Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

download Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

of 65

Transcript of Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    1/65

    PUTUSANNornor: 01 KlPIDIHAM.AD.HOC/2003

    DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAMAHKAMAH AGUNG

    memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah mengambil putusansebagai berikut:

    Mahkamah Agung tersebut;Membaca putusan Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat tanggal 15

    Agustus 2002 Nomor: 03/PID.BIHAM.AD-HOC/2002/PN.JKT.PST. dalamputusan mana para terdakwa:

    1. KOLONEL INF. DRS. HERMAN SEDYONO, temp at lahirMalang, umur 54 tahun/tanggallahir 12 Oktober 1947,jenis kelaminlaki-laki, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal Bonorejo 1/34 C-Solo, agama Katolik, pekerjaan anggota ABRl (Mantan BupatiKDH TK.II Kovalima Timor-Timur), pendidikan AKABRlISarjana;

    2. KOLONEL CZI. LILIEK KOESHADIANTO, temp at lahirMadiun, umur 49 tahun/tanggal lahir 18 Nopember 1952, jeniskelamin laki-laki, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di JalanAdityawarman NoAO Surabaya, agama Islam, pekerjaan anggotaABRl (Mantan PLH. Dandim 1635 Suai Timor-Timur), pendidikanAKABRl ;

    03. AJUN KOMISARIS BESAR POLISI DRS.GATOT SUBIYAK-TORO, tempat lahir Blitar Jawa Timur, umur 42 tahun/tanggal lahir17 Oktober 1959, jenis kelamin laki-laki, kebangsaan Indonesia,tempat tinggal di Jalan A. Yani No.2 Maros Sulawesi Selatan,agama Islam, pekerjaan anggota POLRl (Mantan Kapolres SuaiTimor-Timur), pendidikan S.lIScspim POLRl ;

    4. MAYOR INF ANTERI ACHMAD SYAMSUDIN, tempat lahirTangerang Jawa Barat, umur 38 tahun/tanggal lahir 21 Juni 1964,jenis kelamin laki-laki, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di PLP

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    2/65

    2

    Curug Tangerang, agama Islam, pekerjaan anggota ABRI/TNI AD(Mantan Kasdim 1635 Suai Timor-Timur), pendidikan AKMIL ;

    5. MAYOR INFANTERI SUGITO, tempat lahir Banyuwangi JawaTimur, umur 50 tahun/tanggallahir 14 Juni 1952, jenis kelamin laki-laki, kebangsaan Indonesia, temp at tinggal di Asrama Kodim 1604Kupang, agama Kristen Protestan, pekerjaan anggota ABRI/TNIAD (Mantan Danramil Suai Timor- Timur), pendidikan STM ;

    Para Termohon kasasi berada diluar tahanan:Yang diajukan dimuka persidangan Pengadilan Negeri tersebut karena

    didakwa:PRIMAIR

    Bahwa mereka para terdakwa yaitu terdakwa 1. Drs.Herman Sedyonoselaku Bupati KDH TK.II Covalima, terdakwa 2. Liliek Koeshadianto selakuPlh. Dandim 1635 Suai, terdakwa 3. Drs.Gatot Subiyaktoro selaku KapolresSuai, terdakwa 4. Achmad Syamsudin selaku Kasdim 1635 Suai dan terdakwaV. Sugito selaku Danramil Suai Kabupaten Covalima yang identitasselengkap-nya sebagaimana tersebut diatas baik bertindak sendiri-sendiri atausecara bersama-sama dan bersekutu dengan kelompok Pro Integrasi TimorTimur (Izedio Manek, Olivio Mandoza Moruk alias Olivia Mou, Martinus Bere,Motornus, Vasco Da Cruz, dan Martins Dongki Alfon (anggota Laksaur), SerdaI Gede Santika, Sertu I Wayan Suka Antara, Serda Sony Iskandar, SerdaAmerico Serang, Serda Raul Hale, Serda Alarico Pereira, Praka AlfredoAmaral (Anggota TNI Kodim 1635 Suai) dan Serda Budi, Serma Syamsudin,Serka Made Suara, Sertu Arnolus Nanggalo dan Serda Martinus Bere (AnggotaPOLRI), yang masing-masing akan diajukan ke Pengadilan secara terpisahkecuali Olivio Mendoza Maruk yang telah meninggal dunia, pada tanggal 6September 1999 sekitar pukul 14.00 WIT atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam bulan September 1999 bertempat dihalaman pekarangan/komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai Timor Timur atau ditempat-tempat

    lain .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    3/65

    ,/ 3

    lain dimana Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad Hoc pada Pengadilan NegeriJakarta Pusat berwenang memeriksa dan memutus (berdasarkan ketentuan pasal2 KEPRES Nomor 96 Tahun 2001 tanggal 1 Agustus 2001), para terdakwa1,2,3,4 dan 5 selaku atasanlkomandan militer yang efektif tidak melakukanpengendalian terhadap bawahanlpasukannya yang berada dibawah kekuasaandan pengendaliannya yang efektif atau dibawah komando dan pengendalianyang efektifyaitu mereka terdakwa 1,2,3,4 dan 5 mengetahui atau secara sadarmengabaikan informasi yang secara jelas menunjukkan bahwa bawahanlpasukannya sedang melakukan atau baru saja melakukan perbuatan yangdilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistimatis yangditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil dan mereka para terdakwa1, 2,3,4 dan 5 tidak melakukan atau tidak mengambil tindakan yang layak dandiperlukan dalam ruang lingkup kewenangannya untuk mencegah ataumenghentikan perbuatan bawahan/pasukannya tersebut atau menyerahkanpclakunya kepada pejabat yang berwenang yang dilakukan penyidikan danpenuntutan yakni terdakwa-l selaku penanggung jawab dibidang pemerintahanumum dan pembangunan, terdakwa-2 selaku penanggung jawab dibidangkcamanan, terdawa 3 selaku penanggung jawab dibidang pernbinaan keamanandan ketertiban masyarakat, terdakwa-4 dan terdakwa-5 juga bertanggungjawab dibidang keamanan masing-masing di wilayah Kabupaten Tk.IICovalima/Kecamatan Suai tidak melakukan tindakan-tindakan sesuai dengankewenangannya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku sehinggaterjadi penyerangan terhadap penduduk sipil yang berada I berlindung di dalamkomplek Gereja Ave Maria Suai yang mengakibatkan korban meninggal duniasebanyak 27(duapuluh tujuh) orang yang terdiri dari 17(tujuh belas) oranglaki-laki dan 10(sepuluh) orang perempuan. Dari 17(tujuh belas) korban laki-laki tersebut terdiri dari 14(empat belas) orang warga masyarakat biasa dan3(tiga) orang pastur yaitu atas nama: l.Pastur Tarsisius Dewanto, 2. PasturHilario Madeira dan 3. Pastur Franssisco Soares ;

    bahwa .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    4/65

    ,; 4

    Bahwa perbuatan terdakwa I,Il,Ill,IV dan terdakwa V tersebut di-lakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

    Bahwa setelah Pemerintah R.I menempuh kebijaksanaan untukmelakukan jajak pendapat bagi rakyat Timor Timur berdasarkan KepresNomor 3 tahun 1999 tanggal 18 Mei 1999 tentang Tim PengamananPelaksanaan Persetujuan antara Republik Indonesia dengan Portugal mengenaimasalah Timor- Timur yang kemudian disusul dengan dikeluarkannya InstruksiPresiden Nomor 5 tahun 1999 tentang langkah-langkah pemantapan dalamrangka pelaksanaan persetujuan antara Republik Indonesia dan RepublikPortugal mengenai masalah Timor Timur dan dijabarkan dengan KeputusanMenko Polkam Nomor Kep.13/Menko/Polkam/1999 tanggal 2 Juni 1999tentang Satuan Tugas Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan RIselaku Ketua Tim Pengamanan Pelaksanaan Persetujuan RI Portugal mengenaimasalah Timor Timur dengan mengambil kebijaksanaan untuk mengadakanjajak pendapat bagi rakyat Timor Timur untuk menentukan pilihannya apakahakan tetap bergabung dengan pemerintah RI atau akan ikut bagian daripemerintahan yang berdiri sendiri (Pro Kemerdekaan) yang dilaksanakan padatanggal 30 Agustus 1999 maka Pemerintah Daerah Tk.I Timor Timurmendirikan organisasi/kelompok masyarakat Pro Integrasi yang tergabungdalam Pam swakarsa antara lain yang disebut Mahidi dan Laksaur dibawahpimpinan Olivio Mandoza Moruk alias Olivia Mou yang kemudian diresmikanldikukuhkan oleh Bupati KDH Tk.ll Covalima (terdakwa 1) bertempat digedung Wanita Suai ;

    Bahwa untuk keperluan operasional dari organisasi Laksaur dan Mahiditersebut perlengkapan dan latihan (pembinaan) dilakukan oleh Kodim 1635Suai dan Koramil Suai dimana terdakwa II selaku penanggung jawab ataupengendalinya sedangkan honorarium/gaji anggota Laksaur dan Mahididiberikan oleh Pemda Tingkat II Covalima ;

    Bahwa selanjutnya setelah adanya pengumuman hasil jajak pendapatpada tanggal 30 Agustus 1999 bagi warga Timor Timur yang dimenangkan

    oleh ..

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    5/65

    5..oleh kelompok pro kemerdekaan, kemudian timbul situasi yang memanas danterjadi ketegangan serta bentrokan antara kelompok yang menyatakan diri prokemerdekaan dan kelompok pro integrasi, yang selanjutnya pemerintahmemberlakukan status Timor Timur menjadi status darurat sipil ;

    Bahwa mulai tanggal 3 September 1999 akibat situasi yang memanastersebut diatas, maka anggota masyarakat yang berasal dari kelompokmasyarakat kota Suai, para Biara dan Biarawati yang berjumlah 2000 orangmengungsi di komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai ;

    Bahwa berdasarkan pertimbangan situasi tersebut pada tanggal 5September 1999, Pangdam IXlUdayana mengeluarkan perintah kepada Danrem164/WD melalui surat telegram NO.STRJ551/1999 untuk. mengumumkanpemberlakuan jam malam di wilayah Timor Timur ;

    Bahwa dari situasi yang memanas setelah adanya jajak pendapat ter-sebut kemudian pada tanggal 6 September 1999 berkembang dan berlanjutdengan adanya serangan yang meluas yaitu tindakan oleh kelompok masyarakatpro integrasi yaitu antara lain oleh Izedio Manek, Olivio Mandoza Moruk aliasAlivia Mou, Martinus Bere, Motomus, Vasco Da Cruz, dan Martin DongkiAlfon (anggota Laksaur), Serda I Gede Santika, Sertu I Wayan Suka Antara,Serda Sony Iskandar, Serda Americo Serang, Serda Raul Hale, Serda AlaricoPereira, Praka Alfredo Amaral (Anggota TN! Kodim 1635 Suai) dan serdaBudi, Senna Syamsudin, Serka Made Suara, Sertu Arnolus Nanggalo danSerda Martinus Bere (Anggota POLRI), yang masing-masing akan diajukan kePengadilan secara terpisah, yaitu tindakan penyerangan terhadap penduduk sipiltermasuk para Biara dan Biarawati yang mengungsi dan berada di dalamKomplek Gereja Katholik Ave Maria tersebut dengan menggunakan senjata apimaupun senjata api rakitan serta dengan menggunakan senjata tajam yangmenimbulkan akibat yang meluas yaitu antara lain mengakibatkan korbanpenduduk sipil yang menggungsi di dalam Gereja Katholik Ave Maria tersebutmeninggal dunia 27 (duapuluh tujuh) orang, yang terdiri dari 17 (tujuh belas)orang laki-laki dan 10(sepuluh) orang perempuan. Dari 17(tujuh belas) korban

    laki- ..

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    6/65

    6

    laki-laki tersebut terdiri dari 14(empat belas) orang warga masyarakat biasa dan3(tiga) orang pastur yaitu atas nama: 1. Pastur Tarsisius Dewanto, 2. PasturHilario Madeira dan 3. Pastur Franssisco Soares sesuai dengan LaporanPenggalian kuburan dan pemeriksaan jenazah dari bagian Ilmu KedokteranForensik FKUI No.TT.3002/SK-II/XI/1999;

    Bahwa sebelum terjadi penyerangan terhadap penduduk sipil yangberada di dalam komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai oleh kelompokmasyarakat Pro Integrasi tersebut, sebelumnya mereka (anggota MilisiLaksaur) dipimpin oleh Olivio Mendoza Moruk alias Olivia Mou pada pukul09.00 Wita berkumpul ditempat kediaman terdakwa 1. Drs. Herman Sediyonoselaku Bupati Covalima, yang waktu itu ada juga terdakwa 2. LiliekKoeshadianto dan terdakwa 3 Drs. Gatot Subiyaktoro, selanjutnya para anggotamilisi dibawah pimpinan Olivio Mendoza Moruk alias Olivia Mou pergimenuju ke komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai untuk melakukanpenyerangan ;

    Bahwa pada saat terjadinya penyerangan terhadap penduduk sipil yangberada di dalam komplek Gereja Khatolik Ave Maria Suai tersebut paraterdakwa diatas melakukan tindakan atau perbuatan-perbuatan sebagai bagiandari serangan dimaksud yaitu :

    Bahwa terdakwa 1. Drs.Herman Sedyono selaku Bupati KDH TK.IICovalima bersama-sama dengan terdakwa 2. Liliek Koeshadianto selakuDandim 1635 Suai dan terdakwa 3. Drs.Gatot Subiyaktoro selaku KapolresSuai setelah mendengar suara letusan senjata api dari arah Komplek GerejaKhatolik Ave Maria Suai yang diperkirakan terjadi bentrokan antara kelompokpro integrasi dengan kelompok pro kemerdekaan, kemudian mereka paraterdakwa (terdakwa 1,2 dan terdakwa 3) bersama-sama mendatangi temp atkejadian penyerangan tersebut yaitu di Komplek Gereja Khatolik Ave MariaSuai;

    Bahwa ..

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    7/65

    7

    Bahwa pada saat para terdakwa (terdakwa 1, terdakwa 2 dan terdakwa 3)datang dan berada disekitar Komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai tersebut,disitu sedang terjadi penyerangan oleh kelompok pro integarsi diantaranya dariLaksaur dibawah pimpian Olivio Moruk terhadap penduduk sipil denganmenggunakan senjata api maupun senjata api rakitan ;

    Bahwa pada saat itu yaitu saat terjadinya penyerangan terhadappenduduk sipil yang berlindung dan menguasai didalam Komplek GerejaKhatolik Ave Maria Suai, terdakwa 1 selaku Bupati KDH Tk.II Covalima,selaku penanggungjawab umum pemerintah dan pembangunan ternyata tidakmelakukan tindakan pencegahan, pengamanan atas kemungkinan terjadinyakerusuhan setelah adanya jajak pendapat yang dimenangkan oleh kelompokpro kemerdekaan tersebut serta tidak melakukan pengamanan, perawatanterhadap para korban sebagai akibat tindak penyerangan terhadap pendudukyang ada di Komplek Gereja Katholik Suai tersebut, yaitu tidak segeraberusaha untuk segera mengetahui adanya para korban baik yang meninggaldunia ataupun yang luka-luka dan mengamankan, menyelamatkan sertamemberitahukan kepada para keluarga korban ;

    Bahwa sebelum selesai penyerangan terhadap Gereja Katholik AveMaria Suai oleh kelompok Pro Integrasi, terdakwa 1 Herman Sedyono telahlebih dahulu meninggalkan temp at kejadian menuju ke rumah kediamannya ;

    Bahwa terdakwa 2 Liliek Koeshadianto selaku Plh Dandim 1635 Suaiyang semestinya ikut bertanggungjawab dibidang keamanan di wilayahCovalima Propinsi Timor Timur ada di tempat kejadian penyerangan terhadappenduduk sipil di komplek Gereja Katholik Suai tersebut kemudianmcmerintahkan kepada bawahannya cq. Kasdim 1635 Suai Mayor AchmadSyamsudin (terdakwa 4) untuk mengerahkan seluruh personilnya gunamengatasi keadaan, yang dalam pelaksanaannya oleh Kasdim 1635 Suai(terdakwa 4) adalah bahwa satuan atau personil dari Kodim 1635 Suai dibawah Komando terdakwa Mayor Achmad Syamsudin tidak mengamankankeadaan dan mencegah penyerangan serta tidak berusaha menarik pasukanl

    kelompok ..........

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    8/65

    8

    kelompok masyarakat yang tergabung dalam Laksaur tetapi justru mendukungdan turut bergabung dengan kelompok pro integrasi (Laksaur) melakukanpenyerangan terhadap penduduk sipil yang berada/mengungsi di dalamKomplek Gereja Katholik Suai tersebut atau melakukan pembiaran adanyapenyerangan yang dilakukan oleh kelompok pro integrasi (Laksaur) terhadappenduduk sipil di komplek gereja tersebut ;

    Bahwa disamping itu terdakwa 2 Liliek Koeshadianto selaku PlhDandim 1635 Suai tidak melakukan upaya pencegahan yang maksimal untukmengantisipasi terjadinya penyerangan di Gereja Katholik Suai tersebutkaren a sejak tanggal 5 September 1999 telah terjadi peristiwa yang merupakanindikasi akan terjadinya keadaan tersebut yaitu penghadangan oleh kelompokpro integrasi terhadap 130 orang stafUNAMET yang akan mengungsi ke Dili ;

    Bahwa terdakwa 3 Drs.Gatot Subiyaktoro selaku Kapolres Suai sebagaipenanggungjawab penuh bidang Kamtibmas di wilayah Kabupaten Covalimayang berada dilokasi sekitar kejadian yaitu di Komplek Gereja Katholik Suaibersama-sama terdakwa 1 Drs.Herman Sedyono dan terdakwa 2 LiliekKoeshadianto yang pada saat itu sedang terjadi penyerangan oleh kelompokpro integrasi (Laksaur) terhadap penduduk sipil yang mengungsi di dalamGereja Katholik Suai, terdakwa 3 dalam menjabarkan rencana Operasi HanoinLarosae I 1999 dan Rencana Operasi Hanoin Larosae II 1999 tidak melakukantindakan-tindakan hukum dan tindakan pengamanan sebagaimana mestinyauntuk mengatasi kerusuhan/penyerangan tersebut atau melakukan pembiaranterjadinya penyerangan terhadap penduduk sipil dimaksud dimana seharusnyaterdakwa 3 selaku Kapolres Suai melakukan upaya-upaya antisipasi gunamencegah terjadinya penyerangan tersebut padahal indikasi-indikasi kearah ituada sejak selesainya pelaksanaan jajak pendapat yang dimenangkan olehkelompok pro kemerdekaan ;

    Bahwa terdakwa 5 (Lettu Sugito) selaku Danramil Suai yang seharus-nya ikut bertanggung jawab dibidang keamanan di wilayahnya justru datangketempat Ilokasi kejadian yaitu di Komplek Gereja Katholik Suai pada saat dan

    setelah """" ".

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    9/65

    I 9

    setelah terjadinya penyerangan oleh kelompok pro integrasi (Laksaur) terhadappenduduk sipil yang sedang mengungsi karen a situasi keamanan yang tidakkondusif setelah pelaksanaan jajak pendapat bagi warga Timor Timur yangdimenangkan oleh kelompok anti integrasi ;

    Bahwa dilokasi tersebut terdakwa 5 (Lettu Sugito) mendapatkan mayat-mayat para korban penyerangan oleh kelompok pro integrasi yang berserakan didalam dan di luar gereja tersebut termasuk diantaranya mayat 3(tiga) orangPastor Gereja Khatolik Suai tersebut, oleh terdakwa 5 (Lettu Sugito) mayat-mayat tersebut tidak diperlakukan sebagaimana mestiya antara lain koordinasidengan instansi/pihak-pihak terkait, dilakukan identifikasi, diberitahukankepada keluarga para korban, tetapi oleh terdakwa 5 Lettu Sugito denganmenyuruh 4(empat) orang warga masyarakat diantaranya bernama Motornus,mayat-mayat dimasukkan ke dalam mobil diangkut ke daerah Betun untukdikuburkan tanpa diketahui oleh sanak saudaranya ;

    Bahwa perbuatan para terdakwa tersebut sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam Pasal 7 huruf b, jis Pasal 9 huruf a, Pasal 37, Pasal 42ayat (1) a.b Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000, Pasal 55 ayat (1) kc-2KUHP;SUBSIDAIR:

    Bahwa mereka para terdakwa yaitu terdakwa 1. Drs.Herman Sedyonoselaku Bupati KDH TK.II Covalima, terdakwa 2. Liliek Koeshadianto selakuPlh. Dandim 1635 Suai, terdakwa 3. Drs.Gatot Subiyaktoro selaku KapolresSuai, terdakwa 4. Achmad Syamsudin selaku Kasdim 1635 dan terdakwa 5.Sugito selaku Danramil Suai Kabupaten Covalima, pada waktu dan temp atsebagaimana diuraikan dalam dakwaan Primair telah melakukan pembantuanuntuk dilakukannya pelanggaran Hak Asasi Manusia berat yang berupakejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh kelompok Pro Integrasi antara lainoleh Izedio Manek, Olivio Mandoza Moruk alias Alivia Mou, Martinus Bere,Motornus, Vasco Da Cruz, dan Martin Dongki Alfon (anggota Laksaur), Serda

    I Gede ..........

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    10/65

    10

    I Gede Santika, Sertu I Wayan Suka Antara, Serda Sony Iskandar, SerdaAmerico Serang, Serda Raul Hale, Serda Alarico Pereira, Praka AlfredoAmaral (Anggota TNI Kodim 1635 Suai) dan serda Budi, Serma Syamsudin,Serka Made Suara, Sertu Amolus Nanggalo dan Serda Martinus Bere (AnggotaPOLRI), yang masing-masing perkaranya akan diajukan ke persidangan secaraterpisah (kecuali Olivio Mendoza Maruk alias Olivia Mou yang telahmeninggal dunia), yang oleh para terdakwa dilakukan dengan cara-cara sebagaiberikut:

    Bahwa berdasarkan KEPRES No.43 tahun 1999 dan INPRES R.I No.5tahun 1999 dan dijabarkan dengan Keputusan Menko Polkam No.Kep-131Polkaml6/1999 tanggal 12 Juni 1999, Pemerintah RI mengambil kebijaksanaanuntuk melakukan jajak pendapat bahwa warga Timor Timur yang dilaksanakanpada tanggal 30 Agustus 1999 untuk menentukan opsi/pilihan untukmenyatakan integrasi dengan pemerintah RI atau memisahkan diri daripemerintah Rl yang hasilnya dimenangkan oleh kelompok pro kemerdekaanmaka situasi keamanan di wilayah Timor Timur menjadi memanas ;

    Bahwa mulai tanggal 3 September 1999 akibat situasi yang memanastersebut diatas, maka anggota masyarakat yang berasal dari kelompokmasyarakat kota Suai, para Biara dan Biarawati yang berjumlah 2000 orangmengungsi di komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai ;

    Bahwa berdasarkan pertimbangan situasi tersebut pada tanggal 5September 1999, Pangdam IX/Udayana mengeluarkan perintah kepada Danrem164/WD melalui surat telegram No.STRl55111999 untuk mengumumkanpemberlakuan jam malam di wilayah Timor Timur ;

    Bahwa sebelum terjadi penyerangan terhadap penduduk sipil yangberada di dalam komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai oleh kelompokmasyarakat pro integrasi yang tergabung dalam kelompok Milisi Laksaurdipimpin oleh Olivio Mendoza Moruk alias Olivia Mou pada pukul 09.00Wita berkumpul ditempat kediaman terdakwa 1. Drs. Herman Sediyono selaku

    Bupati .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    11/65

    , . 11

    Bupati KDH Tk.II Covalima, yang waktu itu ada juga terdakwa 2. LiliekKoeshadianto dan terdakwa 3 Drs. Gatot Subiyaktoro, selanjutnya para anggotamilisi dibawah pimpinan Olivio Mendoza Moruk alias Olivia Mou pergimenuju ke komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai untuk melakukanpenyerangan ;

    Bahwa situasi yang memanas sebagai akibat adanya hasil jajak pendapattersebut kemudian pada tanggal 6 September 1999 berlanjut dengan tindakanoleh kelompok pro integrasi yang tergabung dalam Laksaur yang antara laindilakukan oleh Izedio Manek, Olivio Mandoza Moruk alias Alivia Mou,Martinus Bere, Motornus, Vasco Da Cruz, dan-Martin Dongki Alfon (anggotaLaksaur), Serda I Gede Santika, Sertu I Wayan Suka Antara, Serda SonyIskandar, Serda Americo Serang, Serda Raul Hale, Serda Alarico Pereira,Praka Alfredo Amaral (Anggota TNl Kodim 1635 Suai) dan Serda Budi, SermaSyamsudin, Serka Made Suara, Sertu Arnolus Nanggalo dn Serda MartinusBere (Anggota POLRl), yang masing-masing terdakwa ini akan diajukan kepersidangan secara terpisah (kecuali Olivio Mendoza Maruk alias Olivia Mouyang telah meninggal dunia), yaitu tindakan penyerangan terhadap penduduksipil yang bcrada di dalam komplek Gereja Katholik Suai tersebut denganmenggunakan senjata api maupun senjata api rakitan dan senjata tajam lainnyayang mengakibatkan 27 orang meninggal dunia diantaranya 3(tiga) orangPastor yang bertugas di Gereja Ave Maria tersebut ;

    Bahwa sebelum selesai penyerangan terhadap Gereja Katholik AveMaria Suai oleh kelompok Pro Integrasi, terdakwa 1 Herman Sedyono telahlebih dahulu meninggalkan tempat kejadian menuju ke rumah kediamannya ;

    Bahwa dengan adanya penyerangan bersenjata terhadap penduduk sipildi dalam Gereja Katholik Ave Maria Suai tersebut, para terdakwa yaituterdakwa 1 Drs. Herman Sedyono selaku Bupati KDH. Tk.II Covalima danselaku Pejabat yang meresmikan Imengukuhkan Laksaur diwilayah Covalimadan memberi gaji honor bagi anggota Laksaur, terdakwa 2 Letkol CZI. LiliekKoeshadianto selaku PLH Dandim 1635 Suai dan selaku Pembina yang

    memberikan .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    12/65

    .. . 12

    memberikan dukungan perlengkapan dan pelatihan terhadap anggota Laksaur,terdakwa 3 Letkol Pol Drs. Gatot Subiyaktoro selaku Kapolres Suai selakupenanggung jawab penuh di bidang Kamtibmas, terdakwa 4 Mayor lnf.Achmad Syamsudin selaku Kasdim 1635 Suai dan terdakwa 5 Lettu lnf. Sugitoyang secara keseluruhan para terdakwa selaku penanggung jawab dibidangpemerintahan, pembangunan dan keamanan di daerah Tk.II Covalimaseharusnya mereka para terdakwa segera melakukan tindakan-tindakan yangdiperlukan termasuk tindakan hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (pencegahan, penangkapan atau penahanan terhadappelaku atau penyerang dan lain-lain) tetapi para terdakwa tidak melakukantindakan-tindakan yang dimaksus dan justru membantu kelompok penyerangdengan cara memberi kesempatan atau sarana atau kemudahan yaitu antara lainberupa pembinaan, bantuan perlengkapan, bantuan dana, atau berupapembinaan berlangsungnya kejahatan kemanusiaan yang merupakan bagiandari serangan yang meluas atau sistimatik terhadap kelompok penduduk sipilyang berada dilokasi Gereja Katholik Ave Maria Suai oleh kelompok ProIntegrasi/Laksaur tersebut yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa yaituterbunuhnya 27(dua puluh tujuh) orang yang terdiri dari 17(tujuh belas) oranglaki-laki dan 10(sepuluh) orang perempuan. Dari 17(tujuh belas) korban laki-laki tersebut terdiri dari 14(empat belas) orang warga masyarakat biasa dan3(tiga) orang pastur yaitu atas nama: 1. Pastur Tarsisius Dewanto, 2. PasturHilario Madeira dan 3. Pastur Franssisco Soares sesuai dengan LaporanPenggalian kuburan dan pemeriksaan jenazah dari bagian Ilmu KedokteranForensik FKUI No.TTJ002/SK-II/X I/1999 ;

    Bahwa perbuatan para terdakwa tersebut sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam Pasal 41 jis Pasal 7 huruf b, Pasal 9 huruf a, Pasal 37Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;LEBIH SUBSIDAIR:KHUSUS TERDAKWA DRS.HERMAN SEDYONO :

    Bahwa ......... "

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    13/65

    13

    Bahwa ia terdakwa Drs.Herman Sedyono selaku Bupati KDH Tk.IICovalima pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan dalam dakwaanPrimair selaku Bupati KDH Tk.II Covalima telah melakukan pelanggaran HakAsasi Manusia yang berat yaitu selaku Bupati KDH Tk.II Covalima, sebagaikoordinator pemerintahan dan pembangunan di daerahnya yang mengkoor-dinasikan tugas-tugas aparat lainnya baik sipillPOLRI maupun TNIbertanggung jawab secara pidana terhadap pelanggaran HAM yang berat yangdilakukan bawahannya yang berada dibawah kekuasaan dan pengendaliannyayang efektif, karena selaku atasan tidak melakukan pengendalian terhadapbawahannya secara patut dan benar, yaitu atasan tersebut mengetahui atausecara sadar mengabaikan informasi yang secara jelas menunjukkan bahwabawahan sedang melakukan atau baru saja melakukan pelanggaran HAM yangberat, dan selaku atasan tidak mengambil tindakan yang layak dan diperlukandalam ruang lingkup kewenangannya untuk mencegah atau menghentikanperbuatan tersebut atau menyerahkan pelakunya kepada Pejabat yangberwenang untuk dilakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan, terhadapperbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atausistimatik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secaralangsung kepada penduduk sipil berupa pembunuhan, dengan cara-cara sebagaiberikut:

    Bahwa terdakwa selaku Bupati KDH TK.II Covalima dalam menjalan-kan pemerintahannya dibantu oleh para staf, dilapangan dibantu antara lainoleh Camat, sesuai dengan ketentuan Organisasi Pemerintahan Daerah Tk.IIyang diatur oleh Undang-Undang No.5 tahun 1974 dan peraturan pelaksanaan-nya;

    Bahwa terdakwa selaku Bupati tahu dan sadar bahwa Bupati selakuKepala Pemerintahan di daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun1974 tersebut memiliki tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang diemban,bertanggung jawab atas segala aspek kehidupan di wilayah baik di bidangIPOLEKSOSBUDAG maupun dibidang kemasyarakatan ;

    Bahwa .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    14/65

    14

    Bahwa setelah dikeluarkannya KEPRES No.43 tahun 1999 dan INPRESRI No.5 tahun 1999 dan dijabarkan dengan Keputusan Menko Polkam No.Kep-13/Menko/Polkam/6/1999 tanggal 12 Juni 1999, Pemerintah RI.Mengeluarkan kebijaksanaan untuk melakukan jajak pendapat bagi wargaTimor Timur yang dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 1999 ;

    Bahwa sebelum dilaksanakan jajak pendapat untuk menentukan nasibmasa depan rakyat Timor Timur, terdakwa melaksanakan pertemuan denganDandim 1635 Suai, Kapolres Suai serta unsur-unsur masyarakat dan unsur pe-merintah lainnya, dimana pada pertemuan tersebut terdakwa mengetahui bahwauntuk menghadapi segala kemungkinan yang timbul setelah dilaksanakan jajakpendapat bagi rakyat Timor Timur dibentuk organisasi kemasyakatan yangbiaya atau anggarannya dibebankan kepada RAPBD Tk.II Covalima ;

    Bahwa berdasarkan hasil rapat tersebut di Kabupaten Covalima PamSwakarsa yang dibiayai oleh APBD Tk.II Covalima dan organisasi-organisasiyang bersifat kemasyarakatan yang tergabung dalam Pasukan Pejuang Integrasiatau PPI dan Uni Timor Satria atau Untas antara lain Laksaur dan Mahidi ;

    Bahwa organisasi yang berada di Kabupaten Covalima tersebut diatasdiresmikan/dikukuhkan oleh terdakwa selaku Bupati KDH Tk.II Covalimabertempat di Gedung Wanita Suai. OLeh karena itu secara de fakto organisasi-organisasi tersebut berada dalam kewenangan dan pengawasan, kepemim-pinan serta pembinaan terdakwa ;

    Bahwa terdakwa mengetahui pada saat dilakukannya jajak pendapatuntuk menentukan dua Opsi yaitu pilihan untuk memilih Merdeka atau Integrasiterjadi kecurangan-kecurangan di TPS-TPS. Disamping itu terdakwa jugamengetahui bahwa dibeberapa temp at diwilayah Kabupaten Covalima terjadipenculikan anggota masyarakat, pembakaran rumah-rumah yang dilakukanoleh kelompok masyarakat pro kemerdekaan, ancaman dan teror terhadapwarga transmigrasi asal Bali dan Jawa, pembakaran pos-pos kamling/pos pamswakarsa yang dilakukan oleh kelompok anti integrasi serta perkelahian antarkelompok pro kemerdekaan dan kelompok pro integrasi ;

    Bahwa .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    15/65

    15

    Bahwa setelah adanya pengumuman tentang jajak pendapat warga TimorTimur pada tanggal 30 Agustus 1999 untuk menentukan opsi/pilihan untukmenyatakan integrasi dengan pemerintah RI atau memisahkan diri daripemerintah RI yang hasilnya dimenangkan oleh kelompok pro kemerdekaanmaka situasi keamanan di wilayah Timor Timur menjadi memanas;

    Bahwa mulai tanggal 3 September 1999 akibat situasi yang memanastersebut diatas maka anggota masyarakat yang berasal dari kelompokmasyarakat disekitar kota Suai, para Biara dan Biarawati yang berjumlah 2000 orang mengungsi di komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai ;

    Bahwa berdasarkan pertimbangan situasi pada tanggal 5 September 1999Pangdam IXIUdayana mengeluarkan perintah kepada Danrem 164/WD melaluisurat telegram NO.STRf55111999 untuk mengumumkan pemberlakuan jammalam di wilayah Timor Timur;

    Bahwa sebelum terjadi penyerangan terhadap penduduk sipil yangberada di dalam komplek Gereja Khatolik Ave Maria Suai oleh kelompokmasyarakat pro integrasi tersebut, sebelumnya mereka (anggota MilisiLaksaur) dipimpin oleh Olivio Mendoza Moruk alias Olivia Mou pada pukul09.00 Wita berkumpul ditempat kediaman terdakwa 1. Drs. Herman Sediyonoselaku Bupati KDH TkII Covalima, yang waktu itu ada juga terdakwa 2.Liliek Koeshadianto dan terdakwa 3 Drs. Gatot Subiyaktoro, selanjutnya paraanggota milisi dibawah pimpinan Olivio Mendoza Moruk alias Olivia Moupergi menuju ke komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai untuk melakukanpenyerangan ;

    Bahwa setelah dikeluarkannya pengumuman jajak pendapat suasana diSuai semakin mencekam dan berkembang dengan tindakan kelompok ProIntegrasi antara lain oleh Izedio Manek, Olivio Mandoza Moruk alias AliviaMou, Martinus Bere, Motornus, Vasco Da Cruz, dan Martin Dongki Alfon(anggota Laksaur), Serda I Gede Santika, Sertu I Wayan Suka Antara, SerdaSony Iskandar, Serda Americo Serang, Serda Raul Hale, Serda Alarico Pereira,

    Praka .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    16/65

    '. 16

    Praka Alfredo Amaral (Anggota TNI Kodim 1635 Suai) dan Serda Budi, SermaSyamsudin, Serka Made Suara, Sertu Arnolus Nanggalo dan Serda MartinusBere (Anggota POLRI), yaitu tindakan penyerangan terhadap penduduk sipiltermasuk para biara dan biarawati yang mengungsi dan berada di dalamkomplek Gereja Katholik Suai tersebut dengan menggunakan senjata apimaupun senjata api rakitan serta menggunakan senjata tajam yangmenimbulkan akibat yang meluas antara lain mengakibatkan korban penduduksipil yang mengungsi di dalam Komplek Gereja Katholik Ave Mariameninggal dunia 27 orang antara lain atas nama : 1. Pastur TarsisiusDewanto, 2. Pastur Hilario Madeira dan 3. Pastur Franssisco Soares ;

    Bahwa sebelum selesainya penyerangan terhadap Gereja Katholik AveMaria Suai oleh kelompok Pro Integrasi, terdakwa Herman Sedyono telah lebihdahulu meninggalkan temp at kejadian menuju ke rumah kediamannya ;

    Bahwa terdakwa baik sebelum, selama dan sesudah dilaksanakan jajakpendapat untuk menentukan nasib rakyat Timor Timur, terdakwa telahmenerima laporan dan telah menerima informasi dari aparat bawahannyatentang situasi diseluruh wilayah Kabupaten Covalima yang telah memanas,namun terdakwa tidak tampak secara jelas melakukan langkah-Iangkah untukmengendalikan organisasi-organisasi yang berada di bawah pengendaliannya ;

    Bahwa terdakwa dalam melaksanakan tugasnya didukung oleh para stafdan aparat pelaksana informasi dari bawahannyaldari anak buahnya yangberada dibawah kekuasaannyaldibawah pengendaliannya yang efektif, tidakada atau tampak secara jelas melakukan pengendalian atau mencegah ataumenghentikan perbuatan tersebut atau menyerahkan pelakunya diantaranyaanggota milisi Laksaur yang terdiri dari : Izedio Manek, Olivio MendozaMoruk alias Olivia Mou, Martinus Bere, Motornus dan Vasco Da Cruz, MartinsDongki Alfon (anggta Laksaur) kepada pejabat yang berwenang untukdilakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan ;

    Bahwa perbuatan terdakwa tersebut diatas sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam Pasal42 ayat (2) jis Pasal 9 huruf a, Pasal 37 Undang-

    Undang """"",,.

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    17/65

    17i'

    Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;LEBIH SUBSIDAIR :KHUSUS TERDAKW A LILIEK KOESHADIANTO :

    Bahwa ia terdakwa Liliek Koeshadianto pada waktu dan tempatsebagaimana diuraikan dalam dakwaan Primair selaku Plh. Komandan Kodim1635 Suai Timor Timur atau secara efektif bertindak sebagai Komandan Militerdapat dipertanggung jawabkan terhadap tindak pidana yang berada dalamyuridiksi Pengadilan Hak Azasi Manusia yang dilakukan oleh pasukan yangberada dibawah komando dan pengendalainnya yang efektif dan tindak pidanatersebut merupakan akibat dari tidak dilakukannya pengendalian pasukan secarapatut yaitu terdakwa Liliek Koeshadianto selaku Plh. Komandan Kodim 1635Suai yang scharusnya bcrtanggung jawab dibidang keamanan di wilayahnyatidak melakukan tindakan yang patut dan diperlukan dalam ruang lingkupkekuasaannya untuk mencegah kernungkinan terjadinya kerusuhan ataumenghentikan perbuatan/tindakan penyerangan tersebut atau menyerahkanpelakunya kepada Pejabat yang berwenang untuk dilakukan penyidikan,penyidikan dan penuntutan, sehingga terjadi tindakan penyerangan terhadappenduduk sipil yang berada di pekarangan/komplek Gereja Ave Maria Suai danmengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 27(dua puluh tujuh) orangyang terdiri dari 17(tujuh belas) orang laki-laki dan 10(sepuluh) orangperempuan. Dari 17(tujuh belas) orang korban laki-laki tersebut terdiri dari14(empat belas) orang warga masyarakat biasa dan 3(tiga) orang pastur yituatas nama: 1. Pastur Tarsisius Dewanto, 2. Pastur Hilario Madeira dan 3.Pastur Franssisco Soares sesuai dengan Laporan Penggalian kuburan danpemeriksaan jenazah dari bagian Ilmu Kedokteran Forensik FKUI No.TTI3002/SK -II/X II1999 ;

    Bahwa perbuatan tersebut oleh terdakwa Liliek Koeshadianto dilakukandengan cara-cara sebagai berikut :

    Bahwa setelah Pemerintah Republik Indonesia mengambil kebijak-sanaan berdasarkan KEPRES No.43 tahun 1999 dan INPRES RI No.5 tahun

    1999 .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    18/65

    .,18

    1999 dan dijabarkan dengan Keputusan Menko Polkam No.Kep-13IMenkolPolkam/6/1999 tanggal 12 Juni 1999, Pemerintah RI. mengeluarkankebijaksanaan untuk melakukan jajak pendapat bagi warga Timor Timur untukmenentukan pilihannya apakah akan tetap tergabung (integrasi) denganPemerintah Republik Indonesia (Kelompok Pro Kemerdekaan) yangdilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 1999 kemudian timbul situasi yangmemanas yaitu ketegangan antara kelompok Pro Integrasi dengan kelompokPro Kemerdekaan, yang selanjutnya oleh Pemerintah Daerah Tk.l Timor Timurdidirikan organisasi kelompok masyarakat Pro Intergasi yang antara laintergabung dalam Pasukan Pejuang Integrasi (PPI) dan Uni Timor Satria(UNTAS) antara lain yang disebut LAKSAUR dan MAHIDI ;

    Bahwa kelompok Pro Integrasi yang tergabung dalam Laksaur tersebutdi wilayah Kabupaten Covalima pembinaannya dilakukan oleh Kodim 1635Suai dimana terdakwa Liliek Koeshadianto selaku Pembina dan pembinaannyaantara lain dilakukan dengan memberikan bantuan perlengkapan danpelatihannya ;

    Bahwa setelah adanya pengumuman tentang jajak pendapat wargaTimor Timur pada tanggal 30 Agustus 1999 untuk menentukan opsi/pilihanuntuk menyatakan integrasi dengan pemerintah RI atau memisahkan diri daripernerintah RI yang hasilnya dimenangkan oleh kelompok pro kemerdekaanmaka situasi keamanan di wilayah Timor Timur menjadi memanas ;

    Bahwa pada tanggal 3 September 1999 akibat situasi yang memanastersebut di atas maka anggota masyarakat yang berasal dari kelompokmasyarakat disekitar kota Suai, para Biara dan Biarawati yang berjumlah +2000 orang mengungsi di kelompok Gereja Katholik Ave Maria Suai ;

    Bahwa berdasarkan pertimbangan situasi pada tanggal 5 September 1999Pangdam IXlUdayana mengeluarkan perintah kepada Danrem 164/WD melaluisurat telegram No.STRl55111999 untuk mengumumkan pemberlakuan jammalam di wilayah Timor Timur;

    Bahwa .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    19/65

    19

    Bahwa sebelum terjadi penyerangan terhadap penduduk sipil yangberada di dalam komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai oleh kelompokmasyarakat pro integrasi, sebelumnya mereka (anggota Milisi Laksaur)dipimpin oleh Olivio Mendoza Moruk alias Olivia Mou pada pukul 09.00Wita berkumpul ditempat kediaman terdakwa 1. Drs. Herman Sediyono selakuBupati KDH Tk.II Covalima, yang waktu itu ada juga terdakwa 2. LiliekKoeshadianto dan terdakwa 3 Drs. Gatot Subiyaktoro, selanjutnya para anggotamilisi dibawah pimpinan Olivio Mendoza Moruk alias Olivia Mou pergimenuju ke komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai untuk melakukanpenyerangan ;

    Bahwa setelah adanya pengumuman jajak pendapat yang dimenangkanoleh kelompok Pro Kemerdekaan, situasi semakin memanas yakni pada tanggal6 September 1999 terjadi serangan yang meluas yaitu tindakan penyeranganoleh kelompok Pro Integrasi yang tergabung dalam Laksaur antara lain olehIzedio Manek, Olivio Mandoza Moruk alias Olivia Mou, Martinus Bere,Motornus, Vasco Da Cruz, dan Martin Dongki Alfon (anggota Laksaur), SerdaI Gede Santika, Sertu I Wayan Suka Antara, Serda Sony Iskandar, SerdaAmerico Serang, Serda Raul Hale, Serda Alarico Pereira, Praka AlfredoAmaral (Anggota TNI Kodim 1635 Suai) dan Serda Budi, Serma Syamsudin,Serka Made Suara, Sertu Arnolus Nanggalo dan Serda Martinus Bere (AnggotaPOLRI), yaitu tindakan penyerangan terhadap penduduk sipil termasuk parabiara dan. biarawati yang mengungsi dan berada di dalam komplek GerejaKahtolik Suai, tetapi terdakwa Liliek Koeshadianto tidak melakukan upayasesuai dengan kewenangannya yaitu tidak melakukan pengamanan, ataupencegahan atau tindakan-tindakan lain untuk mengatasi keadaan sertaserangan tersebut melainkan terdakwa Liliek Koeshadianto selaku Dandim1635 Suai datang ketempat kejadian hanya melakukan semacam peninjauankemudian meninggalkan tempat terjadinya penyerangan tersebut tanpamelakukan tindakan-tindakan sesuai dengan kewenangannya ;

    Bahwa ..........

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    20/65

    2 0

    Bahwa penyerangan terhadap penduduk sipil tersebut dilakukan olehkelompok Pro Integrasi dengan menggunakan senjata api maupun senjata apirakitan serta menggunakan senjata tajam sehingga menimbulkan akibat yangmeluas antara lain mengakibatkan korban penduduk sipil yang mengungsi didalam Komplek Gereja Katholik Ave Maria meninggal dunia sebanyak 27orang yang terdiri dari 17(tujuh belas) orang laki-laki danl0(sepuluh) orangperempuan. Dari 17(tujuh belas) korban laki-laki tersebut terdiri dari 14(empatbelas) orang warga masyarakat biasa dan 3(tiga) orang pastur yaitu atas nama :1. Pastur Tarsisius Dewanto, 2. Pastur Hilario Madeira dan 3. Pastur FranssiscoSoares sesuai dengan laporan penggalian kuburan dan pemeriksaan jenazah daribagian Ilmu Kedokteran Forensik FK UI No.TT.3002/SK -II/X II1999 ;

    Bahwa perbuatan terdakwa Liliek Koeshadianto tersebut diatas,sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 7 huruf b jis Pasal 9 hurufa, Pasal 42 ayat (1) Sub a,b Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentangPengadilan HAM;LEBIH SUBSIDAIR :KHUSUS TERDAKWA DRS.GATOT SUBIYAKTORO :

    Bahwa ia terdakwa Drs.Gatot Soebiyaktoro pada waktu dan tempatsebagaimana diuraikan dalam dakwaan Primair selaku Kepala KepolisianResort Suai Timor Timur yang efektif/atasan tidak melakukan pengendalianterhadap bawahannya yang berada dibawah komando dan pengendaliannyayang efektif, dimana ia terdakwa mengetahui atau atas dasar keadaan saat ituseharusnya mengetahui atau secara sadar mengabaikan informasi yang secarajelas menunjukkan bahwa bawahannya sedang melakukan atau baru sajamelakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat yaitu berupapembunuhan sebagai perbuatan yang dilakukan sebagai bagiandari seranganyang meluas atau sistimaik yang ditujukan secara langsung terhadap penduduksipil dan ia terdakwa tidak melakukan atau mengambil tindakan yang layakdan diperlukan dalam ruang lingkup kewenangannya untuk mencegah ataumenghentikan perbuatan pasukannya tersebut atau menyerahkan pelakunya

    kepada ..

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    21/65

    21.'

    kepada Pejabat yang berwenang untuk dilakukan penyelidikan, penyidikan danpenuntutan yakni terdakwa selaku penanggung jawab keamananlketertibanmenyangkut wilayah Kabupaten Covalima, tidak melakukan tindakan sesuaidengan kewenangan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku sehinggaterjadi penyerangan terhadap rakyat sipil yang berada di pekaranganlkomplekGereja Ave Maria Suai dan mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyakdunia sebanyak 27(dua puluh tujuh) orang, perbuatan mana dilakukandengan cara-cara antara lain sebagai berikut :

    Bahwa berdasarkan KEPRES No.43 tahun 1999 dan INPRES RI No.5tahun 1999 dan dijabarkan dengan Keputusan Menko Polkam No.Kep-13/MenkoIPolkaml611999 tanggal 12 Juni 1999, Pemerintah RI. Mengambilkebijaksanaan untuk melakukan jajak pendapat bagi warga Timor Timur yangdilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 1999 ;

    Menjelang jajak pendapat di Propinsi Timor Timur khususnya diKabupaten Covalima kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat mulaimemanas, sehingga terjadi permusuhan, pertikaian dan perselisihan antarakelompok Pro Kemerdekaan dengan kelompok Pro Integrasi antara lainkelompok Laksaur dan Mahidi ;

    Bahwa permusuhan diantara kelompok Pro Integrasi dan kelompok ProKemerdekaan antara lain ditandai dengan sering terjadinya penculikan anggotamasyarakat yang dilakukan oleh kelompok Pro Kemerdekaan, pembakaranrumah-rumah oleh kelompok Kemerdekaan, pemaksaan pemungutan uang olehkelompok Pro Kemerdekaan kepada masyarakat oleh Pro Integrasi disertaiancaman-ancaman, pembakaran pos-pos kamling/pos Pam Swakarsa yangdilakukan kelompok Pro Kemerdekaan dan perkelahian antar kelompok ProKemerdekaan dan Pro Integrasi ;

    Bahwa setelah adanya pengumuman tentang jajak pendapat wargaTimor Timur pada tanggal 30 Agustus 1999 untuk menentukan opsi/pilihanuntuk menyatakan integrasi dengan pemerintah RI atau memisahkan diri daripemcrintah RI yang hasilnya dimenangkan oleh kelompok pro kemerdekaan

    maka .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    22/65

    22, .maka situasi keamanan di wilayah Timor Timur menjadi memanas ;

    Bahwa pada tanggal 3 September 1999 akibat situasi yang memanastersebut di atas maka anggota masyarakat yang berasal dari kelompokmasyarakat disekitar kota Suai, para Biara dan Biarawati yang berjumlah +2000 orang mengungsi di kelompok Gereja Katholik Ave Maria Suai ;

    Bahwa berdasarkan pertimbangan situasi pada tanggal 5 September 1999Pangdam IXIUdayana mengeluarkan perintah kepada Danrem 164/WD melaluisurat telegram No.STRl55111999 untuk mengumumkan pemberlakuan jammalam di wilayah Timor Timur;

    Bahwa setelah pengumuman jajak pendapat yang dimenangkan olehkelompok Pro Kemerdekaan suasana kota Suai dikuasai oleh massa ProIntegrasi Laksaur dibawah pimpinan Olivio Mendoza Moruk alias Olivia Mousedangkan massa kelompok Pro Kemerdekaan sejak tanggal 3 September 1999sudah tidak kelihatan di kota Suai maupun di rumah mereka masing-masing ;

    Bahwa dari situasi yang memanas tersebut kemudian pada tanggal 6September 1999 berkembang dan berlanjut dengan tindakan oleh kelompok ProIntegrasi yaitu antara lain oleh Izedio Manek, Olivio Mandoza Moruk aliasOlivia Mou, Martinus Bere, Motornus, Vasco Da Cruz, dan Martin DongkiAlfon (anggota Laksaur), Serda I Gede Santika, Sertu I Wayan Suka Antara,Serda Sony Iskandar, Serda Americo Serang, Serda Raul Hale, Serda AlaricoPereira, Praka Alfredo Amaral (Anggota TNI Kodim 1635 Suai) dan SerdaBudi, Serma Syamsudin, Serka Made Suara, Sertu Arnolus Nanggalo danSerda Martinus Bere (Anggota POLRI), yaitu tindakan penyerangan terhadappenduduk sipil termasuk para biara dan biarawati yang mengungsi atau beradadi dalam komplek Gereja Katholik Suai, dengan menggunakan senjata apimaupun senjata api rakitan serta dengan menggunakan senjata tajam sehinggamenimbulkan akibat yang meluas antara lain mengakibatkan korban penduduksipil yang mengungsi di dalam komplek Gereja Katholik Ave Maria meninggaldunia sebanyak 27 orang yang terdiri dari 17(tujuh belas) orang laki-laki dan

    10 (sepuluh) .......

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    23/65

    23

    IO(sepuluh) orang perempuan. Dari 17(tujuh belas) korban laki-laki tersebutterdiri dari 14(empat belas) orang warga masyarakat biasa dan 3(tiga) orangpastur yaitu atas nama : I. Pastur Tarsisius Dewanto, 2. Pastur Hilario Madeiradan 3. Pastur Franssisco Soares sesuai dengan laporan penggalian kuburan danpemeriksaan jenazah dari bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK UI No.TT.3002/SK-II/XI/1999 ;

    Bahwa setelah terjadi penyerangan terhadap penduduk sipil di dalamkomplek Gereja Katholik Ave Maria Suai tersebut terdakwa selaku KapolresSuai mendatangi komplek gereja, sehingga ia dapat mengetahui atau secarasadar bahwa kelompok masyarakat Pro Integrasi dan anggota POLRI antara lainatas nama Serda Budi, Serma Syamsuddin, Serka Made Suarsa, Sertu ArnolusNaggallo, dan Serda Martinus Bere telah melakukan penyerangan terhadapkelompok masyarakat pro kemerdekaan yang tergolong sebagai pelanggaranHak Asasi Manusia yang berat, akan tetapi terdakwa tidak mengambil tindakanyang layak dan diperlukan dalam ruang lingkup kewenangannya untukmencegah atau menghentikan perbuatan tersebut dimana terdakwa tidakmemerintahkan anggota kepolisian Resort Suai yang menjadi bawahannya danPasukan Brimob yang di BKO (Bawah Kendali Operasi)-kan pada Polres Suaiuntuk mencegah terjadinya bentrokan antara kelornpok Pro Integrasi Mahididan Laksaur dan massa Pro kemerdekaan di atas, atau tidak memerintahkanbawahannya untuk melucuti atau menyita senjata api, senjata api rakitan,parang, samurai, pisau, alat pemukul, alat penusuk, panah atau alat benda keraslainnya yang dimiliki dan dipergunakan oleh kelompok Pro Integrasi dimaksuddan setelah terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat tersebutterdakwa tidak menyerahkan pelakunya kepada pejabat yang berwenang untukdilakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan ;

    Bahwa perbuatan terdakwa Drs.Gatot Subiaktoro tersebut .diatas, se-bagaimana ..

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    24/65

    24

    bagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 7 huruf b jis Pasal 9 huruf a,Pasal 42 ayat (1) Sub a,b Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentangPengadilan HAM;LE BIH SU BSID AIR :KHUSUS TERDAKWA ACHMAD SYAMSUDIN :

    Bahwa ia terdakwa Achmad Syamsudin pada waktu dan tempatsebagaimana diuraikan dalam dakwaan Primair selaku Kasdim 1635/SuaiTimor Timur atau yang efektif bertindak sebagai Komandan Militer dapatdipertanggung jawabkan terhadap tindak pidana yang berada dalam yuridiksiPengadilan Hak Asasi Manusia yang dilakukan oleh pasukan yang beradadibawah komando dan pengendaliannya yang efektif dan tindak pidana tersebutmerupakan akibat dari tidak dilakukannya pengendalian pasukan secara patutyaitu terhadap terdakwa Achmad Syamsudin selaku Kepala Staf Kodim 1635 /Suai yang seharusnya melaksanakan tugas yang diperintahkan Dandim1635/Suai untuk mengerahkan seluruh personil Kodim 1635/Suai gunamengatasi keadaan dan mencegah penyerangan, tidak melakukan tindakanyang diperlukan dalam ruang lingkup kewenangannya untuk mencegahkemungkinan terjadinya kerusuhan atau menghentikan perbuatanitindakpenyerangan yang dilakukan kelompok pro integrasi yang tergabung dalamLaksaur dan Mahidi antara lain oleh Izedio Manek, Serda IGede Santika,Sertu IWayan Suka Antara, Serda Sony Iskandar, Serda Americo Serang, SerdaRaul Hale, Serda Alarico Pereira, Praka Alfredo Amaral terse but ataumenyerahkan pelakunya kepada Pejabat yang berwenang untuk dilakukanpenyelidikan, penyidikan dan penuntutan sehingga terjadi penyeranganterhadap penduduk sipil yang berada dipekarangan /komplek gereja Ave MariaSuai dan mengakibatkan korban meninggal sebanya + 27(dua puluh tujuh)orang yang terdiri dari 17(tujuh belas) orang laki-laki dan 10(sepuluh) orangperempuan. Dari 17(tujuh belas) korban laki-laki tersebut terdiri dari 14(empatbelas) orang warga masyarakat biasa dan 3(tiga) orang pastur yaitu atas nama:1. Pastur Tarsisius Dewanto, 2. Pastur Hilario Madeira dan 3. Pastur Franssisco

    Soares ..

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    25/65

    ,25

    Soares sesuai dengan laporan penggalian kuburan dan pemeriksaan jenazah daribagian Ilmu Kedokteran Forensik FK VI No.TTJ 002/SK-IIIXII 1999 ;

    bahwa perbuatan terdakwa tersebut dilakukan oleh terdakwa AchmadSyamsudin dengan cara-cara sebagai berikut :

    Bahwa setelah Pemerintah RI mengambil kebijaksanaan berdasarkanKEPRES No.43 tahun 1999 dan INPRES RI No.5 tahun 1999 dan dijabarkandengan Keputusan Menko Polkam No.Kep-13/Menko/Polkam/6/1999 tanggal12 Juni 1999, Pemerintah RI. untuk mengadakan jajak pendapat bagi rakyatTimor Timur guna menentukan pilihannya apakah akan tetap bergabung(integrasi) dengan Pemerintah Republik Indonesia atau ingin memisahkan diridari Pemerintah Republik Indonesia (kelompok Pro kemerdekaan) yang dilak-sanakan pada tanggal 30 Agustus 1999, mulai timbul situasi yang memanasyaitu ketegangan antara kelompok Pro Integrasi dengan kelompok ProKemerdekaan, yang kemudian Pemerintah Daerah Tk.I Timor Timurmendirikan organisasilkelompok masyarakat Pro Integrasi yang tergabungdalam Pasukan Pejuang Integrasi (PPI), dan Uni Timor Satria (UNTAS) antaralain yang disebut LAKSAUR dan MAHIDI ;

    Bahwa kelompok Pro Integasi yang tergabung dalam Laksaur tersebut diwilayah Kabupaten Covalima pembinaannya dilakukan oleh Kodim 163S/Suai,dimana terdakwa Achmad Syamsudin sekali Kasdim 163S/Suai yang bertugassebagai pembantu Utama Dandim secara de facto selaku Pembina danpembinaannya antara lain dilakukan dengan memberi bantuan perlengkapanserta pelatihan terhadap organisasi Laksaur tersebut ;

    Bahwa setelah adanya pengumuman untuk dilaksanakannya jajakpendapat warga Timor Timur pada tanggal 30 Agustus 1999 untuk menentukanopsi/pilihan untuk menyatakan integrasi dengan pemerintah RI ataumemisahkan diri dari pemerintah RI yang hasilnya dimenangkan olehkelompok pro kemerdekaan maka situasi keamanan di wilayah Timor Timurmenjadi memanas ;

    Bahwa .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    26/65

    . -2 6

    Bahwa mulai tanggal 3 September 199 akibat situasi yang memanastersebut di atas maka anggota masyarakat yang berasal dari kelompokmasyarakat disekitar kota Suai, para Biara dan Biarawati yang berjumlah +2000 orang mengungsi di komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai ;

    Bahwa berdasarkan pertimbangan situasi 'pada tanggal 5 September 1999Pangdam IX/Udayana mengeluarkan perintah kepada Danrem 164/WD melaluisurat telegram No.STR/551/1999 untuk mengumumkan pemberlakuan jammalam di wilayah Timor Timur;

    Bahwa dengan adanya pengumuman jajak pendapat yang dimenangkanoleh kelompok Pro Kemerdekaan timbul situasi yang semakin memanas, padatanggal 6 September 1999 terjadi serangan yang meluas yaitu adanya tindakanoleh kelompok pro integrasi yang tergabung dalam Laksaur antara lain IzedioManek, Olivio Mandoza Moruk alias Olivia Mou, Martinus Bere, Motomus,Vasco Da Cruz, dan Martin Dongki Alfon (anggota Laksaur), Serda I GedeSantika, Sertu I Wayan Suka Antara, Serda Sony Iskandar, Serda AmericoSerang, Serda Raul Hale, Serda Alarico Pereira, Praka Alfredo Amaral(Anggota TNI Kodim 1635 Suai) dan Serda Budi, Serma Syamsudin, SerkaMade Suara, Sertu Amolus Nanggalo dan Serda Martinus Bere (AnggotaPOLRI), yaitu tindakan penyerangan terhadap penduduk sipil termasuk parabiara dan biarawati yang mengungsi atau berada di dalam komplek GerejaKhatolik Suai, tetapi terdakwa Achmad Syamsudin selaku Kasdim 1635 /Suaiyang ditugaskan untuk mengerahkan seluruh personil Kodim 1635/Suai gunamengatasi keadaan dan mencegah penyerangan tidak dilakukan upaya-upayasesuai kewenangannya, yaitu tidak dilakukan pengamanan, atau pencegahanatau tindakan-tindakan lain untuk mengatasi keadaan serta serangan tersebut,walaupun terdakwajuga berada ditempat kejadian ;

    Bahwa penyerangan terhadap penduduk sipil tersebut dilakukan olehkelompok pro integrasi beserta anggota TNIIPOLRI termasuk bawahanterdakwa sebagaimana diuraikan diatas dengan menggunakan senjata api mau-

    pun .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    27/65

    . .2 7

    pun senjata api rakitan serta senjata tajam sehingga menimbulkan korban jiwameninggal sebanyak 27 orang yang terdiri dari 17(tujuh belas) orang laki-Iakidan 1O(sepuluh) orang perempuan, Dari 17(tujuh belas) korban laki-lakitersebut terdiri dari 14(empat belas) orang warga masyarakat biasa dan 3(tiga)orang pastur yaitu atas nama : 1. Pastur Tarsisius Dewanto, 2. Pastur HilarioMadeira dan 3. Pastur Franssisco Soares sesuai dengan laporan penggaliankuburan dan pemeriksaanjenazah dari bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK UINo.TT.3002/SK-II/X I/1999 ;

    Bahwa perbuatan terdakwa Achmad Syamsudin tersebut diatas, se-bagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 7 huruf b jis Pasal 9 huruf a,Pasal 42 ayat (l) Sub a,b Undang-Undang Nomor 26 Tahun .2000 tentangPengadilan HAM;LEBIH SUBSIDAIR :KHUSUS TERDAKWA SUGITO:

    Bahwa ia terdakwa Sugito pada waktu dan temp at sebagaimanadiuraikan dalam dakwaan Primair selaku Komandan Koramil Suai KabupatenCovalima Timor Timur atau yang secara efektif bertindak sebagai KomandanMiliter dapat dipertanggungjawabkan terhadap tindak pidana yang beradadalam yuridiksi Pengadilan Hak Asasi Manusia yang dilakukan oleh pasukanyang berada dibawah komando dan pengendalian pasukan secara patut yaituterdakwa Sugito selaku Komanda Koramil Suai Covalima mengetahui atau atasdasar keadaan saat itu seharusnya mengetahui bahwa pasukan tersebut sedangmelakukan atau baru saja melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia yangberat dan terdakwa Sugito selaku Komandan Koramil Suai tidak melakukantindakan yang layak yang dilakukan dalam ruang lingkup kekuasaannya untukmencegah atau menghentikan perbuatan tersebut atau menyerahkan pelakunyakepada Pejabat yang berwenang untuk dilakukan penyelidikan, penyidikan danpenuntutan, sehingga terdakwa Sugito selaku Komandan Koramil SuaiCovalima telah melakukan perbuatan pelanggaran Hak Asasi manusia yangberat yaitu kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan sebagai bagian dari

    serangan .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    28/65

    28

    serangan yang meluas dan sistimatis yang diketahui oleh terdakwa bahwaserangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil yaituterhadap penduduk termasuk para biara dan biarawati yang sedang beradadipckarangan/komplck gereja Ave Maria Suai dan mengakibatkan korbanmeninggal sebanyak 27(dua puluh tujuh) orang yang terdiri dari 17(tujuhbelas) orang laki-laki dan 10(sepuluh) orang perempuan. Dari 17(tujuh belas)korban laki-laki tersebut terdiri dari 14(empat belas) orang warga masyarakatbiasa dan 3(tiga) orang pastur yaitu atas nama: 1. Pastur Tarsisius Dewanto, 2.Pastur Hilario Madeira dan 3. Pastur Franssisco Soares sesuai dengan laporanpenggalian kuburan dan pemeriksaan jenazah dari bagian Ilmu KedokteranForensik FK UI No.TT .3002/SK -II/X I/1999 ;

    Bahwa perbuatan terdakwa tersebut dilakukan oleh terdakwa Sugitodengan cara-cara sebagai berikut :

    Bahwa berdasarkan KEPRES No.43 tahun 1999 dan INPRES RI No.5tahun 1999 dan dijabarkan dengan Keputusan Menko Polkam No.Kep-13IMenko/Polkam/61l999 tanggal 12 Juni 1999, Pemerintah RI. mengambilkebijaksanaan untuk mengadakan jajak pendapat bagi rakyat Timor Timuryang dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 1999 ;

    Bahwa setelah adanya pengumuman tentang hasil jajak pendapat wargaTimor Timur pada tanggal 30 Agustus 1999 untuk menentukan opsi/pilihanuntuk menyatakan integrasi dengan Pemerintah Republik Indonesia ataumemisahkan diri dari Pemerintah Republik Indonesia yang dimenangkan olehkelompok Pro kemerdekaan maka situasi keamanan di wilayah Timor Timurmenjadi memanas ;

    Bahwa mulai tanggal 3 September 1999 akibat situasi yang memanastersebut di atas maka anggota masyarakat yang berasal dari kelompokmasyarakat disekitar kota Suai, para Biara dan Biarawati yang berjumlah +2000 orang mengungsi di komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai ;

    Bahwa berdasarkan pertimbangan situasi pada tanggal 5 September 1999Pangdam IXlUdayana mengeluarkan perintah kepada Danrem 164/WD melalui

    surat .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    29/65

    29, ,,

    surat telegram No.STRl55111999 untuk mengumumkan pemberlakuan jammalam di wilayah Timor Timur;

    Bahwa walaupun telah terjadi situasi yang memanas atau keteganganantara kelompok Pro Kemerdekaan dengan kelompok Pro integrasi sebagaiakibat dari pelaksanaan jajak pendapat tersebut terdakwa selaku KomandanKoramil Suai tidak melakukan upaya-upaya pengamanan serta pencegahan ataskemungkinan akan terjadinya kerusuhan maupun bentrokan antar kelompokmasyarakat pro integrasi dan yang pro kemerdekaan ;

    Bahwa selain itu pada saat terjadinya penyerangan oleh kelompok ProIntegrasi kepada kelompok Pro Kemerdekaan pada tanggal 6 September 1999terhadap penduduk sipil yang sedang mengungsi berada di dalam komlek gerejaAve Maria Suai terdakwa Sugito selaku Komandan Koramil Suai juga tidakmelakukan tindakan-tindakan sesuai kewenangannya antara lain dengansegera melakukan pengamanan, pencegahan untuk tidak terjadi timbulnyakorban jiwa, penyelamatan atau koordinasi denganaparat keamanan yang lainwalaupun saat tu terdakwa juga berada ditempat kejadian dan menemukanbanyak korban yang berjatuhan, sehingga karena terdakwa Sugito selakuKomandan Koramil Suai tidak melakukan tindakan-tindakan yang layak sesuaidengan kewenangannya pada saat terjadinya serangan tersebut maka berakibattimbulnya korban jiwa meninggal dunia penduduk sipil sebanyak 27 orangyang terdiri dari 17(tujuh belas) orang laki-Iaki danl0(sepuluh) orangperempuan. Dari 17(tujuh belas) korban laki-laki tersebut terdiri dari 14(empatbelas) orang warga masyarakat biasa dan 3(tiga) orang pastur yaitu atas nama :1. Pastur Tarsisius Dewanto, 2. Pastur Hilario Madeira dan 3. Pastur FranssiscoSoares sesuai dengan laporan penggalian kuburan dan pemeriksaan jenazah daribagian Ilmu Kedokteran Forensik FK DI No.TT.3002/SK-II/X III999 ;

    Bahwa perbuatan terdakwa Sugito tersebut diatas, sebagaimana diaturdan diancam pidana dalam Pasal 7 huruf b jis Pasal 9 huruf a, Pasal 42 ayat (1)Sub a,b Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;

    Setelah ..

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    30/65

    30

    Setelah membaca tuntutan JaksaiPenuntut Umum Ad Hoc tanggal 16Juli 2002 yang isinya adalah sebagai berikut:1. Menyatakan para terdakwa tersebut diatas tidak terbukti bersalah secara sahdan meyakinkan melakukan Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang beratberupa Penganjuran terhadap dilakukannya kejahatan terhadap Ke-manusiaan, melanggar Pasal 7 huruf b, jis Pasal 9 huruf f, Pasal 37, Pasal 42ayat (1) a.b Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000, Pasal 55 ayat (1) ke-2KUHP;

    2. Membebaskan para terdakwa dari dakwaan primair tersebut ;3. Menyatakan para terdakwa telah terbukti bersalah secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pelanggaran Hak Asasimanusia ya~g Berat berupa pembantuan terhadap dilakukan kejahatanterhadap kemanusiaan, melanggar Pasal 41 jis Pasal 7 huruf b, Pasal 9 sub a,Pasal 37 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pelanggaran HakAsasi Manusia ;

    4. Menjatuhkan pidana terhadap :a. Terdakwa-l Kolonel Inf. Drs. Herman Sedyono, dengan pidana penjara

    selama 10(sepuluh tahun 3(tiga) bulan;b. Terdalwa-2 Kolonel Czi. Liliek Koeshadianto, dengan pidana penjara

    selama 10(sepuluh) tahun 6(enam) bulan;c. Terdakwa-3 AKBP Drs. Gatot Subiyaktoro, dengan pidana penjara

    selama 10(sepuluh) tahun 3(tiga) bulan;d. Terdakwa -4 Mayor Infanteri Achmad Syamsudin, dengan pidanapenjara selama 10(sepuluh) tahun ;

    e. Terdakwa -5 Mayor Infanteri Sugito, dengan pidana penjara selama 10(sepuluh) tahun ;

    5. Menyatakan barang bukti berupa :a. Barang:

    1). 7(tujuh) lembar tikar plastic;2) ..

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    31/65

    31

    2). 1(satu) lembar kain pita warna hijau ;3). 1(satu) lembar kain gorden warna merah muda ;4). 1(satu) potong Rock Blus warna putih hitam ;5). 1(satu) lembar taplak meja sutra warna merah ;6). 1(satu) potong Rok warna putih coklat ;7). 1(satu) potong kemeja warna putih ;8). 1(satu) potong baju anak-anak warna putih ;9). 1(satu) potong celana panjang warna abu-abu ;10) 1(satu) lembar kain batik;11).l(satu) lembar kantong terigu12).l(satu) lembar kain sarung warna biru kotak-kotak ;13). 1(satu) pasang sandal warna coklat ;14). 1(satu) potong Rock warna unggu ;

    b. Surat-surat :Surat Laporan Penggalian kubur Nomor : TT.3002/SK.II/XI/1999tanggal 30 Nopember 1999 tentang hasil penggalian kuburan massal takdikenal pada tanggal 25 Nopember 1999 sejumlah 26 Jenazah besertalampirannya berupa Visum Et Repertum Nomor : 001lTT.30021SK.II/XIII999 sampai dengan Nomor: 026/TT.3002/SK.II/XIII999masing-rnasing tanggal 30 Nopember 1999 ;

    Dikembalikan kepada Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk dapatdijadikan sebagai bukti perkara yang lain;

    dengan memperhatikan Pasal 7 huruf b, Pasal 9 huruf a, Pasal 37, Pasal 41 paraterdakwa telah dibebaskan dari semua dakwaan seperti tercantum dalamputusan Pengadilan Negeri tersebut yang amar lengkapnya berbunyi sebagaiberikut:I. Menyatakan para terdakwa masing-masing : Terdakwa I. Kolonel Inf.

    Drs. Herman Sedyono ; Terdalwa II.Kolonel Czi. Liliek Koeshadianto,Terdakwa III. AKBP Drs. Gatot Subiyaktoro, Terdakwa IV. MayorInfanteri Achmad Syamsudin, Terdakwa V. Mayor Infanteri Sugito

    tersebut ..

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    32/65

    32

    tersebut tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana yang didakwakan dalam dakwaan Primair, dakwaanSubsidair dan dakwaan Lebih Subsidair ;

    II. Membebaskan para terdakwa I, terdakwa II, terdakwa III, terdakwa IVdan terdakwa V tersebut dari dakwaan Primair, dakwaan Subsidair dandakwaanLebih Subsidair ;

    III. Memulihkan hak para terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, danharkat serta martabatnya ;

    IV. Membebankan biaya perkara kepada Negara;V. Menyatakan barang bukti berupa :

    a. Barang:1). 7(tujuh) lembar tikar plastic;2). I(satu) lembar kain pita warna hijau ;3). 1(satu) lembar kain gorden warna merah muda ;4). 1(satu) potong Rock Blus warna putih hitam ;5). 1(satu) lembar taplak meja sutra warna merah ;6). 1(satu) potong Rok warna putih coklat ;7). 1(satu) potong kemeja warna putih ;8). I(satu) potong baju anak-anak warna putih ;9). 1(satu) potong celana panjang warna abu-abu ;10) l(satu) lembar kain batik;11).I(satu) lembar kantong terigu12).1(satu) lembar kain sarung warna biru kotak-kotak ;13). 1(satu) pasang sandal warna coklat ;14). 1(satu) potong Rock warna unggu ;b. Surat-surat:Surat Laporan Penggalian kubur Nomor : TT.3002/SK.IIIXI/1999tanggal 30 Nopember 1999 tentang hasil penggalian kuburan massal takdikenal pada tanggal 25 Nopember 1999 sejumlah 26 Jenazah besertalampirannya berupa Visum Et Repertum Nomor: 001/TT.3002/SK.III

    XI/ ..

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    33/65

    33

    XII1999 sampai dengan Nomor: 026/TTJ002/SK.II/XIII999 masmg-masing tanggal30 Nopember 1999 ;

    Dikembalikan kepada Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk dapatd ijadikan sebagai buk ti per ka ra yang la in ;

    Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi Nomor: 02/KAS.HAM.AD-HOC/PID/2002IPN.JKT.PST. yang dibuat oleh Panitera padaPengadilan Negeri di Jakarta Pusat yang menerangkan, bahwa pada tanggal 26Agustus 2002 Jaksa Penuntut Umum HAM.AD.HOC pada Kejaksaan Negeridi Jakarta Pusat telah mengajukan permohonan kasasi terhadap putusanPengadilan Negeri tersebut;

    Memperhatikan risalah kasasi bertanggal 4 September 2002 dari JaksaPenuntut Umum AD.HOC sebagai Pemohon kasasi yang diterima diKepaniteraan Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat pada tanggal 4 September2002 ;

    Melihat surat-surat yang bersangkutan;Menimbang terlebih dahulu, bahwa karen a berdasarkan pasal 67 Kitab

    Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang No.8 tahun 1981) yopasal 244 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang No.8tahun 1981) terhadap putusan Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat tersebut tidakdapat dimintakan banding, maka terhadap putusan tersebut secara langsungdapat dimintakan kasasi;

    Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut telahdijatuhkan dengan hadirnya pemohon kasasi pada tanggal 15 Agustus 2002 danpemohon kasasi mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 26 Agustus 2002serta risalah kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri diJakarta Pusat pada tanggal 4 September 2002 dengan demikian permohonankasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang-tenggang waktu dengan cara menurut Undang-Undang, oleh karena itupermohonan kasasi tersebut formil dapat diterima;

    Menimbang , .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    34/65

    34

    Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohonkasasi pada pokoknya adalah sebagai berikut:1. Majelis Hakim Pengadilan Ham.Ad.Hoc Pengadilan Negeri Jakata Pusatyang memeriksa dan mengadili perkara pidana pelanggaran HAM yangberat an. Terdakwa Kol.Inf.Drs.Herman Sedyono dkk. telah salah dalammenerapkan ketentuan hukum atau ketentuan hukum telah tidak di-laksanakan sebagaimana mestinya, yaitu :1.1. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 199 ayat (2) Undang-Undang No.8

    tahun 1981 (KUHAP) menentukan bahwa putusan hakim yangmerupakan putusan pemidanaan maupun yang bukan pemidanaan harusmemuat hal-hal sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 197 ayat (1)huruf a,b,c,d,e,f,h,j,k dan I Undang-Undang No.8 tahun 1981 (KUHAP)termasuk mengenai pertimbangan tentang seluruh fakta dan keadaanbcscrta alat pembuktian yang diperoleh dari pemeriksaan disidang yangmenjadi dasar putusan (salah atau tidak bersalahnya terdakwa) ;Bahwa majelis hakim dalam menjatuhkan putusan perkara pidanapelanggaran HAM yang berat an. terdakwa Kol.Inf. Drs. HermanSedyono dkk. ternyata tidak mempertimbangkan seluruh fakta yangterungkap dipersidangan, dalam hal ini dapat dikemukakan antara lain :

    a. Majelis Hakim dalam putusannya tidak mempertimbangkan atasmateri/isi keterangan para saksi yang keterangannya dihadapanpenyidik dibawah sumpah yang telah dibacakan dimuka persidanganoleh Penuntut Umum (saksi a.n. Tobias Dos Santos, saksi an. Fres DaCosta dan saksi an. Armindo Dedeus Granadeiro) ;Menurut ketentuan pasal 162 ayat (1) dan (2) jo pasal 116 Undang-Undang No.8 tahun 1981 (KUHAP) mengamanatkan bahwa jikaketerangan itu sebelumnya telah diberikan dibawah sumpah, makaketerangan itu disamakan nilainya dengan keterangan saksi dibawahsumpah yang diucapkan dimuka sidang ;

    Bahwa ..

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    35/65

    35

    Bahwa dalam putusannya halaman 69 Majelis Hakim dalam perkara inimenyatakan :"Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan permohonandipersidangan untuk membacakan keterangan para saksi yang telahdipanggil secara patut beberapa kali, akan tetapi tidak hadir denganalasan untuk saksi Trimo Sungkowo karena sakit stroke, sedang untuksaksi masing-masing : Tobios Dos Santos, Fres Da Costa dan ArmindoDedeus Granadeiro karena berdasarkan surat Jaksa Agung Timur Lesteyang tidak menghadirkan para saksi tersebut berdasarkan alasankeamanan dan atas permohonan tersebut Pengadilan memerintahkanPenuntut Umum membacakan keterangan para saksi sebagaimanatertera secara lengkap didalam Berita Acara persidangan dan dianggapmerupakan satu kesatuan dengan isi putusan ini ;

    _ Bahwa dalam hal ini Majelis Hakim ternyata sarna sekali tidakmempertimbangkan isi, materi keterangan dari para saksi tersebut diatasbaik didalam uraian fakta, keterangan para saksi dimuka persidanganataupun didalam pembuktian unsur-unsur pidana atas dakwaan PenuntutUmum;

    _ Bahwa apabila Majelis Hakim mempertimbangkan isi/materiketerangan dari para saksi yang keterangannya dibawah sumpahdihadapan penyidik telah dibacakan dimuka persidangan maka putusanHakim tentunya akan berisi pemidanaan dan bukan pembebasan bagipara terdakwa (karena berdasarkan keterangan para saksi tersebutdiatas menyatakan bahwa disamping adanya kelompok Laksaur danMahidi, ada juga anggota TNI dari Kodim 1635 Suai dan Polri dariKontingen Lorosae yang terlibat dalam penyerangan terhadappengungsi di komplek Gereja Katholik Ave Maria Suai pada tanggal 6September 1999 ;

    - Berarti dalam hal ini Majelis Hakim tidak menerapkan ketentuanhukum .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    36/65

    bukanlah merupakan putusan pembebasan akan tetapi berisi

    36

    hukum sebagaimana mestinya yaitu ketentuan pasal 197 ayat (2) jo ayat(1) jo pasal 199 ayat (2) jo pasal 162 ayat (1) ayat (2) jo pasal 116Undang-Undang No.8 tahun 1981 ;

    b. Majelis Hakim dalam putusannya hanya mempertimbangkan sebagiandari keterangan para saksi/terdakwa yaitu keterangan para saksilterdakwa yang menguntungkan bagi kepentingan para terdakwa saja ;Bahwa apabila Majelis Hakim mempertimbangkan seluruh keteranganpara saksi/terdakwa (termasuk keterangan yang menyatakan bahwapimpinan Laksaur yang melakukan penyerangan terhadap pengungsi dikomplek Gerja Katholik Ave Maria Suai tanggal 6 September 1999adalah pegawai Pemda Tk.II Covalima yang mendapat fasilitas, gaj i Ihonor serta kemudahan-kemudahan dari terdakwa Ielaku Bupati KDHTk.II Covalima). Maka putusan Hakim dalam perkara ini tentunya

    pemidanaan para terdakwa. Atau bilamana perbuatan para terdakwayang dipandang terbukti bukan merupakan tindak pidana makaputusannya tentunya bukan berisi pembebasan dari seluruh dakwaanPenuntut Umum (bebas murniNrijspraak) akan tetapi seharusnyaberbunyi dilepas dari segal a tuntutan hukum (bebas tidak murni atauOnslaag Vanrechts Vervolging) yang berdasarkan yurisprudensiputusan Mahkamah Agung RI No.346/ClKr/1980 tanggal 26 Janauri1984 dapat dimintakan upaya hukum kasasi sesuai dengan ketentuanpasal 244 Undang-Undang No.8 tahun 1981. Bahwa tentang terbuktinyasurat dakwaan Penuntut Umum atau tentang terjadinya pelanggaranHAM yang berat dimaksud juga telah dinyatakan dalam putusanMajelis Hakim yaitu dalam pertimbangannya halaman 105 yang antaralain berbunyi :"Menirnbang, bahwa berdasarkan hal-hal diatas maka terjawablahpertanyaan pada angka 1 dan angka 2 yaitu :1. Benar telah terjadi perbuatan pelanggaran HAM yang berat

    2. Pelaku ..........

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    37/65

    37

    2. Pelaku pelanggaran tersebut adalah kelompok Laksaur dankelompok Mahidi yang tergabung sebagai kelompok pro integrasi ;Jadi karena perbuatan yang didakwakan diri para terdakwa dinyatakantelah terbukti maka putusan Majelis Hakim dalam perkara iniseharusnya bukan berisi pembebasan (Vryspraak) akan tetapi tentunyaberisi pernyataan para terdakwa telah bersalah dan menjatuhkan pidanaatau bilamana apa yang dinyatakan terbukti tersebut bukan merupakantindak pidana maka putusannya harus berbunyi "Melepaskan paraterdakwa dari segala tuntutan hukum (Onslaag VanrechtsVervolging/bebas tidak murni) ;

    c. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini tidakmempertimbangkan atas fakta-fakta Hukum yang terungkap dimukasidang berdasarkan keterangan para saksi (saksi-saksi Jacobus Tanamal,Ivenseslaus Nasak, Brigjen TNI M.Nur Muis dan saksi Brigjen Pol. Drs.Timbul Silaen, saksi Sulistiono) tentang adanya kejadian-kej~dian yangmenonjol sebelum terjadinya peristiwa peperangan oleh kelompok prointegrasi terhadap kelompok pro Kemerdekaan yang mengungsi dikomplek Gereja Ave Maria Suai, adanya situasi yang tidak kondusifkarena adanya pertikaian dan saling intimidasi antara kelompok prointegrasi dengan kelompok pro kemerdekaan yang seharusnyadiwaspadai oleh para terdakwa sesuai dengan tanggung jawab danwewenangnya untuk mencegah timbulnya peristiwa tanggal 6September 1999 di gereja Ave Maria Suai tersebut. Bahwa bilamanahakim dalam putusannya mempertimbangkan fakta-fakta hukum yangterungkap dimuka persidangan tersebut dikaitkan dengan tanggungjawab dan wewenang para terdakwa maka putusan hakim tentunyaberupa pembebasan dari segala dakwaan akan tetapi pernyataan paraterdawa bersalah dan menjatuhkan pidana ;

    1.2. Majelis Hakim dalam memeriksa dan mengadili perkara ini telah kelirudidalam .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    38/65

    38

    didalam menerapkan ketentuan hukum yaitu keliru didalam menafsir-kan ketentuan hukum atau unsur-unsur pidana yang didakwakan atasdiri para terdakwa yaitu: kekeliruan didalam menafsirkan pasal 41Undang-Undang No.26 tahun 2000 terutama mengenai "pembantuan"dimana Majelis Hakim telah memberikan penafsiran dengan padanganyang sempit yang sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip dasardalam rangka menegakan hukum yang berintikan keadilan sebab selamapenegak hukum menafsirkan ketentuan Undang-Undang berpandangansecara legalis/formalis maka hukum akan kehilangan makna danhakekat untuk melindungi kepentingan pencari keadilan secaraseimbang baik kepentingan pelaku (para terdakwa) maupunkepentingan para korban tindak pidana, karen a itu sudah saatnya parapenegak hukum terutama hakim sebagai benteng dari penegak hukumuntuk berpandangan luas dalam menafsirkan ketentuan perundang-undangan sehingga dapat diharapkan terwujudnya penegak hukum yangberintikan keadilan tersebut diatas ;Bahwa Majelis Hakim dalam pertimbangan putusan perkara ini halaman106 - 107 antara lain menyebutkan :Bahwa sebagai pemegang fungsi kepala wilayah terdakwa I sebagaiwakil pemerintah adalah penanggungjawab dibidang pemerintahan,mengkoordinasikan pembangunan dan membina kehidupan masyarakatdisegala bidang ;Bahwa terdakwa II mempunyai tugas dan wewenang gunamenyelenggarakan pembinaan teretorial untuk menciptakan ruang, alatdan kondisi juang di Kabupaten Covalima dan secara khususberdasarkan rencana operasi/perintah cabut II yang dikeluarkan olehPangdam IX Udayana;Bahwa terdakwa III mempunyai tug as pokok selaku alat Negarapenegak hukum memelihara serta meningkatkan tertib hukum danbersama-sama segenap komponen kekuatan Pertahanan Keamanan

    Negara """""".

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    39/65

    39

    Negara 1ainnya membina ketentraman masyarakat dalam wilayahKabupaten Covalima ;Bahwa Majelis Hakim dalam putusannya perkara ini juga memper-timbangkan tentang fakta-fakta hukum pada halaman 88 - 92 antara laindisebutkan :Bahwa benar pada tangga1 30 Agustus 1999 te1ah dilaksanakan jejakpendapat bagi masyarakat Timor Timur untuk menentukan apakahmereka memilih merdeka atau memilih berintegrasi dengan NegaraIndonesia; (fakta hukum nomor 14) ;Bahwa benar ke1ompok masyarakat pro integrasi me1akukan proteskepada pihak UNAMET tentang pe1aksanaan jejak pendapat tidak jujurbaik tentang petugas pengawas dari UNAMET maupun carapenghitungan yang hanya disaksikan oleh ke1ompok masyarakat prokemerdekaan, akan tetapi protes tidak pernah ditanggapi oleh pihakUNAMET ; (fakta hukum butir 156);Bahwa benar telah terjadi pengusiran dari pro kemerdekaan di komplekgereja Ave Maria Suai Covalima sejak saat menjelang pelaksanaanjajak pendapat sampai pengumuman maupun sesudah pengumumanjejak pendapat; (fakta hukum butir 19) ;Bahwa benar telah terjadi perjanjian perdamaian yang dilakukan dirumah dinas terdakwa I pada tanggal 3 September1999 yang bertujuanmendamaikan antara kelompok pro integrasi dengan kelompok prokemerdekaan yang sering bertengkar tak henti-hentinya sejak dahu1ukala; (fakta hukum butir 22) ;Bahwa benar pada tangga1 6 September 1999 pada jam 13.00 Wita dikomplek gereja Ave Maria terjadi keributan antara masyarakat yangberada di luar gereja dengan masyarakat penggungsi yang beradadida1am komplek gereja. Kelompok di luar kornplek gereja telah masukdengan membawa senjata rakitan serta senjata tajam berupa pedang

    se1anjutnya .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    40/65

    40

    selanjutnya terdengar suara tembakan dan jeritan di dalam dan di Iuargereja serta terjadi hiruk pikuk masyarakat ke segal a arah dalamkeadaan berteriak dan kacau ; (fakta hukum butir 30) ;Bahwa benar terdakwa I, terdakwa II dan terdakwa III berada di luarkomplek gereja disarankan oleh satuan Brimob untuk tidak masukkedalam komplek karena ada tembakan yang arahnya tidak menentuserta banyak masyarakat sedang kacau; (fakta hukum butir 32) ;Bahwa benar ditemukan mayat sebanyak 27 (dua puluh tujuh) terdiridari mayat laki-laki dewasa, perempuan dewasa dan satu anak laki-lakiyang kesemuanya dikubur di pantai desa Metamauk KecamatanWemasa Kabupaten Belu NTT ; (fakta hukum butir 37) ;Bahwa dalam kaitannya antara tanggung jawab dan wewenang paraterdakwa fakta-fakta hukum sebagaimana diuraikan diatas, MajelisHakim dalam pertimbangan putusan perkara ini ternyata telah ber-tcntangan dcngan uraian pembuktian pasal 41 Undang- Undang No.26tahun 2000 atau telah keliru dalam menafsirkan unsur-unsur pasal 41Undang-Undang No.26 tahun 2000 tersebut yaitu antara lain unsur"pembantuan" dengan pertimbangan putusannya halaman 117 yangmenyatakan :"Menimbang, bahwa unsur sengaja memberi kesempatan daya upayaatau keterangan untuk melakukan kejahatan pada pasal 56 ayat (2e)KHUAP tersebut dapat pula ditafsirkan sipelaku materiil mempunyaiinisiatif minta kesempatan atau daya upaya kepada orang yangmembantu untuk melakukan kejahatan " ;bahwa selama persidangan berlangsung tidak ada satupun saksi yangmenerangkan atau alat bukti yang menunjukkan bahwa si pelaku dalamhal ini melakukan pembicaraan yang bermaksud meminta kesempatan,daya upaya atau keterangan apapun bentuknya kepada terdakwa I,terdakwa II, terdakwa III, terdakwa IV dan terdakwa V dalam rangkamelaksanakan penyerangan terhadap masyarakat pro kemerdekaan di

    komplek .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    41/65

    42

    para terdakwa dari segala dakwaan akan tetapi berisi pernyataan paraterdakwa telah terbukti dengan sah dan meyakinkan melakukan tindakpidana berupa melakukan "pembantuan dilakukannya pelanggaranHAM yang berat" dan akan menjatuhkan sanksi pemidanaan ;

    2. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini telah kelirudidalam hal cara mengadili perkara ini, dimana Majelis Hakim didalammengadili/rnenjatuhkan putusan perkara ini antara lain didalam uraianpembuktian surat dakwaan ternyata tidak sesuai dengan apa yang telahdidakwakan atas diri para terdakwa atau tidak membuktikan terhadapapa yang didakwakan oleh Penuntut Umum atas diri para terdakwasebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 197 (1) butir C KUHAPdidalam pertimbangan/putusan halaman 92 - 93 dinyatakan dakwaanlebih susidair khusus terdawa I Kol.Inf.Drs.Herman Sedyono, khsususterdawka II. Kol.CZI Liliek Koeshadianto, khusus terdakwa IIIAkBP .Drs Gatot Subiyaktoro, khsusus terdawa IV Mayor Inf.Syamsudin dan khusus terdakwa V. Mayor Inf.Sugito. Hal ini ternyatatidak sesuai dengan format yang tersebut didalam surat dakwaanPenuntut Umum AD.HOC. Yang didalam dakwaan lebih subsidairdisebutkan dalam kapasitas terpisah antara terdakwa yang satu denganterdakwa yang lain yaitu dengan kalimat :- Khusus terdawa Drs.Herman Sedyono ;

    Khsusus terdawka Liliek Koeshadianto ;Khusus terdakwa Drs. Gatot Subiyaktoro ;Khsusus terdawa SyamsudinKhusus terdakwa Sugito ;

    Hal ini dimaksudkan bahwa dalam dakwaan ini masing-masing terdakwadidakwa untuk dimintai pertanggung jawaban pidana terlepas antaraperbuatan terdakwa satu dengan perbuatan terdakwa yang lain sesuaidengan peranannya masing-masing ;

    Bahwa .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    42/65

    43

    Bahwa apabila Majelis Hakim didalam cara mengadili perkara inisesuai dengan ketentuan tersebut diatas maka tentunya putusannyabukan berisi pembebasan dari segala dakwaan tetapi berisi pe-midanaan ;Menimbang, bahwa atas keberatan-keberatan tersebut Mahkamah

    Agung berpendapat:I. Pendapat Hakim Agung ARTIDJO ALKOSTAR, SH.l. Ternyata Judex Factie telah salah menerapkan hukum atau ketentuan hukumtelah tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, karen a pertimbangan dalamputusan Judex Factie tidak beralasan menurut hukum Secara yuridis pasal162 ayat (1) dan (2) jo. Pasal 116 ayat (1) KUHAP UU No.8 Tahun 1981telah ternyata tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Dalam perkara inibeberapa saksi telah memberi keterangan dalam penyidikan dan karenaberhalangan yang sah tidak dapat hadir di persidangan, maka keteranganyang telah diberikan kepada penyidik menurut hukum harus dibacakan.Keterangan para saksi yamg tidak dapat hadir dipersidangan yaitu TobiasDos Santos, Fres Da Costa dan Armindo Dedeus Granadeiro diberikandihadapan penyidik telah dilakukan dibawah sumpah dan telah dibacakanoleh Jaksa penuntut Umum dimuka persidangan, secara yuridis memilikinilai pembuktian yang sarna dengan keterangan saksi di bawah sumpah yangdiucapkan dimuka sidang.

    a. Temyata Judex Factie kurang dalam pertimbangan hukumnya, karena tidakmemperimbangkan secara patut dan benar keterangan para saksi yangdibacakan tersebut, maka Judex Factie telah tidak mempertimbangkan hal -hal yang memiliki relevansi yuridis dalam putusannya. Dengan tidakmempertimbangkan keterangan para saksi yang memiliki relevansi yuridisdan memiliki nilai pembuktian karen a keterangan tersebut telah diberikan dibawah sumpah di hadapan penyidik dan telah dibacakan di mukapersidangan, maka pertimbangan hukum Judex Factie menjadi bias, tidak

    menerapkan .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    43/65

    44

    menerapkan prinsip fairness, tidak memenuhi logika hukum, tidak konsistendan tidak adil .Keterangan para saksi yang tidak dipertimbangkan oleh Judex Factie itumenyatakan bahwa disamping adanya kelompok Laksaur dan Mahidi, adajuga anggota TNI dari Kodim 1635 dan POLRI dari Kontingen Lorosaeyang terlibat dalam penyerangan terhadap pengungsi di kelompok gerejaKatolik Ave Maria Suai pada tanggal 6 September 1999. Sedangkan JudexFactie dalam pertimbangannya menyebutkan bahwa Pengadilan Hak AsasiManusia Ad Hoc tidak sependapat dengan Tim Penasehat Hukum paraTerdakwa maupun Penuntut Umum yang membenarkan peristiwa di GerejaKatolik Ave Maria adalah suatu bentrokan, dengan menunjuk hasil - hasilpembahasan fakta dan saksi - saksi yang diajukan di persidangan.Pengadilan berpendapat bahwa yang terjadi bukanlah bentrok, melainkanpenyerangan oleh kelompok Laksaur dan Mahidi yang tergabung sebagaikelompok Pro Integrasi .Sejak tanggal 3 September 1999 karena ada situasi yang memanas, makawarga masyarakat sipil di sekitar kota Suai termasuk para Biara danBiarawati yang berjumlah sekitar 2000 orang mengungsi di komplek GerejaKatolik Ave Maria. Pada tanggal 5 September 1999, Pangdam IXiUdayanamengeluarkan Perintah kepada Danrem 164/WD melalui Surat telegramNO.STRl55111999 untuk mengumumkan pemberlakuan jam malam diwilayah Timor Timur. Sebelum melakukan penyerangan kelompok ProIntegrasi yang tergabung dalam kelompok Milisi Laksaur sekitar pukul09.00 WITA berkumpul di tempat kediaman Terdakwa 1 Drs. HermanSedyono selaku Bupati KDH Tk. IICovalima, yang waktu itu ada jugaTerdakwa 2 Liliek Koeshadianto dan Terdakwa 3 Drs. Gatot Subiyaktoro,selanjutnya para anggota milisi menuju ke komplek Gereja Katolik AveMaria untuk melakukan penyerangan. Situasi yang memanas berlanjutsehingga penyerangan yang terjadi pada tanggal 6 September 1999 dengan

    menggunakan .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    44/65

    45- ., '

    menggunakan senjata api, senjata api rakitan dan senjata tajam lainnyamengakibatkan sebanyak 27 penduduk sipil meninggal dunia termasukdiantaranya 3 orang Pastur yang bertugas di Gereja Ave Maria tersebut.Dalam kacamata hukum yaitu pasal 41 jis pasal 7 b, pasal 9 Sub a, pasal 37Undang - Undang Nomor 26 tahun 2000 terdapat hubungan hukum berupapembantuan atas terjadinya kejahatan kemanusiaan yang berupapembunuhan. Dengan adanya penyerangan bersenjata terhadap penduduksipil di dalam Gereja Katolik Ave Maria tersebut, para terdakwa yaituTerdakwa 1 Drs. Herman Sedyono selaku Bupati KDH Tk. II Covalima danselaku Pejabat yang meresmikan/mengukuhkan Laksaur di wilayahCovalima dan memberi gaji honor bagi anggota Laksaur, terdakwa 2. LetkolCZI. Liliek Koeshadianto selaku PLH DANDIM 1635 Suai dan selakupembina yang memberikan dukungan perlengkapan dan pelatihan terhadapanggota Laksaur, Terdakwa 3 Letkol Pol Drs. Gatot Subiyaktoro selakuKapolres Suai selaku penanggung jawab penuh dibidang Kamtibmas,Terdakwa 4 Mayor Inf. Achmad Syamsudin selaku Kasdim 1635 Suai danterdakwa 5 Lettu Inf. Sugito yang secara keseluruhan para Terdakwa selakupenanggung jawab di bidang Pemerintahan, pembangunan dan keamanan didaerah Tk. II Covalima seharusnya mereka para Terdakwa segeramelakukan tindakan - tindakan yang diperlukan termasuk tindakan hukumsesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (pencegahan,penangkapan atau penahanan terhadap pelaku atau penyerangan). Tetapipara Terdakwa tidak melakukan tindakan- tindakan yang dimaksud danjustru membantu kelompok penyerang tersebut dengan cara memberikesempatan atau sarana atau kemudahan yaitu antara lain berupapembinaan, bantuan perlengkapan, bantuan dana, atau berupa pembiaranberlangsungnya kejahatan kemanusiaan yang merupakan bagian dariserangan yang meluas atau sistematik terhadap kelompok penduduk sipilyang berada di komplek Gereja Katolik Ave Maria Suai oleh kelompok ProIntegrasil Laksaur tersebut yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa

    yaitu .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    45/65

    46

    yaitu terbunuhnya 27 orang yang terdiri dari 17 orang laki - laki dan 10orang perempuan. Dari 17 korban laki - laki tersebut terdiri dari 14 orangwarga masyarakat sipil biasa dan 3 orang Pastur yaitu atas nama : 1. PasturTarsisius Dewanto, 2. Pastur Hilario Madeira dan 3. Pastur Fransisco Soaressesuai dengan laporan penggalian kuburan dan pemeriksaan jenazah daribagian Ilmu Kedokteran Forensik FKUI No. TT.3002/SK-II/XIII999.

    b. Ternyata Judex Factie telah keliru dalam pertimbangan hukumnya, karenapertimbangan hukum dalam putusannya tidak beralasan menurut hukum.Hal ini ternyata dari pertimbangan hukum (vide halaman 105 ) yangmenyatakan bahwa : 1. Benar telah terjadi perbuatan pelanggaran HAMyang berat, 2. Pelaku pelanggaran tersebut adalah kelompok Laksaur dankelompok Mahidi yang tergabung sebagai kelompok Pro integrasi .Judex Factie ternyata tidak mempertimbangkan secara benar hal- hal yangrelevan secara yuridis yaitu tentang pimpinan Laksaur yang melakukanpenyerangan terhadap pengungsi di Komplek Gereja KatoIik Ave MariaSuai tanggal 6 September 1999 adalah Pegawai Pemerintah Daerah TingkatII Covalima yang mendapat faslitas gaji/ honor serta kemudahan -kemudahan dari Terdakwa 1 selaku Bupati KDH Tk.II Covalima. SelakuBupati Terdakwa 1 memiliki kewenangan untuk mengendalikan danmencegah tindakan Laksaur in casu pegawai Pemerintah Tk. II Covalima.Dia Terdakwa 1 juga mempunyai kapasitas dan kemampuan mencegahdilakukannya penyerangan terhadap pengungsi di komplek Gereja KatolikAve Maria Suai tanggal 6 September 1999, tetapi dia Terdakwa 1 tidakmelakukan upaya pencegahan. Dengan adanya hubungan logis yangdemikian, maka tidak beralasan jika Judex Factie dalam putusannyamembebaskan terdakwa 1 dari keterkaitannya dengan peristiwa penyeranganterhadap penduduk sipil di komplek Gereja Katolik Ave Maria tersebut.

    c. Judex Factie kurang dalam pertimbangan hukumnya, karena penyeranganterhadap para pengungsi di komplek Gereja Katolik Ave Maria Suai tanggal6 September 1999 itu tidak berdiri sendiri tetapi merupakan rangkaian dan

    bagian .

  • 5/17/2018 Putusan MA Atas Kol. Herman Sedyono Dkk

    46/65

    4 7

    bagian dari serangan yang meluas dan sistematik yang ditujukan secaralangsung terhadap penduduk sipil yang mengungsi di Gereja Katolik AveMaria Suai dan mengakibatkan terbunuhnya 27 orang penduduk sipil.2. Ternyata Judex factie keliru dalam menerapkan hukum dalam kaitannyadengan pasal 41 UU No. 26 tahun 2000 tentang pembantuan. Terdakwa 1sebagai Kepala Daerah Pemerintahan Tingkat II memikul tanggung jawabdalam bidang Pemerintahan. Terdakwa 2 memikul tugas dan wewenangmenyelenggarakan pembinaan ter