (dua puluh empat milyar dua ratus tiga puluh juta seratus

enam belas ribu sembilan ratus rupiah). Saksi tidak mengetahui apakah sudah

ada yang disetor kembali ke Kas Daerah.

- Bahwa SPMG PA yang dicairkan tahun 2004 kegunaannya antara lain untuk

pembangunan jembatan Jugo, setoran tagihan kepada pihak ketiga, bantuan

untuk pondok pesantren, perekrutan CPNS, Renovasi Pendopo, dan lain-lain.

Page 81: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

81

- Bahwa pada tanggal 25 Juli 2002, rekening saksi di Bank Jatim cabang Blitar

dengan No. rekening 0142312400 diminta oleh Kas Daerah yang katanya

atas perintah Terdakwa selanjutnya ada dana masuk ke rekening saksi

tersebut yang asalnya dari transfer rekening Kas Daerah dengan No.Rekening

0141011206 sebesar Rp.1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah)

dan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

- Bahwa dana yang masuk ke rekening saksi tersebut kemudian saksi cairkan

dan diserahkan semuanya kepada Terdakwa.

- Bahwa selain itu di rekening saksi juga masuk dana yang asalnya dari

deposito dan giro Pemerintah Kabupaten Blitar senilai Rp.27.000.000.000,-

(dua puluh tujuh milyar rupiah), prosesnya sama setelah masuk ke rekening

saksi langsung dicairkan dan diserahkan kepada Terdakwa sebesar

Rp.24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar rupiah) sedangkan yang

sebesar Rp.3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) disetorkan kembali ke Kas

Daerah.

- Bahwa saksi pernah ditemui oleh Ketua II Koperasi Praja Mukti dengan

membawa surat perjanjian pinjaman antara Pemerintah Kabupaten Blitar

dengan pihak koperasi yang katanya pembicaraan awalnya dengan Terdakwa

dan untuk Pemerintah Kabupaten Blitar pihaknya ditulis Kabag Keuangan

atas nama Bupati. Kemudian saksi menanyakan kepada Terdakwa dan

dijawab benar akhirnya surat perjanjian tersebut saksi tandatangani.

- Bahwa besarnya pinjaman kepada Koperasi Praja Mukti adalah sejumlah Rp.

12.285.000.000,- (dua belas milyar dua ratus delapan puluh lima juta rupiah)

dan setelah pencairan langsung setor ke Kas Daerah sebesar

Rp.12.000.000.000,- (dua belas milyar rupiah).

- Bahwa untuk membayar angsuran pinjaman dari Koperasi Praja Mukti

tersebut juga diambilkan dari pencairan SPMG PA dan sampai dengan

sekarang masih ada tunggakan yang besarnya berapa saksi tidak ingat.

- Bahwa saksi tidak mengetahui mengenai saldo kas pada akhir tahun 2002

yang sebesar Rp.31.157.634.718,50. (tiga puluh satu milyar seratus lima

puluh tujuh juta enam ratus tiga puluh empat ribu tujuh ratus delapan belas

rupiah lima puluh sen) akhirnya disiasati/diganti menjadi sebesar

Rp.4.157.634.718,50. (empat milyar seratus lima puluh tujuh juta enam ratus

tiga puluh empat ribu tujuh ratus delapan belas rupiah lima puluh sen).

Page 82: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

82

- Bahwa laporan dari bagian keuangan yang disampaikan kepada Bupati selalu

melalui Sekretaris Daerah dan laporan tersebut dibuat secara umum, sehingga

tidak nampak adanya SPMG PA.

- Bahwa saksi pernah mentransfer dana sebesar Rp.2.000.000.000,- (dua

milyar rupiah) kepada Terdakwa atas permintaan Terdakwa yang saat itu

berada di tanah suci melakukan ibadah umroh dan oleh saksi dicairkan

melalui SPMG PA.

- Bahwa pada saat saksi akan diperiksa Kejaksaan pernah di telepon oleh

Terdakwa agar dalam pemeriksaan nanti apabila ada pertanyaan mengenai

aliran dana saksi menjawab saja selain untuk Bupati juga untuk Wakil Bupati

dan Sekretaris Daerah.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut di atas Terdakwa

memberikan tanggapan sebagai berikut :

- Awal mula terbitnya SPMG PA Terdakwa tidak mengerti.

- Mengenai permintaan dana, benar tetapi harus sesuai aturan yang ada.

- Terdakwa tidak pernah menerima pencairan deposito dan giro sebesar

Rp.24.000.000.000,- (dua puluh empat milyar rupiah).

- Tidak benar mengenai dana yang ditransfer saksi sebesar Rp.2.000.000.000,-

(dua milyar rupiah) adalah atas permintaan Terdakwa karena itu merupakan

pinjaman Terdakwa kepada saksi dan sudah dikembalikan.

- Tidak benar Terdakwa memerintah saksi untuk mengatakan aliran dana ke

Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah.

40. Saksi Drs. Ec. RUSJDAN, MM

- Bahwa saksi sebagai Kabag Keuangan sejak Maret 2002 sampai Desember 2003

dan sebelumnya saksi menjabat sebagai Kepala Kantor Kas Daerah

- Bahwa sewaktu saksi menjabat Kepala Kantor Kas Daerah pada bulan maret

2002 saksi diundang kepala bagian keuangan yang dijabat oleh Solichin Inanta,

Kasubag Anggaran Krisanto, Kasubag Pembukuan Bangun Suharsono yang

intinya membicarakan tentang pemintaan Terdakwa yang memerlukan dana

untuk kegiatan.

- Bahwa Kasubag Pembukuan menyatakan ada jalan keluarnya yaitu melalui

Pengembalian Ayat sesuai dengan Kepmendagri 903 dan selanjutnya Kasubag

Pembukuan meminta petunjuk ke Pemerintah Propinsi Jatim pada Biro

Keuangan dan di jawab diperbolehkan asal dapat dipertanggungjawabkan.

Page 83: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

83

- Bahwa selanjutnya saksi bersama Krisanto, Solichin Inanta, dan Bangun

Suharsono menyampaikan hasil tersebut kepada Sekretaris Daerah dan oleh

Sekretaris Daerah langsung di suruh melaporkan kepada Terdakwa, pada saat

mereka berempat menyampaikan kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa

menyatakan setuju dan nanti akan bertanggung jawab

- Bahwa selaku Kabag Keuangan saksi menandatangani SPMG kode “d” yang

semua penggunaannya untuk kepentingan Terdakwa sehingga yang bertanggung

jawab secara langsung adalah Terdakwa.

- Bahwa pada tahun 2002 selama menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan saksi

membuat 57 SPMG kode D dengan nilai total Rp. 15.047.950.000,- sedangkan

SPMG kode D 1 dan 2 ditandatangani oleh kepala Bagian keuangan Solichin

Inanta dengan nilai total Rp. 2.000.000.000,- yang seluruhnya diambilkan dari

sisi penerimaan atau pendapatan daerah.

- Bahwa untuk tahun 2003 SPMG kode D yang dibuat oleh saksi selaku kabag

keuangan, telah membuat sebanyak 50 SPMG kode D sedangkan sewaktu saksi

menunaikan ibadah haji dan Plt. Kabag Keuangan adalah Krisanto telah dibuat

sebanyak 5 SPMG kode D yang seluruhnya pada tahun 2003 total nilai Rp.

27.060.318.225,- yang seluruhnya diambilkan dari sisi penerimaan atau

pendapatan daerah

- Bahwa yang mencairkan seluruh SPMG kode D adalah staf keuangan Lilik

Purwanto yang diserahkan kepada Krisanto dan selanjutnya Krisanto

menyerahkan pada Terdakwa karena Krisanto yang diperintah melalui telepon

sewaktu Terdakwa memerlukan dana.

- Bahwa saksi juga ikut mengantar uang tersebut pada Terdakwa bersama-sama

Krisanto namun yang masuk hanya Krisanto dan saksi juga pernah mengingatkan

kepada Krisanto agar setiap penyerahan dana-dana kepada Terdakwa selalu

minta nota atau tanda terima.

- Bahwa pada bulan September 2003 saksi dua kali ditelepon langsung oleh

Terdakwa yang saat itu memerlukan dana masing-masing sebesar Rp.

200.000.000,-

- Bahwa pertanggungjawaban SPMG kode D oleh kasubag pembukuan dibukukan

dalam buku B XIII.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa

menyatakan bahwa tidak tahu mengenai penerbitan SPMG PA.

Page 84: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

84

41. Saksi BANGUN SUHARSONO

- Bahwa saksi adalah Kasubag Pembukuaan pada Pemerintah Kabupaten Blitar

sejak 1990 sampai dengan sekarang.

- Bahwa tugas saksi adalah mencatat semua bukti transaksi dari masing-masing

unit kerja baik penerimaan maupun pengeluaran dan membuat laporan

berdasarkan bukti-bukti transaksi dari masing-masing unit kerja berupa laporan

triwulan maupun laporan tahunan.

- Bahwa dalam pelaksanaan tugas tersebut sakai bertanggung jawab kepada atasan

langsung yaitu Kabag Keuangan.

- Bahwa sarana administrasi yang digunakan untuk sisi penerimaan antara lain

adalah Buku B IV berupa tanda setor rangkap dua sedangkan untuk SPMG

diperoleh dari Subag Anggaran.

- Bahwa awal mula terbitnya SPMG kode D saksi Krisanto dipanggil oleh

Terdakwa untuk mencarikan dana guna membiayai kegiatan Terdakwa,

selanjutnya Bagian Keuangan yang terdiri dari Krisanto selaku Kasubag

Anggaran, saksi, dan Kabag Keuangan yang dijabat oleh Solichin Inanta,

mengundang M. Rusjdan yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kas Daerah

untuk membicarakan hal tersebut. Dari rapat tersebut disimpulkan bahwa

permintaan dana untuk kegiatan Terdakwa dapat dipenuhi melalui Pengembalian

Ayat yang dananya diperoleh dari sisi penerimaan.

- Bahwa untuk penerbitan SPMG Pengembalian ayat tersebut saksi telah

berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan menurut Pemerintah

Propinsi dapat dibenarkan sepanjang dipertanggungjawabkan.

- Bahwa saksi tidak tahu penggunaan SPMG Pengembalian ayat (SPMG Kode D)

tersebut ternyata tidak ada pertanggungjawabannya.

- Bahwa cara pengelolaan keuangan APBD Pemerintah Kabupaten Blitar adalah

masing-masing bendaharawan dari masing-masing unit kerja mengajukan SPP

kebagian Keuangan, yang selanjutnya oleh sub bagian anggaran diteliti

kebenarannya, kemudian diterbitkan SPMG oleh sub bagian perbendaharaan

yang ditandatangani oleh Kepala Bagian Keuangan, setelah itu sub bagian

perbendaharaan mengirimkan SPMG tersebut ke Kantor Kas Daerah untuk

dicairkan.

- Bahwa setiap ada permintaan dana dari Terdakwa melalui Krisanto atau M.

Rusjdan selaku Kepala Bagian Keuangan memerintahkan kepada Kepala Sub

Bagian Perbendaharaan (Kadmiarsih) untuk membuat SPMG kode D (SPMG

Page 85: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

85

PA) setelah SPMG kode D (SPMG PA) dibuat oleh kepala sub bagian

perbendaharaan kemudian ditandatangani oleh Kabag Keuangan selanjutnya

SPMG tersebut dicairkan oleh Bendahara gaji sekretariat ke Kantor Kas Daerah.

- Bahwa SPMG kode D tersebut dikeluarkan tidak melalui prosedur yang benar

sebab tanpa dilampiri oleh SPP dan SKO.

- Bahwa SPMG kode D pada tahun 2002 berjumlah 58 lembar dengan nilai

sebesar Rp. 17.047.950.000,-

- Bahwa SPMG kode D pada tahun 2003 berjumlah 56 lembar dengan nilai

sebesar Rp. 27.060.318.225,-

- Bahwa SPMG kode D pada tahun 2004 berjumlah 78 lembar dengan nilai

sebesar Rp. 24.230.116.900,-

- Bahwa saksi membukukan SPMG kode D tersebut dengan cara menggunakan

daftar pembukuan administrasi (DPA model B XIII) karena dalam B XIII ada

kolom untuk SPMG kode D dan disetujui oleh Kabag Keuangan.

- Bahwa akibat pengeluaran SPMG kode D pada pembukuan Kas Daerah tidak

sesuai sehingga untuk menyesuaikannya saksi mensiasati dengan cara

menyelipkan pada pos pengeluaran gaji pada 32 instansi dan 22 kecamatan serta

pos opersional atas persetujuan Kabag Keuangan.

- Bahwa adanya SPMG kode D menyebabkan jumlah gaji sekretariat Pemerintah

Kabupaten Blitar tidak sesuai setiap bulannya dengan kebutuhan gaji riil.

- Bahwa semua dana yang dicairkan dari SPMG kode D diserahkan pada

Terdakwa oleh Krisanto.

- Bahwa penambahan jumlah/nominal gaji yang saksi lakukan pada tahun 2002

terdapat selisih antara laporan keuangan riil dengan sisa perhitungan jumlah

totalnya sebesar Rp. 48.202.592.471,-

- Bahwa penambahan jumlah/nominal gaji yang saksi lakukan pada tahun 2003

terdapat selisih antara laporan keuangan riil dengan sisa perhitungan jumlah

totalnya sebesar Rp. 4.727.076.110,-

- Bahwa penambahan jumlah/nominal gaji yang saksi lakukan pada tahun 2004

terdapat selisih antara laporan keuangan riil dengan sisa perhitungan jumlah

totalnya sebesar Rp. 7.697.841.472,-

- Bahwa untuk mempertanggungjawabakan SPMG kode D yang dikeluarkan

dengan cara menambahkan pada pos gaji dari semua unit kerja yaitu dengan

jalan mengurangi jumlah realisasi anggaran dari beberapa unit sehingga sesuai

(klop) dengan sisa akhir tahun.

Page 86: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

86

- Bahwa setelah saksi mensiasati pengeluaran sebesar Rp. 17.047.950.000,- saksi

kemudian menanyakan kepada Kas Daerah berapa sisa akhir tahun 2002 ternyata

sisa akhir tahun kurang lebih sebesar empat milyar, selanjutnya saksi menyusun

lagi draf perhitungan menyesuaikan dengan keadaan sisa perhitungan di Kas

Daerah.

- Bahwa sisa perhitungan yanga ada di Kas Daerah seharusnya bukan sekitar

empat milyar rupiah tetapi yang benar adalah sekitar tiga puluh satu milyar

rupiah.

- Bahwa menurut Mujiono staf yang ada di Kas Daerah masih ada sisa dua puluh

tujuh milyar yang belum dipertanggungjawabkan.

- Bahwa ada pengembalian uang/dana sebesar Rp. 19.305.000.000,- dan ada tanda

bukti setor Ke Kas Daerah.

- Bahwa dana pengembalian ke Kas Daerah sebesar Rp. 19.305.000.000,- tersebut

berasal dari dana pinjaman Koperasi Praja Mukti oleh Bupati.

- Bahwa benar saksi diminta Krisanto untuk mengonsep STTS Bend 17 sebesar

Rp. 15.705.000.000,- sesuai nomor-nomor SPMG kode “d” untuk pengembalian

dana sebesar Rp. 19.305.000.000,- kepada Kopersi Praja Mukti.

- Bahwa saksi yang mengonsep setiap Laporan Akhir Tahun Anggaran untuk buku

perhitungan APBD Kabupaten Blitar tahun 2002, 2003.

- Bahwa saksi mengakui bersalah dalam hal membukukan tidak secara prosedur

dan membuat laporan pertanggungjawaban sisa perhitungan yang tidak benar.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa

menyatakan bahwa seandainya saksi menghadap Terdakwa masalah SPMG PA

selalu Terdakwa tekankan yang penting sesuai aturan yang ada.

42. Saksi SOLICHIN INANTA, SH, MM, Msi

- Bahwa sejak tanggal 27 maret 2002 saksi menjabat sebagai Kepala Kantor Kas

Daerah dan sebelumnya saksi menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan

Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa di Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk SPMG

dipergunakan dengan kode-kode antara lain A, R dan P.

- Bahwa pada saat saksi menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan sekitar bulan

Maret 2002 ada menandatangani 2 lembar SPMG PA yang sekarang dikenal

dengan kode D masing-masing sebesar Rp. 1.000.000.000,-

Page 87: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

87

- Bahwa awal dari pengeluaran dana melalui SPMG kode D tersebut awalnya

Krisanto diperintahkan oleh Terdakwa yang saat itu memerlukan dana untuk

kegiatan Bupati sebesar Rp 2.000.000.000,- dan selanjutnya atas permintaan

tersebut saksi bersama-sama dengan Krisanto, Kasubag Pembukuan Bangun

Suharsono dan Kepala Kas Daerah M. Rusjdan melakukan pertemuan.

- Bahwa dari pertemuan berempat yang intinya membicarakan adanya permintaan

Terdakwa yang membutuhkan dana untuk kegiatan dan selanjutnya Bangun

Suharsono menawarkan adanya Kepmendagri yang berisi tentang PA atau

Pengembalian Ayat.

- Bahwa selanjutnya Bangun Suharsono menghubungi Kepala Biro Keuangan di

Propinsi Tingkat I yang menanyakan tentang SPMG PA/Pengembalian Ayat

tersebut yang dijawab oleh Propinsi Tingkat I diperbolehkan sepanjang

dipertanggungjawabkan.

- Bahwa selanjutnya berempat melaporkan hal tersebut ke Sekretaris Daerah dan

disuruh meneruskan kepada Terdakwa.

- Bahwa selanjutnya saksi berempat menghadap Terdakwa dan memberitahukan

tentang hasil pertemuan tersebut dan Terdakwa pada saat itu menyetujuinya.

- Bahwa selanjutnya saksi selaku Kepala Bagian Keuangan membuat secara

berturut-turut membuat SPMG PA (Pengembalian Ayat) atau juga disebut

dengan SPMG kode D masing-masing sebesar Rp.1.000.000.000,- yang

dicairkan oleh Lilik Purwanto.

- Bahwa setelah uang cair saksi tidak mengikuti dan tidak mengetahui lagi tentang

penyerahan lebih lanjutnya.

- Bahwa saksi juga mengetahui deposito milik Pemerintah Kabupaten Blitar

sebesar Rp. 24.000.000.000 dan giro milik Pemerintah Kabupaten Blitar sebesar

Rp. 3.000.000.000 saat ini telah dicairkan sesuai dengan surat yang saksi buat

selaku Kepala Kantor Kas Daerah atas permintaan Terdakwa melalui Sri

Suhartini.

- Bahwa benar dari deposito dan giro senilai total 24.000.000.000,- beralih ke

rekening atas nama Krisanto dan sisanya sebesar Rp. 3.000.000.000,- beralih ke

rekening DAU milik Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa mengenai pemindahbukuan dana sebesar Rp. 500.000.000,- dan Rp.

1.5.00.000.000,- pada tahun 2002 dari rekening Kas Daerah ke rekening atas

nama Krisanto yang mengetahui adalah Sri Suhartini yang katanya untuk

kepentingan Terdakwa.

Page 88: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

88

- Bahwa untuk saldo kas pada buku B IX akhir tahun 2002 sebesar kurang lebih

tiga puluh satu milyar rupiah di rubah menjadi sebesar kurang lebih empat milyar

rupiah saksi sama sekali tidak mengetahui karena saat itu sedang naik haji.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan

bahwa pertemuan mereka berempat (saksi, M.Rusjdan, Krisanto, dan Bangun

Suharsono) untuk melapor ke Terdakwa adalah tidak benar.

43. Saksi Drs. EDY SULISTYONO (saksi ahli)

- Bahwa saksi bekerja pada BPKP propinsi Jatim sejak tahun 2001

- Bahwa saksi bersama-sama tim audit pernah melakukan pemeriksaan di

Pemerintah Kabupaten Blitar mulai tanggal 20 Januari 2005 dengan memeriksa

anggaran mulai periode tahun 2002 - 2004.

- Bahwa untuk tahun 2002 tim audit menemukan penyimpang-penyimpangan dana

keuangan di Pemerintah Kabupaten Blitar dengan cara pengeluaran dana dari

SPMG kode D yang dicairkan melalui rekening bendaharawan sekretariat dan

bendaharawan gaji sekretariat dengan tanpa prosedur tidak ada SKO dan SPP,

selanjutnya terjadi pemindahbukuan atau pengeluaran dana dari rekening Kas

Daerah kepada rekening pribadi Krisanto yang seluruhnya penggunaan dana-

dana tersebut tidak ada bukti pertanggungjawabannya.

- Bahwa pada tahun 2002 SPMG kode D yang dicairkan tanpa adanya SKO dan

SPP mencapai total sebesar Rp. 17.047.950.000,- sedang pemindahbukuan dari

rekening Kas Daerah kerening pribadi Krisanto seluruhnya barjumlah

Rp.2.000.000.000,-

- Bahwa pada tahun 2002 telah terjadi manipulasi pencatatan dari penerimaan dan

pengeluaran dari Kas Daerah (B IX) tahun anggaran 2002 senilai total

Rp.27.000.000.000,- dan oleh tim audit terhadap rekening koran akan tetapi

hasilnya tetap tidak sesuai, karena hal tersebut berkaitan dengan penggelapan

rekening giro dan deposito milik Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar

- Bahwa untuk tahun 2003 tim audit juga menemukan penyimpang-penyimpangan

dana keuangan di Pemerintah Kabupaten Blitar dengan cara pengeluaran dana

yang sama dari SPMG kode D yang dicairkan melalui rekening bendaharawan

sekretariat dan bendaharawan gaji sekretariat dengan tanpa prosedur tidak ada

SKO dan SPP, dengan nilai total mencapai Rp. 27.060.318.225,- yang

seluruhnya penggunaan dana-dana tersebut tidak ada bukti pertanggung

jawabannya.

Page 89: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

89

- Bahwa untuk tahun 2003 juga terjadi pemindahbukuan atau pengeluaran dana

dari rekening Kas Daerah kepada rekening pribadi Priyono Hadi sebesar Rp.

3.000.000.000,- yang seluruhnya penggunaan dana-dana tersebut tidak ada bukti

pertanggungjawabannya.

- Bahwa untuk tahun 2004 tim audit menemukan penyimpang-penyimpangan dana

keuangan di Pemerintah Kabupaten Blitar dengan cara pengeluaran dana yang

sama dari SPMG kode D yang dicairkan melalui rekening bendaharawan

sekretariat dan bendaharawan gaji sekretariat dengan tanpa prosedur tidak ada

SKO dan SPP, dengan nilai total mencapai Rp. 24.230.116.900,- yang

seluruhnya penggunaan dana-dana tersebut tidak ada bukti

pertanggungjawabannya.

- Bahwa pada tahun 2002 diantara SPMG kode D yang penggunaan dananya tidak

dapat dipertanggungjawabkan diantaranya yang secara riil digunakan untuk

proyek saluran popoh antara lain tanggal 10 juli 2002 sebesar Rp.59.400.000,-

dan pada tanggal 20 agustus 2002 sebesar Rp. 163.350.000,-

- Bahwa untuk tahun 2003 dari tim audit menemukan faktor pengembalian atau

pengurang dari bendahara sekretariat ke Kas Daerah sebesar Rp.

19.305.000.000,-

- Bahwa pada tahun 2003 terjadi penyetoran kembali ke Kas Daerah eks pencairan

deposito dan pemindahbukuan giro masing-masing pada tanggal 12 Maret 2003

pencairan deposito Bank Jatim nomor DB 070357 dipindahkan ke rekening Kas

Daerah (DAU) sesuai surat Kas Daerah nomor 900/104/409.304/2003 tanggal 13

maret 2003 sebesar Rp. 1.000.000.000,- dan juga pada tanggal 12 maret 2003

pemindahbukuan dari rekening giro Bank Jatim nomor 014100588831 ke

rekening Kas Daerah (DAU) sesuai surat Kas Daerah nomor

900/104/409.304/2003 tanggal 13 maret 2003 sebesar Rp. 2.000.000.000,-

- Bahwa pada tahun 2004 diantara SPMG kode D yang penggunaan dananya tidak

dapat dipertanggungjawabkan diantaranya yang secara riil digunakan untuk

pembayaran proyek jembatan jugosejumlah Rp. 4.000.000.000,- masing-masing

antara lain tanggal :

26 Maret 2004 Rp. 500.000.000,-

08 April 2004 Rp. 500.000.000,-

24 Mei 2004 Rp. 500.000.000,-

10 Juli 2004 Rp. 500.000.000,-

26 Juli 2004 Rp. 500.000.000,-

Page 90: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

90

27 Agustus 2004 Rp. 500.000.000,-

01 Oktober 2004 Rp. 500.000.000,-

- Bahwa kerugian negara menurut temuan tim audit BPKP total kerugian

keuangan negara setelah dikurangi penyetoran kembali/faktor pengurang maka

kerugian keuangan negara adalah sejumlah Rp. 73.810.635.125,-

- Bahwa baik pemindahbukuan dari rekening DAU ataupun pencairan deposito

dan giro ke rekening atas nama pribadi adalah tidak dapat dibenarkan.

- Bahwa apabila Pemerintah Kabupaten Blitar melakukan pinjaman dana ke pihak

luar harus ada persetujuan dari DPRD Kabupaten Blitar.

- Bahwa pengeluaran tidak terduga yang bersifat darurat misalnya bencana alam

yang sifatnya mendesak telah disediakan dalam anggaran tersendiri dan untuk

pertanggungjawabannya harus secara riil pada DPRD.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan

tetap pada aturan yang ada sesuai Pasal 1 Bab IV PP Nomor 105 tahun 2000

Kewenangan Bupati adalah menyampaikan pertanggungjawaban pada DPRD dn

penandatangan SPJ,SKO berdasarkan Kepmendagri Nomor 29 tahun 2002 dilakukan

oleh yang mendapat delegasi.

44. Saksi HAFID NOVIANTO

- Bahwa saksi menjabat sebagai Pimpinan bidang Operasional Bank Jatim Cabang

Blitar sejak 11 Juni 2003.

- Bahwa di Bank Jatim Cabang Blitar ada empat nomor rekening atas nama Drs.

H. Imam Muhadi, MBA, MM, yaitu rekening nomor 0143006646, 0142342499,

0143003677 dan 0438550005.

- Bahwa seseorang diperbolehkan memiliki beberapa rekening dalam satu bank.

- Bahwa adanya setoran tunai pada rekening-rekening tersebut tidak dapat

diketahui, yang dapt dilacak pada bank apabila ada pemindahbukuan.

- Bahwa pada nomor rekening 014300664 ada setoran tunai tanggal 22 Mei 2004

sebesar Rp. 500.000.000,- dan tanggal 29 Februari 2005 sebesar Rp.

160.000.000,- dan seterusnya yang tidak dicantumkan nama penyetornya dan hal

tersebut diperbolehkan.

- Bahwa atas data-data yang ada direkening tersebut semuanya adalah benar sesuai

dengan data yang ada di Bank Jatim.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

Page 91: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

91

45. Saksi MOCH. SOLICHIN

- Bahwa sejak tahun 2002 saksi adalah karyawan pada Bank Mandiri Cabang

Blitar.

- Bahwa di Bank Mandiri Cabang Blitar ada rekening atas nama Drs. H. Imam

Muhadi, MBA, MM, yaitu No. 144000301686.6.

- Bahwa data-data setoran maupun penarikan yang ada di rekening tersebut adalah

sesuai dengan data-data yang ada di Bank Mandiri dengan tambahan kekurangan

sebagai berikut : setoran tanggal 19 Agustus 2002 sebesar Rp. 25.000.000,- yang

benar di debet, setoran tanggal 27 September 2002 sebesar Rp. 600.000.000,-

dialihkan ke Bank Jatim Cabang Blitar.

- Bahwa saksi tidak mengetahui asal dana yang disetorkan secara tunai.

- Bahwa untuk setoran tanggal 2 Jnuari 2003 sebesar Rp. 70.485.000,- nama

penyetor tidak ada dan oleh saksi ditulis Bambang Dwi P disesuaikan dengan

nota yang lain.

- Bahwa untuk penarikan sebesar Rp. 200.000.000,- yang melakukan sesuai surat

kuasa adalah Bambang Dwi Purwanto

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

46. Saksi IDA AYU PUTU IDAWATI

- Bahwa sejak Agustus 1991 saksi adalah Karyawan Bank BNI Cabang Blitar.

- Bahwa di Bank BNI Cabang Blitar ada rekening atas nama Drs. H. Imam

Muhadi, MBA, MM, yaitu No. 183002848137901.

- Bahwa atas data setoran tunai, pemindahbukuan maupun penarikan atas rekening

tersebut semuanya adalah benar sesuai dengan data yang ada di Bank BNI

Cabang Blitar.

- Bahwa saksi tidak mengetahui darimana asal dana yag disetorkan.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

47. Saksi SRI MISTYOWATI

- Bahwa sejak 14 Juni 1990 saksi adalah Karyawan Bank BCA Cabang Blitar

yang menjabat sebagai Kepala Bidang Operasional.

- Bahwa di Bank BCA Cabang Blitar ada rekening atas nama Drs. H. Imam

Muhadi, MBA, MM, yaitu No. 0090158681

Page 92: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

92

- Bahwa atas data setoran tunai, pemindahbukuan maupun penarikan atas

direkening tersebut semuanya adalah benar sesuai dengan data yang ada di Bank

BCA Cabang Blitar.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

48. Saksi SAMILAH

Menimbang, bahwa oleh karena saksi Samilah tersebut sudah dipanggil

secara patut tidak datang menghadap di depan persidangan karena saksit, maka atas

permintaan Jaksa Penuntut Umum dan dengan persetujuan Terdakwa maupun

Penasehat Hukum Terdakwa, maka keterangan saksi tersebut pada waktu di periksa

oleh penyidik dibacakan di depan persidangan yang pada pokonya sebagai berikut :

- Bahwa saksi pernah membuat laporan tentang pengeluaran kepada Kas Daerah

waktu saksi Solichin Inanta naik haji kira-kira pada bulan Maret 2003.

- Bahwa Priono Hadi mendatangi saksi diruang Kas Daerah, memberikan nomor

atas nama Priono Hadi untuk dapat memindahkan dari rekening Kas Daerah ke

rekening Priono Hadi atas perintah Pj. Kabag Keuangan Krisanto sebesar Rp.

3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah)

- Bahwa saksi meminta surat resmi dari Krisanto tentang pemindahan rekening

namun Priono Hadi tidak dapat menunjukan suratnya.

- Bahwa selanjutnya Priono Hadi pulang kekantornya, dan kembali ke kantor saksi

menujukkan rekening pribadi Priono Hadi dan saksi terus dipojokkan supaya

memindahkan rekening.

- Bahwa selanjutnya saksi mengahadap ke pak Sekretaris Daerah (Subiantoro)

yang kebetulan saat itu ada diruang tunggu ada ada Pimipinan Bank Jatim (Bawi)

dan ketika menunggu tersebut saksi meminta pertimbangannya dan Pimpinan

Bank Jatim mengatakan kalau tidak ada persetujuan Bupati tidak bisa

memindahkan rekening Kas Daerah ke rekening pribadi.

- Bahwa pada waktu menghadap Sekretaris Daerah tersebut saksi sudah membawa

surat yang isinya mohon petunjuk atas pemindahan rekening tersebut.

- Bahwa setelah meminta pertimbangan dari Pimpinan Bank Jatim saksi masuk

keruangan Sekretaris Daerah bersama-sama dengan Pimpinan Bank Jatim dan

saksi menyodorkan surat tersebut kepada Sekretaris Daerah.

- Bahwa setelah saksi sodorkan surat tersebut di acc/disetujui oleh Sekretaris

Daerah.

Page 93: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

93

- Bahwa selanjutnya saksi membuat surat kepada pimpinan Bank Jatim yang

isinya mengenai pemindahan rekening.

- Bahwah selanjutnya surat tersebut saksi bawa ke Sekretaris Daerah.

- Bahwah setelah ada acc Sekretaris Daerah, surat yang asli diminta oleh Sri

Suhartini, dan saksi berikan. Saksi menyimpan foto copy surat.

Menimbang, bahwa keterangan saksi tersebut Terdakwa tidak memberikan

tanggapannya.

Menimbang, bahwa selanjutnya Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan

saksi ahli dan saksi yang meringankan bagi Terdakwa (a de charge) yang

memberikan keterangan di bawah sumpah pada pokonya sebagai berikut :

1. Saksi Prof. dr. NYOMAN SERIKAT PUTRA JAYA, SH, MH (ahli)

- Bahwa saksi adalah Guru Besar /Dosen pada Fakultas Hukum Universitas

Diponegoro.

- Bahwa Kepala Daerah mempunyai dua bentuk pertanggungjawaban yaitu

pertanggungjawaban secara Politik dan Kriminal.

- Bahwa dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi unsur pokok yaitu : perbuatan

memperkaya diri sendiri secara melawan hukum dan yang dapat merugikan

keuangan negara.

- Bahwa dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindaka Pidana Korupsi unsur yang paling essensial (mendasar)

adalah meyalahgunakan wewenang atau sarana yang ada padanya karena jabatan

atau kedudukan (abuse power).

- Bahwa dalam delik jabatan pelaku biasanya lebih dari satu orang sehingga dalam

pertanggungjawaban pidananya digunakan Pasal 55 ayat (1) KUHP.

- Bahwa pasal 55 ayat (1) KUHP terdiri atas empat golongan yaitu :

1. Orang yang melakukan (pleger) yaitu orang tersebut telah berbuat untuk

mewujudkan semua unsur dari peristiwa pidana.

2. Menyuruh lakukan, dalam hal ini sediktnya ada dua orang yaitu yang

menyuh dan yang disuruh merupakan alat saja.

3. Turut serta melakukan dalam arti bersama-sama melakukan.

Dalam hal ini ada tiga kemungkinan yaitu : semua pihak memenuhi unsur

delik, satu memenuhi yang satu tidak, atau masing-masing secara

bersama-sama mewujudkan delik.

Page 94: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

94

4. Penganjuran (uitlokker) dalam arti orang tersebut dengan sengaja

menganjurkan pada orang lain dan pertanggungjawabannya dibatasi

hanya sampai pada apa yang dianjurkan untuk dilakukan serta akibatnya .

- Bahwa di dalam delik jabatan yang memberikan perintah harus memiliki jabatan

dan harus sesuai dengan kewenanganny, sehingga apabila tidak ada hubungan

maka pemberi perintah dilepaskan dari tanggung jawab.

- Bahwa untuk menilai saksi mahkota apa sama dengan saksi biasa bukan

merupakan keahlian saksi.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

2. Saksi Wijaya, SH, MH (ahli) - Bahwa saksi adalah Dosen fakultas Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus

Semarang.

- Bahwa dalam Pemerintahan Daerah dikenal ada 3 macam bentuk pelimpahan

wewenang yaitu :

1. Atributif yaitu kewenangan yang diterima pejabat dari peraturan perundang-

undangan.

2. Delegasi yaitu kewenangan yang diterima oleh seseorang berdasarkan pada

pelimpahan kewenangan secara atributif. Penerima delegasi bertanggung

jawab atas atas wewenang yang didelegasikan.

3. Mandat yaitu pelimpahan wewenang dimana tanggung jawab tetap berada

pada orang yang melimpahkan wewenang.

- Bahwa pelimpahan wewenang secara mandat atau delegasi harus secara tertulis.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

3. Saksi Moch. ISKANDAR, SH

- Bahwa saksi sejak tahun 1994 adalah karyawan Pemerintah Kabupaten Blitar

dan saat ini di bagian Hukum Pemerintah Kabupaten Blitar.

- Bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 dan PP Nomor 105

tahun 2000 Kepala Daerah bertangggung jawab kepada DPRD dan Kepala

Daerah berwenang menjalankan kebijakan APBD dan lain-lain.

- Bahwa berkaitan dengan pekerjaan Bupati selaku Kepala Daerah memberikan

delegasi kepada bawahan sesuai dengan SK Bupati Nomor 09 tahun 2003, SK

Page 95: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

95

Bupati Nomor 10 tahun 2003, SK Bupati Nomor 15 tahun 2003, SK Bupati

Nomor 16 tahun 2003.

- Bahwa sepengetahuan saksi, di dalam menjalankan tugasnya terdakwa selalu

sesuai dengan aturan yang berlaku.

- Bahwa selaku Bupati terdakwa mendapat Jasa Pungut PAD sesuai ketentuan

Permendagri Nomor 972/442 tahun 1998 yang besarnya 1 %.

- Bahwa selain itu juga mendapat honor lain yang resmi misalnya sebagai tim

penyelesaian tanah perkebunan dan lain-lain.

- Bahwa selama terdakwa menjabat sebagai Bupati banyak kegiatan yang telah

dilakukan oleh Bupati misalnya pembangunan jalan trans lintas selatan,

penanganan bencana alam di sutojayan, panggungrejo, dan serang.

- Bahwa sesuai dengan ketentuan PERDA Nomor 3 tahun 2002 yang melakukan

pengawasan di Pemerintah Kabupaten Blitar adalah tupoksi Bawasda.

- Bahwa pertanggungjawaban Bupati pada DPRD sudah dilaporkan untuk tahun

2003 dan tahun 2003.

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar mengenai SPMG kode D.

- Bahwa untuk bagian hukum apabila ada disposisi/perintah dari Bupati selalu

dalam bentuk tertulis sedangkan untuk Bagian/Unit/Dinas lain saksi tidak

mengetahui.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas Terdakwa tidak

memberikan tanggapan.

4. Saksi H. ZAENAL EFENDI

- Bahwa saksi adalah sekretaris Yayasan Syuhada Haji yang mengelola Rumah

Sakit Syuhada Haji, sejak tahun 1975 dan terdakwa sebagai Ketua Yayasan

sampai dengan tahun 2001.

- Bahwa selain Rumah sakit Yayasan juga mengelola masjid dan taman kanak-

kanak.

- Bahwa aset yang dimiliki Yayasan berupa benda-benda bergerak dan benda tidak

bergerak dan dalam kaitannya dengan perkara ini ada 3 bidang tanah milik

yayasan yang dista oleh kejaksaaan yaitu tanah yang terletak di dusun Dawuhan

Kel Kauman (dua sertifikat) dan satu sertifikat di Jalan Tanjung Kelurahan

sukorejo.

- Bahwa tanah-tanah tersebut semuanya atas nama Drs. H. Imam Muhadi MBA,

MM, karena pada saat itu tidak mungkin atas nama Yayasan dan hal tersebut

Page 96: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

96

juga ada surat pernyataannya yang menerangkan bahwa tanah-tanah aset

Yayasan yang diatasnamakan terdakwa adalah milik yayasan.

- Bahwa terdakwa mendapatkan uang kehormatan dari Yayasan setiap bulan

sebesar Rp. 3.000.000,- dan THR yang besarnya sesuai dengan persentasi dari

sisa hasil usaha.

- Bahwa untuk sertifikat HGB nomor 00646 Kelurahan Sukorejo di Jalan Tanjung

Blitar seluas 2.751 M2 di beli Yayasan pada tahun 2004 sedangkan SHM No.

01414 Kelurahan Kauman luas 3.243 M2 dan SHM 01413 Kelurahan Kauman

Blitar luas 840 M2 di beli Yayasan tahun 2003.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas terdakwa

membenarkannya.

Menimbang, bahwa Terdakwa telah memberikan keterangan di depan

persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi, MBA, MM menjabat sebagai Bupati

Blitar berdasarkan SK Mendagri No.131.25.598 tanggal 21 Desember 2000,

periode tahun 2001 sampai dengan 2006.

- Bahwa selama menjabat sebagai Bupati Blitar Terdakwa telah melaksanakan

tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

- Bahwa sesuai dengan PP Nomor 105 tahun 2000 Bupati Kepala Daerah

bertanggung jawab pada DPRD dan pertanggungjawaban tersebut oleh Terdakwa

sudah dilakukan melalui Laporan Pertanggungjawaban di depan DPRD untuk

periode tahun 2002 dan 2003 yang hasilnya diterima oleh DPRD.

- Bahwa mengenai pertanggungjawaban yang menyangkut keuangan, Terdakwa

tidak memeriksa secara mendetail, karena biasanya sudah dilakukan pemeriksaan

oleh ketua tim Anggaran.

- Bahwa Terdakwa baru mengetahui adanya SPMG PA setelah diperiksa di

kejaksaan.

- Bahwa tidak benar dari Bagian Keuangan (saksi Solichin Inanta, saksi Krisanto,

saksi Bangun Suharsono) dan Kepala Kantor Kas Daerah (M. Rusjdan)

menghadap Terdakwa membicarakan mengenai permintaan dana oleh Terdakwa

dliuar APBD dan menggunakan cara dengan menerbitkan SPMG PA.

- Bahwa yang selalu ditekankan oleh Terdakwa adalah sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, untuk masalah teknis Terdakwa menyerahkan pada tupoksi

masing-masing bagian.

Page 97: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

97

- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui pencairan dana dari SPMG PA (kode D)

untuk tahun 2002 sebesar Rp. 17.047.950.000,-, tahun 2003 sebesar Rp.

27.060.318.225,- tahun 2004 sebesar Rp. 24.230.116.900,-

- Bahwa apabila Terdakwa membutuhkan dana minta pada Sekretaris Daerah dan

diambilkan dari dana taktis atau APBD Terdakwa tidak mengetahuinya.

- Bahwa untuk permintaan dana yang diajukan ke Bagian Keuangan Terdakwa

juga tidak mengetahui asal dana apakah dari dana taktis atau bukan, karena hal

tersebut sudah sangat teknis dan Terdakwa selalu minta agar disesuaikan dengan

aturan yang ada.

- Bahwa Terdakwa pernah mengeluarkan SK Bupati untuk mendepositokan dana

milik Pemerintah Kabupaten Blitar di beberapa Bank yang ada di Blitar (Bank

Jatim, Bank BRI, Bank BNI) besarnya untuk masing-masing Bank berapa

Terdakwa tidak mengetahui karena diserahkan pada Kantor Kas Daerah.

- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui deposito tersebut pada akhirnya dipindahkan

ke rekening Krisanto dan dicairkan, karena tanpa sepengetahuan Terdakwa dan

tanpa izin Bupati deposito tersebut tidak bisa cair.

- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui berapa posisi kas pada akhir tahun 2002.

- Bahwa Terdakwa juga tidak mengetahui saldo kas tahun 2002 tersebut disiasati

dari jumlah sekitar tiga puluh satu milyar rupiah menjadi sekitar empat milyar

rupiah.

- Bahwa Terdakwa pernah menerima dana sebesar Rp. 75.000.000,- dari Kabag

Keuangan melalui Ajudan Terdakwa dan uang tersebut dipergunakan untuk

perbaikan Kantor Perwakilan Pemerintah Kabupaten Blitar di Jakarta.

- Bahwa pada saat Terdakwa akan berangkat menuaikan ibadah Umroh pada tahun

2002 pernah meminjam uang kepada Krisanto atau siapa saja yang mempunyai

dana sebesar Rp. 2.000.000.000,- yang rencananya untuk membeli Flat di Arab

Saudi dan setelah pulang dari Umroh uang tersebut baru masuk ke rekening

Terdakwa pada tanggal 24 Juni 2002, akhirnya tidak jadi beli Flat dan uang

tersebut dikembalikan kepada Krisanto secara tunai dan bertahap (dua kali

pembayaran) dan ada kuitansinya, yaitu sebesar Rp. 1.600.000.000,- dan sebesar

Rp. 400.000.000,-.

- Bahwa Terdakwa mempunyai beberapa rekening di Bank Jatim yaitu dengan

Rekening No. 014234499; 014003677; 0143202511; 0142899999; 0143006646;

0143850005; 0143201377; 0142900611; 0142347766; Bank BCA Cabang Blitar

dengan Rekening No. 00901586861; Bank BNI Cabang Blitar dengan No.

Page 98: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

98

Rekening 183.002848137.901 dan 183.000033690.901; Bank Mandiri Cabang

Blitar dengan Rekening No. 144-00-0201768-6; Bank BRI Cabang Blitar dengan

Rekening No. 0009-01-017002-50-8.

- Bahwa setoran-setoran tunai pada rekening nomor 0143006646 dananya berasal

dari hasil usaha keluarga, sedangkan ada rekening nomor 0143003677 sumber

dananya berasal dari Rumah sakit Syuhada Haji, untuk rekening yang lain

Terdakwa lupa dan tidak ada yang berasal dari pencairan SPMG kode D.

- Bahwa Terdakwa selaku Bupati Blitar mempunyai penghasilan sebagai berikut :

Gaji sebagai Bupati sebesar Rp. 11.000.000 sampai dengan Rp. 15.000.000,-

setiap bulan; Gaji sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Departemen Agama

sebesar Rp. 1.450.000,- setiap bulan; Tunjangan Kehormamatan dari Rumah

Sakit Syuhada Haji sebesar Rp. 3.000.000,- setiap bulan; SHU dari Yayasan

Syuhada Haji sebesar + Rp. 5.000.000,-setiap 4 (empat) bulan sekali

- Bahwa pada bulan Agustus 2004 ada Demo dari masyarakat dan LSM mengenai

kekosongan Kas pada Pemerintah Kabupaten Blitar selanjutnya Terdakwa

mendapat laporan dari Sekretaris Daerah dan Kabag Keuangan (Krisanto) bahwa

kas kekurangan dana sebesar Rp. 4.000.000.000,- karena dipergunakan untuk

pembayaran gaji ketiga belas, gaji BKKBN, dan untuk PEMILU.

- Bahwa mengenai pinjaman Pemerintah Kabupaten Blitar pada Koperasi Praja

Mukti adalah sebatas wacana dan Terdakwa setuju saja asal sesuai dengan aturan

yang ada.

- Bahwa mengenai tanah dengan sertifikat tanah No.2192 adalah milik istri

Terdakwa, sertifikat tanah No. 00646 dan 01414 adalah milik Yayasan Syuhada

Haji, tanah dengan serttifikat nomor 100 di Yogyakarta juga milik istri Terdakwa

dan benar tanah dengan sertifikat No. 712 disurabaya atas nama Fatima

Rahmawati Fajri, sertifikat No. 1656 di Perum Gadang Malang atas nama Nurul

Nahdliyah, sedangkan mobil Toyota Land Cruiser No.Pol. B 8622 BE adalah

pemberian dari Pak Yusuf .

- Bahwa sesuai dengan PP Nomor 105 tahun 2000 Bupati Kepala Daerah

bertanggung jawab kepada DPRD dan sesuai dengan Pasal 31 ayat (1)

Kepmendagri No. 105 tahun 2002 Kepala Daerah pemegang kekuasaan umum

pengelolaan Keuangan Daerah.

- Bahwa untuk pengelolaan keuangan di Pemerintah Kabupaten Blitar Terdakwa

telah mendelegasikan kepada pejabat yang mempunyai kemapuan untuk itu

Page 99: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

99

berdasarkan SK Bupati yaitu Sekretaris Daerah untuk SKO, Bagian Keuangan

untuk SPP dan Kas Daerah ubtuk SPJ dan lain-lain.

- Bahwa laporan yang diterima Terdakwa dari Kas Daerah hanyalah laporan

secara global dan apabila ada kesalahan tidak nampak dan laporan tersebut

adalah sesuai dengan aturan yang ada karena tidak ada laporan dari Bawasda

mengenai adanya kesalahan pada laporan tersebut.

- Bahwa untuk SPJ dari unit-unit kerja harus bertanggung jawab kepada Sekretaris

Daerah.

- Bahwa Terdakwa tidak penah melarang Bawasda untuk memeriksa Kas Daerah

dan Bagian Keuangan.

Menimbang, bahwa di persidangan telah diajukan barang bukti berupa :

1. Bundel SPMG kode “d” atau “D” tahun 2002, 2003, 2004;

2. Rekening Koran Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar tahun 2002, 2003,

2004;

3. Buku Pengeluaran dan Penerimaan Keuangan Kantor Kas Daerah tahun

2002, 2003, 2004;

4. Potongan Cek Bendahara Gaji /Pemegang Kas Sekretariat Kabupaten Blitar

tahun 2002,2003, 2004;

5. Bukti penyetoran Kembali ke Kantor Kas Daerah Kabupaten Blitar sebesar

Rp. 19.305.000.000;

6. Buku sisa perhitungan APBD tahun 2002, 2003, 2004;

7. Buku APBD dan PAK 2002, 2003, 2004;

8. Buku Penerimaan dan Pengeluaran (DPA Model B XIII);

9. Blanko B XIII (Daftar Pembukuan Administratif) tahun 2003;

10. Laporan Pertanggungjawaban RSU Wlingi tahun 2003;

11. Surat Permohonan Pinjaman Uang Pemerintah Kabupaten Blitar kepada

KPRI Praja Mukti Desember 2003;

12. Surat Perjanjian Hutang Piutang antara Pemerintah Kabupaten Blitar dengan

KPRI Praja Mukti tertanggal 11 Desember 2003;

13. Tanda Bukti/Kuitansi pengembalian uang dari Pemerintah Kabupaten Blitar

ke KPRI Praja Mukti;

14. Daftar Realisasi Gaji Riil Tahun 2002 Dan 2003;

15. Buku Biaya Operasional (B V) tahun 2002 dan 2003 dan dokumen

penggelembungan Pos Operasional tahun 2003;

Page 100: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

100

16. Laporan Pendapatan tahun 2004 Rumah Sakit Umum Ngudi Waluyo Wlingi;

17. Konsep Buku Kas Penerimaan dan Pengeluaran bulan Januari sampai dengan

Desember 2002;

18. Rekening Koran atas nama Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM pada bank;

- Pada Bank Jatim Cabang Blitar dengan No. Rekening sebagai berikut :

014234499; 014003677; 0143202511; 0142899999; 0143006646;

0143850005; 0143201377; 0142900611; 0142347766;

- Pada Bank BCA Cabang Blitar dengan No. Rekening sebagai berikut :

00901586861.

- Pada Bank BNI Cabang Blitar dengan No. Rekening sebagai berikut :

a. 183.002848137.901

b. 183.000033690.901

- Pada Bank Mandiri Cabang Blitar dengan No. Rekening sebagai

berikut: 144-00-0201768-6

- Pada Bank BRI Cabang Blitar dengan No. Rekening sebagai berikut :

0009-01-017002-50-8

19. Sertifikat tanah dan bangunan An. Nurul Nahdiyah di Jl. Jaksa Agung

Suprapto No. 12 Blitar (SHM No.2192)

20. Sertifikat tanah dan bangunan An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM di Jl.

Manggar – Jl. Tanjung kota Blitar (HGB No. 00646);

21. Sertifikat dan tanah An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM di Jl. Kali Brantas

Blitar SHM No.1475;

22. Tanah berserta suratnya An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM di Kel.

Kauman Blitar (SHM No.1413)

23. Tanah dan bangunan rumah berserta suratnya An. Faivina Rahmawati Fajri di

Jl. Menanggal Selatan No. 137 A Surabaya (SHM No.712)

24. Sebidang tanah dan bangunan berserta suratnya An. Nurul Nahdliyah di Jl.

Taman Siswa Indah Blok C No. 5 Yogyakarta (HGB No. 100)

25. Sebidang tanah pertanian dan suratnya di Kel. Kepanjen Kidul Kauman

Blitar An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM (SHM 01414)

26. 1 (satu) Unit Mobil Toyota land Cruiser No.Pol B-8622 dan suratnya (BPKB

dan STNK);

27. Sebidang tanah dan bangunan dan suratnya An Nurul Nahdliyah di Perum

Gadang CR F-11 Malang (HGB 1656).

Page 101: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

101

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi yang telah memberikan

keterangannya di bawah sumpah yang saling bersesuaian satu dengan lainnya dikaitkan

pula dengan keterangan Terdakwa serta memperhatikan pula bukti surat dan barang

bukti lainnya yang dihadapkan ke persidangan majelis Hakim memperoleh fakta-fakta

hukum yang terungkap di persidangan sebagai berikut :

- Bahwa Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM adalah seorang Pegawai

Negeri Sipil pada Departemen Agama Kabupaten Blitar yang diangkat menjadi

Pejabat Negara dengan Jabatan Bupati Blitar berdasarkan SK Mendagri dan

Otoda No.131.25.598 tanggal 21 Desember 2000, periode tahun 2001 -2006.

- Bahwa selaku Bupati sesuai dengan Otonomi Daerah (Undang-Undang Nomor

22 tahun 1999) mempunyai tugas mengatur kebijaksanaan umum tentang

Pemerintahan Daerah dan tugas tersebut di pertanggungjawabkan kepada DPRD

melalui laporan tahunan dan laporan lima tahunan.

- Bahwa sesuai dengan Kepmendagri Nomor 29 tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002

tentang Pedoman Penyusunan Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan

Daerah, Pelaksanaan Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah, Pelaksanaan Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerahdalam Pasal 1 huruf d disebutkan

bahwa Pemegang kekeuasaan umum pengelolaan Keuangan Daerah adalah

Kepala Daerah yang karena jabatannya mempunyai kewenangan

menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan Keuangan Daerah dan mempunyai

kewajiban menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kewenangan

tersebut pada DPR, sedangkan pada Pasal 31 ayat (1) disebutkan bahwa Kepala

daerah adalah pemegang kekuasaan umum pengelolaan Keuangan Daerah.

- Bahwa prosedur pencairan dana dari Kas Daerah adalah melalui SPMG yang

harus dilampiri SPP dan SKO dengan menyebutkan nominal dana yang diminta

serta disebutkan penggunaannya, kemudian diserahkan ke Kantor Kas Daerah

dengan dilampiri daftar penguji dan oleh Kas Daerah dibuatkan lembar giro

pemindahbukuan dari rekening Kas Daerah ke rekening pengguna anggaran

untuk selanjutnya dicairkan ke Bank Jatim.

- Bahwa SPMG di Pemerintah Kabupaten Blitar memakai kode sebagai berikut :

SPMG kode A untuk Anggaran Gaji

SPMG kode C untuk Anggaran Honorarium

SPMG kode R untuk Anggaran Rutin

SPMG kode P untuk Anggaran Pembangunan

Page 102: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

102

- Bahwa proses penerbitan SPMG diterbitkan oleh Kasubag Perbendahraan yang

ditandatangani oleh Kabag Keuangan sedangkan penerbitan lembar giro

pemindahbukuan rekening Kas Daerah di buat oleh Kasi Pengeluaran yang

ditandatangani Kepala Kantor Kas Daerah sesuai dengan contoh tanda tangan

yang ada pada bank.

- Bahwa pencairan dana Kas Daerah melalui SPMG PA atau dikenal dengan

SPMG kode D terbit pertama kali pada awal tahun 2002 dan dicairkan untuk

memenuhi permintaan dana oleh Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM

diluar yang dianggarkan dalam APBD.

- Bahwa pada awalnya Terdakwa meminta disediakan dana sebesar Rp.

2.000.000.000,- kepada saksi Krisanto yang saat itu menjabat sebagai Kasubag

Anggaran, selanjutnya saksi Krisanto melaporkan hal tersebut kepada Kabag

Keuangan (saksi Solichin Inanta) dan kemudian Kabag Keuangan (saksi

Solichin Inanta) mengadakan pertemuan dengan saksi Krisanto, saksi Bangun

Suharsono (Kasubag Pembukuan) dan saksi M.Rusjdan Kepala Kantor Kas

Daerah untuk mencarikan jalan keluar atas permintaan dana oleh Terdakwa.

- Bahwa dari pertemuan itu ditemukan jalan melalui SPMG PA yang oleh

Kasubag Pembukuan (saksi Bangun Suharsono) juga sudah dikonsultasikan ke

Bagian Keuangan Propinsi Jawa Timur dan memperoleh penjelasan dapat

dicairkan melalui SPMG PA dengan syarat harus dipertanggungjwabkan.

- Bahwa kemudian oleh mereka berempat cara tersebut dilaporkan kepada

Sekretaris Daerah (saksi Soebiantoro) dan oleh Sekretaris Daerah disuruh

langsung melaporkan kepada Terdakwa selaku Bupati.

- Bahwa atas laporan tersebut Terdakwa menyetujuinya dan akan bertanggung

jawab.

- Bahwa dana yang dicairkan melalui SPMG PA diambilkan dari sisi penerimaan.

- Bahwa SPMG PA yang dibuat oleh Kasubag Perbendaharaan (saksi Kadmiarsih)

dan ditandatangani Kabag Keuangan (saksi Solichin Inanta) tanpa adanya

lampiran SPP dan SKO, kemudian SPMG PA tersebut di kirim ke Kantor Kas

Daerah untuk diterbitkan Cek Pembayarannya.

- Bahwa semua pencairan SPMG PA dilakukan oleh Bendaharawan Gaji

Sekretariat (saksi Lilik Purwanto) sesudah dana cair diserahkan kepada Kasubag

Anggaran (saksi Krisanto) dan oleh Krisanto diserahkan langsung kepada

Terdakwa dengan dilampiri kuitansi akan tetapi Terdakwa tidak pernah

mengembalikan kuitansi tersebut.

Page 103: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

103

- Bahwa secara berturut-turut dan dengan proses yang sama dikeluarkan SPMG

PA atau SPMG kode D yang tanpa dilampiri SPP dan SKO secara bertahap

untuk tahun 2002 diterbitkan SPMG PA atau SPMG kode D sebanyak 59 lembar

dengan total nilai sebesar Rp. 17.047.950.000,-, untuk tahun 2003 diterbitkan

SPMG PA atau SPMG kode D sebanyak 56 lembar dengan total nilai sebesar Rp.

27.060.318.225,- dan tahun 2004 diterbitkan SPMG PA atau SPMG kode D

sebanyak 78 lembar SPMG PA dengan total nilai sebesar Rp. 24.230.116.900,-

- Bahwa atas pencairan SPMG kode D tersebut dari tahun 2002 sampai dengan

tahun 2004 Terdakwa membantah dan menyatakan tidak mengetahuinya.

- Bahwa pada bulan Juli 2002 saksi Solichin Inanta selaku Kepala Kantor Kas

Daerah telah memindahbukukan dana dari rekening Kas Daerah ke rekening atas

nama Krisanto pada Bank Jatim cabang Blitar dengan nomor rekening

0142312400 sebanyak dua kali yang pertama sebesar Rp. 500.000.000,- yang

kedua sebesar Rp. 1.500.000.000,- dan setelah dana cair oleh saksi Krisanto

diserahkan kepada Terdakwa tanpa ada pertanggungjawabannya atas penggunaan

dana tersebut.

- Bahwa mengenai pemindahbukuan ke rekening atas nama Krisanto tersebut

Terdakwa menyatakan tidak mengetahui dan Terdakwa juga tidak menerima

pancairan dana tersebut.

- Bahwa berdasarkan SK Bupati Nomor 151 tahun 2002, , SK Bupati Nomor 152

tahun 2002, SK Bupati Nomor 153 tahun 2002, tanggal 15 Mei 2002 dan SK

Bupati Nomor 334 tahun 2002 tanggal 7 september 2002 Pemerintah Kabupaten

Blitar mempunyai dana simpanan dalam bentuk deposito yaitu pada : Bank BRI

Cabang Blitar sebesar Rp. 2.000.000.000,-; Bank Jatim Cabang Blitar sebesar

Rp. 2.000.000.000,-; Bank BNI Cabang Blitar sebesar Rp. 2.000.000.000,-; Bank

Jatim Cabang Blitar dengan No. Bilyet deposito 070455 sebesar Rp.

15.000.000.000,-; dan pada Bank Jatim Cabang Blitar dengan No. Bilyet

deposito 070630 sebesar Rp. 3.000.000.000,- sehingga keseluruhan berjumlah

Rp. 24.000.000.000,-

- Bahwa selain dalam bentuk deposito Pemerintah Kabupaten Blitar juga

mempunyai simpanan dalam bentuk giro yaitu pada Bank BNI Cabang Blitar

dengan nomor rekening 183.002588882.001 sebesar Rp. 1000.000.000,- dan

pada Bank Jatim Cabang Blitar dengan nomor rekening 0141005888 (Giro

Penampungan Proyek) sebesar Rp. 2.000.000.000,-

Page 104: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

104

- Bahwa dana simpanan dalam bentuk Deposito sebesar Rp. 24.000.000.000,- dan

giro sebesar Rp. 3.000.000.000,- sehingga jumlah keseluruhannya sebesar Rp.

27.000.000.000,- pada tanggal 12 Maret 2003 dan 13 Maret berdasarkan surat

dari Kepala Kantor Kas Daerah Solichin Inanta telah dipindahbukukan/ditransfer

ke rekening atas nama Krisanto seluruhnya sebesar Rp. 24.000.000.000,- dan

setelah dana dicairkan oleh Krisanto diserahkan kepada Terdakwa sedangkan

sisanya sebesar Rp. 3.000.000.000,- dimasukan kembali ke rekening Kas Daerah

dengan nomor rekening 0141011200.

- Bahwa pencairan deposito dan giro tersebut menurut Terdakwa tidak

mengetahuinya dan tidak pernah menerima dana-dana tersebut.

- Bahwa sesuai dengan buku IX pada akhir tahun 2002 saldo Pemerintah

Kabupaten Blitar sebesar 31.157.634.718,50 tetapi telah disiasati dan diubah

menjadi sebesar Rp. 4. 157.634.718,50 hal ini pun Terdakwa tidak mengetahui.

- Bahwa pada tanggal 11 Desember 2003 berdasarkan surat dari Bupati Blitar No.

900/409.201/2003 yang ditandatangani Terdakwa, Pemerintah Kabupaten Blitar

telah mengadakan perjanjian pinjam-meminjam dengan KPRI Praja Mukti

senilai total Rp. 12.285.000.000,- dimana dalam perjanjian tersebut Pemerintah

Kabupaten Blitar diwakili oleh saksi Krisanto selaku Kabag Keuangan

Pemerintah Kabupaten Blitar dan KPRI Praja Mukti diwakili oleh saksi Sutikno

selaku Ketua II KPRI Praja Mukti.

- Bahwa pinjaman tersebut telah direalisasikan pada tanggal 12 Desember 2003

sebesar Rp. 2.200.000.000,-; tanggal 18 Desember 2003 sebesar Rp.

6.085.000.000,-; tanggal 29 Desember 2003 sebesar Rp. 4.000.000.000,-

sehingga total yang dipinjam oleh Pemerintah Kabupaten Blitar sebesar Rp.

12.285.000.000.

- Bahwa atas pinjaman tersebut menurut Terdakwa tidak mengetahuinya karena

surat yang ditandatangani Terdakwa adalah sebatas wacana saja dan tidak ada

persetujuan dari DPRD.

- Bahwa sampai bulan Januari 2004 Pemerintah Kabupaten Blitar telah mengansur

pinjaman tersebut sebesar Rp. 7.422.296.500,-

- Bahwa pada tanggal 24 Juni 2002 pada rekening No, 144.00.020178-6 atas nama

Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM terdapat dana transfer sebesar Rp.

1.560.000.000,- dan pada tanggal 1 Juli 2002 sebesar Rp. 400.000.000,- dari

saksi Krisanto.

- Bahwa selaku Bupati Blitar Terdakwa mempunyai penghasilan sebagai berikut :

Page 105: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

105

1. Gaji Bupati sebesar Rp. 11.000.000 sampai dengan Rp. 15.000.000,-/bulan

2. Gaji Pegawai Negeri Sipil sebesar Rp. 1.450.000,-/bulan

3. Gaji dari Rumah Sakit Syuhada Haji sebesar Rp. 3.000.000,-/bulan

4. SHU dari Yayasan Syuhada Haji sebesar + Rp. 1.250.000,-/bulan

5. Jasa Pungut PBB sebesar 1% /tahun dan jasa penyelesaian sengketa tanah

yang sifatnya insidentil.

- Bahwa Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM selaku Bupati Blitar telah

mempertanggungjawabkan pekerjaannya di depan DPRD melalui laporan

pertanggungjawaban periode 2002 dan 2003 yang hasilnya diterima oleh DPRD

Kabupaten Blitar.

- Bahwa Laporan Pertanggungjawaban Terdakwa tersebut didalamnya termasuk

pertanggungjawaban SPMG PA yang oleh saksi Bangun Suharsono selaku

Kasubag Pembukuan dimasukan atau ditambahkan kedalam pos anggaran

belanja pegawai pada 32 Unit kerja dan 22 Kecamatan dilingkungan Pemerintah

Kabupaten Blitar tanpa sepengetahuan unit-unit kerja dan Kecamatan agar

pencairan SMPG PA menjadi seolah-oleh sudah dipertanggungjawabkan.

- Bahwa barang bukti yang telah disita oleh kejaksaan dalam perkara ini berupa :

1. 1 (satu) buah Sertifikat tanah An. Nurul Nahdiyah SHM No.2192 di

Kelurahan Bendo Gerit Kecamatan Sananwetan Kota Blitar.

2. 1 (satu) buah sertifikat tanah An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM SHM

No.1413 di Kel. Kauman Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar.

3. 1 (satu) Sertifikat tanah An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM HGB No.

00646 di Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar.

4. 1 (satu) buah sertifkat tanah An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM SHM

No. 01414 di Kel. Kauman Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar.

5. 1 (satu) buah sertifikat tanah An. Faivina Rahmawati Fajri SHM No.712 di

Jl. Menanggal Selatan No. 137 A Kelurahan Dukuh Menanggal Surabaya.

6. 1 (satu) buah sertfikat tanah dan bangunan An Nurul Nahdliyah HGB No.

1656 di Perum Gadang CR F-11 Malang.

7. 1 (satu) buah sertifikat tanah An. Nurul Nahdliyah HGB No. 100di Jl.

Taman Siswa Indah Blok C No. 5 Yogyakarta.

8. 1 (satu) Sertifikat dan tanah An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM SHM

No. 1475 di Jl. Kali Brantas Blitar Kecamatan Kepanjen Kidul.

9. Satu unit mobil Toyota Land Cruiser No.Pol B 8622- BB bserta BPKB dan

STNKnya atas nama On Liem Jl. Taman Sari II/30A Jakarta Barat.

Page 106: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

106

Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan

pembelaan yang disampaikan oleh Terdakwa secara lisan di persidangan tanggal 17

Oktober 2005 dan pembelaan yang disampaikan Penasehat Hukum Terdakwa sebagai

berikut :

1. Terhadap pembelaan dari Terdakwa yang menyangkut mengenai penahanan atas diri

Terdakwa yang dilakukan oleh Penyidik Kejaksaan tidak sesuai dengan prosedur

yang benar karena tidak ada izin dari Presiden RI dan pembelaan yang menyangkut

mengenai diskriminasi atas perkara ini, mengapa hanya Terdakwa yang diajukan ke

depan persidangan padahal sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Penyidik aliran

dana SPMG kode D tidak hanya kepada Terdakwa saja tetapi juga kepada Sekretaris

Daerah, dan Wakil Bupati juga mengenai dana yang masuk ke rekening atas nama

Priono Hadi oleh Penyidik tidak dijadikan Terdakwa serta Lilik Purwanto yang jelas-

jelas membantu Krisanto mencairkan SPMG PA tersebut juga tidak di proses dan

hanya sebatas sebagai saksi, Majelis Hakim telah mempertimbangkan hal tersebut

pada Putusan Sela Nomor 198/Pid.B/2005/PN.Blt tanggal 4 Juli 2005, oleh

karenanya pembelaan tersebut harus di kesampingkan.

2. Terhadap pembelaan dari Penasehat Hukum Terdakwa yang menyangkut mengenai

fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, analisa fakta persidangan, analisa

yuridis terhadap pembuktian Dakwaan dan tanggapan terhadap tuntutan Jaksa

Penuntut Umum, akan di pertimbangkan Majelis bersama-sama dengan penguraian

dan pembuktian unsur-unsur dakwaan yang telah didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang, bahwa atas Replik yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum di

dalam halaman 10 tercantum nama Terdakwa Drs. H. Utsman Ihsan, SH, MA, mengenai

hal tersebut Majelais Hakim berpendapat bahwa hal tersebut semata-mata merupakan

kesalahan dalam pengetikan, karena materi Replik tersebut menyangkut diri Terdakwa

Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM, dan yang lebih penting sesuai dengan ketentuan Pasal

182 ayat (2) KUHAP disebutkan bahwa yang menjadi dasar pemeriksaan di persidangan

adalah Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum bukan Replik Jaksa Penuntut Umum.

Menimbang, bahwa Terdakwa telah diajukan ke persidangan oleh Jaksa Penuntut

Umum dengan Dakwaan yang disusun secara subsidaritas yaitu Dakwaan Primair

melanggar Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31

Page 107: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

107

Tahun 1999 jo. Pasal 55 ayat (1) Ke 1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP, dakwaaan

Subsidair melanggar Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31

Tahun 1999 jo. Pasal 55 ayat (1) Ke 1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Menimbang, bahwa untuk dapat dipersalahkan melanggar Pasal-Pasal tersebut,

maka semua unsur yang terkandung dalam Pasal-Pasal yang didakwakan tersebut harus

terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa.

Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan Dakwaan

Primair yaitu melanggar Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor

31 Tahun 1999 jo. Pasal 55 ayat (1) Ke 1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP, yang

unsur-unsurnya adalah :

1. Setiap Orang;

2. Secara Melawan Hukum;

3. Memperkaya Diri Sendiri Atau Orang Lain Atau Suatu Korporasi;

4. Dapat Merugikan Keuangan Negara Atau Perekonomian Negara;

5. Perbuatan Tersebut Dilakukan Sebagai Orang Yang Melakukan, Yang Menyuruh

Melakukan, Dan Yang Turut Serta Melakukan;

6. Dilakukan Secara Berlanjut;

Ad.1. Unsur Setiap Orang

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang sesuai dengan

ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31

Tahun 1999, adalah orang perseorangan atau termasuk korporasi.

Menimbang, bahwa menurut Martiman Projo Hamidjojo, SH, MM dalam

bukunya “Penerapan Pembuktian Terbalik Dalam Delik Korupsi”, Penerbit CV. Mandar

Maju Bandung tahun 2001 hal. 52-53, disebutkan istilah yang lazim dalam perundang-

undangan pidana ataupun KUHP memakai kata Barangsiapa atau salinan dari “Hij die”

(teks KUHP) dan yang dimaksud dengan Setiap orang atau Barangsiapa adalah orang

Page 108: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

108

atau orang-orang yang apabila orang atau orang-orang tersebut terbukti memenuhi

unsur-unsur delik yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, maka orang-orang itu disebut

sebagai si pelaku atau si pembuat dari delik tersebut.

Menimbang, bahwa menurut R. Wiyono, SH dalam bukunya “Pembahasan

Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” Penerbit Sinar Grafika Jakarta

tahun 2005, hal. 27 disebutkan bahwa dalam Pasal 2 ayat (1) tersebut tidak ditentukan

adanya suatu syarat, misalnya syarat Pegawai Negeri yang harus menyertai “setiap

orang” yang melakukan tindak pidana korupsi yang dimaksud. Oleh karena sesuai

dengan apa yang dimaksud dengan “setiap orang” dalam Pasal 1 angka 3 Pelaku Tindak

Pidana Korupsi yang terdapat dalam Pasal 2 ayat (1) dapat terdiri atas orang

perseorangan dan/atau korporasi.

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan berdasarkan

keterangan para saksi dan keterangan Terdakwa dihubungankan dengan surat bukti yang

diajukan dipersidangan telah terungkap fakta bahwa Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi

MBA, MM, sebagaimana identitas yang tercantum dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut

Umum adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi Pejabat Negara

dengan Jabatan Bupati Blitar berdasarkan Surat Keputusan Mendagri dan Otoda

No.131.25.598 tanggal 21 Desember 2000, periode tahun 2001 -2006.

Menimbang, bahwa Terdakwa aquo diajukan ke depan persidangan berkaitan

erat dan tidak dapat dipisahkan dengan status Terdakwa yang memangku Jabatan

sebagai Bupati Blitar, sehingga segala fasilitas maupun sarana yang ada dalam jabatan

tersebut Terdakwa memiliki kewenangan untuk menggunakannya, dengan demikian

Majelis berpendapat bahwa pengertian setiap orang tidak sesuai dengan pengertian

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor

31 Tahun 1999, sehingga unsur ke – 1 “Setiap Orang” tidak terbukti secara sah dan

meyakinkan.

Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dari Pasal 2 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Pasal 55 ayat (1) ke – 1

KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP, tidak terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa, maka

Terdakwa harus dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

Page 109: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

109

melakukan tindak pidana dalam Dakwaan Primair dan Terdakwa haruslah dibebaskan

dari Dakwaan Primair tersebut.

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan Dakwaan

Subsidair, yaitu melanggar Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31

Tahun 1999 jo. Pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP, yang unsur-

unsurnya sebagai berikut :

1. Setiap Orang;

2. Dengan Tujuan Menguntungkan Diri Sendiri Atau Orang Lain Atau Korporasi;

3. Menyalahgunakan Kewenangan, Kesempatan, Atau Sarana Yang Ada Padanya

Karena Jabatan Atau Kedudukan;

4. Dapat Merugikan Keuangan Negara Atau Perekonomian Negara

5. Perbuatan Tersebut Dilakukan Sebagai Orang Yang Melakukan, Yang Menyuruh

Melakukan, Dan Yang Turut Serta Melakukan;

6. Dilakukan Secara Berlanjut;

Ad.1. Unsur Setiap Orang

Menimbang, bahwa yang dimaksud setiap orang sebagaimana Pasal 3 Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, adalah orang perseorangan

yang merupakan subyek hukum (recht person) dalam perkara tindak pidana korupsi

dengan ketentuan bahwa pelaku tindak pidana korupsi tersebut harus memangku suatu

“jabatan atau kedudukan” dan mampu bertannggung jawab atas segala perbuatan

sebagai orang yang memiliki segala kewenangan dalam jabatan tersebut.

Menimbang, bahwa Penasehat Hukum Terdakwa dalam pembelaannya

menyatakan sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ke – 3 Undang-Undang Nomor 31 tahun

1999, dijelaskan bahwa yang dimaksud setiap orang adalah orang perseorangan atau

termasuk korporasi, sehingga apabila dikaitkan dengan tindak pidana yang dirumuskan,

setiap orang itu hanya akan mempunyai arti apabila dalam persidangan dapat dibuktikan

dengan alat-alat bukti yang sah apakah orang tersebut benar telah melakukan suatu

perbuatan yang dapat di pidana dalam Tindak Pidana Korupsi ? Dengan demikian

Penasehat Hukum Terdakwa tidak sependapat dengan Jaksa Penuntut Umum apabila

Page 110: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

110

yang dimaksud setiap orang/barangsiapa dalam perkara ini adalah Drs. H. Imam Muhadi

MBA, MM.

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang terungkap di depan persidangan

berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa yang dihubungkan dengan

surat bukti yang diajukan di persidangan telah terungkap fakta bahwa Terdakwa Drs. H.

Imam Muhadi MBA, MM adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai

Pejabat Negara dalam Jabatan Bupati Blitar Periode 2001-2006 berdasarkan SK

Mendagri No. 131.35.598 tanggal 21 Desember 2000.

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke depan persidangan oleh Jaksa

Penuntut Umum dalam perkara aquo adalah sangat berkaitan erat dan tidak dapat

dipisahkan dengan status Terdakwa selaku Pegawai Negeri Sipil yang memangku

Jabatan sebagai Bupati Blitar, sehingga segala fasilitas maupun sarana yang ada dalam

jabatan tersebut menjadi kewenangan Terdakwa untuk menggunakannya dan Terdakwa

sendiri mampu bertanggung jawab atas segala perbuatannya, hal mana sesuai dengan

pengertian setiap orang yang dimaksud Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor

31 Tahun 1999.

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis tidak sependapat dengan Penasehat

Hukum Terdakwa dan berpendapat Unsur ke – 1 Setiap Orang telah terbukti secara sah

dan meyakinkan.

Ad.2. Dengan Tujuan Menguntungkan Diri Sendiri Atau Orang Lain Atau

Korporasi

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan menguntungkan diri sendiri atau

orang lain atau korporasi adalah sama artinya dengan mendapatkan untung untuk diri

sendiri atau orang lain atau korporasi dan di dalam ketentuan tentang tindak pidana

korupsi yang terdapat dalam Pasal 3 unsur “menguntungkan diri sendiri atau orang lain

atau korporasi” tersebut adalah tujuan dari pelaku tindak pidana korupsi (R. Wiyono, SH

dalam bukunya “Pembahasan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”

Penerbit Sinar Grafika Jakarta tahun 2005, hal. 38), dan sesuai pula dengan Putusan MA

– RI tanggal 29 Juni 1989 Nomor 813K/Pid/1987 di dalam pertimbangan hukumnya

Page 111: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

111

antara lain menyebutkan bahwa “unsur menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau

suatu badan” cukup dinilai dari kenyataan yang terjadi atau dihubungkan dengan

perilaku Terdakwa yang sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya karena jabatan

atau kedudukannya.

Menimbang, bahwa terhadap uraian unsur ke – 2 ini Penasehat Hukum Terdakwa

menyatakan bahwa dari keseluruhan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan tidak

terbukti adanya niat atau maksud sebagai tujuan dalam diri Terdakwa untuk

menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, sehingga unsur ke – 2

tidak terbukti dilakukan oleh Terdakwa dengan alasan sebagai berikut :

1. Pengeluaran dana berdasarkan SPMG kode D digunakan untuk memenuhi

kebutuhan mendesak dan kepentingan Pemerintah Kabupaten Blitar, tidak ada

bukti dana tersebut digunakan untuk menguntungkan Terdakwa.

2. Pemindahbukuan dana Kas Daerah sebesar Rp. 5.000.000.000,- ke rekening atas

nama Krisanto dan Priono Hadi, Begitu pula Deposito dan Giro atas nama

Pemerintah Kabupaten Blitar sebesar Rp. 27.000.000.000,- dipindahbukukan ke

rekening atas nama Krisanto adalah diluar pengetahuan Terdakwa dan bukan atas

perintah Terdakwa.

3. Tidak pernah terbukti adanya perbuatan Terdakwa yang telah memperkaya orang

lain yaitu saksi Krisanto SE, MM, saksi Solichin Inanta, SH, Msi, saksi Drs. Ec.

M. Rusjdan, MM, dan saksi Bangun Suharsono.

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan berdasarkan

keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa yang dihubungkan dengan barang bukti

dan surat bukti yang diajukan di persidangan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut:

- Bahwa pada awalnya Terdakwa selaku Bupati Blitar meminta dana kepada

Kasubag Anggaran (Saksi Krisanto) sebesar Rp. 2.000.000.000,- yang akan

digunakan untuk kegiatan Parpol diluar anggaran yang sudah ditetapkan dalam

APBD.

- Bahwa atas permintaan Terdakwa tersebut saksi Krisanto melaporkan kepada

Kabag Keuangan (saksi Solichin Inanta) dan selanjutnya Kabag Keuangan

mengadakan pertemuan dengan Kasubag Anggaran Krisanto dan Kasubag

Pembukuan (saksi Bangun Suharsono) serta mengundang Kepala Kantor Kas

Daerah (saksi M. Rusjdan) untuk mencarikan jalan keluar dalam memenuhi

permintaan dana oleh Terdakwa tersebut.

Page 112: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

112

- Bahwa atas inisiatif Kasubag Pembukuan (saksi Bangun Suharsono) ditemukan

cara pengeluaran dana diluar APBD adalah melalui SPMG PA (Pengembalian

Ayat), dan setelah dikonsultasikan ke Propinsi Tingkat I Jawa Timur, dapat

dicairkan melalui SPMG PA asalkan dapat dipertanggungjawabkan dan oleh

karena pencairan SPMG PA tersebut diambilkan dari ayat/sisi penerimaan, maka

harus dikembalikan lagi ke pos penerimaan.

- Bahwa selanjutnya mereka berempat melaporkan hal tersebut kepada Sekretaris

Daerah (saksi Soebiantoro) dan oleh Sekretaris Daerah disuruh langsung

melaporkan kepada Terdakwa selaku Bupati, atas laporan tersebut Terdakwa

menyetujuinya dan akan bertanggung jawab.

- Bahwa setelah mendapat persetujuan Terdakwa, Kasubag Anggaran (saksi

Krisanto) memberitahukan kepada Kasubag Perbendaharaan (saksi Kadmiarsih)

agar dibuatkan SPMG PA yang kemudian diberi kode D dan ditandatangani

Kabag Keuangan tanpa adanya lampiran SPP dan SKO, kemudian SPMG PA

tersebut di kirim ke Kantor Kas Daerah untuk diterbitkan Cek Pembayarannya.

- Bahwa semua pencairan SPMG PA dilakukan oleh Bendaharawan Gaji

Sekretariat (saksi Lilik Purwanto) yang selanjutnya dana diserahkan kepada

Kasubag Anggaran (saksi Krisanto) dan oleh Krisanto diserahkan kepada

Terdakwa.

- Bahwa tahun 2002 telah dicairkan SPMG PA sebanyak 59 lembar dengan total

nilai sebesar Rp. 17.047.950.000,-, tahun 2003 sebanyak 56 lembar dengan total

nilai sebesar Rp. 27.060.318.225,- dan tahun 2004 sebanyak 78 lembar SPMG

PA dengan total nilai sebesar Rp. 24.230.116.900,-

- Bahwa pada tanggal 12 Maret 2003 dan tanggal 13 Maret 2003 berdasarkan surat

dari Kepala Kantor Kas Daerah (saksi Solichin Inanta) simpanan deposito dan

giro Pemerintah Kabupaten Blitar telah dipindahbukukan ke rekening atas nama

Krisanto sebesar Rp. 27.000.000.000,- dan oleh Krisanto setelah dicairkan

sebesar Rp. 24.000.000.000,- diserahkan kepada Terdakwa sedangkan sisanya

sebesar Rp. 3.000.000.000,- dikembalikan lagi ke rekening Kas Daerah (DAU).

- Bahwa pada rekening nomor 144-00-020178-6 atas nama Drs. H. Imam Muhadi

MBA, MM di Bank Mandiri tanggal 24 Juni 2002 terdapat tranfer dana dari

Krisanto sebesar Rp. 1.560.000.000,- dan pada tanggal 1 Jui 2002 sebesar Rp.

400.000.000,-

- Bahwa di Bank Jatim Terdakwa mempunyai beberapa rekening yaitu rekening

No.0143006646, No.0142342499, No. 0143003677, yang keseluruhannya atas

Page 113: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

113

nama Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM, sedangkan rekening No. 143850005

adalah rekening Gardu Taskin Bupati Blitar.

- Bahwa untuk rekening No. 143006646 sesuai dengan bukti alokasi setoran

terdapat setoran tunai sejumlah Rp. 3.015.939.833,- untuk rekening

No.0142342499 setoran tunai sebesar Rp. 44.195.217,44, rekening No.

0143003677 setoran tunai sebesar Rp. 2.100.353.500,- sehingga jumlah setoran

tunai yang ada di Bank Jatim adalah Rp. 3.015.939.833,- + Rp. 44.195.217,44 +

Rp. 2.100.353.500,- = Rp. 5.070.488.540,44

- Bahwa pada Bank Mandiri Terdakwa mempunyai rekening No. 144.00.020178-6

atas nama Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM terdapat setoran tunai sebesar Rp.

712.185.000,-

- Bahwa pada Bank BNI Terdakwa mempunyai rekening No.183002848137.901

atas nama Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM terdapat setoran tunai sebesar Rp.

16.000.000,-

- Bahwa Terdakwa juga mempunyai rekening pada Bank BCA yaitu rekening No.

00901586861 atas nama Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM yang jumlah setoran

tunainya sebesar Rp. 4.859.656.600,-

- Bahwa rekening No. 0009-01-017002 tasa nama Drs. H. Imam Muhadi MBA,

MM pada Bank BRI terdapat setoran tunai sebesar Rp. 100.000.000,-

- Bahwa sebagai Bupati Terdakwa mempunyai penghasilan yang berupa :

1. Gaji Bupati sebesar Rp. 11.000.000 sampai dengan Rp. 15.000.000,-

/bulan

2. Gaji Pegawai Negeri Sipil sebesar Rp. 1.450.000,-/bulan

3. Gaji dari Rumah Sakit Syuhada Haji sebesar Rp. 3.000.000,-/bulan

4. SHU dari Yayasan Syuhada Haji sebesar + Rp. 1.250.000,-/bulan

5. Jasa Pungut PBB sebesar 1% /tahun dan jasa penyelesaian sengketa tanah

yang sifatnya insidentil

Sehingga rat-rata penghasilan riil yang diterima Terdakwa adalah sebesar +

Rp. 20.700.000,-/bulan

Menimbang, bahwa terhadap keterangan Terdakwa yang tidak mengakui adanya

penerbitan dan pencairan SPMG kode D adalah hak Terdakwa dan oleh karena

keterangan Terdakwa tersebut tidak didukung dengan bukti-bukti yang ada dan tidak ada

bukti pertanggungjawaban mengenai penggunaan dana permintaan Terdakwa yang

dipergunakan untuk pembayaran gaji ketiga belas, jamuan tamu VVIP, penyelesaian

Page 114: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

114

demo masyarakat, bantuan ke masjid-masjid maupun penggunaan dana yang lain maka

Majelis patut mengesampingkan keterangan Terdakwa tersebut.

Menimbang, bahwa terhadap pencairan deposito/giro Pemerintah Kabupaten

Blitar melalui rekening atas nama Krisanto yang juga dibantah Terdakwa, Majelis

berpendapat apabila dilihat dari proses awal pendepositoan dana Pemerintah Kabupaten

Blitar tersebut adalah dengan SK Bupati No.151/2002, SK Bupati No.152/2002, SK

Bupati No.153/2002 tanggal 15 Mei 2002 dan SK Bupati No. 334/2002 tanggal 7

september 2002, maka sudah seharusnya pencairan dananya juga dengan SK Bupati atau

setidak-tidaknya dengan sepengetahuan Terdakwa Selaku Bupati. Adalah sangat tidak

masuk akal apabila pencairan deposito dengan total nominal yang sangat fantastis yaitu

sebesar Rp. 24.000.000.000,- tidak diketahui oleh Terdakwa selaku Bupati. Dan

disamping itu dikaitkan dengan keterangan terdakwa sendiri di persidangan yang

menyatakan bahwa pada bulan Agustus 2004 telah terjadi unjuk rasa (demontrasi) dari

masyarakat dan LSM mengenai kekosongan kas pada Pemerintah Kabupaten Blitar

dimana saat itu terdakwa sama sekali tidak mengingat akan deposito dan giro yang

merupakan aset Pemerintah Kabupaten Blitar, namun terdakwa justru membuat wacana

mencari pinjaman pada KPRI Praja Mukti, yang atas hal tersebut memberikan petunjuk

pada Majelis bahwa terdakwa saat itu mengetahui kalau Deposito dan giro tersebut

telah dicairkan.

Menimbang, bahwa adanya transfer dana dari Krisanto ke rekening atas nama

Terdakwa di Bank Mandiri sebesar Rp. 1.560.000.000,- dan yang kedua sebesar Rp.

400.000.000,- sehingga keseluruhan sejumlah Rp. 1.960.000.000,- menurut Terdakwa

adalah dana pinjaman yang sekarang sudah dikembalikan sesuai dengan kuitansi tanggal

27 Juni 2002dan kuitansi tanggal 4 Juli 2002 akan tetapi tanda tangan didalam kuitansi

tersebut telah disangkal oleh saksi Krisanto sehingga Majelis berkesimpulan bukti

kuitansi tersebut patut untuk dikesampingkan dan sesuai dengan keterangan saksi

Krisanto yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah menyatakan dana-dana

yang telah di transfer ke rekening Terdakwa adalah berasal dari pencairan SPMG kode

D dan bukan merupakan dana pinjaman.

Menimbang, bahwa mengenai setoran-setoran tunai yang ada pada rekening-

rekening atas nama Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM di Bank jatim, Bank

Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank BCA Cabang Blitar sebagaimana terbukti dari

Page 115: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

115

aplikasi setoran apabila dihubungkan dengan penghasilan riil yang diterima Terdakwa

selaku Bupati Blitar dan penghasilan-penghasilan yang sah lainnya yaitu sebesar Rp.

20.700.000,- /bulan, ternyata sangat tidak realistis seperti setoran tunai di Bank Jatim

dalam satu bulan ada yang jumlahnya sebesar Rp. 500.000.000,- Rp. 175.000.000,- Rp.

200.000.000,- bahkan ada setoran yang jumlahnya Rp. 1.000.385.000,- dalam satu

bulan, yang atas setoran-setoran tersebut Terdakwa tidak dapat membuktikan asal

dananya, karenanya menjadi petunjuk bagi Majelis bahwa dana-dana yang disetorkan

secara tunai tersebut berasal dari pencairan SPMG kode D maupun pencairan deposito

Pemerintah Kabupaten Blitar yang semuanya dicairakan oleh saksi Krisanto dan

diserahkan kepada Terdakwa.

Menimbang, bahwa atas uraian pertimbangan tersebut diatas, Majelis

berpendapat bahwa Terdakwa telah menguntungkan dirinya sendiri sebesar Rp.

36.718.329.540,44 dengan perincian sebagai berikut :

1. Setoran tunai di Bank Jatim sebesar Rp. 5.070.488.540,44

2. Setoran tunai di Bank Mandiri sebesar Rp. 712.185.000,-

3. Setoran tunai di Bank BNI sebesar Rp. 16.000.000,-

4. Setoran tunai di Bank BCA sebesar Rp. 4.859.656.000,-

5. Setoran tunai di Bank BRI sebesar Rp. 100.000.000,-

6. Pencairan deposito Pemkab sebesar Rp. 24.000.000.000,-

7. Transfer dari Krisanto sebesar Rp. 1.960.000.000,-

Sehingga jumlah keseluruhan sebesar Rp. 36.718.329.540,44

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim tidak sependapat dengan

Penasehat Hukum Terdakwa dan berdasarkan pertimbagan tersebut diatas unsur ke – 2

yaitu, dengan tujuan mengungtungkan diri sendiri telah terbukti secara sah dan

meyakinkan.

Ad.3. Unsur Menyalahgunakan Kewenangan, Kesempatan Atau Sarana Yang

Ada Padanya Karena Jabatan Atau Kedudukan

Menimbang, bahwa R. Wiyono SH dalam bukunya Undang-Undang

Pemberantasan Tindak pidana korupsi hal. 38-40 disebutkan bahwa yang dimaksud

dengan “Menyalahgunakan Kewenangan, Kesempatan atau Sarana yang ada padanya

karena jabatan atau kedudukan” adalah menggunakan kewenangan, kesempatan atau

sarana yang melekat pada jabatan atau kedudukan yang dijabat atau diduduki oleh

Page 116: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

116

pelaku tindak pidana korupsi untuk tujuan lain dari maksud diberikannya kewenangan,

kesempatan atau sarana tersebut.

- Sedangkan yang dimaksud dengan “kewenangan “ adalah serangkaian hak yang

melekat pada jabatan atau kedudukan dari pelaku tindak pidana korupsi untuk

mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas pekerajaannya dapat dilakukan

dengan baik.

- Yang dimaksud dengan “kesempatan” adalah peluang yang dapat dimanfaatkan

oleh pelaku tindak pidana korupsi, peluang mana tercantum di dalam ketentuan-

ketentuan tentang tata kerja yang berkaitan dengan jabatan atau kedudukan yang

dijabat atau diduduki oleh pelaku tindak pidana korupsi.

- Sedangkan yang dimaksud dengan “jabatan” sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 43 tahun 1999 adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan organisasi

negara.

- Dan yang dimaksud dengan “kedudukan” sebagaimana ketentuan Pasal 3

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999,

dipergunakan untuk pelaku tindak pidana korupsi Pegawai Negeri sebagai pelaku

tindak pidana korupsi yang tidak memangku suatu jabatan tertentu baik jabatan

struktural maupun jabatan fungsional.

Menimbang, bahwa Penasehat Hukum Terdakwa di dalam uraian unsur ke-3 ini

menyatakan bahwa Terdakwa tidak terbukti menyalahgunakan kewenangan/kesempatan

atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan, sehingga unsur ke-3 tidak

terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa dengan alasan sebagai berikut :

- Bahwa Terdakwa selaku Bupati telah mendelegasikan kewenangan dalam

pengelolaan keuangan kepada Sekretaris Daerah dan perangkat pengelola

keuangan daerah sesuai Pasal 2 ayat (2) PP Nomor 105 tahun 2000 sehingga

kewenangan pengelolaan keuangan daerah sudah tidak melekat pada diri

Terdakwa selaku Bupati.

- Bahwa apabila ada tindakan para pengelola keuangan Pemerintah Kabupaten

Blitar yang telah menyimpang bukan merupakan tanggung jawab Terdakwa,

karena perbuatan tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan dan bukan atas

perintah Terdakwa.

Page 117: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

117

- Bahwa perbuatan Terdakwa yang memerintahkan untuk mengeluarkan dana

APBD yang belum dianggarkan guna kepentingan mendesak bukan merupakan

bagian dari pelaksanaan kewenangan melainkan wujud dari tanggung jawab

moral seorang Bupati dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi

Pemerintah Kabupaten Blitar.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan

Terdakwa dihubungkan dengan surat bukti dan barang bukti yang diajukan di

persidangan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

- Bahwa Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM adalah seoarang Pegawai

Negeri Sipil yang diangkat sebagai Pejabat Negara dalam Jabatan Bupati Blitar

periode tahun 2001-2006 berdasarkan Surat Keputusan Mendagri dan Otoda

Nomor 131.25.598 tanggal 31 Desember 2000 dengan tugas mengatur

kebijaksanaan umum tentang Pemerintahan Daerah terutama yang disebut

Daerah Otonomi.

- Bahwa pada awal tahun 2002 Terdakwa meminta disediakan dana sebesar Rp.

2.000.000.00,- untuk kegiatan Parpol kepada saksi Krisanto (Kasubag

Anggaran).

- Bahwa atas permintaan dana tersebut, diluar yang dianggarkan dalam APBD,

Krisanto melaporkan pada saksi Solichin Inanta (Kabag Keuangan) dan untuk

mencarikan jalan keluarnya diadakan rapat di Bagian Keuangan yang dihadiri

oleh Kabag Keuangan (saksi Solichin Inanta), Kasubag Anggaran (saksi

Krisanto), Kasubag Pembukuan (saksi Bangun Suharsono) dan Kepala Kantor

Kas Daerah (saksi M. Rusjdan).

- Bahwa dari hasil pertemuan tersebut, atas ide dari Kasubag Pembukuan

disepakati bahwa pengeluaran dana diluar APBD ditempuh dengan cara

Pengembalian Ayat (PA) yaitu realisasi pengeluaran yang diamblikan dari

ayat/sisi pemerimaan, selanjutnya dikonsultasikan ke Bagian Keuangan Propinsi

Jawa Timur dengan penjelasan bahwa perngeluaran dana dengan cara

Pengembalian Ayat dapat dibenarkan dengan syarat harus dapat

dipertanggungjawabkan.

- Bahwa kemudian oleh mereka berempat cara tersebut dilaporkan kepada

Sekretaris Daerah (saksi Soebiantoro) dan oleh Sekretaris Daerah disuruh

langsung melaporkan kepada Terdakwa selaku Bupati. Setelah melapor kepada

Page 118: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

118

Terdakwa mengenai pengeluaran dana melalui Pengembalian Ayat, dan

Terdakwa menyetujui dan akan bertanggung jawab.

- Bahwa setelah mendapat persetujuan Terdakwa, Krisanto memberitahukan

kepada Kasubag Perbendaharaan (saksi Kadmiarsih) agar diterbit SPMG PA

yang kemudian diberi kode d atau D yang ditandatangani Kabag Keuangan

Solichin Inanta tanpa dilampiri SPP dan SKO sebanyak dua lembar dengan nilai

nominal masing-masing Rp. 1.000.000.000,- sesuai dengan permintaan

Terdakwa, selanjutnya SPMG PA tersebut dikirim ke Kantor Kas Daerah untuk

diterbitkan cek pembayarannya dan setelah dicairkan oleh bendahara gaji

sekretariat (saksi Lilik Purwanto) diserahkan kepada Krisanto dan oleh Krisanto

diserahkan kepada Terdakwa.

- Bahwa selanjutnya untuk memenuhi permintaan Terdakwa secara berturut-turut

dan dengan proses yang sama dikeluarkan dana melalui SPMG PA yaitu untuk

tahun 2002 diterbitkan SPMG PA sebanyak 59 lembar dengan total nilai sebesar

Rp. 17.047.950.000,-, tahun 2003 sebanyak 56 lembar dengan total nilai sebesar

Rp. 27.060.318.225,- dan tahun 2004 sebanyak 78 lembar SPMG PA dengan

total nilai sebesar Rp. 24.230.116.900,-

- Bahwa pencairan dana melalui SPMG PA tersebut oleh Kasubag Pembukuan

(saksi Bangun Suharsono) pertanggungjawabannya disisipkan/ditambahkan pada

pos belanja pegawai di 32 Unit Kerja dan 22 Kecamatan di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Blitar dengan alasan untuk memudahkan karena

pencairan dana tersebut tidak ada bukti pengeluarannnya, akibtanya terjadi

selisih anggaran antara realisasi berdasarkan SPMG dan yang tercantum dalam

buku sisa perhitungan APBD.

- Bahwa berdasarkan SK Bupati Nomor 151 tahun 2002, Nomor 152 tahun 2002,

Nomor 153 tahun 2002 dan Nomor 334 tahun2002 yang ditandatangani oleh

Terdakwa, Pemerintah Kabupaten Blitar mempunyai dana yang tersimpan dalam

bentuk deposito dan giro di Bank Jatim, Bank BNI, dan Bank BRI Cabang Blitar

sebesar Rp. 27.000.000.000,- dan berdasarkan Surat Kepala Kantor Kas Daerah

yang ditandatangani oleh Solichin Inanta simpanan dalam bentuk deposito/giro

tersebut telah telah dipindahbukukan ke rekening atas nama Krisanto dan setelah

dicairkan Krisanto, diserahkan kepada Terdakwa sebesar Rp. 24.000.000.000,-

sisanya Rp. 3.000.000.000,- dimasukan ke rekening DAU.

- Bahwa dana-dana yang diterima Terdakwa, menurut Terdakwa dipergunakan

untuk tamu-tamu VVIP, sumbangan ke masjid-masjid, penyelesaian demo dan

Page 119: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

119

lain-lain, akan tetapi tidak ada bukti pendukungnya misalnya kuitansi atau yang

lainnya.

Menimbang, bahwa dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya

Terdakwa selaku Bupati harus berpedoman pada aturan yang ada yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

- Pasal 43 huruf d : Mempunyai kewajiban menegakan seluruh peraturan

perundangan.

- Pasal 44 ayat (1) : Kepala Daerah memimpin penyelenggaraan pemerintahan

daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama

DPRD.

- Pasal 44 ayat (2) : Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya Kepala

Daerah bertanggung jawab kepada DPRD.

2. PP Nomor 105 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban

Keuangan Daerah.

- Pasal 1 angka 4 : Pemegang kekuasaan umum pengelolaan keuangan daerah

adalah Kepala Daerah yang karena jabatannya pengelolaan

keuangan daerah dan mempunyai kewajiban

menyampaikan pertanggungajwaban atas pelaksanaan

kewenangan tersebut kepada DPRD.

- Pasal 2 ayat (1) : Kepala Daerah adalah Pemegang Kekuasaan Umum

Pengelolaan Keuangan Daerah.

- Pasal 2 ayat (2) : Kepala Daerah mendelegasikan sebagian atau seluruh

kewenangannya kepada Sekretaris Daerah atau perangkat

pengelola keuangan daerah

- Pasal 4 : Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, taat

pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien,

efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan

memperhatikan asas keadilan dan kepatutan

3. KEPMENDAGRI Nomor 29 Tahun 2002 Tentang Pedoman Penyusunan

Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah, Pelaksanaan Tata Cara

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Usaha

Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah.

Page 120: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

120

- Pasal 31 ayat (1) : Kepala daerah adalah pemegang kekuasaan umum

pengelolaan keuangan daerah.

- Pasal 32 ayat (2): Bendahara umum daerah bertanggung jawab kepada

kepala daerah.

- Pasal 49 ayat (5) : Setiap pengeluaran kas harus didukung oleh bukti yang

lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak

yang menagih.

Menimbang, bahwa pada saat menjalankan jabatannya selaku Bupati dengan

segala kewenangan, kesempatan, maupun sarana yang ada karena jabatan atau

kedudukannya Terdakwa sepatutnya dapat meduga pencairan SPMG kode D untuk

tahun 2002, 2003, dan 2004 yang dilakukan oleh perangkat pengelolaan keuangan

daerah tanpa melalui prosedur yang sah yaitu tidak dilengkapi dengan SPP dan SKO,

sedangkan untuk pertanggunjawabannya disiasati dengan cara disisipkan/ditambahkan

pada pada pos anggaran belanja pegawai di 32 Unit Kerja dan 22 Kecamatan di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar.

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (2) PP Nomor 105

Tahun 2000 Kepala Daerah (Terdakwa) telah mendelegasikan kewenangannya dalam

pengelolaan keuangan daerah kepada Sekretaris Daerah dan perangkat pengelola

keuangan di bawahnya, hal tersebut bukan berarti kewenangan Terdakwa atas

pengelolaan keuangan sudah tidak melekat lagi pada pada diri Terdakwa, karena sesuai

dengan ketentuan Pasal 1 angka 4 PP Nomor 105 tahun 2000 dan KEPMENDAGRI

nomor 59 Tahun 2002 Pasal 31 ayat (1) Kepala Daerah adalah pemegang kekuasaan

umum pengelolaan keuangan daerah, sehingga ia harus bertanggung jawab atas semua

pengelolaan keuangan daerah baik yang dilakukan Terdakwa sendiri maupun yang

dilakukan oleh perangkat pengelola keuangan keuangan di bawahnya dan sesuai dengan

Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 harus di pertanggungjawabkan

kepada DPRD.

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis tidak sependapat dengan Penasehat

Hukum Terdakwa dan berkesimpulan unsur ke – 3 yaitu menyalahgunakan kewenangan,

kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan telah terbukti

secara sah dan meyakinkan.

Page 121: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

121

Ad.4. Unsur Dapat Merugikan Keuangan Negara Atau Perekonomian Negara

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “merugikan keuangan negara”

adalah sama artinya dengan menjadi ruginya keuangan negara atau berkurangnya

keuangan negara (R. Wiyono SH dalam bukunya Undang-Undang Pemberantasan

Tindak pidana korupsi hal. 32)

Menimbang, bahwa selanjutnya yang dimaksud dengan “keuangan negara”

sebagaimana dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 adalah

seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun yang dipisahkan atau tidak dipisahkan

termasuk didalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban yang

timbul karena berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban pejabat

lembaga negara baik tingkat pusat ataupun di daerah.

Menimbang, bahwa arti “dapat” dalam dalam unsur ke – 4 ini haruslah diartikan

sebagai sebagai suatu perbuatan yang menimbulkan kerugian negara dengan tanpa

dirinci dan menyebut bentuk dan jumlah kerugian negera tertentu sebagaimana halnya

tindak pidana materiil (Drs. Adami Chazawi, SH dalam bukunya Hukum Pidana Materiil

dan Formil Korupsi di Indonesia hal. 45).

Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan di depan persidangan telah terungkap

fakta-fakta sebagai berikut :

- Bahwa atas permintaan dana dari Terdakwa diluar yang telah dianggarkan dalam

APBD, telah disepakati pencairannya melalui SPMG PA atau SPMG kode D

yaitu realisasi pengeluaran yang diamblikan dari ayat/sisi pemerimaan yang

tanpa dilampiri oleh SPP dan SKO.

- Bahwa untuk tahun 2002 secara bertahap telah diterbitkan SPMG kode D

sebanyak 59 lembar dengan total nilai sebesar Rp. 17.047.950.000,- yang ada

pertanggungjawabannya sebanyak 2 SPMG kode D untuk membayar saluran

proyek popoh sebesar Rp. 222.2750.000,- yaitu SPMG kode D Nomor 13

tanggal 10 Juli Tahun 2002 dan SPMG kode D Nomor 21 tanggal 18 Agustus

2002, sehingga sisa yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebesar Rp.

16.825.000.000,-

- Bahwa pada bulan Juli 2002 telah terjadi pemindahbukuan dana dari rekening

Kas Daerah ke rekening atas nama Krisanto di Bank Jatim sebesar total Rp.

2000.000.000,- dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Page 122: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

122

- Bahwa untuk tahun 2003 penerbitan SPMG kode D sebanyak 56 lembar dengan

total nilai sebesar Rp. 27.060.318.225,- yang seluruhnya tidak dapat

dipertanggungjawabkan.

- Bahwa pada bulan Maret 2003 telah terjadi pemindahbukuan dana dari rekening

Kas Daerah ke rekening atas nama Priono Hadi di Bank Mandiri sebesar Rp.

3.000.000.000,-, ini pun tidak dapat dipertanggungjawabkan.

- Bahwa simpanan Pemerintah Kabupaten Blitar dalam bentuk deposito/giro telah

dipindahbukukan ke rekening atas nama Krisanto di Bank BNI ’46 Cabang Blitar

dengan nomor rekening 183.01.93.8133.901 sebesar Rp. 5.000.000.000,- di Bank

Jatim Cabang Blitar dengan nomor rekening 720.110.010.002969 sebesar Rp.

19.000.000.000,- sehingga jumlah keseluruhan sebesar Rp. 24.000.000.000,-

tidak dapat dipertanggungjawabkan.

- Bahwa pada Desember 2003 sesuai bukti STS ada dana setor kembali ke Kas

Daerah sebesar Rp. 19.305.000.000,- dengan perincian sebagai berikut :

1. STS yang dilakukan saksi Lilik Purwanto selaku bendahara gaji sebesar

Rp.15.705.000.000,- yang dananya berasal dari :

- Pinjaman KPRI Praja Mukti sebesar Rp.12.285.000.000,-

- Pinjaman dana PBB dan PBHTB/BRI sebesar Rp. 1.500.000.000,-

- Dari bendahara gaji sebesar Rp. 1.920.000.000,-

2. STS yang dilakukan saksi Titik Wismiati sebesar Rp. 1.650.000.000,-

3. STS bendahara bagian tata pemerintahan sebesar Rp. 1.800.000.000,-

4. STS bendahara Dinas P dan K sebesar Rp. 150.000.000,-

- Bahwa STS yang dananya berasal dari pinjaman KPRI Praja Mukti, Pinjaman

dana PBB dan PHTB di BRI selanjutnya dilunasi dengan menggunakan SPMG

kode D tahun 2004.

- Bahwa pada awal Januari 2004 Kas Daerah telah mengembalikan dana-dana

yang disetor berdasarkan STS dari Titik Wismiati, Bendahara tata pemerintahan

dan Dinas P dan K.

- Bahwa STS yang riil masuk ke Kas Daerah hanyalah sebesar Rp.

1.920.000.000,-

- Bahwa dana total yang tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk tahun 2003

adalah sebesar (Rp. 27.060.318.225,- + Rp. 3.0000.000.000,- + Rp.

24.000.000.000,- ) – Rp. 1.920.000.000 = Rp. 52.140.318.225

- Bahwa untuk tahun 2004 diterbitkan 78 lembar SPMG PA dengan total nilai

sebesar Rp. 24.230.116.900,- yang dapat dipertanggungjawabkan antara lain :

Page 123: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

123

1. Membayar Jembatan Jugo sebesar Rp. 4.085.000.000,-

2. Membayar Pinjaman KPRI Praja Mukti sebesar Rp. 5.702.096.000,-

3. Membayar Pinjaman PBB/PBHTB sebesar Rp. 1.515.100.000,-

4. Membayar Kesbanglinmas sebesar Rp. 1.564.907.000,-

5. Membayar PHBN sebesar Rp. 550.000.000,-

Jumlah Rp. 13.417.103.000,-

- Bahwa dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan adalah sebesar Rp.

24.230.116.900 – Rp. 13.417.103.000,- = Rp. 10.813.013.900,-

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa kerugian

negara yang timbul untuk tahun 2002 sebesar Rp. 18.825.200.000,-; tahun 2003 sebesar

Rp. 52.140.318.225,- dan tahun 2004 sebesar Rp. 10.813.013.000,- sehingga total

kerugian negara adalah sebesar Rp. 81.778.532.125,- (delapan puluh satu milyar tujuh

ratus tujuh puluh delapan juta lima ratus tiga puluh dua ribu seratus dua puluh lima

rupiah).

Menimbang, bahwa atas pertimbangan-pertimbangan tersebut majelis tidak

sependapat dengan Penasehat Hukum Terdakwa dan berpendapat unsur ke – 4 yaitu

dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara telah terbukti secara sah

dan meyakinkan.

Ad.5. Unsur Perbuatan Tersebut Dilakukan Sebagai Orang Yang Melakukan,

Yang Menyuruh Lakukan Atau Yang Turut Serta Melakukan

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “yang melakukan” artinya secara

lengkap memenuhi semua unsur delik, yang dimakusd dengan “yang menyuruh

lakukan” artinya menggerakan orang lain, sedangkan arti “turut serta melakukan” adalah

bersepakat dengan orang lain untuk membuat rencana untuk melakukan suatu perbuatan

pidana (lihat buku Hukum Pidana oleh Prof. Dr.Schaffineister, Prof. Dr.N. Keijer,

Mr.E.PH. Sitorus, Penerjemah Prof. Dr. J.E. Sahetapy, SH.MA hal.249).

Menimbang, bahwa Penasehat Hukum Terdakwa dalam penguraian unsur ke – 5

ini menyatakan bahwa Terdakwa yang menjabat sebagai Bupati Blitar tidak melakukan

pencairan SPMG kode D, pemindahbukuan Kas Daerah k rekening pribadi dan

pencairan deposito ke rekening pribadi, karenanya Dakwaan sebagai orang yang

melakukan tidaklah terbukti.

Page 124: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

124

Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan di depan persidangan telah terungkap

fakta-fakta sebagai berikut :

- Bahwa awalnya Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM selaku Bupati

meminta disediakan dana diluar anggaran APBD kepada Kasubag Anggaran

Krisanto, kemudian permintaan dana tersebut oleh Krisanto dilaporkan kepada

Kabag Keuangan (saksi Solichin Inanta), selanjutnya untuk mencarikan jalan

keluarnya diadakan pertemuan yang dihadiri oleh Kabag. Keuangan (saksi

Solichin Inanta), Kasubag Anggaran (saksi Krisanto), Kasubag Pembukuan

(saksi Bangun Suharsono) dan Kepala Kantor Kas Daerah (saksi M. Rusjdan)

dan hasil pertemuan tersebut disepakati menggunakan cara melalui SPMG PA

atau SPMG kode D.

- Bahwa selanjutnya Kasubag Pembukuan (saksi Bangun Suharsono) berkonsultasi

ke Bagian Keuangan Propinsi dan mendapat penjelasan dapat mengeluarkan

dana diluar APBD melalui SPMG PA dengan syarat harus

dipertanggungjawabkan.

- Bahwa kemudian mereka berempat melaporkan hal tersebut kepada Sekretaris

Daerah (saksi Soebiantoro) dan oleh Sekretaris Daerah disuruh langsung

melaporkan kepada Terdakwa selaku Bupati dan atas laporan tersebut Terdakwa

menyetujui dan akan bertanggung jawab.

- Bahwa setelah mendapat persetujuan Terdakwa mulailah diterbitkan SPMG PA

atau SPMG kode D tanpa dilampiri SPP dan SKO oleh Kasubag Perbendaharaan

(saksi Kadmiarsih) yang ditandatangani Kabag Keuangan (saksi Solichin Inanta),

selanjutnya dikirim ke Kantor Kas Daerah untuk diterbitkan cek pembayarannya.

- Bahwa secara berturut-turut dan dengan proses yang sama guna memenuhi

permintaan Terdakwa telah diterbitka SPMG kode D sejak tahun 2002, tahun

2003 dan tahun 2004 sebanyak 192 lembar SPMG kode D dengan nilai total Rp.

68.338.385.125,-

Menimbang, bahwa di dalam Pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP, mengenai

penyertaan (delneming), menurut doktrin yang ada diperlukan dua syarat bagi adanya

turut serta melakukan tindak pidana yaitu :

1. Kerjasama yang sadar antara pelaku yang merupakan suatu kehendak bersama

di antara mereka.

2. Mereka harus bersama-sama melakukan kehendak tersebut.

Page 125: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

125

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta tersebut diatas nampak bahwa Terdakwa

Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM bersama-sama dengan Krisanto, Solichin Inanta, M.

Rusjdan, dan Bangun Suharsono ada kerja sama yang sadari atau memiliki kehandak

yang sama dan mereka melaksanakan kehendak tersebut secara bersama-sama.

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis tidak sependapat dengan Penasehat

Hukum Terdakwa dan berkesimpulan unsur ke – 5 Pasal 55 ayat (1) Ke – 1 KUHP yaitu

“turut serta melakukan” telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Ad.6. Unsur Yang Dilakukan Secara Berlanjut

Menimbang, bahwa menurut doktrin yang ada disebutkan untuk perbuatan

berlanjut hanya dapat berlaku jika dipenuhi 3 syarat yaitu :

1. Harus ada penentuan kehendak dari si pelaku yang meliputi semua

perbuatan itu.

2. Perbuatan itu harus sejenis.

3. Tenggang waktu antara perbuatan itu tidaklah terlalu lama.

Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan di depan persidangan telah

terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

- Bahwa untuk memenuhi permintaan dana oleh Terdakwa diluar yang dianggarkan

dalam APBD disepakati bersama antara Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA,

MM selaku Bupati, dengan Kabag Keuangan (saksi Solichin Inanta), Kasubag

Anggaran (saksi Krisanto), Kasubag Pembukuan (saksi Bangun Suharsono) dan

Kepala Kantor Kas Daerah (saksi M. Rusjdan), yaitu ditempuh dengan cara

menerbitkan SPMG PA atau SPMG kode D yang dilakukan tanpa prosedur yang

sah, tanpa dilengkapi SPP dan SKO.

- Bahwa secara berturut-turut dan dengan proses yang sama dikeluarkan SPMG PA

atau SPMG kode D yang tanpa dilampiri SPP dan SKO secara bertahap untuk tahun

2002, sebanyak diterbitkan SPMG PA atau SPMG kode D sebanyak 59 lembar

dengan total nilai sebesar Rp. 17.047.950.000,-, untuk tahun 2003 diterbitkan

SPMG PA atau SPMG kode D sebanyak 56 lembar dengan total nilai sebesar Rp.

27.060.318.225,- dan tahun 2004 diterbitkan SPMG PA atau SPMG kode D

sebanyak 78 lembar SPMG PA dengan total nilai sebesar Rp. 24.230.116.900,-

- Bahwa selain pengeluaran dana dengan cara pencairan penerbitan SPMG kode D,

guna memenuhi permintaan dana oleh Terdakwa juga dilakukan pemindahbukuan

dari rekening Kas Daerah di pindah ke rekening pribadi atas nama Krisanto yang

asalnya dari deposito/giro Pemerintah Kabupaten Blitar sebesar Rp.

Page 126: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

126

24.000.000.000,-, dimana pendepositoannya berdasarkan SK Bupati Nomor

151/2002, SK Bupati Nomor 152/2002, SK Bupati Nomor 153/2002.

Menimbang, bahwa dari uraian fakta-fakta tersebut diatas Majelis berpendapat

unsur ke – 6 yaitu dilakukan secara berlanjut telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Menimbang, bahwa berdasarkan semua pertimbangan-pertimbagan tersebut

diatas maka semua unsur dalam Dakwaan subsidair yaitu melanggar Pasal 3 Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Pasal 55 ayat (1) ke – 1

KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP, telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa oleh

karenanya majelis berpendapat Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan

bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Dakwaan Subsidair.

Menimbang, bahwa selama proses persidangan Majelis tidak menemukan adanya

alasan pemaaf mapun pembenar yang dapat menghapuskan pidana, maka terhadap diri

Terdakwa patut dijatuhkan pidana yang setimpal dengan kesalahannya dan dirasa adil

apabila pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa berupa Pidana Penjara.

Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini Terdakwa berada dalam

tahanan, maka sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (4) KUHAP penahanan yang telah dijalani

Terdakwa tersebut dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan dan sesuai pula

dengan Pasal 197 ayat (1) huruf K KUHAP memerintahkan Terdakwa tetap berada

dalam tahanan.

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31

Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 1999, selain dijatuhi pidana penjara atasdiri Terdakwa juga patut untuk

dijatuhkan pidana denda yang besarnya akan ditetapkan dalam amar putusan ini.

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas

Page 127: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

127

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, disebutkan bahwa selain tindak pidana

tambahan sebagaimana dimaksud dalam KUHP, pidana tambahan dalam tindak pidana

korupsi salah satunya adalah pembayaran uang pengganti yang jumlah sebanyak-

banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi.

Menimbang, bahwa untuk menentukan besarnya uang pengganti tersebut majelis

berpendapat sesuai dengan telah dipertimbangkan dalam unsur ke – 2 dalam Dakwaan

subsidair tersebut diatas yaitu Terdakwa telah menguntungkan dirinya sendiri sebesar

Rp. 36.718.329.540,44 sehingga berdasarkan hal tersebut adalah cukup beralasan

apabila Terdakwa di pidana pula dengan pidana tambahan berupa pembayaran uang

pengganti sebesar Rp. 36.718.329.540,44 dengan ketentuan apabila Terdakwa tidak

membayar uang pengganti tersebut paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah

Putusan Pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya harus

disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut (Pasal 18 ayat (2)

Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001).

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di depan persidangan

berupa :

- Bundel SPMG kode “d” atau “D” tahun 2002, 2003, 2004;

- Rekening Koran Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar tahun 2002, 2003,

2004;

- Buku Pengeluaran dan Penerimaan Keuangan Kantor Kas Daerah ” tahun

2002, 2003, 2004;

- Potongan Cek Bendahara Gaji /Pemegang Kas Sekretariat Kabupaten Blitar ”

tahun 2002,2003, 2004;

- Bukti penyetoran Kembali ke Kantor Kas Daerah Kabupaten Blitar sebesar Rp.

19.305.000.000;

- Buku sisa perhitungan APBD ” tahun 2002, 2003, 2004;

- Buku APBD dan PAK 2002, 2003, 2004;

- Buku Penerimaan dan Pengeluaran (DPA Model B XIII);

- Blanko B XIII (Daftar Pembukuan Administratif) tahun 2003;

- Laporan Pertanggungjawaban RSU Wlingi tahun 2003;

- Surat Permohonan Pinjaman Uang Pemerintah Kabupaten Blitar kepada KPRI

Praja Mukti Desember 2003;

Page 128: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

128

- Surat Perjanjian Hutang Piutang antara Pemerintah Kabupaten Blitar dengan

KPRI Praja Mukti tertanggal 11 Desember 2003;

- Tanda Bukti/Kwitansi pengembalian uang dari Pemerintah Kabupaten Blitar ke

KPRI Praja Mukti;

- Daftar Realisasi Gaji Riil Tahun 2002 Dan 2003;

- Buku Biaya Operasional (B V) tahun 2002 dan 2003 dan dokumen

penggelembungan Pos Operasional tahun 2003;

- Laporan Pendapatan tahun 2004 RSU Ngudi Waluyo Wlingi;

- Konsep Buku Kas Penerimaan dan Pengeluaran bulan Januari sampai dengan

Desember 2002;

- Rekening Koran atas nama Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM pada bank;

a. Pada Bank Jatim Cabang Blitar dengan No. Rekening 014234499;

014003677; 0143202511; 0142899999; 0143006646; 0143850005;

0143201377; 0142900611; 0142347766;

b. Pada Bank BCA Cabang Blitar dengan Rekening No. 00901586861

c. Pada Bank BNI Cabang Blitar dengan Rekening No. 183.002848137.901

dan Rekening No. 183.000033690.901

d. Pada Bank Mandiri Cabang Blitar dengan Rekening No. 144-00-0201768-6

e. Pada Bank BRI Cabang Blitar dengan Rekening No. 0009-01-017002-50-8

Keseluruhannya tetap terlampir dalam berkas perkara

- Sedangkanuntuk barang bukti berupa :

10. Sertifikat tanah dan bangunan An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM dii Jl.

Manggar – Jl. Tanjung kota Blitar (HGB No. 00646);

11. Sertifikat dan tanah An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM di Jl. Kali

Brantas Blitar SHM No.1475;

12. Tanah berserta suratnya An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM di Kel.

Kauman Blitar (SHM No.1413)

13. Sebidang tanah pertanian dan suratnya di Kel. Kepanjen Kidul Kauman

Blitar An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM (SHM 01414)

Keempatnya sesuai dengan Bukti T-14, dan T-15 dihubungkan dengan keterangan

saksi Zaenal Efendi adalah milik Yayasan Monumen Syuhada Haji, oleh

karenanya harus dikembalikan kepada Yayasan Monumen Syuhada Haji.

Page 129: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

129

- Dan untuk barang bukti berupa :

1. Sertifikat tanah dan bangunan An. Nurul Nahdiyah di Jl. Jaksa Agung

Suprapto No. 12 Blitar (SHM No.2192).

2. Tanah dan bangunan rumah berserta suratnya An. Faivina Rahmawati Fajri

di Jl. Menanggal Selatan No. 137 A Surabaya (SHM No.712)

Keduanya sesuai dengan Bukti T – 18, dan T – 19, dan ternyata jual belinya

dilakukan pada tahun 2002 dan tahun 2003 dan apabila dikaitkan dengan tempus

delicti/waktu tindak pidana yang telah dilakukan Terdakwa maka cukup beralasan

apbila dirampas untuk negara guna memenuhi uang pengganti yang telah

ditetapkan.

- Untuk barang bukti sebidang tanah dan bangunan berserta sertifikatnya HGB No.

100/WRG atas nama Nurul Nahdliyah sesuai dengan sebab dan tanggal

perubahan adalah berdasarkan jual beli tertanggal 29 Januari 2002 dan dikaitkan

dengan penerbitan SPMG Kode D yang pertama yaitu : No. 1/D/R tanggal 4

maret 2002, maka pembeliannya ternyata sebelum terjadinya tindak pidana

sehingga cukup beralasan untuk dikembalikan kepada Ny. Nurul Nahdliyah.

- Dan untuk barang bukti berupa sertfikat tanah dan bangunan An Nurul

Nahdliyah HGB No. 1656 di Perum Gadang CR F-11 Malang, sesuai dengan

bukti T – 16 ternayata jual belinya dilakukan pada tahun 1999 sebelum terdakwa

menjabat sebagai Bupati, karenanya harus dikembalikan kepada pemiliknya

Nurul Nahdliyah.

- Dan untuk barang bukti berupa satu unit mobil Toyota Land Cruiser No.Pol B

8622- BB bserta BPKB dan STNKnya menurut keterangan Terdakwa dibeli dari

haisl penjualan mobil Toyota Land Cruiser No.Pol B 1876 Pemberian Yusuf

Merukh (surat surat bukti T – 17) akan tetapi mengenai kapan jula beli tersebut

tidak pernah diajukan ke depan persidangan maka majelis hakim memandang

cukup beralasan apabila dirampas untuk negara guna memenuhi uang

pengganti.

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi

pidana, maka sesuai Pasal 197 ayat (1) huruf i KUHAP dan Pasal 222 ayat (1) KUHAP

kepada Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara ini yang besarnya akan

ditetapkan dalam amar putusan ini.

Page 130: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

130

Menimbang, bahwa sebelum dijatuhkan pidana atas diri Terdakwa, maka majelis

hakim akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan bagi

Terdakwa .

Hal-hal yang memberatkan :

- Sebagai Bupati Terdakwa tidak memberikan contoh/teladanbagi rakyat Blitar

- Perbuatan Terdakwa memgakibatkan kerugian negara yang sangat besar.

- Perbuatan Terdakwa merusak citra dan wibawa Pemerintah serta

bertentangan dengan semangat Pemerintah dalam memberantas tindak pidana

korupsi serta untuk menciptakan aparatur negara yang bebas dari praktek

KKN.

- Terdakwa tidak mengakui perbuatannya.

- Terdakwa sudah menikmati hasilnya.

Hal-Hal yang meringankan :

- Terdakwa belum pernah dipdana.

- Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan.

- Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga.

Mengingat Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31

Tahun 1999 jo. Pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP, Pasal-Pasal

lain dalam KUHP dan KUHAP serta Pasal-Pasal dari ketentuan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

- Menyatakan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM tidak terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam Dakwaan Primair.

- Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari Dakwaan Primair tersebut.

- Menyatakan Terdakwa Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM telah terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Korupsi yang dilakukan

secara bersama-sama dan berlanjut”

- Menjatuhkan Pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karenanya dengan Pidana

Penjara selama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda sebesar Rp. 400.000.000,-

(empat ratus juta rupiah) subsidair 6 (enam) bulan kurungan.

Page 131: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

131

- Menetapkan masa penahanan Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang

dijatuhkan.

- Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan.

- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana tambahan untuk membayar

uang pengganti sebesar Rp. 36.718.329.540,44 (tiga puluh enam milyar tujuh ratus

delapan belas juta tiga ratus dua puluh sembilan ribu lima ratus empat puluh rupiah

empat puluh empat sen) dan jika Terdakwa tidak membayar uang pengganti paling

lama satu bulan sejak putusan ini memperoleh kekuatan hukum tetap maka harta

bendanya dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk mencukupi uang pengganti

tersebut dan dalam hal Terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi

untuk membayar uang pengganti maka akan diganti dengan penjara selama 2 (dua)

tahun.

- Memerintahkan barang bukti berupa :

- Bundel SPMG kode d atau D tahun 2002, 2003, 2004;

- Rekening Koran Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar tahun 2002, 2003,

2004;

- Buku Pengeluaran dan Penerimaan Keuangan Kantor Kas Daerah ” tahun

2002, 2003, 2004;

- Potongan Cek Bendahara Gaji /Pemegang Kas Sekretariat Kabupaten Blitar ”

tahun 2002,2003, 2004;

- Bukti penyetoran Kembali ke Kantor Kas Daerah Kabupaten Blitar sebesar Rp.

19.305.000.000;

- Buku sisa perhitungan APBD ” tahun 2002, 2003, 2004;

- Buku APBD dan PAK 2002, 2003, 2004;

- Buku Penerimaan dan Pengeluaran (DPA Model B XIII);

- Blanko B XIII (Daftar Pembukuan Administratif) tahun 2003;

- Laporan Pertanggungjawaban RSU Wlingi tahun 2003;

- Surat Permohonan Pinjaman Uang Pemerintah Kabupaten Blitar kepada KPRI

Praja Mukti Desember 2003;

- Surat Perjanjian Hutang Piutang antara Pemerintah Kabupaten Blitar dengan

KPRI Praja Mukti tertanggal 11 Desember 2003;

- Tanda Bukti/Kwitansi pengembalian uang dari Pemerintah Kabupaten Blitar ke

KPRI Praja Mukti;

- Daftar Realisasi Gaji Riil Tahun 2002 Dan 2003;

Page 132: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

132

- Buku Biaya Operasional (B V) tahun 2002 dan 2003 dan dokumen

penggelembungan Pos Operasional tahun 2003;

- Laporan Pendapatan tahun 2004 RSU Ngudi Waluyo Wlingi;

- Konsep Buku Kas Penerimaan dan Pengeluaran bulan Januari sampai dengan

Desember 2002;

- Rekening Koran atas nama Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM pada bank;

a. Pada Bank Jatim Cabang Blitar dengan No. Rekening 014234499;

014003677; 0143202511; 0142899999; 0143006646; 0143850005;

0143201377; 0142900611; 0142347766;

b. Pada Bank BCA Cabang Blitar dengan Rekening No. 00901586861

c. Pada Bank BNI Cabang Blitar dengan Rekening No. 183.002848137.901

dan Rekening No. 183.000033690.901

d. Pada Bank Mandiri Cabang Blitar dengan Rekening No. 144-00-0201768-6

e. Pada Bank BRI Cabang Blitar dengan Rekening No. 0009-01-017002-50-8

- 1 (satu) bendel barang bukti dari Penasehat Hukum Terdakwa yang diberi

tanda T – 1 sampai dengan T – 20.

Keseluruhannya tetap terlampir dalam berkas perkara.

- Sertifikat tanah dan bangunan An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM HGB

No. 00646 di Jl. Manggar – Jl. Tanjung kota Blitar;

- Sertifikat dan tanah An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM SHM No.1475 di

Jl. Kali Brantas Blitar;

- Tanah berserta suratnya An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM SHM

No.1413 di Kel. Kauman Blitar;

- Sebidang tanah pertanian dan suratnya An. Drs. H. Imam Muhadi MBA, MM

SHM 01414di Kel. Kepanjen Kidul Kauman Blitar;

Dikembalikan kepada Yayasan Monumen Syuhada Haji

- Sertifikat tanah dan bangunan An. Nurul Nahdiyah di Jl. Jaksa Agung

Suprapto No. 12 Blitar (SHM No.2192).

- Tanah dan bangunan rumah berserta suratnya An. Faivina Rahmawati Fajri di

Jl. Menanggal Selatan No. 137 A Surabaya (SHM No.712)

Dirampas negara untuk dilelang

Page 133: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

133

- 1 (satu) sertfikat tanah dan bangunan An Nurul Nahdliyah HGB No. 1656 di

Perum Gadang CR F-11 Malang.

- Sebidang tanah dan bangunan berserta suratnya An. Nurul Nahdliyah di Jl.

Taman Siswa Indah Blok C No. 5 Yogyakarta (HGB No. 100).

Dikembalikan kepada pemiliknya Nurul Nahdliyah.

satu unit mobil Toyota Land Cruiser No.Pol B 8622- BB bserta BPKB dan

STNK- nya

Dirampas negara untuk dilelang

- Membebankan biaya perkara kepada terdakwa Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah)

Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim pada hari SENIN tanggal

24 Oktober 2005, oleh kami : NYOMAN DEDY TRIPARSADA, SH. MH. sebagai

Hakim Ketua, SIH YULIARTI, SH dan JOKO SAPTONO, SH. MH., masing-

masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari : SENIN, tanggal 31

Oktober 2005 telah diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim

Ketua tersebut yang didampingi Hakim-Hakim Anggotanya dengan dibantu oleh

Prawito, SH sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh MULYANI MULYOSUDARMO,

SH.,M.Hum Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur di Surabaya dan

dihadiri pula oleh Terdakwa didampingi tim Penasehat Hukumnya.

HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS,

SIH YULIARTI, SH. NYOMAN DEDY TRIPARSADA SH.,MH

JOKO SAPTONO,SH.

PANITERA PENGGANTI,

PRAWITO, SH

Page 134: PUTUSAN Nomor: 198/Pid.B/2005/PN.Blt.

134

Catatan : Putusan tersebut belum memperoleh kekuatan hukum tetap karena oleh terdakwa dan Penuntut Umum diajukan permohonan Banding

PANITERA PENGGANTI, PRAWITO, SH

Salinan yang sama bunyinya,

Oleh ;

PANITERA PENGADILAN NEGERI BLITAR

RENGGO WAHYUDI, SH.MM.

NIP. 19571012.1983.031.003